PUTUSAN NOMOR : 203/ PDT / 2015 / PT.MDN. “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”
PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam peradilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan seperti tersebut dibawah ini dalam perkara antara : 1. MARINGAN TURNIP, beralamat di Jln. Layang-layang No.29, Rt.03, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Jambi Selatan, Propinsi Jambi, dan untuk selanjutnya di sebut sebagai PEMBANDING-I semula sebagai TERGUGAT- I ; 2. MARTUA TURNIP ; beralamat di Jln. Kramat Indah Gg. Sastro No.4 Jermal 15, Kelurahan Menteng VII, Kecamatan Medan Denai, Kabupaten Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara, sekarang di Jln. layang-layang No. 29 Rt. 03 Kel. Pasir Putih, Kec. Jambi Selatan Propinsi Jambi, dan untuk selanjutnya di sebut sebagai PEMBANDING-II semula sebagai TERGUGAT- II ; 3. PARLINDUNGAN TURNIP ; Bertempat tinggal di Jln. Layang-layang No.29, Rt.03, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Jambi Selatan, Propinsi Jambi, dan untuk selanjutnya di sebut sebagai PEMBANDING-III semula sebagai TERGUGAT-III ; 4. KARMI BR. TURNIP ; Bertempat tinggal di Jln. Besar Nagori Bah Gunung No.1, Kecamatan Bandar Haluan, Kabupaten Simalungun, dan untuk selanjutnya di sebut sebagai PEMBANDING-IV semula sebagai TERGUGAT- IV ; L A W A N; TUMPAK TURNIP ; Agama Kristen, Pekerjaan Petani, berlamat di Desa Sian Ciamun, Kecamatan Halonganan, Kabupaten Padang Lawas Utara, Propinsi Sumatera Utara dan selanjutnya di sebut sebagai TERBANDING semula sebagai PENGGUGA ; Dan
2
LEMBRA TURNIP ; Bertempat tinggal di Jln. Air Bang No.46/92 Curup Rt.08/04, Kelurahan Desa Sidorejo, Kecamatan Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Propinsi Bengkulu, dan untuk selanjutnya di sebut sebagai TURUT TERBANDING semula TURUT TERGUGAT ; PENGADILAN TINGGI TERSEBUT ; Telah membaca : 1. Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 12 juni
2015 No.
203/Pdt/2015/PT-Mdn tentang Penunjukan Majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut ditingkat banding ; 2. Berkas perkara tanggal 18 Pebruari 2015 No. 30/Pdt.G/2014/PN-Blg dan surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut ; TENTANG DUDUKNYA PERKARA ; Menimbang bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 28 Mei 2014 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Balige pada tanggal dan hari itu juga telah mengajukan gugatan kepada Para Tergugat dan Turut Tergugat, dengan dalil-dalil sebagai mana tersebut di bawah ini : 1. Bahwa pernah hidup sepasang suami istri yang bernama Oppu Janiappu Turnip dengan istrinya Boru Sinabutar yang merupakan anak perempuan dari Op. Hatiaran Sinabutar yang merupakan Oppung/Kakek dari PENGGUGAT dan PARA TERGUGAT; 2. Bahwa dari hasil perkawinan antara Oppu Janiappu Turnip dengan istrinya Boru Sinabutar lahirlah 3 (tiga orang) anak yaitu ; 1. Janiappu Turnip yang beristerikan Boru Silalahi; 2. Oppu Sinantang Boru Turnip yang bersuamikan marga Sidabariba Harapokan; 3. Oppu Sugar Boru Turnip yang bersuamikan Sihaloho Nan Lumia (A. Tumpal Sihaloho); 3. Bahwa semasa hidupnya Oppu Janiappu Turnip pernah mempunyai tanah dan rumah adat batak
yang kemudian akan diwariskan kepada seluruh
keturunannya adalah sebagai berikut ; a. Sebidang tanah seluas 2.489 M2, yang terletak di Lumban Saragi Desa Siopat Sosor, Kecamatan Pangururan, kabupaten Samosir dengan batas-batas sebagai berikut ; Sebelah Utara
: A. Nurli sinabutar dan A. Jamuba Sinabutar
Sebelah Selatan
: A. Asson Turnip dan A. Togu Sihaloho
Sebelah Timur
: A. Dame Turnip
Sebelah Barat
: Nai Maruba Simanihuruk Halaman 2 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
3
b. Sebidang tanah seluas 10.394,62 M2, yang terletak di Lumban Saragi Desa Siopat Sosor, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir dengan batas-batas sebagai berikut Sebelah Utara
: Saudara Turnip dan SMAN 2 Pangururan
Sebelah Selatan
: Sungai/ Binanga Simarlombu
Sebelah Timur
: A. Dame Turnip dan A. Op. Hotben Sihaloho
Sebelah Barat
: A. Hendra Sihaloho
c. Sebidang tanah seluas 3.414,40 M2, (tiga ribu empat ratus empat belas kom empat puluh) yang terletak di Lumban Saragi Desa Siopat Sosor, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir dengan batas-batas sebagai berikut : Sebelah Utara
: Sungai/ Binanga Simarlombu
Sebelah Selatan
: A. Welpin Sihaloho (Dataran Tinggi)
Sebelah Timur
: A. Dame Turnip
Sebelah Barat
: A. Binje Sihaloho
d. Sebidang tanah Sipinggan dan pekarangan seluas 19.761,70 M2 (sembilan belas ribu tujuh ratus enam puluh satu koma tujuh puluh meter persegi) Sebelah Utara
: Amarjurlen Simarmata, Nai Risma Simanihuruk
Sebelah Selatan
: Nai Maruba br. Simanihuruk, A. Hendra Sihaloho dan A. Boy Sihaloho
e.
Sebelah Timur
: Jalan Raya Tomok-Pangururan
Sebelah Barat
: Danau Toba
Sebidang tanah Juma Pea yang ditanami kemiri yang terletak di Desa Siopat Sosor, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir dengan batas-batas sebagai berikut :
f.
Sebelah Utara
: Sipangkar dan Sinabariba
Sebelah Selatan
: Binanga
Sebelah Timur
: Nai Risma Simanihuruk
Sebelah Barat
: Danau Toba
Dua buah rumah adat batak yang terletak di atas tanah Sipinggan Desa Siopat Sosor , Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir. Yang kemudian untuk selanjutnya terhadap tanah-tanah tersebut di atas dan dua buah rumah adat yang terletak di atas tanah Sipinggan Desa Siopat Sosor sebagaimana disebutkan di atas mohon disebut sebagai ”Tanah/ Objek Sengketa”
Halaman 3 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
4
4. Bahwa setelah Oppu Janiappu Turnip meninggal kemudian meninggalkan harta warisan berupa Tanah/Objek Sengketa kepada A. Janiappu Turnip sebagai anak laki satu-satunya; 5. Bahwa kemudian A. Janiappu Turnip menikah dengan Boru Silalahi dari Pangururan dan mempunyai anak 7 ( tujuh) orang yaitu sebagai berikut : 1. Janiappu Turnip yang beristerikan Boru Silalahi (Abbit- A.Jahuria) 2. Silahi Turnip 3. Oppu Hatolungan Turnip 4. Oppu Sitangkang Turnip (Boru Sihaloho) 5. Oppu Lappis Turnip 6. Oppu Dangar Turnip 7. Silantap Turnip (Nan Tomu Br. Turnip) Selain itu, A. Janiappu Turnip
mengangkat seorang anak angkat yang
bernama Oppu Hatolungan Turnip; 6. Bahwa kemudian A. Janiappu Turnip meninggal dunia dan meninggalkan warisan berupa ”Tanah/Objek sengketa” yang didapat
dari
kakeknya
(Oppungnya yang bernama Oppu Janiappu Turnip); 7. Bahwa kemudian anak pertama A. Janiappu Turnip yang bernama Janiappu Turnip yang beristerikan Boru Silalahi (Abbit - A. Jahuria) yang mempunyai 3 orang anak yang bernama : 1. Jahuria Turnip (Bapak dari Para Tergugat) yang mempunyai 3 orang istri yaitu : a. Retta Boru Sinabutar, (Ibu kandung dari Tergugat IV) b. Ramenta Boru Siringo-ringo (Ibu Kandung dari Turut Tergugat) c. Minar boru Tambunan (Ibu kandung dari Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III) Dari ketiga isterinya Jahuria Turnip mempunyai 10 orang anak yaitu: 1. Harapan Boru Turnip 2. Lame Boru Turnip 3. Karmi Boru Turnip (TERGUGAT IV) 4. Lembra Boru Turnip (TURUT TERGUGAT) 5. Jernih Boru Turnip 6. Maringan Turnip (TERGUGAT I) 7. Martua Turnip (TERGUGAT II) 8. Parlindungan Turnip (TERGUGAT III) 9. Elias Turnip
Halaman 4 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
5
10. Kristina Turnip 2. Renta Boru Turnip yang bersuamikan A. Buntu Sinabariba 3. Sampulan
Boru
Turnip
yang
bersuamikan
Sihaloho/Sinabariba 8. Bahwa anak kedua dari A. Janiappu Turnip yang bernama Silahi Turnip menikah dengan Boru Manik dan mempunyai 3 orang anak bernama : 1. Manabil Turnip (Bapak dari Penggugat) yang mempunyai 2 (dua) isteri yaitu ; a. Boru Sihaloho b. Ramenta Boru Siringo-ringo. (Ibu kandung dari Penggugat) 2. Boru Turnip 3. Manangga Turnip 9. Bahwa dari ke empat keturunan A. Janiappu Turnip yang masih ada hingga saat ini yaitu keturunan dari : 1. Janiappu Turnip 2. Silahi Turnip 3. Oppu Dangar Turnip 4. Silantap Turnip (Nan Tomu Br. Turnip) Dari keempat keturunan dari A. Janiappu Turnip maka 3 keturunan lainnya selain keturunan Janiappu Turnip sepakat untuk menunjuk agar LEMBRA TURNIP (TURUT TERGUGAT) menjaga agar batas-batas tanah menjadi jelas dan menjaga/mengamankan aset-aset ”Tanah/Objek Sengketa” agar tidak di ganggu orang, kemudian TURUT TERGUGAT membuat legalitas dengan mengurus Surat Keterangan Hak Milik (SKHM) dengan No. 042/SKHM/SS/2007 dari Kepala Desa Siopat Sosor dan diketahui oleh Camat Pangururan;
10. Bahwa terhadap ”Tanah/ Objek Sengketa”
yang di tinggal A. Janiappu
belum pernah di bagi-bagikan ke para ahli waris dari A. Janiappu Turnip, Kami Mohon kiranya Pengadilan Negeri Balige memutus dengan amar putusannya bahwa harta warisan A, Janiappu belum pernah di bagi-bagikan ke para ahli waris; 11. Bahwa karena adanya penunjukan dan pembuatan Surat Keterangan Hak Milik (SKHM) terhadap ”Tanah/ Objek Sengketa” dari 3 keturunan A. Janiappu Turnip tersebut kepada Saudara Lembra Turnip (TURUT TERGUGAT), maka kemudian PARA TERGUGAT melakukan perlawanan dan menggugat dengan tipu muslihat kepada TURUT TERGUGAT dengan
Halaman 5 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
6
gugatan dengan Nomor Perkara 19/PDT.G/2009/PN. BLG mengenai masalah warisan dan kepemilikan tanah tersebut di atas; 12. Bahwa adapun cara-cara tipu muslihat dari PARA TERGUGAT di dalam persidangan Gugatan Nomor Perkara 19/PDT.G/2009/PN. BLG adalah PARA TERGUGAT memberikan 18 (delapan belas) buah alat bukti surat untuk meyakinkan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Balige yang memeriksa dan mengadili perkara tersebut; 13. Bahwa kemudian salah satu alat bukti yang diajukan dalam persidangan dengan Nomor Perkara 19/PDT.G/2009/PN. BLG di Pengadilan Negeri Balige adalah alat bukti surat P-18 (surat tertanggal 10 Juni 2009) yaitu surat keterangan yang menyatakan telah terjadi perkawinan antara Jahuria Turnip dengan Minar Tambunan tgl 7 Mei 1965 yang diajukan PARA TERGUGAT kemudian diketahui ternyata isi surat tersebut adalah palsu. Dan hal ini diketahui setelah adanya putusan banding di Pengadilan Tinggi Medan; 14. Bahwa Gugatan PARA TERGUGAT kepada TURUT TERGUGAT di Pengadilan menyatakan
Negeri
Balige
gugatan
akhirnya
Para
diputus
Penggugat
dengan
amar
putusan
dengan
No
Perkara
19/PDT.G/2009/PN. BLG (Gugatan PARA TERGUGAT kepada TURUT TERGUGAT) tidak dapat diterima (niet ontvakelijk verklaard); 15. Bahwa terhadap putusan Pengadilan Negeri Balige yang tidak menerima gugatan dengan No Perkara 19/PDT.G/2009/PN. BLG, maka PARA TERGUGAT mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Medan; 16. Bahwa Putusan Banding Nomor 86/PDT/2010/PT.MDN, mengabulkan Gugatan PARA TERGUGAT, Adapun dasar dan pertimbangan Majelis hakim Pengadilan Tinggi Medan pada halaman 10 disebutkan sebagai berikut : ”Menimbang bahwa berdasarkan bukti P-18 Almarhum Jahuria Turnip menikah dengan Minar Tambunan pada tahun 1965, yang mana Retta Boru Sinabutar meninggal tahun 1963, sehingga ketika Alm. Jahuria Turnip menikah dengan Minar Tambunan tidak terikat perkawinan, sehingga perkawinan tersebut sah karena telah memenuhi ketentuan pasal 2 (S1933-74)” ”Menimbang bahwa oleh karena perkawinan Jahuria Turnip dengan Minar Tambunan adalah sah menurut hukum, maka anak-anak dari perkawinan tersebut yang berjumlah 6 (enam) orang yaitu Jernih Boru Turnip, Maringan Turnip, Martua Turnip, Elias Turnip dan Kristina boru Turnip adalah ahli waris yang sah dari Alm. Jahuria Turnip.”
Halaman 6 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
7
17. Bahwa kemudian terhadap putusan banding tersebut di atas, TURUT TERGUGAT mengajukan Permohonan Kasasi di Mahkamah Agung yang kemudian pdalam Putusan Kasasi No. 675 K/PDT/2011 yang intinya Mahkamah Agung menguatkan Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor 86/PDT/2010/PT. MDN; 18. Bahwa kemudian TURUT TERGUGAT memeriksa alat bukti P-18 ke Gereja Katolik ST. Thomas Bah Gunung Stasi Bah Gunung Paroki Siantar II, St. Petrus dan Paulus Pematang Siantar, ternyata alat bukti yang diajukan PARA TERGUGAT dinyatakan tidak berlaku lagi karena ternyata surat tersebut dibuat dengan cara tipu muslihat dengan memberikan keterangan yang tidak benar/ palsu kepada Ketua Dewan Stasi agar mengeluarkan surat tertanggal 10 Juni 2009 (Bukti P-18). Dan Hal ini dibuktikan dengan dikeluarkannya Surat Keterangan tertanggal 1 November 2010 dari Ketua Dewan Stasi Gereja Katolik ST. Thomas Bah Gunung Stasi Bah Gunung Paroki Siantar II, St. Petrus dan Paulus Pematang Siantar; 19. Bahwa adapun isi surat keterangan tertanggal 1 November 2010 dari Ketua Dewan Stasi Gereja Katolik ST. Thomas Bah Gunung Stasi Bah Gunung Paroki Siantar II, St. Petrus dan Paulus Pematang Siantar menerangkan halhal sebagai berikut : a. Surat keterangan tertanggal 10 Juni yang kami tanda tangani selaku Ketua Dewan Stasi Gereja Batolik Bah Gunung, paroki Siantar II, St. Petrus dan Paulus Pematang Siantar adalah menerangkan bahwa Minar Tambunan adalah benar-benar anggota Jemaat Gereja Katolik Bah Gunung; b. Surat Keterangan tertanggal 10 Juni 2009 yang ditanda tangani Ketua Dewan Stasi Gereja Katolik Bah Gunung sesuai dengan permintaan Minar Tambunan diperuntukkan untuk membeli lahan yang dikelola Katolik di Jambi, bukan untuk di pergunakan sebagai bukti surat dalam perkara; c. Setelah kami, selaku Ketua Dewan Stasi gereja katolik Bah Gunung memeriksa kembali arsip/ pertinggal Surat perkawinan antara Jahuria Turnip dengan Minar Tambunan tertanggal 7 Mei 1965, baik arsip di Stasi Gereja Katolik di Bah Gunung maupun arsip di Paroki Siantar II, St. Petrus dan Paulus Pematang Siantar tidak ada ditemukan Surat Perkawinan antar Jahuria Turnip dengan Minar Tambunan, tertanggal 7 Mei 1965”;
Halaman 7 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
8
Berdasarkan uraian di atas/ alasan tersebut di atas maka kami selaku Ketua Dewan Stasi Gereja Batolik Bah Gunung, paroki Siantar II, St. Petrus dan Paulus Pematang Siantar menyatakan membatalkan
surat
keterangan
tertanggal
10
Juni
2009
tersebut.”; 20. Bahwa kemudian, pada tanggal 12 November 2013, Ketua Dewan Stasi Gereja Bah Gunung kembali menguatkan surat tertanggal 10 juni 2009 memberikan surat klarifikasi yang intinya mempertegas telah mencabut dan menyatakan surat keterangan tanggal 10 Juni 2009 tidak benar dan telah dicabut dan dibatalkan sesuai dengan surat keterangan tertanggal 1 November 2010; 21. Bahwa tindakan PARA TERGUGAT yang telah melakukan tipu muslihat dengan menggunakan bukti surat P-18 (surat keterangan 10 Juni 2009) yang berisi keterangan palsu, maka PENGGUGAT sebagai salah satu ahli waris dari A. Janiappu Turnip telah dirugikan dan kehilangan atas hak-haknya terhadap tanah tersebut ; 22. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka PENGGUGAT selaku salah satu ahli waris dari A. Janiappu Turnip berhak atas ”Tanah/Objek Sengketa” bersama-sama dengan ahli waris A. Janiappu Turnip; 23. Bahwa tindakan PARA TERGUGAT yang telah menggunakan bukti surat P18 (surat keterangan 10 Juni 2009) yang berisi keterangan palsu Di Pengadilan Negeri Balige, telah dilaporkan ke Polsek Pardagangan, Kab. Simalungun, Sumatera Utara, dan hingga saat ini sedang dalam proses penyidikan, karena Minar Tambunan tidak pernah hadir mendatangi panggilan Polsek Pardagangan hingga pernah terjadi penjemputan paksa dari anggota Polsek Pardagangan, Akan tetapi Sdr. Maringan Turnip pernah berjanji pada anggota Polsek Pardagangan untuk membawa Ibu Minar Tambunan untuk diperiksa dan di BAP; 24. Bahwa hingga saat ini proses penyidikan terhadap PARA TERGUGAT dan Minar Tambunan masih berjalan dan PARA TERGUGAT
terkesan
menghindari pemanggilan dari pihak kepolisian sektor Pardagangan, Kabupaten Simalungun; 25. Bahwa PENGGUGAT melihat tidak ada tindakan atau itikat baik dari PARA TERGUGAT
yang
ingin
menyelesaikan
permasalahan
ini
secara
musyawarah dan kekeluargaan; 26. Bahwa PARA TERGUGAT tetap pada pendiriannya merasa satu-satunya ahli waris dari A. Janiappu Turnip sehingga merasa berhak memiliki tanah
Halaman 8 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
9
tersebut dan melakukan tindakan pemalsuan isi surat, maka berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PENGGUGAT dalam gugatannya mendalilkan atau menjadikan dasar gugatannya yang pada pokoknya menyatakan bahwa PARA
TERGUGAT
telah
melakukan
Perbuatan
Melawan
Hukum
(onrechtmatige daad); 27. Bahwa untuk diketahui, mengenai Perbuatan Melawan Hukum diatur dalam Pasal 1365 KUHPer yang berbunyi : ”Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada seorang lain, mewajibkan karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut”. Secara umum, unsur-unsur Perbuatan Melawan Hukum sebagaimana dikutip oleh Dr. Munir Fuady, S.H., M.H., LL.M dalam bukunya berjudul “Perbuatan Melawan Hukum” (PT. Citra Adi Bakti, 2005, hal 10-14) yakni : a. Adanya suatu perbuatan ; b. Perbuatan tersebut melawan hukum ; c. Adanya kesalahan dari pihak pelaku ; d. Adanya kerugian bagi korban ; e. Adanya hubungan kausal antara perbuatan dan kerugian. Dari unsur-unsur Perbuatan Melawan Hukum sebagaimana tersebut di atas, maka hal-hal yang telah dilakukan oleh PARA TERGUGAT yang masuk dalam kategori Perbuatan Melawan Hukum (PMH) adalah sebagai berikut ; a.
Adanya suatu perbuatan ; Bahwa adanya suatu perbuatan yang dilakukan oleh PARA TERGUGAT yang bersifat melawan hukum, mengandung kesalahan dari dari PARA TERGUGAT dan menimbulkan kerugian bagi PENGGUGAT. Adapun adanya perbuatan tersebut yakni : PARA TERGUGAT secara bersama-sama melakukan pemalsuan isi surat bukti P-18 (surat keterangan 10 Juni 2009 dari Gereja Katolik) DAN mengajukan di dalam persidangan pada Pengadilan Negeri Balige;
b. Perbuatan tersebut Melawan Hukum; Bahwa adanya perbuatan PARA TERGUGAT dengan memalsukan isi surat dalam bukti P-18 (surat keterangan 10 Juni 2009 dari Gereja Katolik maka tindakan tersebut dikategorikan tindakan perbuatan Melawan Hukum; b. Adanya kesalahan dari pihak pelaku;
Halaman 9 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
10
Bahwa perbuatan PARA TERGUGAT telah salah berdasarkan undangundangdan hukum di Negara Indonesia. Dan saat ini sedang dalam proses penyidikan pada Polsek Pardagangan, Kabupaten Simalungun karena memberikan keterangan palsu dalam surat dari Gereja katolik Bah Gunung tertanggal 10 juni 2009; d. Adanya Kerugian bagi korban Bahwa perbuatan PARA TERGUGAT yang telah memalsukan isi/ keterangan palsu dalam surat tanggal 10 Juni 2009 telah menimbulkan kerugian bagi PENGGUGAT dan para ahli waris lainnya terhadap tanah tersebut; e. Adanya hubungan kausal antara perbuatan dan kerugian. Bahwa terdapatnya hubungan antara perbuatan PARA TERGUGAT dengan kerugian yang timbul dan diderita oleh PENGGUGAT. Dengan Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan PARA TERGUGAT yang sudah dijelaskan di atas, jelas-jelas menimbulkan kerugian yang diderita secara langsung oleh PENGGUGAT. Bahwa PENGGUGAT kehilangan hak-haknya terhadap ”Tanah/Objek Sengketa” 28. Bahwa untuk menghindari agar gugatan ini tidak sia-sia (ilusioner) ataupun akan dipindah tangankan kepada pihak lain, maka PENGGUGAT memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Balige cq Majelis Hakim yang memeriksa perkara
ini
agar
memerintahkan
agar
PARA
TERGUGAT
segera
mengosongkan tanah sebagai berikut : 1. Sebidang tanah seluas 2.489 M2, yang terletak di Lumban Saragi Desa Siopat Sosor, Kecamatan Pangururan, kabupaten Samosir dengan batas-batas sebagai berikut ; Sebelah Utara
: A. Nurli sinabutar dan A. Jamuba Sinabutar
Sebelah Selatan
: A. Asson Turnip dan A. Togu Sihaloho
Sebelah Timur
: A. Dame Turnip
Sebelah Barat
: Nai Maruba Simanihuruk
2. Sebidang tanah seluas 10.394,62 M2, yang terletak di Lumban Saragi Desa Siopat Sosor, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir dengan batas-batas sebagai berikut Sebelah Utara
: Saudara Turnip dan SMAN 2 Pangururan
Sebelah Selatan
: Sungai/ Binanga Simarlombu
Sebelah Timur
: A. Dame Turnip dan A. Op. Hotben Sihaloho
Sebelah Barat
: A. Hendra Sihaloho
Halaman 10 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
11
3. Sebidang tanah seluas 3.414,40 M2, (tiga ribu empat ratus empat belas kom empat puluh) yang terletak di Lumban Saragi Desa Siopat Sosor, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir dengan batas-batas sebagai berikut : Sebelah Utara
: Sungai/ Binanga Simarlombu
Sebelah Selatan
: A. Welpin Sihaloho (Dataran Tinggi)
Sebelah Timur
: A. Dame Turnip;
Sebelah Barat
: A. Binje Sihaloho;
4. Sebidang tanah Sipinggan dan pekarangan seluas 19.761,70 M2 (sembilan belas ribu tujuh ratus enam puluh satu koma tujuh puluh meter persegi) Sebelah Utara
: Amarjurlen Simarmata, Nai Risma Simanihuruk
Sebelah Selatan
: Nai Maruba br. Simanihuruk, A. Hendra Sihaloho dan A. Boy Sihaloho
Sebelah Timur
: Jalan Raya Tomok-Pangururan
Sebelah Barat
: Danau Toba;
5. Sebidang tanah Juma Pea ditanami kemiri yang terletak di Desa Siopat Sosor, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir dengan batas-batas sebagai berikut : Sebelah Utara
: Sipangkar dan Sinabariba
Sebelah Selatan
: Binanga
Sebelah Timur
: Nai Risma Simanihuruk
Sebelah Barat
: Danau Toba
6. Dua buah rumah adat batak yang terletak di atas tanah Sipinggan Desa Siopat Sosor , Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir; 29. Bahwa PENGGUGAT mempunyai sangkaan yang beralasan PARA TERGUGAT akan ingkar dan lalai untuk memenuhi isi keputusan hukum yang berkekuatan hukum tetap dalam perkara ini dan karenanya mohonlah kiranya Pengadilan Negeri Balige menghukum PARA TERGUGAT untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah) untuk setiap harinya kepada PENGGUGAT apabila ternyata PARA TERGUGAT lalai memenuhi isi keputusan hukum yang berkekuatan hukum yang tetap (inkracht van gewijsde); 30. Berdasarkan dalil gugatan PENGGUGAT di atas, maka permohonan PENGGUGAT agar putusan ini dapat dijalankan PARA TERGUGAT terlebih
Halaman 11 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
12
dahulu meskipun ada bantahan (verset), banding atau kasasi (uit voerbaar bij voorraad);
31. Oleh karena PARA TERGUGAT telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum, maka patut dan adil apabila dihukum untuk membayar ongkosongkos perkara yang timbul dalam perkara ini; Berdasarkan
segala
uraian
yang
telah
PENGGUGAT
kemukakan
sebagaimana tersebut di atas, PENGGUGAT memohon dengan hormat kiranya yang Mulia Ketua Pengadilan Negeri Balige untuk memanggil Para Pihak yang bersengketa pada suatu persidangan yang ditentukan, guna memeriksa dan mengadili gugatan ini dan selanjutnya berkenan memeriksa dan memutus dengan amar putusan sebagai berikut : 1. Menerima dan mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya ; 2. Menyatakan bahwa PERBUATAN PARA TERGUGAT adalah merupakan Perbuatan Melawan Hukum (onrechtmatige daad); 3. Menyatakan bahwa Tanah/ Objek Sengketa yang ditinggalkan A. Janiappu Turnip belum pernah dibagi-bagikan ke para ahli waris dari A. Janiappu Turnip; 4. Menyatakan bahwa PENGGUGAT adalah salah satu ahli waris dari A. Janiappu Turnip dan berhak terhadap Tanah/ Objek Sengketa bersamasama dengan para ahli waris Janiappu Turnip; 5. Menghukum PARA TERGUGAT untuk segera mengosongkan tanah 1.
Sebidang tanah seluas 2.489 M2, yang terletak di Lumban Saragi Desa Siopat Sosor, Kecamatan Pangururan, kabupaten Samosir dengan batas-batas sebagai berikut ;
2.
Sebelah Utara
: A. Nurli sinabutar dan A. Jamuba Sinabutar
Sebelah Selatan
: A. Asson Turnip dan A. Togu Sihaloho
Sebelah Timur
: A. Dame Turnip
Sebelah Barat
: Nai Maruba Simanihuruk
Sebidang tanah seluas 10.394,62 M2, yang terletak di Lumban Saragi Desa Siopat Sosor, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir dengan batas-batas sebagai berikut Sebelah Utara
: Saudara Turnip dan SMAN 2 Pangururan
Sebelah Selatan
: Sungai/ Binanga Simarlombu
Sebelah Timur
: A. Dame Turnip dan A. Op. Hotben Sihaloho
Sebelah Barat
: A. Hendra Sihaloho
Halaman 12 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
13
3.
Sebidang tanah seluas 3.414,40 M2, (tiga ribu empat ratus empat belas kom empat puluh meter persegi) yang terletak di Lumban Saragi Desa Siopat Sosor, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir dengan batas-batas sebagai berikut : Sebelah Utara
: Sungai/ Binanga Simarlombu;
Sebelah Selatan
: A. Welpin Sihaloho (Dataran Tinggi);
Sebelah Timur
: A. Dame Turnip;
Sebelah Barat
: A. Binje Sihaloho;
4. Sebidang tanah Sipinggan dan pekarangan seluas 19.761,70 M2 (sembilan belas ribu tujuh ratus enam puluh satu koma tujuh puluh meter persegi), dengan batas-batas sebagai berikut : Sebelah Utara
: Amarjurlen Simarmata, Nai Risma Simanihuruk
Sebelah Selatan
: Nai Maruba br. Simanihuruk, A.Hendra Sihaloho dan A. Boy Sihaloho;
Sebelah Timur
: Jalan Raya Tomok-Pangururan;
Sebelah Barat
: Danau Toba
5. Sebidang tanah Juma Pea ditanami kemiri yang terletak di Desa Siopat Sosor, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir dengan batas-batas sebagai berikut : Sebelah Utara
: Sipangkar dan Sinabariba
Sebelah Selatan
: Binanga
Sebelah Timur
: Nai Risma Simanihuruk
Sebelah Barat
: Danau Toba
6. Dua buah rumah adat batak yang terletak di atas tanah Sipinggan desa Siopat Sosor , Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir. 6. Menghukum agar PARA TERGUGAT untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah) secara tanggung renteng untuk setiap harinya kepada PENGGUGAT apabila ternyata PARA TERGUGAT lalai memenuhi isi keputusan Pengadilan Negeri ini; 7. Menyatakan
bahwa putusan ini
dapat dilaksanakan terlebih dahulu
meskipun ada bantahan (verset), banding,
atau kasasi (iutvoerbaar bij
voorraad); 8. Menghukum PARA TERGUGAT untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini;
Halaman 13 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
14
Atau; Apabila Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain dari apa yang dimohonkan dalam perkara ini, mohon kiranya memberikan putusan yang seadil-adilnya. (Ex Aequo Et Bono); Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat II yang juga merupakan Kuasa Insidentil dari Tergugat I, Tergugat III, Tergugat IV, telah mengajukan Jawaban, tanggal 22 September 2014, pada pokoknya mengemukan dalil-dalil sebagai berikut : 1. Bahwa Para Tergugat dengan tegas menolak dalil-dalil yang diajukan penggugat; 2. Bahwa sebelum menjawab dalil-dalil Penggugat Para Tergugat merasa perlu menjelaskan Tanah / Objek Sengketa dan siapa itu Penggugat; 3. Bahwa Tanah / Objek Sengketa adalah sudah pernah disengketakan atau digugat oleh Para Tergugat dalam pihak berperkara Maringan Turnip, Dkk.(Dahulu Para Penggugat) Melawan Lembra Turnip Dkk. (Dahulu ParaTergugat) di Pengadilan Negeri Balige, dengan nomor perkara No : 19/PDT.G/2009/PN.BLG. Tanggal 15 Oktober 2009. Dan sudah naik Banding ke Pengadilan Tinggi Sumatera Utara di Medan dengan Putusan Perkara Perdata No : 86/PDT/2010/PT-MDN. Tanggal : 13 Juli 2010. Dan sudah mempunyai kekuatan Hukum Tetap (inkracht van Gewijsde) dari Mahkamah Agung R.I. yang dimenangkan oleh Maringan Turnip Dkk. (dahulu Para Penggugat), dengan Putusan Perkara No. 675 K/PDT/2011. Tanggal 10 Januari 2012. Dan selanjutnya Para Tergugat (dahulu Para Penggugat Perkara No. 19/PDT.G/2009/PN.BLG.) sudah mengajukan Permohonan Eksekusi ke Pengadilan Negeri Balige pada tanggal 16 Oktober 2013 untuk melaksanakan putusan Mahkamah Agung No. 675 K/PDT/2011, kemudian pihak yang kalah (Lembra Turnip Dkk. dahulu para Tergugat) telah dipanggil 2 (dua) kali dengan patut tidak juga menghadap (hadir) ke Pengadilan Negeri Balige. Oleh karena jalannya eksekusi terkesan lambat (padahal pada pasal 196 HIR atau Pasal 207 RBg. mengatur tentang hal itu bahwa agar putusan pengadilan dilaksanakan selambat-lambatnya dalam tempo delapan hari) kemudian Para Tergugat menanyakan pada Panitera supaya dilakukan eksekusi sesuai hukum yang berlaku dan Para Tergugat mendapat jawaban eksekusi belum bisa dilakukan karena ada pihak yang mengajukan gugatan baru yakni Tumpak Turnip (Penggugat). Para Tergugat jadi bingung akan kepastian hukum berlaku, mengapa keputusan Mahkamah Agung yang sudah Berkekuatan
Halaman 14 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
15
Hukum Tetap (inkracht Van Gewijde), eksekusi tidak dijalankan dan dapat digugat kembali oleh Tumpak Turnip yang sudah jelas-jelas adalah pendukung utama dari Lembra Turnip (Turut Tergugat). Bahwa Tumpak Turnip
(Penggugat)
sejak
awal
perkara
ini
mengetahui
semua
Permasalahan yang ada, ini dapat dilihat dari SURAT BANTAHAN TERGUGAT DARI SURAT GUGATAN (oleh Lembra Turnip dahulu tergugat) tertanggal 21 Juli 2009 pada halaman 4 (empat) alinea 4 (empat) disitu disebut A. Eva Turnip mengetahui. Bahwa A. Eva Turnip adalah Tumpak Turnip oleh karena anak pertamanya adalah
si Eva jadi
panggoarannya (gelarnya) adalah A. Eva Turnip. Bahwa Para Tergugat ingin mempertanyakan kepastian hukum yang berlaku di Indonesia agar pencari keadilan dapat memperoleh kepastian hukum, oleh karena sampai saat ini objek sengketa masih dikuasai oleh Ojak Turnip, Nai Feber Turnip dan Lembra Turnip bukan dikuasai oleh Tumpak Turnip (Penggugat), oleh karena ini sehingga Para Tergugat yang sudah dinyatakan oleh Putusan Mahkamah
Agung
mengurus/mengolah
adalah dan
Ahli
merawat
Waris
yang
peninggalan
Sah Kekek
tidak
dapat
kami
(Alm.
Amarjaniappu Turnip) dan Orang tua kami (Alm. Jahuria Turnip).
Maka
melalui surat ini kami Para Tergugat memohon kepada Yth. Bapak Ketua Pengadilan Negeri Balige, untuk menindaklanjuti Eksekusi tersebut; 4. Bahwa Tanah / Objek Sengketa adalah sudah pernah disengketakan atau digugat oleh Para Tergugat dalam pihak berperkara Maringan Turnip, Dkk.(Dahulu Para Penggugat) Melawan Lembra Turnip Dkk. (Dahulu ParaTergugat) di Pengadilan Negeri Balige, dengan nomor perkara No : 19/PDT.G/2009/PN.BLG. Tanggal 15 Oktober 2009. Dan sudah naik Banding ke Pengadilan Tinggi Sumatera Utara di Medan dengan Putusan Perkara Perdata No : 86/PDT/2010/PT-MDN. Tanggal : 13 Juli 2010. Dan sudah mempunyai kekuatan Hukum Tetap (inkracht van Gewijsde) dari Mahkamah Agung R.I. yang dimenangkan oleh Maringan Turnip Dkk. (dahulu Para Penggugat), dengan Putusan Perkara No. 675 K/PDT/2011. Tanggal 10 Januari 2012. Dan selanjutnya Para Tergugat (dahulu Para Penggugat Perkara No. 19/PDT.G/2009/PN.BLG.) sudah mengajukan Permohonan Eksekusi ke Pengadilan Negeri Balige pada tanggal 16 Oktober 2013 untuk melaksanakan putusan Mahkamah Agung No. 675 K/PDT/2011, kemudian pihak yang kalah (Lembra Turnip Dkk. dahulu para Tergugat) telah dipanggil 2 (dua) kali dengan patut tidak juga menghadap (hadir) ke Pengadilan Negeri Balige. Oleh karena jalannya eksekusi
Halaman 15 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
16
terkesan lambat (padahal pada pasal 196 HIR atau Pasal 207 RBg. mengatur tentang hal itu bahwa agar putusan pengadilan dilaksanakan selambat-lambatnya dalam tempo delapan hari) kemudian Para Tergugat menanyakan pada Panitera supaya dilakukan eksekusi sesuai hukum yang berlaku dan Para Tergugat mendapat jawaban eksekusi belum bisa dilakukan karena ada pihak yang mengajukan gugatan baru yakni Tumpak Turnip (Penggugat). Para Tergugat jadi bingung akan kepastian hukum berlaku, mengapa keputusan Mahkamah Agung yang sudah Berkekuatan Hukum Tetap (inkracht Van Gewijde), eksekusi tidak dijalankan dan dapat digugat kembali oleh Tumpak Turnip yang sudah jelas-jelas adalah pendukung utama dari Lembra Turnip (Turut Tergugat). Bahwa Tumpak Turnip
(Penggugat)
sejak
awal
perkara
ini
mengetahui
semua
Permasalahan yang ada, ini dapat dilihat dari SURAT BANTAHAN TERGUGAT DARI SURAT GUGATAN (oleh Lembra Turnip dahulu tergugat) tertanggal 21 Juli 2009 pada halaman 4 (empat) alinea 4 (empat) disitu disebut A. Eva Turnip mengetahui. Bahwa A. Eva Turnip adalah Tumpak Turnip oleh karena anak pertamanya adalah
si Eva jadi
panggoarannya (gelarnya) adalah A. Eva Turnip. Bahwa Para Tergugat ingin mempertanyakan kepastian hukum yang berlaku di Indonesia agar pencari keadilan dapat memperoleh kepastian hukum, oleh karena sampai saat ini objek sengketa masih dikuasai oleh Ojak Turnip, Nai Feber Turnip dan Lembra Turnip bukan dikuasai oleh Tumpak Turnip (Penggugat), oleh karena ini sehingga Para Tergugat yang sudah dinyatakan oleh Putusan Mahkamah
Agung
mengurus/mengolah
adalah dan
Ahli
merawat
Waris
yang
peninggalan
Sah Kekek
tidak
dapat
kami
(Alm.
Amarjaniappu Turnip) dan Orang tua kami (Alm. Jahuria Turnip).
Maka
melalui surat ini kami Para Tergugat memohon kepada Yth. Bapak Ketua Pengadilan Negeri Balige, untuk menindaklanjuti Eksekusi tersebut; 5. Bahwa selanjutnya Para Tergugat akan menjelaskan siapa itu Penggugat. Bahwa Penggugat adalah seibu dengan Lembra Turnip (Turut Tergugat) yang sejak awal mengetahui perkara ini dan merupakan pendukung utama dari Lembra Turnip (Turut Tergugat) seperti yang telah diterangkan di atas. Bahwa
sejak
keluarnya
Putusan
Pengadilan
Tinggi
Medan
yang
memenangkan Maringan Turnip Dkk. (dahulu Para Penggugat pada Perkara No. 19/PDT.G/2009/PN.BLG.), Lembra Turnip Dkk. dan Penggugat berusaha mencari CELAH HUKUM untuk memenangkan kembali Lembra Turnip Dkk. dan Bukti P-18 digunakan untuk menakut-nakuti/meneror Para
Halaman 16 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
17
Tergugat dengan mengatakan Bukti P-18 adalah Palsu dan akan dilaporkan ke Polisi apabila kami Para Tergugat tidak mau berdamai. Kemudian mereka membawa bodyguard dan petugas ke Jambi (kerumah Tergugat I) pada bulan Maret 2014 yang lalu untuk BERDAMAI atau membawa paksa ibu kami ke kepolisian Perdagangan yang katanya adalah Petugas dari Kepolisian, yang hal ini kami tolak keras karena tidak sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku karena sebelumnya tidak ada pemanggilan untuk ibu kami, yang ujuk-ujuk (tiba-tiba) mau dibawa, yang selanjutnya Tergugat memanggil Kepolisian Jambi untuk menyelesaikan masalah ini, dan disepakati harus dilakukan pemanggilan terlebih dahulu. Bahwa yang diperjuangkan oleh Penggugat dalam Gugatan ini adalah Lembra Turnip (Turut Tergugat), ini dapat dilihat dari judul Gugatan Penggugat yakni: Perihal : GUGATAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM, yang menitik beratkan
pada
Surat
Bukti
P-18,
pada
perkara
Nomor:
19/PDT.G/2009/PN.BLG, yang cukup jelas bukti P-18 ini tidak mempunyai hubungan
kausal
/
hubungan
langsung
dengan
Tumpak
Turnip
(Penggugat). Bahwa dengan menggugat P-18 ini yang dikatakannya palsu, seharusnya Tumpak Turnip (Penggugat) menuntut / menggugat keabsahan pernikahan
orang
tua
Para
Tergugat
dan
seharusnya
Penggugat
menggugat Para Tergugat adalah bukan ahli waris yang sah tapi hal ini tidak dilakukan karena tujuannya adalah seperti yang telah diterangkan. Bahwa dengan menitik beratkan P-18 ini, ini adalah bukti Penggugat ingin membela Lembra turnip (Turut Tergugat) dengan menunda-nunda eksekusi karena apabila Gugatan Perbuatan Melawan Hukum ini dikabulkan oleh Majelis Hakim, hal ini nanti menjadi modal dasar Lembra Turnip Dkk. untuk mengajukan Peninjauan Kembali (PK) karena sudah mendapatkan bukti baru (Novum). Bahwa pada bulan Maret 2014 Tergugat I pulang kampung ke Bah Gunung ke rumah Tergugat IV dan mendapat kabar bahwa
J.
Ambarita Spd. yang mengeluarkan Bukti P-18 ini juga mendapat perlakuan yang sama didatangi Lembra Turnip Dkk. dengan membawa Bodyguard dan petugas untuk mengintimidasi
J. Ambarita Spd. dan akan
dipidanakan
Lembra Turnip Dkk. meminta supaya membatalkan surat P-18. Bahwa Tergugat I dan Tergugat IV mendatangi rumah Bpk. J. Ambarita Spd. untuk menanyakan hal tersebut dan hal ini dibenarkan oleh J. Ambarita Spd yang merasa diintimidasidan bahkan Bpk. J. Ambarita mengaku dimintai sejumlah uang, oleh badyguar/petugas supaya masalah ini tidak berlanjut kepidana. Bahwa dengan mendengar hal ini langsung dari Bpk J. Ambarita, Tergugat
Halaman 17 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
18
I merasa sedih dan prihatin mengapa Bpk. J. Ambarita jadi korban dan Tergugat I dan Tergugat IV mengembalikan sejumlah uang tersebut. Bahwa dengan penjelasan tersebut di atas nampaklah jelas bahwa Penguggat adalah PERPANJANGAN TANGAN Lembra turnip (Turut Tergugat) untuk mengadakan
perlawanan Jilid II (dua) di Pengadilan Negeri Balige ini
melawan Maringan Turnip Dkk.
Bahwa oleh karena itu Para Tergugat
memohon kepada Yth. Bapak Ketua Pengadilan Negeri Balige untuk menghentikan
pemeriksaan
persidangan
perkara
No:
30/PDT.G/2014/PN.BLG ini, karena hanya membuang-buang waktu sia-sia; 6. Bahwa selanjutnya Para Tergugat akan menjawab dalil-dalil Penggugat, bahwa Penggugat mengatakan dalam Gugatannya pada Point 2 : Bahwa dari hasil perkawinan antara Oppu Janiappu Turnip dengan istrinya boru Sinabutar lahirlah 3 (tiga orang) anak yaitu ; 1. Janiappu Turnip yang beristerikan Boru Silalahi 2. Oppu Sinantang Boru Turnip yang bersuamikan marga Sinabariba Harapokan 3. Oppu Sugar Br. Turnip yang bersuamikanSihaloho Nan Lumia (A.Tumpal Sihaloho) Dan pada point 5 Penggugat mendalilkan : Bahwa kemudian A. Janiappu Turnip menikah dengan Boru Silalahi dari Pangururan dan mempunyai anak 7 (tujuh) orang yaitu sebagai berikut : 1. JaniappuTurnip yang beristerikanBoru Silalahi (Abbit A. Jahuria); 2. Silahi Turnip; 3. Oppu Hatolungan Turnip; 4. Oppu Sitangkang Turnip (Boru Sihaloho); 5. Oppu Lappis Turnip; 6. Oppu Dangar Turnip; 7. Silantap Turnip (Nan Tomu Br. Turnip); 7. Bahwa Hal ini adalah tidak benar dan asal-asalan, sebab manalah mungkin seorang yang bernama Janiappu Turnip yang beristerikan Boru Silalahi mempunyai 2 (dua) Bapak yang bernama Oppu Janiappu Turnip dengan istrinya Boru Sinabutar (Point 2) dan sekaligus mempunyai Bapak yang bernama A. Janiappu Turnip beristeri Boru Silalahi (Point 5). Padahal Oppu Janiappu Turnip beristerikan Boru Sinabutar dan A. Janiappu Turnip beristerikan Boru Silalahi adalah orang yang berbeda (tidak sama);
Halaman 18 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
19
8. Bahwa pada Point 4 Penggugat mengatakan: Bahwa setelah Oppu Janiappu Turnip meninggal kemudian meninggalkan harta warisan berupa Tanah/Objek Sengketa kepada A. Janiappu Turnip sebagai anak laki satu-satunya. Dan selanjutnya Penggugat mengatakan pada point 6 : Bahwa kemudian A. Janiappu Turnip meninggal dunia dan meninggalkan warisan berupa ”Tanah/Objek Sengketa” yang didapat dari kakeknya (Oppungnya yang bernama Oppu Janiappu Turnip) melalui orang tuanya yang bernama A. Janiappu Turnip; 9. Bahwa Hal ini adalah tidak benar dan asal-asalan, sebab manalah mungkin seorang yang bernama A. Janiappu Turnip mempunyai bapak yang bernama Oppu Janiappu Turnip (Point 4) dan sekaligus Oppu Janiappu Turnip adalah Kakeknya (Point 6). Oleh karena itu kami Para Terguggat memohon kepada Bpk. Ketua Pengadilan Negeri Balige untuk mengesampingkan dalil-dalil Penggugat ini; 10. Bahwa pada Point 9 Pengugat mengatakan: Bahwa dari keturunan A. Janiappu Turnip yang masih ada hingga saat ini yaitu keturunan dari : 1. Janiappu Turnip; 2. Silahi Turnip; 3. Oppu Dangar Turnip; 4. Silantap Turnip (Nan Tomu Br. Turnip) Dari keempat keturunan dari A. Janiapu Turnip maka 3 keturunan lainnya selain keturunan Janiappu Turnip sepakat untuk menunjuk agar LEMBRA TURNIP (TURUT TERGUGAT) menjaga agar batas-batas tanah menjadi jelas dan menjaga/mengamankan aset-aset ‘Tanah/Objek sengketa” agar tidak di ganggu orang, kemudian TURUT TERGUGGAT membuat legalitas dengan mengurus Surat Keterangan Hak Milik (SKHM) dengan No. 042/SKHM/SS/2007 dari kepala Desa Siopat Sosor dan diketahui oleh Camat Pangururan; 11 Bahwa dari keterangan Point 9 Penggugat terangkan hanya 3 keturunan yang bersepakat tanpa diketahui oleh Keturunan Amarjaniappu Turnip (Kakek Para Tergugat) hal inilah yang menjadi awal dari Sengketa ini, yang tidak menganggap Para Tergugat adalah Ahli Waris, dengan sewenang-wenang bersepakat merampas hak-hak Para Tergugat dengan membuat legalitas Surat Keterangan Hak Milik (SKHM) No. 042/SKHM/SS/2007 tanpa sepengetahuan Para Tergugat. Dari awal inilah Para Tergugat pergi ke Samosir pada tanggal 12 Oktober 2008, untuk mengumpulkan/mengundang Hula-hula dan para Tua Tengganai
Halaman 19 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
20
dan Turut Tergugat Dkk. untuk menyelesaikan masalah ini secara musyawarah di desa Siopat Sosor Samosir akan tetapi mereka tidak mau hadir untuk menyelesaikan masalah ini. Dan kemudian pada tanggal 10 Nopember 2008 untuk kedua kalinya kami Para Tergugat Pergi ke Samosir untuk kembali mengumpulkan/mengundang kembali Hula-hula dan para Tua Tengganai dan Turut Tergugat Dkk. untuk menyelesaikan masalah ini secara musyawarah di desa Siopat Sosor Samosir. (Hal ini dapat dilihat pada Surat Gugatan kami tertangal 18 Mei 2009 dengan No. 19/PDT.G/2009/PN.BLG pada halaman 4 alinea ke 6 dan pada Surat Bantahan Lembra Turnip Dkk (Turut Tergugat) tertanggal 21 Juli 2009 pada halaman 4 alinea ke 3). Bahwa oleh karena pada musyawarah (perdamaian) pada tanggal 10 Nopember 2008 itu tidak ada ditemukan kesepakatan/perdamaian oleh karena Lembra Turnip merasa orang yang paling berkuasa (dan SERAKAH dan Rakus) atas Tanah/Objek Sengketa, Para Tegugat merasa Sedih/Prihatin, kemana lagilah kami mengadu? Mengadu kepada Tuhan Langsung rasanya tidak mungkin, dan dengan terpaksa kami Para Tergugat mengadukan nasib kami ke Hakim-Hakim Pengadilan Negara yang merupakan Wakil Tuhan di muka Bumi ini untuk mencari Keadilan. Dan puji Syukur pada Tuhan Mengabulkan Doa kami yang tertindas ini. Jadi Penggugat dan Turut Tergugat Dkk. Jangan menyalahkan kami, ini semua adalah karena Sebab akibat, akibat dari perbuatan yang salah dan serakah, sehingga kami terpaksa menggugat ke Pengadilan dan hasil akhirnya adalah Mahkamah Agung memutuskan seperti ini. Oleh karena itu Para Tergugat masih berharap kepada Lembra Turnip (Turut Tergugat) agar :1. Sadar atas kesalahan-kesalahannya, 2. Menyesali perbuatan-perbuatannya, 3. Mengaku salah atas kesalahannya dan
4. Bertobat (mengaku salah kepada Tuhan);
12. Bahwa dengan dibuatnya Surat Keterangan Hak Milik (SKHM) No. 042/SKHM/SS/2007 oleh Lembra Turnip Dkk dan didukung Penggugat (lihat Point 9), tanpa sepengetahuan Para Tergugat dan telah merampas hak-hak Para Tergugat dan telah merugikan Para Tergugat. Bahwa sesungguhnya /sebenarnya hal inilah
yang disebut PERBUATAN
MELAWAN HUKUM. Bahwa Surat Keterangan Hak Milik (SKHM) No. 042/SKHM/SS/2007 dibuat Lembra Turnip Dkk. Adalah PERBUATAN MELAWAN HUKUM karena dibuat diatas meterai dihadapan Pejabat Resmi
(CAMAT
selaku
KETERANGAN PALSU
pejabat
pembuat
Akta
tanah)
dengan
, yang isinya tidak benar atau yang dipalsu
Halaman 20 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
21
seolah-olah isinya benar dan surat SKHM No. 042/SKHM/SS/2007 menimbulkan hak bagi Lembra Turnip Dkk dan menimbulkan Kerugian bagi Para Tergugat. Bahwa dengan dibuatnya surat SKHM No. 042/SKHM/SS/2007 oleh Lembra Turnip Dkk. di hadapan Camat ini adalah merupakan Pemalsuan Akta Otentik. Bahwa Pemalsuan SKHM No. 042//SKHM/SS/2007 ini adalah benar dan terbukti dengan dibatalkannya surat tersebut oleh Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung dengan memutuskan bahwa Lembra Turnip Dkk. bukanlah Ahli Waris yang Sah.
Bahwa dalam KUHP pasal 264 ayat 2 tentang
Pemalsuan Surat mengatakan bahwa diancam pidana penjara paling lama delapan tahun barang siapa dengan sengaja memalsukan akta otentik yang isinya tidak benar atau dipalsu seolah-olah benar dan pemakaian surat itu menimbulkan kerugian. Bahwa dengan dibuatnya SKHM No. 042//SKHM/SS/2007 ini menimbulkan kerugian bagi Para Tergugat Dkk. (sekeluarga) dalam hal ini Para Tergugat Dkk. jadi KORBAN. Bahwa Para Tergugat (Korban) bisa saja mempidanakan Lembra Turnip Dkk. tapi hal ini tidak dilakukan /belum dilakukan karena rasa kasih sesuai dengan ajaran Tuhan dan
keluarga masih
mengharapkan Lembra Turnip Dkk. sadar atas perbuatannya ini. Dan apabila Lembra Turnip Dkk. masih menekan/menteror (belum Sadar atas
kesalahannya) mungkin keluarga akan mempertimbangkan lain
untuk menyadarkannya; 13.Bahwa untuk membantah dalil-dalil Silsilah (asal-usul) dan Kepemilikan Tanah/Objek Sengketa menurut Penggugat yaitu Point 1 s/d point 9 yang tidak jelas/asal-asalan dan mengandung ketidakbenaran pada Surat Gugatan Penggugat Pada Perkara No. 30/PDT.G/2014/PN.BLG ini maka Para Tergugat, mengatakan Bahwa sebenarnya Silsilah (asal-usul) dan Kepemilikan Objek Sengketa yang benar adalah sesuai dengan Gugatan kami pada Surat Gugatan No.19/PDT.G/2009/PN.BLG. tertanggal 18 Mei 2009 pada halaman 1 (satu) dan 2 (dua); 14 Bahwa pada Surat Gugatan No. 19/PDT.G/PN.BLG. tertanggal 18 Mei 2009 pada halaman 1 (satu) dan 2 (dua) mengatakan bahwa semasa hidup Op. Jahuria Doli Turnip (Almarhum) /Op. Jahuria Boru Lahi, bertempat tinggal di Huta Lumban Saragi Siopat Sosor Kec. Pangururan Samosir mempunyai 4 (empat) orang anak yaitu masing-masing : 1. Amarjaniappu Turnip (Kakek Para Tergugat) 2. Op. Sahat Turnip (Kakek Penggugat) 3. Op. Parsimantin Tolu Turnip (op. A. Asson
Halaman 21 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
22
Turnip) 4. Op. Ni Si Tomu. (Nan Tomu Br. Turnip). (Catatan/keterangan :
Jadi di sini asal Kakek Para Tergugat dan Penggugat adalah di Huta Lumban Saragi).;
15. Bahwa dari ke 4 (Empat) anak dari Op. Jahuria Turnip/br. Lahi masingmasing sudah mendapat warisan dari orang tua mereka yang terletak di Huta Lumban Saragi Desa Siopat Sosor Kec. Pangururan Samosir. (Catatan/Keterangan : Jadi Kakek Penggugat dan Para Tergugat di Huta Lumban Saragi ini masing-masing sudah mendapat warisan); 16. Bahwa dalam hal ini Alm. Amarjaniappu Turnip (Kakek Para Tergugat) memperoleh tiga bidang
tanah warisan di Lumban Saragi Desa Siopat
Sosor Kec. Pangururan Samosir dari orang tuanya (Op. Jahuria Turnip) yaitu masing-masing : a. Sebidang tanah seluas 2.489 M2. Yang terletak di Lumban Saragi Desa Siopat Sosor Kec. Pangururan Kabupaten Samosir dengan batas-batas sebagai berikut : Sebelah Utara
: A. Nurli Sinabutar dan A. Jamuba Sinabutar
Sebelah Selatan
: A. Asson Turnip dan A. Togu Sihaloho
Sebelah Timur
: A. Dame Turnip
Sebelah Barat
: Nai Maruba Simanihuruk
b. Sebidang tanah seluas 10.394,62 M2. Yang terletak di Lumban Saragi Desa Siopat Sosor Kec. Pangururan Kabupaten Samosir dengan batasbatas sebagai berikut : Sebelah Utara
: Saudara Turnip dan SMAN 2 Pangururan
Sebelah Selatan : Sungai / Binanga Simarjalombu Sebelah Timur Sebelah Barat
: A. DameTurnip dan A.Op.HotbenSihaloho : A. Hendra Sihaloho
c. Sebidang tanah seluas 3.414.40 M2. Yang terletak di Lumban Saragi Desa Siopat Sosor Kec. Pangururan Kabupaten Samosir dengan batas-batas sebagai berikut : Sebelah Utara
: Sungai / Binanga Simarjalombu
Sebelah Selatan
: A. Welpin Sihaloho (Dataran Tinggi)
Sebelah Timur
: A. Dame Turnip
Sebelah Barat
: A. Binje Sihaloho
17. Bahwa pada tahun 1925 Amarjaniappu Turnip (Almarhum) /Br. Sinabutar (Almarhum) mendapat warisan
2 (dua) bidang tanah dari
Mertua Amarjaniappu Turnip yaitu bermarga Sinabutar, yang terletak di
Halaman 22 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
23
Sipinggan desa Siopat Sosor Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir dengan batas-batas sebagai berikut : a. Sebidang tanah di Sipinggan dan pekarangan seluas19.761,70 M2 (Sembilan belas ribu tujuh ratus enam puluh satu koma tujuh Puluh meter persegi) Sebelah Timur
: Jalan Raya Tomok – pangururan;
Sebelah Selatan
: Nai Maruba br. Simanihuruk, Apa Hendra Sihaloho dan A.Boy Sihaloho;
Sebelah Barat
: Danau Toba;
Sebelah Utara
: Amarjahulen Simarmata, Nai Risma Simanihuk;
b. Sebidang tanah Juma Pea ditanami kemiri yang terletak di Desa Siopat Sosor Kec. Pangururan Kabupaten Samosir
yang saat ini dikerjai /
dikelola oleh Jimot Turnip. Sebelah Timur
: Nai Risma Simanihuruk
Sebelah Selatan
: Binanga
Sebelah Barat
: Danau Toba
Sebelah Utara
: Sipakkar dan Sinabariba
c. di Sipinggan Desa Sioppat Sosor Kec. Pangururan Kabupaten Samosir Dua Rumah Adat Batak yang terletak di atas tanah; 18. Bahwa dari keterangan diatas dapat kami jelaskan Bahwa Amarjaniappu Turnip (Kakek Para Tergugat) pindah dari Huta Lumban Saragi ke Tempat tanah Mertuanya bermarga Sinabutar di Sipinggan, oleh karena itu Tanah/Objek Sengketa berbeda letak hutanya, Point : a, b, dan c. terletak di Huta Lumban Saragi yang didapatkan dari Orang tua Amarjaniappu Turnip (Kakek Tergugat), Sedangkan Point : d , e , dan f terletak di Sipinggan yang diperoleh dari mertuanya bermarga Sinabutar; 19.BahwaTanah/Objek Sengketa di Sipinggan diperoleh Alm. Amarjaniappu Turnip (Kakek Para Tergugat) dari Mertuanya bermarga Sinabutar songon Pauseang; 20.Bahwa kepemilikan Tanah/Objek sengketa yang pimiliknya adalah Alm. Amarjaniappu Turnip (Kakek Para Tergugat) dan diwariskan kepada anaknya laki-laki tunggalnya yaitu Alm. Jahuria Turnip (Orang Tua Para Tergugat); 21.Bahwa hal ini sudah menjadi FAKTA NOTOIR pada PUTUSAN PENGADILAN NEGERI BALIGE tanggal 15 Oktober 2009 Nomor Perkara : 19/PDT.G/2009/PN.BLG. pada halaman 28 alinea 5 yang menyatakan : Bahwa Menimbang yang menjadi FAKTA NOTOIR
Halaman 23 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
24
terhadap perkara ini adalah sebagai berikut : - Bahwa ke-5 (lima) bidang tanah objek perkara ini tersebut dan 2 (dua) unit rumah adat Batak yang terletak di Desa Siopat Sosor Kec. Pangururan merupakan harta peninggalan dari Amajaniappu Turnip selanjutnya diwariskan kepada Jahuria Turnip. – Bahwa Jahuria Turnip memiliki 3 (tiga) orang istri, yaitu : 1. Istri pertama bernama Retta Br. Sinabutar memiliki 3 (tiga) anak perempuan, yaitu Harapan Br. Turnip, Lame Br. Turnip dan Karmi Br. Turnip (Penggugat IV).
2. Istri kedua adalah
Monta Br. Ringo (bekas isteri adiknya yang bernama Manabil Turnip) memiliki seorang anak laki-laki bernama Lembra Turnip (Tergugat I) 3. Istri ketiga adalah Minar Br. Tambunan (Yang baru dinikahinya setelah kedua istri terdahulunya meninggal dunia), dari perkawinan ketiga ini mempunyai 4 (empat) anak-anak laki-laki dan 2 (dua) perempuan, yaitu Jernih Boru Turnip, Maringan Turnip (Penggugat I),
Martua Turnip
(Penggugat II), Parlindungan Turnip (Penggugat III), Elias Turnip dan Kristina Boru Turnip; 22. Bahwa hal ini juga sudah menjadi FAKTA NOTOIR pada PUTUSAN PENGADILAN TINGGI MEDAN tanggal 13 Juli 2010 Perkara Perdata No : 86/PDT/2010/PT-MDN. Pada halaman 8 alinea 3, yang menyatakan bahwa menimbang bahwa Majelis Hakim Tinggi memperhatikan Surat Guggatan Para Penggugat dan Jawaban Para Tergugat maka ada Fakta-fakta hukum yang tidak perlu dibuktikan karena sudah diakui Para Penggugat dan Para Tergugat, yaitu tentang : a. Alm. Amarjaniappu Turnip mempunyai anak Jahuria Turnip; b. Jahuria Turnip menikah dengan Retta br. Sinabutar tahun 1945 dan mempunyai anak Harapan Br. Turnip, Lame Br. Turnip dan Karmi Br. Turnip (Penggugat IV) / Pembanding; c. Jahuria Turnip telah meninggalkan harta warisan berupa 5 (lima) bidang tanah dan 2 (dua) rumah adat Batak (barang sengketa) sebagaimana dalil gugatan Penggugat/Pembanding; d. Jahuria Turnip adalah beragama Kristen; 23. Bahwa Alm. Amarjaniappu Turnip (Kakek Para Tergugat)
lah yang
semasa hidupnya menguasai Tanah / Objek Sengketa. Dan semasa Hidup Orang tua kami Alm. Jahuria Turniplah yang menguasai dan menerima semua hasil dari tanah/ objek sengketa dari Alm. Nan Tomu Br. Turnip yang mengerjakan tanah/Objek Sengketa. Bahwa pernah
tidak
Alm. Nan Tomu Br. Turnip (mengerjakan/mengolah tanah
Halaman 24 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
25
tersebut) memberikan hasil dari tanah/objek sengketa kepada Orang tua Penggugat maupun kepada Penggugat; 24.
Bahwa dahulu kakek Penggugat (Opung Sahat) pernah tinggal
dan membuat sopo di Sipinggan ini adalah karena kebaikan Alm. Amarjaniappu Turnip (Kakek Para Tergugat) dan Alm. Jahuria Turnip (Bapak Para Tergugat) yang memberi tempat bagi saudaranya untuk dipakai dan sopo tersebut sudah lama tiada, tinggal hanya cerita. Bahwa Alm. Amarjaniappu dan Alm. Jahuria Turnip adalah Pemilik atau penguasa Tanah/Objek sengketa adalah orang baik yang merasa kekurangan Jolma/keluarga menganggap saudara angkatnya (Kakek Ojak Turnip) melebihi saudara kandungnya dengan memberi tempat dan rumah untuk dipakai, yang kemudian
Ojak Turnip mengklaim
rumah dan sebagian tanah sipinggan adalah miliknya. (hal ini sudah digugugat dan sudah diputus oleh Mahkamah Agung); 25. Bahwa pada Point 12, dalil Pengugat mengatakan: Bahwa kemudian salah satu alat bukti yang diajukan dalam persidangan dengan Nomor Perkara 19/PDT.G/2009/PN.BLG di Pengadilan Negeri Balige adalah alat bukti surat P-18 ( surat tertanggal 10 Juni 2009) yaitu surat keterangan yang menyatakan telah terjadi perkawinan antara Jahuria Turnip dengan Minar Tambunan tgl. 7 Mei 1965 yang diajukan Para Tergugat kemudian diketahui ternyata isi surat tesebut adalah palsu. Dan hal ini diketahui setelah adanya putusan banding di Pengadilan Tinggi Medan; 26. Bahwa Para Tergugat MENOLAK DENGAN TEGAS dalil Penggugat yang menyatakan bahwa bukti P-18 adalah surat keterangan yang isinya palsu; 27.Bahwa perkawinan antara Jahuria Turnip dengan Minar Tambunan adalah fakta dan benar-benar terjadi; 28..Bahwa mari kita lihat isi dari Bukti P-18 tersebut yang mengatakan bahwa : “Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Ketua Dewan Stasi Gereja Katolik St. Thomas Bah Gunung, Stasi Bah Gunung Paroki Siantar II, St. Petrus dan Paulus Pematang Siantar, menerangkan dengan sesungguhnya bahwa : Nama : Jahuria Turnip. Tempat/tanggal lahir: Samosir, 10 Juni 1912. Agama : Katolik. Alamat : Bah Gunung (Alm) dengan istrinya Nama : Minar Tambunan. Tempat/Tgl. Lahir : Tarutung, 4 September 1945. Agama : Katolik Kedua nama tersebut diatas benar-benar Suami istri dengan pemberkatan di gereja Katolik pada tgl. 7 Mei 1965 dan sampai sekarang masih anggota Jemaat Gereja Katolik Bah Gunung. Demikianlah Surat ini diperbuat dengan
Halaman 25 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
26
sesungguhnya agar dapat dipergunakan seperlunya; 29. Bahwa Pernikahan antara Jahuria Turnip dengan istrinya Minar Tambunan pada tahun 1965 adalah Fakta, benar-benar terjadi, hal ini juga ada dalam PENGAKUAN dari Lembra Turnip (Turut Tergugat) dahulu Tergugat pada Perkara No.19/PDT.G/2009/PN.BLG
dalam SURAT
BANTAHAN TERGUGAT DARI SURAT GUGATAN tertanggal 21 Juli 2009 pada halaman 3 alinea pertama; 30. Bahwa padaSURAT BANTAHAN TERGUGAT DARI SURAT GUGATAN tertanggal 21 Juli 2009 pada halaman 3 alinea pertama Lembra Turnip Dkk. mengatakan bahwa : “Ibu boru Ringo meninggal dunia pada tahun 1960 bukan tahun 1961, dalam kebakaran rumah. Setelah beberapa tahun berikutnya boru Sinabutar meninggal dunia. Setelah ibu boru Ringo meninggal dan boru Sinabutar meninggal, dalam usia 60 tahun Bapak Jahuria Turnip (almarhum) menikah lagi untuk ketiga kalinya pada tahun 1965 dengan Minar boru Tambunan dengan usia yang berbeda jauh dan sudah bercucu; 31. Bahwa dengan penjelasan tersebut diatas surat Bukti P-18 tidaklah palsu dan benar-benar Fakta adanya dan mendapat pengakuan dari Lembra Turnip Dkk. Sendiri; 32. Bahwa Bukti P-18 dilampirkan Para Tergugat (dahulu Para Penggugat pada Perkara No.19/PDT.G/2009/PN.BLG) adalah hanya untuk memperkuat dalildalil kami Pada Surat Gugatan dan Surat Replik kami. Bahwa pada Surat Gugatan kami tertanggal 18 Mei 2009 pada halaman 3 alinea 16 yang dalil kami menyatakan : Bahwa pada tahun 1965 Jahuria Turnip menikah lagi dengan Minar Tambunan, setelah ibu Ringo meninggal tahun 1961 dan ibu Renta meningggal tahun 1963. Dan pada Surat Replik kami tertanggal 28 Juli 2009 pada halaman 3 alinea ke 3 yang dalil kami menyatakan : Bahwa Perkawinan Ibu Minar Tambunan dengan Bpk Jahuria Turnip (Almarhum) adalah MONOGAMI.
Jadi Bukti P-18 tersebut adalah hanya untuk
mendukung dalil-dalil kami yang menyatakan perkawinan antara Bpk. Jahuria Turnip dan Ibu Minar Tambunan adalah MONOGAMI. Dan hal ini diperkuat oleh Pengakuan Lembra Turnip Dkk. dalam surat-suratnya; 33.Bahwa bukan hanya karena P-18 ini pertimbangan Majelis Hakim menyatakan Para Tergugat adalah Ahli Waris yang sah tapi juga karena Perkawinan Alm. Jahuria Turnip adalah Fakta (thn 1965) dan Monogami (didukung oleh pengakuan Lembra Turnip Dkk. Dalam surat-suratnya);
Halaman 26 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
27
34. Bahwa pada Point 15 pada gugatan Penggugat, mengatakan: bahwa Putusan Banding Nomor 86/PDT/2010/PT.MDN, mengabulkan Gugatan PARA PENGGUGAT, adapun dasar dan pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada halaman 10 disebutkan sebagai berikut : “Menimbang bahwa berdasarkan bukti P- 18 Almarhum Jahuria Turnip menikah dengan Minar Tambunan pada tahun 1965, yang mana Retta Boru Sinabutar meninggal tahun 1963, sehingga ketika Alm. Jahuria Turnip menikah dengan Minar Tambunan TIDAK TERIKAT PERKAWINAN, sehingga perkawinan tersebut sah karena telah memenuhi ketentuan pasal 2 (S1933-74)” “Menimbang bahwa oleh karena perkawinan Jahuria Turnip dengan Minar Tambunan adalah sah menurut hukum, maka anak-anak dari perkawinan tersebut yang berjumlah 6 (enam) orang yaitu Jernih boru Turnip, Maringan Turnip, Martua Turnip, Perlindungan Turnip, Elias Turnip dan Kristina Turnip adalah ahli waris yang sah dari Alm. Jahuria Turnip”; 35. Bahwa menurut Para Tergugat Pertimbangan dan Keputusan
Majelis
Hakim Pengadilan Tinggi Medan tersebut dan yang dikuatkan oleh Majelis Hakim Agung Pada Putusan Kasasi No. 675 K/PDT/2011 tersebut SUDAHLAH TEPAT, yang menyatakan Perkawinan antara Alm. Jahuria Turnip dengan Minar Tambunan “TIDAK TERIKAT PERKAWINAN” (MONOGAMI) adalah SAH kerena telah memenuhi ketentuan pasal 2 (S1933-74); 36. Bahwa untuk menjawab dalil Gugatan Penggugat pada point 18, Para Tergugat menyatakan Bahwa walaupun seandainya Surat Bukti P-18 dinyatakan batal, bukan berarti membatalkan kami menjadi ahli waris yang sah, sebab pernikahan antara Alm. Jahuria Turnip dengan Minar Tambunan pada tahun 1965 adalah Fakta, hal ini juga ada pada pengakuan Lembra Turnip Dkk. pada SURAT BANTAHAN TERGUGAT DARI SURAT GUGATAN tertanggal 21 Juli 2009 pada halaman 3 alinea pertama tersebut.
Karena
pada
perkara
perdata
PENGAKUAN
ADALAH
MEMPUNYAI KEKUATAN BUKTI YANG SEMPURNA; 37. Bahwa untuk menjawab dalil Gugatan Penggugat pada point 20, Para Tergugat menyatakan Bahwa Kakek Penggugat Sudah mendapatkan warisan di Huta Lumban Saragi karena dari Huta Lumban Saragi inilah asal Kakek Penggugat dan Para Tergugat dan masing-masing sudah mendapat warisan, seperti yang telah kami terangkan di atas. Jadi Tanah/Objek Sengketa adalah sesuai dengan Fakta Notoir yang
Halaman 27 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
28
telah diputuskan oleh Pengadilan Bahwa Tanah/Objek Sengketa adalah merupakan harta peninggalan dari Amajaniappu Turnip selanjutnya diwariskan kepada Jahuria Turnip dan selanjutnya diwariskan kepada anak-anaknya yang sah; 38. Bahwa untuk menjawab dalil Gugatan Penggugat pada point 23, Para Tergugat menyatakan Bahwa Para Tergugat sudah 2 (dua) kali menyelesaikan permasalahan ini secara musyawarah dan kekeluargaan di Samosir yaitu pada tanggal 12 Oktober 2008, dan 10 Nopember 2008, dan hal ini juga di ketahui oleh Tumpak Turnip (Penggugat) seperti yang telah kami terangkan di atas; 39. Bahwa untuk menjawab dalil Gugatan Penggugat pada point 25, Para Tergugat menyatakan Bahwa berisi keterangan palsu melainkan berisi keterangan yang benar
yang hal ini didukung oleh Pengakuan Lembra
Turnip Dkk. Seperti yang telah diterangkan di atas dan Bukti P-18 tidak menimbulkan kerugian bagi Penggugat dan Bukti P-18 tidak menimbulkan hak bagi Para Tergugat karena bukti P-18 adalah hanya untuk mendukung dalil-dalil Para Tergugat pada Gugatannya waktu itu; 40. Bahwa untuk menjawab dalil Gugatan Penggugat pada point 27, Para Tergugat menyatakan Bahwa tindakan para Tergugat tersebut bukan Perbuatan Melawan Hukum; 41. Bahwa untuk menjawab dalil Gugatan Penggugat pada point 28, a, b, c, d dan e Para Tergugat menyatakan Bahwa : a. Para Tergugat Tidak melakukan Pemalsuan isi surat bukti P-18, sebab perkawinan antara Alm Jahuria Turnip dengan Minar Tambunan adalah FAKTA (tahun 1965), bahwa hal ini dibuktikan dengan Pengakuan Lembra Turnip Dkk. pada SURAT BANTAHAN TERGUGAT DARI SURAT GUGATAN tertanggal 21 Juli 2009 pada halaman 3 alinea pertama tersebut. Dan tidak ada larangan untuk mengajukan sebuah Surat Keterangan (P-18) tersebut di dalam persidangan pada Pengadilan Negeri Balige; b. Bahwa dengan benarnya isi keterangan surat P-18 dan dididukung oleh PENGAKUAN Lembra Turnip Dkk. maka tindakan Para Tergugat tersebut BUKAN perbuatan Melawan Hukum; c. Bahwa perbuatan Para Tergugat tidak salah karena berisi keterangan yang benar dan dibuktikan oleh pengakuan Lembra Turnip Dkk.
Bahwa Proses penyelidikan pada Polsek
Halaman 28 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
29
Perdagangan yang diajukan Penggugat dan Lembra Turnip Dkk. adalah proses untuk mencari-cari kesalahan Para Tergugat dan ibu kami (M. Br. Tambunan) untuk dapat menekan / meneror agar dapat meminta damai dengan paksa.
Bahwa itu adalah
cara yang tidak benar, kami keluarga menasehati Penggugat dan khususnya Lembra Turnip agar jangan seperti itu, nanti BISA KUALAT kalian dengan mengkriminalisasikan orang tua (ibu M. Br. Tambunan) yang sudah tua (umur 70an) dan sudah sakit-sakitan dan tidak bersalah dengan Bukti P-18nya hendak dibawa paksa ke polsek Perdagangan, walaupun dia ibu tiri kalian tapi dia adalah orang tua kita yang masih hidup yang mewakili bapak yang sudah meninggal, semoga sadar. Jangan karena harta sampai menghalalkan
segala cara, dengan
membuat surat SKHM No. 042/SKHM/SS/2007 dan Surat Ahli Waris oleh Lembra Turnip Dkk. yang menyatakan Ahli Waris Adalah Lembra Turnip Dkk. dengan mengesampingkan ibu Minar Boru Tambunan yang masih hidup dan Para Tergugat sehingga hal ini kami sekeluarga menggugat No.19/PDT.G/2009/PN.BLG
dan
pada Perkara
Mahkamah
Agung
Memutuskan Lembra Turnip Dkk bukan Ahli Waris yang Ahli Waris adalah Para Tergugat Sekeluarga. Bahwa Hal ini juga bisa menjadi pembelajaran bagi Lembra Turnip Dkk. agar jangan mengkriminalisi ibu Minar boru Tambunan dan Para Tergugat dengan mencari-cari kesalahan padahal kalianlah yang salah, dengan ingin mempidanakan pada akhirnya kalianlah yang jadi terpidana, semoga sadar, harta tidak akan kita bawa mati kebenaran yang
harus ditegakkan.
Seorang ibu dapat
mengutuk, jangan kualat; d. Bahwa perbuatan Para Tergugat, yang terbukti bahwa bukti P-18 bukan berisi keterangan palsu, dan tidak menimbulkan kerugian bagi Penggugat. Bahwa penggugat bukanlah ahli waris jadi penggugat putusan Mahkamah Agung adalah sebab akibat ini. Semoga Sadar.bukanlah korban. Bahwa Sebenarnya yang menjadi korban adalah Para Tergugat dan orang tua Para Tergugat dengan Pemalsuan SKHM No. 042//SKHM/SS/2007 oleh Lembra Turnip. Bahwa Orang Tua yaitu Minar boru Tambunan yang masih hidup dan sudah tua sakit-sakitan tidak
Halaman 29 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
30
dihargai atau dihormati dari sejak dulu sebagai orang tua yang masih hidup (yang juga mewakili Bapak yang sudah meninggal) dengan membuat surat SKHM No. 042//SKHM/SS/2007 secara sepihak, dan berusaha mengkriminalisasikan orang tua dan yang sekarang sakit-sakitan dengan menghalalkan segala cara dan hendak membawa paksa ke Polsek Perdagangan (lihat point 21), ini adalah bukti anak yang durhaka, serakah dan angkuh
yang merasa orang yang paling berkuasa atas
Tanah/Objek Sengketa. Jadi; e. Bahwa dengan tidak adanya hubungan kausal/hubungan langsung antara Perbuatan
Surat Bukti P-18 dengan Penggugat sehingga tidak
menimbulkan kerugian apapun bagi Penggugat. Maka berdasarkan uraian-uarain, penjelasan hukum yang didukung dengan dalil-dalil hukum sebagaimana yang telah Para Tergugat jelaskan di atas maka beralasan hukum jika Ketua Pengadilan Negeri Balige Memutuskkan Perkara No. 30/PDT.G/2014/PN.BLG untuk mohon memberikan Putusan pada sidang berikutnya dengan Putusan : 1. Menerima bantahan / tangkisan Para Tergugat seluruhnya. 2. Menyatakan pemeriksaan perkara No. 30/PDTG/2014/PN.BLG untuk tidak diteruskan/dihentikan oleh karena Tanah/Objek Sengketa sudah pernah diputuskan sebelumnya dan dalil-dalil Penggugat tidak jelas, mengada-ada dan asal-asalan. 3. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya. 4. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara. Bila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex aequo et bono). Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Pengadilan Negeri Balige
telah menjatuhkan putusan tanggal 18 Pebruari 2015 Nomor :
30/Pdt.G/2014/PN-Blg yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklraard); 2. Menghukum
Penggugat
untuk
membayar
biaya
perkara
sebesar
Rp.2.731.000,- (dua juta tujuh ratus tiga puluh satu ribu rupiah); Menimbang, bahwa isi putusan Pengadilan Negeri Balige tersebut telah diberitahukan kepada Turut Tergugat
sesuai dengan Relas Pemberitahuan
Halaman 30 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
31
Putusan
No. 30/Pdt.G/2014/PN-Blg tanggal 6 Maret 2015 yang dibuat oleh
JUSLIANI, SH Jurusita Pengadilan Negeri Curup ; Menimbang, bahwa berdasarkan Akta permohonan banding No. 3/Bdg/Pdt/2015/PN-Blg.jo. No.30/Pdt.G/2014/PN-Blg tanggal 26 Pebruari 2015 yang dibuat oleh : HOTMAN SINAGA, SH, Panitera Muda Perdata Pengadilan Negeri Balige yang menerangkan bahwa Tergugat II untuk diri sendiri dan juga selaku kuasa insidentil dari Tergugat-I, III, IV, telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Balige tanggal 18 Pebruari 2015 Nomor : 30/Pdt.G/2014/PN-Blg dan permohonan banding tersebut telah diberitahukan dengan seksama kepada Turut Terbanding pada tanggal 11 Maret 2015, oleh
Sarkawi Jurisita Pengadilan Negeri Curup dan kepada
Terbanding pada tanggal 13 April 2015
oleh Aswan
Muhammad
Jurusita
Pengganti Pengadilan Negeri Padangsidimpuan ; Menimbang, bahwa sehubungan dengan permohonan banding tersebut, Pembanding-II semula
sebagai
Tergugat-II juga sebagai
kuasa
Insidentil Pembanding-I, Pembanding-III dan Pembanding IV telah mengajukan Memori Banding tertanggal 20 Maret 2015 dan Memori Banding tersebut telah diserahkan dengan seksama kepada Turut Terbanding semula Turut Tergugat pada tanggal 31 Maret 2015, oleh Subiakto Jurusita Pengadilan Negeri Curup, sedangkan untuk Terbanding semula Penggugat pada tanggal 13 April 2015 oleh Aswan
Muhammad
Jurusita
Pengganti
Pengadilan Negeri
Padangsidimpuan ; ; Menimbang, bahwa Terbanding semula
sebagai Penggugat telah
mengajukan Kontra Memori Bandingnya tertanggal 5 Mei 2015 dan salinannya telah diserahkan dengan seksama kepada Pembanding pada tanggal 11 Mei 2015 oleh Patber DP. SH Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Jambi ;
Menimbang, bahwa kepada kedua belah pihak telah telah diberitahukan untuk mempelajari berkas perkara No. 30/Pdt.G/2014//PN-Blg di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Balige
dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari
terhitung sejak hari berikutnya setelah pemberitahuan diterima sebelum dikirim ke
Pengadilan Tingtgi
sesuai dengan Relas
Pemberitahuan
memeriksa berkas perkara kepada : 1. Pembanding tanggal 10 Maret 2015 oleh Patber DP, SH Jurudita Pengganti Pengadilan Negeri Jambi ;
Halaman 31 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
32
2. Terbanding tanggal 13 April 2015 oleh Aswan
Muhammad Jurusita
Pengganti Pengadilan Negeri Padangsidimpuan ; 3. Turut Terbanding tanggal 22 Maret 2015 oleh Sarkawi Jurisita Pengtadilan Negeri Curup ; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA ; Menimbang, bahwa permohonan banding dari Pembanding-I, II, III dan IV semula Tergugat-I, II, III dan IV telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut
tata cara
serta
memenuhi persyaratan
yang ditentukan
oleh
Undang-undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima ; Menimbang, bahwa alasan keberatan Pembanding-I, II, III dan IV semula Tergugat-I, II, III dan IV terhadap putusan Pengadilan Negeri Balige tanggal 18 Februari 2015
No. 30/Pdt.G/2014/PN-Blg sebagaimana dalam Memori
bandingnya pada pokoknya sebagai berikut : Bahwa sebelum para pembanding/ para Tergugat membahas pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Balige, bahwa yang pertama-tama perlu digaris bawahi /diingat adalah dasar
Gugatan Penggugat adalah :
GUGATAN Perbuatan Melawan Hukum,
hal ini dapat dilihat jelas dari
Surat Gugatan Penggugat tertanggal 28 Mei 2014, disitu tertulis /tertera judul bercetak tebal Perihal : GUGATAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM, yang menitik beratkan pada surat bukti
P-18 (yaitu Surat Keterangan
tertanggal 10 Ju8ni 2009 dari Gereja Katolik St. Thomas Bah Gunung yang
dibuat
oleh
J.
Ambarita,
Spd),
pada
perkara
19/Pdt.G/2009/PN-Blg yang cukup jelas bukti P-18 ini tidak
Nomor
:
mempunyai
hubungan kausal / hubungan langsung dengan Tumpak Turnip (Terbanding dahulu Penggugat) ; Bahwa Terbanding /Penggugat adalah merupakan pihak
pendukung
pembuatan seluruh Surat Keterangan Hak Milik (SKHM) karena diisitu diterangkan
3 keturunan lainnya termasuk pihak keturunan Terbanding
selain keturunan Janiappu Turnip (yaitu para Pembanding /para Tergugat). Bahwa menjadi hal yang aneh Terbanding/ Penggugat menggugat seluruh surat Keterangan Hak Milik
(SKHM) yang telah disepakati
bersama Terbanding/Penggugat, hal inilah yang membuktikan kebenaran kebenaran Surat Bantahan para Tergugat/ para Pembanding tertanggal 22 September 2014 yang menyatakan bahwa yang diperjuangkan oleh Terbanding/Penggugat dalam gugatan ini adalah Lembra Turnip, dkk Halaman 32 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
33
(turut Terbanding/turut Tergugat) untuk mengadakan perlawanan jilid II di Pengadilan melawan Maringan Turnip dkk yang sifatnya hanya untuk mengacaukan saja. Bahwa keterpihakanTerbanding/ Penggugat atau pembelaan Terbanding /Penggugat terhadap Lembra Turnip, dkk dapat juga dilihat dari Surat Replik Penggugat tanggal 13 Oktober 2014 pada halaman 2 (dua) yang mengatakan bahwa Lembra Turnip, Ojak Turnip dan Nai Feber adalah masih ahli waris padahal berdasarkan keputusan Pengadilan Tinggi Medan
No. 86/PDT/2010 pada tanggal 13 Juli 2010 dan
keputusan Mahkamah Agung No. 675 K/PDT/2011 pada tanggal 10 Januari 2012, menyatakan bahwa Lembra Turnip, dkk bukan ahli yang sah ; Bahwa pertimbangan Majelis
Majelis Hakim yang mengatakan bahwa
setelah
Hakim melakukan pemeriksaan setempat terhadap tanah objek
perkara yang digugat oleh Penggugat, ternyata Penggugat tidak dapat menunjukkan secara pasti tanah objek perkara
pada point a, d, e. dan
ternyata tanah tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan sehingga penunjukan batas-batas yang riil berbeda dengan yang disebut dalam surat gugatan sebagaimana dalam surat gugatan Penggugat pada halaman 2 dan juga Penggugat tidak mengetahui secara pasti batas-batas dan ukuran tanah objek perkara yang disengketakan, tanah objek perkara yang digugat, maka gugatan Penggugat menjadi kabur. Bahwa pertimbangan Majelis Hakim ini salah dan keliru yang menyatakan bahwa oleh karena Penggugat tidak dapat menunjukkan secara pasti seluruh tanah objek perkaradan juga tidak mengetahu secara pasti batas-batas dan ukuran tanah
objek perkara yang
disengketakan, tanah objek perkara yang digugat, maka gugatan Penggugat manjadi kabur. Bahwa gugatan dinyatakan kabur bukanlah karena Penggugat tidak dapat menunjukkan disengketakan
secara pasti seluruh tanah objek perkara
melainkan karena apabila surat Gugatan
yang
tidak jelas,
objek gugatan tidak diterangkan dengan jelas dan pasti, seperti objek gugatan tidak menerangkan batas-batas yang disengketakan, tidak disebut dengan jelas dimana letak objek perkara, tidak menjelaskan ukuran objek perkara, ukuran objek perkara berbeda dengan hasil pemeriksaan setempat.
Halaman 33 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
34
Bahwa perihal Penggugat tidak dapat menunjukkan secara pasti seluruh tanah objek perkara adalah masalah lain (bukan pembuat Gugatan menjadi kabur karena dalam Gugatannya menerangkan dengan jelas batas-batas, letak dan ukuran yang disengketakan ) bahwa Penggugat tidak dapat menunjukkan secara pasti seluruh tanah objek perkara hal inilah yang membuktikan salah satu kebenaran dalil-dalil kami para Pembanding/para Tergugat bukanlah pewaris, terbukti
yang mengatakan bahwa
Penggugat
Penggugat tidak tahu letak /batas
tanah
Kakek kami Amarjaniappu Turnip (Kakek para Pembanding). Bahwa selanjutnya Majelis Hakim dalam pertimbangannya mengatakan tanah tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, bahwa pertimbangan Majelis Hakim tersebut adalah salah dan keliru bahwa tanah tersebut bukan satu kesatuan yang tidak terpisahkan melainkan terpisah-pisah bahwa point a, b, dan c terletak di Lumban Saragi (tanah Alm. Amarjaniappu Turnip/Kakek para Pembanding yang diperoleh dari orang tuanya Op. Jahuria Turnip) sedangkan point d, e, dan f terletak di Sipinggan
(tanah Alm. Amarjaniappu Turnip/Kakek para Pembanding
yang diperoleh dari Mertuanya yang bermarga Sinabutar) ; Berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas, Pembanding I, II III dan IV (dahulu Tergugat I, II, III dan IV) mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Tinggi Medan Cq. Majelis Hakim
Pengadilan Medan untuk berkenan
memeriksa dan mengadili perkara ini selanjutnya memutuskan dengan amar sebagai berikut : DALAM EKSEPSI PRIMER: 4. Menerima permohonan banding dari Pembanding I, II, III dan IV tersebut diatas ; 5. Membatalkan
putusan
Pengadilan
Negeri
Balige
Nomor
30/Pdt.G/2014/PN-Blg tanggal 18 Pebruari 2015 ; 6. Menerima dan mengabulkan Eksepsi para Tergugat
untuk
seluruhnya ; 7.
Menolak gugatan Penggugat /Terbanding untuk seluruhnya ; 8. Menghukum Penggugat/Terbanding untuk membayar seluruh biaya yang timbul akibat adanya perkara ini ; MEMBERIKAN PUTUSAN SENDIRI DALAM POKOK PERKARA
Halaman 34 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
35
DALAM KONVENSI P R I M E R. 1. Menerima permohonan banding dari Pembanding I, II, III dan IV tersebut diatas ; 2. Membatalkan
putusan
Pengadilan
Negeri
Balige
Nomor
30/Pdt.G/2014/PN-Blg tanggal 18 Pebruari 2015 ; 3. Menolak gugatan Penggugat /Terbanding untuk seluruhnya ; 4. Menghukum Penggugat/Terbanding untuk membayar seluruh biaya yang timbul akibat adanya perkara ini ; DALAM REKONPENSI PRIMER 1. Menerima
dan
Mengabulkan
gugatan
Rekonpensi
Penggugat/Pembanding untuk seluruhnya ; 2. Menyatakan bahwa Tergugat /Terbanding
telah melakukan
Rekonpensi/Penggugat
Konpensi
perbuatan melawan hukum
yaitu
menyebabkan nama baik Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi /Pembanding menjadi tercemar ; 3. Menghukum Tergugat Rekonpensi /Penggugat Konpensi/Terbanding untuk membayar Rekonpensi
seluruh biaya
/Tergugat
ganti rugi kepada Penggugat
Konpensi/Terbanding
sebesar
Rp.
100.000.000,- (seratus juta rupiah) ; 4. Menghukum Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi/Terbanding untuk membayar seluruh biaya yang timbul akibat adanya perkara ini ; SUBSIDER : -
Mohon putusan seadil-adilnya ;
Menimbang, bahwa terhadap Memori Banding Pembanding I, II, III dan IV semula
Tergugat-I, II, III dan IV, Terbanding
semula
Penggugat telah
mengajukan Kontra Memori Banding yang pada pokoknya sebagai berikut :
Bahwa perbuatan para Terbanding yang telah melakukan
perbuatan
melawan hukum dengan telah mengajukan bukti surat P.-18 yaitu : surat keterangan tertanggal 10 Juni 2009 dari Gereja Katolik St, Thomas Bah Gung
pada perkara No. 19/Pdt.G/2009/PN-Blg
di Pengadilan Negeri
Balige. Kemudian diketahui berisi keterangan palsudan dibuat dengan tipu muslihat sehingga menimbulkan kerugian pada Terbanding sebagai salah
Halaman 35 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
36
satu ahli waris
Oppu Janiappu
dan merugikan
ahli waris yang lain.
Sehingga berdasarkan tipu muslihat tersebut para Pembanding dahulu Tergugat merasa saling berhak terhadap tanah sengketa tersebut. Tipu muslihat para
pembanding
dapat dilihat dari bukti surat
tanggal 10
Nopember 2010 yang dikeluarkan oleh Dewan Stasi Gereja Katolik St. Thomas Bah Gunung Stasi Bah Gunung Paroki Siantar II, St. Petrus dan Paulus Pematang Siantar yang intinya menyatakan tidak diketemukan surat perkawinan antara Minar Tambunan dengan Jahuria Turnip seperti yang tertera pada surat bukti P-18 ;
Bahwa judex factie terkesan tidak mau tahu dengan tindakan Pembanding yang telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan memalsukan isi surat padahal perbuatan
melawan hukum dengan mengajukan alat bukti tulis
lembaga Gereja tertanggal
perbuatan para Terbanding jelas-jelas telah melakukan
10
Katolik Juni
dari
yang menyatakan bahwaalat bukti P-18 (surat
2009)
yang
diajukan
19/Pdt.G/2009/PN-Blg di Pengadilan Negeri
pada
Balige
perkara jelas-jelas
No. disebut
bukan sebagai alat bukti berperkara dan peruntukannya untuk membeli lahan
katolik
di Jambi, akan tetapi oleh para Pembanding bukti surat
disalah gunakan dijadikan bukti perkara ;
Bahwa Terbanding menolak dalil para Pembanding halaman 4 angka 6 , karena dalil tersebut hanya pembenaran diri sendiri setelah melakukan tipu muslihat untuk merebut harta warisan Oppu Janiapu Turnip yang belum pernah dibagi-bagikan kepada ahli waris yang lain. Hal ini jelas-jelas disebut oleh para saksi
(saksi Kaliaman Turnip, saksi Johannes
Turnip, saksi
Renta Sihaloho, saksi Andi T. Sinabutar) yang dihadirkan di persidangan pada Pengadilan Negeri Balige dan menerangkan
bahwa Terbanding
adalah salah seorang keturunan Oppu Janiappu Turnip dan para saksi juga menerangkan bahwa tanah yang menjadi objek sengketa hingga saat ini belum pernah dibagi-bagikan kepada ahli waris lain. Tiba-tiba para Pembanding melakukan gugatan ke Pengadilan Negeri Balige dengan tipu muslihat agar dapat menguasai tanah tersebut tanpa membagi kepada ahli waris Oppu Janiappu Turnip lainnya. Sehingga dalil para Pembanding yang menyebut Terbanding untuk mengacaukan mohon dikesampingkan karena
Terbanding
jelas-jelas
ahli waris Oppu
Janiappu Turnip dan
mempunyai hak atas objek sengketa. Bahwa seseorang yang merasa dirugikan akibat perbuatan melawan hukum orang lain maka dapat memperjuangkannya di Pengadilan ;
Halaman 36 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
37
Bahwa objek tanah
sengketa
didalam gugatan Terbanding semula
Penggugat didasarkan pada gugatan Pembanding semula Tergugat yang telah tertuang di dalam putusan perkara perdata No. 19/Pdt.G/2009/PNBlg tanggal 15 Oktober 2009 dimana para
Pembanding mengajukan
gugatan di Pengadilan Negeri Balige dan diperkuat pada putusan Pengadilan Tinggi Medan No. 86/Pdt/2010/PT-Mdn, objek sengketa sama dan tidak
berbeda
19/Pdt.G/2009/PN-Blg
dengan objek
sengketa perkara perdata No.
tanggal 15 Oktober 2009 sehingga gugatan
Terbanding/ dahulu Penggugat tidak dapat dianggap kabur karena jelasjelas Hakim Pengadilan Negeri Balige perkara No. 19/Pdt.G/2009/PN-Blg telah pernah
melakukan
persidangan
setempat
dan diperoleh
hasil
bahwa objek sengketa benar-benar ada dan tidak fiktip. Dengan demikian pertimbangan Majelis Hakim adalah keliru, seharusnya Majelis Hakim mempertimbangkan permohonan dalam gugatan Terbanding yang menyatakan bahwa para Pembanding / semula para Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum ; Berdasarkan hal-hal yang telah terbanding dahulu Penggugat uraikan diatas, mohon kiranya Bapak Ketua Pengadilan Tinggi Medan cq. Majelis Hakim
pada Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili
perkara No. 30/Pdt.G/2014/PN-Blg, agar memberikan keadilan
kepada
Terbanding dan selanjutnya memutus dengan
sebagai
amar putusan
berikut : Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Balige No. 30/Pdt.G/2014/PNBlg tanggal 18 Februari 2015 ; Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya ; Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi membaca dan
mempelajari
dengan seksama
putusan Pengadilan Negeri Balige 30/Pdt.G/2014/PN-Blg
berkas
perkara dan salinan
resmi
tanggal 18 Pebruari 2015 No.
serta surat-surat lainnya yang berhubungan dengan
perkara ini, dan Memori banding dari para Pembanding semula para Tergugat serta Kontra Memori B anding dari Terbanding semula Penggugat, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi berpendapat sebagai berikut : Menimbang, bahwa Pembanding-I, II, III dan IV semula para Tergugat-I, II, III dan IV dalam Memori Bandingnya menyatakan pada pokoknya gugatan Terbanding semula Penggugat adalah mengenai perbuatan melawan hukum yang menitik beratkan pada surat bukti P.18 (Surat Keterangan tanggal 10 Juni 2009 dari Gereja Katolik St. Thomas Bak Gunung yang dibuat oleh J.
Halaman 37 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
38
Ambarita yang dibenarkan oleh Terbanding semula Penggugat dalam Kontra Memori Bandingnya dan kedua belah pihak menyatakan objek perkara adalah sama tidak berbeda dengan objek sengketa dalam perkara perdata No. 19/Pdt.G/2009/PN-Blg Jo. No. 86/Pdt/2010/PT-Mdn jo. No. 675 K/Pdt/2011 dan dalam perkara tersebut telah dilakukan pemeriksaan tanggal 11
September
2009, sehingga
meskipun
setempat
Terbanding
pada semula
Penggugat tidak dapat menunjukkan secara pasti objek sengketa pada point a, d, e
seharusnya Majelis
Hakim tingkat pertama
mempertimbangkan
tentang perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh Pembanding I, II, III dan IV semula Tergugat I, II, III dan IV ; Menimbang, bahwa dalam Memori Bandingnya Pembanding I, II, III dan IV semula Tergugat I, II III dan IV
meminta agar
Pengadilan Tinggi
mengabulkan gugatan Rekonpensi yang pada pokoknya bahwa Terbanding semula
Penggugat
telah melakukan
perbuatan melawan hukum
yang
menyebabkan nama baik para Pembanding semula para Tergugat tercemar dan dihukum untuk membayar ganti rugi sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) ; Menimbang, bahwa
menurut ketentuan Pasal 157
ayat (2) R.Bg
menyebutkan apabila dalam tarap pertama tidak ada dimajukan gugatan lawan (Reconventie) dalam taraf banding gugatan itu tidak dapat dimajukan lagi karena berdasarkan Pasal 158 ayat (1) R.Bg. Tergugat asal (in Conventie) berkewajiban memajukan gugatan lawannya (Reconventie) serentak dengan jawaban tertulis atau jawaban
lisan, oleh karena itu
permohonan tentang
Rekonpensi yang diajukan oleh para Terbanding semula para Tergugat harus dikesampingkan ; Menimbang, bahwa selain itu pihak Terbanding dalam Kontra Memori Bandingnya
menyatakan
tidak sependapat
dengan pertimbangan
dan
putusan Majelis Hakim Tingkat pertama, yang menyatakan gugatan tidak dapat diterima
dengan alasan
Terbanding semula Penggugat
tidak dapat
menunjukkan dengan pasti objek perkara pada point a, d, dan e, dan mohon gugatan Terbanding semula Penggugat dikabulkan untuk seluruhnya ; Menimbang, bahwa
jika
Terbanding semula Penggugat keberatan
dengan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam perkara a quo seharusnya Terbanding semula Penggugat mengajukan banding dan alasan keberatan terhadap putusan tersebut dituangkan dalam Memori Banding bukan dalam Kontra Memori Banding ;
Halaman 38 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
39
Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi meneliti bukti-bukti P-8, P.9 dan P.10 yang sama dengan bukti T.I, II, III, IV – 19, T.I, II, III, IV. 20 dan T.I, II, III, IV-21 ternyata Terbanding semula Penggugat, bukan merupakan pihak dalam perkara No. 19/Pdt.G/2009/PN-Blg jo. No. 86/Pdt/2010/PT-Mdn dan
No.
675
berkewajiban
K/Pdt/2011,
sehingga
untuk menunjukkan
Terbanding
secara pasti
semula
Penggugat
tentang objek
perkara
sebagaimana yang disebutkan oleh Terbanding semula Penggugat dalam surat gugatannya pada halaman 2 oleh karena itu Terbanding semula Penggugat tidak dapat menunjuk bahwa objek sengketa dalam perkara a quo sama dengan objek sengketa dalam perkara No. 19/Pdt.G/2009/PN-Blg, dan yang dalam perkara tersebut telah dilakukan pemeriksaan setempat pada tanggal 11 September 2009 ; Menimbang,
bahwa
Pengadilan
Tinggi
sependapat
dengan
pertimbangan dan pendapat Majelis Hakim Tingkat Pertama yang menyatakan gugatan Terbanding semula Penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvanklijke Verklaard) dengan alasan yang pada pokoknya karena Terbanding semula Penggugat tidak dapat
menunjukkan
secara pasti batas-batas dan ukuran
tanah objek perkara yang disengketakan, maka gugatan menjadi kabur, oleh karena itu Majelis
Pengadilan Tinggi
Hakim
Tingkat
mengambil alih
Pertama
menjadi
pertimbangan-pertimbangan pertimbangan-pertimbangan
Pengadilan Tinggi sendiri dalam memeriksa dan mengadili perkara a quo dalam tingkat banding ; Menimb ang, bahwa oleh karena putusan Pengadilan Negeri Balige tanggal 18 Februari 2015 No. 30/Pdt.G/2014/PN-Blg telah tepat dan benar, maka putusan tersebut dapat dipertahankan dan harus dikuatkan ; Menimbang, bahwa oleh karena Terbanding semula Penggugat tetap berada dipihak yang kalah, maka Terbanding semula Penggugat dihukum untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam kedua tingkat peradilan Mengingat dan memperhatikan Pasal –pasal dari Undang-undang dan Peraturan Perundang-undangan lainnya yang berkenaan dengan perkara ini ; MENGADILI : --- Menerima permohonan banding dari Pembanding-I, II, III dan IV semula Tergugat-I, II, III dan IV ;
Halaman 39 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn
40
--- Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Balige tanggal 18 Pebruari 2015 No. 30/Pdt.G/2014/PN-Blg yang dimohonkan banding tersebut ; --- Menghukum Terbanding semula Penggugat
untuk membayar biaya
perkara dalam kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat banding ditetapkan sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah ) ; Demikian diputus dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari Rabu
tanggal 16 September 2015
oleh kami HJ.
WAGIAH ASTUTI, SH Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan selaku Hakim Ketua Majelis, YANSEN PASARIBU, SH dan ABDUL FATTAH, SH. MH masing-masing sebagai Hakim Anggota yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 12 Juni 2015 tersebut diucapkan
dalam
Nomor. 203/Pdt/2015/PT-Mdn ,
sidang
terbuka untuk umum
dan putusan
pada hari Senin
tanggal 5 Oktober 2015 oleh Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri Hakim - Hakim Anggota, serta dibantu oleh
oleh
: MUSALLIM SIREGAR, SH
Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan tanpa dihadiri oleh para pihak yang berperkara maupun kuasanya ; HAKIM ANGGOTA,
KETUA MAJELIS,
ttd
ttd
YANSEN PASARIBU, SH.
HJ. WAGIAH ASTUTI, SH.
ttd ABDUL FATTAH SH.MH. PANITERA PENGGANTI, ttd MUSALLIM SIREGAR,SH Perincian ongkos banding : 1. Redaksi putusan Rp. 5.000.2. Materai Rp. 6.000.3. Pemberkasan Rp. 139.000.J u m l a h = …….. Rp. 150.000.-
Halaman 40 dari 40 Hal.Put. No. 203/PDT/2015/PT-Mdn