1
Bab 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini, perekonomian Indonesia yang merupakan negara yang sedang berkembang sedang mengalami cobaaan yang cukup berat. Cobaan yang cukup berat ini dimulai dari adanya kenaikan kebutuhan bahan pokok yang semakin meningkat serta kenaikan BBM (Bahan Bakar Minyak) yang cukup tinggi dengan angka kenaikkan mencapai sebesar 87,67% yang diakibatkan naiknya harga minyak mentah dunia. Secara tidak langsung hal ini akan memberikan dampak pengaruh yang negatif terhadap berbagai kehidupan masyarakat luas di Indonesia.
(http://www.kompas.com/kompas-cetak/properti.htm) Faktor negatif yang ditimbulkan oleh masyarakat luas salah satunya adalah faktor PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) yang mengakibatkan masyarakat kehilangan suatu pekerjaan. Ini disebabkan karena banyak perusahaan di Indonesia bangkrut sehingga mengakibatkan perusahaan itu harus mengalami kerugian yang cukup besar dan harus ditutup. Selain itu juga banyak perusahaan di Indonesia yang kalah bersaing dengan perusahaan yang ada di luar negeri. Salah satu sebab perusahaan itu bangkrut dan kalah bersaing adalah masalah laba atau keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan dan biaya-biaya yang terlalu besar yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. (http://www.kompas.com/kompas-cetak/properti.htm) Salah satu perusahaan yang mempunyai masalah dengan pengeluaran biaya-biaya yang cukup besar dan mendapatkan laba atau keuntungan yang kurang maksimal ini adalah perusahaan kontraktor. Selain mempunyai masalah dengan pengeluaran biaya-biaya yang cukup besar ini, ada masalah lain dalam perusahaan
2
kontraktor yang juga harus diperhatikan. Masalah lainnya adalah masalah tentang penggunaan waktu yang tidak optimal atau tidak efisien dalam menjalankan suatu proyek. Perusahaan kontraktor bergerak dalam bidang pembuatan proyek-proyek pembangunan, seperti pembuatan proyek perumahan, gedung-gedung, jembatan, dan lain sebagainya. Dalam mengadakan proyek pembuatan perumahan, gedunggedung, dan lain sebagainya itu sudah tentu pasti mengeluarkan biaya-biaya yang cukup besar serta memakan jangka waktu pembuatan proyek yang terlalu lama dan tidak optimal. (http://www.kompas.com/kompas-cetak/properti.htm) Salah satu contohnya proyek pembangunan yang ada saat ini yaitu proyek pembangunan Monorel. Proyek pembangunan Monorel merupakan proyek yang kedua, dimana yang pertama adalah proyek pembangunan pembuatan busway, serta
rencana
proyek
pembangunan
yang
ketiga
nantinya
adalah
proyek
pembangunan subway. Proyek pembangunan subway tersebut merupakan proyek untuk pembuatan angkutan bawah tanah. (http://www.kompas.com/kompas-
cetak/properti.htm) Proyek pembangunan Monorel ini dikerjakan oleh PT Jakarta Monorail dan mendapat dukungan pendanaan dari Bank Dubai, Uni Emirat Arab, sebesar lima ratus juta dollar Amerika Serikat (AS). Proyek pembangunan Monorel yang dikerjakan oleh PT Jakarta Monorail ini memperkirakan bahwa proyek pembangunan
Monorel akan selesai pada tahun 2007. Pendanaan proyek pembangunan Monorel dari Bank Dubai, Uni Emirat Arab, sebesar lima ratus juta dollar Amerika Serikat tersebut bisa saja tidak cukup, sehingga harus menambah pendanaan lagi. Hal ini disebabkan karena besarnya biaya-biaya yang harus dikeluarkan dan laba yang didapat oleh perusahaan belum mencapai titik maksimal, serta jangka waktu
3
penyelesaiannya yang belum tentu bisa tepat waktu oleh PT Jakarta Monorail.
(http://www.kompas.com/kompas-cetak/properti.htm) Sehubungan dengan uraian diatas, maka mengoptimalisasikan jangka waktu dan meminimasi total biaya proyek untuk mendapatkan laba yang maksimal dalam suatu perusahaan sangat penting untuk memperkecil kerugian dari biaya-biaya yang dikeluarkan serta bisa mentargetkan penyelesaian proyek pembangunan tersebut dengan optimal dan tepat waktu. Dalam hal ini PT Maju Gemilang Mandiri adalah salah satu badan usaha yang ada di Jakarta yang bergerak dalam bidang proyek pembuatan bangunan, seperti proyek pembangunan perumahan, ruko, apartement, wisma, bank, hotel, sekolah, universitas, kantor, showroom, restoran, gereja, dan masih banyak lagi. Berdasarkan adanya kenyataan tersebut, maka saya sebagai penulis tertarik ingin mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengerjakan suatu proyek, hambatan-hambatan apa saja yang akan terjadi dalam pengerjaan proyek, serta membandingkan berapa besar laba maksimal yang didapat perusahaan jika waktu pengerjaan proyek dipercepat atau mengalami keterlambatan dari jangka waktu yang sudah ditentukan (tentunya karena adanya hambatanhambatan). Pada penulisan skripsi ini penulis menggunakan salah satu teknik perhitungan proyek yaitu dengan metode analisa network (PERT). Melihat pentingnya hal tersebut, maka saya sebagai penulis tertarik ingin mengambil pokok pembahasan mengenai mengetahui hubungan kerja dan mengatur waktu kerja pembangunan proyek untuk penulisan skripsi ini dengan mengambil judul “OPTIMISASI
WAKTU KERJA DENGAN ANALISA NETWORK (PERT)
PADA PT MAJU GEMILANG MANDIRI (STUDI KASUS : PROYEK RUMAH TINGGAL : VILLA GADING INDAH M14 – KELAPA GADING, JAKARTA UTARA” .
4
1.2
Batasan Masalah Dalam pembahasan skripsi ini yang dibahas adalah salah satu proyek PT MAJU GEMILANG MANDIRI yaitu pada proyek pembangunan rumah di VILLA GADING INDANG M14, KELAPA GADING, JAKARTA UTARA. Hal ini dilakukan karena keterbatasan waktu, biaya, dan kemampuan penulis, serta untuk dapat lebih memfokuskan pada satu titik permasalahan saja.
1.3
Identifikasi Masalah Masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain : •
Bagaimana mengetahui hubungan antara kegiatan / aktivitas satu dengan kegiatan / aktivitas lain dan bagaimana memutuskan kegiatan / aktivitas mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu dan kegiatan / aktivitas mana yang harus mengikuti yang lain?
•
Berapa lama perkiraan waktu untuk tiap aktivitas, dan berapa lama waktu
optimis, waktu pesimis, dan waktu realistis melalui jaringan tersebut? •
Bagaimana membuat jaringan yang menghubungkan keseluruhan aktivitas (cara membuat jalur kritis)?
1.4
Tujuan Penelitian •
Mengetahui hubungan antara kegiatan satu dengan kegiatan lainnya dan jika ada terjadi hambatan bagaimana untuk memutuskan hubungan kegiatan satu agar kegiatan lainnya tidak terjadi gangguan selama waktu pengerjaan.
•
Mengetahui berapa lama waktu (waktu optimis, waktu pesimis, dan waktu
realistis) dalam mengerjakan suatu proyek.
5
•
Menentukan jalur kritis pada pengerjaan suatu proyek dengan menggunakan metode analisa network (PERT) untuk dapat memanfaatkan waktu dengan seefesien mungkin.
1.5
Manfaat Penelitian Manfaat penelitian bagi perusahaan : •
Untuk mengetahui jalur kritis yang dapat digunakan oleh PT. Maju Gemilang Mandiri dalam mengerjakan proyek-proyek yang ada.
•
Perusahaan dapat mengoptimisasikan efektifitas dari kerja tiap karyawan dan dapat memanfaatkan waktu dengan seefesien mungkin, sehingga tidak ada waktu yang terbuang dalam pengerjaan suatu proyek.
•
Memberikan informasi sebagai masukan bagi perusahaan yang mungkin dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan kegiatan dalam membuat proyek berikutnya.
Manfaat penelitian bagi penulis : •
Penulis dapat belajar untuk memanage atau mengatur waktu dengan baik (bukan hanya mengatur waktu dalam suatu proyek tetapi juga belajar untuk mengatur waktu dari setiap kegiatan dengan baik).
•
Dapat memberikan pengetahuan tentang hambatan-hambatan apa saja yang sering terjadi dalam proses pengerjaan suatu proyek.
Manfaat penelitian bagi pembaca : •
Memberikan informasi, wawasan, dan pengetahuan dalam mengerjakan suatu proyek bangunan, bahwa didalamnya juga terdapat hambatanhambatan yang akan terjadi (baik dari pihak internal maupun eksternal).
6
•
Memberi masukan kepada pembaca yang ingin memanage waktu kerja (khususnya untuk kegiatan-kegiatan atau pekerjaan-pekerjaan yang cukup
kompleks dalam pengerjaannya) dengan baik.