PROPOSAL TUGAS AKHIR SISTEM KEAMANAN RUMAH MENGGUNAKAN GLASS BREAK DETECTOR BERBASIS ANDROID
proposal Tugas Akhir Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian di Program Studi S-I Jurusan Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom
DISUSUN OLEH:
LUSI ANNISA L 13102049
PROGRAM STUDI S-I INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015
Proposal Tugas Akhir dengan judul:
SISTEM KEAMANAN RUMAH MENGGUNAKAN GLASS BREAK DETECTOR BERBASIS ANDROID
Telah disetujui dan disahkan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) pada Program Studi S-I Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto
Disusun oleh: LUSI ANNISA L 13102049
Purwokerto, Desember 2015 Disetujui dan disahkan oleh :
Pembimbing I
Pembimbing II
ABSTRAK Akibat dari krisis ekonomi yang melanda Indonesia, banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan dikarenakan pengurangan karyawan yang dilakukan oleh banyak perusahaan,sehingga semakin menambah tingkat pengganguran yang cukup tinggi serta rata-rata tindak kejahatan semakin meningkat, khususnya tindakan pencurian atau perampokan di semua tempat.Pada penelitian ini yang dapat di angkat yaitu bagaimana merancang sistem
keamanan rumah
menggunakan Glass break Detector berbasis Android.Dimana pengaman ini akan bekerja jika sensor Glass break detector di aktifkan dan mendeteksi manusia yang tidak di inginkan masuk kedalam rumah , dan selanjutnya sensor mengirim
gambar atau hasil rekaman melewati
smartphone android yang telah terpasang aplikasi sistem oleh pemilik rumah . Dalam smartphone pemilik bisa memantau rumah dan secara langsung melihat wajah serta postur tubuh manusia yang mencoba menerobos rumah tanpa sepengetahuan si pemilik rumah
.Secara
otomatis hasil data tersebut sudah tersinkronkan di e-mail pribadi pemilik rumah saat tidak ada koneksi internet di smartphone user.
Kata Kunci : Sensor Glass Break Detector, Smartphone, Internet, e-mail,user.
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan........................................................................................................ii Abstrak ...........................................................................................................................iii Daftar Isi .........................................................................................................................iv Bab I PENDAHULUAN ...............................................................................................1 1.1. Latar Belakang.............................................................................................1 1.2. Tujuan & Manfaat........................................................................................2 1.3. Rumusan Masalah........................................................................................3 1.4. Batasan Masalah ..........................................................................................3 1.5. Metodologi...................................................................................................3 1.6. Sistematika Penulisan ..................................................................................5 Bab II DASAR TEORI...................................................................................................6 2.1 SISTEMATIKA KEAMANAN RUMAH................................................... 6 2.2 GLASS BREAK DETECTOR.....................................................................6 2.3 SENSOR.......................................................................................................7 2.4 GETARAN.................................................................................................10 2.5 ANDROI.....................................................................................................16 2.6 JAVA...........................................................................................................17 2.7 JDK (Java Development Kit).......................................................................18 2.8 S D K . . . . . . . . . . . . . . . . . .......................................................................18 2.9 INTERNET...................................................................................................18 2.10 WIFI............................................................................................................18 2.11 WIRELLES..................................................................................................18 Bab III MODEL RANCANGAN PENELITIAN...........................................................20 3.1. Analisis Sistem.........................................................................................20 3.1.1.Analisis Masalah..........................................................................30 3.1.2.Analisis Sistem yang sedang Berjalan..............................................30 3.1.3.Analisis Kebutuhan sistem non Fungsional.......................................30 3.1.4.Analisis User...............................................................................30 3.1.5.Analisis Perangkat Lunak(Software)...............................................30 3.1.6.Analisis Perangkat Keras(Hardware)................................... .. ... .. .. 30 3.1.7.Analisis Jaringan.............................................................. .. ... .. .. 30 3.2. Perancangan Sistsem............................................................................30
3.2.1.Diagram Konteks.........................................................................30 3.2.2.DFD(Data Flow Diagram)..................................................... .. ... .. .. 30 3.3. Tahap Desain......................................................................................30 3.3.1.Use Case Diagram........................................................................30 3.3.2.Diagram Activitas.........................................................................30 3.4. Perancangan Antarmuka.......................................................................30 Bab IV Bentuk Keluaran Yang Diharapkan .......................................................34 Bab V Jadwal Pelaksanaan Kegiatan..........................................................35 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................36
DAFTAR GAMBAR
Bab IV Bentuk Keluaran Yang Diharapkan .......................................................34 Bab IV Bentuk Keluaran Yang Diharapkan .......................................................34 Bab IV Bentuk Keluaran Yang Diharapkan .......................................................34 Bab IV Bentuk Keluaran Yang Diharapkan .......................................................34 Bab IV Bentuk Keluaran Yang Diharapkan .......................................................34 Bab IV Bentuk Keluaran Yang Diharapkan .......................................................34
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Akibat dari krisis ekonomi yang melanda Indonesia, banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan dikarenakan pengurangan karyawan yang dilakukan oleh banyak perusahaan,sehingga semakin menambah tingkat pengganguran yang cukup tinggi ,maka rata-rata tindak kejahatan semakin meningkat, khususnya tindakan pencurian atau perampokan yang semakin meningkat yaitu dilakukan di kompleks perumahan,rumah atau perkantoran dengan alasan desakan ekonomi yang dikarenakan tidak adanya pekerjaan yang bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.Banyak kejadian tindakan pencurian terjadi saat penghuni rumah sedang berpergian atau tingkat kesibukan masyarakat akan pekerjaan yang menyebabkan kurangnya perhatian terhadap keamanan rumah dari bahaya tindakan kriminal pencurian,sehingga ada perasaan khawatir atau was-was saat akan meninggalkan rumah atu perkantoran baik dalam waktu yang lama maupun waktu yang relatif sebentar. Untuk mengatasi hal itu diperlukan suatu penjagaan atau menyewa sekuriti atau private guard untuk menjaga keamanan kompleks perumahan,rumah ataupun perkantoran.Dengan langkah ini harus ditebus dengan harga yang mahal,dan kurang efektif karena kemampuan sekuriti sangat terbatas. Dengan kemajuan teknologi saat ini masalah tersebut bisa diatasi dengan”Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Glass Break Detector Berbasis Android ” sistem keamanan menggunakan Glass break detector Adalah alat yang bisa digunakan sebagai pengaman biasanya terpasang pada jendela, pintu dan akses keluar masuk seseorang ke dalam ruangan tertentu, sehingga apabila ada pembobolan dan cara masuk yang memaksa maka alarm akan berbunyi dengan sangat keras sehingga akan mencegah tindakan kejahatan yang dilakukan oleh orang lain. ,dan alat tersebut akan merespon kepada pemilik rumah melalui smartphone android yang mana memanfaatkan aplikasi ini untuk menerima responan dari pendeteksi suara yang terpasang di rumah serta menangkap gambar rekaman orang yang mencoba masuk rumah.[1] Diharapkan dengan sistem keamanan ini bisa mengurangi resiko akan tindak kejahatan pencurian pada saat pemilik rumah berpergian dalam jangka waktu yang lama.
B. TUJUAN & MANFAAT Adapun tujuan dan manfaat dari Tugas Akhir “Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Glass Break Detector Berbasis Android”, yaitu 1.
Tujuan Membantu keamanan rumah agar terhindar dari tindak kejahatan pencurian atau perampokan serta membuat pemilik rumah merasa nyaman dan tidak khawatir saat berpergian dalam jangka waktu yang cukup lama.
2.
Manfaat Manfaat yang dapat diambil dari penelitian Tugas Akhi r adalah memberikan suatu informasi kepada pengguna tentang alat glass break detector untuk mendapatkan nilai yang sesuai diinginkan dari hasil kerja sistem alat glass break detector berbasis android tersebut.Serta memudahkan pemilik rumah untuk menjaga keamanan rumah .
C. RUMUSAN MASALAH Dari uraian diatas dapat diketahui permasalahan yang dapat dikaji lebih lanjut: “Bagaimana merancang dan membuat sistem keamanan rumah menggunakan alat glass break detector berbasis android, dengan biaya yang relatif murah serta cara kerja sistem tersebut ? D. BATASAN MASALAH Adapun batasan masalah dari Tugas Akhir ini yaitu sebagai berikut: 1.
Bahasa pemograman yang akan digunakan yaitu java dengan android studio.
2.
Hanya akan dibahas mengenai konsep keamanan rumah dengan menggunakan glass break detector berbasis android.
3.
Smartphone yang akan di gunakan user hanya untuk mengirim gambar pencuri dan menerima informasi alarm bunyi dari glass break detector yang terpasang pada kaca jendela atau pintu untuk keamanan rumah.
4.
Sistem keamanan rumah menggunakan glass break detector berbasis android.
E. METODOLOGI 1.
Metode penelitian merupakan metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian serta merupakan dasar penyusunan rancangan dalam sebuah penulisan proposal.Dengan penggunaan metode penelitian diharapkan menggunakan langkah dalam penyusunan dan penulisan praproposal.Metode yang akan digunakan pada penyelesaian Tugas Akhir ini yaitu metode pelaksanaan dimana metode ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan baru, cara pendekatan baru , atau produk pengetahuan yang baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia aktual(lapangan).
Gambar 1. Desain Metode Penelitian Tindakan model DPAER
Dalam model DPAER ((diagnosis, design, action and observation, evaluation, reflection)) peneliti tindakan dimulai dari diagnosis masalah sebelum tindakan dipilih. Setelah masalah didiagnosis, peneliti mengidentifikasi tindakan dan memilih salah satu tindakan yang layak untuk mengatasi masalah.
2. Tahapan Metode Penelitian Tindakan a. Diagnosis Masalah Diagnosis masalah dilakukan paling awal ,pada saat peneliti melakukan pekerjaan .Peneliti mengamati komponen pembelajaran yang belum optimal sehingga dapat memungkinkan diperbaiki lagi. b. Perancangan Tindakan Dimulai sejak seorang peneliti menemukan masalah dan merumuskan cara pemecahan masalahnya melalui tindakan.peneliti menetapkan tindakan ,membuat
perancangan tindakan dan menyusun perangkat yang diperlukan selama tindakan berlangsung.memiliki susunan tindakan yaitu Skenario tindakan yaitu pada penelitian tindakan kelas.dimana skenario pembelajaran berisi langkah-langkah tindakan yang dilakukan
seorang
peneliti
ketika
menerapkan
suatu
tindakan.
Instrumen
pengumpulan data penelitian. peneliti tidak kehilangan informasi yang penting selama momen tindakan berlangsung maka alat pengumpul data sudah disiapkan pada tahap perancanaan.Perangkat tindakan disini kesiapan perangkat pembelajaran menentukan tindakan layak atau tidaklayak untuk dilaksanakan.karna perngkat pembelajaran yang lengkap turut menentukan kesuksean suatu tindakan.Simulasi tindakan . Peneliti belum yakin terhadap kesuksesan tindakan yang telah direncanakan peneliti dapat melaksanakan simulasi pada teman sejawat atau kelas kecil. c. Pelaksanan Tindakan dan Observasi Peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengna skenario yang telah dibuat perangkat yang telah disiapkan. Lembar observasi sudah disiapkan peneliti namun bisa dikembangkan lebih lanjut selama tindakan berlangsung apabila terdapat kejadian menarik yang belum terungkap dalam lembar observasi. Observasi dilaksanakan untuk mengamati proses dan dampak. Observasi proses merekam apakah proses tindakan sesuai dengan skenarionya, dan gejala-gejala apa yang muncul selama proses tindakan, baik pada peneliti sebagai aktor, sasaran tindakan, atau situasi yang menyertainya. Observasi dampak merekam hasil atau dampak dari pelaksanaan tindakan tersebut. Apabila selama tindakan terjadi kejadian unik yang tidak diduga sebelumnya, peneliti sebaiknya langsung mendiskusikan dengan seluruh personal yang terlibat dalam penelitian.
d. Analisis Data Analisis data dalam penelitian tindakan dapat dilakukan secara deskriptif kuantitatif maupun kualitatif tergantung pada tujuan penelitian. Penyajian data dapat dilakukan secara deskriptif kuantitatif maupun kualitatif. Penyajian data menjadi lebih bermakna apabila peneliti memaparkan kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pencapaian tujuan pelaksanaan tindakan. Laporan hasil analisis data menjadi lebih lengkap apabila dilakukan pengukuran tentang ketercapaian hasil tersebut pada setiap siklus tindakan.
e. Evaluasi dan Refleksi Evaluasi merupakan proses penemuan, penyediaan data dan informasi untuk menetapkan keputusan yang rasional dan objektif. Tujuan dinyatakan telah tercapai dan kegiatan dinyatakan efektif apabila telah memenuhi indikator kualitas yang ditetapkan
dengan menggunakan kriteria-kriteria baku. Refleksi pengkajian terhadap keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai tujuan sementara, dan untuk menentukan tindak lanjut dalam rangka mencapai tujuan akhir. Evaluasi dan refleksi mempunyai fungsi yang sama yaitu untuk menetapkan keputusan keberlanjutan setelah tindakan dilaksanakan. Dalam tahap refleksi, keputusan perlu didiskusikan dengan seluruh personal yang terlibat dalam penelitian. Dalam tahap ini, tindakan pada siklus kedua atau seterusnya mulai dirancang dan ditetapkan. Rencana tindak lanjut diputuskan jika hasil dari siklus pertama belum memuaskan dan berdasarkan refleksi ditemukan hal-hal yang masih dapat dibenahi atau ditingkatkan.
F. SISTEMATIKA PENULISAN Berdasarkan bahan-bahan yang akan disusun untuk penulisan dan penyusunan Laporan Tugas Akhir sesuai aturan per bab dan setiap bab saling berhubungan dalam penyusunannya. Adapun sistematika penulisan Laporan Tugas Akhir ini secara garis besar disusun beberapa bab. Pada Bab 1 terdapat Latar Belakang, Tujuan dan Manfaat Perancangan, Rumusan Masalah, Batasan-batasan Masalah, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan. Pada Bab 2 Dasar teori dan kajian yang berkaitan dengan topik Tugas Akhir serta untuk perancangan penyusunan sistem ini .Bab 3 Model Perancangan berisi tentang analisis sistem , langkah perancangan sistem,tahap desain ,dan perancangan antarmuka dalam sistem yang akan dibuat sebagai pengerjaan Tugas Akhir Mata Kuliah. Pada Bab 4 Bentuk Keluaran/Hipotesa berisi mengenai penjelasan hasil pengujian atau output dan analisa sistem serta pembahasan prinsip kerja alat secara keseluruhan. untuk Bab 5 berisi tentang Jadwal Pelaksnaan sistem penyusunan Tugas Akhir yang di buat dari awal sampai akhir . pada bagian Kesimpulan secara keseluruhan dari proses pengerjaan tugas akhir dan saran agar sistem ini dapat dikembangkan menjadi lebih baik.dan untuk Daftar Pustaka pada bagian ini akan dipaparkan sumber-sumber literatur yang telah digunakan dalam pembuatan laporan ini.[2]
BAB II DASAR TEORI
2.1 SISTEM KEAMANAN RUMAH Sistem adalah kumpulan atau group atau komponen apapun baik fisik yang saling berhubungan sayu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai tujuan tertentu.Sistem juga merupakan suatu jaringan kerja dari procedure-procedure yang saling berhubungan ,berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.sistem kupulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem Keamanan adalah sistem yang digunakan untuk memberikan rasa bebas dari bahaya, tidak merasa takut, resah, atau gelisah terhadap barang berharga
yang
ditinggalkan.sistem
keamanan
dapat
mengetahui
kemungkinan terjadinya pencurian terhadap barang berharga. Rumah adalah bangunan yang berfungsi untuk tempat tinggal atau hubungan dan sarana pembina keluarga.
2.2 GLASS BREAK DETECTOR
Glass Break Detector merupakasn sistem keamanan rumah yang mampu mendeteksi objek dengan jarak 1 m dan memiliki sensor rekam , wirelless .Glass break detector sangat peka pada sebuah getaran,
bunyi
di
sekitar
rumah
sehingga
akan
otomatis
membunyikan sinyal alarm yang lagnsung memberi peringatan kepada pelaku dan mengasih pemberitahuan kepada pemilik rumah. Penempatan lokasi pemasangan detector sangatlah penting karena sangat berhubungan dengan keamanan dan keefektifitasan alat detector .Dengan cara mengetahui range atau jarak lingkup yang dapat di cover oleh sebuah alat detector.
Gambar 2.2 Glass Break Detector
2.3 SENSOR Sensor merupakan alat yang mampu menangkap fenomena fisik atau kimia dan mengubanya menjadi sinyal electrik baik arus listrik ataupun tegangan .Fenomena fisik yang mamou menstimulasi sensor untuk
menghasilkan
sinyak
electrik
seperti
temperatur,tekanan,gaya,medan magnet cahaya,pergerakan, dan sebagainya.
Gambar 2.3 Sensor
2.4 GETARAN Getaran adalah gerak berkala atau gerak berulang yang di pengaruhi oleh suatu gaya dengan waktu perulangan yang tetap.Getaran dapat merambat dari sumber getaranya ke tempat lainnya dalam bentuk gelombang.
2.5 ANDROID
android merupakan salah satu sistem operasi dengan berbasiskan linux ,sistem operasi yang dirancang untuk mengembangkan perangkat seluler layar sentuh seperti smartphone dan juga komputer tablet.android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasiuntuk
digunakan
oleh
bermacam
piranti
gerak.Android
menggunakan bahasa pemogrraman java serta kelebihannya sebagai software yang menggunakan basis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka(open source)sehingga pengguna dapat membuat aplikasi baru didalammnya.android memiliki empat karakteristik yaitu : 1. Terbuka Android dibangun untuk terbuka sehingga sebuah aplikasi dapat memanggil salah satu fungsi inti ponsel seperti membuat panggilan , mengirim pesan teks , menggunakan kamera dan lainnya. Android menggunakan sebuah mesin virtual yang di rancang khusus untuk mengoptimalkan sumber daya memori dan perangkat keras yang terdapat di dalam perangkat,merupakan open source. 2. Semua aplikasi di buat sama Android tidak memberikan perbedaan terhadap aplikasi utama dari telepon dan aplikasi pihak ketiga.Semua aplikasi dapat dibangun untuk memiliki aksses yang sama terhadap kemampuan sebuah telepon dalam menyediakan layanan dan aplikasi yang luas. 3. Memecahkan hambatan pada aplikasi Android memecahkan hambatan untuk membangun aplikasi yang baru dan inovatif . 4. Pengembangan aplikasi yang cepat dan mudah Android menyediakan akses yang sangat luas kepada pengguna untuk menggunakan library yang diperlukan dan tools yang dapat digunakan untuk membangun aplikasi yang semakin baik. Android memiliki sekumpulan tools yang dapat digunakan sehingga membantu para pengembang dalam meningkatkan produktivitas . Google Inc. sepenuhnya membangun Android dan menjadikannya bersifat terbuka (open source) .Para pengembang dapat menggunakan Android tanpa mengeluarkan biaya untuk lisensi dari Google dan dapat membangun Android tanda adanya batasan. Android software Development Kit (SDK) menyediakan alat dan application programming interface (API) untuk
diperlukan mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa pemograman Java.
Gambar 2.5 Android 2.6 Java
Java adalah bahasa pemograman yang dapat digunakan untuk keperluan seharie-hari
mengembangkan
apliaksi
dengan
fungsi
terterntu.Java
mempunyai fleksibilitas yang tinggi karena dapat berjalan di dalam semua paltform sehingga penggunaanya tidak hanya meliputi web programming. Java merupakan nama untuk sekumpulan teknologi untuk membuat dan menjalankan
perangkat
lunak
pada
komputer
standalone
ataupun
lingkungan jaringan.teknologi java memiliki tiga komponen penting diantara lain
yaitu programming-language specification ,application-
programming interface, Virtual-machine specification.
2.7 JDK (Jaca Development Kit) Java Development Kit (JDK) merupakan bagian terpenting dala pengembangan aplikasi android ,karena Android merupakan aplikasi yang dibangun dengan menggunakan bahasa pemograman Java.JDK yang bisa digunakan untuk membuat program Android adalah JDK 5 dan 6 atau versi tebarunya . 2.8 SDK Android SDK adalah tools API (Application Programming Interface) yang digunakan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform android
menggunakan bahasa pemograman Java.Android merupakan subset perangkat lunak untuk ponsel yang meliputi sistem operasi,middleware dan aplikasi kunvi yang di release oleh Google.Android SDK Development
Kit) sebagai
alat bantu
dan API unutk
(Software memulai
mengembangkan aplikasi pada platform android menggunakan bahasa pemograman Java.Sebagai platform aplikasi netral android memberi anda kesempatan untuk membuat aplikasi yang dibutuhan bukan merupakan aplikasi bawaan hanphone/smartphone.
2.9 INTERNET Internet
merupakan kepanjangan inteconncection networking.Internet
adalah jaringan besar yang saling berhubungan dari jaringan-jaringan komputer yang menghubungkan orang-orang dan komputer-komputer diseluruh dunia,melalui telepon,satelit dan sistem-sistem komunikasi yang lain.Internet juga menggunakan protokol komunikasi yang sama yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).Struktur protokol internet terdiri dari 4 lapisan(layer)yaitu : a. Application layer merupakan lapisan yang berisi semua protokol dan metode yang mengatur antar proses layanan komunikasi. b. Transport Layer lapisan yang berfungsi untuk mengatur lalu lintas pengiriman dan peneriamaan data c. Internet Layer adlah lapisan yang berfungsi mengatur proses dari fragmentasi dan defragmentasi paket,bergantung dari jenis protokol lapisan internet. d. Link Layer lapisan yang berfingsi mengatur hubungan antara host dan node dimana host sebagai pengirim data sedangkan node adalah lokasi tujuan dari host.
2.10
WI-FI (Wireless Fidelity)
Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah istilah bagi suatu produk atau layanan yang mengguanakn 802.11 Wireless networking protocol yaitu alat yang bisa
digunakan
untuk
jaringan
komunikasi
setempat(Local
Area
Network).Jaringan Wi-Fi beroperasi pada frekuesni radio 2.4 dan 5Ghz dengan kecepatan 11 MB per detik atau bahkan 54 MB per detik ,kecepatan ini jauh lebih tinggi dari pada ADSL atau modem kabel.Wi-Fi
memungkinkan mobile devices seperti PDA atau laptop untuk mengirim dan menerima data secara nirkavel dari lokasi manapun.Titik akses pada lokasi Wi-Fi mentransmisikan sinyal RF( Gelombang radio)keperangkat yang di lengkapi Wi-Fi yang berada dalam jangkauan titik akses,biasanya sekitar 100 meter.Kecepatan transmisi ditentukan oleh kecepatan saluran yang terhubung ke titik akses.Konssekuensi tentu saja bila saluran yang tehubung ke titik akses tidak bersih dari gangguan ,transmisi akan terganggu.Kemudahan untuk membuat jaringan,Wi-Fi populer dengan menggunakan teknologi ini data dapat dikirim melalui frekuensi radio yang tidak di kontrol oleh pemerintah dan yang standar pengaturannya ditentukan bersama bersifat terbuka.
2.11
WIRELLES
Wireless atau Wireless network merupakan sekumpulan komputer yang saling terhubung antara satu dengna lainnya sehingga terbentuk sebuah jaringan komputer dengan menggunakan media udara/gelombang sebagai jalur lintas datanya.Wireleess dengan LAN merupakan sama-sama jaringan komputer yang saling terhubung antara satu dengan lainnya ,yang membedakan antara keduanya adalah media jalur lintas data yang digunakan ,jika LAN masih menggunakan kabel sebagai media lintas data sedangkan wireless menggunakan media gelombang radio/udara.
BAB III MODEL RANCANGAN PENELITIAN Model
rancangan
penelitian
Tugas
Akhir
“Sistem
Keamanan
Rumah
menggunakan Glass Break Detector berbasis Android” menggunakan metode penelitian
tindakan dengan model DPAER Dalam model DPAER ((diagnosis, design, action and observation, evaluation, reflection)) dimana dalam rancangan penelitian ini terdapat tindakan dimulai dari diagnosis masalah sebelum tindakan dipilih. Setelah masalah didiagnosis, peneliti mengidentifikasi tindakan dan memilih salah satu tindakan yang layak untuk mengatasi masalah. Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis sistem dan perancangan sistem yang akan dibangun pada Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Glass Break Detector Berbasis Android . 3.1.Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikkanya.Analisis sistem dilakukan setelah tahap perancangan sistem dan sebelum tahap perancangan sistem.Langkah-langkah dasar melakukan analisa sistem : 1. Identify , yairu mengidentifikasi masalah 2. Understand, yaitu memahami kerja dari system yang ada. 3. Analysis, yaitu menganalisa sistem. 4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis. Sebagai analisis pada sistem , akan dibahas bagaimana prosedur aliran dokumen dalam bentuk flow map , analisis sistem non fungsional yang meliputi analisis user yang terlibat , analisis perangkat lunak dan perangkat kerasa yang akan digunakan ,analisis jaringan .Setelah
analisis
sistem
dilakukan
,tahap
berikutnya
adalah
perancangan
sistem.Perancangan sistem dapat didefinisikan sebagai tahap setelah perancangan sistem secara umum dan perancangan sistem secara terinci.Perancangan sistem mempunyai dua tujuan yaitu memenuhi kebutuhan kepada pemakai dan untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram dan ahli teknik lainnya yang terlibat.
3.1.1
Analisis Masalah
Analisis permasalahan merupakan sebuah asumsi dari permasalahan yang akan diuraikan dalam prosedur pemasangan sistem keamanan rumah yaitu : 1. Sistem ini belum menjadi sistem keamanan rumah yang banyak di gunakan oleh kalangan masyarakat. 2. Rumah atau kususnya seperti perumahan masih banyak kebobolan oleh maling dan
lingkungan pun menjadi rawan kemasukan maling. 3. Penjagaan atau satpam dirumah belum tentu bisa bekerja 24 jam untuk menjaga rumah ,dan itu pun masih bisa kemasukan pencuri . 4. Rasa khawatir yang sangat tinggi ketika hendak berpergian ,sehingga tidak tenang saat ingin berpergian lama karna keamanan rumah masih rawan untuk dimasuki pencuri. 5. Sudah banyak sistem keamanan rumah yang tersedia namun sebatas mendeteksi informasi dirumah dengan jarak
beberapa meter dan tidak bisa ditinggal
berpergian. Sistem keamanan rumah yang telah ada sebelum-sebelumnya dapat dikatakan masih kurang efisien dan efektif ,untuk itu agar lebih efisien dan lebih nyaman memantau rumah saat berpergian dengan mengembangkan ketrampilan baru menjadi Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Glass Break Detector Berbasis Android.
3.1.2. Analisi Sistem yang Sedang Berjalan Sistem yang sedang berjalan diartikan sebagai sistem sedang dipakai ,sedangkan analisis sistem yang sedang berjalan diartikan sebagai cara untuk memahami terlebih dahulu masalah yang dihadapi oleh sistem ,seperti mendefinisikan kebutuhan fungsional dari sistem sehingga dapat diketahui apa saja kebutuhan pemakai yang belum terpenuhi oleh sistem yang sedang berjalan. Tujuan untuk menentukan bentuk dari rancangan sistem yang akan diterapkan.Analisa tersebut juga dapat menentukan langkah perancangan yang akan dibuat sehingga rancangan sistem sesuai kebutuhan pemakai dan sistem mempunyai unjuk kerja yang efisien dan efektif ,dapat menghasilkan informasi yang cepat ,tepat dan akurat.
3.1.3. Prosedur yang Terlibat Prosedur merupakan urutan langkah yang terjadi atau yang dilakukan dalam sistem .Adapun prosedur yang terlibat dalam sistem ini adalah : 1. admin 2. user 3. sensor glass break detector 4. smartphone android
3.1.4. Analisis Kebutuhan sistem non Fungsional
Analisis non-fungsional merupakan analisis yang dibutuhkan untuk menentukan spesifikasi kebutuhan sistem. Spesifikasi ini juga meliputi elemen atau komponenkomponen apa saja yang dibutuhkan untuk sistem yang akan dibangun sampai dengan sistem tersebut diimplementasikan. Analisis kebutuhan ini juga menentukan spesifikasi masukan yang diperlukan sistem, keluaran yang akan dihasilkan sistem dan proses yang dibutuhkan untuk mengolah masukan sehingga menghasilkan suatu keluaran yang diinginkan. Pada analisis kebutuhan sistem non fungsional ini dijelaskan keadaan atau kondisi yang ada di komplek perumahan atau rumah masyarakat akan keamanan nya, user, software, hardware serta keadaan jaringan sebagai bahan analisis kekurangan dan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam perancangan sistem yang akan diterapkan.
3.1.5 Analisis User Analisis user dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja user yang terlibat sehingga dapat diketahui tingkat keamanan dan pemahaman user terhadap sistem ini. User atau pengguna
yang
nantinya
akan
mengoperasikan
Sistem
Keamanan
Rumah
Menggunakan Glass Break Detector Berbasis Android ini merupakan penghuni rumah atau seluruh penghuni rumah yang telah di pasangkan sistem keamanan rumah tersebut.
3.1.6
Analisis Perangkat Lunak (Software)
Secara keseluruhan sistem ini digunakan hanya bisa di smartphone dengan perangkat kerja OS android.Sedangkan perangkat lunak yang dibutuhkan dalam sistem ini adalah Java di Android dengan SDK .
3.1.7
Analisis Perangkat Keras (Hardware)
Sistem ini menggunakan Smartphone android di ikuti dengan Glass Break Detector sebagai alarm yang di pasang di rumah
untuk menginformasikan gambar ke
Smartphone melalui getaaran ,sensor yang di hasilkan Glass Break Detector yang mendeteksi mangsanya.
3.1.8
Analisis Jaringan
Analisis jaringan di sistem keamanan rumah ini dimaksudkan adalah wirrelless yanag otomatis telah terpasang di Glass Break Detector dan wiffi atau paket data yang di aktifkan di smartphone untuk menghubungkan informasi keadaan rumah aman atau tidak oleh pencurian.
3.2 Perancangan Sistem Perancangan akan dimulai setelah tahap analisis terhadap sistem selesai dilakukan. Perancangan dapat didenifisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Tahapan ini menyangkut mengkonfigurasi dari komponenkomponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan dari rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis 74 sistem. Alat bantu yang digunakan untuk menggambarkan perancangan sistem secara umum yang akan dibangun, yaitu diagram konteks dan data flow diagram. Untuk menjelaskan bagaimana suatu masukan diproses pada sistem maka digunakan spesifikasi proses dan kamus data untuk mengetahui aliran data yang mengalir pada sistem.
3.2.1
Diagram Konteks
Diagram Konteks merupakan suatu model yang menjelaskan secara global bagaimana data digunakan dan ditransformasikan untuk proses atau yang menggambarkan aliran data kedalam dan keluar sistem.
Gambar 3.2.1 Diagram Konteks Sistem Keamanan Rumah menggunakan Glass Break Detector 3.2.2
Data Flow Diagram
Data flow diagram merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke model yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan data flow diagram adalah memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang Smartphone adroid untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan. Berikut ini adalah gambar data flow diagram untuk sistem keamanan rumah menggunakan Glass Break Detector :
Gambar 3.2 DFD Level 0 Sistem Keamanan Rumah menggunakan Glass Break Detector
3.3
Tahap Desain 3.3.1
Use Case Diagram
Use case diagram digunakan untuk memodelkan dan menyatakan unit fungsi atau layanan yang disediakan oleh system.Use Case diagram ini akan memperlihatkan hubungan fungsionalitas sistem dengan fungsional lainnya ataupun dengan actor.
Gambar 3.3.1 Use Case Diagram Sistem keamanan rumah menggunakan Glass Break Detector berbasis android 3.3.2
Diagram Activitas
Gambar 3.3.2 Diagram activitas
3.4
Perancangan Antarmuka
Rancangan antarmuka merupakan form-form yang berisikan tampilan dari program yang akan dijalankan user. 3.4.1
form Homepage sistem aplikasi kemanan rumah pada Smartphone android
Gambar 3.4.1 Form Homepage 3.4.2
form pemilihan on atau off sebagai password masuk dan tombol lihat
Gambar 3.4.2 Form On atau Off
3.4.3
form tampilan sistem keamanan rumah
form tampilan sistem disini yaitu menampilkan adanya webcame serta tombol video rekaman , foto dan email.
Gambar 3.4.3 form tampilan
3.4.4
form video rekaman
Gambar 3.4.4 form video
3.4.5
form hasil foto yang tetangkap sensor di rumah
Gambar 3.4.5 form hasil foto
3.4.6
email
pada tombol email ini ,saat pemilik tidak dalam keadaan on atau pun dalam keadaan on
hasil data akan terkonfirm di email dan tersimpan dalam folder kotak masuk
email seolah sebagai pesan yang tersimpan.
Gambar form email
3.4.7
form gambaran glass break detector saat dirumah
Gambar 3.4.7 Glass Break Detector
3.5.8 form gambaram dalam dan circuit dari dalam Glass Break Detector
Gambar a.3.4.7 Rangkaian dalam Glass Break Detector
Gambar b.3.4.7 Circuit Glass Break Detector
3.4.8
form ini merupakan ilustrasi untuk Glass Break Detector dimana sensor bisa menyeluruh di area rumah dengan jarak 1 m kiranya untuk mendeteksi gambar si pencuri.
Gambar 3.4.8 Ilustrasi untuk Glass Break Detector
BAB IV
BENTUK KELUARAN YANG DIHARAPKAN
Bentuk keluaran yang diharapkan pada hasil simulasi Tugas Akhir Metode Penelitian ini yaitu saat user menggunakan sistem aplikasi yang telah di tanamkan di Smartphone androidnya dan memiliki kode paswword rumah atau tempat tinggal dengan menyamakan dengan kode sensor Glass Break Detector dan kode di smartphonenya.saat ingin memantau keadaan rumah ketika sedang berpergian harus terkoneksi internet terlebih dalu agar terhubung dengan sensor yang berada di rumah .Saat user ingin mengaktifkan sensor lewat Smartphone caranya dengan menggeser ke kanan tombol on dan untuk mematikan menggeser tombol off ke kiri pada smartphone android. Aktifkan aplikasi sensor yang berada di Smartphone dan ingin melihat proses sensor Glass Break Detector saat bekerja di rumah tekan tombol lihat dan akan muncul gambar webcam serta adanya tombol video ,foto dan email .Dimana ini untuk mengetahui siapa yang mencoba menerobos ke rumah dengan gerak gerik mencurigakan.Saat menekan tombol video maka akan muncul video rekaman activitas dirumah .Tekan foto maka akan menayangkan hasil foto orang yang mencoba masuk rumah diam-diam dan langsung otomatis masuk tersimpan di email semua data bukti video dan foto .
BAB V JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
G. TABEL JADWAL PELAKSANAAN Adapun jadwal pengerjaan untuk penyusunan Tugas Akhir ini dapat dilihat pada tabel 1.1. Tabel 1.1 Jadwal Pengerjaan Tugas Akhir No
Bulan
Kegiatan September
1 2 3
4
Penyusunan Praproposal pengumpulan Praproposal Penyelesaian dan penyusunan proposal Seminar Proposal
Oktober
November
Desember
Januari
H. PENUTUP Demikian Pra-proposal ini di buat sebagai penunjang Tugas Akhir mata kuliah Metode Penelitian . Purwokerto,30 Oktober 2015
Penulis
Lusi Annisa L 13102049
DAFTAR PUSATAKA [1]
anonymous. (2015, Oktober 28). Diambil kembali dari http://library.polmed.ac.id/lib/index.php/download-artikel/doc_download/1841-rancangbangun-sistem-pengamanan-rumah-menggunakan-sensor-passive-infrared-receiver-pir-sensorgas-mq-7-dan-limit-switch-berbasis-arduino-mega-2560-32-tk-ta-2014
[2] anonymous.(2015).Diambilkembalidari
i
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dra-endang-mulyatiningsih mpd/8cmetode-penelitian-tindakan-kelas.pdf anonymus. (2015). Diambil kembali dari http://eprints.upnjatim.ac.id/2099/1/file1.pdf
http://eprints.mdp.ac.id/856/1/JURNAL%20Benny%20Indra%20Murphy.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27878/4/Chapter%20II.pdf
http://kalamkata.org/ebook/indonesian/Modul01-internetfundamental.pdf
http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/Berri-Prima-080120201010.pdf