REFERENSI PADA NOVEL HARRY POTTER AND THE CHAMBER OF SCRETS KARYA J.K. ROWLING DAN TERJEMAHANNYA (REFERENCE AND ITS TRANSLATION IN THE NOVEL HARRY POTTER AND THE CHAMBER OF SECRETS BY J.K. ROWLING) Disusun Oleh Asri Rahayu Ramasari*
ABSTRAK Judul skripsi ini adalah Referensi pada Novel Harry Potter and the Chamber of Secrets Karya J.K Rowling dan Terjemahannya. Objek penelitian ini adalah referensi apa saja yang terdapat pada novel dan apa padanan referensi yang terdapat pada novel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan referensi apa saja yang terdapat pada novel dan mendeskripsikan mengenai padanan referensi pada novel tersebut. Penelitian dilakukan berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Halliday dan Hasan dalam buku Cohesion in English. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan komparatif milik Djajasudarma. Simpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah (1) terdapat tiga jenis referensi yang muncul dalam novel Harry Potter and the Chamber of Secrets yaitu referensi persona, referensi demonstratif, dan referensi komparatif, (2) padanan referensi pada novel Harry Potter and the Chamber of Secrets dan terjemahan menunjukkan bahwa ada referensi- referensi yang diterjemahkan menjadi implisit maupun eksplisit pada bahasa sasaran. Kata kunci : Linguistik, Referensi, Terjemahan
Penulis adalah mahasiswa Program Studi Sastra Inggris,lulus 19 Juli 2012
Page 1
ABSTRACT This thesis is entitled Referensi pada Novel Harry Potter and the Chamber of Secrets Karya J.K Rowling dan Terjemahannya. This research object is whatever references contained in the novel and whatever references comparison in the novel. The purpose of this study is to describe whatever references contained in the novel and describes about references comparison in the novel. The research will be performed in accordance with the theories put forward by Halliday and Hasan in their book Cohesion in English. The method used in this study are descriptive and comparative methods from to Djajasudarma. Conclusions that can be drawn in this study are (1) there are three types of references that appear in the novel Harry Potter and the Chamber of Secrets which are persona reference, demonstrative reference and comparative reference, (2) comparison references in the novel Harry Potter and the Chamber of Secrets and its translation indicates that there are references that translated implicitly or explicitly into the target language. Keyword: Linguistic, Reference, Translation
I.
Pendahuluan A. Latar Belakang Dalam menerjemahkan suatu referensi seorang penerjemah harus terampil
menangkap berbagai referensi dalam bahasa sumber. Hasil penerjemahan dapat dianggap berhasil apabila pesan, pikiran, gagasan, dan konsep yang ada dalam bahasa sumber dapat disampaikan ke dalam bahasa sasaran secara utuh. Jadi ketika menerjemahkan tidak hanya makna eksplisit yang tersurat yang dapat dicapai oleh penerjemah, namun makna implisit yang tersirat pun dapat tercapai. Hal ini sangat penting mengingat banyak teks dalam bahasa Inggris yang mengandung makna implisit dan ketika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia harus sesuai dengan konteks berbahasa Indonesia (EYD) yang baik. Penerjemahan sendiri merupakan Penulis adalah mahasiswa Program Studi Sastra Inggris,lulus 19 Juli 2012
Page 2
suatu proses penyampaian informasi dari bahasa sumber ke dalam padanan yang sesuai pada bahasa sasaran. Penerjemah yang baik harus terampil dalam menangkap berbagai referensi yang terdapat pada sebuah teks. Informasi yang ingin disampaikan oleh penerjemah dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran harus menggunakan padanan yang sesuai. Kemampuan ini diperlukan agar tidak terjadi kesalahan sehingga pembaca yang membaca hasil terjemahan ini tidak mengalami kebingungan dalam memahami pesan novel tersebut. Penyampaian padanan tadi ke dalam bahasa sasaran juga merupakan hal yang tidak kalah pentingnya.
B. Identifikasi Masalah Di dalam bukunya Halliday membagi jenis referensi menjadi 3 yaitu : referensi persona, referensi demonstratif, referensi komparatif. Oleh karena itu penulis membatasi masalah yang dibahas dalam skripsi ini yaitu : 1. Referensi apa saja yang terdapat dalam novel Harry Potter and the Chamber of Secrets? 2. Apa padanan referensi yang ada pada novel Harry Potter and the Chamber of Secrets?
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. untuk mendeskripsikan referensi apa saja yang ada dalam novel Harry Potter an the Chamber of Secrets. 2. untuk mendeskripsikan mengenai apa padanan referensi yang ada pada novel Harry Potter and the Chamber of Secrets.
D. Kerangka Pe mikiran
Penulis adalah mahasiswa Program Studi Sastra Inggris,lulus 19 Juli 2012
Page 3
Pada skripsi ini penulis akan membahas novel hanya berdasarkan referensinya. Referensi tersebut dapat ditemukan dalam kalimat yang memiliki pronomina persona, pronomina posesif, dan pronomina refleksif terutama yang dalam kata-kata seperti it, he, she, they. Ditemukan juga dalam kata demonstratif seperti this atau that. Artikel the juga merupakan salah satu kata yang memiliki makna implisit, demikian pula halnya dengan kata-kata komparatif seperti some, most, different, dan more. Untuk menganalisis penerjemahan referensi, penulis mengumpulkan berbagai data dan membahasnya sesuai dengan aturan yang berlaku pada bahasa sasaran sehingga dapat diketahui apakah penerjemahan referensi tersebut telah sesuai dengan aturan yang berlaku pada bahasa sasaran, timbul tidaknya kerancuan dan terjaga tidaknya keutuhan teks asli. Halliday dan Hasan (1976:337-87) membagi jenis referensi menjadi 3 yaitu: referensi persona, referensi demonstratif, referen komparatif. Oleh karena itu, untuk menjawab identifikasi masalah yang pertama dan kedua penulis akan menggunakan teori referensi dari M.A.K Halliday, Ruqaiya Hasan dalam buku Cohesion in English.
E. Metodologi Penelitian Metode yang diambil dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan komparatif milik Djadjasudarma (1995:8).
II.
Pembahasan A. Kajian Teori Dalam Bab II dibahas tentang kajian teori yang akan dipakai pada skripsi ini.
Sebagai landasan penelitian, penulis mengambil teori mengenai referensi dari M.A.K Halliday dan Ruqaiya Hasan dalam buku Cohesion in English. Dalam buku ini Halliday (1976: 37-87) membagi jenis referensi menjadi tiga macam yaitu referensi persona, referensi demonstratif, referensi komparatif.
Penulis adalah mahasiswa Program Studi Sastra Inggris,lulus 19 Juli 2012
Page 4
Referensi dapat dibagi atau dikelompokan berdasarkan jenisnya yaitu referensi persona, referensi demonstratif dan referensi komparatif. Halliday dan Hasan (1976:37) dalam bukunya Cohesion in English: “Personal reference is reference by means of function in the speech situation, through the category of person.”, artinya referensi persona adalah suatu referensi dengan melihat fungsi dalam situasi ujaran melalui kategori persona. Halliday dan Hasan (1976:37) berpendapat “Demonstrative reference is reference by means of location on a scale of proximity”, yang berarti bahwa referensi demonstratif ialah referensi dengan melihat lokasi pada skala proksimiti. Halliday dan Hasan (1976:37) menyatakan bahwa “Comparative reference is indirect reference by means of identity or similarity”, yang artinya referensi komparatif adalah referensi tidak langsung berdasarkan identitas kesamaan.
B. Objek dan Metode Penelitian 1. Objek Penelitian Objek yang diambil untuk penulisan ini didapat dari novel Harry Potter and the Chamber of Secrets yang ditulis oleh Joanne Kathleen Rowling atau J.K. Rowling dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dalam judul Harry Potter dan Kamar Rahasia oleh Listiana Srisanti. Novel ini merupakan bagian dari seri novel Harry Potter yang merupakan seri kedua dan merupakan novel lanjutan dari Harry Potter and the Sorcerer‟s Stone yang menceritakan tentang Sekolah Sihir Hogwarts dan berpusat pada pertarungan Harry Potter melawan penyihir jahat Lord Voldemort yang menggunakan ilmu hitam atau ilmu sihir untuk membunuh orang tua Harry. 2. Metode Penelitian Metode yang diambil dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan komparatif milik Djadjasudarma (1995:8). Masalah yang terkumpul pada data akan diklasifikasikan
untuk
kemudian
dibahas.
Metode
pertama,
penulis
akan
mengklasifikasikan data berdasarkan jenis referensinya pada bahasa sumber. Kemudian pada metode kedua, padanan yang ada pada bahasa sasaran dianalisis Penulis adalah mahasiswa Program Studi Sastra Inggris,lulus 19 Juli 2012
Page 5
berdasarkan teori referensi. Pada pembahasan analisis akan menjelaskan apakah cara penerjemahan referensi pada data sudah cukup jelas untuk dipahami, telah sesuai dengan aturan pada bahasa sasaran dan juga tidak menyimpang dari teori-teori yang berlaku.
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Referensi Persona Referensi persona yang dibahas mewakili referensi dari data-data yang dikumpulkan dari novel yaitu (he, it, she, them, they). DATA 1 Data 1a : “So she phoned the telephone hotline. By the time the Ministry of Magic got there, he was gone.” (HPCS : 96) Data 1b : “Jadi, dia menelepon nomor hotline. Waktu orang-orang dari Kementrian Sihir tiba di tempat itu Black sudah pergi.” (HPKR : 161) Pada data di atas terdapat pengimplisitan referensi he yang mengandung kata ganti orang ketiga tunggal laki- laki, namun nama pelaku yaitu Black yang diimplisitkan di sini tidak terdapat di kalimat sebelumnya. Dalam buku aslinya, Black yaitu nama si pelaku dicantumkan atau tertera pada sekitar dua paragraf sebelum kalimat tersebut. Untuk menghindari kerancuan penerjemahan ke dalam bahasa sasaran dieksplisitkan menjadi Waktu orang-orang dari Kementrian Sihir tiba di tempat itu, Black sudah pergi. Referensi persona he tersebut diganti dengan referensi aslinya yaitu Black atau nama dari si pelaku. Biasanya referensi he diterjemahkan menjadi dia namun di sini penerjemah untuk lebih memilih menerjemahkan menjadi Black atau nama dari si pelaku, karena nama si pelak u dicantumkan atau tertera pada sekitar dua paragraf sebelum kalimat tersebut. Menurut Halliday referensi he tersebut
Penulis adalah mahasiswa Program Studi Sastra Inggris,lulus 19 Juli 2012
Page 6
bersifat anafora karena referensi tersebut mengacu pada kalimat sebelumnya yaitu pada dua paragraf sebelum kalimat tersebut. Pada kalimat di atas penerjemah memilih untuk mengeksplisitkan referensi persona he lalu diganti dengan referensi aslinya yaitu Black atau nama dari si pelaku meskipun referensi he tersebut biasanya diterjemahkan menjadi dia. Pada penjelasan di atas referensi persona he ini termasuk personal pronouns atau kata ganti orang ketiga tunggal laki- laki yang terdapat pada bahasa sumber. Di sini biasanya penerjemahan referensi persona he diterjemahkan menjadi dia namun pada data satu ini penerjemah memilih untuk mengeksplisitkan referensi he tersebut menjadi Black atau nama dari si pelaku yang mengandung proper noun atau kata benda nama diri. Pengeksplisitan referensi he tersebut dilakukan untuk membuat kalimat tersebut menjadi jelas, lebih mudah ditangkap oleh pembacanya, dan menghindari terjadinya ambiguitas. Yang dimaksud ambiguitas disini yaitu jika referensi persona he tersebut tetap diterjemahkan menjadi dia dapat membuat pembaca bingung, dia yang dimaksud disini itu siapa karena referensi persona he yang dimaksud ini tertera jauh pada dua paragraf sebelumnya. Penerjemahan pada data satu termasuk ke dalam referensi persona implisit diterjemahkan secara ekplisit karena referensi he tersebut dieksplisitkan menjadi Black atau nama dari si pelaku.
2. Referensi Demonstratif Referensi demonstratif yang dibahas mewakili referensi dari data-data yang dikumpulkan dari novel yaitu (that, these, those, the, then, there, this, now). DATA 14 Data 14a : “I need you to sign the permission form,” said Harry in a rush. “And why should I do that?” sneered Uncle Vernon. (HPCS : 21)
Penulis adalah mahasiswa Program Studi Sastra Inggris,lulus 19 Juli 2012
Page 7
Data 14b : “Formulirnya perlu ditandangani Paman,” kata Harry buru-buru. “Kenapa aku harus tanda tangan?” cibir paman Vernon. (HPKR : 33) Kalimat tanya and why should I do that? pada data 14a mempunyai referensi demonstratif that. That di sini mengacu pada frase ‘the signing of the permission form‟, yang terdapat pada kalimat sebelumnya. Di dalam penerjemahannya, referensi demonstratif that dapat tetap diimplisitkan atau dieksplisitkan. Apabila dipilih untuk tetap mengimplisitkan referensi, maka kalimatnya akan menjadi ‘kenapa aku harus melakukan (hal) itu?‟. Mungkin di sini pembaca akan bingung dan bertanya maksud dari melakukan (hal) itu apa, kemudian penerjemah memilih untuk mengeksplisitkan referensinya sehingga kalimat tanya tersebut berbunyi ‘kenapa aku harus tanda tangan?‟. Penerjemah memilih untuk mengeksplisitkan referensi that menjadi tanda tangan dan referensi that tersebut mengacu pada frase sebelumnya yaitu ‘the signing of the permission form‟. Menurut Halliday referensi that pada data 14 di atas yang mengacu pada kalimat ‘the signing of the permission form‟ merupakan referensi yang bersifat anafora karena referensi that tersebut mengacu pada kalimat sebelumnya dan diterjemahkan menjadi eksplisit yaitu tanda tangan. Pada penjelasan di atas terjadi pengeksplisitan makna pada referensi demonstratif that. Kata that pada kalimat tersebut diterjemahkan oleh penerjemah menjadi tanda tangan, yang biasanya referensi that tersebut diterjemahkan menjadi itu. Referensi that sebagai demonstrative pronoun atau kata penunjuk berdasarkan kedekatan diterjemahkan menjadi tanda tangan sebagai verba karena referensi that tersebut mengacu pada referen sebelumnya yaitu „the signing of the permission form‟. Pengeksplisitan referensi that diterjemahkan secara eksplisit menjadi kata tanda tangan membuat kalimat menjadi lebih jelas. Makna yang terkandung juga terbaca dengan baik tanpa harus mengorbankan keutuhan teks dan pesan yang ingin disampaikan oleh penerjemah dapat tersampaikan dengan baik dalam bahasa sasaran. Penerjemahan ini termasuk referensi demonstratif implisit yang diterjemahkan secara
Penulis adalah mahasiswa Program Studi Sastra Inggris,lulus 19 Juli 2012
Page 8
eksplisit karena pada data empatbelas referensi that tersebut dieksplisitkan menjadi tanda tangan. 3. Referensi Komparatif Referensi komparatif yang dibahas mewakili referensi dari data-data yang dikumpulkan dari novel yaitu (the other, more, same, else, most, different, rather than). DATA 25
Data 25a : In one hand she held an enormous suitcase, and tucked under the other was old and evil-tempered bulldog. (HPCS : 22) Data 25b : Satu tangannya memegang koper besar, dan tangan yang lain memegang bulldog tua yang galak. (HPKR : 36) Data 25a diatas memperlihatkan penerjemahan referensi komparatif yang dieksplisitkan. Referensi komparatif yang dimaksud adalah the other yang membandingkan dua hal dan referensi the other ini termasuk perbandingan umum. Hal yang di maksud adalah yang pertama in one hand she held an enormous suitcase, yang kedua tucked under the other was old and evil-tempered bulldog. Melalui kalimat pada data diatas dapat dilihat bahwa acuan yang dimaksud adalah one hand. Dalam penerjemahan, referensi the other dieksplisitkan menjadi tangan yang lain. Di sini biasanya referensi the other diartikan menjadi yang lain dan pada referensi the other ini dipertegas dengan adanya kata tangan yang mengacu pada potongan kalimat sebelumnya yaitu one hand sehingga referensi the other ini diterjemahkan menjadi tangan yang lain. Menurut Halliday mengeksplisitkan referensi the other menjadi tangan yang lain bersifat anafora karena referensi the other tersebut mengacu pada kejadian sebelumnya yaitu ‘in one hand she held an enormous suitcase‟ dan referensi the other ini digunakan untuk mempertegas kejadian sebelumnya. Penulis adalah mahasiswa Program Studi Sastra Inggris,lulus 19 Juli 2012
Page 9
Penerjemah memilih untuk mengeksplisitkan referensi the other menjadi tangan yang lain supaya pembaca bisa membandingkan dua hal yaitu memegang koper besar dan memegang bulldog tua yang galak. Pada data 25 ini referensi the other dikategorikan sebagai pronoun kemudian diterjemahkan menjadi tangan yang lain yang termasuk nomina karena referensi the other ini mengacu pada referen sebelumnya yaitu ‘in one hand she held an enormous suitcase‟. Pengekplisitan seperti ini bermaksud untuk memperjelas makna yang ada dalam referennya dan menghindari terjadinya ambiguitas dalam kalimat. Ambiguitas disini maksudnya referensi the other tersebut diterjemahkan menjadi tangan yang lain karena biasanya referensi the other ini hanya diterjemahkan menjadi yang lain. Penerjemahan yang dilakukan adalah dengan mengeksplisitkan referensi the other menjadi tangan yang lain yang merupakan padanan sesuai pada bahasa sasaran. Referensi the other ini termasuk referensi komparatif implisit yanbg diterjemahkan secara eksplisit karena the other termasuk referensi komparatif yang membandingkan dua hal. III.
Simpulan
Simpulan yang dapat diambil dari skripsi ini adalah: 1. Referensi yang muncul dalan novel ini ada tiga jenis yaitu referensi persona (153 referensi), referensi demonstratif (151) referensi), dan referensi komparatif (101 referensi), namun penulis membatasi data yang mewakili dengan memasukkan 13 referensi persona, 11 referensi demonstratif, 10 referensi komparatif. 2. Padanan referensi dalam novel ini menunjukkan bahwa ada referensi-referensi yang diterjemahkan menjadi implisit maupun eksplisit pada bahasa sasaran. Pada referensi persona data 5, 6, 7, 8, 11, 12, 13; referensi demonstratif data 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24; referensi komparatif data 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34 diterjemahkan secara implisit. Pengimplisitan pada referensi ini dilakukan untuk membuat kalimat lebih efektif dan menghindari pengulangan
Penulis adalah mahasiswa Program Studi Sastra Inggris,lulus 19 Juli 2012
Page 10
kata/referensi pada bahasa sasaran yang dapat memunculkan informasi yang berulang-ulang. Pada referensi persona data 1, 2, 3, 4, 9, 10; referensi demonstratif data 14, 15, 16, 20; referensi komparatif data 25 diterjemahkan secara eksplisit. Pengeksplisitan pada referensi ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kerancuan makna referensi yang ada pada bahasa sasaran, membuat kalimat yang ada pada bahasa sasaran menjadi lebih jelas dan pesan yang ingin disampaikan oleh penerjemah dapat ditangkap dengan baik oleh pembaca.
IV.
Daftar Sumbe r
Larson, Mildred L. 1984. Meaning-Based Translation : A Guide to CrossLanguage-Equivalence, USA: University of America. Djajasudarma, T. Fatimah, 1997, Semantik II : Pemahaman Ilmu Makna, Bandung: Eresco. Halliday, M.A.K. 1985. An introduction to Functional Grammar: First Edition. London. Halliday, M.A.K dan Ruqaiya Hasan. 1976. Cohesion In English. London: Edward Arnorld.
Penulis adalah mahasiswa Program Studi Sastra Inggris,lulus 19 Juli 2012
Page 11