PUTUSAN Nomor : 28/PID.SUS/2011/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------ PENGADILAN TINGGI MEDAN, mengadili perkara Tindak Pidana Korupsi dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan dalam perkara Terdakwa : ------------Nama lengkap
: EDDY SUHAIRY, SH
Tempat lahir
: Lhokseumawe
Umur/tgl.lahir
: 50 Tahun / 21 April 1961
Jenis kelamin
: Laki-Laki
Kebangsaan
: Indonesia
Tempat tinggal
: Jln.Amal Luhur No. 68-B Kel. Dwikora, Kec. Medan Helvetia Kota Medan
Agama
: Islam
Pekerjaan
: PNS pada Pengadilan Negeri Medan
Pendidikan
: S1
Terdakwadi tahan oleh 1.
Penyidik pada Direktorat Reserse Kriminal Polda Sumut tanggal : 26 Maret 2011, Nomor : No. Pol : SP. Han / 67 / III / 2011 / Dit. Reskrim, sejak tanggal : 26 Maret 2011 s/d tanggal : 14 April 2011.
2.
Perpanjangan Penahanan oleh Penuntut Umum pada Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara di Medan tanggal : 12 April 2011, Nomor : SPP / 1456 / N. 2. 5 / Ft. 2 / 04 / 2011, sejak tanggal : 14 April 2011 s/d tanggal : 23 Mei 2011.
3.
Perpanjangan Penahanan oleh Ketua Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan tanggal : 20 Mei 2011, Nomor : 01 / Pen. Pid. Sus. K / 2011 / PN. Mdn, sejak tanggal : 23 Mei 2011 s/d tanggal 21 Juni 2011.
4.
Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Medan, tanggal : 21 Juni 2011 Nomor : Print - 02 / N. 2. 10 / RT - 3 / Ft. 2 / 06 / 2011, sejak tanggal : 21 Juni 2011 s/d tanggal : 10 Juli 2011.
5.
Perpanjangan Penahanan oleh Ketua Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan tanggal : 08 Juli 2011, Nomor : 05 / Pen. Pid. Sus. K / 2011/PN. Mdn, sejak tanggal : 10 Juli 2011 s/d tanggal 08 Agustus 2011.
6.
Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Medan tanggal : 20 Juli 2011, Nomor : 12 / Pid. Sus.
K / 2011 / PN. Mdn, sejak tanggal : 20 Juli 2011 s/d tanggal 18
Agustus 2011. 7. Perpanjangan ...…...
2
7.
Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan tanggal : 22 Juli 2011 Nomor : 09 / Pen. Pid. Sus. K / 2011 / PN. Mdn, sejak tanggal : 19 Agustus 2011 s/d tanggal : 17 Oktober 2011.
8.
Perpanjangan Penahanan yang ke - 1 oleh Pengadilan Tinggi Sumatera Utara di Medan, tanggal : 30 September 2011 Nomor : 2160 / Pen. Pid / 2011 / PT. Mdn, sejak tanggal : 18 Oktober 2011 s/d tanggal : 16 Nopember 2011.
9.
Perpanjangan Penahanan yang ke - 2 oleh Pengadilan Tinggi Sumatera Utara di Medan, tanggal 17 Nopember 2011 s/d 16 Desember 2011;
10.
Hakim Pengadilan Tinggi Medan sejak tanggal 02 Desember 2011 s/d 31 Desember 2011.
11.
Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Medan sejak tanggal 01 Januari 2012 s/d 29 Februari 2012. Terdakwa dipersidangan Pengadilan tingkat pertama didampingi oleh Penasihat
Hukumnya yaitu HKM. ALDIAN PIENEM,SH.MH, RUDIANSYAH DHARMAWAN, SH, TOMMY BELLYN WIRYADI, SH, ANDREAS TARIGAN, SH
Advokat,
beralamat di “KANTOR HUKUM ALDIAN PINEM & PARTNERS“ Jalan Panglima Nyak Makam No. 30 Medan berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 27 Juli 2011 ; PENGADILAN TINGGI TERSEBUT ------ Telah membaca berkas perkara dan Surat-surat sebagai berikut : --------------------1. Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum NO.REG PERKARA : PDS-07/N.2.10/ Ft.1/06/2011, tanggal Juli 2011 yang pada pokoknya berbunyi sebagai berikut : ----DAKWAAN KESATU : - Bahwa ia terdakwa EDDY SUHAIRY, SH selaku Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Kantor Wilayah Departemen Kehakiman Propinsi Daerah Istimewa Aceh Nomor : W1. 179 - KP. 04. 02. TH. 1984 tanggal 17 Desember 1984 dan menjabat sebagai Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Medan berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Nomor : 60 / SK / DIRJEN - X / D1 / PP / 05 / 06 tanggal 17 Mei 2006, pada hari Jumat tanggal 25 Maret 2011 sekitar pukul 14.00 Wib, atau setidak - tidaknya lagi pada waktu lain dalam bulan Januari 2011 sampai dengan bulan Desember 2011, bertempat di kios grosir “SABENA JAYA” Jalan Amal Luhur, Kelurahan Dwikora, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, atau setidak - tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan, “dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan
Hukum, atau ...…........
3
hukum, atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau menerima pembayaran dengan potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri”, yang dilakukan dengan cara sebagai berikut; - Bahwa berawal dari ditunjuknya terdakwa sebagai Panitera Pengganti dalam perkara pidana dengan Register Perkara Nomor : 3.467 / Pid. B / 2010 / PN. Mdn atas nama : SAID IKSAN berdasarkan Surat Penunjukan Panitera Pengganti Nomor : 3.467 / Pid. B / 2010 / PN. Mdn tanggal 08 Nopember 2010, selanjutnya dilangsungkan persidangan hingga pemeriksaan saksi - saksi, lalu sekitar bulan Desember 2010 (hari dan tanggalnya tidak dapat dipastikan) sekitar pukul 15.30 WIB yakni setelah berlangsungnya persidangan SAID IKSAN, terdakwa ditemui oleh ibu kandung SAID IKSAN yang bernama SYARIFAH HAZANAH di kantor Pengadilan Negeri Medan dan menanyakan apakah anaknya dapat dibantu ? Namun terdakwa belum bisa memastikan apakah SAID IKSAN dapat dibantu atau tidak, kepastiannya akan diberikan para pertemuan berikutnya ; - Setelah pertemuan tersebut, terdakwa selaku Panitera Pengganti perkara atas nama SAID IKSAN berniat hendak mengambil keuntungan dari perkara tersebut tanpa sepengetahuan Majelis Hakim yang menyidangkan perkara tersebut, kemudian niat tersebut diwujudkan oleh terdakwa diawali dengan pertemuan antara terdakwa dengan Penasehat Hukum SAID IKSAN yakni ANDI NELSON LUMBANGAOL, SH pada tanggal 01 Maret 2011 sekira pukul 17.00 WIB, pada pertemuan tersebut terdakwa meminta agar dipertemukan dengan orang tua SAYED IKHSAN alias SAID IKSAN untuk membicarakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya, saat itu ANDI NELSON LUMBANGAOL, SH menyampaikan “nanti akan saya hubungi dulu”, kemudian ANDI NELSON LUMBANGAOL, SH menghubungi SYARIFAH HAZANAH dan menyampaikan keinginan terdakwa
untuk bertemu dengan
SYARIFAH HAZANAH dan SYARIFAH HAZANAH menyetujuinya, kemudian pada tanggal 02 Maret 2011 sekitar pukul 11.00 WIB dilakukan pertemuan di Rumah Makan WONG SOLO di Jalan Sei Batang Hari / Gajah Mada Medan pukul 11.00 WIB yang dihadiri oleh terdakwa, SYARIFAH HAZANAH, SAYED AZMIR dan ANDI NELSON LUMBANGAOL, SH. Dengan maksud meyakinkan SYARIFAH HAZANAH, pada pertemuan tersebut terdakwa menyampaikan seolah - olah hakim yang memeriksa perkara SAID IKSAN bersedia mengabulkan keinginan SYARIFAH HAZANAH agar anaknya dapat dibantu dengan vonis bebas dengan syarat SYARIFAH HAZANAH harus menyediakan sejumlah dana, namun terdakwa belum bersedia mengatakan jumlah dana yang harus disediakan SYARIFAH HAZANAH, hal tersebut akan terdakwa dalam pertemuan berikutnya, lalu terdakwa menyerahkan nomor handphone ….. ...…........
4
nomor handphone 081362444273 milik istri terdakwa dan meminta untuk selanjutnya berhubungan melalui nomor handphone tersebut ; - Selanjutnya pada hari Selasa tanggal 08 Maret 2011 sekira pukul 20.00 WIB, SYARIFAH HAZANAH dihubungi oleh terdakwa melalui No. HP 081362444273, dan meminta untuk bertemu di Cafe “TAMITA” Jalan Rajawali Simpang Jalan Beo Medan, kemudian SYARIFAH HAZANAH bersama suaminya bernama SAYED AZMIR berangkat menuju cafe yang ditunjuk terdakwa, setibanya di Café “TAMITA” selanjutnya terdakwa meminta agar berbicara empat mata dengan SYARIFAH HAZANAH sehingga kemudian SYARIFAH HAZANAH bersama Terdakwa menjauh dari meja pertemuan sebelumnya, untuk meyakinkan SYARIFAH HAZANAH dalam pembicaraan empat mata tersebut terdakwa menyampaikan seolah - olah Majelis Hakim yang memeriksa perkara SAID IKSAN meminta uang sebesar Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) supaya SAYED IKSAN alias SAID IKSAN bisa divonis bebas, SYARIFAH HAZANAH keberatan dengan jumlah tersebut dan terdakwa menyampaikan akan dicoba dengan jumlah Rp. 100.000.000,(seratus juta rupiah) namun SYARIFAH HAZANAH masih menyampaikan keberatan hingga akhirnya dalam pertemuan tersebut belum ada kesepakatan ; - Bahwa pada hari Rabu tanggal 23 Maret 2011 sekira pukul 20.30 WIB, terdakwa bersama MULIANA als ANA (istri terdakwa) mendatangi rumah SYARIFAH HAZANAH, dalam pertemuan tersebut terdakwa menyampaikan bahwa agenda persidangan untuk pembacaan putusan perkara SAID IKSAN alias SAYED IKHSAN rencananya akan dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 24 Maret 2011 akan ditunda karena hakimnya ke Jakarta dan akan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 30 Maret 2011, terdakwa juga menyampaikan bahwa seolah - olah Majelis Hakim sudah bersedia menerima uang dalam jumlah Rp. 100.000.000,-
(seratus juta rupiah),
karena SYARIFAH HAZANAH merasa khawatir anaknya akan divonis bersalah oleh Majelis Hakim, kemudian dengan terpaksa SYARIFAH HAZANAH menyetujui jumlah Rp. 100.000.000,-
(seratus juta) untuk diberikan kepada Terdakwa,
selanjutnya terdakwa meminta agar SYARIFAH HAZANAH menyerahkan uang tersebut pada hari Ju’mat tanggal 25 Maret 2011 ; - Bahwa pada hari Ju’mat tanggal 25 Maret 2011 sekira pukul 05.30 WIB SYARIFAH HAZANAH dihubungi oleh terdakwa melalui nomor handphone 085275167793, dan menanyakan “bagaimana, apakah sudah ada uangnya ?”, SYARIFAH HAZANAH menjawab “pagi - pagi gini bank masih tutup dan suami saya masih tidur, nanti saya hubungi lagi bapak setelah suami saya bangun, kemudian sekitar pukul 06.30 WIB,
SYARIFAH .........….. ...…........
5
SYARIFAH HAZANAH menghubungi terdakwa dan menyampaikan bahwa uang yang ada di tabungannya hanya Rp. 50.000.000,- dan sisanya nanti akan ditransfer dari Aceh sekitar jam 2 atau jam 3 “lalu tersangka bertanya “sisanya yang Rp 50.000.000,lagi” dan oleh SYARIFAH HAZANAH menjawab “nanti kalau udah dikirim dari Aceh, akan saya serahkan kepada bapak” dan kemudian terdakwa menyetujuinya, lalu terdakwa menyampaikan bahwa lokasi penyerahan adalah di Jalan Amal Luhur di warung grosir SABENA JAYA Nomor 70 pukul 14.00 WIB, kemudian SYARIFAH HAZANAH menyetujuinya ; - Kemudian sekira pukul 13.37 WIB, SYARIFAH HAZANAH dihubungi oleh terdakwa, dalam percakapan telepon tersebut, terdakwa menerangkan lokasi penyerahan dan meminta kepada SYARIFAH HAZANAH untuk menyerahkan / menitipkan uang tersebut kepada penjaga grosir, namun SYARIFAH HAZANAH menolak mengingat jumlah uang yang banyak dan SYARIFAH HAZANAH tetap meminta agar diterima langsung oleh terdakwa, setelah tiba di lokasi yang ditentukan, SYARIFAH HASANAH melihat terdakwa berdiri tepat di depan grosir SABENA JAYA, dan setelah melihat SYARIFAH HAZANAH, terdakwa langsung masuk ke dalam grosir diikuti oleh SYARIFAH HAZANAH, dalam posisi berdiri SYARIFAH HAZANAH menyampaikan kepada terdakwa “bagaimana ini pak, jangan sampai uang sudah habis begini banyak tapi anak saya terkurung”, oleh terdakwa menjawab “Ibu ga usah sangsi, skenarionya sudah saya atur, saya ga bohong ibu” lalu SYARIFAH HAZANAH menjawab “ibu ga usah sangsi, skenarionya sudah saya atur, saya ga bohong bu” lalu SYARIFAH HAZANAH menjawab “ya udahlah kalau gitu” kemudian dengan berat hati SYARIFAH HAZANAH menyerahkan bungkusan koran yang berisi uang dalam kemasan kantongan plastik kepada terdakwa dan menyampaikan bahwa jumlah uang adalah sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah), lalu terdakwa menanyakan “kapan sisanya Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) lagi ? SYARIFAH HAZANAH menjawab “Insya Allah hari senin”, lalu terdakwa mengatakan “kalau ga ada hari senin, ini gugur semuanya !” kemudian setelah
menyerahkan
bungkusan
tersebut
maka
SYARIFAH
HAZANAH
meninggalkan terdakwa, beberapa saat setelah terdakwa memegang bungkusan koran berisi uang tersebut, datang 5 (lima) orang yang petugas kepolisian dan melakukan penangkapan terhadap terdakwa lalu terdakwa dibawa ke Direktorat Reserse Kriminal Polda Sumut ternyata setelah kantongan plastik berwarna putih / bening bercorak bunga berwarna pink yang didalamnya terdapat bungkusan koran berisi uang tunai sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dengan perincian : uang kertas pecahan Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) sebanyak 336 (tiga ratus tiga puluh enam) lembar .......….. ...…........
6
enam) lembar dan uang kertas pecahan Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) sebanyak 332 (tiga ratus tiga puluh dua) lembar ; - Bahwa perbuatan terdakwa sebagaimana terurai diatas adalah perbuatan melawan hukum karena terdakwa sebenarnya terdakwa tidak mempunyai hak untuk menerima uang sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dari SYARIFAH HAZANAH ; Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 12 huruf e Undang - Undang RI Nomor : 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang - Undang RI Nomor : 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang - Undang RI Nomor : 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi ; ATAU ; KEDUA : - Bahwa ia terdakwa EDDY SUHAIRY, SH selaku Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Kantor Wilayah Departemen Kehakiman Propinsi Daerah Istimewa Aceh Nomor : W1. 179 - KP. 04. 02. TH. 1984 tanggal 17 Desember 1984 dan menjabat sebagai Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Medan berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Nomor : 60 / SK / DIRJEN - X / D1 / PP / 05 / 06 tanggal 17 Mei 2006, pada hari Jumat tanggal 25 Maret 2011 sekitar pukul 14.00 WIB, atau setidak - tidaknya lagi pada waktu lain dalam bulan januari 2011 sampai dengan bulan Desember 2011, bertempat di kios grosir “SABENA JAYA” Jalan Amal Luhur Kelurahan Dwikora Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan, atau setidak - tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan, “menerima hadiah atau janji padahal diketahui atau patut diduga, bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan karena kekuasaan atau kewenangan yang berhubungan dengan jabatannya, atau yang menurut pikiran orang yang memberikan hadiah atau janji tersebut ada hubungan dengan jabatannya”, yang dilakukan dengan cara sebagai berikut : - Bahwa berawal dari ditunjuknya terdakwa sebagai Panitera Pengganti dalam perkara pidana dengan Register Perkara Nomor : 3.467 / Pid. B / 2010 / PN. Mdn atas nama SAID IKSAN berdasarkan Surat Penunjukan Panitera Pengganti Nomor : 3.467 / Pid. B / 2010 / PN. Mdn tanggal 08 Nopember 2010, selanjutnya dilangsungkan persidangan hingga pemeriksaan saksi - saksi, lalu sekitar bulan Desember 2010 (hari dan tanggalnya tidak dapat dipastikan) sekitar pukul 15.30 WIB yakni setelah berlangsung .......……. ...…........
7
berlangsungnya persidangan SAID IKSAN, terdakwa ditemui oleh ibu kandung SAID IKSAN yang bernama SYARIFAH HAZANAH di Kantor Pengadilan Negeri Medan dan menanyakan apakah anaknya dapat dibantu ? Namun terdakwa belum bisa memastikan apakah SAID IKSAN dapat dibantu atau tidak, kepastiannya akan diberikan para pertemuan berikutnya ; - Setelah pertemuan tersebut, terdakwa selaku Panitera Pengganti perkara atas nama SAID IKSAN berniat hendak mengambil keuntungan dari perkara tersebut tanpa sepengetahuan Majelis Hakim yang menyidangkan perkara tersebut, kemudian niat tersebut diwujudkan oleh terdakwa diawali dengan pertemuan antara terdakwa dengan penasehat hukum SAID IKSAN yakni ANDI NELSON LUMBANGAOL, SH pada tanggal 01 Maret 2011 sekira pukul 17.00 WIB, pada pertemuan tersebut terdakwa meminta agar dipertemukan dengan orang tua SAYED IKHSAN alias SAID IKSAN untuk membicarakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya, saat itu ANDI NELSON LUMBANGAOL, SH menyampaikan “nanti akan saya hubungi dulu”, kemudian ANDI NELSON LUMBANGAOL, SH menghubungi SYARIFAH HAZANAH dan menyampaikan keinginan terdakwa untuk bertemu dengan SYARIFAH HAZANAH dan SYARIFAH HAZANAH menyetujuinya, kemudian pada tanggal 02 Maret 2011 sekitar pukul 11.00 WIB dilakukan pertemuan di Rumah Makan WONG SOLO di Jalan Sei Batang Hari / Gajah Mada Medan pukul 11.00 WIB yang dihadiri oleh terdakwa, SYARIFAH HAZANAH, SAYED AZMIR dan ANDI NELSON LUMBANGAOL, SH. Dengan maksud meyakinkan SYARIFAH HAZANAH, pada pertemuan tersebut terdakwa menyampaikan seolah - olah hakim yang memeriksa perkara SAID IKSAN bersedia mengabulkan keinginan SYARIFAH HAZANAH agar anaknya dapat dibantu dengan vonis bebas dengan syarat SYARIFAH HAZANAH harus menyediakan sejumlah dana, namun terdakwa belum bersedia mengatakan jumlah dana yang harus disediakan SYARIFAH HAZANAH, hal tersebut akan terdakwa dalam pertemuan berikutnya, lalu terdakwa menyerahkan nomor handphone 081362444273 milik istri terdakwa dan meminta untuk selanjutnya berhubungan melalui nomor handphone tersebut ; - Selanjutnya pada hari Selasa tanggal 08 Maret 2011 sekira pukul 20.00 WIB SYARIFAH
HAZANAH
dihubungi
oleh
terdakwa
melalui
Nomor
HP
081362444273, dan meminta untuk bertemu di Cafe “TAMITA” Jalan Rajawali Simpang Jalan Beo Medan, kemudian SYARIFAH HAZANAH bersama suaminya bernama SAYED AZMIR berangkat menuju cafe yang ditunjuk terdakwa, setibanya di Café “TAMITA” selanjutnya terdakwa meminta agar berbicara empat mata dengan SYARIFAH HAZANAH sehingga kemudian SYARIFAH HAZANAH bersama Terdakwa menjauh…..
8
Terdakwa menjauh dari meja pertemuan sebelumnya, untuk meyakinkan SYARIFAH HAZANAH dalam pembicaraan empat mata tersebut terdakwa menyampaikan seolah - olah Majelis Hakim yang memeriksa perkara SAID IKSAN meminta uang sebesar Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) supaya SAYED IKSAN alias SAID IKSAN bisa divonis bebas, SYARIFAH HAZANAH keberatan dengan jumlah tersebut dan terdakwa menyampaikan akan dicoba dengan jumlah Rp. 100.000.000,(seratus juta rupiah) namun SYARIFAH HAZANAH masih menyampaikan keberatan hingga akhirnya dalam pertemuan tersebut belum ada kesepakatan ; - Bahwa pada hari Rabu tanggal 23 Maret 2011 sekira pukul 20.30 WIB, terdakwa bersama MULIANA als ANA (istri terdakwa) mendatangi rumah SYARIFAH HASANAH, dalam pertemuan tersebut terdakwa menyampaikan bahwa agenda persidangan untuk pembacaan putusan perkara SAID IKSAN als SAYED IKHSAN rencananya akan dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 24 Maret 2011 akan ditunda karena hakimnya ke Jakarta dan akan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 30 Maret 2011, terdakwa juga menyampaikan bahwa seolah - olah Majelis Hakim sudah bersedia menerima uang dalam jumlah Rp. 100.000.000,-
(seratus juta rupiah),
karena SYARIFAH HAZANAH merasa khawatir anaknya akan divonis bersalah oleh Majelis Hakim, kemudian dengan terpaksa SYARIFAH HAZANAH menyetujui jumlah Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) untuk diberikan kepada Terdakwa, selanjutnya terdakwa meminta agar SYARIFAH HAZANAH menyerahkan uang tersebut pada hari Ju’mat tanggal 25 Maret 2011 ; - Bahwa pada hari Ju’mat tanggal 25 Maret 2011 sekira pukul 05.30 WIB SYARIFAH HASANAH dihubungi oleh terdakwa melalui nomor handphone 085275167793, dan menanyakan “Bagaimana, apakah sudah ada uangnya ?” SYARIFAH HAZANAH menjawab “pagi - pagi gini bank masih tutup dan suami saya masih tidur, nanti saya hubungi lagi Bapak setelah suami saya bangun, kemudian sekitar pukul 06.30 WIB, SYARIFAH HAZANAH menghubungi terdakwa dan menyampaikan bahwa uang yang ada di tabungannya hanya Rp. 50.000.000,- dan sisanya nanti akan ditransfer dari Aceh sekitar jam 2 atau jam 3 “lalu tersangka bertanya “sisanya yang Rp 50.000.000,lagi” dan oleh SYARIFAH HAZANAH menjawab “nanti kalau udah dikirim dari Aceh, akan saya serahkan kepada bapak” dan kemudian terdakwa menyetujuinya, lalu terdakwa menyampaikan bahwa lokasi penyerahan adalah di Jalan Amal Luhur di warung grosir SABENA JAYA Nomor 70 pukul 14.00 WIB, kemudian SYARIFAH HAZANAH menyetujuinya ; - Kemudian sekira pukul 13.37 WIB, SYARIFAH HAZANAH dihubungi oleh terdakwa, dalam percakapan telepon tersebut, terdakwa menerangkan lokasi penyerahan dan ...…..
9
penyerahan dan meminta kepada SYARIFAH HAZANAH untuk menyerahkan / menitipkan uang tersebut kepada penjaga grosir, namun SYARIFAH HAZANAH menolak mengingat jumlah uang yang banyak dan SYARIFAH HAZANAH tetap meminta agar diterima langsung oleh terdakwa, setelah tiba di lokasi yang ditentukan, SYARIFAH HAZANAH melihat terdakwa berdiri tepat di depan grosir SABENA JAYA, dan setelah melihat SYARIFAH HAZANAH, terdakwa langsung masuk ke dalam grosir diikuti oleh SYARIFAH HAZANAH, dalam posisi berdiri SYARIFAH HAZANAH menyampaikan kepada terdakwa “bagaimana ini pak, jangan sampai uang sudah habis begini banyak tapi anak saya terkurung”, oleh terdakwa menjawab “Ibu ga usah sangsi, skenarionya sudah saya atur, saya ga bohong ibu” lalu SYARIFAH HAZANAH menjawab “ibu ga usah sangsi, skenarionya sudah saya atur, saya ga bohong bu” lalu SYARIFAH HAZANAH menjawab “ya udahlah kalau gitu” kemudian dengan berat hati SYARIFAH HAZANAH menyerahkan bungkusan koran yang berisi uang dalam kemasan kantongan plastik kepada terdakwa dan menyampaikan bahwa jumlah uang adalah sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah), lalu terdakwa menanyakan “kapan sisanya Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) lagi ? SYARIFAH HAZANAH menjawab “Insya Allah hari senin”, lalu terdakwa mengatakan “kalau ga ada hari senin, ini gugur semuanya !” kemudian setelah
menyerahkan
bungkusan
tersebut
maka
SYARIFAH
HAZANAH
meninggalkan terdakwa, beberapa saat setelah terdakwa memegang bungkusan koran berisi uang tersebut, datang 5 (lima) orang yang petugas kepolisian dan melakukan penangkapan terhadap terdakwa lalu terdakwa dibawa ke Direktorat Reserse Kriminal Polda Sumut ternyata setelah kantongan plastik berwarna putih / bening bercorak bunga berwarna pink yang didalamnya terdapat bungkusan koran berisi uang tunai sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dengan perincian : uang kertas pecahan Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) sebanyak 336 (tiga ratus tiga puluh enam) lembar dan uang kertas pecahan Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) sebanyak 332 (tiga ratus tiga puluh dua) lembar ; - Bahwa perbuatan terdakwa menerima hadiah berupa uang sebesar Rp. 50.000.000,(lima puluh juta rupiah) tersebut dikarenakan menurut pikiran SYARIFAH HAZANAH tersebut ada hubungan dengan jabatannya selaku Panitera Pengganti di Pengadilan Negeri Medan dalam perkara pidana atas nama SAID IKSAN yang dapat mengusus perkara SAID IKSAN kepada MAJELIS HAKIM ; Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 11 Undang - Undang RI Nomor : 31 tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang - Undang RI Nomor : 20 tahun 2001 tentang Perubahan......
10
tentang Perubahan atas Undang - Undang RI Nomor : 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi ; 1. Surat Tuntutan Pidana Jaksa Penuntut Umum Nomor : Reg. Perkara : PDS07/N.2.10/Ft.2/06/2011, tanggal 26 Oktober 2011 yang pada pokoknya menuntut agar terdakwa dijatuhi hukuman sebagai berikut : ------------------------------------------ Menyatakan Terdakwa EDDY SUHAIRY, SH terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Korupsi sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 11 Undang - Undang No. 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah dirubah dengan Undang - Undang No. 20 tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang - Undang No. 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dalam surat dakwaan Kedua ; - Menjatuhkan pidana terdakwa EDDY SUHAIRY, SH dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan 6 (enam) bulan perintah supaya terdakwa ditahan ; - Membayar denda sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) subsidair 2 (dua) bulan kurungan ; - Menyatakan barang bukti berupa : 1) Uang tunai sebesar Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) yang dibungkus dengan kertas koran dan dimasukkan dalam kemasan kantongan plastik berwarna putih / bening bercorak bunga berwarna pink, uang tunai yang terdiri dari : a) Uang kertas pecahan Rp. 50.000,00 (lima puluh ribu rupiah) sebanyak 336 (tiga ratus tiga puluh enam) lembar ; b) Uang kertas pecahan Rp. 100.000,00 (seratus ribu rupiah) sebanyak 332 (tiga ratus tiga puluh dua) lembar ; Dirampas untuk Negara ; 2)
1 (satu) unit handpone merk Nokia type RM - 340 Model 2600c - 2 berikut SIM Card No. 085275167793 ; Dikembalikan kepada Terdakwa ;
3)
1 (satu) unit handphone merk Nokia type : RM - 443 model 6303c ;
4)
1 (satu) buah Kartu Handphone (SIM Card) No. 082166688281 ; Dikembalikan kepada saksi SYARIFAH HAZANAH ;
5)
Menyatakan Terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah) ; 3. Salinan Putusan…...
11
3. Salinan Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 29 Nopember 2011 No. 12/Pid.SUS.K/2011/PN.MDN. yang amarnya berbunyi sebagai berikut : ---------------
Menyatakan Terdakwa EDDY SUHAIRY, SH, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “KORUPSI “ ;
-
Mempidana terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 2 (dua) tahun dan denda sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) subsidair : 2 (dua) bulan kurungan ;
-
Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani terdakwa dikurangkan seluruhnya dari hukuman yang dijatuhkan ;
-
Memerintahkan terdakwa tetap dalam tahanan ;
-
Memerintahkan barang bukti berupa : 1. Uang tunai sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) yang dibungkus dengan kertas koran dan dimasukkan dalam kemasan kantongan plastik berwarna putih / bening bercorak bunga warna pink, uang tunai yang terdiri dari : a. Uang kertas pecahan Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) sebanyak 336 (tiga ratus tiga puluh enam) lembar ; b. Uang kertas pecahan Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) sebanyak 332 (tiga ratus tiga puluh dua) lembar ; 2. 1 (satu) unit handphone merk Nokia type RM-443 model 6303c ; 3. 1 (satu) buah kartu Handphone (Sim Card) Nomor : 0852166688281 ; Dikembalikan kepada saksi SYARIFAH HAZANAH ; 4. 1 (satu) unit handphone merk Nokia type RM - 340 model 2600c-2 berikut SIM Card Nomor : 085275167793, dikembalikan kepada Terdakwa ;
-
Menghukum terdakwa untuk membayar ongkos perkara sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah) ;
4. Akta Permintaan Banding No.06/Akta.Pid.Sus.K/2011/PN-Mdn, yang dibuat dan ditanda tangani oleh Panitera Pengadilan Negeri Medan, yang menerangkan bahwa tanggal 02 Desember 2011, Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan permintaan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 29 Nopember 2011, No.12/Pid.Sus.K/2011/PN-Mdn. dan Permintaan Banding tersebut telah diberitahukan kepada Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Medan, Surat tanggal 06 Desember 2011; -------------------------------------------------------------
5. Akta Permintaan......
12
5. Akta Permintaan Banding No.10/Akta.Pid.Sus.K/2011/PN-Mdn, yang dibuat dan ditanda tangani oleh Panitera Pengadilan Negeri Medan, yang menerangkan bahwa tanggal 06 Desember 2011, Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan permintaan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 29 Nopember 2011, No.12/Pid.Sus.K/2011/PN-Mdn.
dan
Permintaan
Banding
tersebut
telah
diberitahukan kepada Penasihat Hukum Terdakwa, Surat tanggal 09 Desember 2011; 6. Memori banding dari Penasihat Hukum Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum yang telah diterima oleh Panitera Pengadilan Negeri Medan tanggal 20 dan 28 Desember 2011 dan telah diberitahukan/disampaikan kepada masing-masing pihak baik Penuntut Umum maupun Penasihat Hukum Terdakwa yang telah diterima secara patut pada tanggal 21 Desember 2011 dan tanggal 04 Januari 2012 ; -------------------7. Surat Pemberitahuan Mempelajari
Berkas
Perkara tanggal 07 Desember 2011
No.W2-U1/17978/Pid.Sus.K.01.10/XII/2011, yang dibuat dan ditanda tangani oleh Wakil Panitera Pengadilan Negeri Medan, telah diberi kesempatan kepada Jaksa Penuntut Umum dan Penasihat Hukum Terdakwa untuk mempelajari berkas perkara Tindak Pidana Korupsi Nomor : 12/Pid.Sus.K/2011/PN-MDN, sebelum berkas perkara tersebut dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan ; ---------------------------------------- Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi mempelajari secara seksama berkas perkara dan turunan resmi Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 29 Nopember 2011 Nomor : 12/Pid.Sus.K/2011/PN-Mdn, Memori banding dari Penasihat Hukum Terdakwa dan Memori banding dari Jaksa Penuntut Umum serta semua Surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini Pengadilan Tinggi pada dasarnya sependapat dengan pertimbangan hukum Hakim Tingkat Pertama dalam Putusannya bahwa terdakwa terbukti dengan syah dan meyakinkan telah melakukan tindak pidana Korupsi sebagaimana yang didakwakan pada Surat dakwaan Kedua Jaksa Penuntut Umum dan Pertimbangan Hakim Tingkat Pertama yang dinilai telah tepat dan benar tersebut di setujui dan dijadikan sebagai pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri dalam memutus perkara dibawah ini ; ------------------------------------------------------------------------------------ Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi memeriksa dan meneliti berkas perkara secara keseluruhan serta Memori Banding Jaksa Penuntut Umum dan Memori banding dari Penasihat Hukum Terdakwa, ternyata tidak terdapat hal-hal baru yang dapat merubah atau membatalkan putusan Pengadilan tingkat pertama oleh karenanya tidak perlu dipertimbangkan lebih lanjut ; ------------------------------------
- Menimbang, .............
13
----- Menimbang, bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa putusan Hakim
Tingkat
Pertama
telah
berdasarkan
alasan-alasan
dan
pertimbangan-
pertimbangan hukum yang tepat dan benar, maka dengan demikian alasan-alasan dan pertimbangan-pertimbangan Hakim Tingkat Pertama diambil alih dan dijadikan pertimbangan hukum Pengadilan Tinggi sendiri dalam memutus perkara ini, oleh karenanya putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 29 Nopember 2011 Nomor : 12/Pid.Sus.K/2011/PN-Mdn, yang dimintakan banding tersebut haruslah dikuatkan ; -------- Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa berada dalam Rumah Tahanan Negara maka Majelis Hakim pada Pengadilan Tinggi Tipikor cukup beralasan agar Terdakwa tetap ditahan ; --------------------------------------------------------------------------------------------- Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa tetap dinyatakan bersalah dan dijatuhkan pidana maka harus pula dibebankan untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam kedua tingkat peradilan ini ; ------------------------------------------------------------ Mengingat akan bunyi Pasal 11 UU No.31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang No : 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-Undang No : 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Pasal 191 KUHAP, dan Undang-undang No: 8 Tahun 1981 tentang KUHAP dan Peraturan lainnya yang berhubungan dengan perkara ini ; -------------------------------------
MENGADILI ------
Menerima permintaan banding dari Penasihat Hukum Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum ; -------------------------------------------------------------------------
------
Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Medan Tanggal 29 Nopember 2011, Nomor : 12/Pid.Sus.K/2011/PN-MDN, yang dimintakan banding tersebut ; ----
------
Memerintahkan agar Terdakwa tetap berada dalam Rumah tahanan Negara ; ---
------
Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding sebesar Rp. 5000,- (lima ribu rupiah ) ; -
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari : S E L A S A tanggal 31 Januari 2012 oleh kami : ELANG P. WIBOWO, SH.MH Hakim Tinggi Tipikor pada Pengadilan Tinggi Medan selaku Ketua Majelis, DR. MANGASA MANURUNG, SH, MKn dan ROSMALINA SITORUS, SH. MH....
14
SITORUS, SH. MH masing-masing Hakim Ad Hoc Tipikor pada Pengadilan Tinggi Medan selaku Anggota Majelis, berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 28 Desember 2011 Nomor : 28/PID.SUS/2011/PT.MDN, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dihadiri Anggota Majelis serta K H A I R U L, SH Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa.-
Hakim - Hakim Anggota,
Hakim Ketua Majelis,
TTD
TTD
DR. MANGASA MANURUNG, SH, MKn
ELANG P. WIBOWO, SH.MH
TTD
ROSMALINA SITORUS, SH. MH Panitera Pengganti, TTD K H A I R U L, SH
Untuk salinan sesuai dengan aslinya PANITERA
TJATUR WAHYU B.S.P, SH.MHum NIP. 19630517 199103 1 003.-