PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PALAPA : PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR SKALA PIKOHIDRO UNTUK DESA TERTINGGAL BIDANG KEGIATAN PKM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Disusun Oleh Taufik Rossal Sukma (T. Elektro/13205135/2005)
: Ketua
Anas Fauzi (T. Elektro/13205165/2005)
: Anggota
Karinta Utami (T. Lingkungan/15307090/2007)
: Anggota
Testantoro Randi Putra (T. Elektro/13205112/2005)
: Anggota
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BANDUNG 2008
HALAMAN PENGESAHAN USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA 1. Judul Kegiatan
: PALAPA : PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR SKALA PIKOHIDRO UNTUK DESA TERTINGGAL
2. Bidang Kegiatan
: PKM
Pengabdian
Pada
Masyarakat
(PKMM) 3. Bidang Ilmu
: Teknologi dan Rekayasa
4. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap
: Taufik Rossal Sukma
b. NIM
: 13205135
c. Jurusan
: Teknik Elektro
d. Perguruan Tinggi
: Institut Teknologi Bandung
e. Alamat Tinggal (sementara)
: Jalan Tamansari Atas Gg. Karyalaksana No 24/59 RT 02/14 Bandung
f. Alamat email 5. Anggota Pelaksana Kegiatan
:
[email protected] : 3 (tiga) Orang
6. Dosen Pembimbing a. Nama Lengkap dan Gelar
: Ir. Nanang Haryanto, MT.
b. NIP
: 131803254
i
7. Biaya Kegiatan Total Dana Realisasi Proposal 8. Jangka Waktu Pelaksanaan
: Rp 6.000.000,00 : Juni 2008 – Februari 2009
Bandung, 22 September 2008
Menyetujui, Ketua Program Studi Teknik Elektro
( DR. Ir. Eniman Yunus Syamsuddin ) NIP. 131 472 352
Ketua Pelaksana Kegiatan
(Taufik Rossal Sukma) NIM. 132 05 135
Kepala Biro Kemahasiswaan
Dosen Pembimbing
(Drs. Djaji S. Satira, M.Si)
(Ir. Nanang Haryanto, MT.)
NIP. 130 914 320
NIP. 131803254
ii
DAFTAR ISI Halaman Halaman Pengesahan
i
Daftar Isi
iii
A. Judul Kegiatan
1
B. Latar Belakang Masalah
1
C. Perumusan Masalah
3
D. Tujuan Program
3
E. Luaran Yang Diharapkan
4
F. Kegunaan Program
4
G. Gambaran Umum Masyarakat
5
H. Metode Pelaksanaan Program
8
I. Jadwal Kegiatan Program
17
J. Nama dan Biodata Ketua serta Anggota Kelompok
18
K. Nama dan Biodata Dosen Pembimbing
19
L. Biaya
20
M. Lampiran - Lampiran
22
Lampiran 1: PLTA Skala Pikohidro
22
Lampiran 2: Foto Daerah Sasaran dan Sungai
27
Lampiran 3: Rencana Pemberdayaan Masyarakat
29
Lampiran 4: Biodata Ketua dan Anggota Kelompok
34
Lampiran 5: Biodata Dosen Pembimbing
42
Lampiran 6: Surat Pernyataan Kesediaan Bekerja Sama
43
iii
1
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
A. Judul Kegiatan PALAPA
:
PEMBANGKIT
LISTRIK
TENAGA
AIR
SKALA
PIKOHIDRO UNTUK DESA TERTINGGAL B. Latar Belakang Masalah Listrik merupakan salah satu bentuk dari energi yang vital peranannya bagi kehidupan manusia. Energi listrik digunakan diantaranya untuk penerangan (lampu), kepentingan komunikasi (radio, televisi, internet, dan sebagainya), penunjang kegiatan pendidikan, penopang kegiatan kerja, kegiatan rumah tangga, dan sebagainya. Setiap saat, seiring dengan kemajuan zaman, kebutuhan akan energi listrik semakin meningkat. Penyebab meningkatnya kebutuhan listrik tersebut adalah pertambahan jumlah manusia di bumi, penemuan berbagai alat – alat yang menggunakan listrik sebagai sumber energinya, dan kecenderungan otomatisasi segala sesuatu yang tentu saja memerlukan energi listrik. Kebutuhan terhadap energi listrik ini disebut sebagai beban yang dinyatakan dalam besaran Watt (KiloWatt, MegaWatt, GigaWatt). Beban listrik tersebut disuplai oleh beberapa pembangkit listrik yang tersebar di Indonesia dan mayoritas berada di Pulau Jawa. Pembangkit listrik yang dikembangkan di Indonesia diantaranya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu / Angin (PLTB), Pembangkit LIstrik Tenaga Nuklir (PLTN), dan Pembangkit Litrik Tenaga Mikrohidro
2
(PLTMH). Listrik yang dihasilkan oleh beragam pembangkit tersebut disatukan ke dalam suatu sistem jaringan dan pada akhirnya disalurkan ke pengguna (masyarakat). Kebutuhan total daya listrik untuk Jawa – Bali adalah sekitar 17,5 Giga watt (Ahmad Daryoko – Ketua SP PLN, September 2008). Beragam pembangkit listrik, seperti disebutkan sebelumnya, mencoba untuk memenuhi
kebutuhan
daya
listrik
tersebut.
Statistik
yang
ada
menunjukkan bahwa total kapasitas daya yang dihasilkan oleh pembangkit adalah sekitar 20,5 Giga Watt. Akan tetapi, pada kenyataannya kebutuhan tersebut tidak mampu terpenuhi oleh pembangkit listrik yang ada. Surplus 3 Giga Watt tersebut menjadi tak berarti karena adanya pembangkit yang mengalami kerusakan, perawatan, dan sebagainya sehingga tidak mampu beroperasi optimal. Akibatnya, masih sering terjadi pemadaman listrik bergilir. Selain itu, banyak daerah di Indonesia yang belum tersentuh oleh jaringan listrik negara. Selain permasalahan kapasitas pembangkit, hal lain yang mengemuka dalam bidang energi listrik di Indonesia adalah ketimpangan penyebaran listrik. Kebutuhan beban yang terpusat di Pulau Jawa mengakibatkan pembangkit – pembangkit banyak dibangun di Pulau Jawa. Akibatnya, daerah di luar Pulau Jawa mengalami krisis energi listrik. Permasalahan lain yang timbul, bahkan di Pulau Jawa sendiri, adalah terdapat banyak wilayah yang sulit terjangkau akses jaringan listrik. Misalnya, pada beberapa daerah di Jawa Barat seperti di Kabupaten Garut bagian selatan, Kabupaten Cianjur bagian selatan, Sukabumi aelatan, dan sebagian Tasikmalaya selatan. Jawa Barat memiliki 92 desa yang belum teraliri listrik dari total 5.305 desa (PLN Distribusi Jabar, Maret 2006). Pemerintah melalui PLN telah berusaha mengatasi hal tersebut. Namun, tentu saja hal tersebut merupakan sesuatu yang berat dan membutuhkan kerja keras berbagai pihak yang akhirnya berimplikasi pada jangka waktu yang semakin lama. Oleh karena itu, diperlukan upaya – upaya
lain
diluar
yang dilakukan
pemerintah
untuk
mengatasi
3
permasalahan listrik tersebut. Untuk itulah kegiatan Palapa : Pembangkit Listrik Tenaga Air Skala Pikohidro untuk Desa Tertinggal ini diadakan, dengan harapan mampu memberi solusi konkrit terhadap permasalahan listrik di Indonesia. C. Perumusan Masalah Bagaimana menyikapi permasalahan masyarakat di daerah pedalaman yang belum memperoleh listrik (penerangan) dan bagaimana meningkatkan pengetahuan masyarakat (proses transfer ilmu) melalui instalasi pembangkit listrik tenaga air skala pikohidro untuk desa tertinggal. D. Tujuan Program 1. Melakukan instalasi / pemasangan pembangkit listrik tenaga air skala pikohidro (5 Kilo Watt) untuk desa tertinggal yang sederhana dan dapat ditiru oleh masyarakat. 2. Memberikan kesempatan kepada masyarakat desa tertinggal (terutama pelajar) untuk mengoptimalkan kegiatan di malam hari (membaca / belajar). 3. Melakukan transfer ilmu pengetahuan meliputi hal – hal yang terkait dengan instalasi / pemasangan pembangkit listrik tenaga air skala pikohidro, manajemen organisasi masyarakat, dan manajemen administrasi – keuangan masyarakat. 4. Meningkatkan taraf perekonomian warga secara umum dan khususnya bagi warga yang menjadi tim pengelola pembangkit listrik.
4
E. Luaran Yang Diharapkan 1. Instalasi pembangkit listrik tenaga air skala pikohidro berikut sistem transmisi dan distribusinya berhasil dipasang. 2. Masyarakat yang menjadi sasaran program memiliki organisasi yang mampu mengelola penggunaan listrik dari pembangkit listrik tenaga air skala pikohidro secara mandiri. 3. Masyarakat
mengetahui
(tercerdaskan)
mengenai
instalasi
pembangkitan listrik, sistem manajemen organisasi, dan administrasi keuangan kemasyarakatan. 4. Tercipta kampung / desa binaan yang mandiri dalam pengadaan listrik, terberdayakan potensi pengetahuan, ekonomi (pertanian), dan sosial kemasyarakatannya. F. Kegunaan Program 1. Masyarakat yang menjadi sasaran program dapat menikmati energi listrik, terutama untuk penerangan. 2. Masyarakat mendapatkan pengetahuan mengenai bidang instalasi pembangkit listrik, sistem transmisi – distribusi sederhana, dan juga pengetahuan
dalam
mengelola
(manajemen)
organisasi
kemasyarakatan 3. Meningkatkan kegiatan masyarakat di malam hari untuk membaca / belajar (lebih produktif). 4. Memberdayakan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum melalui adanya sistem iuran listrik yang dikelola oleh warga. 5. Mempercepat kemajuan daerah setempat dan sekitarnya (desa – desa sekitar mampu meniru sistem yang diterapkan).
5
G. Gambaran Umum Masyarakat Daerah yang menjadi sasaran kegiatan kami adalah Kampung Awilega, Cilutung, dan Sawah kiara yang termasuk ke dalam wilayah Desa Jayamukti, Kecamatan Cihurip, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ketiga kampuug di desa tersebut memiliki populasi sekitar 100 kepala keluarga (KK) yang mayoritas bekerja sebagai petani (bersawah dan berkebun). Masyarakat disana secara umum mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari (pangan – papan) dari hasil pertanian dan perkebunan.Namun, keadaan ekonomi masyarakatnya masih rendah yang ditandai dengan minimnya perputaran uang (sulit mencari uang). Mayoritas penduduk ketiga kampung yang terletak di Desa Jayamukti tersebut belum memiliki jaringan listrik dari negara (PLN) sehingga sampai saat ini mereka belum dapat menikmati kemudahan dari adanya listrik. Hanya sekitar 5 KK (rumah) dari 100 KK di ketiga kampung tersebut yang telah memiliki jaringan listrik PLN. Sebanyak 95 KK sisanya belum memperoleh jaringan listrik karena ketidakmampuan secara finansial untuk mengadakan pemasangan jaringan listrik dari PLN. Ketiadaan listrik tersebut menghambat kemajuan dari dareah tersebut. Efek yang dapat dirasakan adalah waktu kegiatan produktif masyarakat yang terbatas di siang hari, pelajar yang tidak nyaman membaca / belajar di malam hari, kerawanan sosial seperti pencurian, dan pada akhirnya adalah ketertinggalan secara sosial – ekonomi – teknologi yang kelak dapat terjadi pada daerah tersebut. Masyarakat Desa Jayamukti mayoritas memeluk agama Islam dan secara umum merupakan masyarakat yang religius. Hal ini ditandai dengan rutinnya pelaksanaan solat berjamaah di mesjid atau pun di langgar (mushola) dan juga adanya pengajian rutin harian bagi anak – anak / remaja serta pengajian mingguan bagi ibu – ibu / bapak – bapak. Desa Jayamukti terletak sekitar 100 km dari ibu kota Kabupaten Garut yang dapat ditempuh dalam waktu 3 jam dan terletak sekitar 180 km dari Kota Bandung yang dapat ditempuh dalam waktu 5 jam. Kontur
6
daerahnya berbukit – bukit, banyak terdapat areal persawahan dan perkebunan. Akses jalan menuju ketiga kampung tersebut hanya memungkinkan ditempuh melalui sepeda motor atau berjalan kaki sejauh lebih kurang 2 km dari pusat desa. Berikut adalah gambaran umum demografi Desa Jayamukti, Kecamatan Cihurip, Kabupaten Garut, Jawa Barat : Deskripsi Desa Jayamukti 1. Umum Luas :180.408 Ha Batas Desa Utara : Kabupaten Bandung Selatan : Kecamatan Pameungpeuk, Garut Timur : Kabupaten Garut Barat : Kabupaten Garut Orbitasi Jarak ke kecamatan Cihurip :10 Km Jarak ke kabupaten Garut :100 Km Wilayah administrasi Pemerintahan Desa Jumlah RW : 4 RW/Dusun Jumlah RT : 24 RT 2.
Potensi SDA Topografi / Bentang Alam Curah Hujan Lahan Pertanian Ladang Persawahan Lahan Ladang / Kebun Lahan kosong Tegalan Lahan Gembala Lahan Hutan
: Perbukitan : 3.500 mm/tahun : 64.597 Ha : 25.597 Ha : 39.000 Ha : 36.422 Ha : 43,% : 33,6 % : 23,1 %
7
Hasil Pertanian dan Ladang Tabel 1 : Hasil Pertanian dan Ladang
Produk Padi Kedelai Kacang tanah Jagung Ubi kayu Kelapa Kopi Cengkeh Jahe Vanili Pala Lada Pisang Mangga TOTAL
3.
Produktivitas (ton/tahun) 195.600 0,5 10.000 1.000 2.000 23.023 8.000 1.200 15.000 0,5 0,5 0,2 35.331 5 291.159,2
% 67,18 0,0002 3,43 0,34 0,64 7,97 2,75 0,41 5,15 0,0002 0,0002 0,0001 12,13 0,0017
Potensi SDM a. Jumlah Penduduk Tabel 2 : Jumlah Penduduk
Jenis kelamin Laki-Laki Perempuan
Jumlah (orang) % 1.811 50,79 1.755 49,21 3.566 (dalam 160 KK)
Total b. Pendidikan Penduduk
Tabel 3 : Pendidikan Penduduk
Kondisi SD SLTP SLTA
Jumlah (orang) 1.086 376 185
% 62,23 21,54 10,6
8
Akademi Pondok Pesantren Putus Sekolah Total
20 20 58 1.745
1,15 1,15 3,32
c. Mata Pencaharian Penduduk Tabel 4 : Mata Pencaharian Penduduk
Kondisi Buruh Tani Pedagang Pengerajin Pensiunan PNS Guru Swasta Sopir Total
Jumlah (orang) 680 27 39 15 12 7 11 791
% 85,91 3,41 4,93 1,89 1,52 0,88 1,39
d. Agama Penduduk Tabel 5 : Agama Penduduk
Agama Islam Kristen Total
Jumlah (orang) 3.429 2 3.431
% 99,94 0,06
H. Metode Pelaksanaan Program Merujuk pada bagian tujuan di atas, secara umum ada dua sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan ini, yaitu memberikan listrik secara kontinu kepada masyarakat di Kampung Awilega, Cilutung, dan Sawah kiara. Listrik tersebut dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) skala pikohidro ( <5 Kilo Watt) dan pemberdayaan masyarakat melalui transfer ilmu pengetahuan baru kepada masyarakat agar kelak mencapai kemajuan dalam bidang sosial – ekonomi.
9
Oleh karena itu, terdapat dua metode kerja terkait dengan instalasi pembangkit
listrik
dan kegiatan
pemberdayaan / pengembangan
masyarakat. Pada dasarnya, kedua kegiatan tersebut saling terintegrasi dan saling mendukung. Namun, agar lebih mudah dipahami, maka metode pelaksanaan kegiatan akan diuraikan dalam dua bagian. 1. Instalasi PLTA Skala Pikohidro Prinsip
dasar
PLTA
skala
pikohidro
ini
adalah
dengan
membendung / membuat aliran air dari sungai dan mengalirkannya ke dalam pipa. Air yang keluar dari ujung pipa tersebut diarahkan ke sudu turbin (kincir) hingga kincir berputar. Poros turbin dihubungkan dengan puli (pulley) ukuran besar yang juga terhubung dengan puli kecil menggunakan V- belt. Puli kecil tersebut dibuat satu poros (satu kopel) dengan generator. Saat turbin berputar oleh tenga air, generator pun akan berputar dan terciptalah energi listrik. Berikut adalah skema dari sistem PLTA skala pikohidro :
Gambar 1 : Skema Sistem PLTA Skala Pikohidro / Mikrohidro
Langkah awal yang telah kami lakukan adalah melakukan survey wilayah di Jawa Barat yang belum tersentuh listrik. Informasi tersebut
10
kami peroleh dari data yang ada di PLN distribusi Jawa Barat (melalui internet) dan juga masukan dari orang – orang yang mengetahui daerah yang belum mendapat listrik. Setelah
melakukan
survey
dan
melakukan
pertimbanga-
pertimbangan kebutuhan, jarak, dan biaya, maka ditetapkanlah daerah yang akan diinstalasi PLTA skala pikohidro adalah Kampung Awilega, Cilutung, dan Sawah Kiara di Desa Jayamukti, Kecamatan Cihurip, Kabupaten Garut. Untuk melakukan pekerjaan pembangunan instalasi pembangkit hingga sistem distribusi ke rumah – rumah warga, kami bekerja sama dengan warga setempat. Kesepakatan ini diperoleh setelah mengadakan forum / musyawarah antara kami (mahasiswa) dengan warga. Kesepakatan yang dicapai adalah mengenai bantuan tenaga kerja dari warga, jam kerja, penggunaan lahan warga untuk pembangkit, dan penggunaan sumber daya alam (pasir, batu) yang dapat digunakan untuk mendukung pembangunan pembangkit listrik. Secara garis besar, pembangunan pembangkit listrik ini terbagi dalam tiga tahap : a. Tahap I : Pembangunan Bendungan dan Penampung Air (Penstock) Bendungan dan saluran penampung air dibuat di samping sungai utama. Tinggi bendungan adalah sekitar 5 meter yang berfungsi melindungi turbin – generator dari limpahan air sungai saat musim hujan (banjir). Sementara dimensi saluran air / penstock adalah sekitar 10 x 2 x 1 meter (panjang, lebar, tinggi). Penstock ini berfungsi menampung air sungai yang telah dibelokkan dan mengalirkannya menuju pipa pemfokus aliran air. Bahan – bahan untuk pembangunan bendungan dan saluran air adalah berupa pasir sungai, batu – batuan sungai, semen, air, serta bronjong (kerangkeng kawat). Proses pengerjaannya dilakukan gotong – royong antara warga dan mahasiswa selaku panitia.
11
b. Tahap II : Pembangunan Sistem Pembangkit Setelah bendungan selesai, maka dilakukan pemasangan pipa (pemipaan). Ujung pipa diletakkan di ujung bendungan, sementara ujung yang satu lagi diarahkan ke sudu turbin menggunakan nozzle (peloksok) sebagai media pemfokus aliran air agar air keluar dari pipa lebih cepat dan tekanan per luas area sudu dapat lebih besar. Langkah selanjutnya adalah pembangunan dudukan turbin dan generator. Dudukan tersebut dibuat menggunakan coram semen pada beton. Setelah dudukan selesai, as turbin, turbin, pulley, V- belt dan generator dipasang pada posisinya masing – masing. Selanjutnya air dari bendungan dialirkan ke dalam pipa untuk menguji coba putaran turbin, pulley, dan generator. Apabila tidak terjadi masalah, maka akan dialnjutkan. Keluaran dari generator adalah listrik bolak – balik (AC) yang disalurkan melalui konduktor. c. Tahap III : Transmisi dan Distribusi Listrik ke Warga Keluaran berupa listrik dari generator disalurkan menggunakan kawat konduktor (disebut kabel setelah dibungkus isolator). Jaringan dari pusat pembangkit ke pusat (rumah) daya disebut sebagai transmisi. Rumah daya yang akan digunakan adalah mesjid. Rumah daya tersebut bertindak seperti gardu induk yang mengatur pembagian listrik ke rumah – rumah. Setelah jaringan transmisi terbentuk, selanjutnya adalah pembangunan jaringan distribusi, yaitu penyaluran listrik dari rumah daya ke rumah – rumah masyarakat. Sistem distribusi tersebut akan berakhir di lampu – lampu yang terpasang di rumah warga.
12
Diagram blok pembangunan pembangkit listrik adalah sebagai berikut :
Gambar 2 : Diagram Blok Pembangunan Pembangkit
13
Pembagian daya (watt) kepada masing – masing KK akan ditentukan melalui musyawarah mufakat antara kami (mahasiswa) bersama warga. Target awal pembangkit mampu menghasilkan daya sekitar 2 kilo watt dan mampu digunakan oleh 90 KK. Setiap lampu yang digunakan oleh warga, akan dikenakan iuran yang besarnya akan disepakati bersama – sama kemudian. 2. Pemberdayaan
/
Pengembangan
Masyarakat
(Community
Development) Pengadaan energi listrik melalui PLTA pikohidro diharapkan menjadi pemicu bagi pengembangan masyarakat di bidang sosial dan ekonomi. Energi listrik yang kelak masyarakat peroleh hendaknya mampu digunakan dengan bijak (terutama untuk penerangan) dan mampu dikelola dengan baik. Oleh karena itu, terdapat beberapa hal yang akan dilakukan oleh kami terkait dengan pengembangan masyarakat sekitar selaku penerima. Semua hal tersebut merupakan kegiatan transfer ilmu pengetahuan dalam bentuk diskusi / musyawarah antara masyarakat dan kami dari pihak mahasiswa. Kegiatan – kegiatan tersebut adalah : a. Musyawarah / Urun Rembug Masyarakat – Mahasiswa Penyampaian keinginan kami untuk membangun PLTA skala pikohidro di Kampung Awilega, Cilutung, dan Sawah Kiara dilakukan dengan pendekatan – pendekatan kepada tokoh dan warga kampung tersebut. Inti dari dialog yang dilakukan adalah penyadaran kepada warga akan pentingnya energi listrik yang dapat digunakan untuk penerangan dan keperluan sosial – ekonomi lainnya. Penyadaran tersebut dilakukan karena kami menilai masyarakat setempat umumnya tidak merasa terganggu dengan tidak adanya listrik dan merasa nyaman dengan keterbelakangan yang mereka alami.
14
Diskusi lain yang akan dilakukan adalah mengenai teknis pelaksanaan kerja pembangunan bendungan, instalasi pembangkit, dan sistem transmisi – distribusi, serta sistem iuran yang akan diterapkan. Semua hal tersebut dimusyawarahkan
bersama
antara
warga
dengan
kami
selaku
fasilitatornya. Hal tersebut pada dasarnya bertujuan membiasakan iklim berdiskusi untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menggunakan akal sehat dan logika yang baik. b. Pembentukan Panitia Pengelola PLTA Palapa dari pihak warga Kami menyadari bahwa kami tidak dapat seterusnya melakukan bimbingan dan pengontrolan kepada warga terkait instalasi pembangkit listrik dan pengelolaannya. Oleh karena itu, kami segera menyusun kepanitiaan untuk mengelola pembangkit listrik tersebut yang berasal dari kalangan warga sendiri. Penyusunan kepanitiaan warga tersebut dilakukan melalui musyawarah di antara warga sehingga keputusan yang diambil merupakan keputusan bersama dan dapat ditaati. Struktur kepanitiaan tersebut minimal terdiri dari seorang ketua,, seorang bendahara, beberapa orang tim teknis pembangkit listrik, dan hubungan masyarakat. c. Pelatihan Manajemen Organisasi Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah memberikan pelatihan kepada Panitia pengelola PLTA Palapa dari pihak warga. Materi yang diberikan ada beberapa bagian, yaitu : • Penjelasan struktur kepengurusan Panitia Palapa warga, hak dan kewajiban setiap pengurus. • Penyusunan tata tertib pengelolaan listrik PLTA Palapa dan tata tertib kepengurusan (sanksi dan hadiah / reward). • Mekanisme pengambilan keputusan bersama. • Kriteria kepemimpinan dan bagaimana menjadi pemimpin . manajer yang baik.
15
• Mekanisme regenarasi struktur kepengurusan panitia pengelola dari warga. Pelatihan tersebut dibuat dalam bentuk dialog bersama
secara
kekeluargaan disertai tanya jawab dan pemberian modul sederhana sebagai media pengingat. d. Pelatihan Manajemen Adiministrasi – Keuangan Warga yang mendapatkan listrik dari PLTA Palapa akan diusahakan membayar iuran per bulan yang besarnya disepakati bersama. Hal ini diperlukan untuk kepentingan bersama, terkait dengan kebutuhan pemeliharaan alat – alat, penggantian suku cadang, dan insentif bagi panitia pengelola dari warga. Oleh karena itu, dilakukan pelatihan terkait dengan hal – hal sebagai berikut : • Mekanisme penentuan besar iuran warga dan sistem penarikannya. • Mekanisme pembuatan laporan keuangan harian dan bulanan serta tata cara pelaporannya. • Penentuan alokasi penggunaan dana iuran yang terkumpul untuk kepentingan perawatan, penggantian suku cadang, dan insentif panitia pengelola. Pelatihan tersebut dibuat dalam bentuk dialog bersama
secara
kekeluargaan disertai Tanya jawab dan pemberian modul sederhana sebagai media pengingat e. Pelatihan Teknis Pembangkit Listrik Permasalahan yang terkait dengan teknis pembangkit listrik menjadi hal yang vital dalam kegiatan ini. Oleh karena itu, kami melakukan pelatihan seputar hal yang bersifat teknis dengan harapan warga setempat mampu melakukan perawatan alat dengan baik dan dapat melakukan perbaikan standar jika terjadi kerusakan. Materi yang disampaikan adalah mengenai : • Mekanisme pemilihan lokasi pembangkit listrik, kriteria lokasi yang cocok.
16
• Penentuan potensi energi listrik dari bentang alam yang ada, menghitung secara sederhana daya listrik yang mampu dihasilkan. • Pengertian listrik, cara kerja generator sebagai pengubah energi mekanik menjadi energi listrik. • Mekanisme pemasangan sistem transmisi dan distribusi. • Sistem proteksi (perlindungan) dari pembangkit dan jalur transmisi – distribusi terhadap gangguan yang mungkin terjadi. • Tata cara perawatan generator, turbin, dan sebagainya serta pembelian suku cadang. f. Kegiatan Pengajian Anak – Anak dan Remaja Untuk mendukung proses transfer pengetahuan, maka anak – anak dan remaja pun dilibatkan melalui kegiatan pengajian yang kami lakukan di malam hari. Hal tersebut menjadi penting karena anak – anak / remaja merupakan genrasi penerus yang kelak akan memikul tanggung jawab terhadap kemajuan daerah tersebut. Kegiatan pengajian / mentoring kami pilih karena menyesuaikan terhadap budaya religius yang tertanam di desa tersebut. Alur kerja dari pengembangan masyarakat yang telah kami rancang terdapat dalam bagian lampiran.
17
I. Jadwal Kegiatan Program Tabel 6 : Jadwal Kegiatan NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
KEGIATAN Penentuan daerah sasaran Survey lokasi Penghitungan potensi alam Pendekatan terhadap masyarakat Pembentukan kepanitiaan warga Pembangunan bendungan Instalasi pembangkit listrik Pemasangan jalur transmisi distribusi Pelatihan manjemen organisasi pelatihan administrasi - keuangan Pelatihan Teknis Penyalaan perdana sistem pembangkit Troubleshooting / pengecekan / perbaikan Controlling
KOORDINATOR Taufik Anas Karinta Taufik Taufik Anas Randi Randi Karinta Karinta Taufik Randi Randi Anas
Bln 1
2008 2009 Bln Bln Bln Bln Bln Bln Bln Bln 2 3 4 5 6 7 8 9
18
J. Nama dan Biodata Ketua serta Anggota Kelompok 1. Ketua Pelakasana Kegiatan a. Nama Lengkap
: Taufik Rossal Sukma
b. NIM
: 13205135
c. Fakultas/Progam Studi
: STEI/ Teknik Elektro
d. Perguruan Tinggi
: ITB
e. Waktu untuk kegiatan PKM : 8 jam/ minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap
: Anas Fauzi
b. NIM
: 13205165
c. Fakultas/Progam Studi
: STEI/ Teknik Elektro
d. Perguruan Tinggi
: ITB
e. Waktu untuk kegiatan PKM : 6 jam/ minggu 3. Anggota Pelaksana a. Nama
: Karinta Utami
b. Nim
: 15307090
c. Fakultas/ Prodi
: FTSL / Teknik Lingkungan
d. Perguruan Tinggi
: ITB
e. Waktu untuk kegiatan PKM : 3 jam/ minggu 4. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap
: Testantoro Randi Putra
b. NIM
: 13205112
c. Fakultas/Progam Studi
: STEI/ Teknik Elektro
d. Perguruan Tinggi
: ITB
e. Waktu untuk kegiatan PKM : 6 jam/ minggu
19
K. Nama dan Biodata Dosen Pembimbing 1. Nama Lengkap dan Gelar
: Ir. Nanang Haryanto, MT.
2. NIP
: 131803254
3. Jabatan Fungsional
: Staf Pengajar dan Peneliti Program Studi
Teknik Elektro – Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI), Institut Teknologi Bandung 4. Jabatan Struktural
: Pembina Kemahasiswaan Teknik Elektro
5. Fakultas/ Program Studi
: STEI/ Teknik Elektro
6. Perguruan Tinggi
: Institut Teknologi Bandung
7. Bidang Keahlian
: Electric Power System Reliability; Power
System Analysis; Planning of Electric Power Dystribution; Prediction of Electricity Demand 8. Waktu untuk kegiatan PKM : 2 jam/ minggu
20
L. Biaya Tabel 7 : Biaya Kegiatan
Banyaknya Harga Satuan
A. Administrasi
Jumlah
1
Pembuatan Prosposal
4
Rp12.500
Rp50.000,00
2
Laporan Perkembangan Berkala
4
Rp12.500
Rp50.000,00
3
Laporan Akhir (4 rangkap)
4
Rp12.500
Rp50.000,00
B. Transportasi 4.
Survey (2 motor)
2
Rp40.000
Rp80.000,00
5.
Pelaksanaan (2 motor)
2
Rp40.000
Rp80.000,00
6.
Angkut logistic (pick-up)
1
Rp250.000
Rp250.000,00
7.
Controlling (2 motor)
2
Rp40.000
Rp80.000,00
C. Pembangunan Bendungan 8.
Semen
10
Rp40.000
Rp400.000,00
9
Pipa PVC 8”4 meter
5
Rp300.000
Rp1.500.000,00
10
Bronjong kawat
4
Rp50.000
Rp200.000,00
D. Pembangkit Listrik 11.
Generator ST-3 3000 Watt
1
Rp900.000
Rp900.000,00
12.
Besi 3mm 120cmx60cm
1
Rp200.000
Rp200.000,00
13.
Besi 2mm 120cmx180cm
1
Rp400.000
Rp400.000,00
14.
Bearing +Mur Baut
Rp50.000
Rp50.000,00
15.
Biaya Las dan Bengkel
Rp300.000
Rp300.000,00
Rp2.000
Rp900.000,00
E. Transmisi – Distribusi 16.
Kabel Transmisi Twisted 2X8mm2 S- 450 meter PLN
17.
MCB 10A
2
Rp20.000
Rp40.000,00
18.
Terminal Kuningan
4
Rp5.000
Rp20.000,00
20
Rp2.500
Rp50.000,00
Manajemen 20
Rp2.500
Rp50.000,00
F. Pengembangan Masyarakat 19.
Modul Training Manajemen Organisasi
20.
Modul
Training
21
administrasi - keuangan 21.
Modul Training Teknis
20
Rp2.500
22.
Acara Peresmian
Rp200.000,00
23.
Lain - lain
Rp100.000,00 JUMLAH
Rp50.000,00
Rp6.000.000,00
22
M. Lampiran - Lampiran Lampiran 1 Deskripsi Pembangkit Listrik Tenaga Air Skala Pikohidro Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan salah satu jenis pembangkit listrik konvesional yang tertua teknologinya dan dikenal masyarakat secara luas. Prinsipnya adalah dengan mengubah energi potensial air (Ep = m . g . h) menjadi energi kinetik yang akan memutar turbin. Generator yang dikopel pada turbin akan ikut berputar sehingga timbullah energi listrik. Intinya adalah proses tranformasi dari energi mekanik (potensial dan kinetik) menjadi energi listrik. PLTA terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan kapasitas daya listrik yang dihasilkan generator. Pikohidro merupakan sebuah istilah yang berarti PLTA tersebut mempunyai daya keluaran generator kurang dari 5 kilo watt (KW). Skala Mikrohidro adalah untuk daya keluaran generator 5 – 100 kilo watt, sedangkan untuk skala 100 KW – 1 mega watt disebut dengan istilah minihidro. Di atas 1 MW, sudah termasuk ke dalam instalasi PLTA skala besar. Pemilihan jenis skala PLTA yang akan dibangun akan bergantung pada kondisi alam yang ada. Bentang alam yang terjadi (lebar dan aliran sungai, kontur tanah dan sungai) akan menentukan seberapa besar potensi energi listrik yang ada di daerah tersebut. Untuk menghasilkan daya listrik dari potensi alam yang ada, digunakan persamaan sederhana : =
×
×
×
P = daya keluaran yang dihasilkan generator [watt] ρ = massa jenis zat cair (dalam hal ini air) [kg/m3] Q = debit air [m3/s] g = percepatan gravitasi [m/s2] h = perbedaan ketinggian [m]
23
Faktor (besaran) yang harus diperhatikan dalam melakukan survey atau penentuan potensi alam adalah Q dan h. Q (debit sungai) adalah banyaknya aliran azat cair (air) yang mengalir dalam satu detik. Nilai debit diperoleh dengan cara melakukan pengujian terhadap aliran air sungai. Terdapat beberapa metode untuk mengukur debit. Yang pertama adalah dengan menggunakan alat pengukur debit otomatis. Penggunaannya cukup dengan menghadapkan alat tersebut pada permukaan air yang sedang mengalir lalu muncullah nilai debit pada display layar. Cara lainnya adalah dengan dengan menggunakan metode ‘bola pingpong’ yaitu megalirkan bola pingpong di permukaan sungai pada jarak tertentu (S) dan kemudian dihitung waktunya (t) sehingga diperoleh kecepatan (v = S : t). Nilai kecepatan tersebut dikalikan dengan luas permukaan sungai (A) sehingga didapat nilai debit (Q = v x A). Perbedaan ketinggian / head (h) didefinisikan sebagai selisih ketinggian antara aliran air dengan posisi turbin. Umumnya, jenis turbin yang dapat digunakan dalam PLTA sederhana ada dua macam, yaitu jenis propeller (baling – baling) dan cross flow. Kedua jenis turbin tersebut memiliki keunggulan masing –masing dan penggunaannya berdasarkan keadaan alam (sungai) yang tersedia. Skema pembangkit listrik tenaga air yang menggunakan turbin propeller adalah sebagai berikut :
Gambar 3 : Skema PLTA – turbin propeller
24
Turbin yang akan kami gunakan dalam instalasi Palapa adalah jenis turbin kedua, yatitu turbin cross flow.. Hal tersebut berdasar hasil survey awal dan pemantauan keadaan alam yang kami lakukan lak di awal kegiatan. Skema pembangkit yang akan dibangun, dibangun beseerta dimensinya, adalah sebagai berikut :
Gambar 4 : Skema PLTA Palapa – Turbin Cross flow
Bagian atas gambar 4 yang berisi air merupakan bendungan dan penampung air (penstock) ( ) yang tersambung dnegan pipa sepanjang lebih kurang 20 m. Ujung pipa bagian bawah diberi nozzle (peloksok) guna membuat aliran air semakin fokus sehingga memiliki tekanan semakin besar dalam memutar sudu turbin. Ketinggian / head (h) antara penstock dengan turbin pada gambar 4 di atas adalah sekitar 10 m.
25
Sketsa dari nozzle yang akan digunakan adalah seperti berikut ini :
Gambar 5 : Sketsa Nozzle (Peloksok)
Berdasarkan gambar 4, turbin t cross flow yang digunakan berdiameter 75 cm, cm terbuat dari besi yang dilapisi cat anti karat, dan dibuat satu poros dengan pulley besar yang memiliki diameter 70 cm. Pulley besar tersebut terhubung dengan pulley kecil melalui vv-belt. Akhirnya pulley kecil tersebut tersambung dalam satu poros dengan generator. Sistem terse tersebut but memungkinkan generator berputar dengan optimal ketika turbin berputar akibat tekanan air. Hasil pengukuran awal pada debit sungai (Q) adalah sekitar 130 liter / detik.
26
Skema pulley – v-belt – generator adalah sebagai berikut :
Gambar 6 : Skema Pulley – V-belt - Generator
PLTA Skala Pikohidro cocok digunakan di daerah yang memiliki aliran sungai dengan debit yang tidak terlalu besar yang dipadukan dengan kontur alam yang sesuai serta kebutuhan akan energi listrik yang tidak terlalu besar.
27
Lampiran 2 • Peta Daerah Sasaran Kegiatan di Kampung Cilutung, Awilega, Sawah Kiara (diambil dari Google Earth)
Gambar 7 : Peta Daerah Sasaran
28
• Foto Sungai yang akan dimanfaatkan :
Gambar 8a : Aliran Sungai Utama
Gambar 8b : Aliran Sungai Utama
29
Lampiran 3 Community Development Palapa – Strategic Plan lembaga teknologi , ekonomi dan sosial
HME Seperti flow chart pemberdayaan masyarakat ini. Tapi formatnya bebas. Yang penting ada rencana strategis.
Survey lokasi
Memberikan progress kerja yang jelas Ikut berpartisipasi dan semangat turun ke lapangan membantu warga membangun bendungan, instalasi listrik Menampilkan dokumentasi progress program kerja Memberikan motivasi dan optimisme akan keberhasilan proyek melalui forum komunikasi masyarakat Menjaga komunikasi dengan warga ketika di luar garut (sharing kinerja dan permasalahan)
Kriteria lokasi: Termasuk kawasan desa tertimggal. untuk memastikan hal ini kita harus memperoleh data masyarakat dari pemerintah setempat Lokasinya cocok untuk pembangunan pembangkit listrik secara geografis dan sosiologis. Mampu dijangkau oleh mahasiswa dan kendaraan
Pembuatan strategic plan
Perkenalan umum 5W 1H
Diterima warga dan pemerintah
tidak
Ya Sinkronisasi kultur dan nilai-nilai Mengadakan penyuluhan tentang kelistrikan, motivasi bekerja keras dan cerdas, Mengadakan swadaya tenaga warga untuk membangun bendungan dan instalasi listrik Taman pendidikan cerian untuk anak2 Mendata potensi SDA yang bernilai ekonomis dan bisa diberdayakan warga
Menampilkan etika luhur dan mulia melalui 5S (senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun), Tidak konfrontatif terhadap perbedaan budaya Belajar memahami kebiasaan dan bahasa setempat Ikut serta dalam acara umun kemasyarakatan
Pembangunan kepercayaan (trust)
tidak
Respektasi warga
Ya Pemberdayaan Potensi SDM & SDA
Mengadakan penyuluhan tentang managemen usaha dan motivasi bekerja Mendata potensi sumber daya ekonomi warga yang bernilai ekonomis tinggi dan bisa diberdayakan warga secara kolektif Memberdayakan fasilitas pendidikan hingga optimal
Pengembangan usaha ekonomi mandiri dan pendidikan
Lembaga social ekonomi dan himpunan lain (partnership) Terbentuk Badan Pengembangan Desa Mandiri
Ya Perbaikan sarana umum
Dana yang diperoleh dari swadaya masyarakat di arahkan untuk memperbaiki sarana umum. Seperti mesjid, penerangan dan pembangunan jalan, perbaikan MCK, dll
Pemberdayaan sumber dana materi dan immateri
Pengembangan akses pendidikan dan agama
Masyarakat mandiri dan sejahtera
tidak
Menghubungkan pengurus palapa jaya dan warga pada lembaga social ekonomi dan pendidikan hingga tersalurkannya bantuan dana atau jasa bagi kelancaran akses pendidikan dan agama Memperbaiki sarana pendidikan dan agama
Gambar 9. Alur Kerja Comdev Palapa
30
Visi Membangun sistem kemasyarakatan mandiri berbasis pengembangan ekonomi dan pendidikan yang kahartos dan karaos sehingga bisa menebar manfaat pada kawasan sekitarnya. Misi
Membuat sistem kepengurusan Palapa Jaya yang dapat bertahan lama dan fleksibel sesuai kondisi masyarakat saat itu. Memberikan transfer ilmu managemen keorganisasian, administrasi pencatatan, dan pengembangan usaha mandiri Mengembangkan akses ekonomi dan pendidikan sehingga bisa bermanfaat konkrit bagi masyarakat. Menjadi pihak penghubung himpunan atau organisasi luar yang bernilai strategis bagi pengembangan kemasyarakatan. Membuat hubungan yang harmonis, dinamis, dan strategis intern warga, warga dengan mahasiswa, warga dengan pihak luar demi kelancaran pembangunan masyarakat. Melindungi sistem palapa jaya dari interferensi asing yang merugikan.
Karakteristik Kepengurusan Palapa Jaya
Dapat bertahan lama dan bersifat fleksibel sesuai kondisi masyarakat saat itu. Mengatur adanya mekanisme sharing dan regenerasi yang jelas. Memperkuat kebersamaan intern warga, antar warga dan mahasiswa Memungkinkan adanya pengembangan usaha mandiri dan akses pendidikan yang memadai Aman dari interferensi asing.
Strategic Network of Comdev Palapa Lembaga sosial
Lembaga sosial
Kecamatan
Desa
HMZ
HMZ
HMX
HME
Lembaga sosial
HM X HME
Lembaga sosial
(a) Model pemerataan masyarakat mandiri
(b) Model desa percontohan
Gambar 10 : Konsep Pembangunan Jaringan Strategis Pemberdayaan Masyarakat
31
Penjelasan Konsep pembangunan jaringan strategis pemberdayaan masyarakat: Model yang dirancang (sesuai dengan gambar 5) meliputi: a. Model pemerataan masyarakat mandiri Model pengembangan masyarakat ini menekankan pada konsep pemerataan pembangunan Adanya pembagian kerja pada berbagai titik pembangunan Setiap titik pembangunan mempunyai sistem pemberdayaan kemandirian masyarakat yang bisa menebarkan pengaruhnya ke lingkup yang lebih luas (seperti pada gambaran lingkaran pada gambar 2) Tahapan kerja dijalankan secara sinkron dan berkelanjutan Adanya koordinasi dengan mahasiswa yang lembaga sosial Setiap organisasi mahasiswa diarahkan untuk bekerja sama dengan lembaga sosial lain dalam membangun kemandirian masyarakat dan pengelolaan SDA Lingkup objek daerah luas (se-kecamatan) b. Model desa percontohan Model pengembangan masyarakat ini menekankan pada konsep pembangunan menyeluruh pada lingkup satu desa Adanya pembagian kerja pada berbagai bidang pembangunan (misalkan listrik, kesehatan, dan pendidikan) Diarahkan pada terbentuknya satu badan mandiri yag dikelola masyarakat yang mengembangkan pada pembangunan ekonomi dan pendidikan serta pembangunan infrastruktur Tahapan kerja dijalankan secara sinkron dan berkelanjutan Adanya koordinasi dengan mahasiswa yang lembaga sosial Peran lembaga sosial lebih besar karena berkoordinasi dengan beberapa pihak mahasiswa berbagai bidang Lingkup objek daerah lebih kecil (satu desa) Badan Pengembangan Desa Mandiri (BPMD) Badan ini bernama Palapa Jaya, yaitu sebuah Badan Pengembangan Desa Mandiri (BPDM) yang berperan sebagai organisator administrasi keuangan dan teknis yang akan menjamin keberjalanan sistem pembangkit listrik palapa. Badan yang terdiri dari warga setempat inilah yang akan mengelola penggunaan dana hasil swadaya (iuran) warga untuk digunakan demi kepentingan umum yang mendukung pengembangan dan pembangunan infrastruktur desa termasuk pengembangan akses pendidikan dan pengembangan usaha ekonomi mandiri. Jadi, konsep comdev yang kami terapkan
32
bukan hanya melayani masyarakat tapi memberdayakan kemampuan dan potensi masyarakat untuk akselerasi pembangunan daerahnya. Secara fungsional badan ini berada dalam koordinasi dibawah palapa HME dan pihak lembaga sosial sampai akhirnya benar-benar bisa mandiri mengembangkan usahanya.
Diagram Kepengurusan Palapa Jaya Ketua Palapa Jaya
Bendahara
Tim Teknis
Palapa HME
Humas Kemahasiswaaan
Gambar 11 : Diagram Kepengurusan Palapa Jaya
Job description Tabel 8 : Job Description No. Peranan 1 Ketua
2
Bendahara
Hak Kewajiban 1. Bebas dari iuran listrik bulanan. 1. Bertanggung jawab atas keberjalanan sistem 2. Berhak mengambil segala kepengurusan keputusan bagi keberlangsungan sistem kepengurusan, 2. Mengawasi dan mengatur pembangkitan , dan distribusi keberjalanan sistem listrik dengan persetujuan warga pembangkit dan transmisi setempat listrik. 3. Berkoordinasi dengan pejabat setempat bila terjadi permasalahan dengan sistem kepengurusan dan teknis keberjalanan Palapa Jaya. 1. Bebas dari iuran listrik bulanan. 1. Menarik iuran bagi kelancaran produksi dan konsumsi listrik. 2. Berhak mengambil keputusan yang berhubungan dengan 2. Menyimpan dana iuran secara baik dan terkelola. pendanaan atas persetujuan warga setempat 3. Membuat laporan pemasukan dan pengeluaran keuangan secara transparan. 4. Melaporkan laporan kepada warga setiap bulan (dalam format kertas dan papan tulis
33
3
Tim Teknis
1. Bebas dari iuran listrik bulanan. 1. 2. Berhak mengambil keputusan yang berhubungan dengan hal-hal teknis dari sistem pembangkit dan 2. transmisi listrik.
3.
4
Humas Kemahasiswaan
1. Berhak
mengambil keputusan 1. yang berhubungan dengan hal-hal kehumasan dari sistem pembangkit dan transmisi listrik atas persetujuan warga setempat.
untuk umum) Menjaga dan mengatur keberjalanan sistem pembangkit dan transmisi listik Memperbaiki kerusakan yang terjadi pada sistem pembangkit dan transmisi listrik Membeli peralatan yang dibutuhkan untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi pada sistem pembangkit dan transmisi listrik Bersama ketua melaporkan keberjalanan Palapa Jaya kepada mahasiswa
Rencana Sistem Pengelolaan Keuangan Tabel 9 : Sistem Keuangan Penggunaan Sarana dan prasarana umum
Maintenance alat
Insentif pengurus
Detail Penerangan jalan Perbaikan dan pembangunan sarpras, MCK Renovasi mesjid Alokasi dana ta’ziah,dll Perawatan alat Pembelian suku cadang,dll Ketua (1) Bendahara (1) Tim Teknis (4) Humas (1) Total
Prosentase dana
Total
20%
20%
40%
40%
8% 4% @ 6% 4%
8% 4% 24% 4% 100%
34 Lampiran 4 BIODATA KETUA KELOMPOK Nama
: Taufik Rossal Sukma
NIM
: 13205135
Fakultas/ Prodi
: STEI / Teknik Elektro
Perguruan Tinggi
: Institut Teknologi Bandung
Angkatan
: 2005
TTL
: Jakarta, 8 Februari 1987
No HP/ Telp.
: 0813 2281 1987
e-mail
:
[email protected]
Alamat
: Jalan Tamansari Atas Gg. Karya Laksana No 24/59 RT 02/14, Bandung.
Alamat Libur
: Jalan Kapten Naseh Gg. Mesjid No 51 RT 03/01, Tasikmalaya.
Riwayat Pendidikan Formal •
Student of Electrical Engineering Department- School of Electronics and Informatics, Bandung Institute of Technology, Sub-majoring Power Engineering, 2005 – present.
•
SMA Negeri 2 Tasikmalaya, 2002 – 2005.
•
SMP Negeri 2 Tasikmalaya, 1999-2002.
•
SD Negeri Poris Pelawad VIII Tangerang, 1993-1999.
•
TK Islam Assyukriyah Tangerang, 1992-1993.
Pendidikan Non Formal •
Ganesha Operation, extra senior high school subjects, 2005.
•
Oxford Course Indonesia, English Conversation Program, 2004.
35 Pengalaman Organisasi •
Community Development Team, Proyek Angkatan Elektro 2005 ITB, Garut January 2008 - present.
•
Chairman, Tasikmalaya Student Family - ITB, December 2007 – present.
•
Member of Committee Representation, Electrical Engineering Student Union (HMEITB), November 2007 – present.
•
Steering Committee, School of Electronics and Informatics Student Orientation Program, HME-ITB, October 2007 – present.
•
Head of Treasurer in Student Activity Unit (UKM) Hamoni Amal Titian Ilmu ITB, October 2006 – December 2007.
•
Coordinator of Study Orientation Grand Design arrangement, Character Building Division of HME-ITB, January – September 2007.
•
Coordinator of Fund Raising Division, Donor Darah Bersama 4 Labtek ITB, held by Electrical Engineering Student Union (HME-ITB), May 2007. Successfully achieve around 150 % from original target.
. Seminar dan Pelatihan •
‘Pengelolaan Sektor Energi Ideal untuk Kemandirian Indonesia’ Seminar, held by Student Activity Unit (UKM) Hamoni Amal Titian Ilmu ITB, September 2008.
•
Basic Jurnalistic Training, held by Divisi Elektron HME ITB, September 2008.
•
Training for Teacher, held by Rumah Belajar Kabinet Mahasiswa ITB, August 2008.
•
Training for Basic Electronics Laboratory assistant, September 2007.
•
Student Leadership Training, held by ITB-KODAM III Siliwangi, Lembang-Bandung, June 2007.
•
Training for Board Candidate, held by Electrical Engineering Student Union (HMEITB), Bandung, April 2007.
•
Pspice Simulaor Training, held by HME-ITB, 2007.
•
Organization Leadership Training, held by Electrical Engineering Student Union (HME-ITB), Bandung, October 2006.
36
Prestasi •
2nd rank in National Physics-Olympiad, held by Indonesian Physics Student Union (Ikatan Himpunan Mahasiswa Fisika Indonesia—IHAMAFI), Bandung, July 2005.
•
Highest score for National Examination in natural science major, SMA N 2 Tasikmalaya, June 2005.
•
Winner in Chemistry-Biology Quiz, held by STIKES BTH Tasikmalaya, March 2005.
•
2nd rank in Chemistry Quiz Contest, held by Padjadjaran University, Jatinangor, January 2005.
•
Participant in Mathematics Quiz, held by Mathematics and Natural Science Faculty of Siliwangi University, October 2004.
•
7th rank in National Physics-Olympiad, held by Physics Student Union of Physics and Instrumentation Major in Gadjah Mada University, Yogyakarta, September 2004.
•
Participant in West Java province Physics-Olympiad, held by National Department of Education, Bandung, June 2004.
•
Winner in National Physics-Olympiad, held by Physics Student Union of Indonesia Education University (UPI), Bandung, May 2004.
37 BIODATA ANGGOTA KELOMPOK
Nama
: Anas Fauzi
NIM
: 13205165
Fakulltas/Prodi
: Teknik Elektro
Perguruan Tinggi
: Institut Teknologi Bandung
Angkatan
: 2005
TTL
: Karanganyar, 3 April 1988
No. HP/Telp.
: 0857 2561 0004/ 022 91689006
e-mail
:
[email protected]
Alamat
: Jl. Cisitu Indah V, No. 132, Bandung
Alamat Libur
: Parakan, RT.01/ RW.10, Bolong, Karanganyar, Surakarta
Riwayat Pendidikan Formal NO
NAMA
TAHUN
1.
Institut Teknologi Bandung (ITB) Jurusan Teknik Elektro
2005 – sekarang
2.
Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA N) 1 Karanganyar
2002 – 2005
3.
Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP N) 1 Karanganyar
1999 – 2002
4.
Madarasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Karanganyar
1993 – 1999
Pendidikan Non Formal NO 1.
NAMA
TAHUN
Kursus Bahasa Inggris LIA Surakarta
2002 – 2004
Pengalaman Organisasi NO
NAMA
JABATAN
TAHUN
1.
Biro Rumah Tangga (BRT) HME ITB
Ketua
2007 – 2008
2.
Biro Usaha (BU) HME ITB
Staff
2006 – 2007
3.
PALAPA – PLTA Skala Pikohidro untuk desa
Pimpinan
2007 - 2008
tertinggal
kelompok
38 pemberangkatan kedua 4.
VOLT – Village Of Light
Koordinator
2005 - 2006
Keamanan 5. 6.
Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Litbang)
Ketua divisi
ROHIS SMA N 1 Karanganyar
eksternal
ROHIS Kerohanian Islam SMA N 1 karanganyar
Sekretaris Umum
2004 - 2005 2003 – 2004
Seminar dan Pelatihan NO
NAMA
TAHUN
1.
Training Jurnalistik – Balai Jurnalistik ICMI
2007
2.
Leadership Training – Keluarga Mahasiswa Islam ITB
2005
3.
Pelatihan Comlabs – USDI ITB
2005
Prestasi NO 1.
NAMA Tim reguler peraih medali emas olimpiade ITB cabang
TAHUN 2007
sepakbola 2.
Juara 1 Liga sepakbola SMA N 1 Karanganyar – Best
2005
defender 3.
Juara 1 MTQ tingkat SMA se Kabupaten Karanganyar
2004
39 Nama
: Karinta Utami
NIM
: 15307090
Fakultas/Prodi
: FTSL / Teknik Lingkungan
Perguruan Tinggi
: ITB
Angkatan
: 2007
TTL
: Tasikmalaya 19 Januari 1989
No HP/ Telp.
: 0852 2002 8148
E-mail
:
[email protected]
Alamat
: Jl. Mundinglaya 4, Bandung
Alamat Libur
: Jl.Dinding Ari 2 no.111 BRP – Tasikmalaya
Riwayat Pendidikan Formal • Teknik Lingkungan ITB, 2007 – sekarang • SMAN 1 Tasikmalaya, 2004 – 2007 • SMPN1 Tasikmalaya, 2001 - 2004 • SDN Citapen 1, 1995 – 2001 Pendidikan Non Formal • Yayasan Mental Aritmatika Indonesia 1998-2000 • Rumah Musik Harry Roesli Pengalaman Organisasi • OSIS SMPN 1 Tasikmalaya • OSIS SMAN 1 Tasikmalaya Prestasi • Mojang Kewes Kota Tasikmalaya 2006 • Juara 1 dan 2 mental aritmatika Tasikmalaya
40 Nama
: Testantoro Randi Putra
Nim
: 13205112
Fakultas/Prodi
: STEI/Teknik Elektro
Perguruan Tinggi
: Institut Teknologi Bandung
Angkatan
: 2005
TTL
: Jakarta, 17 Oktober 1986
No HP
: 0856 3092 656
e-mail
:
[email protected]
Alamat
: Jalan Cisitu Indah V no: 132, Bandung
Alamat Libur
: Villa Bintaro Indah B. VI/14, Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, Tangerang
Riwayat Pendidikan Formal NO
NAMA
1
Institut Teknologi Bandung (ITB), Jurusan Teknik Elektro, Bandung
2
Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) , Jurusan Teknik Industri, Surabaya
TAHUN 2005 - sekarang 2004 - 2005
3
Sekolah Menengah Atas Negeri 5 (SMAN 5) Surabaya
2001 – 2004
4
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 (SMPN 1) Surabaya
1998 – 2001
5
Sekolah Dasar Negeri Pucang Jajar 112, Surabaya
1994 – 1998
Pendidikan Non Formal NO
NAMA
1
Pelatihan Dasar-2 Akutansi SMUN 5 Surabaya
2
Kursus Bahasa Inggris Kelt Surabaya
TAHUN 2002 2002-2003
41 Pengalaman Organisasi NO 1
TEMPAT PALAPA: PLTA skala Pikohidro untuk Desa
JABATAN
TAHUN
Pimpinan Proyek
2007-2008
Koordintor Danus
2007
Koordintor Ticketing
2006
Tertinggal 2
Maen Gedhe Ludruk ITB “Djika Minak Djingga Maniak”
3
Maen Gedhe Ludruk ITB “Gelisah Sang Gajah”
4
September Ceria LUDRUK ITB
Ketua Panitia
2006
5
Radio Kampus (RK) ITB
Koordinator OPD
2006
6
Village of Light (VOLT)
Koordinator
2005
Dokumentasi 7
Suksesi HMTI
Koordinator Logistik
8
MPK SMUN 5 Surabaya
APK
2004 2003-2004
Seminar dan Pelatihan NO
NAMA KEGIATAN
TAHUN
1
Sekolah Indonesia Muda HME ITB
2007
2
Seminar “Financial Revolution” Tung Desem Waringin
2006
3
Pelatihan Pengembangan Potensi Mahasiswa Teknik Industri (P3MTI)
2004
HMTI ITS 4
Integralistic Workshop (IW) BEM ITS
2004
Prestasi NO
NAMA KEGIATAN
TAHUN
1
Nilai Tertinggi pada Pelatihan Web Design Comlabs ITB
2005
2
Juara 1 Futsal 3DG SMUN5 Surabaya
2003
42 Lampiran 5 BIODATA DOSEN PEMBIMBING N a m a Lengkap dan Gelar Profesi
: Ir. Nanang Haryanto, MT. : Staf Pengajar dan Peneliti, Program Studi Teknik Elektro, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung
Pendidikan Formal dan Training 1. Institute of Technology Bandung
INDONESIA
Graduated of Master Program of Department of Electrical Engineering, majoring in the field of Electric Power System in EE-Department of Institute of Technology Bandung 2. 22 November – 26 November 1999 ITB-KAN-BSN INDONESIA Training for “ Testing Laboratory Assessor”, KAN, BSN 3. June 1999
ITB-PLN INDONESIA
Training for “ Electricity Market Mechanism” 4. October 1997 ITB-PLN INDONESIA Training for EMTP Program 5. January 1992-July 1993 TU-Berlin Berlin, GERMANNY Take some courses in Institute fuer Hochspannungtechnik und Starkstromanlage 6. October 1990 LAPI-DJLPE Bandung,INDONESIA Training Course of Wien Automatic System Planning (WASP-III) 7. May 1990 Electric Power System Lab. Bandung,INDONESIA Training Course of NETOMAC Program from TU Berlin 8. March 1989 PLN-ITB Bandung,INDONESIA Training Course in Electric Power Distribution
43 9. October 1987 Institute of Hydraulic & Pneumatic Singapore Training Course in Hydraulic & Pneumatic 10. March 1986 Institute of Technology Bandung Bandung,INDONESIA Graduated in Electrical Engineering, majoring : Electric Power System Publikasi dan Konferensi [ 1 ] Yusra Sabrie, Sumanto, N.Hariyanto, Studi Kebutuhan Energi Listrik Pendekatan Makro Sektoral, ( An Macro Sectoral Approah for Electric Energy Demand) Proceeding of Seminar Teknik Tenaga Listrik III, ITB, Bandung, 1992 [ 2 ] Sudaryatno S, N.Hariyanto, Nurhidajat, Perhitungan Interferensi Elektromagnetis Saluran Transmisi 500 kV, ( Calculation of Electromagnetic Interference of EHV 500 kV Transmission Lines), Paper of Seminar SUTET 500 kV, Puncak, 1992 [ 3 ] Djoko Darwanto, N.Hariyanto, Sumanto, Eddy S, Studi Optimisasi Cadangan Daya Sistem Kelistrikan Jawa-Bali, ( Study of Reserve Power Optimization of Java electric Power System), Report Study of Deparment of Mines & Energy , 1992 [ 4 ] N.Hariyanto, Yusra Sabri, S. Isnandar, Optimisasi Daya Reaktif Dengan Programa Linier Fuzzy, (Optimization of Reactive Power Using Fuzzy Linear Programming), Seminar of Artificial Intelegence1994, Bandung, 1994 [ 5 ] N.Hariyanto, Yusra Sabrie, Nur Fajar, Kesepakatan Unit Dengan Programa Dinamik Fuzzy, ( Fuzzy Dynamic Programming for Unit Commitment) Seminar of Artificial Intelegence-1994, Bandung, 1994 [ 6 ] Hasbullah, Yusra Sabrie, N.Hariyanto, Pengendalian Frekuensi Beban Menggunakan Kendali Fuzzy, ( Fuzzy Load Frequency Control) Seminar of Artificial Intelegence-1995, Bandung, 1995 [ 7 ] Djoko Darwanto, N. Hariyanto, Nurhidajat, Studi Kelistrikan Untuk Kebutuhan SNPPTR-Indonesia, ( Electric Energy Demand for Indonesian Space Development), Report Study , BAPPENAS,1995 [ 8 ] Hariyanto, Kestabilan Dinamik Dalam Sistem Tenaga Listrik, (Dynamic Stability in the Electric Power System), Workshop on Electric Power System Analysis, HEDS-JICA-ITB, October 1995 [ 9 ] Hariyanto, M.Nurdin, Thomas K, Pendekatan Sekuriti Statis Perhitungan Keandalan Komposit Sistem Tenaga Listrik, ( A Static Security Approach for Calculation of Composite Reliability of Electric Power System), Proceeding of Seminar ITS-95, Surabaya, 1995
44 [ 10 ] Nurdin, N.Hariyanto, A.Harsono, Kestabilan Peralihan Menggunakan Fungsi Energi Mesin Individual, ( Transient Stability Using Individual Energy Fuction), Proceeding of Seminar ITS-95, Surabaya,1995 [ 11 ] M.Nurdin, N.Hariyanto, Yosef S, Penjadwalan Ekonomis Dengan Representasi Beban Fuzzy, ( Economic Dispatch Using Fuzzy Load representation), Proceeding of Seminar ITS-95, Surabaya,1995 [ 12 ] Ali Herman, N.Hariyanto, Development Planning of MV Distribution Network PT.PLN Cabang Tangerang, CEPSI-1996, Kuala Lumpur, Malaysia, 1996 [ 13 ] N. Hariyanto, Hermawan KD, I. Mawardi, A. Harsono, Development Planning of Distribution Automation for PT.PLN Cabang Tangerang, Report Study for PLN Distribusi Jakarta & Tangerang and World Bank, 1997 [ 14 ] N.Hariyanto, F.Yosua S, Kajian Konfigurasi RING Suplai Listrik Kawasan Kota Mandiri ; Uji Coba Bumi Serpong Damai, ( Ring Configuration for Electric Supply of Self Supporting City, Test Case Bumi Serpong Damai) Report Study for PLN Distribusi Jakarta & Tangerang, 1997 [ 15 ] N.Hariyanto, Yanuarsyah Haroen, Pendekatan Model Reduksi Persamaan Ruang Keadaan Untuk Analisis Quasi-stationer, studi kasus Mesin Tunggal (Model Reduction Approach of State Space Equation for Quasi-Stationer of Single Machine), WECI III, Bandung, Indonesia, 1998 [ 16 ] M.Nurdin, N. Hariyanto, Penentuan Lokasi Penstabil Sistem Tenaga Listrik (PSS) Proportional-Integral Menggunakan Faktor Partisipasi (Determine of Location of PSS type PI Using Participation Factor), WECI III, Bandung, Indonesia, 1998 [ 17 ] N. Hariyanto, Pekik AD, Computational Method of Reactive Power Control Using Fuzzy Linear Programming, Seminar On Intelegent Technology & Its Applications, Surabaya, April 2000 [ 18 ] Y O Senobua, N. Hariyanto, M Nurdin, Koordinasi PSS & FDS Untuk Meningkatkan Unjuk Kerja Dinamik Sistem Tenaga Listrik (Coordination of PSS & FDS Increasing Dynamic Performance of Electric Power Systems), STTE-I-2000, 1-3 August 2000 [ 19 ] H> Gusmedi, N. Hariyanto, Y . Sabrie, Mekanisme Pasar Energi Listrik dan Kontrak Kongesti Transmisi ( Mechanism of Electric Power Market and Transmission Congestion Contract), STTE-I-2000, Bandung, 1-3 August 2000
45 Ketertarikan Bidang Studi : Electric Power System Reliability Course Power system Analysis Planning of Electric Power Distribution Prediction of Electricity Demand
Pengalaman Riset : 1. 1998 –now Electric Power System Lab. Bandung, INDONESIA Research
Fuzzy Clustering for Dynamic Security Assesment
Dynamic Stability Improvement Using Unified Power Flow Control
2. 1996–1997 Electric Power System Lab. Bandung, INDONESIA Research Dynamic Security Approach Using Margin of Energy Function for Composite Reliability Calculation Reliability Composite Approach for Determination of Busbar Intertie of Interconnected system
3. 1994–1996 Electric Power System Lab. Bandung, INDONESIA Research Static Security Approach for Composite Reliability Calculation Transient Stability Calculation Using Individual Mahine Energy Function
4. 1993–1995 Electric Power System Lab. Bandung,INDONESIA Research Reactive Power Optimization Using Crisp Linear Programming. Reactive Power Optimization Using Fuzzy Linear Programming Unit Commitment Using Fuzzy Dynamic Programming
5. 1991–1993 TU-Berlin Berlin, GERMANY Research PSS-PID Controler Using NETOMAC Program. Location and Setting of PSS-PID Controler for Multi-Machine System
46 PSS Using Fuzzy Controller for Multi-Machine System
6. 1989–1991 LAPI-ITB Bandung, INDONESIA Research Team Member Optimization of Reserve Capacity of Java-Bali Electric Power System Using WASP-III
7. 1988–1989 PLN-ITB Bandung, INDONESIA Research Team Member Calculation Methods of Electric Distribution Losses for Surabaya
Pengalaman Profesional Beberapa Tahun Terakhir : 1. January 2000 – now LPM-ITB- Dirjen. Listrik & Energi Bandung, Indonesia Instructor for “ Training for Electrical Inspector of LV instalation” 2. January 2000 – now P2T- ITB Bandung, INDONESIA Technical Advisor of Electrical Engineering for Project Officer “Construction of Computer Center and Academic Resource Building” 3. September 1999 – now LPM ITB-PLN Bandung, INDONESIA Senior System Engineer of “Development of GIS-based for Customer Servuces of PT PLN(Persero) Jakarta Raya & Tangerang” 4. September 1999 – January 2000, LPM-ITB-PT CPI Bandung,INDONESIA Senior Electrical Engineer for “Study on Transient Stability of Electric Power System PT. CALTEX PACIFIC INDONESIA”, Institute for Community Services,LPM-ITB, Bandung 5. January 1999 – April 1999, Sucofindo- Electrowatt Engineering-PLN INDONESIA Electrical Engieer of Transmission & Distribution for “Asset Valuation of PT PLN(Persero) Indonesia” 6. October 1997 – June 1998, LPM ITB- Pertamina UP-V
INDONESIA
Senior Electrical Engineer for “Study on Reconfiguration of Electric Power System Network for Pertamina UPV Balikapan”, Institute for Community Services,ITB, Bandung 7. April 1997– April 1998 West Java Electricity & LPM-ITB. INDONESIA Team Leader of Project Development of SCADA/ Distribution Control Centre of Purwakarta
Specification)
(Basic Design and Technical
47 MV 20 kV Distribution Reconfiguration of MV 20 kV Distribution Network for Bekasi, Bogor, Purwakarta
and Karawang in the West Java Distribution System 8. October 1995– October 1997 PLN-LPM-ITB Bandung, INDONESIA Team Leader of Project Methods of Spatial Demand Forecasting for Tangerang Reliability Approach for RING & SPINDLE Configiration of MV Distribution Network.
9. October 1995– October 1997 PLN-LPM-ITB Bandung, INDONESIA Team Leader of Project Basic and Functionality Design of SCADA/DA for DCC Tangerang Implementation of Computerized Distribution Planning for Tangerang
8. 1994–1995 BAPPENAS Bandung,INDONESIA Research Planning of Electricity Network Supporting Infrastructur Development
10. 1986–1988 Bakrie Pipe Industries Jakarta, INDONESIA Electrical Engineer in Production & Engineering Division