Rancang Bangun Sistem Keamanan pada Akses Pintu Masuk Ruang Brankas secara Digital menggunakan RFID (Radio Frequency Identification) Disusun oleh : NPM Nama Kelas Jurusan Konsentrasi Dosen Pembimbing
: : : : : :
15411100 Nanda Utawa F. 4Ib03C Teknik Elektro Elektronika 1. Prof. Busono Soerowirdjo Ph. D 2. Any K. Yapie ST., MT.
Latar Belakang • Untuk menjaga dokumen penting di dalam ruang brankas dari kehilangan ataupun kerusakan, maka perlu adanya pemasangan sistem keamanan yang ketat. • Beberapa masalah yang timbul karena pintu masuk dari ruang brankas yang ada masih dikendalikan secara manual tanpa mengidentifikasi dan membatasi jumlah orang yang masuk ke ruang brankas. Cara manual seperti itu akan sangat rentan dengan faktor Human error
Tujuan • Untuk merancang dan membuat sistem keamanan pada pintu akses masuk suatu ruangan, khususnya pada ruang brankas tempat penyimpanan dokumentasi penting (rahasia) dengan menggunakan RFID. Dan sistem dapat membatasi jumlah maksimum orang yang diperbolehkan masuk ke ruang brankas.
Batasan Masalah •
• •
•
•
Membatasi jumlah orang yang dapat mengakses pintu ruangan dengan maksimum sebanyak 2 orang. Sistem pengidentifikasian menggunakan RFID berfrekuensi rendah yaitu 125 KHz. Akses masuk ke ruang brankas menggunakan RFID dengan jarak baca Tag (Transponder) terhadap Reader sejauh 1.8 cm. Akses keluar dari ruang brankas menggunakan sensor gerak (sensor PIR) yang dapat mendeteksi obyek gerak sejauh 7 m dengan cakupan area hingga mencapai 55o. Mengendalikan beban secara otomatis seperti lampu pijar sebagai penerangan saat Pengguna pertama mengakses pintu ruang brankas dan motor DC sebagai pengendali buka-tutup pintu geser ruang brankas.
Ilustrasi Kinerja Alat Akses Masuk Ruang Brankas
LCD 16x2
RFID
Ilustrasi Kinerja Alat Akses Keluar Ruang Brankas PIR
Lim. Switch
Video Kinerja Alat
Blok Diagram Alat
Sensor PIR HC-SR501
Sensor PIR (Passive Infra Red) merupakan alat elektronik yang mengukur radiasi sinar infra merah dari suatu objek dalam cakupan tertentu. Sesuai dengan sifatnya yang pasif, sensor ini hanya merespon energi dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimilki setiap benda yang terdeteksi. Benda tersebut merupakan benda yang memiliki perbedaan temperature suhu dengan suhu lingkungan.
Cara Kerja Sensor PIR
RFID RFID (Radio Frequency Identification) adalah sebuah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sebuah alat yang mentransmisikan identitas (dalam bentuk deretan nomor) dari sebuah objek atau manusia secara nirkabel, menggunakan gelombang radio. RFID dikelompokkan sebagai teknologi automatic identification (identifikasi otomatis).
Pemilihan frekuensi radio pada operasi system RFID ditinjau dari: Frekuensi sebagian besar ditentukan oleh kecepatan komunikasi dan jarak baca terhadap tag Secara umum tingginya frekuensi mengindikasikan jauhnya jarak baca. Frekuensi yang lebih tinggi mengindikasikan jarak baca yang lebih jauh.
Level Frequency RFID
Berikut ini macam-macam level frequency RFID seperti yang ditunjukkan pada gambar : 100-135 kHz ( low frequency, LF ) 13.56 MHz ( high frequency, HF )
868 MHz ( Europe ) / 915 MHz ( USA ) ( ultra high frequency, UHF ) 2.45 GHz and 5.8 GHz ( microwave, MW )
Modul RFID LF-125kHz RDM 630
Sistem RFID Secara garis besar sebuah sistem RFID terdiri atas tiga komponen utama, yaitu tag, reader dan basis data seperti gambar berikut ini.
Cara Kerja RFID Sistem kinerja teknologi RFID secara umum ditunjukkan seperti pada gambar berikut ini.
Koordinasi Tag dan Reader
Rangkaian Driver Relay
Pada umumnya transistor berfungsi sebagai suatu switching (kontak on-off). Adapun kerja transistor yang berfungsi sebagai switching ini, selalu berada pada daerah jenuh (saturasi) dan daerah cut off.
Pengkawatan Motor FWD/REV
Arduino UNO
Uji sensor Limit Switch
Uji sensor PIR
Uji perangkat output
Uji sistem RFID
Uji tampilan LCD
Uji Sistem secara Keseluruhan
Sekian Terima Kasih