P U T U S A N NOMOR 233/PDT/2014/PT.PBR
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA; Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam peradilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dibawah ini dalam perkara antara :
SUKARNI BIN H. SULAIMAN, Umur 58 Tahun, Agama Islam, Pekerjaan Tani/Pekebun, NIK 1409110502550001, Alamat Desa Seberang Pulau Busuk Kecamatan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi, dalam hal ini diwakili oleh Kuasanya: ABDUL WAHAB.AM, SH, Advokat/Pengacara pada kantor hukum AW dan REKAN, Yang berkantor di Jalan Sepakat, Perum Kulim Permai Blok A.10 Kulim Pekanbaru dan Desa Pulau Panjang Cerenti
Kuansing-Riau. Berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tanggal 10 September 2013 selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT/PEMBANDING;
MELAWAN:
Drs. H. IDAILANI ROSI BIN SAHAK, Umur 73 Tahun, Agama Islam, Pekerjaan Pensiunan Pegawai Negeri Pemko Pekanbaru, Alamat Jalan Cemara Ujung No. 132 Rt.4 Rw.II Gobah, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sail Pekanbaru, Riau, selanjut disebut sebagai TERGUGAT/TERBANDING;
PENGADILAN TINGGI TERSEBUT; Telah membaca : 1. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Pekanbaru tanggal 11 Desember 2014 Nomor 233/Pen.Pdt/2014/PT.PBR tentang penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara antara kedua belah pihak tersebut di atas;
Halaman 1 dari 24 Putusan Nomor 233/PDT/2014/PT.PBR
2. Berkas perkara berikut surat - surat lainnya yang berhubungan dengan perkara tersebut serta turunan resmi putusan Pengadilan
Negeri
Rengat Nomor 16/Pdt.G/2013/PN.RGT tanggal 19 Mei 2014;
TENTANG DUDUKNYA PERKARA :
Mengutip Surat Gugatan Penggugat yang isinya adalah sebagai berikut : 1. Bahwa telah terjadi perkawinan
orang tua penggugat yang bernama
H.SULAIMAN Bin H.Husin Dengan penghulu
sakti.
Dari
JALIMAH Binti Suhut gelar dt
perkawinan/pernikahan
tersebut
mempunyai
keturunan 2 orang Anak laki laki yakni: 1.SUKARNI Bin H.Sulaiman. 2.M A S R I Bin H,Sulaiman.
2. Bahwa dalam perkawinan/pernikahan kedua orang tua penggugat, memiliki beberapa bidang Kebun karet, diantaranya terletak:
2.1.
Dipetai dusun 1, Rt 01 Rw 01 Rimbo Batang Kandi, Desa
Seberang Pulau Busuk, Kecamatan Inuman, Kabupaten Kuantan Singgingi, Propinsi Riau Dengan ukuran
dan Batas batas sebagai
berikut: - Sebelah Timur 318 m bersepadan dengan suli. - Sebelah Barat
323 m bersepadan dengan Yusran.
- Sebelah Utara
165 m bersepadan dengan Nurdin.
- Sebelah Selatan 56 m bersepadan dengan Icut.
2.2.
Dipetai dusun 1,Rt 01Rw 01 Rimbo batang kandi atap seng, desa
seberang
pulau
busuk,
Kecamatan
Inuman,Kabupaten
Kuantan
Singingi.dengan ukuran dan batas batas sebagai berikut: - Sebelah Timur 304 m bersepadan dengan Jalan rimbo S imambu. - Sebelah Barat 242 m bersepadan dengan H.Yasmiri. - Sebelah Utara 131 m bersepadan dengan Rawa. - Sebelah Selatan179 m bersepadan dengan Amut/Anun.
Halaman 2 dari 24 Putusan Nomor 233/PDT/2014/PT.PBR
3. Bahwa tanah kebun karet yang terletak di Petai dusun I, Rt 01 Rw 01 Rimbo Batang Kandi, Desa Seberang Pulau Busuk Kecamatan Inuman, Kabupaten Kuantan Singingi, dibeli oleh orang tua Penggugat pada tahun 1956 kepada AJO BAKA (sekarang sudah almarhum), Sebelum almarhum pulang ke Pariaman Sumatera Barat, dengan luas lebih kurang 6 Ha. Dan iyanya juga meninggalkan amanah, bahwa jika nanti anak perempuanya (alm AJO BAKA) yang bernama DARLISWATI (saat itu masih bayi), jika sudah dewasa dan sampai waktunya menikah tolong dibelikan kelambu.
4. Bahwa semenjak tanah kebun tersebut dibeli oleh orang tua penggugat, Maka kebun tersebut Dideres/ditakek oleh penggugat dan orang tuanya, yang bisa menghasilkan karet sebanyak 25 Kg/hari,dan pada th 2003 hanya menghasilkan karet 8 Kg/Hari.
5. Bahwa pada tahun 2004 karena kebun karet tersebut sudah tua, maka penggugat menumbang dan menanam kembali dengan karet di lahan tanah tersebut yang dikerjakan oleh sdr Suli dengan sistem bagi hasil (Paduo tanam) dengan PENGGUGAT.Dan pada tahun 2011 dilakukan pembagian hasil penanaman/pembangunan kebun tersebut, dan bagian PENGGUGAT
mulai
dideres/ditakek
kebun
tersebut
dengan
hasil/produksi sebanyak 45 Kg/Hari.
6. Bahwa pada sekitar bulan Maret 2012, tergugat melaporkan penggugat kepada Kapolsek Cerenti, Kabupaten Kuantan Singingi Riau, dengan Nomor polisi: CERENTI
Tanggal
No.Pol.LP/05/III/2012/RIAU/RES KUANSING/SEK 14
Maret
2012,Tentang
Pengerusakan
dan
Penggelapan hak atas lahan Ahli Waris Alm MENTI SIDIN.
7. Bahwa didalam penyelesaian/mediasi di kantor Polisi Sektor Cerenti, antara penggugat dengan tergugat tidak terdapat penyelesaian, dan pada akhirnya penggugat DIPAKSA dan atau MERASA TERPAKSA agar menanda tangani:
Halaman 3 dari 24 Putusan Nomor 233/PDT/2014/PT.PBR
1. Hasil musyawara/mediasi antara pihak Idailani (tergugat) dan sukarni (penggugat), tentang lahan alm.H. HUSIN dan alm. Menti Sidin, Hari Senin Tanggal 23 April 2012. 2. Berita acara peninjauan dan pengukuran lokasi lahan alm. MENTI SIDIN dan alm. H.HUSIN.Tertanggal 28 April 2012. 3. Denah hasil peninjauan dan pengukuran lahan alm. MENTI SIDIN dan lahan alm H.HUSIN Pada Hari Sabtu Tanggal 28 April 2012. 4. Surat pernyataan damai,Tertanggal 05 Mei 2012. 5. Surat pernyataan,Tertanggal 05 Mei 2012. 6. Surat kesepakatan bersama,Tertanggal 02 Juni 2012 ( surat terlampir).
8. Bahwa dengan dipaksakan dan terpaksa penggugat harus menanda tangani surat surat tersebut diatas, dan realisasi dilapangan penggugat sangat dirugikan dan karena lahan kebun milik orang tua penggugat dan penggugat yang terletak di Petai dusun 1 Rt.01,Rw.01 Rimbo Batang Kandi dirampas, dan sampai dengan didaftarkanya gugatan ini, kebun tersebut lebih kurang seluas 2Ha, di deres/ditakek oleh sdr ITA (Orang suruan/kroni Tergugat). dan kebun tua yang terletak di Petai Dusun 1,Rt 01,Rw 01 Rimbo Batang Kandi Atap Seng, yang berisikan batang karet sebanyak 102 batang, yang dulunya dideres/takek oleh penggugat dengan hasil karet 8Kg/Hari, ditebang (Ditumbang) dan dirampas oleh tergugat dan kroninya, dan sekarang sudah ditanam kembali dan dikuasai oleh Tergugat.
9. Bahwa dengan adanya perbuatan melawan hukum oleh TERGUGAT, menyebabkan timbulnya kerugian bagi PENGGUGAT, baik Moril maupun
Materil.
Sebagaimana
ditegaskan
dalam
pasal
1365
KUHPerdata. Bahwa setiap perbuatan melawan hukum yang oleh karenanya menimbulkan kerugian pada orang lain, mewajibkan orang
yang
kerena
kesalahannya,
menyebabkan
kerugian
itu
mengganti kerugian. Adapun kerugian material penggugat dengan rincian sebagai berikut:
A.pada
Halaman 4 dari 24 Putusan Nomor 233/PDT/2014/PT.PBR
kebun yang terletak di Petai dusun 1 Rt 01,Rw 01 batang kandi ( kebun asal dari Ajo baka)
.
- Hasil karet dideres/ditakek per hari ( 2 Ha ) = 30 Kg. - lama dideres/ditakek oleh tergugat/kroninya =450 Hari - Harga karet saat sekarang di lokasi
= Rp 7000/kg
- 30 Kg perhari x 450 (Jml hr)xRp.7000
=Rp.94.500.000,-
Jadi total kerugian Penggugat sebesar Rp.94.500.000,-(Sembilan puluh empat juta lima ratus ribu rupiah)
B. kebun Yang terletak Petai Dusun 1,Rt 01,Rw 01 Batang Kandi Atap Seng - Batang karet yang ditumbang/ditebang Tergugat= 102 Batang - Hasil karet dideres/ditakek dari 102 Btg
= 8 Kg/Hari
- Harga karet saat sekarang dilokasi
= Rp7000/Kg
- 8 Kg Perhari x450 (Jml Hr ) x 7000
=Rp25.200.000.-
- Jadi total kerugian Penggugat sebesar Rp25.200.000.Jadi total ke 2 bidang kebun (A).Rp.94.500.000 +(B) Rp. 25.200.000 = Rp.119.700.000.-(Seratus sembilan belas juta tujuh ratus ribu rupiah} Catatan: Jumlah hari terhitung dari tgl 5 Juni 2012 .s/d Tgl pendaftaran surat gugatan ini.
Berdasarkan uraian yang telah diuraikan diatas, maka penggugat dengan segala kerendahan hati memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Rengat yang menangani perkara ini berkenan memutuskan:
PRIMAIR 1. Mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya 2. Menyatakan
secara
hukum
tergugat
bersalah
melakukan
perbuatan melawan hukum Dan melakukan perampasan lahan tanah kebun penggugat 3. Menghukum kepada tergugat untuk meletakan sita jaminan dengan menyita sebidang tanah beserta bangunan yang ada diatasnya, yang terletak di jalan Cemara Ujung, No.132 Rt.4 Rw.II
Halaman 5 dari 24 Putusan Nomor 233/PDT/2014/PT.PBR
Gobah, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sail Pekanbaru Riau, dengan batas batas sebagai berikut: -
Sebelah Utara berbatas dengan Jalan Cemara Ujung.
-
Sebelah Selatan berbatas dengan Tanah & Rumah Suwan
-
Sebelah Barat berbatas dengan Jalan/Gang
-
Sebelah Timur berbatas dengan Tanah&Rumah Ahyar.
4. Menyatakan secara hukum (1) surat hasil musyawara/mediasi antara fihak Idailani dan Sukarni tentang lahan H.Husin dan Menti Sidin tertanggal
23
april
2012.
(2)
surat
berita
acara
peninjauan dan pengukuran lokasi lahan alm Menti Sidin dan alm H. Husin tertanggal 28 april 2012. (3) denah hasil peninjauan dan pengukuran lahan alm Menti Sidin dan lahan alm H. Husin tertanggal 28 april 2012. (4) surat pernyataan damai tertanggal 05 mei 2012. (5) surat pernyataan tertanggal 05 mei 2012 dan (6) surat kesepakatan bersama Tertanggal 2 Juni 2012 serta surat surat yang lainya yang berkaitan dengan sangketa lahan kebun ini dan yang
ditanda tangani oleh baik PENGGUGAT mauapun
TERGUGAT, Di nyatakan tidak sah, Dan menyatakan Bahwa 2 (dua) Bidang tanah kebun sangketa tersebut adalah SAH HAK MILIK PENGGUGAT. 5. Menghukum tergugat untuk menyerahkan lahan tanah sengketa kepada penggugat dalam keadaan bebas dan kosong dari hak miliknya dan hak milik orang lain yang berada di atasnya,Serta membayar kerugian yang diderita oleh Penggugat sebesar Rp.119.700.000,-Dengan seketika 6. Menghukum para tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini. 7. Menyatakan bahwa keputusan ini dapat dijalankan lebih dahulu (Uitvoerbaar bij voorrad) Meskipun ada perlawanan Banding, Kasasi maupun Verzet. SUBSIDAIR Jika majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain, Penggugat Mohon keputusan yang seadil adilnya (Ex aequo et bono).
Halaman 6 dari 24 Putusan Nomor 233/PDT/2014/PT.PBR
Menimbang bahwa atas gugatan Penggugat tersebut pIhak Tergugat telah mengajukan jawaban yang isinya sebagai berikut : 1. Bahwa saudara Sukarni sebagai Penggugat adalah anak H.Sulaiman dari istri ke-3 dengan Jalimah yang kawin/menikah pada tahun 1958. Sebelumnya H.Sulaiman sudah kawin/menikah dengan Dayang istri pertama dan Maryam istri kedua. Adapun pekerjaan H.Sulaiman pada waktu itu adalah sebagai Tukang Jahit pakaian laki-laki di Kebanjaran, Pulau Busuk, Inuman. Pada tahun 1956 H.Sulaiman beralih profesi pekerjaan sebagai Toke Bangsal, disamping itu mengurus kebun getah atas nama Jalimah dan Rahimah kakaknya dan adik perempuannya. Kebun karet tersebut berasal dari peninggalan orang tuanya H. Husin/Fatimah yang sudah meninggal dunia. Sebelum orang tuanya meninggal
dunia,
diperuntukkan/diberikan
kebun kepada
getah/karet anak-anak
tersebut perempuannya
telah yang
bernama Jalimah dan Rahimah yang terletak di Pondok Atap Seng. Sebelumnya kebun getah/karet tersebut diurus H. Musa abang kandung dari H. Sulaiman dan setelah H. Musa meninggal dunia diurus oleh H. Sulaiman. Bahwa berdasarkan Hukum Adat yang sampai sekarang diakui oleh Negara dan berlaku di Rantau Kuantan, bahwa harta rumah tangga, tanah perladangan dan perkebunan apabila orang tuanya meninggal dunia, harta-harta peninggalan tersebut diwarisi oleh anak-anak perempuannya. Apabila anak-anak perempuan tidak ada barulah diwarisi oleh anak laki-laki. Oleh sebab itu fungsi anak laki-laki hanya sebagai pelindung dan mengurus harta dari kakak dan adik perempuannya ; Kebetulan saudara Sukarni lahir dan setelah besar diketahuinya orang tua/ayahnya Toke Bangsal dan mengurus kebun getah/Karet kakak dan adiknya Jalimah/Rahimah di Pondok Atap Seng. Dan kebun getah/karet inilah yang diakui oleh saudara Sukarni kepunyaan orang tuanya H. Sulaiman, dimana ia tidak tahu asal usul tanah kebun getah/karet. Sedangkan kakak dan adiknya lain ibu dan umurnya jauh lebih tua dari saudara Sukarni, mengetahui persoalan yang sebenarnya bahwa kebun getah/karet bukan kepunyaan orang tua H. Sulaiman, maka anak anak H Sulaiman dari istri pertama dan kedua tidak pernah menuntut dan
Halaman 7 dari 24 Putusan Nomor 233/PDT/2014/PT.PBR
mempersoalkan tanah kebun getah/karet tersebut (surat keterangan terlampir) . 1.1 Bahwa Penggugat dalam perkawinan/pernikahan, katanya orang tua penggugat mempunyai/memiliki beberapa kebun getah/karet yang terletak di Dusun Petai RT.01 RW.01 Rimboh Batang Kandi Desa Seberang Pulau Busuk kecamatan Inuman kabupaten Kuansing. Bahwa sepengetahuan saya sebagaii tergugat, orang tua saudara Sukarni H. Sulaiman tidak pernah mempunyai tanah kebun getah/karet di Pondok Atap Seng, baik tebas tebang maupun dibeli sendiri oleh orang tuanya H. Sulaiman. Saya tahu benar keadaan H. Sulaiman hanya menumpang hidup di kebun kakak dan adiknya Jalimah/Rahimah, karena saya dibesarkan di Dusun Petai tersebut dan sebagian besar kebun-kebun getah/karet di Pondok Atap Seng di Petai adalah milik ayah dari orang tua saya H. Abdullah dan datuk saya Menti Sidin ayah dari ibu saya . Jadi tanah kebun getah/karet yang diakui saudara Sukarni sebagai kebun
orang tuanya H.
Sulaiman adalah tanah kebun getah/karet datuk saya Menti Sidin Gelar Raja Alam yang diserobot dan dirampas saudara Sukarni tahun 2004 bekerja sama dengan saudara Suli yang sudah dapat diselesaikan antara kedua belah pihak secara damai . 1.2 Adapun yang diakui saudara Sukarni sebagai tanah kebun karet orang tuanya di Petai, Dusun I RT.01 RW.01, Rimbo Batang Kandi, Pondok Atap Seng Desa seberang Pulau Busuk adalah karangan bohong belaka saudara Sukarni karena yang dimaksud adalah tanah kebun getah/karet nenek saya Jalimah dan Rahimah berasal dari peruntukan/pemberian orang tuanya H.Husin/Fatimah sebagai saya jelaskan di atas ; 2. Menurut saudara Sukarni sebagai penggugat, bahwa orang tuanya H. Sulaiman pernah membeli kebun getah/karet tahun 1956 kepada Ajo Baka seluas lebih kurang 6 hektar dimana waktu itu Ibu Sukarni belum kawin/menikah dengan H. Sulaiman. Jadi adalah merupakan karangan bohong belaka saudara Sukarni, karena saya tahu benar waktu itu saya sudah duduk sekolah menengah pertama (SMEP) di Taluk Kuantan. Saya adalah cucu tertua dari Datuk Menti Sidin. Sepengetahuan saya Ajo Baka hanya mempunyai tanah kebun getah/karet pemberian bapak
Halaman 8 dari 24 Putusan Nomor 233/PDT/2014/PT.PBR
angkatnya Datuk saya Menti Sidin seluas lebih kurang satu hektar atau 6 cacar pohon getah/karet sebagai pampasan kerja jerih payahnya membantu Datuk Menti Sidin membuka kebun getah/karet yang dianjurkan pemerintahan penjajahan Balanda atau lebih dikenal di Rantau Kuantan masa kupon waktu itu . Untuk dimaklumi bahwa berdasarkan hukum adat di Rantau Kuantan orang pendatang tidak dibolehkan mengambil tanah atau menebang hutan karena hutan kepunyaan ulayat atau suku di Rantau Kuantan. Jadi mustahil Ajo Baka pendatang (perantau) dari Pariaman Sumatera Barat mempunyai kebun getah/karet seluas lebih kurang 6 hektar . Kebohongan saudara Sukarni (penggugat) dapat diketahui dari rekayasa palsu Surat Pengesahan Jual Beli antara H. Sulaiman dengan Ajo Baka yang dikeluarkan oleh penghulu Adat Nan Berempat ke Negerian Inuman nomor 010/PAKI/08/09 tahun 2009, apakah mungkin dan masuk akal sehat jual beli tanah kebun getah/karet tahun 1956 disahkan oleh Penghulu Adat Nan Berempat ke Negerian Inuman tahun 2009 yang tidak mengetahui duduk permasalahannya, karena Penghulu Adat tersebut belum lahir dan pengesahan 53 tahun kemudiannya . Kewenangan surat pengesahan jual beli tanah hak Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) sesuai dengan ketentuan Badan Pertanahan (Agraria). Saya sebagai tergugat sudah melaporkan kepada Kapolsek Inuman, Cerenti tanggal 20 Februari 2012 tentang pemalsuan surat pengesahan jual beli tanah tersebut . 3. Bahwa setahu saya sebagai tergugat orang tua saudara Sukarni H. Sulaiman tidak pernah mempunyai/memiliki membeli kebun gatah/karet di Pondok Atap Seng maupun di sekitarnya. Jadi pernyataan saudara Sukarni
(penggugat)
adalah
bohong
belaka.
Kebun
getah/karet
dideres/ditakik saudara Sukarni (penggugat) adalah kebun getah/karet Alm.Menti Sidin Gelar Raja Alam, Datuk tergugat ayah dari ibu tergugat, jadi bukan kebun getah/karet yang dibeli orang tua saudara Sukarni H. Sulaiman . Adapun orang tua saudara Sukarni H. Sulaiman tidak pernah memotong/menakik getah/karet akan tetapi hanya sebagai Toke Bangsal sambil mengurus kebun getah/karet kakak dan adiknya Jalimah dan
Halaman 9 dari 24 Putusan Nomor 233/PDT/2014/PT.PBR
Rahimah,
hanya
menumpang
mencari
nafkah
untuk membiayai
kehidupan keluarganya dan anak-anaknya baik dari isteri pertama maupun isteri kedua dan saudara Sukarni (penggugat) dan adiknya dari isteri ketiganya yang masih duduk dibangku pelajaran pada waktu itu. Untuk jelasnya lihat surat keterangan pengakuan saudara Yulinar dan Erini (terlampir) anak H. Sulaiman dari isteri kedua Maryam yang pada waktu itu sama sekolah dengan tergugat di Taluk Kuantan SKP (sekolah Kepandaian Putri). 4. Adapun kebun getah/karet yang ditebang (ditumbangkan) saudara Sukarni tahun 2004 bekerja sama dengan saudara Suli setelah adik tergugat (bernama Darman) yang mengurusnya meninggal dunia dan kebun getah/karet tersebut tidak ada yang mengurusnya, keadaan situasi tersebut dimanfaatkan oleh saudara Sukarni menyerobot/ merampas hak dengan melakukan pengrusakan, menebangi pohonpohon getah/karet tua dan ditanaminya kembali dengan alasan kebun getah/karet dibeli oleh orang tuanya H. Sulaiman tahun 1956 kepada Ajo Baka, sedangkan Ajo Baka adalah anak angkat Datuk saya Menti Sidin sebagai pembantu pekerja saja, jadi tidak mempunyai kebun getah/karet seluas 6 hektar . 5. Benar tergugat pada tanggal 20 Februari 2012 telah melaporkan saudara Sukarni (penggugat) kepada Kapolsek Inuman, Cerenti karena telah melakukan perbuatan melawan hukum menyerobot/ merampas hak atas lahan tanah kebun getah/karet Alm.Menti Sidin Gelar Raja Alam di Pondok Atap Seng dengan jalan merusak, menebang pohon getah/karet tua
dan
menanaminya
kembali
seluas
lebih
kurang
6
hektar
sebagaimana telah dijelaskan di atas . 6. Bahwa setelah dilakukan pelaporan ke Kapolsek Inuman, Cerenti dan dilakukan pemeriksaan kepada terlapor oleh Kapolsek Inuman, Cerenti saudara Sukarni (penggugat) mengalami sok dan linglung dan akhirnya muntah-muntah di kantor Polisi tersebut . Atas saran salah seorang keluarga yang menemaninya pada waktu itu meminta kepada pemeriksa supaya pemeriksaan ditangguhkan dulu. Setelah pemeriksa melaporkan hasil pemeriksaan kepada atasanya Kapolsek, maka atas permintaan dari keluarga terlapor kepada kepolisian supaya dilakukan Mediasi dengan pihak pelapor dengan pihak terlapor dengan alasan bahwa
Halaman 10 dari 24 Putusan Nomor 233/PDT/2014/PT.PBR
kedua belah pihak masih ada pertalian/hubungan keluarga. Bapak Kapolsek dengan bijaksana merespon permintaan keluarga terlapor tersebut. Kemudian bapak Kapolsek menyarankan kepada kedua belah pihak pelapor dan terlapor untuk melakukan mediasi. Kami pihak pelapor mempertimbangkan dengan sebaik baiknya anjuran/saran dari Bapak Kapolsek dan Pelapor berkonsultasi dengan penasihat hukum pelapor Prof. Mar Bakri,SH dan akhirnya pelapor menerima saran/anjuran Kapolsek untuk melakukan mediasi . Dalam musyawarah antara pihak pelapor dan terlapor disepakati prinsip-prinsip mediasi tanggal 23 April 2012 terlampir dalam berkas penyelesaian sengketa lahan Almarhum Menti Sidin tanggal 2 Mei 2012. Dalam melakukan mediasi di kantor Kapolsek Inuman,Cerenti antara pihak pelapor dan terlapor tidak ada paksaan sama sekali dan hasilnya adalah murni kesepakatan kedua belah pihak, sedangkan pihak kepolisian hanya bertindak sebagai fasilitas saja (penengah). Jika saudara Sukarni merasa dipaksa dfan atau terpaksa, itu adalah karena ketidak siapan mentalnya sajak karena ia
sudah
merasa dirinya
bersalah
disebabkan
perbuatan yang
dilakukannya sendiri sudah melanggar perbuatan melawan hukum secara tidak disadarinya. Jadi hasil mediasi benar-benar adalah hasil kesepakatan kedua belah pihak yang bersengketa yang dituangkan dalam bentuk tertulis apa-apa yang sudah dicapai dan disepakati untuk dijadikan pegangan kedua belah pihak. 7. Adapun saudara Sukarni sebagai terlapor merasa dipaksa dan terpaksa untuk menanda tangani surat yang ditanda tanganinya adalah karena kasus yang dihadapi kurang dipahaminya dan tidak siap mental saja dan apa yang dilakukannya adalah perbuatan melawan hukum yang merugikan orang lain . Kebun getah/karet tua yang berisikan batang getah/karet sebanyak seratus dua batang yang diakuinya sebagai kebun orang tuanya H. Sulaiman adalah bohong belaka karena kebun getah/karet tersebut adalah
kebun
getah/karet
H.
Husin/Fatimah
yang
sudah
diperuntukkan/diberikan kepada anak-anak perempuannya sebelum meninggal dunia sebagaimana sudah dijelaskan tergugat di atas. Jadi dalam hal ini kami sebagai tergugat tidak pernah melakukan perbuatan melawan hukum seperti apa yang dituduhkan kepada kami sebagai
Halaman 11 dari 24 Putusan Nomor 233/PDT/2014/PT.PBR
tergugat, akan tetapi justru yang bersangkutan penggugat telah berusaha memutar balikkan fakta-fakta yang sebenarnya dengan kebohongannya. 8. Adapun tuduhan penggugat kepada tergugat melakukan perbuatan melawan hukum bahwa berdasarkan apa yang sudah tergugat jelaskan dan uraikan di atas dengan fakta-faktanya adalah bertolak belakang dan kebalikannya sama sekali yakni dalam hal ini penggugatlah yang melakukan perbuatan melawan hukum dengan kebohongannya dan memutar balikkan fakta-fakta yang sebenarnya dan justru sangat dirugikan dalam sengketa ini baik material maupun moril oleh penggugat adalah tergugat sendiri atas perbuatan sebagai berikut : a. Kerugian Material adalah : -
Pohon
getah/karet
yang
ditebang/ditumbangkan
oleh
penggugat adalah kebun pohon getah/karet Almarhum Menti Sidin bekerja sama dengan saudara Suli pada tahun 2004 seluas lebih kurang 6 hektar. -
Produksi rata-rata sehari 1 hektar adalah 4 kg.
-
Produksi rata-rata sehari adalah 6x4 kg= 24 kg.
-
Dalam satu bulan dipotong rata-rata = 16 hari
-
Dalam satu tahun dipotong rata-rata = 192 hari
-
Pemotongan selama 7 tahun sampai tercapainya kesepakatan perdamaian yaitu 7 x 192 hari = 1.344 hari.
-
Produksi selama 7 tahun yaitu 1.344 x 24 kg = 32.256 kg
-
Harga karet rata minimal 1 kg dari tahun 2005 sampai dengan 2011 yaitu Rp5000,00 per kg
-
Jumlah total kerugian selama 7 tahun yaitu 32.256 kg x Rp5000,00 = Rp161.280.000,00 (seratus enam puluh satu juta dua ratus delapan puluh ribu rupiah)
-
Biaya transport dari Pekanbaru – Pulau Busuk – Cerenti pp satu kali pengurusan = Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah)
-
Selama 7 tahun sebanyak 20 kali pengurusan pp yaitu 20 x Rp1000.000,00 = Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah)
-
Jadi total kerugian material tergugat selama 7 tahun sampai terjadinya perdamaian antara pihak pelapor (Tergugat) dengan pihak
yang
dilapor
(Penggugat)
adalah
sebesar
Halaman 12 dari 24 Putusan Nomor 233/PDT/2014/PT.PBR
Rp161.280.000,00 + Rp20.000.000,00 = Rp181.280.000,00 (seratu delapan puluh satu juta dua ratus delapan puluh ribu rupiah) b. Adapun kebun getah/karet yang terletak di Pondok Atap Seng di Jalan Rimbo Semambu yang sebenarnya dimaksud penggugat adalah kebun getah/karet Almarhum H. Husin yang sudah diperuntukkan kepada anak-anak perempuannya Jalimah dan Rahimah sebelum Almarhum meninggal dunia, jadi bukanlah kebun getah/karet orang tua penggugat ayah saudara Sukarni H. Sulaiman sebagaimana yang tergugat sudah jelaskan dan uraikan di atas . Karena kebun getah/karet batangnya sudah tua dan tidak produktif lagi, oleh ahli waris keluarga besar Almarhum H. Husin telah
diremajakan
dengan
bantuan
Dinas
Perkebunan
(Pemerintah) .
SANGGAHAN TERGUGAT ATAS TUNTUTAN PENGGUGAT . 1. Berdasarkan Jawaban dan penjelasan yang telah diuraikan oleh Tergugat, kami mohon kepada Bapak Majelis Hakim Pengadilan Negeri Rengat yang menyidangkan perkara ini menolak secara keseluruhan tuntutan penggugat karena yang sebenarnya penggugatlah yang melakukan perbuatan melawan hukum dengan melakukan kebohongan tipu muslihat dan memutar balikan fakta-fakta sebenarnya di lapangan . 2. Kami
mohon
semua
surat-surat
yang
menyangkut
perjanjian
perdamaian yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak dikukuhkan karena sudah diproses susuai hasil mediasi dan perjanjian perdamaian yang telah melibatkan pihak penegak hukum Kapolsek Inuman, Cerenti yang menyediakan dan memfasilitasi Mediasinya dan sudah cukup lama memakan waktu dan langkah-langkah yang telah dilaksanakan sudah berdasarkan prosedur yang benar selama kurang lebih 7 tahun dari 2005 sampai dengan 2012 . 3. Adapun tuntutan penggugat melakukan Sita Jaminan terhadap sebidang tanah beserta bangunan di atasnya di Jalan Cemara Ujung Nomor 132 RT.04 Rw.02 Kelurahan Suka Maju, Kecamatan Sail adalah hal yang tidak masuk akal sehat sama sekali baik dari segi
Halaman 13 dari 24 Putusan Nomor 233/PDT/2014/PT.PBR
kepatutan/kewajaran maupun dari segi hukum karena perkara yang dihadapi tergugat tidak ada sangkut pautnya dengan masalah pribadi tergugat akan tetapi tergugat bertindak untuk dan atas nama ahli waris keluarga besar Almarhum Menti Sidin dan H. Husin, jadi tuntutan penggugat sudah jauh melenceng/menyimpang dari permasalahan pokok perkaranya yang sebenarnya . 4. Kami sebagai tergugat memohon kepada Majelis Hakim yang menyidangkan perkara ini mensyahkan hasil-hasil musyawarah mediasi yang sudah disepakati oleh pelapor (tergugat) dan terlapor (penggugat) dan telah dibuatkan berita acaranya dan dituangkan dalam bentuk surat-surat lainnya yang menyangkut dengan hasil perdamaian kedua belah pihak dan sudah diregistrasi kepada Notaris. Jadi apa-apa yang sudah dituangkan dalam perjanjian surat kesepakatan tersebut yang difasilitasi oleh pihak penegak hukum Kapolsek Inuman, Cerenti adalah sah menurut hukum karena perjanjian yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak yang bersengketa tidak cacat hukum. Sebagaimana tuntutan penggugat nomor 5 (lima) untuk menyerahkan lahan sengketa kepada penggugat adalah suatu hal yang sangat naif sekali pikirannya penggugat untuk dan semudah itu menyerahkan hak miliknya tergugat kepada penggugat sebagaimana kepemilikan kebun getah/karet sengketa sudah diakuinya sendiri oleh penggugat dalam tuntutannya nomor 5 yang sudah diungkapkannya sebagai berikut :”Menghukum tergugat untuk menyerahkan lahan tanah kebun getah/karet kepada penggugat dalam keadaan bebas dan kosong dari Hak Miliknya dan Hak Milik orang lain yang berada di atasnya”. Jadi bagaimana pula logikanya tuntutan penggugat menyerahkan hak miliknya tergugat dan hak milik orang lain diserahkan kepada penggugat, apakah penggugat masih waras atau ada gangguan kejiwaan” Sedangkan katanya penggugat dirugikan oleh tergugat sebesar Rp119.700.000,00 adalah karang karangan bohong belaka penggugat dalam mempermainkan hukum, karena dalam perkara ini tergugat tidak pernah melakukan perbuatan melawan hukum akan tetapi kebalikannya adalah penggugat yang melakukannya perbuatan melawan hukum. Jadi dalam perkara ini yang dirugikan adalah tergugat sebagaimana yang telah diuraikan dan dijelaskan di atas nomor 9 atas perbuatan
Halaman 14 dari 24 Putusan Nomor 233/PDT/2014/PT.PBR
melawan hukum yang dilakukan oleh penggugat dengan melakukan penyerobotan dan perampasan hak milik tergugat dalam hal ini ahliwaris keluarga besar Almarhum Menti Sidin dan H.Husin atas tanah kebun getah/karet dengan jalan menumbangkan/merusak pohon getah/karet tua yang sudah berumur puluhan tahun yang dilakukannya pada tahun 2004 bekerja sama dengan Almarhum saudara Suli. 5. Karena tergugat tidak pernah melakukan perbuatan melawan hukum sebagaimana
yang
dituduhkan/disangkakan
penggugat
terhadap
tergugat, itu hanya karangan penggugat yang penuh kebohongan dan tipu muslihat sebagaimana yang telah tergugat uraikan dan jelaskan di atas. Sebenarnya masalah apa yang dituntut oleh penggugat terhadap tergugat sudah dapat diselesaikan secara damai dan sah oleh kedua belah pihak yang bersengketa sesuai prinsip-prinsip kekeluargaan yang berlaku dalam hukum adat di Rantau Kuantan, akan tetapi kemudian setelah lebih kurang satu tahun dijalankan perjanjian damai antara pihak penggugat dengan pihak tergugat dengan baik dan tidak lagi ada keributan dan persengketaan, maka tiba-tiba penggugat menuntut pembatalan perjanjian perdamaian yang sudah disepakati dan ditanda tangani bersama dihadapan saksi-saksi dan penegak hukum Kapolsek Inuman, Cerenti melalui gugatan penggugat di Pengadilan Negeri Rengat tanggal 23 September 2013 nomor 16/Pdt.G/2013/PN.RGT dimohonkan untuk dibatalkan “dinyatakan tidak sah” dengan alasan penggugat dipaksa atau terpaksa. Jadi dalam hal ini kami sebagai tergugat ingin menanyakan kepada penggugat, yaitu : -
Siapa yang memaksa atau yang melakukan pemaksaan terhadap penggugat ?
-
Dimana, kapan dan jam berapa dilakukan ?
-
Dengan menggunakan alat apa dilakukan pemaksaan itu ?
Sebab sejak dari awal mediasi dilakukan sudah difasilitasi oleh penegak hukum
(kepolisian)
sebagai
penengah.
Jadi
perdamaian
dan
kesepakatan hasil mediasi adalah murni dari pihak pelapor (tergugat) dan terlapor (penggugat) jadi adalah sah dan tidak cacat hukum. 6. Adapun mengenai biaya yang timbul dalam perkara ini adalah menjadi tanggung jawab sepenuhnya penggugat karena yang minta dilakukan
Halaman 15 dari 24 Putusan Nomor 233/PDT/2014/PT.PBR
pembatalan dalam perkara ini adalah atas permintaan penggugat sendiri secara sepihak. Jadi penggugat hanya ingin memaksakan kehendaknya sendiri tidak berdasarkan bukti-bukti dan fakta-fakta hukum . 7. Karena Penggugat melakukan gugatan kepada Tergugat dengan penuh rekayasa tipu muslihat dan kebohongan dengan tidak mempunyai buktibukti hukum yang sah dan dalam hal ini penggugat mempermainkan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia yang kita cintai, maka kami mohon Majelis Hakim yang menyidangkan perkara ini menghukum dan memperingatkan penggugat untuk mematuhi dan mentaati isi surat Pernyataan Damai tanggal 5 Mei 2012 antara kedua belah pihak yaitu nomor 4 dan terutama nomor 5 sebagai berikut : “Kami kedua belah pihak bersedia dituntut menurut Undang-Undang yang berlaku di Negara RI, bilamana tidak mengindahkan atau melanggar isi dari Pernyataan Damai ini dikemudian hari” (terlampir) dalam berkas penyelesaian sengketa lahan almarhum Menti Sidin tanggal 2 Mei 2012. Dan untuk tidak melakukan perbuatan melawan hukum yang sudah berkali-kali dilakukan oleh penggugat sampai pernah dibacok oleh paman/ sebagai mertuanya sendiri. Jadi perbuatan penggugat sering meresahkan kehidupan masyarakat apalagi kami sebagai tergugat sering diteror oleh penggugat dengan perkataan kasar. Adapun tuntutan penggugat supaya keputusan ini dapat dijalankan lebih dulu (Uitvoerbaar bij voorraad)meskipun ada perlawanan banding, kasasi maupun verzet . Bahwa
kami
sebagai
tergugat
ingin
mempertanyakan
kepada
penggugat, keputusan mana yang dimaksud penggugat, apakah keputusan kehendak penggugat sendiri, sedangkan perkara ini masih dalam sidang-sidang pemeriksaan oleh majelis hakim, jadi belum ada keputusan sama sekali. Apakah penggugat ingin merekayasa lagi keputusannya sebagaimana pernah dilakukan pada rekayasa surat pengesahan jual beli antara H. Sulaiman dengan Ajo Baka yang katanya dibeli tahun 1956 sedangkan sebelum tahun tersebut Ajo Baka sudah meninggalkan Kenegerian Inuman dan tidak pernah kembali lagi sampai beliau meninggal dunia, kemudian tahun 2009 penghulu Adat
Halaman 16 dari 24 Putusan Nomor 233/PDT/2014/PT.PBR
nan Berempat Kenegerian Inuman mengesahkan Surat Jual beli tersebut yang bukan kewenangannya. Dimana letak akal sehat penggugat, pikiran penggugat hanya ingin menyerobot dan merampas hak milik orang saja . Akan tetapi jika Majelis Hakim yang menyidangkan perkara ini berpendapat/berkesimpulan dapat menerima tuntutan penggugat dan kesepakatan damai yang sudah dilakukan tanggal 5 Mei 2012 dapat dibatalkan maka kami sebagai tergugat memohon kepada Majelis Hakim
untuk
memberikan
dapat
menunda
kesempatan
sidang-sidang
kepada
tergugat
selanjutnya
melanjutkan
dan
proses
pemeriksaan pidana yang sudah dihentikan pihak kepolisian sektor Inuman, Cerenti, karena kami sangat keberatan menjalani pemeriksaan pidana dan sidang-sidang perdata yang obyeknya sama. Bahwa berdasarkan hasil penyelidikan kasus pengrusakan dan perampasan hak oleh Kepolisian Sektor Cerenti tanggal 27 Maret 2012 Nomor SP2HP/05a/III/2012/Reskrim, penyelidikan
kasus
tersebut
sebelum tidak
dilakukan
mediasi
dalam
menemukan
kendala
(surat
terlampir). Demikian jawaban dan penjelasan pihak tergugat atas gugatan saudara Sukarni sebagai penggugat untuk dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan Majelis Hakim yang terhormat dalam menegakkan kebenaran dan keadilan yang hakiki .
Menimbang menjatuhkan
bahwa
Putusan
selanjutnya sebagaimana
Pengadilan tertuang
Negeri
dalam
Rengat
Putusan
telah Nomor
16/Pdt.G/2013/PN.RGT tanggal 19 Mei 2014 yang amarnya berbunyi sebagai berikut : DALAM EKSEPSI: -
Menolak eksepsi Tergugat;
DALAM POKOK PERKARA : -
Menolak gugatan Penggugat seluruhnya;
-
Membebankan biaya perkara sebesar Rp 2.066.000,00 (Dua juta enam puluh enam ribu rupiah) kepada Penggugat;
Halaman 17 dari 24 Putusan Nomor 233/PDT/2014/PT.PBR
Menimbang, bahwa berdasarkan Akta Pernyataan Permohonan Banding Nomor 16/Pdt.G/2013/PN.RGT yang ditanda tangani oleh Panitera Pengadilan Negeri Rengat, Penggugat melalui Kuasanya pada hari Senin tanggal 2 Juni 2014 telah menyatakan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Rengat Nomor 16/Pdt.G/2013/ PN.RGT tanggal 19 Mei 2014; Menimbang, bahwa berdasarkan Relaas Pemberitahuan Pernyataan Banding Nomor 16/Pdt.G/2013/PN.RGT yang ditanda tangani oleh Jurusita Pengadilan Negeri Rengat, pengajuan permohonan banding oleh Kuasa Penggugat
tersebut
diatas
telah
diberitahukan
secara
sah
kepada
Tergugat/Terbanding pada hari Selasa tanggal 12 Agustus 2014 ; Menimbang
bahwa
untuk
melengkapi
permohonan
bandingnya
Penggugat/Pembanding melalui Kuasanya telah mengajukan Memori Banding yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rengat pada hari Kamis tanggal 14 Agustus 2014, yang selanjutnya telah diberitahukan/ diserahkan kepada Tergugat/Terbanding pada hari Senin tanggal 15 September 2014 ; Menimbang
bahwa
untuk
menanggapi
Memori
Banding
dari
Penggugat/Pembanding maka Tergugat/Terbanding telah mengajukan Kontra Memori Banding yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rengat pada hari
Senin
tanggal
13
Oktober
2014,
yang
selanjutnya
telah
diberitahukan/diserahkan kepada Kuasa Penggugat/Pembanding pada hari Senin tanggal 10 November 2014 melalui Kelurahan ; Menimbang, bahwa berdasarkan Relaas Pemberitahuan Memeriksa Berkas Nomor 16/Pdt.G/2013/PN.RGT, yang dibuat/ditanda tangani oleh Jurusita Pengadilan Negeri Rengat, Kuasa Penggugat/Pembanding maupun Tergugat /Terbanding telah diberikan kesempatan masing-masing selama 14 (empatbelas) hari untuk mempelajari/memeriksa berkas perkara (inzage) sebelum berkas tersebut dikirimkan ke- Pengadilan Tinggi Pekanbaru untuk diperiksa dalam tingkat banding;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA : Menimbang, bahwa karena permohonan banding dari Kuasa Penggugat /Pembanding diajukan dalam tenggang waktu maupun tata-cara dan syaratsyarat yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan, maka pengajuan permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;
Halaman 18 dari 24 Putusan Nomor 233/PDT/2014/PT.PBR
Menimbang, bahwa setelah memeriksa dan mempelajari berkas perkara berikut
turunan
resmi
putusan
Pengadilan
Negeri
Rengat
Nomor
16/Pdt.G/2013/PN.RGT tanggal 19 Mei 2014,dan dengan memperhatikan Memori Banding serta Kontra Memori Banding maka Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat Putusan Pengadilan Negeri Rengat tersebut haruslah dibatalkan dan akan memberikan pertimbangan hukum dan mengadili sendiri sebagaimana terurai di bawah ini ; Menimbang bahwa dalam Putusan Pengadilan Negeri Rengat Nomor 16/Pdt.G/2013/PN.RGT
tanggal
19
Tergugat/Terbanding
yang
amat
Mei
2014 berbeda
telah
dikutip
dengan
jawaban jawaban
Tergugat/Terbanding yang terlampir dalam berkas perkara maka jawaban tergugat yang akan dipertimbangkan dan dicantumkan dalam putusan banding adalah jawaban yang ada dalam lampiran berita acara persidangan yang ada dalam berkas perkara ; Menimbang bahwa di dalam jawaban tergugat yang dikutip dalam putusan Pengadilan Negeri Rengat tersebut terdapat eksepsi yang diajukan oleh tergugat dan telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim tingkat pertama, namun ternyata dalam jawaban asli yang terlampir dalam berita acara persidangan tidak ada eksepsi yang disampaikan oleh pihak tergugat dan oleh karena yang dipertimbangkan dan dicantumkan dalam Putusan tingkat banding adalah jawaban asli tergugat yang ada dalam berita acara persidangan maka majelis hakim tingkat banding juga tidak akan mempertimbangkan eksepsi ; Menimbang bahwa Penggugat mendalilkan bahwa tanah sengketa adalah tanah miliknya yang berasal dari orang tuanya yang bernama H. Sulaiman yang membeli tanah tersebut dari orang yang bernama Ajo Baka pada tahun 1956 ; Menimbang bahwa dalil tersebut dibantah oleh Tergugat dengan menyatakan tanah sengketa bukanlah milik penggugat tetapi milik Menti Sidin Gelar Raja Alam yaitu ayah dari Ibu tergugat ; Menimbang bahwa dengan demikian dalil pokok yang harus dibuktikan terlebih dahulu adalah apakah benar tanah sengketa tersebut milik penggugat ; Menimbang bahwa untuk membuktikan dalil pokoknya tersebut Penggugat telah mengajukan bukti tertulis yaitu bukti P.1 s/d P.13 dan saksi-saksi yang berjumlah 15 orang ; Menimbang bahwa surat bukti Penggugat yang berhubungan langsung dengan asal-usul kepemilikan tanah sengketa adalah :
Halaman 19 dari 24 Putusan Nomor 233/PDT/2014/PT.PBR
-
Bukti P.6 yaitu Surat Pengesahan Jual Beli tanah tidak bertanggal dengan nomor 010/PAKI/08/09 yang juga ditanda tangani oleh saksisaksi Suki,Pasah,Sawi dan Sapar ;
-
Bukti P.7 Surat Pengesahan jual Beli Tanah tertanggal 14 Januari 2011 yang ditanda tangani oleh Datuk Dano Sekaro ;
-
Bukti P.8 surat pernyataan tertanggal 14 Januari 2011 yang ditanda tangani oleh Ninik Mamak Desa Seberang Pulau Busuk ;
-
Bukti P.9 Surat Keterangan Ralat yang berisi ralat tentang sepadan atas tanah sengketa yang ditanda tanani oleh Ninik Mamak Desa Seberang Pulau Busuk ;
Menimbang bahwa jual beli tanah di Indonesia dikuasai oleh hukum adat yaitu harus dilakukan secara terang dan tunai yang pada saat ini realisasinya dilaksanakan dihadapan PPAT untuk memenuhi asas terang artinya jelas batas-batasnya, luasnya dan pemiliknya dan tunai yaitu dengan menyebutkan berapa harga tanah tersebut dan sudah dibayar lunas ; Menimbang bahwa oleh karena menurut penggugat tanah sengketa tersebut dibeli oleh ayah Penggugat yang bernama H.Sulaiman dari Ajo Baka tahun 1956 jelas bahwa PPAT belumlah ada maka untuk sahnya jual beli tanah sengketa haruslah dilakukan dihadapan Kepala Desa atau Ketua Adat yang diakui dan mempunyai kewenangan untuk itu ; Menimbang bahwa dari bukti bukti surat maupun saksi-saksi yang diajukan oleh Penggugat tidak satupun yang menunjukkan atau menerangkan adanya jual beli tanah sengketa yang dilakukan antara H. Sulaiman dengan Ajo Baka dihadapan kepala desa atau ketua adat ; Menimbang bahwa bukti P.6 isinya adalah Penghulu Melayu,Penghulu Caniago, Penghulu Paliang Lowe dan Penghulu Paliang Soni menerangkan tanah yang dikerjakan Sukarni (Penggugat) adalah yang dibeli oleh Saleman (ayah Penggugat) dari Ajo Baka seluas + 6 Ha , demikian juga bukti P.7 isinya Datuk Dano Sekaro menerangkan bahwa tanah yang dikerjakan oleh Sukarni (Penggugat) adalah benar tanah yang dibeli H. Saleman (ayah Penggugat) dari Ajo Baka seluas + 6 Ha , demikian juga Bukti P.8 berupa Surat Pernyataan Ninik Mamak Desa Seberang Pulau Busuk yang isinya sama dengan bukti P.6 dan P.7 , dimana keterangan tersebut diberikan berdasarkan keterangan dari
Halaman 20 dari 24 Putusan Nomor 233/PDT/2014/PT.PBR
saksi-saksi Suki, Pasah, Sawi dan Sapar jadi bukti-bukti tersebut bukanlah surat jual beli tanah yang dilakukan oleh H. Saleman dan Ajo Baka dihadapan Ketua Adat ataupun Kepala Desa ; Menimbang bahwa hanya Suki yang kemudian memberikan keterangan di persidangan dimana saksi Suki menerangkan hanya mendengar Ajo Baka menjual tanah kepada H. Sulaiman dengan harga Rp.400,00 (empat ratus rupiah), saksi tidak tahu berapa luas tanah yang dijual dan saksi juga tidak kenal orang yang namanya Ajo Baka dan oleh karena Suki juga telah memberikan keterangan di bawah sumpah di persidangan maka bukti P.1 yang juga merupakan keterangan dari Suki haruslah diabaikan; Menimbang bahwa apa isi keterangan saksi Pasah, Sawi dan Sapar yang menjadi saksi dalam Surat Pengesahan Jual Beli Tanah tidak dapat diketahui karena saksi-saksi tersebut tidak diajukan kepersidangan ; Menimbang bahwa Bukti P.2,3 dan 4 adalah berisi keterangan Suki, Syarul dan Maranis yang mengaku dipaksa untuk mencabut keterangan sempadan dalam Surat Pengasahan Jual Beli Tanah (bukti P.6, 7 dan 8), dimana saksi Syarul dan Maramis juga tidak memberikan keterangan di bawah sumpah di persidangan ; Menimbang bahwa
bukti P.5 berisi keterangan dari Suan, Sarul, Saril,
Suran namun saksi tersebut tidak diajukan sebagai saksi dipersidangan yang memberikan keterangan di bawah sumpah ; Menimbang bahwa bukti P.10 adalah Surat Hasil Pedua Tanam antara Sukarni (penggugat) dan Suli sebagai penggarap, namun Suli juga tidak diajukan sebagai saksi di persidangan ; Menimbang bahwa bukti P.11 adalah Surat Keterangan Ahli waris sedangkan bukti P.12 adalah fotocopy KTP Penggugat dan bukti P.13 adalah Silsilah Keturunan H. Usin ; Menimbang bahwa saksi-saksi yang diajukan ke depan persidangan oleh Penggugat juga tidak ada yang mengetahui secara pasti asal-usul tanah sengketa yaitu :
-
saksi Suki menerangkan hanya mendengar bahwa Ajo Baka menjual kebun kepada H.Sulaiman (ayah penggugat) seharga Rp400,00 (empat ratus rupiah) pada tahun 1956 dan saksi juga tidak kenal orang yang namanya Ajo Baka ,
Halaman 21 dari 24 Putusan Nomor 233/PDT/2014/PT.PBR
-
Saksi Maspil menerangkan tanah sengketa adalah tanah pusaka Alm. Menti Sidin yang bergelar Rajo Alam,
-
Saksi Mukhdar menerangkan tahu tanah sengketa adalah tanahnya Ajo Baka yang dijual kepada H. Sulaiman tetapi tidak tahu berapa luas tanah yang disengketakan saksi ini juga tidak menerangkan darimana saksi tahu adanya jual beli tanah sengketa tersebut, ;
-
Saksi M.Yusup, Tardian, Arpan, menerangkan asal usul tanah dari Ajo Baka yang dijual kepada H. Sulaiman dan pengetahuan saksi tersebut berasal dari keterangan Suki ;
-
Saksi Yusnan Syam menerangkan tidak mengetahui tentang asal usul tanah sengketa ;
-
Saksi Yusran yang menerangkan tanah sengketa berasal dari alm. Menti Sidin yang diberikan kepada anak angkatnya yang bernama Ajo Baka akan
tetapi
saksi
tidak
mengetahui
berapa
luas
tanah
yang
disengketakan dan kapan Menti Sidin memberikan tanah tersebut kepada Ajo Baka saksi tidak ingat ; -
Saksi Yasmiri menerangkan menurut keterangan orang tua saksi tanah milik saksi bersempadan dengan tanah H.Sulaiman namun saksi tidak tahu berapa luas tanah yang disengketakan ;
-
Saksi Adnan menerangkan tidak mengetahui asal usul tanah sengketa;
-
Saksi Saramaini menerangkan tidak mengetahui asal usul tanah sengketa dan berapa luas tanah yang disengketakan ;
-
Saksi Darlis adalah anak dari Ajo Baka menerangkan tidak mengetahui asal usul tanah sengketa ;
-
Saksi Kastari menerangkan tidak tahu menahu tentang asal usul tanah sengketa ;
-
Saksi Umar fajar dan saksi Darmis menerangkan adanya Surat Perdamaian sebagai hasil mediasi dua kali ;
Menimbang bahwa bukti P.6,P.7,P.8 dan P.9 ternyata tidak didukung oleh bukti-bukti surat yang lain karena keterangan saksi-saksi yang menerangkan dalam bukti P.3,4,5 tidak diajukan sebagai saksi dipersidangan sedangkan bukti P.10 s/d P.13 tidak berhubungan langsung dengan asal usul tanah sengketa demikian juga keterangan para saksi yang memberikan keterangan di persidangan tidak dapat menerangkan secara jelas asal usul tanah sengketa
Halaman 22 dari 24 Putusan Nomor 233/PDT/2014/PT.PBR
maka bukti-bukti yang diajukan Penggugat tidak dapat mendukung dalil tentang kepemilikan tanah sengketa yang diakui penggugat sebagai miliknya ; Menimbang bahwa dengan demikian dalil pokok penggugat tentang kepemilikan tanah sengketa tidak terbukti dan dengan tidak terbuktinya dalil pokok gugatan tersebut maka gugatan penggugat haruslah ditolak untuk seluruhnya ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas maka Putusan Pengadilan Negeri Rengat Nomor 16/PDT.G/2013/PN.RGT tanggal 19 Mei 2014 haruslah dibatalkan dan Pengadilan Tinggi akan mengadili sendiri dengan amar sebagaimana tersebut di bawah ini ;
Menimbang, bahwa karena gugatan Penggugat/Pembanding ditolak seluruhnya maka Penggugat/Pembanding sebagai pihak yang kalah haruslah dihukum untuk membayar biaya yang timbul dalam kedua tingkat peradilan; Mengingat, selain pada pasal 199 s/d 205 dari Reglemen Hukum Acara Perdata Daerah Luar Jawa dan Madura (RBg) juga pada Undang-Undang Nomor. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman serta peraturan perundang-undangan lainnya yang bersangkutan;
M E N G A D I L I :
1. Menerima permohonan banding dari Kuasa Penggugat/Pembanding;. 2. Membatalkan
putusan
Pengadilan
Negeri
Rengat
Nomor
16/PDT.G/2013/PN.RGT tanggal 19 Mei 2014 yang dimohonkan banding tersebut ; MENGADILI SENDIRI -
Menolak gugatan Penggugat/Pembanding untuk seluruhnya ;
-
Menghukum Penggugat/Pembanding untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat banding sebesar Rp150,000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah) ;
Demikianlah diputuskan pada hari : Senin, tanggal 23 Maret 2015, dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Pekanbaru dengan susunan DWI PRASETYANTO,S.H., sebagai Hakim Ketua, H.ANTHONY
Halaman 23 dari 24 Putusan Nomor 233/PDT/2014/PT.PBR
SYARIEF,SH dan EDDY RISDIANTO,S.H,M.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota,
putusan
mana pada hari Selasa, tanggal 24 Maret 2015 telah
diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut diatas, dengan dibantu oleh WIPSAL,Sm Hk. Panitera-pengganti pada Pengadilan Tinggi Pekanbaru, akan tetapi tidak dihadiri oleh kedua belah pihak yang berperkara;
HAKIM ANGGOTA;
HAKIM KETUA;
H. ANTHONY SYARIEF,SH .
DWI PRASETYANTO,S.H.
EDDY RISDIANTO,SH.,MH.
PANITERA-PENGGANTI;
WIPSAL,Sm Hk.
Perincian biaya proses :
1. Materai
: Rp
6.000,00.
2. Redaksi
: Rp
5.000,00.
3. Biaya Administrasi : Rp 139.000.00. : Rp 150.000,00. ( seratus lima puluh ribu rupiah)
Halaman 24 dari 24 Putusan Nomor 233/PDT/2014/PT.PBR