PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
BATUKERAM SEBAGAI ALTERNATIF PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS
PKM -GT
Diusulkan oleh: Cahya Prasetya P
109321417114/ 109321417114/2009
Arumningt Arumningtyas FE
109321417089/ 109321417089/2009
Nurhayati hayati
109321417087/ 109321417087/2009
UNIVERSITAS NEGERI MALANG MALANG 2010
i
HALAMAN PENGESAHAN USUL PKM-GT
1. Judul Kegiatan 2. Bidang Kegiatan 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Jurusan d. Universitas e. Alamat Rumah dan Tel./HP
: BATUKERAM sebagai Alternatif Pencegahan Osteoporosis : ( ) PKM-AI ( √ ) PKM-GT : Cahya Prasetya : 109321417114 : Fisika : Universitas Negeri Malang : Dsn.Wonorejo, RT.04 RW.01 Desa Slemanan, Kec. Udanawu, Kab. Blitar/ 085735086464 :
[email protected] : 3 orang
f. Alamat email 4. Anggota Pelaksana Kegiatan 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : Dra. Susilowati, M.S b. NIP : 195203031980032001 c. Alamat Rumah dan Tel./HP : Jln. Sumbersari VI No.19 Malang/ (0341) 571003 / 08125200457
Malang, 1 Maret 2010 Menyetujui Ketua Jurusan Fisika,
Ketua Pelaksana Kegiatan,
Dr. Arif Hidayat, M.Si NIP 196608221990031003
Cahya Prasetya NIM 109321417114
Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan
Dosen Pendamping
Drs. Kadim Masjkur, M.Pd NIP 195412161981021001
Dra. Susilowati, M.S NIP 195203031980032001
ii
KATA PENGANTAR
Ucapan puji syukur sudah sepatutnya penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan limpahan rahmat kesehatan, kekuatan dan kesabaran, serta petunjuk dan bimbingan-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul “BATUKERAM sebagai Alternatif Pencegahan Osteoporosis”. Dalam upaya penyusunan karya tulis ini penulis menyadari bahwa kelancaran penyusunan karya tulis ini adalah berkat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam kelancaran penyusunan karya tulis ilmiah ini, terutama kepada : 1. Drs. Kadim Masjkur, M.Pd selaku Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Malang, 2. Drs. Purbo Suwarsono, M.Si selaku Tim Pengembang Penalaran Universitas Negeri Malang, 3. Dr. Arif Hidayat M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika Universitas Negeri Malang 4. Dra. Susilowati, M.S. selaku Dosen Pendamping, 5. Kedua orangtua dan saudara-saudara kami yang selalu memberikan dukungan serta doanya, 6. Teman-teman kami yang telah memberikan sumbangan pemikiran dan dorongan, 7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan materiil maupun spiritual. Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis telah berusaha menyajikan yang terbaik. Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan informasi serta mempunyai nilai manfaat bagi semua pihak.
Penulis
iii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii KATA PENGANTAR ................................................................................... iii DAFTAR ISI .................................................................................................. iv DAFTAR GAMBAR .......................................................................................v RINGKASAN ................................................................................................ vi PENDAHULUAN Latar Belakang .......................................................................................... 1 TUJUAN DAN MANFAAT Tujuan ....................................................................................................... 1 Manfaat ..................................................................................................... 2 GAGASAN Kondisi Kekinian ..................................................................................... 2 Solusi yang Pernah Dilakukan ................................................................. 5 Kehandalan Gagasan ......................................................... ....................... 6 Pihak-Pihak yang Terkait .............. ........................................................... 6 Langkah-Langkah Strategis Penerapan .................................... ................ 7 KESIMPULAN Gagasan Penulis ......................................................................................... 8 Teknik Pengimplementasian ........................................................... .......... 8 Prediksi Penulis ......................................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP
iv
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Bakso yang ada di pasaran ...................................................... 2 Gambar 2. Ceker ayam yang digoreng ..................................................... 4 Gambar 3. Perbedaan tulang normal dan tulang osteoporosis .................. 6
v
BATUKERAM SEBAGAI ALTERNATIF PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS Cahya Prasetya, Arumningtyas FE, Nurhayati, Jurusan Fisika Universitas Negeri Malang.
RINGKASAN Penyakit osteporosis atau biasa dikenal dengan penyakit keropos tulang, merupakan suatu endemic baru yang sulit dideteksi sejak dini dan mengakibatkan pencegahan terhadap penyakit ini cenderung terlambat. Upaya pencegahan osteoporosis dapat dilakukan dengan mengkonsumsi makanan kaya kalsium, kolagen, hydroxyapatite, serta vitamin D. Dalam tulang ceker ayam terdapat kolagen, hydroxyapatite, protein kolagen, zat kapur dan sejumlah mineral lainnya. Salah satu upaya untuk memanfaatkan ceker dan tulang ceker ayam tersebut adalah dengan mengolah limbah ceker dan tulang ceker ayam menjadi tepung tulang kaya protein kolagen yang selanjutnya dijadikan bahan baku pembuatan BATUKERAM (Bakso Tulang Ceker Ayam). Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui potensi, cara pemanfaatan, serta cara pengimplementasian BATUKERAM (Bakso Tulang Ceker Ayam) sebagai alternatif pencegahan osteoporosis. Karya tulis ini disusun dengan mengikuti metode penulisan mengumpulkan data dan informasi dari berbagai sumber. Selanjutnya, melakukan analisis sintesis dan mengambil kesimpulan berdasar analisis yang telah dilakukan. Cara pembuatan BATUKERAM yaitu, dengan melunakkan ceker dan tulang ceker ayam kemudian menghaluskannya dengan blender serta mencampur dengan semua bahan yang disediakan, setelah adonan siap, adonan dibentuk bulat-bulat dan dimasukkan ke dalam air mendidih yang telah diberi irisan bawang putih, merica bubuk dan garam. Kesimpulan yang didapatkan penulis dalam penulisan ini adalah ceker dan tulang ceker ayam dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan BATUKERAM (Bakso Tulang ceker ayam) karena mengandung kolagen, hydroxyapatite yang dapat mencegah osteoporosis. Untuk mengimplementasikan gagasan ini penulis mempunyai beberapa teknik implementasi yaitu dengan merealisasikan gagasan ini (mencoba membuat BATUKERAM), selanjutnya penulis akan menyebarluaskan gagasan ini melalui blog-blog pribadi dan jejaring social yang dapat diakses masyarakat secara luas. Untuk lebih menyebarluaskan gagasan ini penulis mencoba untuk mensosialisasikan gagasan ini melalui pedagang bakso. Penulis juga berinisiatif untuk menyebarluaskan gagasan ini melalui LSM di sekitar wilayah Kota Malang (terutama LSM yang berkonsentrasi pada penanganan kesehatan masyarakat dan lansia).
vi
PENDAHULUAN Latar Belakang Pada abad ke 21 penyakit osteporosis atau biasa dikenal dengan penyakit keropos tulang, merupakan suatu endemic baru yang sulit dideteksi sejak dini dan mengakibatkan pencegahan terhadap penyakit ini cenderung terlambat. Data dari Yayasan Osteoporosis Internasional menyebutkan bahwa penyakit ini telah menyerang 200 juta orang di seluruh dunia. Di Amerika Serikat sekitar 44 juta orang telah menderita osteoporosis. Sedangkan di Eropa, Jepang dan Cina 115 juta orang juga menderita osteoporosis. Bahkan Departemen Kesehatan Indonesia pada tahun 2006 menyatakan bahwa 19,7 % dari seluruh penduduk menderita osteoporosis. Selama ini kebanyakan orang hanya tahu untuk mencegah keropos tulang cukup dengan kalsium. Memang, kalsium mempunyai andil besar untuk membangun dan mempertahankan kekuatan tulang, termasuk berguna untuk mengatur detak jantung, pertumbuhan otot, mencegah penggumpalan darah , dsb. Namun, kalsium saja tidak cukup untuk mencegah keropos tulang karena tubuh juga akan mencuri cadangan kalsium yang dibutuhkan tulang. Hal inilah yang menyebabkan tulang kehilangan kepadatan dan kekuatannya, sehingga mudah retak bahkan patah. Selain itu, kalsium hanya menguatkan tulang bagian luar saja. Sedangkan bagian penting adalah bagian dalam tulang yang akan menentukan kekuatan tulang bagian luar yang dibentuk oleh zat yang bernama Hydroxyapatite. Salah satu makanan yang banyak mengandung Hydroxyapatite adalah kaki ayam atau orang sering menyebutnya ceker ayam. Selain mengandung Hydroxyapatite ceker ayam juga mengandung kolagen, asam amino, zat kapur, protein kolagen, dan sejumlah mineral lainnya. Kandungan-kandungan ini banyak terdapat pada tulang ceker ayam. Salah satu upaya untuk memanfaatkan tulang ceker ayam tersebut adalah dengan mengolah limbah tulang ceker ayam menjadi tepung tulang kaya protein kolagen yang selanjutnya dijadikan bahan baku pembuatan bakso. Dengan pengolahan tulang ceker ayam menjadi tepung diharapkan dapat mempertahankan kandungan protein kolagen yang ada. Sehubungan dengan hal diatas, penulis menggagas cara pemanfaatan limbah tulang ceker ayam menjadi BATUKERAM (Bakso Tulang Ceker Ayam) sebagai alternatif pencegahan osteoporosis.
TUJUAN DAN MANFAAT Tujuan Berdasarkan ide kreatif tersebut maka tujuan yang ingin dicapai melalui penyusunan karya tulis ini dinyatakan sebagai berikut. 1. Mengetahui potensi kandungan tulang ceker ayam sebagai alternatif pencegahan osteoporosis.
vii
2. Menjelaskan cara pemanfaatan tulang ceker ayam sebagai bahan baku pembuatan BATUKERAM (Bakso Tulang Ceker Ayam). 3. Mengetahui cara pengimplementasian gagasan BATUKERAM (Bakso Tulang Ceker Ayam) sebagai alternatif pencegahan osteoporosis.
Manfaat Adapun manfaat yang dapat diambil dari penulisan karya tulis ini sebagai berikut. 1. Bagi Penulis Merealisasikan gagasan mengenai BATUKERAM (Bakso Tulang Ceker Ayam) sebagai alternatif pencegahan osteoporosis. 2. Bagi Masyarakat Memberikan wawasan mengenai potensi kandungan dan cara pemanfaatan tulang ceker ayam sebagai bahan baku pembuatan BATUKERAM (Bakso Tulang Ceker Ayam). 3. Bagi Pemerintah Memberikan sumbangan pemikiran dalam pemanfaatan tulang ceker ayam sebagai alternatif pencegahan osteoporosis.
GAGASAN Kondisi Kekinian Bakso Bakso adalah bahan pangan yang terbuat oleh daging sebagai bahan utama. Bakso umumnya dibuat dari campuran daging sapi dan tepung, tetapi ada juga yang terbuat dari daging ayam atau ikan. Untuk jenis bakso daging sapi, ayam, dan ikan, sekarang mulai banyak ditawarkan dalam bentuk frozen yang dijual di super market, swalayan dan mallmall.Dalam penyajiannya bakso biasa dicampur dengan kuah bening dan mie. Konon bakso berasal dari negeri cina, di dalam perkembangannya bakso menjadi populer di seluruh belahan bumi, termasuk Indonesia. Tempat yang terkenal menjadi sentral bakso di Indonesia adalah Solo dan Malang. Kini penjual bakso dapat dijumpai di setiap daerah. Karena bakso menjadi makanan yang populer dan digemari semua golongan usia. Motivasi yang melatarbelakangi masyarakat mengkonsumsi bakso adalah hobi. Sedangkan faktor situsional yang mempengaruhi masyarakat adalah lingkungan.
Tulang Ceker Ayam
viii
Tulang ceker ayam merupakan bagian dari ayam. Namun, sebagian besar masyarakat masih belum memanfaatkan tulang ceker ayam ini. Tulang tersebut selama ini dianggap tidak berguna dan dibuang begitu saja. Di dalam ceker ayam banyak mengandung protein yang terdapat pada kulit, otot, tulang dan kolagen. Kolagen adalah sejenis protein jaringan ikat yang liat dan bening berwarna kekuning-kuningan. Jika terkena panas kolagen akan mencair menjadi cairan yang agak kental seperti lem. Susunan utama pada ceker ayam adalah asam amino, yaitu komponen dasar protein. Di dalam asam amino antara lain terdapat glisinprolin, hidroksiprolin-agrinin-glisin. Ceker ayam juga mengandung zat kapur dan sejumlah mineral.Berikut kandungan gizi dalam ceker ayam :
Kandungan Zat Kolagen (Chicken Collagen Extract) Pada ceker ayam setara aktivitasnya dengan obat antihipertensi golongan ACE-inhibitor. Kolagen ceker ini bisa menurunkan kadar rennin dalam plasma,sehingga tidak mengungkit tekanan darah menjadi lebih tinggi.Buat Penderita Tekanan Darah tinggi sangat di anjurkan.
Kandungan Zat Kapur dan sejumlah Mineral Dalam tulang ceker ayam terdapat kandungan zat kapur dan sejumlah mineral, sehingga orang yang menderita rematik dianjurkan makan ceker ayam. Untuk itu makan ceker ayam secara rutin mulai dianjurkan bagi penderita rematik.
Kandungan Hydroxyapatite Hydroxyapatite adalah salah satu makanan untuk tulang. Karena itu, mengkomsumsi ceker ayam selain dapat memelihara kekuatan tulang, mencegah osteoporosis juga menjaga elastisitas kulit.
Kandungan Protein Kolagen Kandungan ini dalam ceker ayam juga sangat bagus buat pertumbuhan balita.Karena protein kolagen ayam memiliki antigen yang bersifat imunogenik yang mampu menghasilkan antibodi.
Osteoporosis Penyakit osteoporosis adalah berkurangnya kepadatan tulang yang progressive, sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah retak ataupun patah akibat masa tulang yang rendah. Osteoporosis berasal dari kata osteo yang berarti tulang dan
ix
porosis artinya berpori atau berlubang, sebagai akibat kurangnya kalsium yang terdapat pada tulang. “Menurut WHO, osteoporosis adalah penyakit yang ditandai dengan berkurangnya massa tulang dan adanya perubahan mikro arsitektur jaringan tulang. Osteoporosis bukan hanya berkurangnya kepadatan tulang tetapi juga penurunan kekuatan tulang”. Osteoporosis ada dua jenis yaitu : Osteoporosis primer dan sekunder. Osteoporosis primer, merupakan jenis osteoporosis yang tidak diketahui penyebabnya sedangkan osteporosis sekunder adalah osteoporosis yang disebabkan oleh penyakit lain, misalnya hyperparatiroidisme, hypertiroidisme, diabetes melistus tipe 1, hypergonadism, hyperdrenocortism, rheumatoid arthtritis, gastrointestinal, gangguan penyerapan, operasi pemotongan lambung, operasi penyambungan usus, penyakit Crohn, penyakit Celiac, bronkhitis kronis, emfisema, malnutrisi, penyakit hati kronik, sindrom cushing, pemakaian obat golongan kortikosteoroid dalam jangka waktu lama (biasanya digunakan oleh penderita asma), obat diuretic (biasanya digunakan oleh penderita hipertensi) dan obat anti konvulsan (anti kejang). Penyakit osteoporosis juga dapat disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat. Misalnya, merokok, minum-minuman beralkohol, softdrink, kopi, konsumsi obat yang berlebihan, asupan kalsium dan vitamin D yang rendah, kurangnya olahraga, dan penyakit-penyakit lain yang dapat memicu timbulnya osteoporosis. Karena penyakit ini sifatnya kalem, tenang, dan tidak terdeteksi, penyakit ini hampir tidak tahu kapan datangnya dan dapat menyerang siapa saja tanpa pandang bulu. Keropos tulang (osteoporosis) dapat diketahui jika terjadi patah tulang karena jatuh, tarikan yang kuat, serta timbulnya rasa sakit yang hebat karena retak atau patah tulang. Tulang-tulang yang sering mengalami fraktur atau patah yaitu : tulang ruas, tulang belakang, tulang pinggul, tungkai, dan pergelangan lengan bawah. Jika patah tulang terjadi pada tulang belakang, ruas tulang belakang menjadi lebih pendek. Pada osteoporosis yang berat, beberapa ruas tulang belakang dapat mengalami patah tulang. Kejadian inilah yang paling banyak menyebabkan turunnya tinggi badan dan bungkuk pada orang tua.Akibat kepatahan ini, posisi sendi tulang belakang berubah. Perubahan ini dapat menimbulkan radang sendi dan rasa nyeri. “Resiko kematian akibat patah tulang pinggul sama dengan kanker payudara (Anonim, 2005)“. Tulang kita sebenarnya tidak pernah diam. Setiap saat terjadi pembentukan sel tulang baru, sedangkan sel tulang yang sudah tua dibuang dari tubuh. Pada masa anak-anak, kecepatan pembentukan jauh lebih besar ketimbang hilangnya sel-sel tulang yang sudah tua. Akibatnya tulang pada anak-anak akan bertambah panjang dan besar. Pada orang muda usia antara 12 sampai 30 tahun kecepatan pembentukan dan hilangnya sel tulang hampir seimbang. Namun mulai usia 30 sampai 40 tahun, kecepatan pembentukan tulang semakin menurun, akibatnya jumlah sel tulang semakin sedikit, sehingga rawan terjadi osteoporosis. Sekitar 80% persen penderita penyakit osteoporosis adalah wanita, termasuk wanita muda yang mengalami penghentian siklus menstruasi (amenorrhea). Namun, resiko terkena osteoporosis lebih besar setelah wanita mengalami menopause. Karena setelah menopause, kadar estrogen yang
x
diproduksi ovarium turun drastis. Sebagaimana diketahui, estrogen berperan penting dalam menjaga kekuatan tulang dengan cara membantu kerja sel pembentuk tulang. Pada kenyataannya, semakin cepat menopause terjadi, semakin besar resiko timbulnya osteoporosis. Umumnya wanita mulai mengalami menopause pada umur 45 sampai 55 tahun. Pengangkatan kandungan yang diikuti dengan pengangkatan kedua ovarium juga dapat memperbesar resiko terkena osteporosis. Selain itu, wanita yang kurus atau mempunyai postur kecil, wanita dengan kelainan diet seperti anoreksia atau bulimia, dan diet rendah kalsium, memiliki resiko terkena osteoporosis lebih besar dibandingkan wanita gemuk. Hal ini dikarenakan tingkat produksi esterogennya cenderung lebih banyak. Meskipun penyakit osteoporosis lebih banyak menyerang wanita, pria tetap memiliki risiko terkena penyakit osteoporosis. Hal ini dibuktikan dengan “Prevalensi osteoporosis untuk umur kurang dari 70 tahun untuk wanita sebanyak 18-36%, sedangkan pria 20-27%, untuk umur di atas 70 tahun untuk wanita 53,6%, pria 38%. Lebih dari 50% keretakan osteoporosis pinggang di seluruh dunia kemungkinan terjadi di Asia pada 2050. (Yayasan Osteoporosis Internasional)”.
Solusi yang Pernah Dilakukan Penanganan osteoporosis adalah mencegah kehilangan sel tulang dengan makanan yang cukup, kebiasaan yang sehat, dan olahraga yang tepat. Pencegahan dapat mengurangi atau menghentikan sementara kehilangan sel tulang. Semakin cepat melakukan langkah pencegahan, semakin baik hasilnya. Melakukan tindakan pencegahan sebelum terjadi patah tulang sangat disarankan pada orangorang yang beresiko tinggi terkena osteoporosis. Pencegahan osteoporosis dapat dilakukan dengan berbagai cara. Diantaranya adalah dengan cara memperkaya asupan zat gizi yang berkaitan dengan pembentukan tulang seperti kalsium dan vitamin D. Selama ini kebanyakan orang mengkonsumsi susu yang notabene mengandung kalsium. Karena dengan memperkaya asupan kalsium dan vitamin D dapat mempercepat proses pembentukan tulang. Vitamin D dibutuhkan untuk membantu penyerapan kalsium dari usus dan menghantarkanya ke tulang. Mengurangi konsumsi terhadap kopi, softdrink, minum beralkohol dan merokok, juga dapat mencegah osteoporosis. Orang yang suka minum kopi secara berlebihan dapat mengeluarkan kalsium secara berlebihan. Selain itu, di dalam softdrink terdapat fosfat dengan kadar yang tinggi. Fosfat tersebut dapat menarik kalsium dari tulang. Sedangkan pada orang yang suka minum minuman beralkohol dan merokok dapat menyerap kalsium dalam tubuh, dan menurunkan kadar esterogen dalam darah. Langkah pencegahan lainnya adalah dengan berolahraga secara teratur dan menghindari obat-obatan yang dapat memicu osteoporosis.
Kehandalan Gagasan
xi
Pencegahan osteoporosis yang selama ini diterapkan belum cukup optimal dikarenakan kebiasaan merokok, konsumsi kopi, softdrink, dan minuman beralkohol sulit dihilangkan.Kesadaran sebagian besar masyarakat akan pentingnya olahraga untuk mencegah osteoporosis juga masih kurang. Selain itu, kebanyakan orang juga kekurangan asupan vitamin D yang biasanya diperoleh dari sinar matahari secara langsung pada pagi hari. Kalsium mempunyai andil besar untuk membangun dan mempertahankan kekuatan tulang, namun kalsium saja tidak cukup untuk mencegah keropos tulang karena tubuh juga akan mencuri cadangan kalsium yang dibutuhkan tulang. Selain itu, kalsium hanya menguatkan tulang bagian luar saja. Sedangkan bagian penting adalah bagian dalam tulang yang akan menentukan kekuatan tulang bagian luar yang dibentuk oleh zat yang bernama Hydroxyapatite. Salah satu makanan yang banyak mengandung Hydroxyapatite adalah kaki ayam atau orang sering menyebutnya ceker ayam. Selain mengandung Hydroxyapatite ceker ayam juga mengandung kolagen, asam amino, zat kapur, protein kolagen, dan sejumlah mineral lainnya. Kolagen ayam (yang terdapat pada tulang ceker ayam) adalah antigen asing yang bersifat imunogenik.Dalam kolagen ini terdapat beberapa bagian (fraksi) protein yang berperan mirip dengan Ag fraksi protein kolagen sendi manusia. Dengan makan kolagen ayam setiap hari , secara perlahan dan rutin tubuh diperkenalkan dengan Ag kolagen ayam yang fraksi proteinnya mempunyai antigenisitas dan imunogenisitas, serta struktur dan berat molekulnya mirip dengan Ag kolagen sendi manusia sehingga timbullah toleransi terhadap self-Ag yang terdapat dalam tubuh manusia. Pada akhirnya, kolagen inilah yang membuat tulang menjadi elastis dan tidak mudah patah. Selama ini, masyarakat mengolah ceker ayam dengan cara digoreng. Sebenarnya, suhu tinggi minyak goreng dapat merusak struktur protein kolagen serta mengubah antigenisitas dan imunogenisitas Ag kolagen ayam. Selain itu, jika digoreng, tulang ceker ayam akan terbuang sia-sia. Untuk itu, penulis mempunyai gagasan untuk mengolah ceker dan tulang ceker ayam sebagai makanan yang bermanfaat sebagai alternatif pencegahan osteoporosis. Dengan cara melunakkan (presto) ceker dan tulang ceker ayam pada suhu 1000C. Karena pada suhu ini struktur protein kolagen dan zat lainnya yang berkhasiat tidak banyak yang rusak. Ceker dan tulang ceker ayam yang telah lunak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan BATUKERAM (Bakso Tulang Ceker Ayam) sebagai alternatif pencegahan osteoporosis.
Pihak-Pihak yang Terkait Untuk mensosialisasikan gagasan ini, penulis melakukan beberapa langkah diantaranya melalui penulisan PKM-GT dan publikasi gagasan melalui dunia maya (melalui posting di blog pribadi dan web [physic_online.um.ac.id]). Selain itu, terdapat pihak-pihak lain yang diharapkan dapat membantu sosialisasi gagasan penulis, diantaranya adalah pedagang bakso, Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) dan Departemen Kesehatan (DEPKES RI). Penulis berharap para pedagang bakso membantu dalam mensosialisasikan gagasan penulis. Di lain sisi gagasan ini adalah salah satu upaya diversifikasi
xii
(peanekaragaman) bahan baku bakso yang murah dan bermanfaat untuk kesehatan. Sehingga dengan adanya gagasan ini, pedagang dan pembeli diuntungkan. Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) berperan mengadakan penyuluhan terhadap masyarakat tentang bahaya osteoporosis serta alternatif cara pencegahannya dengan BATUKERAM. Sedangkan, dalam hal ini Departemen Kesehatan (DEPKES RI) berperan sebagai wadah resmi dari pemerintah untuk mensosialisasikan bahaya osteoporosis dan alternatif pencegahannya dengan BATUKERAM.
Langkah- Langkah Strategis Penerapan Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang dibutuhkan: • • • • • • • • •
pisau panci panci presto spatula ember sarung tangan plastik kompor blender penjepit
Bahan yang dibutuhkan: • • • • • • •
ceker dan tulang ceker ayam tepung Tapioka bawang Putih bawang Goreng merica Bubuk garam air
Teknik Pembuatan BATUKERAM Proses pembuatan BATUKERAM (Bakso Tulang ceker ayam) terdiri dari serangkaian kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain. Untuk menghasilkan bakso yang baik dapat dilakukan langkah-langkah berikut.
xiii
Penggilingan atau Pelumatan Tulang ceker ayam Ceker dan tulang ceker ayam yang sudah dibersihkan dan dilunakkan (dipresto) dengan suhu ± 100 0 C kemudian dilumatkan dengan menggunakan blender hingga halus guna memudahkan dalam pembentukan adonan.
Pembuatan Adonan Pembuatan adonan dilakukan dengan cara meletakkan ceker dan tulang ceker ayam (yang telah dihaluskan) pada baskom, kemudian dicampur dan diaduk dengan bahan-bahan yang lain hingga tercampur dengan sempurna.
Pembentukan/Pencetakan BATUKERAM (Bakso Tulang Ceker Ayam) Setelah adonan jadi, adonan dicetak dengan cara manual yakni dengan menggunakan tangan yang dibungkus oleh sarung tangan plastik terlebih dahulu agar terjaga kesterilannya. Adonan kemudian dicetak bulat-bulat.
Perebusan Bakso yang sudah jadi (dibentuk) lalu direbus dalam air mendidih (yang di dalamnya terdapat irisan bawang putih, merica bubuk, dan garam) di atas kuali/tungku. Jika bakso sudah mengapung di permukaan air berarti bakso sudah matang, proses perebusan ini memakan waktu selama ± 30 menit. Bakso yang sudah matang kemudian ditiriskan. Kemudian air rebusan tersebut dapat dijadikan sebagai kuah bakso.
KESIMPULAN Gagasan Penulis Selama ini kebanyakan orang melakukan pencegahan osteoporosis hanya dengan mengkonsumsi susu yang notabene mengandung kalsium, tetapi harga susu cukup mahal sehingga tidak semua lapisan masyarakat dapat membelinya. Padahal, kalsium hanya menguatkan tulang bagian luar saja. Zat Hydroxyapatite dan kolagen juga diperlukan dalam pencegahan osteoporosis karena kolagen dapat membuat tulang menjadi elastis dan tidak mudah patah. Sedangkan Hydroxyapatite berfungsi membentuk bagian dalam tulang yang dapat menentukan kekuatan tulang. Oleh karena itu, penulis mempunyai gagasan untuk mengolah ceker dan tulang ceker ayam sebagai bahan baku bakso. Cara pembuatannya yaitu, dengan melunakkan ceker dan tulang ceker ayam kemudian menghaluskannya dengan
xiv
blender serta mencampur dengan semua bahan yang disediakan, setelah adonan siap, adonan dibentuk bulat-bulat dan dimasukkan ke dalam air mendidih yang telah diberi irisan bawang putih, merica bubuk dan garam.
Teknik Pengimplementasian Untuk mengimplementasikan gagasan ini penulis mempunyai beberapa teknik implementasi yaitu dengan merealisasikan gagasan ini (mencoba membuat BATUKERAM), selanjutnya penulis akan menyebarluaskan gagasan ini melalui blog-blog pribadi dan jejaring social yang dapat diakses masyarakat secara luas. Untuk lebih menyebarluaskan gagasan ini penulis mencoba untuk mensosialisasikan gagasan ini melalui pedagang bakso. Penulis juga berinisiatif untuk menyebarluaskan gagasan ini melalui LSM di sekitar wilayah Kota Malang (terutama LSM yang berkonsentrasi pada penanganan kesehatan masyarakat dan lansia).
Prediksi Penulis Dengan adanya penulisan PKM-GT ini penulis berharap gagasan mengenai BATUKERAM (Bakso Tulang Ceker Ayam) dapat memberikan sumbangsih kepada masyarakat dalam usaha pencegahan osteoporosis. Sehingga jumlah penderita osteoporosis, khususnya di Indonesia dapat berkurang.
DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2010. Tulang, (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Tulang, diakses 17 Februari 2010). Anonim. 2005. Ingin Tulang Kuat, Makan Ceker Ayam Yuk!, (Online), (http://www.kapanlagi.com/a/ingin-tulang-kuat-makan-ceker-ayamyuk.html, diakses 17 Februari 2010). Anonim. 2007. Osteoporosis, (Online), (http://osteoporosis.klikdokter.com/subpage.php?id=1&sub=53, diakses 16 Februari 2010) Hestianingsih, Indiradewi. 2007. Pentingnya Kalsium pada Osteoporosis, (Online), (http://osteoporosis.klikdokter.com/subpage.php?id=4&sub=67, diakses 17 Februari 2010) Hestianingsih, Indiradewi. 2007 . Faktor Resiko Osteoporosis, (Online), (http://osteoporosis.klikdokter.com/subpage.php?id=2&sub=60, diakses 17 Februari 2010)
xv
Miwada, Sumerta dan Simpen. 2007 . Optimalisasi Potensi Ceker Ayam (Shank) Hasil Limbah Rpa Melalui Metode Ekstraksi Termodifikasi Untuk Menghasilkan Gelatin, (Online), (http://www.akademik.unsri.ac.id/download/journal/files/udejournal/i.n. %20sumerta%20miwda%20100102007.pdf, diakses 17 Februari 2010)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Tempat,tanggal lahir NIM Jurusan Universitas Alamat Rumah / No.Hp
: Cahya Prasetya : Bengkulu, 22 Juli 1991 : 109321417114 : Fisika : Universitas Negeri Malang : Dsn.Wonorejo, RT.04 RW.01 Desa Slemanan, Kec.Udanawu Kab. Blitar/ 085735086464 Alamat email :
[email protected] Pendidikan : 1. SD Negeri Slemanan 02 Blitar, lulus tahun 2003 2. SLTP Negeri 1 Udanawu Blitar, lulus tahun 2006 3. SMA Negeri 1 Srengat Blitar, lulus tahun 2009 4. Pendidikan Fisika Universitas Negeri Malang Prestasi : 1. Juara I Pelajar Pelapor Tertib Lalu Lintas Tingkat Kabupaten Blitar 2. Juara I PKM-GT Mahasiswa Baru FMIPA Universitas Negeri Malang 2009 3. Juara III PKM-GT Mahasiswa Baru Tingkat Universitas Negeri Malang 2009
xvi
Malang, 1 Maret 2010 Hormat saya,
Cahya Prasetya DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Tempat,tanggal lahir NIM Jurusan Universitas Alamat Rumah / No.Hp
: Arumningtyas Fendya Ekasari : Jombang, 14 April 1991 : 109321417089 : Fisika : Universitas Negeri Malang : Jl. Satria 8A Tejo Selatan Kec.Mojoagung Kab.Jombang / 085733425749 Alamat email :
[email protected] Pendidikan : 1. SD Negeri Tejo 02 Jombang, lulus tahun 2003 2. SLTP Negeri 2 Jombang , lulus tahun 2006 3. SMA Negeri Mojoagung, lulus tahun 2009 4. Pendidikan Fisika Universitas Negeri Malang Prestasi : 1. Finalis Golden Civil National Competition Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya 2007 / Fakultas Teknik Sipil ITS 2. Juara III Karya Tulis Ilmiah Siswa Menengah Atas/Kejuruan 2008 se-Jawa Timur / Politeknik Negeri Jember 3. Juara II Karya Tulis Ilmiah Siswa 2008 se- SMA Negeri Mojoagung / SMAN Mojoagung 4. Finalis Paper Competition for Senior High School 2008 se-Jawa Bali / Fakultas Kedokteran UNAIR 5. Finalis Innovative Material Engineering Competiton 2008 / Fakultas Teknik Material dan Metarulgi FTI-ITS 6. Juara I PKM-GT Mahasiswa Baru FMIPA Universitas Negeri Malang 2009 7. Juara III PKM-GT Mahasiswa Baru Tingkat Universitas Negeri Malang 2009
xvii
Malang, 1 Maret 2010 Hormat saya,
Arumningtyas F E DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Nurhayati Tempat,tanggal lahir : Jombang, 08 Desember 1990 NIM : 109321417087 Jurusan : Fisika Universitas : Universitas Negeri Malang Alamat Rumah / No.Hp : Nglaban – Bendet – Diwek - Jombang Alamat email :
[email protected] Pendidikan : 1. SD Negeri Mancar I Peterongan, lulus tahun 2003 2. SLTP Negeri 2 Jombang, lulus tahun 2006 3. SMA Negeri 2 Jombang, lulus tahun 2009 4. Pendidikan Fisika Universitas Negeri Malang Prestasi : 1. Juara I PKM-GT Mahasiswa Baru FMIPA Universitas Negeri Malang 2009 2. Juara III PKM-GT Mahasiswa Baru Tingkat Universitas Negeri Malang 2009
xviii
Malang, 1 Maret 2010 Hormat saya,
Nurhayati
xix