RANCANG BANGUN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT DENGAN MENGGUNAKAN PISTON ROBOT
ASEP FITRIANSYAH
DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2017
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Rancang Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut dengan menggunakan Piston Robot” adalah benar karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Juni 2017
Asep Fitriansyah NIM C54120020
ABSTRAK ASEP FITRIANSYAH. Rancang Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut dengan Menggunakan Piston Robot. Dibimbing oleh TOTOK HESTIRIANOTO. Pembangkit listrik tenaga gelombang laut merupakan salah satu solusi dari pemanfaatan energi terbarukan yang memanfaatkan gerakan gelombang laut menjadi energi listrik. Tujuan penelitian ini adalah membuat prototipe pembangkit listrik gelombang laut dengan menggunakan piston robot sebagai penghasil listrik. Pembuatan alat ini dilakukan melalui beberapa tahap yaitu tahap perancangan mekanik, perancangan elektronik, perancangan perangkat lunak serta melalui uji laboratorium dan uji lapangan. Instrumen ini dipasang di bagian samping bagan apung, piston akan bekerja dengan baik ketika gelombang laut menggerakkan piston secara vertical, pergerakan undulasi ini yang memutarkan propeller fan. Berdasarkan uji laboratorium terdapat hubungan positif antara jarak pergerakan piston dengan tegangan yang dihasilkan. Uji coba laboratorium pergerakan piston jarak 15 cm menghasilkan 1.08 volt, jarak 30 cm menghasilkan 2.12 volt dan pada jarak 45 cm menghasilkan tegangan 3.15 volt. Uji lapang yang dilakukan di Palabuhanratu menghasilkan tegangan maksimal sebesar 3.3 volt. Kata kunci: Energi gelombang laut, pembangkit listrik tenaga gelombang laut, fan sebagai pembangkit listrik ABSTRACT ASEP FITRIANSYAH. Design and Construction of Sea Wave Powerplant using Piston Robot. Supervised by TOTOK HESTIRIANOTO. Potential sea wave energy is one of solutions of the renewable energy particularly as electrical energy generator. The purpose of this research is to make prototype of piston robot as electricity generator. The construction of the instrument is divided into several parts; mechanical design, electronic design, software design, also tested through laboratory test and field test. Instrument is set at side of lift net, the piston will start work when waves move piston vertically so then its undulation movement will rotate the propeller of fan. Laboratory test shows positive relationship between distance of the undulation movement of the piston with the voltage resulted. In laboratory test, piston movement distance of 15 cm produces 1.08 volts, distance of 30 cm produces 2.12 volts and distance of 45 cm produces voltages 3.15 volts respectively. Field test in Palabuhanratu resulted maximum voltage of 3.3 volt. Keywords : Ocean wave energy, sea wave power plant, fan as generator electric
RANCANG BANGUN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT DENGAN MENGGUNAKAN PISTON ROBOT
ASEP FITRIANSYAH
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Kelautan pada Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan
DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2017
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Rancang Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut dengan menggunakan Piston Robot”. Karya tulis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Kelautan pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada: 1. Keluarga atas dukungan dan doa 2. Dr. Ir. Totok Hestirianoto, M.Sc selaku dosen pembimbing yang selalu memberi arahan serta masukan yang berharga 3. Muhammad Iqbal, S.Pi, M.Si yang senantiasa memberi masukan 4. Dr. Ir. Yuli Naulita sebagai Penguji dan Ketua program studi 5. Risti Endriani Arhatin, S.Pi, M.Si selaku Dosen Gugus Kendali Mutu atas saran dan bantuan dalam penulisan skripsi 6. Teman-teman di Bengkel instrumentasi kelautan yang memberi bantuan dan masukan dalam penyelesaian skripsi dan pembuatan instrumen 7. Pak Wahyu dan Pak Syarif di Palabuhanratu yang membantu saat uji lapang 8. Teman-teman Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK) 49 yang memberikan semangat tersendiri bagi penulis 9. Pihak-pihak lainnya yang senantiasa membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penulis hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kekhilafan. Oleh karena itu, segala bentuk kritik dan saran yang membangun sangatlah diperlukan untuk memperbaiki kesalahan yang ada. Akhir kata semoga penelitian ini dapat digunakan untuk kemajuan dunia kelautan dan kesejahteraan masyarakat. Amin Ya Rabbal Alamin.
Bogor, Juni 2017
Asep Fitriansyah
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Tujuan Penelitian
1
METODE
2
Waktu dan Tempat Penelitian
2
Alat dan Bahan
2
Prosedur Penelitian
3
Analisis Data HASIL DAN PEMBAHASAN
12 14
Hasil Rancang Bangun
14
Uji Laboratorium
14
Uji Lapang
20
SIMPULAN DAN SARAN
23
Simpulan
23
Saran
23
DAFTAR PUSTAKA
23
RIWAYAT HIDUP
37
DAFTAR TABEL 1 Alat yang digunakan dalam pembuatan alat dan pengolahan data 2 Bahan yang digunakan dalam pembuatan instrumen 3 Spesifikasi tipe generator fan tipe BDK 8025 4 Konfigurasi pin arduino uno yang digunakan dalam penelitian
2 3 6 7
DAFTAR GAMBAR 1 Peta lokasi penelitian 2 Tahapan pelaksanaan penelitian 3 Desain piston robot 4 Piston dan tangan piston 5 Penempatan alat di bagan apung 6 Tipe lubang dop yang diuji coba pada penelitian ini 7 Kipas generator fan 8 Voltmeter 9 Alur perancangan perangkat lunak 10 Sistem kerja instrumen dan pembangkit 11 RTC dan penyimpanan 12 Hasil data hasil rekaman 13 Persamaan kontinuitas 14 Pengambilan Data Sekunder Ketinggian Muka Laut 15 Pergerakan pipa jarak 15 cm dengan tipe dop 2.5 inci 16 Pergerakan pipa jarak 15 cm dengan tipe dop 1 inci 17 Pergerakan pipa jarak 15 cm dengan tipe dop 0.25 inci 18 Hubungan frekuensi dengan nilai adc pada pergerakan jarak 15cm 19 Pergerakan pipa jarak 30 cm dengan tipe dop 2.5 inci 20 Pergerakan pipa jarak 30 cm dengan tipe dop 1 inci 21 Pergerakan pipa jarak 30 cm dengan tipe dop 0.25 inci 22 Hubungan frekuensi dengan nilai adc pada pergerakan jarak 30 cm 23 Pergerakan pipa jarak 45 cm dengan tipe dop 2.5 inci 24 Pergerakan pipa jarak 45 cm dengan tipe dop 1 inci 25 Pergerakan pipa jarak 45 cm dengan tipe dop 0.25 inci 26 Hubungan frekuensi dengan nilai adc pada pergerakan jarak 45 cm 27 Hubungan standar deviasi dan nilai rata – rata 28 Bola pelampung 29 Tangan piston 30 Penempatan voltmeter di samping bagian ujung atas pipa dan generator fan di bagian ujung atas pipa 31 Hubungan frekuensi hasil tegangan dan selang tegangan 32 Hasil tegangan maksimum – 0.5 tegangan maksimum
2 3 4 4 5 5 6 7 8 9 9 10 10 11 14 14 15 15 16 16 17 17 18 18 18 19 20 21 21 21 21 22
DAFTAR LAMPIRAN 1 Lampiran Dokumentasi 2 Lampiran Ketinggian muka laut 3LampiranPenulisan pemrograman untuk voltmeter 4 Lampiran Hasil uji laboratorium 5 Lampiran Hasil uji lapang
25 26 26 28 35
PENDAHULUAN Latar Belakang Gelombang laut adalah undulasi permukaan laut dengan ketinggian beberapa meter, dimana ketinggian gelombang adalah jarak antara bawah palung dan bagian atas puncak terdekat (Stewart RH 2008). Angin merupakan pembangkit utama gelombang yang terjadi di permukaan laut. Angin berhembus di atas permukaan laut dan mentransfer energinya melalui partikel air sesuai dengan arah angin. Gelombang yang terjadi di laut memiliki pergerakan yang acak dan kompleks, dimana tinggi dan periode gelombang sulit dirumuskan secara akurat. Gelombang laut memiliki banyak potensi energi. Salah satu pemanfaatan potensi energi gelombang laut yaitu mengubah energi gelombang laut menjadi energi listrik. Secara umum pemanfaatan konversi energi gelombang laut terbagi tiga yaitu point absorber, linear absorber atau attenuator, dan terminator. Point absorber yaitu pemanfaatan energi gelombang laut dengan menggunakan pergerakan gelombang laut di kolom perairan, linear absorber atau attenuator adalah pemanfaatan gelombang laut dengan memanfaatkan pergerakan naik turunnya air laut, dan terminator adalah pemanfaatan gelombang laut secara pasif dengan menampung luasan volume air laut sehingga energi yang dihasilkan terfokus pada satu arah (Hayward dan Osman 2011). Pemanfaatan gelombang laut dengan tipe attenuator sudah banyak dilakukan diantaranya pelamis schematic yaitu tipe instrumen yang mengonversi energi gelombang laut menjadi listrik dengan memanfaatkan pergerakan naik turun gelombang laut, yang pertama kali dibuat oleh Sir Christopher Cockerell pada tahun 1979. Penelitian dilakukan oleh Surapati et al. 2003, yaitu membuat prototipe pengalihan energi gelombang laut dengan dua pelampung yang dihubungkan oleh tuas akibat perbedaan ketinggian permukaan air laut menyebabkan bergeraknya kedua posisi pelampung. Pergerakan kedua posisi pelampung akan menyebabkan pergerakan sistem roda gigi yang sudah dibuat searah. Adapun penelitian lain yang membuat pembangkit gelombang laut dengan menggunakan piston dan bola pelampung untuk menghasilkan listrik yang dilakukan oleh Sayoga dan Nuarsa (2013) menggunakan sistem piston aksi ganda yaitu ketika gelombang laut menggerakkan pelampung piston menyebabkan generator bergerak sehingga dihasilkan listrik. Indonesia memiliki potensi energi gelombang laut sebesar 727.000 MW (Prabowo 2012). Salah satu tempat potensial untuk pemanfaatan energi gelombang laut yaitu di bagan apung, karena sifatnya yang bergerak mengikuti gelombang laut. Pada penelitian ini dilakukan perancangan dan uji coba pembangkit listrik tenaga gelombang laut dengan metode piston yang ditempatkan di bagan apung. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah membuat prototipe pembangkit energi tenaga gelombang dengan teknik piston robot dan melakukan uji coba di bagan apung.
2
METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret – Oktober 2016. Perancangan dan pembuatan alat dilakukan di Laboratorium Workshop Instrumentasi Kelautan, Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Uji coba lapang dilakukan pada tanggal 9-17 Oktober 2016 di Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat. Peta lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Peta lokasi penelitian Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini ditampilkan pada Tabel 1 dan Tabel 2. Tabel 1 Alat yang digunakan dalam pembuatan alat dan pengolahan data Alat Tipe/Nilai Fungsi Laptop Windows merancang perangkat keras dan lunak serta 8.1 pro pengolahan data Solder Multimeter Digital
40 W
Microsoft Excel Bor Elektrik Google Sketchup Obeng dan Tang
Versi 2013 Versi 7.14
merekatkan antar komponen elektronik mengukur tegangan, arus, hambatan dan parameter listrik lainnya serta hubungan antar komponen melakukan pengolahan data membuat lubang membuat desain instrumen Alat untuk memasang dan membuka mur dan baut
3
Tabel 2 Bahan yang digunakan dalam pembuatan instrumen Bahan Tipe/Nilai Jumlah Dop pipa Bola pelampung
Timah Pemberat Tongkat bambu Pipa Tali tambang Arduino uno Kipas generator fan Data logger Accu
4 inci 3 inci Buoyance 4,5 kgs Diameter 30 cm Durable pressure 30 5m Berbahan semen 2 kg Panjang 360 cm Panjang 30 cm 4 inci 3 inci 4 meter Versi 1.6.3 BDK 8025 12 volt
3 buah 2 buah 1 buah
1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 2 buah 1 buah 2 buah 1 buah 2 buah
Prosedur Penelitian Tahapan penelitian diawali dengan melakukan perancangan alat yang terdiri atas perancangan mekanik, perancangan sistem elektronik, dan perancangan perangkat lunak. Tahapan selanjutnya adalah melakukan uji laboratorium dan uji lapang (Gambar 2). Perancangan mekanik
Uji Labolatorium
Perancangan sistem elektronik
Perancangan perangkat lunak
Uji Lapang
Gambar 2 Tahapan pelaksanaan penelitian. Perancangan Alat Perancangan Mekanik / Casing Perancangan model alat untuk pengambilan data dan simulasi model alat menggunakan perangkat lunak Google Sketch up. Desain alat dapat dilihat pada Gambar 3 dan Gambar 4.
4
Gambar 3 Desain piston robot Keterangan: A Kipas generator fan B Bola pelampung dengan ukuran buoyance 4,5 kgs, durable pressure 30 kg/ , diameter 300 mm C Pipa utama ukuran 4 inci D Piston dalam ukuran 3 inci panjang 50 cm E Tangan piston yaitu tongkat penggerak piston sepanjang 360 cm F Poros berfungsi sebagai poros gerak tangan piston G Pemberat sebagai pemberat semen untuk melawan friksi piston Gambar 3 menunjukkan keseluruhan bagian rancangan pembangkit listrik, yaitu pipa utama yang berbahan pipa berukuran 4 inci, piston berukuran 3 inci, tongkat panjang berukuran 3.6 m, dua bola pelampung dengan berat 4.5 kg serta generator fan pada bagian atas pipa. Desain piston robot pada penelitian ini secara umum terbagi 4 bagian, yaitu bola pelampung untuk menggerakkan piston naik turun mengikuti gerakan gelombang laut, tangan piston sebagai penghubung bola pelampung dengan piston sehingga piston bergerak naik turun, piston untuk mendorong angin menyebabkan baling-baling kipas berputar, dan voltmeter untuk mengukur dan mencatat tegangan listrik yang dihasilkan dari gerak baling kipas pada generator fan. (Ilustrasi dapat dilihat pada Gambar 4).
Gambar 4 Piston dan tangan piston
5
Keterangan: A B
Piston (terdiri atas karet, dop 3 inci, pipa 3 inci) yang berfungsi mendorong angina untuk memutarkan baling kipas Tangan piston yaitu tongkat panjang yang terhubung dengan bola pelampung yang berperan menggerakan piston supaya bergerak naik turun mengikuti gelombang laut.
Sistem kerja piston robot antara lain gelombang laut menggerakkan bola pelampung kemudian menggerakkan piston melalui tangan piston, dan tangan piston akan mendorong angin sehingga memutar baling-baling pada generator fan dan menghasilkan listrik. Ilustrasi penempatan hasil rancang bangun di bagan apung dapat dilihat pada Gambar 5. Alat instrumen ditempatkan pada bagian tepi bagan apung dengan piston robot menjulur ke arah luar. Sistem ini berfungsi agar tangan piston berporos pada bagian bagan apung sehingga apabila waktu bagan apung bergerak turun maka bola pelampung bergerak naik dan sebaliknya.
Gambar 5 Penempatan alat di bagan apung Pembuatan mekanik terdiri atas tiga tipe dop yang digunakan yaitu tipe dop berlubang dengan ukuran 0.25 inci, tipe dop berlubang ukuran 1 inci dan tipe dop berlubang dengan ukuran 2.5 inci (Gambar 6).
(a)
(b)
(c)
Gambar 6 Tipe lubang dop yang diuji coba pada penelitian ini, antara lain (a) dop lubang berukuran 2.5 inci, (b) dop berlubang 4 berukuran 0.25 inci, dan (c) dop berlubang 1 berkuran 1 inci. Perancangan Sistem Elektronika Generator Fan Kipas yang digunakan berupa kipas generator fan yang biasa ditemukan di dalam CPU yang berfungsi mendinginkan mesin alat dalam komputer (Sharma
6
dan Choudhary 2016). Pada penelitian ini, generator fan digunakan untuk mengubah daya poros turbin (putaran) menjadi daya listrik (Mahaganti et al. 2014). Generator fan memiliki komponen penghasil listrik yaitu lilitan tembaga dan magnet. Listrik dihasilkan oleh magnet yang menempel pada baling kipas yang memutari lilitan tembaga. Penggunaan generator fan disebabkan memiliki karakteristik prinsip magnetik yang menghasilkan gaya gerak listrik seperti generator umumnya dan mudah digunakan sehingga cocok digunakan untuk percobaan skala laboratorium sedangkan kekurangan generator fan yaitu karena komponen penghasil listrik jumlah lilitan, magnet) sedikit sehingga listrik yang didapatkan kecil. Adapun spesifikasi tipe Generator fan dapat dilihat pada tabel 3.
Gambar 7 Kipas generator Fan Tabel 3 Spesifikasi Generator fan tipe BDK 8025 Karakteristik kecepatan aliran udara kecepatan rotasi per menit (RPM) Rata-rata waktu kerja tingkat bising tipe konektor
Keterangan 9.74 ~ 25.02 Kubik kaki per menit
sistem kabel colokan masukan maksimal tegangan
4-pin PWM fan connector (male) 12 DC
Kelembaban suhu
0 ~ 65% kelembaban relatif -10°C sampai 70°C (14°F to 158°F)
Panjang kabel Warna Tipe bahan
10 cm Hitam Plastik
Tinggi Panjang Berat Lebar
3 cm 10 cm 86 g 10 cm
800 ~ 2500 rotasi per menit 40,000 jam < 10 ~ 28 dBA 1 - Molex (4 pin, PWM) Female
7
Modifikasi Generator fan Generator fan dimodifikasi dengan melepas bagian dioda bridge yang bertujuan mengubah tegangan DC menjadi tegangan AC dan mengurangi hambatan pada aliran listrik. Rangkaian Voltmeter Mikrokontroler yang digunakan adalah Arduino Uno yang beroperasi pada tegangan 5V. Arduino Uno digunakan untuk mengatur kendali pengukuran tegangan dan nilai ADC. Arduino Uno memiliki beberapa pin di antaranya adalah GND, 3.3V, SCL, SDA, AREF, pin 10, 11, 12, 13, dan PWM. Mikrokontroler tidak dapat bekerja tanpa perangkat lunak pada instrumen yang digunakan (Idris 2014). Arduino Uno dihubungkan dengan RTC dan penyimpanan sehingga menjadi voltmeter (Gambar 8). Konfigurasi pin Arduino Uno dengan RTC dan penyimpanan ditunjukkan pada Tabel 3.
Gambar 8 Voltmeter Tabel 4 Pin Arduino Uno yang digunakan dalam penelitian Perangkat Pin Keterangan RTC SCL SCL SDA SDA Mikro SD card D10 CS D11 MOSI D12 MISO D13 SCK Perancangan perangkat lunak Perangkat lunak pada sistem dibuat menggunakan bahasa pemrograman jenis bahasa C. Perancangan firmware dilakukan menggunakan Arduino IDE versi 1.6.13, lalu firmware yang dibuat diunduh oleh Arduino Uno. Perangkat lunak diubah memiliki dua fungsi utama yaitu mengukur nilai ADC, kemudian diubah menjadi nilai tegangan lalu menyimpan nilai ADC dan tegangan yang dihasilkan. Gelombang laut yang menggerakkan bola pelampung kemudian menggerakan piston secara vertikal sehingga mendorong angin untuk memutarkan baling kipas, kemudian memberi masukan data hasil ADC ke dalam pin parameter fisik Arduino Uno lalu dikalikan 3.3 tegangan maksimum dan dibagi 1023 untuk 10 bit sehingga hasil data tegangan direkam dan disimpan
8
beserta waktunya di mikro SD. Alur perancangan perangkat lunak dapat dilihat pada Gambar 9.
Ya
Gambar 9 Alur perancangan perangkat lunak Analog to Digital Conversion (ADC) ADC merupakan rangkaian pengubah input sinyal analog (sinyal kontinu terhadap waktu) menjadi output sinyal digital (sinyal diskret atau terkuantisasi terhadap waktu) (Kherde dan Gumble 2013). ADC banyak digunakan sebagai pengatur proses komunikasi digital dan rangkaian pengukuran. Pada ADC digunakan sebagai sarana pemrosesan sinyal analog oleh sistem digital seperti pada sensor suhu, sensor cahaya, sensor tekanan, sensor berat, dan sebagainya. Kemudian diukur menggunakan sistem digital. Pada penelitian ini sinyal analog berasal dari gaya gerak listrik yang disebabkan oleh putaran baling kipas kemudian hasil listrik tersebut diubah menjadi nilai ADC dan nilai tegangan. Sistem elektronik pada penelitian ini terdiri atas Arduino Uno sebagai pusat pengendali, serta data logger dan mikro SD card untuk menyimpan data ADC dan tegangan. Data logger dan mikro SD card dihubungkan dengan pin pada Arduino Uno. Generator fan tipe BDK 8025 memiliki magnet dan lilitan yang berfungsi memproses terjadinya gaya gerak listrik. Hasil gaya gerak listrik berbentuk nilai ADC kemudian diubah menjadi tegangan (Lampiran 1). Sistem kerja instrumen dan proses pembangkit listrik dapat dilihat pada Gambar 10.
9
Keterangan :
Alur proses pembangkit listrik tenaga gelombang laut Alur proses instrumen
Gambar 10 Sistem kerja instrumen dan proses pembangkit listrik Rangkaian RTC dan Penyimpanan Real Time Clock (RTC) berfungsi mencatat waktu baik berupa detik, menit, jam, hari, bulan, dan tahun (Benny et al. 2015). Modul SD card digunakan untuk menyimpan data. Mikro SD card yang digunakan memiliki kapasitas 4 Gigabyte dengan DATALOG.txt. Rangkaian RTC merupakan pencatat waktu pengambilan data secara real time. Antarmuka yang digunakan pada modul ini adalah Serial Pheripheral Interface (SPI) sehingga pin pada mikrokontroler yang digunakan adalah MOSI (D11), MISO (D12), SCK (D13), dan CS (D10). Modul RTC dan media penyimpanan dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11 RTC dan media penyimpanan Data hasil perekaman akan disimpan ke dalam mikro SD card dengan nama DATALOG.txt. Parameter yang diukur pada penelitian ini yaitu waktu pengukuran, nilai ADC serta nilai tegangan. Hasil data rekaman dapat dilihat pada Gambar 12.
10
Waktu (tahun,bulan,hari,jam,menit,detik) Nilai ADC Nilai Tegangan
Gambar 12 Hasil data rekaman Prinsip Kerja Piston Robot dan Data Sekunder Prinsip Persamaan Kontinuitas Piston robot menggunakan prinsip kontinuitas yang menyatakan bahwa dalam aliran fluida, peningkatan kecepatan fluida menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut. Aliran udara dialirkan melalui pipa yang penampangnya lebih besar kemudian mengalir melalui pipa yang memiliki penampang (lubang pipa) lebih sempit. Hal ini menyebabkan perubahan kecepatan. Apabila kecepatan aliran yang melalui penampang lebih besar disebut v1 dan kecepatan aliran yang melalui pipa sempit adalah v2, maka kecepatan yang melewati pipa sempit akan memiliki laju yang lebih besar (v1 < v2). Hal ini menyebabkan tekanan pipa pada penampangnya sempit lebih kecil dari pada bagian pipa yang berpenampang lebih besar (Sajali 2016) (Gambar 13).
Gambar 13 Persamaan kontinuitas
11
Persamaan kontinuitas A1 .V1 = A2 .V2 ……………………………………………..(1) Keterangan
:
A1 V1 A2 V2
: luas pipa utama : kecepatan aliran udara : luas penampang keluaran ke generator fan : kecepatan aliran udara pada A2
Pengolahan Data Sekunder Ketinggian Muka Laut Data tinggi muka laut diperoleh dari data citra INDESO (Gambar 14). Pengambilan data dimulai dengan mengunduh data Sea Surface Height (SSH) bersumber dari http://www.indeso.web.id. Setelah data disimpan dalam bentuk .nc, data diolah pada Ocean Data View (ODV), kemudian mengambil titik stasiun pada posisi pengambilan data di lapangan, disimpan datanya dalam bentuk .txt, kemudian data dibuka dalam bentuk excel (Lampiran 2).
Gambar 14 Pengambilan data sekunder ketinggian muka laut Uji Laboratorium Uji laboratorium yang dilakukan pada penelitian ini antara lain adalah uji pembacaan Voltmeter, uji hasil tegangan dengan perbedaan perlakuan tipe dop, ukuran lubang dop, dan jarak pergerakan pipa secara vertikal. Uji pembacaan voltmeter dilakukan dengan memutarkan baling kipas pada generator fan dan
12
hasil tegangan dapat dilihat pada Arduino Uno. Uji perbedaan perlakuan tipe dop terdiri atas lubang dop berukuran 2.5 inci, lubang ukuran 1 inci di bagian samping dop, dan lubang berukuran 0.25 inci dengan empat lubang. Uji perbedaan perlakuan jarak pergerakan pipa yaitu jarak 15 cm, 30 cm, dan 45 cm. Uji Lapang Instrumen Pengujian instrumen di lapangan bertujuan melihat kinerja instrumen di lapangan secara menyeluruh. Uji lapang dilakukan pada tanggal 10-17 Oktober 2016 di bagan apung Teluk Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat. Data hasil tegangan pengukuran diolah menggunakan mikrosoft excel dan ditampilkan dalam bentuk grafik. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu persamaan nilai ADC dan pengolahan data secara statistika. Adapun persamaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengubahan nilai data analog menjadi nilai data digital dengan menggunakan persamaan ADC sehingga data yang didapat dalam bentuk tegangan. Persamaan ini digunakan dalam pemrograman di arduino (Lampiran 2). Persamaan nilai ADC: Vin
………………………………………...........( 2 )
Keterangan: Vref Vin ADC
Tegangan referensi yang digunakan di arduino (dalam penelitian ini digunakam tegangan maksimum 3.3 volt) Tegangan yang dihasilkan diperoleh dari perhitungan tegangan dikalikan nilai ADC dan dibagi 10 bit (1023) Nilai yang konversi dari nilai analog ke nilai digital
1023 Bilangan 10 bit yang digunakan dalam nilai ADC 1023 merupakan banyaknya bilangan yang digunakan dalam nilai ADC yang mempengaruhi pada resolusi. 1023 merupakan bilangan 10 bit yang berarti jumlah resolusi yang digunakan yaitu . Metode Statistika yang digunakan dalam penelitian: a) Menentukan nilai rata-rata dilakukan dengan menjumlahkan seluruh nilai data suatu kelompok sampel, kemudian dibagi dengan jumlah sampel tersebut suatu kelompok sampel acak dengan jumlah sampel n, maka bisa dihitung rata-rata dari sampel tersebut dengan rumus sebagai berikut: ∑………………………………………………..............( 3 )
13
Keterangan: xi nilai sampel ke-i n banyak data b) Menentukan simpangan baku: ∑∑…………………………………………( 4 ) √ rata-rata hitung
Keterangan: 2 s Varian s standar deviasi (simpangan baku) xi standar deviasi (simpangan baku) banyak data n rata-rata
c) Distribusi Frekuensi Data yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah besar, oleh sebab itu maka disajikan dalam tabel distribusi frekuensi berkelompok yaitu penyajian data yang disusun dalam kelas-kelas tertentu. Langkah-langkah menyusun tabel distribusi frekuensi berkelompok 1. Tentukan jangkauannya (J), J = Max – Min Keterangan : J : Jangkauan Max : Nilai terbesar Min : Nilai Terkecil 2. Menentukan banyak interval (K) yaitu K=1+3,3 log n …………………………………….…............( 5 ) Keterangan
: n : banyak data K : banyak interval 3. Menentukan panjang interval kelas (I) dengan menggunakan rumus: ………………………………………………………… ( 6 ) Keterangan : I : Interval kelas J : Jangkauan K : banyak interval 4. Menentukan batas-batas kelas. Data terkecil harus merupakan batas bawah interval kelas pertama dan data terbesar adalah batas atas interval kelas terakhir 5. Memasukkan data ke dalam kelas-kelas yang sesuai dan menentukan nilai frekuensi setiap kelas.
14
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Rancang Bangun Hasil rancang bangun instrumen pada penelitian ini memiliki komponenkomponen yaitu bola pelampung, tangan piston yang berbahan kayu, pipa ukuran 3 inci dan 4 inci, dop pipa, karet untuk dop, kipas generator fan tipe BDK 8025. Uji Laboratorium Pengujian alat dilakukan dengan menggerakan pipa secara vertikal. Uji Laboratorium dilakukan dengan perbedaan tipe dop dengan tipe dop lubang 4 berukuran 0.25 inci, tipe dop lubang 1 inci di bagian pinggir dop, tipe dop lubang berukuran 2.5 inci dan tiga perbedaan perlakuan pada jarak yaitu 15 cm, 30 cm, dan 45 cm. Adapun data hasil uji laboratorium dapat ditampilkan pada Lampiran 3. Berdasarkan grafik (Gambar 15) pergerakan pipa dengan jarak 15 cm bertipe dop 2.5 inci tenaga piston menghasilkan nilai tegangan rata-rata sebesar 0.5 volt lebih tinggi dari tenaga non piston yang menghasilkan nilai tegangan ratarata sebesar 0.2 volt. Hal ini dikarenakan hembusan angin lebih besar terjadi pada non piston. 15 p(diameter 2.5 inci)
3 Tegangan (volt)
15 np (diameter 2.5 inci) 2 1 0 1
4
7 10 13 16 19 22 25 28 31 Perlakuan waktu dalam 1 detik
Gambar 15 Pergerakan pipa dengan jarak 15 cm bertipe dop 2.5 inci
Tegangan (volt)
Berdasarkan grafik (Gambar 16) pergerakan pipa dengan jarak 15 cm bertipe dop 1 inci didapatkan selisih tegangan 0.18 volt dengan nilai tegangan rata-rata pada piston menghasilkan sebesar 0.2 volt lebih besar dari nilai tegangan pada tenaga non piston yang menghasilkan sebesar 0.02 volt. Hal ini dipengaruhi dorongan angin oleh piston.
3 2.5 2 1.5 1 0.5 0
15p ( diameter 1 inci ) 15np ( diameter 1 inci)
1
4
7 10 13 16 19 22 25 28 31 Perlakuan dalam 1 detik
Gambar 16 Pergerakan pipa dengan jarak 15 cm bertipe dop 1 inci
15
Tegangan (volt)
Berdasarkan grafik (Gambar 17) pergerakan pipa dengan jarak 15 cm bertipe dop 0.25 inci (Gambar 17) menunjukkan selisih tegangan yang kecil sebesar 0.02 volt. Piston menghasilkan tegangan sebesar 0.24 volt lebih besar dari tenaga non piston menghasilkan nilai tegangan sebesar 0.22 volt. Hal ini dipengaruhi oleh jarak pergerakan yang tergolong pendek yaitu 15 cm dan lubang dop ukuran 0.25 inci yang membuat hembusan angin lebih cepat. 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0
(diameter0,25 inci)
15 p(Diameter 0.25 inci)
15 np (diameter 0.25inci)
1
4
7
10 13
16 19 22 25 28 31
Perlakuan dalam satu detik
Gambar 17 Pergerakan pipa dengan jarak 15 cm bertipe dop 0.25 inci Berdasarkan grafik pada Gambar 15, Gambar 16, Gambar 17 nilai tegangan rata-rata secara berurutan mulai dari terbesar hingga terkecil yaitu tipe dop 2.5 inci nilai tegangan sebesar 0.5 volt, kemudian tipe dop 2.5 inci menghasilkan tegangan sebesar 0.33 volt, dan tipe dop 1 inci menghasilkan tegangan sebesar 0.02 volt. Hal ini disebabkan pengaruh luasan lubang tipe dop dan pengaruh pergerakan jarak 15 cm yang tergolong pendek. Berdasarkan Gambar 18, nilai adc pada pergerakan jarak 15 cm memiliki selang data dari 0 sampai 400. Pada sebaran nilai adc 0 sampai 200, frekuensi kemunculan tertinggi terjadi pada tipe dop 0.25 inci dengan non piston sebanyak 25 kali, sedangkan frekuensi kemunculan terendah ditunjukkan oleh tipe dop 0.25 inci dengan piston dan tipe dop 2.5 inci dengan piston. Pada selang nilai adc dari 200-400, frekuensi kemunculan nilai adc tertinggi sebanyak 20 kali ditunjukkan oleh tipe dop 0.25 inci dengan piston dan tipe dop 2.5 inci dengan piston. Pada selang frekuensi yang sama, frekuensi kemunculan nilai adc terendah sebanyak 3 kali dtunjukkan oleh tipe dop 1 inci dengan non piston.
Frekuensi
35 30
15 p ( dop 0.25 inci )
25
15 np (dop 0.25 inci) 15 p (dop 1 inci)
20 15
15 np(dop 1 inci)
10
5 0 0-200
200-400
400-600 Selang nilai adc
600-800
800-1023
Gambar 18 Hubungan frekuensi dengan nilai adc pada pergerakan jarak 15 cm
16
Berdasarkan grafik (Gambar 19) pergerakan pipa dengan jarak 30 cm bertipe dop 2.5 inci menghasilkan nilai tegangan rata-rata pada piston sebesar 0.24 volt sedangkan tenaga non piston menghasilkan tegangan sebesar 0.25 volt. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh tenaga angin pada piston dan non piston hampir sama. 3.5 30 p(diameter 2.5 inci)
Tegangan (volt)
3
30 np (diameter 2.5 inci)
2.5 2 1.5 1 0.5 0 1
4
7
10 13 16 19 22 25 28 31 Perlakuan dalam 1 detik
Gambar 19 Pergerakan pipa dengan jarak 30 cm bertipe dop 2.5 inci
Tegangan (volt)
Berdasarkan grafik (Gambar 20) pergerakan pipa dengan jarak 30 cm bertipe dop 1 inci diperoleh selisih nilai tegangan rata-rata sebesar 1 volt. Tenaga piston menghasilkan tegangan sebesar 0,4 volt sedangkan tenaga non piston menghasilkan tegangan sebesar 1.4 volt. Hal tersebut menunjukkan bahwa tenaga angin pada non piston lebih besar dari tenaga angin pada piston. Berdasarkan histogram (Gambar 22) menunjukkan bahwa selang nilai adc dari 0-200, jumlah nilai adc tertinggi dengan jumlah 29 yaitu tipe dop 0.25 inci dengan non piston sedangkan jumlah nilai adc terendah dengan jumlah 1 yaitu tipe dop 1 inci dengan non piston. Adapun selang nilai adc dari 200-400, 400-600, 600-800 terdapat nilai adc dengan jumlah 1 yaitu tipe dop 1 inci dengan non piston.
3 2.5 2 1.5 1 0.5 0
30np ( diameter 1 inci ) 30p ( diameter 1 inci)
1
4
7 10 13 16 19
22 25 28 31
Perlakuan dalam 1 detik
Gambar 20 Pergerakan pipa dengan jarak 30 cm bertipe dop 1 inci Berdasarkan grafik (Gambar 21) pergerakan pipa dengan jarak 30 cm bertipe dop 0.25 inci (Gambar 21) diperoleh selisih nilai tegangan rata-rata sebesar 0.25 volt. Tenaga piston menghasilkan nilai tegangan rata-rata sebesar 0.42 volt sedangkan tenaga non piston nilai tegangan rata-rata sebesar 0.17 volt. Hal tersebut dikarenakan tenaga angin yang dihasilkan piston lebih besar.
Tegangan (volt)
17
3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0
30 p(diameter 0.25inci) 30 np (diameter 0.25inci)
1
4
7 10 13 16 19 22 25 28 31 Perlakuan dalam 1 detik
Gambar 21 Pergerakan pipa dengan jarak 30 cm bertipe dop 0.25 inci Berdasarkan grafik pada Gambar 19, Gambar 20, Gambar 21 nilai tegangan rata-rata secara berurutan mulai dari terbesar hingga terkecil yaitu tipe dop 0.25 inci menghasilkan nilai tegangan sebesar 0.42 volt, kemudian tipe dop 1 inci menghasilkan tegangan sebesar 0.4 volt, dan tipe dop 2.5 inci menghasilkan tegangan sebesar 0.25 volt. Berdasarkan Gambar 22, nilai adc pada pergerakan jarak 30 cm memiliki selang data dari 0 sampai 800. Pada sebaran nilai adc 0 sampai 200, frekuensi kemunculan tertiggi terjadi pada tipe dop 0.25 inci dengan non piston sebanyak 29 kali, sedangkan frekuensi kemunculan terendah ditunjukkan pada tipe dop 1 inci dengan non piston. Pada selang nilai adc dari 200-400, 400-600, 600-800 frekuensi kemunculan pada tiap selang 200 tipe dop 1 inci dengan non piston sebanyak 1 kali.
Frekuensi
35 30
30 p ( dop 0.25 inci )
25
30 np (dop 0.25 inci) 30 p (dop 1 inci)
20 15
30 np(dop 1 inci)
10 5 0 0-200
200-400
400-600
Selang nilai adc
600-800
800-1023
Gambar 22 Hubungan frekuensi dengan nilai adc pada pergerakan jarak 30 cm Berdasarkan grafik (Gambar 23) pergerakan pipa dengan jarak 45 cm bertipe dop 2.5 inci (Gambar 23) tenaga piston menghasilkan nilai tegangan ratarata 0.39 volt sedangkan tenaga non piston menghasilkan nilai tegangan rata-rata 0.23 volt. Hal ini menunjukkan bahwa angin tenaga piston lebih besar dibandingkan tenaga non piston. selain itu tegangan yang dihasilkan cukup kecil disebabkan lubang dop yang berukuran 2.5 inci kurang dapat memutarkan baling kipas
Tegangan (volt)
18
45 p(diameter 2.5 inci) 45 np (diameter 2.5 inci)
3 2 1 0 1
4
7
10 13 16 19 22 25 28 31 Perlakuan dalam satu detik
Gambar 23 Pergerakan pipa dengan jarak 45 cm bertipe dop 2.5 inci Berdasarkan grafik (Gambar 24) pergerakan pipa dengan jarak 45 cm bertipe dop 1 inci (Gambar 24) menunjukkan selisih nilai tegangan rata-rata sebesar 0.62 volt. Tenaga piston menghasilkan tegangan 0.16 volt dan tenaga non piston menghasilkan tegangan 0.78 volt. Hal ini menunjukkan bahwa pergerakkan jarak 45 cm dengan lubang 1 inci sangat mempengaruhi hasil tegangan.
3.5
45-np (diameterLubang1 1inciinci)
Tegangan (volt)
3
45-p (diameterLubang1 inci1
2.5
2 1.5
1 0.5
0 1
4
7 10 13 16 19 22 25 28 31 Perlakuan dalam 1 detik
Gambar 24 Pergerakan pipa dengan jarak 45 cm bertipe dop 1 inci Berdasarkan grafik (Gambar 25) pergerakan pipa dengan jarak 45 cm bertipe dop 0.25 inci diperoleh selisih nilai tegangan rata-rata sebesar 0.06 volt. Tenaga non piston menghasilkan tegangan sebesar 0.16 volt lebih besar dari tenaga piston menghasilkan tegangan rata-rata 0.1 volt. Hal ini disebabkan pengaruh lubang dop ukuran 0.25 yang kurang cukup kuat memutarkan baling kipas. 45 p(diameter 0.25inci) 45 np (Diameter(diameter 00,.25inci)
Tegangan (volt)
3 2 1 0 1
4
7
10 13 16 19
22 25 28 31
Perllakuan dalam 1 detik
Gambar 25 Pergerakan pipa dengan jarak 45 cm bertipe dop 0.25 inci
19
Berdasarkan grafik pada Gambar 23, Gambar 24, Gambar 25 nilai tegangan rata-rata secara berurutan mulai dari terbesar hingga terkecil yaitu tipe dop 2.5 inci menghasilkan nilai tegangan sebesar 0.39 volt, kemudian tipe dop 1 inci menghasilkan tegangan sebesar 0.16 volt, dan tipe dop 0.25 inci menghasilkan tegangan sebesar 0.1 volt. Berdasarkan Gambar 26, nilai adc pada pergerakan jarak 30 cm memiliki selang data dari 0 sampai 1023. Pada sebaran nilai adc dari 0-200, frekuensi kemunculan tertinggi terjadi pada tipe dop 0.25 inci dengan piston sebanyak 18 kali, sedangkan frekuensi kemunculan pada tipe dop 1 inci dengan piston sebanyak 3 kali. Pada selang nilai adc dari 200-400, frekuensi kemunculan tertinggi terjadi pada tipe dop 2.5 inci dengan piston sebanyak 16 kali, sedangkan frekuensi kemunculan terendah pada tipe dop 1 inci dengan piston sebanyak 3 kali. Pada selang nilai adc dari 400-600, frekuensi kemunculan tertinggi terjadi pada tipe dop tipe dop 1 inci dengan non piston sebanyak 3 kali sedangkan frekuensi kemunculan terendah nilai adc terendah terjadi pada tipe dop 1 inci dengan piston sebanyak 1 kali. Pada selang nilai adc 600-800, frekuensi kemunculan terjadi pada tipe dop 1 inci dengan non piston sebanyak 4. Pada selang nilai adc 800-1023, frekuensi kemunculan terjadi pada tipe dop 1 inci dengan non piston sebanyak 2 kali.
Frekuensi
35 30
45 p ( dop 0.25 inci )
25
45 np (dop 0.25 inci) 45 p (dop 1 inci)
20 15
45 np(dop 1 inci)
10
5 0 0-200
200-400
400-600
600-800
800-1023
Selang nilai adc
Gambar 26 Hubungan frekuensi dengan nilai adc pada pergerakan jarak 45 cm Hubungan Standar Deviasi dan Nilai rata-rata tegangan Hubungan standar deviasi dan nilai rata-rata menunjukkan hubungan antara pergerakan piston dengan non piston. Hubungan standar deviasi dan nilai rata – rata dapat dilihat pada Gambar 27.
20
Gambar 27 Hubungan standar deviasi dan nilai rata - rata Keterangan: 15 P : Pergerakan 15 cm dengan piston 15 NP : Pergerakan 15 cm non piston 30 P : Pergerakan 30 cm dengan piston 30 NP : Pergerakan 30 cm non piston 45 P : Pergerakan 45 cm dengan piston 45 NP : Pergerakan 45 cm non piston Hubungan standar deviasi dan nilai rata – rata (Gambar 27) menunjukkan hasil uji alat pada jarak 15 cm pada piston (P) menghasilkan nilai tegangan sebesar 0.17±0.064 volt dan non piston (NP) sebesar 0.52±0.31 volt. Perlakuan jarak 30 cm pada piston menghasilkan nilai tegangan sebesar 0.43±0.27 volt dan pada non piston sebesar 1.39±0.59 volt. Perlakuan jarak 45 cm pada piston menghasilkan nilai tegangan sebesar 0.67±0.45 volt dan pada tenaga non piston sebesar 1.33 ± 0.91 volt. Berdasarkan grafik hubungan perlakuan jarak 15 cm dan jarak 45 cm pada piston dan non piston (Lampiran 3) didapatkan hasil perhitungan statistika yang tidak berbeda nyata dikarenakan pengaruh tenaga angin, sedangkan hubungan perlakuan jarak 30 cm pada piston dan non piston didapatkan hasil yang berbeda nyata, Hal ini disebabkan ketidakstabilan dalam menggerakkan pipa. Uji Lapang Pengujian alat dilakukan di Palabuhanratu pada tanggal 10-17 Oktober 2016. Sistem kerja alat ini bekerja dengan memanfaatkan pergerakan gelombang laut yang menggerakkan bola pelampung bergerak naik turun (Gambar 28), sehingga tangan piston membuat piston bergerak mengikuti gelombang (Gambar 29). Pergerakkan naik turun piston mampu menekan angin sehingga baling-baling pada kipas generator fan berputar kemudian diubah menjadi energi listrik dan diterima oleh arduino dalam voltmeter untuk diukur dan disimpan nilai tegangan yang dihasilkan oleh generator fan (Gambar 30).
21
Gambar 28 Bola pelampung
Gambar 29 Tangan piston
Gambar 30 Penempatan voltmeter di samping bagian ujung atas pipa dan generator fan di bagian ujung atas pipa Hubungan frekuensi hasil tegangan dengan selang tegangan Hubungan frekuensi hasil tegangan dengan selang tegangan menunjukkan tegangan yang dihasilkan dalam waktu tiga hari dengan perbedaan tipe dop. Hubungan frekuensi hasil tegangan dan selang tegangan dapat dilihat pada Gambar 31 dan data hasil uji lapang dapat dilihat pada Lampiran 4. Tipe dop berlubang 0.25
250000 200000
Tipe dop berlubang 1 inci Tipe dop berlubang 2.5 inci
150000
2 , 1 2 , 2 5 2 , 2 5 2 , 4 2 , 4 2 , 5 5 2 , 5 5 2 , 7 2 , 7 2 , 8 5 2 , 8 5 3 3 3 , 1 5
Frekuensi Tegangan (volt)
300000
100000 50000
3,15-3,3
0,3-0,45 0,45-0,6 0,6-0,75 0,75-0,9 0,9-1,05 1,05-1,2 1,2-1,35 1,35-1,5 1,5-1,65 1,65-1,8 1,8-1,95 1,95-2,1
0
Selang Tegangan (volt)
Gambar 31 Hubungan frekuensi hasil tegangan dan selang tegangan Berdasarkan Gambar 31 nilai tegangan yang diperoleh pada tanggal 10 Oktober 2016 dimulai jam 00:00- 23:59 WIB tipe dop berlubang 4 berukuran 0.25 inci menunjukkan jumlah tegangan yang tinggi terjadi pada tegangan 0.9 volt.
22
Berdasarkan data sekunder INDESO menunjukkan bahwa pada tanggal 10 Oktober 2016 ketinggian muka laut rata-rata 0.62 meter. Berdasarkan grafik (Gambar 31) nilai tegangan yang diperoleh tanggal 13 Oktober 2016 dimulai jam 00:00-23:59 WIB bertipe dop berlubang 1 yang berukuran 1 inci pada bagian ujung dop menunjukkan jumlah tegangan yang tinggi pada 1.35 volt. Hal ini disebabkan pengaruh angin dan gelombang tinggi. Berdasarkan data sekunder INDESO menunjukkan bahwa pada tanggal 13 Oktober 2016 ketinggian muka laut rata-rata 0.65 meter. Berdasarkan grafik (Gambar 31) nilai tegangan yang diperoleh tanggal 17 Oktober 2017 piston robot dimulai dari jam 00:00 - 23:59 WIB bertipe dop berlubang 2.5 inci menghasilkan 0 volt. Berdasarkan data sekunder INDESO menunjukkan bahwa pada tanggal 17 Oktober 2016 ketinggian muka laut 0.7 meter. Dari tegangan yang dihasilkan menunjukkan nilai tegangan dengan dop berlubang 1 inci memiliki nilai tegangan lebih besar dibanding yang lain. Hal ini disebabkan karena pengaruh luasan lubang dop, posisi lubang dop, banyaknya lubang dop, keadaan gelombang di lapangan. Hasil tegangan maksimum - 0.5 tegangan maksimum Grafik tegangan maksimum – 0.5 tegangan maksimum menunjukkan tegangan yang dihasilkan dari nilai tegangan setengah maksimal sampai dengan nilai tegangan maksimal. Adapun grafik dapat dilihat ditampilkan pada Gambar 32. 3.5
Tegangan (Volt)
3 2.5 2 Tipe dop berlubang 0,25 inci Tipe dop berluban 1 inci
1.5 1 0.5
3889
1 325 649 973 1297 1621 1945 2269 2593 2917 3241 3565
0
Data ke -
Gambar 32 Hasil tegangan maksimum – 0.5 tegangan maksimum Hasil tegangan maksimum – 0.5 tegangan maksimum (-3 dB) terlihat dari grafik bahwa tipe dop berlubang ukuran 1 inci memiliki nilai tegangan maksimum sebesar 3.3 volt, dengan nilai tegangan rata-rata nilai sebesar 2.8 volt dan memiliki nilai standar deviasi 2.54047e-13 sedangkan tipe dop berlubang empat ukuran 0.25 inci memiliki nilai tegangan maksimum sebesar 2.5 volt, dengan nilai tegangan rata-rata sebesar 2.43 volt, dan memiliki nilai standar deviasi 0.5. Tipe dop berlubang 2.5 inci menghasilkan 0 volt, hal ini disebabkan karena beberapa faktor yaitu luasan lubang tipe dop dan posisi lubang dop yang kurang memutarkan baling kipas. Berdasarkan prinsip persamaan kontinuitas bahwa
23
semakin kecil luasan lubang tipe dop, kecapatan aliran udara semakin cepat (Ackroyd 2015) serta dipengaruhi faktor lingkungan seperti kecepatan angin dan ketinggian gelombang. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Prototipe yang dibuat dalam penelitian ini menghasilkan listrik dengan tegangan maksimal sebesar 3.3 volt. Prinsip kerja instrumen ini adalah memanfaatkan energi gelombang laut untuk menggerakkan piston secara vertikal. Pergerakan piston ini menghasilkan angin yang dapat menggerakkan propeler dari generator fan. Tipe dop yang digunakan menunjukkan bahwa dop yang berlubang 1 inci lebih baik dalam menghasilkan listrik. Saran Adapun saran penelitian dalam pembuatan magnet pada generator fan ukuran magnetnya lebih besar, perancangan ulang tangan piston dan penggunaan lapisan pada dop pipa yang lebih sesuai.
DAFTAR PUSTAKA Ackroyd JAD. 2015. Babinsky’s demonstration: the theory of flight and its historical background. Journal of Aeronautical History. (1):1-42. Benny PW, Swamardika IBA, Wijaya IWY. 2015. Rancang Bangun Sistem Tracking Panel Surya Berbasis Mikrokontroler Arduino. E-Journal Spektrum. 2:115-120. Hayward J, Osman P. 2011. The Potential of Wave Energy. [internet] [diunduh 2017 Mei 31]. Tersedia pada: http://www.garnautreview.org.au/update2011/commissioned-work/potential-wave-energy.pdf Idris MHD. 2014. Rancang Bangun dan Uji Kinerja Water Temperature Data Logger [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor Kherde MAS, Gumble PR. 2013. A Review of various trends of digital-to-analog converter with performance characteristics and behavioral parameters. International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engineering.3(4) :508-512. Mahaganti IS, Tumaliang H, Nelwan AF, Pakiding M. 2014. Pra-Desain Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut menggunakan Generator Asinkron. E-Journal Teknik Elektro dan Komputer. 1-7. Nuarsa IM, Sayoga I MS. 2013. Pemerataan Energi Gelombang Laut Dengan Sistem Berpiston Aksi Ganda. NTB (ID): Universitas Mataram Press. Prabowo H. 2012. Atlas Potensi Energi Laut. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan. hal :1-7. Sharma V, Choudhary R. 2016. CPU fan noise control by active noise Cancellation. International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET). 3: 518:52.
24
Sajali M. 2016. Analisa Laju Aliran Air Bersih dengan Menggunakan Software Pipe Flow Expert V 6.39 di Perumahan Graha Indah Kelapa Gading. Klambir V, Medan.Sumatera (ID): Universitas Sumatera Utara. Stewart RH. 2008. Introduction to Physical Oceanography. Department of Oceanography Texas A & M University. Surapati A, Erianofiardi, Wahyu AS, Anggraini IN. 2013. Desain dan Implementasi Pembangkit Listrik Gelombang Laut dengan menggunakan Sistem Pneumatik. Universitas Bengkulu. Tirozzi B, Puca S, Pittalis S, Bruschi A, Morucci S, Ferraro E, Corsini S. 2007. Neural Networks and Sea Time Series: Reconstruction and Extreme-Event Analysis. Springer Science & Business Media
25
Lampiran 1 Dokumentasi.
(a)
(b)
(c) Keterangan : (a): Perancangan mekanik (b): Perancangan elekronik (c): Perancangan programan
26
Lampiran 2 Ketinggian muka laut No
Bujur
Lintang
1 2 3
106.5 106.5 106.5
-7 -7 -7
Ketinggian muka laut (meter) 0.62 0.66 0.71
Lampiran 3 Penulisan pemrograman untuk voltmeter #include <Wire.h> #include "RTClib.h" #include <SD.h> RTC_DS1307 RTC; File dataFile; void setup() { Wire.begin(); RTC.begin();
if (! RTC.isrunning()) { Serial.println("RTC is NOT running!"); } if (!SD.begin(chipSelect)) { Serial.println("Card failed, or not present"); return; } Serial.println("card initialized."); Serial.begin(9600);
} void loop() { DateTime now = RTC.now(); int NilaiSensor = analogRead(A0); float Tegangan = NilaiSensor * (3.3 / 1023.0); Serial.print(now.day(), DEC); Serial.print('/'); Serial.print(now.month(), DEC); Serial.print('/'); Serial.print(now.year(), DEC); Serial.print(","); Serial.print(now.hour(), DEC); Serial.print(':'); Serial.print(now.minute(), DEC); Serial.print(':'); Serial.print(now.second(), DEC); Serial.print(","); Serial.print(NilaiSensor); Serial.print(","); Serial.println(Tegangan); dataFile = SD.open("DATALOG.txt", FILE_WRITE); if (dataFile) { dataFile.print(now.day(), DEC); dataFile.print('/'); dataFile.print(now.month(), DEC); dataFile.print('/'); dataFile.print(now.year(), DEC); dataFile.print(","); dataFile.print(now.hour(), DEC); dataFile.print(':'); dataFile.print(now.minute(), DEC); dataFile.print(':');
27
dataFile.print(now.second(), DEC); dataFile.print(","); dataFile.print(NilaiSensor); dataFile.print(","); dataFile.println(Tegangan); dataFile.close(); } }
28
Lampiran 4 Hasil uji laboratorium dalam satu detik Tabel data tipe dop berlubang 2.5 inci Waktu (tanggal,bu lan,tahun)
30 cm
15 cm nilai adc 0
p
0
(waktu) jam 13:20:13
nilai adc 0
np
0
(waktu) jam 13:23:11
0
0
13:20:13
0
0
13:23:11
0
0
13:13:03
0
0
13:13:03
0
0
13:20:13
0
0
13:23:11
0
0
13:20:13
0
0
13:23:11
0
0
0
13:13:03
0
0
13:20:13
0
0
13:23:11
124
0.4
0
0
13:13:03
0
0
13:13:03
0
0
13:20:13
31
0.1
13:23:11
155
0.5
0
0
13:20:13
31
0.1
13:23:11
155
0.5
13:00:01
310
1
13:13:03
310
1
13:20:13
155
0.5
13:23:11
155
0.5
25/09/2016
13:00:01
310
25/09/2016
13:00:01
310
1
13:13:03
310
1
13:20:13
155
0.5
13:23:11
155
0.5
1
13:13:03
310
1
13:20:13
155
0.5
13:23:11
155
0.5
25/09/2016
13:00:01
25/09/2016
13:00:01
310
1
13:13:03
310
1
13:20:13
155
0.5
13:23:11
155
0.5
310
1
13:13:03
310
1
13:20:13
155
0.5
13:23:11
155
0.5
25/09/2016
13:00:01
310
1
13:13:03
310
1
13:20:13
155
0.5
13:23:11
155
0.5
25/09/2016
13:00:01
310
1
13:13:03
310
1
13:20:13
155
0.5
13:23:11
155
0.5
25/09/2016
13:00:01
310
1
13:13:03
310
1
13:20:13
155
0.5
13:23:11
155
0.5
25/09/2016
13:00:01
310
1
13:13:03
310
1
13:20:13
155
0.5
13:23:11
155
0.5
25/09/2016
13:00:01
310
1
13:13:03
310
1
13:20:13
155
0.5
13:23:11
124
0.4
25/09/2016
13:00:01
310
1
13:13:03
310
1
13:20:13
155
0.5
13:23:11
124
0.4
25/09/2016
13:00:01
310
1
13:13:03
310
1
13:20:13
155
0.5
13:23:11
124
0.4
25/09/2016
13:00:01
310
1
13:13:03
310
1
13:20:13
155
0.5
13:23:11
124
0.4
25/09/2016
13:00:01
310
1
13:13:03
310
1
13:20:13
155
0.5
13:23:11
124
0.4
25/09/2016
13:00:01
310
1
13:13:03
310
1
13:20:13
155
0.5
13:23:12
124
0.4
25/09/2016
13:00:01
310
1
13:13:03
310
1
13:20:13
155
0.5
13:23:12
124
0.4
25/09/2016
13:00:01
310
1
13:13:03
310
1
13:20:13
155
0.5
13:23:12
124
0.4
25/09/2016
13:00:01
310
1
13:13:03
310
1
13:20:13
155
0.5
13:23:12
124
0.4
25/09/2016
13:00:01
310
1
13:13:03
310
1
13:20:13
0
0
13:23:12
93
0.3
25/09/2016
13:00:02
310
1
13:13:03
310
1
13:20:13
0
0
13:23:12
0
0
25/09/2016 25/09/2016
13:00:02 13:00:02
62 0
0.2 0
13:13:03 13:13:03
62 0
0.2 0
13:20:14 13:20:14
0 0
0 0
13:23:12 13:23:12
0 0
0 0
25/09/2016
13:00:02
0
0
13:13:04
0
0
13:20:14
0
0
13:23:12
0
0
25/09/2016
13:00:02
0
0
13:13:04
0
0
13:20:14
0
0
13:23:12
0
0
25/09/2016
13:00:02
0
0
13:13:04
0
0
13:20:14
0
0
13:23:12
0
0
25/09/2016
13:00:02
0
0
13:13:04
0
0
13:20:14
0
0
13:23:12
0
0
nilai adc 0
p
25/09/2016
(waktu) jam 13:00:01
nilai adc 0
np
0
(waktu) jam 13:13:03
25/09/2016
13:00:01
0
0
13:13:03
25/09/2016 25/09/2016
13:00:01
0
0
13:00:01
0
0
25/09/2016
13:00:01
0
25/09/2016
13:00:01
25/09/2016
13:00:01
25/09/2016
0
29
Lanjutan Waktu (tanggal,bulan ,tahun)
(waktu)
nilai
jam
adc
25/09/2016
13:23:18
0
25/09/2016
13:23:18
0
25/09/2016
13:23:18 13:23:18 13:23:18 13:23:18 13:23:18 13:23:18 13:23:18 13:23:18 13:23:18 13:23:18 13:23:18 13:23:18 13:23:18 13:23:18 13:23:18 13:23:18 13:23:18 13:23:18 13:23:18 13:23:18 13:23:18 13:23:18 13:23:18 13:23:18 13:23:19 13:23:19 13:23:19 13:23:19 13:00:02
25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016
45 cm p
(waktu)
nilai
jam
adc
np
0
13:25:15
0
0
0
13:25:15
0
0
0 0 0 0 0 279 279 279 279 279 279 279 279 279 279 279 279 279 279 279 279 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0 0 0 0 0 0 0
13:25:15 13:25:15 13:25:15 13:25:15 13:25:15 13:25:15 13:25:15 13:25:15 13:25:15 13:25:15 13:25:15 13:25:15 13:25:15 13:25:15 13:25:15 13:25:15 13:25:15 13:25:15 13:25:15 13:25:15 13:25:15 13:25:15 13:25:15 13:25:15 13:25:15 13:25:15 13:25:15 13:25:15
0 0 0 0 0 0 155 155 155 155 155 155 155 155 124 124 155 155 155 155 155 186 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.4 0.4 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.6 0 0 0 0 0 0
0
0
13:13:04
0
0
30
Tabel data tipe dop berlubang 1 inci Waktu (tanggal,bu lan,tahun) 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016
30 cm
15 cm (waktu) jam
nilai adc
p
(waktu) jam
nilai adc
np
(waktu) jam
nilai adc
p
(waktu) jam
nilai adc
np
15:02:48 15:02:49 15:02:49
0 0 0
0 0 0
15:10:13 15:10:13 15:10:13
0 0 334
0 0 1.08
15:13:11 15:13:11 15:13:11
0 0 0
0 0 0
15:15:09 15:15:09 15:15:09
0 0 0
0 0 0
15:02:49 15:02:49 15:02:49 15:02:49 15:02:49 15:02:49 15:02:49 15:02:49 15:02:49 15:02:49 15:02:49 15:02:49 15:02:49 15:02:49 15:02:49 15:02:49 15:02:49 15:02:49 15:02:49 15:02:49 15:02:49 15:02:49 15:02:49 15:02:49 15:02:49 15:02:49 15:02:49 15:02:50 15:02:50 15:02:50
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 83 55 0 0 0 59 54 28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.27 0.18 0 0 0 0.19 0.17 0.09 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15:10:13 15:10:13 15:10:13 15:10:13 15:10:13 15:10:13 15:10:13 15:10:13 15:10:13 15:10:13 15:10:13 15:10:13 15:10:13 15:10:13 15:10:13 15:10:13 15:10:13 15:10:13 15:10:13 15:10:13 15:10:13 15:10:13 15:10:13 15:10:13 15:10:13 15:10:13 15:10:14 15:10:14 15:10:14 15:10:14
0 0 146 334 121 0 165 181 0 244 0 132 23 0 111 0 0 0 133 23 0 162 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0.47 1.08 0.39 0 0.53 0.58 0 0.79 0 0.43 0.07 0 0.36 0 0 0 0.43 0.07 0 0.52 0 0 0 0 0 0 0 0
15:13:11 15:13:11 15:13:11 15:13:11 15:13:11 15:13:11 15:13:11 15:13:11 15:13:11 15:13:11 15:13:11 15:13:11 15:13:11 15:13:11 15:13:11 15:13:11 15:13:11 15:13:11 15:13:11 15:13:11 15:13:11 15:13:11 15:13:11 15:13:11 15:13:11 15:13:11 15:13:12 15:13:12 15:13:12 15:13:12
0 14 81 91 0 232 0 0 290 0 0 247 123 0 0 149 0 143 16 0 129 84 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0.05 0.26 0.29 0 0.75 0 0 0.93 0 0 0.8 0.4 0 0 0.48 0 0.46 0.05 0 0.42 0.27 0 0 0 0 0 0 0 0
15:15:09 15:15:09 15:15:09 15:15:09 15:15:09 15:15:09 15:15:09 15:15:09 15:15:09 15:15:09 15:15:09 15:15:09 15:15:09 15:15:09 15:15:09 15:15:09 15:15:09 15:15:09 15:15:09 15:15:09 15:15:09 15:15:09 15:15:09 15:15:09 15:15:10 15:15:10 15:15:10 15:15:10 15:15:10 15:15:10
0 0 0 0 0 0 0 0 0 86 0 308 0 0 0 0 609 0 0 556 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.28 0 0.99 0 0 0 0 1.96 0 0 1.79 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31
Lanjutan Waktu (tanggal,bu lan,tahun) 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016
45cm (waktu)
nilai
jam
adc
15:17:07 15:17:07
0 0
15:17:07 15:17:07 15:17:07 15:17:07 15:17:07 15:17:07 15:17:07 15:17:07 15:17:07 15:17:07 15:17:07 15:17:07 15:17:07 15:17:07 15:17:07 15:17:07 15:17:07 15:17:07 15:17:07 15:17:07 15:17:07 15:17:08 15:17:08 15:17:08 15:17:08 15:17:08 15:17:08 15:17:08 15:17:08 15:17:08
0 0 0 0 174 0 0 364 413 37 0 0 0 0 0 0 0 0 187 305 217 0 0 0 0 0 0 0 0 0
p
(waktu)
nilai
jam
adc
np
0 0
15:19:05 15:19:05
36 82
0.12 0.26
0 0 0 0 0.56 0 0 1.17 1.33 0.12 0 0 0 0 0 0 0 0 0.6 0.98 0.7 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15:19:05 15:19:05 15:19:05 15:19:05 15:19:05 15:19:05 15:19:05 15:19:05 15:19:05 15:19:05 15:19:05 15:19:05 15:19:05 15:19:05 15:19:05 15:19:05 15:19:05 15:19:05 15:19:05 15:19:05 15:19:05 15:19:05 15:19:05 15:19:06 15:19:06 15:19:06 15:19:06 15:19:06 15:19:06 15:19:06
20 0 158 393 489 0 117 0 641 979 298 533 390 365 904 198 626 574 709 0 163 628 0 0 0 0 0 0 0 0
0.06 0 0.51 1.27 1.58 0 0.38 0 2.07 3.15 0.96 1.72 1.26 1.18 2.91 0.64 2.02 1.85 2.28 0 0.53 2.02 0 0 0 0 0 0 0 0
32
Tabel data tipe dop berlubang 0.25 inci Waktu (tanggal,bu lan,tahun) 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016
30 cm
15 cm (waktu) jam
nilai adc
p
(waktu) jam
nilai adc
np
(waktu) jam
nilai adc
p
(waktu) jam
nilai adc
np
16:10:14 16:10:14 16:10:14
0 0 0
0 0 0
16:15:11 16:15:11 16:15:11
0 0 0
0 0 0
16:20:14 16:20:14 16:20:14
0 0 0
0 0 0
16:23:19 16:23:19 16:23:19
31 31 0
0.1 0.1 0
16:10:14 16:10:14 16:10:14 16:10:14 16:10:14 16:10:14 16:10:14 16:10:14 16:10:14 16:10:14 16:10:14 16:10:14 16:10:14 16:10:14 16:10:14 16:10:14 16:10:14 16:10:14 16:10:14 16:10:14 16:10:14 16:10:14 16:10:14 16:10:14 16:10:14 16:10:14 16:10:14 16:10:14 16:10:15 16:10:15
0 0 0 0 310 310 310 310 310 310 310 310 310 310 310 310 310 310 310 310 310 310 310 310 62 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0.2 0 0 0 0 0
16:15:11 16:15:11 16:15:11 16:15:11 16:15:12 16:15:12 16:15:12 16:15:12 16:15:12 16:15:12 16:15:12 16:15:12 16:15:12 16:15:12 16:15:12 16:15:12 16:15:12 16:15:12 16:15:12 16:15:12 16:15:12 16:15:12 16:15:12 16:15:12 16:15:12 16:15:12 16:15:12 16:15:12 16:15:12 16:15:12
62 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 93 0 0 0 0 0
0.2 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0 0 0 0 0
16:20:14 16:20:14 16:20:14 16:20:14 16:20:14 16:20:14 16:20:14 16:20:14 16:20:14 16:20:14 16:20:14 16:20:14 16:20:14 16:20:14 16:20:14 16:20:14 16:20:14 16:20:14 16:20:14 16:20:14 16:20:14 16:20:14 16:20:14 16:20:14 16:20:14 16:20:14 16:20:15 16:20:15 16:20:15 16:20:15
0 0 0 31 31 155 186 186 186 186 155 186 0 186 155 0 155 155 155 155 155 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0.1 0.1 0.5 0.6 0.6 0.6 0.6 0.5 0.6 0 0.6 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16:23:19 16:23:19 16:23:19 16:23:19 16:23:19 16:23:19 16:23:19 16:23:19 16:23:19 16:23:19 16:23:19 16:23:19 16:23:19 16:23:19 16:23:19 16:23:19 16:23:19 16:23:19 16:23:19 16:23:19 16:23:19 16:23:19 16:23:19 16:23:19 16:23:19 16:23:19 16:23:19 16:23:19 16:23:19 16:23:20
0 186 186 186 186 186 186 186 186 186 155 155 155 155 155 155 155 155 155 155 155 155 155 155 155 155 155 155 0 0
0 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0
33
Lanjutan Waktu (tanggal,bu lan,tahun) 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016 25/09/2016
45 cm (waktu)
nilai
jam
adc
16:27:20 16:27:20
0 0
16:27:20 16:27:20 16:27:20 16:27:20 16:27:20 16:27:20 16:27:20 16:27:20 16:27:20 16:27:20 16:27:20 16:27:20 16:27:20 16:27:20 16:27:20 16:27:20 16:27:20 16:27:20 16:27:20 16:27:20 16:27:20 16:27:20 16:27:20 16:27:21 16:27:21 16:27:21 16:27:21 16:27:21 16:27:21 16:27:21
0 0 0 0 0 0 124 155 155 93 93 62 62 62 31 62 31 31 31 31 31 31 31 31 0 0 0 0 0 0
p
(waktu)
nilai
jam
adc
np
0 0
16:29:21 16:29:21
0 0
0 0
0 0 0 0 0 0 0.4 0.5 0.5 0.3 0.3 0.2 0.2 0.2 0.1 0.2 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0 0 0 0 0 0
16:29:21 16:29:21 16:29:21 16:29:21 16:29:21 16:29:21 16:29:21 16:29:21 16:29:21 16:29:21 16:29:21 16:29:21 16:29:21 16:29:21 16:29:21 16:29:21 16:29:21 16:29:21 16:29:21 16:29:21 16:29:21 16:29:21 16:29:21 16:29:21 16:29:21 16:29:21 16:29:21 16:29:21 16:29:22 16:29:22
0 0 0 0 0 0 0 155 0 155 155 155 155 155 0 0 124 155 155 155 155 155 155 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0.5 0 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0 0.4 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0 0 0 0 0 0 0
34
Tabel data frekuensi dengan selang nilai adc Pergerakan pipa dengan jarak 15 cm Batas nilai adc
awal 0 200 400 600 800
2.5 inci 15 cm akhir 200 400 600 800 1023
Selang 0-200 200-400 400-600 600-800 800-1023
Tipe dop berlubang 1 inci 0.25 inci 15 cm 15cm
p
np
p
np
p
np
1 20 0 0 0
21 0 0 0 0
5 0 0 0 0
10 3 0 0 0
21 20 0 0 0
25 0 0 0 0
Pergerakan pipa dengan jarak 30 cm Batas nilai adc
awal 0 200 400 600 800
2.5 inci 30cm akhir 200 400 600 800 1023
Selang 0-200 200-200 400-400 600-600 800-1023
Tipe dop berlubang 1 inci 0.25 inci 30 cm 30 cm
p
np
p
np
p
np
20 0 0 0 0
22 0 0 0 0
12 0 0 0 0
1 1 1 1 0
16 0 0 0 0
29 0 0 0 0
Pergerakan pipa dengan jarak 45 cm Batas nilai adc
awal 0 200 400 600 800
2.5 inci 45 cm akhir 200 400 600 800 1023
Selang 0-200 200-400 400-600 600-800 800-1023
Tipe dop berlubang 1 inci 0.25 inci 45 cm 45 cm
p
np
p
np
p
np
0 16 0 0 0
16 0 0 0 0
3 3 1 0 0
7 4 3 4 2
18 0 0 0 0
13 0 0 0 0
35
Lampiran 5 Hasil uji lapang rata-rata perjam Tabel data tanggal 10 Oktober 2016 Waktu (tanggal,bulan, tahun) 10/10/2016
Waktu (jam)
nilai adc
tegangan
1:00:00
0
0
10/10/2016 10/10/2016
2:00:00 3:00:00
129 325.5
0.39 1.05
10/10/2016
4:00:00
282.2
0.94
10/10/2016 10/10/2016
5:00:00 6:00:00
285.8 279
0.95 0.9
10/10/2016 10/10/2016
7:00:00 8:00:00
0 0
0 0
10/10/2016
9:00:00
0
0
10/10/2016
10:00:00
0
0
10/10/2016 10/10/2016
11:00:00 12:00:00
0 0
0 0
10/10/2016
13:00:00
0
0
10/10/2016 10/10/2016
14:00:00 15:00:00
0 0
0 0
10/10/2016
16:00:00
0
0
10/10/2016 10/10/2016
17:00:00 18:00:00
325.5 635
1.05 2.05
10/10/2016 10/10/2016
19:00:00 20:00:00
930 217
3 0.7
10/10/2016
21:00:00
0
0
10/10/2016 10/10/2016 10/10/2016
22:00:00 23:00:00 24:00:00
0 0 0
0 0 0
Tabel data tanggal 13 Oktober 2016 Waktu (tanggal,bul an,tahun) 10/13/2016
1:00:00
1013.7
3.27
10/13/2016 10/13/2016
2:00:00 3:00:00
1013.7 1010.6
3.27 3.26
10/13/2016
4:00:00
1001.3
3.23
10/13/2016 10/13/2016
5:00:00 6:00:00
973.4
3.14 2.8
10/13/2016 10/13/2016
7:00:00 8:00:00
623.1 527
2.01 1.7
10/13/2016
9:00:00
403
1.3
10/13/2016
10:00:00
669.6
2.16
10/13/2016 10/13/2016
11:00:00 12:00:00
623.1 403
2.01 1.3
10/13/2016
13:00:00
434
1.4
10/13/2016 10/13/2016
14:00:00 15:00:00
418.5 378.2
1.35 1.22
10/13/2016
16:00:00
384.4
1.24
10/13/2016 10/13/2016
17:00:00 18:00:00
399.9
1.29 1.46
10/13/2016 10/13/2016
19:00:00 20:00:00
446.4 418.5
1.44 1.35
10/13/2016
21:00:00
0
0
10/13/2016 10/13/2016 10/13/2016
22:00:00 23:00:00 24:00:00
0 0 0
0 0 0
Waktu (jam)
nilai adc
868
452.6
tegangan
36
Lanjutan Tabel data tanggal 17 Oktober 2016 Waktu (tanggal,bul an,tahun) 10/17/2016
Waktu (jam)
nilai adc
tegangan
1:00:00
0
0
10/17/2016 10/17/2016
2:00:00 3:00:00
0 0
0 0
10/17/2016
4:00:00
0
0
10/17/2016 10/17/2016
5:00:00 6:00:00
0 0
0 0
10/17/2016 10/17/2016
7:00:00 8:00:00
0 0
0 0
10/17/2016
9:00:00
0
0
10/17/2016
10:00:00
0
0
10/17/2016 10/17/2016
11:00:00 12:00:00
0 0
0 0
10/17/2016
13:00:00
0
0
10/17/2016 10/17/2016
14:00:00 15:00:00
0 0
0 0
10/17/2016
16:00:00
0
0
10/17/2016 10/17/2016
17:00:00 18:00:00
0 0
0 0
10/17/2016 10/17/2016
19:00:00 20:00:00
0 0
0 0
10/17/2016
21:00:00
0
0
10/17/2016
22:00:00
0
0
37
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Garut, 14 Maret 1994. Anak ke 4 dari 5 bersaudara. Dilahirkan dari Ayah bernama Tarso Dapi Wiharjono dan Ibu bernama Yani Maryani. Pendidikan SMA di SMAN 2 Garut. Penulis masuk IPB melalui jalur SNMPTN undangan Tahun 2012. Penulis pernah mengikuti kegiatan Himpunan Mahasiswa Teknologi Kelautan (HIMITEKA) di Divisi Biro Kewirausahaan tahun 20142015. Pernah mengikuti kompetisi Basket di Pekan Olahraga Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (PORIKAN) tahun 2014-2015. Selain itu, penulis juga pernah menjadi Koordinator Asisten mata kuliah Energi Laut Tahun 2017.