Prosiding SNaPP2012Sains, Teknologi, dan Kesehatan
ISSN2089-3582
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (STUDI KASUS : KABUPATEN OGAN KOMERING ULU) Usman Ependi Program Studi Teknik Informatika, Universitas Bina Darma, Jl. Ahmad Yani No. 12 Palembang 30264 e-mail:
[email protected]
Abstrak. Perencanaan pembangunan daerah merupakan hal yang paling krusial bagi sebuah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota dikarnakan pada setiap daerah pasti melaksanakan perencanaan pembanguan yang dilakukan melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daera (BAPPEDA) masing masing provinsi dan kabupaten/kota. Pengembangan sistem informasi perencanaan pembangunan daerah adalah sebuah cara yang dapat mebuat proses perencanaan pembangunan daerah tersebut dilakukan menjadi lebih efektif dan efisien karna proses yang dilakukan pada setiap langkah/proses pengajuan usulan yang dilakukan mulai dari musrenbang desa/kelurahan sampai dengan musrenbang Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menjadi lebih cepat. Kata kunci: Sistem, Informasi, Perencanaan, Pembangunan Daerah
1.
Pendahuluan
Perencanaan pembangunan daerah merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota dikarnakan pada setiap tahunnya selalu dilakukan dan dilaksanakan. Untuk menjadikan perencanaan pembangunan daerah tersebut menjadi efektif dan efisien, maka dalam proses perencanaan pembangunan tersebut membutuhkan sebuah cara yang efektif dan efisien. Sistem informasi dalam penerapannya memiliki bermacam – macam jenis dan tujuan, jenis sistem informasi tesebut antara lain adalah Transaction Processing Systems (TPS). Office Automation Systems (OAS), Knowledge Work Systems (KWS), Sistem Informasi Manajeman (SIM), Decision Support Systems (DSS), Expert System, Group Decision Support Systems (GDSS), Computer Support Collaborative Work Systems (CSCW) dan Executive Support Systems (ESS), sistem iformasi perencanaan pembangunan daerah dalam hal ini merupakan salah satu dari bagian jenis sistem informasi pada bidang Transaction Pocessing Systems (TPS), karena Transaction Processing Systems (TPS) dikembangkan untuk memproses data dan jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji, inventarisasi organisasi bias berinteraksi dengan lingkungan eksternal seperti perusahaan rekanan Palupirini (2012:11). Sistem informasi merupakan salah satu cara yang banyak digunakan saat ini untuk mengatasi masalah yang seringkali dihadapi sebuah organisasi. Penggunaan sistem informasi tentunya tidak hanya di kalangan dunia pemerintahan saja, namun penggunaan sistem informasi telah digunakan disegala bidang kehidupan. Sistem sendiri mempunyai makna yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu Jogianto (1999 : 01) sedangkan menurut Al-Fatta (2007:03), mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari
1
2
| Usman Ependi
unsu-unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi,saling berintaraksi dan saling bergantung satu sama lain. Sehingga dapat katakana sistem adalah sekumpulan objek, ide, prosedur-prosedur atau unsur-unsur yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan atau sasaran bersama. Sedangkan informasi sendiri mempunyai makna hasil pengolahan sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang Sutanta (2004:5). Melihat dari pengertian sistem dan informasi diatas maka diartikan bahwa sistem informasi perencanaan pembangunan merupakan suatu cara pengolahan dan menghasilkan informasi yang akan digunakan untuk perencanaan pembangunan daerah pada kabupaten Ogan Komering Ulu. Selain itu juga jika dilihat dari sisi geografis daerah kabupaten Ogan Komering Ulu yang memiliki banyak satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang berjumlah lebih kurang enam puluh (60) SKPD yang tersebar pada setiap kecamatan yang ada sehingga pengembangan sistem informasi merupakan tindakan yang sangat tepat, maka penggunaan sistem informasi merupakan sebuah keharusan. Berikut adalah peta wilayah dari kabupaten Ogan Komering Ulu:
Gambar 1.1 Peta Kabupaten Ogan Komering Ulu Perencanaan pembangunan daerah yang ada pada kabuapten Ogan Komering Ulu memalui mekanisme yang ketat mulai dari musrenbang desa/kelurahan kemudian diverifikasi oleh musrenbang kecamatan dilanjutkan pada musrenbang SKPD. Proses tersebut jika dilakukang dengan cara yang biasa dilakukan maka membutuhkan waktu yang cukup lama. Sehingga untuk menjadikan proses tersebut menjadi lebih efektif dan efisien maka sistem informasi perencanaan pembangunan daerah-lah yang cocok untuk mengatasi masalah terbut. Sistem informasi perencanaan pembangunan daerah yang akan dikembang ini nantinya akan dikelolah oleh badan perencanaan pembangunan daerah (Bappeda) kabupaten Ogan Komering Ulu.
Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM Sains, Teknologi dan Kesehatan
Pengembangan Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah |
2.
3
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif. Diamana metode diskriptif merupakan metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki Nazir. (2003).
3.
Perancangan
Perncangan yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari tiga jenis perancangan yaitu perancangan basis data (database) dan perancangan struktur. 3.1
Rancangan Basis Data (Database) Pengembangan sistem informasi perencanaan pembangunan daerah memiliki rancangan basis data (database) yang terdiri dari dua puluh (20) tabel. Masing masing tabel tersebut akan digunakan untuk menyimpan data yang diproses melalui antarmuka sistem informasi perencanaan pembangunan daerah.
Gambar 3.1 Perancangan Database Sisfo Perencanaan Pembangunan Daerah 3.2
Rancangan Konseptual Struktur Menu Struktur menu pada sistem informasi perencanaan pembangunan ini terdiri dari empat segmen yaitu segemen struktur menu pengunjung, segmen struktur menu kecamatan, segmen struktur menu SKPD dan segmen struktur menu Bappeda. Dari empat segmen tersebut digambar dalam sebuah interaksi konseptual struktur menu secara keseluruhan sistem informasi perencanaan pembangunan daerah. Konseptual struktur menu ini hanya mengambarkan secara umum interaksi yang ada pada sistem informasi perencanaan pembangunan daera Kabupaten Ogan Komering Ulu. Berikut adalah rancangan konseptual struktur menu sistem informasi perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu:
ISSN:2089-3582 | Vol 3, No.1, Th, 2013
4
| Usman Ependi Prioritas Daerah
Profil
Visi dan msis
Berita
Struktur Organisasi
Pengumuman
Tupoksi
Rencana Kegiatan
Urutan Kegiatan
Kecamatan
Agenda
Laporan
Program Kegiatan
Transaksi Data
Dokumen
SKPD Login
Backup Data Laporan
Galeri Master Data
Tahun Data Aktif
Pengolahan Data Website
Kontak
Bappeda
Gambar 3.2 Konseptual Menu Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
4.
Pembahasan
Sistem informasi perencanaan pembangunan daerah ini memiliki tiga hak akses login yaitu hak akses sebagai kecamatan, hak akses sebagai SKPD dan hak akeses sebagai Bappeda atau administrator. Pada level hak akses kecamatan pengguna dapat melakukan aktifitas penginputan hasil musrenbang desa/kelurahan, kemudian melakukan validasi untuk mejadikannya hasil musrenbang kecamatan. Berikut adalah tampilan form peng-input-an hasil musrenbang desa kelurahan:
Gambar 4.1 Form Penginputan hasil Musrenbang Desa/Kelurahan Oleh Kecamatan Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM Sains, Teknologi dan Kesehatan
Pengembangan Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah |
5
Setelah kecamatan melakukan validasi terhadap hasil musrenbang desa/kelurahan maka hasil validasi tersebut dijadikan hasil musrenbang kecamatan. Kemudian hasil musrenbang kecamatan tersebut dapat diarahkan ke Bappeda atau SKPD pelaksana untuk di validasi kembali. Jika hasil musrenbang kecamatan ditujuhkan ke SKPD maka SKPD penanggung jawab dapat melakukan validasi. Berikut adalah tampilan proses validasi yang dilakukan salah satu SKPD:
Gambar 4.1 Form Proses Validasi Hasil Musrenbang Kecamatan oleh SKPD Badan Perencanaan Pembangaunan Daerah (Bappeda) adalah pihak yang paling akhir untuk melakukan validasi hasil musrenbang SKPD. Bappeda dalam melakukan validasi hasil musrenbang SKPD tentunya mempunyai tolak ukur berdasrkan pagu yang diusulkan oleh desa/kelurahan, kecamatan serta SKPD itu sendiri. Berikut adalah tampilan dari bagaimana Bappeda melakukan validasi hasil musrenbang SKPD dan nantinya yang disetujui akan dimasukan dalam plafon anggran pembangunan tahun Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Gambar 4.1 Form Proses Validasi oleh Bappeda Kabupaten OKU
ISSN:2089-3582 | Vol 3, No.1, Th, 2013
6
| Usman Ependi
5.
Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pengembangan sistem informasi perencanaan pembangunan daerah dengan studi kasus kabupaten Ogan Komering Ulu dapat menjadikan proses perencanaan pembangunan daerah lebih efektif dan efisien. 2. Desa/kelurahan, kecamtan, SKPD dan Bappeda dapat melakukan validasi kebutuhan dari masing-masing kecamatan dan SKPD melalui Sistem informasi perencanaan pembangunan daerah.
6.
Daftar pustaka
Palupirini, Dian. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi (Online). (http://www.unsri.ac.id/fasilkom/old_version/dosen/dianpalupirini/materi/algo/BAB %20I.pdf diakses 19 september 2012) Jogiyanto, Hartono.(1999). Analisis & Desain, Yogyakarta : Andi Hanif, Al Fatta.(2007). Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Sutanta, Edhy. (2004). Sistem Basis Data. Yorgyakarta : Graha Ilmu Moch, Nazir. (2003), Metode Penelitian, Jakarta : Salemba Empat
Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM Sains, Teknologi dan Kesehatan