Edisi Mei 2017 Volume X No. 1
ISSN 1979-8911
RIDGE-MM SEBAGAI SALAH SATU METODE REGRESI RIDGE YANG ROBUST TERHADAP DATA PENCILAN
Sudartianto1, Nono Suwarno2, Ahmad Taofik3 JurusanStatistika FMIPA-UNPAD, Fapet UNPAD, Jurusan Agrotek UIN email :
[email protected];
[email protected];
[email protected]
ABSTRACT In regression analysis, least squares method used adjuster, which is used to estimate the regression parameters, contains a lot of weaknesses, if there is data in the multikolinieritas especially coupled with the outliers. To overcome these weaknesses ridge-MMregression method is used. Ridge-MM regression method is a modification of the ridge regression method is based on the MM-estimator. Keywords:Multicollinearitas, outliers, ridge regression, robust regression
non-multikolinieritas, dan gangguan
1. PENDAHULUAN Analisis regresi merupakan analisis
yang
membangun
mempelajari sebuah
(r) mengikuti distribusi normal.
cara model
Salah
satu
pelanggaran
asumsi model regresi linier klasik
fungsional dari data yang digunakan
adalah
untuk
Pelanggaran asumsi ini disebabkan
menggambarkan
hubungan
adanya
adanya
multikolinieritas.
antara suatu variabel tak bebas
karena
hubungan
dengan satu atau lebih variabel
sempurna atau hampir sempurna
bebas. Dalam membangun sebuah
diantara
model regresi linier yang baik atau
dalam
cocok ada beberapa asumsi model
Multikolinieritas
regresi linier klasik yang harus
mengakibatkan taksiran parameter
dipenuhi, yaitu nilai yang diharapkan
regresi dengan menggunakan metode
dari gangguan (r) adalah nol, non-
kuadrat terkecil biasa tidak dapat
autokorelasi,
homosedastisitas,
ditentukan
variabel bebas bersifat non-stokastik,
terdefinisi.
variabel-variabel satu
dan
model
linier
bebas regresi.
sempurna
variansnya
dapat
tidak
Sedangkan,
37
Edisi Mei 2017 Volume X No. 1
ISSN 1979-8911
multikolinieritas hampir sempurna
2.
dapat
2.1 MetodeRegresi Ridge
mengakibatkan
parameter
penaksiran
regresi
menggunakan terkecil
metode
biasa
ditentukan,
dengan
Dalam analisis regresi ganda, metode
kuadrat
kuadrat terkecil biasa adalah suatu
dapat
metode yang sangat popular yang
masih
tetapi
TINJAUAN PUSTAKA
variansnya
menghasilkan sifat-sifat yang
semakin membesar seiring dengan
optimal dan mudah perhitungannya.
meningkatnya multikolinieritas.
Penaksir β dicari dengan
Salah satu metode yang dapat digunakan adanya
untuk
meminimumkan fungsi
menanggulangi
multikolinieritas
adalah
(1)
metode regresi ridge. Akan tetapi,
dan estimator dari parameter β
permasalahan
dinyatakan oleh
yang ada menjadi
lebih rumit ketika pencilan dan
OLS
X’Y(2)
=
mutilkolinieritas terdapat pada data
Metoda ini menghasilkan penaksir
yang sama.Metode regresi ridge akan
yang
menjadi tidak robust ketika terdapat
minimum di antara semu apenaksir
data pencilan. Data pencilan yang
linier tak bias asalkan kekeliruannya
timbul selalu berpengaruh terhadap
berdistribusi
penaksiran yang dilakukan dengan
identik. Akan tetapi dengan adanya
menggunakan
kuadrat
multikolinieritas maka penaksirnya
terkecil biasa dan regresi ridge. Oleh
masih tetap tak bias, akan tetapi
karena itu, diperlukan suatu metode
sudah tidak effisien lagi, karena
yang
variansinya sangat besar. Besarnya
dapat
metode
menangani
adanya
tak
bias
bebas,
pengaruh dari data pencilan dan
nilai
multikolinieritas,
multikolinieritas
metode
tersebut
dan
variansi
bervariansi
normal
yang akan
dan
disebabkan sangat
tidak lain adalahmetode ridge-MM.
membahayakan penggunaan regresi
Metode ini merupakan modifikasi
sebagai
dari metode regresi ridge yang
hipotesis, penaksiran dan peramalan.
menerapkan estimator MM yang
Sebagai alternative dari penggunaan
robust
OLS, kita bias menggunakan metode
pencilan.
terhadap
adanya
data
dasar
untuk
pengujian
regresi ridge karena dengan metode
38
Edisi Mei 2017 Volume X No. 1
ISSN 1979-8911
ini bias memperbaiki presisi dari
mana
koefisien regresi. Metode regresi
daripada
ridge pertama kali dikemukakan oleh
2.1 Penaksir Regresi Robust
Hoerl [1962] dan kemudian diperluas lebih lanjut oleh Hoerl dan Kennard [1970a].
2.2.1
lebih
kecil
.
Penaksiran
Regresi
dengan
Parameter Metode
MM-
Estimator
Penaksir
koefisien
regresi
ridge
dinyatakan sebagai
MM-estimator pertama kali diperkenalkan oleh Yohai [1985].
X’Y(3)
MM-estimator merupakan metode
Dimana I adalah matrik sidentitas (p
penaksir robust yang dapat mencapai
x p) dan k konstanta.
nilai maksimum breakdown dan
Secara praktis nilai optimal dari k
efisiensi yang tinggi metode ini
tidak diketahui. Berbagai metode
merupakan metode yang terbaik
dalam menentukan k sudah muncul
dibandingkan dengan metode Least
dalam banyak literature seperti yang
Absolute values (LAV), Least edian
dikemukakan oleh Hoerldan Kennard
Squares
(LMS),
Least
[1970b]
Squares
(LTS)
dan
RIDGE
=
dan
Gibbons
[1981].
Trimmed penaksir-M
Penaksirk dikemukakan oleh Hoerlet
menurut Midi danZahari [2007].
al [1975] diberikan oleh
Langkah-langkah (4)
penaksiran
parameter regresi dengan metode MM-estimator
dimana
adalah
sebagai
berikut : =
(5) 2.2.2
Bila k = 0, 0,
RIDGE
RIDGE
=
OLS
, bila k >
adalah penaksir yang bias
akan tetapi lebih stabil dan lebih
Penaksiran
Parameter
Regresi Awal dengan Metode Least Trimmed Square Least
trimmed
square
metode
yang
tepat daripada penaksir OLS dan bila
merupakan
k
dikembangkan oleh Rousseeuw dan
, RIDGE
Hoerldan
Kennard
[1970a] sudah menunjukkan bahwa nilai k akan selalu ada untuk k> 0 di
Leroy[1987]. Prosedur dari metode h
ini adalah meminimumkan
r i 1
2
i
39
Edisi Mei 2017 Volume X No. 1
ISSN 1979-8911
n dari kombinasi data dengan tiap h
dalam
kombinasi terdiri dari h pengamatan.
estimator adalah sebagai berikut :
Langkah-langkah dalam melakukan
melakukan
penaksiran
parameter regresi dengan metode M-
Hitung nilai taksiran skala
penaksiran parameter regresi dengan
residual M-estimator dengan
metode least trimmed square adalah
menggunakan rumus :
sebagai berikut :
Tentukan nilai h dengan
S
menggunakan rumus 3n p 1 h 4
dengan
n Buat subset data sebanyak h
Hitung nilai taksiran koefisien
; i = 1, 2, ..., n
Hitung nilai elemen-elemen wii
Wdengan menggunakan rumus
terbentukdengan menggunakan metode kuadrat terkecil biasa.
sebagai berikut :
[(Yi X'i βˆ LTS ) / S ] wii (Yi X'i βˆ LTS ) / S 1 (7)
Hitung jumlah kuadrat residu dari masing-masing subset.
ri (ˆLTS ) Yi X'iβˆ LTS .
pada matriks diagonal bobot
regresi dari tiap subset yang
1 median ri ( ˆLTS ) median ri ( ˆLTS ) 0.6745 ... (6)
Taksir model regresi dengan
; if Yi X1i βˆ LTS ; if Yi X1iβˆ LTS
jumlah kuadrat residu terkecil
dengan adalah fungsi
adalah yang cocok dengan data.
pengaruh. Fungsi yang akan
2.2.3
Penaksiran
Regresi
Parameter
dengan
Metode
M-
M-estimator
pertama
kali
digunakan adalah tipe fungsi bisquare sebagai berikut :
estimator
diperkenalkan
oleh
Huber[1964].
Prosedur dari M-estimator adalah meminimumkan n
fungsi
residual,
yaitu min (ri ) . Langkah-langkah i 1
z (1 ( z / c) 2 ) 2 ( z) 0 (8)
; z c ; z c
dengan z (Yi X'iβˆ LTS ) / S ; c = 4.685S.
c adalah konstanta
40
Edisi Mei 2017 Volume X No. 1
ISSN 1979-8911
tunning S adalah taksiran skala
tetapan k . Langkah-langkah dalam
residu M-estimator..
melakukan
Taksiran Parameter Regresi MM-
regresi dengan regresi ridge-MM
estimator dapat diperoleh dengan
adalah sebagai berikut :
menggunakan rumus :
Hitung
varians
residu
parameter
Penentuan nilai tetapan k pada ridge-MM
βˆ MM (X'WX)1 X'Wy (9)
penaksiran
adalah
dengan
menggunakan rumus : 2
MM-
pS k ' MM βˆ βˆ
estimator dengan menggunakan
MM
(11)
MM
rumus : dengan 2 S MM
(y Xβˆ MM ) '(y Xβˆ MM ) (1 n p
βˆ MM
dengan
parameter
Penaksir ridge-MM didefinisikan sebagai berikut :
regresi
dengan
metode
dan
p
βˆ RMM (X'X kI)-1 X'y (12)
MMadalah
banyaknya parameter regresi.
2.2.4
banyaknya
adalah taksiran
menggunakan estimator
adalah
parameter regresi.
0)
p
RegresiRidge-MM
dengan
k
adalah
konstanta
positif.
3. PENERAPAN 3.1 Data
Pada
metode
ridge-MM
Data yang akan dianalisis
prosedur perhitungan yang harus
disini adalah data sekunder mengenai
dilakukan tidak jauh berbeda dengan
data pengukuran komponen indikator
prosedur perhitungan yang dilakukan
Indeks
Pembangunan
Manusia
dengan menggunakan regresi
(IPM), yang meliputi Angka Harapan
ridge biasa. Perbedaan prosedur
Hidup (AHH), Angka Melek Huruf
perhitungan
ridge-MM
(AMH), dan Rata-rata Lama Sekolah
dengan regresi ridge hanya terletak
(RLS). Data diambil secara acak
pada rumus dalam menentukan nilai
sederhana sebanyak 30 Kabupaten/
antara
41
Edisi Mei 2017 Volume X No. 1
Kota
di
Indonesia.
ISSN 1979-8911
Data
ini
sepenuhnya menggunakan konsep dan
definisi
dari
variabel
pengamatan yang dipakai oleh BPS.
3.2 Penaksiran Parameter Regresi dengan Metode Kuadrat Terkecil Biasa
untuk
Data
yang
sudah distandardisasi Pada digunakan
tahap rumus
awal (2)
ini
sehingga
diperoleh nilai penaksir βˆ , sebagai berikut :
0.2151 βˆ 0.6965 0.1373
sehingga model regresi taksirannya adalah sebagai berikut :
Yˆ * 0.2151X1* 0.6965 X 2* 0.1373X 3* (13)
Dengan mentransformasikan kembali pada setiap variabel asal, maka
diperoleh
taksiran
model
regresi metode kuadrat terkecil biasa adalah sebagai berikut:
Yˆ 7.94 0.6943 X1 0.2995 X 2 0.4813 X 3 (14) Berdasarkan taksiran model regresi linier multipel (14) dapat diperoleh nilai residu ri dengan
ri Yi Yˆi adalah sebagai berikut :
42
Edisi Mei 2017 Volume X No. 1
ISSN 1979-8911
Tabel Nilai Residu Metode Kuadrat Terkecil Biasa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
ri -0.2599 -0.0347 -0.0348 0.1168 -0.0205 -0.0645 -0.0304 0.0016 0.1091 -0.0608 0.0837 -0.0136 0.0647 -0.0549 0.0907
No 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
ri -0.0550 0.0434 0.0881 -0.0803 0.0399 0.0594 -0.0458 0.0073 0.0739 0.0788 0.0554 -0.0414 -0.0547 -0.0621 0.0007
Berdasarkan hasil penaksiran model
3.3
regresi dengan menggunakan metode
dan Multikolinieritas
kuadrat terkecil biasa diatas dapat
3.3.1 Pencilan
diperoleh nilai residu seperti pada tabel
di
atas.
Nilai
residu
ini
Pengidentifikasian Pencilan
Pendeteksian pencilan dilakukan dengan menghitung nilai
selanjutnya akan digunakan untuk
Internal Studentized Residual,
melakukan proses pengidentifikasian
Deleted Studentized Residual,
terhadap
Leverage, Cook’s Distance, dan
pencilan
multikolinieritas.
dan
DFIT sehingga diperoleh hasil sebagai berikut :
43
Edisi Mei 2017 Volume X No. 1
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
ISSN 1979-8911
Tabel Nilai SRES, TRES, HI, COOK, dan DFIT SRES TRES HI COOK DFIT -3.24412 -4.12328 0.057271 0.159840 -1.01629 -0.45484 -0.44780 0.143656 0.008676 -0.18341 -0.45874 -0.45167 0.154819 0.009637 -0.19331 1.53496 1.57837 0.149227 0.103316 0.66104 -0.27113 -0.26624 0.162863 0.003575 -0.11743 -0.87327 -0.86915 0.198669 0.047267 -0.43277 -0.40447 -0.39787 0.171594 0.008472 -0.18108 0.02292 0.02247 0.327058 0.000064 0.01567 1.56899 1.61697 0.289935 0.251294 1.03325 -0.82610 -0.82090 0.203714 0.043647 -0.41521 1.09861 1.10318 0.147701 0.052290 0.45924 -0.18615 -0.18265 0.215786 0.002384 -0.09581 0.80852 0.80298 0.060599 0.010542 0.20394 -0.73335 -0.72667 0.175487 0.028616 -0.33524 1.15347 1.16117 0.092078 0.033734 0.36979 -0.69873 -0.69168 0.089601 0.012013 -0.21699 0.60099 0.59346 0.234044 0.027592 0.32805 1.09577 1.10020 0.050082 0.015826 0.25262 -1.00045 -1.00047 0.052754 0.013936 -0.23610 0.50166 0.49431 0.069911 0.004729 0.13552 0.75211 0.74566 0.083766 0.012929 0.22546 -0.58123 -0.57368 0.089706 0.008323 -0.18009 0.09206 0.09029 0.069985 0.000159 0.02477 0.93769 0.93544 0.088782 0.021417 0.29199 1.01815 1.01889 0.120679 0.035567 0.37746 0.69159 0.68448 0.058350 0.007409 0.17039 -0.51874 -0.51132 0.064162 0.004612 -0.13389 -0.68784 -0.68070 0.072430 0.009236 -0.19021 -0.78389 -0.77792 0.078689 0.013121 -0.22735 0.01011 0.00991 0.226604 0.000007 0.00536
Telah
dijelaskan
sebelumnya
bahwa
suatu
pengamatan
dikatakan
pencilan
jika
TRES t( / 2;n-( p 1)-1) atau TRES t( / 2;n( p 1)1)
; dengan t(0.025;25) 2.06
HI (2( p 1) -1) / n ; dengan
memenuhi beberapa ketentuan,
(2( p 1) -1) / n 0.2333
yaitu sebagai berikut :
SRES 2 atau SRES 2
COOK F( ;( p 1),n ( p 1)) ;
dengan F(0.05;4,26) 2.74
44
Edisi Mei 2017 Volume X No. 1
ISSN 1979-8911
p 1 ; n
DFIT 2
2
p 1 0.7303 n
dengan
hasil
terdapat
sebagai
tahap
multikolinieritas
perhitungan diatas dapat dilihat
pengamatan
Multikolinieritas Pada
Berdasarkan
bahwa
3.3.2
beberapa
yang
ini dideteksi
dengan
menghitung
nilai
bilangan
kondisi.
Dari
perhitungan diperoleh hasil eigen sebagai berikut :
dideteksi
pencilan,
yaitu
pengamatan ke-1, 8, 9, dan 17. Pengamatan
ke-1
dideteksi
Tabel Nilai Eigen dari Matriks X’X
sebagai outlier, yaitu pengamatan yang
memiliki
Nilai Eigen
studentized pada
λ1
2.6633
sekumpulan data. Pengamatan
λ2
0.3159
λ3
0.0208
residual
yang
besar
ke-8, 9, dan 17 dideteksi sebagai leverage value, yaitu pengamatan yang memiliki nilai-nilai Xi dan Yi yang agak jauh dari data yang
Berdasarkan hasil perhitungan nilai
lain. Selain itu, pengamatan ke-9
eigen diatas didapat nilai bilangan
juga
kondisi
dideteksi
sebagai
sebesar
128.1665.
Oleh
pengamatan berpengaruh, yaitu
karena itu, dapat diketahui bahwa
pengamatan yang mempengaruhi
terdapat pelanggaran asumsi regresi
model
Pengamatan
linier klasik, yakni multikolinearitas.
membuat
Ini artinya bahwa terdapat hubungan
regresi.
berpengaruh
dapat
model regresi dengan metode kuadrat
terkecil
linier di antara variabel bebas.
biasa
Dengan adanya pelanggaran
menyimpang dari pola sebagian
asumsi model regresi linier klasik,
besar data.
yaitu multikolinearitas yang diikuti adanya pencilan, maka penaksiran parameter
regresi
tidak
dapat
dilakukan dengan metode kuadra 45
Edisi Mei 2017 Volume X No. 1
ISSN 1979-8911
terkecil biasa ataupun metode regresi
adalah sebanyak 2035800 dan setiap
ridge karena taksiran model yang
subset terdiri dari 23 pengamatan.
diperoleh akan terpengaruhi oleh
Dengan
menggunakan
adanya pencilan. Oleh karena itu,
software
penaksiran
parameter regresi awal dengan nilai
parameter
regresi
dilakukan dengan metode ridge-MM.
jumlah
diperoleh
kuadrat
taksiran
residu
sebesar
0.1222 adalah sebagai berikut : 3.4
Penaksiran
Regresidengan
0.1957 ˆβ = 0.6518 LTS 0.2180
Parameter
Metode
MM-
estimator Telah
dijelaskan
bahwa
3.4.2
Penaksiran
penaksiran parameter regresi dengan
Regresi
metode
MM-estimator
Estimator
dengan
beberapa
dilakukan
langkah,
Penaksiran
Parameter
Trimmed
Square
Pada tahap ini hal pertama harus
dilakukan
adalah
menentukan banyaknya subset yang terbentuk
dan
menentukan
banyaknya pengamatan untuk setiap subset
yang
Metode
tahap
ini
M-
langkah
pertama yang harus dilakukan adalah
Regresi Awal dengan Metode Least
yang
Pada
yaitu
sebagai berikut : 3.4.1
dengan
Parameter
terbentuk.
Dari
perhitungan diperoleh hasil bahwa banyaknya subset yang terbentuk
menghitung taksiran skala residual untuk
M-estimator.
Dengan
menggunakan rumus (6) diperoleh nilai taksiran skala residual untuk Mestimator
adalah
sebesar0.0678.
Kemudian
dilakukan
penaksiran
parameter
regresi
dengan
menggunakan rumus (9) dengan matriks diagonal W pada rumus (7) dan (8) sehingga diperoleh nilai elemen-elemennya sebagai
(wii)
berikut
adalah :
Tabel Nilai Elemen-elemen Matriks Diagonal W No
wii
No
wii
1
0.0000
16
0.0000
2
0.9988
17
0.0000
46
Edisi Mei 2017 Volume X No. 1
ISSN 1979-8911
3
0.9999
18
0.0000
4
0.0000
19
0.0000
5
0.9784
20
0.0000
6
0.2751
21
0.0000
7
0.6348
22
0.0000
8
0.9991
23
0.3430
9
0.0000
24
0.0000
10
0.0000
25
0.0000
11
0.0000
26
0.0000
12
0.7439
27
0.0000
13
0.0000
28
0.0000
14
0.0000
29
0.0000
15
0.0000
30
0.0000
Berdasarkan hasil perhitungan diatas dapat
diperoleh
parameter dengan
regresi
nilai
taksiran
MM-estimator
menggunakan
software
adalah sebagai berikut :
estimator
varians dengan
harus
besarnya
Penaksiran
nilai
k.
adalah Dengan
menggunakan rumus (11) diperoleh
dapat diperoleh nilai βˆ RΜΜ dengan menggunakan
residu
rumus
(12),
yaitu
sebagai berikut :
MM-
menggunakan
0.2093 ˆβ RMM = 0.6763 0.1612
rumus (10), yaitu sebesar 0.0075.
3.4.3
ditentukan
Berdasarkan nilai k = 0.0585
Selain itu, dapat diperoleh nilai
yang
besarnya nilai k sebesar 0.0585.
0.1986 βˆ MM = 0.6535 0.2150
juga
Pada tahap ini hal pertama
Parameter
Regresi dengan Metode Ridge-
sehingga diperoleh taksiran model
MM
regresi ridge-MM adalah sebagai berikut : 47
Edisi Mei 2017 Volume X No. 1
ISSN 1979-8911
Yˆ * 0.2093X1* 0.6763X 2* 0.1612 X 3* menganggap angka harapan (15) hidup dan angka melek huruf bernilai konstan, maka indeks
Dengan mentransformasikan kembali pada setiap variabel asal,
pembangunan
maka
meningkat sebesar 0.5651.
diperoleh
taksiran
model
regresi ridge-MM adalah sebagai berikut:
manusia
Berdasarkan hasil
akan
taksiran
model regresi (15) dapat diperoleh
Yˆ 1.8432 0.6755 X1 0.2908 X 2 0.5651nilai X 3 koefisien determinasi sebesar 99.28%,artinya bahwa sebanyak (16) Persamaan tersebut dapat diartikan
99,28%
variabel
sebagai berikut:
pembangunan
1. Rata-rata indeks pembangunan
dijelaskan
indeks
manusia
oleh
dapat
variabel
angka
manusia akan berkurang 1.8432
harapan hidup, angka melek huruf,
apabila angka harapan hidup,
dan
angka melek huruf, dan rata-rata
Sedangkan sisanya sebesar 0.72%
lama sekolah bernilai nol.
dijelaskan oleh variabel lain.
rata-rata
lama
sekolah.
2. Jika setiap angka harapan hidup bertambah
1
tahun
dengan
menganggap angka melek huruf dan
rata-rata
lama
5. KESIMPULAN
sekolah
Berdasarkan
hasil
bernilai konstan, maka indeks
pembahasan yang telah dilakukan
pembangunan
dapat diambil kesimpulan sebagai
manusia
akan
meningkat sebesar 0.6755.
berikut :
3. Jika setiap angka melek huruf bertambah
1
menganggap
1.
Setelah
dilakukan
%
dengan
pendeteksian terhadap pencilan dan
angka
harapan
mulitkolinieritas
pada
hidup dan rata-rata lama sekolah
ternyata terdapat
bernilai konstan, maka indeks
yang
pembangunan
manusia
akan
meningkat sebesar 0.2908. 4. Jika setiap rata-rata lama sekolah bertambah
1
tahun
diikuti
data
multikolinieritas
adanya
pencilan
sehingga metode penaksiran parameter regresi yang digunakan adalah metode ridge-MM.
dengan 48
Edisi Mei 2017 Volume X No. 1
2.
ISSN 1979-8911
Metode ridge-MM digunakan
untuk
mengatasi
multikolinieritas sempurna
dan
adanya
tidak pencilan
yang
Model taksiran regresi ridge-
lama
sekolah
bernilai konstan, maka indeks
merupakan pengamatan berpengaruh. 3.
rata-rata
pembangunan
manusia akan meningkat sebesar 0.2908. d. Jika setiap rata-rata lama
MM yang diperoleh adalah sebagai
sekolah
bertambah
berikut :
tahun
Yˆ 1.8432 0.6755 X1 0.2908 X 2 0.5651X 3
menganggap
1
dengan angka
harapan hidup dan angka Persamaan
tersebut
dapat
diartikan sebagai berikut: a. Rata-rata
indeks
pembangunan
manusia
akan berkurang 1.8432 apabila
angka
melek konstan,
huruf maka
pembangunan
bernilai indeks manusia
akan meningkat sebesar 0.5651.
harapan
hidup, angka melek huruf, dan rata-rata lama sekolah bernilai nol. b. Jika setiap angka harapan hidup bertambah 1 tahun dengan
menganggap
angka melek huruf dan rata-rata
lama
sekolah
bernilai konstan, maka indeks
pembangunan
manusia akan meningkat sebesar 0.6755. c. Jika setiap angka melek huruf bertambah 1 % dengan
menganggap
angka harapan hidup dan 49
Edisi Mei 2017 Volume X No. 1
ISSN 1979-8911
DAFTAR PUSTAKA Huber,
P.
J.
(1973).
Robust
Gibbons, D. (1981). A Simulation
Regression:Asymtotics. Conjectures
Study of Some Ridge
and Monte Carlo. The Annals of
Journal
of
Estimators.
American
Statistical
Statistics.1: 799-821.
Association.76: 131-139. Rousseeuw,
P.
J.
and
A.
M.
Hoerl, A. E. (1962). Application of
Leroy.(1987). Robust Regression and
Ridge
Outlier Detection.New York: John
Analysis
Problems.
to
Regression
Chemical
Engineering
Wiley Sons.
Progress.58: 54-59. Yohai, V.J.(1985). High BreakdownHoerl,
A.
E.
and
R.
W.
Pointand High Efficiency Robust
Kennard.(1970a). Ridge Regression:
Estimates for Regression.TheAnnals
Iterative Estimation of the Biasing
of Statistics.15 (20): 642-656.
Parameter.Communications
in
Statistics: A. Theory Methods. 5: 77-
Midi, H. dan Zahari, M. 2007. A
88.
Simulation
Study
Regression
Estimators
Presence
of
Hoerl,
A.
E.
and
R.
W.
Multicolinierity.
Applications
Teknologi Malaysia.
Nonorthogonal
Ridge in
Outliers
Kennard.(1970b). Ridge Regression: to
on
The and
Universiti
Problems.Technometrics.12: 69-82. Hoerl,
A.
E.
and
K.
F.
Midi, H., Nurulhuda F.M.A., dan
Baldwin.(1975). Ridge Regression:
Ismail, N.F. 2006. The Performance
Some Simulations. Communications
of Clustering Approach with Robust
in Statistics.4: 104-123.
MM-Estimator forMultiple Outlier Detection
Hoerl, A. E., R. W. Kennard and K. F.
Baldwin.(1975).
Regression:
Some
Commun.Stat. 4:104-123.
in Linear Regression.
Universiti Teknologi Malaysia.
Ridge Simulation
Montgomery, Elizabeth
Douglas A.
Peck.
C.
dan 1992.
50
Edisi Mei 2017 Volume X No. 1
ISSN 1979-8911
Introduction to Linier Regression
Soemartini. 2007. Pencilan (Outlier).
Analysis. Penerbit : John Wiley &
Universitas Padjadjaran.
Sons, Inc.Canada. Sen, Ashish dan Muni Srivastava.
Soemartini.
2008.
1990. Regression Analysis : Theory,
Multikolinieritas
Method, and Applications. Penerbit :
Ridge
Springer-Verlag. New York.
Padjadjaran.
Penyelesaian
melalui
Regression.
Metode
Universitas
51