1| Antologi Geografi, Volume 4, Nomor 1, April 2016
RELOKASI PASAR WARUNGKONDANG KABUPATEN CIANJUR Oleh : R. Yulistiani, E.Maryani *), B. Waluya *) Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia Email :
[email protected],
[email protected],
[email protected]
ABSTRAK Relokasi Pasar Warungkondang dilakukan oleh Pemerintah Daerah dapat memberikan dampak terhadap keberlangsungan pelayanan bagi pengunjung Pasar Warungkondang. Karena itu, diperlukan analisa kebijakan dilihat dari pelayanan pasar yang akan mempengaruhi respon pengunjung pasar. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pelayanan pasar dan melihat pengaruh pada respon pengunjung, dengan mengacu pada jarak, aksesibiltas, dan sarana prasarana. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dengan jumlah sampel 98 orang yang terdiri atas pedagang dan pembeli. Analisis data yang digunakan dalam menganalisis lokasi menggunakan teori pusat dari Christaller, sedangkan untuk respon menggunakan skala likert. Hasil penelitian menunjukan bahwa pasar tidak cukup strategis namun cukup ideal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, namun sulit dijangkau oleh angkutan kota, sehingga berpengaruh kepada minat belanja pengunjung dan pendapatan pedagang. Disisi lain, pengunjung merasa nyaman berbelanja di pasar, karena dilengkapi oleh fasilitas. Karena itu, diharapkan dengan adanya relokasi keberadaan angkutan kota akan mempermudah masyarakat untuk menjangkau pasar.
Kata Kunci :Relokasi, Respon, Pasar Warungkondang
*) Penulis Penanggung Jawab
2 | Yulistiani, dkk Relokasi Pasar Warungkondang Kabupaten Cianjur ekonomi,
PENDAHULUAN Perdagangan
merupakan
proses
tukar-menukar barang dan jasa dari penjual kepada pembeli, hal ini menimbulkan interaksi diantara suatu tempat menuju daerah lainnya yang menghasilkan sebuah pergerakan, baik pergerakan barang, hingga mobilitas
penduduk
perdagangan,
dan
menuju saat
pusat
ini
pusat
kebutuhan ruang yang semakin besar dengan perkembangan wilayah yang ada menjadikan penataan keberadaan pasar wajib dilakukan. Pasar Warungkondang merupakan salah satu pasar rakyat yang keberadaannya tidak sesuai dengan RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) wilayah perkotaan
Warungkondang,
sehingga
relokasi harus dilakukan dengan realisasi dikeluarkan SK No. 272 tahun 2011 mengenai relokasi Pasar Warungkondang. Pasar masyarakat
sebagai harus
pusat bisa
ekonomi
menjangkau
kegiatan masyarakat sekitarnya. Hal ini menjadikan letak pasar dimungkinkan dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat di sekitarnya. Pasar harus ditempatkan pada lokasi
yang
strategis,
agar
aktivitas
ekonomi masyarakat tetap stabil dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat. Lokasi yang tepat akan mempermudah kegiatan masyarakat, terutama aktivitas
oleh
Sirojuzilam
(2006, hal 22) bahwa “lokasi adalah suat penjelasan yang dikaitkan dengan tata ruang dari suatu kegiatan ekonomi. Hal ini selalu dikaitkan pula dengan alokasi geografis dari sumber daya yang terbatas yang pada gilirannya akan berpengaruh dan berdampak
terhadap
lokasi
berbagai
aktivitas baik ekonomi atau sosial”. Dijelaskan oleh Diana (2003),
perdagangan dan ekonomi masyarakat masih bertumpu di pasar. Betambahnya
dikatakan
bahwa
faktor-faktor
berkembangnya
lokasi
penentu perdagangan
meliputi jumlah penduduk (daerah layanan) yang tergantung pada faktor fisik yang mempengaruhi daya tarik suatu fasilitas perdagangan,
aksesibilitas
(kemudahan
pencapaian lokasi), keterkaitan spasial, jarak
(adanya
kecenderungan
untuk
berbelanja pada pusat yang dominan, namun jaraknya dekat), dan kelengkapan fasilitas perdagangan, dengan keadaan itu diperkirakan akan mempengaruhi terhadap minat
masyarakat
dalam
berbelanja.
Relokasi yang terjadi dapat berdampak positif maupun negatif, namun lokasi yang dapat dijangkau yang diperlukan oleh masyarakat, karena lokasi yang dapat dijangkau
oleh
masyarakat
akan
menimbulkan intensifnya aktivitas dan interaksi masyarakat yang akan membawa pada
terpenuhinya
setiap
kebutuhan
masyarakat, dan lokasi yang didatangi oleh banyak
masyarakat
akan
membawa
3| Antologi Geografi, Volume 4, Nomor 1, April 2016 dampak baik bagi penjual yang berada di
Setelah data didapatkan dari lapangan, data
pasar tersebut.
dianalisis dengan menggunakan analisis
Pernyataan di atas memberikan asumsi
bahwa
lokasi
dan
dan threshold, sementara dalam penentuan
kelengkapan fasilitas merupakan hal yang
kelayakan fasilitas pasar menggunakan
penting
lokasi
Standar
lokasi
Pekerjaan Umum tahun 2010,
dari
strategis
Christaller dengan meperhitungkan range
perkembangan
perdagangan,
mengingat
perdagangan
sangat
penting
Pelayanan
Minimal
dinas standar
dan
pasar sehat menurut KMK No. 519 tahun
memberikan keuntungan bagi penjual dan
2008. Sementara untuk perhitungan respon
pembeli yang berada di sekitar Pasar
pengunjung menggunakan analisis skala
Warungkondang. Saat sebuah kebijakan
likert
pemerintah diambil dengan melakukan
menentukan
relokasi maka dibutuhkan suatu evaluasi
Pasar Warungkondang.
dan
analisis
persentase
karakteristik
dalam
pengunjung
dari kebijakan yang diambil, karena pasar merupakan bagian penting dari aktivitas
HASIL DAN PEMBAHASAN
ekonomi masyarakat.
Pasca
Berdasarkan
latar
relokasi
dilaksanakan,
belakang
komponen lokasi dan respon dihitung
tersebut, terdapat dua rumusan masalah
dengan mengacu pada kondisi jarak, akses,
penelitian
yaitu
dan sarana prasarana yang menunjang
pelayanan
Pasar Warungkondang dan
bagaimana
kondisi
kondisi Pasar.
bagaimana respon pengunjung mengenai relokasi Pasar Warungkondang.
Perhitungan
lokasi
yang
ideal
menggunakan K-3 dari Chistaller, artinya sepertiga dari penduduk akan terpengaruh oleh keberadaan pasar, dengan adanya
METODE Metode
yang
pada
perhitungan jarak dan threshold dari
penelitian ini adalah metode deskriptif.
penduduk Kecamatan Warungkondang.
Pengambilan
Rerata
sampel
digunakan
dilakukan
pada
jarak
yang
masyarakat
pedagang
Pasar
mayoritas pembeli menyatakan setuju
Warungkondang. Jumlah sampel yang
dengan adanya relokasi yang dilakukan
diambil sebanyak 98 orang menurut rumus
artinya pembeli mampu untuk menjangkau
Slovin. Teknik pengambilan data dilakukan
pasar dengan jarak > 2,9 km, semntara itu
dengan observasi lapangan, menggunakan
untuk jumlah penduduk yang terpengaruh
pembeli
di
angket dan pengambilan dokumentasi.
2,9
km,
oleh
pengunjung pasar yang diantaranya adalah dan
adalah
ditempuh
dengan
4 | Yulistiani, dkk Relokasi Pasar Warungkondang Kabupaten Cianjur oleh keberadaan pasar ditujukan pada tabel
menggunakan
1.
pengunjung menempuh jarak lebih dari 3 km
Tabel 1 Jumlah penduduk terpengaruh K-3 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nama Desa Cieundeur Sukamulya Cikaroya Cisarandi Jambudipa Mekarwangi Tegalega Bunisari Bunikasih Sukawangi Ciwalen Mayoritas
Threshold (orang) 1170,33 1476,33 6544 1817,67 2726,33 1713,33 1451 2227,67 1980,67 1753,67 3128,33
pedagang
dengan
penghasilan Rp.500.000 – Rp. 1.600.000 dengan asumsi keuntungan dari setiap
untuk
kendaraan,
mencapai
mayoritas
lokasi
Pasar
Warungkondang, dengan waktu tempuh 5 – 15 menit. Tabel 2 Range dan Threshold Pasar Warungkondang No
Nama Desa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Cieundeur Sukamulya Cikaroya Cisarandi Jambudipa Mekarwangi Tegalega Bunisari Bunikasih Sukawangi Ciwalen
Range (km) 2,8 5,7 1 2 6 7,2 4 6,6 5 5 6
Threshold (orang) 1170,33 1476,33 6544 1817,67 2726,33 1713,33 1451 2227,67 1980,67 1753,67 3128,33
pembeli sebesar Rp.5.000, minimal dalam satu hari mendapatkan 3 – 11 pembeli dengan
frekuensi
mayoritas
Tarigan
(2005,
hal
105)
pembeli
beranggapan bahwa semakin jauh jarak
mendatangi pasar 10 kali dalam satu bulan,
yang ditempuh untuk mencapai sebuah
maka threshold Pasar Warungkondang
lokasi, maka semakin rendah keinginan
10.800 – 39.600 orang, maka dengan
seseorang untuk bepergian, sebab itu
jumlah penduduk terpengaruh sebesar
semakin suatu lokasi berada di lokasi yang
25.889 maka keberadaan pasar cukup ideal
sentral dan berada di jarak yang sesuai dan
bagi
Kecamatan
sama dari setiap desanya akan semakin
Warungkondang. Tabel 2 menunjukan
menarik seseorang untuk pergi ke Pasar
range dan threshold Pasar Warungkondang.
Warungkondang. Secara lokasi, menurut
Dilihat dari jarak dari setiap desa,
teori Christaller, semakin suatu tempat
Pasar Warungkondang berada pada jarak
terpusat ditengah, maka akan semakin baik,
paling dekat 1 km (Desa Cikaroya) – 7,2 km
dalam kasus Pasar Warungkondang saat ini
(Desa Tegalega) dengan waktu tempeh
sebagai pusat pelayanan umum dikatakan
bervariasi dari 3 menit – 35 menit
tidak cukup strategis karena tidak berada
masyarakat
5| Antologi Geografi, Volume 4, Nomor 1, April 2016 posisi sentral namun bagi penyediaan
2010 yang menghancurkan fasilitas yang
kebutuhan
Kecamatan
ada di pasar sebelumnya telah berubah
Warungkondang, pasar dapat memenuhi
menjadi bangunan yang baru, dengan
kebutuhan
1
fasilitas yang cukup memadai, pengunjung
menunjukan lokasi Pasar Warungkondang
terutama pedagang merasakan kenyaman
beserta sebaran pengunjung pasar.
dan keamanan yang lebih pasca relokasi
masyarakat
masyarakat,
Gambar
Sementara dengan adanya relokasi,
dari segi fasilitas, dan mereka menyambut
maka seseorang akan menempuh dengan
baik
jenis transportasi yang beragam dengan
penunjang pasar yang dapat dikatakan
beragamnya
sudah
biaya
transportasi.
Biaya
dengan
dilengkapinya
layak,
dibuktikan
fasilitas
dengan
menjadi pertimbangan bagi masyarakat
perhitungan menurut KMK No. 519 tahun
dalam berbelanja, semakin kecil buaya
2008
transport yang dikeluarkan akan semakin
pengelolaan
diminati oleh masyarakat. Secara umum
pengelolaan limbah, sanitasi, dan tempat
kondisi
ibadah dengan persentase 66,67 %, artinya
akses
menuju
Pasar
dengan
indikator sampah,
parkir,
septic
tank,
Warungkondang tidak memadai, karena
dikatakan
tidak seluruh kendaraan umum mampu
respon pedagang mengenai fasilitas pasar
mengakses lokasi pasar, dengan kondisi
dengan persentase 65,18 (kuat), sehingga
jalan dengan nilai IRI 7,37 jalan dapat
fasilitas dapat dikatakan layak, namun
dikatakan
sedang,
ketiadaan hydran pemadam kebakaran
sepantasnya jalan tersebut dapat dilalui
menjadi nilai minus karena mereka takut
oleh jenis kendaraan seperti mobil, truk,
kejadian tahun 2010 terulang kembali
dan
tingkat
dengan tidak ada penanganan dini untuk
kemudahan menemukan transportasi dan
peristiwa kebakan, seharusnya di sebuah
frekuensi kendaraan yang berada di sekitar
lokasi
lokasi pasar tidak terlalu ramai. Terdapat
memiliki lebih dari satu hydran.
memiliki
sebagainya.
kualitas
Selain
itu
layak,
area
sebesar
diselaraskan
Pasar
dengan
Warungkondang
pangkalan ojek di depan pasar, namun
Permasalahan lokasi pasar sebelum
semakin siang kita akan semakin sulit untuk
relokasi seperti kepadatan di jalur provinsi
menemukan kendaraan di sekitar pasar,
yang
sehingga pengunjung akan menunggu
Cianjur, dan permaslahan fasilitas pasar
hingga ojek datang kembali.
teratasi, namun dengan kondisi akses yang
menghubungkan
Sukabumi
dan
Relokasi artinya seluruhnya akan
tidak memadai untuk menjangkau pasar
berganti, tidak hanya lokasi, bangunan
seperti tidak tesedianya kendaraan umum
pasar menjadi baru, pasca kebakaran tahun
seperti angkutan kota (angkot) menuju
6 | Yulistiani, dkk Relokasi Pasar Warungkondang Kabupaten Cianjur Pasar Warungkondang mengurangi daya
Persentase respon menunjukan kategori
tarik masyarakat, dikhawatirkan kondisi
cukup,
pasar akan sepi pengunjung, sehingga
diantaranya adalah persepsi, sikap, dan
banyak pedagang yang merugi dan memilih
respon,
beralih, ini menjadi sebuah ancaman akan
terhadap relokasi sebesar 52,21% (cukup),
berkembangnya pedagang non kios yang
respon ini menunjukan hal yang positif dan
membuka lapak dilokasi pasar sebelumnya
respon ini cukup sejalan dengan persepsi,
sehingga menjadi pasar tumpah, karena
sikap, dan perilaku yang dimiliki oleh
sampai saat ini lokasi pasar yang lama
pedagang, pedagang cenderung masih
masih belum digunakan oleh pemerintah
beradaptasi dengan kondisi pasar yang
daerah. Seluruh pengunjung pasar seperti
baru, sambil melihat kondisi kedepannya,
pembeli
tidak
akses dan jangkauan masyarakat dirasa
mempermasalahkan relokasi selama akses
menjadi hal yang penting untuk kemajuan
menuju lokasi mudah, namun hingga saat
pedagang di pasar, adapun ungkapan
ini masih dirasa sulit untuk menjangkau
menolak relokasi, namun pedagang masih
pasar
tetap
dan
terutama
pedagang
angkutan
kota
tidak
melewati pasar.
tiga
diperoleh
berada
mempunyai
Pengunjung pasar yang dimaksud terdiri atas pembeli dan pedagang. Respon
indicator
di
respon
respon
sana,
rencana
pedagang
karena
untuk
yang
saat
tidak ini.
Selanjutnya respon pembeli ditujukan oleh tabel 4.
menurut Azwar (1995, hal 20) terdapat tiga
Tabel 4
klasifikasi respon yaitu respon kognitif,
Respon Pembeli Mengenai Relokasi
respon
No Indikator 1 Persepsi 2 Sikap 3 Perilaku Persentase Respon
afektik,
dan
respon
konatif,
sehingga respon dapat dilihat dari persepsi, sikap dan perilaku dari seseorang. Tabel 3 menunjukan
tabel
respon
pedagang
mengenai relokasi Pasar Warungkondang.
Persentase 58,75 64,63 63,88 62,42
Dari tiga indicator respon yang
Tabel 3
diantaranya adalah persepsi, sikap, dan
Respon Pedagang mengenai Relokasi
respon, diperoleh respon pembeli terhadap
No Indikator 1 Persepsi 2 Sikap 3 Perilaku Persentase Respon
Persentase 45,67 55,9 55,10 52,21
relokasi sebesar 62,42% (kuat), respon ini menunjukan hal yang positif dan respon ini sejalan dengan persepsi, sikap, dan perilaku yang dimiliki oleh pembeli, pembeli tidak terlalu masalah dengan adanya relokasi,
7| Antologi Geografi, Volume 4, Nomor 1, April 2016 namun agar lebih meningkatkan minat
berpengaruh terhadap pendapatan mereka
pembeli untuk berkunjung dibutuhkan
sebagai
kendaraan umum yang dapat menjangkau
pekerjaan utama yang dimiliki, mereka
Pasar Warungkondang.
bersyukur dengan adanya penataan kembali
Respon
pedagang
Pasar
pedagang
fasilitas
pasar
yang
yang
merupakan
memberikan
Warungkondang banyak dipengaruhi oleh
kenyamanan
bagi
kondisi dan situasi yang dialami oleh
beraktivitas,
namun
pedagang pasar. Respon adalah istilah
mereka merupakan hal yang sangat penting
psikologi
untuk
bagi mereka, karena apabila pendapatan
menanamkan reaksi terhadap rangsangan
tidak sesuai harapan mereka, mereka
yang diterima oleh panca indera, diungkap
merasa khawatir mereka akan bangkrut.
oleh Ahmadi (1992, hal 64) bahwa respon
Oleh karena itu persepsi, sikap, dan
adalah gambaran ingatan dan penglihatan
perilaku cenderung cukup artinya masih
yang mana objek yang telah diamatu tidak
menunggu perkembangan kemajuan pasar.
lagi berada dalam ruang dan waktu
Disisi lain respon pembeli termasuk
pengamatan. Pengamatan berarti proses
kategori kuat artinya mereka setuju dengan
menerima, menafsirkan dan memberi arti
kondisi pasar ini, sebagai pembeli hal yang
rangsangan yang masuk melalui indera-
utama yang penting adalah kenyaman dan
indera seperti mata dan telinga. Respon
keamanan saat berbelanja, dan mereka saat
akan terpengaruh oleh adanya suatu kondisi
ini merasa sudah nyaman dengan kondisi
yang dilihat oleh seseorang, seseorang
pasar saat ini, namun memang persepsi
tersebut akan memberikan interpretasi
menunjukan masih ada yang beranggap
mengenai kondisi yang terlihat. Motif,
pasar ini belum cukup layak untuk
kepentingan, dan harapan akan suatu situasi
masyarakan Kecamatan Warungkondang
akan
bkepada
karena sulit diakses oleh angkutan kota, dan
seseorang untuk memberikan respon baik
akan menambah biaya transportasi yang
respon positif ataupun negatif.
dikeluarkan.
yang
memberikan
digunakan
pengaruh
Respon pedagang cenderung tidak memberikan respon yang baik dikarenakan situasi, kepentingan dan harapan mereka tidak sesuai dengan apa yang mereka inginkan.
Pasca
relokasi
mereka
menganggap pasar jadi tidak terlalu ramai dikunjungi oleh masyarakat, ini akan
pedagang tetap
untuk
pendapatan
8 | Yulistiani, dkk Relokasi Pasar Warungkondang Kabupaten Cianjur
Gambar 1 Peta Sebaran Pengunjung Pasar Warungkondang Sumber : Peta BAPPEDA lembar Kecamatan Warungkondang tahun 2007 Skala 1:55000
KESIMPULAN Lokasi Pasar Warungkondang saat
ideal dan mampu untuk
memenuhi
kebutuhan
Kecamatan
masyarakat
di
Warungkondang.
ini pasca relokasi berada pada posisi yang
Jarak yang ditempuh oleh pembeli
tidak strategis sebagai unit pelayanan
beragam, dan pembeli tidak keberatan
utama, karena tidak berada posisi sentral
untuk menempuh jarak lebih jauh dari
diantara unit layanan kecil yang berada di
sebelumnya untuk mencapai pasar, dengan
sekitar masyarakat. Letaknya berada di
catatan
±600 meter dari lokasi sebelumnya yang
melewati
berada di dekat jalan provinsi yang
tersebut
menghubungkan Kabupaten Cianjur dan
masyarakat
Kabupaten Sukabumi. Lokasi pasar saat ini
Warungkondang, terutama dengan adanya
jika
lokasi
fasilitas yang nyaman bagi pembeli, karena
sebelumnya memang lebih strategis, namun
fasilitas yang nyaman akan membawa
saat ini sudah cukup strategis, lokasi cukup
kenyamanan dan keamanan bagi pembeli
dibandingkan
dengan
akses
angkutan
pasar, akan
dengan
menambah untuk
kota
segera
kemudahan daya
menuju
tarik Pasar
9| Antologi Geografi, Volume 4, Nomor 1, April 2016 mauun
pedagang.
yang
dengan jarak yang ditempuh lebih jauh 600
dikeluhkan oleh pedagang adalah tidak
meter bila kemudahan akses menuju pasar
tersedianya hydran pemadam kebakaran di
didapat. Kenyamanan fasilitas dan akses
pasar
merupakan
yang mendukung akan menambah daya
bangunan
tarik bagi pembeli dan merupakan hal yang
tersebut,
komponen terutama
Hanya
saja
hydran
penting
dalam
bangunan
sebesar
Pasar
Warungkondang, mereka takut bahwa
penting
bagi
kemajuan
Pasar
Warungkondang.
kejadian tahun 2010 akan terulang kembali. Dilihat dari aspek respon, respon masyarakat
mengenai
relokasi
pasar
DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku
respon
Azwar Syarifudin.(1995) Sikap Manusia
pedagang dan pembeli, respon pembeli
Teori dan Pengukuranya. Edisi 2.
tergolong cukup, pedagang beranggapan
Yogyakarta : Pustaka Pelajar
beragam,
respon
terdiri
atas
bahwa relokasi ini akan membawa dampak
Riduwan.
2011.
Pengukuran
Variabel-
negative bagi mereka, hingga saat ini
variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta
kondisi pasar yang sepi berdampak pada
Sumaatmadja, Nursyid. 1988. Studi Geografi
pendapatan mereka, pedagang beanggapan
Suatu pendekatan dan Analisa Geografi.
bahwa pembeli lebih banyak berbelanja ke Pasar Induk Cianjur yang memiliki akses angkutan kota. Hingga saat ini mereka masih menunggu perkembangan Pasar Warungkondang, dan belum mengambil keputusan untuk pindah ataupun tidak, hanya
saja
mereka
ingin
Pasar
Warungkondang terlewati oleh angkutan kota sehngga mempermudah bagi pembeli dan pedagang. Respon pembeli teradap relokasi, mereka menyambut baik dengan adanya
Bandung: Alumni Tarigan,
Robinson.
2005.
Perencanaan
Pembangunan Wilayah. Jakarta : Bumi Aksara
Sumber Dokumen Keputusan Menteri Kesehatan No. 519 tahun 2008 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/M/2010
mengenai
Standar
Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tim Penyusun Perda RDTR. Rencana Detail
relokasi, karena mereka merasakan lokasi
Tata
saat ini sangat nyaman dan aman untuk
Warungkondang. Cianjur: Dinas Tata
dikunjungi, namun hampir sama dengan
Ruang dan
pedagang, mereka mengeluhkan akses
Cianjur
angkutan kota, mereka tidak keberatan
Ruang
Kawasan
Pemukiman
Perkotaan
Kabupaten
10 | Yulistiani, dkk Relokasi Pasar Warungkondang Kabupaten Cianjur Sumber Internet Anonim. Bab 2 : Teori Respon. [online]. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123 456789/22529/3/Chapter%20II.pdf.
(2
Februari 2015). Fathir. 2013. Cara Menghitung Skala Likert.[online].https://fathirphoto.wordp ress.com/2013/09/24/cara-menghitungskala-likert/ (15 Januari 2015) Hertanto, Henrik Boby. 2012. Penentuan Lokasi
Pasar.
[online].
http://geoenviron.blogspot.com/2012/10 /teori-lokasi-kegiatan-perdagangan.html (2 Februari 2015)