PROSIDING 20 13© Arsitektur
Elektro
Geologi
Mesin
HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Perkapalan Sipil
REVITALISASI PERMUKIMAN BERBASIS KEGIATAN EKONOMI RUMAH TANGGA DI KECAMATAN UJUNG TANAH KOTA MAKASSAR Yusni Mustari, Suriana La Tanrang & Muhammad Anwar Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea € Makassar, 90245 Telp./Fax: (0411) 586265/(0411) 587707 e-mail:
[email protected]
Abstract Kelurahan Cambaya merupakan salah satu daerah dengan kegiatan ekonomi berbasis rumah tangga di Kota Makassar, yang memerlukan perhatian khusus yaitu usaha pengelolaan dan penjualan ikan kering, kerajinan, makanan ringan, dan pelayanan jasa belum ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai sehingga berdampak pada tidak maksimalnya hasil yang didapatkan masyarakat dari usaha tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik sarana dan prasarana penunjang kegiatan ekonomi berbasis rumah tangga dan arahan konsep revitalisasi permukiman untuk menunjang kegiatan ekonomi tersebut. Dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif, analisis komparatif, analisis spasial, analisis zonasi, maka dapat diketahui karakteristik sarana dan prasarana penunjang dan arahan konsep revitalisasi permukiman untuk menunjang kegiatan ekonomi berbasis rumah tangga di Kelurahan Cambaya, hasilnya menunjukkan bahwa karakteristik sarana dan prasarana belum memadai hal ini disebabkan sarana produksi dan pemasaran menggunakan pekarangan (bahu jalan), pembuangan sampah yang belum teratur, jaringan jalan yang rusak dan sempit, drainase yang tertimbun oleh sampah hasil kegiatan ekonomi, adapun arahan konsep meliputi penataan sarana produksi dan pemasaran, sistem pembuangan sampah, penataan jalan dan drainase. Kata Kunci: karakteristik, kelurahan cambaya, kegiatan ekonomi berbasis rumah tangga, sarana dan prasarana, revitalisasi (arahan konsep penataan)
PENDAHULUAN Permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain dikawasan perkotaan atau jawasan pedesaan. (UU No. 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan Permukiman). Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, rumah pada dasarnya berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga (Undang-Undang No 2 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Permukiman). Kegiatan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup dengan merubah fungsi dasar rumah yang digunakan sebagai tempat tinggal, akan tetapi juga digunakan sebagai tempat untuk melakukan usaha. Kegiatan ekonomi berbasis rumah tangga di Kelurahan Cambaya belum ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai sehingga berdampak pada tidak maksimalnya hasil yang didapatkan masyarakat dari usaha tersebut. Sarana dan prasarana yang yang belum memadai adalah tempat fasilitas produksi, fasilitas pemasaran, persampahan, jalan, drainase, air bersih dan listrik. Pengertian Permukiman -
Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga (UU no.4 tahun 1992). Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan. (UU no.4 tahun 1992).
Volume 7 : Desember 2013
Group Teknik Arsitektur TA7 - 1
ISBN : 978-979-127255-0-6
Revitalisasi Pemukiman berbasis Kegiatan… Arsitektur Elektro Geologi -
Yusni Mustari, Suriana La Tanrang & Muhammad Anwar Mesin Perkapalan Sipil
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain dikawasan perkotaan atau jawasan pedesaan. (UU No. 1 Tahun 2011).
Konsep Produksi Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efisiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka. Konsep Pemasaran Konsep-konsep inti pemasaran meliputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing. Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan beberapa cara yaitu: - Temukan keinginan pasar dan penuhilah. - Buatlah yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual yang dapat dibuat. - Cintailah pelanggan, bukan produk anda. - Lakukanlah menurut cara anda (Burger king). - Andalah yang menentukan (United Airlines). Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney). Prasarana Persampahan Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian barang rusak atau cacat dalam pembuatan manufaktur atau materi berlebihan atau ditolak atau buangan" (Kamus Istilah Lingkungan, 1994). Prasarana Jalan Klasifikasi Jalan Lingkungan Perumahan Berdasarkan Peraturan Pemerintah tahun 1993; - Jalan penghubung lingkungan perumahan, adalah jalan yang menghubungkan lingkungan perumahan dengan jalan lokal tersebut. o Row (right of way) lebar jalan minimum 13 m. o Lebar pengerasan aspal minimum 6 m. o Lebar pengerasan bahu jalan 1 m. - Jalan poros lingkungan perumahan, adalah jalan yang menghubungkan jalan lingkungan dengan permukiman satuan lainnya. o Row minimum 11 m. o Lebar pengerasan aspal minimum 4,5 m. o Lebar pengerasan bahu jalan 1 m. - Jalan lingkungan perumahan, adalah jalan yang ada dalam satuan permukiman atau lingkungan perumahan, dibagi dalam: o Jalan lingkungan Perumahan I Adalah jalan di dalam lingkungan yang dipergunakan untuk segala macam kendaraan yaitu: a). Row minimum 7,5 m. b). Lebar pengerasan aspal minimum 3,5 m.
ISBN : 978-979-127255-0-6
Group Teknik Arsitektur TA7 - 2
Volume 7 : Desember 2013
PROSIDING 20 13© Arsitektur o
Elektro
Geologi
HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Perkapalan Sipil
Mesin
Jalan lingkungan perumahan II Adalah jalan didalam lingkungan perumahan yang dipergunakan untuk menampung arus manusia dari jalan setapak menuju suatu fasilitas lingkungan yaitu: a). Row minimum 3,6 m. b). Lebar pengerasan minimum 0,9 m.
Drainase Drainase adalah serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal (Suripin, 2003, hal: 8). Adapun jenis-jenis saluran meliputi: a). Saluran utama (primer); berfungsi melayani hampir seluruh bagian wilayah kota sehingga kekurangan saluran ini akan berdampak sangat luas bagi wilayah kota. b). Saluran pengumpul (kolektor) Air Bersih Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan akan menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasannya, air bersih adalah air yang memenuhi persyaratan b a g i sistem penyediaan air minum. Prasarana Listrik Kelistrikan adalah suatu tata cara atau aturan dalam instalasi dan pengukuran yang berhubungan dengan listrik. Yang akan digunakan untuk sumber satuan perangkat pelanggan adalah insarta. Batasan mengenai Ketenagalistrikan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.15 Tahun 1985 mengenai Tenaga listrik adalah salah satu bentuk energi sekunder yang dibangkitkan, ditransmisikan, dan didistribusikan untuk segala macam keperluan, dan bukan listrik yang dipakai untuk komunikasi atau isyarat. Penyediaan tenaga listrik harus dilakukan dengan memperhatikan: - Keseimbangan sumber daya alam dan kelestarian lingkungan hidup serta pengaruh lingkungan. - Persyaratan bagi keamanan instalasi dan kemampuan pelaksanaannya.
METODE PENELITIAN Lokasi penelitian di Kelu Kelurahan Cambaya, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar. Luas 530 m2, jumlah penduduk 6.429 jiwa, kepadatan penduduk 0,08 %/km2. Penetapan sampel dengan melihat kegiatan ekonomi berbasis rumah tangga yang paling dominan. Berdasarkan perhitungan pengambilan dari keempat zona yang telah dibagi sebelumnya maka, jumlah sampel seluruhnya 130 sampel. Tabel 1. Jumlah Kegiatan Ekonomi Berbasis Rumah Tangga berdasarkan Zona di Kelurahan Cambaya Zona 1
Kegiatan Ekonomi Usaha Ikan
2
Usaha Kerajinan
3
Usaha Makanan Ringan
4
Pelayanan Jasa
Jenis Kegiatan Ekonomi Pengeringan Ikan Penjualan Ikan Mebel Kue Jalangkote Bakso Es Cendol Es Teler Gorengan Ice Cream Tukang Jahit Salon Isi Ulang Air Minum Kios Laundry
Jumlah
Volume 7 : Desember 2013
Group Teknik Arsitektur TA7 - 3
N 15 17 10 10 7 6 4 5 7 6 10 8 5 14 6 130
% 12 13 8 8 5 5 3 4 5 5 8 6 4 11 5 100
ISBN : 978-979-127255-0-6
Revitalisasi Pemukiman berbasis Kegiatan… Arsitektur Elektro Geologi
Yusni Mustari, Suriana La Tanrang & Muhammad Anwar Mesin Perkapalan Sipil
Gambar 1. Peta Pembagian Zona Penelitian (Sumber; Survey Lapangan, Citra Satelit)
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif Kualitatif, Komparatif, Spasial,dan Zonasi dengan mendeskripsikan karakteristik kegiatan ekonomi di Kelurahan Cambaya. Penelitian ini membahas: 1). Karakteristik sarana berupa: produksi, pemasaran dan sistem pembelian bahan baku serta proses pemasaran 2). Karakteristik prasarana berupa: persampahan, jaringan jalan,drainase, air bersih dan listrik. Tabel 2. Variabel Penelitian No 1
2
Rumusan Masalah Karakteristik sarana dan prasarana penunjang kegiatan ekonomi berbasis rumah tangga
Arahan Konsep Revitalisasi Permukiman Untuk Menunjang Kegiatan Ekonomi Berbasis Rumah Tangga
Unit Analisis a. Sarana Produksi Pemasaran Sistem embelian bahan baku dan Pemasaran b. Prasarana Jalan Persampahan Drainase Air Bersih Listrik
Jenis Data
Primer Sekunder
Teknik Analisis
Analisis Deskriptif Kualitatif Analisis Komparatif Analisis Spasial. Analisis Zonasi
Hasil Analisis
HASIL DAN BAHASAN Karakteristik sarana dan prasarana penunjang kegiatan ekonomi berbasis rumah tangga sebagai berikut: a. Karakteristik Sarana produksi (Gambar 2) Pada usaha pengeringan ikan sebanyak 28% tempat produksi yang menimbulkan bau yang tidak sedap. Pada usaha makanan ringan sebanyak 8% tempat produkasi yang membuang limbah di drainase sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. b. Karakteristik Sarana Pemasaran (Gambar 3) Pada usaha makanan ringan sebanyak 28% yang menggunakan pekarangan (bahu jalan) sebagai tempat pemasaran sehingga menyebabkan terganggunya kelancaran lalulintas. c. Karakteristik Sistem Pembelian Bahan Baku dan Pemasaran Produksi Moda transportasi yang digunakan untuk pembelian bahan baku dengan pengankutan menggunakan kendaraan.
ISBN : 978-979-127255-0-6
Group Teknik Arsitektur TA7 - 4
Volume 7 : Desember 2013
PROSIDING 20 13© Arsitektur
Elektro
Geologi
Mesin
HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Perkapalan Sipil
d. Karakteristik Prasarana Persampahan (Gambar 4) Sistem pengangkutan sampah yang hanya tiga kali seminggu sehingga sampah pada usaha pengeringan ikan menimbulkan bau yang tidak sedap. Kurangnya penyediaan bak sampah yang dimiliki warga sehingga warga membuang sampahnya di sembarang tempat seperti kanal atau drainase dan membakar sampah tersebut.
Gambar 2. Peta Karakteristik Sarana Produksi (Sumber: Survey Lapangan, Citra Satelit)
Gambar 3. Peta Karakteristik Sarana Pemasaran (Sumber: Survey Lapangan, Citra Satelit)
Gambar 4. Peta Karakteristik Persampahan (Sumber: Survey Lapangan, Citra Satelit)
e. Karakteristik Jaringan Jalan (gambar 5) Jaringan jalan sebagai akses pembelian bahan baku serta pemasaran hasil produksi yakni jalan kolektor umumnya berlubang, lebar 4 meter serta jalan lingkungan dengan lebar 1 meter sehingga menghambat proses kegiatan ekonomi rumah tangga.
Volume 7 : Desember 2013
Group Teknik Arsitektur TA7 - 5
ISBN : 978-979-127255-0-6
Revitalisasi Pemukiman berbasis Kegiatan… Arsitektur Elektro Geologi
Yusni Mustari, Suriana La Tanrang & Muhammad Anwar Mesin Perkapalan Sipil
f. Karakteristik Drainase (Gambar 6) Saluran drainase kegiatan ekonomi belum berfungsi dengan baik, hal ini disebabkan saluran drainase tertimbun sampah, tersumbat dan mengalami pendangkalan sehinga limbah kegiatan ekonomi tidak mengalir.
Gambar 5. Peta Karakteristik Jaringan Jalan (Sumber: Survey Lapangan, Citra Satelit)
Gambar 6. Peta Karakteristik Drainase (Sumber: Survey Lapangan, Citra Satelit)
g. Karakteristik Air Bersih Sistem distribusi air bersih kegiatan ekonomi umumnya bersumber dari PDAM tidak lancar sehingga pada proses pencucian ikan distribusi air tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari serta tidak layak untuk digunakan pada proses pembuatan makanan ringan hal ini disebabkan air berbau.
Gambar 7. Peta Karakteristik Air Bersih (Sumber: Survey Lapangan, Citra Satelit)
ISBN : 978-979-127255-0-6
Group Teknik Arsitektur TA7 - 6
Volume 7 : Desember 2013
PROSIDING 20 13© Arsitektur
Elektro
Geologi
Mesin
HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Perkapalan Sipil
h. Karakteristik Listrik Kebutuhan listrik untuk setiap jenis kegiatan ekonomi berbasis rumah tangga telah terakomodir dengan baik. Arahan konsep revitalisasi permukiman untuk menunjang kegiatan ekonomi berbasis rumah tangga merupakan penataan kembali sarana dan prasarana seperti: a. Sarana produksi dengan menyediakan tempat pengeringan efek rumah kaca yang berguna untuk menutup siskulasi didalam rumah kaca agar bau ikan tidak menyebar.
Gambar 8. Arahan Konsep Penataan Sarana Produksi (Sumber: Survey Lapangan, Citra Satelit)
b. Sarana pemasara dengan menyediakan jalur khusus untuk gerobak yang memanfaatkan drainase tertutup.
Gambar 9. Arahan Konsep Penataan Sarana Pemasaran c. prasarana persampahan dengan arahan sistem pengangkutan sampah yang hanya tiga kali seminggu serta penyediaan bak sampah pribadi yang tertutup.
Gambar 10. Arahan Konsep Penataan Persampahan
Volume 7 : Desember 2013
Group Teknik Arsitektur TA7 - 7
ISBN : 978-979-127255-0-6
Revitalisasi Pemukiman berbasis Kegiatan… Arsitektur Elektro Geologi
Yusni Mustari, Suriana La Tanrang & Muhammad Anwar Mesin Perkapalan Sipil
Gambar 11. Arahan Konsep Penataan Sistem Pengangkutan Sampah
d. jaringan jalan dengan arahan penambahan lajur sehingga lebar jalan 6 meter sesuai dengan SNI jalan kolektor.
Gambar 12. Arahan Konsep Penataan Jaringan Jalan
Gambar 13. Potongan Konsep Penataan Jaringan Jalan (Sumber: Survey Lapangan, Citra Satelit)
SIMPULAN Karakteristik sarana dan prasarana penunjang kegiatan ekonomi berbasis rumah tangga sebagai berikut: a. Karakteristik Sarana produksi Pada usaha pengeringan ikan sebanyak 28% tempat produksi yang menimbulkan bau yang tidak sedap. Pada usaha makanan ringan sebanyak 8% tempat produkasi yang membuang limbah di drainase sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. b. Karakteristik Sarana Pemasaran Pada usaha makanan ringan sebanyak 28% yang menggunakan pekarangan (bahu jalan) sebagai tempat pemasaran sehingga menyebabkan terganggunya kelancaran lalulintas. c. Karakteristik Sistem Pembelian Bahan Baku dan Pemasaran Produksi Moda transportasi yang digunakan untuk pembelian bahan baku dengan pengankutan menggunakan kendaraan.
ISBN : 978-979-127255-0-6
Group Teknik Arsitektur TA7 - 8
Volume 7 : Desember 2013
PROSIDING 20 13© Arsitektur
Elektro
Geologi
Mesin
HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Perkapalan Sipil
d. Karakteristik Prasarana Persampahan Sistem pengangkutan sampah yang hanya tiga kali seminggu sehingga sampah pada usaha pengeringan ikan menimbulkan bau yang tidak sedap. Kurangnya penyediaan bak sampah yang dimiliki warga sehingga warga membuang sampahnya di sembarang tempat seperti kanal atau drainase dan membakar sampah tersebut. e. Karakteristik Jaringan Jalan Jaringan jalan sebagai akses pembelian bahan baku serta pemasaran hasil produksi yakni jalan kolektor umumnya berlubang, lebar 4 meter serta jalan lingkungan dengan lebar 1 meter sehingga menghambat proses kegiatan ekonomi rumah tangga. f. Karakteristik Drainase Saluran drainase kegiatan ekonomi belum berfungsi dengan baik, hal ini disebabkan saluran drainase tertimbun sampah, tersumbat dan mengalami pendangkalan sehinga limbah kegiatan ekonomi tidak mengalir. g. Karakteristik Air Bersih Sistem distribusi air bersih kegiatan ekonomi umumnya bersumber dari PDAM tidak lancar sehingga pada proses pencucian ikan distribusi air tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari serta tidak layak untuk digunakan pada proses pembuatan makanan ringan hal ini disebabkan air berbau. h. Karakteristik Listrik Kebutuhan listrik untuk setiap jenis kegiatan ekonomi berbasis rumah tangga telah terakomodir dengan baik. Arahan konsep revitalisasi permukiman untuk menunjang kegiatan ekonomi berbasis rumah tangga merupakan penataan kembali sarana dan prasarana seperti sarana produksi dengan menyediakan tempat pengeringan efek rumah kaca yang berguna untuk menutup siskulasi didalam rumah kaca agar bau ikan tidak menyebar, sarana pemasara dengan menyediakan jalur khusus untuk gerobak yang memanfaatkan drainase tertutup, prasarana persampahan dengan arahan sistem pengangkutan sampah yang hanya tiga kali seminggu serta penyediaan bak sampah pribadi yang tertutup, jaringan jalan dengan arahan penambahan lajur sehingga lebar jalan 6 meter sesuai dengan SNI jalan kolektor.
DAFTAR PUSTAKA Arawinda Nawagamuwa dan Nils Viking,2003. Sarana dan Prasarana Permukiman. Yogyakarta: Penerbit Daud, Anwar. 2002. Aspek Kesehatan Penyediaan Air Bersih, Jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Makassar. Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum, Perencanaan desa. Kodoatie, J.Robert, 2005.Pengantar Manajemen Infrastruktur, Pustaka pelajar, Semarang. Kuswartojo,tjuk, 2005, Perumahan dan Permukiman di Indonesia, ITB, Bandung. Kusumastuti, (2005), Peran Permukiman Kumuh Dalam Pengembangan Potensi Sosial Ekonomi Penduduknya, Alumni Arsitektur ITS Surabaya. Maning, Cris dan Tadjuddin Noer Effendi.1991.Urbanisasi, Pengangguran, dan Sektor Informal. Yayasan obor Indonesia, Jakarta. Nasir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta. Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan, Departemen Pekerjaan Umum, 2002, Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor: 327/KPTS/M/2002, Lampiran V. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum no. 63/ PRT/ 1993 Tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai Dan Bekas Sungai. Poli, S. 2004. Ruang dan Kegiatan Pengembangan Kota. PSKMP Universitas Hasanuddin. Makassar 2004. Romaidhi. 2008. Pengelolaan Sanitasi Secara Terpadu Sungai Widuri : Studi Kasus Kampung Nitiprayan Yokyakarta. Jurusan teknik lingkungan, Universitas Islam Indonesia. Sinulingga, B.D. 2005. Pembangunan Kota, Tinjauan Regional dan Lokal. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta. Suripin. 2003,Sistem Drainase Perkotaan Yang Berkelanjutan. Yokyakarta: Penerbit Andi,. Tarigan, Robinson. 2005. Perencanaan Pembangunan Wilayah, Edisi revisi. Jakarta : Penerbit Bumi Aksara Wati, Masrul.2007. Perancangan Waterfront Dumai Sebagai Pengembangan Kawasan Perdagangan Dan Wisata. Program Magister Arsitektur Institut Teknologi Bandung, Bandung. Undang-Undang No.4 Tahun 1992 Tentang Perumahan Dan Permukiman
Volume 7 : Desember 2013
Group Teknik Arsitektur TA7 - 9
ISBN : 978-979-127255-0-6
Revitalisasi Pemukiman berbasis Kegiatan… Arsitektur Elektro Geologi
Yusni Mustari, Suriana La Tanrang & Muhammad Anwar Mesin Perkapalan Sipil
Undang-Undang No.26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang SNI (Standar Nasional Indonesia) Tahun 2004 Tentang Sarana dan Prasarana. Suripin. 2003,Sistem Drainase Perkotaan Yang Berkelanjutan.Yokyakarta: Penerbit Andi. http://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-konsep-definisi-pemasaran/senin 23 september 2013. http://id.scribd.com/doc/30504975/Prasarana-Jalan/senin 23 september 2013. http://pasangiklangratis33.wordpress.com/2010/01/13/cash-credit-motor-gerobak/ senin 7 oktober 2013. http://www.nusaadv.com/templ/damaibiru/desc.php?&idb=23290/ kamis 10 oketober 2013. http://www.narotama.ac.id/index.php/detil//318/Penyuluhan_Lingkungan_&_Bank_Sampah_Untuk_Kader_PK K.html/kamis 10 0ktober 2013. http://www.piktarikolot.com/2012/06/pik-tarikolot-gerobak-sampah.html senin 19 oktober 2013.
ISBN : 978-979-127255-0-6
Group Teknik Arsitektur TA7 - 10
Volume 7 : Desember 2013