PROMOSI PANTAI PELANG DI KABUPATEN TRENGGALEK JAWA TIMUR THE PROMOTION OF PELANG BEACH IN TRENGGALEK EAST JAVA Brilindra Pandanwangi1 1
Prodi S1 Desain Komunikasi Visual, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom
[email protected]
Asbtrak Pantai Pelang adalah Pantai yang eksotis dan menawan yang terletak di desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Kurangnya promosi terhadap Pantai Pelang membuat objek wisata ini hanya dikenal sebagai lokasi untuk rekreasi tanpa mengetahui kegiatan lain yang dapat dilakukan di Pantai Pelang, dan oleh sebab itu dibutuhkan strategi dan media promosi untuk memperkenalkan kegiatan yang dapat dilakukan di Pantai Pelang. Metode yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah observasi, studi literatur, dan wawancara. Data yang diperoleh kemudian dianalisa melalui analisis SWOT sebagai acuan untuk membuat strategi promosi Pantai Pelang. Strategi yang akan digunakan untuk promosi Pantai Pelang adalah paket wisata dan camping di Pantai Pelang. Media utama yang akan digunakan untuk promosi Pantai Pelang adalah event, sedangkan facebook, twitter, dan poster akan digunakan sebagai media pendukungnya. Promosi ini diharapkan dapat membantu Dinas Pariwisata Kabupaten Trenggalek dalam memperkenalkan Pantai Pelang. Kata Kunci : Pantai Pelang, Promosi, Trenggalek, Event, Paket Wisata. Abstract Pelang beach is exotic and charming beach located in the village Wonocoyo, district Panggul, Trenggalek, East Java. Lack of promotion of Pelang beach is one of the causes of Pelang beach is only known for recreational place without knowing another activity that can do in Pelang beach, and therefore required a strategy and media promotion to introduce Pelang beach. The method used in this thesis is observation, literature, and interview. The data is obtained and analyzed through a SWOT analysis as a reference to create a promotional strategy of Pelang beach. The strategy that will be used for the promotion of Pelang beach is a tour package and camping in Pelang beach. The main promotional media that will be used for the promotion of Pelang beach is an event, while the facebook, twitter and poster will be used as the supporting media. This promotion is expected to help the Department of Tourism Trenggalek in introducing Pelang beach. Keyword : Pelang beach, Promotion, Trenggalek, Event, Travel Package. 1. Pendahuluan Indonesia memiliki wilayah lautan yang lebih luas dibandingkan wilayah daratannya, itu artinya Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikelilingi oleh lautan. Lautan yang berada di sekitar wilayah Indonesia dapat dimanfaatkan untuk berbagai sektor, baik untuk urusan perdagangan, pemenuhan kebutuhan ekonomi, maupun tempat rekreasi. Lautan bagian pesisir yang menjadi tempat rekreasi kerap disebut dengan pantai. Pantai menjadi objek wisata yang menyenangkan bagi tiap orang yang jenuh dengan panorama kota setiap hari. Di pantai, setiap orang dapat mengekspresikan keinginan dan kebutuhan hatinya melalui objek alamnya maupun bentang budayanya. Pantai-pantai yang ada di Indonesia dapat digunakan sebagai lokasi pariwisata yang tepat untuk menghabiskan waktu liburan.
1
Pariwisata dapat memberikan keuntungan bagi semua pihak. Dari pariwisata penduduk sekitar tempat wisata dapat memperoleh penerimaan devisa yang akan mampu meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Namun sayangnya penyebaran wisatawan di seluruh tujuan wisata pantai di Indonesia belum sesuai dengan yang diharapkan. Kurangnya promosi menjadi salah satu sebab minimnya pengetahuan wisatawan mengenai kegiatan-kegiatan yang sebenarnya menarik untuk dilakukan di lokasi pariwisata. Untuk lebih meningkatkan perkembangan sektor pariwisata yang berada di wilayah Jawa Timur, maka Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggalek dengan berbagai upaya terus melakukan pengembangan-pengembangan terhadap objek wisata yang ada di wilayahnya. Salah satu objek wisata yang diharapkan dapat mendatangkan kontribusi dari sektor ekonomi adalan Pantai Pelang. Pantai Pelang menurut berbagai sumber merupakan pantai yang eksotis dan menawan yang terletak di sebelah barat daya kabupaten Trenggalek, atau lebih tepatnya berada di desa Wonocoyo, kecamatan Panggul. Seperti halnya tempat lain di wilayah Trenggalek yang penuh bukit dan gunung-gunung, Pantai Pelang juga diapit oleh dua bukit batu yang panorama alamnya mampu untuk memanjakan mata. Di sebelah timur pantai ada sebuah bukit kapur yang agak rendah dan tidak bernama, dan di sebelah barat pantai, ada pegunungan lain yang agak meninggi serta membujur dari arah utara, penduduk lokal pada umumnya menamai gunung di barat pantai ini sebagai bukit Jorok, atau gunung Jorok. Jorok dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki dua pengertian, yang pertama yaitu jorok yang berarti kotor, cemar, cabul, dan pengertian jorok yang kedua adalah menganjur (ke luar atau ke dalam). Karena gunung Jorok atau bukit Jorok memang menyembul menjadi tanjung kecil yang menyeruak ke laut. Gunung Jorok atau bukit Jorok, di samping menyuguhkan kehijauan pepohonan, juga memiliki mata air yang kemudian menjadi aliran sungai kecil yang mengalirkan air terjun dan jatuh, tepat di sebelah Pantai Pelang, sebagai air terjun. Air terjun yang jatuh dari gunung Jorok, dan menimpa bebatuan di bawahnya itu berwarna putih keperakan, sehingga mampu menciptakan pesona. Dan para wisatawan, pada umumnya pun beramai-ramai mandi atau sekedar membasuh bagian tubuh. Selain itu, Pantai Pelang, juga masih memiliki daya pikat yang lain, yang berupa sebuah gua atau orang lokal menyebutnya song dan sebuah pulau kecil dalam bentuk gundukan batu karang yang oleh para turis lokal disebut-sebut sebagai tanah lotnya Pantai Pelang. Bedanya, kalau Tanah Lot di Bali, ada campur tangan manusia dalam membentuk bangunan yang berupa Pura, namun pulau batu yang ada di Pantai Pelang lebih tampak artistik dan alami, dalam rerimbun daunan yang di atasnya dihuni oleh sekumpulan burung-burung bangau putih atau yang oleh penduduk lokal biasanya disebut sebagai manuk blekok. Dari gambaran di atas, jelas bahwa Pantai Pelang, sesungguhnya dapat dimanfaatkan potensi alamnya untuk menambah jumlah pengunjung. Pantai Pelang pernah mendapatkan Anugrah Wisata Nusantara Jawa Timur tahun 2012, namun pengunjung yang datang ke Pantai Pelang masih kalah dibandingkan pengunjung yang datang ke Pantai Karanggongso dan Pantai Prigi di Kabupaten Trenggalek. Oleh karena itu, aktivitas promosi, merupakan upaya yang sangat tepat, agar positioning Pantai Pelang lebih terangkat, dan lebih jelas sehingga potensi alamnya dapat dimanfaatkan oleh wisatawan secara maksimal dan benar-benar dapat dijual bukan sekedar kepada pasar masyarakat lokal. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimanakah strategi promosi yang diterapkan untuk mengajak kembali pengunjung agar datang ke Pantai Pelang?; 2) Bagaimana merancang promosi Pantai Pelang yang tepat untuk wisatawan di kota Surabaya agar kembali berkunjung ke Pantai Pelang? Tujuan dari perancangan promosi ini adalah: 1) Membuat strategi promosi yang diterapkan untuk mengajak kembali pengunjung agar datang ke Pantai Pelang; 2) Merancang media promosi yang tepat untuk wisatawan di kota Surabaya agar kembali berkunjung ke Pantai Pelang. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menekankan pada quality atau hal terpenting dari sifat suatu barang/jasa. Hal terpenting dari suatu barang atau jasa berupa kejadian/fenomena/ gejala sosial adalah makna dibalik kejadian tersebut yang dapat dijadikan pelajaran berharga bagi suatu pengembangan konsep teori. Pengunmpulan data didapatkan melalui observasi untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian, wawancara untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab, dan studi dokumentasi untuk mendukung dan menambah
2
kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian [16]. Data yang terkumpul kemudian dianalisis melalui analisis SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) [13]. 2. Dasar Teori Perancangan 2.1
Pemasaran
Pada tahun 2004 AMA merilis definisi terbaru mengenai pemasaran, yaitu pemasaran adalah fungsi organisasi dan serangkaian proses menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan nilai bagi para pelanggan, serta mengelola relasi pelanggan sedemikian rupa sehingga memberikan manfaat bagi organisasi dan para stakeholder nya [18]. Sebagaimana dikemukakan oleh Monle Lee & Carla Johnson [9] bauran pemasaran terdiri dari empat komponen utama: produk, tempat, harga, dan promosi. Jadi, promosi harus diseimbangkan dengan rancangan produk, metode, distribusi, dan harga untuk menciptakan bauran pemasaran menyeluruh yang akan dipertimbangkan para konsumen ketika mereka memilih sebuah produk. Tujuan dari promosi menurut Jaiz [4] yaitu: 1) Menginformasikan, maksudnya adalah menginformasikan pasar tentang produk baru, mengemukakan manfaat baru sebuah produk, menginformasikan pasar tentang perubahan harga, menjelaskan bagaimana produk bekerja, menggambarkan jasa yang tersedia, memperbaiki kesan yang salah, mengurangi ketakutan pembeli, membangun citra perusahaan; 2) Membujuk, maksudnya mengubah persepsi mengenai atribut produk agar diterima pembeli; 3) Mengingatkan, maksudnya agar produk tetap diingat pembeli sepanjang masa, mempertahankan kesadaran akan produk yang paling mendapat perhatian. Sedangkan bauran promosi menurut Jaiz [4] merupakan program komunikasi pemasaran total sebuah perusahaan yang terdiri dari iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan perusahaannya. 2.2
Segmentasi Pasar, Target Pemasaran, & Product Positioning
Segmentasi pasar menurut Monle Lee & Carla Johnson [9] bertujuan untuk memungkinkan satu pemasar merancang bauran pemasaran yang lebih tepat dalam menjawab kebutuhan para konsumen di segmen pasar tertentu. Satu segmen pasar terdiri dari individu, kelompok, atau organisasi dengan satu atau lebih karakteristik serupa. Segmen pasar ini dapat berupa kelompok etnik, wilayah geografis, atau negara tertentu. Metode-metode segmentasi sebuah pasar konsumen dapat dikelompokkan menjadi empat kategori: demografi (usia, jender, ukuran keluarga, tahap siklus keluarga, pendapatan, pendidikan, pekerjaan, agama, ras, kebangsaan), geografi (daerah, ukuran populasi, kepadatan, iklim), behavioristis (manfaat-manfaat yang dicari, penggunaan volume, loyalitas produk) dan psikografis (gaya hidup, kepribadian). Segera setelah para pemasar mengelompokkan konsumen atau pengguna potensial sebuah produk berdasarkan karakteristik serupa, mereka dapat melanjutkan ke tahap berikutnya yaitu target pemasaran. Cara pencapaian hal ini menentukan kandungan, rancangan, dan implementasi periklanan perusahaan. Dengan kata lain, bauran pemasaran bisa ditujukan untuk menjadikan produk menarik dan mudah didapatkan pada pasar sasaran di saat yang tepat dan di tempat yang tepat. Product Positioning merujuk pada berbagai keputusan dan kegiatan yang dimaksudkan untuk menciptakan dan mempertahankan konsep teertentu dari produk sebuah perusahaan dalam benak para pelanggan. Product Positioning adalah persepsi konsumen terhadap atribut produk bersangkutan berkenaan dengan merek pesaing. Untuk memosisikan produk baru atau memosisiulang produk yang telah ada, para pemasar perlu mengetahui bagaimana konsumen atau pembeli industri dalam pasar targetnya membayangkan produk dalam kategori terkait. 2.3
Strategi Media
Perencanaan media melibatkan koordinasi dari tiga tingkat perumusan strategi Monle Lee & Carla Johnson [9] yaitu: strategi pemasaran, strategi periklanan, dan strategi media. Strategi pemasaran keseluruhan memberikan dorongan dan arahan dalam pemilihan strategi periklanan maupun pemasaran. Strategi media terdiri dari empat kelompok kegiatan yang saling terkait: 1)
3
memilih khalayak sasaran, 2) memerinci tujuan-tujuan media, 3) memilih media dan saranasarananya, 4) pembelian media. Pemilihan media dibagi menjadi dua kelompok yaitu: media lini atas menurut Jaiz [4] adalah jenis iklan yang pemasangannya mengharuskan adanya pembayaran/komisi kepada biro iklan. Dimuat dalam media cetak (koran dan majalah), media elektronik (radio, TV dan bioskop), serta media luar ruang (papan reklame/billboard, dan angkutan/transit). Sedangkan media lini bawah adalah bentuk iklan yang tidak disampaikan/disiarkan melalui media massa, dan biro iklan tidak memungut komisi pembayaran atas pemasangannya/penyiarannya. 2.4
Pariwisata
Kata wisata menurut Muljadi [11] umumnya diartikan tour yang pada dasarnya adalah perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang berhubungan dengan daya tarik wisata dan perjalanan tersebut dilakukan secara sukarela serta tidak untuk mencari nafkah dan tinggal menetap Beberapa unsur pokok pariwisata menurut Richardson and Fluker dalam Pitana [12] yaitu: 1) Adanya unsur travel (perjalanan), yaitu pergerakan manusia dari satu tempat ke tempat lain; 2) Adanya unsur-unsur „tinggal sementara‟ di tempat yang bukan merupakan tempat tinggal biasanya; 3) Tujuan utama dari pergerakan manusia tersebut bukan untuk mencari penghidupan/pekerjaan di tempat yang dituju. Paket wisata menurut Muljadi [11] dapat diartikan sebagai suatu perjalanan wisata dengan beberapa tujuan wisata yang tersusun dari berbagai fasilitas jasa perjalanan tertentu dan terprogram dalam susunan acaranya dan dipasarkan kepada masyarakat dengan harga yang ditetapkan. Paket wisata yang sudah jadi dapat dipasarkan, langsung oleh biro perjalanan wisata itu sendiri atau melalui agen perjalanan wisata. 2.5
Prinsip-Prinsip Komposisi
Komposisi adalah pengorganisasian unsur-unsur rupa yang disusun dalam karya desain grafis secara harmonis antara bagian dengan bagian, maupun antara bagian dengan keseluruhan. Prinsip-prinsip komposisi diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Kesatuan merupakan salah satu prinsip yang menekankan pada keselarasan dari unsur-unsur yang disusun, baik dalam wujudnya maupun kaitannya dengan ide yang melandasinya. 2) Keseimbangan merupakan prinsip dalam komposisi yang menghindari berat sebelah atas suatu bidang atau ruang yang diisi dengan unsurunsur rupa. 3) irama adalah penyusunan unsur-unsur dengan mengikuti suatu pola penataan tertentu secara teratur agar diddapatkan kesan yang menarik. 4) Kontras di dalam suatu komposisi diperlukan sebagai vitalitas agar tidak terkesan monoton. 5) Fokus atau pusat perhatian selalu diperlukan dalam suatu komposisi untuk menunjukkan keharmonisan dalam membuat suatu fokus dilakukan dengan menjadikan segala sesuatu yang berada di sekitar fokus mendukung fokus yang telah ditentukan. 6) Proporsi adalah pandangan ukuran antara bagian dengan bagian dan antara bagian dengan keseluruhan [6]. 2.6
Elemen-Elemen Visual
Elemen-elemen visual di antaranya adalah: 1) Logo yang menurut Rustan [13] berasal dari bahasa Yunani logos, yang berarti kata, pikiran, pembicaraan, akal budi. Pada awalnya yang lebih populer adalah istilah logotype, bukan logo. 2) Tipografi menurut Klimchuk & Krasovec [4] diturunkan dari kata-kata Yunani typos (“impresi”) dan graphein (“menulis”). Tipografi adalah penggunaaan bentuk huruf untuk mengkomunikasikan secara visual suatu bahasa lisan. Oleh karena huruf dibentuk oleh budaya asal huruf, penggunaan huruf sebagai sarana tipografi adalah bagian dari bahasa visual suatu budaya. 3) Warna menurut Klimchuk & Krasovec [4] mengkomunikasikan secara psikologis dengan menciptakan suatu asosiasi mental. Asosiasi mental tehadap warna inilah yang menentukan persepsi seseorang tentang suatu objek atau lingkungan sekitarnya. 4) Ilustrasi menurut Kusrianto [6] definisinya adalah seni gambar yang dimanfaatkan untuk memberi penjelasan atas suatu maksud atau tujuan secara visual. Dalam perkembangannya, ilustrasi secara lebih lanjut ternyata tidak hanya berguna sebagai sarana pendukung cerita, tetapi dapat juga menghiasi ruang kosong. 5) Menurut salah satu teorinya, Hendratman [3]
4
mendefinisikan Layout adalah usaha untuk menyusun, menata atau memadukan unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar, table dll) menjadi media komunikasi visual yang komunikatif, estetik dan menarik
3. Konsep, Hasil, dan Media Perancangan 3.1
Konsep Perancangan
Konsep perancangan merupakan segala sesuatu yang melatarbelakangi penciptaan karya, dalam hal ini adalah Promosi Pantai Pelang di Kabupaten Trenggalek Jawa Timur. Pantai Pelang merupakan pantai yang memiliki kekuatan daya tarik objek wisata alam yang sangat baik sehingga bisa dimanfaatkan untuk camping bersama teman. Tujuan dari promosi Pantai Pelang adalah: 1) Secara umum dapat dikenal sebagai lokasi yang nyaman untuk camping; 2) Secara khusus dapat meningkatkan jumlah pengunjung melalui pendekatan karakter target audiens, media yang akan digunakan dan pesan yang akan disampaikan, yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah pengunjung di Pantai Pelang. 3.2
Konsep Komunikasi
Konsep ini dimaksudkan untuk menimbulkan kesadaran dari target audience untuk mengikuti kegiatan camping di Pantai Pelang. Pesan yang disampaikan harus dapat menyadarkan dan bisa mempengaruhi. Informasi hendaknya memuat pesan yang berguna sebagaimana diharapkan kebanyakan orang yang membutuhkan informasi. Promosi ini menggunakan pendekatan melalui gaya hidup dari target audience sehari-hari, yaitu remaja. Kegiatan berkumpul bersama teman-teman dan menghabiskan banyak waktu dengan gadget-nya merupakan pendekatan dari gaya hidup yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan promosi dengan menggunakan media yang sering mereka lihat sehari-hari sehingga pesan dapat disampaikan secara efektif. Agar pesan dapat tersampaikan secara efektif terhadap target audience, maka gaya persuasi yang digunakan disesuaikan dengan pendekatan gaya hidup dari target audience. Product benefit: Iklim yang masih alami, air laut yang jernih, akomodasi camping site, penduduk yang ramah, fasilitas memadai, kondisi jalan yang bagus, lokasi pemancingan , surfing, air terjun, Song kere, dan bukit Jorok. Pesan: Pesan yang disampaikan adalah informasi mengenai kelebihan dari Pantai Pelang serta melihat apa yang diingingkan oleh Costumer Insight, dengan pesan yang tepat kepada remaja saat ini. Pesannya adalah rekreasi dan bermalam di Pantai Pelang. Tageline: “sea, sand, camp” yang akan menjadi keyword dalam perancangan promosi ini. Keyword tersebut mempunyai maksud untuk mengatakan yang sangat penting kepada para calon pembeli dan disesuaikan dengan kegiatan yang dapat dilakukan di Pantai Pelang. 3.3
Konsep Kreatif Event yang dikemas melalui paket wisata merupakan strategi promosi untuk mengajak berkunjung kembali ke Pantai Pelang. Remaja perkotaan yang cenderung sibuk dengan segala aktivitasnya merupakan pendorong untuk mengadakan event ini. Keuntungan dari paket wisata diantaranya adalah menghemat waktu dan harga relatif rendah dibandingkan kalau mengurus sendiri serta pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian menjadi lebih sederhana. Paket wisata yang dibuat akan menawarkan nilai tambah untuk membuat target audience menjadi awareness (sadar) dan menimbulkan hasrat untuk mencari informasi lebih lanjut. Salah satu nilai tambah yang akan ditampilkan dalam promosi adalah transportasi bis gratis untuk menjemput dari tugu pahlawan di Surabaya, outbond di Pantai Pelang, konsumsi selama event, mengunjungi konservasi penyu, dan akomodasi camping site dengan peralatan camping yang sudah disiapkan di Pantai Pelang. Untuk periode awal, peserta dibatasi sebanyak 30 orang. Event ini akan dilaksanakan selama 2 hari 3 malam pada bulan Agustus bertepatan dengan perayaan 17 Agustus yang rutin diselenggarakan di Kecamatan Panggul Trenggalek pada tanggal 14-16 Agustus di hari Jumat-Sabtu-Minggu.
5
3.4
Hasil Perancangan
Berdasarkan konsep perancangan sebagaimana dikemukakan di atas, hasil perancangan promosi Pantai Pelang adalah sebagai berikut. 3.4.1 Konsep dan Elemen Visual Konsep visual hasil perancangan logo dan typeface Kabupaten Pamekasan terdiri dari: logo,layout, tipografi, dan warna. Logo yang di gunakan disini adalah perpaduan antara logogram dan logotype, dimana logo tersebut dibedah berdasarkan studi logo mengenai Pantai Pelang. Logo Pelang camp dibuat dengan mengambil bentuk dasar air terjun yang menjadi kharakteristik utama Pantai Pelang dan visual tenda untuk mengaitkannya dengan event.
Gambar 1. Logo Pelang Camp Layout yang dipilih memiliki unsur-unsur sebagai berikut: 1) Sequence/urutan. Sequence yang digunakan dalam promosi ini memiliki urutan baca dari atas ke bawah seperti huruf I. 2) Emphasis/penekanan. Kontras dibuat melalui berbagai cara. Salah satunya adalah melalui kontras warna yang akan digunakan dalam promosi ini. 3) Balance/keseimbangan. Keseimbangan yang digunakan dalam perancangan promosi ini menggunakan keseimbangan simetris yang dapat dicapai secara simetris dengan pencerminan dan dapat dibuktikan dengan tepat secara matematis. Kemudian ilustrasi akan disusun dengan format vertikal tengah. Vertikal dapat memberikan kesan aktif dan kesatuan. 4) Unity/kesatuan. Kesatuan diperoleh dari pesan dan elemen-elemen visual yang ditampilkan dalam desain promosi agar promosi menjadi efektif. Tipografi yang akan digunakan dalam promosi ini masuk ke dalam pengelompokan huruf Sans Serif dan Serif. Hurf Sans Serif memiliki sifat yang streamline, fungsional, dan kontemporer .Sifatnya kurang formal, sederhana, dan akrab. Serta keuntungannya sangat mudah dibaca dan cocok untuk huruf desain di layar computer. Promosi ini sebagai headline akan menggunakan huruf Gill Sans Ultra Bold. Gill Sans termasuk dalam kategori huruf Sans Serif. Gill Sans mudah digabung dengan typeface lain. Salah satu huruf serif yang bisa digabung dengan Gill Sans adalah Garamond. Garamond adalah huruf serba bisa, bisa dipasang untuk apa saja. Garamond akan digunakan sebagai subheadline. Sedangkan untuk amplifikasi akan menggunakan tipografi dari kategori Sans Serif yaitu Arial. Headline-Gill Sans Ultra Bold ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890 Subheadline-Garamond ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890 Amplifikasi-Life‟s A Beach ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890
6
Warna yang digunakan digunakan pada promosi ini merupakan warna yang dipeoleh berdasarkan moodboard target audience. Yaitu warna kuning, merah, dan biru. Warna primer tersebut tersebut kemudian dibuat gradasinya untuk menjadi pilihan warna dalam visualisasi karya.
000C 100M 100Y 000K
000C 100M 100Y 000K
100C 100M 000Y 000K
Karakter dan simbolisasi warna: 1) Kuning berasosiasi pada sinar matahari. Mempunyai karakter terang, gembira, ramah, supel, riang, cerah, dan hangat. Kuning melambangkan kecerahan, kehidupan, kemenangan, kegembiraan, dan kemeriahan. 2) Merah berasosiasi pada api dan panas. Mempunyai karakter kuat, cepat, enerjik, semangat, gairah, berani, positif, dan merangsang. 3) Biru mempunyai asosiasi pada air, laut, dan langit. Mempunyai karakter dingin, tenang, mendalam, tapi cerah. Biru melambangkan perdama 3.5
Media Penerapan
Media utama yang akan digunakan dalam promosi ini agar pengunjung kembali datang ke Pantai Pelang adalah promotional events agar pesan yang disampaikan bisa dirasakan secara langsung sehingga dapat menciptakan opini publik. Alasan lain memilih event karena berdasarkan analisis wawancara yang dilakukan dengan pengunjung Pantai Pelang, banyak wisatawan yang mengharapkan adanya suatu event di Pantai Pelang. Jadi Pantai Pelang tidak hanya terkenal berdasarkan keindahan alamnya saja namun juga camp site nya. Untuk media publikasi, advertensi yang digunakan akan menggunakan media poster, flyer, stiker mobil, dan media internet seperti facebook, twitter, dan iklan di website. Tujuannya adalah untuk memberi tahu sekaligus terjadi pembelian yang potensial Publicity items melalui barang-barang souvenir seperti T-shirt, gantungan kunci, cangkir, pembatas halaman buku, pin, dan stiker. Semua cindera mata akan dijadikan satu dalam tas yang diberikan pada peserta camping pada saat akhir acara.
Gambar 2. Event Pelang camp
7
Gambar 3. Media Pendukung 4.
Kesimpulan dan Saran
Tugas akhir ini dibuat untuk menambah kekurangan media promosi pada Pantai Pelang, agar lebih sistematis, komunikatif, dan tepat sasaran. Selain itu, perancangan visual dibuat untuk mempromosikan Pantai Pelang kepada masyarakat di Surabaya agar memilih Pantai Pelang sebagai alternatif dalam menghabiskan waktu untuk rekreasi sekaligus berkemah. Dengan adanya perancangan strategi promosi diharapkan akan banyak wisatawan yang awareness dan datang untuk camping di Pantai Pelang serta menghasilkan keuntungan tersendiri bagi pemerintah Kabupaten Trennggalek, untuk mempercepat pembangunan dan menyejahterakan kehidupan masyarakat. Dalam perancangan strategi promosi ini penulis seharusnya mengetahui fungsi dan jangkauan dari setiap media promosi yang telah dipilih untuk memaksimalkan keefektifan penggunaaannya. Daftar Pustaka [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [13] [14] [15] [16] [17]
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Cetakan pertama Edisi IV. Jakarta: Gramedia. Echols, John M & Shadily, Hasan. (2003). Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: Gramedia. Hendratman, Hendi. (2014). Computer Graphic Desain, Cet.2. Bandung: Informatika. Jaiz, Muhammad. (2014). Dasar-Dasar Periklanan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Kusrianto, Adi. (2004). Tipografi Komputer untuk Desainer Grafis. Yogyakarta: Andi. Kusrianto, Adi. (2009). Pengantar Desain Komunikasi Visual Ed. II. Yogyakarta: Andi. Kartajaya, Hermawan dan Yuswohady (2005). Attracting Tourists Traders Inventors. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Klimchuk, Marianne Rosner & Krasovec, Sandra A. (2007). Desain Kemasan. Jakarta: Erlangga. Lee, Monle & Johnson Karla. (2007). Prinsip-Prinsip Pokok dalam Perspektif Global Ed.1, Cet.2. Jakarta: Kencana. Lewis, Garth. (2009). 2000 Color Combination. The United Kingdom. Batsford. Muljadi, A.J. (2010). Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta: Rajawali Pers. Pitana, I Gde & Diarta, I Ketut Surya. (2009). Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: Andi. Rangkuti, Freddy. (2011). SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia. Rustan, Surianto. (2009). Mendesain Logo. Jakarta: Gramedia. Rustan, Surianto. (2009). Layout, Dasar & Penerapannya. Jakarta: Gramedia. Satori, Djam‟an & Komariah, Aan. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sanyoto, Sadjiman Ebdi. ( 2009). Nirmana (Dasar-Dasar Seni dan Desain). Yogyakarta: Jalasutra. Tjiptono Fandy, Chandra Gregorius, Adriana Dedi. (2008). Pemasaran Strategik. Yogyakarta: Andi.
8