The Influence of a Computer Assisted Career Information Service Module on the Career Planning Ability of the 8th Grade Students from Christian Middle School 2 Salatiga Rizky Indra Patria Yari Dwikurnaningsih Guidance and Counseling Study Program, Satya Wacana Christian University
[email protected] This research is a quasi experiment that uses a pre-test and post-test group design. It is conducted at Christian Middle School 2 Salatiga. The purpose of this research is to find out whether a computer assisted career information service module can improve the career planning ability of the 8th grade students from Christian Middle School 2 Salatiga. The research subjects are 14 students who have average and low career planning ability who are divided into two random groups, an experiment group and a control group, with each group consisting of 7 students. Both groups undergo a homogeneity test with a result of P = 1 (p > 0.050), which means there is no significant difference, so that both groups can become research subjects. The data gathering method used in this research is a Career Planning Ability Scale that is arranged based on the Super Theory (Winkel and Sri Hastuti, 2006) consisting of 40 items. The data analysis technique applied is the Mann Whitney Test with the assistance of the SPSS for Windows Release 16.0 Programs. From the analysis results, it can be concluded that there are differences in career planning ability between the experimental group and the control group at Christian Middle School 2 Salatiga. The differences are seen from variations in the post-test results of the experimental group and the control group of p = 0.002 < 0.050, with a mean rank difference of 7.00. The career planning ability of the experimental group which is given a highly categorized computer assisted career information service module treatment is 100%. Meanwhile, the control group career planning ability that is given classical career information service module treatment with a discourse method is 28.5% in the high category, which the others are categorized as average and low. This reveals that the computer assisted career information service module can improve the career planning ability of the 8th grade students from Christian Middle School 2 Salatiga. Keywords: career planning ability, computer assisted career information service module, the 8th grade Middle School students.
Pendahuluan Perencanaan karir (career planning) menurut Super (dalam Sukardi, 1997) adalah sebagai suatu rangkaian pekerjaan-pekerjaan,jabatan-jabatan dan kedudukan yang mengarah pada kehidupan dalam dunia kerja. Perencanaan karir juga sangat berkaitan dengan perkembangan personal
1
seseorang dan menjadi bagian penting dalam kesuksesan hidup. Mengingat nilai strategisnya, karir perlu direncanakan secara baik. Dalam perencanaan karir dinilai strategis terkait dengan tingkat perkembangan karir peserta siswa SMP yang sedang memasuki periode masa remaja. Pada tahap Eksploration (14-24 tahun) Menurut Super (dalam Sharf, 1992) menyebutkan pada tahap ini individu banyak melakukan pencarian informasi karir yang sesuai dengan dirinya, merencanakan masa depan dengan menggunakan informasi dari diri sendiri dan dari pekerjaan di masa yang akan datang. Individu mulai mengenali diri sendiri sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan yang di miliki serta akan mengembangkan pemahaman diri, mengidentifikasi pilihan sekolah lanjutan/pekerjaan di masa datang yang sesuai, dan menentukan tujuan masa depan). Untuk
mengungkapkan
bahwa
layanan
informasi
karir
dapat
meningkatkan kemampuan perencanaan karir siswa Widarti (2010) dalam penelitiannya menyatakan bahwa ada peningkatan yang signifikan terhadap pemberian layanan informasi karir berbantuan komputer dengan sig= 0,04 < 0,050 pada siswa-siswi Kelas XI SMA Negeri 1 Parakan Tahun 2009/2010, dengan sampel yang digunakan dalam peneltian ini remaja berusia 14-24 tahun yang berjumlah 153 orang siswa-siswi yang diambil dengan tehnik random sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kemampuan perencanaan karir yang di susun berdasarkan teori Super dalam (Winkel dan Sri Hastuti, 2006). Pengolahan data menggunakan mann-whitney. Sedangkan Wiyarti (2010) dalam peneltiannya menyatakan bahwa tidak ada peningkatan yang signifikan terhadap layanan informasi karir berbantuan komputer multimedia dengan sig= 0,671 > 0,051 pada siswa-siswi kelas IX SMP Negeri 3 Kendal, dengan sampel yang digunakan dalam peneltian ini remaja berusia 14-24 tahun yang berjumlah 162 orang siswa-siswi yang diambil dengan tehnik random sampling. Sesuai dengan latar belakang yang mendukung, maka dari itu akan di lakukan penelitian ulang kelas VIII di SMP Kristen 2 Salatiga. Dari hasil pra-penelitian di SMP Kristen 2 Salatiga kelas VIII pada tanggal 21 Februari 2014, penulis menyebarkan skala kemampuan perencanaan karir dan diperoleh hasil sebagian besar (60,87%) siswa kelas VIII SMP Kristen 2
2
Salatiga mempunyai kemampuan perencanaan karir pada katagori rendah sebelum menerima dan memahami modul layanan informasi karir. Sesuai dengan keadaan nyata setelah dilakukan wawancara dan observasi di SMP Kristen 2 Salatiga bahwa layanan informasi karir belum diberikan kepada siswa VII,VIII,IX oleh guru pembimbing di SMP KRISTEN 2 Salatiga dikarenakan guru pembimbing tidak mendapat jam bimbingan dan konseling. Guru pembimbing belum memanfaatkan fasilitas yang ada, sedangkan fasilitas yang ada di SMP Kristen 2 Salatiga sudah cukup memadai seperti Komputer,internet dan media interaktif lainnya seperti LCD Proyektor dan Kamera Video. Peneliti melakukan penelitian di kelas VIII dikarenakan siswa kelas VIII memiliki perkembangan karir pada tahap Eksploration (14-24 tahun), Menurut Super (dalam Sharf, 1992), Pada tahap ini individu banyak melakukan pencarian informasi karir yang sesuai dengan dirinya, merencanakan masa depan dengan menggunakan informasi dari diri sendiri dan dari pekerjaan di masa yang akan datang. Individu mulai mengenali diri sendiri sesuai dengan minat, kemampuan dan nilai. Individu akan mengembangkan pemahaman dirinya, mengidentifikasi pilihan sekolah lanjutan/pekerjaan di masa datang yang sesuai, dan menentukan tujuan masa depan). Dalam penyampaian informasi dapat digunakan media pembantu berupa alat peraga, media tulis dan grafis serta perangkat dan program elektronik (seperti radio, televisi, rekaman, computer, OHP, LCD) (Prayitno 2004). Berdasarkan latar belakang serta paparan hasil penelitian Widarti (2009) yang mendukung kemudian hasil penelitian Wiyarti (2010) dengan hasil yang bertentangan, maka penulis akan melakukan penelitian tentang: “Pengaruh Modul Layanan Informasi Karir berbantuan komputer terhadap kemampuan perencanaan karir melalui siswa Kelas VIII SMP KRISTEN 2 Salatiga” Rumusan Masalah Apakah
modul
layanan
informasi
karir
berbantuan
komputer
berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan perencanaan karir siswa kelas VIII SMP KRISTEN 2 Salatiga?
3
Kajian Teori Layanan Informasi Karir Pengertian layanan informasi karir yaitu suatu bentuk kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang ditujukan untuk membekali siswa dengan pengetahuan tentang data dan fakta di bidang pekerjaan (karir) sebagai bahan dalam perencanaan karir agar siswa memiliki motivasi dalam mengatur dan merencanakan hidupnya sendiri. Layanan informasi karir adalah salah satu bentuk layanan bimbingan dan konseling yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan informasi mengenai karir kepada siswa sehingga siswa dapat memanfaatkan dan mengembangkan informasi karir yang telah mereka miliki sebelumnya. (Prayitno, 2004). Kemampuan Perencanaan Karir Kemampuan perencanaan karir (Career Plaining Ability) adalah suatu kemampuan dimana individu dapat mengidentifikasi dan mengambil langkahlangkah untuk mencapai tujuan-tujuan karirnya. Perencanaan karir melibatkan pengidentifikasian tujuan-tujuan yang berkaitan dengan karir dan penyusunan rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebut.(Simamora, 2001). Perencanaan karir (Career Planning) menurut Super (1963), dimensi ini mengukur tingkat perencaan melalui sikap terhadap masa depan. Individu memiliki kepercayaan diri, kemmapuan untuk dapat belajar dari pengalaman, serta mempersiapkan diri untuk membuat pilihan tersebut. Nilai rendah pada dimensi career planning menunjukkan bahwa individu tidak merencanakan masa depan di dunia kerja dan merasa tidak perlu untuk memperkenalkan diri atau berhubungan dengan pekerjaan. Nilai tinggi pada dimensi career planning menunjukkan
bahwa
individu
ikut
berpatisipasi
aktif
dalam
aktivitas
perencanaan karir yaitu belajar tentang informasi karir, berbicara dengan orang dewasa tentang rencana karir, mengikuti Kursus dan pelatihan yang akan membantu dalam penentuan karir, berpartisipasi dalam ekstrakulikuler dan berkeja paruh waktu. Dalam proses perencaan karir, ditunjukkan sebagai aktivitas pencarian informasi (information seeking) dan seberapa besar individu terlibat dalam proses pencarian informasi tersebut, kondisi tersebut didkung
4
oleh pengetahuan tentang macam-macam unsur pada setiap pekerjaan. Aktivitas tersebut diantaranya adalah mengetahui wawasan dan persiapan karir dimasa depan. Perencanaan karir telah dipersiapkan sebagai proses untuk: a) mengetahui wawasan dan persiapan karir; b) memahami pertimbangan alternative pilihan karir; dan c) memiliki perencaan karir dimasa depan. Dari berbagi pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan mengenai kemampuan perencanaan karir adalah kesanggupan merencanakan suatu rangkaian pekerjaan yang mengarah pada kehidupan dalam dunia kerja dan selanjutnya untuk masa depan. Modul Layanan Informasi Karir Modul adalah suatu cara pengorganisasian materi pelajaran yang memperhatikan fungsi pendidikan. Strategi pengorganisasian materi pembelajaran mengandung sequencing yang mengacu pada pembuatan urutan penyajian materi pelajaran, dan synthesizing yang mengacu pada upaya untuk menunjukkan kepada pelajar keterkaitan antara fakta, konsep, prosedur dan prinsip yang terkandung dalam materi pembelajaran untuk merancang materi pembelajaran, terdapat lima kategori kapabilitas yang dapat dipelajari oleh pelajar, yaitu informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan keterampilan motorik. Strategi pengorganisasian materi pembelajaran terdiri dari tiga tahapan proses berpikir, yaitu pembentukan konsep, intepretasi konsep, dan aplikasi prinsip. Berbantuan Komputer Keahlian
dalam
penggunaan
kemampuan seseorang untuk
komputer
dapat
diartikan
sebagai
mengoperasikan komputer didukung dengan
kemampuan intelektual yang memadai baik di peroleh melalui bakat bawaan maupun dengan cara belajar. Menurut Doyle (2005) keahlian penggunaan komputer didefinisikan sebagai “an individual’s judgement of their capability to use a computer.” Keahlian penggunaan komputer diartikan sebagai judgement
kapabilitas
seseorang
untuk
menggunakan
komputer/sistem
informasi/teknologi informasi”. Menurutnya, masing-masing orang percaya bahwa kemampuan penggunaan komputer yang dimilikinya tidak berhubungan 5
dengan
pengalaman
masa
lampau
tetapi
kemampuan untuk tugas-tugas tertentu yang
lebih
difokuskan
pada
sedang dihadapi.
Hal ini
memperlihatkan bahwa dengan kepercayaan atau keyakinan yang kuat pada kemampuan,
seseorang melihat
tugas-tugas
tertentu
yang
sulit
yang
menggunakan program komputer sebagai sebuah peluang untuk dapat menguasai kemampuan
ber bagai yang
program
dimiliki
komputer.
seseorang
Dengan
keyakinan
tersebut,
akan cenderung dapat mengatasi
kesulitan yang sedang dihadapi. Sementara menurut Bandura (2006) keahlian menggunakan komputer diartikan sebagai “kepercayaan seseorang yang mempunyai kemampuan untuk mengoperasikan komputer yang dipengaruhi oleh
motivasi dan
perilaku.”
Secara lebih jelas,
Bandura
(2006)
memberikan penjelasan mengenai kemampuan berkomputer seperti berikut: People’s
judgments of their
capabilities to organize and
execute
courses of action required to attain designated types of performances. It is concerned not with the skills one has but with judgements of what one can do with whatever skills one possesses. Definisi tersebut menunjukan bahwa karakteristik kunci dari kemampuan diri yaitu: komponen skill (keahlian) dan ability (kemampuan) dalam hal mengorganisir dan melaksanakan suatu tindakan. Dalam konteks komputer, kemampuan berkomputer menggambarkan persepsi individu tentang kemampuannya
menggunakan
komputer
untuk
menyelesaikan suatu tugas yang mengunakan program tertentu seperti paket-paket software (Moodle, PHP, MSQL, Blog) untuk analisis data dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Hipotesis Modul
Layanan
Informasi
Karir
berbantuan
komputer
dapat
meningkatkan secara signifikan kemampuan perencanaan Karir pada Siswa SMP Kristen 2 Salatiga Kelas VIII. Metode Penelitian Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian eksperimen
yang
digunakan
adalah 6
desain
eksperimen
semu
(quasi
experimental design). Desain yang dipakai adalah desain yang menggunakan pre-test dan post-test (Furchan, 1982). Menurut Furchan (1982) ekperimen semu sering digunakan dalam penelitian pendidikan. Desain eksperimen semu (quasi experemental design) dengan pre-test dan post-test sebagai berikut: Group
Pre-Test Treatment Post-Test
Eksperimen (e)
Ye1
X1
Ye2
Kontrol (k)
Yk1
X2
Yk2
Keterangan: Ye1 : Kemampuan perencanaan karir peserta didik kelompok eksperimen sebelum perlakuan Ye2 : Kemampuan perencanaan karir peserta didik kelompok eksperimen setelah perlakuan Yk1 : Kemampuan perencanaan karir peserta didik kelompok kontrol sebelum perlakuan Yk2 : Kemampuan perencanaan karir peserta didik kelompok kontrol setelah perlakuan X1 : Pemberian modul layanan informasi karir berbantuan computer yang meliputi aspek-aspek perencanaan karir X2 Pemberian layanan informasi karir secara klasikal dengan metode ceramah Prosedur Penelitian 1) Pemberian pre test kepada subyek penelitian, melakukan penggolongan subyek menjadi 2 kelompok secara random yaitu, kelompok eksperimen yang diberi perlakuan melalui modul layanan informasi karir berbantuan komputer dan kelompok kontrol hanya menerima modul layanan informasi karir secara klasikal. 2) Memberi perlakuan (treatment) bagi kelompok eksperimen yaitu melalui layanan informasi karir berbantuan komputer, dan kelompok kontrol melalui layanan informasi secara klasikal. 3) Melakukan post-test dengan menyebarkan skala perencanaan karir peserta didik sesudah subjek diberi perlakuan dengan tujuan mengetahui tingkat keberhasilan layanan melalui pemberian perlakuan dan mengetahui perubahan positif subjek setelah mendapatkan layanan informasi karir.
7
4) Proses analisis data menggunakan teknik analisis Mann Whitney. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam informasi
karir
berbantuan
komputer
penelitian ini adalah modul layanan dan
variabel
terikatnya
adalah
Kemampuan Perencanaan Karir.
Subyek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP KRISTEN 2 Salatiga tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 92 siswa, kemudian dengan menggunakan teknik random sampling dari katagori terendah diperoleh 14 siswa yang mempunyai katagori rendah dalam kemampuan perencanaan karir. Siswa kelas VIII SMP KRISTEN 2 Salatiga mempunyai kemampuan perencanaan tentang karir yang rendah, peserta didik mengalami kesulitan dalam menentukan arah kemudian, pilihan karir serta kelanjutan studi yang sesuai dari pada kelas yang lain. Teknik Pengumpulan Data Pengambilan data dilakukan dengan mengunakan skala kemampuan perencanaan karir yang disusun berdasarkan teori Perkembangan Karir Super (Winkel dan Sri Hastuti, 2006). Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Mann Whitney yaitu untuk melihat perbedaan nilai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (post test). Uji Mann Whitney mensyaratkan skala data ordinal dalam pengujiannya (Sugiono, 2011) dan skala yang digunakan penulis dalam penelitian adalah skala data ordinal. Uji Mann Whitney di gunakan untuk mengetahui perbedaan skor pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrok, perbedaan skor pretest kelompok eksperimen dan kontrol, serta perbedaan skor pretest dan posttest kelompok eksperimen.
8
Hasil Penelitian Dan Pembahasan Deskripsi Dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Kristen 2 Salatiga. Subjek dalam penelitian ini adalah 14 siswa kelas VIII SMP Kristen 2 Salatiga yang memiliki kemampuan perencanaan karir rendah sehingga penelitian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Analisis Hasil Dan Pembahasan Sebelum diberikan perlakuan sebanyak 14 (100%) orang siswa memiliki kemampuan perencanaan karir pada katagori rendah. Setelah dilakukan treatmen modul layanan informasi karir berbantuan komputer, hasilnya menunjukkan bahwa 100% siswa memiliki kemampuan perencanaan karir pada kategori tinggi, sedangkan pada kelompok control yang diberi perlakuan melalui layanan informasi secara klasikal dengan metode ceramah, sebesar 7 (50%) siswa pada kategori rendah, 3 (21,4%) siswa pada kategori sedang, dan 4 (28,5%) siswa pada kategori tinggi. Skor terendah post test kelompok eksperimen sebesar 106 dan skor tertinggi 134. Setelah seluruh data terkumpul maka penulis melakukan pengolahan data dengan menggunakan teknik analisis Mann Whitney (U-Test) dengan bantuan program SPSS for windows release 16.0. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan Mann Whitney, diketahui bahwa terdapat perbedaan antara mean rank kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Setelah diberikan perlakuan berupa modul layanan informasi karir berbantuan komputer pada kelompok eksperimen, mean rank hasil skala kemampuan perencanaan karir kelompok eksperimen sebesar
11.00,
sedangkan mean rank hasil skala kemampuan perencanaan karir kelompok kontrol sebesar 4.00. Berdasarkan hasil analisis diatas, diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil kemampuan perencananaan karir kelompok eksperimen dengan hasil skala kemampuan perencanaan karir kelompok kontrol. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil Asymp. Sig. (2-tailed) hasil analisis berjumlah 0.002 < 0.050.
9
Hasil analisis data perbandingan hasil pre test dan post test skala kemampuan perencanaan karir pada kelompok eksperimen menunjukkan adanya peningkatan. Mean rank pre test skala kemampuan perencanaan karir sebesar 6.86, sedangkan mean post test skala kemampuan perencanaan karir sebesar 11.00. Selanjutnya dilakukan uji beda antara mean pretest dan posttest dengan menggunakan teknik analisis Mann Whitney (U-Test). Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil pre test dan post test skala kemampuan perencanaan karir pada kelompok eksperimen. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil skor Mann Whitney U .000 dan Asymp. Sig. (2-tailed) hasil analisis berjumlah 0.002 <0.050. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data yang membandingkan hasil post test kelompok eksperimen dan kelompok control, menghasilkan Asymp. Sig (2tailed) sebesar 0.002 < 0.05 sehingga dinyatakan ada perbedaan
yang
signifikan antara hasil post test kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Selain itu, ada peningkatan kemampuan perencanaan karir yang signifikan. Dalam penelitian ini, terdapat 2 kelompok yang menjadi subjek penelitian. Kelompok
eksperimen
merupakan
kelompok
yang
diberikan
treatment berupa pemberian modul layanan informasi karir berbantuan komputer, sedangkan kelompok kontrol hanya mendapat layanan klasikal biasa. Dalam setiap sesinya, anggota kelompok eksperimen menerima modul layanan informasi karir berbantuan komputer dengan menggunakan media web site menggunakan PHP yang dibuat secara manual dengan fasilitas forum diskusi,beranda,dan chatting room. Modul layanan informasi karir berbantuan komputer diberikan kepada kelompok eksperimen dalam 8 sesi pertemuan. Penyusunan topik menurut aspek-aspek kemampuan Perencanaan Karir Super (Winkel dan Sri Hastuti, 2006) Dalam setiap sesi satu sampai tujuh penulis memberikan modul layanan informasi karir berbantuan komputer dengan memanfaatkan waktu sepulang sekolah, waktu class meeting dan waktu free class supaya tidak mengganggu
10
jam pelajaran. Pada setiap sesi setelah selesai siswa di minta mengisi LKS (Lembar Kerja Siswa) sebagai penilaian dan evaluasi guna kelancaran penelitian. Sedangkan lelompok kontrol hanya diberikan layanan klasikal selama delapan kali. Setelah kedelapan sesi dilaksanakan, penulis menyebarkan skala kemampuan perencanaan karir kepada kedua kelompok, baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol sebagai post test. Hasil post test akan menjadi pembanding antara kedua kelompok tersebut. Berdasarkan hasil post test , diketahui bahwa terjadi peningkatan kemampuan perencanaan karir pada kelompok eksperimen. Hal tersebut diketahui dari hasil analisis data skor pre test dan post test pada kelompok eksperimen. Sedangkan pada kelompok kontrol tidak terjadi peningkatan yang signifikan. Dengan demikian, peran modul layanan informasi karir berbantuan komputer efektif dapat meningkatkan kemampuan perencanaan karir pada siswa kelas VIII SMP Kristen 2 Salatiga.
Penutup Simpulan Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah diajukan serta analisis data yang sudah dilakukan maka kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah : Modul layanan informasi karir berbantuan komputer berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kemampuan perencanaan karir siswa SMP KRISTEN 2 Salatiga Kelas VIII/
Saran-Saran 1) Bagi Sekolah dan Guru BK Berdasarkan hasil penelitian ini, diketahui bahwa ada permasalahan mengenai kemampuan perencanaan karir siswa yang harus ditingkatkan, sehingga diperlukan layanan yang dapat meningkatkan kemampuan perencanaan karir siswa. Guru BK di sekolah dapat meningkatkan fasilitas komputer (internet dan perangkat multimedia) di sekolah supaya siswa mudah mengakses modul layanan informasi karir berbantuan komputer
11
untuk meningkatkan kemampuan perencanaan karir siswa. Sehingga siswa dapat merencanakan karirnya sejak dini. Sekolah dan Guru BK juga bisa memanfaatkan fasilitas komputer yang ada di sekolah untuk pemberian layanan BK. 2) Bagi Siswa Berdasarkan hasil penelitian ini, diketahui bahwa ada permasalahan mengenai kemampuan perencanaan karir siswa yang harus ditingkatkan, sehingga diperlukan layanan yang dapat meningkatkan kemampuan perencanaan karir. Siswa di sekolah dapat menggunakan modul layanan informasi karir berbantuan komputer untuk meningkatkan kemampuan perencanaan karir siswa siswa. Sehingga siswa dapat merencanakan karirnya sejak dini. 3) Bagi Penelitian Selanjutnya Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian ini, Modul layanan informasi karir berbantuan komputer dapat meningkatkan kemampuan perencanaan karir. Peneliti menyarankan agar peneliti selanjutnya dapat melakukan layanan menggunakan modul layanan informasi karir berbantuan komputer dengan cara offline, karena bila dalam sekolah tidak ada fasilitas internet akan mengalami kesulitan dalam mengakses Modul layanan informasi karir berbantuan komputer. Bagi peneliti selanjutnya bisa melakukan penelitian dengan subyek dan tempat yang lainnya.
Referensi Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Compeau dan Higgins. 1995. Keahlian berkomputer. Jakarta: UMI Research Press. Depdiknas RI. 2007. Rambu-Rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal, diperbanyak oleh Jurdi PPBFIP-UPI Bandung untuk Lingkungan Terbatas ABKIN. DepDikNas RI. Bandung: UPI. Hoetomo. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Mitra Pelajar. Hallen. 2005. Bimbingan dan Konseling. Ciputat: Quantum Teaching.
12
Marsudi, Saring dkk. 2003. Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah. Surakata: Muhammadiyah University Press. Musyafak Ahmad 2013. Pengembangan web-based learning untuk layanan bimbingan dan konseling. Skripsi. Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP - Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Mugiarso, Heru dkk. 2007. Bimbingan dan Konseling. Semarang: UPT MKK Unnes. Nursalim, Mochamad 2013. Pengembangan Media Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Penerbit Indeks. Prayitno dkk. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT Rineka Cipta. Prayitno. 1998. Pelayanan Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Ikrar Mandiri Abadi. Soekartawi. 2007. Merancang dan Menyelenggarakan e-Learning. Magelang: Ardana Media dan Rumah Produksi Informatika. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R dan D. Bandung: Alfabeta. Sukardi, Dewa Ketut. 1993. Psikologi Pemilihan Karir. Jakarta: Rineka Cipta. Sukardi, Dewa Ketut. 1997. Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah. Jakarta: Ghalia Indonesia. Winkel. W.S. dan Hastuti, Sri. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi. Widarti, 2009 “Peningkatan Kemampuan Perencanaan Karir Layanan Informasi Karir Berbantuan Computer Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Parakan Tahun 2009/2010” Skripsi. Program Studi Bimbingan dan Konseling IKIP PGRI Semarang. Wiyarti, PU 2010. “Pemanfaatan layanan informasi karir berbantuan komputer multimedia untuk meningkatkan kemampuan perencanaan karir siswa kelas IX SMP NEGERI 3 Kendal” Skripsi Program Studi Bimbingan dan Konseling Unnes Semarang.
13