RUANGREDAKSI
Lampiran Keputusan Kepala Kentor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Nomor 029 Tahun 2012 Tentang Tim Penyusunan Majalah DINAMIS Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Pembina: Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Pimpinan Umum: Kepala Bagian Tata usaha Penanggung Jawab: Kasubbag Keuangan Redaktur: Kasubbag Hukmas & KUB Penyunting/ Editor: Agus Saputra, S. Ag, MLIS Syarianto Suwil, S. Pd.I Musdalifah, S. Sos Yuni Trisna, SE Redaktur Pelaksana: Osti Sirait, A. Md Dewi Yuliana, SE Mawaddah Awaliyah, S. H.I F. Angga Agusta, S. Kom H. Rahmat Suhadi, M.Pd Desain Grafis & Fotografer: Novam Scorpiantrien, S. Sos Ilfiananda, SH Dra. Ruzaimah Auda Rahma Yofi Yuhartati B, S. Ag Sekretariat: Drs. H. Kamil, M. SI Afneti, BA Syahrial Alamat Redaksi: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau cq. Hukmas dan KUB Jl. Jendral Sudirman No. 235 Pekanbaru 28017 Telepon: (0761) 24224 Fax: (0761) 24224 E-mail:
[email protected] [email protected] Redaksi menerima sumbangan tulisan pembaca dalam bentuk berita maupun artikel. Seluruh naskah yang telah masuk ke meja Redaksi menjadi hak penuh Redaksi.
BANGKIT
Tanggal 20 Mei di kenal sebagai hari kebangkitan nasional. Barangkali makna kebangkitan nasional pada saat lahir 104 tahun yang lalu dengan makna kebangkitan nasional saat ini sudah terjadi pergeseran karena perkembangan jaman. Pada saat lahirnya gerakan kebangkitan nasional kala itu tentu lebih menitikberatkan pada perjuangan untuk mewujudkan eksistensi diri sebagai bangsa. Yaitu sebagai bangsa yang merdeka dan berhak menentukan nasibnya sendiri. Namun makna kebangkitan nasional saat ini tentu kita fokuskan pada bagaimana upaya kita sebagai bangsa bangkit kembali dari situasi keterpurukan moral dan harga diri bangsa. Mungkin ungkapan ini agak berlebihan, tetapi itulah yang kita rasakan sejujurnya. Bagaimana kita masih banyak menyaksikan kesewenang-wenangan pihak yang kuat menindas rakyat jelata. Bagi yang kuat dengan seenaknya memakan hak-hak rakyat dengan cara-cara yang tidak terpuji. Ada dalam bentuk korupsi, manipulasi dan sebagainya. Gerakan kebangkitan nasional memperbaiki moral dan harga diri bangsa saat ini harus kita lakukan mulai dari diri kita masing-masing. Bagaimana kita bangkit memperbaiki moral kita, bagaimana kita bangkit memperbaiki akhlak dan perilaku kita. Ya semua harus kita mulai dari diri pribadi kita masing-masing. Gerakan kebangkitan nasional
memperbaiki moral dan harga diri bangsa barangkali tidak cukup hanya dengan pidato atau ceramah-ceramah dari atas mimbar. Tetapi yang terpenting adalah adanya contoh atau suritauladan dari para pemimpin kita. Seorang ayah, sebagai pemimpin rumah tangga harus bisa menjadi contoh bagi keluarganya. Seorang manajer, harus bisa menjadi contoh bagi bawahannya. Seorang guru, harus bisa menjadi contoh bagi siswa-siswinya. Begitu seterusnya karena pada dasarnya setiap kita adalah pemimpin yang nanti akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah SWT atas kepemimpinan kita. Merosotnya moral barangkali tidak terlepas dari nafsu serakah karena pola hidup hedonisme dan konsumerisme. Pola hidup tersebut mengajarkan bahwa harga diri seseorang dinilai dari melimpahnya harta kekayaan yang dimiliki dan gaya hidupnya. Sehingga untuk mencapai maksud tersebut apa pun ia lakukan. Bisa dengan cara tidak jujur atau pun bisa juga dengan cara mencari pinjaman meski gali lobang tutup lobang. Nah, untuk memaknai kebangkitan nasional saat ini marilah kita banyak introspeksi diri. Sudah seberapa besarkah yang bisa kita lakukan untuk negara dan bangsa ini. Jangan bertanya sebaliknya. Kemudian kita bulatkan tekad untuk memperbaiki moral dan akhlak kita serta kita tumbuhkan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia. Bangga sebagai bangsa yang terhormat dan bangga memakai produk-produk Indonesia. Semoga. Amin. (*)
Informasi dan Berita Kemenag juga dapat diakses melalui situs http://riau.kemenag.go.id
02
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
SALAMREDAKSI
indeks Ruang Redaksi ............................. 02 Salam Redaksi ............................. 03 Surat Pembaca ............................ 04 Resensi Buku ................................ 04 Laporan Utama ........................... 05 Lintas Ormas ............................... 12 Laporan MTQ ............................. 13
Semangat dan Pantang Menyerah
S
alam hangat dan tetap semangat untuk semua pembaca Majalah Dinamis yang setia… Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT Majalah Dinamis tetap eksis sampai saat ini terbit dengan edisi ke 76 tahun 2012. Bulan Mei ini menjadi bulan yang sibuk bagi kru Dinamis. Karena di bulan itu berbagai kegiatan diadakan seperti Workshop Jurnalistik Keagaman, persiapan wokshop Protokoler kehumasan dan Workshop Pengembangan jaringan Internet, Pembinaan SDM, Pertemuan KUB dan kegiatan lainnya. Namun demikian, kehadiran Majalah Dinamis dihadapan pembaca tetap tidak terabaikan. Mengawali laporan utama edisi kali ini, kru Dinamis mencoba mengupas tentang pendidikan bersempena dengan Hari Pendidikan
Nasional (Hardiknas), yang dirangkai dengan Laporan Khusus yang mengangkat tentang prestasi- prestasi siswa madrasah pada Expo Madrasah. Untuk liputan daerah, kru Dinamis pada edisi kali ini dapat berlega hati karena beberapa wartawan daerah telah aktif mengirimkan berbagai informasi ke redaksi, baik itu berupa berita maupun artikel ke situs riau.kemenag.go.id maupun untuk majalah Dinamis. Untuk itu, ucapan terimakasih kepada semua kontributor Situs Kemenag dan Majalah Dinamis yang ada di Kabupaten/ Kota, tetap semangat dan pantang menyerah dalam memberikan informasi keagamaan pada masyarakat. Selamat Membaca .., semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. (*)
Profil Madrasah ........................... 14 Seputar Haji ................................ 16 Artikel ......................................... 17 Galery Foto ............................ 20-21
Laporan Khusus ........................... 22 Seputar Kanwil ............................. 25 Sosok Perempuan ........................ 28 Produk Hukum ............................. 30 Lintas Kemenag ........................... 32 Potret .......................................... 40
Hardikanas ke- 123
Bangkitkan Generasi Emas Berkarakter “Ing Ngarso SungTulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani” (Semboyan Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantoro)
05 • No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
03
SURATPEMBACA Assalammualaikum Wr, Wb Bapak Ka Kanwil Kemenag Propinsi Riau yang kami hormati, pada kesempatan ini kami ingin menanyakan mengenai Verifikasi Validasi Honorer Kategori I. Kenapa Kami dinyatakan Tidak Memenuhi Kriteria? Padahal bahan kami sudah disahkan dan ditandatangani oleh Tim Verifikasi untuk Wilayah Riau. Mohon Kemurahan Hati Bapak untuk membantu dan memperjuangkan kami. Atas perhatian bapak kami ucapkan terimakasih banyak. Wassalam.. Ari- Honorer di Riau
Waalaikumsalam Wr. Wb Kepada bapak Ari di Riau. Dapat kami informasikan, kewenangan untuk memutuskan hasil verifikasi data honorer K1 dan K2 sepenuhnya hak Badan Kepegawaian Negara (BKN). Sementara yang dilakukan oleh Tim Verifikasi untuk Wilayah Riau hanya sebatas verifikasi berkas sesuai yang ditetapkan oleh BKN, tidak merupakan keputusan lulus/ tidaknya honorer bersangkutan. Bagi tenaga honorer yang tidak merasa puas dengan hasil keputusan BKN, bisa mengajukan keberatan langsung ke BKN sesuai batas waktu yang ditetapkan. Demikian yang dapat kami informasikan, Terimakasih
resensibuku
Info BKN Penyelesaian Tenaga Honorer K II setelah KI Tuntas Sementara itu, berdasarkan informasi yang disampaikan Kepala Bagian Humas, Tumpak Hutabarat, mengatakan, penyelesaian permasalahan tenaga honorer kategori dua (K II) dilakukan setelah tenaga honorer kategori satu (KI) tuntas serta terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) terbaru tentang tenaga honorer. Untuk itu, instansi pemerintah di pusat dan daerah harus melakukan pendataan tenaga honorer K II di unit kerjanya serta melaporkannya ke Badan Kepegawaian Negara (BKN). Hutabarat lebih menjelaskan, pengangkatan tenaga honorer K II menjadi CPNS berdasarkan kebutuhan pegawai di instansi yang ada, dengan tetap mempertimbangkan aspek keuangan negara. “Jadi, tidak semua honorer K II diangkat menjadi CPNS,” ungkap Tumpak Hutabarat. Terhadap tenaga honorer K I yang dinyatakan tidak memenuhi kriteria (TMK) hanya karena aspek pembayaran yang non APBN/APBD, Tumpak Hutabarat menegaskan bahwa tenaga honorer tersebut akan otomatis menjadi tenaga honorer K II. Hal ini telah dipahami dengan baik oleh instansi pemerintah pusat dan daerah. (bkn)
Wassalam Redaksi
04
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
PHBI, Antara Sunnah & Bid’ah Penulis : Drs. H. Asyari Nur, SH, MM Dr. H. Muhammad Fakhri, M. Ag Editor : Musdalifah, S. Sos Desain : Warsito Penerbit : Kanwil Kemenag Provinsi Riau, 2012 Halaman : Vi +46
T
imbulnya berbagai pendapat tentang Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) yang dikatakan sebagai Bid’ah (bertentangan dengan bid’ah) menjadi motivasi diterbitnya buku ini oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang hal tersebut sekaligus menghilangkan rasa was- was dan keraguan kalangan pembaca tentang apakah memperingati hari- hari besar Islam dibolehkan atau dilarang. Buku hasil kolaborasi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, dan Kasi Penyuluhan dan Lembaga Dakwa Kanwil Kemenag Riau, Dr H Fakhri M. Ag ini berisi tentang dasar hukum PHBI baik dari Al- Qur’an, Al- Hadist, Pendapat Para Sahabat dan Pendapat Para Ulama. Selain itu, juga ditulis tentang sejarah PHBI, hari- hari besar Islam yang diperingati, dan bentuk- bentuk perayaan dan peringatan hari besar Islam yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan. Kandungan buku ini sangat menyentuh problematika umat Islam saat ini. Ini sangat berguna bagi pembaca yang ingin memperkaya khazanah kelilmuan tentang hari- hari besar Islam dan hukum memperingatinya. Apalagi buku ini ditulis dan dikemas dengan bahasa yang ringan, teks di dalam buku ini memudahkan pembaca memahami isi tulisan tanpa terkesan menggurui pembaca. (*)
LAPORANUTAMA
Hardikanas ke- 123
Bangkitkan Generasi Emas Berkarakter “Ing Ngarso SungTulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani” (Di Depan Memberi Contoh, Di Tengah Memberi Semangat, Di Belakang Bemberi Dorongan) (Semboyan Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantoro) Dinamis-Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diperigati setiap tanggal 2 Mei merupakan hari yang mempunyai makna bagi seluruh pemangku kepentingan pendidikan, utamanya para pendidik dan tenaga kependidikan, serta peserta didik dari jenjang pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi baik jalur pendidikan formal, non formal maupun informal. Hardiknas diperingati antara lain untuk mengenang jasa bapak pendidikan indonesia Ki Hadjar Dewantara dan seluruh pejuang pendidikan yang patut dikenang dan hargai. Peranan beliau yang membangkitkan pendidikan untuk pribumi dimasa penjajahan belanda patut dihargai oleh semua orang baik yang sedang mengecap pendidikan ataupun yang sudah menjadi alumni. Sebab peranan penting itulah, tanggal kelahiran Ki Hadjar Dewantara diperingati sebagai hari Pendidikan Na-
sional. Ada banyak makna didalam memperingati Hardiknas ini, diantaranya adalah dalam rangka merenungkan dan merefleksikan diri terhadap perjalanan dan langkah panjang yang telah dilalui, mengintropeksi diri dari apa yang sedang kita lakukan didalam menjalankan berbagai program pendidikan demi menatap masa depan yang lebih baik, dalam menjamin pelayanan pendidikan secara nondiscriminative kepada semua anak usia sekolah indonesia dimanapun mereka tinggal, dan memprespetifkan apa yang telah dan sedang dilakukan untuk masa depan yang lebih baik, sebagaimana dicantumkan dalam konstitusi serta diamanatkan dalam sistem perundangan, dalam upaya mencerdaskan bangsa secara utuh. Hardiknas diperingati bukan hanya kegiatan seremonial belaka, tapi untuk lebih memacu semangat. Untuk itu, peringatan
hardikanas harus terus menerus dikumandangkan dan dilakukan rekontekstualitas sesuai dengan masanya. Sehingga dapat membangkitakan rasa optimisme, percaya diri karena dari sisnilah cikal bakal bangsa dibangun. Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada 02 Mei 2012 merupakan yang ke – 123, itu artinya perjuangan masyarakat Indonesia untuk kemajuan pendidikan masih terus berlanjut dengan target periode tahun 2010 - 2035 Indonesia melakukan investasi besar-besaran dalam bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai upaya menyiapkan generasi 2045, yaitu 100 tahun Indonesia merdeka. Seperti tahun- tahun sebelumnya peringatan Hardiknas diwarnai dengan upacara yang dikuti oleh para siswa/siswi tingkat MI/ SD, MTs/ SMP, MA/ SMA, Mahasiswa, PNS, TNI/Polri, dan PGRI serta dihadiri para tokoh Agama, tokoh masyarakat, tokoh Pemuda, dan unsure Muspida. Di Kementerian Agama Provinsi Riau, Upacara Peringatan Hardiknas dilaksanakan secara bergantian di Madrasah-
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
05
LAPORANUTAMA madrasah yang selalu dirangkai dengan berbagai kegiatan bersempena Hardiknas. Pada 02 mei 2012, peringatan Hardiknas di lingkungan Kementerian Agama Provinsi Riau dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Pekanbaru dengan dihadiri pegawai, unsure pendidikan dan siswa/ siswi. Dalam Sambutan tertulis Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Mohammad Nuh yang dibacakan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, selaku Inspektur Upacara menyebutkan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan mobilitas fisik dan nonfisik, termasuk kebudayaan dan peradaban semakin tinggi. Mobilitasi yang tinggi tersebut memunculkan dominasi peradaban tertentu, benturan antar peradaban atau terbentuknya konvergensi peradaban. Dalam kaitan dengan inilah, peran dunia pendidikan menjadi penting dalam membangun peradaban bangsa yang didasarkan atas jatidiri dan karakter bangsa. Adapun Tema Hari Pendidikan Nasional Tahun 2012 ini adalah Bangkitnya Generasi Emas Indonesia. Tema ini sejalan dengan hakikat pendidikan yang telah ditekankan oleh Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantoro, yang pada hari ini diperingati hari kelahirannya sebagai Hari Pendidikan Nasional. “Kita semua harus bersyukur bahwa pada periode tahun 2010 sampai 2035, bangsa kita dikarunai potensi sumber daya manusia berupa populasi usia produktif yang jumlahnya luar biasa. Jika kesempatan emas yang baru pertama kalinya terjadi sejak Indonesia merdeka tersebut dapat kita kelola dan manfaatkan dengan baik, populasi usia produktif yang jumlahnya luar biasa tersebut Insya Allah akan menjadi bonus demografi (demographic dividend) yang sangat berharga,” ujarnya. Menurutnya, di sinilah peran strategis pembangunan bidang pendidikan untuk mewujudkan hal itu menjadi sangat penting. Akan tetapi, sebaliknya, bukan mustahil kesempatan emas tersebut menjadi bencana demografi (demographic disaster) bila kita tidak dapat mengelolanya dengan baik. Sudah tentu hal ini tidak kita inginkan. “Pada periode tahun 2010 - 2035 kita harus melakukan investasi besar-besaran dalam bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai upaya menyiapkan generasi 2045, yaitu 100 tahun Indonesia
06
merdeka. Oleh karena itu, kita harus menyiapkan akses seluas-luasnya kepada seluruh anak bangsa untuk memasuki dunia pendidikan; mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai ke perguruan tinggi yang diikuti dengan peningkatan kualitas pendidikan, sekalipun kita semua memahami bahwa pendidikan itu adalah sistem rekayasa sosial terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan, keharkatan dan kemartabatan,” tegasnya. Untuk mempersiapkan generasi emas tersebut, lanjutnya, telah disiapkan kebijakan yang sistemiatis, yang memungkinkan terjadinya mobilitas vertikal secara masif. Untuk itu, mulai tahun 2011 telah dilakukan gerakan pendidikan anak usia dini, penuntasan dan peningkatan kualitas pendidikan
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
dasar, penyiapan pendidikan menengah universal (PMU) yang insya Allah akan dimulai tahun 2013. Di samping itu, perluasan akses ke perguruan tinggi juga disiapkan melalui pendirian perguruan tinggi negeri di daerah perbatasan dan memberikan akses secara khusus kepada masyarakat yang memiliki keterbatasan kemampuan ekonomi, tetapi berkemampuan akademik. “Akhirnya, kami mengucapkan “Selamat Hari Pendidikan Nasional, tanggal 2 Mei 2012 . Semoga segala ikhtiar kita untuk memajukan dunia pendidikan menjadi semakin berkualitas dan akses pendidikan bagi rakyat Indonesia secara keseluruhan semakin terbuka dan dapat segera terwujud,” pungkasnya. (mus)
Komentar Mereka tentang Wajah Pendidikan Indonesia
Waspadai Parasit Pendidikan Tidak Menghidupi Pendidikan Tapi Mencari Hidup dari Dunia Pendidikan Dinamis-Ditengah pertumbuhan pendidikan di Indonesia akan lahir Generasi Emas Indonesia yang akan menjadikan bangsa ini berharkat dan bermartabat. Namun dibalik itu juga akan lahir generasi baru yang bernama parasit pendidikan. Mereka akan mengambil apa saja dan merusak dunia pendidikan. Mereka tidak menghidupi dunia pendidikan, tetapi mencari hidup dari dunia pendidikan. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, menyebutkan, seperti yang dikatakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Mohammad Nuh, Parasit Pendidikan tersebut tidak akan peduli dengan maju atau mundurnya dunia pendidikan, yang terpenting adalah perut mereka sendiri. Di benak mereka tidak ada hal lain, selain kepentingan pribadi atau golongan yang ingin dicapainya. Menurutnya, peringatan Hari Pendidikan Nasional tidak semata- mata untuk mengenang hari kelahiran Ki Hajar Dewantara selaku Bapak Perintis Pendidikan Nasional, namun lebih merupakan sebuah momentum untuk memperkokoh kesadaran dan komitmen bangsa akan pentingnya pendidikan
bermutu bagi masa depan bangsa. Tahun 2012 Kemendikbud menetapkan tema Hardiknas ke- 123 tahun 2012 “Bangkitnya Generasi Emas Indonesia”. Generasi yang memiliki karakter yang berharkat dan bermartabat untuk mempertahankan eksistensi dalam membangun bangsa. Karena arah perkembangan bangsa sulit dibentuk tanpa adanya karakter. Ada 4 langkah yang harus ditempuh untuk menerapkan pendidikan karakter yaitu, pertama harus ada perubahan paradigma dalam proses dan sistem pendidikan atau belajar-mengajar. Kedua, peran staf pengajar (guru) yang berfungsi sebagai role model atau keteladanan harus ditonjolkan. Ketiga, membangun kultur dalam tiap lembaga pendidikan yang bersumber dari budaya yang ada sebagai
media kondusif untuk membentuk karakter. Keempat, perlunya dukungan terhadap regulasi sistem pendidikan. Untuk itu, sudah seharusnya pemerintah, guru, orangorang yang bergelut di dunia pendidikan dan seluruh masyarakat kompak dalam melahirkan Generasi Emas untuk mencapai Bangsa yang Berharkat dan Bermartabat. (mus)
Asyari Nur
Mutu Pendidikan Harus Dimulai dari SDM Guru Mapenda Kantor KemenDinamis-Pendidikan terian Agama Kabupaten yang bermutu adalah penRokan Hilir, Drs H Suhaimi didikan yang mampu mengHasyim adalah pendidikan hasilkan lulusan yang memiliki yang mampu menghasilkan kemampuan atau kompotensi, manusia seutuhnya atau baik kompetensi akademik manusia dengan pribadi maupun kompetensi kejuruan, yang integral yaitu mereka yang dilandasi oleh kompeyang mampu mengintegraltensi personal dan sosial, kan iman, ilmu, dan amal. serta nilai-nilai akhlak mulia, “Pendidkan bermutu itu yang keseluruhannya meru- Suhaimi Hasyim juga tergantung dari tingkat SDM guru itu pakan kecakapan hidup (life skill). Pendidikan bermutu kata Kasi sendiri. Seorang guru itu harus mampu
dan mau menambah ilmu dan wawasan ke jenjang yang lebih tinggi. Tapi sayang saat ini masih banyak guru-guru yang belum srata satu (S1), termasuk di Rokan Hilir,” tegasnya. Menurutnya, untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan, maka sekolah harus melaksanakan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang berorientasi pada peningkatan mutu. Keteladanan dan keikhlasan dari guru itu sendiri juga akan sangat berpengaruh dalam peningkatan mutu pendidikan. (osti)
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
07
LAPORANUTAMA Kedepan, Madrasah Jadi Pionir Pendidikan Dinamis- Perkembangan kembali Mengusulkan penegerian pendidikan Madrasah khususnya Madrasah sebanyak 8 buah yaitu : di Kabupaten Kuantan Singingi 2 MI, 4 MTs dan 2 MA. Dimana pada sangat signifikan baik secara tahun 2012 Proses penegerian lembaga maupun jumlah siswa. Jika sudah dikemenag RI Jakarta. pada tahun 2008 jumlah Raudhatul Prestasi yang dicapai oleh Atfal (RA) berjumlah 4 unit pada madrasah sudah banyak ditahun 2012 menjadi 9 unit, antaranya Lomba Olyempiade Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tahun Sain Tingkat Kabupaten Kuantan Alfiani 2008 berjumlah 5 unit, tahun 2012 Singingi Juara I MAN Teluk berjumlah 11 unit, Madrasah Tsyanawiyah Kuantan 8 orang siswa dan Tingkat Provinsi (MTs) pada tahun 2008 berjumlah 19 unit, Riau I orang dari MAN dan I orang dari tahun 2012 berjumlah 22 unit, dan Madsrasah siswa MTs KH.Ahmad Dalan Teluk Kuantan, Aliyah (MA) pada tahun 2008 berjumlah 9 Sekarang mereka sedang bertarung untuk unit dan tahun 2012 berjumlah 11 unit. Tingkat Nasional utusan Riau di Bandung. Kasi Mapenda Kemenag Kuansing, DrsAlfia“Harapan kantor Kementerian Agama ni mengatakan, dari jumlah tersebut hanya 5 Ma- pada masa yang akan datang Pendidikan drasah Negeri terdiri 1 MIN, 2 MTsN dan 2 MAN. di Madrasah akan menjadi Pionir Pendidikan Pada tahun 2009 Kabupaten Kuantan Singingi di Kab Kuantan Singingi,” unjarnya. (afan)
Perlu Ada Madrasah Percontohan di Setiap Daerah
Dinamis- Semakin tingginya diambil untuk mewujudkan tujuan minat masyarakat terhadap pentersebut adalah dengan pemedidikan keagamaan mendorong nuhan guru yang berkwalitas, Kementerian Agama Kabupaten penerimaan siswa baru yang Kampar untuk melakukan pemberkwalitas, melengkapi saranabinaan terhadap lembaga penprasarana dan pembiasaan didikan yang diarahkan kepada bahasa inggris di madrasah. penyempurnaan Madrasah seSementara itu, pada bidang hingga menjadi lembaga yang supervisi dan evaluasi dilakukan berdiri sejajar dengan lembaga Muhammad Yamin dengan standarisasi ujian semeslain baik madrasah ataupun sekolah di ter secara bertahap. “Pada tahap awal ini Kabupaten Kampar, bahkan lebih maju dari dibentuk tim yang berasal dari guru-guru lembaga lainnya. madrasah dengan SK Kepala Kantor “Kita telah menyiapkan dua lembaga Kementerian Agama Kab. Kampar yang masing-masing MAN Kampar dan MTsN bertugas menyusun kisi-kisi soal ujian seModel Kuok untuk disiapkan menjadi mester. Selanjutnya kisi-kisi soal didislembaga atau madrasah yang dicontoh dan tribusikan ke madrasah melalui induk KKM diandalkan di Kabupaten Kampar,” ungkap masing-masing. Induk KKM bersama-sama Kasi Mapenda Kemenag Kampar, Drs dengan anggota KKM selanjutnya meMuhammad Yamin. nyusun butir-butir soal ujian semester yang Ia mengatakan, langkah-langkah yang akan diujikan,” ungkapnya. (***)
Pemenuhan Sarana dan Prasarana Pendidikan Madrasah Mendesak DinamisPendidikan madrasah perlu didukung sarana dan prasarana yang memadai untuk memperlancar proses belajarmengajar serta Muharom pelayananan bagi yang membutuhkan pelayanan terkait dengan pendidikan, seperti meubelair yang cukup, kemudahan akses informasi seperti jaringan internet, telepon maupun faximile dan lain sebagianya. “Keterbatasan sarana dan anggaran masih menjadi kendala Madrasah selama ini. Namun demikian, kondisi tersebut tidak menjadi alasan untuk tidak memberikan pelayanan prima,” ungkap Kasi Mapenda Kemenag Siak, Drs H Muharom. Ia menegaskan, masalah sarana perlu segera dibenahi karena menyangkut pelayanan kepada tenaga pendidik yang tersebar di lokasi yang berbeda serta cukup jauh. “Terkait anggaran yang mengalami penurunan pada tahun ini kita menaruh harapan pemantapan anggaran di bidang Mapenda pada tahun berikutnya melalui pengajuan RKA-KL,” Ungkapnya. Pemantapan program kerja juga ditingkatkan pada permasalahan sertifikasi Guru Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Umum dan Sertifikasi Guru pada Madrasah yang perlu kita dibina secara berkala, agar guru yang sudah bersertifikat dapat menunjukan kualitasnya dibuktikan dengan semakin meningkatnya kualitas siswa. (andi)
Sertifikasi Harus Jadi Pemicu Semangat Guru Dinamis- Sertifikasi guru nasional yang bermutu. adalah proses pemberian sertifikat Namun kata Kasi Mapenda pendidik kepada guru yang telah Kemenag Rokan Hulu (Rohul), memenuhi persyaratan. Sertifikasi Sahruddin, dia melihat pergeguru bertujuan untukmenentukan seran kualitas guru, semenjak kelayakan guru dalam melakprogram sertifikasi guru digulirkan. sanakan tugas sebagai pendidik Banyak guru yang sudah disertiprofesional, meningkatkan proses fikasi, tetapi tidak profesional, dan hasil pembelajaran, mebahkan bisa dikatakan tidak terjadi ningkatkan kesejahteraan guru, perubahan mengajar baik sebeSahruddin serta meningkatkan martabat guru lum mapun setelah sertifikasi. dalam rangka mewujudkan pendidikan “Fakta di lapangan, saya perhatikan
08
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
lebih banyak guru-guru yang pasif, menunggu-nunggu sertifikat ketimbang pulang langsung mengajar dengan inovasi baru. Tak banyak yang bisa menampilkan kreativitas atau gaya mengajar yang lebih hidup, dan proses pembelajaran di kelas tak jauh berubah dari sebelumnya. Tampak biasa-biasa saja,” ujarnya. Untuk itu, sertifikasi guru harus dikawal dengan benar, panitia sertifikasi juga harus serius menjalankan tugas sertifikasi. Karena nasib anak bangsa berada ditangan kita semua. (mus)
Butuh Tenaga Pendidik Profesional Berkualitas Dinamis- Dunia pendidikan khususnya di lingkungan Madrasah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) sangat membutuhkan adanya tenaga pendidik profesional. Profesional disini adalah rang yang ahli dibidangnya dan secara signifikan bisa melaksanakan tugas dengan berkualitas. Kasi Mapenda Kemenag Abdul Inhil, Drs H Abdul Muis M Pd I, mengatakan, untuk menjalankan tugas guru profesional itu memiliki kemampuan untuk mengenal peserta didik secara mendalam, menguasai bidang keilmuan
maupun pengemasan kedalam materi pembelajaran, menyusun rancangan pembelajaran dan mengimplementasikan rancangan pembelajaran termasuk mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran, menguasai bidang-bidang lain yang diperlukan untuk meningkatkan pembelajaran dan memutakhirkan peMuis ngetahuan dan ketrampilan, dan memiliki sikap, nilai dan kebiasaan berfikir produktif yang perwujudannya berupa berfikir kritis, kreatif serta perilaku yang menunjang tampilan kinerja pendidik.
Pemerataan Guru PNS Dinamis- Dalam rangka “Apalagi pemerintah sebememenuhi ketersediaan, keterlumnya telah menginformasikan jangkauan, kualitas, ele-vansi, pemerintah akan melakukan kesetaraan, serta kepastian penataan dan pemerataan guru atau keterjaminan memperoleh PNS sejak Januari 2012 layanan pendidikan perlu dengan melibatkan lima kemenadanya pemerataan guru terian. Selain Kementerian Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pendidikan dan Kebudayaan madrasah. (Kemendikbud), Kementerian Alpendri Hal tersebut, kata Kasi Negara Pendayagunaan ApaMapenda Kabupaten Indragiri Hulu ratur Negara dan Reformasi Birokrasi (Inhu), Alpendri, M Pd. I, dapat dilakukan (Kemeneg PAN dan RB), Kementerian dengan cara melaksanakan pengelolaan Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian guru yang lebih cermat, mulai dari tahap Keuangan (Kemenkeu), dan Kementerian perencanaan, pengangkatan, penempa- Agama (Kemenag). Mudah- mudahan tan, hingga pembinaan terhadap guru. dengan ini pemerataan guru PNS Pendistribusian guru di lapangan khususnya di Madrasah- madrasah saat ini memang masih timpang sehingga swasta dapat terealisasi dengan layanan terkesan masih kekurangan guru. pendidikan yang merata di seluruh wilayah Padahal, fak-tualnya, rasio guru dan Indonesia mulai dari kebutuhan guru siswa di Indonesia cukup, hanya saja jenjang pendidikan usia dini, pendidikan kecendrungan guru menumpuk pada dasar, menengah, dan tingkat atas,” satu tempat atau dilokasi tertentu saja. ungkapnya menekankan. (osti/novam)
Perkuat Manajemen Pendidikan Dinamis-Keberhasilan pendidikan akan dapat dicapai pendidikan madrasah sangat dengan baik dan mutu penditentukan pada kordinasi didikan pada madrasah akan sumber daya melalui proses semakin meningkat. perencanaan, pengorganisa“Manajemen pendidikan sian, penetapan SDM, pengasangat penting untuk menrahan , dan pengawasan. Ke dongkrak mutu/ kualitas penlima unsur ini menjadi acuan didikan pada madrasah. Dedalam menggerakkan roda ngan pengelolaan yang baik, Khaidir pendidikan pada madrasah. terencana, dan terukur serta Apabila ke lima unsur didukung dengan sumber daya tersebut kata Kasi Mapenda Kemenag manusia yang berkualitas akan semakin Kota Dumai, Drs Khaidir, tersinergi baik dan bermutu perkembagan pendidengan secara harmonis, maka tujuan dikan madrasah” ujarnya. (harmi)
“Satu hal yang sangat penting dan menjadi kunci profesionalitas guru adalah bahwa proses pengembangan profesionalitas guru tidak dapat dilakukan hanya dengan proses sekejap, ikut sertifikasi guru yang berujung pada perolehan sertifikat, akan tetapi perlu pengembangan diri secara berkelanjutan,” ujarnya. Untuk itu, ia sangat berharap adanya bentuk pembinaan yang dilakukan oleh pihak pemerintah tingkat Provinsi terkait dengan keprofesionalan guru maupun tentang kurikulum pendidikan. Sehingga out put pendidikan yang lebih baik dapat diwujudkan dimasa mendatang. (mus/anto)
Masih Minim Madrasah Negeri Dinamis-Walaupun lembaga pendidikan Madrasah di Provinsi Riau khususnya di Kabupaten Pelalawan cukup banyak, namun jumlah madrasah Negeri masih sangat minim. Di Kabupaten Pelelawan, dari 49 lembaga penEdi Iskandar didikan yang ada, hanya dua madrasah yang negeri, yaitu MIN dan MTsN Pelalawan, sementara untuk tingkat Aliyah sama sekali belum ada yang negeri. Menurut Kasi Mapenda Kemenag Pelalawan, Dr H Edi Iskandar, S Ag, M Pd upaya untuk mendirikan MAN adalah suatu tuntutan dan kebutuhan masyarakat Pelalawan yang harus diwujudkan segera. Ini juga dalam usaha mendukung dan mem follow up program pemerintah Kabupaten Pelalawan yang telah menggulirkan pencanangan tahun pendidikan. “Terasa berat memang bila hal di atas yang merupakan sebuah tanggung jawab bersama yang harus diselesaikan oleh team work (Kementerian Agama Kabupaten Pelalawan, Pemda Pelalawan, dan Kanwil Kemenag Riau) nyatanya hanya dipikirkan dan dirisaukan oleh satu pihak,” ungkapnya. Kedepan kita berharap semua pihak terkait ikut saling bahu membahu, bergandeng tangan, ibarat pepatah orang tua: “hati gajah sama dilapah, hati kuman sama dicecah”, “sakit sama mengerang, senang sama melenggang”, “ke laut sama basah, ke darat sama berkering”. Sehingga kerja besar ini melahirkan sebuah karya yang dipersembahkan untuk masyarakat, yakni lahirnya Madrasah Aliyah Negeri di negeri amanah Pelalawan. (mus/jon)
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
09
LAPORANUTAMA Menjadi Pendidik yang Dinamis Ia mengungkapkan, ada Dinamis-Pendidikan sifatbeberapa ciri khas pengajar di nya dinamis, jadi seorang guru namis, diantaranya bersikap tidak boleh berhenti belajar dan sungguh- sunggu penuh meningkatkan kinerja dan komitpengabdian, berkepribadian, mennya di dunia pendidikan. selalu memperkenalkan sesuatu Karena sifat pendidikan dinamis yang baru, beradabtasi dengan tersebut menuntut seorang guru perkembangan yang ada, panuntuk terus menerus belajar, dai melakukan perubahan atau mengembangkan ilmu pengemodifikasi, cerdas dan penuh tahuan dan keterampilannya. daya cipta. “Seluruh jiwa guru itu harus Miskam “Dan yang terpenting sekali diabdikan kepada usaha mendorong muridnya untuk giat dan maju. Ia adalah komitmen guru untuk terus memajukan merupakan seorang pribadi yang ulung, pendidikan. Karena tanpa adanya komitment yang berkompentensi bersama rekan- selengkap apapun fasilitas yang dimiliki tidak rekannya dalam menunaikan tugasnya akan menghasilkan apapun. Selain itu, untuk merangsang orang yang malas, pendidik juga dituntut untuk membuat promenanggulangi kesulitan, mendorong yang gram pendidikan yang jelas, bukan hanya lamban, dan membimbing mereka semua,” program kurikulum, tapi harus ada program ungkap Kasi Mapenda Kota Pekanbaru, tersendiri dalam rangka memicu anak didik,” ungkpanya. (mus/auda) Miskam kepada dinamis.
Tanamkan Pendidikan Karakter Melalui Keteladanan Dinamis-Pendidikan karakter tidak bisa diajarkan atau diinformasikan saja kepada siswa, sebagaimana lazimnya menyampaikan materi pelajaran. Pendidikan karakter harus ditanamkan melalui keteladanan Khairul warga sekolah. Contoh dan suri tauladan yang nyata akan mudah meresap ke dalam jiwa siswa. Menurut Kasi Mapenda Kabupaten Bengkalis, Khairul Nizan, S. Pd, MA, pendidikan karakter ditanamkan tidak hanya di sekolah. Rumah tangga dan masyarakat perlu mendukung penanaman karakter siswa. Pendek kata, penanaman pendidikan karakter tidak terbatas pada waktu dan tempat melalui keteladanan orang-orang dewasa di sekitar siswa.
10
“Pendidikan karakter merupakan salah satu solusi untuk kemajuan kualitas pendidikan Indonesia yang dibarengi dengan akhlak yang baik dari siswa. Selain keteladan pihak sekolah khususnya madrasah juga bisa memanaj dan Nizan mengelola sekolah secara benar sehingga pendidikan karakter bisa direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan dalam kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah secara memadai. Pengelolaan tersebut meliputi, nilai-nilai yang perlu ditanamkan, muatan kurikulum, pembelajaran, penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan, dan komponen terkait lainnya. Dengan demikian, manajemen sekolah merupakan salah satu media yang efektif dalam pendidikan karakter di sekolah. (mus/ana)
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
Generasi Emas: In Generasi saat ini merupakan “Generasi Tanpa Idealisme” karena nilai utama yang diajarkan di sekolah cendrung berorientasi pada keberhasilan materi. Sistem pendidikan saat ini telah mengajarkan orang untuk mencari cara baru untuk mendominasi alam dan manusia lain. Hal ini mengakibatkan memburuknya ketidakseimbangan, baik antara manusia dan alam, dan antara manusia individu. (Gulen 1996c, 51-52) Dinamis-Berbicara tentang Generasi Emas sebenarnya sudah ada sejak tahun 1940 an. Kala itu, istilah Generasi Emas dipopulerkan oleh Fethullah Gulen intelektual muslim paling penting abad itu. Pria kelahiran Turki Timur (1941- 1993) ini mengasumsikan beberapa masalah global utama, seperti senjata pemusnah massal dan pencemaran lingkungan diciptakan oleh para ilmuwan yang tidak bertanggung jawab atas konsekuensi dari pekerjaan mereka. Hal ini mengakibatkan memburuknya ketidakseimbangan, baik antara manusia dan alam maupun antara manusia individu. Untuk Gulen, harmoni antara manusia dan alam dan pemahaman antara masyarakat hanya akan dicapai ketika “alam material dan spiritual diperdamaikan” dalam membesarkan generasi muda (Gulen 2000). Gulen percaya bahwa itu hanya bisa dilakukan melalui generasi “emas baru” yang dapat menggabungkan pemikiran ilmiah dengan keyakinan agama. Pendidikan, menurut Gulen, adalah bola penting untuk menghasilkan perubahan. Dia mengeluh apa yang dilihatnya sebagai kurangnya bimbingan moral di masa muda, dan menempatkan tanggung jawab pembinaan tersebut pada pundak guru. Jika pendidikan yang konsisten dalam menyampaikan nilai-nilai etika kepada siswa, Gulen berpendapat, maka individu akan bekerja sama untuk menciptakan perdamaian dan harmoni, menempatkan semua energi mereka terhadap perbuatan baik. Sekolah seharusnya tidak hanya
tegrasi Identitas Muslim dengan Dunia Pendidikan memberitakan nilai-nilai spiritual, tetapi sebaliknya, sepasang model moral dengan pelatihan beton dalam ilmu sehingga siswa memiliki kemampuan untuk membawa perubahan positif. “Ini harus menjadi tugas utama,” tulis Gulen, “dari para pemimpin kepada siapa orangorang telah menetapkan harapan mereka untuk membekali generasi yang akan datang dengan cita-cita luhur, memimpin mereka ke air mancur dari ‘air kehidupan’” (Gulen 1996c) . Dua nilai utama gerakan Gulen ingin menyampaikan kepada kaum muda adalah toleransi dan kerja keras. Sekolah-sekolah, dan guru yang bekerja di dalamnya, berusaha untuk menunjukkan karakteristik sendiri. Pengikut Gulen telah didirikan lembaga pendidikan di seluruh dunia. Lembagalembaga ini berkonsentrasi pada pengajaran nilai-nilai universal, tetapi tidak secara khusus mengajarkan agama. Siswa dengan keyakinan agama yang berbeda menghadiri sekolah-sekolah ini; di beberapa negara mungkin tidak ada seorang mahasiswa muslim. Mahasiswa dan lulusan telah terbukti sangat siap dalam ilmu dan juga dikenal untuk standar tinggi moral. Visi Gulen Dunia kontemporer sering melihat ilmu pengetahuan dan agama sebagai tidak kompatibel. Seperti Michel (2003) katakan, “melihat pendidik sekuler agama sebagai yang terbaik pengeluaran tak berguna waktu dan terburuk hambatan bagi kemajuan.” Sebaliknya, persepsi dari dikotomi antara agama dan ilmu pengetahuan menghasilkan beberapa ulama yang menyebabkan agama menjadi dipandang sebagai “ideologi politik dan bukan agama dalam arti sebenarnya dan fungsinya” (Gulen 1996a, 20). Tulisan Gulen telah menunjukkan waktu dan lagi bahwa ilmu pengetahuan dan agama adalah sempurna kompatibel, dan bahkan harus dikombinasikan untuk ilmu pengetahuan memiliki makna. Gulen mengusulkan suatu sistem pendidikan yang menggabungkan
pelatihan teknis dan moral. Dia melihat persaingan antara lembaga pendidikan sekuler dan agama sebagai telah menyebabkan krisis dalam masyarakat Turki, karena lulusan sekolah terbatas seperti tidak memiliki perspektif yang terintegrasi pada masa depan (Michel 2003, 72). Pada awal abad kedua puluh, sistem pendidikan Turki termasuk madrasah - lembaga pelatihan keagamaan, tarikats - sufi, dan sekolah sekuler. Madrasah tidak menawarkan pendidikan yang sesuai bagi dunia kontemporer, Michel (2003) menggambarkan mereka sebagai kurang “fleksibilitas, visi, dan kemampuan untuk memutuskan hubungan dengan masa lalu [dan] untuk memberlakukan perubahan” (72). Sementara tarikats telah secara tradisional khawatir dengan mengembangkan nilai-nilai spiritual, Gulen menganggapnya sebagai ke belakang. Sekolah-sekolah sekuler, di sisi lain, pameran yang kaku ide (Gulen 1996c, 11) dan dirancang untuk memberikan bebas nilai, berorientasi pekerjaan pendidikan yang terlalu picik untuk melihat ke masa depan (Michel 2003, 74) . Gulen sangat peduli dengan apa yang ia lihat sebagai kurangnya nilai-nilai etika di dunia. Ia melihat orang saat ini merupakan “generasi tanpa idealisme”
(Gulen 1996c, 51-52). Nilai utama yang diajarkan di sekolah saat ini adalah bahwa keberhasilan materi. Sistem pendidikan saat ini telah mengajarkan orang untuk mencari cara baru untuk mendominasi alam dan manusia lain (Gulen 2003). Hal ini mengakibatkan memburuknya ketidakseimbangan baik antara manusia dan alam dan antara manusia individu. Gulen ajaran yang membawa asumsi bahwa beberapa masalah global utama seperti senjata pemusnah massal dan pencemaran lingkungan diciptakan oleh para ilmuwan yang tidak bertanggung jawab atas konsekuensi dari pekerjaan mereka (Agai 2003, 59). Untuk Gulen, harmoni antara manusia dan alam dan pemahaman antara masyarakat hanya akan dicapai ketika “alam material dan spiritual diperdamaikan” dalam membesarkan generasi muda (Gulen 2000). Gulen membayangkan sebuah “Generasi Emas”, yaitu terdidik dalam ilmu dan baik-bulat dalam pelatihan moral. Prototipe dari Generasi Emas adalah guru dari gerakan yang bekerja untuk membawa pada “Golden Age” (Agai 2003, 57). Generasi Emas memiliki karakteristik mendefinisikan iman dan nilainilai etika yang kuat, yang mendorong mereka untuk menerapkan ilmu pengetahuan untuk kepentingan umat manusia (Agai 2003, 57). Berbeda sekali dengan pandangan yang khas Barat dari politik Islam, dimana aktivisme Islam adalah reaksi terhadap modernisme (Yavuz dan Esposito 2003), dalam visi Gulen, para Generasi Emas akan berpartisipasi dalam modernitas dan membantu membentuk itu (Agai 2003, 58). Orang yang ideal Gulen adalah zulcenaheyn, “orang yang memiliki dua sayap,” memamerkan “pernikahan pikiran dan hati” (Gulen 1996c, 12). Konsolidasi arus pendidikan yang berbeda akan menghasilkan sebuah sistem holistik yang melatih individu “, tindakan pikiran dan inspirasi” yang mampu mengatasi tuntutan perubahan dunia (Gulen 1996c, 12). Individu-individu, kemudian, akan menggunakan pengetahuan dan pelatihan untuk pelayanan umat manusia. (mus/net)
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
11
LINTASORMAS
Putra Riau Dianugerahi Bintang Pingat Dinamis-Keberhasilannya memimpin, membimbing dan membina belia melalui Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Provinsi Riau oleh Menteri Melaka, Menteri Belia dan Sukan Malaysia memberikan Anugerah Bintang Pingat Bakti Belia PBB kepada Mohammad Ir Ajis bin Manap, Belia DMDI Provinsi Riau Indonesia, Putra Desa Sungai Rawa Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak Provinsi Riau. Anugerah tersebut langsung diberikan oleh Petua Negeri Melaka Tun Datuk Sri Utama Mohd Khalil bin Yaakub pada puncak penyerahan Anugarah Bintang Pingat Bakti Belia PBB, Ahad, 20 Mei 2012 sekitar pukul 3 Petang Waktu Malasyia di Melaka. Acara dihadiri Menteri Belia dan sukan Malasyia di dampingi beberapa menteri dan timbalan menteri serta menteri melaka dan Tun Datuk Sri Utama Mohd. Khalil bin Yaakub yang di petua Negeri Melaka. Dengan langkah yang mantap di dampingi 2 orang pendamping dari panitia, laki- laki yang kerap disapa pak Ajis ini menuju panggung penyerahan Anugrah. Dengan bangga Ayah 3 Orang anak ini menerima penyematan Bintang PBB, yang sebelumnya belum pernah terbayang dipikiran untuk mendapatkan anugrah di usianya yang menjelang senja, bertepatan dengan ulang tahunnya ke 51 pada 5 Mei 2012. “Ini merupakan prestasi yang paling gemilang yang saya raih apalagi ini di tingkat Dunia. Ini tentu memacu samangat saya untuk terus berkarya melanjutkan pembinaan terhadap generasi muda melalui organisasi DMDI dan organisasi lainnya,” ungkapnya. Pria yang bekerja di Dinas Kehutanan Perkebunan Kabupaten Siak Kepala Seksi Sarana dan Prasarana dan aktif di beberapa organiasi kepemudaan ini berharap kepada Generasi muda agar meningkatkan terus pembinaan diberbagai aktifitas, menjalin kerja sama dengan pihak luar. “Saya siap memediasi antara pengurus pemuda dan pengurus belia, jangan pernah putus asa, apapun hambatan dan rintangan yang menghadang. Sebab kalau tidak kita yang memikirkan generasi muda ini siapa lagi, dan perlu kita ingat generasi muda hari
12
Ir Ajis bin Manap saat menerima gelar dari Petua Negeri Melaka Tun Datuk Sri Utama Mohd Khalil bin Yaakub.
ini adalah pemimpin di masa yang akan datang, sebagai mana syair Arab mengatakan sumbba nul yaum rijalul qad, artinya pemuda hari ini bakal menjadi pemimpin di masa yang akan datang tentu kita sepakat bahwa kita menginginkan
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
pemimpin yang jauh lebih baik, oleh karena itu bimbingan dan pembinaan generasi muda perlu terus di tingkatkan,” tegasnya. Laki- laki panitia sekaligus penggagas Kecamatan Pesisir menuturkan, saat duduk di bangku SD telah berkifrah di Organisasi tingkat desa, saat memasuki SMP mulai berkifrah di tingkat kecamatan dan kabupaten. Pada 1978 pernah menjadi Ketua EX Osis tingkat Kota Pekanbaru, yaitu kumpulan seluruh Ketua Osis, di singkat jadi Ex Osis dan beberapa Organisasi lainnya, seperti karang taruna, Justitiya, HPP 45, Ampi, Kosgoro Dll. Saat duduk di bangku SMA, termasuk di tunjuk Masyarakat sebagai Ketua RT. Dan ketua pemuda baik desa maupun kecamatan. Pada rahun 1982 mulai merangkak ketingkat Provinsi dan Nasional, 1984 Pernah Menjadi Wakil Sekjen HPP 45, yang di ketuai oleh Bapak Sumardi, kegiatan pembinaan generasi muda terus berlanjut tanpa mengenal lelah, dengan satu tekat perjuangan tak kenal kata mundur dan menyerah, sebab Generasi muda sebagai penerus harapan bangsa harus selalu di perioritaskan, jika ingin Negara ini memiliki pemimpin yang ber moral dan ber akhlak mulia, terkadang kemajuan zaman dan teknologi, dapat membuat kita lebih maju, namun tak jarang menodai harkat dan martabat kita sendiri jika generasi muda tidak di bina dan di didik untuk menghadapai
LAPORANMTQ
Bakti Belia PBB LPTQ Riau Satukan Visi dengan Ponpes dalam Mencetak Hafiz kemajuan tersebut, maka kemajuan zaman akan menodai hidup dan kehidupan generasi muda kita, oleh karna itu tidak ada kata menyerah dalam membina generasi muda. Tahun 1984, pernah di undang ke istana Negara mengikuti Upara 17 Agustus, beberapa bulan setelah itu di undangan ke Jakarta mengikuti Penataran P4 Tingkat Nasional sebagai Penatar Tingkat Provinsi, setelah puas melang – lang buana di partai Golkar, timbul peraturan Pegawai di larang berpolitik, maka Pegawai Kehutanan dan Perkebunan ini memfokuskan diri utuk berkifrah di ormas Islam, bermula dari Pengurus Remaja Masjid, Pengurus HMI, pengurus LPP TKA, 1997, sebagai bendahara Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Taman Kanak – kanak Al – Qur’an Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (LPP TKA BKPRMI) Provinsi Riau. Setahun setelah itu di angkat jadi ketua, BKPRMI Provinsi Riau, Melalui Mandad dari Bang Idrus Marham, maka mulailah putra Penyengat ini mengembangakan sayapny berkifrah di BKPRMI kemudian tahun 2003, mulai melangkah ke tingkat Dunia tepatnya bulan Desember 2003, di undang kemelaka untuk mengikuti Perkampongan dan Konvensyen Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) di Taman Mini Asean Melaka, hadir pada saat itu sebanyak 37 Negara dari 64 Negara. “Disinilah langkah awal saya melihat pintu tingkat dunia yang terbuka lebar, kesempatan ini tak saya sia- sia kan dengan kemudian merambah ke Singapura dan Thailan, terus setiap bulan dan tahunnya mengikuti kegiatan DMDI. Hampir tidak terhitung lagi berapa kalinya melang – lang buana di tingkat Dunia karna sampain 2009 hampir setiap bulan di undang mengikuti seminar Woor shoop baik di malasyia maupun Singapura, Thailand, Sabah, Selangor, Negri Sembilan, dan lainnya. Tahun 2006, kembali di undang ke istana Negara untuk menghadiri acara Rakernas. Tahun 2007 di percaya Gubernur Riau Bapak Rusli Zainal Melalui DMDI Provinsi Riau, Bapak Herliyan Saleh, untuk melobi Peserta Dari Beberapa Negara untuk menghadiri seminar dan Pengukuhan DMDI Provinsi Riau. “Alhamdulillah hasil lobi Tingkat International, maka 16 Negara hadir di Pekanbaru,” pungkasnya. (mus)
Dinamis-dalam rangka menyatukan visi dengan Pondok Pesantren (Ponpes) dalam mencetak Hafiz, Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Provinsi Riau mengadakan pertemuan dengan pimpinan pondok pesantren Tahfiz, guru/ pelatih tahfiz, kasi Penamas dan pengurus LPTQ Kab/ Kota se- Provinsi Riau yang berjumlah 90 orang pada 12 – 14 Mei 2012
di Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru. Kasi Pendidikan Al- Qur’an dan MTQ Kanwil Kemenag Riau, H Zulfadli Lc, MA, mengatakan, kegiatan ini merupakan usaha penyatuan visi dalam pembinaan Tahfiz pada Pondok Pesantren yang berorientasi kepada MTQ. “Diharapkan kedepan Pondok Pesantren mempunyai program pembinaan tahfiz yang bermanfaat bagi Ponpes itu sendiri dan kab/ kota dalam melahirkan para hafiz/ ah serta dapat berlomba pada event MTQ di tingkat kab/ kota, provinsi maupun nasional. Karena selama ini kita sangat krisis pada kader tahfiz,” katanya. Menurutnya, peran pondok pesantren yang selama ini sudah ada tapi harus ditingkatkan lagi. Khususnya penyatuan pemahaman yang keliru dalam memandang keberadaan MTQ selama ini. “Pada acara tersebut kita hadirkan nara sumber dari Jakarta yang mempunyai pengalaman dalam melakukan program pembinaan tahfiz Al- Qur’an,” ungkapnya. (fadli)
Persiapan dan Simulasi Kafilah MTQ Riau
Dinamis- Menjelang Keberangkatan ke MTQ Nasional XXIV Tahun 2012 di Ambon pada 8 – 15 Juni 2012, panitia Provinsi Riau melakukan persiapan dan simulasi
terhadap penampilan Kafilah Riau yang telah menjalankan Training Center (TC) selama kurang lebih tiga bulan. Persiapan dan simulasi tersebut ditandai dengan penampilan kafilah, mulai dari cabang Tilawah Al- Qur’an, Syarhil Qur’an, dan beberapa cabang musabaqah lainnya yang akan diperlombakan pada MTQ Nasional di Provinsi Maluku, Ambon. Hadir dalam acara tersebut Kabiro Kesra Provinsi Riau H Edi Satria SE, Kabag TU Kanwil Kemenag Riau, HM Saman S Sos, M Si, dan beberapa orang pelatih, seperti Drs H Masy’ari BA, dan Zulfikar Abdul Malik. (mus)
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
13
PROFILMADRASAH MTs N Pekan Heran
Persiapkan Siswa Hidup Mandiri dengan Kreativitas dan Kematangan Pribadi Dinamis- Mengembangkan potensi akademik dan mempersiapkan siswa hidup mandiri dengan penguasaan keterampilan computer, menganyam dan pertukangan merupakan program andalan akademi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Pekan Heran yang terletak di Jl. Raya KM. 2 Pekan Heran Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu Propinsi Riau. MTs Negeri Pekan Heran merupakan lembaga pendidikan dasar 9 tahun yang diselenggarakan oleh Departemen Agama, memiliki keunggulan dibidang pemahaman Islam. Secara fisik yang ditampilkan adalah citra yang bernafaskan islam, sejuk, rapi, dan berwibawa. Cerminan pokok MTs Negeri Pekan Heran yang berdiri sejak 1987 ini adalah suasana islami, kondusif, ramah terhadap sesama, santun, selalu tersenyum, dan peduli terhadap lingkungan. Secara geografi MTsN Pekan Heran sangat strategis terletak di pusat pemerintahan baik kecamatan maupaun kabupaten, dekat dengan jalur lintas timur dan jalan lintas Kabupaten Indragiri Hulu– Indragiri Hilir. Berdasarkan geografis tersebut maka Kepala Kantor Departemen Agama pada masa itu Drs H Syamsul bersama- sama dengan tokoh tokoh masyarakat desa Pekan Heran bergerak ingin mendirikan Madrasah sebagai cikal bakal MTsN Pekan Heran, seiring dibukanya wilayah Pematang Reba sebagai pusat Pemda Inhu. Berdasarkan sejarah, MTs Negeri Pekan Heran mulai berdiri dengan nama MTs Negeri Tembilahan Filial Pekan Heran, pada tanggal 23 Juni 1987. Penerimaan siswa baru dan pelaksanaan kegiatan pendidikan tahun pelajaran 1987 / 1988- 1993/ 1994. Keberadaan MTs ini tidak terlepas dari partisipasi aktif masyarakat Pekan Heran dan didukung sepenuhnya oleh pihak Kantor Departemen Agama Kab. Inhu yang pada saat itu dikepalai oleh Drs H Syamsul. Adapun daftar tokoh- tokoh pendiri MTs Negeri Tembilahan Filial Pekan Heran adalah Ibrahim Sahar, Abu Hasan, Sanusi Tahar, Ahmad Karim, Abdul Gafar, Aminuddin, Zulkifli Gani dan beberapa orang lainnya. Kepala Sekolah MTs Negeri Tembilahan Filial Pekan Heran dipercayakan pertama kali kepada Drs. Chalig Abdullah (1987- 1989). Priode berikutnya oleh Abu Hasan (1989- 1990), tahun
14
1991- 1992 dikepalai oleh Zainal Abidin, BA dan terakhir Rusdi Ismail sebelum akhirnya MTs Negeri Tembilahan Filial Pekan Heran diusulkan untuk penegeriannya pada tanggal 9 September 1991 dengan nomor surat Md.3/6-4c/PP.00.11/ 3966/1991. Pada tanggal 21 Desember 1993 terbit SK Menteri Agama RI mengenai penegerian Madrasah, di dalamnya terdapat nama MTs Negeri Pekan Heran dengan nomor urut 22, nomor SK: Wd/1-b/Kp.07.6/366/SK/1993. Pada tanggal 20 Januari 1994 diresmikanlah MTs Negeri Pekan Heran oleh Bapak Gubernur Riau Bapak Suripto di Dumai dengan Kepala Sekolah Dra. Hasanah 1994 - 2005. Selanjutnya Kepala MTs Negeri Pekan Heran dijabat oleh Maryati, S.Pd.I sampai sekarang. Sasaran akhir yang ingin dicapai dengan pendirian Madrasah Tsanawiyah ini adalah untuk proses penegerian Madrasah yang pada waktu itu belum ada MTs Negeri di Kabupaten Inhu. Madrasah Tsanawiyah sebagai salah satu wadah resmi untuk mewujudkan generasi mendatang sebagai insan yang beriman, bertaqwa, berakhlaqul karimah, berilmu dan berwawasan, punya keterampilan, mampu berprestasi untuk
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
menghantarkan siswa / anak didik kejenjang yang lebih tinggi. Dengan adanya Madrasah Tsanawiyah di daerah ini dapat dijadikan sebagai dasar pendukung yang selanjutnya untuk mendirikan Madrasah Aliyah Negeri. Perkembangan MTsN Pekan Heran mulai sejak berdiri hingga saat ini cukup pesat, dengan jumlah siswa mengalami peningkatan setiap tahunnya, untuk tahun 2012 jumlah siswa mencapai 274 orang. Secara kelembagaan MTs Negeri Pekan Heran memiliki tenaga akademik yang handal dan profesional dalam berfikir, dan memiliki manajemen yang kokoh dan mempu bekerja sama serta dapat menggerakkan seluruh potensi untuk mengembangkan kualitas MTs Negeri Pekan Heran, proaktif dan antisipatif terhadap masa depan, mampu mengakomodir seluruh potensi yang menjadi motor Madrasah secara menyeluruh. Tujuan MTs Negeri Pekan Heran adalah : menjadikan siswa yang beriman, bertaqwa, berilmu pengetahuan, mempunyai keterampilan, mempunyai sikap disiplin terhadap dirinya dan lingkungan, semuanya itu dapat diwujudkan dalam tingkah laku dan kehidupan sehari – hari dan masa yang akan datang. (mus)
Strategi dan Pengelolaan MTsN MTs Negeri Pekan Heran sebagai lembaga pendidikan memiliki sistem penjenjangan dan sistem mekanisme kerja yang sejalan dengan keseluruhan program pendidikan nasional. Oleh karena itulah dalam seluruh kegiatannya MTs Negeri Pekan Heran selalu berusaha melakukan perbaikan dan penyempurnaan baik dalam program maupun dalam pelaksanaan. Upaya tersebut dimaksudkan agar visi dan misi tercapai dan sasaran yang ingin dicapai terlaksana sesuai dengan yang diharapkan. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut maka MTs Negeri Pekan Heran mempunyai strategi sebagai berikut : 1. Menyiapkan tenaga pendidik yang profesional dan ikhlas beramal. 2. Menjaring calon siswa melalui test bidang studi (Agama, Umum, MTK) 3. Menyediakan sarana dan prasarana yang representatif 4. Menciptakan suasana yang kondusif, kehidupan yang relegius, kreatif, inovatif, apresiatif, sehat, dan gembira. 5. Mengembangkan dan memantapkan proses pembelajaran 6. Melakukan kerja sama pendidikan dengan berbagai kalangan pendidikan. 7. Mengadakan pelatihan secara berkala guru dan karyawan. Program Andalan 1. In House Training • Analisis SWOT • Pemantapan komitmen akademika MTs Negeri Pekan Heran terhadap Visi dan Misi Madrasah. • Persiapan mental menjadi Madrasah binaan • Penyusunan Action Plant 2. Peningkatan Profesionalisme Guru • Penilaian Disiplin dan kinerja guru • Mengaktifkan kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran • Menyelanggarakan pelatihan – pelatihan • Pelibatan Guru dalam program Madrasah. • Studi Banding • Pembentukan tim peningkatan kualitas guru • Pemberdayaan perpustakaan, dan laboratorium • Bagi Guru / Kepala / Karyawan yang telah mengikuti pelatihan / penataran / work shop mensosialisasikan kembali kepada civitas akademika. 3. Kurikulum • Program pengembangan Potensi Akademik • Program persiapan hidup mandiri (komputer, keterampilan anyaman, dan pertukangan) 4. Pembinaan Siswa • Memotivasi Kreativitas • Memotivasi kematangan pribadi • Membangun rasa bangga terhadap almamater 5. Peningkatan Sarana Dan Prasarana • Kelas • Ruang Kepala Sekolah, Ruang Tata Usaha, dan Ruang majlis guru • Labor IPA ( Fisika & Biologi ), Labor Komputer dan Labor Bahasa (Sudah Terealisasi) • Labor Agama (Surau) • Lapangan Olah Raga • Perpustakaan • Ruang Kesehatan • Ruang penunjang kegiatan siswa • Ruang bimbingan dan penyuluhan (BP) • Kantin 6. Suasana Madrasah Yang Kondusif • Gerakan lingkungan bersih • Penghijauan dan penataan lingkungan • Peningkatan taman – taman kelas • Membuat tempat duduk santai dan belajar di luar kelas 7. Peningkatan Sumber Pembiayaan Madrasah • Dari pemerintah • Peningkatan peran orang tua / wali murid • Peningkatan peran majelis Madrasah • Pendekatan terhadap partisipasi pemda • Peningkatan peran serta alumni 8. Penjaringan Input yang Berkualitas • Melakukan seleksi terhadap calon siswa baru
• Mengadakan Psychotest 9. Siswa Unggul dan Prestasi • Menempatkan siswa sesuai dengan kemampuan siswa • Melaksanakan bimbingan belajar (Bimbel) untuk menghadapi UN & UM • Melaksanakan bimbingan intensif • Melakukan try out ujian nasional • Melaksanakan bimbingan Materi Olimpiade • Mengikutkan siawa dalam berbagai even olahraga, keagamaan, kesiswaan, dan perlombaan akademis. • Membentuk klub – klub olah raga prestasi • Membatasi jumlah warga belajar siswa 30 siswa / rombongan belajar 10. Peningkatan Popularitas Madrasah • Melaksanakan kampanye MTs Pekan Heran secara berkala • Membuat kalender pendidikan • Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terkait. MTsN Pekan Heran Indragiri Hulu Berdiri : 23 Juni 1987 Akreditasi : A Alamat Sekolah : Jl. Raya KM. 2 Pekan Heran Kec. Rengat Kab. Indragiri Hulu Telepon : ( 0769 ) 341227 Kode Pos 29351 Dasar Penegerian : Wd/1-b/Kp.07.6/366/SK/1993 Jumlah Siswa : 274 orang Jumlah personil : 36 orang terdiri dari guru PNS, tenaga adm PNS, guru honor komite, tenaga adm honor, tenaga kebersihan, satpam, dan penjaga sekolah. Fasilitas dan Sarana : Kelas, Ruang Kepala Sekolah, Ruang Tata Usaha, dan Ruang majlis guru, Labor IPA (Fisika & Biologi), Labor Komputer dan Labor Bahasa (Sudah Terealisasi), Labor Agama (Surau), Lapangan Olah Raga, Perpustakaan, Ruang Kesehatan, Ruang penunjang kegiatan siswa, Ruang bimbingan dan penyuluhan (BP), kantin dan parkir. Visi : Mewujudkan Madrasah yang berkualitas dibidang Ilmu Pengetahuan Agama, Ilmu Pengetahuan Umum, dan Keterampilan. Misi : A. Meningkatkan SDM Pendidik dan Tenaga Administrasi. B. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Madrasah. C . Melahirkan siswa yang beriman dan budi pekerti yang luhur dan mempunyai disiplin yang tinggi. D. Siswa yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang terampil, kreatif, mandiri, dan inovatif. E. Pelaksanaan wawasan wiyatamandala. Sasaran: 1. Anak didik yang dapat melanjutkan ketingkat yang lebih tinggi (SLTA) dengan angka kelulusan rata – rata 6,00 untuk UN dan 7,00 untuk US. 2. Tercapainya persentase kelulusan untuk tahun yang akan datang 100 %, dimana pada tahun 2010 / 2011 porsentase kelulusan adalah 100 %. 3. Pemantapan Imtaq dan penerapan disiplin untuk siswa hingga mampu mengurangi kasus pelanggaran tata tertib siswa setiap semester 95%. Kepala Madrasah: Nama : MARYATI, S.Pd.I NIP : 19610312 198512 2 001 Pendidikan Terakhir : S – 1 PAI Jurusan PAI Priode : 2005 s/d sekarang
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
15
SEPUTARHAJI
Rakor Haji Lintas Sektoral, Hasilkan Beberapa Kesepakatan Dinamis-Rapat koordinasi haji lintas sektoral yang diselenggarakan pada tanggal 26 sd 28 April 2012 yang lalu menghasilkan beberapa kesepakatan. Adapun hasil kesepakatan yang diikuti oleh 40 peserta bertempat di Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru, dari Kementerian Agama, Dinas Perhubungan, Kantor Imgrasi dan Dinas Kesehatan se Provinsi Riau tersebut diantaranya tentang pelayanan kesehatan, proses penerbitan paspor dan angkutan domestik. Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji, Zakat dan Wakaf Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau Drs. HM. A. Aziz, MA.MM saat dikonfirmasi beberapa waktu yang lalu mengatakan rapat koordinasi yang digelar kemarin merumuskan kesepakatan diantaranya Pelayanan Kesehatan haji, pelayanan penerbiatan paspor dan angkutan domestic. Saat pelaksanaan manasik haji di tingkat Kabupaten maupun Kecamatan, Kemenag akan mengundang petugas Dinas Kesehatan untuk memberikan materi tentang kesehatan. Disamping itu pada musim penyelenggaraan ibadah haji petugas kesehatan senantiasa memantau dan mengawasi seluruh jamaah haji terutama yang beresiko tinggi dengan mengacu pada Kepmenkes 442 Tahun 2009. Untuk kesepakatan Komisi Dokumen haji dengan Imigrasi HM. A. Aziz mengatakan
diantaranya Kemenag Kabupaten/Kota mensosialisasikan kepada calon haji tentang persyaratan penerbitan paspor. Petugas kemenag melakukan pembayaran biaya penerbitan paspor dimuka (kalau biaya paspor masih dibayar dari dana efisiensi) kepada bendahara penerima kanim sebelum proses foto, sidik jari dan wawancara. Untuk perubahan nama menjadi tiga suku kata diperlukan persyaratan seperti penerbitan paspor baru dan tidak dipungut biaya. Bagi jamaah yang paspornya sudah selesai diterbitkan Kantor Imigrasi diserahkan ke petugas khusus kantor Kemenag, kemudian dibuatkan berita acara serah terima dan kwitansi bukti pembayaran paspor. Sementara itu untuk kesepakatan dengan Dinas Perhubungan, Kabid Haji Riau yang saat itu didampingi Kepala Seksi Perjalanan dan Sarana Haji Bidang Hazawa H. Defizon,S.Kom menyebutkan bahwa penetapan dan pembiayaan transportasi
jemaah haji dari daerah asal ke Embarkasi maupun dari Debarkasi ke daerah asal menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah mengacu kepada Undang-undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang penyelenggaraan ibadah haji pasal 35 ayat 1 dan 2. “Biaya domestik dari daerah asal ke Embarkasi maupun dari Debarkasi ke daerah asal ditetapkan dengan PERDA (Perutaran Daerah)”, Lanjut Defizon. Dengan adanya Kesepakatan yang telah disepakati oleh peserta dari Rakor Haji Lintas Sektoral ini, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau akan mengirimkan surat tentang hasil kesepakatan Rakor tersebut keseluruh Instansi terkait, Selain itu Kabid Haji berharap agar seluruh kesepakatan yang ada segera disosialisasikan di Kabupaten/Kota sehingga pelayanan haji tahun ini dapat ditingkatkan dan terwujudnya penyelenggaraan Ibadah haji yang lebih baik. (nik)
15 Mei 2012 Penerbitan Paspor Jemaah Haji di Mulai Dinamis-Bagi jemaah calon haji (JCH) provinsi Riau Tahun 1433H/2012M dalam waktu dekat ini diminta untuk mendatangi Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota tempat domisili jamaah agar mempersiapkan persyaratan penerbitan Paspor. Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji, Zakat dan Wakaf Kanwil Kemenag Riau, Drs HM Aziz, MA, MM diruang kerjanya mengatakan penerbitan paspor tersebut berdasarkan Surat Edaran Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah
16
Kementerian Agama RI Nomor: DJ/VII.II/ 2/Hj.00/2259/2012 tanggal 2 Mei 2012 tentang Penerbitan Paspor Jemaah Haji Tahun 1433H/2012M. Penerbitan paspor jemaah haji akan dimulai pada tanggal 15 Mei 2012 di Kantor Imigrasi. Adapun jemaah yang akan diterbitkan paspor ini merupakan jemaah yang belum memilki paspor, status belum pernah haji (kecuali sebagai mahram yang sudah diusulkan) dan untuk tahap pertama sampai dengan nomor
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
porsi 0400043500. “Kementerian Agama Kabupaten/ kota untuk segera melakukan koordinasi dengan Kantor Imigrasi terkait pelaksanaan penerbitan paspor, termasuk data jemaah haji untuk penerbitan paspor. Khusus kepada JCH, sebelum melakukan penerbitan paspor jemaah terlebih dahulu mengisi dan membuat pernyataan untuk Melunasi BPIH Tahun 1433H/2012M dan belum memiliki paspor diatas materai enam ribu,” terang HM. Aziz. (nik)
ARTIKEL
Memahami Fungsi Humas Pemerintah
Lahirnya UU No.14 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) tahun 2008, membawa konsekuensi terhadap ketentuanketentuan hukum yang melindungi hak atas informasi bagi warga negara Indonesia. Badan publik dalam hal ini adalah lembagalembaga negara, lembaga publik non pemerintah, dan perusahaanperusahaan publik yang mendapat dana alokasi dari APBN, APBD, bantuan luar negeri, dan himpunan masyarakat mempunyai kewajiban untuk memberikan akses informasi yang terbuka dan efisien kepada publik dalam rangka transparansi, akuntabilitas, dan pengelolaan pemerintahan yang semakin baik di Indonesia.
U
ntuk mewujudkan hal ini bukanlah sesuatu yang mudah, karena keberadaan humas di instansi pemerintah selama ini terkesan hanya sebagai pelengkap struktural saja membuat peran dan funsinya sering terabaikan. Berbagai permasalahan menggerogoti eksistensi humas pemerintah, mulai dari keterbatasan suberdaya manusia, anggaran dan kebijakan pimpinan yang mengabaikan keberadaan humas. Akan tetapi tuntutan tugas tidak melihat berbagai permasalahan tersebut, humas tetaplah sebagai corong informasi tempat publik mendapatkan segala informasi yang berkaitan intansi tempat humas tersebut bekerja. Adalah suatu kewajiban tenaga humas harus memahami fungsinya dalam melaksanakan tugas kehumasan, paham akan fungsi ini akan menjadi motivasi untuk bisa berbuat dan bertindak secara maksimal. Karena bagaimana mungkin akan bisa bekerja secara baik dan benar kalau peran dan fungsi tugas yang diamanahkan kepada humas tidak dipahami. Hal ini juga mesti menjadi titik perhatian pejabat pengambil keputusan tertinggi di sebuah instansi pemerintah, agar dapat memberikan perhatian lebih kepada bagian humas dibawah kendalinya. Fungsi Humas Sebenarnya fungsi humas sangat simple, yaitu membina hubungan baik dengan publik internal dan eksternal agar mendatangkan keuntungan bagi organisasi.
Abdul Wahid,S,Ag Hubungan Baik yaitu Hubungan saling menghormati kedudukan masing- masing dengan prinsif setiap orang memiliki kedudukan atau posisi. Publik Internal Publik yang menjadi subjek pelayanan humas secara garis besar dibagi dua, yaitu public internal dan public eksternal. Public internal meliputi Pimpinan instansi, Anggota instansi dan Keluarga anggota instansi. Keberadaan public internal ini konsekuensinya bagi humas adalah menghormati pimpinan, menghormati pegawai dan menghormati keluarga pegawai. Hubungan yang harus dibina dengan internal public ini ada dua model, pertama ke atas kepada pimpinan dalam bentuk laporan dan ke bawah dalam bentuk perintah, kemudian sifatnya ada formal dalam arti hubungan kerja dan informal hubungan relasi. Kegiatan lansung yang bisa dilakukan dalam bentuk rapat, briefing, diskusi, outbone, perjalanan wisata dan sosial. Sedangkan melalui media dapat berupa memo, surat dan majalah.
Bentuk Hubungan Menghadapi publik eksternal ini humas dapat melakukan berbagai kegiatan sesuai dengan kebutuhan kedua belah pihak, untuk Pers kegiatan bisa berupa Konferensi pers, kunjungan lapangan dan kerjasama pemberitaan. Kepada masyarakat kegiatan yang dilakukan dalam bentuk pengembangan lingkungan, perayaan-perayaan dan bantuan sosial, sedangkan dengan organisasi dan instansi lain bisa dalam bentuk kerjasama dan perlombaan. Untuk menjadi tenaga humas yang profesional mesti ada kemauan untuk belajar dan terus belajar. Menurut Emilia Bassar seorang pakar kehumasan paling tidak ada sebelas kemampuan personal yang harus dimiliki tenaga humas, yaitu: 1. Mampu berkomunikasi dengan semua orang yang memiliki aneka ragam kerakter; 2. Memiliki Integritas personal; 3. Memiliki kepribadian yang menarik; 4. Memiliki inovasi dan kreativitas; 5. Memiliki akses informasi yang seluasluasnya; 6. Mampu menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media komunikasi humas; 7. Memiliki jaringan sosial dengan kelompok masyarakat, seperti media, LSM dan pemerintah; 8. Mampu mengorganisasi berbagai kegiatan komunikasi dan humas; 9. Mampu melakukan penelitian dan mengevaluasi hasil kegiatan humas; 10. Mampu menulis untuk publikasi organisasi; 11. Mampu berbahasa Inggris aktif, lisan dan tulisan. *** Staf Hukmas dan KUB Kanwil Kemenag Prov. Riau
Publik Eksternal Selain keharusan membina hubungan internal, humas juga mempunyai tanggung jawab terhadap public eksternal, kelompok ini adalah Pers, masyarakat, supplier, organisasi/instansi lain. Dengan konsekuensi menghormati semua pihak yang berhubungan dengan instansi.
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
17
ARTIKEL
Generasi Cemerlang Persfektif Islam Hampir setiap kali usai dilaksanakannya ujian nasional (UN), media tanah air selalu disesaki berbagai berita yang tidak mengenakkan ihwal carutmarutnya prilaku siswa lulusan ujian nasional, mulai aksi coret baju yang sepertinya sudah jadi tradisi tahunan, tawuran antar pelajar sampai pesta sex, minuman keras plus narkoba. Hal ini sungguh disayangkan karena mereka merupakan calon pemimpin masa depan yang akan menerajui bangsa ini nantinya. Mau jadi apa bangsa ini ke depan di tangan generasi seperti ini? Sebagai anak bangsa, apa yang mesti dilakukan? “Dan hendaklah semua orang takut kepada Allah, seandainya mereka meninggalkan generasi sesudahnya dalam keadaan lemah. Yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka. Maka bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar” [QS: An Nisa’: 9] Ayat ini sepertinya ditujukan untuk umum, untuk semua orang, apakah ia muslim atau bukan. Semua umat manusia punya kewajiban sama. Mereka harus memikirkan keadaan atau nasib anak-cucunya di belakang hari nanti. Jangan sampai mereka meninggalkan generasi yang bakal dilindas zaman. Mafhum mukhalafah (pemahaman terbalik) ayat di atas adalah,
18
Griven Putra supaya mereka menyiapkan generasi yang kuat- kawi sepeninggalnya nanti. Bukan generasi yang menderita di dunia dan celaka di akhirat. Menurut ulama, secara sederhana, kata “dhi’afa” (lemah) pada ayat di atas 4 macam dhi’afa yaitu: 1. Lemah Fisik (dhi’f al-jasadi) Mukmin yang kuat lebih aku cintai daripada mukmin yang lemah. Namun keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolongl;ah pada Allah, jangan
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
engkau lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan ‘seandainya’ aku lakukan demikian dan demikian, akan tetapi hendaklah engkau katakan, “Ini adalah takir Allah”. “Setiap apa yang dikehendaki-Nya pasti terjadi, karena perkataan ‘seandainya’ dapat membuka pintu Setan”. (HR. Muslim) Di tengah beratnya persaingan hidup dewasa ini, kekuatan dan kesempurnaan jasmani manusia menjadi salahsatu hal pokok yang mesti diperhatikan. Manusia yang lemah fisik, sepertinya akan tergilas kerasnya kehidupan. Manusia yang fisiknya tidak kuat dan kurang sehat selalu menjadi objek dalam kehidupan. Untuk itu, bagi semua orang atau suatu bangsa, pembentukan fisik generasi pengganti mereka menjadi hal urgen yang mesti dipikirkan demi terciptanya generasi unggul atau generasi cemerlang di masa depan. Oleh karena itu, generasi baru tersebut mestilah diberi asupan gizi yang memadai, berolahraga dengan teratur serta menjaga kebugaran jasmani sepanjang waktu. 2. Lemah Ilmu Pengetahuan (Dhi’f al-‘Ilmi) “Siapa yang ingin meraih dunia kuasailah dengan ilmu pengetahuan. Siapayang ingin meraih akhirat kuasailah dengan ilmu pengetahuan. Siapa yang ingin meraih keduaduanya kuasai juga dengan ilmu pengetahuan”. (HR. Thabrani)
Ilmu pengetahuan dan teknologi telah menjadi raja bagi tumbuhnya peradaban cemerlang hari ini. Dan itu pun telah pula tertayang terang benderang dalam lintas peradaban umat manusia sepanjang masa. Siapa yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi maka ia akan menggenggam dunia. Yang tidak menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi akan terlindas perkembangan dan kemajuan zaman yang semakin tak menentu. Sementara pemegang ilmu pengetahuan dan teknologi akan menjadi subjek pengendali sesuka hati. Pun, setelah fase di dunia ini berakhir, manusia yang menguasai ilmu pengetahuan akan mendapat tempat yang tinggi di hadapan Tuhan selama pemegangnya tak lupa kepada Tuhan, Sang Pemilik Pengetahuan itu sendiri. Kenyataan ini menghendaki adanya penghilangan dikotomi ilmu dalam kehidupan. Setiap generasi harus menguasai ilmu duniawi dan ukhrawi secara sepadan dan seimbang. “…..Allah akan angkat derajat orang beriman dan berilmu pengetahuan diantara kamu beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS: Al Mujadalah: 11) 3. Lemah Ekonomi (Dhi’f alIktishadi) “Hampir saja kefakiran itu membuat orang menjadi kafir”. (HR. Thabrani) Wabah kemiskinan yang menjalar di mana-mana merupakan ancaman serius bagi cita-cita berdirinya peradaban umat manusia yang gilang-gemilang di masa depan. Tak akan muncul umat terdepan yang sesungguhnya kalau persoalan ekonomi umat tidak menjadi perhatian serius. Tanpa ekonomi yang mapan bagaimana mungkin umat bisa nyaman beribadah dan membangun bumi ini dengan baik?
Ada lima bahaya dan ancaman serius akibat lemah ekonomi menurut Yusuf Qardhawi: Pertama, kemiskinan membahayakan akidah. Kedua, kemiskinan membahayakan akhlak dan moral. Ketiga, kemiskinan mengancam kestabilan pemikiran. Keempat, kemiskinan membahayakan keluarga. Kelima, kemiskinan mengancam kestabilan masyarakat. 4. Lemah Iman (Dhi’f al-Imani) “…Sesungguhnya bumi ini diwariskan kepada hamba-hamba-Ku yang shaleh. Sesungguhnya (apa yang disebutkan) dalam (surat) ini benar-benar menjadi peringatan bagi kaum yang menyembah (Allah)”. (QS. An Nur: 55) Ancaman yang paling membahayakan adalah lemah iman bagi generasi bangsa. Sekuat dan sekokoh apapun pondasi ilmu pengetahuanteknologi, ekonomi dan fisik anak bangsa tanpa disertai dan didukung kekuatan iman dan akhlak yang mantap, maka generasi itu akan menjadi rapuh dan peradaban pun niscaya runtuh dalam sesaat. Banyak contoh telah terhidang di depan mata, bagaimana gemilang dan cemerlangnya peradaban bangsabangsa besar di dunia sepanjang sejarah telah hancur dalam sekejap mata lantaran mereka
mengenyampingkan persoalan iman dan akhlak. “Sesungguhnya kejayaan suatu bangsa tergantung akhlaknya. Manakala akhlak mereka rusak, maka hancurlah bangsa itu”. (Imam Syauki Rahimahullah) Untuk itu, di samping menyiapkan generasi yang kuat fisik, canggih ilmu pengetahuan dan maju ekonomi demi terciptanya umat yang berperadaban menjulang di masa depan, mempersiapkan generasi yang kuat iman-akhlaknya menjadi hal yang lebih penting daripada semua itu. Apalagi, kegemilangan dan kecemerlangan yang sesungguhnya, bukan saja maujud ketika bumi ini masih terbentang atau ketika napas kehidupan masih berdenyut di dada, tapi juga setelah nyawa meninggalkan raga. Kegemilangan peradaban sesungguhnya adalah ketika manusia mampu meraih kebahagiaan di dunia dan mendapat kasih-sayang Tuhan kelak di alam baka. Prof.DR. H.A. Mukti Ali Menteri Agama RI 1971-1978 mengingatkan, “Dengan seni kehidupan jadi indah. Dengan pengetahuan kehidupan jadi mudah. Dengan Agama kehidupan jadi bermakna dan terarah”. Wallahu a’lam..(*) *** Pegawai Pada Kemenag Kab. Pelalawan
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
19
GALERYFOTO
Foto bersama usai acara pembukaan.
385 Siswa Ikut Perkemahan Akbar Penggalang se Riau 2012 Dinamis-Kegiatan pramuka sangat penting karena dapat membentuk karakter anak didik sehingga kelak siap, mampu, dan layak membina masyarakat. “Banyak manfaat yang dapat diraskan siswa dengan kegiatan pramuka, untuk itu saya berharap kegiatan kepramukaan hendaknya menjadi kegiatan wajib bagi siswa, tidak menjadi kegiatan ekstrakurikuler pilihan. Karena ada banyak manfaat yang bisa diambil dari pendidikan kepramukaan, termasuk dalam menguasai medan alam, sebagai penentu kesuksesan,” tegasnya Kakanwil Kemenag Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, saat menjadi instpektur upacara sekaligus membuka secara resmi Perkemahan Akbar Penggalang se Riau di Bumi Perkemahan Pondok Pesantren Teknologi Riau (PTR) Pangkalan Baru, Kamis (10/5). Namun demikian, pendidikan kepra-
mukaan harus dikawal secara benar dan terarah, dengan kepramukaan dibuat menarik dan menyenangkan agar menjadi daya tarik dan tidak semakin ditinggalkan. “Sebanyak 137 pondok pesantren di Riau sangat konsen pada kegiatan pramuka,” ujarnya. Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, Arif, dalam laporannya menyebutkan Perkemahan Akbar Penggalang se Riau merupakan agenda tahunan PTR sebagai ajang silaturrahim, kreatifitas dan dalam rangka meningkatkan intelektual para siswa, khususnya anggota penggalang. Diikuti 385 orang, 64 pendamping dan 33 regu dan dihadiri pihak Kepolisian Daerah Riau, Pimpinan Yayasan PTR, Kartir Daerah Riau, Kapolres Kampar, Komandan Rayon Militer Siak Hulu, Kepala Madrasah dan Pondok Pesantren, serta peserta Perkemahan Akbar Penggalang se Riau. (mus)
Kakanwil Kemenag Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, Ketua Yayasan PTR, Ketua Panitia, dan Kasi Santri menghadiri Perkemahan Akbar Penggalang 2012.
Meninjau perkemahan santri.
Penyematan tanda peserta.
Meninjau pondok pesantren teknologi riau. Kakanwil Kemenag Riau bersama tamu undangan lainnya.
Kakanwil kemenag Riau memberikan kata sambutan
20
Kakanwil Kemenag Riau menerima sekapur sirih.
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
Kakanwil Kemenag Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, Ketua Yayasan PTR, Ketua Panitia, dan Kasi Santri menghadiri Perkemahan Akbar Penggalang 2012.
Budayakan Musik Gambus di Tengah Masyarakat Kakanwil Kemenag Riau membuka sekaligus menyampaikan kata sambutan.
Dinamis-Lunturnya nilai- nilai Islam di kalangan masyarakat dikarenakan banyaknya budaya barat yang masuk. Akibatnya kesenian islami termasuk musik gambus hanya didengar oleh kalangan tertentu saja. Untuk itu, Bidang Penamas Kanwil Kemenag Riau mencoba mengangkat kembali seni Islami dan menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap music gambus dengan menggelar kegiatan Seleksi Vokalis Gambus Tingkat Provinsi Riau pada 1- 2 Mei 2012 di halaman Kanwil Kemenag Riau. Acara yang diketuai oleh H Hasan Amal ini dibuka langsung oleh Kakanwil Kekemenag Riau, Drs H Asyari Nur SH MM dan diikuti 18 grup dengan 70 peserta, terdiri dari kategori
anak-anak, remaja, dan dewasa yang berasal dari 10 Kabupaten/ Kota se Provinsi Riau. “Ajang seperti ini harus dapat diadakan secara berkala agar lagu-lagu gambus dapat dikenal dengan luas dikalangan masyarakat karena nilai-nilai Islami yang terkandung dapat sebagai salah satu dakwah menuju kebaikan dan kebenaran,” tegas Asyari. Sementara itu Ketua Pelaksana H Hasan Amal menuturkan, acara yang selama dua hari itu sesuai dengan anggaran DIPA 2012 dan merupakan salah satu kegiatan yang bermutu karena dapat menemukan bakat-bakat terpendam untuk dikembangkan. “Peserta terbaik akan kita kirim pada tingkat nasional,” ungkapnya. (novam)
Kabid Penamas menyerahkan hadiah pada pemenag Vokalis Gambus Dewasa.
Ketua Panitia memberikan hadia pada pemenang.
Panitia memberikan piala kepada pemenag lomba vocalis gambus.
Panitia memberikan piala kepada pemenag lomba vocalis gambus.
Para pemenang foto bersama dengan panitia.
Kakanwil Kemenag Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, Kabid Penamas Drs H Irhas dan Kabid Urais Drs Asmuni, MA.
Peserta lomba vocalis gambus provinsi riau.
Penampilan salah seorang peserta lomba.
Ketua DWP Kanwil Kemenag Riau Hj Rosmawati memberikan piala kepada pemenag lomba vocalis gambus.
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
21
LAPORANKHUSUS Expo Madrasah
Kunci Pengembangan Potensi Peserta Didik Madrasah Yes…!! Madrasah Fight…!! Madrasah Win…!!
Maju mundurnya sebuah Negara bergantung pada bagaimana Negara tersebut memberikan prioritas utama terhadap komponen- komponen pendidikan. Guru, siswa, sarana dan prasarana, serta political will pemerintah adalah komponen pendidikan yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Artinya, mau tidak mau perhatian luar biasa harus diberikan kepada bidang pendidikan, untuk mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia pada bidang ini. Dinamis-Faktor kunci untuk mengembangkan potensi peserta didik baik pada bidang pengetahuan, teknologi, olahraga, seni, bahasa, dan kecakapan hidup lainnya adalah dengan upaya maksimal melalui proses pembelajaran yang bermutu dan pelatihan- pelatihan yang kontiniu dan koprehensif. Expo Madrasah yang digelar setiap tahun oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau merupakan salah satu ajang untuk mengembangkan potensi peserta didik pada bidang- bidang tersebut, sebagai instrument untuk mengukur kompetensi siswa dan mutu madrasah. Selain akan menumbuhkembangkan semangat berprestasi terutama di kalangan siswa madrasah. Dengan terciptanya iklim kompetitif di antara madrasah-madrasah, secara multiplier effect dapat membentuk habit dan kultur akademik yang kuat di kalangan siswa. Menurut Kakanwil Kemenag Riau, Drs H Asyari Nur, kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan peluang kepada peserta didik dalam mengembangkan dan mengekspresikan kemampuan, minat, dan bakat siswa, juga sebagai upaya membangun aspek kognitif, afektif, dan pisikometer siswa sekaligus dalam rangka memantapkan dan
22
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
memperkaya aspek Emotional Quotient (EQ) dan Spiritual Quotient (SQ) sedini mungkin bagi siswa sekolah. “Secara bertahap dan terencana, Kanwil Kemenag Provinsi Riau akan memajukan dunai pendidikan Madrasah di Riau. Kita akan berusaha dengan tindakan nyata yang langsung menyentuh sisi- sisi praktif, bukan lagi kajian- kajian teoritis yang hanya mengundang debat atau adu argument tanpa memperdulikan action dan produk pendidikan,” jelasnya. Kementerian Agama RI telah berupaya meningkatkan kualitas madrasah, khususnya dalam pengembangan pengetahuan, keterampilan (skill) dan sikap mental untuk menciptakan regenerasi yang unggul dalam IPTEK dan memiliki akhlakul karimah. Untuk itu perlukan upaya yang berkelanjutan untuk mendorong madrasah ke arah yang lebih baik, sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan manusia yang berkualitas dengan pembanguan manusia dan masyarakat Indonesia yang unggul dan beraklakul karimah. (mus)
Mengukuhkan Komitmen untuk Kemajuan Madrasah Dinamis-Expo Madrasah yang berlangsung selama dua hari (28-29 Mei 2012) di MTs N Simpang Tiga Pekanbaru dalam rangka menampilkan prestasi dan kreasi madrasah baik oleh siswa maupun oleh guru, memberikan informasi kepada masyarakat tentang profil madrasah di Provinsi Riau sekaligus menyalurkan aspirasi dan potensi yang dimiliki madrasah dalam pelaksanaan pendidikan dan ajang pertukaran ide dan informasi untuk kemajuan madrasah selain untuk menjalin silaturrahim antar madrasah di Provinsi Riau. Selain itu kata Kabid Mapenda Kanwil Kemenag Riau, Drs H Tarmizi MA, dalam laporannya mengatakan, ada beberapa tujuan dilaksanakannya Expo Madrasah, yaitu mengukuhkan komitmen untuk memajukan madrasah, meningkatkan motivasi guru, murid serta masyarakat dalam memajukan madrasah. Menggungah kembali gairah keilmuan dikalangan madrasah dan memacu madrasah untuk mengoptimalkan semua potensi yang ada di madrasah. Menumbuhkan iklim kompetitif dan berprestasi di madrasah. Memacu pemanfaatan peralatan laboratorium yang
PEMENAG EXPO MADRASAH PROVINSI RIAU TAHUN 2012 Tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nama Madrasah Utusan MTsN Bukit Raya Pekanbaru MTsN Andalan Pekanbaru MTsN Tembilahan Indragiri Hilir
Nilai 422 411 409
Tingkat Madrasah Aliyah (MA) Peringkat Nama Madrasah Utusan I MAN Kampar Kampar II MAN 1 Pekanbaru Pekanbaru III MAN Rengat Indragiri Hulu
Nilai 425 425 423
Peringkat I II III
Kriteria penilaian a. Materi - Prestasi siswa yang di pamerkan; - Karya siswa; - Bahan pameran.
sudah dimiliki madrasah. Membangun kultur ilmiah/ saintifik di
b. Penampilan - Dekorasi dan susunan; - Kerapihan; - Kebersihan; - Pramu stand. c. Artistik
madrasah dan lingkungan sekitar. Meningkatkan mutu pendi-
dikan sains dan teknologi madrasah, menumbuhkan daya kreativitas dan inovasi di bidang keterampilan, sains dan teknologi bagi guru dan siswa madrasah. Mengembangkan sains dan teknologi berdasarkan kebutuhan madrasah, meningkatkan semangat ilmiah civitas akademika madrasah, dan membangun citra madrasah/ pesantren sebagai basis pengembangan intelektualitas, keterampilan, sains dan teknologi. “Expo Madrasah ini dilatarbelakangi perlunya madrasah untuk lebih menampilkan diri ditengah masyarakat. Karena selama ini masih ada sebagian masyarakat yang memandang madrasah sebagai lembaga pendidikan kelas dua, karena kurangnya informasi yang lengkap tentang madrasah” ujarnya. Menurutnya, berbagai prestasi dan kreasi yang dihasilkan oleh madrasah perlu ditampilkan secara lebih luas agar masyrakat memiliki gambaran yang lebih jelas dan baik tentang madrasah, tentunya dengan Expo Madrasah. “Jika ini sudah tercapai, maka saya yakin masyarakat akan memberikan apresiasi yang bagus dan pada saatnya akan merasa memiliki madrasah,” ungkapnya. (mus)
31 Madrasah Ramaikan Expo Madrasah se Riau Tahun 2012 Dinamis-Sebanyak 31 Madrasah terdiri dari 17 MTsN, 13 MAN, dan 1 MTs Swasta dari Kabupaten/ Kota se Riau ramaika Expo Madrasah se Provinsi Riau Tahun 2012 di MTs N Simpang Tiga Pekanbaru. Berbagai karya, prestasi dan kreasi ditampilkan dalam kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut, 28- 29 Mei 2012. Menurut Ketua Panitia Expo Madrasah, H Jasri SE, dipilihnya MTs N Simpang Tiga Pekanbaru sebagai tuan rumah karena lokasi cukup luas serta ruang dan fasilitas
memadai. Selain itu, seluruh komponen MTsN Simpang Tiga mulai dari Kepala Madrasah, pegawai, komite, guru- guru dan siswa secara semangat mendukung pelaksanaan kegaitan expo. “Sebenarnya Expo Madrasah ini sejatinya diikuti banyak madrasah, namun karena keterbatasan dana maka peserta dibatasi. Namun pada tahun mendatang, kita akan mengupayakan penambahan kuota untuk event ini,” terangnya. (mus)
Jasri
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
23
LAPORANKHUSUS
Ditjen Pendidikan Islam: Madrasah Bukan Alternatif…!! Dinamis-Madrasah bukan Alternatif, Madrasah adalah pilihan yang tepat, Madrasah Yes…!! Madrasah Fight…!! Madrasah Win…!!.
D
emikian ditegaskan Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama RI, Prof dr Dedi Djubaidi M Ag, dalam kata sambutannya saat menghadiri pembukaan Expo Madrasah se Provinsi Riau tahun 2012 di MTs N Simpang Tiga Pekanbaru, Senin (28/5). Ia mengatakan, sebagai lembaga pendidikan, madrasah selama ini selalu dipandang sebelah mata. Namun pada kenyataannya potensi siswa/ siswi madrasah di bidang pendidikan dan teknologi tepat guna tidak bisa dipungkiri lagi bahkan bisa mengalakan sekolah unggulan yang ada. Jika dulu banyak madrasah di Indonesia termasuk di Riau hanya sebagai alternative jika gagal masuk sekolah negeri unggulan/ reguler, namun kondisi tersebut sudah berbalik dimana madrasah sudah menjadi incaran pertama bagi masyarakat. Karena madrasah, khususnya di Riau menjanjikan dan memberikan keunggulan sains dan agama. “Banyak alumni madrasah yang bisa menasional bahkan go internasional karena kemampuannya dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan ada alumni madrasah kita yang bisa menulis dalam sembilan bahasa, ini sungguh luar biasa,” ungkapnya mendecak kagum dengan prestasi siswa madrasah saat ini yang sungguh
luar bisa perkembangannya. Dedi Djubaidi menegaskan, potensi- potensi madrasah tersebut dapat dilihat pada even Madrasah Expo 2012 Riau. Sangat banyak kreasi dan inovasi dibidang keterampilan, sains dan teknologi yang ditampilkan. Seperti energy alternative, kompor dengan bahan bakar air, dan lain sebagainya. “Saya benar- benar kagum dengan hasil karya siswa Riau yang ditampilkan pada Expo ini, seperti kompor dengan bahan bakar air (BBA) benar- benar merupakan inovasi yang patut dianjungi jempol yang bisa dimanfaatkan oleh semua kalangan masyarakat’’ ujarnya. Untuk itu ia berharap, dengan hasil karya luar biasa siswa madrasah tersebut paradigma masyarakat tentang madrasah sebagai alternative berubah. “Madrasah Yes.., Madrasah Fight… Madrasah Win…jangan takut untuk menyampikan
ide atau gagasan, karena itu merupakan langkah pertama untuk maju,” tegasnya. Hal senada juga diakui oleh Wakil Gubernur Riau, HR Mambang Mit. Menurutnya saat ini tidak ada perbedaan antara siswa sekolah reguler dengan siswa madrasah. Karena kedua-duanya mampu memberikan prestasi yang membanggakan. Bahkan berdasarkan hasil UN tahun sebelumnya, persentase kelulusan madrasah penyumbang terbesar. “Siapa bilang madrasah itu pilihan kedua. Anak-anak ini sudah menunjukkan jika mereka mampu berbicara banyak. Jadi sekarang semuanya sama dan ini bisa dijadikan sebagai kompetisi yang positif. Potensi-potensi seperti ini yang terus dijaga agar ke depan kita miliki caloncalon pemimpin yang terbaik, inovatif, dan berakhlakul karimah,” ungkap Wagub. (mus)
Hasil Karya Siswa Madrasah
K
Kompor Bahan Bakar Air (BBA)
ompor Bahan Bakar Air (BBA) adalah sebuah penemuan riset karya siswa Madrasah Negeri (MAN) Kampar. Diciptakannya Kompr BBA ini bertujuan untuk membantu masyarakat Indonesia khsusunya masyarakat Riau ditengah krisis ekonomi dan krisis energi yang melanda dunia akhir- akhir ini. Sekaligus mendukung program konversi pemerintah dari minyak tanah pada energi alternatif yang lebih efesien, murah dan ramah lingkungan. Kompor BBA telah di proses secara ilmiah dengan banyak keunggulan, yaitu menggunakan BBA (mudah dan murah), harga
24
terjangkau hanya Rp260 ribu, model eklusif dan modern, api mudah dinyalakan, diatur dan diamankan, perawatan mudah dan murah. Aman dan ramah lingkungan tanpa polusi, tidak terbakar dan tidak meledak. Metode pembakaran bertingkat, hasil pembakaran bersih, bahan bakar bisa diisi saat kompor masih menyala dan tidak membutuhkan tekanan besar. Hasil karya siswa MAN Kampar ini memiliki keunggulan lainnya, termasuk harga relatif murah tanpa menggunakan tabung. MAN Kampar juga menerima rakitan ulang kompor gas menjadi kompor BBA, dengan menghubungi 085278537843. (***)
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
SEPUTARKANWIL
Tingkat Kelulusan Siswa MA Riau 99.51 Persen Dinamis-Tingkat kelulusan siswa/ siswi tingkat Madrasah Aliyah (MA) di Riau tahun pelajaran 2011/ 2012 mencapai 99,76 % dari 7.807 siswa yang mengikuti UN. Tingkat kelulusan tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu yang berkisar 99,73 persen dari 8.364 total siswa yang ikut UN. Demikian diinformasikan Kasi Supervisi Bidang Mapenda Kanwil Kemenag Riau, H Syaifunnajar MH, berdasarkan hasil rekapitulasi haji UN tingkat MA di Provinsi Riau. “Berdasarkan hasil Syaifunnajar rekapitulasi Bidang Mapenda, peserta UN tingkat MA tahun 2011/ 2012 sebanyak 7.807 orang yang tidak lulus sebanyak 19 orang atau 0,24 persen. Tahun lalu siswa yang tidak lulus sebanyak 20 orang atau 0.27 % dari todal siswa yang ikut ujian,” jelasnya. Syaifunnajar mengatakan, tingkat kelulusan MA dibagi tiga jurusan, untuk jurusan IPAtingkat kelulusan
100 persen jumlah peserta ujian sebanyak 1.988 siswa, jurusan IPS tingkat kelulusan mencapai 99.68 persen atau dari 5.690 siswa ikut UN, tidak lulus sebanyak 18 orang siswa atau 0.32 persen. Sedangkan jurusan Keagamaan dari 129 peserta yang tidak lulus hanya 1 orang. “Perbandingan UN dari tahun ketahun terus meningkat, dan harapan kita ini terus meningkat sampai akhirnya semua siswa madrasah bisa melewati UN. Dan setiap tahun kita selalu melakukan evaluasi dan opname hal- hal yang menjadi penyebab masih adanya siswa yang tidak lulus, ini demi meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan madrasah,” ujarnya. (mus) RANKING 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
KABUPATEN/KOTA Rokan Hulu Kampar Pelalawan Pekanbaru Siak Kuansing Meranti Dumai Indragiri Hilir Bengkalis Rokan Hilir Indragiri Hulu Provinisi
RATA-RATA 7.84 7.82 7.72 7.70 7.63 7.62 7.56 7.55 7.54 7.54 7.50 7.47 7.62
Kakanwil Kunjungi Siswa MAN Telku di Pare Dinamis-Kakanwil Kemenag Riau Drs. H. Asyari Nur, SH, MM dan rombongan, Selasa (15/5) mengunjungi siswa/i MAN Teluk Kuantan yang sedang mengikuti pembelajaran intensif bahasa Inggris di Pare, Kediri Jawa Timur. Rombongan yang berjumlah 75 orang itu terdiri dari para pejabat kanwil Kemenag Riau, Ka Kankemenag Kuansing, Dumai, Rohil, Inhu, Inhil, serta Kepala-kepala MI, Mts, dan MA se Riau. Dalam kata sambutannya pada acara ‘Art Festival’ yang ditampilkan oleh 47 siswa MAN Teluk Kuantan dan beberapa siswa HEC Pare
lainnya, Kakanwil memberikan apresiasi dan berharap apa yang telah dilakukan oleh MAN Teluk Kuantan dapat dicontoh oleh sekolah-sekolah lain. beliau juga berpesan agar siswa/i MAN Teluk Kuantan kelas Pare lebih bersemangat lagi dan dapat menjadi contoh bagi teman-teman dan adikadiknya nanti setelah kembali ke madrasah. Acara yang berlangsung selama empat jam itu juga diwarnai dengan dialog tentang pendidikan, serta ucapan- ucapan milad buat Kakanwil kemenag Riau yang saat itu genap berusia 56 tahun. (seprion)
Bidang Hazawa Gelar Pelatihan Akuntansi Zakat dan Orientasi Nazir Wakaf Dinamis-Bidang Penyelenggara Haji Zakat dan Wakaf Kanwil Kemenag Provinsi Riau mengelar beberapa kegiatan selama bulan Mei 2012, diantaranya Pelatihan Akuntansi Zakat dan Orientasi Nazir Wakaf yang diketuai oleh Drs Asril. Pelatihan Akuntansi Zakat dilaksanakan pada 1- 3 Mei di Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru diikuti oleh 40 orang peserta utusan 11 Kab/ Kota se Riau. Sedangkan Orientasi Nazir Wakaf di gelar pada 8-10 Mei di Hotel Drego Pekanbaru dengan peserta 40 orang dari Kementerian Agama dan Nazir se Riau. Kakanwil Kemenag Riau mengatakan zakat merupakan suatu bentuk pembangunan keagamaan, sebab zakat yang diterima akan diberikan kepada pihak yang berhak menerimanya. “Petugas zakat yang ada di Kab/ Kota maupun Provinsi bisa memberdayakan para penerima zakat atau mustahiq, jika tahun ini yang bersangkutan menerima zakat hendaknya tahun depan ia bisa menyalurkan zakat atau muzakki. Inilah yang kita harapkan kepada peserta, sehingga dalam beberapa waktu kedepan jumlah para muzakki dapat bertambah. Disamping itu sosialisasi zakat ini perlu digencarkan, dengan gencarnya melakukan sosialisasi ini tentunya dapat meningkatkan pengumpulan zakat,” tegasnya. Terkait dengan wakaf, Kakanwil mengingatkan perlunya terobosanterobosan dalam pemberdayaan wakaf sehingga menjadi kekuatan ekonomi umat yang sangat kuat dengan bercermin kepada berjayanya Sumber Daya Wakaf di Universitas Al-Azhar Mesir. “Misalnya Badan Wakaf Al-Azhar dikenal kaya dengan aset wakafnya dan berperan sangat besar dalam sistem politik dan pemerintahan Mesir ketika itu.Sehingga biaya-biaya khususnya berkaitan dengan operasional Universitas Al-Azhar sudah dapat ditanggulangi dan diselesaikan. Oleh karena itu tidak ada salahnya para nazir-nazir wakaf itu tidak stagnan atau kaku dengan standar lama pengelolaan wakaf,” harapnya. (agus/nik)
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
25
SEPUTARKANWIL Tiga Kanwil Ikut Workshop Penguatan Pengelola Data Pendidikan di Pekanbaru
Pembahasan Penolakan Konser Lady Gaga
Hadirkan Said Agil Al-Munawwar
Dinamis-Kantor Wilayah Kemenag Riau menggelar pertemuan dengan ormas dan tokoh agama dalam rangka membahasan Penolakan terhadap Konser Lady Gaga di Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru, Kamis (24/5). Hadir sebagai pembicara Mantan Menag RI Prof Dr H Said Agil, MUI Provinsi Riau Prof Dr H Mahdini dan Kakanwil kemenag Provinsi Riau Drs H Asyari Nur SH MM. Pertemuanyangberlangsungselama3jamtersebut saratdengandiskusitanyajawabdengankritismembahas moralbangsayangsemakinterpurukdenganmerebaknya budaya barat yang tidak sejalan dengan norma dan aturan Pancasila dan Undang-undang 1945. Pembicaraan yang sedang aktual pada saat ini adalah mengenai Konser Lady Gaga yang akan diselenggarakan pada tanggal 3 Juni 2012 di Jakarta. Banyaknya penolakan dari masyarakat yang diwakili oleh ormas Islam dikarenakan penampilan dan cara pandang seorang Lady Gaga yang sangat bertolak belakang dengan budaya dan norma yang ada di Indonesia terutama nilai keIslaman. “Pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat menimbulkan pengaruh negatif terhadap kebudayaan kita yaitu dengan masuknya budaya barat yang sangat tidak sesuai dengan Pancasila dan Undangundang 1945 terutama nilai Keislaman. Salah satunya dengan maraknya konser artis luar negeri dengan tampilan mereka sangat tidak pantas untuk dipandang dan ditiru oleh kaum muda. Apalagi berkembang wacana penyelenggaraan Konser Lady Gaga yang
26
sangat kontroversi dan tidak pantas untuk negara ini. Paham Lady gaga sebagai seorang sekulerisme, pluralisme dan liberalisme atau yang biasa disebut Paham Sipilis merupakan paham negatif yang dapat merusak moral bangsa terutama agama. Hal inilah yang patut kita cegah sehingga Menag RI menghimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk menolak penyelenggaraan Konser Lady Gaga tersebut,” papar Asyari Nur. Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan SaidAgil bahwa berkembangnya pemikiran negatif merupakan salah satu perkembangan dari kondisi jahiliyah yang sudah dimodifikasi karena peristiwa seperti ini sudah ada sejak zaman nabi. Pengetahuan dan pemahaman masyarakat yang masih sangat minim mengenai Keislamannya mampu merusak moral dan keimanan seseorang ditambah dengan propaganda media yang mengeksploitasi budaya barat secara berlebihan dapat mencemari pola pikir masyarakat. Said Agil juga menghimbau bahwa Umat Muslim harus pintar mencermati dan memilah-milah informasi yang diserap, maka dari itu umat muslim harus menjadi pribadi yang pintar yang memiliki keinginan keras untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi dan layak sehingga umat muslim tidak dapat dibodohi lagi dengan budaya barat yang menipu. “Kebodohan merupakan awal dari malapetaka kerusakan moral, “ tegas Said Agil. Kegiatanyangsaratdengandiskusiinijugamampu memancing peserta untuk mengomentari fenomena ini dengan menyatakan sikap menolak Konser Lady Gaga dengan mengumpulkan tanda tangan dan hasil diskusinya akan disampaikan ke Menag RI dan MUI Pusat. Kegiatan ini sebaiknya dapat diadakan secara rutin agar umat muslim dapat bersatu menyuarakan Kebenaran Islam sebagai pencegahan dan perbaikan moral bangsa yang sudah snagat kritis ini. (novam)
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
Dinamis-Workshop penguatan tenaga pengelola data pendidikan tingkat Kanwil, Kemenag Kab/ Kota dan PTAIN / Kopertais Tahun 2012 tahun ini dipusatkan di Hotel Grand Zuri Pekanbaru, Selasa (15/5). Acara diikuti 75 operator dari Kanwil Kemenag Propinsi Riau sebanyak 24 Orang, Kanwil Kemenag Sumbar sebanyak 39 Orang dan Kanwil Kemenag Propinsi Kepri 12 Orang. Ketua Panitia Emis Pusat, Ir Victoria MPd, mengatakan, penguatan tenaga pengelola data pendidikan merupakan tindak lanjut kegiatan sebelumnya yang dilaksanakan di batam yang dilator belakangi jumlah lembaga pendidikan dari hari ke hari terus berkembang pada dirjen pendis maka system pengelola data yang ada harus di kembangkan juga dengan system manajemen yang akurat dan tepat, dengan system informasi berbasis Web (pemetaan Update data berbasis GIS). “Penguatan yang dilaksanakan di kota pekanbaru ini adalah angkatan ke 2 dari 12 angkatan yang ada di seluruh Indonesia, dengan total peserta 930 orang. Dengan adanya penguatan data ini maka data yang akan dibutuhkan akan lebih akurat lagi”, katanya. Sedangkan sambutan Ka. Bag Tata Usaha Kanwil Propinsis Riau, HM Saman SSos MSi, tidak efesiennya program yang disusun selama ini disebabkan oleh data yang tidak akurat yang diberikan dan akan berujung pada masyarakat banyak. Acara penguatan data ini dibuka langsung oleh Bagian Perencanaan dan System Informasi Dirjen Pendidikan Islam yaitu, DR H Ahmad Zaidi MPd dalam sambutannya, EMIS merupakan salah satu solusi yang terbaik dalam pengelolaan data pendidikan pada kementerian agama karena sudah menggunakan GIS sehingga nantinya akan dapat data lembaga secara detail termasuk dimana titik kordinat lembaga tersebut berada.(uts)
Perayaan Waisak 2556 BE 2012 di Pangkalan Kerinci Dinamis- Prosesi Waisak diawali dengan Penyalaan Pelita (Tiam Tong)yang dilaksanakan pada kamis (3/05/2012) di Vihara Guna Riau Komplek PT RAPP, Pangkalan Kerinci. Menurut umat yang merayakan Waisak di pangkalan Kerinci yang menjadi Pembicara adalah Bhante Pundarikkha dari Pekanbaru, yang mana dihadiri oleh umat Budha di Pangkalan Kerinci dan Para Karyawan/i PT RAPP. Puja Bakti detik-detik perayaan Waisak adalah Puncak perayaan Waisak yang dilaksanakan pada Minggu (6/05/2012) yang dimeriahkan oleh berbagai perlombaan anak SBM
C9 School dan SBM Vihara Guna Pangkalan Kerinci. Adapun tujuan semata hanyalah untuk
Target Penyaluran Dana BOS Kemenag 2012 Rp.65,8 M Dinamis-Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Riau akan segera menyalurkan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) lebih dari Rp31 miliar untuk siswa madrasah tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) Madrasah Tsnawiyah (MTs), Pondok Pesantren Salafiyah Ula (MI), dan Wustha (MTs) seProvinsi Riau untuk Tahap I dan II tahun 2012. Menurut Kakanwil Kemenag Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, Jumat (11/5) untuk tahap I dan II jumlah siswa penerima BOS untuk MI sebanyak 74. 866 orang yang tersebar di 360 madrasah, MTs sebanyak 114.788 orang di 518 madrasah, Ula sebanyak 817 siswa dan Wustha sebanyak 2. 187 siswa.
“Untuk tahun ini besar dana BOS yang diterima siswa mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya. Tahun 2011 dana yang diterima persiswa hanya Rp99.250/ per tiga bulan untuk tingkat MI, maka tahun 2012 menjadi 145.000 per siswa per tiga bulan. Begitu juga tingkat MTs dari Rp142.000/ tiga bulan persiswa tahun 2011 menjadi Rp177.500/ tiga bulan persiswa,” jelasnya. Ia menambahkan, penyaluran dana BOS telah sesuai kriteria pencairan dana BOS, tepat waktu, tepat jumlah dan tepat sasaran. Untuk itu, madrasah penerima BOS hendaknya menggunakan dana BOS sesuai juknis yang telah disosialisasikan. (mus)
Tim Penilai Tinjau KUA Percontohan dan Keluarga Sakinah Kampar
Dinamis-Tim penilai Kantor Urusan Agama (KUA) dan Keluarga Sakinah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau yang terdiri dari Kasi Kepenghuluan Drs H Dalil, Kasi Keluarga Sakinah H Mudahar BA, dan Kasubbag Hukmas
dan KUB Kanwil Kemenag Riau, Drs H Mahyudin MA, Kamis (10/5) meninjau sekaligus melakukan penilaian terhadap KUA Percontohan di Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Dari KUA Percontohan, perjalanan tim Kemenag Riau dilanjutkan ke Kota Bangkinang untuk melihat langsung keluaga sakinah Kabupaten Kampar, yaitu Keluarga Drs H Mohd Nasir. Dalam kunjungan tersebut tim sangat terkesima dengan bagusnya keluarga tersebut. Tapi untuk memperolah predikat juara di tingkat provinsi keluarga sakinah Kab Kampar harus bersaing dengan keluarga sakinah dari 10 kab/ kota lainnya pada tingkat Provinsi Riau tahun ini. “Masing- masing Kabupaten/ Kota akan menetapkan KUA Percontohan dan Keluarga Sakinah terbaik yang akan diutus pada tingkat Provinsi nantinya,” jelas Mahyudin. (mus)
penghayatan Tri Suci Waisak dan meningkatkan keyakinan/Saddah para umat Budha khususnya yang berada di Pangkalan Kerinci. (belen)
Persiapan PESPARAWI Riau Belum Maksimal Pekanbaru (Humas)- Pestival Paduan Suara Gerejawi (PESPARAWI) yang akan diadakan Tanggal 1 s.d 11 Juli 2012 di Kendari Sulawesi Tenggara sejauh ini masih mencapai 50 %. Demikian diungkapkan Pembimas Kristen, Yesri Elfis Hasugian, S. Th di ruang kerjanya pada hari Kamis (10/5). selanjutnya dikatakan bahwa sebelum pelaksanaan, setiap Provinsi mengadakan pertemuan. Prov. Riau sudah mengadakan 3 kali pertemuan, yang pertama; mengadakan konsultasi dengan para pimpinan gereja, yang kedua; Konsultasi pembentukan pengurus LPPD Prov. Riau tahun 2012, yang ketiga; Seleksi/ audisi peserta yang terdiri dari anggota jemaat gereja Kota Pekanbaru untuk mengikuti Festival PESPARAWI Nasional X Kendari Sultra. “Latihan sudah dilakukan untuk persiapan dan nantinya pada bulan juni 2012 akan diadakan try out di beberapa gereja di Kota Pekanbaru,” ungkapnya. Sebelumnya pada tanggal 26 s/d 28 maret 2012 di Kendari, sudah ada pertemuan antara pimpinan LPPN, LPPD, Kepala Bidang, Pembimas se-Indonesia untuk membahas tentang pelaksanaan, check tempat, penginapan, pengundian peserta yang akan tampil. “Semoga Pestival Paduan Suara Gerejawi (PESPARAWI) ini berjalan sesuai dengan harapan dan juga kiranya kegiatan ini bermanfaat bagi semua orang,” harapnya. (osti)
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
27
SOSOKPEREMPUAN
Jangan Ragu Menjadi Perempuan Berprestasi Perempuan Indonesia sudah mencapai kesetaraan dengan lakilaki, terbukti dengan prestasi yang ditorehkan oleh perempuan Indonesia dari berbagai bidang. Prestasi perempuan ini selayaknya diberikan apresiasi, baik oleh pemerintah maumpun pihak swasta. Karena prestasi yang diraih oleh perempan- perempuan Indonesia akan menjadi energi positif untuk terus berkarya di kehidupanan bermasyarakat. Dinamis-Hal tersebut dibuktikan oleh perempuan kelahiran Kampar 1 Agustus 1965 yang bernama lengkap Dra Hj Nurias Fairus ini. Walau masih ditingkat Kabupaten, namun perempuan yang berprofesi sebagai kepala sekaligus guru MDA ini, bisa bersaing dengan ibuibu dharma wanita dinas/ instansi lain dengan berhasil meraih juara pertama pada Lomba Pidato Ibu Kepala Dinas se Kabupaten Kampar bersempena pada peringatan hari Kartini Mei 2012 lalu. “Acar diikuti oleh seluruh
28
ibu- ibu kepala dinas/ instansi di Kampar, termasuk Kementerian Agama dengan hadiah berupa piagama dan piala. Alhamdulillah, saya bisa masuk sebagai pemenang dengan materi pidato berkaitan dengan hari
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
kartini,” jelas Ketua DWP Kabupaten Kampar dan Wakil Petala di Pokja I Kab Kampar ini. Perempuan yang aktif diberbagai organisasi perempuan ini mengatakan, perempuan tidak harus menerima apa adanya dan hanya tinggal diam di rumah, tetapi harus bisa menciptakan sesuatu yang bermanfaat, baik untuk keluarga maupun lingkungannya. Termasuk akfit berorganisasi, dan mengikuti berbagai lomba untuk pengembangan diri. “Sebagai seorang guru saya juga selalu memotivasi murid- murid saya untuk mengikuti berbagai lomba yang dilaksanakan, dan barubaru ini juga anak- anak MDA Al Ikhlas Taman Arengka Indah Pekanbaru tempat saya mengajar, berhasil juara 1 lomba pidato anak- anak putra dan putri tingkat provinsi Riau, Juara Kaligrafi dan beberapa keujaran lainnya,” ungkap Isteri Kakan Kemenag Kampar, Fairus MA dan ibu dari 2 orang putra dan 2 orang putri ini. Menurut perempuan yang memulai karier sebagai guru di MDA, dan pernah mengajar di SMP, MTs dan SMA ini, berbagai penghargaan yang didapatkan oleh anak didik dapat menjadi energi positif
Perempuan Berprestasi
S
untuk membentukan semangat dan membangun kesadaran untuk mengembangan diri dalam ranah yang positif. “Walaupun saya aktif diberbagai organisasi namun saya sama sekali tidak pernah mengabaikan keluarga. Selayaknya ibu rumah tangga lain, pagi- pagi bangun untuk mempersiapkan segala kebutuhan keluarga, sarapan, pakaian dan lain sebagainya. Sementara waktu libur, selalu kita manfaatkan untuk bersama, gotong royong, jalan- jalan, atau sekedar kumpul- kumpul sambil memasak menu kesukaan keluarga,” ujar Nurias yang memang sangat hoby memasak. Sebelum menutup perbincangan dengan dinamis, Nurias mengungkapkan rasa banggannya sebagai seorang guru MDA, selain bisa mendidik keluarga juga bisa mendidikan generasi muda lainnya. Untuk itu, perempuan Indonesia harus memiliki semangat untuk bergerak maju dan mengembangkan virus positif. “Jangan pernah ragu untuk melangkah dan berprestasi,” tegasnya. (mus)
etiap manusia memiliki keterbatasan. Demikian pula halnya pada seorang ibu. Namun muslimah yang cerdas dan berkualitas akan menyikapi segala keterbatasan yang ada baik materi, waktu, tenaga dan lain- lain, dengan cara yang tenang. Ia tidak akan menjadikan keterbatasannya sebagai penghalang untuk berprestasi. Baginya keterbatasan adalah sebagai pendorong untuk lebih kreatif dalam menyelesaikan persoalannya. dengan keyakinan kuat bahwa Allah akan memberikannya kemudahan ketika ia berupaya mengikuti tuntunanNya. Bagi muslimah berkualitas, peran sebagai pengatur rumah tangga suaminya akan menjadi prioritasnya juga. Ia akan membuat rumah suaminya laksana surga, tempat yang nyaman dan menyenangkan. Ia akan mengatur rumah menjadi rumah yang sehat, bersih, rapi, segar, dan selalu siap dengan fasilitas-fasilitasnya. untuk makan, minum, membersihkan diri, dan beristirahat. Dalam suasana yang nyaman dan menentramkan, setiap anggota keluarga akan mampu memupuk motivasi dan semangat untuk kembali berjuang menegakkan kebangkitan islam di masyarakat. Muslimah berprestasi di ukur dari keberhasilannya menjalani dua peran yang telah ditetapkan islam baginya, peran sebagai ibu dan pengatur rumah tangga, dan peran sebagai bagian dari masyarakat. Kedua peran ini harus mampu dijalankannya sekaligus secara optimal, dengan hasil yang optimal. Dengan demikian muslimah berprestasi adalah: 1. Muslimah yang sukses sebagai istri, yang mampu melayani suami dan mengelola rumah tangganya dengan baik. 2. Muslimah yang sukses sebagai ibu, yang memelihara kandungan, merawat bayi, mengasuh anak di usia dini serta memdidik mereka , sehingga menjadi anak yang berkarakter muslim yang baik. 3. Muslimah yang sujses menjalani peran di masyarakat, baik yang wajib ataupun yang mubah, selama tidak melalaikan tugas utamanya sebagai seorang ibu dan pengatur rumah tangga.
muslimah. Pada dasarnya pembinaan kepribadian harus memperhatikan dua aspek. 1. Aqliyah ( Pola Fikir ) Diantara cara untuk meningkatkan kualitas Aqliyah Islamiyah seorang muslimah adalah dengan banyak memasukkan informasi ke dalam otak melalui banyak membaca buku-buku islam, banyak bertanya dan mendiskusikan segala peristiwa yang terjadi, berlatih menganalisa setiap peristiwa dan memberikan solusi sesuai dengan pemikiran dan hukum islam, rajin menambah wawasan melalui forum diskusi, seminar, training, workshop dll tentang bagaimana menjadi ibu dan pengatur rumah tangga yang baik. 2. Aspek Nafsiyah ( Pola Perilaku ) Diantara cara untuk meningkatkan kualitas Nafsiyah Islamiyah seorang muslimah adalah Meningkatkan frekuensi ibadah dalam rangka meningkatkan ketakwaan kepada allah seperti memperbanyak shalat sunnah, membaca alquran dan banyak bersedekah. Memupuk rasa tawakal kepada allah dengan cara meyakini sepenuhnya semua sifat-sifat allah. Senantiasa mengevaluasi diri apakah tindakannya sudah sesuai dengan perintah allah atau belum. Istiqomah dalam memberikan yang terbaik untuk islam dan kaum muslimin melalui ketekunannya dalam suatu bidang yang paling dikuasainya. (net)
Mencetak Muslimah Berprestasi Untuk mewujudkan muslimah berprestasi, yakni menjadi ibu dan pengatur rumah tangga yang cerdas harus diupayakan proses pembinaan kepribadian islam kepada para
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
29
PRODUKHUKUM : : :
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan amanat Pasal 23 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Amendemen Keempat, Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) diajukan oleh Presiden setiap tahun untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah; b. bahwa Rancangan APBN sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan Undang-Undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesarbesarnya kemakmuran rakyat; c. bahwa Rancangan APBN Tahun Anggaran 2012 disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan negara dan kemampuan dalam menghimpun pendapatan negara dalam rangka mendukung terwujudnya perekonomian nasional berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional; d. bahwa penyusunan Rancangan APBN Tahun Anggaran 2012 berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah tahun 2012 dan memperhatikan aspirasi masyarakat, dalam rangka mewujudkan Indonesia yang aman dan damai, adil dan demokratis, serta meningkatkan kesejahteraan rakyat; e. bahwa pembahasan Rancangan Undang-UndangAPBNTahunAnggaran 2012 antara Dewan Perwakilan Rakyat bersama Pemerintah telah memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan DPD Nomor 05/DPD RI/I/2011-2012 tanggal 6 Oktober 2011; f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e, perlu membentuk Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2012. Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (2) dan ayat (4), Pasal 23 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 31 ayat (4), dan Pasal 33 ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Amendemen Keempat; 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4746); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3263) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4893); 4. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3264) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 42 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5069); 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3312) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3569); 6. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3313); 7. Undang-Undang Nomor 10Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara RepublikIndonesiaTahun1995Nomor75,TambahanLembaranNegaraRepublik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4661); 8. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3613) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 105, Tambahan Lembaran Negara Republik
30
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
Indonesia Nomor 4755); 9. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3687); 10. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4152); 11. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4236); 12. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 13. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4297); 14. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 15. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 16. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 17. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 18. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); 19. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 20. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 21. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633); 22. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4852); 23. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2008 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Perubahan atasUndang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4884); 24. Undang-Undang Nomor 6Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4962); 25. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5043); 26. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 27. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234). Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN: Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2012.
Pasal 1 Dalam Undang-Undang ini, yang dimaksud dengan: 1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, yang selanjutnya disingkat APBN, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. 2. Pendapatan negara dan hibah adalah semua penerimaan negara yang berasal dari penerimaan perpajakan, penerimaan negara bukan pajak, serta penerimaan hibah dari dalam negeri dan luar negeri. 3. Penerimaan perpajakan adalah semua penerimaan negara yang terdiri atas pajak dalam negeri dan pajak perdagangan internasional. 4. Pajak dalam negeri adalah semua penerimaan negara yang berasal dari pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai barang dan jasa dan pajak penjualan atas barang mewah, pajak bumi dan bangunan, cukai, dan pajak lainnya. 5. Pajak perdagangan internasional adalah semua penerimaan negara yang berasal dari bea masuk dan bea keluar. 6. Penerimaan negara bukan pajak, yang selanjutnya disingkat PNBP, adalah semua penerimaan Pemerintah Pusat yang diterima dalam bentuk penerimaan dari sumber daya alam, bagian Pemerintah atas laba badan usaha milik negara (BUMN), penerimaan negara bukan pajak lainnya, serta pendapatan badan layanan umum (BLU). 7. Penerimaan hibah adalah semua penerimaan negara baik dalam bentuk devisa dan/atau devisa yang dirupiahkan, rupiah, maupun dalam bentuk barang, jasa, dan surat berharga yang diperoleh dari pemberi hibah yang tidak perlu dibayar kembali dan yang tidak mengikat, baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri. 8. Belanja negara adalah semua pengeluaran negara yang digunakan untuk membiayai belanja Pemerintah Pusat dan transfer ke daerah. 9. Belanja Pemerintah Pusat menurut organisasi adalah belanja Pemerintah Pusat yang dialokasikan kepada Kementerian Negara/Lembaga dan Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara. 10. Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara, yang selanjutnya disingkat BA-BUN, adalah kelompok anggaran yang dikelola oleh Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal. 11. Belanja Pemerintah Pusat menurut fungsi adalah belanja Pemerintah Pusat yang digunakan untuk menjalankan fungsi pelayanan umum, fungsi pertahanan, fungsi ketertiban dan keamanan, fungsi ekonomi, fungsi lingkungan hidup, fungsi perumahan dan fasilitas umum, fungsi kesehatan, fungsi pariwisata dan budaya, fungsi agama, fungsi pendidikan, dan fungsi perlindungan sosial. 12. Belanja Pemerintah Pusat menurut jenis adalah belanja Pemerintah Pusat yang digunakan untuk membiayai belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, pembayaran bunga utang, subsidi, belanja hibah, bantuan sosial, dan belanja lain-lain. 13. Transfer ke daerah adalah bagian dari belanja negara dalam rangka mendanai pelaksanaan desentralisasi fiskal berupa dana perimbangan, dana otonomi khusus, dan dana penyesuaian. 14. Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi, yang terdiri atas dana bagi hasil, dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. 15. Dana bagi hasil, yang selanjutnya disingkat DBH, adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka persentase tertentu untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. 16. Dana alokasi umum, yang selanjutnya disingkat DAU, adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antardaerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi, sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, dihitung dari pendapatan dalam negeri neto. 17. Pendapatan dalam negeri neto, yang selanjutnya disebut PDN neto, adalah hasil penjumlahan dari penerimaan perpajakan dan penerimaan negara bukan pajak, dikurangi dengan penerimaan negara yang dibagihasilkan kepada daerah dalam bentuk DBH, anggaran belanja yang sifatnya diarahkan berupa belanja PNBP Kementerian Negara/ Lembaga, subsidi pajak, serta beberapa subsidi lainnya yang terdiri atas subsidi BBM jenis tertentu dan LPG tabung 3 (tiga) kilogram, subsidi listrik, subsidi pupuk, subsidi pangan, dan subsidi benih, yang dihitung berdasarkan bobot/persentase tertentu. 18. Dana alokasi khusus, yang selanjutnya disingkat DAK, adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. 19. Dana otonomi khusus adalah dana yang dialokasikan untuk membiayai pelaksanaan otonomi khusus suatu daerah, sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2008 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua menjadi Undang-Undang dan UndangUndang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. 20. Dana penyesuaian adalah dana yang dialokasikan untuk membantu daerah dalam rangka melaksanakan kebijakan tertentu Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat sesuai peraturan perundangan, yang terdiri atas Dana Insentif Daerah (DID), Dana Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi (P2D2), Dana Tambahan Penghasilan Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD), dana-dana yang dialihkan dari Kementerian Pendidikan Nasional ke Transfer ke Daerah, berupa Tunjangan Profesi Guru (TPG) dan Bantuan Operasional Sekolah. 21. Bantuan operasional sekolah, yang selanjutnya disingkat BOS, adalah dana yang digunakan terutama untuk biaya non personalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar, dan dapat dimungkinkan untuk mendanai beberapa kegiatan lain sesuai petunjuk teknis Menteri Pendidikan Nasional. 22. Pembiayaan defisit anggaran adalah semua jenis penerimaan pembiayaan yang digunakan untuk menutup defisit anggaran negara dalam APBN dan kebutuhan pengeluaran pembiayaan. 23. Pembiayaan dalam negeri adalah semua penerimaan pembiayaan yang berasal dari perbankan dan nonperbankan dalam negeri, yang terdiri atas penerimaan cicilan pengembalian penerusan pinjaman, saldo anggaran lebih, hasil pengelolaan aset, penerbitan bersih surat berharga negara, pinjaman dalam negeri, dikurangi dengan
pengeluaran pembiayaan, yang meliputi dana investasi Pemerintah, penyertaan modal negara, dana bergulir, dana pengembangan pendidikan nasional, dan kewajiban yang timbul akibat penjaminan Pemerintah. 24. Sisa lebih pembiayaan anggaran, yang selanjutnya disingkat SiLPA, adalah selisih lebih realisasi pembiayaan atas realisasi defisit anggaran yang terjadi dalam satu periode pelaporan. 25. Saldo anggaran lebih, yang selanjutnya disingkat SAL, adalah akumulasi dari SiLPA tahun anggaran yang lalu dan tahun anggaran yang bersangkutan setelah ditutup, ditambah/dikurangi dengan koreksi pembukuan. 26. Surat berharga negara, yang selanjutnya disingkat SBN, meliputi surat utang negara dan surat berharga syariah negara. 27. Surat utang negara, yang selanjutnya disingkat SUN, adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia sesuai dengan masa berlakunya, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara. 28. Surat berharga syariah negara, yang selanjutnya disingkat SBSN, atau dapat disebut sukuk negara, adalah SBN yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah, sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap aset SBSN, baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara. 29. Bantuan Pemerintah yang belum ditetapkan statusnya, yang selanjutnya disingkat BPYBDS, adalah bantuan Pemerintah berupa Barang Milik Negara yang berasal dari APBN, yang telah dioperasikan dan/atau digunakan oleh BUMN berdasarkan Berita Acara Serah Terima dan sampai saat ini tercatat pada laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga atau pada BUMN. 30. Dana investasi Pemerintah adalah dukungan Pemerintah dalam bentuk kompensasi finansial dan/atau kompensasi dalam bentuk lain yang diberikan oleh Pemerintah kepada Badan Usaha dan BLU. 31. Penyertaan modal negara, yang selanjutnya disingkat PMN, adalah pemisahan kekayaan negara dari APBN atau penetapan cadangan perusahaan atau sumber lain untuk dijadikan sebagai modal BUMN dan/atau perseroan terbatas lainnya dan dikelola secara korporasi, termasuk penyertaan modal kepada organisasi/lembaga keuangan internasional dan penyertaan modal negara lainnya. 32. Dana bergulir adalah dana yang dikelola oleh BLU untuk dipinjamkan dan digulirkan kepada masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan ekonomi rakyat dan tujuan lainnya. 33. Dana pengembangan pendidikan nasional adalah anggaran pendidikan yang dialokasikan untuk pembentukan dana abadi pendidikan (endowment fund) yang bertujuan untuk menjamin keberlangsungan program pendidikan bagi generasi berikutnya sebagai bentuk pertanggungjawaban antargenerasi yang pengelolaannya menggunakan mekanisme dana bergulir dan dana cadangan pendidikan untuk mengantisipasi keperluan rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak akibat bencana alam, yang dilakukan oleh BLU pengelola dana di bidang pendidikan. 34. Pinjaman dalam negeri adalah setiap pinjaman oleh Pemerintah yang diperoleh dari pemberi pinjaman dalam negeri yang harus dibayar kembali dengan persyaratan tertentu, sesuai dengan masa berlakunya. 35. Kewajiban penjaminan adalah kewajiban yang secara potensial menjadi beban Pemerintah akibat pemberian jaminan kepada BUMN dan/atau badan usaha milik daerah (BUMD) dalam hal BUMN dan/atau BUMD dimaksud tidak dapat membayar kewajibannya kepada kreditur sesuai perjanjian pinjaman. 36. Pembiayaan luar negeri neto adalah semua pembiayaan yang berasal dari penarikan pinjaman luar negeri yang terdiri atas pinjaman program dan pinjaman proyek dikurangi dengan penerusan pinjaman dan pembayaran cicilan pokok pinjaman luar negeri. 37. Pinjaman program adalah pinjaman yang diterima dalam bentuk tunai dimana pencairannya mensyaratkan dipenuhinya kondisi tertentu yang disepakati kedua belah pihak seperti matrik kebijakan atau dilaksanakannya kegiatan tertentu. 38. Pinjaman proyek adalah pinjaman luar negeri yang digunakan untuk membiayai kegiatan tertentu Kementerian Negara/Lembaga, termasuk pinjaman yang diteruspinjamkan dan/ atau diterushibahkan kepada pemerintah daerah dan/atau BUMN. 39. Penerusan pinjaman adalah pinjaman luar negeri atau pinjaman dalam negeri yang diterima oleh Pemerintah Pusat yang diteruspinjamkan kepada pemerintah daerah atau BUMN yang harus dibayar kembali dengan ketentuan dan persyaratan tertentu. 40. Anggaran pendidikan adalah alokasi anggaran pada fungsi pendidikan yang dianggarkan melalui Kementerian Negara/Lembaga, alokasi anggaran pendidikan melalui transfer ke daerah, dan alokasi anggaran pendidikan melalui pengeluaran pembiayaan, termasuk gaji pendidik, tetapi tidak termasuk anggaran pendidikan kedinasan, untuk membiayai penyelenggaraan pendidikan yang menjadi tanggung jawab Pemerintah. 41. Persentase anggaran pendidikan adalah perbandingan alokasi anggaran pendidikan terhadap total anggaran belanja negara. 42. Tahun Anggaran 2012 adalah masa 1 (satu) tahun terhitung mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember 2012. Pasal 2 (1) Anggaran pendapatan negara dan hibah Tahun Anggaran 2012 diperoleh dari sumber-sumber: a. penerimaan perpajakan; b. penerimaan negara bukan pajak; dan c. penerimaan hibah. (2) Penerimaan perpajakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a direncanakan sebesar Rp1.032.570.205.000.000,00 (satu kuadriliun tiga puluh dua triliun lima ratus tujuh puluh miliar dua ratus lima juta rupiah). (3) Penerimaan negara bukan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b direncanakan sebesar Rp277.991.382.880.000,00 (dua ratus tujuh puluh tujuh triliun sembilan ratus sembilan puluh satu miliar tiga ratus delapan puluh dua juta delapan ratus delapan puluh ribu rupiah). (4) Penerimaan hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c direncanakan sebesar Rp825.091.586.000,00 (delapan ratus dua puluh lima miliar sembilan puluh satu juta lima ratus delapan puluh enam ribu rupiah). (5) Jumlah anggaran pendapatan negara dan hibah Tahun Anggaran 2012 sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) direncanakan sebesar Rp1.311.386.679.466.000,00 (satu kuadriliun tiga ratus sebelas triliun tiga ratus delapan puluh enam miliar enam ratus tujuh puluh sembilan juta empat ratus enam puluh enam ribu rupiah). BERSAMBUNG
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
31
LINTASKEMENAG 20 Tim Basket Ramaikan MAN 1 Cup Dinamis-Osis MAN 1 Pekanbaru menggadakan event Akbar Pertandingan bola Basket antar pelajar Se-Riau yang dinamakan Even Basket First Cup MAN 1. Kegiatan ini dilaksanakan 29 April-3 Mei di Gelora Senapelan Jl. Ahmad Yani Pekanbaru. First Cup MAN ini diikuti oleh 20 tim basket SMA/SMK/MA se-Riau dan event ini dibuka langsung oleh Kepala MAN 1 Pekanbaru yang di wakili Pembina basket MAN 1 Suryo Pranoto,S.Pd. Suryo dalam sambutannya menyatakan kegiatan ini bertujuan meningkatkan rasa persaudaraan antar sesama pelajar dan juga untuk melihat bibit pebasket handal yang nantinya dapat terjun dibasket professional. Partai pembuka yang dilaksanakan pukul 9.00 wib, Minggu ( 29/4) mempertemukan tim basket SMA Negeri 2 Pekanbaru melawan SMA Negeri 6 Pekanbaru, Pertandingan ini sendiri berjalan seru, kedua tim saling berkejar-kejar point, namun akhirnya tim basket SMAN 6 dapat mengungguli tim SMAN 2 Pekanbaru dengan skor 36-24. (ade)
PR-HRD MAN 1
Beri Pelatihan Pembuatan Blog bagi Guru Dinamis-Melalui bidang PRHRD, MAN 1 Pekanbaru memberikan pelatihan teknis pembuatan Blog bagi setiap guru mata pelajaran, yang bertempat di Aula MAN 1 Pekanbaru, Rabu (2/5 ). Kepala MAN 1 diwakili oleh waka bidang PR-HRD, Emhadelima MPFIs dalam sambutan menyampaikan bahwa pelatihan BLOG ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam bidang ICT. Guru dapat memberikan berbagai macam informasi kepada siswa melalui Blog mata pelajaran yang telah dibuat masingmasing mata pelajaran, sehingga proses pembelajaran juga dapat dilakukan dimana dan kapan saja. (ade)
MIN 1 Pekanbaru Gelar Ajang Pemilihan Guru Favorit Dinamis- Peringatan Hardiknas kali ini, di MIN 1 Pekanbaru, diperingati dengan hikmat dengan petugas upacara adalah guru, mulai dari komandan regu, komandan upacara, pengerek bendera, pembacaan teks pembukaan UUD 1945, dan yang bertindak sebagai inspektur Upacara adalah Kepala MIN 1 Pekanbaru Bapak Drs. Marzai. Marzai Yang paling menarik dalam upacara adalah pada waktu pengerek bendera (Ibu Nora Gusti, Ibu yarni Anita dan Ibu Mery Anggraini) Mulai melangkan kearah tiang bendera Gerimis mulaipun turun, pas pada saat bendera mau dinaikan gerimis berubah menjadi hujan namun seluruh peserta upacara tetap berdiri dilapangan sampai bendera kepuncak tiang. Setelah itu barulah semua peserta di pindakan keteras madrasah namun upacara dapat berjalan sampai selesai. Pemilihan guru pavorit MIN 1 Pekanbaru, dengan tiga kategori yaitu, guru favorit kategori disiplin dan tepat waktu diraih oleh Dra Yusro, guru favorit kategori ramah dan penyayang diraih Dra. Srimurni dan guru favorit kategaori bersih dan rapi Yunizar Syam. (anto)
Meriah, Pelepasan Siswa MTs Nurul Insan Dinamis-Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rokan Hilir, H Agustiar S Ag, menghadiri acara pelepasan Siswa Kelas IX MTs Nurul Insan Kabupaten Rohil, Sabtu (12/5). Hadir juga dalam acara tersebut camat Rimbamelintang bapak H.Syamzami, SH beserta staf, kepala Unit Pelaksana Tugas (UPT) Dinas Pendidikan Kecamatan Rimbamelintang, bapak Ardian, S.Pd.I, Dinamna pada Tahun ini MTs. Nurul Insan melepas alumni sebanyak 72 siswa/i dari berbagai daerah dilingkungan MTs Nurul Insan. Menjelang acara, keluarga besar MTs. Nurul Insan kini sedang berhias, bersiap menggelar resepsi istimewa yaitu pelepasan siswa/i kelas IX TP 2011/2011. Persiapannya meliputi persiapan acara, logistik, dan lain-lain. (***)
Tingkatkan Disiplin Kerja,
36 Orang Kepala Madrasah Ikut Klarifikasi Laporan BOS 2010- 2011
Dinamis-Kakan Kemenag Kota Pekanbaru melakukan pembinaan terhadap pegawai yang diselenggarakan di HotelAziza (02/ 05). Kegiatan ini diikuti oleh 40 0rang peserta yang terdiri dari staf kantor Kemenag dan staf Kantor Urusan Agama se kota Pekanbaru. Dalam sambutannya Kakan Kemenag Kota Drs. H. Edwar S. Umar, MA yang didampingi langsung oleh Kasubag TU Drs. H. Dahlan Jamil, MA menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan disiplin kerja dan tanggung jawab kerja bagi segenap pegawai dilingkungan Kemenag Kota Pekanbaru. Ditambahkan lagi bahwa pelatihan ini diharapkan mampu membuka wawasan peserta tentang disiplin,tugas dan tanggung jawabnya sehingga fapat melaksanakan tugas dengan baik. Sebagaimana yang termaktub dalam PP No. 53 tahun 2010. (mrz)
Dinamis-36 orang kepala Madrasah terdiri dari 12 kepala MI dan 23 kepala MTs, Senin (30/ 4) di Aula Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Indragiri Hulu mengikuti Klarifikasi Laporan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun 2010-2011. Kegiatan dibuka oleh Kakan Kemenag Inhu, Drs. H. Abd. Kadir dan didampingi oleh Kasi Mapenda, Alpendri, S Ag, M Pd.I. Kakan Kemenag, menghimbau agar kepala madrasah mengklarifikasi kembali kejelasan laporan BOS tahun 2010-2011 sesuai dengan buku pedoman panduan BOS. Karena masih terdapat laporan BOS yang belum lengkap, pada 2010 masih ada yang belum lengkap lampirannya dengan bukti pembayaran penggunaan dana yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, ada sekitar 5 madrasah. “Jika ada kendala, kepala madrasah hendaknya dapat berkonsultasi dengan Tim Manajemen BOS Kemenag Inhu, yang langsung diketuai oleh Kasi Mapenda, Alpendri, S.Ag, M.Pd.I. Kita ingin laporan BOS tahun berikutnya lebih akurat dan valid, lengkap dengan lampirannya,” harapnya. (am/ar/ek)
Kemenag Berikan Pembinaan
32
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
Kemenag Inhu Sosialisasikan BOS Dinamis-Tujuan umum program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah untuk meringankan beban masyarakat terhadap biaya pendidikan dalam rangka Wajib Belajar (Wajar) 9 tahun, agar tujuan program tersebut dapat tercapai seperti yang diharapkan, Seksi Mapenda Kemenag Kab. Inhu mengadakan Sosialisasi BOS Tahun 2012. Acara tersebut dibuka oleh Kakan Kemenag Kab. Inhu yang diwakili oleh Kasi Mapenda, Alpendri, S.Ag, M.Pd.I, pada pukul 09:00 WIB di Aula Kantor Kemenag Kab. Inhu, (04/05). Sosialisasi tersebut menghadirkan nara sumber Drs. H. Abdul Kadir (Ka. Kankemenag Kab. Inhu) dan Alpendri, S.Ag, M.Pd.I (Kasi Mapenda Kemenag Kab. Inhu / Ketua Tim Manajemen BOS Kemenag Kab. Inhu) dan diikuti oleh peserta utusan dari Madrasah di lingkungan Kantor Kemenag Kab. Inhu sebanyak 36 orang , terdiri dari MI (13 orang) dan MTs (23 orang). (am/ar/ek)
Penyerahan Siswa Kelas XII MAN Rengat Dinamis- Sehubungan dengan telah berakhirnya masa belajar siswa Kelas XII tingkat SLTA/MA yang diakhiri dengan ujian nasional beberapa waktu lalu, MAN Rengat mengadakan acara perpisahan/ penyerahan 94 orang siswa /i kelas XII TP 2011/2012 Kamis (3/5) di
lapangan MAN Rengat, Pematang Reba. Acara tersebut dihadiri oleh seluruh keluarga besar MAN Rengat, baik dari siswa maupun wali murid dan para undangan, turut hadir Kepala Kantor Kemenag Inhu, Drs. H. Abdul Kadir, Camat Rengat Barat ,Kepala UPTD Pendidikan, dan tokoh masyarakat setempat. KakanKemenagInhudalamsambutannyamemberikanucapanselamatkepada siswa /i tersebut serta mengharapkan kepada para wali murid/orang tua agar dalam masa usia sekolah, agar menyekolahkan anak di sekolah agama minimal satu tingkatan misalnya MI/MTS/MA. Diharapkan dengan pendidkan agama tersebut mereka sudah mempunyai bekal agama yang kuat dan ahlak mulia sehingga bisa membentengi diri dalam menghadapi pergaulan hidup di masyarakat. Dra. Mariam Kepala MAN Rengat mengatakan “ Alhamdulillah pada tahun 2012 ini MAN Rengat Banyak Meraih Berbagai Prestasi antara lain Juara II lomba Debat siswa tingkat SLTA Se Kab. Inhu , Juara I Pusat Konsultasi Reproduksi Remaja Se Provinsi Riau, dan lain-lain, prestasi tersebut dapat diraih adalah berkat kerja keras, usaha siswa dalam belajar serta bimbingan dari para guru dan Civitas akademika MAN Rengat”. (am/ar/ek)
40 Pegawai Ikut Pembinaan SDM dan Penyuluhan Bidang Hukum Dinamis-Kakan Kemenag Kab. Indragiiri Hulu (Inhu) yang diwakili oleh Kasubbag TU, Drs H Ahmad Karyani membuka secara resmi kegiatan Pembinaan SDM dan Penyuluhan di Bidang Hukum yang berlangsung tiga hari, yaitu 1- 3 Mei 2012 di Wisma Five Boys, Jl Raya Pematang Reba – Rengat.
Dalam sambutannya, Ka. Subbag TU menyampaikan salam dari Ka. Kankemenag, beliau tidak bisa hadir karena ada urusan dinas di luar kota, dan beliau berpesan agar seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik dan serius sehingga nantinya dapat dijadikan acuan ataupun langkah kedepannya agar lebih baik dan diterapkan di tempat kerja masing-masing. Ka. Subbag TU yang dalam kegiatan ini sebagai Ketua Panitia memaparkan bahwa kegiatan ini di ikuti oleh 40 orang peserta, yang terdiri dari Pegawai Kantor Kemenag 4 orang, Pegawai dari Madrasah 8 orang, dan Pegawai dari KUA 28 orang. Kegiatan ini di isi dengan 6 materi dan 6 orang narasumber, salah satu narasumber adalah Ka. Subbag Hukmas&KUB Kanwil Kemenag Prov. Riau, Drs. H. Mahyuddin, MA. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan SDM dan pengetahuan di bidang hukum, agar SDM Kemenag Inhu khususnya menjadi lebih baik. (am/ar/ek)
DWP Kemenag Rohul Beri Pelatihan Merangkai Bunga Dinamis-Dharma Wanita Persatuan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rokan Hulu melaksanakan Pelatihan Keterampilan Merangkai Bunga dan Hiasan Bunga bagi anggota Dharma Wanita Persatuan Kemenag Rohul, Rabu (16/5) di aula Kemenag Rohul, Jalan Ikhlas Kompleks Perkantoran Pemerintah Rohul Pasir Pengarayan, diikuti 50 orang peserta yang terdiri dari anggota Dharma Wanita Kemenag Rohul, Dharma Wanita KUA se Rohul dan Dharma Wanita MIN/MTsN/MAN se Rohul. Ketua Dharma Wanita Persatuan Kemenag Rohul Dra Hj Mariam Usemahu Hasibuan menyatakan, bahwa kegiatan ini dimaksudkan dalam rangka meningkatkan keterampilan anggota Dharma Wanita, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan bagi keluarga masing-masing. “Keterampilan sangat dibutuhkan dalam keluarga sebab dengan adanya keterampilan, maka anggota dharma wanita mempunyai kreatifitas yang pada gilirannya dapat menambah income bagi keluarga”, jelas Ibu Mariam. (ahmad)
Muzakarah Penting Dibudayakan Dinamis-Kakan Kemenag Kab Rokan Hulu (Rohul), Drs.H Ahmad Supardi Hasibuan,MA mengharapkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Rohul untuk membudayakan muzakarah. Hal itu dinilai penting untuk menambah dan mengembangkan khazanah ilmu pengetahuan ulama dalam rangka menjawab persoalan keummatan saat ini. ‘‘Muzakarah ini adalah sesuatu yang penting dan semestinya dibudayakan di MUI Rokan Hulu ini, dengan muzakarah ini wawasan dan khazanah ilmu pengetahuan akan berkembang,’‘ ungkap Ka Kankemenag saat membuka muzakarah ulama kabupaten Rokan Hulu yang ditaja MUI Rokan Hulu di Hotel Sapadia Pasir Pengaraian, Selasa (1/5). Lebih lanjut Supardi mengatakan, pesroalan keummatan dewasa ini yang semakin kompleks ulama diharapkan bisa menjawab semua itu, apalagi selama ini masyarakat sangat berharap banyak terhadap ulama. ‘‘Jadi tidak dapat tidak ulama harus membekali diri, salahsatu caranya melalui muzkarah ini,’‘tutur nya. (sopian)
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
33
LINTASKEMENAG Dana BOS MI/MTs Rohul Rp2,227 M Cair Dinamis-Kementerian Agama Kab Rohul telah mencairkan dana BOS bagi Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) se Rohul untuk 2 triwulan sekaligus dengan total nilai Rp 2,227 M. Pembayaran dilakukan melalui rekening masing- masing diperuntukkan bagi 14 MI dan 37 MTs se Rohul dengan jumlah murid 6587, dengan perincian 1071 murid MI dan 4886 murid MTs. Demikian disampaikan Kakan Kemenag Rohul Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA didampingi Kasi Mapenda Drs H Syahruddin MSy di kantornya Jalan Ikhlas Kompleks perkantoran Pemerintah Rohul Pasir Pengarayan, Kamis (10/5/2012). Dana BOS dibayarkan berdasarkan hitungan jumlah murid di setiap madrasah. Untuk MI sebesar Rp 290000 per murid per 2 triwulan, sedangkan untuk MTs sebesar Rp 355000 per murid per 2 triwulan, terangnya. Kakan Kemenag Rohul Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA mengharapkan agar Seluruh Kepala MI dan MTs segera mengecek rekening masing masing, apakah dana BOS tersebut telah diterima atau belum. Jika dana BOS sudah diterima agar dana tersebut digunakan sesuai keperluan masing masing, termasuk membayar hutang piutang kalau ada, serta menyampaikan laporan pertanggungjawabannya kepada Kantor Kemenag Rohul. (ash)
Kemenag dan BAZ Rohul Gerakkan Potensi Zakat di PTPN V Sei Intan Dinamis- Kakan Kemenag Rohul Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA bersama Ketua Badan Amil Zakat (BAZ) Kab Rohul Ir H Samrikardo MSi melakukan sosialisasi zakat di PTPN V Sei Intan bertempat di Masjid Nurul Iman Sei Intan, Jum’at (18/5), yang diikuti para asisten dan karyawan/ti PTPN V Sei Intan. Sosialisasi ini dilaksanakan dalam rangka menggerakkan segenap potensi zakat yang tersedia pada semua kalangan, baik di kalangan PNS, pegawai swasta, pengusaha, para profesional dan lain sebagainya. Ahmad Supardi Hasibuan menjelaskan bahwa system zakat adalah konsepsi ekonomi Islam yang sangat ampuh mengatasi kemiskinan, menjaga keharmonisan hubungan antara si kaya dengan si miskin, menghidupkan perekonomian rakyat kecil, dan lain sebagainya. Menurutnya, pemerintah Rokan Hulu telah menjadikan sistem zakat sebagai salah satu pilar pengembangan perekonomian masyarakat. Zakat adalah satu satunya alternatif pengembangan perekonomian islam di masa datang. (ash)
Kemenag Rohul Juarai MBK 2012 Dinamis-Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rokan Hulu kembali menorehkan prestasi. Kali ini prestasi diukir Penghulu Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tambusai, Rahmat Taufik,Lc.M.Sy yang berhasil meraih juara atau peringkat pertama pada Musabaqoh Baca Kitab (MBK) tingkat Provinsi yang digelar Kanwil Kemenag Provinsi Riau di Furaya Hotel Pekanbaru, Jumat (4/5).
34
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rokan Hulu melalui Kepala Seksi Urusan Agama Islam (Urais) H. Rusli,S.Ag mengungkapkan, dengan berhasilnya Rahmat Taufik menyisihkan para penghulu dan Kepala KUA se Provinsi Riau peserta MBK tersebut, dengan demikian Rahmat Taufik berhak mewakili Provinsi Riau pada MBK tingkat Nasional yang bakal digelar Kementerian Agama RI di kota Surabaya Jawa Timur pada Juli mendatang. Rusli menambahkan, untuk MBK tingkat Provinsi Riau tahun 2012 ini Kemenag Rokan Hulu mengirimkan dua peseta yang terdiri dari Penghulu KUA Kecamatan Tambusai Rahmat Taufik dan Kepala KUA Pagaran Tapah Darussalam Joni Tagor,S.Ag. (sopian)
Guru dan Siswa MAN ikuti Upacara Hardiknas di Kantor Bupati Bengkalis Dinamis-Berbeda dari tahun sebelumnya, Upacara memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 mei tahun ini dilaksanakan di halaman kantor Bupati Bengkalis, biasanya upacara memperingati hari besar Nasional dilakukan di Lapangan Tugu Bengkalis, tahun ini sengaja dilakukan di halaman kantor Bupati karena lapangan tugu masih direnovasi belum selesai. Seluruh Guru dan Siswa MAN Mengikuti Upacara ini, Bupati Bengkalis Ir. H. Herliyan Saleh Sebagai pembina upacara, upacara hardiknas tahun ini bertemakan “ Bangkitnya Generasi Emas Indonesia”. “Tahun ini adalah tahun investasi generasi emas kita, untuk itu kita mulai memperhatikan pendidikan generasi muda sejak dini “ amanat pembina upacara. Meski Cuaca Mendung dan gerimis upacara tetap berlangsung dengan khitmat hingga usai. Setelah usai upacara, acara dilanjutkan dengan penampilan Marching Band perwakilan dari sekolah tiap-tiap kecamatan mulai dari SD, SMP dan SMA. (karianda)
MAN Bengkalis Gelar Acara Perpisahan Siswa/i Kelas XII Dinamis- Tanpa terasa waktu berjalan dengan cepat, tidak terasa tiga tahun tlah berlalu, rasanya baru beberapa hari saja bersama siswa/ i kelas XII. Pada hari ini Sabtu (5/ 5) Panitia Perpisahan yang telah ditunjuk menggelar acara perpisahan siswa kelas XII dengan keluarga Besar MAN bengkalis di gedung Kesenian CikPuan Bengkalis. Acara ini dihadiri oleh seluruh keluarga besar MAN Bengkalis, yakni Kepala Madrasah Drs. H.Sudirman MP, Guru, Murid Berserta wali murid, karyawan/I serta tamu undangan. Hadir pula pada acara ini Ka.KanKemenag Bengkalis yang dalam hal ini diwakili oleh Kasubbag TU yakni H. Nasrun Harahap, S.Pd. MA, Kabag Pontren Drs. H. Khambari Aldi, Kepala UPTD Pendidikan, camat Bengkalis serta Komite Sekolah. Dalam Sambutannya H. Nasrun Harahap, S.Pd.MA menyampaikan Salam dari Kakankemenag yang tidak dapat hadir pada acara ini karena ada sesuatu hal penting yang tidak bisa diwakili yakni Raker di Pekanbaru Begitu Juga dengan Kasi Mapenda yakni Khairul, S.Pd. MA, yang dalam hal ini juga tidak dapat hadir. Kepala MAN Drs. H. Sudirman, MP dalam sambutannya beliau menyampaikan rasa bangganya kepada siswa/I MAN bengkalis yang telah banyak meraih prestasi dalam belajar seperti juara I Olimpiade TIK sekecamatan Bengkalis dan Juara II Olimpiade Biologi. (karianda)
Kasubag Perencanaan Kemenag Riau Tinjau MAN Bengkalis Dinamis-Kasubag Perencanaan Kemenag Prov. Riau H. Mansyur, hari ini Kamis (31/5) berkunjung ke MAN Bengkalis dalam rangka Meninjau Kondisi Fisik Bangunan yang ada di MAN Bengkalis. Dalam Kunjungannya bersama Kepala MAN Bengkalis Drs. H. Sudirman, MP dan didampingi oleh Beberapa Orang Guru berkeliling meninjau kondisi fisik bangunan dan Lahan kosong yang belum ada bangunannya . Beliau juga berkunjung Ke Perpustakaan yang saat dikelola oleh Zulfan Ikhram,S.PdI.MA.Beliau Melihat Sistem Kerja Perpustakaan yang saat ini sudah MenggunakanTeknologi Komputerisasi canggih yaitu menggunakan aplikasi danAlat BarcodediPerpustakaan.BeliaujugamengunjungiRuangTUdanbanyakmemberikan Ide-ide serta gagasan yang Jitu untuk Perkembangan MAN Bengkalis Kedepan Kepala MAN Bks Berharap dengan adanya Kunjungan Kasubag Perencanaan Kemenag Provinsi Riau ke MAN Bengkalis agar Bangunanbangunan yang belum Selesai (terbengkalai) di MAN Bks bisa diselesaikan, melalui APBNP 2012 tahun ini. (karianda)
45 Guru Rebut Beasiswa Sarjana DMS Dinamis-Sebanyak 42 Orang Guru Madrasah dan 3 Orang Guru PAIS Sekolah Umum seKab. Kampar yang belum bergelar sarjana berebut meraih beasiswa S-1 dalam Program Duel Mode System (DMS) pada Fakultas Tarbiyah UIN SUSKA Pekanbaru, Sabtu (28/4) di MTsS Darul Falah Salo. Perwakilan Panitia Program DMS UIN SUSKA Pekanbaru Ade Irma menyatakan, seleksi beasiswa ini diadakan dalam rangka membantu guruguru Pendidikan Agama Islam (PAIS) di Sekolah Umum dan Guru Madrasah pada MI dan RA yang belum memiliki gelar sarjana. “Ini wujud komitmen pemerintah dalam menerapkan sistem ini, kami memberi kesempatan dan motivasi guru MI, RA & PAIS. Dimana peserta yang lolos seleksi akan diterima untuk melanjutkan kuliah S-1 program beasiswa DMS yang melaksanakan perkuliah di Kampus UIN SUSKA Pekanbaru. (uts)
Kasi Mapenda Buka UKA Sertifikasi Guru Tahun 2012 Dinamis-Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar, berkoordinasi dengan Fakultas Tarbiyah UIN SUSKA Pekanbaru mengadakan Uji Kompetensi Awal (UKA) Sertifikasi Guru 2012, Sabtu (28/4) di MTsS Darul Falah Salo. Dan diakhiri pemusnahan soal ujian tersebut setelah acara selesai dihari yang sama. UKA dibuka oleh Kasi Mapenda Kabupaten Kampar, Drs Muhammad Yamin dan disaksikan oleh seluruh Staf Mapenda, Panitia UKA dari UIN SUSKA Pekanbaru, serta kepala MTs Salo beserta Guru dan siswa. Ujian Kompetensi Guru yang dilaksanakan tahun ini di Kabupaten Kampar sebanyak 57 orang, semua peserta hadir tepat waktu dan ujian berjalan dengan lancar tanpa ada halangan dilapangan termasuk dalam pemusnahan soal ujian kompetensi tersebut. (uts)
MTQ, Upaya Membumikan Al-Quran Dinamis-Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) atau Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) bukan hanya sekedar event untuk mencari Qari terbaik dan utusan yang akan dikirim untuk mengikuti MTQ pada tingkat yang lebih tinggi, akan tetapi tujuan utama MTQ adalah memperkenalkan, membumikan, memahami, mencintai dan mengamalkan isi Al-Qur’an. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan MTQ hendaknya putra putri daerah diprioritaskan untuk tampil, dan yang paling penting dalam pelaksanaan MTQ harus dijauhi tindakan-tindakan yang bertentangan dengan ajaran Al-Qur’an, seperti kecurangan dalam penilaian atau manipulasi data peserta. Hal tersebut disampaikan oleh Setda Kab. Kampar, Drs H Azwan M.Si, dalam sambutannya pada pembukaan STQ Tingkat Kecamatan Siak Hulu di Masjid Ash-Shadiqin, Desa Panda Permai, Sabtu (26/05). Hadir dalam pembukaan STQ tersebut Camat Siak Hulu, Kepala UPTD Siak Hulu, Kepala Desa se-Kec. Siak Hulu, para peserta dan juga official dari tiap-tiap desa. Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Urusan Agama Siak Hulu, Maswir MA, menyatakan bahwa saat ini makin banyak calon pengantin yang datang ke KUA untuk mengurus pernikahannya sementara mereka masih buta aksara al-Qur’an. Oleh karena itu pelaksanaan MTQ di tingkat kecamatan saat ini sudah menjadi kebutuhan dalam rangka menggiatkan kembali pengajian al-Qur’an di tengah masyarakat. STQ kali ini dilaksanakan tanggal 26 s/d 27 Mei 2012 dan diikuti oleh kafilah yang berasal dari 12 desa yang ada di Kecamatan Siak Hulu. (syam)
Kemenag Salurkan Rp3,5 M Dana Hibah untuk Masjid dan Mushalla Dinamis-Pada tahun anggaran 2012, Kantor Kementerian Agama kab. Kampar menerima dana hibah dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar sebesar 3,5 Milyar yang akan disalurkan kepada masjid-masjid dan mushalla-mushalla yang ada di Kabupaten Kampar. Hal tersebut disampaikan oleh Ka.Kankemenag Kab. Kampar, Drs H Fairus MA melalui Kasi penamas, H Sasra Putra MA, di ruang kerjanya, Rabu (30/05). Lebih lanjut Sasra menambahkan, bahwa dana hibah ini merupakan salah satu bentuk kepercayaan dan kerja sama dari Pemerintah Kabupaten Kampar kepada Kantor Kementerian Agama Kab. Kampar. Di samping itu, hibah ini juga dimaksudkan untuk efektifitas penyaluran mengingat data base tentang masjid dan mushalla itu ada di Seksi Penamas Kantor Kementerian Agama. (syam)
KKM MAN Tembilahan Gelar Seminar Pemanfaatan Media Internet Dinamis-KKM MAN Tembilahan bekerjasama dengan Penerbit Erlangga mengadakan seminar sehari bertemakan “Pemanfaatan Media Internet Dalam Proses Pembelajaran” Kamis (03/5) jam 80.00 wib bertempat di MAN 039 Tembilahan. Kakan Kemenag Inhil yang dalam hal ini diwakili Bakhtiar, S.Ag, MA staf seksi Mapenda sekiar jam 09. 21 Wib secara resmi membuka acara tersebut. Hadir pada acara ini Drs H Afrizal, MM Kepala MAN 039
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
35
LINTASKEMENAG Tembilahan sebagai Ketua Panitia, Taufik Bambang IP, S.Pd Widyaiswara LPMP Riau sebagai Pemateri, Norizal, SE Kepala Perwakilan Erlangga Tembilahan dan Perwakilan 2 orang dari tiap-tiap anggota KKM MAN Tembilahan (dengan anggota 22 Madrasah Aliyah). Kepala MAN 039 Tembilahan Drs H Afrizal, MM selaku ketua panitia mengharapkan kepada peserta seminar agar ilmu yang diperoleh bisa dipergunakan sebaik-baiknya, demikian harapan beliau. semenatara itu, Norizal, SE Kepala Perwakilan Erlangga Tembilahan menyampaikan bahwa penerbit Erlangga siap bekerja sama dengan KKM MAN Tembilahan dalam acara yang semisal, “ Penerbit Erlangga bukan hanya mencari keuntungan atau menjual buku saja akan tetapi siap berpartisipasi dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Indragiri Hilir” demikian katanya. (yar)
Raih WTP, Kemenag Lakukan Pembinaan Perbendaharaan Dinamis-Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, dalam rangka mengantisipasi Wajar Tanpa Pengecualian melakukan Pembinaan Perbendaharaan terhadap satker- satker yang ada di Kemenag Kabupaten Indragiri Hilir Jum’at (4/5) jam 09.00 WIB di Aula Kemenag
Kab. Inhil. Hadir dalam acara tersebut Plh Kakan Kemenag Inhil, H Burhanuddin HS BA, Kasi Mapenda Kemenag Inhil, Drs H Abd Muis, M PdI, Kasubbag Keuangan Kanwil Kemenag Riau, H Anasri M Pd, Vitria Virgonora SE, Mira dan Adi dari bagian Keuangan Kanwil kemenag Provinsi Riau, beserta Bendahara-bendahara satker yang ada di kemenag Kab. Inhil. Plh Kakan Kemenag Kab Inhil, H Burhanuddin HS, BA yang membuka acara tersebut menyatakan agar dengan adanya acara ini tiap bendahara satker bisa menyatukan persepsi atau konsep pelaporan keuangan demi mencapai status Wajar Tanpa Pengecualian. Sedangkan Kasubbag Keuangan Kanwil kemenag Provinsi Riau, Anasri, selaku ketua Rombongan menyatakan maksud kunjungan ini adalah sebagai penataan keuangan buku kas satker agar sesuai dengan peraturan yang berlaku. (yar)
Kemenag Inhil Sosialisasikan Mekanisme Penandatangan SKHUN Dinamis-Kantor Kementerian Agama Kabupaten Indragiri Hilir mengadakan acara Sosialisasi Mekanisme Penandatangan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) dan Ijazah, Senin (07/5) pukul 10.00 WIB di Aula Kantor Kementerian
Agama Kabupaten Indragiri Hilir. Hadir dalam acara tersebut Ka.Kemenag Kab. Indragiri Hilir yang diwakili Drs. H. Abd Muis, M.Pd.I Kasi Mapenda, Drs. H. Saifunnazar MH Kasi Supervisi dan Evaluasi di Kabid Mapenda Islam Kanwil Kemenag Provinsi Riau sebagai Nara sumber, Drs. Absir Ketua Pokjawas Kemenag Kab. Indragiri Hilir dan para Ketua KKM Sekabupaten Indragiri Hilir beserta beberapa Kepala Madrasah yang ada di Tembilahan. (yar)
36
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
Kemenag Inhil Adakan Penguatan Data EMIS DinamisKantor Kementerian Agama Kabupaten Indragiri Hilir, Seksi Pekapontren mengadakan acara penguatan data EMIS bagi lembaga pendidikan yang berada dibawah binaannya Senin-Selasa (28-29/5) dimulai jam 08.30 wib di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Indragiri Hilir. Hadir dalam acara tersebut Drs. H.Artani Kasi Pekapontren Kemenag Kab. Inhil yang membuka acara dimaksud dan Ahmad Syofiansyah S.Sos Staf pekapontren Kemenag kab. Inhil sebagai nara sumber dan beberapa utusan dari Pondok Pesantren, PDTA dan TPQ/TPA yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir. Penguatan ini merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan dari penguatan data emis yang beberapa hari lalu dilakukan oleh Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau, dimana Kantor Kementerian Agama Kabupaten Indragiri Hilir mengutus 2 orang pegawainya untuk mengikuti acara dimaksud, Dra Nurdiah dari seksi Mapenda dan Ahmad Syofiansyah, S.Sos dari seksi Pekapontren. (Yar)
644 JCH Inhil Lengkapi Berkas Penerbitan Paspor Dinamis-Jika tidak ada kendala hari ini (28/5) Jemaah Calon Haji (JCH) Kabupaten Indragiri Hilir akan melakukan pengambilan foto dan sidik jari di Kantor Imigrasi Tembilahan, hal ini disampaikan Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh Kantor Kemenag Inhil H. Harun, S.Ag saat memberikan sosialisasi kepada seluruh kepala KUA se Kabupaten Indragiri Hilir beberapa waktu yang lalu. Lebih lanjut Harun mengatakan dari menurut data JCH yang diperkirakan berangkat pada tahun 1433H/2012M ini berjumlah jemaah Inhil sebanyak 810 orang, namun untuk pembuatan paspor tahap awal yang dibiayai Kementerian Agama tercatat 644 jamaah yang telah siap untuk dilakukan pengambilan foto dan sidik jari di Kantor Imigrasi. (nik)
Ka Subbag TU Ikut Diklat TOT Manajemen Keuangan di Jakarta Dinamis-Dalam rangka untuk meningkatkan pengelolaan Keuangan berdasarkan aturanaturan perundang-undangan, Kementerian Agama (Kemenag) Kota Dumai mengutus Ka Subbag TU, Drs. H syafwan mengikuti Diklat Training Of Trainer (TOT) Manajemen Keuangan Negara yang dilaksanakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Administrasi, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI Jakarta di Gedung Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Jl. Nangka No. 60 Tanjung Berat Pasar Minggu, Jakarta Selatan, 10 – 19 Mei 2012 Peserta yang mengikuti TOT tersebut 31 orang; 25 Ka. Subbag TU dari Kementerian Agama seluruh Indonesia (2 dari Provinsi Riau, yaitu Ka. Subbag TU Kementerian Agama Kota Dumai, Drs H Syafwan dan Ka. Subbag TU Kementerian Agama Kab. Palalawan, Drs H Syahrul Mauludi MA), 4 dari Ka Subbag Keuangan dan 4 dari Pusdiklat Kementerian Agama Jakarta. (harmi)
Siswa MIN Lubukgaung, Terbaik 2 Pildacil se Kota Dumai Dinamis-Dalam rangka menyemarakkan HUT 13 Kota Dumai dan Hardiknas, Wanita Dumai Berkarya (Waduya) mengelar perlombaan Pemilihan Dai Cilik (Pildacil) se Kota Dumai, Selasa (8/5/12) di Gedung Balai Sri Bunga Tanjung (Pendopo) Jl. Putri Tujuh Dumai. Hadir pada acara tersebut Wali Kota Dumai, H Khairul Anwar, Kakan Kemenag Kota Dumai, yang diwakili Kasi Pekapontren, Drs. H Harmaini MA, Ketua TP PKK Kota Dumai sekaligus Ketua Dewan Pembina Waduya, Hj Nefi Agustina Khairul Anwar, Ketua Waduya, Rosmawati, Guru pendamping peserta Pildacil dari Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah se Kota Dumai, Tamu Undangan serta Orang tua peserta Pildacil. Walikota Dumai, H Khairul Anwar dalam sambutannya mengatakan, apa yang dilakukan Waduya ini suatu kegiatan yang positif dan patut memdapatkan aprisisasi dari pemerintah Kota Dumai. “Peserta Dai Cilik yang menjadi pemenang 1,2 dan 3 pada kegiatan ini nanti saat safari Ramadan akan mendampingi saya, Pak Wakil maupun Pak Sekda,” ujarnya. Wali Kota menghimbau kepada Dai Cilik untuk mempersiapkan diri memperdalam ayat dan ceramah yang berhungan dengan Ramadhan. (harmi)
Kemenag dan Disdik Kota Dumai Kunker ke Rohul dan Sumut Dinamis-KementerianAgama dan Dinas Pendidikan Kota Dumai Melaksanakan Kunjungan Kerja ke Negeri Seribu Suluk, Pasir Pangarayan Rokan Hulu (Rohul), 10 Mei, Padang Sidimpuan dan Sibolga Sumatra Utara 11-12 Mei 2012. Kunjugan ini dimaksudkan untuk menjalinkan silaturahmi dan meninjau kondisi pendidikan di Negeri Seribu Suluk (Rohul), Padangsidimpuan dan Sibolga. .Sebelumnya Kemenag dan Disdik Kota Dumai, telah melaksanakan Studi Banding (Stuban) ke Sekolah Menengah Kebangsaan Sagil dan Sekolah Menengah Sains Berprestasi Tinggi Muar Johor Malaysia, (6 – 9/ 2/2012). Stuban ke Negeri Jiran, Malaysia di Kordinator Ka. Dinas Pendidikan Drs. H Asari MA dan Kakan Kementerian Agama Kota Dumai Drs. H Darawi M bersama 40-an Kepala Sekolah Tingkat Pertama (SMP) dan Tsanawiyah Negeri dan Swasta se Kota Dumai. Menurut Kakan Kemenag Kota Dumai, Drs. H Darawi MA di ruang kerjanya, Kantor Kementerian Agama Kota Dumai Jl. TuanKu Tambusai Bagan Besar, Jumat (4/5/2012). Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk menjalin silaturahmi dan membangun kerjasama pada bidang pendidikan. (harmi)
Kemenag Kota Dumai, Adakan Rapat Kordinasi Pelaksanaan e-MPA Dinamis-Electronic Monitoring Pelaksanaan Anggara (eMPA) di satuan kerja lingkungan Kementerian Agama merupakan Aplikasi berbasis web yang meberikan gambaran secara umum DIPA, perencanaan dan realisasi anggaran satker, sehingga laporannya akan secara mudah diakses
oleh kemenag pusat. Demikan disampaikan Kakan kemenag Kota Dumai, Drs. H Darawi MA, dalam penjelasannya pada Rapat Kordinasi Tindak Lanjut Palaksanaan e-MPA di Lingkungan Kemenag Kota Duma, jam 14.00 – 16.00 WIB Senin (7/5/2012), di Aula Kantor Kemenag Kota Dumai, Jl. Tuanku Tambusai Bagan Besar. Rapat tersebut dibuka Ka. Subbag Tata Usaha, Drs, H Syafwan, dan dihadiri Kasi Mapenda, Kasi Pekapontren, Peny. Zawa, Peny. Bimas Kristen, Perencana, Bendahara Kemenag Kota Dumai, Kepala Madrasah, Kaur Tata Usaha Madrasah dan Bendahara Madrasah se Kota Dumai. (harmi)
Kasi Penamas Hadiri Musda IKADI Kuansing Dinamis-Kasi Penamas Kankemenag Kuantan Singingi, Bakhtiar Shaleh, S.Ag. M.H, Sabtu 19 Mei mewakili Kakan Kemenag menghadiri Musyawarah Daerah I Ikatan Da’i Indonesia (Ikadi) Kuantan Singingi di Hotel Kuantan Teluk Kuantan. Dalam kata sambutannya, Bakhtiar berharap agar IKADI yang telah dikenal sebagai sebuah organisasi yang konsen dalam kegiatan pembinaan umat dan dakwah dapat selalu menjadi mitra Kementerian Agama dalam program-programnya ke depan. Musda I IKADI Kuantan Singingi ini dibuka oleh Dr. Saproni, Lc, M.Ed, ketua Pengurus Wilayah IKADI Provinsi Riau. Di dalam taujihnya di hadapan 50an orang peserta Musda dari kecamatan-kecamatan, Saproni menekankan pentingnya pembinaan keimanan yang berkesinambungan bagi para juru dakwah. Kekuatan iman akan menjadi daya dorong yang kuat bagi seorang muslim, terutama para da’i dalam menghadapi segala kondisi masyarakat. Seorang da’i adalah sosok yang selalu tegar dan tidak pernah pesimis apalagi menyerah pada kondisi yang ada. Secara mendasar, lanjut Saproni, program-program IKADI adalah untuk internal da’i dalam menanamkan bekal-bekal keimanan dan kekuatan hubungan dengan Allah, kemudian baru menjalankan dakwah bagi masyarakat. Terpilih dalam acara Musda IKADI tersebut, Seprion, S.Ag., M.Pd sebagai ketua, H.Hamdani, Lc, MA sebagai sekretaris, Nia Semartiana, A.Md sebagai bendahara. Adapun koordinator seksi Dakwah: Erapindo Al Faqih, Lc, Pendidikan: Mujiono, A.Md, Sosial: Zikri Amrullah, A.Md, Pengembangan Ekonomi: H. Gusroni Putra, Lc, dan Kewanitaan: Nian Akhirta, S.Pd.I. (yon)
Pemda dan FKUB Kuansing Kunker Ke Manado Dinamis-Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat, Pengurus FKUB dan Kankemenag melakukan kunjungan kerja ke kota Manado ( Sulawesi Utara ) dalam rangka observasi lapangan dan memperoleh imformasi secara lansung tentang praktek Kerukunan Umat Beragama di kota Menado. Rombongan sebayak 32 orang dipimpin oleh Kaban Kesbang Polinmas Drs. H. Zaidul Afandi, MH. Berangkat dari Taluk Kuantan pada hari Selasa Pagi Jam 06.00 Wib dengan tujuan Pekanbaru, Jakarta, Jakarta Manado,
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
37
LINTASKEMENAG tiba di Manado pukul 23.30 Wita, Perbedaan waktu Riau dengan Manado lebih kurang satu jam. Rombongan Menginap selama tiga malam di Hotel Central Manado. Pertemuan bersama Pengurus FKUB dan Pemerintahan kota Manado dilaksanakan di Aula gedung Serba Guna Walikota Manado, tepat pukul 09.00 WITA. Rombongan disambut lansung oleh Asisisten I, Kaban Kesbang Polinmas serta Jajarannya, Hadir dalam pertemuan tersebut Pengurus FKUB refresentasi masing Ketua Agama dari Islam, Kristen Katholik, Protestan, Hindu, Budha dan Kanghucu. (afan)
HM Thaib Usman Ketua FKUB Kuansing Periode 2012- 2017 Dinamis-Pemerintah Daerah,Kaban Kesbang Polinmas Kabupaten Kuantan Singingi, memberikan pasilitas kepada Pengurus Forum Kerukunan Umat beragama (FKUB) Kab. Kuansing untuk melakukan Musda, Kerna Pengurus periode 2009-2012 yang di SK kan oleh Bupati Kuantan Singingi sudah habis masa jabatannya. Jum’at , 25 Mei 2012 Pukul 14.00 wib di Ruang Pertemuan di Kantor Kesbang Polinmas kabupaten Kuantan Singingi diadakanlah rapat sekaligus Pemilihan pengurus baru Farum Kerukunan Umat Beragama(FKUB) Kab. Kuantan Singingi, yang peserta adalah 3 Orang dari Pengurus MUI, 3 Orang dari Pengurus Muhammadiyah, 3 orang dari pengurus Tarbiyah, 2 utusan Kristen, 2 utusan Khatolik, 2 utusan Bhuda dan seluruh Pengurus FKUB periode 2009-2012. Pada acara tersebut terpilih HM Thaib Usman sebagai Ketua FKUB Priode 2012- 2017. (afan)
Kakan Kemenag Peringati Isra Miraj Bersama Masyarakat Benai Dinamis-Masyarakat Kecamatan Benai menyambut gembira atas kedatangan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kuantan Singingi yang diwakili oleh Kasi Pekapontren dan Penamas H. Bakhtiar Shaleh, S.Ag, MH yang didampingi Kasi Mapenda Drs. Alfiani, Penyelenggara Zakat Wakaf Rindra Febrian, S.Fil.I, Kepala KUA Kecamatan Se Kabupaten Kuantan Singingi dan beberapa orang staf di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kuantan Singingi. Acara Safari Isra’Mi’raj dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 29 Mei 2012 Pukul 14.00.Wib di PDTA At Thaha Desa Talontam Kecamatan Benai, acara ini juga di hadiri oleh Camat Benai Andika Putra, S.Ip dan rombongannya, pemuka masyarakat, Kepala PDTA, RA, MTs, MA dan masyarakat Kecamatan Benai khususnya Desa Talontam. Kegiatan ini berjalan sukses dan lancar,atas koordinasi Camat, Kepala KUA Kecamatan Benai dengan masyarakat setempat. Kepala Kankemenag menyerahkan bantuan melalui voucher untuk operasional 3 buah PDTA di Kecamatan Benai yaitu PDTAAt-Thaha Talontam, PDTA Miftahul Ulum Muara Langsat dan PDTA Baiturrahman Koto Simandolah, masing-masing sebesar Rp. 7.500.000 (tujuh juta lima ratus ribu rupiah. (afan)
38
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
Zulkifli: Tanamkan Kebanggaan Cinta Mengaji Dinamis-Sebanyak 1.700 orang santri Pendidikan Diniyah Takmiliyah Awwaliyah (PDTA) se-kabupaten Pelalawan laksanakan wisuda pada 31 Mei 2012 di Pangkalan Kerinci. Demikian disampaikan Chairul Chudhori, ketua panitia wisuda, Kamis (31/5). Kakan Kemenag Kabupaten Pelalawan, Drs. H. Zulkifli menyambut baik kegiatan ini, dan dia menandaskan, bahwa acara ini merupakan salah-satu cara untuk menanamkan kebanggaan cinta mengajiAlquran kepada tunas muda bangsa. “Hari ini, kebanggaan itulah yang kurang kita tanamkan kepada generasi muda kita, sehingga generasi kita kurang bersemangat melakukan kegiatan keagaman di tengah-tengah umat,” katanya dalam sambutan yang mewakili Bupati Pelalawan. “Di mana-mana kita mengatakan pendidikan agama penting tapi ketika ditanya dukungan apa yang bisa diberikan kepada kegiatan keagamaan, kita malah bingung. Apalagi dukungan dana,” Kata Kepala Kemenag Pelalawan itu bersemangat. “Untuk itu, ke depan marilah kita semua mendukung acara keagamaan di Kabupaten Pelalawan ini dalam bentuk moril maupun materil,” sambungnya. Pada acara wisuda ini, sebelumnya diadakan pawai akbar dimulai dari Depan Mesjid Raya Pangkalan Kerinci menuju lapangan sepak bola. Pawai ini diikuti oleh santriwan dan santriwati serta bapak ibu wali santri. Selanjutnya, sebelum acara puncak wisuda yang dihadiri sejumlah tokoh masyarakat Kabupaten Pelalawan ini, beberapa pentas kesenian dilaksanakan pula, seperti demonstrasi Syarhil Quran dan tahfiz Alquran dari para santri. (griven)
MAN Siak Kunjungi Mesjid Baiturrahim Parit Baru Desa Langkai Dinamis-Kunjungan MAN Siak ke mesjid-mesjid di Kecamatan Siak bahkan sampai Kecamatan Menpura dan Kecamatan Bunga Raya. Kegiatan ini dilaksanakan sekali tiga bulan. Dalam kegiatan ini kami menampilkan rebana, nasyid, dan berdakwah, semua ini bertujuan untuk mempromosikan kepada masyarakat bahwa siswa-siswa di Madrasah Aliyah adalah siswa yang berpotensi dan juga siswa-siswa tamatan Madrasah Aliyah mempuyai potensi yang bisa berguna di tengah masyarakat. Dalam kegiatan ini sekaligus mempromosikan Madrasah Aliyah Negeri yang mana masyarakat masih belum mengenal MAN Siak . Dengan acara-acara seperti ini masyarakat akan mengenal MAN Siak yang beralokasi samping Mesjid Al-Fatah Jalan Sutomo. Kasubag Perencanaan Kemenag Riau Tinjau MAN Bengkalis Bengkalis(Humas)- Kasubag Perencanaan Kemenag Prov. Riau H. Mansyur, hari ini Kamis (31/5) berkunjung ke MAN Bengkalis dalam rangka Meninjau Kondisi Fisik Bangunan yang ada di MAN Bengkalis. Dalam Kunjungannya Beliau Bersama Kepala MAN Bengkalis Drs. H. Sudirman, MP dan didampingi oleh Beberapa Orang Guru berkeliling meninjau kondisi fisik bangunan dan Lahan kosong yang belum ada bangunannya . Beliau juga berkunjung Ke Perpustakaan yang saat dikelola oleh Zulfan Ikhram,S.PdI.MA.Beliau Melihat Sistem Kerja Perpustakaan yang saat ini sudah MenggunakanTeknologi Komputerisasi canggih yaitu menggunakan aplikasi danAlat BarcodediPerpustakaan.BeliaujugamengunjungiRuangTUdanbanyakmemberikan Ide-ide serta gagasan yang Jitu untuk Perkembangan MAN Bengkalis Kedepan Kepala MAN Bks Berharap dengan adanya Kunjungan Kasubag Perencanaan Kemenag Provinsi Riau ke MAN Bengkalis agar Bangunanbangunan yang belum Selesai (terbengkalai) di MAN Bks bisa diselesaikan, melalui APBNP 2012 tahun ini. (karianda)
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
39
GALERYFOTO
Pengguntingan pita salah satu stand peserta Expo Madrasah.
Mengukuhkan Komitmen untuk Kemajuan Madrasah
Wagub Riau Buka Expo Madrasah
Dinamis-Wakil Gubernur Riau Drs.H.R. Mambang Mit membuka secara resmi kegiatan Expo Madrasah se- Riau yang bertempat di MTsN Bukit Raya Pekanbaru dari 28-29 Mei 2012. Peresemian tersebut ditandai dengan pengguntingan/ pelepasan balon Expo Madrasah 2012 oleh Wagub didampingi oleh Direktur Madrasah Kementerian Agama RI Prof.Dr.Dedi Djubaedi, Kakanwil Kemenag Provinsi Riau Drs H Asyari Nur MM, dan disaksikan oleh Kakan Kemenag Kabupaten/ Kota, Kepala Madrasah/ Pondok Pesantren, Kepala KUA, Pemuka Agama dan Masyarakat, serta ratusan undangan. Dalam sambutannya Direktur Madrasah
menyampaikan bahwa jumlah madrasah di Indonesia lebih 65000 dan 95% adalah swasta. Dari jumlah itu telah banyak prestasi serta karya yang sudah dihasilkan oleh siswa dan guru madrasah. Expo madrasah menurut beliau bukan sekedar penampilan tapi lebih dari itu untuk menjadikan madrasah lebih kreatif dan inovatif sehingga madrasah lebih maju kedepannya. Wagub Riau dalam sambutannya lainnya menyampaikan bahwa madrasah adalah jenjang pendidikan umum yang tidak kalah prestasinya dengan pendidikan umum seperti SMP dan SMA, ini dibuktikan dengan jumlah lulusan madrasah tahun 2012 ini mencapai angka 99,84%. (ade)
Wagubri H.R. Mambang Mit menggunting pita balon tanda dibukanya madrasah Expo.
Ditjen Pendis Kemenag RI menerima sekapur sirih.
Kakanwil Kemenag Riau menerima sekapur sirih.
Peninjauan stand Expo Madrasah
Tinjau stand dan hasil kreatifitas siswa madrasah.
Penampilan siswi madrasah.
40
Undangan hadiri Expo Madrasah.
• No. 77 • Tahun VII • Edisi Mei 2012
Ditjen Pendis Kemenag RI, Kakanwil Kemenag Riau, Guru dan Siswa foto bersama.