RIWAYAT KEJADIAN POSTPARTUM BLUES MENGHAMBAT PERKEMBANGAN ANAK USIA 1 TAHUN 1,2,3.STIKES
Indanah1, Rizka Himawan2, Aksan3 Muhammadiyah Kudus, Jl. Ganesha I Purwosari Kudus, 59316, Jawa Tengah *Email:
[email protected] Abstrak
Usia toddler (1-3 tahun ) merupakan masa ke“emas“an karena anak mengalami perkembangan sangat cepat. Pada usia ini perkembangan berlangsung sangat cepat dan menjadi landasan perkembangan berikutnya, termasuk perkembangan anak. Apabila seorang ibu mengalami kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan secara terus menerus akan memberikan dampak yang kurang baik pada anak. Kondisi tersebut dikenal dengan istilah “post partum blues”. Penelitian bertujuan mengetahui apakah riwayat kejadian post partum blues berhubungan dengan perkembangan anak usia 1 tahun wilayah X Jenis penelitian adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan retrospectif, populasi dalam penelitian ini adalah anak usia 1 tahun di wilayah X sejumlah 50 anak, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total populasi. Instrumen yang digunakan untuk mengidentifikasi riwayat postpartum blues menggunakan modifikasi dari Edinburgh Post Partum Depression Scale (EPDS) dan Denver II untuk mengidentifikasi perkembangan anak Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara riwayat kejadian post partum blues dengan perkembangan anak usia 1 tahun, hasil uji statistik Chi-square 3,97 dan nilai p value sebesar 0,026(α < 0,05). Hendaknya keluarga memberikan dukungan kepada ibu selama kehamilan sehingga mampu mencegah terjadinya post partum blues yang berpengaruh terhadap perkembangan anak yang dilahirkan. Kata Kunci :Perkembangan, anak usia 1 tahun, Post Partum Blues. Daftar Pustaka :2000 – 2013
Abstract Toddler (1-3 years) is a time to "gold" because the child has an extremely rapid development. At this age the development took place very quickly and became the foundation subsequent developments, including the development of children. If a mother experiencing postpartum sadness or melancholy continuously will give an adverse impact on children. The condition is known as "postpartum blues". The study aims to determine whether a history of postpartum blues events associated with the development of children aged 1 year area X. This type of research is descriptive correlation with Retrospective approach, the population in this study were children aged 1 year in region X number of 50 children, with a sampling technique using the total population. The instrument used to identify a history of postpartum blues using a modification of the Edinburgh Post Partum Depression Scale (EPDS) and the Denver II to identify the child's development The results showed no correlation between the incidence of postpartum blues history with the development of children aged 1 year, the statistical test Chi-square p value of 3.97 and 0.026 (α <0.05). Family should provide support to the mother during pregnancy so as to prevent post partum blues that affect the development of children born. Keywords: development, children aged 1 year, Post Partum Blues. Bibliography: 2000 – 2013
JIKK VOL. 6 NO. 1 JANUARI 2015 49-56
49
PENDAHULUAN Usia
Interaksi ibu dan anak pada toddler
merupakan
awal kehidupan memberikan dampak
masa ke “Emasan“ karena pada usia
secara
ini anak mengalami perkembangan
Kesuksesan bounding
sangat cepat. Pada usia satu tahun ini
antara ibu – anak selama periode awal
perkembangan
masa anak (usia 0 – 3), merupakan
kemampuan
yang motorik
meliputi (kasar
dan
psikologis
untuk
anak.
attachment
dasar untuk terbentuknya hubungan
halus), bahasa, kreatifitas, kesadaran
yang
sosial,
inteligensi
kehidupan selanjutnya. Namun tidak
berlangsung sangat cepat dan menjadi
semua ibu mampu memjalani fase
landasan perkembangan berikutnya.
bounding attachment ini dengan baik.
Agar perkembangan anak pada masa
Seorang
ini berlangsung maksimal, orang tua
penyesuaian
harus memberikan perlakuan yang
psikologis paska melahirkan. Ibu yang
baik pada anak tersebut. Pada masa
mengalami
usia ini anak mulai peka atau sensitif
kemurungan
untuk menerima berbagai rangsangan.
secara
emosi
dan
Perlakuan orang tua pada
yang
perkembangan.
bagi
ibu
anak
dalam
membutuhkan
secara
fisik
kesedihan
terus
setelah
dan
atau
melahirkan
menerus
akan
memberikan dampak negatif
pada
faktor
anak. Kondisi itu dikenal dengan istilah
mempengaruhi
“ post partum blues”. Kondisi post
awal kehidupan merupakan eksternal
sehat
Memberikan
partum blues merupakan
keadaan
atau
depresi secara fisik maupun psikis
perlakuan yang baik melalui interaksi
pada ibu yang dapat terjadi beberapa
ibu dengan anak akan menimbulkan
hari kelahiran sampai kira – kira satu
hubungan yang erat pada keduanya,
bulan kemudian (Sjahruddin, 2006).
lingkungan
sehingga
pengasuhan
orang
tua
akan
lebih
Post
partum
blues
atau
perkembangan
sering juga disebut maternity blues
anaknya (Hidayat, 2008). Kesalahan
atau baby blues merupakan suatu
penanganan pada masa “keemasan “
sindroma gangguan afek ringan yang
ini
menghambat
sering tampak dalam minggu pertama
perkembangan anak yang seharusnya
setelah persalinan (Marshal, 2004).
optimal baik dari segi fisik maupun
Menurut Jan Riordan dan Kathleen
psikologis.
(2001), menyebutkan bahwa
memperhatikan
mampu
post
partum blues merupakan tangisan, Riwayat Kejadian Postpartum Blues Menghambat.... Indanah, Rizka Himawan, Aksan
50
perubahan suasana hati yang mana
melahirkan. Wanita yang menderita
lebih sering terjadi pada anak pertama
depresi post partum adalah mereka
dan bersifat sementara pada minggu
yang secara sosial dan emosional
pertama
dapat
merasa
terasingkan
diartikan keadaan depresi secara fisik
tegang
dalam
maupun psikis pada ibu yang dapat
hidupnya. Seorang ibu membutuhkan
terjadi beberapa hari kelahiran sampai
penyesuaian
kira
psikologis paska melahirkan. Sehingga
dan
–
kedua.
kira
Juga
sebulan
kemudian
(Sjahruddin, 2006). Marmi
(2011),
depresi
banyak ibu mengalami disstres yang
dan
tidak
yang
karena
dan
tidak
perubahan
setiap
secara
kecemasan
mengantisipasi
psikologis, emosi dan
penyesuaian selama
kejadian
fisik
kehamilan,
mampu membangun interaksi sehat
terhadap
dilahirkannya
bayi
partum menyebabkan ibu tidak bisa berinteraksi dengan baik pada bayi
besar wanita mengalami gangguan
terhadap
emosional setelah melahirkan. Clydde
selanjutnya. (Monks, 2004).
2001)
yang
Keadaan depresi post
yang
dkk,
dan
post prtum yang dialaminya
persalinan dan pasca natal. Sebagaian
(Regina
mudah
diharapkan Ibu bisa mengatasi kondisi
Menurut
seharusnya
atau
dilahirkan
menyebutkan
dan
berpengaruh
perkembangan
Kelangsungan
anak
hidup
dan
bentuk gangguan post partum yang
tumbuh
umum adalah depresi, mudah marah
bergantung pada kasih sayang dan
dan terutama mudah frustasi serta
perhatian yang diberikan terhadap diri
emosional.
anak
Sebagian
Perkembangan
anak
dapat
sebagian lainnya yang tidak berhasil
dipengaruhi
beberapa
faktor
menyesuaikan
diri
diantaranya yaitu faktor pasca natal
depresi
post
atau
namun
ada
dan mengalami partum
blues
tersebut
sangat
2000).
diri,
berhasil
anak
(Suherman,
menyesuaikan
Ibu
kembang
oleh
yang mencakup kebutuhan asah, asih
(Mansyur, 2009). Depresi post partum
dan
biasanya terjadi pada 4 hari pertama
seharusnya menjadi tugas orang tua
masa
untuk memenuhinya. Pola asuh sejak
setelah
melahirkan
dan
asuh.
Kebutuhan
tersebut
berlangsung terus 1–2 minggu. Wanita
dini dari orang tua terutama
yang didiagnosa secara klinis pada
hal yang paling mendasar dalam tahap
masa post partum mengalami depresi
tumbuh kembang anak (Soetjiningsih
dalam
2008). Apabila orang tua tidak tepat
3
bulan
pertama
JIKK VOL. 6 NO. 1 JANUARI 2015 49-56
setelah
menjadi
51
dalam menerapkan pola asuh yang
Instrumen
yang digunakan
baik dan tidak memberikan kasih
untuk
sayang pada seorang anak, maka
postpartum
akan berdampak tidak baik bagi anak
modifikasi dari Edinburgh Post Partum
dalam
Depression Scale (EPDS) dan Denver
perkembangan
selanjutnya
mengidentifikasi blues
(Abuila, 2008). Hal ini biasanya terjadi
II
pada anak dengan riwayat post partum
perkembangan anak.
blues.
Agar masa
ke-emasan
bermanfaat
secara
orang
diharapkan
tua
optimal,
maka
dapat
pula
menggunakan
untuk
ini
Data
riwayat
mengidentifikasi
pada
penelitian
ini
dianalisis menggunakan satu program komputer.
Data
dianalisis
dengan
melakukan interaksi atau memberikan
menggunakan analisis univariat dan
stimulasi yang baik dan optimal pada
bivariat. Analisis univariat dilakukan
perkembangan anaknya.
pada
variabel
perkembangan
dan
riwayat post partum blues. Analisis bivariat
METODE Penelitian penelitian
ini
merupakan
kuantitatif
menggunakan
digunakan
adalah
analisis chi squere.
dengan
deskripsi
analitik
dengan desain penelitian retrospectif . dan menggunakan
yang
tekhnik total
populasi sebagai samplenya.
HASIL PENELITIAN Penelitian ini membuktikan dan menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan bahwa apakah ada
Populasi dalam penelitian ini
hubungan
antara
krjadian
riwayat
adalah seluruh ibu yang mempunyai
kejadian post partum blues dengan
anak usia 1 tahun di sebuah desa di
perkembangan anak usia 1 tahun.
wilayah Kabupaten Grobogan pada
Penelitian
di
lakukan
bulan Februari 2014 sejumlah 50 ibu
terhadap ibu yang memiliki anak usia 1
dan 50 anak dengan kriteria inklusi
tahun. Hasil penelitian menunjukkan
ibu yang mempunyai anak berusia 1
sebagian besar ibu rata rata berusia
tahun, Ibu yang bisa baca tulis. Kriteria
25 tahun (Tabel 1), berpendidikan
eksklusi dalam penelitian ini adalah ibu
Sekolah Menengah Tingkat Pertama
tidak
(SLTP)(diagram
bersedia
untuk
menjadi
responden. ibu tidak dapat mengingat.
1)
dan
berperan
sebagai ibu rumah tangga (Diagram 2) Tabel 1 Gambaran umur responden ( n 50)
Riwayat Kejadian Postpartum Blues Menghambat.... Indanah, Rizka Himawan, Aksan
52
variabel
Mean Median 25,36 25
Umur
SD 3,83
Minimum maksimum 18 - 33 Diagram 3 Gambaran Riwayat post partum blues (n :50) Tidak ada Riwayat 14 (28%)
Diagram 1 Gambaran pendidikan responden ( n 50)
Ada Riwayat 36 (72%) 19 (38%)
13 (26%) 10 (20%)
Analisis
5 (10%)
dilakukan
3 (6 %) SD/ MI
SLTP
SLTA
Diploma
Univariat pada
yang variabel
perkembangan anak usia 1 tahun Sarjana
menunjukkan perkembangan normal, yaitu sebanyak 30 responden (60%).
Diagram 2 Gambaran pekerjaan responden ( n 50)
Hal tersebut dapat di lihat pada Diagram 4. Diagram 4 Gambaran Perkembangan Anak Usia 1 tahun (n :50)
34 (68%)
9 (18%) 4 (8%) Ibu Rumahtangga
Petani
Swasta
normal 30 (60%)
PNS
Berdasarkan univariat terhadap
suspect 20 (40%)
3 (6%)
Dari hasil analisis bivariat
analisis
variabel riwayat
post partum blues di dapatkan bahwa sebagian besar (36 / 72 %) responden ada riwayat post partum blues. Hasil analisis dapat di lihat pada diagram 4.
didapatkan hasil, terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat kejadian post
partum
blues
dengan
perkembangan anak usia 1 tahun (p=0,026; α=0,05). Hal ini dapat dilihat dari tabel 1
JIKK VOL. 6 NO. 1 JANUARI 2015 49-56
53
Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Post Partum Blues dan Perkembangan anak ( n= 50) Perkembangan Anak
Variabel Riwayat Post Partum Blues
No
Total
X2
Ada
Normal n % 18 50
Suspect n % 18 50
n 36
% 100
Tidak Ada
12
2
14
100
86
PEMBAHASAN
50
3,97
0,026*
perubahan emosi dan penyesuaian
Berdasarkan hasil penelitian dari
14
p value
responden
yang
dialami
kehamilan,
selama
persalinan
proses dan
pasca
ibu
yang
1
tahun
natal. Kondisi depresi post partum
menunjukkan bahwa sebagian besar
yang dialaminya akan menimbulkan
anak mengalami perkembangan yang
dampak
normal yaitu sebanyak 30 responden
pengasuhan dan interaksi antara ibu
(60%).
dan bayi yang dilahirkannya.
mempunyai
anak
usia
Sebagian
besar
ibu
terhadap
pola
Kondisi psikologis yang tidak
menunjukkan ada riwayat post partum
kondusif yang dialami ibu dengan
blues 36 ( 72%). Dengan
psikologis
analisis
statistik
riwayat
post
partum
blues
dapat
dengan uji Chi-square diperoleh nilai
berkembang menjadi keadaan yang
Chi-square sebesar 3,97 dengan nilai
lebih berat. Bahkan dapat menjadi
p sebesar 0,026 (α < 0,05). Penelitian
kondisi
ini menunjukkan ada hubungan antara
yang
riwayat kejadian post partum blues
dianggap sebagai hal yang biasa dan
dengan perkembangan anak usia 1
tidak diperdulikan oleh ibu sendiri dan
tahun.
oleh anggota keluarga lainnya. Kondisi Penelitian ini sesuai dengan
sindroma gangguan mental ringan.
Hal
tersebut
sering
tersebut menjadi masalah yang pada
teori yang dikemukakan oleh Marmi
akhirnuya
(2011), banyak ibu mengalami disstres
menyenangkan dan dapat membuat
yang
perasaan tidak nyaman bagi wanita
tidak
kecemasan
seharusnya hanya
mengantisipasi
atau
karena
dan tidak
mengetahui
yang
menyulitkan,
mengalaminya,
dan
tidak
bahkan
kadang-kadang gangguan ini dapat
Riwayat Kejadian Postpartum Blues Menghambat.... Indanah, Rizka Himawan, Aksan
54
berkembang menjadi keadaan yang
Perkembangan Anak (usia 1 - 3 tahun)
lebih berat yaitu depresi dan psikosis
Toddler, dengan hasil penelitiannya
pasca salin mengganggu hubungan
terdapat hubungan antara pola asuh
perkawinan
dan
orang tua dengan perkembangan anak
Dalam
toddler (usia 1-3 tahun), dengan hasil
dengan
suami
perkembangan
anaknya.
keadaan depresi
tentunya peran ibu
tidak bisa berfungsi dengan baik, dan
uji statistik uji
Chi Square , ρ value
0,05 (ρ value < 0,05).
dapat menimbulkan bahaya terhadap
Penelitian ini juga sejalan
perkembangan anak (Mönks, Knoers
dengan teori yang dikemukakan oleh
& Haditono, 2004).
Depkes
(2005),
kualitas
Penelitian ini sejalan juga
perkembangan anak dipengaruhi oleh
dengan teori yang dikemukakan oleh
faktor dari dalam dan faktor dari luar.
Poerwanti
Salah
(2005),
Endang
yang
dan
Widodo
faktor
luar
yang
bahwa
mempengaruhi adalah pola interaksi
perkembangan anak ditentukan oleh
ibu dan anak serta pola pengasuhan.
faktor intern dan eksternal. Faktor
Adanya interaksi ibu dengan anak
intern adalah faktor yang berasal dari
akan menimbulkan hubungan anak
individu
yang lebih erat antara keduanya,
itu
menyatakan
satu
sendiri,
pembawaan,
yang meliputi
potensi
psikologis,
sehingga
orang
tua
akan
lebih
semangat belajar, serta kemampuan
memperhatikan
khusus. Sedangkan faktor eksternal
anaknya. Kelangsungan hidup dan
adalah berasal dari luar diri anak baik
tumbuh
yang
bergantung pada kasih sayang dan
berupa
pengalaman
teman
sebaya, kesehatan dan lingkungan. Faktor eksternal pada pasca melahirkan
yang kurang baik
menyebabkan
gangguan
perkembangan
kembang
anak
sangat
perhatian yang diberikan terhadap diri anak
tersebut
(Suherman,
2000).
Orang tua yang kurang atau tidak
pada
memberikan kasih sayang sejak lahir
tahapan perkembangan selanjutnya
pada seorang anak akan berdampak
(Soetjiningsih, 2003).
tidak
Penelitian ini sesuai dengan penelitian
perkembangan selanjutnya.
baik
bagi
anak
dalam
yang dilakukan oleh Lisnah (2012) dengan judul Hubungan antara Pola Asuh
Orangtua
JIKK VOL. 6 NO. 1 JANUARI 2015 49-56
dengan
55
KESIMPULAN Riwayat kejadian post partum blues
berhubungan
dengan
perkembangan anak usia 1 tahun.
REKOMENDASI Hendaknya
keluarga
memberikan dukungan kepada ibu selama kehamilan sehingga mampu mencegah blues
yang
terjadinya
post
berpengaruh
partum terhadap
Care” . (1.ed). Pustaka Pelajar.
Yogyakarta
:
Monks, F.J. & Knoers, A.M.P (2004). ”Psikologi Perkembangan”. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Notoatmodjo, S. (2002). “Promosi Kesehatan. Teori dan Aplikasinya”. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmojo, S. (2005). “Metodologi Penelitian Kesehatan”. Jakarta : Rineka Cipta.
perkembangan anak yang dilahirkan
Sjahrudin, (2006). “Depresi Pasca Persalinan”. Jakarta : FKUI.
DAFTAR PUSTAKA
Soetjiningsih. 2003. “Tumbuh Kembang Anak”. Jakarta : EGC.
Depkes RI, (2005). “Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar”. Hidayat, A.A., (2008). “Pengantar Ilmu Kesehatan Anak”. Jakarta : Salemba Medika. Marmi, (2011). “Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas “Purpurium
Soetjiningsih. (2003). “Perkembangan Anak dan Permasalahannya”. Jakarta: EGC. Sugiyono, (2007). “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung : Alfabeta. Suherman, (2000). “Buku saku perkembangan anak”. Jakarta : EGC. Jumlah
kata
Riwayat Kejadian Postpartum Blues Menghambat.... Indanah, Rizka Himawan, Aksan
:
1949
56