SALINAN
P U T U S A N
Nomor : 65/Pdt.G/2012/PTA.Bdg. BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung yang mengadili perkara perdata tertentu dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Cerai Gugat antara: Pembanding, umur 41 tahun, agama Islam, pekerjaan Swasta, bertempat tinggal di Kabupaten Cirebon, semula sebagai Tergugat sekarang sebagai Pembanding; MELAWAN Terbanding, umur 37 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Cirebon, yang dalam hal ini diwakili oleh Kuasanya ERDI D SOEMANTRI, SH & Rekan, Advokat, berkantor di Komp. ITC Kosambi Blok D No. 21 Jalan Baranangsiang Bandung, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 24 Mei 2011, semula sebagai Penggugat sekarang sebagai Terbanding; Pengadilan Tinggi Agama tersebut; Setelah mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berhubungan dengan perkara permohonan banding tersebut; TENTANG DUDUK PERKARANYA: Mengutip dalam
Asli
segala uraian tentang hal ini sebagaimana Salinan
Putusan
2270/Pdt.G/2011/PA.Sbr tanggal
Pengadilan
Agama
Sumber
termuat Nomor
12 Desember 2011 M. bertepatan
dengan tanggal 16 Muharram 1433 H. yang amarnya berbunyi : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian ; 2. Menjatuhkan talak satu Bain Sughro Tergugat terhadap Penggugat.
3. Menyatakan seorang anak bernama FARREL ARRAHMAN, umur 12 tahun dipelihara bersama oleh Penggugat dan Tergugat. 4. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya. 5. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Sumber untuk mengirimkan Salinan Putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman
Penggugat dan Tergugat serta di tempat Perkawinan
Penggugat dan Tergugat di langsungkan
guna didaftarkan
dan
dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu. 6. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 381.000,00,- (tiga ratus delapan puluh satu ribu rupiah). Memperhatikan Akta Permohonan Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Sumber Nomor 2270/Pdt.G/2011/PA. Sbr tanggal 19 Desember 2011 yang menyatakan Tergugat mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Agama Sumber dan permohonan banding tersebut telah diberitahukan secara patut kepada pihak lawannya pada tanggal 4 Januari 2012; Menimbang, bahwa Tergugat/Pembanding Memori Banding
telah menyampaikan
pada tanggal 21 Desember 2011 telah diberitahukan
kepada Penggugat/Terbanding pada tanggal 4 Januari 2012. Terbanding tidak mengajukan Kontra Memori Banding sebagaimana Surat Keterangan Panitera Pengadilan Agama Sumber Nomor 2270/Pdt.G/2011/PA.Sbr tanggal 18 Januari 2012. Bahwa Pembanding dan Terbanding tidak menggunakan haknya untuk memeriksa berkas perkara ( inzage ), meskipun untuk itu telah diberikan kesempatan, sebagaimana Surat Pemberitahuan memeriksa berkas perkara banding tanggal 30 Januari 2012 dan tanggal 26 Januari 2012 untuk Pembanding dan untuk Terbanding;
2
TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa permohonan banding Pembanding tersebut telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara-cara sebagaimana ketentuan yang diatur dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-undang Nomor 20 Tahun 1947 sehingga permohonan banding Tergugat/Pembanding secara formal harus dinyatakan dapat diterima; Menimbang, bahwa putusan pengadilan tingkat pertama atas dasar apa yang telah dipertimbangkan dan disebutkan sebagai pendapat dari pengadilan tingkat pertama didalam amar putusannya dapat disetujui untuk dijadikan sebagai pertimbangan dan pendapat dari pengadilan tingkat banding sendiri, karena telah sesuai dengan fakta dan ketentuan hukum yang berlaku, meskipun begitu
Pengadilan Tingkat Banding
memandang perlu untuk untuk menambah kan pertimbangan sebagai berikut : Menimbang, bahwa Tergugat /Pembanding dalam jawabannya atas
dalil
gugatan
Penggugat/Terbanding
yang
menyatakan
Tergugat/Pembanding telah berselingkuh dengan perempuan lain, maka Tergugat/Pembanding telah membantah
(menyanggahnya),
tetapi
Tergugat/Pembanding telah mengakui tentang ditemukannya pakaian perempuan didalam mobil dan ruangan tempat kerja Tergugat/ Pembanding. Menimbang, bahwa menurut logika, sangatlah aneh dan tidak masuk akal mana kala seorang laki-laki (suami) bersedia dititipi pakaian perempuan yang nota bene tidak dikenal oleh isterinya, kecuali adanya hubungan khusus antara laki-laki itu dengan perempuan tersebut, atau sebaliknya tidaklah mungkin seorang perempuan mau menitipkan /menyimpankan pakaiannya kepada seorang laki-laki yang sekedar teman 3
bisnis semata kalau tidak ada maksud yang lain. Menimbang, bahwa dari kenyataan seperti tersebut diatas (ditemukannya pakaian perempuan didalam mobil dan ruang tempat kerja Tergugat/Pembanding), sangatlah masuk akal apabila kemudian timbul kecurigaan Penggugat/Terbanding terhadap Tergugat/Pembanding tentang adanya hubungan khusus dengan wanita lain, yang berujung
kepada
timbulnya perselisihan dan pertengkaran yang berkepanjangan antara keduanya. Menimbang, bahwa pengadilan dalam memeriksa perkara perceraian dengan alasan adanya perselisihan dan pertengkaran terus menerus atau cekcok terus menerus dalam rumah tangga yang tidak dapat didamaikan lagi, bukanlah ditekankan kepada penyebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran yang harus dibuktikan , akan tetapi lebih melihat kepada kenyataan apakah benar rumah tangga itu telah pecah dan sulit untuk didamaikan lagi, hal ini sejalan dengan Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung dalam Yurisprudensi Nomor : 38 K/AG/1991 Tanggal 22 Agustus 1991 yang mengandung abstraksi bahwa “Pengadilan telah yakin (dengan alas an-alasan yang diperoleh dalam proses perkara) bahwa pernikahan tersebut telah pecah tidak mungkin dapat diperbaiki
kembali untuk
terwujudnya rumah tangga yang sakinah mawadah warahmah, itu berarti bahwa hati kedua belah pihak telah pecah pula”, yang kemudian dalil tersebut diambil alih oleh Majelis Hakim Tingkat Banding sebagai pendapatnya sendiri. Menimbang, bahwa kenyataan menunjukan bahwa upaya damai yang dilakukan baik oleh Majelis Hakim dalam setiap persidangan, maupun oleh Mediator yang ditunjuk dari pihak keluarga, telah tidak membuahkan hasil sebagaimana yang diharapkan, sehingga demikian perceraian antara Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding adalah satu-satunya jalan penyelesaian bagi kemaslahatan kedua belah pihak. Menimbang, bahwa berkenaan dengan sengketa kedua 4
belah
pihak
Penggugat/Terbanding
dengan
Tergugat/Pembanding
tentang
pemel;iharaan anak yang bernamna Farrel Arrahman, umur 12 tahun, maka Majelis Hakim Tingkat Banding tidak sependapat dengan pertimbangan dan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama yang karena anak tersebut telah mumayyiz, maka perlu didengar kemauannya dalam persidangan, sebab dengan tidak dihadirkannya anak tersebut untuk menjatuhkan pilihannya, apakah ia akan ikut ayah atau ibunya, dengan begitu maksud Pasal 156 ayat (b) Kompilasi Hukum Islam belum terpenuhi, yang oleh karena itu gugatan tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima. Menimbang, bahwa dengan tidak diterimanya gugatan tentang pemeliharaan anak (hadhanah) tersebut, maka gugatan tentang nafkah anak juga harus dinyatakan tidak diterima. Menimbang, bahwa perkara ini adalah termasuk dalam katagori Cerai Gugat, oleh karena itu berdasarkan ketentuan pasal 76 ayat (1) Undang-Undang No. 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan UndangUndang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009, yang memberikan payung hukum dapat dijadikannya keluarga sebagai saksi, sebagai hukum acara yang khusus dan menyimpang
dari
ketentuan
hukum
acara
sebagaimana diatur dalam HIR mengatur secara
yang
bersifat
umum
khusus bahwa saksi
keluarga dapat didengar sebagai saksi, keberatan Tertgugat/Pembanding atas dijadikannya Kasinah binti Ibrahim dan Koni’ah binti H. Khalim B sebagai saksi, masing-masing sebagai ibu kandung dan kakak kandung Penggugat/Terbanding, sehingga alas an Tergugat/Pembanding tersebut harus ditolak. Menimbang, bahwa sekalipun upaya mendamaikan oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama termasuk dengan melalui proses mediasi yang tidak berhasil dan gagal, telah dipertimbangkan secara singkat, namun sebaiknya Majelis Hakim Tingkat Pertama menyebutkan dalam pertimbangannya tentang nama mediator yang telah ditunjuk untuk itu, hal ini sebagaimana 5
dalam Pasal 2 ayat (4) PERMA Nomor 1 Tahun 2008 yang menyatakan :” ………Hakim dalam pertimbangan putusan wajib menyebut bahwa perkara yang bersangkutan telah diupayakan perdamaian melalui mediasi dengan menyebutkan nama mediator untuk perkara yang bersangkutan ………”. Dengan
demikian
oleh
Majelis
Hakimn
Tingkat
Banding,
maka
pertimbangan perkara Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam perkara tersebut, dianggap telah diperbaiki. Menimbang, bahwa dengan pertimbangan seperti tersebut diatas, maka Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama yang mengabulkan gugatan Penggugat atas dasar apa yang telah dipertimbangkan dan disebutklan dalam amar putusannya menyangkut dengan gugatan perceraiannya saja, adalah tepat dan benar, dan selanjutnya dapat diambil alih oleh Majelis Hakim Tingkat Banding untuk dijadikan sebagai alasan sendiri dalam
pertimbangan untuk
memutus perkara ini, sedangkan sengketa tentang pemeliharaan seorang anak Penggugat dengan Tergugat tersebut, tidak dapat diterima, sehingga oleh karenanya
Majelis Hakim Tingkat Banding harus membatalkan
putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama tersebut dengan mengadili sendiri, sehingga secara keseluruhan amar putusan Pengadilan Agama Sumber selengkapnya akan berbunyi sebagaimana tersebut dalam amar putusan dibawah ini. Menimbang, bahwa perkara ini menyangkut bidang perkawinan, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Peradilan Agama, oleh karena itu biaya yang timbul dalam perkara ini pada tingkat pertama dibebankan kepada Penggugat, dan pada tingkat banding dibebankan kepada Tergugat/Pembanding. Mengingat pasal-pasal dan ketentuan peraturan
perundang-
undangan tersebut diatas dan hukum lain yang berkaitan dengan perkara 6
ini. MENGADILI - Menerima permohonan banding Pembanding. -
Membatalkan
putusan
Pengadilan
Agama
Sumber
Nomor
2270/Pdt.G/2011/ PA.Sbr. tanggal 12 Desember 2011 Masehi, bertepatan dengan tanggal 16 Muharaam 1433 Hijriah. DENGAN MENGADILI SENDIRI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian. 2. Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat terhadap Penggugat. 3. Menyatakan gugatan Penggugat tentang pemeliharaan seorang anak Penggugat dengan Tergugat yang bernama Farrel Arrahman dan tuntutan nafkah anak tersebut, tidak dapat diterima. 4. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Sumber untuk mengirimkan Salinan Putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang Wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dengan Tergugat dan tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan guna dicatat dalam daftar yang telah disediakan untuk itu. 5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara pada tingkat pertama sebesar Rp. 381.000,00 (tiga ratus delapan puiluh satu ribu rupiah). - Membebankan kepada Tergugat/Pembanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sebesar Rp. 150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah).
Demikianlah diputus dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim pada hari Selasa tanggal 8 Mei 2012 Masehi bertepatan dengan tanggal 16 Jumadil Tsani. 1433 Hijriah, oleh kami Drs. H. PANUSUNAN PULUNGAN, 7
SH. MH., Hakim Tinggi yang ditunjuk oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Bandung
sebagai Hakim Ketua Majelis,
Drs. H. NOORUDDIN
ZAKARIA, SH., MH., dan Drs. H. NIKMAT HADI, SH., masing-masing sebagai Hakim-Hakim Anggota, putusan mana telah diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dihadiri oleh Hakim-hakim Anggota tersebut
serta dibantu
dengan oleh Dra.
NAFI’AH sebagai Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak yang berperkara ; Ketua Majelis Ttd. Drs. H. PANUSUNAN PULUNGAN, SH. MH., Hakim Anggota
Hakim Anggota
Ttd.
Ttd.
Drs. H. NOORUDDIN ZAKARIA, SH. MH.,
Drs. H. NIKMAT HADI, SH.
Panitera Pengganti Ttd. Dra. N A F I ‘ A H Perincian biaya proses : 1. Biaya Materai …………………………….. Rp. 6.000,00 2. Biaya Redaksi …………………………….. Rp.
5.000,00
3. Biaya Pemberkasan/ATK ……………. Rp. 139.000,00 J u m l a h ……………………………… Rp. 150.000,00
Untuk Salinan yang sama bunyinya PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG PANITERA
H. TRI HARYONO, SH.
8
9