Proposal residu limbah padat kulit
Page 1
Proposal residu limbah padat kulit
Page 2
RINGKASAN
Proposal residu limbah padat kulit
Page 3
H. Rudi Priyadi.2015/Ketua Tim. Residu Pupuk Organik Berbahan Baku Limbah Limbah Padat Industri Penyamakan Kulit Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi yang Di Tanam Pada Awal Musim Hujan (MH) dan Awal Musim Kemarau (MK) (H. Rakhmat Iskandar dan Hj. Rina Nuryati/Anggota Tim). Limbah padat dari proses penyamakan kulit telah lama menjadi masalah dan membutuhkan solusi untuk menanganinya. Dari hasil penelitian pendahuluan diketahui limbah padat kulit dapat digunakan sebagai bahan baku untuk pupuk organik. Hasil penelitian berikutnya di rumah kasa, menunjukkan bahwa pupuk organik berbahan baku limbah padat kulit memberikan perbedaan yang nyata terhadap bobot gabah kering panen (GKP) dan bobot kering giling (GKG). Sementara itu dari hasil penelitian efek residunya diketahui residu pupuk organik berbahan baku limbah padat kulit memberikan efek terhadap bobot panen kering giling yang lebih tinggi dibandingkan dengan percobaan awal dari 18,200 menjadi 38,783 gram/polybag atau bila dikonversi dari 2,912 ton/ha menjadi 6,027 ton/ha. Hal ini menunjukkan bahwa pupuk organik berbahan baku limbah padat industri penyamakan kulit mempunyai dampak residu yang lebih baik bagi pertanaman berikutnya. Namun hal ini perlu kajian lebih lanjut karena kondisi di lapangan berbeda dengan kondisi pada percobaan skala rumah kasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah residu pupuk organik berbahan baku limbah padat kulit hasil fermentasi berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi yang ditanam pada awal MH dan MK serta untuk mengetahui perlakuan residu manakah yang berpengaruh paling baik. Penelitian akan dilaksanakan pada lahan milik petani dengan menggunakan Metode Penelitian berupa Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 12 kombinasi perlakuan dan 3 ulangan. Penelitian efek residu akan dilakukan terhadap tanaman padi yang ditanam pada awal MH dan awal MK dengan melakukan 3 kali proses penanaman untuk masingmasing kajian sesuai dengan rekomendasi untuk pelaksanaan pola tanam Pad-Padi-Padi.
Proposal residu limbah padat kulit
Page 4
BAB 1. PENDAHULUAN
Limbah dari proses penyamakan kulit memang telah lama menjadi permasalahan serius yang memerlukan solusi untuk menanganinya. Penelitian tentang pengelolaan limbah padat Industri Penyamakan Kulit Sukaregang Garut untuk Pertanian ramah Lingkungan dengan uji efektivitas Teknologi M-Bio melalui program Hibah Bersaing selama 2 tahun untuk pendanaan tahun 2013 dan 2014 telah selesai dilaksanakan. Dari hasil penelitian tersebut diketahui mikroba yang terkandung dalam M-Bio efektif untuk mereduksi kandungan Cr+6, mendekati ambang batas untuk limbah cair yang diperbolehkan yaitu 0,6 mg/L (Bapedal Jabar dalam Perda No:10-2004), sehingga dapat digunakan sebagai bahan organik/pupuk organik. Sementara itu kandungan haranya dari hasil uji laboratorium penggunaan M-Bio pada berbagai konsentrasi dan lama kontak, pupuk organik berbahan baku limbah padat industri kulit hasil penyamakan, untuk hara N berkisar antara 1,35 sampai 2,85 persen, P sebesar 0.1 mg/Kg dan kandungan K antara 0,5 sampai 38,05 mg/Kg dengan pH antara 4,51 sampai 5,16. Dari hasil analisis tersebut, diketahui bahwa kandungan unsur haranya masih tergolong sangat rendah. Selanjutnya pupuk organik berbahan baku limbah padat industri penyamakan kulit hasil aplikasi Teknologi M-Bio tersebut digunakan pada penelitian di rumah kasa. Dan hasil penelitian menunjukkantidak ada perbedaan nyata antara kombinasi perlakuan sumber pupuk organik dan dosisnya terhadap paramater komponen hasil dan hasil sementara percobaan di lapangan menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan sumber pupuk organik dan dosisnya menunjukkan perbedaan yang nyata pada parameter komponen hasil (jumlah malai per rumpun, panjang malai, prosentase bernas), kecuali pada bobot seratus gabah bernas, pada parameter hasil menunjukkan adanya perbedaan yang nyata (bobot per rumpun, bobot per petak) baik gabah kering panen (GKP) maupun bobot kering giling (GKG). Hasil penelitian tersebut menimbulkan rasa keingintahuan lebih detail sehingga selanjutnya ditindak lanjuti dengan melakukan penelitian efek residu dari pupuk organik berbahan baku limbah padat industri penyamakan kulit untuk skala penelitian rumah kasa dengan pendanaan internal Universitas Siliwangi melalui LP2M Universitas Siliwangi. Dari hasil percobaan diketahui residu pupuk organik berbahan baku limbah padat industry penyamakan kulit memberikan efek terhadap bobot panen kering gilingyang
Proposal residu limbah padat kulit
Page 5
lebih tinggi dibandingkan dengan percobaan awal yaitu dari 18,200 pada percobaan awal menjadi 38,783 gram/polybag pada percobaan mengenai residu pupuk organikatau bila dikonversi ke hasil per ha percobaan residu memberikan hasil bobot kering panen giling sebesar 6,027 ton/ha dari 2,912 ton/ha pada percobaan awal. Hal ini menunjukkan bahwa pupuk organik berbahan baku limbah padat industri penyamakan kulit mempunyai dampak residu bagi pertanaman berikutnya. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian IK. Kariada dan IB. Aribawa dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali MH 2004/2005 yang menyatakan bahwa sifat dari pupuk organik dalam penyediaan hara terjadi secara lambat, sehingga mempunyai dampak residu bagi pertanaman berikutnya. Lebih lanjut Karama (1990) menyatakan bahwa pemberian pupuk organik
ke dalam tanah dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah,
menyuburkan tanah dan menambah unsur hara, menambah humus, mempengaruhi kehidupan jazad renik yang hidup dalam tanah, disamping dapat meningkatkan kapasitas mengikat air tanah. Pada tanah dengan kandungan C-organik tinggi unsur hara menjadi lebih tersedia bagi tanaman, sehingga pemupukan lebih efisien. Sehubungan dengan hal tersebut maka diperlukan kajian lebih lanjut tentang efek residu dari pupuk organik berbahan baku limbah padat industry penyamakan kulit hasil aplikasi teknologi M-Bio di lapangan, karena kondisi di lapangan akan sangat berbeda dengan kondisi pada percobaan skala rumah kasa selain itu pada kondisi di lapangan akan berhadapan dengan kondisi pada saat Musim Hujan (MH) dan Musim Kemarau (MK). Aplikasi pupuk berpengaruh sangat besar dalam menentukan efektifitas pemupukan. Waktu pemupukan akan sangat menentukan besarnya prosentase hara pupuk yang dapat diserap tanaman dan juga tingkat kehilangan hara pupuk. Pada dasarnya, pemupukan ideal dilakukan pada saat kondisi tanah
Proposal residu limbah padat kulit
Page 6
Gambar 1 : Road Map Pengelolaan Limbah Industri Penyamakan Kulit Dinas Terkait 1) Masalah limbah pada Fak Pertanian Unsil mengembangkanTe knologi M-Bio
Aplikasi M-Bio pd Limbah Cair Industri Penyamakan Kulit Sukaregang Garut
Penelitian m Mahasiswa FIK
kandungan
Kandungan COD, BOD, Cr menurun
Sosialisasikan
Asosiasi Pengusaha Kulit
industri penyamakan kulit
Pengusaha Kulit
teratasi,
PROGRAM IbM 2010
di
Sukaregang
2)
keberlangsungan Masyarakat
produksi
Penelitian Mhs. Faperta
Terungkap masalah
Limbah Padat Industri Penyamakan Kulit Sukaregang Garut
Kultur campuran
Pengujian di Laboratorium limbah padat kulit layak jadi pupuk
Pengujian hasil terbaik perc. Laboratorium di rumah kasa
Pengujian hasil terbaik di Lapangan
MH
LP2M Unsil
Lapangan ?? MK
Hasil tan padi lebih baik Serapan hara
Proposal residu limbah padat kulit
kulit
di
3)
diperoleh
alternative
bahan baku pupuk organik
organik Penelitian efek residu
industri
Sukaregang Garut terjamin
Laporan akhir hasil penelitian dan publikasi pada jurnal
berbagai
jenis mikroba untuk dekomposis i bahan organic menjadi pupuk
Prog. IbM 2018
proses
dari
penyamakan Program hibah bersaing 2013-2014
Garut
Hibah Bersaing 2016-2018
Pengujian Efek residu pupuk organic berbahan baku limbah padat kulit di lapangan untuk pola tanam PadiPadi-Padi pada MH dan MK
Laporan akhir hasil penelitian dan publikasi pada jurnal
4)
upaya
peningkatan
produksi tanaman pangan khususnya padi terwujud 5)terjaminnya peningkatan Sos iali sas i/a pli kas i
upaya pendapatan
dan taraf hidup pelaku usaha
pada
penyamakan
industri kulit
khususnya meningkatkan
pada dan
aktivitas
perekonomian masyarakat pada sektor lainnya.
Page 7
Gambar 1 : Road Map Penelitian Efek Residu Pupuk Organik Berbahan baku Limbah Padat Kulit Program Hibah Bersaing 2016-2018 Pengambilan limbah padat kulit dari Sukaregang Garut
Aplikasi Dosis Terbaik Tek.MBio pada limbah padat kulit
Penelitian aplikasi pupuk organic berbahan baku limbah padat kulit di awal MH (penanaman ke 1)
Penelitian efek residu pupuk organic berbahan baku limbah padat kulit awal MH (penanaman ke 2)
Penelitian efek residu pupuk organic berbahan baku limbah padat kulit awal MH (penanaman ke 3)
Laporan akhir hasil penelitian dan publikasi pada jurnal terakredita si
Penelitian aplikasi pupuk organic berbahan baku limbah padat kulit awal MK (penanaman ke 1)
Penelitian aplikasi pupuk organic berbahan baku limbah padat kulit awal MK (penanaman ke 2)
Proposal 2016) residu limbah padat kulit Tahun ke 1 (Tahun
Tahun ke 2 ( Tahun 2017)
Penelitian aplikasi pupuk organic berbahan baku limbah padat kulit awal MK (penanaman ke 3)
Page 8 2018) Tahun ke 3 (Tahun
lembab atau kadar air pada saat kapasitas lapang, yaitu saat awal dan akhir musim hujan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah residu pupuk organik berbahan baku limbah padat industry penyamakan kulit hasil fermentasi berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi di MH dan MK serta untuk mengetahui perlakuan residu pupuk organik berbahan baku limbah padat industry penyamakan kulit manakah yang berpengaruh paling baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi di MH dan MK. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan limbah padat pada industri penyamakan kulit di Sukaregang Garut, sehingga keberlangsungan proses produksi dari industri penyamakan kulit di Sukaregang Garut terjamin sekaligus membantu upaya peningkatan pendapatan dan taraf hidup pelaku usaha pada industri penyamakan kulit pada khususnya dan meningkatkan aktivitas perekonomian masyarakat pada sektor lainnya.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Tanaman Padi Padi (Oryza sativa L.) termasuk golongan tumbuhan Gramineae, ditandai dengan batang yang tersusun dari beberapa ruas. Tanaman padi bersifat merumpun, artinya tanaman tanamannya anak beranak. Bibit yang hanya sebatang saja ditanamkan dalam waktu yang sangat dekat, dimana terdapat 20-30 atau lebih anakan/tunas tunas baru (Siregar, 1981). Padi merupakan bahan makanan pokok sehari hari pada kebanyakan penduduk di negara Indonesia dan dikenal sebagai sumber karbohidrat terutama pada bagian endosperma, bagian lain daripada padi umumnya dikenal dengan bahan baku industri, antara lain : minyak dari bagian kulit luar beras (katul), sekam sebagai bahan bakar atau bahan pembuat kertas dan pupuk. Padi memiliki nilai tersendiri bagi orang yang biasa makan nasi dan tidak dapat digantikan oleh bahan makanan yang lain, oleh sebab itu padi disebut juga makanan energi (AAK, 1990). Padi adalah komoditas utama yang berperan sebagai pemenuh kebutuhan pokok karbohidrat bagi penduduk. Komoditas padi memiliki peranan pokok sebagai pemenuhan kebutuhan pangan utama yang setiap tahunnya meningkat sebagai akibat pertambahan jumlah penduduk yang besar, serta berkembangnya industri pangan dan pakan (Yusuf, Proposal residu limbah padat kulit
Page 9
2010). Kalau umur padi mulai dari benih sampai panen mencapai empat bulan petani harus menunggu sambil merawat tanamannya sedemikian rupa sesuai dengan anjuran teknologi yang direkomendasikan, atau sesuai dengan teknologi yang mampu diserap atau mampu diterapkan petani. Setiap tanam tergantung varietasnya mempunyai kemampuan genetik tanaman yang diusahakan dalam penerapan teknologi yang mampu diterapkan mulai dari pengelolahan sampai panen. Disamping itu, perlu juga diperhatikan dan diperhitungkan akibat yang ditimbulkan oleh cuaca, ketersediaan air dan lainnya. Karena faktor tersebut akan berdampak pada teknologi yang diterapkan dan sudah pasti berpengaruh terhadap hasil yang akan diterima (Daniel, 2002).
2.2. Tinjauan Umum Pupuk Organik Keberhasilan reformasi di bidang pertanian, terutama dalam meningkatkan kemandirian, produktivitas dan efektivitas budidaya dalam menerapkan system pertanian yang berkelanjutan sangat ditentukan oleh sub system pengolahan tanah dan sub ekosistem untuk menjaga kesuburan tanam termasuk diantaranya adalah penggunaan pupuk organik. Pupuk organik yang ditambahkan ke dalam tanah akan meningkatkan kadar bahan organik tanah. Bahan organik tanah merupakan timbunan dari sisa tanaman dan binatang yang sebagian besar telah mengalami pelapukan dan merupakan bahan utama jasad mikro tanah. Bahan organik akan mengalami perubahan terus menerus oleh aktivitas jasad mikro dan tidak mantap. Oleh karena itu bahan organik tanah harus selalu diperbaharui dengan menambah sisa tanaman atau binatang. Kadar bahan organik tanah-tanah mineral umumnya rendah, tidak melebihi 5%, tapi pengaruh bahan organik terhadap sifat-sifat tanah dan produktivitas lahan sangat besar (Hardjowigeno, 1987). Tanah-tanah, terutama lahan sawah dengan kandungan C-organik rendah (< 2%) sangat memerlukan penambahan bahan organik. Penambahan bahan organik diperlukan untuk : (1) menambah hara bagi tanaman secara kontinu, (2) meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK), (3) memperbaiki porositas tanah, (4) meningkatkan aktifitas jasad renik dalam tanah (Anon, 2004; Sutanto, 2002a dan Sutanto, 2002b). Karakteristik umum yang dimiliki oleh pupuk organik yaitu: (1) kandungan unsur hara rendah dan sangat bervariasi, (2) penyediaan hara terjadi secara lambat dan (3) menyediakan hara dalam jumlah terbatas (Sutanto, 2002a dan Sutanto, 2002b). Hara yang
Proposal residu limbah padat kulit
Page 10
berasal dari bahan organik diperlukan untuk kegiatan mikroba tanah untuk dialih rupakan dari bentuk ikatan komplek organik yang tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman menjadi bentuk senyawa organik dan anorganik sederhana yang dapat diserap tanaman. Kebanyakan unsur di dalam tanah biasanya tercuci dalam bentuk unsur tersedia dari hasil perombakan bahan organik. Salah satu sumber bahan organik yang dapat dipakai sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik adalah limbah padat yang dihasilkan dari industri penyamakan kulit ini apabila dilihat dari sumber bahan penyusunnya ternyata banyak mengandung lemak, protein dan bahan organik lainnya yang berasal dari kulit dan daging juga mengandung padatan (kotoran dari lokasi kerja, bulu dan lain-lain). Akan tetapi dalam penggunaannya perlu perlu kehati-hatian karena dalam limbah padat industri yang bersangkutan masih sering
terdapat berbagai jenis bahan kimia yang terkandung
didalamnya yang digunakan pada saat proses penyamakan kulit. Bahan kimia yang cukup berbahaya dan beracun tersebut diantaranya adalah kandungan Cr hexagonal (Cr6+).
2.3. Industri Penyamakan Kulit Jumlah produksi jaket kulit yang dihasilkan dari Sukaregang Garut
kian
meningkat, dan menurut catatan dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil-Menengah Kab. Garut, produksi jaket kulit mulus saat ini mencapai 38.000 potong/tahun sedangkan jaket kulit sambung 193.500 potong per tahun. Sementara itu jumlah jaket kulit yang diekspor ke Negara-negara tujuan ekspor sudah mencapai 5.100 potong senilai 258.651 dollar AS. Dengan kondisi ini tak heran jika Sukaregang terus tumbuh, dan saat ini sudah terdapat 342 unit usaha yang menyerap 2.132 tenaga kerja (Pikiran Rakyat edisi Senin 30 Maret 2009). Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kab. Garut Drs. H. R. Ruchiat, M.Si mengatakan potensi yang ada di Kabupaten Garut memang mendukung kelangsungan hidup sentra industri tersebut. Faktor pendukung terwujudnya sentra industri kulit, diantaranya ketersediaan bahan baku terutama kulit domba dan kambing. Selain itu, letak geografis Kab. Garut yang dekat dengan Kota Bandung dan mudah diakses pengunjung dari Jakarta, memacu pelaku bisnis untuk serius meningkatkan produksinya, karena pangsa pasar membentang di depan mata.
Proposal residu limbah padat kulit
Page 11
Namun demikian Industri Penyamakan Kulit ini dikenal sebagai industri yang berbahaya karena menghasilkan sejumlah limbah, baik berupa padatan maupun cairan yang keduanya menimbulkan dampak pencemaran bagi lingkungan. Penyamakan kulit menghasilkan limbah padat, cair dan gas. Limbah padat dan cair diduga mengandung krom valensi 6 dan krom valensi 3. Krom valensi 6 sangat toksik bersifat karsinogenik dan mutagenik (Manahan, 1992; Wang dan Xiao, 1995; Balamurugan, dkk. 1999). Di alam logam krom baik Cr (VI) maupun Cr (III) dapat mengalami transformasi bila kondisi lingkungannya sesuai. Cr (III) bersifat kurang toksik, kelarutannya rendah dan tidak mobil serta lebih sulit menembus dinding sel tanaman maupun hewan . Cr (III) dalam jumlah kecil diperlukan untuk metabolisme glukosa dan berperan sebagai Glucose tolerance factors (GTF) baik pada ternak maupun manusia (Machi, dkk. 1991; dan Manahan, 1992). Sehingga kemasyuran berbagai produk yang dihasilkan dari proses penyamakan kulit di Sukaregang Garut, sebenarnya telah lama menyimpan petaka, karena sejak berpuluh-puluh tahun limbah pengolahan kulit dibuang begitu saja ke aliran Sungai Cigulampeng dan Sungai Ciwalen. Dan akibatnya saat ini air tanah tidak dapat dinikmati lagi oleh masyarakat sekitar karena air limbah sudah merembes dan mencemari sumur warga serta menimbulkan bau menyengat yang sangat mengganggu aktivitas warga sehari-hari. Selain itu pencemaran air limbah Sukaregang saat ini juga telah berdampak pada penurunan hasil produksi pertanian dan perikanan di wilayah hilir. Pasalnya kandungan chrome (Cr) dalam tanah pertanian rata-rata sudah mencapai 200 ppm bahkan ada yang mencapai 1.040 ppm (Himpunan Petani Garut/HPG, 30 Mei 2006). Demikian juga hasil pengujian awal yang dilakukan di Laboratorium Kesehatan Daerah (LABKESDA Harapan Kita) Tasikmalaya pada tanggal 27 Agustus 2007 diketahui kandungan chrom total (Cr total) pada air limbah Industri Penyamakan Kulit Sukaregang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut adalah sebesar 4,57 mg/l. Padahal kadar krom maksimum untuk Industri Penyamakan Kulit menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51/MENLH/10/1995 tentang baku mutu limbah cair bagi kegiatan industri adalah 0,60 mg/l. Dengan demikian keadaan yang terjadi saat ini di sana adalah ibarat pisau bermata ganda. Di satu sisi, secara ekonomi keberadaan sentra industri kulit Sukaregang mampu
Proposal residu limbah padat kulit
Page 12
menghidupi warganya. Namun di sisi lain, pengelolaan limbah yang buruk menyebabkan kerusakan di hilir dua sungai tersebut, dan penerima dampaknya tidak lain adalah warga Kabupaten Garut sendiri. Sehubungan dengan hal tersebut maka segera perlu digunakan metode pengelolaan limbah, yang salah satunya adalah dengan memanfaatkan kemampuan beberapa mikroorganisme dalam menyerap logam berat sebagai Bio-absorben. Hal ini sesuai dengan pendapat Hanifah (2008) yang menyatakan bahwa Mikroorganisme seperti Jamur, Khamir, Ragi, Bakteri dan Alga secara efisien dapat menyerap logam-logam berat dan radionuklida sehingga mikroorganisme tersebut dapat dijadikan sebagai bio-absorben yang cukup efektif. Selanjutnya Larashati (2004) menyatakan bahwa penanganan limbah logam berat khrom (Cr) dapat dilakukan dengan menggunakan bakteri, karena bakteri memiliki kemampuan untuk melakukan proses reduksi dan oksidasi dengan Cr6+ sehingga tingkat valensinya akan berubah menjadi Cr3+. Pengelolaan air limbah Industri Penyamakan Kulit melalui pemanfaatan mikroba atau mikroorganisma dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan produk Teknologi M-Bio hasil temuan Universitas Siliwangi. Mikroba yang terdapat dalam M-Bio adalah Lactobacillus sp, Selubizing Phospate Bacteria, Ragi atau Yeast dan Azospirillum sp. (Rudi Priyadi, 2004). Dan melalui beberapa penelitian diketahui bahwa mikroorganisme yang terdapat dalam M-Bio efektif dalam menurunkan kandungan logam-logam berat yang terdapat pada limbah ‖cair‖ industri penyamakan kulit. Terakhir teknologi ini telah mendapatkan penghargaan dari Gubernur Jawa Barat berupa Anugrah Inovasi Jawa Barat 2011 untuk bidang pangan atas nama ketua pengusul program penelitian hibah bersaing ini (Prof. Rudi Priyadi). BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode percobaan yang akan digunakan adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 6 kombinasi perlakuan sumber pupuk organik dan dosis pupuk organik dengan 4 ulangan. Perlakuan yang dicoba adalah sebagai berikut: A B
: Sumber pupuk I dosis 2 ton/ha : Sumber pupuk I dosis 4 ton/ha
Proposal residu limbah padat kulit
Page 13
C D E F
: : : :
Sumber pupuk I dosis 6 ton/ha Sumber pupuk II dosis 2 ton/ha Sumber pupuk II dosis 4 ton/ha Sumber pupuk II dosis 6 ton/ha
Penelitian akan dilaksanakan di Kota Tasikmalaya selama 3 tahun pada lahan sawah milik petani,
dengan menggunakan padi Varietas Ciherang, pupuk organik
berbahan baku limbah padat industry penyamakan kulit Sukaregang Garut hasil aplikasi perlakuan terbaik dari Teknologi M-Bio, dan pestisida nabati. Penelitian akan dilakukan sebanyak 6 kali penanaman, yaitu penanaman yang dilakukan pada awal musim hujan (MH) yang selanjutnya akan diikuti dengan 2 kali penanaman berikutnya untuk mengetahui efek residu dari pupuk organik berbahan baku limbah padat industri penyamakan kulit pada pertanamanan padi pertama dan kedua. Hal ini ditujukan untuk mengikuti pola tanam yang direkomendasikan untuk 3 kali waktu tanam padi selama 1 tahun (Padi-Padi-Padi). Percobaan selanjutnya dilakukan penanaman padi pada awal musim kemarau (MK) yang selanjutnya juga diikuti dengan 2 kali penanaman berikutnya untuk mengetahui hal sama tapi pada keadaan yang berbeda (Rencana kegiatan penelitian dapat dilihat pada Gambar 1). Percobaan awal MH : Waktu Tanam 1 : Percobaan pendahuluan penanaman awal MH
Jan
Feb
Mar Apr
Mei
Jun
Juli
Agst
Sep
Okt
Nop
Des
Waktu Tanam 2 : Percobaan efek residu pertama terhadap Tan Padi
Jan
Feb Mar Apr
Mei
Jun
Juli
Agst
Sep
Okt
Nop
Des
Waktu Tanam 3 : Percobaan efek residu kedua terhadap Tan padi
Jan
Feb Mar
Apr
Mei
Jun
Juli
Agst
Sep
Okt
Nop
Des
Percobaan Awal MK :
Proposal residu limbah padat kulit
Page 14
Waktu Tanam 1 : Percobaan pendahuluan penanaman awal MK
Jan
Feb
Mar Apr
Mei
Jun
Juli
Agst
Sep
Okt
Nop
Des
Waktu Tanam 2 : Percobaan efek residu pertama terhadap tanaman padi
Jan Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Juli
Agst
Sep
Okt
Nop
Des
Waktu Tanam 3 : percobaan efek residu kedua terhadap tanaman padi
Jan
Feb
Mar
Apr Mei
Jun
Juli
Agst
Sep
Okt
Nop
Des
Gambar 2. Rencana kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan 3.2. Tahap Persiapan : Pembuatan pupuk organik berbahan baku limbah kulit Kegiatan yangdilaksanakan pada tahap persiapan ini adalah pengambilan limbah
kulit dari industry penyamakan kulit di Sukaregang Garut selanjutnya di bawa ke Laboratorium Produksi Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik yang akan digunakan pada penelitian . Bahan-bahan yang digunakan untuk kegiatan ini adalah limbah padat industri penyamakan kulit yang berasal dari industri penyamakan kulit Sukaregang Garut dan MBio. Dengan peralatan yang digunakan terdiri dari ember plastik, sekop, cangkul, timbangan, gelas ukur, tabung reaksi, gelas kimia, bak plastik, sprayer, plastik bening, dll. Rincian Kegiatan pada tahap persiapan adalah sebagai berikut : -
Limbah padat kulit di bagi menjadi 2 bagian kemudian dihamparkan pada lantai yang diberi alas di laboratorium produksi Faperta Unsil.
-
Kemudian di tempat 1 diaplikasikan Teknologi M-Bio yang merupakan hasil perlakuan terbaik pada percobaan program hibah bersaing 2013-2014 dengan dosis 17 ml/L dan lama kontak 10 hari (selanjutnya disebut sumber pupuk organik I), sementara itu di tempat 2 juga diaplikasikan Teknologi M-Bio hasil perlakuan terbaik dengan dosis 17 ml/L dan lama kontak 15 hari (selanjutnya disebut sumber pupuk organik II).
Proposal residu limbah padat kulit
Page 15
- Dilakukan pembalikan terhadap limbah padat industry penyamakan kulit yang telah diberi perlakuan apabila dirasakan temperatur hamparan sampel limbah padat tersebut meningkat/panas hingga temperatur sampel limbah tersebut menjadi menurun/dingin (dijaga temperatur di bawah 40oC). - Hasil aplikasi pembuatan pupuk organik ini selanjutnya digunakan untuk pelaksanaan percobaan di lapangan. 3.2. Tahap Pelaksanaan A. Percobaan Penanaman Tanaman Padi awal MH 1) Percobaan Pendahuluan pada penanaman awal MH Pada penelitian ini akan dilakukan penelitian pendahuluan. Hal ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh pupuk organik berbahan baku limbah padat industri penyamakan kulit terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi awal atau sebelum diketahui pengaruh dari efek residunya pada waktu tanam berikutnya, sehubungan dengan diperlukannya data pembanding dari perlakuan yang dicoba dengan efek residunya secara langsung di lokasi yang sama. Data awal dari penelitian lapangan yang telah ada tidak dapat digunakan lagi karena lokasi penelitian sebelumnya telah digunakan untuk budidaya tanaman padi berikutnya oleh petani penggarap sehingga efek residu dari perlakuan yang dicoba tidak akan tergambarkan lagi dengan akurat. 2) Pelaksanaan Penelitian Percobaan Pendahuluan Awal MH Teknis Budidaya Padi sawah akan dilaksanakan sesuai dengan rekomendasi yang dianjurkan dan yang umum dilaksanakan oleh petani setempat di sekitar unit Percobaan. Untuk pengamatan akan dilakukan pengambilan sampel dari populasi tanaman yang ada pada setiap petak perlakuan. Parameter yang diamati pada percobaan ini meliputi pengamatan penunjang dan pengamatan utama, yaitu : - Pengamatan Penunjang Pengamatan penunjang akan dilakukan terhadap berbagai variable yang datanya tidak dianalisis secara statistik dan ditujukan untuk mengetahui adanya kemungkinan pengaruh lain di luar perlakuan. Pengamatan penunjang ini akan dilakukan terhadap serangan hama dan penyakit, gulma, analisis tanah dan analisis pupuk organik yang digunakan. - Pengamatan UtamaPengamatan utama adalah pengamatan yang akan dilakukan pada setiap variabel yang datanya dianalisis secara statistik untuk mengetahui pengaruh dari
Proposal residu limbah padat kulit
Page 16
setiap kombinasi perlakuan yang dicoba. Parameter utama yang diamati adalah sebagai berikut : (1) Tinggi Tanaman; diukur mulai dari leher akar sampai ujung titik tumbuh tanaman, dengan waktu pengamatan dilakukan pada umur 3, 6 dan 9 minggu setelah tanam. (2) Jumlah Anakan; dihitung berdasarkan jumlah anakan yang tumbuh diukur pada umur 3, 6 dan 9 minggu setelah tanam.(3) Jumlah Malai per rumpun tanaman, yang dihitung berdasarkan banyaknya jumlah malai yang tumbuh pada setiap rumpun tanaman padi yang terdapat pada petak dari setiap kombinasi perlakuan, dengan waktu pengamatan dilakukan pada waktu panen (4) Persentase gabah isi per malai, dihitung berdasarkan hasil persentase antara jumlah gabah isi per malai dibagi jumlah gabah total per malai dikali seratus persen, (5) Bobot 100 butir, dilakukan dengan mengambil secara acak 100 butir padi pada kadar air 14 persen dari setiap kombinasi perlakuan yang dicoba selanjutnya dilakukan penimbangan, pengamatan dilakukan pada saat panen (6) Hasil per petak percobaan, dihitung dengan menimbang bobot gabah yang dihasilkan per petak, juga dilakukan pada saat panen pada kadar air 14 persen (GKP), yang selanjutnya akan dikonversikan ke hasil per hektar.
3) Percobaan Efek residu pada penanaman awal MH Percobaan efek residu pupuk organik berbahan baku limbah padat industri penyamakan kulit pada penanaman awal MH untuk waktu tanam kedua dan ketiga akan dilaksanakan pada lahan yang sama dengan menggunakan metode percobaan, teknis budidaya dan parameter yang diamati sama dengan pada percobaan pendahuluan. B. Percobaan Penanaman Tanaman Padi awal MK dan dua waktu tanam berikutnya Percobaan untuk mengetahui efek residu pada penanaman awal MK dan dua waktu tanam berikutnya akan dilakukan pada lahan yang berdekatan dengan lokasi penelitian pertama dengan menggunakan bahan dan alat serta metode penelitian dan tahapan penelitian yang sama dengan percobaan untuk mengetahui efek residu pada penanaman di awal MH. Bagan alirrencana penelitian secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 3.
Proposal residu limbah padat kulit
Page 17
Tabel 3. Bagan Alir Penelitian Tahap 1
Tahap 2
Out put
Percobaan pada awal MH Kegiatan 1 : Tahap Persiapan Pembuatan pupuk organik berbahan baku limbah padat industry penyamakan kulit dengan aplikasi perlakuan hasil terbaik penelitian program hibah bersaing tahun 2013 dan 2014 di Lab. Produksi Faperta Unsil
Kegiatan 2 pendahuluan
:
Penelitian
Kegiatan3 : Ujilanjutanuntuk mengetahui efek residu pertamapada tanaman padi
Kegiatan 4 : Uji lanjutan untuk mengetahui efek residu ke 2 pada tanaman padi
Teknologi tepat guna yang dapat langsung dimanfaatkan oleh masyarakat Percobaan pada awal MK Kegiatan 1 : Tahap Persiapan Pembuatan pupuk organik berbahan baku limbah padat industry penyamakan kulit dengan aplikasi perlakuan hasil terbaik penelitian program hibah bersaing tahun 2013 dan 2014 di Lab. Produksi Faperta Unsil
Kegiatan 2 pendahuluan
:
Penelitian
Kegiatan3 : Uji lanjutan untuk mengetahui efek residu pertama terhadap tanaman padi
Kegiatan 4 : Uji lanjutan untuk mengetahui efek residu kedua terhadap tanaman padi
MH HH
MK
Hasil penelitian berupa Rekomendasi penggunaan pupuk organik berbahan baku limbah padat industri penyamakan kulit untuk komoditas tanaman pangan yang ditanam pada awal MH dan awal MKyang dipublikasikan pada jurnal terakreditasi dan akan dijadikan sebagai bahan ajar di Faperta unsil khususnya pada MK. Ekologi dan ESDAL.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 4.1 Anggaran Biaya Tabel 3. Anggaran Biaya yang Diajukan Setiap Tahun
Proposal residu limbah padat kulit
Page 18
4.2 Jadwal Penelitian
Proposal residu limbah padat kulit
Page 19
DAFTAR PUSTAKA Anonimous. 2004. Padi Tipe Baru : Budidaya dengan pendekatan pengelolaan terpadu. Balitpa. Puslitbangtan. Badan Litbangtan. 50 hlm. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2007. Pengeloaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah Irigasi. Departemen Pertanian : Jakarta Bapedal Jabar : Perda No:10-2004. Direktorat Pupuk Dan Pestisida. 2014. Pedoman Teknis Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (Uppo) Ta. 2014. Direktorat Jenderal Prasarana Dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian : Jakarta Hanifah Elmi, Limastuti Retnaningsih, Artianto Yudi, Fathoni Ahmad. 2006. Biosorpsi. Hardjowigeno, S. 1987. Ilmu Tanah. Ilmu Tanah. PT. Medyatama Perkasa. 216. hlm. http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/58978/G12npu.pdf down load 15-8-2013 HU. Pikiran Rakyat edisi Hari Senin Tanggal 30 Maret 2009. HU.Pikiran Rakyat edisi Hari Jumat Tanggal 15 Februari 2008. Joko, Tri. 2002. Manajemen Penyehatan Lingkungan. Modul Manajemen-manajemen Penyehatan Lingkungan. Badan Pendidikan dan Pelatihan Semarang. Larashati, S. 2004. Reduksi Krom (VI) Secara In Vitro oleh Kultur Campuran Bakteri yang Diisolasi Dari Lindit Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah. http://www.jbptitbbi.bi.itb.ac/id/go. download 07-08-2007. Logam Berat Kadmium oleh Ragi Yarrowia Lipolytica. Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. http://www.pkm.dikti. net/pkm_award_2006, download 05-062007. Nina Hermayani Sadi. 2009. Identifikasi Isolat BakteriTahan Krom(VI) dan Pengujian Aktivitas Enzim Krom (VI) Reduktase. Sekolah Pascasarjana IPB: Bogor. Rudi Priyadi. 2004. Pemanfaatan dan Aplikasi Teknologi M-Bio (Pengajuan Patent P 20000939/S20000204) Dalam Budidaya Pertanian Akrab Lingkungan. Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Setyorini, Ladiyani R.W., dan Sri Rochyati. 2004. Teknologi Pengelolaan Hara Lahan Sawah Intensifikasi. Prosiding Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian: Bogor Halaman 137-167 Proposal residu limbah padat kulit
Page 20
Suhanda. 2012. Uji Aktivitas Bakteri Resisten Terhadap Chromium (VI). Dalam Situs [http://industri12suhanda.blogspot.com/2012/12/uji-aktivitas-bakteri-resistenterhadap.html diakses 14 Nopember 2013] Taslim, H., Sutjipto P., Subandi. 1989. Pemupukan Padi Sawah. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan: Bogor. Toto Warsa dan Cucu S. Ahyar. 1982. Teknik Perencanaan Percobaan. Universitas Padjajaran. Bandung. Sutanto, R. 2002a. Penerapan Pertanian Organik : pemasyarakatan dan pengembangannya. Kanisius. Jakarta. Sutanto, R. 2002b. Pertanian Organik : menuju pertanian alternatif dan berkelanjutan. Kanisius. Jakarta. Wijanarko, A., Sudaryanto dan Sutarno. 2005. Teknik pemulihan kesuburan Alfisol dalam usaha peningkatan produktivitas kacang tanah. Proseding Seminar Nasional Optimalisasi Teknologi Kreatif dan Peran Stakeholder Dalam Percepatan Adopsi Inovasi Teknologi Pertanian. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Bekerjasama dengan BPTP Bali. Hlm. : 99-104.
Proposal residu limbah padat kulit
Page 21
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Proposal residu limbah padat kulit
Page 22
Lampiran 1 (lanjutan), Justifikasi Anggaran yang diperlukan
Proposal residu limbah padat kulit
Page 23
Lampiran 2. Sarana yang ada di Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Sebagai Salah Satu Tempat Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi pada saat ini selain memiliki ruang kuliah yang cukup memadai untuk proses belajar mengajar, juga memiliki fasilitas laboratorium yang menunjang kelancaran penyelenggaraan praktikum para mahasiswa dan juga menyediakan jasa layanan analisis tanah dan pupuk untuk keperluan penelitian para mahasiswa dan dosen juga untuk masyarakat umum lainnya yang memerlukan. Laboratorium yang dimiliki terdiri dari Laboratorium Kimia/Laboratorium Dasar, Laboratorium Tanah, Laboratorium Proteksi Tanaman, dan Laboratorium Produksi, serta laboratorium lapangan yang berupa tanah darat, lahan sawah dan kolam yang terletak tepat di belakang kampus Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi seluas 4 hektar dan di Desa Sindangbarang Kecamatan Ciawi seluas 32 hektar. Sarana lainnya yang tersedia untuk mendukung kelancaran praktikum para mahasiswa adalah tersediannya fasilitas rumah kaca dan Pusat Inkubator Agribisnis (PIA). Fasilitas yang cukup memadai ini dapat juga digunakan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan penelitian, khususnya dalam analisis tanah dan pupuk organik meskipun masih memiliki keterbatasan untuk analisis kandungan unsur kimia tertentu. Pihak fakultas selama ini sangat terbuka untuk mendukung berbagai kegiatan Tri Dharma yang dilaksanakan oleh dosen dan memperkenankan untuk penggunaan sarana dan prasarana yang ada tetapi dengan ketentuan tetap menjaga keutuhan, kerapihan dan kebersihan fasilitas yang digunakan. Dan ketika penelitian telah selesai dilaksanakan sebagai bentuk terima kasih pada fakultas seluruh alat dan peralatan yang dibeli dari dana penelitian disumbangkan untuk menambah kelengkapan peralatan yang ada di laboratorium.
Proposal residu limbah padat kulit
Page 24
Lampiran 3. Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas (Lampiran 4). No
Nama/NI DN
Instansi Asal
Bidang Ilmu
Alokasi waktu/min ggu
Uraian Tugas
1
Rudi Priyadi
Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi
Ilmu Tanaman dan Teknologi Fermentasi
4 jam/mingg u
Kompetensi dalam penelitian ini, adalah membahas semua yang berhubungan dengan mikroorganisme M-Bio dalam pengendalian dan menekan unsur kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan tanaman pada limbah kulit
Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi
Agroteknologi dan Akhli Lingkungan (AMDAL - ― A‖)
8 jam/
Kompetensi dalam penelitian ini, akan mengkaji efectifitas teknologi M-Bio, dikaitkan dengan kajian bidang kimia organik dan kesehatan lingkungan, sehingga , limbah kulit tersebut bisa dimanfaat kan sebagai pupuk organik dan bisa diaplikasikan pada bidang pertanian yang sehat dan ramah linkungan.
Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi
Agribisnis dan akhli tanaman Pangan.
8 jam/
00270658 02
2
Rahmat Iskandar 00011056 02
3
Rina Nuryati
Proposal residu limbah padat kulit
Minggu
minggu
Spesialisasi dalam agribisnis yang juga memiliki kompetensi dalam tanaman pangan khususmya padi sa wah. Ditunjukan dengan hasil penelitian yg sudah dilaksanakan bersama BB Padi Sukamandi sehingga berpengalaman untuk penelitian ini, yang akan melakukan percobaan pada budidaya padi sawah dgn bahan pupuk organik kulit limbah padat.
Page 25
Lampiran 5. Biodata ketua dan anggota 1. Biodata Ketua Peneliti 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
12
A. Identitas Diri Nama Lengkap (dengan Gelar) Jenis Kelamin Jabatan Fungsional NIP/NIK/Identitas Lainnya NIDN Tempat dan Tanggal Lahir E-mail Nomor Telepon/HP Alamat Kantor Nomor Telepon/Faks Lulusan yang Telah Dihasilkan
Mata Kuliah yang Diampu
Prof. Dr. H. Rudi Priyadi, Ir. MS Laki-Laki Guru Besar / IV-D 195806271986031002 0027065802 Tasikmalaya, 27 Juni 1958
[email protected] 08122282806 Jl. Siliwangi no. 24 Tasikmalaya (0265) 323531 S-1= 78 OrangS-2= 48 Orang 1. Pengantar Ilmu Pertanian (S-1) 2. Agroklimatologi (S-1) 3. Metode Penelitian (S-1) 4. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (S-1) 5. Statistika Penelitian Pendidikan (S-2) 6. Pengelolaan Lingkungan SDA&SDM (S-2) 7. Kebijakan Lingkungan Hidup (S-2) 8. Ekonomi Sumber Daya Alam (S-2) 9. Sistem Agribisnis Madya (S-2)
B. Riwayat Pendidikan Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Tahun Lulus Judul Skripsi/Tesis/Disert asi
S-1
S-2
S-3
Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto Jawa Tengah Agronomi/ Agroekoteknologi
Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung Jawa Barat
Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung Jawa Barat
Ilmu Tanaman
Ilmu Pertanian
1982 Pengaruh beberapa Macam Dosis pemupukan NPK pada Tanaman Jagung dan Kacang Tanah yang ditanam secara ditumpangsarikan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Masingmasing
1989 Pertumbuhan dan Hasil Jagung (Zea Mays L) yang diberi Pupuk P-Guano
1996 Respons Tanaman Jagung (Zea mays L) Kultivar Arjuna Terhadap Pemberian Pupuk Azola, NUrea, Kapur, dan Fosfat pada Ultisol Kentrong
Proposal residu limbah padat kulit
Page 26
Nama Pembimbing Promotor
Ir. Joni Basyir Ahmad Jayamiharja
Prof. Dr. Didin Satyamihardja, Ir.
Prof. Dr. Giat Suryatmana, Ir., M.Sc.
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir No
Tahun
1.
2009
2.
2010
3.
4.
Judul Penelitian Fortifikasi Kompos Dengan Limbah Bahan Peledak Ammonium Nitrat Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Caisin (Brassica chinensis L). Kultivar Tosakan Efisiensi dan keberlanjutan peningkatan padi sawah (Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Padi yang Ditanam Pada Pot dengan Jumlah Bibit yang Berbeda)
Pendanaan Sumber Jml (juta Rp) Dikti (DRN/ Dewan Riset Nasional)
100.000.000
BB Padi Sukamandi
100.000.000
2012/2013
Efektivitas Teknologi M-Bio Pada Pengelolaan Limbah Padat Industri Penyamakan Kulit Sukaregang Garut Dikti untuk Pertanian Ramah Lingkungan
60.000.000
2013/2014
Efektivitas Teknologi M-Bio Pada Pengelolaan Limbah Padat Industri Penyamakan Kulit Sukaregang Garut untuk Pertanian Ramah Lingkungan (Lanjutan/ Tahun ke 2)
74.550.000
Dikti
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir Pendanaan Judul Pengabdian No. Tahun Kepada Masyarakat Sumber Jml (juta Rp)
1.
2009
2.
2010
3.
2012
Program IbM : Adopsi Teknologi M-Bio (Pengajuan Terdaftar Paten No P 20000939)Sebagai Upaya Peningkatan Produksi Pertanian Berkelanjutan (tindak lanjut KKN PPM 2007 Faperta Universitas Siliwangi Tasikmalaya) tahun 2009 (Sumber dana : DIKTI). Ipteks Bagi Masyarakat (IbM) Sukaregang Garut yang menghadapi masalah air limbah industri penyamakan kulit. Program Pembelajaran dan Pemberdayaan Guru dan Siswa dalam Upaya Mewujudkan Sekolah Berwawasan Lingkungan di SD Negeri Babakan Pangandaran
Proposal residu limbah padat kulit
Dikti
7.000.000
Dikti
40.000.000
PPS UNSIL
5.000.000
Page 27
4.
20122013
IPTEKDA XVI LIPI Pengelolaan Usahatani Terpadu Melalui Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Kelompok Tani Cipigan Di Desa Setiawaras Kecamatan Cibalong Kabupaten Tasikmalaya Iptek bagi Inovasi dan Kreativitas Kampus (IbIKK) Agribisnis Tanaman Hias
LIPI
81.470.000
2014Dikti 210.000.000 2015 E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun Terakhir No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun Komponen Hasil dan Hasil Padi pada Polybag dengan Jurnal Agribisnis 1. Kombinasi Media Tanam dan Program Pascasarjana 2010 Frekuensi Porasi Cair yang Unsil Berbeda Pengaruh Jumlah Rumpun TerhadapPertumbuhan dan Media Pertanian Jurnal 2. Vol. 2 No. 1 Mei 2010 Hasil Beberapa Varietaspada Ilmu-Ilmu Pertanian Budidaya Padi Dalam Pot Perbedaan biaya produksi, Pendapatan, dan R/C Rasio Jurnal Agribisnis Program 3. Pada Usahatani Jagung Vol 2 No 1 Maret 2010 Pascasarjana Unsil Hibrida Sistem Panen Muda dan Panen tua Pengaruh Kompos Yang Difortifikasi Limbah Bahan Peledak Ammonium Nitrat Media Pertanian Jurnal 4. (An) Terhadap Pertumbuhan Vol. 3 No. 1 Mei 2011 Ilmu-Ilmu Pertanian Dan Hasil Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Varietas Bonanza
4.
Effectiveness Of Anaerobic
5.
6.
Digestion On Reducing Municipal Waste Effektivitas Teknologi M-Bio Pada Pengelolaan Limbah Padat Industri Penyamakan Kulit Sukaregang Garut Untuk Pertanian ramah lingkungan
INTERNATIONALJOUR NAL OF SCIENTIFIC & TECHNOLOGY RESEARCH Bumi Lestari Jurnal Lingkungan Hidup Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Lembaga Penelitian Universitas Udayana
VOLUME 3, ISSUE 3, MARCH 2014
ISSN 2277-861 Volume 14, No 2, Agustus 2014
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir Nama Pertemuan No Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat Ilmiah/Seminar Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Tanaman Tahun 2009 di BB Padi 1. Seminar Hasil Penelitian Padi PadiPada Jumlah bibit Sukamandi yang Berbeda Proposal residu limbah padat kulit
Page 28
2.
3.
4.
5.
6.
Ipteks Bagi Masyarakat (IbM) Sukaregang Garut Seminar Hasil Pengabdian pada yang menghadapi masalah Tahun 2010 di Jakarta Masyarakat air limbah industri penyamakan kulit. Pengenalan Hak Pelatihan Penulisan Proposal Tahun 2011 di LPPM Kekayaan Intelektual Penelitian Universitas Siliwangi (HAKI) Efektivitas Teknologi MBio Pada Pengelolaan Limbah Padat Industri Tahun 2012 di Seminar Proposal Penelitian Penyamakan Kulit Bandung Sukaregang Garut untuk Pertanian Ramah Lingkungan Efektivitas Teknologi MBio Pada Pengelolaan Limbah Padat Industri Tahun 2013 di Seminar Hasil Penelitian Penyamakan Kulit Bandung Sukaregang Garut untuk Pertanian Ramah Lingkungan Sarasehan Penataan Lingkungan Konservasi Sumber Daya Hidup Pasca Penambangan Pasir Alam/ Hutan Sebagai Tahun 2013 di Besi di Pantai Selatan Kabupaten Upaya Pemeliharaan UNSIL/Tasikmalaya Tasikmalaya Lingkungan Hidup Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Bersaing DIKTI 2015.
Proposal residu limbah padat kulit
Page 29
2. Biodata Anggota Peneliti A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap (dengan Gelar) 2 Jenis Kelamin 3 Jabatan Fungsional 4 NIP/NIK/Identitas Lainnya 5 NIDN 6 Tempat dan Tanggal Lahir 7 E-mail 8 Nomor Telepon/HP 9 Alamat Kantor 10 Nomor Telepon/Faks 11 Lulusan yang Telah Dihasilkan 12
Mata Kuliah yang Diampu
H. Rakhmat Iskandar, Ir. MP Laki-Laki Lektor Kepala / IV-B 195610011989031001 0001105602 Tasikmalaya, 01 Oktober 1956
[email protected] 085220701641 Jl. Siliwangi no. 24 Tasikmalaya (0265) 323531 S-1= 28 10. Produksi Tanaman Sistem Ganda (S-1) 11. Agroforestri (S-1) 12. Kimia Dasar (S-1) 13. Produksi Tanaman Pangan I/Serealia (S-1)
B. Riwayat Pendidikan Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Tahun Lulus Judul Skripsi/Tesis.
Nama Pembimbing Promotor
S-1 Institut Pertanian Bogor (IPB) Agronomi/ Agroekoteknologi 1980 Pengaruh beberapa Dosis pemupukan Cal sium (Ca) pada Tana man Kacang Tanah Ir. Sutarwi Surowinoto, MS
S-2 Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung Jawa Barat Ekofisiologi
S-3
1995 PertumbuhandanHasil Kedelai (Glycine max L) yang diberi konsen trasi ZPT Triakontanol Prof. Dr. Giat Suryat mana, Ir,M.Sc
C. PengalamanPenelitianDalam 5 TahunTerakhir No
1.
2.
Tahun
2009
2010
Judul Penelitian
Pendanaan Sumber Jml (juta Rp)
Kualitas Air Sungai yang Melintasi Kota Tasikmalaya)( Studi kasus pada Lingku ngan Hidup di Dinas LHPK Kota Tasikma laya 2008)
Dinas LHPK Kota Tasikma laya
32.000.000
Kajian Pembebasan Bukit di Kota Tasikmalaya, (2009/2010)
Dinas LHPK Kota Tasikma laya
40.000.000
Proposal residu limbah padat kulit
Page 30
3
2011
4
2012/2013
5
2013/2014
Laporan Kajian Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Kota Tasikmalaya Tahun 2011 Efektivitas Teknologi M-Bio Pada Pengelolaan Limbah Padat Industri Penyamakan Kulit Sukaregang Garut untuk Pertanian Ramah Lingkungan Efektivitas Teknologi M-Bio Pada Pengelolaan Limbah Padat Industri Penyamakan Kulit Sukaregang Garut untuk Pertanian Ramah Lingkungan (Lanjutan/ Tahun ke 2)
Dinas LHPK Kota Tasikmalaya
40.000.000
Dikti
60.000.000
Dikti
74.550.000
D. PengalamanPengabdianKepadaMasyarakatdalam 5 TahunTerakhir Pendanaan Judul Pengabdian No. Tahun Kepada Masyarakat Sumber Jml (juta Rp)
1.
2.
3
2009
2010
2011
Kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) Stasiun Pengisian Bulk Elpiji, PT Wahida Artha Guna Lestari Ipteks Bagi Masyarakat (IbM) Sukaregang Garut yang menghadapi masalah air limbah industri penyamakan kulit. Kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (UKLUPL)CV. Tirta Jaya Cipangalun – Water Boom Sumber Jaya Jalatrang Kec. Cipaku, Kab. Ciamis
2012
Kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) IPLT (Instalasi Pengolahan Limbah Tinja) Kota Tasikmalaya
5.
2013
Kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) Pabrik Industri Kelapa Terpadu, PT. Fasific East tern Coconut Utama, Pangandaran
4.
20142015
Iptekda LIPI : Penguatan Agroindustri Sorghum dan Pertanian terpadau TernakSorghum di Desa Cimerak, Kec. Cimerak Kab. Pangandaran
4.
Proposal residu limbah padat kulit
PT. Wahida & Dinas LH Kota Tasikmalaya
10.000.000
Dikti
40.000.000
CV. Tirta Jaya Cipangalun BPLH Kab. Ciamis Dinas Cipta Kar ya dan Keber sihan Kota Tasikmalaya PT. Fasific Eastern Cocnut Utama dal LH Pangandaran LIPI Pusat
10.000.000
15.000.000
15.000.000
115.000.000
Page 31
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 TahunTerakhir No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun 1. Kualitas Air Sungai yang Wawasan Tridharma, Ma No: 2 Tahun XXII Melintasi Kota Tasikmalaya jalah Ilmiah Kopertis September 2009 ISSN Wila yah IV 0215-8256 : hal 23 - 29 Pengaruh konsentrasi dan Jenis Wawasan Tridharma, No: 6 Tahun XXII Januari Fungisida terhadap intensitas Majalah Ilmiah Kopertis 2010ISSN 0215-8256 : serangan Cendawan Busuk wilayah IV hal 33 – 37 2. Daun (Phytop thora infestans) & bobot kering sengon di Pembibitan 3.
Effektivitas Teknologi M-Bio Pada Pengelolaan Limbah Padat Industri Penyamakan Kulit Sukaregang Garut Untuk Pertanian ramah lingkungan
Bumi Lestari Jurnal Lingkungan Hidup Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Lembaga Penelitian Universitas Udayana
Volume 14, No 2, Agustus 2014
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 TahunTerakhir Nama Pertemuan No Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat Ilmiah/Seminar Ipteks Bagi Masyarakat (IbM) Seminar Sukaregang Garut yang 1 HasilPengabdianpadaMasy Tahun 2010 di Garut menghadapi masalah air limbah arakat industri penyamakan kulit. Kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Pemantau an Lingkungan Hidup (UKLBPLH Kab Ciamis 3. Seminar Kajian UKL-UPL UPL)CV. Tirta Jaya Cipanga lun 2011 – Water Boom Sumber Jaya Jalatrang Kec. Cipaku, Kab. Ciamis Kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Pemantau an Lingkungan Hidup (UKLKantor LH Kota 4. Seminar Kajian UKL-UPL UPL)IPLT (Instalasi Pengola Tasikmalaya 2012 han Limbah Tinja) Kota Tasikmalaya
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Proposal residu limbah padat kulit
Page 32
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Bersaing DIKTI 2015. Tasikmalaya, Maret 2015
H. Rakhmat Iskandar, Ir., MP NIP 195610011989031001
Proposal residu limbah padat kulit
Page 33
Lampiran 5. Biodata anggota 3. 1
A. Identitas Diri Nama Lengkap
Hj. Rina Nuryati, Ir., MP.
2
Jenis Kelamin
Perempuan
3
Jabatan Fungsional
Lektor Kepala
4
NIK
411 290 129
5
NIDN
04-1202-6601
6
Tempat dan Tanggal Lahir
Tasikmalaya, 12 Februari 1966
7
Email
[email protected]
8
No Hp
08122287160
9
Alamat Kantor
Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya
10
Faks
(0265) 325812
11
Lulusan yang telah dihasilkan
S1=
Mata Kuliah yang diampu
1. 1. 2. 3.
12
orang, S2= orang, S3= orang
Pengantar Ilmu Pertanian Ekonomi Pertanian Kependudukan Ekonomi Sumberdaya Alam dan Ling.
B. Riwayat Pendidikan S1 Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Tahun Masuk-Lulus JudulSkripsi/Tesis/Desestasi
UNSIL Budidaya Pertanian 1984-1989 Freferensi Hama Tungau Jingga Terhadap Beberapa Klon Tanaman Teh
Nama Pembimbing/Promotor
Prof. Dr. H. Syamsudin Dj., MSc.
S2
S3
UNSIL Agribisnis 2000-2001 Efisiensi Penggunaan Faktorfaktor Produksi Pada Usaha Ternak Ayam Ras Broiler Prof. Dr. H. Syamsudin Dj., MSc.
-
-
C. Pengalaman Penelitian Dalam Lima Tahun Terakhir No
Tahun
Judul Penelitian
Pendanaan Sumber
Proposal residu limbah padat kulit
Jumlah (Juta Rp)
Page 34
1
2009
Adopsi Teknologi M-Bio (Pengajuan Terdaftar Paten No P 20000939)Sebagai Upaya Peningkatan Produksi Pertanian Berkelanjutan (tindak lanjut KKN PPM 2007 Faperta Universitas Siliwangi Tasikmalaya)
DIKTI
2
2010
Efisiensi dan keberlanjutan peningkatan Balai Besar padi sawah (Pertumbuhan dan Hasil Padi (BB Padi) Tiga Varietas Padi yang Ditanam Pada Sukamandi Pot dengan Jumlah Bibit yang Berbeda)
100
3
2012
Kajian Pola Pembiayaan Investasi Kandang Ayam Ras Pedaging dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan Peternak tahun 2012 (Sumber dana : KBI Tasikmalaya)
Kantor Bank Indonesia (KBI) Tasikmalaya
35
4
2012
Kajian Pola Pembiayaan Revitalisasi Kandang Ayam Ras Pedaging dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan Peternak tahun 2012 (Sumber dana : KBI Tasikmalaya)
Kantor Bank Indonesia (KBI) Tasikmalaya
35
5.
20132014
Efektivitas Teknologi M-Bio Pada Pengelolaan Limbah Padat industri Penyamakan Kulit Sukaregang Garut Untuk Pertanian Ramah Lingkungan
DIKTI Program Hibah Bersaing
134,550
6.
2014
Efek Residu Pupuk Organik Berbahan LP2M Unsil Baku Limbah Padat industri Penyamakan Kulit Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman padi di rumah kasa
D. Pengalaman Pengabdian dalam Lima Tahun Terakhir No Tahun Judul Penelitian
7,5
Pendanaan Sumber
1
2009Sekarang
Pendidikan, Pelatihan dan Pemagangan Agribisnis Tanaman Hias di Pusat Inkubator Agribisnis Fakultas Pertanian Unsil
Proposal residu limbah padat kulit
3
Pendanaan dari peserta pelatihan (a Rp 250.000)
Jumlah (Juta Rp) Tergantung dari jumlah peserta
Page 35
2
2010
Ipteks Bagi Masyarakat (IbM) Sukaregang Garut yang menghadapi masalah air limbah industri penyamakan kulit.
DIKTI melalui programIbM
40
3
2011
Membimbing mahasiswa kegiatan PKMK (Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan) Agribisnis Tanaman Hias dan Pemanfaatannya sebagai Dasar Pembuatan Taman Dalam Ruangan (landscape indoor)
DIKTI melalui program PKMK
5,75
4
2012
Membimbing mahasiswa kegiatan PKMK (Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan) - Bisnis Cilok Mutiara (Multi Isian Rasa) Sebagai Jendela Wirausaha Mandiri Mahasiswa - Menangkap Peluang Usaha Laundry Dalam Menyongsong Penegrian Universitas Siliwangi
DIKTI melalui program PKMK
6,25 dan 8
5
2013
Pengelolaan Usahatani Terpadu melalui penerapan Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Kelompok tani Cipigan Di Desa Setiawaras Kecamatan Cibalong Kabupaten Tasikmalaya
LIPI melalui program IPTEKDA
81,47
Membimbing mahasiswa kegiatan PKMK (Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan)Agribisnis Tanaman Hias Sebagai Sarana Menggali Potensi Kewirausahaan Mahasiswa tahun 2013
DIKTI melalui program PKMK
10,5
Agribisnis Tanaman Hias
DIKTI Program IbIKK
210
6
7
20142015
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam Lima tahun Terakhir No
Tahun
Proposal residu limbah padat kulit
JUDUL/TEMA
Tempat Publikasi
Page 36
1
2009
Adopsi Teknologi M-Bio (Pengajuan Terdaftar Paten No P 20000939 Sebagai Upaya Peningkatan Produksi Berkelanjutan (Tindak Lanjuut KKN-PPM 2007
2
2010
Pengaruh Jumlah rumpun Terhadap Pertumbuhan Media Pertanian dan Hasil Beberapa Varietas Pada Budidaya Padi Jurnal Ilmu-ilmu dalam Pot Pertanian Vol.2 No 1 Mei 2010
3
2010
Ipteks Bagi Masyarakat (IbM) Sukaregang Garut Jurnal Abmas yang menghadapi Masalah Air Limbah Industri LPM UPI Tahun Penyamakan Kulit 10 No 10 Oktober 2010
4
2011
Pengaruh Kompos yang difortifikasi limbah bahan peledak Amonium Nitrat (AN) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Jagung (Zea mays L. Varietas Bonanza
Media Pertanian Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol.3 No 1 Mei 2011
5
2012
Hubungan antara Peranan Pendamping dan Kepemimpinan Ketua Kelompok Dengan Kemandirian Kelompok Afinitas Dalam Program Aksi Desa Mandiri Pangan (Kasus DI Desa Mekarsari Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya)
Jurnal Agribisnis Jurnal Penelitian Prodi Agribisnis Pascasarjana Universitas Siliwangi
6.
2014
Effektivitas Teknologi M-Bio Pada Pengelolaan Limbah Padat Industri Penyamakan Kulit Sukaregang Garut Untuk Pertanian ramah lingkungan
Proposal residu limbah padat kulit
Jurnal Abmas LPM UPI Tahun 9 Edisi Oktober 2009 ISSN 1412-1891
Bumi Lestari Jurnal Lingkungan Hidup Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Lembaga Penelitian Universitas Udayana Volume 14, No 2, Agustus 2014
Page 37
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratandalam pengajuan Hibah Bersaing DIKTI 2015.
Hj. Rina Nuryati, Ir., MP
Proposal residu limbah padat kulit
Page 38
ampiran 6. Surat pernyataan ketua peneliti KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SILIWANGI Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya Kode Pos 46115 Kotak Pos 164 Tlp. (0265) 330634 Fax. (0265) 325812
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Prof. Dr. H. Rudi Priyadi, Ir., MS.
NIDN
: 00-2706-5802.
Pangkat / Golongan
: Pembina Utama madya/IV-d
Jabatan Fungsional
: Guru Besar
Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul: Efek Residu Pupuk Organik Berbahan Baku Limbah Padat Industri Penyamakan Kulit Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi pada Musim Hujan (MH) dan Musim Kemarau (MK). yang diusulkan dalam skema Hibah Bersaing untuk tahun anggaran 2015 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga / sumber dana lain. Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikanseluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya. Tasikmalaya, Maret 2015 Mengetahui, Yang menyatakan, Ketua Lembaga Penelitian, Materai 6000 Cap dan ttd
Prof. H. Aripin, Ph.D. Prof. Dr. H. Rudi Priyadi, Ir., MS. NIP. 19670816199603 1 001 NIP. 19580627 198603 1 002 Lampiran Tambahan : Limbah Kulit Sukaregang Perlu Diolah 4 Januari 2013| 06.38 WIB
Proposal residu limbah padat kulit
Page 39
Gubernur Heryawan minta limbah kulit Sukaregang diolah maksimal.
JABARTODAY.COM – GARUT Gubernur: Bentuk Tim Untuk Atasi Masalah Limbah GARUT — Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengunjungi sentra kerajinan kulit Sukaregang, Garut. Setelah berdialog dengan para perajin, ia menemukan permasalahan limbah yang belum tertangani maksimal. Heryawan pun berencana segera menurunkan tim pengkaji dan penanganan limbah. ―Ada dua kesepakatan dari pertemuan tadi. Pertama, bersama-sama memajukan industri kerajinan kulit. Kedua, bersama-sama menangani limbah yang semakin banyak,‖ jelasnya usai berdialog dengan para pengusaha dan perajin kulit Sukaregang, Garut, Kamis (3/1). Tim yang akan diturunkan nantinya akan mengkaji berapa Instalasi Pengolahan Air Limbah (Ipal) yang dibutuhkan; mencari titik ideal lokasi Ipal. ―Termasuk mengevaluasi Ipal yang sekarang sudah ada tapi belum maksimal,‖ paparnya. Selain Ipal, yang tak kalah pentingnya adalah pembuatan standar aturan operasional dan sanksi yang disepakati bersama. ―Jadi kalau ada dari mereka yang melanggar aturan itu, ya harus disanksi,‖ tandas Heryawan. Permasalahan limbah yang kini dihadapi industri kerajinan kulit, merupakan pertanda kemajuan industri. Ketika beberapa tahun lalu ia kesitu, masalah yang dihadapi pengrajin adalah permodalan. ―Dulu soal kesulitan modal, belum ada nih toko-toko di sepanjang jalan ini. Kini sudah maju, masalahnya limbah. Kita harus selesaikan juga,‖ jelas Gubernur di area pertokoan Sukaregang. Dalam kesempatan itu juga dirinya menyempatkan berbelanja beberapa hasil kerajinan, seperti tas, sepatu, dan dompet. Baginya sepanjang sebuah produk ada di dalam negeri, maka ia lebih senang menggunakan produk dalam negeri ketimbang impor. ―Apalagi yang asli buatan Jabar, saya pasti beli. Lihat ini kan tas kecil bagus dan rapih garapannya, harganya juga terjangkau. Saya beli ini buat nyimpan buku catatan kecil dan Alquran,‖ Jelas Heryawan sambil menunjukkan tas yang baru saja ia beli.(HUMAS PEMPROV JABAR)
Proposal residu limbah padat kulit
Page 40