JRM. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013, 26-33
RANCANG BANGUN RANGKA MOBIL LISTRIK GARNESA
Ryan Anggriawan Dwi Putra D3 Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya E-mail:
[email protected]
Saiful Anwar Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya E-mail:
[email protected] ABSTRAK Rangka mempunyai peranan yang sangat vital khususnya sebagai bagian yang paling dasar dari kendaraan yang berfungsi sebagai penopang, terutama pada mobil listrik GARNESA, pada bagian-bagian pada mobil listrik yang ada kegunaan dari komponen-komponen tersendiri. Untuk melakukan pengujian kekuatan las kampuh. perlu diperhitungkan secara matang-matang dan pengujian yang sesuai peraturan dikarenakan supaya menghindari kurangnya perlindungan keselamatan bagi mengemudi dan kestabilan mobil. Tujuan rancang bangun ini adalah untuk mengetahui beban maksimal dan kekuatan las kampuh pada rangka.mobil listrik GARNESA. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Obyek penelitian adalah rangka mobil listrik GARNESA yang sudah melewati perakitan dan pengelasan.dan analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah dapat diketahui rancang bangun rangka pada mobil listrik GARNESA dan beban maksimal pada setiap bagian rangka mobil listrik GARNESA memiliki beban maksimal tersendiri dan hasilnya tidak selalu sama antara bagian-bagian rangka. Sedangkan pada kekuatan las kampuh, rangka mobil listrik GARNESA memiliki beban maksimal tampung sebesar 5.751 kg sehingga pada rangka ini sudah dapat menampung beban dari pengemudi, baterai, motor, kemudi, ataupun roda. Kata Kunci : Rangka mobil listrik GARNESA, Kompetisi Mobil Listrik Indonesia ABSTRACT Frame Order to have a very vital role in particular as the most basic part of the vehicle that serves as the support, especially in the electric car GARNESA, on parts of the electric car is no purpose of its own components. To perform the test weld seam strength. need to be carefully taken into account and the appropriate testing regulations in order to avoid the lack of protection due to the driving safety and stability of the car. The design objective is to determine the maximum load and strength weld seam on the frame. GARNESA electric cars. This type of research is experimental research. Object of study is the order of electric cars that have passed GARNESA pengelasan.dan assembly and data analysis using descriptive qualitative. The results obtained in this study is known to design the framework of the electric car GARNESA and the maximum load on any part of the framework GARNESA electric car has its own maximum load and the results are not always the same between the parts order. While the weld seam strength, order of electric cars GARNESA has a maximum load capacity of 5,751 kg so that the order has been able to accommodate the load of the driver, battery, motors, steering wheel, or wheels. Keywords: electric car frame GARNESA, Indonesia Electric Car Competition PENDAHULUAN Berawal dari sebuah keinginan untuk membuat mobil listrik ini yang berbasis research yang nanti hasilnya akan dilombakan di ajang Kompetisi Mobil Listrik Indonesia (KMLI), maka penelitian ini mengusulkan desain rangka pada mobil listrik GARNESA desain yang diusulkan dirancang sesuai dengan peraturan kompetisi, ataupun juga metode pengelasan yang tepat pada desain rangka ini adalah salah satu bagian penting dalam pembuatan mobil listrik GARNESA. Pada rangka mobil listrik GARNESA, sering sekali ditemui berbagai permasalahan yang dihadapi, contoh permasalahan yang dihadapi adalah sering ditemui permasalahan semacam kurang presisinya rangka GARNESA ini dikarenakan pada saat pembentukan
kerangka, pengelasan atau penyambungan pipa besi kurang kuat dalam menerima beban tumpuan yang berasal dari beban pengemudi, motor, dan baterai. Selain itu pada pemilihan bahan pipa besi lingkaran dan kotak juga mempengaruhi dalam kekuatan rangka, karena kekuatan antara pipa besi kotak dengan lingkaran sangat berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui beban maksimal, kekuatan las sudut, dan berat kosong dari Mobil Listrik GARNESA. Manfaat dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu alat penelitian dan wadah kreatifitas bagi Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya
Mobil Listrik Garnesa
-
METODE Rancangan Penelitian
Pemeriksaan kondisi dari timbangan seperti keakuratan dari timbangan, kekuatan timbangan dalam menerima beban yang berasal dari beban mobil tersebut. - Pemeriksaan dari mobil listrik tersebut Pengujian : - Siapkan keempat timbangan ke masing-masing roda mobil listrik - Dorong mobil tersebut hingga tepat diatas timbangan tersebut - Setelah mobil tersebut tepat berada diatas timbangan, lakukan prosedur pencatatan yang cermat hasil dari berat pada keempat timbangan tersebut. - Lakukan penjumlahan total berat dari mobil tersebut yang berasal dari keempat timbangan tersebut. - Melakukan (mengulang) percobaan langkah a – d untuk mendapatkan data yang valid. Akhir pengujian - Mobil diturunkan dari keempat timbangan. - Mengambil keempat timbangan tersebut. - Mengembalikan keempat timbangan tersebut
Teknik Analisis Data Analisis data menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu obyek, suatu kondisi, suatu pemikiran ataupun kelas peristiwa masa sekarang. Tujuan dari metode deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat atau hubungan antar fenomena yang diselidiki. Hal ini dilakukan untuk memberikan gambaran daya tahan rangka terhadap gaya bengkokan. Data yang dihasilkan kemudian ditabulasikan dan digrafikkan. Langkah selanjutnya adalah mendeskripsikan data tersebut dalam bentuk kalimat yang mudah dibaca, dipahami, dan dipresentasikan, yang pada intinya sebagai upaya mencari jawaban atas permasalahan yang diteliti.
Gambar 1. Rancangan penelitian Desain Rangka Berikut merupakan desain rangka mobil listrik GARNESA yang diusulkan dalam penelitian ini Desain rangka mobil listrik GARNESA
HASIL DAN PEMBAHASAN Data Analisis Hasil Pengujian Tahanan Beban Maksimal Pengujian kekuatan rangka bertujuan untuk mengetahui titik maksimal yang dapat ditahan oleh rangka tersebut yang apabila dibebani dengan pengemudi ataupun yang lain. Dari rumusan masalah telah di dapat pembahasan mengenai momen tahanan dan beban maksimal yang diterima pada rangka mobil listrik GARNESA.
Gambar 2. Desain rangka mobil listrik GARNESA Prosedur Pengujian Pengujian dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: Persiapan : - Persiapan 4 buah timbangan 27
JRM. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013, 26-33
Gambar 5 . Titik potong ℓ1 pada rangka dasar GARNESA
Gambar 3. Distribusi beban Momen tahanan dan beban maksimal dibagi menjadi 3, yaitu sebagai berikut:
Beban Maksimum yang diterima potongan ℓ2 pada Gambar 4
Data Analisis Momen Tahanan/Bengkokan dan Beban Maksimal Pada Rangka Bagian Dasar
Gambar 6. Titik berat potongan ℓ2 pada rangka dasar GARNESA
Gambar 4. Skema rangka dasar mobil listrik GARNESA b
Keterangan : h - Bahan : Besi Kotak b = 30 mm, h = 60 mm - ST 36 => Tegangan tarik putus δt = 36 kg/mm2 - Panjang (ℓ) : ℓ1 = 480 mm, ℓ2 = 980 mm, ℓ3 = 500 mm, ℓ4 = 260 mm, ℓ5 = 300 mm - Titik terberat terletak pada titik tengah benda (L/2)=l Pembahasan : - Momen Tahanan (Wb) = 1/6 (b2h) (1) = 1/6 ((30 mm)2 x 60 mm) = 1/6 (54.000) = 9.000 mm3 - (Maka momen tahanan sama di setiap bagian rangka dasar, karena menggunakan bahan yang sama pula yaitu besi kotak ukuran 30x60) - Momen bengkok (Mb) = Wb x δt = 9.000 (2) mm3 x 36 kg/mm2 = 32400.0 kg.mm - (Tegangan sama di setiap bagian rangka dasar, karena mempunyai spesifikasi yang sama pula yaitu menggunakan besi ST 36 ) -
Mb = F x l =>
(3)
Beban Maksimum yang diterima potongan ℓ1 pada Gambar 4
Beban Maksimum yang diterima potongan ℓ3 pada Gambar 4
Gambar 7. Titik berat potongan ℓ3 pada rangka dasar GARNESA
Beban Maksimum yang diterima potongan ℓ4 pada Gambar 4
Mobil Listrik Garnesa
Data Analisis Momen Tahanan/Bengkokan dan Beban Maksimal Pada Rangka Bagian Atas
Gambar 8. Titik berat potongan ℓ4 pada rangka dasar GARNESA Gambar 11. Skema rangka atas Mobil Listrik GARNESA Pembahasan : Momen Tahanan (Wb) = (7) Beban Maksimum yang diterima potongan ℓ5 pada Gambar 4
Gambar 9. Titik berat potongan ℓ5 pada rangka dasar GARNESA
Momen Tahanan akan sama pada setiap bagian rangka atas, dikarenakan bahan yang dipergunakan menggunakan bahan yang sama, yaitu besi tabung dengan ukuran diameter 20 mm) Momen bengkok (Mb) = Wb x δt = 472,32 mm3 x 36 kg/mm2 = 17003,52 kg.mm (Tegangan akan sama disetiap bagian rangka atas, dikarenakan pada rangka bagian atas, mempunyai spesifikasi yang sama yaitu menggunakan besi ST 36)
Mb = F x l = > Beban Maksimum yang diterima potongan ℓ6 pada Gambar 11
Data Analisis Momen Bengkokan/Tahanan Dan Beban Maksimal Pada Rangka Bagian Penyangga
Gambar 10. Titik berat potongan rangka penyangga pada rangka GARNESA Pembahasan : Luas Penampang (A) = 0,785 x (do2 – di2) (4) = 0,785 x (202 – 162) = 0,785 (400 – 256) = 113,04 mm2 Beban Mak (Fmassa) = F = A x δt (5) = 113,04 mm2 x 36 kg/mm2 = 4069,44 kg ∑ Fx = 0 By = 0 ∑M=0 (6) (Fy x 210 mm) + (By x 0) – (Bx x 210 mm = 0) 4069,44 x 210 + (0 x 0) – (Bx x 210) 854582.4 + 0 – (Bx x 210) = 0 Bx = - 4069,44/210 = 4069,44 kg
Gambar 12. Titik berat potongan ℓ6 pada rangka atas GARNESA
29
JRM. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013, 26-33
Beban Maksimum yang diterima potongan ℓ7 pada Gambar 11
Beban Maksimum yang diterima potongan ℓ9 pada Gambar 11
Gambar 13. Titik berat potongan ℓ7 pada rangka atas GARNESA Gambar 15. Titik berat potongan ℓ9 pada rangka atas GARNESA
Beban Maksimum yang diterima potongan ℓ8 pada Gambar 11
Beban Maksimum yang diterima potongan ℓ10 pada Gambar 11
Gambar 14 Titik berat potongan ℓ8 pada rangka atas GARNESA
Gambar 16. Titik berat potongan ℓ10 pada rangka atas GARNESA
Mobil Listrik Garnesa
Beban Maksimum yang diterima potongan ℓ11 pada Gambar 11
Beban Maksimum yang diterima potongan ℓ13 pada Gambar 11
Gambar 17. Titik berat potongan ℓ11 pada rangka atas GARNESA
Gambar 19. Titik berat potongan ℓ13 pada rangka atas GARNESA
Beban Maksimum yang diterima potongan ℓ12 pada Gambar 11
Beban Maksimum yang diterima potongan ℓ14 pada Gambar 11
Gambar 18. Titik berat potongan ℓ12 pada rangka atas GARNESA Gambar 20. Titik berat potongan ℓ14 pada rangka atas GARNESA
31
JRM. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013, 26-33
A = h x le = 5 x 45 = 225 mm2 F ≤ 0,71 x δt x A 0,71 x 36 kg/mm2 x 225 mm2 F ≤ 5.751 kg PENUTUP Simpulan Setelah melakukan rancang bangun, pengujian dan analisis data, maka dapat diambil kesimpulan yang sebagai berikut: Pada rangka bagian dasar, ada beberapa bagian dari rangka yang dapat menahan momen bengkokan secara maksimal. Berikut adalah tabel tiap potongan rangka yang dapat ditahannya: Data Analisis Kekuatan Las Sudut
Tabel 1. Momen maksimal yang dapat ditahan rangka bawah Potongan rangka Beban maksimal yang dapat ditahan ℓ1 1.350 kg ℓ2 661,2 kg ℓ3 1.296 kg ℓ4 2.492,3 kg ℓ5 2.160 kg
Pada saat akan mulai pembentukan rangka, kekuatan pada pengelasan sangat penting guna menjamin kekuatan dalam menompang komponen-komponen seperti menahan berat dari aki, pengemudi dan juga menahan dalam getaran yang berasal dari media jalan yang tidak rata.
Gambar 21. Kekuatan las sudut tampak atas
Pada rangka bagian penyangga dapat menahan momen bengkokan sebesar 4.069,44 kg Pada rangka bagian atas, ada beberapa bagian dari rangka yang dapat menahan momen bengkokan secara maksimal. Berikut adalah tabel tiap potongan rangka yang dapat ditahannya: Tabel 2. Momen maksimal yang dapat ditahan rangka atas
Potongan rangka ℓ6
Gambar 22. Kekuatan las sudut tampak depan Diketahui : h = 5 mm s = 7 mm le = 60 mm Ditanya : Beban/gaya maksimum (F)? Luasan yang dilas (A)?
le = lo - 3h = ?
Penyelesaian : le = lo – 3 h 60 – 3 (s) = 60 – 15 (s)
(8)
Beban maksimal yang dapat ditahan 77,29 kg
ℓ7 ℓ8
283,4 kg 283,4 kg
ℓ9 ℓ10 ℓ11
226,4 kg 178,9 kg 50,7 kg
ℓ12 ℓ13
13,8 kg 85 kg
ℓ14
35,4 kg
Pada kekuatan las sudut, Beban maksimum yang dapat ditahan oleh las sudut adalah sebesar 5.751 kg. Berat kosong pada mobil listrik GARNESA tanpa motor, baterai, penumpang, jok , dan kemudi adalah sebesar 161,3 kg Berat keseluruhan tanpa penumpang dari mobil listrik GARNESA dengan menggunakan motor, baterai, jok dan kemdi adalah sebesar 201.9 kg
Mobil Listrik Garnesa
facilities.html Diakses 1 Desember 2012 http://sumberjayaabadi8.indonetwork.co.id/2416256 Diakses pada tanggal 1 Desember 2012 http://automega.co.id/blog/2012/10/12/kompresor-2-pk/. Diakses 1 Desember 2012 http://jakarta.indonetwork.co.id/dutapertiwipetroindo/219 6534/kawat-las-mwa-usa-untuk-pengelasan maintenaent-besi-baja.htm Diakses 1 Desember 2012 http://artomorocat.indonetwork.co.id/3574513 Diakses 1 Desember 2012 http://www.wmbarr.com/product.aspx?catid=85&prodid =105. Diakses 1 Desember 2012 http://3mcollision.com/products/fillers-andglaze/hardener-activator/3m-white-creamhardener-20058.html Diakses 1 Desember 2012 http://aneka-bahan-bangunan.blogspot.com/p/matagerinda.html Diakses 1 Desember 2012 http://www.sinarabadi.com/home/index.php/shop/transac tion/view/id/143. Diakses 1 Desember 2012 Sirawan, Yudi. 2008. Sistem Pemipaan.
Saran Untuk lebih sempurna Tugas Akhir ini maka disarankan agar: Kemampuan tahanan las pada rangka mobil listrik GARNESA masih perlu dilakukan percobaan lebih lanjut Pada saat melakukan pengelasan, jangan sampai menggunakan ampere yang terlalu tinggi, dikarenakan penggunaan ampere yang terlalu tinggi akan berakibat hasil pengelasan akan menjadi buruk, bahkan akan dapat merusak material yang akan dilas. Periksalah bahan material sebelum dilakukan pengelasan, langkah ini dimaksudkan agar pada saat sudah melakukan pengelasan tidak ada terjadinya rangka yang bengkok, karena apabila ditemukan kebengkokan pada rangka, akan mengakibatkan ketidakseimbangan dalam melakukan manuver ataupun pada saat melaju dengan kecepatan tinggi. Hasil rancang bangun rangka pada mobil listrik GARNESA ini terbukti cukup efektif untuk pengujian kekuatan las kampuh, sehingga dapat digunakan untuk berlaga di Kompetisi Mobil Listrik Indonesia. Dan juga dapat digunakan sebagai media penelitian rangka di Laboratorium Mekatronika Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNESA. DAFTAR PUSTAKA Drs. Ir. SUPADI Hs.M.Pd (2007) Buku Ajar Elemen MesinI.Surabaya : P4 Universitas Negeri Surabaya. Ferdinand, B. P,. & Russell, Johnston, E.Jr,. (1987) Mekanika untuk insinyur : STATIKA. Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga. http://erik-firman.blogspot.com/2012/06/pemindah-dayadan-chasischasis-danbody.html. Diakses 18 Oktober 2012 http://www.autozine.org/technical_school/chassis/tech_c hassis.htm, Diakses 18 Oktober 2012 http://www.masonandmasoninsurance.com/ourservices/construction/the-toolbox/ Diakses 1 Desember 2012 http://www.freewebs.com/rekacipta/alatantangan.htm Diakses 1 Desember 2012 http://archive.kaskus.co.id/thread/1575125/1160 Diakses 1 Desember 2012 http://investigasiberita.blogspot.com/2011/12/palumenghancurkan-kaca-tapi-palujuga.html#.UMiIp9lNvL8 Diakses 1 Desember 2012 http://alatkerja.com/power-tools/makita-drill-6411 Diakses 1 Desember 2012 http://www.jualmesinlas.com/jual-mesin-las-di-cibitung/ Diakses 1 Desember 2012 http://indonetwork.co.id/housetoolsbogor/3079007/mesin -gerinda-makita-9553-b.htm Diakses 1 Desember 2012 http://backstagepeople.blogspot.com/2010/07/working33