PROTOTYPE BEL SEKOLAH OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA32
Muhammad Sabri Annas dan Satria Gunawan Zain Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar Jl. Daeng Tata Raya, Kampus UNM Parangtambung, Makassar Email:
[email protected]
Abstrak. Prototype Bel Sekolah Otomatis Berbasis Mikrokontroler Atmega32. Penelitian ini bertujuan untuk merancang perangkat keras bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler Atmega32, merancang perangkat lunak bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler Atmega32 menggunakan bahasa pemrograman Basic, dan menguji unjuk kerja bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler Atmega32. Bel sekolah otomatis ini menggunakan sistem minimum mikrokontroler Atmega32 yang dilengkapi dengan input data dari push button, LCD display untuk menampilkan output karakter, ISD2560 untuk mengeluarkan suara, dan pewaktu yang diambil dari RTC DS1307.Penelitian ini dilakukan dengan melalui dua tahapan perancangan.Tahap pertama merupakan tahap perancangan perangkat keras.Tahapan kedua merupakan tahapan perancangan perangkat lunak.Program dibuat menggunakan bahasa pemrograman Basic dengan menggunakan aplikasi Bascom-AVR. Produk hasil diuji coba menggunakan metode black box dengan dua tahap. Tahap pertama, pengujian perangkat lunak menggunakan rangkaian simulasi pada aplikasi Proteus 7 Profesional. Tahap kedua, pengujian perangkat keras.Hasil penelitian menunjukkan prototype bel sekolah otomatis berbasi mikrokontroler Atmega32 bekerja dengan baik Kata kunci: bel sekolah, mikrokontroler Atmega32, ISD2560, DS1307
Pembangunan di bidang pendidikan merupakan bagian dari pembangunan nasional. Pendidikan sangat penting bagi pekerjaan dan kehidupan di masa depan. Pada hakikatnya, pembangunan di bidang pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan kehidupan masyarakat secara utuh dan menyeluruh. Pendidikan di Indonesia diatur melalui Undang-Undang Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional.Pendidikan di Indonesia terbagi ke dalam tiga jalur utama, yaitu pendidikan formal, pendidikan nonformal dan pendidikan informal.Pendidikan formal disebut juga pendidikan sekolah.Sedangkan pendidikan nonformal dan informal tercakup ke dalam pendidikan luar sekolah. Sekolah bukan sekedar wadah untuk belajar dan mengajar. Sekolah merupakan sebuah sistem yang bertujuan untuk meneruskan, mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan masyarakat melalui pembentukan kepribadian peserta didik agar menjadi manusia
dewasa dari sudut usia maupun intelektualnya. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, lingkungan sekolah harus mampu menanamkan sikap disiplin kepada para peserta didiknya. Proses pendidikan tidak akan berhasil jika tidak ada penerapandisiplin kepada peserta didik. Disiplin berkaitan dengan tata tertib dan ketertiban.Ketertiban dapat diartikan kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan karena didorong oleh sesuatu yang datang dari luar dirinya.Disiplin adalah kepatuhan yang muncul karena kesadaran dan dorongan dari dalam diri orang tersebut.Sedangkan tata tertib berarti perangkat peraturanyang berlaku untuk menciptakan kondisi yang tertib dan teratur.Guna menanamkan sikap disiplin di sekolah, dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai.Salah satu sarana untuk menanamkan sikap disiplin di sekolah adalah bel. Setiap sekolah pada umumnya memiliki bel.Bel tersebut digunakan sebagai penanda untuk waktu masuk jam pelajaran, waktu pergantian jam pelajaran, waktu istirahat dan
947
948
Prosiding Seminar Nasional ISBN: 978-602-9075-25-7
waktu berakhirnya jam pelajaran.Dengan mengatur waktu-waktu tersebut, diharapkan siswa dapat disiplin terhadap waktu. Bel sekolah ada bermacam-macam jenisnya, namun pada umumnya masih menggunakan tenaga manusia untuk membunyikannya.Tapi seringkali guru piket ataupun petugas yang bertugas untuk membunyikan bel tersebut lalai. Akibatnya, manajemen waktu terganggu dan dapat mengganggu proses belajar mengajar. Dengan alasan tersebut, sekarang banyak ditawarkan bel sekolah yang berbasis software. Akan tetapi biaya operasional bel sekolah yang berbasis software mahal. Selain itu, pengeras suara yang digunakan harus dinyalakan secara manual sebelum proses belajar mengajar dimulai. Mikrokontroler merupakan sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umumnya dapat menyimpan program. Dengan mikrokontroler, bel sekolah dan pengeras suara yang digunakan dapat dikontrol.Sehingga bel sekolah dapat menyala dan mati secara otomatis sesuai waktu yang ditentukan.Biaya operasional untuk penggunaan bel sekolah berbasis mikrokontroler lebih murah. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitan ini adalah merancang perangkat keras, merancang perangkat lunak, dan menguji untuk kerja bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler Atmega32.
Tahapan kedua merupakan tahapan perancangan perangkat lunak.Penulis merancang rangkaian bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler Atmega32 menggunakan aplikasi Proteus 7 Profesional.Rangkaian ini digunakan untuk mensimulasikan program bel sekolah otomatis berbasis Atmega32. Program dibuat menggunakan bahasa pemrograman Basic dengan menggunakan aplikasi Bascom-AVR. Hasil dari program yang dibuat akan disimpan ke dalam file yang berekstensi .bas. File .bas tersebut akan di compile ke dalam file yang berekstensi .hex menggunakan aplikasi BascomAVR. File yang berekstensi .hex digunakan untuk menjalankan program pada aplikasi Proteus dengan cara men-upload file tersebut pada rangkaian simulasi. Dengan file tersebut. Selain itu, file .hex tersebut juga digunakan pada saat pengujian bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler Atmega32 menggunakan rangkaian perangkat keras yang telah dirancang sebelumnya Adapun tahapan perancangan perangkat lunak dari bel sekolah ini dapat dilihat pada Gambar 2.
PROSEDUR PERANCANGAN Penelitian ini dilakukan dengan melalui dua tahapan perancangan. Tahap pertama merupakan tahap perancangan perangkat keras yang dilengkapi dengan Atmega32, push button, lcd display, RTC 1307, dan IC suara ISD2560. Adapun tahapan perancangan perangkat keras dari bel sekolah ini dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Tahapan Perancangan Perangkat Lunak Gambar 1 Tahapan Perancangan Perangkat Keras
Muhammad Sabri Annas & Satria Gunawan Zain, Prototype Bel Sekolah .... 949 Tabel 2.Pengujian tahap kedua kesesuaian jadwal pada hari Jumat
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Coba Produk Pengujian produk pada tahap pertama adalah pengujian terhadap perangkat lunak bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler Atmega32 menggunakan metode pengujian Black Box. Pada pengujian ini, program akan diuji coba menggunakan rangkaian yang telah dirancang pada program Proteus 7 Profesional. Berdasarkan tahapan ini, akan dihasilkan data pengujian kesesuain jadwal yang telah diatur pada bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler Atmega32 dengan jadwal bunyi bel pada rangkaian simulasi. Pengujian produk pada tahap kedua adalah pengujian terhadap perangkat keras bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler Atmega32. Pada pengujian ini, rangkaian bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler akan diuji menggunakan metode pengujian Black Box. Berdasarkan tahapan ini, akan dihasilkan data pengujian kesesuain jadwal yang telah diatur pada bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler Atmega32 dengan jadwal bunyi bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler Atmega32 pada bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler Atmega32. Tabel 1 merupakan tabel pengujian kesesuaian jadwal pada hari Senin-Kamis, Tabel 2 merupakan tabel pengujian kesesuaian jadwal pada hari Jumat, dan Tabel 3 merupakan tabel pengujian kesesuaian jadwal pada hari Sabtu. Tabel 1.Pengujian tahap kedua kesesuaian jadwal pada hari Senin-Kamis No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Nama Jam Bel menyala Jam pertama Jam kedua Jam ketiga Jam keempat Istirahat pertama Jam kelima Jam keenam Jam ketujuh Istirahat kedua Jam kedelapan Jam Kesembilan Pulang Bel mati
Waktu bunyi 07.05 07.15 08.00 08.45 09.30 10.15 10.30 11.15 12.00 12.45 13.00 13.45 14.30 14.40
Hasil Pengujian Tidak Sesuai Sesuai √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Nama Jam
Waktu bunyi
Bel menyala Jam pertama Jam kedua Jam ketiga Istirahat pertama Jam keempat Jam kelima Pulang Bel mati
07.05 07.15 08.00 08.45 09.30 09.45 10.30 11.15 11.25
Hasil Pengujian Tidak Sesuai Sesuai √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tabel 3.Pengujian tahap kedua kesesuaian jadwal pada hari Sabtu No
Nama Jam
Waktu bunyi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Bel menyala Jam pertama Jam kedua Jam ketiga Istirahat pertama Jam keempat Jam kelima Jam keenam Istirahat kedua Jam ketujuh Jam kedelapan Pulang Bel mati
07.05 07.15 08.00 08.45 09.30 09.45 10.30 11.15 12.00 12.15 13.00 13.45 13.55
Hasil Pengujian Tidak Sesuai Sesuai √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pembahasan Memori EEPROM merupakan memori yang masih dapat menyimpan data walaupun catu daya dimatikan.Program berikut adalah program untuk menulis data pada memori EEPROM. Menulis data pada memori EEPROM Data = 55' inisialisasi nilai yang akan ditulis pada memori EEPROM Alamat = 10' inisialisasi alamat memori untuk menulis data Writeeeprom Data , Alamat' menulis data pada memori EEPROM dengan nilai 55 pada alamat memori 10
Data waktu diambil dari data RTC DS1307 menggunakan Date$ dan Time$.Date$ merupakan instruksi untuk mengambil data tanggal, bulan dan tahun. Sedangkan instruksi
950
Prosiding Seminar Nasional ISBN: 978-602-9075-25-7
Time$ digunakan untuk mengambil data jam, menit, dan detik. Program berikut digunakan untuk mengambil data tanggal dan waktu pada RTC. Mengambil data tanggal dan waktu pada RTC Lcd Date$ Lcd Time$
Instruksi Lcd Date$ berfungsi untuk menampilkan data tanggal, bulan, dan tahun pada LCD dengan format mm/dd/yy. Instruksi Lcd Time$ berfungsi untuk menampilkan data jam, menit, dan detik pada LCD dengan format hh/mm/ss. Bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler Atmega32 menggunakan memori EEPROM untuk menyimpan jadwal bunyi bel.Data yang tersimpan berupa jam dan menit untuk membunyikan bel pada alamat-alamat tertentu berdasarkan mode bel yaitu Mode 1 untuk hari Senin s.d. Kamis, Mode 2 untuk hari Jumat, dan Mode 3 untuk hari Sabtu. Pada saat bel sekolah otomatis dijalankan, program akan mengambil data jadwal sesuai hari. Program berikut merupakan menentukan hari. Menentukan hari Bweekday = Dayofweek() ' mengambil data hari dalam 1 minggu Strweekday = Lookupstr(bweekday , Weekdays) ' memberikan nama hari berdasarkan tabel lookupWeekdays
Variabel Bweekday memberikan nilai 0 s.d. 6. Nilai 0 untuk hari Senin, nilai 1 untuk hari Selasa, nilai 2 untuk hari Rabu, nilai 3 untuk hari Kamis, nilai 4 untuk hari Jumat, nilai 5 untuk hari Sabtu, dan nilai 6 untuk hari Ahad, Program berikut merupakan program untuk menentukan alamat jadwal yang akan diambil berdasarkan hari. Jika Bweekday bernilai 0. Menentukan alamat jadwal pada memori EEPROM If Bweekday = 0 Or Bweekday = 1 Or Bweekday = 2 Or Bweekday = 3 Then Senin,Selasa,Rabu,Kamis Modehari = 1 Alamat = 0 Elseif Bweekday= 4 Then 'Jumat Modehari = 2 Alamat = 32 Elseif Bweekday= 5 Then 'Sabtu Modehari = 3 Alamat = 64 Else 'Minggu
Modehari = 0 End If
Program di atas memberikan alamat memori EEPROM = 0 jika program berjalan pada hari Senin, Selasa, Rabu, atau Kamis. Pada hari Jumat, alamat memori EEPROM = 32 dan untuk hari Sabtu, alamat memori EEPROM = 64. Variabel Modehari digunakan untuk menentukan bel menyala atau tidak. Program berikut merupakan program untuk mengambil data pada memori EEPROM sesuai alamat memori yang telah ditentukan sebelumnya. Mengambil data jadwal pada memori EEPROM For F1 = 1 To 14 Readeeprom _hour , Alamat Jam(f1) = _hour Alamat = Alamat + 1 Readeeprom _min , Alamat Menit(f1) = _min Alamat = Alamat + 1 Waitms 100 Next F1
Program di atas meberikan output berupa data jam dan menit yang tersimpan pada variabel array Jam(f1) dan Menit(f1). Berikut ini merupakan proses untuk menentukan bel sekolah otomatis menyala dan mati. Bel sekolah otomatis menyala dan mati Bela = Jam(1) * 60 Bela = Bela + Menit(1) Bela = Bela - 10 Belb = Jam(14) * 60 Belb = Belb + Menit(14) Belb = Belb + 10 Belc = _hour * 60 Belc = Belc + _min
Instruksi di atas memberikan output waktu bel otomatis menyala sesuai data pada variabel Bela dan bel otomatis mati sesuai data pada variabel Belb. Variabel Belc merupakan data untuk waktu sekarang.Data-data terebut telah dikonversi dalam satuan menit. Bel sekolah otomatis pada kondisi mati If Belc < Bela Or Belc >= Belb Or Modehari = 0 Then 'Sleep mode If Cmdmenu = 1 Then Bitwait Cmdmenu , Reset Call Menuutama End If
Muhammad Sabri Annas & Satria Gunawan Zain, Prototype Bel Sekolah .... 951
Instruksi di atas memberikan kondisi bel sekolah otomatis pada keadaan mati. Kondisi tersebut disebabkan oleh jam sekarang lebih kecil dari jadwal jam menyala, atau jam sekarang lebih besar atau sma dengan dari jadwal bel mati, atau hari tersebut merupakan hari Ahad. Jika ketiga kondisi tersebut tidak terpenuhi, maka bel sekolah berada pada kondisi menyala. Setelah bel menyala, program akan mengecek terjadinya penekanan tombol Menu. Berikut ini program pada saat tombol Menu ditekan. Tombol Menu ditekan If Cmdmenu = 1 Then Cls Bitwait Cmdmenu , Reset Call Menuutama
Cmdmenu merupakan nama lain untuk Porta.0. Tombol menu terhubung dengan Porta.0 (Cmdmenu). Jika tombol Menu ditekan, maka Cmdmenu = 1 dan akan menghapus tampilan pada LCD dan menunggu sampai Cmdmenu = 0 atau dilepas. Kemudian program akan melompat ke subrutin Menuutama. Jika tombol Menu tidak ditekan, maka akan melompat pada program berikut. Kesesuaian jadwal Elseif Jam(f1) = _hour And Menit(f1) = _min Then Jamke = F1 Call Outputbel
Program di atas dikerjakan pada saat ada data pada variabel Jam(f1) sama dengan data pada variabel _hour dan data pada variabel Menit(f1) sama dengan data pada variabel _min. Jika kondisi tersebut terjadi, maka variabel Jamke = F1 dan melompat ke subrutin Outputbel. Berikut ini program untuk subrutin Outputbel. Subrutin Outputbel Cls Upperline Lcd "KRINGGG..." If Jamke <= 10 Then Lowerline Lcd "JAM KE-" ; Jamke Elseif Jamke <= 13 Then Jamke = Jamke - 10 Lowerline Lcd "ISTIRAHAT KE-" ; Jamke Jamke = Jamke + 10 Else
Lowerline Lcd "JAM PULANG" End If Cls
Program di atas memberikan output tampilan pada LCD berupa informasi KRINGGG... JAM KE-1 s.d. KE-10 jika data pada variabel Jamke lebih kecil atau sama dengan 10, KRINGGG... ISTIRAHAT KE-1 s.d. KE-3 jika data pada variabel Jamke lebih kecil atau sama dengan 13, dan KRINGGG... JAM PULANG jika kedua persyaratan sebelumnya tidak terpenuhi. Membunyikan ISD2560 Portb = &H00 Portd.6 = 0 Wait 2 Portd.6 = 1 Wait 2
Program di atas digunakan untuk membunyikan ISD2560. Portb merupakan port untuk menentukan alamat suara yang akan dibunyikan. Portd.6 merupakan pin yang terhubung dengan pin PD pada ISD2560. Jika Portd.6 bernilai low maka IC suara diaktifkan dan jika Portd.6 bernilai high maka IC suara dinonaktifkan. Jika tidak terjadi kesesuaian data pada variabel Jam(f1) sama dengan data pada variabel _hour dan data pada variabel Menit(f1) sama dengan data pada variabel _min, maka program akan melompat pada instruksi di bawah ini. Menampilan Tanggal dan Jam Call Waktu Call Belotomatis
Program di atas berfungsi untuk memanggil subrutin Waktu dan memanggil subrutin Belotomatis.Berikut ini merupakan instruksi pada suubrutin Waktu. Subrutin Waktu Sub Waktu Upperline Lcd Strweekday Locate 1 , 9 Lcd Date$ Waitms 500 Lowerline Lcd "JAM " ; Time$ Waitms 500 End Sub Waktu
Subrutin ini berfungsi untuk menampilkan nama hari, tanggal, bulan, tahun, jam, menit, dan
952
Prosiding Seminar Nasional ISBN: 978-602-9075-25-7
detik dari RTC. Subrutin otomatis telah dijelaskan sebelumnya.Pemanggilan subrutin ini berfungsi untuk meng-update waktu bel otomatis menyala, waktu bel otomatis mati, dan waktu sekarang dalam satuan menit. Produk bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler Atmega32 menggunakan push button untuk mengatur bel, misalnya mengubah jadwal, me-reset jadwal, membunyikan bel secara manual, mengubah tanggal, dan mengubah jam. Untuk fungsi tersebut, pada produk ini, dilengkapi enam buah tombol, yaitu Menu, Ok, Up, Down, Cancel, dan Reset. Masingmasing tombol tersebut terhubung dengan Porta.0, Porta.1, Porta.2, Porta.3, Porta.4, dan pin Reset pada mikrokontroler Atmega32 seperti gambar di bawah ini.
Gambar 3 Rangkaian tombol
Lima tombol yang terhubung dengan Port A harus inisialisasikan sebagai pin input. Berikut ini instruksi untuk menginisialisi tombol-tombol tersebut. Inisalisasi Tombol Config Porta.0 = Input Config Porta.1 = Input Config Porta.2 = Input Config Porta.3 = Input Config Porta.4 = Input Cmdmenu Alias Pina.0 Cmdok Alias Pina.1 Cmdup Alias Pina.2 Cmddown Alias Pina.3 Cmdcancel Alias Pina.4
Instruksi alias digunakan untuk memberikan nama lain dari suatu pin. Tombol Menu berfungsi memanggil subrutin Menuutama yang terhubung dengan Cmdmenu (Pina.0). Cmdmenu bernilai logika 1 (kondisi set) pada saat tombol Menu ditekan dan Cmdmenu bernilai logika 0 (kondisi reset) pada saat tombol Menu dilepas. Tombol Menu If Cmdmenu = 1 Then
Bitwait Cmdmenu , Reset Call Menuutama End If
Tombol Ok terhubung dengan Cmdok (Pina.1). Tombol Ok berfungsi untuk memilih menu atau sub menu menyetujui perubahan data yang telah dilakukan. Cmdok bernilai logika 1 (kondisi set) pada saat tombol Ok ditekan dan Cmdmenu bernilai logika 0 (kondisi reset) pada saat tombol Ok dilepas. Tombol OK Elseif Cmdok = 1 Then Bitwait Cmdok , Reset ' Memilih Menu/Submenu dan menyetujui perubahan data
Tombol Up terhubung dengan Cmdup (Pina.2). Tombol Up berfungsi untuk menggeser menu atau sub menu ke kanan dan menambah nilai data pada saat melakukan perubahan data. Cmdup bernilai logika 1 (kondisi set) pada saat tombol Up ditekan dan Cmdup bernilai logika 0 (kondisi reset) pada saat tombol Up dilepas. Pada saat Cmdup bernilai 1, program akan menunggu sampai Cmdup pada kondisi reset. Kemudian program akan melompat pada subrutin Countup. Tombol Up If Cmdup = 1 Then Bitwait Cmdup , Reset Call Countup(kodemenu , 5 , 1) Cls
Subrutin Countup merupakan subrutin untuk menambah data pada variabel tertentu. Pada instruksi Call Countup(kodemenu , 5 , 1), variabel kodemenu akan ditambah dengan data maksimal = 5 dan jika data mencapai nilai maksimal dan terjadi penekanan tombol Up, maka data akan kembali ke nilai 1. Subrutin Countup Sub Countup(data1 As Byte , Byval Data2 As Byte , Byval Data3 As Byte) Data1 = Data1 + 1 If Data1 > Data2 Then Data1 = Data3 End If End Sub Countup(data1 As Byte , Byval Data2 As Byte , Byval Data3 As Byte)
Tombol Down terhubung dengan Cmddown (Pina.3). Tombol Down berfungsi untuk menggeser menu atau sub menu ke kiri dan mengurangi nilai data pada saat melakukan
Muhammad Sabri Annas & Satria Gunawan Zain, Prototype Bel Sekolah .... 953
perubahan data. Cmddown bernilai logika 1 (kondisi set) pada saat tombol Down ditekan dan Cmddown bernilai logika 0 (kondisi reset) pada saat tombol Down dilepas. Pada saat Cmddown bernilai 1, program akan menunggu sampai Cmddown pada kondisi reset. Kemudian program akan melompat pada subrutin Countdown. Tombol Down Elseif Cmddown = 1 Then Bitwait Cmddown , Reset Call Countdown(kodemenu , 5 , 1) Cls
Subrutin Countdown merupakan subrutin untuk mengurangi data pada variabel tertentu. Pada instruksi Call Countdown(kodemenu , 5 , 1), variabel kodemenu akan dikurangi dengan data minimal = 1 dan jika data mencapai nilai minimal dan terjadi penekanan tombol Down, maka data akan kembali ke nilai 5. Subrutin Countdown Sub Countdown(data1 Byte , Byval Data2 As Byte , Byval Data3 As Byte) Data1 = Data1 - 1 Data3 = Data3 - 1 If Data1 = Data3 Then Data1 = Data2 End If End Sub Countdown(data1 Byte , Byval Data2 As Byte , Byval Data3 As Byte)
Tombol Cancel terhubung dengan Cmdcancel (Pina.4).Tombol Cancel berfungsi untuk membatalkan pemilihan menu dan perubahan data. CmdCancel bernilai logika 1 (kondisi set) pada saat tombol Cancel ditekan dan CmdCancel bernilai logika 0 (kondisi reset) pada saat tombol Cancel dilepas. Tombol Cancel Elseif Cmdcancel = 1 Then Bitwait Cmdcancel , Reset Cls Exit Sub
SIMPULAN Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Perancangan perangkat keras bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler Atmega 32 melalui tahap persiapan alat dan bahan,
desain perancangan PCB menggunakan aplikasi Altium Designer Winter 09 yang kemudian dicetak pada papan PCB. Hasil dari perancangan perangkat keras bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler Atmega32 adalah rangkaian produk tersebut. 2. Perancangan perangkat lunak bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler Atmega32 melalui tahap perancangan program menggunakan bahasa pemrograman Basic pada aplikasi Bascom-AVR dan perancangan simulator menggunakan aplikasi Proteus 7 Profesional. Hasil dari perancangan perangkat lunak bel sekolah otomatis berbasis mikrokontroler Atmega32 adalah program dari produk tersebut. 3. Produk bel sekolah otomatis berbasis mikrokontoler ATMega32 diuji coba untuk mengetahui kesesuaian jadwal pada program dengan jadwal pada produk. Metode pengujian menggunakan metode black box dengan dua tahapan. Tahap pertama merupakan tahap pengujian menggunakan simulator. Hasil pengujian pada tahap pertama adalah bunyi bel, bel menyala otomatis, dan bel mati otomatis sesuai jadwal. Pada tahap kedua, produk akan diuji pada tingkat perangkat keras. Hasil pengujian pada tahap kedua adalah bunyi bel, bel menyala otomatis, dan bel mati otomatis sesuai jadwal DAFTAR PUSTAKA Andrianto, Heri. 2013. Pemrograman Mikrokontroler AVR ATMega16 menggunakan Bahasa C (Code Vision AVR). Bandung: Informatika. Andrianto, Heri, Agus Prijono, Ratnadewi. 2010. Menggambar Teknik Rangkaian PCB dengan PROTEL (Altium). Bandung: Informatika. Anonim.2010. Mengenal Bahasa Basic pada BASCOM AVR, (https://fahmizaleeits.wordpress.com/tag/bascom-avr-adalah, diakses 15 Februari 2014). Anonim.2011. Datasheet ISD2560/75/90/120, (http:// electronic-and-engineering.blogspot. com/2011/10/datasheet-isd-25607590120. html, diakses 15 Februari 2014). Anonim. 2012. Konfigurasi Pin ISD2560, (http:// capoenk.kandangbuaya.com/2010/01/31/konfi gurasi-pin-isd2560, diakses 15 Februari 2014). Anonim. 2012. LCD (Liquid Cristal Display), (http:// elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/lcdliquid-cristal-display, diakses 15 Februari 2014).
954
Prosiding Seminar Nasional ISBN: 978-602-9075-25-7
Budiharto, Widodo dan Firmansyah, Sigit.2005. Elektronika Digital dan Mikroprosesor. Yogyakarta: Andi. Datasheet ATmega16 (http://www.atmel.com/ devices/ ATMEGA16.aspx, diakses pada 11 Februari 2014). Datasheet ATmega32 (http://www.alldatasheet.com/ datasheet-pdf/pdf/77378/ATMEL/ ATMEGA32.html,diakses pada 18 Mei 2014). Eliezer, I Putu Giovanni. 2012. Mengenal Relay, (http://www.geyosoft.com/2012/mengenalrelay, diakses 15 Februari 2014). I Gusti Agung Putu Raka Agung, I Gusti Ngurah Janardana, Ferry Ardiansyah.2011. Rancang Bangun Bel Sekolah Otomatis Berbasis Mikrokontroler AVR ATMega8. Bali: Universitas Udayana. Karya, Pratistha. 2012. Perbedaan RISC & CISC, (http://tisthanewbie26.wordpress.com/2012/12 /04/perbedaan-risc-cisc, diakses 11 Februari 2014). KF Ibrahim. 1996. Teknik Digital. Yogyakarta: Andi. Mappalotteng, Abdul Muis, Dyah Darma Andayani, Satria Gunawan, Fathahillah. 2012. Petunjuk Praktikum Mikrokontroler. Makassar. Muhsin, Muhammad. 2004. Elektronika Digital Teori dan Soal Penyelesaian. Yogyakarta: Andi. Pressman, Roger S. 2002.Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi (Buku Satu). Yogyakarta: Andi.
_______________. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi (Buku Dua). Yogyakarta: Andi. Putra, Agfianto Eko. 2008. Mikrokontroler CISC vs RISC, (http://agfi.staff.ugm.ac.id/blog/index. php/2008/11/mikrokontroler-cisc-vs-risc, diakses 12 Februari 2014). Setiawan, Sulhan. 2006. Mudah dan Menyenangkan Belajar Mikrokontroler. Yogyakarta: Andi. Setyoadi, Melani. Elektronika Digital. Yogyakarta: Andi. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sunar Prasetyono, Dwi. 2006. Cara Merangkai Elektronika Lanjutan. Yogyakarta: Andi. Triyono, Ragil. 2010. Pembuatan Software Bel Otomatis Sekolah. Yogyakarta: STMIK AMIKOM Yogyakarta. Wahono, Romi Satrio. 2012. Kiat Menyusun Kerangka Pemikiran Penelitian, (http://romisatriawahono.net/2012/08/07/kiat-menyusunkerangka-pemikiran-penelitian/, diakses 18 Februari 2014). Windbond.ISD2560 Datasheet(PDF) – Windbond, (http://www.alldatasheet.com/ datasheetpdf/pdf/83094/WINDBOND/ ISD2560.html, diakses 18 Februari 2014).