RANCANG BANGUN APLIKASI PANGABDI AJISAKA SEBAGAI SOLUSI KONVERSI DAN PEMBELAJARAN AKSARA JAWA SECARA ONLINE Kurniawan Dwi Hermanto1, Firdaus Solihin2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo
[email protected],
[email protected]
Abstrak Indonesia memiliki beragam budaya, salah satunya adalah aksara Jawa. Aksara Jawa merupakan salah satu media komunikasi, khususnya di masyarakat pulau Jawa pada zaman dahulu. Namun sekarang aksara yang telah lama digunakan masyarakat ini semakin ditinggalkan, seiring dengan masuknya budaya lain. Oleh karena itu dibutuhkan suatu pola pelestarian yang dinamis dan sesuai kebutuhan masyarakat, sehingga aksara tersebut mampu bertahan sebagai warisan budaya Indonesia. Kebutuhan tersebut dapat terpenuhi dengan merancang aplikasi yang mampu mengolah aksara latin menjadi aksara jawa, sekaligus media pembelajaran aksara jawa berbasis teknologi informasi. Penelitian ini diharapkan dapat memberi sedikit tempat bagi aksara jawa untuk bertahan dan lebih dikenal. Dengan memanfaatkan teknologi web 2.0 serta aksara Jawa berbasis Unicode (A980-A9DF) Version 5.2, aplikasi tersebut diharapkan mampu mendukung penuh masyrakat dalam melestarikan dan memberdayakan aksara Jawa. Media internet dipilih sebagai salah satu solusi pengaplikasian pada masyarakat, media ini mendukung masyarakat untuk dapat belajar dan melestarikan aksara jawa dimanapun dan kapanpun selama ada akses internet. Kata kunci: Aksara Jawa, Media Pembelajaran, Web 2.0, Unicode Aksara Jawa,Online. 1. Pendahuluan Aksara jawa merupakan salah satu aksara budaya dan alat komunikasi di Indonesia, seperti kita kenal di masyarakat jawa contoh : jawa timur, jawa tengah, jawa barat, dll. Bahkan bahasa dan aksara jawa digunakan masyarakat Suriname, Afrika Selatan sebagai alat komunikasi sehari – hari [1]. Masyarakat yang pernah merasakan sekolah di pulau jawa, bahasa dan aksara jawa telah diajarkan pada tingkat sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sampai beberapa sekolah menengah atas (SMA) karena dimasukkan sebagai salah satu muatan lokal kurikulum KTSP 2006 [2]. Namun masalah yang dihadapi sekarang adalah banyak masyarakat yang lupa akan warisan budaya yang tak ternilai bagi generasi berikutnya ini. Hal tersebut akan terasa manakala warisan tersebut diakui dan dicap sebagai milik bangsa lain, seperti kasus lagu rasa sayange1dan reog ponorogo2 yangdiakui sepihak oleh negara tetangga
164
[1]. Kejadian serupa juga terjadi pada aksara jawa dan beberapa aksara yang lain. Aksara jawa telah diajukan oleh bangsa lain dengan nama Tjarakan pada Unicode Consortium3oleh Jason Glavy [3], bahkan perusahaan Agfa Monotype mulai membuat contoh font javanese seperti ini :
Gambar 1. Font Aksara Jawa Afga Monotype Bagaimana membuat budaya kita menjadi tuan rumah di negara sendiri, kalau masyarakat 1 Lagu rasa sayange merupakan lagu daerah asli Indonesia, sekarang diakui oleh Malaysia dan dijadikan soundtrack Visit Malaysia 2008. 2 Reog ponorogo budaya asli kabupaten ponorogo, diakui oleh Malaysia pada awal 2008 sebagai salah satu dari budaya asli Malaysia. 3 Badan dibawah organisasi PBB untuk standarisasi aksara atau huruf pada alamat unicode.
Indonesia sendiri kurang menghargai budaya warisan leluhur. Sedangkan di negara lain, masih banyak masyarakat yang ingin belajar aksara jawa, mulai dari pengejaan sampai penulisan aksara namun terbentur dengan akses yang terbatas di media, khususnya media internet.
f.
Aksara Sandangan, merupakan tanda baca, huruf hidup serta huruf mati yang biasa dipakai dalam bahasa sehari-hari, yaitu : Tanda : koma, titik, awal kalimat, dll. Huruf Mati : _r, _ng, _ra ,_re , dll. Untuk selengkapnya dapat dilihat dari Tabel 1. Tabel 1. Tabel Aksara Jawa
Melalui media online atau internet, diharapkan program yang dirancang akan mudah diakses dan diaplikasikan oleh masyarakat luas. Program ini, dirancang untuk dapat digunakan oleh semua pihak, baik usia sekolah maupun masyarakat umum dan berfungsi untuk memperlajari bahkan mampu menterjemahkan aksara latin menjadi aksara jawa. 2. Aksara Jawa Aksara Jawa atau tulisan Jawa lebih sering dikaitkan dengan legenda Aji Saka, dialah orang yang dianggap penggagasnya. 20 aksara baku Jawa tersebut dikaitkan dengan dua orang pengiring Aji Saka bernama Sembada dan Dora yang tinggal di pulau Majeti. Mereka diberi tanggungjawab menjaga keris pusaka dan sejumlah barang perhiasan. Di sini timbul suatu masalah sehingga kedua-duanya bertikai [4]. 2.1 Huruf Aksara Jawa
a.
b.
c.
d.
e.
Aksara Carakan, aksara inti yang terdiri dari 20 suku kata atau biasa disebut Dentawiyanjana. Carakan (abjad Jawa) yang di gunakan di dalam ejaan bahasa Jawa pada dasarnya terdiri aras dua puluh aksara pokok yang bersifat silabik (bersifat kesukukataan). Masing – masing aksara pokok mempunyai aksara pasangan, yakni aksara yang berfungsi untuk menghubungkan suku kata tertutup konsonan dengan suku kata berikutnya, kecuali suku kata yang tertutup wignyan, layar, dan cecak. Aksara Swara, huruf awal penulisan nama kota atau nama orang yang dihormati yang diawali dengan huruf hidup yaitu : A, I, U, E, O. Aksara Rekaan,aksara rekaan merupakan aksara penulisan huruf-huruf yang berasal dari serapan bahasa asing, yaitu : kh, f, dz, gh, z. Aksara Murda, biasanya untuk huruf awal penulisan nama kota atau nama orang yang dihormati, yaitu : Na, Ka, Ta, Sa, Pa, Nya, Ga, Ba. Aksara Wilangan, penulisan bilangan dalam aksara Jawa, yaitu angka 0 sampai dengan 9 dalam aksara Jawa.
2.2 Konsep Penulisan Aksara Jawa Carakan (abjad Jawa) yang digunakan di dalam ejaan bahasa Jawa pada dasarnya terdiri atas dua puluh aksara pokok yang bersifat silabik (Bersifat Kesukukataan). Masing-masing aksara mempunyai aksara Pasangannya, yakni berfungsi untuk menghubungkan suku kata tertutup konsonan dengan suku kata berikutnya, kecuali suku kata yang tertutup wignyan, layar, cecak[5]. Berikut ini adalah aksara pokok yang terdapat di dalam carakan berserta aksara pasangannya (nama aksara diletakkan didepan masing - masing aksara pokok). Berikut beberapa contoh penulisan aksara Jawa terhadap aksara Latin. Aksara Jawa merupakan aksara silabik, aksara berdasarkan kesukukataan memungkinkan dalam penulisan huruf mati ketika bertemu dengan huruf hidup “a” dibaca atau menjadi satu huruf, kecuali ketika bertemu dengan huruf lain. Berikut contohnya :
165
a. mang gan , dibaca “ma – nga - n” ketika
teersebut sendirian, penuliisan akhir kaata teersebut dilihhat dari hurruf akhir daari kata itu senddiri. Contoh penulisanny ya dapat dilihat ppada tabel 4.
menjjadi aksara Jawa J “ ”. b. naneem , dibaca “na - ne - m” ketika menjjadi aksara Jawa J “ ” c. rasanne , dibaca “ra – sa - ne” , ketika menjjadi aksara Jawa J “
Tabel 4. Tabbel Contoh Penulisan P
”
1. Sepeerti contoh diatas, huuruf mati ketikka bertemuu huruf hiidup “a”, diangggap menjaddi satu huruuf, kecuali ketikka bertemu u huruf hiidup lain, contooh dapat diliihat pada tabbel 2. Tabbel 2. Tabel Aksara A Sanddangan Paada contoh perrtama, terlihat aksara sa dan te’ menjad di aksara pasaangan karena bertemu deng gan penutup p kata. Dan paada contoh ketiiga aksara du dan d ba menjadi pasangaan karena berttemu huruf mati m dan berrtemu akhiran kata. 2.3 Komputerisasi K Aksara Jawa a
2. Aksaara ha, ca, ra, wa, dhaa, ya, tha, dan nga tidak dapat dibeeri aksara pasanngan atau tidak dapaat menjadi aksarra sigegann (aksara konsonan penuutup kata). Di D dalam hal ini aksara sigeggan ha digaanti dengan wignyan, aksarra sigegan ra digantti dengan layarr, aksara sigegan s ngga diganti denggan cecak. Taabel 3. Tabell Aksara Sig gegan
n aksara Jaawa, tidak 3. Dalaam penulisan terdaapat spasi. Setiap kaata dalam aksarra Jawa keetika bertem mu dengan kata lain, huruuf pertama dari kata keduua akan meenjadi pasaangan dari kata pertama. Namun keetika kata 166
Peerkembangan komputerisassi aksara Jaw wa telah dilakukan d sejak k lama. Salah satu yang sering dikemb bangkan oleh beberapa b pihak k yaitu generatted font ak ksara ke disp play komputer. Perkembang gan yang signifikan didorong olleh banyakn nya masyarrakat Indonesiaa khususnya masyarakat m pullau Jawa, yang tertarik untuk melesstarikan warissan leluhurr tersebut. Terdapat beberrapa pengemb bang yang tellah mengem mbangkan ak ksara Jawa melalui meddia kompu uterisasi, antaraa lain : a.
C Carakan
C Carakan meerupakan dikemb bangkan oleh bayuSoft. b
a aplikasi
Gambar 2. Tamppilan Aplikasi Carakan [6]
yaang
b.
wa Pallaw
Aplik kasi pallawa merupakan m ap plikasi yang dikembang gkan oleh teguh h budi sayoga. Aplikasi ini memiliki tampilan t yang lengkap jika dilihat dari tampilan dan d fitur aplikasi. Aplikasi ini i memiliki fitur yang g lengkap mulai m dari peenerjemahan, pembelajarran sampai deengan contoh aksara Jawa yang lengk kap.
Gamb bar 3. Tampilan n Program Palllawa [7] c.
Gendiis
Gend dis merupakan n aplikasi teerbaru yang dikembang gkan oleh mah hasiswi univeersitas petra, dan diajuk kan sebagai tugas akhir mahasiswa tersebut, ap plikasi ini mem miliki konsep penerjemahan aksara yan ng baru namu un dengan pen ngembangan konsep sy ystem yang lama, yaitu pemakaian smartfont ty ypography dalam penulisann nya
L pada Aplikasi Gendis Gambar 4. Pengetikan Latin [ [8] Sepeerti dilihat dari data diatas, d para pengemban ng aplikassi berusah ha untuk mempermu udah bagi masy yarakat dalam mempelajari aksara Jaw wa secara luas,, namun beberrapa aplikasi yang diban ngun masih terd dapat beberapaa kelemahan, antara lain :
1. Pen ngembang aplikkasi masih terb batas pada sisteem opeerasi window ws, sehingga tidak mam mpu dijaalankan melaluui sistem operassi lain. 2. Pro ogram masih bersifat b stand alone komputer, seh hingga aplikasi hanya dapat digunakan d secaara terb batas pada kom mputer yang terinstal t aplikaasi terssebut. 3. Pen ngalih bahasa aksara masih m terdappat kesalahan, karen na kurang dukungan dari massyarakat luas untuk membaantu membang gun apliikasi tersebut. 4. Beb berapa aplikaasi bersifat liisensi, sehinggga untu uk memanffaatkan apliikasi tersebut, pen ngguna harus membayar lisensi kepaada pen ngembang. 5. Maasih terbatasny ya aplikasi yaang mensertak kan med dia pembelajarran bagi penggu una. 6. Media penyimpaanan data hasil penerjemah han massih terbatas paada aplikasi teersebut, sehing gga tidaak bias digunak kan oleh aplikaasi lain. M Melihat dari beeberapa karak kteristik prograam yang telah t dikemban ngkan, serta kelemahan k yaang ada. Program P yangg akan diban ngun diharapk kan mampu u mendukung dan mengurrangi kelemah han dari prrogram yang teelah ada, sehin ngga diharapk kan mampu u menjadi nilaai tambah bagi pengembang gan dan pellestarian aksaraa Jawa secara luas. l Saalah satu kelebihan aplikasi yaang dikemb bangkan saat in ni, dibandingkaan program yaang telah ad da, antara lain : 1. Pro ogram berbaasiskan teknologi intern net, seh hingga mampu mendukung bagi sem mua pen ngguna sistem operasi. o 2. Karrena program m berbasis online. o Prograam mam mpu dijalankaan dimanapun n dan kapanpuun, selaama terdapat kkoneksi internett yang terhubu ung den ngan komputer tersebut. 3. Pro oses pengemb bangan aplikaasi dapat terrus berllanjut, karena didukung oleh h interaksi anttar user dengan pprogram, seh hingga mam mpu mem mberikan d dukungan langsung ke pen ngembang. 4. Pro ogram bersifat gratis, dan dapat d digunak kan oleh h masyarakat lluas. 5. Pro ogram memilik ki aplikasi pem mbelajaran yaang mam mpu mendukunng pengguna dalam d membanntu proses pembelajaaran aksara seccara lengkap dan d tersstruktur. 6. Media penyimpan nan hasil peneerjemahan aksaara Jaw wa, berbasis tek ks dan gambarr, sehingga dappat dibaca oleh kompputer tanpa apllikasi penduku ung lain n. 7. Pro ogram berbasis teknologi Uniicode version 5.2 5 yan ng telah menndukung kodee aksara Jaw wa, seh hingga dalam proses penerrjemahan aksaara Jaw wa menjadi lebiih efisien dan ringan. r 1 167
Program yang dibangun diharapkan mampu mendukung secara maksimal pembelajaran dan pelestarian aksara Jawa, tanpa mengindahkan aplikasi yang telah ada. Sehingga pelestarian aksara Jawa mampu dikenal masyarakat secara luas. 3. Analisa dan Perancangan Sistem Perkembangan komputerisasi aksara Jawa beberapa tahun ini menunjukkan statistik yang signifikan, banyak sekali programmer mendedikasikan waktunya untuk aplikasi aksara Jawa, antara lain Carakan, Pallawa dan Gendis. Program tersebut telah memenuhi kualifikasi kebutuhan aplikasi aksara Jawa, namun program yang dirancang masih terdapat beberapa kelemahan. Salah satu kelemahan yang ada yaitu aplikasi yang dibuat masih bersifat stand-alone program, sehingga program hanya mampu dijalankan pada komputer yang terinstall aplikasi ini. Berdasarkan analisa diatas, pengembangan dan pemberdayaan aksara Jawa harus lebih ditekankan pada accessibility, sehingga semua lapisan masyarakat mampu menggunakan aplikasi tersebut secara lebih leluasa. Aplikasi yang akan dibangun dan dirancang lebih menekankan pada hal tersebut, oleh karena itu aplikasi yang akan dibangun memiliki bebrapa kriteria : 1. Bersifat online, sehingga semua user mampu mengaplikasikan program tersebut secara lebih leluasa. 2. Menggunakan teknologi web 2.0 sebagai media pengaplikasian sistem, teknologi yang digunakan antara lain : AJAX, Mootools Framework, MochaUI, dan beberapa teknologi lain, sehingga diharapkan mampu mendukung user untuk lebih leluasa menggunakan aplikasi tersebut. 3. Memanfaatkan Unicode Aksara Jawa versi 5.2 3.1 Aksara Jawa dalam Unicode Aksara Jawa telah masuk dalam jajaran Unicode pada januari 2009 masuk pada Unicode Versi 5.2, dengan dimasukkannya Aksara Jawa sebagai salah satu kode dalam Unicode, hal tersebut memudahkan dalam pengembangan aplikasi, karena aplikasi yang dibangun dapat memanfaatkan kode Unicode untuk mengakses dan menampilkan Aksara Jawa. Untuk detail kode Unicode dapat dilihat pada tabel 5.
168
Tabel 5. Tabel Unicode Aksara Jawa
Aksara Jawa masuk pada Unicode dengan kisaran kode antara A980 sampai A9DF, kode ini dapat diakses dan ditampilkan menjadi bentuk huruf Jawa. 3.2 Proses Konversi Aksara Proses penerjemahan aksara latin ke aksara Jawa memiliki beberapa tahap, dan karena bersifat kesukukataan kalimat dalam aksara Jawa, maka aksara Latin terlebih dahulu dipisahkan berdasarkan tingkat kesukukataan sesuai dengan aturan aksara Jawa.
Start
writing = input keyboard
cek_kalimat == 1
sa ave_string[y] = split_string(text[y],y,num_arr); save_string[y] = end_string(save_string[y]);
Y
N a=0;a
data_asal = strtolo ower(stripslashes(writing); data_pembanding g = strip_tags(data_asal); data = explode("\\n",$data_pembanding); total = count($data);
potong_kalimat[a] = split_string(potong_kalimat[a],y,num_arr);
untuk pengembangan p n penulisan dan n konversi aksaara Jawa. Fitur F yang terseedia dalam aplikasi ini diharap pkan mampu m mendukung useer untuk lebih leluasaa dalam belajar dan menterjem mahkan aksara Jawa.
x=0;x
N
(a != 0) && (a != cek_kalimat -1)
Y potong g_kalimat[a] = end_string(potong_kalimat[a]);
Y
!empty(datta[x]) && prev!= 0 cek_kalimat == 2 potong_ka alimat[a] = end_2string(potong_kalimat[a]);
1
Y
text[num_arr] = str _replace(chr(13),"",data[x]); _ text_len[num_arr] = strlen(data[x]) - 1; num_arr++;
potong_ _kalimat[a] = end_2string(potong_kalimat[a]);
text = text[num_arr]; t text_len = text_len[num_arr]; t
potong_kalimat
for(y=1;y< <=num_arr;y++)
savve_string[y] = implode("",potong_kalimat);
4.1 Hallaman Home H Halaman home merupakan halaman h website pertam ma kali ditam mpilkan dilayaar. Halaman ini i ditamp pilkan sebelum m user maupun n admin login ke aplikassi. Beberapa informasi terkait aplikaasi maupun n informasi aksara a Jawa terbaru terdappat pada haalaman ini
save_string potong_kalimat =explode(" ",$text[y]); save_kalimat =explode(" ",text[y]); cek_kalimat = count(potong_kalimat); c
1
data_ha asil = str_replace(text, save_string, data_asal);
view data_hasil
End
Gambar 5. 5 Alur Proses Konversi K Aksaara Latin ke Aksarra Jawa
3.3 Rancangan Pembelajaran Aksarra Jawa Gambar 7. Halaman Home Aplikasi Prosses pembelajaaran aksara Jawa J dalam sistem ini dibagi menjaadi bebrapa tiingkat, Alur mbelajaran aksaara Jawa dapatt dilihat pada proses pem gambar 6.
U 4.2 Hallaman Index User
H Halaman indexu user memuat semua tampillan dimanaa user akan beelajar dan mellakukan interakksi disini. Default tamp pilan pertama tampak sepeerti gambarr dibawah ini.
Gambar 6. Alur Proses Pembelajaran P Aksara A Jawa Detaail dari prosees pembelajaraan memiliki beberapa keriteria k mengeenai data dari setiap s tingkat pembelajarran.
Gambaar 8. Halaman Utama U User 4.3 Hallaman Belajarr Aksara Jawa a
4. Hasil dan d Pembahassan Aplikasi Peengabdi Ajisakka merupakan aplikasi a yang mend dukung masyaraakat untuk belaajar aksara Jawa sampai dengan peneerjemahan aksaara. Aplikasi ini berbasiss web 2.0 dan menggunakan m Unicode 5.2
H Halaman belajaar aksara Jawa merupakan fittur utama dalam aplikassi ini. Halamaan belajar aksaara 1 169
Jawa mem miliki beberap pa fungsi yan ng berbeda. Aplikasi pembelajaran aksara Jaw wa memiliki beberapa fungsi f yang dapat d digunakaan oleh user dalam mem mbantu proses belajar b aksara Jawa. J Gam mbar 11. Conto oh Penulisan melalui m Virtual Keyboard Seelain fitur diiatas, hasil ko onversi unico ode dapat disimpan d menjjadi file gamb bar. File tersebbut merupaakan hasil pem mrosesan melaalui fungsi GD D2 dari PHP. P Hasil gaambar yang dihasilkan d dappat dilihat pada gambar ddibawah ini.
bar 9. Halaman n Pembelajaran n User Gamb 4.4 Halama an Konversi Aksara A Jaw Fitur utama dalaam aplikasi ini selain pembelajarran aksara Jaw wa, adalah kon nversi aksara Jawa. Prosses penerjemah han aksara diaawali dengan inputan daari user, setelaah data didapaatkan proses selanjutnyaa menyesuaikaan aturan pen nulisan yang sesuai deng gan aturan konversi unicodee yang telah dibuat. Penyeesuaian kata attau huruf yang dimasukkan diproses aw wal oleh servverPHP, selan njutnya hasil yang didaapat ditampillkan pada layar. l Fitur penerjemah han aksara dibaagi menjadi 2 pilihan p : 1.
Fu ull Text Writing g Fitur ini mempeerbolehkan user u untuk mengetik secara lang gsung pada area yang disediakan..
Gambar 10. Contoh Pen nulisan melalu ui Full Text Wrriting 2. Virtual Keyboard Fitur ini dibangun untuk memud dahkan bagi user dalam m mencoba aplikasi penerjem mahan tanpa harus men ngetik secara langsung. Fitu ur ini lebih menekankaan proses bellajar user terh hadap huruf aksara secaara langsung. 170
Gamb bar 12. File Gaambar Tulisan Hasil Generatee Font 5. Sim mpulan dan Saaran Seetelah dilakukaan perancangan n dan pembuattan sistem pembelajaran dan penerjemaahan aksara Jaw wa ini besserta proses analisanya, a m maka di perolleh kesimp pulan: 1. Apllikasi ini maampu menduk kung masyarakkat dalaam melestarikaan dan membeerdayakan aksaara Jaw wa. 2. Melalui media onnline, aplikasi ini memberik kan mudahan dalaam setiap maasyarakat dalaam kem mem mpelajari aksarra Jawa. 3. Pem milihan tekno ologi Aksara Jawa berbasis Uniicode dalam konversi k aksarra Jawa, mam mpu mem mpercepat prroses penerjeemahan kareena berb basis kode Uniicode. 4. Tek knologi web 22.0 yang dikem mbangkan dalaam apliikasi ini men ndukung sistem m pembelajarran yan ng efisien dan dinamis. d Saaran yang dap pat diberikan berkaitan b deng gan penelitian ini untukk pengembangan selanjutn nya adalah : ogram ini sementara han nya membahhas 1. Pro pen nulisan kata, tanpa t adanya model pelafallan aksara jawa. D Diharapkan daalam penelitiian beriikutnya, konseep tersebut daapat dimasukk kan dalaam program. 2. Pro ogram peneerjemah m masih sebattas men nkonversi aksaara latin menjaadi aksara Jaw wa, dan n pelafalanny ya masih beersifat pelafallan umu um.
3. Karena berbasis aplikasi web 2.0, akses aplikasi akan sedikit lambat pada saat loading pertama kali.
7. DAFTAR PUSTAKA [1] Nindityo, diakses pada 16 Juli 2008, Ayo Belajar Menulis Jawa, URL: http://www.nindityo.wordpress.com/ 2008/04/12/ ayo-belajar-nulis-aksara-jawa. [2] Dinas Pendidikan Nasional, 2006, Panduan Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), Jakarta, Dinas Pendidikan Nasional. [3] Firdaus, Y., diakses pada 2 September 2008, Aksara Hanacaraka dalam Unicode, URL: www.yulian.firdaus.or.id/unicodehanacaraka. [4] Sayoga, B., diakses pada 2 September 2008,Cerita Ajisaka. URL : www.fateback.com/ bbd_ajisaka.htm. [5] Darusuprapta, 2003, Pedoman Penulisan Aksara Jawa, Yogyakarta, Yayasan Pustaka Nusatama. [6] Bayu, diakses pada 11 September 2008, Publikasi Carakan, URL : http://carakan.blogspot.com/2008/05/publikasi -carakan.html. [7] Sayoga, T., diakses pada 21 November 2008, Program Alih Bahasa Aksara Latin ke Aksara Jawa, URL : http://www.pallawa.com. [8] Thejakusuma, R., 2008, Perancangan dan Pembuatan Perangkat Lunak Pengolah Kata Huruf Jawa, Surabaya
171