Pengaruh Locus of Control… (Oentung Pramono) 1
PENGARUH LOCUS OF CONTROL, DUE PROFESSIONAL CARE DAN INTEGRITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA) THE INFLUENCE OF LOCUS OF CONTROL, DUE PROFESSIONAL CARE AND INTEGRITY TOWARD QUALITY OF AUDIT (EMPIRICAL STUDY ON PUBLIC ACCOUNTANT FIRM IN SPECIAL DISTRICT OF YOGYAKARTA) Oleh
: Oentung Pramono Prodi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected] Rr. Indah Mustikawati Staf Pengajar Prodi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Locus of Control, Due Professional Care dan Integritas terhadap Kualitas Audit baik secara parsial maupun secara simultan. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan Locus of Control terhadap Kualitas Audit, dibuktikan dengan rx1y= 0,371, r2x1y= 0,137 thitung = 2,850, p-value= 0,006. (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan Due Professional Care terhadap Kualitas Audit, dibuktikan dengan rx2y= 0,492, r2x2y=0,242, thitung= 4,032, p-value= 0,000. (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan Integritas terhadap Kualitas Audit, dibuktikan dengan rx3y=0,647, r2x3y= 0,418, thitung= 6,056, p-value= 0,000. (4) terdapat pengaruh positif dan signifikan Locus of Control, Due Professional Care dan Integritas secara simultan terhadap Kualitas Audit, dibuktikan dengan Ry (1,2,3)= 0,694, R2 y(1,2,3)= 0,482, Fhitung=15,171. Penelitian ini menunjukkan besarnya Sumbangan Relatif dari variabel Locus of Control 13,685%, Due Professional Care 22,101%, Integritas 64,214%. Sumbangan Efektif variabel Locus of Control 6,590%, Due Professional Care 10,643%, Integritas 30,923. Kata Kunci: Kualitas Audit, Locus of Control, Due Professional Care, dan Integritas. Abstract This research is aimed at determining the influence of Locus of Control, Due Professional Care and Integrity toward Quality of Audit either partially or simultaneously. The data were collected through questionnaire technique. The results show that: (1) There is a positive and significant impact of Locus of Control toward Quality of Audit shown by rx1y= 0,371, r2x1y= 0,137, tcount = 2,850, p-value= 0,006. (2) There is a positive and significant impact of Due Professional Care toward Quality of Audit shown by rx2y= 0,492, r2x2y=0,242, tcount= 4,032, p-value= 0,000. There is a positive and significant impact of Integrity toward Quality of Audit shown by rx3y=0,647, r2x3y= 0,418, tcount= 6,056, p-value= 0,000. There is a positive and significant impact simultaneously Locus of Control, Due Professional Care, and Integrity toward Quality of Audit shown by Ry (1,2,3)= 0,694, R2 y(1,2,3)= 0,482, Fcount=15,171. This research shows the amount of Relative Contribution from the variable of Locus of Control 13,68%, Due Professional Care 22,101%, Integrity 64,214%. The Effective Contribution the variable of Locus of Control 6,590%, Due Professional Care 10,643%, Integrity 30,923%. Keywords: Quality of Audit, Locus of Control, Due Professional Care, and Integrity.
2 Jurnal Profita Edisi 5 Tahun 2016
Sejalan dengan tuntutan auditee
PENDAHULUAN Kebutuhan
laporan
terhadap kualitas audit yang baik, sorotan
keuangan akan jasa pemeriksaan laporan
kerja atas kinerja akuntan publik terus
keuangan semakin meningkat dari waktu ke
meningkat. Hal ini tidak dapat dihindari
waktu. Hal ini berkaitan erat dengan
seiring dengan terjadinya beberapa kasus
kebutuhan pemakai laporan keuangan atas
kecurangan
audit
yang
informasi keuangan yang bebas dari
profesional
audit.
Salah
informasi yang menyesatkan. Cara paling
pelanggaran etika profesional yang dapat
umum bagi pemakai laporan keuangan
dijadikan contoh adalah kasus Enron.
untuk memperoleh informasi yang handal
Sebagai
dan terbebas dari resiko informasi yang
menikmati booming industri energi di tahun
menyesatkan adalah melalui audit laporan
1990an, Enron sukses menyuplai energi ke
keuangan oleh auditor. Profesi auditor
pangsa pasar yang begitu besar dan
bertanggung tingkat
pemakai
jawab
keandalan
perusahaan,
salah
satu
melibatkan satu
perusahaan
kasus
yang
untuk
menaikkan
memiliki transmisi yang luar biasa luas.
laporan
keuangan
Enron bahkan berhasil menyinergikan jalur
masyarakat
transmisi energinya untuk jalur teknologi
sehingga
memperoleh informasi keuangan yang
informasi.
andal
bisnisnya enron memiliki profitabilitas
sebagai
dasar
pengambilan
keputusan.
Kalau
dilihat
dari
siklus
yang cukup menggiurkan. Seiring booming
Kepercayaan
yang
besar
dari
industri
energi,
Enron
memposisikan
auditee dan jasa lainnya yang diberikan
dirinya sebagai energy merchants (membeli
kepada auditor inilah yang akhirnya
natural gas dengan harga murah, kemudian
mengharuskan
memperhatikan
dikonversi dalam energi listrik, lalu dijual
kualitas audit yang dihasilkannya. Kualitas
dengan mengambil profit yang lumayan
audit ini penting karena dengan kualitas
dari markup sale of power atau biasa
audit yang tinggi maka akan dihasilkan
disebut "Spark Spread". Pada Desember
laporan keuangan yang dapat dipercaya
2001 Enron dinyatakan bangkrut oleh
sebagai dasar pengambilan keputusan.
pengadilan AS dan meninggalkan hutang
Kepercayaan yang diberikan dari berbagai
hampir sebesar US$ 31,2 milyar, karena
pihak tersebut kepada akuntan dapat
salah strategi dan memanipulasi akuntansi
dijadikan dasar dalam mempertimbangkan
yang melibatkan profesi akuntan publik
segala
dapat
yaitu KAP Arthur Andersen. KAP Arthur
tersebut
Andersen merupakan kantor akuntan publik
auditor
sesuatu
meningkatkan
hal
kualitas
menjadi lebih baik.
yang audit
yang disebut sebagai The Big Five Certified
Pengaruh Locus of Control… (Oentung Pramono) 3
Public Accountant (CPA) firm. Laporan
Desember 2001, manajemen Kimia Farma
keuangan maupun akunting perusahaan
melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp
yang diaudit oleh perusahaan akunting
132 milyar, dan laporan tersebut di audit
ternama di dunia Arthur Andersen ternyata
oleh KAP Hans Tuanakotta & Mustofa
penuh dengan kecurangan fraudulent dan
(HTM). Akan tetapi, Kementerian BUMN
penyamaran data serta syarat dengan
dan Bapepam menilai bahwa laba bersih
pelanggaran etika profesi. Akibat gagalnya
tersebut terlalu besar dan mengandung
KAP
menemukan
unsur rekayasa. Setelah dilakukan audit
kecurangan yang dilakukan oleh Enron
ulang, pada 3 Oktober 2002 laporan
maka
dari
keuangan Kimia Farma 2001 disajikan
sehingga
kembali (restated), karena telah ditemukan
berpengaruh terhadap harga saham Enron
kesalahan yang cukup mendasar. Pada
di pasar modal. Kasus ini menyebabkan
laporan keuangan yang baru, keuntungan
indeks pasar modal Amerika jatuh sampai
yang disajikan hanya sebesar Rp 99,56
25%. Kegagalan KAP Arthur Andersen
miliar, atau lebih rendah sebesar Rp 32,6
dalam menemukan kecurangan Enron telah
milyar, atau 24,7% dari laba awal yang
melanggar
prinsip
diantaranya
yaitu
Arthur
Andersen
memberikan
masyarakat
reaksi
keras
(investor)
akuntan
publik
dilaporkan. Kesalahan itu timbul pada unit
melanggar
prinsip
Industri Bahan Baku yaitu kesalahan
integritas dan perilaku profesional. KAP
berupa overstated penjualan sebesar Rp 2,7
Arthur Andersen tidak dapat memelihara
miliar,
dan meningkatkan kepercayaan publik
berupa overstated persediaan
sebagai KAP yang masuk kategori The Big
sebesar Rp 23,9 miliar, pada unit Pedagang
Five Certified Public Accountant (CPA)
Besar
firm dan tidak berperilaku profesional serta
persediaan
konsisten dengan reputasi profesi dalam
dan overstated penjualan sebesar Rp 10,7
mengaudit
miliar.
laporan
keuangan
yang
pada
unit
Farmasi sebesar
Logistik
Sentral barang
berupa overstated Rp
8,1
miliar
disamarkan datanya. Selain itu Arthur
Kesalahan penyajian yang berkaitan
Andersen juga melanggar prinsip teknis
dengan persediaan timbul karena nilai yang
karena
ada
tidak
melaksanakan
jasa
dalam
daftar
harga
persediaan
profesionalnya sesuai standar teknis dan
digelembungkan. PT Kimia Farma, melalui
standar profesional yang relevan.
direktur produksinya, menerbitkan dua
Contoh
kasus
di
Indonesia
buah daftar harga persediaan (master
mengenai kualitas audit adalah kasus PT
prices) pada tanggal 1 dan 3 Februari 2002.
Kimia Farma. Pada audit tanggal 31
Daftar harga per 3 Februari ini telah
4 Jurnal Profita Edisi 5 Tahun 2016
digelembungkan nilainya dan dijadikan
atas laporan keuangan, memperoleh bukti
dasar penilaian persediaan pada unit
audit yang cukup untuk menyatakan
distribusi Kimia Farma per 31 Desember
pendapat atas laporan keuangan dan
2001. Sedangkan kesalahan penyajian
melakukan tahap-tahap proses audit secara
berkaitan dengan penjualan adalah dengan
lengkap. Untuk mencapai laporan keuangan
dilakukannya
atas
yang berkualitas, maka diperlukan adanya
tersebut
audit yang baik oleh akuntan publik. Salah
pencatatan
penjualan.
Pencatatan
dilakukan
pada
ganda
ganda
unit-unit
tidak
satu manfaat dari jasa akuntan publik
disampling oleh akuntan, sehingga tidak
adalah memberikan informasi yang akurat
berhasil
dan dapat dipercaya untuk pengambilan
dideteksi.
yang
Berdasarkan
penyelidikan Bapepam, disebutkan bahwa
keputusan.
KAP yang mengaudit laporan keuangan PT
Kendali diri (locus of control)
Kimia Farma telah mengikuti standar audit
adalah tingkat dimana seseorang yakin
yang berlaku, namun gagal mendeteksi
bahwa mereka adalah penentu nasib mereka
kecurangan tersebut. Selain itu, KAP
sendiri, terdiri dari dua tipe locus of control
tersebut juga tidak terbukti membantu
yaitu internal locus of control dan eksternal
manajemen
kecurangan
locus of control. Internal locus of control
tersebut. Atas temuan ini, kepada PT Kimia
adalah individu yang yakin bahwa mereka
Farma
sanksi
merupakan pemegang kendali atas apapun
administratif sebesar Rp 500 juta, Rp 1
yang terjadi pada diri mereka sedangkan
milyar terhadap direksi lama PT Kimia
eksternal locus of control adalah individu
Farma dan Rp 100 juta kepada KAP Hans
yang yakin bahwa apapun yang terjadi pada
Tuanakotta & Mustofa (HTM).
diri mereka dikendalikan oleh kekuatan luar
melakukan
Bapepam
memberikan
De Angelo dalam Kusharyanti
seperti keberuntungan atau kesempatan
(2003:25) mendefinisikan kualitas audit
(Judge dan Robbins 2009:138). Seorang
sebagai kemungkinan (joint probability)
auditor memiliki tipe locus of control yang
dimana seorang auditor akan menemukan
berbeda-beda
dan melaporkan pelanggaran yang ada
sebagai auditor, hal ini tentunya akan
dalam sistem akuntansi kliennya. Agar
mempengaruhi
laporan audit yang dihasilkan auditor
dihasilkan.
berkualitas,
manipulasi atau ketidak jujuran pada
menjalankan profesional.
maka
auditor
pekerjaannya Auditor
harus
harus secara
akhirnya
dalam
bekerja
kualitas Dalam
akan
audit
konteks
sebagai
yang audit,
menimbulkan
mematuhi
penyimpangan perilaku dalam audit. Hasil
standar auditing dalam melakukan audit
dari perilaku ini adalah penurunan kualitas
Pengaruh Locus of Control… (Oentung Pramono) 5
audit yang dapat dilihat sebagai hal yang
auditnya agar dapat menghasilkan hasil
perlu dikorbankan oleh individu untuk
audit yang berkualitas. Pentingnya bagi
bertahan dalam lingkungan kerja audit
auditor untuk mengimplementasikan due
(Irawati, 2005:930).
professional
Selain Locus of Control, kualitas audit
juga
dipengaruhi
oleh
due
care
dalam
pekerjaan
auditnya. Hal ini dikarenakan standard of care untuk auditor berpindah target yaitu
professional care. Due professional care
menjadi
memiliki arti kemahiran profesional yang
konsekuensi dari kegagalan audit. Dengan
cermat dan seksama, kecermatan dan
adanya hasil penelitian yang dilakukan oleh
keseksamaan
melaksanakan
Rahman (2009) mampu memberikan bukti
pekerjaan audit agar tujuan dapat tercapai.
empiris bahwa due professional care
Menurut PSA No.
dalam
berdasarkan
kekerasan
4 SPAP
(2001)
merupakan faktor yang paling berpengaruh
keseksamaan
dalam
terhadap kualitas audit, serta penelitian
profesional
Louwers dkk. (2008) yang menyimpulkan
menuntut auditor untuk melaksanakan
bahwa kegagalan audit dalam kasus fraud
skeptisme profesional, yaitu suatu sikap
transaksi pihak-pihak terkait disebabkan
auditor yang berpikir kritis terhadap bukti
karena kurangnya sikap skeptis dan due
audit dengan selalu mempertanyakan dan
professional
melakukan evaluasi terhadap bukti audit
kecurangan dalam standar auditing
kecermatan penggunaan
tersebut.
dan
kemahiran
Penggunaan
kemahiran
Integritas
profesional dengan cermat dan seksama
karakter
memungkinkan auditor untuk memperoleh
pengakuan
keyakinan
merupakan
memadai
bahwa
laporan
care
yang
auditor
daripada
adalah suatu elemen mendasari
timbulnya
profesional. kualitas
yang
melandasi
dan
merupakan
keuangan bebas dari salah saji material,
kepercayaan
baik yang disebabkan oleh kekeliruan
patokan (benchmark) bagi anggota dalam
maupun
menguji
kecurangan.
Suatu
laporan
publik
Integritas
semua Tidak
keputusan
keuangan yang belum diaudit terkadang
diambilnya.
memiliki kelemahan dan ketidaksesuaian
integritas
dengan Standar Akuntansi Keuangan yang
menyatakan bahwa kerjasama dengan
berlaku, bahkan praktik kecurangan dalam
objek pemeriksaan yang terlalu lama dan
penyajian laporan keuangan oleh akuntan
berulang dapat menimbulkan kerawanan
intern yang belum terdeteksi. Oleh karena
atas integritas yang dimiliki auditor. Belum
itu, sikap due professional care diperlukan
lagi berbagai fasilitas yang disediakan
oleh seorang auditor dalam penugasan
objek pemeriksaan selama penugasan dapat
auditor,
mudah
yang
Alim
dkk
menjaga (2007)
6 Jurnal Profita Edisi 5 Tahun 2016
mempengaruhi auditor menjadi tidak jujur
dilakukan dengan cara membagikan angket
dalam
kepada auditor yang dapat ditemui oleh
mengungkapkan
fakta
yang
menunjukkan rendahnya integritas auditor.
peneliti di KAP.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul
Definisi Operasional Variabel Penelitian
“PENGARUH LOCUS OF CONTROL,
Variabel dependen dalam penelitian
DUE
PROFESSIONAL
CARE,
DAN
ini adalah Kualitas Audit. Kualitas Audit
INTEGRITAS TERHADAP KUALITAS
adalah kemungkinan (joint probability)
AUDIT” (Studi Empiris pada Kantor
dimana auditor akan menemukan dan
Akuntan Publik di Daerah Istimewa
melaporkan pelanggaran yang ada dalam
Yogyakarta).
sistem akuntansi klien. Variabel
independen
dalam
METODE PENELITIAN
penelitian ini ada tiga yaitu Locus of
Jenis Penelitian
Control, Due Professional Care dan
Jenis penelitian yang dilakukan
Integritas. Locus of Control adalah tingkat
bersifat kausal komparatif yaitu penelitian
dimana individu yakin bahwa mereka
yang
menjelaskan
adalah penentu nasib mereka sendiri. Locus
fenomena dalam bentuk pengaruh antar
of Control dibedakan menjadi dua yaitu
variabel (Mustafa dkk., 2007).
internal Locus of Control dan eksternal
bertujuan
untuk
Locus of Control. Internal Locus of Control adalah individu yang yakin bahwa mereka
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian
ini
dilaksanakan
di
merupakan pemegang kendali atas apapun
Kantor Akuntan Publik (KAP) wilayah
yang terjadi pada diri mereka sedangkan
Yogyakarta pada bulan November 2013.
eksternal Locus of Control adalah individu yang yakin bahwa apapun yang terjadi pada diri mereka dikendalikan oleh kekuatan luar
Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang
seperti keberuntungan atau kesempatan. Due
Professional
Care
adalah
bekerja di Kantor Akuntan Publik di
kemahiran profesional yang cermat dan
Daerah
yaitu
seksama. Kecermatan dan keseksamaan
sejumlah 9 KAP. Teknik pengambilan
dalam penggunaan kemahiran profesional
sampel yang digunakan adalah dengan
menuntut auditor untuk melaksanakan
teknik
Dalam
skeptisme profesional, yaitu suatu sikap
penelitian ini teknik Insidental Sampling
auditor yang berpikir kritis terhadap bukti
Istimewa
Insidental
Yogyakarta
Sampling.
Pengaruh Locus of Control… (Oentung Pramono) 7
audit dengan selalu mempertanyakan dan
digunakan oleh Mansur (2007). Integritas
melakukan evaluasi terhadap bukti audit
diukur menggunakan instrumen yang telah
tersebut.
kemahiran
digunakan Siti Hardjanti ( 2011). Skala
profesional dengan cermat dan seksama
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
memungkinkan auditor untuk memperoleh
skala Likert.
keyakinan
Penggunaan
memadai
bahwa
laporan
keuangan bebas dari salah saji material,
Teknik Analisis Data
baik yang disebabkan oleh kekeliruan
a.
maupun kecurangan.
Data yang terkumpul dianalisis
Integritas adalah kualitas yang mendasari
Analisis Deskriptif
kepercayaan
publik
dengan teknik analisis deskriptif. Analisis
atas
deskriptif
bertujuan
untuk
meberikan
kepribadian auditor yang dilandasi oleh
gambaran
umum
mengenai
deskripsi
jujur, berani, bijaksana, dan bertanggung
responden penelitian (jenis kelamin, umur,
jawab dalam menguji semua keputusan
pendidikan terakhir, jabatan) dan deskripsi
yang diambilnya.
mengenai
variabel-variabel
penelitian
(Kualitas Audit, Locus of Control, Due Professional Care, dan Integritas).
Teknik Pengumpulan Data Teknik
pengumpulan
data
b.
dilakukan dengan angket, yaitu teknik pengumpulan
data
dengan
cara
menyebarkan angket yang berisi daftar
Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik yang digunakan
adalah sebagai berikut : 1)
Uji Normalitas
pertanyaan kepada responden. Angket yang
Uji normalitas adalah suatu uji yang
digunakan adalah angket tertutup, sehingga
dilakukan untuk mengetahui sebuah model
responden tinggal memilih jawaban yang
regresi yang variabel dependen, variabel
dianggap paling sesuai.
independen atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. 2)
Instrumen Penelitian Kualitas
diukur
Uji mulitikolinieritas adalah uji
telah
yang bertujuan untuk menguji apakah pada
digunakan Siti Hardjanti (2011). Locus of
model regresi ditemukan adanya korelasi
Control
antar variabel bebas (independen).
menggunakan
Audit
Uji Multikolinieritas
instrumen
diukur
dengan
yang
modifikasi
instrumen yang telah digunakan oleh Spector (1988). Due Professional Care diukur menggunakan instrumen yang telah
3)
Uji Linieritas Uji
linieritas
digunakan
untuk
mengetahui apakah dalam model regresi
8 Jurnal Profita Edisi 5 Tahun 2016
terhadap hubungan yang linier atau tidak antara variabel bebas dengan variabel terikatnya. 4)
Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas adalah uji
yang bertujuan untuk menguji apakah
Tabel 1. Statistik Deskriptif KA LOC DPC Mean 30,26 41,58 23,71 Media 30,00 42,00 24,00 n Mode 27,00 42,00 24,00 SD 2,56 3,39 2,33 Min Max
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
24,00 34,00
33,00 50,00
14,00 28,00
I 40,33 41,00 36,00 4,04 33,00 48,00
variance dari residual satu pengamatan ke Uji Asumsi Klasik
pengamatan yang lain.
a. Uji Normalitas c.
Uji Hipotesis
1)
Regresi Sederhana Analisis
ini
digunakan
untuk
menguji tiga hipotesis berikut ini : H1: Terdapat pengaruh Locus of Control terhadap Kualitas Audit. H2: Terdapat pengaruh Due Professional
Tabel 2 Uji Normalitas Variabel Asymp. Alph Sig a (5%) KA (Y) 0,350 0,05 LOC 0,488 0,05 (X1) DPC 0,090 0,05 (X2) I (X3 0,163 0,05
Care terhadap Kualitas Audit.
Kualitas Audit.
Normal Normal
diketahui bahwa nilai Asympt. Sig dari empat variabel penelitian ini adalah lebih
Regresi Berganda Analisis
Normal Normal
Berdasarkan tabel di atas dapat
H3: Terdapat pengaruh Integritas terhadap
2)
Ket
ini
digunakan
dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan untuk
menguji variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Dalam hal ini, analisis regresi berganda digunakan untuk menguji hipotesis keempat yaitu : H4: Terdapat pengaruh Locus of Control, Due Professional Care dan Integritas secara simultan terhadap Kualitas Audit.
bahwa
dapat
pada
penelitian
ini
berdistribusi normal. b.
Uji Multikolinieritas
Tabel 3 Uji Multikolinieritas Collinearity Statistic Variabel Tolerance VIF LOC (X1) 0,894 1,119 DPC (X2) 0,738 1,355 Integritas (X3) 0,680 1,470 Berdasarkan tabel di atas dapat
HASIL
PENELITIAN
DAN
disimpulkan
bahwa
tidak
terjadi
PEMBAHASAN
multikolinearitas. Hal ini dapat dilihat dari
Statistik Deskriptif
nilai tolerance dari setiap variabel > 0,10
Pengaruh Locus of Control… (Oentung Pramono) 9
dan nilai VIF dari setiap variabel < 10, maka dapat dikatakan data penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas dan uji regresi dapat dilanjutkan.
X1Y X2Y X3Y
0,3 71 0,4 92 0,6 47
0,13 7 0,24 2 0,41 8
2,8 50 4,0 32 6,0 56
2,0 09 2,0 09 2,0 09
0,2 80 0,5 41 0,4 10
18,6 11 17,4 34 13,7 26
c. Uji Heteroskedastisitas a.
Uji Hipotesis Pertama Hasil
menunjukkan
analisis
regresi
ini
koefisien
korelasi
(rx1y)
sebesar 0,371, koefisien determinan (r2x1y) sebesar 0,137 dan thitung sebesar 2,850. Kemudian harga t dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikansi 5% sebesar Gambar 1 Hasil Uji Heteroskedastisitas Grafik Scatterplot memperlihatkan titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka
0
pada
menunjukkan
sumbu bahwa
Y.
Hal
tidak
ini
terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi Kualitas Audit berdasarkan variabel
Locus
of
Control,
Due
2,009. Tabel di atas menunjukkan bahwa thitung 2,850 lebih besar dari ttabel 2,009, sehingga pada kondisi sampel sebesar 53 responden,
dapat
disimpulkan
bahwa
terdapat pengaruh positif dan signifikan Locus of Control terhadap Kualitas Audit. Dilihat dari harga rx1y yang bernilai positif, maka pengaruh Locus of Control terhadap Kualitas Audit adalah positif. Berdasarkan angka tersebut dapat disusun persamaan
Professional Care dan Integritas.
garis regresi Y = 0,280X1 + 18,611. Persamaan tersebut menunjukkan bahwa
Uji Hipotesis Berikut pengujian
ini
ringkasan
hipotesis
yang
hasil
dilakukan
dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana untuk pengujian hipotesis pertama, kedua, dan ketiga. Tabel
Va r
Rangkuman Uji Regresi Sederhana Harga r, Harga t r2 Ko Kon s rx1 r2x1y thit ttabe ef y
4.
ung
l
nilai koefisien X1 sebesar 0,280 yang berarti apabila Locus of Control (X1) meningkat 1 poin maka Kualitas Audit (Y) akan meningkat 0,280 poin. Hasil analisis data menunjukkan r2 sebesar 0,137% berarti bahwa
Locus
of
Control
mampu
mempengaruhi 13,7% perubahan pada Kualitas Audit. Tabel di atas menunjukkan bahwa thitung 2,850 lebih besar dari ttabel 2,009 maka hipotesis diterima, hal ini
10 Jurnal Profita Edisi 5 Tahun 2016
menunjukkan terdapat pengaruh positif dan
menunjukkan terdapat pengaruh positif dan
signifikan Locus of Control terhadap
signifikan Due Professional Care terhadap
Kualitas Audit.
Kualitas Audit.
b.
c.
Uji Hipotesis Kedua Hasil
menunjukkan
analisis
regresi
ini
koefisien
korelasi
(rx2y)
Uji Hipotesis Ketiga Hasil
menunjukkan
analisis
regresi
ini
koefisien
korelasi
(rx3y)
sebesar 0,492, koefisien determinan (r2x2y)
sebesar 0,647, koefisien determinan (r2x3y)
sebesar 0,242 dan thitung sebesar 4,032.
sebesar 0,418 dan thitung sebesar 6,056.
Kemudian harga t dikosultasikan dengan
Kemudian harga t dikosultasikan dengan
ttabel pada taraf signifikansi 5% sebesar
ttabel pada taraf signifikansi 5% sebesar
2,009. Tabel di atas menunjukkan bahwa
2,009. Tabel di atas menunjukkan bahwa
thitung 4,032 lebih besar dari ttabel 2,009,
thitung 6,056 lebih besar dari ttabel 2,009,
sehingga pada kondisi sampel sebesar 53
sehingga pada kondisi sampel sebesar 53
responden,
responden,
dapat
disimpulkan
bahwa
dapat
disimpulkan
bahwa
terdapat pengaruh positif dan signifikan
terdapat pengaruh positif dan signifikan
Due Professional Care terhadap Kualitas
Integritas terhadap Kualitas Audit. Dilihat
Audit. Dilihat dari harga rx2y yang bernilai
dari harga rx3y yang bernilai positif, maka
positif, maka pengaruh Due Professional
pengaruh Integritas terhadap Kualitas Audit
Care terhadap Kualitas Audit adalah
adalah positif. Berdasarkan angka tersebut
positif. Berdasarkan angka tersebut dapat
dapat disusun persamaan garis regresi Y =
disusun persamaan garis regresi Y =
0,410X3 + 13,726. Persamaan tersebut
0,541X1 + 17,434. Persamaan tersebut
menunjukkan bahwa nilai koefisien X3
menunjukkan bahwa nilai koefisien X2
sebesar
sebesar 0,541 yang berarti apabila Due
Integritas (X3) meningkat 1 poin maka
Professional Care (X2) meningkat 1 poin
Kualitas Audit (Y) akan meningkat 0,410
maka Kualitas Audit (Y) akan meningkat
poin. Hasil analisis data menunjukkan r2
0,541
data
sebesar 0,418% berarti bahwa Integritas
menunjukkan r2 sebesar 0,242% berarti
mampu mempengaruhi 41,8% perubahan
bahwa
pada Kualitas Audit.
poin.
Hasil
analisis
Due Professional Care mampu
0,410
yang
berarti
Tabel
apabila
di atas
mempengaruhi 24,2% perubahan pada
menunjukkan bahwa thitung 6,056 lebih besar
Kualitas Audit. Tabel di atas menunjukkan
dari ttabel 2,009 maka hipotesis diterima, hal
bahwa thitung 4,032 lebih besar dari ttabel
ini menunjukkan terdapat pengaruh positif
2,009 maka hipotesis diterima, hal ini
Pengaruh Locus of Control… (Oentung Pramono) 11
dan signifikan Integritas terhadap Kualitas Audit.
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa jika
Berikut pengujian
ini
ringkasan
hipotesis
yang
hasil
1)
Locus of Control (X1) naik 1 poin,
dilakukan
nilai Due Professional Care (X2), Integritas
dengan menggunakan analisis regresi
(X3) tetap maka Kualitas Audit (Y) akan
linier berganda untuk pengujian hipotesis
naik 0,134 poin.
keempat.
2)
Due Professional Care (X2) naik 1
Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji Regresi Berganda
poin, nilai Locus of Control (X1), Integritas
Var
naik 0,238 poin.
Harga Harga F r dan r2
Ko ef
Ko nst
(X3) tetap maka Kualitas Audit (Y) akan
3) R
R2y
Fhit
Fta
y(
(1,2,3
ung
bel
1,2
)
Locus of Control (X1), Due Professional Care ( X2) tetap maka Kualitas Audit (Y)
,3)
X Y 0, 6 9 2 4 X 1
X
0,4 82
Integritas (X3) naik 1 poin, nilai
15, 2, 171 79
3
Berdasarkan
Tabel
akan naik 0,303 poin.
0,1 34 0,2 38 0,3 03
6,7 99
Berdasarkan
hasil
analisis
daa
menunjukkan R2y(1,2,3,) sebesar 0,482 berarti bahwa Locus of Control, Due Professional Care dan Integritas secara bersama-sama
di
atas
menunjukkan bahwa Fhitung 15,171 lebih
mampu mempengaruhi 48,2% perubahan pada Kualitas Audit.
besar dari Ftahel 2,79 sehingga pada kondisi
Tabel di atas menunjukkan bahwa
sampel sebesar 53 dapat disimpulkan
Fhitung sebesar 15,171 jika dibandingkan
bahwa terdapat pengaruh positif dan
dengan
signifikan
Due
signifikansi 5% maka nilai Fhitung lebih
Professional Care dan Integritas terhadap
besar dari Ftabel sehingga hipotesis keempat
Kualitas Audit. Dilihat dari harga R2 y(1,2,3)
diterima. Hal ini berarti bahwa terdapat
yang bernilai positif, maka pengaruh Locus
pengaruh positif dan signifikan antara
of Control, Due Professional Care dan
Locus of Control, Due Professional Care
Integritas terhadap Kualitas Audit adalah
dan Integritas terhadap Kualitas Audit.
positif. Berdasarkan angka-angka tersebut
Tabel 6. Rangkuman Sumbangan Relatif dan Efektif Variabel SR% SE% LOC (X1) 13,685 6,590 DPC (X2) 22,101 10,643 I (X3) 64,214 30,923
Locus
of
Control,
dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut: Y = 0,134 X1 + 0,238X2 + 0,303 X3 +k
nilai
Ftabel
2,79
pada
taraf
12 Jurnal Profita Edisi 5 Tahun 2016
Jumlah
100
48,156
Berdasarkan hasil analisis yang tercantum dalam tabel di atas dapat diketahui
bahwa
Locus
of
Control
memberikan Sumbangan Relatif sebesar 13,685%, Due Professional Care sebesar 22,101% dan Integritas sebesar 64,214%. Sedangkan Sumbangan Efektif
masing-
masing variabel adalah sebesar 6,590 untuk Locus of Control, 10,643 untuk Due Professional Care dan 30,923% untuk Integritas. Secara bersama-sama variabel Locus of Control, Due Professional Care dan Integritas memberikan sumbangan efektif sebesar 48,156% terhadap Kualitas Audit dan sebesar 51,844% diberikan oleh variabel-variabel lain yang tidak dibahas
b.
Due Professional Care berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Kualitas Audit pada KAP di Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013. c.
Integritas berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kualitas Audit pada KAP di Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013. d.
Secara simultan Locus of Control,
Due Professional Care dan Integritas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas Audit pada KAP di Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013 dengan kemampuan menjelaskan terhadap variabel sebesar 48,156%. Hal ini berarti masih banyak
variabel-variabel
independen
lainnya yang dapat menjelaskan variabel Kualitas Audit.
pada penelitian ini.
Implikasi Berdasarkan
KESIMPULAN DAN SARAN
penelitian
Kesimpulan Dalam penelitian ini terdapat empat hipotesis
yang
dianalisis
dengan
menggunakan uji regresi linier sederhana dan berganda. Dan berdasarkan data yang diperoleh
dari
hasil
analisis,
maka
kesimpulan yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Locus
of
Control
berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Kualitas Audit pada KAP di Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013.
ini
kesimpulan
maka
dapat
dalam
disajikan
implikasi sebagai berikut: a.
Menambah
perpustakaan
UNY
referensi terkait
di
penelitian
mengenai Kualitas Audit. b.
Penulis
dapat
mengimplementasikan
teori-teori
yang
diperoleh di bangku kuliah khususnya mengenai Kualitas Audit c. auditor
Memberikan bukti empiris pada KAP
di
Daerah
Istimewa
Yogyakarta bahwa Locus of Control, Due Professional Care dan Integritas dapat meningkatkan Kualitas Audit.
Pengaruh Locus of Control… (Oentung Pramono) 13
d.
Menambah literatur dan acuan bagi
pihak lain yang melakukan penelitian di
Anna
bidang audit.
Saran Berdasarkan
hasil
pembahasan
penelitian, kesimpulan dan implikasi di atas maka dapat memberikan saran sebagai berikut: a.
Bagi Auditor
Christiawan, Yulius Jogi. (2002). Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik: Refleksi Hasil Penelitian Empiris. Jurnal Akuntansi Keuangan Vol.4, No.2. David
Untuk meningkatkan kualitas audit diperlukan adanya peningkatan Locus of Control
dengan
cara
Siswardhani Priyanti. (2007). Pengaruh Keahlian dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit di KAP Yogyakarta. Skripsi. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran “ Yogyakarta.
meningkatkan
pengetahuan baik teori maupun praktik,
Parsaoran. (2009). Skandal Manipulasi Laporan Keuangan PT. Kimia Farma Tbk. Diambil dari http://davidparsaoran.wordpress.co m/2009/11/04/skandal-manipulasilaporan-keuangan-pt-kimia-farmatbk/, pada tanggal 15 Januari 2014.
Due Professional Care dan Integritas dengan cara memahami SPAP sebagai pedoman
auditor
dalam
menjalankan
pekerjaan auditnya lalu mewujudkannya
Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Elisha
dalam sikap kecermatan profesional, jujur, berani, bijaksana dan bertanggung jawab. b.
Bagi Peneliti Lain Pada penelitian berikutnya penulis
diharapkan dapat menambahkan jumlah responden
penelitian
independen
lain
yang
dan
variabel
memengaruhi
Kualitas Audit yang belum ada pada penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA Alim, dkk. (2007). Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi. Proceeding Simposium Nasional Akuntansi (SNA) X.
dan Icuk. (2010). Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit. Proceeding Simposium Nasional Akuntansi (SNA) X111.
Haryono Jusup, Al. (2010). Auditing. Yogyakarta: Bagian Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Henry
Simamora. (2002). Auditing. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Ikatan Akuntan Indonesia. (2001). Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat. Johan Arifin. (2003). Studi Terhadap Kualitas Audit Sektor Swasta dan Publik Serta Upaya-upaya Peningkatannya. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan.
14 Jurnal Profita Edisi 5 Tahun 2016
Junsia Mariana. (2012). Due Professional Care terhadap Kualitas Audit. Diambil dari: http://www.jtanzilco.com/main/ind ex.php/strategies/309pengaruhdueprofessionalcareterhad apkualitasaudit, pada tanggal 31 Oktober 2013. Judge, Timothy A dan Robbins. (2009). Perilaku Organisasi. Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat. Kusharyanti. (2003). Temuan Penelitian Mengenai Kualitas Audit dan Kemungkinan Topik Penelitian Di Masa Datang. Jurnal Akuntansi dan Manajemen (Desember). Hal 2560. Louwers, Timothy J., Elaine Henry., Brad J, Reed., & Elizabeth, A, Gordon. (2008). Deficiencies in Auditing Related-Party Transactions: Insights from AAERs. Current Issues in Auditing, Vol 2, Issue 2. A10–A16.
Akuntansi Mada.
Universitas
Gadjah
Mira Dwi Hermina. (2009). Pengaruh Karakteristik Personal Auditor, Pengalaman Audit Dan Independensi Terhadap Kualitas Audit. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Mulyadi. (2002). Auditing Edisi ke 6. Jakarta: Salemba Empat. Mustafa, Edwin Nasution, dan Hardius Usman. (2007). Proses Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Munawir, H. S. (1999). Auditing Modern. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Nur
Irawati, ST. (2011). Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit. Skripsi. Universitas Hasanuddin Makassar.
Mabruri, Havidz dan Jaka Winarna. (2010). Analisis Faktor-Faktor Mempengaruhi Hasil Audit di Lingkungan Pemerintah daerah. . Proceeding Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XIII.
Rahman, A. T. (2009). Persepsi Auditor Mengenai Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Due Professional Care terhadap Kualitas Audit. Skripsi. Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.
Maiia Maulani. (2013). KASUS ENRON dan KAP ARTHUR ANDERSEN. Diambil dari: http://maiiamaulani.blogspot.com/2 013/10/tugas-22-oktober2013.html, pada tanggal 30 Oktober 2013.
Santoso. (2000). Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Siti Kurnia Rahayu, dan Ely Suhayati (2010). Auditing: Konsep dasar dan pedoman pemeriksaan akuntan publik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mansur Tubagus. (2007). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit Ditinjau dari Persepsi Auditor atas Pelatihan dan Keahlian, Independensi dan Penggunaan Kemahiran Profesional. Tesis. Program Studi Magister Sains
Spector, P. E. Development of the work locus of control scale. Diambil dari http://shell.cas.usf.edu/~pspector/sc ales/wlcspage.html, pada tanggal 10 Oktober 2013.
Pengaruh Locus of Control… (Oentung Pramono) 15
Sutrisno Hadi. (2004). Analisis Regresi. Yogyakarta: CV Andi Offset. Sugiyono. (2002). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. Sumarni dan Wahyuni. (2006). Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset. Yuke
Irawati. (2005). Hubungan Karakteristik Personal Auditor Terhadap Tingkat Penerimaan Penyimpangan Perilaku Dalam Audit. Proceeding Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VIII Solo.