PROPOSAL KEGIATAN KREATIVITAS MAHASISWA
SILAMBU (SILIKON DARI ABU AMPAS TEBU) SEBAGAI ALTERNATIF ENERGI TERBARUKAN PADA PEMBUATAN SOLAR CELL
BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh : Dina Kamila
135100900111007
Angkatan 2013
Evtriyandani
135100901111035
Angkatan 2013
Amala Kusumaputri
135100900111027
Angkatan 2013
Nia Maya Khoiruzad
155100900111016
Angkatan 2015
Putri Ayunda Dipta A.
155100900111020
Angkatan 2015
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015
ii
ii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL............................................................................................. i PENGESAHAN PKM- PENELITIAN ................................................................. ii DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv DAFTAR TABEL ................................................................................................. v DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vi RINGKASAN ....................................................................................................... vii BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2 1.3 Tujuan Program ............................................................................................ 2 1.4 Kegunaan Program ....................................................................................... 2 1.5 Luaran yang diharapkan................................................................................ 2 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 3 2.1 Solar Cell ...................................................................................................... 3 2.1.1 Pengertian Solar Cell ............................................................................ 3 2.1.2 Prinsip Kerja Solar Cell ........................................................................ 3 2.1.3 Material Semikonduktor Solar Cell ...................................................... 4 2.2 Ampas Tebu .................................................................................................. 4 2.2.1 Pengertian Ampas Tebu ........................................................................ 4 2.2.2 Abu Ampas Tebu .................................................................................. 4 2.2.3 Komposisi Abu Ampas Tebu ................................................................ 4 2.2.4 Parameter Komposisi Ampas Tebu, Bonggol Jagung Dan Sekam Padi ........................................................ 5 2.3 Silikon (Si) .................................................................................................... 5 2.4 Metode Isolasi Silika .................................................................................... 6 BAB 3 METODE PENELITIAN.......................................................................... 6 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................................... 6 3.2 Alat dan Bahan ............................................................................................. 6 3.3 Rancangan Percobaan ................................................................................... 7 3.4 Cara Kerja ..................................................................................................... 7 3.4.1 Kondisi yang diharapkan .................................................................... 7 3.4.2 Prosedur Kerja .................................................................................... 7 BAB IV METODE PENELITIAN ....................................................................... 8 4.1 Rancangan Biaya .......................................................................................... 8 4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................................ 9 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian ................................................................... 8
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Komposisi Kadar Bagasse Ash ............................................................ 5 Tabel 2.2 Data Fisik Unsur Silikon ...................................................................... 5 Tabel 3.1 Tabel Rancangan Percobaan ................................................................ 7 Tabel 4.1 Biaya Kegiatan ..................................................................................... 8 Tabel 4.2 Jadwal Penelitian .................................................................................. 9
v
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing .......................... 11 Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ........................................................ 18 Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksanaan dan Pembagian Tugas ........ 20 Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana .................................... 21
vi
RINGKASAN Pertumbuhan penduduk di Indonesia berkembang dengan sangat pesat, hal ini membuat konsumsi energi meningkat. Namun, konsumsi energi terbesar masih berasal dari bahan bakar fosil. Indonesia diperkirakan akan kehabisan bahan bakar fosil dalam waktu 18 tahun lagi. Indonesia merupakan Negara yang terletak di garis khatulistiwa menyebabkan energi surya menjadi salah satu bentuk energi terbarukan yang potensial untuk dikembangkan energi surya selain mudah didapatkan dari alam, juga ramah lingkungan. Sehingga, Indonesia sangat berpotensi dalam pengembangan energi dari tenaga surya. Salah satu pemanfaatannya adalah dengan menggunakan solar cell. Namun, bahan pembuat solar cell relatif mahal untuk itu diperlukan bahan alternatif yang lebih murah. Ampas tebu (Bagasse) mengandung SiO2 cukup tinggi dan berpotensi menjadi salah satu bahan alternatif semikonduktor pada solar cell. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik silika yang dihasilkan dari isolasi silika abu ampas tebu dengan mencari kombinasi waktu dan suhu terbaik dengan rancangan percobaan acak lengkap dimana digunakan dua faktor yaitu faktor suhu dan waktu pengabuan yang masing-masing memiliki tiga level. Hasil dari silika yang didapatkan akan dianalisa karakteristiknya. Kata Kunci : Bagasse Ash, Silika, Energi Alternatif
vii
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk di Indonesia berkembang dengan sangat pesat, hal ini membuat konsumsi energi meningkat. Namun, konsumsi energi terbesar masih berasal dari bahan bakar fosil yang menghasilkan CO2 dalam proses pembakarannya. Masmui & Suhendra (2012) mengatakan bahwa 88% konsumsi energi dunia berasal dari minyak bumi, gas bumi dan batu bara. Indonesia diperkirakan akan kehabisan bahan bakar fosil dalam waktu 18 tahun lagi. Status persediaan minyak dunia diperkirakan akan habis 23 tahun ke depan, gas akan habis 62 tahun ke depan, sedangkan batu bara 146 tahun ke depan tidak akan tersedia lagi (Hasan,2012). Indonesia merupakan Negara yang terletak di garis khatulistiwa menyebabkan energi surya menjadi salah satu bentuk energi terbarukan yang potensial untuk dikembangkan energi surya selain mudah didapatkan dari alam, juga ramah lingkungan yaitu tidak memiliki emisi CO2 sehingga menjadi teknologi andalan di dunia (Hasan,2012). Sehingga, Indonesia sangat berpotensi dalam pengembangan energi dari tenaga surya. Selain itu, tenaga surya tidak memiliki emisi buang yang dapat mengakibatkan polusi. Sel surya (solar cell) dapat mengolah cahaya matahari menjadi energi listrik yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun,penggunaan sel surya relatif mahal berkisar antara 80 juta rupiah hingga ratusan juta rupiah sehingga hanya digunakan dalam skala kecil (Azis,2010). Sel surya terdiri atas beberapa bagian salah satunya adalah semikonduktor. Semikonduktor merupakan bagian inti atau terpenting dari sel surya karena pada bagian tersebut terdapat komponen yang berfungsi sebagai penyerap cahaya matahari (Minai,2014). Komponen yang digunakan pada umumnya adalah wafer silikon. Akan tetapi, wafer silikon berharga mahal sehingga mempengaruhi harga perangkat sel surya secara signifikan (Ismet dkk, 2006). Maka, dibututuhkan pengganti dari komponen tersebut yang berfungsi sama tapi dengan harga yang lebih murah. Abu ampas tebu dapat digunakan sebagai bahan pembuat silika yang akan digunakan sebagai pengganti silikon pada solar cell. Menurut Panturau dan Setiawan (2006) kandungan silika dalam ampas tebu cukup tinggi sekitar 73.5%. Dengan mempertimbangkan peluang memanfaatkan abu ampas tebu menjadi silika sebagai bahan solar cell kami melakukan penelitian yang berjudul “SILAMBU (Silikon dari Abu Ampas Tebu) sebagai Bahan Alternatif Energi Terbarukan pada Pembuatan Solar Cell” aplikasi pemanfatan silika dari ampas tebu sebagai bahan alternatif silikon untuk solar cell merupakan salah satu inovasi baru yang kami tawarkan dalam penelitian ini, dengan begitu akan didapatkan dua keuntungan dalam proses pemanfatan silika dari ampas tebu ini yakni sebagai bahan alternatif silikon dalam solar cell. Penggunaan aplikasi SILAMBU ini tentu akan meningkatkan kegunaan dari silika dan penggunaan teknologi energi terbarukan dengan harga yang terjangkau. 1
1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian yang diusulkan antara lain sebagai berikut : 1. Bagaimana metode pembuatan SILAMBU? 2. Apakah silika dari ampas tebu berpotensi sebagai alternatif silikon untuk menyerap energi sinar matahari dalam solar cell? 3. Bagaimana metode pembuatan dan pengujian SILAMBU sebagai pengganti silikon pada solar cell? 4. Bagaimana kombinasi waktu dan suhu pengabuan terbaik? 1.3 Tujuan Program Tujuan dari Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian ini diantaranya adalah: 1. Mengetahui metode pembuatan SILAMBU sehingga dapat sehingga dapat menambah kegunaan dari ampas tebu. 2. Mengetahui potensi silika dari ampas tebu sebagai alternatif silikon untuk meyerap energi matahari dalam solar cell. 3. Mengetahui metode pembuatan dan pengujian SILAMBU sehingga dapat digunakan sebagai alternatif silikon pada solar cell. 4. Mengetahui kombinasi waktu dan suhu pengabuan terbaik. 1.4 Kegunaan Program A. Bagi Akademisi atau Mahasiswa Menjadikan media penerapan dan pengembangan teknologi di bidang teknologi dalam mengelah dan memanfaatkan energi terbarukan yaitu energi matahari, sehingga didapatkan suatu teknologi ramah lingkungan dengan harga yang terjangkau. Selain itu, sebagai bentuk pengabdian insan akademis dalam pembelajaran pemberdayaan masyarakat sebagai wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi. B. Bagi Masyarakat Memberikan informasi dan wawasan mengenai terobosan baru didalam pengembangan teknologi dibidang energi terbarukan berupa pemanfaatan atau konversi ampas tebu menjadi silika gel sebagai bahan alternatif solar cell. C. Bagi Pemerintah Sebagai salah satu solusi alternatif bagi pemerintah dalam menggalakkan konversi peggunaan energi berbasis bahan bakar fosil menjadi energi ramah lingkungan terbarukan ditengah maraknya kampanye untuk alih sumber energi fosil ke energi terbarukan. 1.5 Luaran yang diharapkan Mengingat begitu besarnya manfaat dari SILAMBU selain berpeluang untuk bisa dikembangkan karena belum ada pemanfaatan silika dari abu 2
ampas tebu untuk dijadikan sebagai bahan pembuat solar cell di Indonesia, penulis juga akan mempublikasikan secara ilmiah yang bertujuan untuk perluasan informasi, sehingga masyarakat dapat mengenal dan mengetahui SILAMBU. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Solar Cell 2.1.1 Pengertian Solar cell Solar cell merupakan pembangkit listrik yang mampu mengkonversi sinar matahari menjadi arus listrik. Energi matahari sesungguhnya merupakan sumber energi yang paling menjanjikan mengingat sifatnya yang berkelanjutan (sustainable) serta jumlahnya yang sangat besar. Matahari merupakan sumber energi yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan kebutuhan energi masa depan setelah berbagai sumber energi konvensional berkurang jumlahnya serta tidak ramah terhadap lingkungan (Matsmura,2009). Cara kerja sel surya adalah berdasarkan efek photovoltaic dengan memanfaatkan sifat cahaya sebagai partikel. Sifat dari efek photovoltaic adalah jika cahaya dengan frekuensi tertentu mengenai permukaan logam maka elektron-elektron pada permukaan logam tersebut akan terlepas dan memiliki energi kinetik dan disebut photoelectron (Purwanti dkk,2009). 2.1.2 Prinsip Kerja Solar Cell Dalam cahaya matahari terkandung energi dalam bentuk foton. Ketika foton mengenai permukaan sel surya, elektron-elektronnya akan tereksitasi dan menimbulkan aliran listrik (prinsip photoelectric). Sel surya dapat tereksitasi karena terbuat dari material semikonduktor yang mengandung unsur silikon atas dua jenis yaitu lapisan negatif (tipe-n) dan lapisan positif (tipe-p) (Sinamo,2007). Peran dari p‑n junction ini adalah untuk membentuk medan listrik sehingga elektron dan hole bisa diekstrak oleh material kontak untuk menghasilkan listrik. Ketika semikonduktor tipe‑p dan tipe‑n terkontak, maka kelebihan elektron akan bergerak dari semikonduktor tipe‑n ke tipe‑p sehingga membentuk kutub positif pada semikonduktor tipe‑n, dan sebaliknya kutub negatif pada semikonduktor tipe‑p. Akibat dari aliran elektron dan hole ini maka terbentuk medan listrik yang mana ketika cahaya matahari mengenai susuna p‑n junction ini maka akan mendorong elektron bergerak dari semikonduktor menuju kontak negatif, yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai listrik, dan sebaliknya hole bergerak menuju kontak positif menunggu elektron datang (Yuliarto, 2013).
3
2.1.3 Material Semikonduktor Solar Cell Material semikonduktor merupakan bagian inti dari sel surya yang biasanya mempunyai tebal sampai beberapa ratus mikrometer untuk sel surya generasi pertama (silikon), dan 1‑3 mikrometer untuk sel surya lapisan tipis. Material semikonduktor inilah yang berfungsi menyerap cahaya dari sinar matahari. Material semikonduktor yang umum digunakan dan telah masuk pasaran yaitu contohnya material Cu(In,Ga)(S,Se) (CIGS), CdTe (kadmium telluride), dan amorphous silikon (Yuliarto,2013). Bahan semikonduktor, merupakan bahan semi logam yang memiliki partikel yang disebut elektron-proton, yang apabila digerakkan oleh energi dari luar akan membuat pelepasan elektron sehingga menimbulkan arus listrik dan pasangan elektron hole (Hasan,2012). 2.2 Ampas Tebu 2.2.1. Pengertian Ampas Tebu Tebu (Saccharum officinarum) merupakan tanaman yang tumbuh subur di Indonesia. Ampas tebu adalah suatu residu dari proses penggilingan tanaman tebu (saccharum oficinarum) setelah diekstrak atau dikeluarkan niranya pada industri pemurnian gula sehingga diperoleh hasil samping sejumlah besar produk limbah berserat yang dikenal sebagai ampas tebu (bagasse) (Worathanakul dkk, 2009). Ampas tebu yang dihasilkan dari satu pabrik gula sekitar 35–40% dari berat tebu yang digiling.Hasil penelitian menunjukkan bahwa abubagassedari limbah pabrik gula dapat diolah menjadi silika. Bagasse mengandung air 48 – 52%, gula 3,3% dan serat 47,7% (Hanafi & Nandang, 2010). Ampas tebu merupakan sumber daya alam yang mengandung SiO2 cukup tinggi (Azizah,2012). 2.2.2 Abu Ampas Tebu Abu ampas tebu merupakan hasil dari pembakaran ampas tebu pada produksi gula yang biasanya tidak terpakai dan dianggap sebagai limbah pabrik (waste product). Proses pembakaran ampas tebu itu sendiri berlangsung pada grate (pengapian) dan furnace (ruang pembakaran) dimana ampas tebu yang dijatuhkan dari corong ke grate. Di grate inilah akan terjadi timbunan ampas tebu yang menyerupai kerucut bahan bakar dan akan berlangsung 4 proses yakni proses pengeringan, pembentukan karbon, pembakaran, dan yang terakhir menjadi abu (abu ampas tebu) (Hernawati dkk, 2010). 2.2.3 Komposisi abu ampas tebu Abu pembakaran ampas tebu merupakan hasil perubahan secara kimiawi dari pembakaran ampas tebu murni. Kompisisi kandungan pada abu ampas tebu adalah sebagai berikut (Paturau dalam Setyawan, 2006).
4
Tabel 2.1 Komposisi kadar bagasse ash (Paturau dalam Setyawan, 2006) 2.2 Parameter Komposisi Ampas Tebu, Bonggol Jagung dan Sekam Padi Ada berbagai macam limbah penghasil silika, beberapa darinya yang cukup populer adalah ampas tebu, bonggol jagung dan sekam padi.Menurut Paturau dalam Setyawan (2006), kadar silika dalam ampas tebu mencapai 73,5%. Menurut Aripin dkk (2010), kadar silika dalam bonggol jagung mencapai 32,92%. Sedangkan silika dari sekam padi mencapai 76,9%. Silika dari ampas tebu menjadi unggul sebab selain kandungan silikanya yang tinggi, ampas tebu belum digunakan sebagai media alternatif apapun, berbeda dengan sekam padi yang telah digunakan dalam perkebunan sebagai penyubur. 2.3 Silikon (Si) Silikon (Si) merupakan salah satu unsur golongan IVA yang merupakan unsur logam atau semi logam. Silikon dapat berbentuk sebuk atau dalam bentuk kristal hitam keabu-abuan. Silikon tidak bereaksi dengan asam nitrat, asam klorida, dan asam sulfat, akan tetapi larut dalamasam hidrofluorik yang membentuk gas dan silikon tetrafluorida (SiF4). Pada temperatur tinggi silikon bersifat sebagai penghantar panas dan listrik yang baik, namun pada temperatur rendah silikon bersifat sebagai isolator panas dan listrik. Data fisik mengenai silikon dapat dilihat di Tabel 2.2. Volume atom 12,1 cm3/mol Titik didih 2630 K Titik lebur 1683 K Massa jenis 1683 K Kapasitas panas 1683 K Konduktivitas kalor 148 W/mK Tabel 2.2 Data fisik unsur silikon (Sunardi, 2006) Silikon digunakan dalam industri baja sebagai campuran pokok baja silikon yang disebut sebagai duriron (mengandung 15% silikon) yang digunakan untuk mencegah korosi logam. Silikon juga digunakan sebagai 5
campuran logam tembaga, kuningan, dan perunggu. Selain itu silikon juga digunakan sebagai bahan untuk membuat piranti semikonduktor untuk peralatan elektronik seperti untuk dioda dan transistor (Sunardi, 2006). 2.4 Metode Isolasi Silika Sebelum melakukan isolasi silika, dilakukan pengeringan dan pengabuan pada sampel ampas tebu. Kemudian dilakukan metode leaching, leaching merupakan suatu proses dimana terjadinya pemisahan satu atau lebih komponen yang bercampur dengan fase padat/solid dengan menggunakan pelarut. Metode yang digunakan untuk proses leaching di tentukan oleh jumlah konstituen yang akan dilarutkan, distribusi konstituen di dalam solid, sifat solid, dan ukuran partikelnya. Bila konstituen tersebar merata dalam solid, maka yang ada di permukaan akan larut ke dalam solven terlebih dahulu, akibatnya sisa solid akan berpori-pori. Silika dengan tingkat kemurnian yang tinggi dapat diperoleh melalui ekstraksi menggunakan larutan asam (Ramadhan dkk, 2014). Semakin tinggi konsentrasi HCl dan HBr maka semakin tinggi pula persentase peningkatan kadar silika. Pada pelarut HCl 2 N diperoleh persentase peningkatan tertinggi yaitu 6,6 % . Sedangkan, untuk pelarut HBr persentase peningkatan tertingginya mencapai 9,3% (Erviana, 2013). Proses ekstraksi silika dari abu ampas tebu belum banyak dikaji dan diteliti lebih lanjut. Pada penelitian ini dilakukan proses ekstraksi silika (SiO2) dengan metode leaching menggunakan asam bromida pada konsentrasi 2 N. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan tempat Penelitian Penelitian akan di lakukan di Laboraturium Teknik Sumberdaya Alam dan Lingkungan Jurusan Keteknikan Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya Malang dan di Laboraturium Operasi Teknik Kimia Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya. Penelitian ini akan dilaksanakan selama empat bulan dari bulan Februari hingga Mei 2016. 3.2 Alat dan Bahan Penelitian ini menggunakan alat dan bahan yang menunjang proses penelitian. Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan silika adalah ampas tebu yang diambil dari PG dan HBr (Asam Bromida) yang digunakan sebagai pelarut dalam proses leaching. Sedangkan, alat-alat yang digunakan adalah furnace, oven, flocumeter, kertas saring whattman, labu erlenmeyer, corong, gelas beker, cawan petri dan timbangan digital untuk proses isolasi silika. Voltmeter dan conductivity meter digunakan untuk analisa semikonduktor.
6
3.3 Rancangan Percobaan Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang tersusun atas dua faktor yaitu derajat suhu yang diberikan serta waktu pengabuan dari ampas tebu. Faktor I (derajat suhu) terdiri dari tiga level dan faktor II (waktu pengabuan) terdiri atas tiga level sehingga didapatkan sembilan kombinasi. Suhu(˚C) 650 800 950 Waktu (Jam) 1 S1T1 S2T1 S3T1 1,5 S1T2 S2T2 S3 T2 2 S1T3 S2T3 S3T3 Tabel 3.1 Tabel Rancangan Percobaan 3.4 Cara Kerja 3.4.1 Kondisi yang diharapkan Penelitian ini dilakukan pada kondisi yang ditetapkan yaitu berat bahan baku sebesar 50 gram , waktu pengadukan selama 10 menit dengan 100 rpm, dan volume pelarut 250 ml. Bahan baku yang dimasukkan dalam furnace elektrik dengan variasi suhu 650˚C, 800˚C, 950˚C dan proses pengasaman dengan konsentrasi HBr 2 N. 3.3.2 Prosedur Kerja Mula-mula ampas tebu dihancurkan kemudian ditimbang sebesar 50 gram, dan setelah itu ampas tebu tersebut dikeringkan dibawah sinar matahari untuk mengurangi kandungan airnya. Setelah proses pengeringan, ampas tebu dilakukan tahap pembakaran dengan menggunakan tungku (furnace) pada rentang suhu operasi 650-950˚C selama 1 jam. Proses selanjutnya yaitu pencucian abu ampas tebu dengan larutan HBr dengan konsentrasi 2 N dan diaduk selama 10 menit dengan kecepatan 100 rpm. Kemudian, dilakukan pencucian dengan aquadest hingga bersih dari HBr yang ditandai dengan perubahan warna larutan. Proses berikutnya adalah penyaringan dengan kertas saring untuk mendapatkan endapan silika. Endapan silika yang diperoleh di keringkan dalam oven, kemudian kadar silika di analisa.
7
Ampas tebu Dihancurkan/dipotong-potong
Ditimbang 50 gram Pencucian dengan air
Pengeringan dibawah sinar matahari
Suhu operasi 650˚C selama 60 menit
Pembakaran Pencucian dengan HBr dan pengadukan
Konsentrasi HBr 2 N
Pencucian dengan aquadest
10 menit ; 100 rpm
Penyaringan Filtrat dibuang Pengeringan pada suhu 200˚C Analisa Hasil Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
Bab IV Biaya dan Jadwal Kegiatan 4.1 Biaya Kegiatan No Jenis Pengeluaran 1 Peralatan penunjang 2 Bahan habis pakai 3 Perjalanan 4 Administrasi dan lain-lain
Biaya (Rp) 2.950.000 4.375.000 1.875.000 1.620.000 Total 10.820.000 Tabel 4.1 Biaya Kegiatan
8
4.2 Jadwal Kegiatan No
JenisKegiatan
Feb Mar Apr Mei 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan penelitian Persiapan alat dan 2 bahan Pengambilan 4 ampas tebu Pengabuan ampas 5 tebu 6 Isolasi silika 7 Uji konduktivitas Pembuatan 8 laporan kemajuan 9 Analisis hasil Pembuatan 10 laporan Konsultasi dosen 11 pembimbing Keterangan : A(Amala), D(Dina), E(Evtriyandani), N(Nia), P(Putri) 1
PJ P N D A E D A E P N
Tabel 4.2 Jadwal Penelitian
9
DAFTAR PUSTAKA Aripin, dkk. 2010. Analisis Kualitas Briket Arang Tongkol Jagung yang Menggunakan Bahan Perekat Sagu dan Kanji. Fakultas MIPA, Universitas Haluoleo. Azis, Iwan J. 2010. Pembangunan Berkelanjutan Perandan Kontribusi Emil Salim. Jakarta : PT Gramedia. Azizah, Nur. 2012. Sintesis Silika Gel Kering dan Abu Ampas Tebu untuk Menurunkan Kadar Ion Logam Pb dan Cr dalam Air. Semarang : Universitas Negeri Semarang. Erviana, Luana. 2013. Isolasi Silika dari Tongkol Jagung. Surabaya : Universitas Pembangunan Nasional. Hasan, Hasnawijaya. 2012. Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Di PulauSaugi.Makassar :Universitas Hasanuddin. Hernawati dan Indarto,D.N. 2010. Pabrik Silika dari Ampas Tebu dengan Proses Presipitasi. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Ismet,I., Shobih, dan Rosa. 2005. Fabrikasi Sel Surya untuk Produksi Skala Kecil. Jurnal Elektronika No. 2 Volume 5. Puslit. Elektronika dan Telekomunikasi LIPI. Bandung. Manai, Syamsudin. 2014. Membuat Sendiri Pembangkit Tenaga Surya. Jakarta : BukuDigital.net Matsumura,M. 2009. Utilization of Solar Cell, Lecture Notes Research Center for Solar Energy Chemistry. Osaka : Osaka University. Masmui dan Suhendra. 2012. Pembuatan Prototipe Metal Silikon untuk Bahan Baku Sel Surya. Jakarta: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Nugroho, Prapto. 2010. Peralatan pada Industri Manufaktur Semikonduktor. Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada. Panturau & Setyawan. 2006. By Product of the Cane Sugar Industry. Amsterdam : Elserver. Purwanti dkk. 2009. Pengembangan Prototipe Air Conditioner (AC) Tenaga Surya. Semarang : Universitas Negeri Semarang. Ramadhan, N. I., Munasir., dan Triwikantoro. 2014. Sintesis dan Karakteristik Serbuk SiO2 dengan Variasi Ph dan Molaritas Berbahan Dasar Pasir Bancar, Tuban. Jurnal Sains dan Seni Pomits, 3, 15-17 . Sinamo, Alim Senina. 2007. Mengenal Solar Cell Sebagai Energi Alternatif. Jakarta : Puslitbang Iptekhan Balitbang Dephan. Sunardi. 2006. Penuntun Praktikum Analisa Instrumentasi. Depok : Universitas Indonesia. Worathanakul, P., Payubnop, W. and Muangpet, A., 2009, Characterization for Post-treatment Effect of Bagasse Ash for Silica Extraction,World Academy of Science, Eng.Technol., 32.
10
11
12
13
14
15
A. Identitas Dosen Pembimbing Nama Lengkap Dr. Ir. Alexander Tunggul Sutan Haji, MT Jenis Kelamin L Bidang Environmental Informatic NIDN 0014086206 Tempat dan Tanggal Lahir Semarang, 14 Agustus 1962 E-mail
[email protected] Nomor Telepon/HP 08156214888 B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
S1
S2
S3
Institut Pertanian Bogor
Institut Teknologi Bandung
Institut Teknologi Bandung.
Jurusan
Teknik Tanah dan Air,Teknik Pertanian
Teknik Sumber Daya Air, Teknik Sipil dan Perencanaan
Tahun Masuk-Lulus
1980-1986
1990-1993
C. Pemakalah Seminar Ilmiah No Nama Penemuan Ilmiah / Seminar Prosiding Kongres VII dan Pertemuan Ilmiah 1 Tahunan (PIT) XVIII HATHI. Volume 2.
2
Prosiding Kongres VII dan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) XVIII HATHI. Volume 2.
3
Prosiding Kongres VIII dan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) XXI HATHI..
Judul Artikel Ilmiah Pemanfaatan Sistem Informasi Geografi (SIG) untuk Model Sebar Keruangan. Operator Morpho-Hidrologi pada Model Ketinggian dan Peta Digital untuk Pengelolaan dan Perencanaan Daerah Pengaliran Sungai. Integrasi Model Hidrologi dan Sistem Informasi Geografi untuk Manajemen Sumber Daya Air pada Daerah Aliran Sungai (Strategi dan Penerapan).
Teknik Sumber Daya Air, Teknik Sipil dan Lingkungan 2000-2005
Waktu dan Tempat 2001
2001
2004
16
17
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 1. Peralatan Penunjang Material Sewa Laboratorium TSAL Universitas Brawijaya Sewa Laboratorium Teknik Operasi Kimia Universitas Brawijaya
Sewa SEM dan XRD FMIPA UM Voltmeter Pembelian peralatan tambahan Masker Wajah
Sarung Tangan
Justifikasi pemakaian Tempat utama penelitian
Kuantitas 4 bulan
Harga Satuan (Rp) 200.000
Jumlah (Rp) 800.000
Tempat penelitian isolasi silika dari ampas tebu
2 bulan
250.000
500.000
Uji karakteristik silika dari ampas tebu
27 sampel
35.000
945.000
Untuk menguji tegangan Penunjang penelitian proses isolasi silika dari ampas tebu Melindungi pernapasan dari zat asam yang volatile Melindungi dari bahan korosif
1 buah
250.000 205.000
1 kotak (100 pcs)
1.000
100.000
1 Kotak (50 Pasang)
1.500
150.000
SUB TOTAL 2.950.000
2. Bahan Habis Pakai Material Ampas Tebu HBr Aquadest Biaya tak terduga
Justifikasi pemakaian Bahan utama pengujian Bahan pelarut (solven) Bahan pencuci abu ampas tebu
Kuantitas 5 kg
Harga satuan (Rp) 15.000
Jumlah (Rp) 75.000
600 ml
6200
3.900.000
2 liter
50.000
100.000
300.000 SUB TOTAL 4.375.000
18
3. Perjalanan Material Transportasi pembelian bahan Transportasi pengujian sampel
Transportasi menuju tempat publikasi
Justifikasi pemakaian Pembelian bahan baku ampas tebu dan bahan kimia Pengujian sampel di Laboratoium Pusat Universitas Negeri Malang Publikasi hasil kegiatan
Kuantitas 5x
Harga Satuan (Rp) 40.000
Jumlah (Rp) 200.000
5x
35.000
175.000
5 orang sebanyak 3x
100.000
1.500.000
SUB TOTAL 1.875.000
4. Lain-Lain Material
Justifikasi pemakaian
ATK dan tinta printer Penjilidan laporan
Pencetakan laporan Pembuatan laporan kemajuan dan akhir Pencetakan laporan
Kertas A4
Pendaftaran paten Paten penelitian Pengujian sampel Biaya publikasi
Publikasi ke media cetak dan online
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
20 bendel
5.000
100.000
2 rim
35.000
70.000
30.000
300.000 600.000
250.000
250.000
20 sampel
Biaya tak terduga SUB TOTAL TOTAL
Jumah (Rp) 150.000
250.000 1.620.000 10.820.000
21
19
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksanaan dan Pembagian Tugas
No
1
Nama / NIM
Dina Kamila / 135100900111007
Program Studi
Teknik Lingkungan
Bidang Ilmu
TEP
Alokasi Waktu (jam/ minggu)
Uraian Tugas
15
Ketua - Mengkoordinir jalannya penelitian. - Mengatur pembagian tugas.
2
Evtriyandani / 135100901111035
Teknik Lingkungan
TEP
15
3
Amala Kusumaputri / 135100900111027
Teknik Lingkungan
TEP
15
4
Nia Maya Khoiruzad / 155100090011101 6
Teknik Lingkungan
TEP
15
5
Putri Ayunda Dipta A/ 155100900111020
Teknik Lingkungan
TEP
15
Sekretaris - Membuatsurat menyurat. - Mencatat setiap tahap penelitian log book. Bendahara - Mencatat biaya pemasukan dan pengeluaran Koordinator lab - Mengkoordinir dan mempersiapkan laboratorium. Koordinator lapang - Menyiapkan alat dan bahan. - Survey.
20
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti / Pelaksana
21