RANCANG BANGUN PENGAMAN SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN DUAL TONE MULTI FREQUENCY (DTMF)
LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Medan Oleh: HABIBIE NIM : 1105061022
PRESTIANI NIM: 1205063313
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan rancangan proyek dan Laporan Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat waktu. Laporan Tugas Akhir ini berjudul Rancang Bangun Pengaman Sepeda Motor Menggunakan Dual Tone Multi Frequency (DTMF). Ditulis untuk memenuhi syarat menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Program Studi Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Medan. Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan arahan dari berbagai pihak berupa informasi, material maupun spiritual. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, mendoakan dan memberikan dukungan kepada saya dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini, antara lain: 1. Bapak M. Syahruddin, ST,MT, Direktur Politeknik Negeri Medan. 2. Bapak Ir. Junaidi, MT, Kepala Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Medan. 3. Bapak Ir. Suhaili Alifuddin, M.Eng, Kepala Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Medan. 4. Bapak Ir. Indrayadi, MT, sebagai Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan dukungan dalam pembuatan Tugas Akhir ini. 5. Bapak Ir.Indra Yadi, MT, selaku wali dosen TK – 6D. 6. Seluruh Staf dan Dosen Jurusan Teknik Elektro khususnya Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Medan. 7. Teristimewa untuk Ayahanda dan Ibunda tercinta dalam mencurahkan cinta dan kasih sayangnya kepada Ananda, serta dukungan baik moril dan materil. 8. Habibie, temanku yang sama-sama berjuang dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
9. Prestiani, temanku yang sama-sama berjuang dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. 10. Semua teman teman seperjuangan yang sama sama-sama merasakan suka duka dalam menjalani perkuliahan di Politeknik Negeri Medan khususnya Prodi Teknik Telekomunikasi Kelas TK – 6D. 11. Semua
pihak
terkait
yang
telah
membantu
penulis
dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Dengan
segala
kerendahan
hati
penulis
menyadari
keterbatasan
kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki, bahwasannya Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan laporan ini.
Medan, 10 Agustus 2014
Penulis
ABSTRAK
Rancang bangun pengaman menggunakan dual tone multi frequency (DTMF) adalah ide yang diharapkan dapat membantu mendeteksi pencurian sepeda motor dari jarak jauh. Hal ini dilatarbelakangi dari seringnya terjadi pencurian
sepeda motor dimana pemiliknya tidak mengetahui bahwa sepeda
motornya telah dicuri. Permasalahan yang timbul dari laporan tugas akhir ini adalah bagaimana merancang alat pengaman sepeda motor menggunakan dual tone multi frequency (DTMF). Laporan tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana merancang dan membangun pengaman sepeda motor menggunakan dual tone multi frequency (DTMF). Berdasarkan ulasan di atas, diharapkan dapat di aplikasikan sebagai alat yang bekerja akurat serta mempermudah dalam mendeteksi pencurian sepeda motor dari jarak jauh. Untuk itulah kami merancang dan membuat suatu alat yang diangkat sebagai tugas akhir dengan judul “Rancang Bangun Pengaman Sepeda Motor Menggunakan Dual Tone Multi Frequency (DTMF).”
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR………………………………………………………….....i ABSTRAK…………………………………………………………………....……iii DAFTAR ISI……………………………………………………………….………iv DAFTAR TABEL…………………………………………………………………viii DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………ix BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah……………..………………..………….
1
1.2
Ruumusan Masalah……………..…………………………..……
2
1.3
Tujuan Penulisan………………..……………………………..…..
2
1.4
Manfaat Penulisan ……………..………….…………………..….
2
1.5
Teknik Pengumpulan Data……………………………………..….. 3
1.6
Sistematika Penulisan……………………….……………………
3
1.7
Metode Perancangan ……………………………………………..
4
BAB 2
DASAR TEORI
2.1
Perkembangan Sepeda Motor……………………………………….. 6
2.2
Rangkaian DTMF…………………………………………………….8 2.2.1 DTMF Decoder………………………………………………9
2.3
Pengertian Handphone……………………..………………………. 14 2.3.1 Konsep Dasar Jaringan Seluler………………………………15
iv
2.3.2 Arsitektur Jaringan GSM……………………………………...17 2.4
Penjelasan Relay………………………………………...…………. 19
2.5
Pengertian Buzzer………………….………………….….................21
2.6.
Penjelasan Motor DC………………….……….….………..……….22
2.7
Kunci Kontak………………………………………………….…….24
2.8
Penjelasan Transistor……..…………..………………………….…..25
2.9
Heatsink ………………………………………………………….... 26
BAB 3
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN
3.1
Perancangan Sistem……………………………………...…………. 28
3.2
Perancangan Blok Diagram Rangkaian….......................................... 29
3.3
Rangkaian Relay Keseluruhan……..…….......................................... 31
3.4
Rangkaian IC MT8870………………………………………………32
3.5
Rangkaian Keseluruhan……………………………………………...35
3.6
Perancangan dan Pembuatan Jalur Pada PCB……………………….36 3.6.1 Pembuatan PCB……………………………………………...37 3.6.2 Pemeriksaan dan Perbaikam Jalur PCB……………………...38 3.6.3 Layout PCB………………………………………………….38 3.6.4 Penyolderan Komponen……………………………………..38
3.7
Perakitan (Assembling)………………………………………….......39
v
BAB 4
PENGUJIAN DAN ANALISA
4.1
Pengukuran Output Powersupply…….……………...……............... 40
4.2
Pengukuran DTMF………….…………………................................ 40 4.2.1 Dalam Kondisi Relay 1 Off………………………………….40 4.2.2 Dalam Kondisi Relay 1 On…………………………………..41 4.2.3 Dalam Kondisi Relay 2 Off………………………………….42 4.2.4 Dalam Kondisi Relay 2 On…………………………………..42 4.2.5 Dalam Kondisi Relay 3 Off………………………………….43 4.2.6 Dalam Kondisi Relay 3 On…………………………………..43 4.2.7 Dalam Kondisi Relay 4 Off………………………………….44 4.2.8 Dalam Kondisi Relay 4 On…………………………………..44 4.2.9 Dalam Kondisi Relay 5 Off………………………………….45 4.2.10 Dalam Kondisi Relay 5 On…………………………………..45
4.3
Pengukuran Buzzer…………………………………………………..46 4.3.1 Dalam Kondisi Buzzer Off…………………………………..46 4.3.2 Dalam Kondisi Buzzer On…………………………………...47
4.4
Pengukuran Motor DC……………………………………………….47 4.4.1 Dalam Kondisi Motor DC Off……………………………….47 4.4.2 Dalam Kondisi Motor DC On………………………………..48
4.5
Pengukuran Kunci Kontak ……………………….………………….48 4.5.1 Dalam KondisI Kunci Kontak Off…………………………..48 4.5.2 Dalam Kondisi Kunci Kontak On……………………………49
4.6
Pengukuran IC Regulator……………………………………………49 4.6.1 Pengukuran IC Regulator Tanpa Beban……………………..49
vi
4.6.2 Pengukuran IC Regulator Dengan Beban Keseluruhan….......50 BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan………………………………………….….................... 51
5.2
Saran……………………………………………………................... 51
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Kombinasi Nada DTMF
9
Gambar 2.2
Bentuk IC MT 8870 18 Pin dan 20 Pin
11
Gambar 2.3
Diagram MT 8870
11
Gambar 2.4
Bentuk Tampilan HP Nokia 2310
15
Gambar 2.5
Cell Area
16
Gambar 2.6
Kurva Heksagonal
16
Gambar2.7
Base Station ....................................................................................... 18
Gambar 2.8
Mobile Station
Gambar 2.9
Lambang Relay Dengan Berbagai Macam Kontak ........................... 20
19
Gambar 2.10 Buzzer
21
Gambar 2.11 Motor DC
23
Gambar 2.12 Kunci Kontak ..................................................................................... 24 Gambar 2.13 Transistor
25
Gambar 2.14 Heatsink
27
Gambar 3.1
Blok Perancang Sistem
28
Gambar 3.2
Blok Diagram
29
Gambar 3.3
Rangkaian Relay
31
Gambar 3.4
Rangkaian IC MT8870
33
Gambar 3.5
Rangkaian Keseluruhan
35
Gambar 4.1
Pengukuran Output Power Supply
40
Gambar 4.2
Pengkuran Relay 1 Dalam Kondisi Off
41
Gambar 4.3
Pengukuran Relay 1 Dalam Kondisi ON……………………………41
Gambar 4.4
Pengukuran Relay 2 Dalam Kondisi Off…...………………………..42
Gambar 4.5
Pengukuran Relay 2 Dalam Kondisi ON……………………………42
Gambar 4.6
Pengukuran Relay 3 Dalam Kondisi Off……………………………43
Gambar 4.7
Pengukuran Relay 3 Dalam Kondisi ON……………………………44
Gambar 4.8
Pengukuran Relay 4 Dalam Kondisi Off……………………………44
ix
Gambar 4.9
Pengukuran Relay 4 Dalam Kondisi ON……………………………45
Gambar 4.10 Pengukuran Relay 5 Dalam Kondisi Off……………………………45 Gambar 4.11 Pengukuran Relay 5 Dalam Kondisi ON……………………………46 Gambar 4.12 Pengukuran Pada Buzzer Dalam Kondisi Off………………………46 Gambar 4.13 Pengukuran Pada Buzzer Dalam Kondisi ON………………………47 Gambar 4.14 Pengukuran Pada Motor DC Dalam Kondisi Off…………………...47 Gambar 4.15 Pengukuran Pada Motor DC Dalam Kondisi ON…………………...48 Gambar 4.16 Pengukuran Pada Kunci Kontak Dalam Kondisi Off………………48 Gambar 4.17 Pengukuran Pada Kunci Kontak Dalam Kondisi ON………………49 Gambar 4.18 Pengukuran IC Regulator Tanpa Beban…………………………….50 Gambar 4.19 Pengukuran IC Regulator Dengan Beban Keseluruhan…………….50
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Frekuensi Rendah Dan Tinggi ………………………………….. 8
Tabel 2.2
Output DTMF ............................................................................. 10
Tabel 2.3
Fungsi PIN-PIN Pada IC MT8870 .............................................. 14
Tabel 3.1
Konfigurasi HP Penerima ........................................................... 34
viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin kerasnya kehidupan menyebabkan banyak orang menjadi gelap mata. Mereka menghasilkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka demi mempertahankan kelangsungan hidupnya. Seperti: merampok, korupsi, mencuri dan tindakan kriminal lainnya. Salah satu tindakan kriminal yang sedang marak-maraknya adalah tindakan kriminal pencurian sepeda motor. Tidak hanya di malam hari dan ditempat yang sepi saja, di siang hari dan keramaian pun para pencuri dapat melakukan aksi dengan mudahnya, maka dibutuhkan kewaspadaan yang ekstra untuk menjaga sepeda motor kita. Dengan meningkatnya tindakan kriminalitas, khususnya pencurian kendaraan bermotor roda dua sekarang ini. Bukanla hal yang mengherankan apabila semakin hari manusia menginginkan suatu system keamaanan sepeda motor yang modern. Solusi yang bisa dilakukan oleh pemilik kendaraan bermotor hanya dengan memakai kunci gembok. Apabila pencurian kendaraan bermotor dapat membuka kunci-kunci duplikat sehingga pencuri kendaraan bermotor bisa dengan santai melakukan aksinya dengan tidak mengundang kecurigaan. Maka dari itu di perlukan rangkaian detector pengaman sepeda motor dari jarak jauh sehingga pencurian sepeda motor tidak bisa dilakukan. Dengan alat ini, saat pemilik sepeda motor tidak mengetahuinya, pencurian sepeda motor dapat diatasi dan kita dapat mengetahuinya karena otomatis
akan
menelfon pemilik sepeda motor jika pencurian terjadi dan pemilik sepeda motor bisa mengontrol sepeda motornya dengan cara menekan tombol 1 yang berfungsi untuk mematikan mesin sepeda motor, tombol 2 untuk menghidupkan sepeda motor dan sedangkan tombol 3 untuk mengetahui bahwa jok kereta dibuka, dst.s
1
Bentuk aplikasinya yaitu detekto pencurian yang dapat mengirimkan informasi berupa “Rancang Bangun Pengaman Sepeda Motor Menggunakan Dual Tone Multi Frequency (DTMF)”.
B. Rumusan Masalah Pada pembuatan Tugas Akhir ini dikerjakan oleh dua orang mahasiswa secara berkelompok dengan perumusan masalah dan ruang lingkup sebagai berikut : 1. Bagaimana merancang alat pengaman sepeda motor menggunakan dual tone mutli frequency (DTMF)? 2. Bagaimana membuat alat pengaman sepeda motor menggunakan dual tone multi fquency (DTMF)?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana merancang alat pengaman sepeda motor menggunakan dual tone multi frequency (DTMF) 2. Untuk mengetahui bagaimana membuat alat pengaman sepeda motor menggunakan dual tone multi frequency (DTMF)
D. Manfaat Penulisan
Laporan Tugas Akhir ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Mahasiswa yang membahas hal yang sama 2. Pihak pelaksana yang akan membahas proyek yang sama
2
3. Penulis sendiri untuk menambah pengetahuan dan pengalaman agar mampu melakukan kegiatan yang sama kelak setelah bekerja atau terjun di lapangan. 4. E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk melengkapi data yang diperlukan dilakukan berbagai cara. Dalam hal ini penulis melakukan dengan :
1. Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan untuk mempelajari teori – teori yang ada dalam literature yang dibutuhkan dalam pembuatan Tugas Akhir ini.
2. Metode Konsultasi Dalam metode ini penulis melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing dan bertukar pendapat dengan rekan mahasiswa lain.
3. Studi Internet Penulis mengumpulkan data yang berhubungan dengan sistem yang tidak terdapat di perpustakaan.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika pembahasan dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, teknik pengumpulan data, sistematika penulisan dan metode perancangan.
3
BAB II
DASAR TEORI Bab ini berisi tentang teori dasar yang digunakan sebagai bahan acuan dalam pembuatan rancangan alat untuk proyek Tugas Akhir, serta komponen yang perlu diketahui untuk mempermudah dalam memahami sistem kerja alat ini.
BAB III
PERANCANGAN SISTEM Merancang dan membuat sistem mulai dari blok diagram hingga merancang dan membuat mekanik dari perangkat keras sistem.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang hasil pengujian dan pembahasan prinsip kerja alat secara keseluruhan.
BAB V
PENUTUP Bab ini berisi tentang simpulan secara keseluruhan dari sistem yang telah direalisasikan dan saran agar sistem ini dapat dikembangkan menjadi lebih baik.
G. Metode Perancangan Metode perancangan yang digunakan dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Pembuatan Blok Diagram Pembuatan blok diagram yang disusun merupakan suatu kunci dasar menjalankan suatu program kerja dari rancangan. 2. Pemilihan Komponen Dalam pemilihan komponen yang akan diambil dalam hal ini adalah komponen yang sesuai dengan kebutuhan dalam pembuatan modul. 3. Peralatan yang digunakan
4
Pada perancangan dan pembuatan proyek yang akan dikerjakan dibutuhkan peralatan dan komponen yang benar-benar baik dan efisien sesuai dengan fungsinya. 4. Pengujian Komponen Pengujian komponen sangatlah penting dalam pembuatan proyek yang akan dibuat. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah fungsi dari komponen yang akan digunakan baik atau tidak. 5. Pengujian Rangkaian pada protoboard Pengujian rangkaian di protoboard dilakukan sebagai simulasi rangkaian dari komponen sebelum dipasang di papan PCB. 6. Realisasi Rancangan Setelah pengujian rangkaian pada protoboard selesai, komponen dipasang pada PCB. Setelah semua terpasang dengan benar maka dilakukan pengujian sistem. 7. Finishing Semua rangkaian yang telah diuji dan berjalan dengan baik sesuai dengan sistemnya masing-masing, maka dilakukan finishing yang membantu tampilan alat menjadi lebih baik sesuai dengan yang diharapkan
5