P U T U S A N Nomor : 35/PID/2012/PT-MDN.“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA DI MEDAN, dalam yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara terdakwa :
Nama lengkap
: TERDAKWA ;
Tempat lahir
: Medan ;
Umur/tanggal lahir : 14 tahun / 25 Februari 1994 ; Jenis kelamin
: Laki – Laki ;
Kebangsaan
: Indonesia ;
Tempat tinggal
: Kab.Pak-pak Bharat
Agama
: Kristen Protestan ;
Pekerjaan
: Pelajar ;
Pendidikan
: SMP Kelas III ;
Terdakwa telah ditahan di Rutan berdasarkan Surat Perintah / Penetapan Penahanan dari : 1.
Penyidik tidak ditahan ;
2.
Penuntut Umum sejak tanggal 27 September 2011 sampai dengan tanggal 04 Oktober 2011 ;
3.
Hakim Pengadilan Negeri Sidikalang sejak tanggal 05 Oktober 2011 sampai dengan tanggal 16 Oktober 2011 ;
4.
Ketua Pengadilan Negeri Sidikalang sejak tanggal 20 Oktober 2011 sampai dengan sekarang ;
PENGADILAN TINGGI TERSEBUT ; Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang bersangkutan serta turunan resmi Putusan Pengadilan Negeri Sidikalang tanggal 15 Nopember 2011 Nomor : 202/Pid.B/2011/PN-Sdk.- dalam perkara tersebut diatas ;
Menimbang ...........
2
Menimbang, bahwa berdasarkan surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum tertanggal 05 Oktober 2011 Nomor : Reg.Perk : PDM-189/Ep.1/SDKAL/09/2011, Terdakwa telah didakwa sebagai berikut ; Dakwaan : PERTAMA ; Bahwa ia terdakwa pada hari Rabu tanggal 06 Oktober 2010 sekira pukul 10.00 Wib, ataus setidak-tidaknya pada waktu lain tahun 2010 bertempat di Kab. Pakpak Bharat atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Sidikalang, “melakukan kekejaman, kekerasan atau ancaman kekerasan, atau penganiayaan terhadap anak mengakibatkan mati “yaitu terhadap korban yang pada saat kejadian masih berumur sekitar 15 tahun (lahir tanggal 07 Juli 1995), perbuatan tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut ; Pada hari Rabu tanggal 6 Oktober 2010 sekira pukul 10.00 Wib terdakwa dan korban sedang berhadapan dan bercanda didalam ruangan kelas VIII a SMP Kab. Pakpak Bharat, kemudian terdakwa dan korban saling menunjang atau tunjang-tunjangan menggunakan kaki mereka, kemudian korban keluar dari kelas menuju lapangan sekolah SMP Negeri II kerajaan tersebut dan terdakwa juga berlari mengejar korban dari belakang, kemudian korban lari mengelilingi tiang bendera sedangkan terdakwa saat itu terus mengejar korban, setelah terdakwa sudah dekat dengan korban kemudian terdakwa melakukan kekerasan atau penganiayaan terhadap korban yaitu terdakwa dengan menggunakan kakinya langsung menendang atau menjegel
kaki korban sehingga korban langsung
terjatuh ketanah, kemudian terdakwa mendekati korban dan memegang tangan korban dan membantu korban untuk dapat berdiri, kemudian terdakwa membantu menuntun korban berjalan menuju kelas VIII a dan saat itu korban berjalan dalam keadaan kaki pincang, kemudian terdakwa bersama korban duduk di ruangan kelas VIII a dan saat itu korban memegang kaki kananya karena kesakitan. Akibat perbuatan terdakwa sehingga korban Sakit dan korban sempat dibawa berobat ke bidan dan Mantri dalam beberapa hari yaitu sekitar sejak tanggal 08 Oktober 2010 sampai akhirnya korban meninggal dunia pada tanggal 11 Oktober 2010 sekitar pukul 18.00 Wib pada saat korban dibawa berobat kerumah sakit Sidikalang dan di tubuh korban ditemukan luka-luka yaitu : -
Dari hidung tanpak sisa darah yang mengering dan keluar cairan merah dari hidung dan mulut ;
-
Tanda lebam mayat tanpak pada bagian punggung, leher belakang, paha belakang, betis belakang, dikiri dan dikanan dan ditemukan kebiruan pada
3
bagian perut mulai dari batas iga sebelah kiri dan kanan sampai diatas kemaluan ; -
Lebam mayat pada bagian lengan belakang ;
-
Keluar bau busuk dari bagian anus ;
Sesuai hasil Visum Et Repertum Nomor 527 / Pus / SKR / X /2010 tanggal 29 Oktober 2010 yang dibuat dan ditandatangani oleh Dr. Rayes I. Ginting (Dokter pada Puskesmas Sukarame Kec. Kerajaan, Kab. Pakpak Bharat). Bahwa kemudian dilakukan otopsi atau pemeriksaan terhadap mayat korban di Instalasi P.J/Kedokteran Kehakiman, Rumah Sakit Umum Daerah DR.Pirngadi Kota Medan/FK-USU, dari hasil pemeriksaan/otopsi tersebut maka ditemukan luka-luka di tubuh korban berikut : Ringkasan pemeriksaan luar : -
Dijumpai pembungkus lanjut pada seluruh tubuh, anggota gerak atas dan bawah ;
-
Dijumpai bercak putih seperti seperti pengapuran pada hamper seluruh tubuh ;
-
Dijumpai warna kulit hijau kehitaman pada tungkai bawah kanan sebelah depan ;
-
Dijumpai ujung jari tangan dan kaki sebelah kanan dan kiri warna pucat ;
Ringkasan pemeriksaan dalam : -
Dijumpai warna coklat kehitaman yang melintang dari belakang telinga kiri melalui melalui belakang kepala sampai bagian belakang telinga kanan ;
-
Dijumpai jaringan otak membubur ;
-
Dijumpai perubahan warna kemerahan yang luas didaerah otot dada sebelah kanan dan kiri bagian belakang bahwa ;
-
Dijumpai proses pembusukan lanjut pada seluruh organ dalam;
Kesimpulan : Telah diperiksa sesosok mayat laki-laki tidak berkitan, dikenal, umur 14 tahun, panjang badan 135 cm, rambut hitam, lurus dan mudah dicabut. Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam diambil kesimpulan bahwa penyebab kematian korban tidak dapat ditentukan oleh karena telah mengalami Proses pembusukan
lanjut.
256/XII/IKK/VER/2010
Sesuai
hasil
tanggal
18
Visum Desember
Et 2010
Revertum yang
Nomor.
dibuat
dan
ditandatangani oleh Dr. Prof. Dr. H. Amri Amir, Sp. F (K), DFM, SH, SpAK (Doter Pemeriksa pada instalasi PJ./Kedokteran Kehakiman, Rumah Sakit umum daerah DR. Pirngadi Kota Medan/FK-USU) ;
4
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana melanggar pasal 80 ayat (3) Undang-Undang RI nomor. 23 tahun 2002.
A T A U : KEDUA : ----Bahwa ia terdakwa pada hari Rabu tanggal 06 Oktober 2010 sekira pukul 10.00 Wib, ataus setidak-tidaknya pada waktu lain tahun 2010 bertempat di lingkungan SMP Kab. Pakpak Bharat atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Sidikalang, “melakukan kekejaman, kekerasan atau ancaman kekerasan, atau penganiayaan terhadap anak” yaitu terhadap korban yang pada saat kejadian masih berumur sekitar 15 tahun (lahir tanggal 07 Juli 1995), perbuatan tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut : Pada hari Rabu tanggal 6 Oktober 2010 sekira pukul 10.00 Wib terdakwa dan korban sedang berhadapan dan bercanda didalam ruangan kelas VIII a SMP Negeri Kab. Pakpak Bharat, kemudian terdakwa dan korban saling menunjang atau tunjang-tunjangan menggunakan kaki mereka, kemudian korban lari keluar dari kelas menuju lapangan sekolah SMP Negeri II kerajaan tersebut dan terdakwa juga berlari mengejar korban dari belakang, kemudian korban lari mengelilingi tiang bendera sedangkan terdakwa saat itu terus mengejar korban, setelah terdakwa sudah dekat dengan korban kemudian terdakwa melakukan kekerasan atau penganiayaan terhadap korban yaitu terdakwa dengan menggunakan kakinya langsung menendang atau menjegel kaki korban sehingga korban langsung terjatuh ketanah, kemudian terdakwa mendekati korban dan memegang tangan korban dan membantu korban untuk dapat berdiri, kemudian terdakwa membantu menuntun korban berjalan menuju kelas VIII a dan saat itu korban berjalan dalam keadaan kaki pincang, kemudian terdakwa bersama korban duduk di ruangan kelas VIII a dan saat itu korban memegang kaki kananya karena kesakitan. Akibat perbuatan terdakwa sehingga korban mengalami : -
Dari hidung tanpak sisa darah yang mongering dan keluar cairan merah dari hidung dan mulut ;
-
Tanda lebam mayat tanpak pada bagian punggung, leher belakang, paha belakang, betis belakang, dikiri dan dikanan dan ditemukan kebiruan pada bagian perut mulai dari batas iga sebelah kiri dan kanan sampai diatas kemaluan ;
-
Lebam mayat pada bagian lengan belakang ;
5
-
Keluar bau busuk dari bagian anus ;
Sesuai hasil Visum Et Revertum Nomor : 527/Pus/Skr/ X/2010 tanggal 29 Oktober 2010 yang dibuat dan ditandatangani oleh Dr. Rayes I. Ginting (Dokter pada Puskesmas Sukarame Kec. Kerajaan, Kab. Pakpak Bharat) kemudian
korban
meninggal dunia pada tanggal 11 Oktober 2010 sekitar pukul 18.00 Wib. Bahwa kemudian dilakukan otopsi atau pemeriksaan terhadap mayat korban di Instalasi P.J/Kedokteran Kehakiman, Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan/FK/USU, dari hasil pemeriksaan/ otopsi tersebut maka ditemukan luka-luka di tubuh korban sebagai berikut : Ringkasan pemeriksaan luar : -
Dijumpai pembungkus lanjut pada seluruh tubuh, anggota gerak atas dan bawah ;
-
Dijumpai bercak putih seperti seperti pengapuran pada hamper seluruh tubuh ;
-
Dijumpai warna kulit hijau kehitaman pada tungkai bawah kanan sebelah depan ;
-
Dijumpai ujung jari tangan dan kaki sebelah kanan dan kiri warna pucat ;
Ringkasan pemeriksaan dalam : -
Dijumpai warna coklat kehitaman yang melintang dari belakang telinga kiri melalui melalui belakang kepala sampai bagian belakang telinga kanan ;
-
Dijumpai jaringan otak membubur ;
-
Dijumpai perubahan warna kemerahan yang luas didaerah otot dada sebelah kanan dan kiri bagian belakang bahwa ;
-
Dijumpai proses pembusukan lanjut pada seluruh organ dalam;
Kesimpulan : Telah diperiksa sesosok mayat laki-laki tidak berkitan, dikenal, umur 14 tahun, panjang badan 135 cm, rambut hitam, lurus dan mudah dicabut. Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam diambil kesimpulan bahwa penyebab kematian korban tidak dapat ditentukan oleh karena telah mengalami Proses pembusukan lanjut. Sesuai hasil Visum Et Revertum Nomor. 256/XII/IKK/VER/2010 tanggal 18 Desember 2010 yang dibuat dan ditandatangani oleh Dr. Prof. Dr. H. Amri Amir, Sp. F (K), DFM, SH, SpAK (Doter Pemeriksa pada instalasi PJ./Kedokteran Kehakiman, Rumah Sakit umum daerah DR. Pirngadi Kota Medan/FK-USU) ; Perbuatan terdakwa
sebagaiman diatur
dan diancam
melanggar pasal 80 ayat (1) Undang-Undang RI nomor. 23 tahun 2002.
pidana
6
Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Tuntutan Jaksa Penuntut Umum tertanggal 27 Desember 2011 No.Reg.Perkara : PDM- 503/Ep.2/TBING/11/2011 terdakwa telah dituntut pada pokoknya sebagai berikut : 1. Menyatakan terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “melakukan kekejaman, kekerasan atau ancaman kekerasan,
atau
penganiayaan
terhadap
anak
mengakibatkan
mati”
sebagaimana yang kami dakwakan dalam dakwaan peratama melanggar pasal 80 ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 23 tahun 2002 ; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan Pidana penjara selama 6 (enam) tahun dikurangi seluruhnya dengan lamanya masa tahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dan pidana denda sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) denganketentuan apabila denda tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama 4 (empat) bulan ; 3. Menyatakan barang bukti : - 1 (satu) stel baju lengan pendek warna putih pakaian SMP dan 1 (satu) stel celana pendek berwarna biru pakaian SMP, dipergunakan sebagai barang bukti dalam perkara an. Laba Tigor Solin ; 4. Menetapkan agar terdakwa dibebani biaya perkara sebesar Rp.2.000,- (dua ribu rupiah) ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sidikalang Deli setelah mempertimbangkan fakta-fakta hukum
yang terungkap dipersidangan,
unsur-unsur dakwaan Jaksa Penuntut Umum, Surat Tuntutan Jaksa Penuntut Umum, telah menjatuhkan putusan yaitu Putusan Pengadilan Negeri Sidikalang Nomor : 202/Pid.B/2011/PN.Sdk
tanggal
15 Nopember 2011 yang amarnya
berbunyi sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa
telah
terbukti
secara sah dan menyakinkan
bersalah melakukan tindak pidana “Melakukan Penganiayaan terhadap anak ” 2. Menghukum terdakwa dengan pidana penjara 6 (enam) bulan ; 3. Menetapkan pidana
itu tidak perlu dijalani
terdakwa
kecuali jika
dikemudian hari ada putusan Hakim yang menentukan lain, disebabkan karena terpidana
melakukan
suatu
tindak pidana
sebelum masa
percobaan selama 12 (dua belas) bulan berakhir ; 4. Menetapkan barang bukti berupa 1 (satu) stel baju lengan pendek warna putih pakaian SMP dan 1 (satu) stel celana pendek warna biru pakaian SMP, dikembalikan
kepada Jaksa Penuntut Umum untuk
dipergunakan dalam perkara Laba Tigor Solin ;
7
5. Membebani biaya perkara kepada terdakwa sebanyak Rp.1.000.- (seribu rupiah) ;
Menimbang, bahwa
terhadap Putusan
Pengadilan Negeri Sidikalang
Nomor : 202/Pid.B/2011/PN-Sdk tanggal 15 Nopember 2011 tersebut Jaksa Penuntut Umum dan Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan permintaan banding dihadapan Panitera Muda Pidana Pengadilan Negeri Sidikalang sebagaimana yang tertuang didalam Akta Permintaan Banding Nomor : 23/Bdg/Akta.Pid/2011/PN-Sdk banding
tanggal
tersebut telah diberitahukan
Terdakwa
17 Nopember 2011 kepada
masing-masing pada tanggal
dan permintaan
Penuntut Umum
dan Kuasa
1 Desember 2011 dan tanggal 29
Nopember 2011 oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Sidikalang ; Menimbang, bahwa sehubungan
dengan permintaan banding
tersebut
Jaksa Penuntut Umum dan Penasihat Hukum terdakwa, Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan Surat Memori Banding tertanggal 22 Nopember 2011 yang diterima
di Kepaniteraan Pengadilan
Banding
tersebut
Negeri Sidikalang, dan
telah pula diserahkan
Surat Memori
kepada terdakwa pada tanggal
29
Nopember 2011 oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Sidikalang ; Menimbang, bahwa melalui Surat Pemberitahuan Mempelajari
Berkas
Perkara No.W2.U1/72/73/Hkm/00.01/I/2012 tanggal 12 Januari 2012 yang dibuat oleh Panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri Sidikalang kepada Jaksa Penuntut Umum maupun Terdakwa telah diberi kesempatan selama 7 (tujuh) hari kerja untuk mempelajari berkas perkara sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan terhitung mulai tanggal 12 Januari 2012
sampai dengan tanggal 20
Januari 2012 ; Menimbang, bahwa permintaan pemeriksaan dalam tingkat banding oleh Jaksa Penuntut Umum dan Penasihat Hukum Terdakwa telah diajukan dalam tenggang waktu
dengan cara-cara serta syarat-syarat
yang ditentukan
oleh
Undang-undang, maka permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima ; Menimbang, bahwa Memori Banding Jaksa Penuntut Umum yang berisi alasan keberatannya terhadap putusan Hakim Tingkat Pertama pada pokoknya hanyalah menyangkut dijatuhkan
keberatannya terhadap lamanya
kepada Terdakwa
atas tindak pidana
pidana penjara yang telah
yang
terbukti
dilakukannya, karena menurut Jaksa Penuntut Umum Putusan hukuman Hakim Pengadilan Negeri terhadap Terdakwa selama 6 (enam) bulan penjara terlalu ringan tidak mencerminkan rasa keadilan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat dan tidak mendukung Program Pemerintah
dalam menegakkan
8
peraturan perundang-Undangan perlindungan anak disamping hukuman seperti itu tidak membuat terdakwa jera
dan tidak
dapat menangkal kekhawatiran
terdakwa akan mengulangi perbuatan yang sama dikemudian hari ; Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi seksama
berkas perkara
mempelajari
dengan
dan turunan resmi Putusan Pengadilan
Putusan
Pengadilan Negeri Sidikalang tanggal
15 Nopember 2011 Nomor :
202/Pid.B/2011/PN-Sdk, Memori Banding Jaksa Penuntut Umum, Pengadilan Tinggi sependapat
dengan pertimbangan
Hakim Tingkat Pertama
dalam
putusannya yang menyatakan bahwa terdakwa telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Melakukan Penganiayaan terhadap anak mengakibatkan mati”
sebagaimana yang didakwakan kepadanya
dalam dakwaan Pertama dan pertimbangan Hakim Tingkat Pertama
tersebut
diambil alih dan dijadikan pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri didalam memutus perkara ini dalam tingkat banding, kecuali pidana yang dijatuhkan oleh Hakim Tingkat Pertama yang
menurut Pengadilan Tinggi
terlalu ringan,
sehingga Majelis Hakim Pengadilan Tinggi mengambil alih menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan alasan dan pertimbangan-pertimbangan dibawah ini ; Menimbang, bahwa
adapun sebagai
alasan
Pengadilan Tinggi
berpendapat bahwa hukuman pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa atas tindak pidana yang terbukti telah dilakukannya adalah : 1. Bahwa perbuatan terdakwa mengakibatkan luka ; 2. Bahwa luka yang diderita korban dalam masa pengobatan dan perawatan berakhir pada kematian korban ; 3. Bahwa perilaku terdakwa dalam keseharian, terutama
dilingkungan
Sekolah diantara teman - temannya cenderung selalu memicu terjadinya perkelahian ;
Menimbang, bahwa
berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tersebut
diatas, yang juga telah dipertimbangkan dengan baik oleh Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya, maka Pengadilan Tinggi
berpendapat keberatan
Jaksa
Penuntut Umum terhadap sanksi pidana yang dijatuhkan kepada terdakwa sebagaimana yang diajukannya didalam Memori Bandingnya sudah cukup beralasan dan bahkan Pengadilan Tinggi
juga menilai bahwa pidana
yang
dijatuhkan kepada terdakwa oleh Hakim Tingkat Pertama masih terlalu ringan ; Menimbang, bahwa dengan demikian maka Putusan Pengadilan Negeri Sidikalang tanggal 15 Nopember 2011 Nomor : 202/Pid.B/2011/PN-Sdk haruslah diubah sekedar mengenai pidana yang dijatuhkan kepada terdakwa, sedangkan
9
putusan selebihnya dapat dikuatkan, yang amarnya sebagaimana tersebut dibawah ini ; Menimbang, bahwa karena Terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana, maka kepadanya dibebani membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan ; Memperhatikan pasal 80 ayat (1) UURI Nomor : 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Pasal 193 Uu No.8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, dan peraturan perundang-undangan yang lain yang berhubungan;
M E N G A D I L I -
Menerima permintaan
banding dari Jaksa Penuntut Umum dan Penasihat
Hukum Terdakwa ; -
Mengubah Putusan Pengadilan Negeri Sidikalang tanggal 15 Nopember 2011 Nomor : 202/Pid.B/2011/PN-Sdk, sekedar mengenai pidana
yang
dijatuhkan kepada Terdakwa sehingga amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Melakukan Penganiayaan terhadap anak ” ; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama 1 ( satu ) Tahun ; 3. Menetapkan barang bukti berupa 1 (satu) stel baju lengan pendek warna putih pakaian SMP dan 1 (satu) stel celana pendek warna biru pakaian SMP, dikembalikan
kepada Jaksa Penuntut Umum untuk
dipergunakan dalam perkara Laba Tigor Solin ; 4. Membebankan kepada terdakwa biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang untuk ditingkat banding sebesar Rp.2.500.- (dua ribu lima ratus rupiah) ; DEMIKIANLAH diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan, pada hari SELASA tanggal 28 FEBRUARI 2012 oleh Kami : UNTUNG WIDARTO, SH.MH. Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua Majelis, GATOT SUHARNOTO, SH. dan DR.H.NARDIMAN, SH.MH masing–masing sebagai Hakim–Hakim Anggota, putusan mana pada hari KAMIS tanggal 1 MARET 2012 diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis, dengan dihadiri oleh Hakim Hakim Anggota tersebut diatas, serta : ROSELINA, SH.
10
Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, akan tetapi tanpa dihadiri oleh Penuntut Umum dan Terdakwa maupun kuasanya.
HAKIM- HAKIM ANGGOTA
HAKIM KETUA MAJELIS,
ttd GATOT SUHARNOTO, SH
ttd UNTUNG WIDARTO, SH.MH
ttd DR.H.NARDIMAN, SH.MH PANITERA PENGGANTI, ttd R O S E L I N A , SH