PROTOTIPE ALAT PENILAIAN BURUNG BERKICAU (Love Bird) MENGGUNAKAN SENSOR SUARA BERBASIS ARDUINO UNO. Ardi Dwi Saputra
[email protected] 1) Laboratorium Komputer Universitas Pakuan Bogor 2) Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas Pakuan Bogor ABSTRAK Di dalam dunia hobi saat ini burung berkicau termasuk salah satu hobi yang sangat banyak peminatnya, Burung berkicau ini memiliki keunikan tersendiri salah satunya yaitu burung love bird yang sebagian besar para penghobi burung memiliki burung tersebut dikarnakan burung tersebut memiliki julukan burung yang paling jujur di area pameran burung berkicau. Agar menjadi burung yang berkualista para penghobi harus merawat dan melatihnya dengan baik agar bisa menjadi burung yang layak mendapatkan prestasi. Disamping itu dalam ajang pameran burung ini banyak keluhan para pemain burung ketika di lombakan dikarnakan sistem penilaian bung berkicau ini masih manual yaitu menggunakan panca indra yang di miliki oleh manusia diantaranya pedengaran dan penglihatan. Maka, dibuthkanlah suatu alat penilaian burung berkicau (Love Bird). Sehingga tercapai suatu kepuasan pada para pemain burung ketika ajang pameran burung berkicau berjalan. Alat penilaian burung ini berfungsi sebagai pengotrolan suara burung yaitu menggunakan sensor suara yang mampu mendetksi suara burung ketika sedang bersuara. Dalam menentukan penilaian tersebut sensor akan bekerjasama dengan Arduino UNO dan seven segment sebaga hasil akhir outpunya. Dengan alat ini, penilaian burung berkicau (Love Bird) sudah tidak memakai pancaindra yang di miliki oleh setiap manusia. Penentuan suara yang akan di tentukan oleh sensor ini akan lebih efektif, suara burung yang terdengar maka. Kata Kunci :Burung Berkicau, Sensor Suara, Arduino Uno
1.
Pendahuluan Di dalam dunia hobi saat ini burung berkicau termasuk salah satu hobi yang sangat banyak peminatnya, Burung berkicau ini memiliki keunikan tersendiri salah satunya yaitu burung love bird yang sebagian besar para penghobi burung memiliki burung tersebut dikarnakan burung tersebut memiliki julukan burung yang paling jujur di area pameran burung berkicau. Agar menjadi burung yang berkualista para penghobi harus merawat dan melatihnya dengan baik agar bisa menjadi burung yang layak mendapatkan prestasi.
Penilaian dalam pameran burung ini masih 99% menilainya dengan cara manual dalam arti penilaian masih menggunakan panca indra yang di miliki oleh manusia yaitu panca indra melihat dan pendengaran. Terkadang manusia memiliki kehilafan dalam melakukan penilaian ketika pameran burung sedang berjalan. Hal inilah yang menjadi sebuah masalah bagai mana cara kita memberikan penilaian yang sesuai dan tidak ada perbedan antara satu sama lain ataupun tidak ada yang terlihat maupun terdengar, agar para penghobi yang memiliki burung pun merasa puas dengan
penilaian yang benar – benar terpantau oleh sensor suara ini. Oleh karna itu, untuk menjaga seportifitas para kicau mania, aka dibuatlah sebuah system atau alat yang dapat menambah rasa kepuasan terhadap para kicau mania yang mengikuti ajang pameran burung berkicau di area pameran burung berkicau, yaitu sebuah Alat Penilaian Burung Berkicau (Love Bird) menggunakan Sensor Suara Berbasis Arduino. Diharapkan dengan adanya system penilaian burung menggunakan sensor suara ini nantina menjadi salah satu pilihan dalam menjamin penilaian dalam ajang pameran burung berkicau. 2. Tujuan Tujuan penelitian yang akan di capai dalam melakukan penelitian ini, yaitu merancang dan membuat sebuah alat penilaian burung berkicau ( Love Bird) Menggunakan Voice Berbasis Arduino, agar dapat mempermuda kinerja seorang juri dalam menilai burung. 3. Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini hanya sebatas meliputi sistem monitoring penilaian burung love bird menggunakan sensor suara dan jugalampu LED dan sevensegment sebagai hasil outputnya, proses penilaian suara untuk melakukan percoban alat penilaian burung dengan 1 sensor. Adapun hadware yang saya gunakan antara lain Arduino untuk menyatukan sensor suara dengan lampu LED dan seven segment agar bias bekerjasama dengan baik. 4. Manfaat Manfaat dengan adanya dilaukan penelitian suatu Alat penilaian burung (Love Bird) meggunakan Sensor Suara
berbasis Arduino ini diharapkan dapat menjadi solusi alternatif dalam pengembangan penelitian pada penilaian burung dan juga sebagai bahan penelitian untuk karya ilmiah yang bisa berguna dan bermanfaat serta juga dapat mencega terjadinya keluhan para peserta yang mengikuti ajang pameran burung berkicau sehingga system penilaian yang di gunakan dapat berfungsi secara efektif. 5. Tinjaun Pustaka 5.1 Pengertian Alat Alat adalah benda yang di gunakan untuk mengerjakan sesuatu yang fungsinya adalah untuk mempermudah pekerjaan. Alat disebut juga sebagai perkakas atau perabotan. Dahulu kala manusia berpendapat bahwa alat indentik dengan manusia. Karena hanya manusia yang mempunyai akal dan pikiran sehingga mempunyai kemampuan untuk menghasilkan suatu karya cipta. Kemampuan manusia membuat alat bantu semakin berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Bahan yang dapat di gunakan sebagai alat juga beragam. Sejak zaman prasejarah, ketika manusia baru mengenal kayu dan batu, mereka telah berpikir untuk memanfaatkan benda-benda tersebut untuk meringankan pekerjaanya. Ketika logam di temukan, alat-alat di buat dari logam. Ketika mesin di ciptakan, kerja manusia semakin di permudah. Hingga zaman modern ini, tidak ada waktu yang kita jalani tanpa membutuhkan bantuan alat baik yang manual ataupun yang otomatis alias mesin. Jenis alat yang di gunakan oleh manusia dapat menjadi indikator kemajuan kehidupannya (www.kamusq.com). 5.2 Penilaian Penilaian adalah ahli-bahasa dari istilah assessment, bukan ahli bahasa dari istilah evaluation (evaluasi).Kedua istilah ini (penilaian /assessment dan evaluasi /evaluation sebenarnya memiliki
kesamaan dan perbedaan.persamaannya yaitu keduanya mempunyai pengertian menilai, atau menentukan nilai sesuatu. Adapun perbedaannya terletak pada konteks penggunaannya.penilaian (assessment)digunakan dalam konteks yang lebih sempit dan biasanya dilaksanakan secara internal,yakni oleh orang-orang yang menjadi bagian atau terlibat dalam sistem yang bersangkutan seperti guru menilai hasil belajar murid, atau supervisor menilai guru. penilaian diartikan sebagai kegiatan menentukan nilai suatu objek,seperti baikburuk,efektif-tidak efektif,berhasil-tidak berhasil dan semacamnya,sesuai dengan karakteristik atau tolak ukuryang telah ditetapkan sebelumnya (dwiryangansx.blogspot.com). Oleh kana itu sayaakan membahas penilain burung berkicua yang akan di gunakan adalah pakem yang suda ada dan juga sering di lakukan oleh para penilai burung love bird di perlombaan manapun. Penilaian burung love bird yang akan di nilai yaitu : 1. Burung love bird akan di nilai ketika dia berbunyi di area lapngan yang telah di sediakan oleh panitia. 2. Semua burung love bird memiliki suara yang 100% sama ketika berbunyi, maka dari itu penilaian akan masuk ketika burung love bird berbunyi. 3. Penilaian berjalan selama 15 menit. 4. Dalam 15 menit burung akan di lombakan mana yang rajin berbunyi ketika di area lapngan. yang sering berbunyi maka dialah pemenangnya. 5. Penilaian burung love bird tida membedakan atara warna dan jenis burung, pada intinya burung yang terbaik adalah burung yang selalu bersuara di area lapngan. 5.3 Burung Berkicau (Love Bird) Lovebird adalah salah satu dari sembilan spesies dari genus Agapornis (Yunani: 'cinta' αγάπη agape, 'burung'
όρνις ornis). Mereka adalah burung beo kecil sosial dan kasih sayang. Tujuh spesies asli benua Afrika, sementara Lovebird Grey-berkepala adalah asli ke Madagaskar. Nama mereka berasal dari ikatan yang kuat Bayan, pasangan monogami dan periode panjang yang dipasangkan burung menghabiskan duduk bersama-sama. Lovebirds hidup dalam kawanan kecil dan makan buah, sayuran, dan biji rumput. BlackwingedLovebirds juga memakan serangga dan buah ara, dan Black-berkerah Lovebirds memiliki persyaratan diet khusus untuk pribumi buah ara, membuat mereka bermasalah untuk tetap di penangkaran.Beberapa spesies disimpan sebagai hewan peliharaan, dan mutasi beberapa warna yang selektif dibesarkan di aviculture. Jangka hidup mereka ratarata adalah 10 sampai 15 tahun. Panjang Lovebirds adalah 13 sampai 17 cm dan beratnya adalah 40 sampai 60 gram. Mereka adalah salah satu beo terkecil, ditandai dengan membangun kekar, ekor tumpul pendek, dan paruh, relatif besar tajam. Sejoli wildtype sebagian besar hijau dengan berbagai warna pada tubuh bagian atas mereka, tergantung pada spesies. The Fischer Lovebird, hitamcheeked Lovebird, dan Lovebird Masked memiliki cincin putih yang menonjol di sekitar mata mereka. The Abyssinian Lovebird, yang Lovebird Madagaskar. Banyak varietas mutan warna telah diproduksi oleh pemuliaan selektif dari spesies yang populer di aviculture (www.jogjaicon.blogspot.com).
Gambar 1. Burung Love Bird
5.4 Metode Promethee Sensor suara adalah sebuah alat yang mampu mengubah gelombang Sinusioda suara menjadi gelombang sinus energi listrik (Alternating Sinusioda Electric Current). Sensor suara berkerja berdasarkan besar/kecilnya kekuatan gelombang suara yang mengenai membran sensor yang menyebabkan bergeraknya membran sensor yang juga terdapat sebuah kumparan kecil di balik membran tadi naik & turun. Oleh karena kumparan tersebut sebenarnya adalah ibarat sebuah pisau berlubang-lubang, maka pada saat ia bergerak naik-turun, ia juga telah membuat gelombng magnet yang mengalir melewatinya terpotongpotong. Kecepatan gerak kumparan menentukan kuat-lemahnya gelombang listrik yang dihasilkannya (www//id.wikipedia.org).
Gambar 2. Sensor Suara 5.5 Arduino Uno Arduino UNO adalah board berbasis mikrokontroler pada ATmega328. Board ini memiliki 14 digital input / output pin (dimana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, 16 MHz Osilator kristal, koneksi USB, jack listrik tombol reset. Pin - pin ini berisi semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, hanya terhubung ke komputer dengan kabel USB atausumber tegangan bisa didapat dari adaptor ACDC atau baterai untuk menggunakannya (Banzi, Massimo. 2008).
Gambar 3. Boar Arduino UNO 5.6 Sevent Segment Seven Segment adalah suatu segmen-segmen yang digunakan menampilkan angka. Seven segment ini tersusun atas 7 batang led yang disusun membentuk angka 8 dengan menggunakan huruf a s/d g yang disebut dot matrix. Setiap segmen ini terdiri dari 1 atau 2 Light Emitting Diode ( LED ). Seven Segment merupakan gabungan dari 7 buah LED (Light Emitting Diode) yang dirangkaikan membentuk suatu tampilan angka seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini(Dian Arianto. 2012).
Gambar 4. Seven Segment
6. Metode Penelitian 6.1 Metode Peneletian Perancanagan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Metode Penelitian bidang Hardware yang ditampilkan pada gambar 5.
Project Planning
Mechanical Design
Reseacrh
Part Testing
Electrical Design
Software Design
Functional Test
Intergration
Overall Testing
No
Success
Yes Optimization
Gambar 5. Metode Penelitian Bidang Hardware 6.2 Perencanaan Proyek Penelitian Perencanaan proyek penelitian, terdapat beberapa hal penting yang perlu ditentukan dan dipertimbangkan antara lain : a. Keterangan awal penelitian, b. Estimasi kebutuhan alat dan bahan c. Estimasi anggaran, dan d. Kemungkinan penerapan dari aplikasi yang dirancang 6.3 Penelitian Perencanaan dilanjutkan dengan penelitian awal dari aplikasi yang akan dibuat, mulai dari pemilihan dan pengetesan komponen (alat dan bahan), kemungkinan rancangan awal dan akhir yaitu merancang Alat Penilaian Burung Berkicau (Love Bird) Menggunakan Sensor Suara Berbasis Arduino UNO Untuk Menentukan Burung Berkualitas.
6.4 Pengetesan Komponen Pengetesan komponen dilakukan dengan cara pengetesan alat terhadap fungsi kerja komponen berdasarkan kebutuhan aplikasi yang akan di desain. 6.5 Desain sistem mekanik Perancangan perangkat keras serta desain mekanik merupakan hal penting yang harus dipertimbangkan. Pada umumnya kebutuhan aplikasi terhadap desain mekanik antara lain: a. Bentuk dan ukuran PCB (PrintedCircuit Board) b. Dimensi dan massa keseluruhan sistem c. Ketahanan dan fleksibilitas terhadap lingkungan d. Penempatan modul-modul elektronik e. Pengetesan sistem mekanik yang telah dirancang 6.6 Desain Sistem listrik Desain sistem listrik mencakup beberapa hal penting yang harus diperhatikan antara lain: a. Sumber catu daya b. Kontroler yang akan digunakan c. Desain driver untuk pendukung aplikasi d. Desain sistem kontrol yang akan diterapkan e. Pengetesan sistem listrik yang telah dirancang 6.7 Desain Perangkat Lunak Perangkat lunak yang pada umumnya dibutuhkan perancangan perangkat keras antara lain, software untuk sistem kontrol alat (aplikasi) dan software interface pada computer PC. Pada apikasi standalone (berdiri sendiri) yang tidak membutuhkan kontrol ataupun dengan PC, hanya dibutuhkan software untuk kontrol dalam alat yang didesain. 6.8 Tes Fungsional Tes fungsional dilakukan intregasi sistem listrik dan software yang telah di
desain. Tes ini dilakukan untuk meningkatkan performa dari perangkat lunak untuk pengontrolan desain listrik dan mengeliminasi error (Bug) dari software tersebut. 6.9 Integrasi atau perakitan Modul listrik yang diintregrasi dengan software di dalam kontrollernya, diintregrasikan dalam struktur mekanik yang telah dirancang. Lalu dilakukan tes fungsional keseluruhan sistem. 6.10 Tes Fungsional Keseluruhan Sistem Tahap tes fungsional ini dilakukan dengan cara pengetesan fungsi dari keseluruhan sistem. 6.11
Optimasi Sistem Optimasi dilakukan untuk meningkatkan performa dari aplikasi yang dirancang. 7. Desain Perangkat Lunak Perangkat lunak yang pada umumnya dibutuhkan perancangan perangkat keras antara lain, software untuk sistem kontrol alat (aplikasi) dan software interface pada computer PC. Start
Inisialisasi
Gambar 6. Flowchart untuk perintah input suara menggunakan Arduino Penjelasan dari flowchart sistem di atas akan dijelaskan di bawah ini : 1. Porgram START yang berarti program dimulai 2. Inisialisasi variabel untuk perintah yang sudah di tentukan (suara). 3. Lakukan penginputan suara. Apakah ada inputan suara. Jika YA, maka EasyVr mendeteksi adanya perintah suara dan data pun diterima. ARDUINO dan inputan nilaipun muncul. Sebaliknya jika tidak ada inputan maka ARDUIOakan mengirim perintah “Time Out” atau “Error Code”. 4. End menandakan proses dari sistem tersebut telah selesai dan akan melooping atau mengulang kembali ke kondisi START (Mulai). 8. Hasil Dan Pembahasan 8.1 Bentuk Alat penilaan burung Bentuk alat penilaian burung dibuat, menggunakan sebuah istem dan komponen terintegrasi untuk menunjang kinerja dan performa dari system sensor tersebut, sehingga dapt berjalan sesuai dengan rancangan yang dinginkan. Bentuk alat penilaian burung dapat di lihat pada Gambar 25.
Variabel Masukan Suara “input” Apakah ada Input Suara ? Data diterima ARDUINO
Eksekusi Nilai manual Lampu LED
End
Time Out
Atau Error
Gambar 25. Bentuk Alat penilain burung
9. Pembahasan Sistem Pembahasan sistem ini merupakan suatu tahap di mana sebuah sistem akan dijelaskan mengenai proses kinerja dari sistem yang dibuat mulai dari tahap awal hingga akhir. Tahap awal itu sendiri dimulai dengan pemberian tegangan supply atau catu daya sebesar 12 V ke modul Arduino UNO dan tegangan regulator sebesar 5V di berikan untuk komponen seven segment. Tahap selanjutnya, ketika tegangan sudah masuk maka indikato lampu di arduino dan lampu LED yang berwarna biru akan menyala menandakan system alat penilaian burung dalam keadan hidup dan seven segment tidak mempunyai nilai. Alat akan merespon jika suara terdengar dengan keras sesuai program yang sudah ditentukan sebelumnya jika volum nada suara yang tidak mencukupi dan jarak tidak sesuai maka sensor suara tida akan menyala sehingga penilayan tidak akan berjalan. Eksekusi yang pertama masukkan inputan berupa suara selama 10 detik maka lampu LED akan menyala dan seven segment akan mengeluarkan angka nilai 1 pada laarnya. Namun, dengan demikian system tersebut akan berjalan jika suara tegangan sesuai dengan kapasitas aluran besar dan lampu LED pun menyala akan tetapi jika aluran dibawa kapasitas yang telah di tentukan makan sensor tersebut tidak akan membaca. 10. Pengujian Fungsional Keseluruhan Sistem (Overall Testing) Pengujian fungsional dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan sebuah hasil akhir yang sesuai dengan
keinginan kita. Oleh karena itu, proses pengujian sebuah alat harus dilakukan dengan sangat teliti dan hati – hati agar pengujian yang dilakukan ini diharapkan akan mendapatkan sebuah prototipe alat penilaian burung (Love Bird) yang baik dan mudah digunakan. Jika masih ada sistem kinerja yang tidak sesuai, maka dilakukan pengecekan ulang terhadap mekanik, kelistrikan, program, dan pengecekan komponen. 10.1 Pengujian Sistem Minimum Arduino UNO Pengujian sistem minimum Arduino UNO yang harus dilakukan adalah dengan cara memberikan tegangan sebesar 12V yang terlebih dahulu sudah diatur menggunakan powe supply. Sebelumnya, Arduino UNO sudah terpasang dengan sensor suara dan seven segment yang telah dirancang maka dilakkan pengujian pada modul tersebut akan menyala.
Gambar 26.ARDUINO UNO 10.2 Pengujian Tegangan Pada Power Supply Rangkaian yang dibuat tentunya perlu ada sebuah tegangan masukkan yang fungsinya, yaitu sebagai pemberi tegangan agar rangkaian yang dibuat dapat berjalan dengan baik. Sedangkan, untuk tegangan masukkan itu sendiri diberi tegangan sebesar 12V dan sudah mencakup keseluruhan rangkaian sistem Penilaian Burung (Love Bird).
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui fungsi atau tidaknya sebuah komponen Seven segment, karena seven segment yang digunakan yaitu seven segment dengan 10 pin di mana lebar display 2 cm tinggi 4 cm. Pengujian seven segment sangatlah penting untuk
Gambar 27. Proses Pengaturan Tegangan Pada Power Supply 10.3
Pengujian Sensor Suara Pengujian Sensor suara ini dilakukan dengan cara memberikan tegangan catu daya sebesar 12V yang kemudian input positif (+) dan negatif (-) dari regulator dihubungkan dengan kabel positif (+) dan negatif (-) dari catu daya. Ketika tombol power ditekan dalam keadaan “ON”, maka lampu LED akan menyala dan untuk keluaran tegangan dari sensor suara itu sendiri sebesar 5V berarti sensor suara masih dalam keadaan bagus. Berikut pengujian Sensor suara ditunjukkan pada gambar 28.
sebagai indikator atau pemeberitahuan proses dari sistem pada penilaian tersebut. Gambar pengujian sensor suara dapat ditampilkan pada gambar 29 Gambar 29. Pengujian Seven Segment Pengujian Pin – Pin Komponen Pengujian ini dilakukan dengan cara menghubungkan semua pin komponen yang digunakan ke modul Arduino UNO sesuai portnya masing-masing, sehingga bisa diketahui apakah masih ada pin komponen yang sudah terpasang dan sesuai atau belum. Berikut tabel pengujiannya ditunjukkan pada tabel 3. 10.5
Tabel 3. Pengujian Pin – Pin Komponen Nama Pin – Pin Kompone yang n digunakan Sensor Pin A0, GND suara dan Pin 5V Pin.2,3,4,5,6,8 Seven ,9 dan Pin Segment GND. Lampu Pin GND dan LED Pin 13 Gambar 28. Pengujian Sensor Suara 10.4
Pengujian Seven Segment
Keteranga n Sesuai Sesuai Sesuai
Tabel 3. dijelaskan bahwa pin yang digunakan dari keseluruhan komponen hanya beberapa pin saja, tidak semua pin pada Arduino UNO digunakan. Tujuan
dari pengujian pin-pin tersebut, yaitu untuk mengetahui apakah masih ada pinpin dari komponen yang sudah terhubung atau belum, karena jika salah satu pin komponen yang tidak sesuai dan tidak terhubung maka komponen tersebut tidak akan berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan. 10.6
Pengujian Perintah Suara Pengujian perintah Suara ini dilakukan dengan menginputkan suara. Inputannya sendiri menggunakan alat bantu yang bias mengeluarkan suara seperti layakna burung berkicau (Hp, mp3, dll), karena burung tidak bias berbunyi di sembarang tempat. Suara yang digunakan untuk system tersebut yaitu menggunakan suara burung Love bird. Berikut proses pengujian suara burung Love bird bias dilihat pada
Gambar 30. Gambar 30. Proses Input Suara burung Love Bird Gambar 30. Membuktika ketika ada suara burung seven segment pun mengeluarkan nilai angka 1 pada layarnya dan jika waktu blum habis dan suara burungpun tetap bertambah maka nilai akan bertamba. Nilai yang di pakai angak 1 sapai 9 dikarnaka membuat burung bunyi di ats gantangan itu tidak mudah. Namun sensor suara ini memiliki kekurangan terhada sensitf suara disekitanya. Jika mendengar suara lain yang sama kerasnya maka sensor itu pun akan memasukan nilai. Maka dari itu berdasarkan lomba yang sudah berjalan ini banyak yang menggunakan ketentuan
“NON TERIAK” ketika lomba pameran burung berjalan.
11. Pengujian Suara Pengujian Suaraini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat respon suara yang dikeluarkan oleh burung yang satu dengan yang lainnya. Pengujian ini juga dilakukan berdasarkan : 1. Kondisi lingkungan sekitar (Ramai dan Sepi) 2. Kondisi suara responden (Keras dan Pelan) 3. Jarak mikrofon (5cm, 10cm, 15cm, 20cm, dan 25cm) Ketiga poin di atas nantinya akan dibahas dan dijelaskan di bagian proses uji validasi sistem. 12. Validasi Sistem Validasi Sistem ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah sistem yang telah dirancang sudah bekerja dengan baik atau belum, dalam hal ini apakah sistem penilaian burung mampu merespon suara yang dikeluarkan oleh suara si responden itu sendiri baik itu berdasarkan kondisi lingukan (ramai atau sepi), keras atau pelannya suara yang dihasilkan oleh si responden, jarak mikropon ketika responden mengucapkan kata dan berdasarkan persamaan kata yang diucapkan. 12.1 Uji Validasi Berdasarkan Kondisi Lingkungan Uji validasi ini dilakukan untuk mengetahui tingkat respon suara yang dilakukan oleh suara responden itu sendiri (asli) ataupun suara lain berdasarkan kondisi lingkungan sekitar (ramai atau sepi) dan berapa waktu yang didapat ketika sistem tersebut berhasil
merespon suara yang dikeluarkan oleh responden asli maupun suara lain. Hasil pengujian validasi berdasarkan kondisi lingkungan baik itu ramai (Ra) maupun sepi (Sp) bisa dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Validasi Sistem Berdasarkan Kondisi Lingkungan
12.3 Uji Validasi Berdasarkan Jarak Mikropon Uji validasi berdasarkan jarak mikropon ini dilakukan dengan cara meletakkan mikropon dengan jarak yang berbeda-beda. Jarak yang digunakan dalam proses validasi ini yaitu jarak 5cm, 10cm, 15cm, 20cm, dan 25cm. Hasil pengujian validasi berdasarkan jarak mikropon bisa dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Validasi Sistem Berdasarkan Jarak Mikropon dan jarak pada sensor
Keterangan : Ra = Ramai, Sp = Sepi 12.2 Uji Validasi Berdasarkan Intonasi Suara Responden Kondisi suara responden sangat mempengaruhi hasil pengenalan. Setiap sinyal suara yang diucapkan oleh seseorang selalu memiliki karakteristik yang berbeda, baik itu panjang-pendek, keras-pelan dan lain-lain. Uji validasi ini dilakukan untuk mengetahui tingkat respon suara yang dilakukan oleh suara responden itu sendiri (asli) ataupun suara lainberdasarkan intonasi suara responden (Keras atau Pelan) dan berapa waktu yang didapat ketika sistem tersebut berhasil merespon suara yang diucapkan oleh responden asli maupun yang lain.Hasil pengujian validasi berdasarkan intonasi suara responden baik itu keras (Kr) maupun pelan (Pl) bisa dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Validasi Sistem Berdasarkan
Daftar Pustaka Banzi, Massimo. 2008. Getting Started with Arduino. U.S.A : Maker Media. Dian Arianto. 2012. Interaksi Arduino dan LabView. Jakarta: Elex Media Komputindo. Satzinger, W., John., Robert B. Jackson, Stephen D. Burd. 2011. Systems Analysis and Design in a Changing World Fifth Edition. Course Technology, Thomson Place Boston, USA. Fajar Timang, dkk. 2013. Rancang Bangun Robot Beroda dengan Pengendali Suara. Jurusan Teknik ElektroFT.UNSRAT. Manado. http://id.wikipedia.org/wiki/Sensor_suara / diakses pada tanggal 11 OktobeR 2015 pada pukul 08.40 WIB.
Intonasi Keterangan : Kr (Keras), Pl (Pelan)
http://jogjaicon.blogspot.com/2012/02/bu rung-love-bird/diakses pada tanggal 11 OktobeR 2015 pada pukul 08.30 WIB.
www.dwiryangansx.blogspot.com/2013/0 2/28/ Pengertian peneletian rancang bangun sistem/ dan diakses pada tanggal 14 Oktober 2015 pada pukul 13.30 WIB. www.kamusq.com /2012/08/definisi-danpengertian-sistem-menurut.html diakses.