RINGKASAN PEMROGRAMAN QUICK BASIC Karakter pada Quick Basic dibagi menjadi empat kelompok yaitu : - Karakter Abjad : A – Z dan a – z - Karakter Angka : 0 – 9 - Karakter Khusus : !@#$%’~&*()_+-={}[]:”;<>,.?^ - Karakter Alpanumerik merupakan gabungan dari tiga kelompok diatas Contoh : Hasil1, Nilai1. Baris Program merupakan bagian dari program berisikan sejumlah perintah atau instruksi dengan tujuan khusus, dimana setiap instruksi dipisahkan oleh simbol titik dua (:). Contoh : “Contoh Program Basic” SCREEN 0: COLOR: 15,1: CLS LOCATE 2,10: PRINT “Bahasa Pemrograman Quick Basic” END Konstanta merupakan definisi suatu nilai. Dimana nilai tersebut tidak mengalami perubahan selama program dijalankan, dan dapat dikenakan operasi seperti penjumlahan, perkalian, pengurangan, pembagian. Contoh : CONST PHI = 3.14 Variabel merupakan nama atau simbol yang digunakan untuk mewakili suatu nilai, dan nilai suatu variabel dapat berubah-ubah.Contoh : Harga = 45 Harga = 45 * 2 Tipe Variabel dikelompokkan menjadi dua bagian : - Variabel String merupakan variabel yang dapat menampung rangkaian karakter alpanumerik, penulisannya harus diawali dan diakhiri dengan tanda kutip, dan nama veraibel string diakhiri dengan dollar ($). Contoh : A$=”Bahasa Basic” dan B$=”Rp. 2500” Alternatif lain untuk pemberian nama variabel string adalah dengan deklarasi variabel tersebut pada awal program, dengan menggunakan statement DEFSTR batas huruf , dimana batas awal dan akhir dari variabel yang akan didefinisikan. Batas tersebut merupakan huruf awal dari variabel yang akan digunakan. Nama Variabel tersebut tidak perlu memakai simbol dollar ($). Contoh : DEFSTR A-M,W-Z WILAYAH =”Tomang-Barat” KOTA=”Jakarta” PRINT WILAYAH; KOTA NAMA$=”Abdi Darma” PRINT NAMA$ - Variabel Numerik merupakan variabel yang dapat menampung data berbentuk bilangan dan dapat melakukan operasi perhitungan. Contoh : Nilai1 = 30 Nilai2 = 10 TotalNilai = Nilai1 +Nilai2 Jenis Bilangan yang dapat ditampung untuk setiap variabel Numerik adalah : - Integer (%) : bilangan bulat berkisar antara –32767 sampai +32767 - Long Integer (&) : bilangan bulat berkisar –2.147.438.648 sampai +2.147.438.648 - Single Precision (!) : bilangan pecahan berkisar –3.37E+38 sampai +3.37E+38 - Double Precision (#) : bilangan pecahan antara –1.67D+308 sampai +1.67D+308 Contoh : Nilai1! = 7.45 Nilai2! = 6.00 Total% = Nilai1! + Nilai2! PRINT TOTAL% { Hasil Total = 13, karena % merupakan integer}
END Alternatif lain untuk pemberian nama varabel numerik yaitu deklarasi variabel numerik, dimana deklarasi variabel numerik dapat dilakukan dengan statement : - DEFINT : untuk variabel numerik integer - DEFLNG : untuk variabel numerik long interger - DEFSNG : untuk variabel numerik single precision - DEFDBL : untuk variabel numerik double precision Contoh : DEFINT A, D-F, T NILAI1 = 3.60 NILAI2 = 4.25 TOTAL = NILAI1 + NILAI2 { Total = 8, bukan 7.85, karena INT = integer} DEFSNG A, D-F, T NILAI1 = 3.60 NILAI2 = 4.25 TOTAL = NILAI1 + NILAI2 { Total = 7.85, karena SNG = Single Precision} Batasan-batasan untuk pemberian nama variabel : - Mempunyai panjang maksimum 40 karakter - Gabungan antara huruf dan angka, tetapi karakter pertama harus huruf. Contoh : Nilai1, Nilai2, A1, Botol - Tidak boleh ada spasi - Tidak boleh mempunyai nama yang sama dengan pustaka kata Quick Basic Urutan Operasi : seperti halnya pada perhitungan matematik, urutan pengoperasian operator berdasarkan hirarki yang telah ditetapkan. Yang menjadi prioritas utama oprasi perhitungan adalah operator yang terletak didalam tanda kurung. Contoh : (5+2)*3 hasil perhitungan adalah 21. Operator Aritmetik merupakan operator yang digunakan untuk perhitungan matematika. Fungsi/Operasi Simbol Pangkat ^ Perkalian dan Pembagian * dan / Pembagian Integer \ Modulo dan Divide MOD dan DIV Penjumlahan dan Pengurangan + dan Contoh penggunaan operator dalam perhitungan matematik Rumus Quick Basic A-B+C A-B+C A : B (A/B)/(C*D) CxD A2 + B3 A^2 + B^3 ((A+B)xC):D ((A+B)*C)/D Operator Relasi merupakan operator untuk perbandingan antara dua variabel, hasil yang dicapai adalah kondisi BENAR (TRUE) dan SALAH (FALSE). Fungsi Simbol Sama Dengan (equal) = Tidak Sama Dengan (not equal) <> Lebih Kecil Dari (less than) < Lebih Besar Dari (greater than) > Lebih Kecil atau Sama Dengan (less than or equal) <= Lebih Besar atau Sama Dengan (greater than or equal) >=
Contoh : IF Nilai1 > Nilai2 Then Jumlah = Nilai1 + Nilai2 Operator Logika merupakan operator yang digunakan untuk menguji beberapa relasi dimana pengujian tersebut dilakukan untuk mengetahui hubungannya. Hasil yang dicapai ialah kondisi BENAR (TRUE) atau SALAH (FALSE). Operator Nama Operasi NOT Komplemen Logika (ingkaran) AND Konjungsi OR Disjungsi XOR Eksklusif or EQP Ekivalensi IMP Implikasi Perintah (Statement) END digunakan untuk menghentikan proses program secara permanen.Sebelum proses program dihentikan, semua file yang telah dibuka akan ditutup. Setelah proses program berhenti, kendali proses akan diambil alih oleh sistem operasi. Penempatan statemen END dapat ditempatkan dimana saja. Contoh : CLS Awal : PRINT: PRINT PRINT “< Langsung tekan ENTER untuk mengakhiri program >” INPUT “Siapa Nama Anda”; Nama$ IF Nama$ = “ “ THEN END PRINT: PRINT “Bagaimana kabar anda hari ini ???” GOTO Awal Pernyataan INPUT yaitu data yang dibutuhkan pada program dimasukkan pada saat program tersebut dilaksanakan., dan menerima masukan melalui penekanan tombol keyboard dan diakhiri dengan penekanan ENTER. Contoh : INPUT “Siapa Nama Anda“; Nama$ INPUT “Anda Kuliah Dimana”;kul$ PRINT “Nama Anda”;Nama$ PRINT “Anda Adalah Mahasiswa”;kul$ END Hasil program ini dijalankan Siapa Nama Anda ? Lola
Kamu Kuliah Dimana ? Untar Nama kamu Lola Kamu Adalah Mahasiswa Untar Pernyataan READ yaitu menerima masukan data dengan cara membaca data yang terletak pada listing yang mengikuti pernyataan DAT, dan boleh diletakkan dimana saja dalam program baik sebelum atau sesudah pernyataan READ. Masing-masing data yang terletak setelah pernyataan DATA dipisahkan oleh tanda koma. Contoh : READ Nama$,Nilai DATA 4, 10 PRINT ”Nama :”;Nama$ READ A,B PRINT “Nilai :”;Nilai C = 15 * A – 5 * B DATA “Santi”,60 READ D END PRINT “E = “;E Hasil program ini dijalankan END Nama : Santi Hasil program ini dijalankan Nilai : 60 10
? Out Of Data Error Perintah PRINT berfungsi memberikan instruksi kepada komputer untuk mencetak data dilayar monitor. Contoh : PRINT “NAMA SAYA YENNY” PRINT “HOBBY SAYA MEMBACA” PRINT 50, 45 Hasil program ini dijalankan NAMA SAYA YENNY HOBBY SAYA MEMBACA 50 45
Pernyataan PRINT USING digunakan untuk mengatur tataletak atau format dari keluaran sesuai dengan posisi yang diinginkan. ! Pencetakan dilakukan hanya terhadap karakter pertama pada data string & Akan menyebabkan pencetakan data string dilakukan seperti yang tertera diantara tanda kutip ( “ “ ) “\¬_ _ _\” Pencetakan berdasarkan jumlah spasi yang terletak diantara tanda \. Jika data yang akan dicetak mempunyai panjang yang lebih dari yang disediakan maka selebihnya akan diabaikan Contoh : CLS DEFSTR A – D A = “!” B = “&” C = “\_ _ _\” DATA1 = “UNIVERSITAS” DATA2 = “INDONESIA” DATA3 = “JAKARTA” DATA4 = “INDONESIA” PRINT USING A: DATA1;DATA2 PRINT USING B: DATA3 PRINT USING C: DATA4 END Pernyataan PRINT TAB (i) digunakan untuk menentukan posisi kursor atau kolom pencetakan ke – I pada kertas printer.
Pernyataan PRINT SPC (i) digunakan untuk mencetak spasi ( blank ) sebanyak i . Contoh : PRINT ”1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435” PRINT ”Nama Pegawai”; TAB(20);”Gaji Total” PRINT ”Puspawati”;SPC(10);”Rp. 300.000” END Keluaran dari program tersebut 1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435 Nama Pegawai Gaji Total Puspawati Rp. 300.000
Pernyataam LOCATE menyebabkan kursor keposisi tertentu yang ditunjukan oleh nomor baris (maks 25) dan kolom (maks 80). Contoh : CLS LOCATE 2,6 : PRINT “Nama” LOCATE 2,24 : PRINT “Penghasilan” END Keluaran dari program tersebut 1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435 Nama Penghasilan
PERCABANGAN PELAKSANAAN INSTRUKSI 1. Perpindahan tidak bersyarat Pernyataan GOTO a. Bentuk Umum GOTO m ( m nomor baris yang dituju ) Contoh :
X=1 10 PRINT X, X^2 X = X+1 GOTO10 END Keluarannya (Output) : 11 24 39 4 16 Untuk menghentikan pengulangan tersebut b. Bentuk Umum GOTO Label ( Gunakan Nama Label ) Contoh : X=1 Awal : PRINT X, X^2 X = X+1 GOTO Awal END
Keluarannya (Output) : 11 24 39 4 16 Untuk menghentikan pengulangan tersebut 2. Perpindahan Bersyarat Merupakan perpindahan urutan pelaksanaan instruksi berdasarkan kondisi tertentu. a. Pernyataan IF .... THEN ...... ELSE Urutan pelaksanaan proses dapat dikendalikan berdasarkan kondisi True (benar) atau False (salah)
Pernyataam X Pernyataam Y AND OR TTTT TFFT FTFT FFFF Contoh : IF Nilai = 56 THEN Print ”Lulus” ELSE Print ”Gagal” ENDIF IF Nilai1 >= 60 OR Nilai2 >= 60 THEN Print “Lulus” ENDIF IF Nilai1 >= 60 AND Nilai2 >= 60 THEN Print “Lulus” ENDIF Pernyataan SELECT ….. CASE merupakan alternative dari penggunaan pernyataan IF .... THEN ...... ELSE yang terdiri dari beberapa tingkat . Contoh : ASLI% = 5 Awal: INPUT “Nilai ( untuk mengakhiri ketik 0):”, Nilai% SELECT CASE Nilai% CASE Nilai% = 0 END CASE Nilai% > ASLI% PRINT “Terlalu Besar” CASE Nilai% < ASLI% PRINT “Terlalu Kecil” CASE Nilai% = ASLI% PRINT “Benar” END SELECT GOTO Awal Pengulangan Pelaksanaan Instruksi Bentuk Umum : FOR (variable) = x TO y STEP z …. …. Next (variable) Pengulangan Tunggal
Contoh : 1. Program Mencetak ====== sebanyak 5 kali CLS FOR I = 1 TO 5 PRINT “ ============== “ NEXT I END 2. Program menghitung jumlah bilangan dari 10 sampai dengan 1 JUMLAH = 0 FOR X = 10 TO 1 STEP – 1 JUMLAH = JUMLAH + X NEXT X PRINT “Jumlah = “; JUMLAH END Keluarannya (Output) Jumlah = 55