RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU TETES INFUS DAN SUHU BADAN DENGAN TAMPILAN DIGITAL BERBASIS ARDUINO UNO Oleh, Mozes Lawa NIM: 192009035
TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016
i
ii
iii
iv
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat kasih karunia dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tugas akhir ini ditulis dan disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana pendidikan (S.Pd.) Fisika di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan, dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak. Atas segala bantuan dan dukungan tersebut, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1.
Keluarga tercinta ibu, bapak, kakak dan adik saya, serta kekasih tercinta Dina Sonya N.M yang selama ini terus mendoakan, memberikan dukungan baik materil, semangat dan perhatian sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
2.
Bapak Dr. Suryasatriya Trihandaru, S.Si., M.Sc.nat. selaku dosen pembimbing utama atas waktu, tenaga, kritik dan saran serta wejangan-wejangannya dari awal hingga akhir sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
3.
Ibu Made Rai Suci Shanti, N.A., S.Si., M.Pd selaku dosen pembimbing pendamping yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan saran, motivasi, dan berbagi pengalaman. Membimbing penulis dengan penuh kesabaran selama penelitian hingga tugas akhir ini selesai.
4.
Seluruh Dosen FSM UKSW, khususnya Dosen Fisika dan Pendidikan Fisika: Bapak Suryasatriya T., Bapak Andreas Setiawan, Bapak Adita Sutrisno, Ibu Diane Noviandini, Ibu Santi, Ibu Marmi Sudarmi, Bapak Ferdi S. Rondonuwu, Bapak Wahyu H.K., Bapak Nur Aji Wibowo, Ibu Debora Natalia S., dan Bapak Alva atas bimbingan dan ilmu yang diberikan kepada penulis selama kuliah.
5.
Mas Tri, Mas Sigit, dan Pak Tafip selaku Laboran Fisika dan Pendidikan Fisika FSM UKSW atas segala bantuannya selama ini. Maaf jika selama ini selalu merepotkan.
6.
Sahabat-sahabat tercinta saya yaitu teman-teman ASKARSEBA asrama mahasiswa UKSW buce, winfrid, nelis, nexon, markus, k salo, k elfri, ardi, dll. Terimakasih atas segala bantuan dan semangat yang kalian berikan.
7.
Terikasih untuk kampus UKSW yang telah memberikan saya kesempatan untuk menimbah ilmu dan merasakan banyak pengalaman.
8.
Segenap pihak yang turut membantu dan terlibat dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan tugas akhir ini.
vi
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan dan penyelesaian tugas akhir ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca bagi perbaikan penulis. Apabila dalam penyusunan tugas akhir ini ada kata-kata yang kurang berkenan di hati pembaca, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Akhirnya penulis berharap tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Salatiga, September 2015
Penulis
vii
MOTTO
“Tetapi TUHAN adalah Allah yang benar, Dialah Allah yang hidup dan Raja yang kekal" (Yeremia 10:10a) “Kesempatan selalu datang pada kita namun jangan berharap pada keberuntungan semata, berusahalah senantiasa untuk kesuksesan yang sesunguhnya ”
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................................
ii
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT .............................................................................................
iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN AKSES ...................................................................................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS TUGAS AKHIR .........................................................
v
KATA PENGANTAR...............................................................................................................
vi
MOTTO ................................................................................................................................
viii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................
ix
RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU TETES INFUS DAN SUHU BADAN DENGAN TAMPILAN DIGITAL BERBASIS ARDUINO UNO
ix
Abstrak……………………………………………………………………….. ..................................
1
Pendahuluan .....................................................................................................
1
Landasa Teori ....................................................................................................
2
Bahan dan Metode Penelitian…………………………………………………………….. .........
3
Hasil Dan pembahasan......................................................................................
5
Kesimpulan........................................................................................................
6
Saran………………………………………………………………………….
6
Daftar Pustaka ..................................................................................................
7
RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU TETES INFUS DAN SUHU BADAN DENGAN TAMPILAN DIGITAL BERBASIS ARDUINO UNO Mozes Lawa2, Made Rai Suci Shanti1,2, Suryasatriya Trihandaru1 Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya Wacana 2 Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro No.52-60, Salatiga (50711)
[email protected] 1
Abstrak Dalam dunia medis, pemberian infus adalah tindakan medis yang sering di lakukan. Fungsi dari infus sendiri adalah memberikan cairan berupa nutrisi serta obat pada pasien secara konstan dalam waktu dan dosis yang ditentukan dokter. Cairan infus biasanya dimasukan melalui pembuluh darah vena pada tangan, kaki dan kepala pasien. Jumlah tetesan infus yang dimasukan ke tubuh pasien, biasanya tergantung kondisi dan penyakit pasien sesuai dengan anjuran dokter. Pengaturan jumlah tetes infus per menit ini dilakukan oleh perawat secara manual. Perawat bertuga juga harus senantiasa memantau tetesan infus apakah masih stabil atau tidak. Terkadang kondisi infustidak sesuai dengan resob doker padahal pemberian dosis infus yang tidak sesuai bisa menimbulkan efek negatif pada pasien. Pemeriksaan suhu digunakan untuk menilai kondisi metabolisme di dalam tubuh, dimana tubuh menghasilkan panas secara kimiawi melalui metabolisme. Untuk penyakit tertentu seperti demam berdarah, suhu badan pasien harus senantiasa dipantau oleh perawat. Pada penelitian, dibuat sebuah alat yang memiliki 2 fungsi yaitu memantau tetes infus pasien dan dibandingkan dengan dosis alat standar serta memantau suhu badan pasien secara berkala. Alat ini juga dilengkapi dengan alarm pengingat. Hal ini bertujuan agar, apabila tetes infus atau suhu badan pasien melewati toleransi yang telah ditetapkan, maka alarm yang dipasang akan berbunyi. Sistem yang secara realtime dimonitoring oleh perawat ini dapat mengurangi permasalahan yang timbul karena kelalaian, sehingga perawat tidak secara manual dalam mengatur kecepatan tetesan infus dan meningkatkan pelayanan kepada pasien. Kata kunci: arduino, infus, suhu, sensor,buzzer I.
stabil atau tidak. Terkadang kondisi infuse tidak sesuai dengan dosis yang ditetapkan padahal pemberian dosis infus yang tidak sesuai bisa menimbulkan efek negatif pada pasien.
PENDAHULUAN
Dalam dunia medis, infus adalah tindakan medis yang sering digunakan. Fungsi dari infus sendiri adalah memberikan cairan berupa nutrisi serta obat pada pasien secara konstan dalam waktu dan dosis yang di sarankan dokter. Cairan infus biasanya dimasukan melalui pembuluh darah pada tangan, kaki dan kepala pasien. Jumlah tetesan infus yang dimasukan ke tubuh pasien, biasanya tergantung kondisi dan penyakit pasien sesuai dengan anjuran dokter. Pengaturan jumlah tetes infus per menit ini dilakukan oleh perawat secara manual. Perawat juga harus senantiasa memantau tetesan infus apakah masih
Pemeriksaan suhu digunakan untuk menilai kondisi metabolisme di dalam tubuh, dimana tubuh menghasilkan panas secara kimiawi melalui metabolisme. Untuk penyakit tertentu seperti demam berdarah, suhu badan pasien harus senantiasa dipantau oleh perawat. Dengan demilian perawat selalu membawa termometer ke ruangan pasien untuk memeriksa suhu pasien. Pemeriksaan suhu dengan termometer 1
digitaladalah dengan dijepit diketiak, dibawah lida atau dubur pasien, hal ini akan sangat merepotkan perawat apabila pasien sedang tertidur, apalagi pada bagian ketiak dan dalam mulut. Jika terjadi hal seperti ini, bisa saja akan menunda pemeriksaan.
Arduino uno adalah sebuah board microcontroler yang dapat diprogram sesuai keinginan. Arduino uno memiliki 14 pin I/O, serta 6 buah pin sebagai input analog. Arduino adalah sebuah platform dari physical computing yang bersifat open source.
Atas dasar masalah yang telah diungkapkan pada paragraf pertama dan kedua, maka diperlukan sebuah alat yang bisa membantu perawat untuk memantau kondisi suhu badan pasien secara berkala, sehingga perawat tidak perlu membawa termometer serta tidak mengganggu kenyamanan pasien yang sedang tidur. Diperlukan juga alat yang bisa memantau kondisi tetes infus apakah masih sama dengan dosis yang telah ditetapkan atau sudah berubah. Pada penelitian kali ini, dihasilkan sebuah alat yang memiliki 2 fungsi yaitu memantau tetes infus pasien dan dibandingkan dengan dosis yang telah ditetapkan serta memantau suhu badan pasien secara berkala. Alat ini juga dilengkapi dengan alarm pengingat. Hal ini bertujuan agar, apabila tetes infus atau suhu badan pasien berada dalam kondisi kristis atau melewati toleransi yang telah ditetapkan, maka alarm yang dipasang sebagai indikator akan mengingatkan perawat yang bertugas supaya cepat mengambil tindakan.
Gambar 2. Board arduino uno (sumber : www.convict.lu/htm/rob/ir_us.htm) Tabel 1 . data seet board Arduino
II. LANDASAN TEORI PRINSIP KERJA INFUS Prinsip kerja dari infus sama dengan sifat dari air yaitu mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah sebab ditarik oleh gaya grafitasi bumi. Pada sistem alat infus, terdapat sebuah klem yang dapat mengatur laju tetesan per menit. Perawat akan mengatur jumlah tetes per menit sesuai dari dosis yang telah diberikan oleh dokter.
Mikrokontroler Tegangan pengoperasian Tegangan input yang di sarankan
ATmega328 5V
Batas tegangan input Jumlahl pin I/O
6V-20V 14 pin (6 di antaranya adalah keluaran PWM)
Jumlah pin input analog Arus dc tiap pin I/O Arus dc untuk pin 3,3 V Memori flash
6 pin
SRAM EEPROM Clock
2 KB (ATmega328) 1 KB (ATmega328) 16 Hz
7V-12V
40 mA 50 mA 32 KB (ATmega328) sekitar 0,5 KB di gunakan sebagai boot loader
SENSOR SUHU LM 35DZ LM35DZ adalah sebuah sensor suhu yang outputnya sudah dalam celcius yang memiliki kemampuan penginderaan suhu dari -550C sampai 1500C. IC LM35DZ akan mengkonversikan besaran suhu menjadi besaran tegangan. Dimana IC LM35DZ ini akan mengeluarkan tegangan pada kaki 2 sebagai
Gambar 1. Prinsip kerja infus
ARDUINO UNO 2
membandingkan alat yang dibuat dengan suhu yang terukur pada termometer digital.
output sebesar 10mV untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10C.
Tabel 2 . Alat dan bahan yang digunakan dalam penilitian No
Bahan
1 2 3 4
Leptop Arduino Uno LCD 16x2 Keypad 4x4
1 1 1 1
Pengkodingan program Board programing Sebagai output Input nilai tetes seharusnya
5 6 7 8
LM35 Photodiopda LED Infrared Komperatorhisterisis Penguat lm35
1 1 1 1
IC untu sensor suhu Sensor pendeteksi tetes Sumber photodiode Penghindar nois untuk photodioda Kalibrasi lm35 untuk deteksi suhu badan
9
Gambar 3. Sistem minimum LM35DZ
Jumlah
1
keterangan
Metode Penelitian Secara umum metodologi rancangan penelitian ini terdiri dari beberapa tahap. Langkah pengerjaan penelitian tersebut dapat dilihat melalui diagram blok.
SENSOR PHOTODIODA Photodioda adalah suatu jenis dioda yang nilai resistansinya berubah-ubah apabila intensitas cahaya yang mengenai photodioda berubah-ubah. Dalam gelap nilai tahanannya sangat besar, sehingga tidak ada arus yang mengalir. Semakin besar intensitas cahaya yang mengenai photodioda, maka nilai resistansinya semakin kecil sehingga arus yang mengalir semakin besar. Photodioda lebih peka terhadap cahaya infrared dari pada cahaya tampak.
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang semua kegiatan yang telah dilakukan pada penelitian, baik alat, bahan, pengujian maupun pengukuran. Bahan Dalam penelitian digunakan bahan-bahan untuk merangcang alat pemantau tetes infus dan suhu badan dengan tampilan digital serta alarm pengingat. Bahan utama yang digunakan adalah, board Arduino uno, LCD 16 x 2, keypad 4 x 4, sensor suhu LM35, sensor cahaya photodioda, buzzer, serta rangkaian komperator-histerisis. Alat ukur yang dipakai adalah multimeter, berfungsi sebagai pengukur nilai tegangan keluaran untuk masing-masing sensor. Dipakai pula sebuah termometer digital yang telah beredar di pasaran bertujuan untuk
Gambar 4. Skema rancangan penelitian
Rangkaian pengkondisi sinyal Dua buah resistor 150K yang diparalel membentuk resistor 75K yang diseri dengan kapasitor 1uF. Rangkaian RC-Seri ini merupakan rekomendasi dari pabrik pembuat LM35. Sedangkan resistor 1K5 dan kapasitor 1nF membentuk rangkaian passive low-pass filter 3
dengan frekuensi 1 kHz. Tegangan keluaran filter kemudian diumpankan ke penguat tegangan takmembalik dengan faktor penguatan yang dapat diatur menggunakan resistor variabel. Dengan rangkaian ini, terbukti tegangan keluaran rangkaian ini jauh lebih stabil dibandingkan tegangan keluaran rangkaian dasar. Dengan demikian akurasi pengukuran telah dapat ditingkatkan. Tegangan keluaran dari pengkondisi sinyal dapat langsung diumpankan ke ADC pada arduino.
Gambar 7. Kooperator - histerisis menggunakan IC LM339
LCD (Liquid Crystal Display) Untuk dapat menampilkan data karakter ke LCD maka koneksi mikrokontroller dan LCD dapat dijelaskan sebagai berikut. Data masukan untuk penampil LCD diberikan melalui pin output 3-8 pada arduino. Sedangkan untuk mengontrol LCD Pada rangkaian display dipasang komponen potensio meter 5K Ohm yang berfungsi sebagai pengatur kecerahan dari LCD. Sumber tegangan yang diberikan sebesar 5 V. Setelah semua rangkaian sudah siap, maka berikut yang dilakukan adalah memasang semua sensor, LCD, buzzer, dan keypad pada board arduino. Pekerjaan selanjutnya adalah proses pengkodingan program.
Gambar 5. Rangkaian pengkondisi sinyal LM35
Sensor photodioda Untuk rangkaian led-infrared dan photodioda rangkai terpisah, dengan kabel yang panjang agar dapat dipasang pada botol infus yang telah digantung.
Gambar 8. Rancangan alat yang telah siap menuju ke tahap pengkodingan program
Gambar 6. Rangkaian sensor photodioda
Proses pengkodingan menggunakan Software yang telah disediakan oleh perusahaan arduino, yang dapat kita download secara gratis pada situs arduino. Bahasa yang digunakan untuk proses pengkodingan program adalah bahasa C, namun pada arduino lebih memudahkan penguna, kerena telah tersedia berbagai library sehingga memudahkan dalam proses pengkodingan.
Komperator-histerisis Membuat rangkaian komperator dengan histerisis untuk photodioda. Pada gambar Vinput merupakan V dari photodioda yang masuk ke komperator. Vcc adalah 5v yang merupakan tegangan dari arduino, dan Vout masuk ke board arduino. 4
IV.
,P2=36,64 dan P3=36,73. Hasil tersebut akan di bandingkan dengan pengukuran oleh TS
HASIL DAN PEMBAHASAN Pengukuran suhu
Terlihat bahwa selisih nilai antara dua alat ini yang merupakan pengukuran sampel P1, P2, P3 adalah : )
Pengukuran dilakukan dengan memberikan panas dengan suhu tertentu pada sensor LM35 dan diukur dengan tegangan output yang dihasilkan. Kemudian dibandingkan dengan tegangan output sensor LM 35 dari data book. 0 Pada saat suhu C, output sensor LM35 mengeluarkan tegangan 0 volt. Setiap kenaikan 0 1 C, output sensor LM35 akan naik sebesar 10 mVolt. Sensor LM35 membutuhkan power supply sebesar 5 volt. Pada penilitian ini menggunakan tegangan 5 volt yang merupakan keluaran dari Arduino. Untuk mengetahui nilai error dari sensor LM35 di gunakan persamaan (
)
( )
(
Tabel 4 . Data pengukuran Suhu pasien dengan alat penantau suhu badan yang telah di buat. P1 Ke-1
)
)
Tabel 3 . Pengukuran Sensor LM35 (merupakan kisaran suhu orang dalam kondisi stabil dan sakit) SUHU (0C)
OUTPUT LM35 (mV)
OUTPUT LM35 Dari databook (mV)
Error
32
316
320
1,25
33
322,6
330
2,24
34
345
340
1,45
35
354
340
1,45
36
362
360
0,55
37
375
370
1,35
38
384
380
1,05
39
389
390
2,56
40
403
400
0,75
41
409
410
0,25
42
416
420
1,25
P2
P3
TS
T Alat
TS
T Alat
TS
T Alat
36,6
36,64
36,6
36,86
36,6
36,86
Ke-2
36,54
36,54
36,54
Ke-3
37
37,24
36,86
Ke-4
36,54
36,54
37
Ke-5
36,86
36,86
36,54
Ke-6
36,76
35,86
36,76
Ke-7
36,86
36,86
36,54
Ratarata
36,74
36,68
36,73
Keterangan : P1 : Pengukurang pasien 1 P2 : Pengukurang pasien 2 P3 : Pengukurang pasien 3 TS : Termometer digital yang telah beredar di pasaran T Alat : Termometer yang di rancang dari LM 35
Pendeteksi tetes infus Untuk pengujian perhitungan kebenaran tetes per menit pada alat yang dirancang maka dilakukan pengambilan data pada setingan tetes per menit antara 20 tetes, 30 tetes, 60 tetes dan 120 tetes permenit. Terlebih dahulu infus diseting tetes permenit secara manual dengan bantuan alat berupa jam tangan. Pada data ini bertujuan untuk mencari tahu apakah ada selisih jumlah tetes real time dengan jumlah tetes yang sudah ditetapkan.
Dari data pada tabel 3, di dapat rata-rata nilai error sensor LM35 sebesar 1,29 %. Tabel 4 merupakan data hasil pengukuran suhu badan dengan alat yang di buat, serta data pengukuran dengan Termometer digital yang beredar di pasara. Pada tabel terlihat bahwa rata pengukuran tiap sampel adalah P1=36,74 5
58 2 tetes/menit Off tetes/menit 57 3 tetes/menit On Ke-2 tetes/menit 57 3 tetes/menit On Ke-3 tetes/menit 57 3 tetes/menit On Ke-4 tetes/menit Tabel 5.d. Pendeteksi untuk 120 tetes pada saat infuse mengalami penyumbatan Ke-1
Pada tabel 5.a dan 5.b terlihat bahwa tidak ada selisih antara perhitungan alat dengan jumlah tetes yang telah diatur karena itu buzzer berada dalam keadaan off. Tabel 5.a. Pendeteksi untuk 20 tetes pengukuran
hitungan Selisih Sensor perhitungan Arduino 20 0 tetes/menit Ke-1 tetes/menit 20 0 tetes/menit Ke-2 tetes/menit 20 0 tetes/menit Ke-3 tetes/menit 20 0 tetes/menit Ke-4 tetes/menit Tabel 5.b. Pendeteksi untuk 30 tetes
buzzer
Pengukuran
Selisih perhitungan
buzzer
0 tetes/menit
Off
0 tetes/menit
Off
0 tetes/menit
Off
0 tetes/menit
Off
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4
Hitungan Sensor Arduino 30 tetes/menit 30 tetes/menit 30 tetes/menit 30 tetes/menit
Pengukuran Off Off
Ke-1
Off
Ke-2
Off
Ke-3 Ke-4
Pada tabel 5.c dan 5.d, terlihat bahwa apabila terjadi penyumbatan pada infus maka alarm akan berbunyi yang bertujuan untuk memperingatkan perawat yang bertugas untuk sesegera mungkin mengambil tindakan. Tabel 5.c. Pendeteksi untuk 60 tetes pada keadaan infuse mengalami penyumbatan Selisih perhitungan
buzzer
0 tetes/menit
Off
4 tetes/menit
On
4 tetes/menit
On
4 tetes/menit
On
Dari hasil pengujian dan analisa yang telah dilakukan pada perancangan alat pemantau tetes infus dan suhu badan dengan tampilan digital berbasis arduino uno dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Pada tugas akhir ini telah berhasil merealisasikan perangkat pemantau tetesan infus sekaligus suhu badan pasien dengan tampilan digital. 2. Sistem yang direalisasikan sudah bersifat realtime. 3. Buzzer akan bunyi disaat kecepatan tetes lebih lambat 3 tetes/menit atau lebih cepat 3 tetes/menit dari kecepatan yang sudah ditentukan. Saran Pengembangan selanjutnya untuk memaksimumkan kerja dari alat pemantauan tetes infuse dan suhu badan : 1. Rangkayan komperator histerisis harus lebih baik lagi karena pada alat ini, di tempat yang sangat terang sensor photodiode mengalami kesulitan dalam membaca tetes infus. 2. Penggunaan sensor tambahan pada botol infus akan lebih baik karena dapat mengetahui kapan infus akan habis 3. Memanfaatkan teknologi untuk memantau suhu badan dan tetes infus menggunakan handphone
Pada program alat telah ditetapkan toleransi tetes untuk menyalakan alarm (buzzer) yang berada pada rentang -3 tetes permenit dan +3 tetes permenit. Jika infus berada dalam keadaan tersebut maka buzzer akan menyala.
Hitungan Sensor Arduino
Selisih perhitungan
V. KESIMPULAN
Proses pengambilan data pemantauan tetes infus tidak langsung ditancapkan jarum infus kepada pasien, maka pada pengambilan data untuk 60 tetes dan 120 tetes permenit, jarum infus diganti dengan jarum yang berdiameter lebih kecil. Hal ini bertujuan sebagai perlakukan seolah-olah infus berada dalam keadaan tersumbat.
Pengukuran
Hitungan Sensor Arduino 120 tetes/menit 116 tetes/menit 116 tetes/menit 116 tetes/menit
buzzer
6
VI. REFERENSI Artikel jurnal 1. Fikri. 2013. Rancang Bangun Prototipe Monitoring Berbasis
Suhu
O.S
Tubuh
Android
Manusia
Menggunakan
Koneksi Bluetooth. TEKNIK POMITS 2. D.F. Anggraini. 2012.
Pengembangan
Sistem Monitoring Tetesan Infus Pada Ruang Perawatan Rumah Sakit, Tersedia di,
http:www.Distrodoc.com/287211,
diakses 2 Mei 2015. 3. Rahmawati. 2012. Rancang bangun alat pengukur suhu tubuhdengan tampilan digital
dan
keluaran
mikrokontroller
avr
suara ATmega
berbasis 8535.
Monitor, Vol , No. 1 4. Kokoh S A. 2011. Rancang bangun alat pengaturan jumlah tetes pada pasien dan monitoring jarak jauh dengan PC. ITS. 5. Djuandi. 2011. Pengenalan arduino. Dari www.tokobuku.com 6. Texas Instruments. 2015. LM35 Pecision Centigrade Temperature Sensors. 7. Yusmaninita.
2009.
Rasionalitas
penggunaan obat. RSUP. H. Adam Malik Buku 1. Michael
Margolts.
2012.
Arduino
CookBook. ISBN: 978-1-449-31387-6 2. Kimmo Karvinen & Tero Karvinen. 2014. Measure the World with Electronics, Arduino, and Raspberry Pi. ISBN: 978-1449-36708-4
7