P U T U S A N Nomor : 163/PID/2012/PT-MDN.“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA DI MEDAN, dalam yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara terdakwa : : TERDAKWA ;
Nama lengkap Tempat lahir
: Langsa ;
Umur/tanggal lahir : 46 tahun / 02 Februari 1963 ; Jenis kelamin
: Laki – Laki ;
Kebangsaan
: Indonesia ;
Tempat tinggal
: Medan Tembung ;
Agama
: Budha ;
Pekerjaan
: Wiraswasta ;
Pendidikan
: -
Terdakwa ditahan berdasarkan Surat Perintah / Penetapan Penahanan dari : 1.
Terdakwa tidak ditahan oleh Kepolisian Kota Besar Medan dan sekitarnya ;
2.
Surat
Perintah Penuntut Umum
No.PRINT-968/RT-3/Ep.2/Mdn/06/2011
tertanggal 15 Juni 2011 sampai dengan tanggal 04 Juli 2011 ; 3.
Penetapan Hakim Pengadilan Negeri Medan No.1.701/Pid.B/2011/PN.Mdn tertanggal 24 Juni 2011
dimulai sejak tanggal 24 Juli 2011 sampai
dengan tanggal 23 Juli 2011 ; 4.
Berdasarkan
Penetapan
Hakim Ketua Pengadilan Negeri
Medan
No.1.701/Pid.B/2011/PN.Mdn, tertanggal 08 Agustus 2011 maka penahanan Terdakwa Tan Joeng Ping dari Rumah Tahanan Negara dialihkan menjadi penahanan kota sejak tanggal 08 agustus 2011 ;
PENGADILAN TINGGI TERSEBUT ; Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang bersangkutan serta turunan resmi Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 23 Nopember 2011 Nomor : 1701/Pid.B/2011/PN-Mdn.- dalam perkara tersebut diatas ; Menimbang ……….
2
Menimbang, bahwa berdasarkan surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum tertanggal 24 Juni 2011 Nomor : Reg.Perk : PDM-950/Ep.2/Mdn/06/2011, Terdakwa telah didakwa sebagai berikut ; Dakwaan : KESATU ; Bahwa ia terdakwa TAN JOENG PING, pada hari, tanggal dan waktuwaktu tertentu dalam tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 bertempat di dalam lingkungan rumah tangga yang dihuni terdakwa selaku suami dan saksi korban Chew Foei Ling selaku isteri dan anak-anak terdakwa bersama korban pada tempat tertentu dalam wilayah Kecamatan Medan Tembung atau setidaktidaknya pada suatu tempat disekitar wilayah Kotamadya Medan yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Medan, dengan sengaja melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga, yang dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut : ----Bahwa antara saksi korban Chew Foei Ling
telah berumah tangga dan
menikah dengan terdakwa berdasarkan Akta Catatan Sipil sejak tanggal 12 April 1989 di Jl.Kereta Api Suka Ramai Medan dan terdakwa bersama korban telah memiliki anak 3 (tiga) orang anak yaitu Kelvin, Julius dan Lavina namun dalam kehidupan berumah tangga tersebut antara terdakwa dan korban selalu terjadi keributan dan pertengkaran karena korban sebagai isteri terdakwa merasakan bahwa korban selalu tidak mau mengalah dan keras kepala sehingga terdakwa sering panas dan emosi kepada isteri terdakwa kemudian pada Tahun 2007 korban mengetahui terdakwa pernah selingkuh yang mengakibatkan korban marah dan menasehati terdakwa namun terdakwa tidak berterima sehingga terdakwa melakukan pemukulan terhadap korban dengan menggunakan tangan terdakwa sehingga korban merasakan takut dan trauma untuk melihat terdakwa demikian pula terdakwa, selanjutnya pada tanggal 24 Desember 2008 sekira pukul 21.00 Wib bertempat di rumah yang dihuni terdakwa dan korban di Jl.Garuda
No.62 B
Medan
atau
Jl.Aksara
No.131 Medan
terdakwa
melakukan kekerasan fisik dimana sebelumnya karena terdakwa marah kepada korban karena korban sebagai isteri terdakwa sudah pergi dari mulai pagi sampai jam 20.00 Wib dan saat korban pulang saat itu terdakwa bertanya kepada korban namun korban menjawab dengan kalau dirinya ( korban ) baru pulang menjual diri sehingga mendengar jawaban korban tersebut terdakwa menjadi emosi dan marah lalu terdakwa
melemparkan besi peston mobil
hingga
melambung keatas melalui pintu pagar lalu mengenai kepala korban yang mengakibatkan ………
3
mengakibatkan korban dibawa ke Rumah Sakit Deli Medan sesuai dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dr.Riny Rustam terhadap korban pada tanggal 24 Desember 2008 sekira pukul 22.00 dan dituangkan didalam Surat Visum Et Repertum Nomor : 057/VER/XI/2009 pada tanggal 25 Nopember 209 yang ditandatangani oleh dr.Riny Rustam pada rumah Rumah Sakit Deli Medan dengan pemeriksaan dijumpai luka robek dan luka memar di sisi kiri kepala + luka memar di sendi bahu kiri, oleh karena itu orang yang bersangkutan (korban) menjadi sakit, akan tetapi orang yang bersangkutan akan dapat menjalankan pekerjaan dan jabatannya setelah beristirahat selama 1 (satu) minggu ; Kemudian pada bulan April 2009 terdakwa menampar korban sehingga rahang korban bergeser dan terdakwa suka marah serta berkata kasar pada korban hingga terdakwa
tidak serumah lagi dengan korban dan anak-anak
terdakwa yaitu saksi Lavina kemudian terdakwa tidak memperlakukan korban layaknya sebagai seorang isteri lalu korban tidak pernah diberikan nafkah lagi oleh terdakwa secara lahir dan bathin sehingga korban dan anak-anak korban merasa diterlantarkan oleh terdakwa yang mengakibatkan korban, Kelvin, saksi Julius dan saksi Lavina harus banting tulang mencari pekerjaan untuk mempertahankan hidup. Bahwa selanjutnya sekitar bulan Nopember 2009 korban dan anak-anak korban datang menjumpai terdakwa dengan maksud untuk kembali pulang kerumah yang ditempati terdakwa untuk rujuk kembali namun saat itu terdakwa tidak
menyambut
korban dan anak-anak
korban
dengan baik
melainkan terdakwa marah, mengusir, dan tidak mengizinkan korban dan anakanak korban masuk kedalam rumah tersebut sehingga tersebut sehingga terjadi pertengkaran mulut dan tindak kekerasan yang dilakukan terdakwa terhadap korban. Bahwa berdasarkan Surat Keterangan Ahli Kedokteran Jiwa – Visum Et Repertum Psychiatricum No.37/SK/P/LL/XII/2009 yang dikeluarkan pada tanggal 13 Januari 2010 yang diperoleh dari hasil pemeriksaan oleh Dr.Evawati Siahaan, SpKJ terhadap korban pada tanggal 24 Nopember 2009, tanggal 28 Nopember 2009 dan tanggal 05 Desember 2009 dengan kesimpulan : Pada pemeriksaan dijumpai OS mengalami gangguan campuran cemas dan depresi, kemungkinan karena : Sikap ……….
4
--
Sikap suami yang selalu marah bila dinasehati mukul OS ;
bahkan sering memukul-
-- Suami sering berselingkuh ; -- Sebagai seorang isteri OS tidak pernah diberikan uang belanja sejak keluar dari rumah ; -- OS tidak diperkenankan pulang ke rumah bahkan OS melihat sudah ada wanita lain di rumah tersebut ; Sebagaimana diatur dan diancam pidana menurut Pasal 44 ayat (1) UU RI No.23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga ; ATAU KEDUA ; Bahwa ia terdakwa TAN JOENG PING, pada hari, tanggal dan waktuwaktu tertentu dalam tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 bertempat di dalam lingkungan rumah tangga yang dihuni terdakwa selaku suami dan saksi
Chew
Foei Ling selaku isteri dan anak-anak terdakwa bersama korban pada tempat tertentu dalam wilayah Kecamatan Medan Tembung atau setidak-tidaknya pada suatu tempat disekitar wilayah Kotamadya Medan yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Medan, dengan sengaja
melakukan
perbuatan kekerasan psikis dalam lingkup rumah tangga, yang dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut : ----Bahwa antara saksi korban Chew Foei Ling
telah berumah tangga dan
menikah dengan terdakwa berdasarkan Akta Catatan Sipil sejak tanggal 12 April 1989 di Jl.Kereta Api Suka Ramai Medan dan terdakwa bersama korban telah memiliki anak 3 (tiga) orang anak yaitu Kelvin, Julius dan Lavina namun dalam kehidupan berumah tangga tersebut antara terdakwa dan korban selalu terjadi keributan dan pertengkaran karena korban sebagai isteri terdakwa merasakan bahwa korban selalu tidak mau mengalah dan keras kepala sehingga terdakwa sering panas dan emosi kepada isteri terdakwa kemudian pada Tahun 2007 korban mengetahui terdakwa pernah selingkuh yang mengakibatkan korban marah dan menasehati terdakwa namun terdakwa tidak berterima sehingga terdakwa melakukan pemukulan terhadap korban dengan menggunakan tangan terdakwa sehingga korban merasakan takut dan trauma untuk melihat terdakwa demikian pula terdakwa, selanjutnya pada tanggal 24 Desember 2008 sekira pukul 21.00 Wib bertempat di rumah yang dihuni terdakwa dan korban di Jl.Garuda
No.62 B
Medan atau
Jl.Aksara
No.131 Medan
terdakwa
melakukan kekerasan fisik dimana sebelumnya karena terdakwa marah kepada korban ………
5
korban karena korban sebagai isteri terdakwa sudah pergi dari mulai pagi sampai jam 20.00 Wib dan saat korban pulang saat itu terdakwa bertanya kepada korban namun korban menjawab dengan kalau dirinya ( korban ) baru pulang menjual diri sehingga mendengar jawaban korban tersebut terdakwa menjadi emosi dan marah lalu terdakwa melemparkan besi peston mobil hingga melambung keatas melalui pintu pagar lalu mengenai kepala korban yang mengakibatkan korban dibawa ke Rumah Sakit Deli Medan sesuai dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dr.Riny Rustam terhadap korban pada tanggal 24 Desember 2008 sekira pukul 22.00 dan dituangkan didalam Surat Visum Et Repertum Nomor : 057/VER/XI/2009 pada tanggal 25 Nopember 209 yang ditandatangani oleh dr.Riny Rustam pada rumah Rumah Sakit Deli Medan dengan pemeriksaan dijumpai luka robek dan luka memar di sisi kiri kepala + luka memar di sendi bahu kiri, oleh karena itu orang yang bersangkutan (korban) menjadi sakit, akan tetapi
orang yang bersangkutan
akan dapat
menjalankan
pekerjaan
dan
jabatannya setelah beristirahat selama 1 (satu) minggu ; Kemudian pada bulan April 2009 terdakwa menampar korban sehingga rahang korban bergeser dan terdakwa suka marah serta berkata kasar pada korban hingga terdakwa
tidak serumah lagi dengan korban dan anak-anak
terdakwa yaitu saksi Lavina kemudian terdakwa tidak memperlakukan korban layaknya sebagai seorang isteri lalu korban tidak pernah diberikan nafkah lagi oleh terdakwa secara lahir dan bathin sehingga korban dan anak-anak korban merasa diterlantarkan oleh terdakwa yang mengakibatkan korban, Kelvin, saksi Julius dan saksi Lavina harus banting tulang mencari pekerjaan untuk mempertahankan hidup. Bahwa selanjutnya sekitar bulan Nopember 2009 korban dan anak-anak korban datang menjumpai terdakwa dengan maksud untuk kembali pulang kerumah yang ditempati terdakwa untuk rujuk kembali namun saat itu terdakwa tidak
menyambut
korban dan anak-anak
korban
dengan baik
melainkan terdakwa marah, mengusir, dan tidak mengizinkan korban dan anakanak korban masuk kedalam rumah tersebut sehingga tersebut sehingga terjadi pertengkaran mulut dan tindak kekerasan yang dilakukan terdakwa terhadap korban. Bahwa berdasarkan
Surat Keterangan Ahli Kedokteran Jiwa – Visum Et
Repertum Psychiatricum No.37/SK/P/LL/XII/2009 yang dikeluarkan pada tanggal 13 Januari ………
6
13 Januari 2010 yang diperoleh dari hasil pemeriksaan oleh Dr.Evawati Siahaan, SpKJ terhadap korban pada tanggal 24 Nopember 2009, tanggal 28 Nopember 2009 dan tanggal 05 Desember 2009 dengan kesimpulan : Pada pemeriksaan dijumpai OS mengalami gangguan campuran cemas dan depresi, kemungkinan karena : --
Sikap suami yang selalu marah bila dinasehati mukul OS ;
bahkan sering memukul-
-- Suami sering berselingkuh ; -- Sebagai seorang isteri OS tidak pernah diberikan uang belanja sejak keluar dari rumah ; -- OS tidak diperkenankan pulang ke rumah bahkan OS melihat sudah ada wanita lain di rumah tersebut ; Sebagaimana diatur dan diancam pidana menurut Pasal 45 ayat (1) UU RI No.23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga ; ATAU KETIGA ; Bahwa ia terdakwa TAN JOENG PING, pada hari, tanggal dan waktuwaktu tertentu dalam Tahun 2009 bertempat di dalam lingkungan rumah tangga yang dihuni terdakwa selaku suami dan isteri dan anak-anak terdakwa dan korban pada tempat tertentu dalam wilayah Kecamatan Medan Tembung atau setidak-tidaknya pada suatu tempat disekitar wilayah Kotamadya Medan yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Medan, dengan sengaja menelantarkan orang lain dalam lingkup rumah tangganya, dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut : ----Bahwa antara saksi korban Chew Foei Ling selaku isteri berumah tangga dengan terdakwa
telah menikah dan
sejak tanggal 12 April 1989 hingga mereka
dikaruniai 3 (tiga) orang anak yaitu Kelvin, saksi Julius dan saksi Lavina, namun selama dalam berumah tangga korban dengan terdakwa sudah sering bertengkar sejak Tahun 2007 dan pada tanggal 24 Desember 2008 sekira pukul 21.00 Wib
bertempat di Jl.Aksara No.131
Medan
terdakwa
melakukan
kekerasan fisik terhadap korban isteri terdakwa dengan cara melempar korban dengan menggunakan 1 (satu) buah besi peston mobil yang mengakibatkan korban dibawa ke Rumah Sakit Deli Medan dimana korban mengalami luka robek dan luka memar di sisi kiri kepala dan luka memar di sendi bahu kiri selain itu terdakwa juga sering melakukan kekerasan fisik terhadap korban dengan cara ditampar, dipukul dan ditendang oleh terdakwa ; Bahwa ………
7
Bahwa pada bulan April 2009 terdakwa menampar korban sehingga rahang korban bergeser dan terdakwa suka marah serta berkata kasar pada korban hingga terdakwa
tidak serumah lagi dengan korban dan anak-anak
terdakwa yaitu saksi Lavina kemudian terdakwa tidak memperlakukan korban layaknya sebagai seorang isteri lalu korban tidak pernah diberikan nafkah lagi oleh terdakwa secara lahir dan bathin sehingga korban dan anak-anak korban merasa diterlantarkan oleh terdakwa yang mengakibatkan korban, Kelvin, saksi Julius dan saksi Lavina harus banting tulang mencari pekerjaan untuk mempertahankan hidup. Bahwa selanjutnya sekitar bulan Nopember 2009 korban dan anak-anak korban datang menjumpai terdakwa dengan maksud untuk kembali pulang kerumah
yang ditempati
terdakwa
untuk rujuk
kembali
namun
saat itu
terdakwa tidak menyambut korban dan anak-anak korban dengan baik melainkan terdakwa marah,
mengusir,
dan tidak mengizinkan
korban
dan anak-anak
korban masuk kedalam rumah tersebut sehingga tersebut sehingga terjadi pertengkaran mulut dan tindak kekerasan yang dilakukan terdakwa terhadap korban. Sebagaimana diatur dan diancam pidana menurut Pasal 49 huruf a UU RI No.23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga ; Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Tuntutan Jaksa Penuntut Umum tertanggal
03 Oktober
2011 No.Reg.Perkara : PDM- 950/Ep.2/Mdn/06/2011
terdakwa telah dituntut pada pokoknya sebagai berikut : 1. Menyatakan terdakwa TAN JOENG PING
bersalah melakukan “dengan
sengaja melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 44 ayat (1) UndangUndang Republik Indonesia Nomor : 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga didalam Dakwaan Kesatu ; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa TAN JOENG PING beupa pidana penjara selama 2 (dua) tahun dikurangi masa penahanan ; 3. Menyatakan barang bukti berupa 1 (satu) buah besi Peston Mobil warna silver kehitaman dirampas untuk dimusnahkan ; 4. Menetapkan agar terdakwa TAN JOENG PING membayar biaya perkara sebesar Rp.1.000.- (seribu rupiah) ;
Menimbang ……..
8
Menimbang, bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan setelah mempertimbangkan fakta-fakta hukum yang terungkap dipersidangan, unsur-unsur dakwaan Jaksa Penuntut Umum, Surat Tuntutan Jaksa Penuntut Umum, telah menjatuhkan
putusan yaitu Putusan
Pengadilan Negeri Medan tanggal
23
Nopember 2011 Nomor : 1701/Pid.B/2011/PN.Mdn yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa TAN JOENG PING dengan identitas tersebut di atas telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Dengan Sengaja Melakukan Perbuatan Kekerasan Fisik Dalam Lingkup Rumah Tangga” ; 2. Menghukum terdakwa dengan pidana
penjara
selama 5 (lima) bulan
dengan ketentuan pidana tersebut tidak usah djalani oleh terdakwa kecuali apabila dikemudian hari
ada putusan Hakim
yang menentukan lain
disebabkan terdakwa melakukan suatu tindak pidana sebelum habisnya masa percobaan selama 10 (sepuluh) bulan ; 3. Memerintahkan barang bukti berupa 1 (satu) buah besi piston mobil berwarna silver kehitaman dirampas untuk dimusnahkan ; 4. Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.1.000.(seribu rupiah) ;
Menimbang, bahwa
terhadap Putusan
Pengadilan Negeri Medan
tanggal 23 Nopember 2011 Nomor : 1701/Pid.B/2011/PN.Mdn tersebut Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan permintaan banding dihadapan Panitera Pengadilan Negeri Medan H.EDY NASUTION, SH.MH, sebagaimana yang tertuang didalam Akta Permintaan Banding Nomor : 250/Akta.Pid/2011/PN-Mdn tanggal 28 Nopember 2011 dan permintaan banding tersebut telah diberitahukan kepada
Kuasa Terdakwa
tanggal 11 Januari
2012 oleh Jurusita Pengganti
Pengadilan Negeri Medan ;
Menimbang, bahwa melalui Surat Pemberitahuan Mempelajari
Berkas
Perkara No.W2.U1/17.771/Pid.B 01.10/XII/2011 tanggal 06 Desember 2011 yang dibuat oleh Wakil Panitera Pengadilan Negeri Medan kepada Jaksa Penuntut Umum maupun Terdakwa telah diberi kesempatan selama 7 (tujuh) hari kerja untuk mempelajari berkas perkara sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan terhitung mulai tanggal 06 Desember 2011 sampai dengan tanggal 12 Desember 2011 ; Menimbang ……….
9
Menimbang, bahwa permintaan pemeriksaan dalam tingkat banding oleh Jaksa Penuntut Umum telah diajukan dalam tenggang waktu dengan cara-cara serta syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-undang, maka permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima ;
Menimbang, bahwa sungguhpun permintaan Banding Jaksa Penuntut Umum tidk disertai dengan Memori Banding, Pengadilan Tinggi senantiasa tetap akan mempertimbangkan berdasarkan fakta – fakta yang terbukti dipersidangan ;
Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi
mempelajari
seksama berkas perkara dan turunan resmi Putusan Pengadilan
dengan
Pengadilan
Negeri Medan tanggal 23 Nopember 2011 Nomor : 1701/Pid.B/2011/PN.Mdn, Pengadilan Tinggi sependapat dengan pertimbangan Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya yang menyatakan bahwa terdakwa telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Melakukan kekerasan Fisik Dalam Rumah Tangga” sebagaimana yang didakwakan kepadanya dalam dakwaan Pertama dan pertimbangan Hakim Tingkat Pertama tersebut diambil alih dan dijadikan pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri didalam memutus perkara ini dalam tingkat banding, kecuali pidana yang dijatuhkan oleh Hakim Tingkat Pertama yang menurut Pengadilan Tinggi terlalu ringan, sebagaimana tersebut didalam pertimbangan dibawah ini ;
-- Bahwa, terdakwa bukan seorang Suami yang baik dan dapat dijadikan teladan bagi keluarganya ; -- Bahwa, terdakwa mempunyai sifat yang emosional dan suka melakukan kekerasan fisik terhadap isterinya ; -- Bahwa, akibat perbuatan terdakwa telah berakibat terjadinya perceraian dengan gugatan saksi korban ;
Menimbang, bahwa dengan demikian maka Putusan Pengadilan Negeri Negeri Medan tanggal 23 Nopember 2011 Nomor : 1701/Pid.B/2011/PN.Mdn, haruslah diubah sekedar mengenai pidana yang dijatuhkan kepada terdakwa, sebagaimana disebutkan dalam amar putusan dibawah ini, menurut Pengadilan Tinggi telah sesuai dan adil ; Menimbang ………
10
Menimbang, bahwa karena Terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana, maka kepadanya dibebani membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan ;
Memperhatikan pasal 44 ayat (1) UURI Nomor : 23 Tahun 2004 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan Pasal 14 a ayat (1) KUHP Undang – undang No.8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, dan peraturan perundang-undangan yang lain yang berhubungan;
M E N G A D I L I
-
Menerima permintaan banding dari Jaksa Penuntut Umum ;
-
Mengubah Putusan Pengadilan Negeri Negeri Medan tanggal 23 Nopember 2011 Nomor : 1701/Pid.B/2011/PN.Mdn, sekedar mengenai pidana
yang
dijatuhkan kepada Terdakwa sehingga amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
1. Menyatakan Terdakwa TAN JOENG PING telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah
melakukan
tindak pidana
“Dengan Sengaja
Melakukan Perbuatan kekerasan Fisik dalam Lingkup Rumah Tangga” ; 2.
Menghukum terdakwa dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan ;
3. Memerintahkan barang bukti berupa 1 (satu) buah besi piston mobil berwarna silver kehitaman dirampas untuk dimusnahkan ; 4. Membebankan kepada terdakwa biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang untuk ditingkat banding sebesar Rp.2.500.- (dua ribu lima ratus rupiah) ; DEMIKIANLAH diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan, pada hari SENIN tanggal 07 MEI 2012 oleh Kami : P. SIMANJUNTAK, SH.MH
Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi
Medan sebagai Hakim Ketua Majelis, H.LEXSY MAMONTO, SH.MH dan KAREL TUPPU,SH.MH
masing–masing
sebagai Hakim–Hakim Anggota,
putusan mana pada hari itu juga diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis, dengan dihadiri oleh Hakim Hakim
Anggota ..........
11
Anggota
tersebut diatas,
serta : ROSELINA, SH. Panitera Pengganti pada
Medan, akan tetapi tanpa dihadiri oleh Penuntut Umum dan Terdakwa maupun kuasanya.
HAKIM- HAKIM ANGGOTA
HAKIM KETUA MAJELIS,
ttd
H.LEXSY MAMONTO, SH.MH
ttd
P. SIMANJUNTAK, SH.MH
ttd
KAREL TUPPU, SH.MH
PANITERA PENGGANTI, ttd ROSELINA , SH