Art i kelasl i
PERBANDINGAN ANTARA PEMBERIAN ANTIBIOTIKA MONOTERAPI DENGAN DUALTERAPI TERHADAP OUTCOME PADA PASIEN COMMUNITY ACQUIRED PNEUMONIA (CAP) DI RUMAH SAKIT SANGLAH DENPASAR IGK Saj i nadi yasa,IB NgurahRai,LG Sri yeni Di vi siParuLab/ SM FIl muPenyaki tDalam FK Unud/RSUPSangl ahDenpasar Emai l :saj i nadi yasa@ yahoo. com ABSTRACT Among CAP patient,therearestillsomecontroversiesabouteÞcacy ofvariousapproach managementforthepati ent. Therearei mportantissuesaboutusingthedualt herapyimprovingthebett eroutcomecomparedtomonot herapyofCAPpati ent. A ret rospect i vestudywasheldonCAPpatients,whowerehospitalizedinSangl ahHospitalin2008-2009 t ocomparebet ween dualversusmonotherapyantibioticwiththeoutcome. Sevent yÞvesubjectswereincludedinthi sstudy.About73. 3% subjectsreceiveddualtherapy(cefotaxim andazit romicyn) and26. 7% receivedmonotherapy(levoßoxacin).Therewerenosigni Þcantcorrelat ionbetweendualvsmonotherapyant ibiot i c wi t hl engt hofstay(LOS)(p= 0. 075)orwithmortalit y(p= 0. 367).Alsotherewerenocorrel ati onbetweenPSIscoreandLOS (p= 0. 303)andmortality(p= 1. 000).Inagegroup,therewassigni Þcantcorrel ati onbetweenageandmortality(p= 0. 025),but t herewereno signi Þcantcorrelation with LOS (p = 0. 265).Asourconclusions,weÞnd therewereno signi Þcantcorrel at i on bet weendualvsmonotherapyantibioticwithoutcomepat ientCAP.Buttherewassigni Þcantcorrelationaboutpatientinolder agehadhi ghermortal itycomparewithyoungerage. Keywords:communit y-acquiredpneumonia,monovsdualantibiotictherapy
PENDAHULUAN Pneumoni a komuni t as (Community-Acquired Pneumonia/ CAP) merupakan sal ah sat u penyebab ut ama kemat i an diduni a dan merupakan penyebab kemat i an t erbesar ke-6 diAmeri ka Seri kat . Rerata j uml ah kemat i an aki bat pneumoni a meni ngkat dari t ahun ke t ahun. Di Ameri ka Seri kat di perkirakan t erdapat5 – 10 j ut a kasusCAP set i ap t ahunnya dan mengaki bat kan perawat an rumah saki tsebanyak 1, 1 j ut a sert a 45. 000 kemat i an set i ap t ahun.CAP juga merupakan i nfeksi ut ama penyebab kemati an di negara-negara berkembang.Angka kemat i an pasi en CAP adal ah 1 % unt uk pasi en rawatj al an dan 12 –
14% di ant arapasi enCAPyangdi rawatdirumahsaki t . Seki tar10–20% pasienyangmemerlukanperawat an dirumah saki takan berakhirdiruang i nt ensi f(ICU) dan angka kemati an di ant ara pasi en t ersebut l ebi h 1, 2 t inggi,yaituseki t ar30–40%. Penatalaksanaan CAP masih merupakan t ant angan yang besar bagi para kl ini si. Sebagian besar pasien CAP (80%) bi asanya dit erapi sebagai pasi en rawatj alan,di manabiasanyadiberikaregi men anti bi otikat unggal.Sedangkansi sanyaseki t ar20% akan memerl ukan perawat an dirumah saki t,di manamasi h t erdapatperdebat anant araeÞkasiberbagaipendekat an penat al aksanaanpasienCAPyangmenjal aniperawatan 3 i ni.
Perbandi nganant araPemberi anAnt i bi oti kaM onoterapidenganDual t erapiterhadapOutcome padaPasi enCommunity Acquired Pneumonia (CAP)diRumahSaki tSangl ahDenpasar I GK Sajinadiyasa, IB Ngurah Rai, LG Sriyeni
13
Berdasarkan at as panduan penat al aksanaan pasi en dengan CAP ol eh Ameri can Thoraci c Soci ety (ATS),unt uk pasi en yang memerl ukan perawatan di rumah saki tdengan penyaki tkardi opul monerdengan at au t anpa fakt or modi fkasi ,t erapiyang di anjurkan adal ah t erapidengan gol ongan -l act am (cont ohnya: cefot axi m,ceft ri axon,ampi ci l l i n/ sul bact am,dosi st inggi ampi ci l l i ni nt ravena) di kombi nasidengan makroli de at au doksi si kl i n oralat au i nt ravena,at au pemberi an ßuroqui nol onant i pneumococcali nt ravenasaj a.Begi tu j uga panduan penat al aksanaan yang di keluarkan ol eh Infect i ousDi seasesSoci et y ofAmeri ca (IDSA) menganj urkan pemberi an pemberi an cephal ospori n di t ambahmakrol i deat au -l act am/-l act amasei nhi bitor 4-6 di t ambahmakrol i deat außuroqui nol onsaj a. Namun masi h t erdapat perdebat an di ant ara berbagai eÞkasi dari perbedaan penat al aksanaan di at as.Unt uk pasi en dengan rawati nap,monoterapi dengan ßuroqui nol on respi rasimul aipopular,t et api kombi nasidengan -l act am dengan makrol ide masih mencermi nkanhasi lyangbai k.Terdapati subahwadual terapiantibiotikdengancephalosporingenerasiketiga di t ambah makrol i de l ebi h bermanfaat di bandingkan dengan ßuroqui nol on saj a pada pasi en rawat i nap, 3 t erut ama pasi en dengan CAP yang berat . M etersky, 7 dkk. pada suat u penel i t i an menggunaan ant i bi otika kombi nasidenganmakrol i dedapatmenurunkanresiko mort al i t as di rumah saki t (OR 0, 59,95% CI 0, 40 – 0, 88;p = 0, 01),menurunkan kemat i an 30 hari(OR 0, 61,95% CI0, 43 –0, 87;p= 0, 007),danmenurunkan kej adi an rawati nap kembal idal am 30 hari(OR 5, 9, 95% CI0, 42–0, 85;p= 0, 004). PadaCAPbakt eri alpemi l i hanant i bi ot i kdengan cepat dan t epat sangat pent i ng. Penat al aksanaan yang bai kt ent unya akan menurunkan mortal it asdan 2, 3 morbi di t asyangsi gni Þkan. BAHAN DAN CARA Penel i t i an i ni merupakan suat u studi kasus ret rospekt i f pada pasi en yang menj al anirawatinap 14
diRumah Saki tSanglah DenpasardariBul an Januari 2008 – Desember2009 yang di dapatkan berdasarkan at ascatat anstat uspasi endanrekam medis. Tujuan penel i tian adalah unt uk mengetahui perbandi nganantarapemberianant i bioti kamonoterapi dengandualt erapiterhadapoutcome padapasi enCAP diRumahSakitSangl ahDenpasart ahun2008 –2009. Sel ai n it uj uga untuk mencarifaktor-faktorl ain yang mempengaruhioutcome pasienCAP. Terdapathi potesi sbahwapemberi andualt erapi ant ibiot i kaakanmemberikanoutcomeyangl ebi hbai k dibandingkandenganmonot erapiant i biot ika.Danbil a ternyat at erdapatperbedaan out come di antara kedua kel ompok antibi ot ika, maka di harapkan penel i ti an ini dapat bermanfaat unt uk menentukan pemi li han ant ibiot i ka yang lebi h baik untuk menurunkan morbi ditasdanmort ali t asyangdi akibatkanol ehCAP. Besar sampel adalah semua pasi en yang didi agnosi s dengan CAP yang memenuhi kri t eria inkl usi dan eksklusi .Kri teria i nklusi adalah semua pasienCAPyangmenj al anirawati napdiRumahSaki t SanglahDenpasarperi odet ahun2008 –2009.Kri teri a eksklusiadal ah j ika subjek penel i tian memi l i kidata yang t idak lengkap,at au memakaiant i bioti ka sel ai n yangdeÞni sikanpadadeÞni sioperasionalvari abel . DeÞni sioperasi onalvari abelyait u:CAP adal ah sebagaisuatu i nfeksiakutpada parenkim paru yang dit egakkan berdasarkan atas adanya minimal sat u darigej ala yang berupa adanya demam,menggi gi l , bat uk, nyeri dada pleuriti k, produksi dahak, hi per at au hi potermi a,peningkat an frekuensinafas,redup padaperkusiparu,nafasbronkhial,egophoni,rhonki , wheezi ng dan pleuralfriction rub,yang di kombi nasi 8 dengan adanya gambaran i nÞl tratpada foto t horak. Dual terapi anti bi otika adal ah kombinasi ant ara ant ibiot i ka cefal ospori n generasi keti ga dengan makroli de,sedangkan monot erapiadal ah pemakai an terapißoroquinol on saja.Outcome yang di harapkan adalah lama rawat dan mortal itas pasi en. Umur dikelompokkan menj adiumur< 60 tahun dan ! 60 tahun. JPeny Dal am, Vol ume 12Nomor 1Januari 2011
Uj i st at i st i k deskri pt i f unt uk mengambarkan karakt eri st i kpenderi t adandi st ri busifrekuensiberbagai vari abel . Uj i normal i t as Kol mogorov-Smi rnov di gunakan unt uk menguj iapakah dat ahasi lpenel iti an berdi st ri businormalat au t i dak.Unt uk meni l aiperan vari abelbebast erhadap vari abelt ergant ung di l akukan uj ibedarerat akeduakel ompok(dualat aumonoterapi ant i bi ot i kat erhadapl amarawat )dengant -t estbi l adata berdi st ri businormaldan uj iM ann W hi t ney bi l a dat a t i dak berdi st ri businormal .Sedangkan unt uk menilai peran vari abel bebas t erhadap vari abel t ergant ung (dualatau monot erapiant i bi ot i ka t erhadap kemat ian) di gunakan uj iChi -squarebi l amemenuhisyarat(nilai expect ed kurangdari5),danbi l asyaratt i dakdi penuhi di gunakan uj i al t ernat i f Fi sher at au Kol mogorovSmi rnovdengani nt ervalkepercayaan(IK)95%.Nilai p < 0, 05 di anggap sebagaibat askemaknaan.Anal i sa dat adi l akukan dengan menggunakan perangkatlunak comput er .
Tabel1.Karakteristiksubjekpenelitian. Karakteristik Jumlahsampel Jeniskelamin • Laki-laki • Perempuan Umur • < 60tahun • ! 60tahun KeluhanUtama • Sesak • Batuk • Lemah • Demam • Nyeridada • Kesadaran menurun SkorPSI • Klas2 • Klas3 • Klas4 • Klas5
Dualt erapi
M onot erapi
55(73, 30%)
20(26, 70%)
29 (52, 72%) 26 (47, 27%)
10(50%) 10(50%)
31 (56, 36%) 24(43, 63%)
9 (45%) 11 (55%)
36 (65, 45%) 8 (14, 54%) 2(3, 63%) 4(7, 27%) 1 (1, 81%) 4(7, 27%)
16 (80%) 3 (15%) 1 (5%) 0(0%) 0(0%) 0(0%)
21 (38, 18%) 20(36, 36%) 13 (23, 63%) 1 (1, 81%)
8 (40%) 10(50%) 2(10%) 0(0%)
HASIL Dari peri ode Januari 2008 sampai Desember 2009 di dapat kan sebanyak 104 pasi en CAP yang di rawatdiRumah Saki tSangl ah Denpasar .Sebanyak 29 sampel di ekskl usi karena dat a yang didapat kan t i dak l engkap at au menggunakan ant i bi oti ka sel ain kombi nasi sefal ospori n generasi ket i ga dengan makrol i de at au ßuroqui nol on saj a,sehi ngga sampel akhi ryangt ersi saadal ahsebesar75sampel .Daritot al sampel yang di dapat kan semua sampel kel ompok dual t erapi menggunakan kombi nasi cefotaxi m dan azi t romi cyn, sedangkan semua sampel kel ompok monot erapimenggunakan l evoßoxaci n.Karakt eri sti k subj ekpenel i t i andapatdi l i hatpadaTabel1. Dari 75 subj ek yang di dapat kan, 55 orang (73, 30%)mendapat kan ant i bi ot i ka dual t erapidan 20 orang (26, 70%)mendapat kan ant i bi ot i ka monot erapi . Pada kel ompok dual t erapi t erdi ri dari 29 orang (52, 72%)l aki -l akidan26 orang(47, 27%)perempuan, sedangkan pada kel ompok monot erapit erdi ridari10
orang(50%)laki -l akidan10orang(50%)perempuan. Padakelompokdualt erapiterdapat31 orang(56, 36%) subjekdenganusia< 60t ahundan24orang(43, 63%) subjek berusi a! 60 tahun,sedangkan padakel ompok monoterapi terdapat 9 orang (45%) subj ek berusia < 60 t ahun dan 11 orang (55%) subj ek berusi a! 60 t ahun. Sesak dan batuk sama-sama merupakan kel uhan utama terbanyak pada kel ompok dual terapi maupun monoterapi. Pada kelompok dual terapi 36 orang (65, 45%) mengel uhkan sesak dan 8 orang (14, 54%)mengeluhkan bat uk sebagaikeluhan ut ama, sedangkanpadakelompokmonot erapi16 orang(80%) mengel uhkan sesak dan 3 orang (15%)mengeluhkan bat uksebagaikel uhanutama.Padakel ompokdualt erapi 21 orang (38, 18%)dikelompokkan menj adiPSIkl as 2,20 orang (36, 36%)PSIklas3,13 orang (23, 63%) PSIkl as4,dan1 orang(1, 81%)PSIklas5.Sedangkan pada kelompok monoterapi8 orang (40%)masuk ke dal am PSIklas2,10orang(50%)masukkedal am PSI klas3,dan2orang(10%)PSIkl as3.
Perbandi nganant araPemberi anAnt i bi oti kaM onoterapidenganDual t erapiterhadapOutcome padaPasi enCommunity Acquired Pneumonia (CAP)diRumahSaki tSangl ahDenpasar I GK Sajinadiyasa, IB Ngurah Rai, LG Sriyeni
15
Perbandi ngan antara pemberi an anti biotika dual terapidengan monoterapiterhadap outcome pasi endenganCAP Perbandi ngan ant ara pemberi an ant ibi oti ka dual t erapidenganmonot erapit erhadapoutcome pasien di bedakanmenj adi2yai t uhubunganant arapemberi an ant i bi ot i ka dual t erapi dengan monot erapi t erhadap l amaperawat andandenganmort al i t aspasi en. Berdasarkan dat ayang di dapat kan darit ot al75 subj ek yang mendapat kan t erapiant i bi ot i kadualatau monot erapi ,j uml ah subj ek yang mendapat kan dual t erapiadal ah sebesar 55 orang (73, 3%),sedangkan subj ek yang monot erapisebesar 20 orang (26, 7%). Hubungan ant ara pemberi an ant i bi ot i ka dual terapi dengan monot erapi t erhadap l ama perawat an pada pasi endenganCAPdapatdi l i hatpadaTabel2. Tabel2.Hubunganantara pemberianantibiotikadualterapi dengan monot erapiterhadap lama perawatan pada pasien denganCAP Kel ompok
Dualterapi
M onoterapi
Lama perawat an 8, 58 ±0, 917 14, 80±4, 258 dal am hari (mean±SD)
UjiM annW hitney(p) 0, 075
Berdasarkan Tabel di at as di dapat kan lama perawat an yang cukup berbeda di ant ara kedua kel ompok t erapi , di mana kel ompok yang di terapi dengan dualt erapimemi l i kirerat awakt u rawatl ebi h si ngkatyai t u8, 58 haridi bandi ngkandengankel ompok yang mendapat kan monot erapiyang memi l i kirerata wakt uperawat anyangl ebi hl amayai t u14, 08 hari . Berdasarkanuj inormal i t asdat al amaperawatan subj ek dualt erapidengan monot erapidengan ujit di dapat kan bahwa dat a berdi st ri busi t i dak normal karenahasi luj iKol mogorov–Smi rnov dualt erapip = 0, 000danhasi luj iShapi ro-W i l kmonot erapip=0, 000. sehi nggadi l akukanuj inonparamet ri k2kel ompoktidak berpasangan dengan t esM ann-W hi t ney.Darihasiluji t ersebutdi dapat kan angka kemaknaan sebesar0, 075 (p > 0, 05),dengan kesi mpul an t i dak ada perbedaan 16
bermakna ant ara pemberi an dual atau monot erapi denganl amarawatpadapasi endenganCAP. Hubungan ant ara pemberian ant i bi ot ika dualt erapidenganmonoterapiterhadapmortali t aspada pasi endenganCAPdapatdi l ihatpadaTabel3. Tabel3.Hubungan antarapemberian anti biot ikadual terapi dengan monoterapit erhadap lama perawatan pada pasien denganCAP Kelompok
Dualterapi M onoterapi UjiFisher (n= 55) (n= 20) (p)
M eninggal(%)
11 (20%)
6 (30%)
Hidup(%)
44(80%)
14(70%)
0. 367
Berdasarkan dat a yang ada didapat kan bahwa komplikasikemat ian pada subjek yang mendapatkan dualterapiadal ahsebesar20%,sedangkankompl ikasi kematian pada subj ek yang mendapatkan monot erapi l ebi hti nggisebesar30%.DariujiChisquaredidapat kan 25% seldenganexpectedcount<5,makadipergunakan uj iFi sherdengan nil aikemaknaan sebesar0, 367 (p > 0. 05) sehi ngga disimpul kan bahwa t i dak t erdapat perbedaan yang bermakna antara mort al i tas subj ek yangmendapatkandualt erapidenganmonot erapi . Perbandi ngan antara umur terhadap outcome pasiendenganCAP Dal am penelit i an ini umur di kelompokkan menjadi2kelompokyai tukel ompokumurkurangdari 60 tahun dan kel ompok umuryang l ebih at au sama dengan60t ahun.Perbandinganantarakel ompokumur denganlamaperawatandapatdil i hatpadaTabel4. Tabel4.Perbandingan antarakelompok umurdengan l ama perawatanpadapasiendenganCAP UjiM annKelompok < 60tahun ! 60tahun W hitney(p) umur Lama perawatan 10, 72±2, 314 9, 69 ±1, 152 0, 265 dalam hari (rerata±SD)
JPeny Dal am, Vol ume 12Nomor 1Januari 2011
Berdasarkan t abel di at as di dapat kan bahwa rerat a perawat an pada kel ompok umur < 60 tahun adal ah10, 72hari ,sedangkanpadakel ompokumur! 60 t ahunadal ah9, 69 hari .Berdasarkanuj inormal it asdata l amaperawat ansubj ekdualt erapidenganmonoterapi denganuj itdi dapat kanbahwadat aberdi st ribusiti dak normalkarenahasi luj iShapi ro-W i l kumur< 60t ahun adal ah p = 0, 000 dan hasi luj iShapi ro-W il k umur! 60 t ahun adal ah p = 0, 001.Kemudi an di l akukan uji nonparamet ri k2kel ompokt i dakberpasangandengan t esM ann-W hi t ney.Darihasi luj it ersebutdi dapatkan angka kemaknaan sebesar0, 265 (p > 0, 05),dengan kesi mpul an t i dak ada perbedaan bermakna kel ompok umurdenganl amarawatpadapasi enCAP. Sedangkan perbandi ngan kel ompok umur denganmort al i t asdapatdi l i hatpadaTabel5. Tabel 5. Perbandingan antara kelompok umur dengan mort al i t aspadapasienCAP
Kel ompokUmur
< 60tahun (n= 40)
M eni nggal Hi dup
5(12, 5%) 35(87, 5%)
UjiChi square (p) 12(34, 28%) 0, 025 23 (65, 71%) ! 60tahun (n= 35)
Berdasarkan Tabel di at as di dapat kan bahwa j uml ahsubj ekyangmeni nggaldenganumur! 60t ahun j auh l ebi h besaryai t u sebesar34, 28% di bandingkan dengan subj ek dengan umur< 60 t ahun yai t u sebesar 12, 5%. Berdasarkanat asuj iChisquaret erdapat0% sel yang memi l i kiexpected count < 5,makaberdasarkan i j ii nidi dapat kan ni l aikemaknaan sebesar0, 025 (p < 0, 05)sehi ngga di si mpul kan t erdapatperbedaan yang bermaknaant ara mort al i t aspadapadakel ompokumur < 60t ahundengankel ompokumur! 60t ahun. Perbandi ngan antara skor PSI dengan outcome padapasi enCAP Berdasarkandat ayangadapasi endi kelompokkan menj adi5 kel ompok skorPSI.Hubungan ant araskor
PSIdengan l amaperawat an padapasien dengan CAP dapatdi l ihatadaTabel6. Tabel6.HubunganantaraskorPSIdenganlamaperawatan padapasienCAP SkorPSI
KruskalKlas2 Klas3 Klas4 Klas5 Wall is (n= 29) (n= 30) (n= 15) (n= 1) (p)
Lama perawatan 8, 38 ± 8, 73 ± 18, 53 ± dalam hari 1, 424 0, 874 5, 730 (mean± SD)
15*
0, 303
*:datatidakikutdimasukkankedalam ujinomalit askarena jumlah sampelhanya 1 sehi ngga lama perawatan adal ah konstan
Berdasarkandat adi atasdidapatkanbahwarerat a l amaperawat anpadakel ompokPSIkl as2adal ah8, 38 hari ,untuk PSI kl as 3 adal ah 8, 73 hari,sedangkan subjek dengan PSIkl as4 memi l ikirerat al amarawat t erl amayai tuselama18, 53 hari . Berdasarkan uj inormal it as didapatkan bahwa skorPSIskordenganl amaperawat anberdi stri busit idak normalkarenahasi lujiShapiro-W il kPSIklas2adal ah adal ahp= 0, 000,PSIkl as3 adalahp= 0, 021,danPSI kl as4 adal ah p = 0, 000.Untuk it u di lakukan uj inon paramet rik l ebi h dari2 kel ompok ti dak berpasangan dengan tes Kruskal -Wal lis. Dari hasil uji tersebut di dapatkanangkakemaknaansebesar0, 303 (p>0, 05), dengan kesi mpulan tidak ada perbedaan bermakna antaraskorPSIdenganl amarawatpadapasi enCAP. Hubungan antara skor PSI dengan mort ali t as padapasi enCAPdapatdi l ihatpadaTabel7. Tabel7.HubunganantaraskorPSIdenganmortal it as pada pasienCAP Kol PSIklas4 mogorovSkorPSI (n= 15) Smi rnov (p) M eni nggal 4(13, 79%) 10(33, 33%) 2(13, 3%) 0, 851 Hi dup 25(86, 20%) 20(66, 6%) 13 (86, 67%) PSIklas2 (n= 29)
Perbandi nganant araPemberi anAnt i bi oti kaM onoterapidenganDual t erapiterhadapOutcome padaPasi enCommunity Acquired Pneumonia (CAP)diRumahSaki tSangl ahDenpasar I GK Sajinadiyasa, IB Ngurah Rai, LG Sriyeni
PSIklas3 (n= 30)
17
Padasat adi at asPSIkl as1 t i dak i kutdi anal isa karenat i dakadasubj ekdenganPSIkl as1,sedangkan PSI kl as 5 j uga t i dak i kutdi anal i sa karena j uml ah subj eknyahanya1. Berdasarkan uj iChisquaredi dapat kan t erdapat 3 selyangmemi l i kini l aiexpected count < 5sehi ngga di l akukan uj inonparamet ri k dengan uj iKol mogorovSmi rnov. Dari hasi l uj it ersebut di dapat kan ni lai kemaknaansebesar0, 851 (p>0, 05),dengankesi mpulan t i dakadaperbedaanbermaknaant araskorPSIdengan mort al i t aspasi enCAP. PEM BAHASAN Terapi permul aan unt uk pasi en dengan CAP sebagi an besar berdasarkan t erapi empiris. RekomendasiBri t i sh dan Ameri ka Ut ara sebel umnya merekomendasi kan t erapi dengan benzyl penici ll in, amoxi ci l l i n, at au t erapi ant i bi ot i ka -l act am yang l ai n unt uk pneumoni a yang t i dak t erkompl i kasi. Penambahan makrol i de unt uk penat al aksanaan awal t i dak di rekomendasi kan kecual it erdapatkecuri gaan yang t i nggi t erhadap adanya pneumoni a yang di ebabkankarenakumanat i pi kal .Namun berdasarkan publ i kasiAmeri kaUt ara,di dapat kanbahwakombi nasi t erapiyang t erdi ridariant i bi ot i kagol ongan -l act am di t ambah makrol i de at au monot erapi dengan sat u ßuoqui nol on t erbaru dal am penat al aksanaan awal pasi en CAP rawat i nap yang t i dak memerl ukan perawat an ICU, menurunkan mort al i t as dan l ama perawat an pasi en.Unt uk i t ut heBri t i sh andAmeri can Thoraci cSoci et i esdant heInfect i ousDi seasesSoci ety ofAmeri ca (IDSA)t el ah merevi sipanduannya unt uk penat al aksanaan CAP, dan ki ni merekomendasikan t erapidenganant i bi ot i kagol ongan -l act am di t ambah makrol i de at au monot erapidengan sat u ßuoqui nolon 6 unt uksemuapasi enyangrawati napkarenaCAP. M asi ht erdapatperdebat an berdasarkan eÞkasi dariberbagaij eni spendekat an penat al aksanaan CAP. Dari berbagai macam st udi kl i ni s, hanya set engah kasus agen penyebab dapat di i dent i Þkasi , dimana 18
St rept ococcus pneumoniae merupakan etiol ogiyang domi nantpadakondisii ni.Terlebi hlagiSpneumoni ae merupakan penyebab ut ama kemat i an pada pasi en dengan CAP, yang mengakibatkan kematian pada sekit ar 2/ 3 kasus. Walaupun mortaliatas ai kbat S. pneumoni ae t elah menurun dal am dekade t erakhi r, bakt eri emi k pneumococcalpneumonia masi h bersi fat letal , kemungki nan akibat adanya proses penuaan, peni ngkat an juml ah pasi en imunocompromised (HIV/ AIDS dan kemoterapi ),dan adanyakondisikomorbi d 3, 11 sepertiPPOK at aupenyakitj ant ungkongest if. Berbagai panduan tent ang bagai mana penat al aksanaan CAP untuk mendapatkan hasi lat au outcome kli ni spasienyanglebihbaik.Berbagaipanduan i nit elahmengi denti kasikanberbagaigambaranpent i ng dalam pental aksanaan CAP. Penatalaksanaan yang baik terhadap bakt eri emi k streptococcal pneumoni a akan secara signi Þkan menurunkan angka kemat i an pasi en CAP.Terdapati su penti ng t entang penggunaan dual t erapi meningkat kan outcome yang lebi h bai k di bandi ngkan dengan monot erapipada pasi en CAP. Dualt erapiyang dimaksud adalah kombi nasiantara regi men yang t erdi ri dari ant ibiot i ka -l act am, makrol ide,atau ßuroquinol on.Sedangkan monot erapi yangdi maksudadalahpenggunaangol ongan -l act am 3 ataußoroqui nolonsebagaiagent unggal. Keuntungan dual terapi diat as kemungkinan di sebabkanolehhal-halsebagaiberi kut : a. Kumanati pikal Perananpat ogenati pi kaldalanet i ologiCAPrelat if bel um di ketahui , namun merupakan hal yang pent ing.Laporanterbarumendapat kanbahwaCAP yang berhubungan dengan pat ogen at i pi kaladal ah sebanyak 20%.Beberapa pendapat menganggap bahwa underdi agnosis t erhadap koinfeksidengan kuman ati pi kal bertanggung j awab t erhadap keunt unganyangdi perol ehdariagenyangmenkover terapiempi risini. b.Rei stensiterhadapanti bit ika Keunt ungansurvivalregi menkombi nasij ugadapat dij elaskan aki batadanya resist ensi Strept ococcus pneumoniaterhadapanti bi otikagol ongan -l act am. JPeny Dal am, Vol ume 12Nomor 1Januari 2011
c. Efekant i i nßamasidarimakrol i de M akrol i dememi l i kiefekant ii nßamasi .M akrol ide dapatmenurunkan produksisi t oki n proinßamatori dan ekspresi endot el i n-1, menghambat produksi superoksi d dan menurunkan pneumococcus 6 adherence keendot elrespi rat ori us. Dal am penel i t i andi bandi ngkanant arapemakai an dualt erapikombi nasicefot axi m dengan azi t romicyn dengan monot erapi l evoßoxaci n. Berdasarkan dat a di dapat kanhasi lbahwarat a-rat aperawat anpasi enCAP yangmendapat kandualt erapil ebi hsi ngkatyai t u8, 58 haridi bandi ngkan dengan pasi en yang mendapat kan monot erapi yang memi l i ki rerat a wakt u perawat an yangl ebi hl amayai t u14, 08 hari .Namunset el ahdi uji secara st at i st i k hasi li ni t i dak memi l i ki perbedaan yang bermakna (p > 0, 005). Kompl i kasi kemati an pada subj ek dengan dual t erapi j uga l ebi h sedi kit di bandi ngkandenganmonot erapi ,namunsetel ahdi uji secarast at i st i khasi li nit i dakmenunj uukanperbedaan yangbermakna. Pneumoni akomuni t i(CAP)merupakanpenyakit i nfeksiyangcukupseri ngdi j umpai ,dengani nsidenyang l ebi hbesarpadaorangl anj utusi ayangberki sarantara 24–40kasusper1000pendudukpert ahun.Umurjuga merupakan halyang memi l i kiperanan pent ing pada morbi di t asdanmort al i t aspasi endenganCAP,di mana pasi enusi at uadenganCAPmemi l i kiangkamort al i t as danmorbi di t asyangl ebi ht i nggidi bandi ngkandengan 9 pasi enCAPdenganusi ayangl ebi hmuda. Berdasarkanhasi lpenel i t i ani ni ,t i dakdi dapat kan perbedaan bermakna dari perbandi ngan kel ompok umur<60t ahundengan! 60t ahundenganlamarawat pasi en CAP (p > 0, 05).Namun t erdapatperbedaan yang bermaknaant araperbandi ngan keduakel ompok umurdenganmort al i t as(p<0, 005),di manadi dapat kan di dapat kan bahwa j uml ah subj ek yang berumur ! 60 t ahun memi i kiangka mort al i t asyang lebi ht inggi di bandi ngkandengankel ompokumur< 60t ahun. Sal ah sat u al at yang di gunakan untuk mempredi ksi outcome pasi en dengan CAP adal ah
10 menggunakanskorPneumoniaSeveri t yIndex(PSI). Berdasarkan hubungan ant ara PSIskordengan lama perawatan didapatkan bahwa subj ek dengan PSIkl as 4 memi l ikirerat a lama rawatt erl ama di bandi ngkan dengan kel ompok PSIklas 2 dan 3.Namun setel ah di analisa hubungan ant ara PSI skor dengan lama perawatan maupun mortalit as juga t idak didapat kan hubungan yang bermakna (p > 0, 005). Skor PSI memi liki kelemahan, di mana di katakan bahwa PSI baikdigunakan untukmengidenti Þkasipasi endengan resiko mort ali tas rendah. Namun PSI terkadang mengunderesti masiberat nyapenyakit,khususnyapada pasi en muda tanpa penyaki t komorbi d karena skor umur dan komorbid yang l ebih rendah pada pasi en 10 t ersebut . Peneli t ian i ni memil i ki ket erbatasan karena penel iti an i ni merupakan studi kasus retrospekt i f. Sehi nggakemungkinan di perl ukan penelit i an lanj utan denganmet odologiyangl ebihbai ksert ajuml ahsampel yang l ebih banyak serta mengevaluasifakt or-fakt or l ai n yang dapatberpengaruh t erhadap outcome pasien denganCAP.
KESIM PULAN CAP merupakan salah sat u penyebab ut ama kemat i an di duni a. Pada CAP bakt eri al pemi l i han ant ibiot i k dengan cepat dan tepat sangat penti ng untuk menurunkan mortal itas dan morbidit as yang si gni Þkan. Berdasarkan at as panduan penatal aksanaan pasi en dengan CAP oleh American Thoracic Societ y (ATS), untuk pasi en rawat inap dengan penyaki t kardi opul monerdengan at au t anpa fakt ormodi fkasi , t erapiyang di anj urkan adalah terapidengan gol ongan -lactam di kombi nasi dengan makrol i de at au pemberian ßuroquinol on saja.Namun masih t erdapat perdebat an diant ara berbagaieÞkasidariperbedaan penatalaksanaan di atas, dimana t erdapat i su bahwa dualt erapianti biot ik lebih bermanfaatdibandingkan denganßuroquinol onsaj a.
Perbandi nganant araPemberi anAnt i bi oti kaM onoterapidenganDual t erapiterhadapOutcome padaPasi enCommunity Acquired Pneumonia (CAP)diRumahSaki tSangl ahDenpasar I GK Sajinadiyasa, IB Ngurah Rai, LG Sriyeni
19
Dal am penel i t i an i ni di bandi ngkan ant ara pemakai an dualt erapikombi nasicefot axi m dengan ai zt romi cyn dengan monot erapi l evoßoxaci n. Berdasarkan dat a di dapat kan bahwa rerat a perawatan pasi en CAP yang mendapat kan dual t erapi l ebih si ngkatdi bandi ngkandenganpasi enyangmendapatkan monot erapi ,namunhasi li nit i dakmemi l i kiperbedaan yangbermakna.Begitujugaperbandinganantara dual danmonot erapidengankemat i an.Dal am penel i t iani ni j ugat i dakdi dapat kanhubunganyangbermaknaant ara PSIdengan outcome pasi en CAP.Sedangkan faktor umur memi l i ki pengaruh yang si gni Þkan t erjadap mort al i t as pasi en,di mana pasi en dengan kel ompok umurt uamemi l i kiangkamort al i t asyang l ebih ti nggi di bandi ngkan dengan kel ompok umur yang lebi h muda. Penel i t i an i ni memi l i ki ket erbat asan karena penel i t i an i ni merupakan st udi kasus ret rospektif, sehi ngga kemungki nan di perl ukan penel i t i an lanj utan denganmet odol ogiyangl ebi hbai k. DAFTAR RUJUKAN 1.
2.
3.
4.
20
Shah PB, Gl udi ce JC, Gri esback R, M orl ey TF,Vasoya A.The newer gui del i nes for t he managementofcommuni t y-acqui redpneumonia. JAOA 2004; 104(12): 5510-26. Mi rj am CC.Procal ci t oni ngui danceofant ibi ot ic t herapyi ncommuni t yacqui redpneumoni a.Am JRespi rCri tCareM ed2006; 174: 84-93. Wei ss K, Ti l l ot son GS. The cont roversy of combi nat i on vsmonot herapy i nt he t raeatment ofhospi t ai zed communi t y-aqui red pneumonia. CHEST 2005; 128: 940-6. Ameri can Thoraci c Soci et y. Gui del i ne for managementofadul t swi t hcommuni t y-acquired pneumoni a:di agnosi s,assessemnetofseveri t y, ant i mi crobi al t herapy, and prevent i on.Am J Respi rCri tCareM ed2001; 163: 1730-54.
5.
FileM T,GarauJ,BlasiF,ChidiacC,ClugmanK, LodeH,etal.Gui deli neforempi ricanti microbi al prescribi ng in communit y acquired pneumoni a. CHEST 2004;125: 1888-901. 6. Oost erheertJJ,Bont enM JM ,HakE,Schneider M M E,Hoepel manIM .How goodistheevi dence foe t he recommended empiricalant imi crobi al treat ment of pat ient s hospit al i zed because of communit y acquuired pneumoni a? A syst emi c review.JournalofAnt imicroobi alChemot herapy 2003;52: 555-63. 7. M et erskyM L,M aA,HouckPM ,Bratzl erDW. Antibi ot ic forbacteremi c pneumoni a:i mprove outcome wi th macrolide butnotßuroqui nolon. CHEST 2007;131: 466-73. 8. ThomasJM .Pneumonia.In:FauciAS,Kasper DL, Longo DL, Braunwal d E, Hauser SL, JamesonJL,etal .edi tors.Harri sonn’ sPri nci pl es ofInternalM edi ci ne.16th ed.Phil adelphi a:M cGraw Hil l ;2005. p. 1528-40. 9. Zal acainR,TorresA,Bl anquerJ,AspaJ,Est eban L, M enendez R, et al. Communit y-acqui red pneumonia in the el derl y:Spani sh mult i cent re st udy.EurRespirJ2003;21:294-302. 10. NiedermanM S.Recentadvancesi ncommunit yacquired pneumonia:i npat i entand out pat i ent . CHEST 2007;131: 1205-15. 11. Brown RB,LanniniPI,Gross P,KunkelM . Impactof i ni tialanti biot ic choice on cl i ni cal outcome in community-acqui red pneumonia. CHEST 2003;123: 1503-11. 12. Wat erer GW, Kessler LA, W underink RG. Del ayed administration of anti bi ot ics and at ypical presentat ion in communit y-acqui red pneumonia.CHEST 2006; 120:11-5.
JPeny Dal am, Vol ume 12Nomor 1Januari 2011