PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP AUDIT JUDGMENT
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Universltas blarn Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Oleh:
RENYRETNOWATI NIJ.\1:105082002770
h.i~~sifikasi
: ....... ~...........
H
• • k . . . . . . . . . .-
..... H.,
JURUSAN AKUNTANSI FAI(ULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2009 M/1430 H
PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP AUDIT JUDGMENT
,..----·
~·-
-· 1
PER PUSTAKMN UTAMA UIN SYAHID .JAKARTA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sa1jana Ekonomi
Oleh: Reny Retnowati
Nll\1:105082002770
Dibawah Bimbingan
Pcmbimbing I
Pembimbing II
Dr. Yahya Hamja, 1\11\1
NIP : 130 676 334
JURUSAN AKUNT ANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H/ 2009
i
I
Hari ini Jurn 'at Tanggal 13 Bulan November Tahun Dua Ribu Sernbilan telah dilakukan Ujian Komprehensif atas narna Reny Retnowati NIM: 105082002770 dengan
juclul
KOMPLEKSITAS TERHADAP
"PENGARUH
skripsi
TUGAS
DAN
AUDIT JUDGMENT".
KEAHLIAN LOCUS
OF
Mernperhatikan
AUDIT, CONTROL penarnpilan
mahasiswa tcrscbut selarna ujian berlangsung, rnaka skripsi ini sudah dapat diterirna sebagai salah satu syarat untuk mernperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, I 3 November 2009
Tim Penguji Ujian Komprehensif
-00
Prof. Dr. Ahmad Rodoni
Penguji Ahli
Bari ini Jum'at Tanggal 11 Bulan Desember Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan Ujian Sidang Skripsi atas nama Reny Retnowati NIM: 105082002770 dengan
judul
"PENGARUH
skripsi
KOMPLEKSITAS
TUGAS
DAN
KEAHLIAN LOCUS
AUDIT,
OF CONTROL
TERHADAP AUDIT JUDGMENT ". Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar :Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 11 Desember 2009
Tim Penguji Skripsi
Dr. Yahya Hamja, Ketua
DAFT AR RIWAYAT HIDUP
I.
Biodata Pribacli
I. Nama Lengkap
: Reny Retnowati
2. Tempat I Tanggal Lahir
: Jakarta, 26 Januari I 988
3. Alamat
: JI. Mujair 4 no.39 RT05/04 Ciledug Bambu Apus Pamulang- Tangerang 15415.
4. Agama
: Islam
5. Kewarganegaraan
: Indonesia
6. Telepon
: 021-94267922/0856-93637890
7. E-mail
: ni3 manistlalyahoo.com
II. Pendidikan
I. SD Negeri Bambu Apus 2
( 1993-1999)
2. MTsN Pamulang 2
(I 999-2002)
3. SMK YMJ Ciputat
(2002-2005)
4. S l Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(2005-2009)
III. Latar Belakang Keluarga
I. Ayah
: Kasono Budiyanto
2. !bu
: Parsih Purwati
3. Alamat
: JI. Mujair 4 no.39 RT05/04 Ciledug Bambu Apus Pamulang-Tangerang 15415.
4. Telepon
: 021-74630601
PENGARlJH KEAHLIAN AUDIT, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP AUDIT JUDGi11ENT
ABSTRACT Oleh: Reny Retnowati
The objectives of this research was to exmine the influence of audit expertise, job complexity and locus of control to audit judgment. Expertise (X1), job complexity (X2), and locus of control (X3) are an independent variable and auditjudgment(Y} is cm dependent variable. The Respondent are auditor who working in public accountant firm in Jakarta. 70 questionnaire are distributed, 52 questionnaire are returned, 24 questionnaire are rejected so 46 questionnaire are analyzed in this research. variable 111eansurement 11sed ordinal scale. The research showed that the ilif/uence of expertise, job complexity and loc11s of control has sign(ficant to audit judgment. The t test showed that value of significant of experlise variable is 0,005, job complexity variable is 0,000 and locus of control variable is 0, 034.
Keyword: Expertise, job complexity, locus ofcontrol, audit judgment
PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP AUDIT JUDGMENT
ABSTRAK Oleh~
Reny Retnowati
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empiris tentang pengaruh keahlian audit, kompleksitas tugas dan locus of control terhadap audit judgment. Keahlian audit (X 1), komp!eksitas (X 2), locus of control (X 3) sebagai variabel independen dan audit judgment (Y) sebagai variabel dependen. Penelitian ini dilakukan melalui pengisian kuesioner o!eh auditor eksternal yang beke1ja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah Jakarta. Jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 70, 52 kuesioner yang kembali, 24 kuesioner yang tidak dapat digunakan dan 46 kuesioner yang dapat diolah dalam analisis ini. Variabel diukur dengan skala ordinal. l-!asil penelitian ini menunjukan bahwa keahlian audit, kompleksitas tugas, dan locus of control berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment. l-!asil uji 1 menunjukan bahwa nilai signifikan darin variabel keahlian audit adalah sebesar 0,005, variabel kompleksitas tugas sebesar 0,000 dan variabel locus of comrol sebesar 0,034.
Kata kunci: keahlian audit, kompleksitas tugas, locus ofcontrol,auditjudgment.
KATAPENGANTAR
Bismilaahirrahmaanirrahim.
Segala puji bagi Allah SWT, Dzat yang maha berkehendak atas segala sesuatu, yang telah memberikan Rahmat dan Karunianya kepada penulis. Serta shalawat dan salam penulis haturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW dan para sahabat-Nya yang telah memberikan inspirasi untulc tetap berjuang dalam menyelesaikan skripsi ini dengan judul "
Pengaruh keahlian audit,
kompleksitas tugas, dan locus of control terhadap audit judgment". Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untulc memenuhi sebagian syaratsyarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikart ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besamya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyustman skripsi ini, terutama kepada:
I.
Allah SWT, Dzat yang maha sempurna atas semua karunia dan anugrah yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
2.
Kedua Orang Tuaku (Ibu & Bapak) tercinta, " Terima kasih atas semangat dan doa tulus yang telah diberikan selama ini yang membuatku tetap bertahan dan berjuang untuk menyelesaikan skripsi ini".
3.
Keluargaku, nenek & kakek di Surabaya, adiku Fendy (panjoel), terima kasih atas doa yang tiada pemah putus untulm.
4.
Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
5. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM Sebagai Pembimbing l, yang selalu memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini 6. Ibu Rini, SE., Ak., M.Si sebagai pembimbing II atas waktu yang telah diluangkan untuk membimbing dan memberi motivasi dan bantuan dalam
7.
Bapak Afif Sulfa, SE., Ale, Msi Selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam N egeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Ibu Yessi Fitri, SE, Ak., Msi selaku Sekretaris Jurusim Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 9. Bapak Amilin, Se., Ak., Msi selaku Dosen pembimbing akademik. 10. Seluruh Staf pengajar beserta Asisten Dosen dan Karyawan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya Fakultas Ekonomi yang telah memberikan bantuan kepada penulis. 11. Someone in my Heart "A", yang selalu memberikan doa dan dukungan saat ku terpuruk dan putus asa, terima kasih atas senyum yang selalu memberikauku kekuatan dalan1 menggapai cita-citaku. (you 're the best 4 me).
12. Sahabat-sahabatku tercinta Uti, Isma, Achie, Vani, Melli, Neuk, Ephi, k' dayat terima kasih alas doa dan semangat kalian yang tak pernah putus hingga akhir penulisan skripsi ini. (U'r all my best friends the end oftime, ai lov yu). 13. Kawan-kawanku angkatan 2005 kelas Akuntansi E yang tidak bisa di sebutkan satu persatu, kita hams tetap kompak dalam segala suasana ...
14. Rekan-rekan Akukntansi Audit, Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Perpajakan angkatan 2005 yang telah memberikan dukungannya selama ini Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis mempersembahkan skripsi ini kepada Kedua Orang Tuanku dan semua pihak yang berkepentingan, dengan harapan skripsi ini dapat bermanfaat.
Jakarta, November 2009
fR pn·u R Ptnrn:u-::itl\
DAFTARISI
Halaman Judul Lem bar Pengesahan Skripsi ................................................. . Lem bar pengesahan Ujian Komprehensif... ... ... ....... .. ...... .........
11
Lem bar Pengesahan Ujian Skripsi... ... ..... .... .. ....... .... ..............
111
Daftar Riwayat Hid up..........................................................
iv
Abstract...........................................................................
v
Abstral{ ... ......................................................... ~. . . . . . . . . . . . . ....
vi
Kata Pengautar... .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . .. . . . . . . ... . ...
vii
Daftar Isi.........................................................................
1x
Daftar Tabel... .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .•. . . . ....
xii
Daftar Gambar....................................................................
xiii
Daftar Lampiran................................................................
xiv
BAB I : PENDAHULUAN . . ....................................... .............
I
A. Latar Belakang Penelitian.................................. ..................
1
B. Rumusan Masalah............................................ ....
8
C. Tujuan Penelitian ......................... ................. .....................
8
D. Manfaat Penelitian..................... .................................
9
BAB II : KERANGKA TEORITIS ........................................
I0
A. Tinjauan Literatur............................... . . . . . . . . . . . . . . ..
I0
1. Keahlian Audit...............................................
10
2. Kompleksitas Tugas .....................................................
15
4. Audit Judgment ............................................................. .
21
B. Keterkaitan Antara Variabel ........................................... ..
23
1. Keahlian Audit dengan Audit Judgment ..................... .
23
2. Kompleksitas Tu gas dengan Audit Judgment ........... ..
25
3. Locus Of Control denganAudit Judgment ................... ..
26
C. Model Penelitian ................................................. .
29
D. Perumusan Hipotesis .......................................... ..
29
BAB III: METODE PENELITIAN ..................................... ..
30
A. Rancangan Penelitian ...................................... ..
30
B. Populasi dan Objek Penelitian .............................. .
30
C. Metode Pengumpulan Data................................. ..
31
D. Teknik Analisis Data ....................................... ..
31
I. Statistik Deskripti. ............................................. ..
31
2. Uji Kualitas Data .......................................... .
32
3. Uji Asumsi klasik .......................................... .
33
"H'1potes1s . ................................................. .. 4. UJI
35
E. Operasional Variabel Penelitian ............................ ..
37
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ................................. .
42
A.
B.
Gambaran Umum Objek Penelitian ........................ .
42
1. Tempat dan Waktu Penelitian ............................. .
42
2. Ukuran Perusahaan ....................................... ..
44
3. Karakteristik Responden .................................. ..
44
Hasil Uji Instrument Penelitian .............................. .
48
1
TT
0
1 Ty••
n,
, •
,
·~
..-..
~
•
•"
2. Hasil Uji Kualitas Data....................................
49
3. Basil Uji Asumsi Klasik . . ........................... ..
58
Pembahasau . . . ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ...........
65
BAB V : PENUTUP . . ........................................ .....................
69
C.
A.
Kesimpulau....................................... . . . . . . . . . .....
69
B.
Implikasi..... ................................................ ..
70
C.
Saran..........................................................
71
Daftar Pustaka . . . ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ................................ Lampirau-Lampiran
73
DAFTAR TABEL
No.
Keterangan
2.1
Penelitian Terdahulu . . . . . .. . . . . . . . . . . .. .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
28
3.1
Tabel Operasional Variabel . . . . . . . .. . . . . . . . . . .. . . . . . . . ... . ..
39
4.1
Nama-nama Kantor Akuntan Publik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
43
4.2
Data Tingkat Pengembalian Kuesioner . . . . . . . . . . . . . . . .. . .
44
4.3
Hasil Uji Statistik Deskriptif.............................. ..
48
4.4
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Keahlian.......... .. . . . . . .
49
4.5
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kompleksitas Tugas . . .
50
4.6
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Locus of control . . . . . . . . . ..
50
4.7
Hasil Uji Reliabilitas Variabe!Audit Judgment..........
51
4.8
Hasil Uji Validitas Variabel Keahlian Audit . . ....... .. ..
52
4.9
Hasil Uji Validitas Setelah Keahlian 2 & 15 Dikeluarkan .. 53
4.10
Hasil Uji Validitas Variabel Kompleksitas Tugas ........
4.11
Hasil Uji Validitas Setelah Kompleksitas 10 Dikeluarkan .. 55
4.12
Hasil Uji Validitas Variabel Locus of Control............
4.13
Hasil Uji Validitas Setelah locus Of Control Dikeluarkan .. 57
4.14
Hasil Uji Validitas variabel Audit Judgment . . . . . . . . . . . . ..
58
4.15
Hasil Uji Multikolonieritas ............ ......................
59
4.16
Hasil Uji Koefisien Determinasi . . . .. . . . . . .. . . .. .. . .. . . . . . ..
62
4.17
Hasil Uji Statistik t ... . ...... . . ...... ... . . . .. . . . .. .. . .. . . ... ...
63
4.18
Hasil Uji Statistik F . .. . . . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . .. . . . . . . .. . . . . . .. .
65
Halaman
54
56
DAFTAR GAMBAR
No.
Keterangan
2.1
Model Pengaruh Variabel Independen Dengan
Halan1an
Variabel Dependen ... ...... ............ ... ... ......... ......
29
4.1
Hasil Uji Statistik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin . 45
4.2
Hasil Uji Statistik Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja ............................................................
4.3
Hasil Uji statistik Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan.............................. . . . . . . . . . .. . . . .. . . . . . ..
4.4
46
Hasil Uji Statistik Responden Berdasarkan Kedudukan di kantor Akuntan Publik .......................................
4.5
45
47
Hasil Uji Statistik responden Berdasarkan Rata-Rata Jumlah Penugasan Audit Pertahun .........................
47
4.6
Hasil Uji Nom1alitas Menggunakan Grafik Histogram ..
60
4.7
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik p-plot .......
60
4.8
Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Scatterplot ..
61
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
Kuesioner Penelitian
Lampiran 2
Daftar Jawaban Responden
Lampiran 3
Hasil Uji Reabilitas
Lampiran 4
Hasil Uji Validitas
BABl PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Bidang akuntan publik merupakan salah satu bidang yang tidak terlepas dari berbagai macam masalah. Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi kepuasan hidup mmmsia, seseorang yang memiliki keahlian yang tinggi akan cenderung merasa puas dengan pekerjaan yang dilakukan, karena mereka akan lebih banyak mengetahui teknik dan cara dalan1 mengaudit pekerjaannya khususnya untuk auditor, seorang auditor dituntut untuk melakukan pekerjaan dengan baik sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan Kode Etik Akuntan yang berlaku. Akuntan publik sebagai salah satu profesi yang memiliki penm penting dalam perkembangan perekonomian suatu entitas. Salah satu tugasnya yaitu melaksanakan audit terhadap Japoran keumi.gau sebuah entitas dm1 memberiakn opini atau pendapat terhadap saldo akun dalmn Japoran keuanngan apakah telah disajikan secara wajar
sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku dan prinsip-prinsip tersebut telah diterapkan secara konsisten Zulaika (2006). Seorang auditor harus memahami terlebih dahulu pengertian dari auditing itu sendiri agar dia dapat memallami dan bertan.ggung jawab terhadap tugasnya.
Sukrisno
Agoes
(2004:3)
dalam
Desi
mulyani
(2008)
kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan pembukuan clan bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk clapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut". Audit meliputi proses kompleks clan rnembutuhkan beberapa tahap serta pertimbangan mengenai informasi rnana yang relevan clan ticlak relevan karena ticlak semua bukti relevan pada setiap keputusan audit selama rnengaudit laporan keuangan ( Sheiton, 1997) clalam Siti Jamilah (2007). Profesi akuntan adalah profesi yang menuntut aclanya kemampuan dalam memproses informasi (secara kofn!tif) untuk menentukan pertimbangan pacla sebuah penugasan sesuai clengan aturan-aturan yang telah clitetapkan untuk seorang akuntan. Bogart (1992) clalam Siti Jarnilah (2007) memberikan definisi
judgment
sebagai
sebuah
proses
yang
kognitif
clalam
mempertimbangkan suatu keputusan. Judgment merupakan suatu proses yang terus-menerus clalam perolehan inormasi (termasuk umpan balik clari tindakan sebelumnya). Dalam menjalanan profesinya sebagai seorang auditor, seorang akuntan cliatur oleh suatu kocle etik akuntan climana clalam pasal 1 ayat (2) kocle etik Akuntan Indonesia mengarnanatkan bahwa setiap anggota harus mempertahankan integritas clan objektivitas clalam menjalankan tugasnya mempertahankan integritas, ia akan bertinclak jujur, tegas clan tanpa pretensi. Sedangkan clengan mempertahankan objektivitas, ia akan bertinclak aclil tanpa clipengaruhi pihak tertentu atau kepenlingan lainnya. Seorang auditor dalam
pacla kejadian-kejaclian masa lalu, sekarang, clan yang akan clatang. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) pada seksi 341 menyebutkan babwa audil
judgment atas kemampuan kesatuan dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan harus didasarkan pacla acla ticlaknya kesangsian clalam cliri seorang auditor terhaclap kemampuan sualu usaha untuk mempertahankan kelangsungan hiclup clalarn satu periocle sejak tanggal laporan keuangan auclitan.
Audit judgment mernpakan tugas yang clilakukan oleh seorang auditor. clalam rnembual judgment. Auditor seringkali clipengaruhi oleh banyak faktor, baik bersifat teknis maupun non teknis. Aspek perilaku incliviclu sebagai salah satu faktor yang banyak mem.pengaruhi pernbuatan
audit judgment, saat ini semakin ban yak menerima perhatian dari para praktisi akuntansi rnaupun dari akaclemis. Namun clemikian meningkatnya perhatian tersebut ticlak cliimbangi dengan pertumbuhan penelitian clibidang akunlansi perilaku climana clalam banyak penelitian ticlak menjacli fokus utama (Meyer,
2001) clalam Si ti .Jamil ah (2007). Cara panclang yang berbecla oleh seorang auditor clapat mempengaruhi suatu hasil clalam melakukan tanggung jawab clan risiko audit yang clihadapi sehubungan clengan judgmenl yang dibuatnya. Proses pengambilan keputusan merupakan suatu keadaan yang sangat rawan , apabila auditor tidak dapat mengendalikan dirinya sencliri terhaclap peristiwa atau kejadian yang te1jadi pada dirinya, apalagi ditambah peke1jaan audit yang begitu kompleks maka auditor clikhawatirkan akan terpengaruh clalarn
clengan penm penting clan tanggung jawab auditor, rnaka kebijakan clan keandalan auditor clalam menentukan kewajaran atas laporan keuangan sangat cliperlukan sehingga auditor clituntut untuk berada clalam kenclali (in control) atas clirinya serta tanggug jawab terhaclap citra profesi dengan tetap berpegang teguh terhaclap prinsip-prinsip untuk menghindari te1jaclinya kecurangankecurangan
alas
laporan keuangan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
perserpsi auditor clalarn menanggapi clan mengevaluasi informasi ini antara lain
meliputi
pengetahuan
pengetahuan
clan
pengalaman
auditor,
clan pengalarnan akan mempengaruhi
mengauclit laporan keuangan , faktor lain aclalah
seberapa
besar
pekerjaanya clalam
locus of control auditor
clalam rnerasakan hubungan kontijensi antara tinclakan clan hasil yang mereka peroleh clalam melakukan pemeriksaan. Seorang yang percaya bahwa suatu ha! tergantung pada usaha keras yang clilakukan cenclerung memiliki internal locus of control, seclangkan seseorang yang menganggap bahwa suatu basil ditentukan oleh faktor diluar dirinya lebih memiliki eksternal locus of control. Frederick (1992) clalam Kurnia (2002) menyatakan bahwa perilaku clan proses pembuatan keputusan yang clilakukan oleh mereka yang seclang menghaclapi masalah keaclilan akan clipengaruhi oleh karakteristik incliviclualnya. Penc!apat ini juga sesuai clengan Trevino (1986) dalam Kurnia (2002) yang menyebutkan bahwa variabel incliviclu akan berinteraksi clengan variabel situasional untuk menentukan perilaku atau keputusan seseorang alas laporan kcuangan yang diaudit. Locus
mernpengaruhi indiviclu untuk melakukan tindakan rnanipulatif tvludrnck (1993) dalarn Kurnia (2002). Individu yang rnempunyai sifat locus of control eksternal
akan
cenderung
untuk
melakukan
tinclakan
manipulatif,
clibanclingkan dengan incliviclu yang mempunyai sifat locus of control internal. Tsui clan Gui (1996) clalam Kurnia (2002) memberikan bukti bahwa sifat locus
of control clapat mempengaruhi kemampuan auditor clalam menolak tekanan klien untuk melakukan tindakan tidak etis atau ticlak. Dari hasil-hasil penelitian diatas clapat dicluga bahwa locus of con/ro/ dapat mempengaruhi individu untuk melakukan tindakan
kecurangan
yang nantinya clapat
mempengaruhi keputusan clalan mernbuat auditjudgment seorang auditor atas pernyataan laporan keuangan yang cliauclitnya Keahlian dicluga rnenjacli salah satu faktor personal yang turut rnempengaruhi
audit judgment seiring clengan perubahan zaman saat ini.
Penelitian yang dilakukan oleh Libby (1989) clalam Ssekar Mayangsari (2005), mengatakan bahwa pengalaman clan pengetahuan rnerupakan faktor penting yang berkaitan dengan pemberian pendapat audit. Basil penelitian lain seperti Shanteau dan Mohammadi (1992), Bonner clan Lewis (1990), serta Mohammadi,
searfoss
clan
Shanteau
(1992)
dalam
murtanto
(1998)
menunjukan bahwa faktor pengetahuan kognitif merupakan faktor yang penting dalam mempengaruhi keahlian audit. Hal ini jelas bahwa keahlian akan rnempengaruhi seorang auditor dalam membuat audit judgment. Badan audit research ternama telah mendemonstrasikan bahwa
seorang auditor (Solomon atau shields, 1995) clalam Siti Jamilah (2007). Pengujian sejumlab faktor terscbut terhadap locus of conlro/ juga clirasa penting mengingat adanya kecenderungan bahwa tugas melakukan audit adalah tugas yang juga seringkali menghadapi persoalan kompleks. Seorang auditor
dalam
membuat judgment
harus
sangat
berhati-bati
karena
berlmbungan clengan kepercayaan perusahaan terhadap keputusan vano '
"'
diberikan. Kedatangan inforrnasi bukan hanya mempengaruhi pilihan tetapi juga mempengaruhi cara pilihan tersebut dibuat. Apabila seorang auditor menclapatkan inforrnasi barn secara terus menerus, maka kernungkinan auditor akan membuat pertimbangan atau keputusan baru da!am tugasnya. Seorang auditor dalam membuat judgmenl ticlak semata-mata banya menganclalkan informasi yang, ada, faktor individual seperti
pengetahuan,
pengalaman
clan
kepercayaan
dirinya
untuk
mengenclalikan segala sesuatu yang berhubungan dengan judgment auditor juga sangat penting. Apabila seorang auditor tidal< memiliki pengetahuan clan pengalaman yang baik, rnaka keahlian auditor dalarn rnengauc!it akan rendah, begitupun apabila seorang auditor tic!ak mempunyai kepercayaan yang tinggi segala sesuatu yang clilalcukan clalarn melakukan tugasnya tidak akan maksimal. Untuk mcninclaklanjuti kurangnya penelitian empiris tersebut maka penelitian ini akan mencoba rnenggunakan variabel keahlian audit clan locus of control.
Oleh karena itu, peneliti terrnotivasi untuk melakukan penelitian ini
mempengaruhi Audit judgment. Selain itu juga, peneliti ingin meneliti sejauh mana pengaruh kedua variabel tersebut berpengaruh terhaclap audil judgment yang mana jika dinilai satu persatu rnemiliki hubungan yang positif dan hubungan yang negatif terhaclap seorang auditor clalnm memberikan audit judgmentnya yang clidasarkan pacla kejadian masa la.lu, sekarang, clan yang akan datang. Berdasarkan ha! tersebut. maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul dengan judul "Pengaruh Keahlian Audit, Kompleksitas Tu gas clan Locus Of Control Tcrha
Penelitian ini merupakan replikasi clari dilakukan
hasil penelitian yang
peneliti terclahulu yaitu Siti .Jamilah 1)007). Perbedaan antara
penelitian ini dcngan penelitian terclahulu adalah terdapat pada variabel dan objek penelitian, variabel yang digunakan pada penelitian terdahulu adalah gender, kompleksitas tugas clan tekanan ketaatan lerhadap audit judgment sedangkan objek penelitian tcrsebut aclalah auditor yang bekerja pacla Kantor Akuntan Publik yang beracla clijawa timur. Penelitian ini menambahkan 2 variabel, I variabel clisarankan oleh peneliti terclahulu yaitu keahlian audit clan peneliti juga menambahkan variabel locus of' control.
Penambahan variabel
locus of control peneliti lakukan, karena variabel ini juga merupakan bagian clari
karakteristik
personal
terkait clengan
tinclakan
seseorang clalam
menghadapi suatu peristiwa yang te1jacli pacla clirinya atau kepercayaan seseorang tentang hubungan antara perilaku clan konsekuensi clari perilaku tersebut, sehingga akan mempengaruhi judgment yang cliambil oleh auditor
nantinya. Sedangkan objek penelitian ini adalah auditor yang beke1ja pada Kantor Akuntan Publik di DK! .Jakarta.
B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan uraian cliatas. masalah yang diteliti selanjutnya clapat dirumuskan sebagai berikut: I. Apakah Keahlian Audit berpengaruh terhaclap audit judgmenf'i 2. Apakah Kompleksias Tugas berpengaruh terhadap audit judgment
'!
3. Apakah Locus of control berpengaruh terhaclap audit judment ? 4. Apakah keahlian audit, Kompleksitas tugas
dan locus of control
berpengaruh terhaclap audit judgment?
C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumuskan masalah, penelitian
1111
bertujuan untuk
menemukan bukti empiris atas hal-hal scbagai berikut: l. Menguji pengaruh Keahlian Audit terhadap auditjudgmenl.
2. Menguji pengaruh Kompleksitas Tugas terhadapjudgment. 3. Menguji pengaruh locus of control terhaclap auditjudgmenl. 4. Menguji pengaruh Keahlian Audit, Kompleksiotas Tugas clan locus of
control terhadap audit judgment.
D. Manfaat Pcnclitian
Penelitian
Jill
diharapkan dapat memberi rnanfaat bagi senrna pihak,
cliantaranya: I. Bagi Kantor Akuntan Publik, clapat memberikan kontribusi praktis untuk Kantor Akuntan Publik rnereka clalam mengarnbil judgment yang baik, serta ticlak bertentangan clengan Standar Profesional Akuntan Publik (SP AP), dan kocle etik yang berlaku. 2. Bagi perusahaan, penelitian ini cliharapkan dapat cligunakan sebagai inforrnasi rnasukan sesuai clengan kebutuhan entitas yang acla sehingga dapat rnenjacli bahan pertimbangan untuk pernbuatan laporan keuangan. 3. Bagi Penulis, dapat memberikan kontribusi rnengenai hal-hal yang berkaitandengan judgment seorang auditor clan memberikan gambaran kepacla penulis tentang dinamika yang te1jadi pada Kantor Akutan Publik khususnya auditor dalam membuat audit judgment. 4. Bagi pihak lain, dapat memberikan kontribusi pacla pengembangan teori terutama yang berkaitan clengan audit judgment serta clapat cligunakan oleh para peneliti-peneliti selanjutnya sebagai salah satu referensi clalam penelitian.
BAB II KERANGKA TEORITIS
I. Tinjauan Literatur 1. Keahlian audit
Keahlian rnerupakan keberadaan dari pengetahuan tentang suatu lingkungan tertentu, pemahaman terhadap masalah yang timbul dalam lingkungan tersebut dan keterampilan untuk memecahkan permasalahan tersebut. Trotter (1986) dalam artikel Chow dan Rice (1987) dalam rnayangsari (2003) mendefinisikan ahli sebagai orang yang dengan keterampilanya mengeijakan peke1jaan dengan mudah, cepat, intuitif dan sangat jarang atau tidak pernah membuat kesalahan. Hayes-Roth et.al (1983) cl a lam Sekar mayangsari (2003) clalam artikel yang sama mendefinisikan keahlian sebagai keberaclaan clari pengetahuan tentang suatu lingkungan tertentu, pemahaman terhaclap masalah yang tirnbul clalam
lingkungan
tersebut
dan
keterampilan
untuk
memecahkan
permasalahan tersebut. Asthon (1991) clalam sekar mayangsari (2003) mengatakan bahwa ukuran keahlian tidak cukup dengan hanya pengalaman tetapi diperlukan pertimbangan-pertimbangan lain dalam pembuatan suatu keputusan yang baik, karena pacla clasarnya manusia memiliki sejumlah unsur lain disamping pengalaman. Lasmahadi (2002) dalam Desi Mulyani (2008)
peketja yang memungkinlrnn dia mencapai kinetja supervisor. Aspekaspek pribadi ini mencakup sifot, motif, sisitem nilai, sikap, pengetctlrnan clan keterampilan dimana keahlian akan
mengarahkan tingkah laku,
sedangkan tingkah laku akan menghasilkan kinerja. Seorang yang memiliki pengalaman yang baik, lambat lmm akan meningkat seiring dengan meningkatnya kmpleksitas tugas. Dalam bidang pengauditan keahlian sangat diperlukan oleh seorang auditor, seorang auditor yang memiliki keahlian yang baik akan rnampu clan mengetahui teknik-teknik yang akan digunakan dalam membuat pertimbangan atas laporan keuangan klien yang akan diaudit. Bowditch clan Buono (1990) dalam Sekar Mayangsari (2003) mengatakan bahwa teori behavioral decision 1he01y berhubungan perilaku seseorang dalam proses pengambilan keputnsan.
Teori
1111 JUga
mengatakan bahwa seseorang mempunyat keterbatasan pengetahuat1 clan bertindak hanya berdasarkan persepsinya terhadap suatu situasi yang sedang dihadapi. Selain itu, tiap orang mempunyat struktur pengetahuan yang berbeda clan akan mempengaruhi earn pembuatan suatu keputusan audit. Moeckel clan Plumlee (1989) dalam Sekar Mayangsari (2003) menyatakan bahwajika auditor clihaclapkan pacla bulcti yang barn, dia akan mencari informasi-informasi yang ada pada periode sebelumnya yang rnenurut dia penting. Alba clan Hutchinson (1987) dalam Sekar Mayangsari (2003)
pengambilan keputusan brena menggunakan informasi yang m;pical hanya sesuai clengan orang-orang yang ahli. Fiske el. al ( 1983) juga menyebutkan ha! yang sama, clengan menambahkan keterangan bahwa seorang yang ahli
mempunyai kapasitas
yang lebih
besar untuk
menampung segala macam informasi yang relevan clibanclingkan clengan orang yang kurang ahli. Fredrick dan Libby (1986) clalam sularso (1998) menunjukan aclanya pengaruh pengalaman yang signifikan terhaclap pembuatan keputusan yang lebih kompleks, seperti mencari kelemahan sistem pengendalian internal, mencari kesalahan pencatatan, serta melakukan
Analitycal review. Spencer clan Spencer (1993) clalam Desi Mulyani (2008) mengatakan bahwa keahlian aclalah karakteristik yang mendasari seseorang clan berkaitan clcngan efektifitas kinerja incliviclu clalam peke1jaanya, rnenurutnya acla 5 (lima) karakteristik keahlian, yaitu: I. Motives aclalah sesuatu climana seseorang secara konsisten berfikir, sehingga
ia melakukan tinclakan.
Spencer clan Spencer (1993)
menambahkan bahwa motives aclalah:
"drive, direct and select
behaviour toward cerlain actions or goals and away from other ". Sescorang yang memiliki motivasi berprestasi akan secara konsisten mengembangkan tujuanya yang memberi tantangan pacla c!irinya, clan bertanggung jawab
penuh untuk mencapai tujuan tersebut erta
mengharapkan "feed back".
2. Trails adalah watak yang membuat orang untuk berperilaku atau rncmbuat orang untuk berperilaku atau bagaimana seseorang merespon asesuatu clengan cam tertentu. 3. Sell Conlro! aclalah sikap clan nilai-nilai yang c!imiliki sseorang. Sikap dan nilai ukur melalui tes kepada responclen untuk mengetahui bagaimana nilai yang dimiliki oleh seseorang, apa yang menarik bagi seseorang untuk melakukan sesuatu. Seseorang yang dinilai meqjadi leader memiliki perilaku kepernirnpinan sehingga perlu aclanya tes
tentang leadership ability. 4. Knoivladge aclalah inforrnasi yang clirniliki seseorang untuk bidang tertentu.
Pengetahuan
meruakan
keahlan
yang
kornleks,
tes
pengetahuan mengukur kernarnpuan peserta tes untuk memilih jawaban yang paling benar, tetapi ticlak bisa melihat apakah seseorang dapat melakukan peke1jaan berclasarkan pengetahuan yang dimilikinya. 5. Skill aclalah kemampuan untuk melaksanakan suatu tug.as tertentu baik secara fisik maupun mental. Keahlian selalu menganclung rnakucl clan tujuan
yang
menyebabkan
merupakan suatu
clorongan
tinclakan
untuk
motives
atau
memperoleh
traits
hasil,
yang artinya
pengetalrnan (knowladge) clan kemampuan (skill) tanpa termasuk juga keahlian traits clan motives clan konsep cliri yang menclorong cligunakan pengetahuan clan keahlian belum clapat clikatakan kompeten, sehingga penclayagunaan clari sernua aspek keahlian tersebut sang.at penting
Hasil penelitian yang c!ilakukan beberapa peneliti menunjukan aclanya konsistensi balnva c!ari faktor-faktor yang rnempengarnhi keahlian audit ternyata faktor pengetahuan kognitif yang rnerupakan faktor yang sangat penting bagi auditor. Faktor lain yang juga penting adalah psikologi clan strategi c!alam pengambilan keputusan. Murtanto ( 1998) c!alam Desi Mulyani (2008) menunjukan bahwa komponen keahlian unluk auditor di Indonesia tercliri clari: l. Komponen Pengetahuan (knowladge component) yang merupakan komponen penting clalam suatu keahlian. I'engetahuan ini meliputi pengetahuan terhadap fakta-fakla, proseclur-proseclur clan pengalaman. Kanter clan acreman ( 1989) mengatakan bahwa pengalaman akan memberikan hasil c!alam menghimpun clan mcmberikan kemajuan bagi pengetahuan. 2. Ciri Psikologis (psychological traits) yang meliputi, kemampuan berkomunikasi, kreatifitas, kemampuan bekeija sama clengan orang lain clan kepercayaan kepacla keahlian merupakan komponen ciri-ciri psikologis,
Gibbns
clan
larocque's
(1989)
1uga
menunjukan
kepercayaan, komunikasi clan kemampuan untuk bekeija sama aclaJah unsur pcnting bagi keahlian audit. 3. Kemampuan berfikir (cognitive ability) merupakan kemampuan untuk mengakumulasi clan mengolah informasi. Beberapa karakterstik yang c!apat
c!imasukan
sebagai
unsur
kemampuan
berfikir
misalnya
1988). Perhatian terhadap fakta, relevan dan kemampuan untuk mengabaikan fakta yang tidak relevan merupakan suatu kemampuan yang efektif untuk rnenghindari tekanan. 4. Strategi penentuan keputusan (decision strategies) baik formal maupun informal akan mernbantu dalam membuat keputusan yang sistematis dan membantu keahlian didalam mengatasi keterbatasan manusia (Sheanteau, 1989). Para profesional auditing sangat berkepentingan dalam mengembangkan dan menggunakan strategi penentuan keputusan clalam rnernbuat kepuasan secara urnum (Abdolmohammacli, 1987). 5. Analisis tugas (task analysis) banyak clipengaruhi oleh pengalamanpengalarnan audit clan analisis tugas ini akan mempunyai pengaruh terhaclap penentuan keputusan. Kompleksitas tugas akan mempengaruhi pilihan terhaclap bantuan kepulusan oleh auditor yang telah tinggi pengalamanya
(Abclolmhammadi, 1991)
dan
digunakan
rmtuk
mengembangkan kerangka umum clan lingkungan tugas clalam auditing (Bonner, 1994). 2. Komplcksitas tugas Akuntan atau auditor selalu dihadapkan dengan tugas-tugas yang kompleks, banyak, berbecla-becla dan saling terkait satu dengan lainnya. lvlenurut Jiambalvo dan Pratt ( 1982) clalam Desi lvlulyani (2008) Kompleksitas
tugas
merupakan
tugas
yang
tidak
terstruktur,
membingungkan clan sulit. Dalarn pelaksanaan tugas yang kompleks,
kesabaran yang tinggi, karena dalam membuat judgment, seorang auditor semestinya tcrbebas clari bias, namun akibat kompleksitas peke1jaan, keterbatasan kemampuan clan akses informasi seorang auditor cenclerung mencari jalan yang bersifat "Heuristik" atau
"Sederhana" dalam
mernpcrcepat pengambilan sebuah keputusan. Untuk
pekerjaan
clengan
kompleksitas
renclah
antara
lain:
pekcrjaan yang berhubungan clengan pengendalian, pengujian substantive serta mcndata kesalahan pencatatan laporan keuangan. Sedangkan untuk pekerjaan dcngan kompleksitas tinggi antara lam: pekc1jaan climana seorang auditor climinta untuk melakukan anatisis terhadap rn.sio-rasio keuangan perusahaan clan mencari atau mencleteksi sebanyak-banyaknya penyebab te1jadinya perubahan rasio keuangan tersebut. Kompleksitas tugas mcrupakan peke1jaan audit yang meliputi berbagai macam tugas yang banyak clan scmua tugas tersebut harus memiliki smerg1 yang kuat satu
sama lain agar hasil yang clihaclapi
menjacli lebih baik lagi dan sesuai clengan yang cliharnpkan. Oleh karena itu ha! ini tentu akan mempengaruhi kine1:ja auditor clalam rangka menyelesaikan tugas-tugas yang harus cliselesaikan. Chung clan lvlanroe (200 l) clalam Zulaikha (2006) melakukan penelitian mengenai interaksi antara gender dan kompleksitas tuga·: terhaclap audit judgment. Hasilnya mcnunjukan bahwa intcraksi gender
dan kompleksitas tugas yang tinggi berpengaruh terhaclap judgment yang
mengenai kompleksitas terhadap audit judgment. Hasilnya menunjukan bahwa kine1ja auditor tergantung pada interaksi antara kompleksitas tugas dan struktur audit yang digunakan dalam pclaksanaan audit. Hal ini dibuktikan bahwa untuk tugas yang tidak terlalu kompleks, auditor dari perusahaan audit terstuktur clan ticlak terstruktur menunjukan kine1ja yang sepadan. Sebaliknya, pada tugas yang relative kompleks, maka auditor dari perusahaan yang tidak terstruktur jaug berada dibawah perusahaan audit terstruktur. Tetapi penelitian ini tidak konsisten dengan Zulaikha (2006) yang mengatakan bahwa kompleksitas tugas tidak mempunyai yang signifikan terhadap audit judgment. Kompleksitas tugas dapat dilihat dalam 2 (dua) aspek: 1.
Kompleksitas komponen yaitu mengacu pada jumlah informasi yang hams diproses clan harapan peke1jaan yang harus dilakukan untuk rnenyelesaikan sebuah peke1jaan. Suatu peke1jaan dianggap semakin rumit jika informasi yang barns diproses clan tahap-tahap yang hams clilakukan semakin banyak.
2. Kompleksitas tugas koorclinatif yang mengacu pada jumlah koorclinasi (hubungan antara satu bagian peke1jaan clengan bagian lain) yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Suatu pekerjaan dianggap semakin rumit ketika pekerjaan tersebut memiliki keterkaitan dari pekerjaan yang lainnya atau pekerjaan yang akan dilaksanakan tersebut terkait dengan peke1jaan yang sebelum clan sesuclahnya.
3. Locus of control
Locus of conlrol (LOC) aclalah cara panclang seseornng terhaclap suatu peristiwa apakah clia clapat atau ticlak mengenclalikan peristiwa yang terjacli paclanya (Rotter 1966) clalam Cecilia Engko clan Guclono (2007:6).
Locus of control menurut Hjele clan Ziegler, 1981: Baron clan Byrne, (1994) clalam Cecilia Engko clan Guclono (2007:6) cliartikan sebagai persepsi seseorang tentang sebab-sebab keberhasilan atau kegagalan clalam melaksanakan pekej aannya. Menurut MacDonald (197 6) clalam Renata Zoraifi (2003: 16) locus of control cliclefinisikan sebagai sejauh mana seseorang merasakan hubungan kontijensi antara tinclakan clan hasil yang mereka peroleh. Seseorang yang percaya bahwa mereka merniliki pengenclalian atas takclir rnereka clisebut internal locus oj control, sedangkan eksternal locus of control
percaya bahwa basil rnereka
clitentukan oleh agen atu faktor ekstristik cliluar rnereka sencliri. Locus of
control menggamb
Locus of control
bukan merupakan konsep tipologis, sehingga
ticlak dapat mengkategorikan incliviclu sebagai mutlak internal atau eksternal. Locus of control merupakan suatu kontinum, karena itu kontrol ter!etak pada suatu titik sepanjang kontinum itu. Oleh karena itu, maka seseorang hanya clapat clikatakan cenderung internal atau eksternal. Seseorang yang cenclerung internal tetap memiliki eksternal, hanya saja
begitu pula sebaliknya. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rotter (1954) clalam Rike Dewi Asih (2006: 125), climana Rotter mengembangkan teori pengharapan clan bantuan kedalam bentuk yang Jebih khusus. Rotter menyelicliki pengharapan orang apakan mereka clapat mempengaruhi bantuan yang mereka terirna. Locus of control clibeclakan menjacli lokus kontrol internal (internal locus of control) clan lokus kontrol eksternal
(eksternal locus of control). Kontrol internal akan tampak melalui kemampuan
ke1ja clan
tinclakan
kerja
yang
berhubungan
clengan
keberhasilan clan kegagalan karyawan pacla saat melakukan peke1jaanya. Sedangkan lcaryawan clengan lokus kontrol eksternal merasakan bahwa terclapat kontrol cliluar clirinya yang menclukung hasil peke1jaan yang clilakukan. Reiss clan Mitra (1998) clalam Putri Nugrnhaningsih (2005 :619620) membagi locus of control menjacli clua: yaitu: internal locus of
conrro/ aclalah cam panclang bahwa segala hasil yang diclapat, baik atau buruk adalah karena tinclakan, kapasitas clan factor-faktor clalam cliri mereka sencliri. Eksternal locus of control aclalah cara panclang climana segala hasil yang cliclapat, baik atau buruk beracla cliluar kontrol mereka tetapi karena faktor luar seperti keberuntungan, kesempatan, clan takdir. Incliviclu yang termasuk clalam kategori ini meletakkan tanggung jawab cliluar kenclalinya. Karena itu, auditor clengan eksternal locus of control lebih besar kemungkinannya untuk memenuhi perrnintaan klien sehingga
Auditor clalam situasi penugasan audit yang kompleks akan clipengaruhi oleh karakteristik /orns o/ controlnya. Internal clengan locus o/ control akan lebih mungkin mampu menghaclapi masalah yang akan clihaclapi dalam penugasan audit tersebut dibanding clengan incliviclu dengan eksternal locus of control. Ciri pembawaan internal locus of
control aclalah berada clalam kenclalinya clan akan bersikap ticlak muclah cemas clan terburu burn dalam mengambil suatu tinclakan. Maka, auditor internal locus of control kecil kemungkinannya untuk mengambil
judgment yang tidak benar. Dalam hal ini, besar kemungkinan auditor akan mengambil keputusanya yang lebih inclependen. Wijayanti S. W (2003) dalam Rikawati (2009: l 7) melakukan penelitian tentang pengaruh locus o/control, karakteristik kepribadian dan kecenderungan pengambilan resiko terhadap kinerja wakil manajer investasu pengelola reksadana. Hasil penelitiannya menemukan
bahwa
individu internal locus of control memiliki kecenderungan yang lebih tinggi dalam mengambil resiko dibandingkan dengan individu yang memiliki ekstenal locus of control, ini berarti individu yang memiliki
internal locus of control lebih berani mengambil resiko. Ini membuktikan bahwa mereka yang internal lebih berhasil mengendalikan penugasan audit. Trevino (1986) dalam Kurnia (2002) menyebutkan bahwa variabel individual
akan
berinteraksi
dengan
variabel
situasional
dalam
Kurnia (2002) rnenyatakan bahwa inc!iviclu yang rnernpunyai sifat locus of
control eksternal akan cenclerung untuk rnelakukan tinclakan kecurangan atau rnanipulatif clibanclingkan clengan indiviclu yang mernpunyai sifat
locus of control internal. Dalarn hal ini locus of control akan berinteraksi clengan variabel situasional. yang akan mernpengaruhi audit judgment yang clilakukan. Dijelaskan juga clalam .!urned-Writing (2001) clalarn Rike Dewi Asih (2006) bahwa seseorang clengan internal locus of control tinggi cenclerung akan lebih berhasil clan lebih mudah clalam rnempelajari keahlian barn. Zaroh (2000) clalarn Rikawati (2009: 18) seseorang yang memiliki
internal locus of control rnemiliki sifat mancliri, tekun, lrnat serta pun ya claya yang kuat terhadap pengaruh sosial. Mereka yakin bahwa clirinya marnpu menghaclapi rnasalah, kurang merasa tertekan clan berhasil dalam tugasnya sehingga kecil kemungkinannya mengalarni frustasi. Orang yang memiliki eksterna/ locus of control mempunyai sifat mudah cemas. depresi clan neurosis, besar kemungkinanya mengalami frustasi karena mudah tertekan clan kurang berhasil. Mereka yang bertipe eksternal merasa tidak memiliki kemampuan sehingga rnerasa tak berdaya. 4. Audit Judgment
Hogart (1992) mengartikanjudgment sebagai proses kognitif yang merupakan perilaku pengambil keputusan. Judgment merupakan suatV proses yang terjacli secra terus-mcnerus dalam perolehan informasi
bertindak atau tidak bertindak, penenmaan informasi yang diperoleh sebagai
suatu proses
unfolds.
kedatangan
informasi
bukan
hanya
mempengaruhi pilihan tetapi juga mempengaruhi cara pilihan tersebut clibuat.
Setiap langkah cliclalam proses incremental judgment, jika
inforrnasi terns rnenerus clatang, maka akan muncul pertirnbangan baru dan keputusan barn. Judgment tercliri clari 2 (clua) macarn yaitu evaluasi clan prediksi karnkteristik precliksi seperti: pengai.aman, keahlian, umur, jenis kelamin, latar belakang pencliclikan ,seharusnya menjacli bagian yang tak terpisahkan untuk mernahami proses judgmenl yang clilakukan untuk pembuat precliksi (predictor), menurut Hogart (1994:4) clalam Yavicla Nurim (2006:2) mengatakan, keclua bentuk judgment tersebut terbentu karena aclanya informasi yang diproses clan ditransfer oleh pola pikir manusia atau merupakan hasil clari perbanclingan sejumlah petunjuk atau inforrnasi. Seorang auditor hams memperoleh informasi sesuai clengan bukti audit dan fakta-fakta yang te1jadi agar judgmen/ yang di ambil menjacli lebih akurat. Bukti audit adalah informasi kuantitatif yang sedang cliauclit clisajikan scsuai dengan kriteria-kriteria yang telah clitetapkan. Untuk mernbuat pertimbangan audit kriteria-kriteria terse but cliantaranya: 1. Relevansi, dalarn hal ini berkaitan dengan tingkat pengujian yang
cliauclit, bukti clan informasi yang clidapat harus relevan atau sesuai clengan konclisi sebenarnya.
2. Kompeten, bukti dan informasi yang cliperolrh oleh seorang auditor nantinya harus dapat di anclalkan dan clapat diuji untuk kepentingan audit. 3.
Mencukupi, bukti audit harus mencukupi clilihat dari jumlahnya, sehingga sesuai clengan yang clibutuhkan untuk mengevaluasi clan rnemprediksi dalam menentukan auditjudgment.
4. Ketepatan waktu, bukti audit harus memiliki ketepatan waktu audit sehingga dapat mengetahui kapan bahan bukti itu cliperoleh clan dikumpulkan. Bukti audit (audit evidence) ini sangat mempunyai pengaruh penting terhadap pemilihan keputusan bagi seorang auditor karena seseorang yang akan membuat pertimbangan atas laporan keuangan sangat bergantung pad informasi atas bukti-bukti clan informasi yang cliperoleh. Apabila informasi yang di clapat kurang memadai clan kompeten akan mempenngaruhi pertimbanngan auditor dalam pembuatan pilihan audit.
2. Keterkaitan Antara Variabel 1. Keahlian Audit dengan Audit Judg111e11t
Keahlian merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang auditor dalam membuat pertimbangan audit, seorang auditor harus bisa memberikan pertimbangan yang akurat. Dalam penelitian yang clilakukan oleh Sekar Mayangsari (2003) menguji pengaruh keahlian audit
keahlian dan independensi berpengaruh secara signifikan terhaclap pendapat audit. Hal ini membuktikan keahlian akan mempengaruhi pertimbangan tersebut, auditor yang ahli akan marnpu menggunakan teknik-teknik yang baik dalam rnelakukan auclitnya sehingga kemungkinan kesalahan dalam proses pembuatan pertimbangan audit akan lebih akurat. Choo clan Ashton (1991) dalam Sekar Mayangsari (2003) melakukan penelitian kepacla auditor untuk mengetahui jenis informasi yang digunakan seorang auditor. Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa seorang auditor yang belum berpengalaman cenderung tidak clapat membedakan jenis inforrnasi penting. Sebaliknya, auditor yang sudah berpengalarnan cenderung rnengingat inforrnasi yang ticlak se.1e111s
(atypical). Artinya seorang auditor yang berpengalaman lebih banyak berkesan clengan informasi yang ticlak
se_1e111s
untuk menclukung
keputusanya. Asthon (1991) clalam Sekar Mayangsari (2003) memmjukan bahwa clalam literature psikologi, pengetahuan spesifik clan lama pengalaman bekerja sebagai faktor penting untuk rneningkatkan keahlian. Dia juga menjelaskan
bahwa ukuran
keahlian
tidak
cukup
hanya
dengan
pengalaman tetapi cliperlukan pertirnbanngan-pertimbanngan lain dalam pembuatan keputusan yang baik karena pacla clasamya manusia mcmiliki sejumlah unsur lain selain pengalaman. Biggs et al (1987), Biggs clan Mock (1983), Bouwman (1984)
auditor ahli rnenggunakan strategi hanya informasi relevan sebagai dasar
judgment nya, sedangkan auditor non ahli menggunakan informasi yang relevan clan ticlak relevan bersama-sama cla!amjudgment nya. Legost el al (1988) clalam Yuclhi Herliansyah clan Meifida Ilyas (2006) menemukan bahwa orang yang ahli (expert) mampu menemukan hal penting (kritis) clalarn kasus khusus clan mengurangi informasi ticlak relevan kcrika orang pernula ( yang kurang ahli) menggunakanya clalam keputusannya.
2. Kompleksitas Tu gas clcngan Audit Judgment Abclolmohammacli
clan
Wright
(1986)
clalam
Siti
Jamilah
(2007:15) rnelakukan penelitian mengenai perbeclaan judgment yang cliambil auditor pacla saat kompleksitas tugas yang tinggi clan renclah. Hasilnya menunjukan bahwa perbeclaan
judgment yang signifikan
clitemukan antara kelompok berpengalaman pacla rnasing-masing tugas. Ketika seluruh subyek clikumpulkan bersama-sama, maka hanya kelompok terisolasi saja yang menunjukan pengaruh pengalaman yang signifikan menunjukan
perlu
pertimbangan
secara
eksplisit
clan
mengontrol
kompleksitas tugas clan keahlian normatif yang dapat rneneliti sifat keahlian. Menurut Stuart (2001) dalam Siti Jamilah (2007) yang rneneliti tentang pengaruh kompleksitas tugas clan struktur audit terhaclap kinerja auditor. Hasilnya menunjukan bahwa kine1ja auditor tergantung pada interaksi antara kompleksitas tugas dan struktur audit yang digunakan
terlalu kompleks, auditor dari perusahaan audit terstuktur dan tidak terstruktur menunjukan kine1ja yang sepadan. Sebaliknya, pada tugas yang relatif kompleks, maka auditor dari perusahaan yang tidak terstruktur jauh berada dibawah perusahaan audit terstruktur. Chun dan Monroe (2001) dalam Zulaikha (2006) melakukan penelitian mengenai pengaruh gender dan kompleksitas terhadap audir
judgment dalam penugasan audit. Hasilnya menunjukan bahwa terdapat pengaruh antara gender dan kompleksitas tugas terhadap keakuratan
judgment dalam laporan keuangan. 3. Locus of control dengan Audit Judgment
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rieke Dewi Asih (2006:140) mengenai pengaruh interaksi locus of control auditor clan struktur audit terhadap kinerja auditor. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa locus of
wnrrol dan struktur audit berpengaruh terhadap kine1ja audit. Meyers ( 1997)
clalam
Rike
Dewi
Asih
(2006: 131)
dalam
penelitianya
menghipotesisikan bahwa auditor dari suatu kantor akuntan terstruktur menunjukan aktivitas audit yang lebih tinggi saat melakukan suatu tugas disbanding auditor clari Kantor akunlan
P~1blik
yang tidak terstruktur
Tsui clan Gul (1996) clalam Renata Zoraifi (2005) clalam penelitianya mengatakan bahwa locus of control clan pertimbanga.i1 etis menyecliakan penjelasan yang lebih baik untuk perbedaan pembuatan keputusan atau petimbangan auditor. Dalam ha! ini terlihat bahwa seorang
auditor yang memiliki locus a( control akan memliki perbedaan clalam hal pembuatan keputusan auditor atas laporan keuangan. Menurut jansen clan Glinow (1985) clalam Dian Prastamawati (2009), perilaku incliviclu merupakan refleksi dari sisi personalitasnya seclangkan factor situasional yang te1jadi saat itu akan rnenclorong seseorang untuk membuat suatu keputusan clari penclapat tersebut. Dapat clisimplllkan bahwa perilaku disfungsional alldit clapat disebabkan oleh faktor
karakteristik personal
auditor
(faktor
internal)
serta factor
situasional (faktor eksternal) clan kemuclian faktor-faktor tersebut akan mempengaruhijudgmenl yang dihasilkan. Hasil Penelitian Thio Anastasia Petronila clan Mukhlasin (2005) membuktikan bahwa terclapat hubungan posotif antara lokus kenclali eksternal dengan penerimaan penyimpangan perilaku clalam audit. I-Jal ini cliyakini kebenaranya karena incliviclu clengan lokus kendali eksternal belum dapat mengendalikan basil yang dicapai, keinginan untuk berhenti bekerja terdapat hubungan positif clengan penerimaan penyimpangan clalam audit clengan konclisi aclanya lokus kenclali eksternal clan komitmen pada organisasi. I-Jal ini menunjukan bahwa keinginan untuk berhenti bekerja dapat membuat seseorang menjacli kurang pecluli terhaclap apa yang bisa clilakukan clidalam organisasinya. Trevio (1986) clalam Kurnia (2002) menguji interaksi antara variabel individual dengan variabel situasional terhaclap keputusan audit.
dengan variabel situasional dalam mempengaruhi keputusan seseorang. Dapat dilihat dari penelitian tersebut babwa variabel-variabel tersebut akan
mempengaruhijudgrnent yang diambil oleh seorang auditor.
No. 1
2.
3.
4.
5.
Tabel 2.1 Penelitian terdahulu Hasil Penelitiau
Tahun Peneliti Biggs (1987), Menunjukan babwa Biggs dan Mock auditor abli (1983), menggunakan hanya Bouwman (1984) informasi yang relevan dalam sebagaidasarjudgment Herliansyah dan nya. Ilyas (2006) Chun dan Gender dan kompleksitas Monroe (2001) tugas berpengaruh dalam Jamilah terhadap keakuratan (2007). judgment dalam laporan keuangan. Stuart (2001) Kompleksitas tugas dalam Siti berpengaruhterhadap Jamilab (2007) audit judgment dalam pelaksanaan audit. Anastasia dan Terdapat hubungan Mukhlasin positif antara lokus (2005) kendali eksternal dengan penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit. Trevino (1986) Variabel individual dalam Kurnia (faktor internal) akan (2002). berinteraksi dengan variable situasional (faktor ekstemal) dalam mempengarulli judgment seseorang.
Xi
X2
X3
y
y
y
y
y
y
y
y y
y
y
3.
Model Pcnelitian Model Penelitian dibawah ini rnenunjukan kerangka pemikiran yang clibuat peneliti antara variabel independen dan variabel dependen: Variabel independen
Variabel dependen
Keahlian Audit
:.C
~-K-0_1_n_p_le_k_s-it_a_s_T_t_1g_a_s~t-------
udit judgment
Locus of control
Gambar 2.1 Model Pengaruh Variabcl lndependcn Dengan Variabcl Dcpendcn
.i.
Perumusan Hipotesis Berdasarkan pemikiran diatas maka hipotesis yang diajukan adalah: Hal
Keahlian Audit berpengaruh terhadap audii judgment.
11 a2
Kompleksitas Tugas berpengaruh terhadap audit judgment.
Ha3
Locus of control berpengaruh terhadap audit judgment.
11 a4
.
Keahlian audit, Kompleksitas tugas clan locus of control berpengaruh terhaclap audit judgment.
BAB lll
IVIETODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mempunyai tipe hubungan kausal komparatif yakni penelitian yang meneliti hubungan antara variabel dependen yang dapat dijelaskan atau di pengaruhi oleh variabel independen tertentu (lndriantoro dan Supomo, 1999:90). Dalam penelitian ini diteliti tentang audit judgment yang clapat clijelaskan atau clipengarubi oleh keahlian audit, kompleksitas tugas clan locus of control.
B. Populasi clan Objek Pcnelitian Populasi yang cligunakan dalam penelitian ini aclalah seluruh auditor yang beke1ja pacla Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di DK! Jakarta yang clikeluarkan oleh IA! periocle tahun 2007. Pengambilan sampel pacla penelitian
Convenience
ini clilakukan dengan
sampling adalah
metode
metode convenience sampling. pemilihan sampel
berdasarkan
kemudahan, dimana metode ini memilih sampel dari elemen populasi yang clatanya muclah cliperoleh oleh pencliti. Penelitian ini clilakukan clengan kriteria auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di jakarta yang mempunyai pengalaman ke1ja lebib dari satu tahun.
C. Mctode Pengumpulan Data
Pengumpulan
data clalam
penelitian
1m
dilakukan
dengan
menggunakan clua cara yaitu penelitian pustaka clan penelitian lapangan.
1. Penelitian pustaka (librmy research) Kepustakaan merupakan bahan utama dalam penelitian data sekunder (Nur Inclriantoro clan Bambang Supomo, 2002: 15). Penel.iti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, tesis, directo1y kantor akuntan publik, internet clan perangkat lain yang berkaitan clengan juclul penelitian. 2. Penelitian lapangan (Field Research) Pacla penelitian ini, yang menjacli subyek penelitian adalah auditor eksternal yang bekeja pacla kantor akuntan publik. Peneliti memperoleh data clengan mengirimlan kuesioner kepada kantor akuntan public secara langsung.
D. Tcknik Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik clan uji hipotesis. I. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau cleskripsi suatu data yang dilihat clari nilai rata-rata (mean), standar devim:i, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis clan skewness (Imam Ghozali, 2005: 19).
2. Uji Kualitas Data a.
Uji Reliablitas Uji Reabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator clari variabcl atau konstruk. Suatu kuesioner clikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan tersebut menghasilkan hasil yang konsisten meskipun diuji berkali-kali. Hasil uji reliabilitas dengan bantuan SPSS akan menghasilkan Cronbach Alpha . .lika hasil dari Cronbach
Alpha > 0,6 maka clikatakan data tersebut mempunyai keandalan (reliable) , seclangkan sebaliknya apabila Cronbach Alpha < 0,6 maka dikatakan data terse but tidak reliabel. (Imam Ghozali:4 l ). b. Uji Validitas Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana variabel yang cligunakan benar-benar mengukur apa yang seharusnya di
ukur.
Pengujian
valiclitas
dengan
menggunakan
Pearson
Correlation yaitu clengan cam menghitung korelasi antara skor masing-masing butir perlanyaan dengan total skor. Kriteria yang cligunakan valid atau ticlak valid adalah jika korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan clengan total skor mempunyai tingkat signifikansi clibawah 0.05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid, clan jika korelasi skor masing-masing butir pertanyaan clengan total skor mempunyai tingkat signifikansi cliatas
0,05 malrn butir pertanyaan tersebut tidak valid (Imam Ghozali 2005:45). 3. Uj i Asumsi Klasik a. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar varibel independen. Jika
te1jadi
korelasi.
maka
dinamakan
terdapat
problem
multikolonieritas. Model regresi yng baik adalah tidak te1jadi korelasi antara variabel independen. Suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko jika mernpunyai nilai V l F disekitar angka I clan rnempunyai angka
tolerance mendekati 1, seclangkan jika dilihat dengan besaran korelasi antar variabel independen, rnaka suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko bila koefisien korelasi antar variabel independen lemah yaitu < 0,5. Bila korelasinya kuat, maka
te1jadi problem multiko
(Imam Ghozali, 2005:91-92). b. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen clan variabe1 dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan normal P-P Plot data yang ditunjukan menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,
sedangkan jika cla1a menyebar jauh dari garis diagonal maka model regres1
rnemenuhi
ticlak
asuns1
normalitas
(Singgih
San1oso,
2002:212).
c. Uji Heteroskedatisitas Uji Heteroskeclisitas bertujuan untuk menguji apakah clalam model regresi te1jacli keticlaksamaan variance clari residual satu pengan1atan ke penga111atan lain. Jika vctriltnce dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka clisebut momoskeclisitas clan jika satu pengamatan ke pengamatan lain itu berbecla clisebut heteroskedisitas.
Model regresi yang baik adalah ticlak terjacli
heteroskedisi1as. Cara mencleteksinya clengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (clepenclen) yaitu ZPRED dengan resiclualnya SRESlD. Deteksi acla ticlaknya heteroskeclisitas dapat clilakukan clcngan rnelihat ada ticlaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID clan ZPRED climana sumbu Y aclalah y yang telah terprecliksi. clan sumbu X aclalah residual (Y prediksi - Y sesungguhnya) yang telah cli-studentizecl. Dasar analisisnya aclalah sebagai berikut: a) Jika acla pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang
teratur
(bergelombang,
melebar
menyempit), maka telah te1jacli heteroskedisitas.
kemuclian
b) Jika tidak ada pol a yang jelas, serta titik-titik menyebar cliatas dan clibawah angka 0 clan sum bu Y, maka ticlak terjadi heteroskeclisitas ( Imam ghozali, 2005: 105), 4. Uji Hipotesis Uji hipotesis ini clilakukan melalui: a.
Koefisien Determinasi Koefisien
cleterminasi
' (R-)
bertujuan
untuk
mengukur
kemampuan variabel-variabel indepenclen serta variabel clepenclen. Nilai koefisien determinasi (R
2 )
untuk menunjukan persentase tingkat
kebenaran precliksi clari pengujian regresi yang clilakukan. Nilai R 2 rnemiliki range antara 0 sarnapai 1. jika nilai R 2 semakin menclekati 1 rnaka berarti semakin besar variabel inclepenclen clalam menjelaskan vanas1
variabel
clepenclen.
1-Iubungan
antara
variabel-variabel
inclepenclen clengan variabel clepenclen, dapat cliukur clengan koefisien cleterminasi (R). jika angka R diatas 0.5 maka korelasi atau hubungan antara variabel inclependen clengan variabel dependen adalah kuat. Sebaliknya, jika angka R clibawah 0.5 maka korelasi atau hubungan antara variabel inclependen clengan variabel clepenclen adalah lemah (Santoso, 2002: 167). b. Uji Statistik t Uji Statistik t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel indepenclen secara individual yaitu: keahlian audit,
variabel dependen, yaitu: audit judgment, Hal ini dilakukan untuk clapat mengetahui apakah acla pengaruh yang signifikan clari mas111gmas111g variabel inclepenclen terhaclap variabel clepenclen yang cliuji pacla tingkat signifikansi 0,05 (Imam ghozali, 2005:84), a) Jika nilai probabilitas > clari 0,05 maka Ho diterima!Ha clitolak, ini berarti variabel inclepenclen ticlk mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel clependen_ b) Sebaliknya apabila nilai probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak/Ha diterima, ini berarti variabel indepenclen mempunyai pengaruh secara individual lcrhaclap variabel clependen, c_ Uji Statistik F Uji
Statistik F dilakukan clengan tujuan untuk menguji
keseluruhan variabel indepenclen, yaitu: keahlian audit, kompleksitas tugas, clan locus ol control serta ukuran perusahaan terhaclap l variabel clepenclen, yaitu: audit judgment_ Secara bebas clengan signifikansi sebesar 0,005, clapat clisimpulkarr (Ghozali, 2001 :45): a)
Jika nilai Probabilitasnya < 0,05, maka Ho clitolak/Ha cliterima, ini berarti semua variabel inclepenclen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhaclap variabel clependen atau terikat
b)
Jika nilai signifikansi > 0,05, maka Ho diterima!Ha clitolak, ini berarti semua variabel inclepenclen atau bebas ticlak mempunyai
pengmuh secara bersama-sama terhadap variabel depenc\en atau terikat.
D. Dcfinisi Opcrasional Variabel clan Pengulrnrannya
Penelitian ini rnenggunakan skala likert, dimana variabcl akan cliukur clan clijabarkan menjacli inclikator variabel. Kernuclian inclikator tersebut clijabarkan menjadi komponen-komponen yang teratur untuk kernuclian clijaclikan titik tolak clalam penyusunan instrument berupa pertanyaan auat pernyataan untuk dijawab oleh responclen. Untuk keperluan analisis secara kuantitatif, maka jawaban cliberi nilia mulai clari I sampai 5 untuk jawaban sangat ticlak setuju sampai jawaban sangat setuju. Pacla penelitian ini terdapat variabel inclepcnclen yang cliwakili oleh keahlian, kornpleksitas tugas clan
locus of control serta tcrclapat pula variabel clepenclen yang c\iwakili oleh audit judgment. Untuk lebih jelas mengenai variabel, sub variabel clan inclikator c\apat clilihat pacla tabel berikut: 1. Keahlian Audit
Keahlian
rnerupakan
keberaclaan
clari
pengetahuan
tentang
suatu
lingkungan tertentu, pernahaman terhaclap rnasalah yang timbul clalam lingkungan tersebut clan keterampilan untuk memecahkan permasalahan tersebut. Variabel ini cliukur clengan ukuran pengalaman, pengetahuan clan kemampuan yang climiliki oleh auditor clan cliukur clengan menggunakan instrument yang cligunakan oleh Bonner & Lewis (1990, Libby & Luft (1993), Libby & Tan (1994) clan Libby (1995). Variabel ini juga cliukur
clengan skala liket 5 point Dari sangat tidak setuj u (I), tidak setuju (2), kurang setuju (3), setuju (4), sampai sangat setuju (5).
2. Komplcksitas Tugas Kompleksitas tugas merupakan peke1jaan audit yang rneliputi berbagai macam tugas yang banyak clan semua tugas tersebut harus memiliki sinergi yang kuat satu sama lain agar hasil yang clihadapi rnenjadi lebih baik lagi clan sesuai clcngan yang cliharapkan. variabel ini diukur clengan menadopsi instrument yang cligunakan oleh Siti Jamilah (2007). Variable ini cliukur dengan skala liket 5 point Dari sangat tidak setuju (I), ticlak setuju (2), kurang setuju (3), setuju (4), sampai sangat setuju (5). 3. Locus of control
Locus of control adalah cara pandang individu terhadap suatu peristiwa yang seclang te1jacli pacla clirinya, dimana peristiwa tersebut clapat atau tidak
clikenclalikan olehnya.
Variabel
ini
dioperasionalkan sebagai
konstruk internal-eksternal yang mengukur keyakinan seseorang alas kejadian
yang menimpa kehiclupanya. Variable ini cliukur dengan
instrument The Work Locus of Control (WLCS) yang clikembangkan oleh Spector (1988) clan digunakan oleh Renata Zoraifi (2003:23-24). Variable ini diukur dengan skala likert 5 po in mulai clari sangat ticlak setuju (! ), ticlak setuju (2), kurang setuju (3), setuju (4), sampai sangat setuju (5). Beberapa pertanyaan di nilai tcrbalik untuk menghinc!ari aclanya order
ejject clengan criteria penilaian (1) sangat setuju sampai (5) sangat ticlak
4. Audit Judgment
Judgment merupakan suatu proses yang terjadi secra terus-menerus dalam
perolehan informasi (terrnasuk umpan balik dari tindakan sebelumnya), pilihan untuyk bertindak atau ticlak bertinclak, penerimaan informasi yang cliperoleh sebagai
suatu
proses
wifolds. variabel
ini
menggunakan
instrument yang clikembangakan oleh Desi Mulyani (2008). Variabel ini cliukur clengan skala likert 5 point mulai clari sangat ticlak setuju (!), ticlak setuju (2), kurang setuju (3), setuju (4), sampai sangat setuju (5).
Tabel 3.1 Tabcl Opcrasional Variabel ·-
Variabel Keahlian
Sub Inclikator variabcl Audit Pengalaman 1. Jumlah klien
(X1)
(Sumber: Bonner & Lewis (1990), Libby & Luft (1993), Libby & Tan (1994) clan Libby (1995)).
r
Skala Pcmzukuran yang
c!iauc!it
. Lan1anya
menjac!i auditor '3. Ketepatan waktu clalam penyelesaian audit 4. Ketepatan waktu cl al am menganalisis suatu kasus 5. Jabatan c!alarn Kantor Akuntan Publik Pengetalman I. Pengetahuan tentang fakta 2. Pengetalman tentang proseclur audit 3. Pengetahuan clan pencliclikan strata 4. Pengetahuan clari pelatihan clan kursus Kemampuan 1. Kemampuan
Skala ordinal
Skala ordinal
·----p. Kemampuan.-bekerja Sama dengan orang lain . Kemampuan beradaptasi dengan perubahan 5. Kemarnpuan belajar secara terus-menerus Kornpleksitas !. Tugas yang · Tug as ( X2) membingungkan (sumber: Si ti . Kurangnya Jarnilah (2007)) pemahaman terhadap tu gas '. Tidak adanya informasi yang dibutuhkan ' . Perbeclaan antara informasi yang tersedia denngan apa yang clibutuhkan I untuk menyelesaikan peke1jaan 5. Kurangnya alat bantu dalam menyelesaikan peke1jaan • Strutur audit 1 7. Auditor mengetahui kemampuanya dalam menyelesaikan tugas 8. Keterbatasan waktu clalam menyelesaikan tu gas 9. Keyakinan terhadap wewenang I 0. Keticlakjelasan Peran Locus of control Internal I. Kemampuan (X4) locus of melaksanakan (sumber: 77ie control pekerjaan Work locus Of 2. Keputusan pimpinan Control Spec/or Eksternal 3. Kedudukan locus (1988)) of"· Keberuntungan dalam control melaksanakan peke1jaan 5. Nasib
sk:ala ordinal
-·····-·····-!r
Skala ordinal
skala ordinal
C't')
materialitas
2. Resiko kekleliruan clan kecurangan
Desi (s umber: IvIulyani (2008)) ----~---·
I . Relcvansi dengan Evaluasi tujuan audit bukti yang cliperoleh l2. Kompoetensi bukti audit 3. Kecukupan bukti audit 4. Sumber bukti audit Opini auditor
I. Hasil (penclapat ) yang cliberikan oleh auditor dalam laporan keuangan.
''
Sumber:Data pnmer yang cholah
ska la ordinal
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakru1 pada aknntru1 publik (Auditor) yang bekerja di kantor akuntan publik yang terletak di wilayah DKI Jakarta. Auditor yang dilibatkan meliputi Partner, manajer, supervisor, auditor senior dru1 auditor junior yang mempunyai pengalaman kerja lebih dari satu tahun. Pengumpulan data dalrun penelitian irri dilakukan dengan menggunakan data primer, yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber ahli yang terkait dengan tujuan untuk mengurangi rendalmya response rate. Penyebaran kuesioner dimulai pada tanggal 3 juni srunpai 30 Juni 2009 dan pengrunbilru1 kuesioner dilakukan pada tanggal 1 Juli srunpai dengan tanggal 27 Agustus 2009 yang dilakukan ke 14 kantor akm1tan publik yang berada di Wilayah DKI Jakru'ta dengan peta distribusi sebagai berikut:
Tabel 4.1 Nama-nama Kantor Aknntan pnblik
No Nama Kantor Akuntan Publik I.
KAP. Drs. Amir Hadyi
2.
KAP. Drs. Chaeroni & Rekan
3.
KAP. Jamaludin Iskak, BAP
4.
KAP. Jan Ladiman & Rekan
5.
KAP. Heliantono & Rekan
6.
KAP. Drs. Soewamo,AK
7.
KAP. DRS. Iswanul
8.
KAP. Drs. Daniel Hassa & Rekan
9.
KAP. Jimmy Budhi
10.
KAP. Junarto Tjahjadi, BAP
11. KAP. Jojo Sunarjo, Ruchiat & Arifin 12.
KAP. Abdul Hamid Cebba,Ak,MBA.
13.
KAP. SyarifBasir & Rekan
14. KAP. Salaki-Salaki Sumber: Data pnmer yang diolah Kuesioner yang disebarkan berjumlah 70 buah dan jumlah yang kembali sebanyak 52 buah atau sekitar 74,29 %. Jmnlah kuesioner yang tidak kembali adalah 18 buah atau 25,71 %. Kuesioner yang dapat diolah berjumlah 46 buah atu 65,71 %, sedangkan yang tidak dapat diolah karena kesibukan atau tidak memiliki pengalaman kerja lebih dari satu tahun 6 buah atau 8.58 %. Data sampel mengenai tingkat pengembalian sebagai berikut:
identit~s
responden dengan
Tabel 4.2 Data Tingkat Pengembalian Kuesioner Keterangan
Jumlah
Presentase (%)
Kuesioner yang dikirim
70
100%
Kuesioner yang tidak kembali
18
25,71%
Kuesioner yang kembali
52
74,29%
Kuesioner yang tidak dapat diolah
6
8,52%
46
65,71%
Kuesioner yang dapat diolah Sumber: Data pnmer yang dtolah 2. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan besar yang mana ukuran perusahaan ini menjadi pertimbangan Kantor Akuntan Publik dalam melakukan pemeriksaan terhadap perusahaan yang akan diaudit. Ukuran perusahaan ini dapat ditunjukan dengan melihat total aktiva, total penjualan, rata-rata tingakt penjualan dan rata-rata total aktiva perusahaan. Ukuran perusahaan yang besar biasanya dapat mengakses pasar modal dan dengan kemudahan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan memiliki fleksibilitas dan kemampuan untuk mendapatkan dana atau permodalan, perusahaanperusahaan besar cenderung lebih mudah untuk memperoleh pinjan1an dari pihak ketiga karena kemampuanya mengakses jaminan yang dimiliki berupa asset bernilai !ebih besar di banding perusahaan kecil. 3. Karakteristik responden Statistik deskriptif responden memberikan gambaran atau deskripsi
besarnya frekuensi absolut dan presentase jenis kelamin, umur, pendidikan, lamanya bekerja, posisi jabatan tempat responden bekerja dan rata-rata jumlab penugasan audit per tabun. Data mengenai deskriptif responden adalab sebagai berikut: a. Statistik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
····-----·-·1
Jenis Kelamin wanita 41 %
tJl.Jlo
pria 59%
J
Sumber: Data primer yang diolab
Gambar4. l Hasil Uji Berdasarkan Jenis Kelamin Gambar 4.1 di atas menunjukan babwa sekitar 27 orang atau 58,70 % responden didominasi oleh jenis kelamin pria, dan sisanya sebesar 19 orang atau sekitar 41,3 % berjenis kelamin wanita. b. Statistik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ··-·-·----·-----·---
Pengalaman Bekerja >4thn
Sumber: Data primer yang diolab
Gambar 4. 2 Hasil Uji Berdasarkan Pengalaman Kerja
Gambar 4.2 di atas menunjukan bahwa pengalaman kerja auditor di kantor akuntan publik bervariasi yaitu sekitar 20 orang atau 44 % auditor yang memiliki pengalaman kerja antara 1 sampai 2 tahun, 13 orang atau 28 % auditor yang memiliki pengalaman kerja antara 2 sampai 4 tahun, dan 13 orang atau 28% auditor yang memiliki pengalaman kerja lebih dari 4 tahun. c. Statistik Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan latar belakang pendidika1 S2
S3
9%~
D3 0%
Si 89%
Sumber: Data primer yang diolah Gambar4.3 Hasil Uji Berdasarkan Latar Belakan1~ Pendidikan
Gambar 4.3 di atas menunjukan bahwa latar belkang pendidikan auditor di kantor akuntan publik bervariasi yaitu sekitar 41 orang atau 89 % auditor berpendidikan terakhir Strata Satu (S 1), sedangkan Strata dua (S2) sekitar 4 orang atau 9 % dan 2 % atau sekitar 1 orang Strata Tiga (S3).
d. Statistik Responden Berdasarkan Kedudukan Di Kantor Akuntan Publik Kedudukan di Kantor Akuntan Publik auditor
1nanajer
Supervisor
junior 34%
senior 45%
Sumber: Data primer yang diolah
Gambar4. 4 Hasil Uji Berdasarkan Kedudukan di Kantor Akuntan Publik Gambar 4.4 di atas menunjukan bahwa 2 orang atau 5% memiliki kedudukan sebagai Partner, 4 orang sebagai Manajer atau 9%, Auditor Senior sebanyak 21 orang atau 45 % dan Auditor Junior sebanyak 16 orang atau 34%. e. Statistik Responden Berdasarkan Rata-rata Jumlah Penugasan Audit Per Tahun.
·······---1 Rata-Rata Jumlah Penugasan
15%
I
I
Sumber: Data primer yang diolah
Gambar 4. 5 Hasil Uji Berdasarkan Rata-Rata Jumlah Penugasan Andit
Gambar 4.5 di atas menunjukan babwa Rata-rata Jumlab Penugasan Audit yang dilakukan auditor adalab dominan lebih dari 5 klien sebanyak 4 kali atau 48%, sebanyak 3-5 klien adalab 7 kali atau sekitar 15% dan 17 kali penugasan untuk 1-3 klien atau 37%.
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
I. Hasil Uji Statistik deskriptif Pengukuran
statistik
deskriptif
variabe:l
dilakukan
untuk
memeberikan gambaran secara unmm mengenai kisaran teoritis, kisaran aktual, rata-rata (mean), dan standar deviasi dari masing-masing variabel penelitian yaitu keablian audit, kompleksitas tugas dan locus of control terhadap audit judgment yang digambarkan sebagai berikut: Tabel 4. 3 Hasil Uji Statistik Descriptive Statistics
N KEAHLIAN_AUDIT KOMPLEKSITAS_TUG LOCUS_OF_CONTROi AUDIT_JUDGMENT Valid N (listwise)
46 46 46 46 46
Minimum
Maximum
47 37 13 22
70 60 40 40
Mean
56,85 47,09 28,26 32,15
Std. Deviation
4,962 3,577 6,316 2,913
Sumber: Data primer diolab Tabet 4.3 menjelaskan babwa pada variabel keahlian audit minimum responden sebesar 47 dan maksimum sebesar 70, dengan rata-rata total jawaban 56,85 dan standar deviasi sebesar 4,962. Pada variabel komleksitas tugas minimum jawaban responden sebesar 37 dan maksimum sebesar 60, dengan rata-rata total jawaban 47,09 dan standar deviasi sebesar 3,577.
maksimum sebesar 40, dengan rata-rata total jawaban 28,26 dan standar deviasi sebesar 6,316. Variabelaudit judgment minimumjawaban responden sebesar 22 dan maksimum sebesar 40, dengn rata-rata total jawaban 32,15 dan standar deviasi sebesar 2,913. 2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Uji Reliabilitas Pengujian
reliabilitas
dalam
penelitian
ini
menggunakan
pengukuran dengan menghitung koefisien Cronbach Alpha dari masingmasing instrumen dalam satu variabel. Instrumen ddikatakan handal (reliable) jika memberikan nilai Cronbach Alpha> 0.60 (Nunnally, 1967
dalam Ghozali, 2005). Tabel 4. 4 Hasil Uji Reliabilitas Keahli:m Audit Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items
,926
,930
14
Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.4 menunjukan nilai cronbach 's alpha atas variabel keahlian audit sebesar 0,926, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai croanbach 's alpha lebih besar dari 0,6.
Tabel 4. 5 Hasil Uji Reliabilitas Kompleksitrus Tugas Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items
,899
,919
12
Sumber: Data pnmer yang diolah Tabel 4.5 menunjukan nilai cronbach 's alpha atas variabel kea11lian audit sebesar
sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam
kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai croanbach 's alpha lebih besar dari 0,6. Tabel 4. 6 Hasil Uji Reliabilitas Locus Of Control Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items
,835
,853
13
Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.6 menunjukan nilai cronbach 's alpha atas variabel keahlian audit sebesar 0,835 sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai croanbach 's alpha lebih besar dari 0,6.
-··
--·
~--------·
'1
PCRPUSTAKAAN UTAMA
-,f;I
l
UIN SYAl-llD JAKARTA
_
Tabel 4. 7 Hasil Uji ReliabilitasAudit Judgment Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items
,877
,887
8
Sumber: Data pnmer yang d1olah Tabel 4.7 menunjukan nilai cronbach 's alpha atas variabel keahlian audit sebesar 0,877
sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan
dalani kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai croanbach 's alpha lebih besar dari 0,6. b. Uji Validitas Uji Validitas digunakan untuk mmgukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Dalani penelitian ini pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan Pearson Correlation. Kriteria yang digunakan valid atau tidak valid adalah jika korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid, dan jika korelasi skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikansi diatas 0,05 maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.
Tabet 4. 8 Hasil Uji Validitas Variabel Keahlian Audit Variabel
Pearson Correlation
Sig
Keterangan
Keahlian_ 01
0,691 (**)
0,000
Valid
Keahlian_ 02
0,102
0,500
Tidak valid
Keahlian 03
0,396 (**)
0,006
Valid
Keahlian 04
0,578 (**)
0,000
Valid
Keahlian 05
0,670 (**)
0,000
Valid
Keahlian_ 06
0,698 (**)
0,000
Valid
Keahlian 07
0,749 (**)
0,000
Valid
Keahlian 08
0,707 (**)
0,000
Valid
Keahlian_ 09
0,831 (**)
0,000
Valid
Keahlian 10
0,699 (**)
0,000
Valid
Keahlian 11
0,642 (**)
0,000
Valid
Keahlian 12
0,694 (**)
0,000
Valid
Keahlian_ 13
0,666 (**)
0,000
Valid
Keahlian 14
0,625 (**)
0,000
Valid
Keahlian_l5
0,126
0,404
Tidak Valid
Keahlian 16
0,705 (**)
0,000
Valid
Sumber: Data primer yang diolah.
Tabel 4.8 menunjukan variabel Keahlian audit mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05. Terkecuali dua pertanyaan dari variabel keahlian audit yaitu butir pertanyaan 2 & 15 yang dinyatakan tidak valid karena memiliki nilai
diikutsertakan dalam pengujian data selanjutnya . Pengujian dilakukan kembali berdasarkan butir pe1ianyaan 2 & 15 yang sudah dikeluarkan. Hasil pengujian berdasarkan pertanyaan yang sudah dikeluarkan dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4. 9 Hasil Uji Validitas Setelah Keahlian 2 & 15 Dikeluarkan Variabel
Pearson Correlation
Sig
Keterangan
Keahlian_Ol
0,762 (**)
0,000
Valid
Keahlian_02
0,555 (**)
0,000
Valid
Keahlian_03
0,722 (**)
0,000
Valid
Keahlian 04
0,781 (**)
0,000
Valid
Keahlian 05
0,762 (**)
0,000
Valid
Keahlian 06
0,796 (**)
0,000
Valid
Keahlian 07
0,779 (**)
0,000
Valid
Keahlian 08
0,840 (**)
0,000
Valid
Keahlian_ 09
0,662 (**)
0,000
Valid
Keahlian_IO
0,753 (**)
0,000
Valid
Keahlian_ll
0,819 (**)
0,000
Valid
Keahlian_ 12
0,610 (**)
0,000
Valid
Keahlian_13
0,557 (**)
0,000
Valid
Keahlian_l4
0,712 (**)
0,000
Valid
Sumber: Data pnmer yang d1olah. Tabel 4.9 menunjukan variabel keahlian audit mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikasi lebih kecil dari
Tabet 4. 10 Hasil Uji Validitas Variabel Kompleksitas Tugas Variabel
Pearson Correlatio11
Sig
Keterangan
Komp_Ol
0,601 (**)
0,000
Valid
Komp_02
0,616 (**)
0,000
Valid
Komp_03
0,807 (**)
0,000
Valid
Komp_04
0,807 (**)
0,000
Valid
Komp_05
0,762 (**)
0,000
Valid
Komp_06
0,549 (**)
0,000
Valid
Komp_07
0,670 (**)
0,000
Valid
Komp_08
0,860 (**)
0,000
Valid
Komp_09
0,629 (**)
0,000
Valid
Komp_lO
0,152
0,314
Tidak Valid
Komp_!!
0,810 (**)
0,000
Valid
Komp_l2
0,782 (**)
0,000
Valid
Komp_l3
0,726 (**)
0,000
Valid
Sumber: Data primer yang d10lah. Tabet 4.10 menunjukan variabel kompleksitas tugas
mempunyai
kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05. Terkecuali satu pertanyaan dari variabel kompleksitas tugas yaitu butir pertanyaan I 0 yang dinyatakan tidak valid karena merniliki nilai signifikansi diatas 0,05, sehingga harus dikeluarkan dan tidak diikutsertakan dalam pengujian data selanjutnya. Pengujian dilakukan kembali berdasarkan butir pertanyaan I 0 yang
sudah dikeluarkan. Basil pengujian berdasarkan pertanyaan yang sudah dikeluarkan dapat dilihat pada tabel 4.11. Tabel 4. 11 Hasil Uji Validitas Setelah Kompleksitas 10 Dikeluarkan Variabel
Pearson Correlation
Sig
Keterangan
Komp_Ol
0,645 (**)
0,000
Valid
Komp_02
0,660 (**)
0,000
Valid
Komp_03
0,823 (**)
0,000
Valid
Komp_04
0,823 (**)
0,000
Valid
Komp_OS
0,771 (**)
0,000
Valid
Komp_06
0,514 (**)
0,000
Valid
Komp_07
0,678 (**)
0,000
Valid
Komp_08
0,842 (**)
0,000
Valid
Komp_09
0,685 (**)
0,000
Valid
Komp_ll
0,785 (**)
0,000
Valid
Komp_12
0,791 (**)
0,000
Valid
Komp_13
0,683 (**)
0,000
Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4. 12 Hasil Uji Validitas Variabel Locus Of Control Variabel
Pearson Correlation
Sig
Keterangan
Loe 01
0,527 (**)
0,000
Valid
Loe 02
0,704 (**)
0,000
Valid
Loe 03
0,655 (**)
0,000
Valid
Loe 04
0,455 (**)
0,001
Valid
Loe 05
0,032
0,833
Tidak Valid
Loe 06
0,659 (**)
0,000
Valid
Loe 07
0,537 (**)
0,000
Valid
Loe 08
0,469 (**)
0,001
Valid
Loe 09
0,591 (**)
0,000
Valid
Loe 10
0,639 (**)
0,000
Valid
Loe 11
0,241
0,107
Tidak Valid
Loe 12
0,552 (**)
0,000
Valid
Loe 13
0,533 (**)
0,000
Valid
Loe 14
0,640 (**)
0,000
Valid
Loe 15
0,644 (**)
0,000
Valid
Sumber: Data primer yang d1olab. Tabel 4.12 menunjukan variabel locus of control mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikasi lebih keeil dari 0,05. Terkeeuali dua pertanyaan dari variabel locus of control yaitu butir pertanyaan 5 & 11 yang dinyatakan tidak valid karena memiliki nilai signifikansi diatas 0,05, sehingga harus dikeluarkan dan tidak
kembali berdasarkan butir pertanyaan 5 & 11 yang sudah dikeluarkan. Basil pengujian berdasarkan pertanyaan yang sudah dikeluarkan dapat dilihat pada tabel 4.13. Tabcl 4. 13 Hasil Uji Validitas Setclah Loc5 & Locll Dikeluarkan Variabcl
Pearson Correlation
Sig
Ketcrangan
Loe 01
0,567 (**)
0,000
Valid
Loe 02
0,703 (**)
0,000
Valid
Loe 03
0,630 (**)
0,000
Valid
Loe 04
0,461 (**)
0,000
Valid
Loe 05
0,695 (**)
0,000
Valid
Loe 06
0,553 (**)
0,000
Valid
Loe 07
0,486 (**)
0,000
Valid
Loe_08
0,579 (**)
0,000
Valid
Loe 09
0,660 (**)
0,000
Valid
Loe_lO
0,600 (**)
0,000
Valid
Loe 11
0,552 (**)
0,000
Valid
Loe 12
0,663 (**)
0,000
Valid
Loe 13
0,632 (**)
0,000
Valid
Sumber: Data primer yang diolah. Tabel 4.13 menunjukan variabel locus of control rnempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05.
Tabel 4.14 Hasil Uji Validitas Variabe!Audit Judgment Variabel
.Pearson Correlation
Sig
Keterangan
Judg_Ol
0,637 (**)
0,000
Valid
Judg_02
0,673 (**)
0,000
Valid
Judg_03
0,886 (**)
0,000
Valid
Judg_04
0,666 (**)
0,000
Valid
Judg_05
0,915 (**)
0,000
Valid
Judg_06
0,693 (**)
0,000
Valid
Judg_07
0,701 (**)
0,000
Valid
Judg_08
0,795 (**)
0,000
Valid
Sumber: Data primer yang diolab. Tabel 4.14 menunjukan variabel audit judgment mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05. 3. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Multikolonieritas Pengujian multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakab pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance iriflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen.
Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficiertls nstandardizec andardizE Coefficien1s oefficient B td. Err Beta Mod• (Constant) 1 -,084 4,160 KEAHLIAN_AL ,210 ,070 ,357 KOMPLEKSITI ,371 ,097 ,456 LOCUS_OF_C ,100 ,046 ,218
t -,020 2,985 3,834 2,193
linearit Sta ti st Sia. oleranc VIF ,984 ,005 ,680 1,471 ,000 ,687 1,455 ,O:l4 ,987 1,013
aoependent Variable: AUDIT_JUDGMENT
Sumber: Data primer yang diolah. Pada tabel
4.15
menunjukan
bahwa masing-masing
variabel
mempunyai nilai tolerance mendekati angka 1 dan nilai variance inflation factor (VIF) disekitas angka 1. Dimana keahlian audit,
kompleksitas tugas dan locus of control mempunyai nilai tolerance 0,680, 0,687, 0,987 dan mempunyai nilai VIF 1,471, 1,455, 1,013. Dengan demikian, dapat simpulkan bahwa persarnaan regresi tidak terdapat problem multiko. b. Hasil Uji Normalitas Pengujian normalitas dilaknkan untuk menguji apakah dalarn sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen atan keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah berdistribusi data normal atau mendekati normal. Berikut adalah hasil pengujian normalitas dengan menggunakan analisis grafik:
Histogrunl
Dependent Variablo: AUDIT_JUDGl\llENT
·3·2·10123
Rogresslon Standardi:cod Rosldual
••
Sumber: Data primer yang diolah.
Gambar4.6 Hasil Uji Normalitas Grafik Histogram
Normal
P~P
Plot of Regreuslon Standardl:z:t'd R.esldual
Dependent Variable: AUOIT_JUOGMEN"lr
,,
0
o.o-¥1'~-~----~--~--~------'
''
0.2
(U
O.G
Obsorvod Cum Prob
0.11
''
Sumber: Data primer yang diolah.
Gambar4.7 Hasil Uji Normalitas Normal P-Plot of regression Stand
Gambar 4.6 dan 4. 7 diatas tampak bahwa residual berdistribusi secara normal dan berbentuk simetris tidak menceng ke kanan atau ke kiri. Pada grafik normal probility plots titik-titik menyebar berhimpit disekitar diagonal dan hal ini menunjukan bahwa residual berdistribusi secara normal. c. Hasil Uji Heteroskedastisitas Pengujian heteroskesdastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan
pengamatan
ke
lain
tetap,
maka
homoskedastisitas.
Scatterplot
Dependent Variable: AUOIT_JUDC::iMENT
0
0
0 0 0 0
0 0
.,_
0
0
0
-2
_,
o
1
r
a
Regression Standardizod Predlctod Value
Sumber: Data primer yang cliolah.
Gambar4.8 Hail Uji Heteroskedastisitas
•
disebut
Dari Gambar 4.8 diatas terlihat bahwa titik menyebar secara cak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disinpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi
audit judgment berdasarkan masukan atas variabel keahlian audit, kompleksitas tugas dan locus ofcontrol. 4. Hasil uji Hipotesis Pengujian dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pengaruh antara variabel independen (variabel bebas) terhadap variabel dependen (terikat). Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini meliputi keahlian audit (X1), kompleksitas tugas (X2) dan locus of
control (X3). Sedangkan variabel dependen (terikat dalam penelitian ini adalah audit judgment (Y). a. Hasil Uji Koefisien Determinasi Uji koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa jauh variabel independent keahlian audit (X1), kompleksitas tugas (X2 ) dan
locus of control (X3) dapat dijelaskan oleh variabel dependen audit judgment (Y). Tabel 4.16 Hasil Uji Koefisien determinasi
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
,769(a)
,592
,563
1,926
a Predictors: {Constantl. LOCUS. KOMP! FKSITAS Tl l(>A<: 1<1=M-u 1H1 Al
1n1T
Tabel 4.16 menunjukkan bahwa nilai koefisien R Square adalah sebesar 0, 769 atau 76,9 %. ha! ini berarti bahwa hubungan atau korelasi antara audit judgment dengan keahlian audit, kompleksitas tugas dan locus of control adalah kuat karena R diatas 0.5. Nilai
adjusted R Square sebesar 0,563 atau 56,3 % ini menunjukan bahwa variabel audit judgment yang dapat dijelaskan oleh variabel keahlian audit, kompleksitas tugas dan locus of control adalah 56,3% sedangkan sisanya 43,7% (1-56,3%) dijelaskan oleh faktor·.faktor lain diluar dari penelitian ini seperti gender (Zulaikha, 2006), tekanan ketaatan (Siti Jamilah,2008) dan kode etik (Gary Pflugrath dkk, 2007). b. Hasil Uji Statistik t Tabel 4.17 Hasil Uji Statistik t
Model
Unstandardized Coefficients B Std. Error
-,084 4,160 (Constant) KEAHLIAN ,210 ,070 AUDIT KMPLKST ,097 ,371 TGS LOCUS ,046 ,100 OF a Dependent Vanable: AUDIT_JUDGMENT
Standardize d Coefficients Beta
I t
Sia.
-,020
,984
,357
2,985
,005
,456
3,834
,000
,218
2,193
,034
1
Sumber: Data primer yang diolah. Tabel 4.17 merupakan hasil dari pengujian variabel independent yaitu keahlian audit, kompleksitas tugas dan locus of control terhadap variabel dependen yaitu audit judgment secara individual dengan hasil:
Hipotesis 1: Pengaruh keahlian audit terhadap audit judgment Hasil uji hipotesis I dapat dilihat pada tabel 4.17, variabel keahlian audit pengujian variabel keahlian audit mempunyai angka signifikansi sebesar 0,005 karena nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka Hai di terima. Sehingga dapat dikatakan bahwa keahlian audit berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment.
Hipotesis 2: Pengaruh kompleksitas tugas terhadap audit judgment Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.17, variabel kompleksitas tugas mempunyai angka signifikansi sebesar 0,000 karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,005 maka Hai di terima. Sehingga dapat dikatakan bahwa kompleksitas tugs berpengarnh secara signifikan terhadap audit judgment.
Hipotesis 3: Pengaruh locus of control terhadap audit judgment Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.17, variabel locus of
control mempw1yai angka signifikansi sebesar 0,034 karena nilai signifiknsi lebih kecil dari 0,05 maka H,3 diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa locus of control berpengaruh terhadap audit judgment. c. Hasil Uji Statistik F Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.18, jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,005 maka Ha diterima dan menolak Ho, sedangkan jika nilai probabilitasnya lebig besar dari 0,005 maka Ho diterima dan menolak H1.
Tabel 4.18 Basil Uji .F ANOVA(b) Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regression
226,085
3
75,362
20,309
,OOO(a)
Residual
155,850
42
3,711
Total
381,935
45
Model
1
a Predictors: (Constant), loc, komp !gs, ka
-
b Dependent Variable: audit judgment
Sumber: Data primer yang diolah. Hipotesis 4: Pengaruh keahlian audit, kompleksitas tugas dan locus of co11trol terhadap audit judgment
Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.18, nilai F diperoleh sebesar 20,309 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifiknsi lebih kecil dari 0,05 maka Ha4 dapat diterima, ssehingga dapat diktakan bahwa keahlian audit, kompleksitas tugas dan locus of control berpengaruh secara simu!tan dan signifikn terhadap audit judgment.
C. Pembahasan
1. Pengaruh keahlian audit terhadap audit judgment Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa keahlian audit berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment. Dengan demikian semakin tinggi keahlian yang dimiliki oleh seorang auditor maka audit judgment
tinggi terhadap suatu laporan keuangan dan tehnik-tehnik dalam mengaudit yang cukup baik, maka auditor akan lebih baik lagi dalam membuat pertimbangan audit suatu laporan keuangan yang akan diauditnya. Sehingga mereka dapat bertindak lebih independen ketika melaksanakan penugasan audit. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Biggs et al (1987), Biggs dan Mock (1983), Bouwman (1984), Choo dan Ashton (1991). 2. Pengaruh kompleksitas tugas terhadap audit judgment Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa kompleksitas tugas berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment.
Hal ini
dikarenakan kompleksitas tugas bersifat penting karena kecendrungan bahwa tugas melakukan audit adalah tugas yang banyk menghadapi persoalan kompleks. Dengan demikian semakin tinggi kompleksitas tugas yang dihadapi seorang auditor maka judgment yang dihasilkan akan berbeda dengan kompleksitas tugas yang rendah. karena seorang auditor yang memiliki kompleksitas tinggi akan cenderung merasa kesulitan dan bingung terhadap tugas yang dihadapinya. Hasil penelitian ini tidak tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan dengan penelitian Siti Jamilah, dkk (2007) yang mengatakan bahwa kompleksitas tugas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment. Tetapi penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Chung dan Monru (200 I) dan Stuart (200 I).
3. Pengaruh locus of control terhadap audit judgment Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa Locus of control berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment. Locus of control terbagi menjadi dua yaitu internal locus of control dan eksternal locus of control. Hasil dari penelitian ini dengan demikian, semakin internal locus of control yang dimiliki oleh seorang auditor maka
kemampuan dia
dalam membuatjudgment akan semakin baik karena dia dapat mengontrol dirinya dan dapat lebih bertanggung jawab serta lebih berani dan tidak mudah
cemas
dalam
membuat
audit judgment
sehingga
kecil
kemungkinan untuk melakukan kesalahan dan mendapat tekanan dari lingkungan sekitamya, sedangkan auditor yang rnemiliki eksternal locus of control maka judgment yang dibuat akan semakin tidak akurat karena
kernampuan dia dalam mengontrol dirinya akan semakin rendah dan mempunyai sifat yang mudah terpengaruh terhadap lingkungan social, frustasi, dan cemas. Hasil penelitian ini konsisten dengan yang dilakukan oleh Thio Anastasia Petronila dan Mukhlasin (2005) dan Trevio ( 1986). 4. Pengaruh keahlian audit, kompleksitas tugas dan locus of control terhadap audit judgment
Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa keahlian audit, kompleksitas tugas dan locus of control berpengaruh secara simultan terhadap audit judgment. Dengan demikian semakin tinggi keahlian audit yang dimiliki oleh seorang auditor maka ak.an semakin tinggi kompleksitas tugas yang akan dihadapi seorang auditor dalam sebuah
sehingga audit judgment nya akan semakin baik karena auditor akan memiliki sifat mandiri, tekun dan kuat terhadap pengaruh sosial sehingga auditor tidak akan terpengaruh dalam membuat audit judgment untuk klienya. Sedangkan semakin rendah keahlian yang dimiliki oleh seorang auditor maka akan semakin rendah kompleksitas yang akan dihadapi sehingga akan membuat locus of control semakin ekstemal sehingga audit
judgment nya akan semakin tidak akurat karena auditor akan dengan mudah terpengaruh terhadap pengaruh sosial & merasa bahwa terdapat kontrol diluar dirinya yang mendukung hasil pek1erjaan yang dilakukan sehingga auditor akan membuat audit judgment tidak berdasarkan informasi yang didapat. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Choo dan Ashton (1991), Chung dan Monru (2001), Thio Anastasia Petronila dan Mukhlasin (2005) dan Trevio (1986).
BABV
PENUTUP
A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untulc mengtahui pengarub keahlian audit, kompleksitas tugas dan locus of control terhadap audit judgment. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan, diantaranya: 1. Pengarub keahlian audit terhadap audit judgment menunjukan hasil yang signifikan dengan tingkat siguifikansi sebesar 0,005. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitin yang dilakukan oleh Biggs et
al (1987), Biggs dan Mock (1983), Bouwman (1984), Choo dan Ashton (1991 ). 2. Pengarub Kornpleksitas Tugas terbadap audit judgment menunjukan basil yang signifikan dengan tingkat siguifikansi sebesar 0,000. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh oleh Chung dan Monru (2001) dan Stuart (2001) . tetapi tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Siti Jarnilah, dkk (2007) yang rnengatakan bahwa kornpleksitas tugas tidak berpengarub secara signifikan terhadap audit judgment. 3. Pengarub Locus Of Control terhadap audit judgment menunjukan basil yang signifikan dengan tingkat siguifikansi sebesar 0,034.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukar1 oleh oleh Thio Anastasia Petronila dan Mukhlasin (2005) dan Trevio (1986) dalam Kurnia (2001 ). B. Implikasi 1. Keahlian atau kompetensi merupakan aspek-aspek yang terdapat dalam
diri seseorang pekerja, aspek tersebut terdiri dari pengetahuan, keterampilan, sikap, motivasi, keahlian juga termasuk pengalaman. Dengan kompetensi yang tinggi seseorang akan menghasilkanjudgmenl yang baik, auditor yang selalu mengoptimalkam kompetensinya dalam setiap penugasanya akan mencenninkan kualitas sebagai seorang auditor yang baik, yang nantinya akan mempengaruhijudgmenl yang di ambit pula. 2. Kompleksitas tngas dengan audit judgment memiliki hubungan yang positif. Hal ini te1jadi karena kurangnya kemampuan dan akses informasi dalam menghadapi situasi yang kompleks, yang tidak terstruktur dan membingungkan, sehingga terkadang auditor cenderung mengambil jalan pintas dalam membuat suatu keputusan. Hal ini dapat diperbaiki dengan jangan tergantung pada banyalmya informasi karena informasi yang berlebihan akan menirnbulkan pertimbangan baru, seorang auditor harus mengetahui dengan jelas tugas apa yang harus dikerjakan dan diperlukan tingkat kesabaran serta ketekunan yang tinggi.
3. Locus of control dengan audit judgment memiliki hubungan yang positif. Hal ini terjadi karena setiap auditor memiliki perilaku individu yang mernpakan refleksi dari sisi personalitasnya yang terjadi saat itu akan mendorong seseorang untuk membuat suatu keputusan dari pendapat tersebut. Auditor yang memiliki Jokus internal akan lebih bertanggung jawab terhadap apa yang akan dilakukan serta memiliki sifat yang mandiri dan tekun, sedangkan auditor yang memiliki eksternal lokus memiliki sifat yang mudah tertekan dan terpengaruh terhadap pengaruh lingkunngan sekitarnya. Sehingga faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi judgment yang diambil oleh auditor nantinya.
C. Saran Penelitian ini dimasa yang akan mendatang dapat memberi manfaat yang baik pagi penggunanya, sehingga berdasarkan penelitian yang telah dilakukan saran yang dapat diberikan, antara lain: I. Untuk penelitian selanjutnya hendaknya mencakup populasi yang lebih luas lagi. Sehingga hasilnya dapat digeneralisasi untuk auditor diseluruh indonesia. 2. Untuk penelitian selanjutnya hendaknya menarnbahkan variabel personal lainya yang dapat mempengaruhi seorang auditor dalam audit
judgmentnya.
r·-----------~
I
PERPUSTAKAAN UTAMA ~ SYAHIO JAKARTA
DAFTAR PUSTAKA
-
Abdul, Hamid. "Buku panduan penulisan skripsi ". Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta. Jtmi 2007. Desi, Mulyani "pengaruh kompetensi, tekanan ketaatan dan kompleksitas tugas terhadap audit judgment "Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2008. Hogarth, R.M."judgment and choice: the psychologi of decesion.John willey and sons.1944.
IAI."Standar Akuntansi Keuangan".PT Salemba Empat.Jakarta.2007. Jusup, AI. I-1."Auditing".Sekolah Ilmu Ekonomi.Yogyakarta.2001. Kimberly, Moreno dan sudip, Bhattacharjee."The Impact of Preassure from potential Client Business Opportunities on the Judgments of Auditors across Professional Ranks". Auditing: A journal of practise & theory. 22 (1):13-28, 2003. Kurnia, "Pengaruh desain organisasional dan locus of control terhadap perilaku manipulative dalam penetapan harga transfer ".Journal Akuntansi dan Auditing Indonesia Vol. 6 No. 1.2002. Malone, K. And Roberts, R.W."factors associated with the incidence of reduced audit quality behaviours.Auditing: A journal of practice & theory.15 (2): 49-63 .1996. Nur Indriantoro, Bambang supomo ."metodologi penelitian bisnis untuk akntansi dan manqjemen".Edisi pertama, BPFE Yogyakarta.2002. Nurim, Yavida,"pengaruh karakteristik pembuat judgment dalam prediksi failure perusahaan".Jurnal akuntansi dan manqjemen.XVII (1): 1-10. 2006. Media Akuntansi Edisi 49/Tahun XII/September dan Standar Profesional akuntansi Publik.2005. Libby R."the role of knowledge and memory in audit judgment. judgment and decision making research in accounting and auditing". Edited by R. Ashton and A. Ashton new York. Carnridge University Press.1955. Renata, Zoraifi."Pengaruh locus of control, tingkat pendidikan, pengalaman kerja,dan pertimbangan etis terhadap perilaku auditor dalam situasi konf/ik audit". Journal akuntansi dan bisnis.5 (1): 12··26, 2005.
Rikawati, "pengaruh audit fee, kesadaran etis, dan locus of control terhadap perilaku auditor eksternal. Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial. Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta. 2009. Rike, Dewi asih, "Pengaruh lnteraksi Locus Of Control Auditor dan Struktur Audit Terhadap Kinerja Auditor (Studi Pada KAP di Kota Surabaya dan Malang) ".journal ilmiah bidang management dan akuntansi. Vol.3 No.2. September 2006. Rusell Haines dan Lori N.K Leonard "individual characteristics and ethical decision making in a IT confect". Industrial management dab data system. Vol. 107. No.I (5-20).2007. Sekar, Mayangsari."Pengaruh keahlian audit dan independensi terhadap pendapat audit: sebuah kuasieksperimen"Jurnal Rise! Akuntansi Indonesia.6 (I): 1-22, 2003. Siti, Jamila. Zaenal, Fanani dan Grahita, Chandrarin."Pengaruh gender, tekanan ketaatan, dan kompleksitas tugas terhadap audit judgment". Simposium Nasional Alnmtansi X, Makasar, 2007. William C, Boynton dan Raymond N Johnson."Assurance service and the integrity offinancial reporting"modern auditing.eight edition. Yudhi Herliansyah dan Melfido Ilyas "pengaruh pengalaman auditor terhadap penggunaan bukti tidak relevan dalam auditor judgment".Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang.2006. Zulaikha, "pengaruh interaksi gender, kompleksitas tugas dan pengalaman auditor terhadap audit judgment". Simposium nasional Akuntansi 9 padang.2006. Zurinal, Z dan Sayuti, W."Ilmu Pendidikan:Pengantar dan dasar-dasar pelaksanaan pendidikan".Lembaga Penelitian Ull\T.Jakarta.2006.
Jakarta, Juni 2009 Perihal Lampiran
: Pemohonan Pengisian I
Judul Skripsi PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, KOMPLEKSIT AS TUGAS DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP AUDIT JUDGMENT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DIJAKART A Oleh: Reny Retnowati
Anda Diminta untuk memberikan pendapat terhadap pernyataan dibawah ini
KUESIONER KEAHLIAN AUDIT PERNYATAAN A. PENGALAMAN
-------·
JAWABAN
STS
T"
·'
N
s
SS
Pengalaman auditor mempengaruhi pertimbangan profesionalnya dalam mengevaluasi kewajaran penyajian laporan keuangan. ..
2.
Seorang auditor disebut berpengalaman apabila memiliki masa ke1ja lebih dari 4 tahun.
" ;.
Auditor yang telah mengaudit lebih banyak klien, mempunyai nudit judgment yang lebih baik.
--
Level jabatan dan tanggung jawab yang berbeda mempengaruhi nudit judgment.
).
Wakh1 penyelesaian audit (audit delay) mempengaruhi nudit judgment auditor.
o. Pengalaman penugasan audit mempengaruhi ketepatan dalam menganalisis suatu kasus. B. PEN GET AHUAN Pemahaman mengenai prosedur, standar dan peraluran-peraturan sangat diperlukan agar sukses beke1ja di KAP.
--
J. Pendidikan Akademis yang telah auditor jalani
mempegaruhi audit judgment nya. i.
TJni11k mPmPn11hl 1'1P1·c;;v;ir;it;in c;;ph::tcr::i.i o::Pn1·:::anrr
~-
teknis yang khusus. Seorang auditor harus membaca buku - buku mengenai profesinya sebagai auditor.
k
Auditor ahli, mampu dan mengerti tentang penerapan prinsip-prinsip akuntansi.
c. n.
KETERAMPILAN (KEMAMPUAN)
Auditor yang kompeten akan dengan mudah beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis klien nya. Kemampuan berkomunikasi dengan pihak lain
?
mempengaruhi nudit judgment. ~-
Seorang auditor harus dapat beke1ja sarna dalam sebuah liln.
4. Kemarnpuan dalarn penggunaan kornputer sangat diperlukan oleh seorang auditor. .
5. Seorang auditor harus rnarnpu mernbuat judgment dengan baik untuk klien nya.
KUESIONER KOMPLEKSIT AS TU GAS PERNYATAAN A. TINGKAT KESULITAN TUGAS I. Saya merasa alasan dari setiap tugas yang
diketjakan sangatlah tidak jelas.
2. Sangatlah tidak jelas bagi saya, cara mengerjakan setiap jenis tugas yang harus saya lakukan selama irri.
3. Sa ya mengetahui dengan jelas bahwa semua tugas yang diberikan kepada saya dapat diselesaikan.
t Saya mengetahui tanggung jawab saya dalam setian nf>n11P"tls:::in ?111rllt
JAWABAN STS
TS
N
s
SS
....
I
.•L'~
lakukan sangat jelas ses11ai denga11 aluran ya11g acia.
~galarnan penugas~1~-;;~;,i;;;.;~empengaruhi ketepatan dalarn 1ne11ganalisis suatu kasus. -·----
D. STRUKTUR TUGAS
·--
~··
...
..
Saya mengetahui dengan jelas apa yang diharapkan perusahaan dari saya. ...
Deskripsi jabatan menunjukan apa yang hams
c.
·- ----
---~
dikerjakan dalam setiap penugasan audit.
"
Saya sering rnerasa bahwa saya mengerjakan sejumlah tugas yang tidak penting dan tidal< terkait dengan tugas saya sehari-hari. ..
±.
Saya diberi waktu sediki t dari a tasan untuk menge1jakan apa yang diharapkan dari pekerjaan saya. ..
),
Supervisi dan review (berupa koreksi) dari atasan sangat rnembantu kejelasan mengenai tugas saya.
6. Saya merasa yakin tentang wewenang yang saya
· - - f - - - ~--
miliki. 7
·-
Alat Bantu dalam menyelesaikan tugas sangat mempengaruhi kinerja saya.
KUESIONER LOCUS OF CONTROL ..
PERNYATAAN
JAWABAN STS TS
N
s
SS
..
Penugasan audit adalah sesuatu yang saya lakukan sebagai penunjang profesi saya. -~
) . Pada setiap penugasan, anggota tim biasa
--
C---·--
menyelesaikan tugas apapun yang ingin diselesaikan. ...
3. Jika saya rnengingi:nkan suatu penugasan, maka saya akan mendapatkan tugas tersebut.
··~-
....
·-
akan melakukan sesuatu terhadap keputusan
l
tersebut. ).
Memperoleh penugasan yang saya inginkan merupakan suatu keberuntungan.
}.
Menghasilkan banyak uang merupakan suatu nasib baik.
,
.
Saya akan mampu melaksanakan penugasan
--
~-
dengan baik jika mau berusaha.
3. Untuk rnernperoleh penugasan yang benar-benar baik, saya membutuhkan koneksi yang mempunyai
I I
kedudukan tinggi q. Promosi selalu merupakan nasib baik
0. Jika membutuhkan suatu penugasan yang benarbenar baik, koneksi lebih penling dari pada keahlian. ,1. Promosi akan diberikan apabila saya melaksanakan penugasan dengan baik dan berhasil. ,2. Untuk menghasilkan banyak uang, saya hams
-
I I
mengenal orang yang mempunyai pengaruh.
,3. Orang yang melaksanakan penugasan dengan baik akan memperoleh penghargaan berupa promosi jabatan. 4. Kebanyakan anggota tim sangat mempunyai pengaruh terhadap pimpinan lebih dari pada yang mereka sangka. 5. Perbedaan utama antara orang yang menghasilkan banyak uang dengan orang yang rnenghasilkan sedikit uang adalah keberunlungan.
'
KUESIONERAUDIT JUDGMENT ~·
PERNYATAAN
JAWABAN .
STS
TS
N
s
SS
Pemahaman terhadap system pengendalian internal klien mempengaruhi efektivitas dan efisiensi audit. ~
Ukuran entitas, pengalaman da pengetahuan auditor mengenai bisnis entitas mempengaruhi penentuan sh"ategi audit.
3. Pertimbangan mengenai materialitas membutuhkan keterampilan dan keahlian yang dimiliki auditor.
f±. Penenluan prosedur audit dipengaruhi oleh waktu, jumlah salah saji material dan resiko audit.
15. Kompetensi auditor mempengaruhi I'
pertimbanganya dalam menentukan bukti yang relevan. b.
Strnktur audit yang kurang baik menghambat pelaksanaan prosedur audit.
'7
Auditor yang berada dibawah instruksi yang tidak
I
tepat dan atasan akan meningkatkan resiko audit.
8. Kurangnya informasi mengenai suatu tugas akan berdampak buruk terhadap hasil kerja auditor.
-:;-
- -
_-
'JiE~a:MA i(:A\'~tl;'.I.
-_,
> . ·•···~~
DAITAR JAWABAN RES PON DEN
a7ka!lka9 kaJOkatJ ka12 kal3•kal4 ttl 44444444 44444444 44444444 22344444 44444444 44454554 44444444
5
5
5
5
5
44444444 23444443 44454554 44444444 44444444 44444444 44454554 44444444 444444 345345 4 5 4 4 5 45444544 45554555 44444444 44444444 555555 44444444 44444444 44444444 44444444 44444444 44444444 44444444 4444444 3444444 5555555 4554444 4444554 4444454 5555555 433443 4 4 3 4 3 4 4444444 4444444 4444444 5444544 4444444 4444444
56 56 56 48 54
59 56 70 56 47 59
56 56 56 59 56 55 53 54 58 61 56 56 70 56 56 56 56 56 56 56 55 52 69 61 58
57 69 51 51 56 56 56 60 56 56
b.""tl ktl kt3 ld:4 1ktS kt6 kt7 kiS kt9 kt10 kttt ktl:Z ttl 4 48 4 4 4 4 4 4 44444 4 48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 42 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 45 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 60 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 4 4 48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4 4 •l 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4 4 4 4 4 48 4 4 4 4 4 4 4 4 3 37 3 3 3 3 3 3 4 47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 4 4 4 4 4 4 46 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 46 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 46 4 4 4 4 4 5 57 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4 4 4 4 4 4 48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 3 4 4 4
4
4
4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4
4
4
4
4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4
4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 4 4 5 4
4
4
4
4 5 4 4 4 4
4 4 4 4 4
4
4 3 5 5 4 4 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4
2 3 2 4 4 4 3 3
4 4 4
4
4
4
4
4 4 4
4 4 4
4 4
4 4 4
4 4 4 4 4 4
2 4 4 4 4 4
5 4 4
4 4
4 4
4 4
46
1~1
1 l 3
1 1
2
1 1
2
3
2
2 4 4 4 2
2 2 2
2 2 2
3 3
2 2
3
4 2
3
2
4 2
4
1
1
2 2
4
2
'
2
2
2
2 2
2 2
2
4
2 1 2 2
' 2 2 3
2
2
2
2 2 2
2
2
2
2
2
2 2 2 4 2 3 3 3 2 5 3 3 2 2 4
2
l 2
2
4 2
2
2
45 42 "4
3
1
3
2
2 2
2
2
3
4
2
2
2 2 4 2 3
2
3
2
2 2 2 2 4
'
2 2 2
2
2 1 2
2 2 2 2
1 3
2 2 2 2 1 2
4 4
4 4
3 1 2 2 1
1 2 2
1
2 2
4 2
2 2 2
2
4 4
1 2
4
1 2
2 4
'
2
2
2
2 4
2
3 4 2
4
2 2 1 2 1 4 2
2
2
3 3 2 5
4 2
2
2 4
4
4
2 2 2 2 2 2 2 1
3
4
31 31
'
21
4 4 4 4 4
2 2 2 4 2 2 2
2 2 2
2 1 2 1 2 2 2 2
3 1
3 3 3 2
2
2 2 2 3 2 2
3 2
2 2 4 2 2
4 2 2
2
4
2 2 3 4
2
3
1
2 2 4
3 2 3 5 2 2 2 4
ml•
34 28,2€
4 4
'
3 3
3
2
tU
25 31 35 22 24 27 31
4
2
2 2
1 1
4 1 1
2
1 1 3 3 4 4
3
2
2 2
421453 1 1 1 1 1 3 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2 2 4 2 2 2 1 3 2 2 4 4
1 2
2
48 48
48
'I
4444444432 4444444432 4444444432 3334223222 4444443431 5 4 4 4 4 4 4 5 • 4 4 4 4 4 4 4 4 ll 5 5 5 5 5 5 5 5 • 4 4 4 4 4 4 4 4 ll 4 4 4 5 4 4 4 5 • 5 4 4 4 4 4 4 5 • 4 4 4 4 4 4 4 4 ll 4 4 4 4 4 4 4 4 ll 4 4 4 4 4 4 4 5 33 4 4 4 4 ll 4 4 4 4 5 • 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 ll 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 4 32 5 4 4 4 2 4 30 4 5 4 4 4 32 4 4 4 4 4 4 4 ll
2 3
51
48 48 48
34 2S,2E 13 28,2€ 13 28,2€ 31 28,2E 30 28,2E 31 28,2€ 31 28,2€
2
43
46 49
ojJ aj:Z aj3 iij4 ajS aj6 aj7 aj8 UI
I
1 1
2 2 2
43
l/o
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 28,2E 13 2S,2E l l 1 l
loc2 locl foc4 loc5Juc61oc71oc81oc91m:101ocll lec121ocJ;!
28,2E 28,2E 28,2E 28,2E 28,2E 28,2E 28,:lE 28,2€ 28,2E 28,2E 28,2€
31 31 28,2E 31 31 32 26 20 28 30 28 28 23 28 28 27
28,2E 28,2E
•I • •
• •
28,2€ 28,2E 28,ZE 28,2£ 28,2E
28,2E 28,2€ 28,Zf 28,2€ 28,2€
28,2E 31 28,2€ 23 28,2€ 31 28,2E 32 28,ZE
31 28,Zf 36 32 40 31 30 40
I
• • • •
28,2E 28,2€
28,2€ 28,2E 28,2€ 28,2E
•I I
•I • • • • • • • •
'
4
4
4
4
4
4
4
4 32 5 • 4 •
5
5
5
5
5
5
5
2 4 4 4 4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4 4 4
4 4 4
4 4 4 4 4
4 4 4
4
4
4
4
4 4 4 4
4 ll 4 ll
4
4 4 4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4
ll
ll
4 32 4 32 4 n 3 M 4 33
3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5554544435 4444444432 4444445534 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4434343328 4 4 4 3 4444444432 4444444432 4444444533 4 4 33 5 5 4 4 4 4 4 4 33 4 4 5 5 4 35
'
"
Hasil Uji Validitas Sebelum Variabel Keahlian 2 & 15 keluarkan Correlations
l
ka01 Pearson Correlation Sig. (2tailed)
N Pearson Correlation
I kao3 I
ka02 1
-,295(')
46
-
I
,377(' *) i
I ka05 I ka06 ,486(..) I ,472('; ,612(" ")
ka07 ,450("
ka04
,046
,010
,001
,001
,000
,002
46
46
46
46
46
46
N Pearson Correlation Sig. (2tailed)
N Pearson Correlation
1
,295(*
Sig. (2tailed)
N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed)
46
46 ,377(' *)
-,037
,010
,810
46
46
.oo~ '!1j
-,037
-,385(**)
,008 46'
I ka11 I .652('
-,281
,297(*
-, 196
,000
,000
,043
,072
,000
,000
46
46
46
46
46
46
46
46
-
-
,329(*
,028
,122
,971 (" *)
-,081
,102
)
,350(* ) ,017
,851
,418
,000
,592
,500
46
46
46
46
46
46
,136
,137
-,030
,170
,396(..)
46
-,028
-
I .385(**) I
.oo= i 4b
,810
,193
,084
,467
,854
,025
46
46
46 ,391(**
46 ,297(' )
46 ,317(' )
46
46
46
)
46 ,296(* )
,005
,007
,046
,045
46
46
46
46
46 ,410(* *)
,005. 46 ,391 (*
1
4~ !
-,281
,001
,058
,007
,000
46 ,612(* *)
46
46 ,296(*
46
-,297(*) ,045
')
) ,046
,826('')
,639(**) ,000
,826(.. )
,000 46 1
46 ,692(** ) ,000
,639(' ' ,620(*
') I
*)
I
,466('
,517("
j
') I
,299(*
,616("
) ·-
')
691("") '
'
,146
,174
,150
,032
,331
,246
,318
,001
,367
,364
,841
,258
,006
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
,228
,578(..)
,569(* *)
I
.ooo I .ooo i ,ooo I
,457(* *)
,251
,001
,092
46 ,519(" *)
46
')
,528(' *)
i
,582(*
I
,000. 46 ,511(" *)
')
-
,220 I' ,365(* )
,232
,143
'O'"'" i
,000
I
46
,122
46 I ,555("
46
46
46
,249
,232
-,270
,121
,070
,024
,000
46
46 ,325(* )
46
'1
46 ,749(*
")
46 ,712(' ')
,000
,000
,000
,000
,087
,000
,ODO
,095
46
46 ,845(* *)
46 ,834(* *)
46 ,666(*
46
46
46
46
,353(' )
,453(*
')
')
,420(* *)
,315(' )
,141
-,280
,000
,ODO
,000
,016
,002
,004
,033
,349
,059
,255
I
.ooo I
46 ,692(* ')
1
total
,000
,045
,410("*)
I
- ?68
,000
,000
,058
1
ka15 \ ka16
")
ka10 ,518(' *)
-,110
-,258
I ka13 I ka14
ka12 ,818(* ')
ka09 701 (* *)
,
,008
,472(* *)
,000
I
)
,046
,486(* *)
.
ka08 ,389(" *)
-
) Sig. (2tailed)
')
I
')
46 j
.12s 46 ,332(' )
,027
,670(..)
,698(**) ,000
N
Pearson
Correlation Sig. (2-
tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-
tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
Peaison Correlation Sig. (2-
tailed) N
Pearson Correlation Sig. (2-
tailed) N
46
461 ,450(*
46
•)
-,196
,297(* )
,002
,193
,045
46
46
46
,389(· *)
-,258
,317(* )
,008
,084
46
46
,701(*
46 I
461
46
,620(..) 1.749(*; . ,845(* ')
.ooo I ,ooo
I
46
46
,569(..)
,834(* *)
,032
,000
,000
,000
46
46
46 ,935(*
461
46
I
46
46
46
46
46
,472(* •)
,469(*
*)
,715(* *)
,42'1(*
')
•J
,211
,193
-,190
,000
,000
,001
,001
,004
,160
,199
,207
46
46 ,410(* *J
46
46
46
46
*)
46 ,696(* *J
,421(* ')
,451 (• *)
,225
,000
,000
,005
,004
,002
1
,000
,712(** )
46.
46
46 ,935(*
46
46
46
46
,519(..
,666(*
,715('
,696('
)
*)
')
*)
,000
,000
,000
461
1
i
461
46
,337(* i ,749(..)
)'
,022
,000
46
46
46
,206
-,249
,360(* )
,707(**)
,132
,169
,095
,014
,000
46
46
46
-,103
,658(* *)
,831(**)
I
46
46
46
,628~;
,530(* *J
,633(* *)
,568(* *)
46 ,382(* *)
,000
,000
,000
,000
,009
,498
,000
,000
46
46
46
-,110
,146
,457(**)
,000
,467
,331
,001
,000
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
,410(* *J
,628(• *J
46 ,433(* ')
46
.472(*
,540(* *)
,584(* *)
,587(* *)
i -,008
46 ,730(* *)
,005
,000
,003
,000
,000
,000
,958
,000
,000
46
46
46
46
46
46
46
46
')
,518(' *)
-,028
,174
,251
,255
,353(* )
,000
,854
,246
,092
,087
,016
,001
46
46
46
46
46
46
46
,652(* *)
I _329('l '
,000
46 ,818(* *)
,02511 I
I
46 ~,350(*)
,528(**J
'150 ,318
46 ,466(*
.ooo
*)
I
46
I
I
I ,511 (** I ll
5
02 , ..,
.ooo
I
46
ll
I
46
.453(' *J
I .469(**)
,421 ('
')
"l I
.002
,001
,004
.ooo I
46
46
I ,555('* i ,420<·
•V\JI
*)
46 I
I
46
*)
,421(* ')
I ,451(* *)
,530(*
46
,433(' . *l ,
1
I ,705(' I ,519(' I
.003 461
I
46
I
,633(* ,54o<· ,705(' 'JI 'JI *J
*}
i
~
516(* ' 299(* • *) J
I.
526(* I 642(**J , *) I ,
~1
.~
,043
,000
46
461
46
46
46
,326(*
,771(* *J
,4~1,4~1 ') ')
i
,017
,001
,000
,000
,004
,004
,002
,000
,000
,000
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
,517(* *)
,028
,232
,249
,315(* )
,211
,225
,568(* *J
46 ,584(*
,519(*
46 ,463(*
*)
*)
')
,000
,851
,367
,122
,095
,033
,160
,132
,000
,000
,000
,001
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
I
*)
46
,000
,000
,136 j
I
,699(**)
J
,000
'
i
46 ' 694'"' \ I
,001
,002
,027
,000
,000
46
46
46
46
46
,059
,619(* *)
,666(**)
,000
,698
,000
,000
46
46
46
46
1
461
,802(*
')
•
I
Pearson Correlation Sig. (2tailed)
N Pearson Correlation
,299(* )
I
,1221
,137
.220
,043
,418
,364
,143
46
46
46
-,268
,971(..)
46' -,030
I
I
'141
,1931
,206
,382(* *)
,587(* *)
,516(* *)
,450(' *)
,802(* *)
,121
,349
,199
,169
,009
,ODO
,000
,002
,000
46
46
46
46
46
46
46
46
46
,232
I
-
N Pearson Correlation Sig. (2tailed)
N Pearson Correlation Sig. (2tailed)
N
,072 46 I ,616(' ') ,000 46 ,691(* *)
'
,000
,841
46
46
I
,000
46
46
46
46
1
-,067
,126
,656
,404
46
46
46
-,067
1
,705(**)
,299(* )
,326(* )
,059
,142
,013
,070
,059
,207
,095
,498
,958
,043
,027
,698
,347
46
46
46 ,325(' )
46 ,337(*
46 ,360(*
46 ,526(" *)
46 ,771(*
46 ,619(* ')
46 ,604(* ')
,024
,027
,022
46 46 ,658(* ,730(* ) ') ') ' ,000 ,014' ,000
,000
,000
46 ,670(** )
46 ,698(' ')
46 ,749(' ')
46 ,699(* *)
46 ,642(* ')
46 ,694(* ')
46 ,666(* *)
46 ,625(*
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
.ODO
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
,128
46
46 ,396(' *)
46
,332(*)
I
'
,578(")
.ooo I 46
)I
46 46 ,707(*, ,831(* ') *)
I
I
I
-
-,008
,258
46 461 ition is significant at the 0.05 level (2-tailed). lation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
,000
-,103
,228
,0:1
,000
-,249
,592
,500
,347
-,190
,170
I
,625(*')
-,280
-,081
,102
,604(' *)
-,270
-,365(*) I
' Sig. (2tailed)
,142
1
")
,000'
'
,000'
,000
,656
I
46 ,126
')
I
,404 46
46 ,705(* ')
46 1
,000 461
46
HASIL UJI V ALIDITAS KEAHLIAN AUDIT
Correlations
AHLIOl
elation
1
)
46 ,322(*)
)
)
;,lation I ~lation
I
~Jation
,486(**)
,472(**)
,029
,001
,001
I
1
i
AHLI05
AHLI06
AHLI07
AHLI08
AHLI09
I AHLllO
,612(**)
,450(**)
,389(**)
,701(*')
.518(*')
I
,000
,002
,008
,000
,ooo
46
46
46
46
46
,634(**)
,673(**)
,207
,369(*)
,394(**)
,274
,000
,000
,167
,012
,007
,066
46
46
,029
elation
~lation
,322(*)
'
elation
!
AHLI03 I AHLI04
AHLI02
I
I
AHLll3
AHLil2
AHLill
I AHLI14 I TOTL
,652('')
,818(")
,517(*')
,299(*)
,616(*')
,762('*)
,ooo
,000
,000
,043
,000
,000
46
46
46
46
46
46
,083
,443(**)
,660(**)
,058
,194
,291
,555(**)
,583
,002
,000
,700
,197
,050
,000
46
46
46'
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
,486(**)
,634(**)
1
,826(**)
,639(**)
,620(**)
,569(**)
,457(**)
,251
,528(**)
,582(**)
,232
,220
,228
'722(**)
,001
,000
,000
,001
,092
,000
,000
,122
,000
46
46
46
46
46
46
46
46
,143 46
,128
46
,000 46
,000
46
,000 46
46
46
,472(**)
,673(**)
,826(**)
1
,692(**)
,749(**)
,712(**)
,519(**)
,255
,511(**)
,555(**)
,249
,232
,332(*)
, 781(**)
,001
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,087
,000
,000
,095
,121
,024
,000
46
46
46
46
46
46
,453(**)
,420('')
,315(*)
,141
,325(*)
, 762(**)
,002
,004
,033
,349
46
46
46
46
46
46
,612(**)
,207
,639(**)
,692(**)
I
,845(**)
,000
46
,161 46
,450(**)
,369(*)
,620(**)
,749(**)
,002
,012
,000
,000
I
,000
46
,0:1
,000
4;!
,845(''~ I
46
46
,834(**) ' ,666(**)
,353(*)
,000
,016
46
!
,000
46
•v
1
,935(*') ,000
"
,000
46
46
46
46
46
46
,389(**)
,394(**)
,569(**)
,712(**)
,834(**)
,935(**>
,008
,007
,000
,000
,000
,000
46
46
46
46
46
46
I
I
I I
•v
''
•v
46
4'
,715(**)
,472(**)
,469(**)
,421(*')
,21;
,000
,001
,001
,004
461
46
46
1
,696(**) ,000
46
I
46
"
i
461
I
,027: I 46 I
,000
46
,193
,337(*)
'796(**)
,160
,199
,022
,000
46
46
46
46
46
46
,410(**) . ,421(**)
,451(**)
,225
,206
,360(*)
,779(**)
,004
,002
,132
,169
,014
,000
46
46
46
46
46
46
46
,005 46
:::lation I
:::lation I
:::lation I
::lation I
:::lation I
::lation I
,701(**)
,274
,457(**)
,519(**)
,666(**)
,715(**)
,696('*)
,000
,066
,001
,000
,000
,000
,000
I
,628(**)
46
46
46
46
46
46
46
,518(**)
,083
,251
,255
,353(*)
,472(**)
,4!0(**)
,628(**)
,000
,583
,092
,087
,016
,001
,005
,000
I
,633('*)
.ooo I
,000
,000
46
46
46
,433(**)
,540(**)
,003
,000
,000
,530(**)
,000
46
4~ I
,568(**) . ,382(**)
,658(*')
,840(")
,009
,000
,000
46
46
46
,584(**) I ,587(**)
,730(**)
,662(**)
,000
,000
,000
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
,652(**)
,443(**)
,528(**)
,511(**)
,453(**)
,469(**)
,421(**)
,530(**)
,433(**)
1
,705(**)
,519(**)
,516(**)
,526(**)
,753(**)
,000
,002
,000
,002
,001
,004
,000
,003
,000
,000
,000
,000
,000
46
46
46
46
46
,818(**)
,660(**)
,582(**)
,000
,000
,000
,000. 46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
,555(**)
,420(**)
,421(**)
,451(**)
,633(**)
,540(**)
, 705(**)
1
,463('*)
,450(**)
'771(**)
,819(**)
,000
,004
,004
,002
,000
,000
,000
,001
,002
,000
,000
46
46
46
,802(**)
,619(**)
,610(**)
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
,517(**)
,058
,232
,249
,315(*)
,211
,225
,568(**)
,584(**)
,519(**)
,463(**)
1
,000
,700
,122
,095
,033
,160
,132
,000
,000
,001
46
46
46
46
46
46
46
46
,000 46
,299(*)
,194
,220
,232
,141
,193
,206
,382(**)
,043
,197
,143
, 121
,349
,199
,169
,009
46
46
::!ation
I
,616(**)
,000
I
46
,291
,2281
,050
,128
46 ,332c•i ,024
I
46
46
,325(*)
,337(')
,027
,022
I
I
·I
46
46
46
,587(**)
,516(**)
,450(**)
,802(**)
,000
,000
,002
,000
46
46
46
46
46
46
,360(*)
,658(**)
,13o(••i
,014
,000
,000
I
,s26(**) ,000
I
,111(**)
I
,619('')
1
,604(**)
,557(**)
,000
,000
46
46
,604("*) I
i
I
,712(*') ,000
46
46
46
,557(**) ,000 46
,712(**) ,000 46
l
46
46
46
46
46
46
,762(**) ,555(**) ,722(**) ,781(**) ,000 ,000 ,000 ,000 46 46 46 46 ation is significant at the 0.05 level (2-tailed). •lation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
,762(**) ,000 46
,796(**) ,000 46
,779(**) ,000 46
,840(**) ,000 46
,662(**) ,000 46
,753(**) ,000 46
,819(**) ,000 46
,610(**) ,000 46
relation i)
46
,000
46
46
,000
46
46
I
ooo I
46
,000
46
46
,000
,000
46
46
I
46
Hasil Uji Validitas Sebelum Variabel Kompleksitas Tugas 10 Dikeluarkan Korn 01
I Pearson Correlation Sig. (2tailed)
N Pearson Correlation Sig. (2tailed)
N Pearson Correlation Sig. (2tailed)
N Pearson Correlation Sig. (2tailed)
N Pearson Correlation Sig. (2-
tailed) N Pearson Correlation Sig. (2· tailed)
N
1
46 ,874 (**)
I .ooo I .ooo
,ooo I
,000
46
46
,154
,154
,858
,308 j
,308
46
46 i
46
46
46
,027
,027
,858 46
')
-
,132
,022
,007
,205
,000
46
46 ,596(* *)
46 ,676(* *)
46 ,314(* )
46
46 ,600(* ')
46 ,539(*
·,027
·,027
,154
-,225
·,225
·,044
')
Total
,807(**)
,000
,308
,001
,000
,ODO
,773
,ODO
,ODO
,034
,000
46 ,516(* *)
46
46 ,484(* *)
46 ,600(* *)
46 ,539(* *)
46
46 ,596(* *)
46 ,676(* *)
46 ,314(* )
46
,308
,001
,000
,000
,773
,000
,000
,034
,000
46
46
46 ,617(*
46
46 ,617(* *)
46
,672(*
46 ,425(* *)
46
1
46 ,506(* *)
46
,376(* ) ,010
,000
46
46 ,369(* )
46 ,669(* *)
,012
,000
,154
,000 46 ,516(* *)
,616(**)
46 ,484(* *)
46 ,516(* *)
46 ,516(*
,190
46
46 1,000( **)
46 ,533 (**)
46
,003
46
46 ,533 (**)
46
,047
,000
,000
46 ,394(* *)
,001
,000
,000
46 ,336(* )
,858
,000
1
46
)
46 ,533(* *)
46
,000
46 ,432(* *)
46 ,640(* *)
46 1,000 (**)
,205
46
46 ,640(* *)
46 ,640 (**)
,007
,294(*
46
46 ,640 (**)
,022
46 ,484(* *)
46
,000
,000
,132
,003
,ODO
,000
,601(**)
,047
,000
1
,190
,040
,858
,000
46 ,640 (**)
KOmp 13
)
Komp 06
46 ,640 (**)
Komp 12 ,394(* *)
Komp 10
Komp 08 ,294(*
Komp 05 ,533(* *)
1
Komp 11 ,336(* )
Komp 09 ,432(* *)
Komp 07 ,304(* )
Komp 04 ,640(* *)
,000
.
I Komp
03 ,640(* *)
Korn 02 ,874 (**)
.i 46 ,376('
1
) ,010 461 I I
I
46
')
i ,ooo I
46' I
I
46
-,044
,807(**)
')
,617(' *)
1,000
,ODO
,ODO
46
46
,178
,255
46 ,524(* *)
46 ,403(' *)
46 ,628(* *)
,235
,088
,000
,005
,000
,000
46
46
46
46
,003
,000
i
46;
I
I
j
461
,000
,762(*')
i
,000 46 ,549(**)
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation
,670(*')
,006
,0031
,000
46 ,745(* *)
46 ,729(* *)
46 ,745(* *) I
46
,000
.484(* ')
.484(* *)
,506(* ')
,670(* ')
,360(* )
,000
)
,642(* *)
,398(' *)
,040
,001
,001
,001
,000
,012
.ooo
,014
1,000
.ooo
46 ,294 (*)
46 ,294 {*)
46 ,600(* *)
46 ,600(* *)
46 ,672(' *)
46 ,669(* *)
46
46 .446(* ')
46
,047
,047
.ooo
,000
46 ,432 (**)
46 .432 ('*)
46 ,539(" *)
46 ,539(* *)
46 ,425(' *)
,003
,003
,000
,000
,003
,235
,014
,002
46
46
46
46
46
46
46
46
-
-.044
-,044
,000
,255
,000
,171
-
,000 I
1
46 ,670(* *)
,000'
,000 46 ,360(* )
46 , 178
1
46 .446(* ' ')
, 171
,000
,000
46 46 I .468(' ,319(* ) *)
46
46
46 ,297(*)
46 .407(" ')
,045
.005
,001
,030
46
46
46
46
1
,209
,000
,313(* )
,164
1,000
,034
,314
46
46 1
46 ,662(* *)
46
,209
46 ,522(' *) ,000
,000
,000
46
46 ,691 (*
46
1
46
,297(*
,132
.132
,773
,773
1,000
,088
1.000
,257
,045
46 ,336 (*)
46 ,336 (*)
46 ,596(* *)
46 ,596(* *)
46 ,617(' *)
46 ,524(' *)
46 ,642(* *)
46 ,745(* *)
46 .407(* *)
.022
,022
.ooo
,000
,000
,000
,000
.ooo
,005
,164
46 46 461 46 46 46 46 .394 I ,394 ,676(' ,676(* .617(* .403(* ,398(* Pearson (**) (**\ *\ *) *\ *\ *\ Corre!ation 'i J ' Sig. (2,007 ,007 I ,000 ,000 I 1000 I ,005 I ,006 tailed) N 46 46 46 46 46 46 46 ,314(* ,314(* ,617(' .628(* .434(' Pearson , 190 ,190 ') *) ) *) ) Correlation Sig. (2,034 ,034 ,205 ,205 .ooo .ooo ,003 tailed) N 46 46 46 46 46 46 46 ation is significant at the 0.01 level (2-tailed). 1tion is significant at the 0.05 level (2-tailed).
46 ,729(* *)
46 .468(* *)
46
I
I
.ooo I
,860(..)
,000
)
'I
I
,257
,225
' I '
.434(' *)
,002
,225
Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
I
.484 (*')
,369(*
(')
,304
.ooo'i
,001
1,000
46 46 ,745(* I ,319(* ) ")
46 ,313(*)
46 ,522(*
*'J '
1
,000 46 46' ,662(* ,691(' *) *)
,ODO
,030
,034
,000
46
46
46
46
.ooo I 46
*' o-~ • uu
,629(..)
I
,000 46
I
,152
,810(**)
,782(**) .
I
-oo i
,U
46
46
1
,726(")
4~ I
.ooo 46
HASIL UJI V ALIDITAS KOMPLEKSITAS TUGAS
Correlations
relation
) relation
) relation
) relation )
relation
I relation I
KOMP 09
KOMP 10
KOMP 11
KOMP 12
KOMP 04
,874(**)
,640(**)
,640(**)
,533(**)
-,027
,304(*)
,294(*)
,432(**)
,336(*)
,394(*")
,190
,645(**)
,000
,000
,000
,000
,858
,040
,047
,003
,022
,007
,205
,000
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
,874(**)
1
,640(**)
,640(**)
,533(**)
-,027
,484('*)
,294(*)
,432(**)
,336(*)
,394(**)
,190
,660(**)
,000
,000
,000
,858
,001
,047
,003
,022
,007
,205
,000
!) relation
KOMP 08
KOMP 07
KOMP 03
1
,000
KOMPO 5
KOMP 06
KOMP 02
KOMP 01
TOTAL
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
,640(**)
,640(**)
1
1,000(**)
,516(**)
,154
,484(**)
,600(**)
,539(**)
,596(**)
,676(**)
,314(*)
,823(**)
,000
,000
,000
,308
,001
,000
,000
,000
,000
,034
,000
46 !
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
,640(**)
,640(**)
1,000(**)
1
,516(**)
,154
,484(**)
,600(**)
,539(**)
,596(**)
,676(**)
,314(*)
,823(**)
,000
,ODO
,000
,308
,001
,000
,000
,000
,000
,034
,000
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
,533(**)
.533(**)
I .516(**)
,516(**)
1
,376(*)
,506(**)
,672(**)
,425(**)
,617(**)
,617(**)
,617(**)
,771(**)
,000
,000
,000
,000
,000
,000
46
46
46
46
-,027
-,027
,154
,858
,858
46
i
mo I
.ooo I
.ooo I
,0031
46
46
46
46
46
46
46
46
46
,154
,376(*)
1
,369(*)
,669(**)
,178
,524(**)
,403('*)
,628(**)
,514(**)
,308
,308
,010
,012
,000
,235
,000
,005
,000
,000
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
,304(')
,484(**)
,484(**)
,484(**)
,506(**)
,369(')
1
,670(**)
,360(')
,642(**)
,398(**)
,434(**)
,678("*)
,040
,001
,001
,001
,000
,012
,000
,014
,000
,006
,003
,000
,000
i
i
,000
i
rrelation j) rrelation I)
rrelation l)
rrelation l)
rrelation
I) rrelation
I)
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
,294(.)
,294(.)
,600(•*)
,600(..)
,672(..)
,669(..}
,670(..)
1
,446(**)
,745(..}
,729(..)
,745("")
,842(-)
,047
,047
,000
,000
,000 46
,000
,002
,000
,000
,000
,000
46
46
46
46
46
46
46
1
,407(-)
,468(..)
.319(*)
,005
,001
,030
,000
46
46
46
46
46
46
,000 46
,432(**)
,432(..)
,539(..)
,539(..)
,425(..)
,178
,360(*)
,446(..)
,003
,003
,000
,000
,003
,235
,014
,002
I
.685(**}
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
,336(")
,336(*)
,596(..)
,596(..)
,617(..)
,524(..)
,642(**)
,745(**}
,407(..)
1
,522(**)
,662(..)
,785(..)
,022
,022
,000
,000
,000
,000
,000
,ODO
,005
,000
,000
,ODO
46
46
46
46
46
1
,691(**)
,791(**)
46
46
46
46
46
46
46
46
,394(**)
,394(**)
,676(**)
,676(**)
,617(**)
,403(..)
,398(..)
,729('*)
,468(..)
,522(..)
,007
,007
,000
,000
,000
,005
,006
,000
,001
,000
,000
,000
46
46
46
46
46
1
,683(**)
46
46
46
46
46
46
46
46
,190
,190
,314(')
,314(')
,617(..)
,628(..)
,434("")
,745(**)
,319(*)
,662(**)
,691 (**)
,205
,205
,034
,034
,000
,000
,003
,000
,030
,ODO
,000
46
46
46
46
46
1
,000
46
46
46
46
46
46
46
46
,645(**)
,660(**)
,823(**)
,823(**)
,771(**)
,514(**)
,678(")
,842(**)
,685(")
,785('*)
,791("")
,683(**)
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
46
46
46
46 46 i lation is significant at the 0.01 level (2-tailed). 461
1tion is significant at the 0.05 level (2-tailed).
46
46
46
46;
46
46
46
Hasil Uji Validitas Sebelum VariabelLocus O/Control 5 & 11 keluarkan Correlations
Loe
01
)earson ~orrelation
1
)ig. (2ailed) ~
46 ,366
)earson ~orrelation
(*)
)ig. (2ailed) ~
46 ,244
~orrelation
)ig. (2ailed) ~
)earson :orrelation )ig. (2ailed) J )earson ~orrelation
)ig. (2ailed) J
)earson :orrelation )ig. (2ailed)
I
,581 ( )
..
, 164
(*)
,002
,000
,278
,011
,098
-
46 .420
46 ,455
,022
46 ,591 (**)
(**)
(**)
46 ,340 (*)
46 ,371( *)
,021
,882
,000
,004
,002
,021
,011
46 ,515
46
46 ,480
46
46 ,338
46
46 ,476(
Loe
Loe
Loe
03
04
05
06
,366 (*)
,244
,011
,081
-
,438 (**)
,012
,102
,943
,593
46
46 ,399
46
(**)
46 ,340 (*)
,006 46
1
46 ,399
..
( )
1
,102
i ,006
46 ,011
-
46 ,340 (*)
46 ,515 ( )
,943
,021
,000
46
Loe
Loe
02
,012
)earson
I Loe
I Loe
461
..
46
-
-
07
08
I Loe I 09
- ,372
Loe
10 ,247
..
( )
..
,051
,000
,738
,001
,182
,022
,323
,001
46
46
46
46
46
1
,101
-
,136
,079
-
46 ,426 (**)
46 ,355( *)
,503
,369
,604
,003
46
-
,081
,0221.051
'101
,593
,8821,738
,503
46 ,438
46 ,591
(**)
,002
46
(**)
46 ,480 (**)
'136
,000
,001
,369
46 i 1
,200
(**)
I
46
•
-I
46
-I
(")
461
-I
,149
)
,011 ,941
,016
46
46
,175
I
-,258
,276
,027
,242
,063
,859
,105
,246
,084
46
46 1
46 ,572
46 ,518(
(**)
46 ,310 (*)
46
-
,000
,036
,276 ,063
,172 ,252
**)
,000
Loe
Loe
Loe
Loe
11
12
13
14 ' 15
j
Loe total
1 ~ I ,337(*)
,381( **)
,255
, 159
,527(* *)
,022
,009
,087
,292
,000
46 ,292(* )
46
46 ,434
46 ,704(*
(**)
46 ,440 (**)
' 2 ,38 1 46 '11 1 ,46 3 46 ,31 7(•) ,03 2 46 ,13 2 ,38 3 46 ,02 5
,86 9 46 ,14 0 ,35 4
,273
.)
,049
,067
,003
,002
,000
46 ,354(* )
46 ,182
46 ,359 (*)
46 ,417 ( )
46 ,655(*
,016
,227
,014
,004
,000
46 ,370(*
46
46 ,319
46 ,455(*
(*)
46 ,296 (*)
,344
,031
,046
,001
46
46
46
)
,011 46.
- I'
I lI
,143
461
-
,032
,256
,245
,817
,833
46
46 ,566
461 46 ,430 ,659(*
,048 46 ,400(* ,006
*)
,035
,171
,014
-I
•)
, 175
,293(*
*)
..
(**)
,924
,000
I
(**) ,003
I
*)
,000
N Pearson Correlation
Sig. (2tailed) N
46
46
46
46
46
46
,581 (..)
,420 (..)
200 •
,079
,027
,572 (**)
,000
,004 ' , 182
,604
,8591 ,000
46 ,455
46 ,338
46 ,426
46
(**)
(')
(**)
,242
461 , 164
Sig. (2:ailed)
,2781 ,0021 ,0221 ,0031, 105 , ,036
N :::iearson
46
46
(*)
461
,255
,6'.41 ,304
,088
46
46
46
,064
1
,133
,674
46
46
46
46
46
~orrelation
• 3 I~ i ·31·~
.149
.011
,175
.172
.155
.133
Sig. (2ailed)
,011
I ,021
,323
,941
,246
,252
,304
,3761
46 ,371 (*)
46 ,476 (**)
46 ,355 (*)
46
46
,258
46 ,518 (**)
,255
,0981 ,011
,001
,016
,084 I ,000
I ,088
,002
46 317
46
46
461 ,24 7
~orrelation
Sig. (2ailed) N
461
46
46 ,180
.
I ,232
461 461 ,443 ('*) ' '180
46 1
I ,232
,132
,111
' (*)
,132 I ,025
,140
lig. (2ailed)
,381
,463
,032
,383
,869
,354
,8841,1571,7121 ,133
46
46
46
~
~orrelation
I
46
4s 1
46
,002
~orrelation
)earson
46
**)
46 ,022
=>earson
46
46 ,443(
,376 46 I
46
N =iearson
46
I ,155
,064
46 ,310
;:>earson :orrelation
I
46
,3371 ,292
46 1
1
46
46
46 1
1
,354
,370
293-
,400
,384
(')
(*)
(')
' (*)
(**)
('*)
,0221,049
,016
,011
,048
,006
,008
46
46
(*)
461 46 - I ,212. ,056 ,225
130
461
2371 ,301 ( *)
'
'
,389
,1131 ,042
46
46
,021 ,384(' 2 ') ,88 ,008 4 46 46 ,21 ,130 2 ,15 ,389 7 46 46
,257
,237 ,05 6 ,71 ,113 2 46 46 ,221 ,301(' 5 ) ,13 ,042 3 46 46
,679(
46 I
1
I
461 ,06 0
461 ,450 I
46 ,537('
(**)
•125
.002
.406
,ooo
46146 1 ,518 (**)
46 ,357 (*)
46 ,469(* *)
,550
,000
,015
,001
46
46
46
46
190
,414
,591 (*
(**)
')
,084
I
09 '
**)
I
46
•
*)
,000
,206
,004
,000
46
46 ,582
46 ,432
46 ,639(*
(**)
(**)
*)
,000
,003
,000
46
46
,060 1-,280 , .116
1 .• 202
,241
,691
I ,179
,107
46
'
070
,643 461
,060
,442
461 .362( *)
461
46
461
I .318
,261
(*)
461 ,552(* *)
46
46
,69 1 46
,679 (*')
,070
,2~
,362(;
.212
I ,235 I • 533~;
~l~l~l~l~l~l.~l•I~
,643
,06
,014
,157
I
lig. (2ailed) N )earson :orrelation
·~~~I
lig. (2-
46
46 ,213
46,
46.
46:
46,
I ,182 I ,143 I ,171 I ,014 I ,257 I ,oe1
46
,0141,031 1,079
,000
46
46
46
46
.116
I .ooo
0
tailed)
N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed)
N Pearson Correlation Sig. (2tailed)
N
46
46 ,582( **)
46
46
,175
,566 (**)
46 ,450 (**)
46 ,518 (**)
,031
,245
,000
,002
,000
,206
,000
46 ,417 ('*)
46 ,296 (*)
46
,035
46 ,430 (**)
46
46 ,357 (*)
46 ,414 ('*)
46 ,432( *')
,002
,004
,046
,817
,003
,406
,015
,004
,003
46 46 ,527 ,704 (*') ' ('*)
46 ,655 ('*)
46 ,455 (**)
46
46 ,659 (**)
46 ,537
46 ,469 ('*)
46 ,591
(")
46 ,639( **)
,0001,000
,001
,833
,000
,000
,001 1,000
,000
46
46
46
46
46 ,434 (**)
46
46
,359 (*)
,319 (')
,087
,003
,014
46
46 ,440 (*')
46 ,255
,159 ,292
,000 46
46
46
,032
ation is significant at the 0.05 level (2-tailed). lation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
,125
(*')
,190
'
46
46
46
46 ,11 6 ,44 2 46
,20 2 ,17 9 46 ,24 1 ,10 7 46
46 ,318(* )
46
46
46
,212
1
,241
46 ,640(* ')
,107
,000
46
46
,235
,241
1
46 ,644(* *)
,079
,116
,107
46 ,552(' *)
46 ,533(
46 ,640
*')
(")
46 ,644 ('*)
,000
,000
,000
,000
46
46
46
46
,031
,157
46
46
,261
,000 46 1
46
HASIL UJI VAUIDITAS LOCUS OF CONTROL
)C
I
Pearson Correlation Sig, •(2-tailed)
N )C I
)C I
,366(*)
,244
-,Oll
,438(*')
,012
,102
,943
,002
46
46
46
46
46
,366{*)
1
,399(")
,340(*)
,591(**)
I
LOC 06 ,581(* *) ,000
LGC 07
,ODO
46
46
46
46
Pearson Correlation
,244
,399(**)
1
,515(*')
,480(**)
,200
Sig.>(2-tailed)
,102
,006
,000
,001
,182
N Pearson Correlation Sig. {2-tailed)
)C
N Pearson Correlation Sig.. (2-tailed)
Sig.. (2-tailed)
N r
I
LOC 05
,021
;
}C
I
LOC 04
46
Pearson Correlation
'
I
,006
N }C
LOC 03
46
Sig.. (2-tailed)
I
I
LOC 02
46 ,420(* *) ,004
Pearson Correlation N
)C
LOC 01
Pearson Correlation
;012
46
46
46
46
46
46
-;Oil
,340(*)
,515(**)
1
,136
-,079
;943
,021 46
,000 46
,369
,604 46 ,572(* *) ,000
46
I
,438('*)
,591(**)
;002
,000
46 ,581(**)
46
46
,136
1
.
I ,480(**) I
46 j ,420(*')
I
,001 461 ,200
,369 46 -,079
I
46
;000
,004
,182
,604
,000
46
46
46
46
46
-,164
,455(**)
,338(*)
,426(")
,310(')
I.
I
, I I
LOC 11
LOC 10
,372(*)
,247
,337(')
1
,278
,Oll
,098
022
I
46 ,455(' *) ,002
46
46
,340(*) ,021
46 ,338(* ) ,022
I LOC12 I LOCJ3 I ,159 ,381(") ,255 I , ,009
,087
46
46
,371(*)
,292(*)
46
,Oll 46
,149
,476(**)
,354(')
,322
,001
,016
TOTAL ,567(")
,292
,000
46
46
46
,273
,434(")
,440(**)
,703(**)
,049
,067
,003
,002
,000
46
46
46
46
46
,182
,359(*)
,417(**)
,630(**)
,227
,014
,004
,000
46
46
I
I
46
46
46
46
46
;011
,355(*)
,370(*)
,143
,319(*)
,296(*)
,461(")
;941
,016
,031
,046
,001
46
I
,344
46
,Oil 46
46
46
46
46
,172
,518(*')
,400('')
I
,014
,566(**)
,430(*')
,695('*)
,000
,006
,924
,000
,064
,252 46 i I ,1551
,255
,384('*)
,257
,450(*')
,674
,3041
,008
,084
,002
46
.088 46
46
46
,133
,443('*)
,130
,091
46 ,310(* ) ,036 46
I
I
LOC 09
-,164
46 ,426(* *) ,003
46
,572('*)
LOC 08
46
46
,064
I
I
46
461
46
,003
,ODO
46 j
46
46
I
,125
,553(*')
,406
,000
I! .518(") I 46
46 I ,357(')
46
I ,486(")
Sig"(2·tailed) N JC ;
JC I
JC )
JC I
Pearson
Coi:relation Sig.•(2-tailed) N Pearson Cor:relation Sig,,(2-tailed) N Pearson Con-elation Sig.1(2-tailed) N
Pearson Correlation Sig,1(2-tailed)
JC ~
N Pearson Correlation Sig. ·(2-tailed) N
JC ;
fL
,278 46
,0021 46
,022 46
,003 46
,036 46
,6741 46 I
46
I
,002 46
,389 46
,550 46
,000 46
l
,180
,237
,679(")
,190
,232
,ll3
,000
,206
,004
,000
46
46
46
46
46
46
46
,180
I
,301(')
mo
,582(")
,432(*')
,660(")
,340(')
,149
,Oll
,172
,155
,B3
;011
,021 46
,323
,94!
,252
,304
,376
46
46
46
46
,371(') 1,476(")
,355(')
,518(*')
,255
46 ,443('
,016
,000
,088
,002
,232
46
,001 46
46
46
46
46
,292(')
,354(')
,370(*)
,400(")
46 ,384(*
,130
,237
,049
,016
,Oll
,006
,389
,1131 46
46 ,247 ;098 46
,337(') j022
,Oil
')
*)
,008
I
,015 46
I
,376 46
,372(')
,001 I
I 46 .414(") I ,579(")
,042
,643
,000
,003
,000
46
46
46
46
46
46
,301(')
I
,362(')
,318(')
,261
,600(")
,014
,031
,079
,000
46
46
46
46
46
46
l
,212
,235
,552('')
,157
,116
,000
,042
46
46
46
46
46
46
46
,381(")
,273
,182
,143
,014
,257
,091
,679('*)
,070
,362(*)
J009
,067
,227
,924
,084
,550
,000
,643
,014
46
46
,344 46
46
46
46
46
46
,2551 ,434('*)
,359(*)
,3'19(')
,566(**)
,190
,582(")
,318(')
,212
l
,003
,014
,031
,000
46 461 ,450(' ,518(* *) ') ,002 ,000
,206
,000
,031
,157
,107
,000
46
46
46
46
46
46
46
46
46
,414(**)
,432(*')
,261
,235
,241
I
,632(**)
;004
,003
,079
,116
,107
46
46
46
46
46
46
46
,579(**)
I ,660(*')
,600(*')
,552(")
,663(*')
,632(**)
l
,000
,000
,000
,000
,000
46
46
46
46
46
46 I
;087
46
46
46
46
46
Pearson Correlation
,159
,440(**)
,417(")
,296(')
,430('*)
,125
Sig"(2·tailed)
,292
,002
,004
,046
,0-03
,406
N Pearson Correlation Sig,o(2-tailed)
46
46
46
46
46
i ,567(")
,103(**)
46 ,553(*
JOOO
46 ,357(' ) ,015
,000
,001
,000
,000
46 ,486(* "') ,001
46
46
46
46
46
I ,630('*) I ,461(") I ,695(**)
,000 46 46 ::Orrelation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Correlation is significant at the 0,01 level (2-tailed).
N
i
'I
"")
I
;000 46
46 46 I I ,241 ,663(")
I
,000
46
I
HASIL UJIVALIDITASAVDJT JUDGMENT
Correlations I
ADJ01 Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
1
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
,358(*)
,544(**)
,171
,095
,485\)
,637("*)
,000
,000
,015
,000
,255
,528
,001
,000
46
46
46
46
46
,369(*)
,673(**)
46
46
46
,681(*')
1
,639(**)
,452(**)
,709(**)
,228
,132
,000
,002
,000
,127
,382
46
46
46
46
46
46
,639(**)
1
,645(**)
,898(**)
,494(**)
,574(**)
,645('*)
,886(**)
,494(**)
N
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
,494(**)
46
46 I
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
i
TOTAL
ADJ08
,681(**)
,000
N
ADJ07
ADJ06
ADJ05
ADJ04
ADJ03
ADJ02
I
,0121 46
,000
46
,000 46
,ODO
,ODO
,000
,000
,000
,000
,000
46
46
46
46
46
46
46
46
,358(*)
,452(**)
,645(**)
1
,454(**)
,407(**)
,403(**)
,480(**)
,666(**)
,Q15
,002
,002
,005
,006
,001
,000
46
46
46
46
46
46
1
,610(**)
,587(**)
,671(**)
,915(**)
46
46
,000 46
,544(*')
,709(**)
,898(**)
,454(**) ,002 46
i
.ooo I
i
.i
46
46
,000 46
,171
,228
,494(**)
,407(**)
,610('*)
,255
,127
,000
,005
,000 46
,000
46
46
46
46
,095
,132
,574('*)
,403(")
,528
,382
,000
46
46
46
1
,0061
46
!!
.ooo I
,000
i
.ooo I
46
46
46
46
1
,737(**)
,407(**)
I .ooo I
.587(**)
461
,000 46
46
,737(**) ! ,000
1
i
461
,0051 46
I
.ooo I 46
1
,701('*)
.ooo I
.000
46 i
46
.526(")
i
461 ,693(**)
I
46
,000
I
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
,485(**)
,369(*)
,845(**)
,480(**)
,671(-)
,407("")
,526(**)
,001
,012
,000
,001
,000
,005
,000
46
46
46
46
46
46
46
46
46
,637(**)
,673(**)
,886("")
,666(**)
,915(**)
,693(**)
,701(**)
,795(**)
1
,000
,000 46
,000
.ooo
,000
,000
,000
46
46
46
46
46
46
lation is significant at the 0.01 level (2-tailed). •tion is significant at the 0.05 level (2-tailed).
.ooo I 46'
1
,795(**) ,000
46
HASIL UJI REABILITAS KEAHLLIAN AUDIT Correlations Rcability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N
Cases
Valid
%
100,0
46
Excluded( a) Total
0
,0
46
100,0
a L1st\v1se deletion based on all vanab1es 1n the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Aloha ,926
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items ,930
N of Items 14
lten1 Statistics
Std. Deviation
Mean AHLI 01 AHLI 02 AHLI 03 AHLI 04 AHLI 05 AHLI 06 AHLI 07 AHLI 08 AHLI09
N
4,11
,434
46
3,87
,582
46
4,00
,422
46
3,98
,447
46
4,02
,577
46
3,96
,595
46
3,96
,556
46
4,02
,577
46
4,15
,420
46
AIILl!O
4,13
,499
46
AHLI! I
4,04
,362
46
AIILI12
4,28
,455
46
AHLll3
4,24
,480
46
AHLl14
4,09
,463
46
Inter-Item Correlation Matrix
AHLI 01
AHLI 02
AHLI 03
AHLI 04
AHLI 05
AHLI 06
AHLI 07
AH LI 08
AHLI 09
AHLI IO
AHLI II
I
AHLI 12
AHL 13
1,000
,322
,486
,472
,612
,450
,389
,701
,518
,652
,818
,517
,2S
,322
1,000
,634
,673
,207
,369
,394
,.274
,083
,443
,660
.058
, IS
,486
,634
1,000
,826
,639
,620
,569
457
,251
,528
,582
,232
,22
,472
,673
,826
1,000
,692
,749
,712
519
,255
,511
.555
,249
,23
,612
,207
,639
,692
1,000
,845
,834
,666
,353
,453
,420
,315
,14
,450
,369
,620
,749
,845
1,000
,935
,715
,472
,469
,421
,211
,IS
,389
,394
,569
,712
,834
,935
1,000
696
,410
,421
,451
,225
,2(
,701
,274
,457
,519
,666
,715
,696
I, 000
,628
,530
,633
,568
,3!
,518
,083
,251
,255
,353
,472
,410
628
1,000
,433
,540
,584
,5!
,652
,443
,528
,511
,453
,469
,421
530
,433
1,000
,705
,519
,51
,818
,660
,582
,555
,420
,421
,451
,,633
,540
,705
1,000
,463
,4!
,517
,058
,232
,249
,315
,211
,225
568
,584
,519
,463
1,000
,8(
,299
,194
,220
,232
'141
,193
,206
382
,587
,516
,450
,802
1,0(
,616
,291
,228
,332
,325
,337
,360
658
,730
,526
,771
,619
,6(
'
'
'
' '
The covariance matrix 1s calculated and used 1n the analysts. Item-Total Statistics
Corrected Scale Variance
Item-Total
Con·elation
Squ ared Mui tiple Corr'i.!!!!!on
Cronbach's
AHLIOI
52,74
ifltem Deleted 21,530
,721
Alpha ifltem Deleted ,920
AHLI02
52,98
21,755
,466
,929
AHLI03
52,85
21,776
,678
,921
AHLI04
52,87
21,360
,741
,919
AHLI05
52,83
20,591
,706
,920
AHLI06
52,89
20,277
,745
,918
AHL107
52,89
20,632
,728
,919
AHLI08
52,83
20,147
,800
,916
AHLI09
52,70
22,039
,610
,923
AHLllO
52,72
21,141
,704
,920
AHLI! I
52,80
21,805
,793
,919
Af!Lil2
52,57
22,073
,547
,925
AHLil3
52,61
22,199
,484
,927
Scale Mean if Item Deleted
Scale Statistics
Mean 56,85
Std. Deviation
Variance 24,621
N of Items
4,962
14
HASIL UJI REABILITAS KOMPLEKSITAS TU GAS Correlations Reability Scale: ALL VAIUABLES
c ase p rocess1ne summarv N Cases
Valid Excluded(a) Total
%
46
100,0
0
,0
46 100,0 a L1stw1se deletion based on all vanables tn the procedure.
Iten1 Statistics KOMPOl KOMP02
Mean 3,85
Std. Deviation
3,85
N
,420 ,420
46 46 46 46 46
KOMP03 KOMP04 KOMP05
3,89 3,89 4,00
,434 ,434
KOMP06
3,96 3,96
,595 ,295
46
KOMP07 KOMP08 KOMP09
3,98
,333
3,67
,701
46 46
KOMPIO
4,04
,362
KOMPJI
3,96 4,04
,362
46 46
,362
46
KOMPl2
,298
KOMP 02 ,874
KOMP02
KOMP OJ 1,000 ,874
1,000
KOMP03
,640
,640
KOMP04
,640
,640
1,000
KOMP05
,533
,516
KOMP06
-,027
,533 -,027
KOMP07
,304
,484
KOMPOI
KOMP 03 ,640
46
Inter-Item Correlation Matrix KOMP KOMP KOMP KOMP 11 08 09 IO ,304 ,432 ,336 ,394 ,294
KOMP 04 ,640
KOMP 05 ,533
KOMP 06 -,027
KOMP ()7
K01' 12 ,1
,640
,640
,533
-,027
,484
,294
,432
,336
,394
1,000
1,000
,516
,154
,484
,600
,539
,596
,676
'I ,3
1,000
,516
,154
,484
,600
,539
,596
,676
,3
,516
1,000
,376
,506
,672
,425
,617
,617
,6
,154
,154
,376
1,000
,369
,669
,178
,524
.484
.506
.369
1.000
670
1(,0
hd?
,403 'QR
,6
,484
"
KOMP09
.432
,432
,539
.539
,:_. 60
.336
,336
,596
,596
,4251 .617
.178
KOMP JO
,524
KOMPll
,394
,394
,676
,676
,617
,403
.642 ,3 98
KOMPl2
,190
,190
,314
,314
,617
,628
,4 34
The covariance matrix is calculated and used
111
,446
1.000
.745
,407
.4071 1,000
,729
,468
,522
J,000
,691
,745
,319
,662
,691
1,000
the analysis.
Item~ Total
Scale Mean if Item Deleted
II I
Statistics
Scale Variance
Corrected Item-Total
Squared Multiple
ifltem Deleted
Correlation
Correlation
Cronbach's Alpha ifltem Deleted
KOMPOJ
43,24
11,030
,568
,893
KOMP02
43,24
10,986
,586
,892
KOMP03
43,20
10,428
,778
,882
KOMP04
43,20
10,428
,778
,882
KOMP05
43,09
ll,237
,734
,888
KOMP06
43,13
10,960
,375
,909
KOMP07
43,13
11,449
.629
,892
KOMP08
43,11
10,899
,812
,884
KOMP09
43,41
9,848
,558
,903
KOMPIO
43,04
10,887
.742 '
,886
KOMPll
43,13
10,871
KOMP12
43,04
11,154
,7491 ,623 '
,891
Scale Statistics
Mean 47,09
Variance 12,792
Std. Deviation 3,577
N ofltems 12
,885
.468
.319
,522
.662
BASIL !IJI RELJABILITAS
LOCUS OF CONtROL
n.cliability Scale: ALL VAIUABELES
Case Processing Srnnmaf}'
46
Yo 100,0
0
,0
1
N Cases
Valid Excluded(
a) Total
46 a L1stwise deletion based on all variables
10
100,0 the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Aloha ,835
I
Standardized
Items
I
N of Items ,853
i
13
Item Statistics
Mean LOCO! LOC02 LOC03 LOC04 LOCOS LOC06 LOCO? LOCOS LOC09 LOCJO LOCll LOCl2 LOC13
2,28 l,89 2,11 2,26 2,11 1,87 l,61 3,04 2,15
2,04 2,67 1,85 2,37
Std. Deviation
,935 ,482 ,640 ,855 ,900 ,806
,714 1,115 ,965 ,665 1,076 ,556 ,928
N
46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
Inter~llem
LOC l LOC 2 LOC 3 LOC 4 LOC
5 LOC 6 LOC 7 LOC 8 LOC 9 LOC 10 LOC 11 LOC 12 LOC 13
Correlation Malrix
LOC I
LOC 2
LOC 3
LOC 4
LOC 5
LOC
6
LOC 7
1,000
.366
,244
-,Oil
,438
,581
-,164
,366
1,000
,399
,340
,591
,420
,244
.399
1,000
,515
,480
-,Oil
.340
,515
1,000
,438
,591
,480
,581
,420
-,164 ,372 ,247
I
co
LO 8
LOC 09
LOC 10
LOCI l
LOC 12
LOC 13
,3 72
I ,247
.337
,381
,255
,159
,455
,3 40
I
,371
,292
,273
,434
,440
,200
,338
149
.476
,354
,182
,359
,417
,136
-,079
,426
,0 ]]
,355
,370
,143
,319
,296
,136
1,000
,572
,3!0
172
I ,518
,400
,014
,566
,430
,200
-,079
,572
1,000
,064
155
,255
,384
,257
,450
,125
,455
,338
,426
,310
,064
1,000
133
,443
,130
,091
,518
,357
,340
,149
,Oil
,172
,155
,133
I,000
,!80
,237
,679
,190
,414
180
l,00 0
,301
,070
,582
,432
,362
,318
,261
,371
,476
,355
,518
,255
,443
,337
,292
,354
,370
,400
,384
,130
,2 37
,301
1,00 0
,381
,273
,182
,143
,014
,257
,091
,679
,070
,362
1,000
,212
,235
,255
,434
,359
,319
,566
,450
,518
190
,582
,318
,212
l,00 0
,241
,159
.440
,417
,296
,430
,125
,357
,4 14
.432
.261
,235
,241
1,000
1
lten1-Total Statistics
Scale Mean if Item . Q.i;!e!l!d
Scale Variance
Corrected Item-Total
i(_It~m._Del_~t~P
........ C_Qrrel&~i9!1
LOCO!
25,98
34,066
LOC02
26.37
LOC03
26,15
LOC04
26,00
LOCOS LOC06
,,
Squared Multiple __ '"_J;:grre!:ttiQ.tl.
Cronbach's Alpha if Item PeJe.t.~4 ..
,453
,565
,826
35,838
,661
,570
,819
35,199
,563
,484
,820
35,644
,344
,557
,833
26,15
32,799
,609
,725
,813
26,39
34,9!0
,454
,597
,825
LOCO?
26,65
36,0JO
,393
,549
,829
LOCOS
25,22
32,974
,443
,607
,829
LOC09
26,11
32,766
,560
,512
,817
LOC!O
26,22
35,285
,526
,424
,821
LOCll
25,59
33,537
,417
,635
,831
LOCJ2
26,41
35,537
,609
,602
,819
LOC13
25,89
33,343
,530
,452
,819
Scale Statistics
Mean 28,26
Variance 39,886
Std. Deviation 6,316
N ofltems 13
HASIL UJI REABILITASAUD/T JUDGllfENT Reability Scale: ALL VARIABLES Case Processine Summarv N
Cases
%
Valid
46
100,0
0
,0
46
100,0
Excluded( a) Total
a L1stw1se deletion based on all vanables 1n the procedure.
Reliabilitv Statistics
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
Cronbach's Aloha ,877
N ofltcms
,887
8
Item Statistics Std.
Mean
Deviation
N
ADJOl
4,07
,533
46
ADJ02
4,09
,412
46
ADJ03
4,00
,422
46
ADJ04
4,07
,327
46
ADJ05
3,96
,469
46
ADJ06
3,93
,533
46
ADJ07
3,91
,551
46
ADJ08
4,13
,653
46
ADJOl
ADJOI 1,000
,681
ADJ02
,681
1,000
ADJ03
,494
,639
ADJ04
,358
,452
ADJ05
,544
,709
Inter~Item
ADJ02
Correlation Matrix
ADJ03 ,494
ADJ04 ,358
ADJ05 ,544
ADJ06 ,171
,639
,452
,709
,228
l,000
,645
,898
,645
1,000
,454
,898
,454
l,000
,610
ADJ07
ADJ08
,095
,485
,132
,369
,494
,574
,645
,407
,403
,480
,587
,671
ADJ06
,171
,228
,494
,407
,610
1,000
,737
,407
ADJ07
,095
,132
,574
,403
,587
,737
1,000
,526
,485
,369
,645
,480
,671
,407
,526
1,000
ADJ08
..
The covanance matnx 1s calculated and used 1n the analysis.
-
Item Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
I I
Corrected Item-Total
Squared Multiple
Correlation
Correlation
,507
,550
7,040
,584
,777
,868
6,487
,848
,913
,844
7,326
,597
,702
,869
6,205
,882
,945
,837
,577
,721
,869
,583
,683
,869
,685
,630
,860
ifltem Deleted
ADJOI
28,09
ADJ02
28,07
ADJ03
28,15
ADJ04
28,09
ADJ05
28,20
ADJ06
28,22
6,61s
ADJ07
28,24
ADJ08
28,02
6,792
I
6,5421 5,888
Scale Statistics
Mean 32,15
Variance 8,487
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,876
Scale Variance
Std. Deviation 2,913
N of!tems 8
HASIL UJ ASUMSI KLASIK
Coefficients( a)
I
Standardized Coefficients
Unstandardized Coefficients
Model
Beta
Std. Error
Sig,
' I
Collinearity Statistics Tole ranc e VIF
(Constant)
B -,084
4,160
-,020
,984
KEAHLIAN~AUDIT
,210
,070
,357
2,985
,005
,680
1,471
,371
,097
,456
3,834
,000
,687
1,455
,046
,218_.
2,193
,034
,9gz
1,0}3
KOMPLEKSITAS_TUG AS LOCUS_OF_CONTROL
,lOO a Dependent Vanahle: AUD!f_JUDGMENT
Coefficient Corrclations(a)
Model I
I
Correlations
Covariances
I
LOCUS_OF_ CONTRQ..k...
LOCUS_OF_CONTROL KOMPLEKSITAS_TUGAS KEAHLIAN_AUDIT LOCUS_OF_CONTROL KOMPLEKSITAS...JUGAS KEAHLIAN_AUDIT
-,104
,017
,017
1,000
-,558
-,104
-,558
1,000
,002
,000
,000
,000
,009
-,004
,000
-,004
,005
2. HASIL UJI NORMALITAS
Histogram
Dependent: Variable: AUOIT_.JUOGMENT
Ragr•sslon Standardlxod R-ldual
I KEAHLIAN_ AUDIT
1,000
a Dependent Vanable: AUDIT_JUDGMENT
-3-:2-101:234
KMPLKSIT AS TUGAS
·-
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: AUDIT_JUOGMEN,.
1.0,-------------------;;14
0.8
£
E o.s ~
<.>
!N
0.4
0.2
0
o.o-t-"'-----,-----,.----,.----,.-----1 0.0
0.2
0.4
0.6
1.0
0.8
Observed Cum Prob
Scatterplot
Dependent Variable: AUDIT_JUDGMENT
1ii ,
0 3
"iii
0
0: 2
~1
0
0 0
0
0
~:
,,,"3 0
~-1
'h
0
Q)
m
0
0
I()
0 0
0
r·2 0
.3 .3
0
0 ·2
·1
0
1
2
Regression Standardized Predicted Value