“PROFIT ORIENTED VS BERKAH ORIENTED” Latar Belakang Masalah Pada dasarnya konsep pemikiran untuk menjalankan sebuah usaha adalah mencari keuntungan, atau mengembalikan modal awal secepatnya. Bahkan para pengusaha yang ada saat ini sangat mengedepankan konsep pemikiran tersebut, tidak sedikit pula dari mereka yang tidak ragu untuk menggunakan cara yang curang. Hal tersebut adalah realita yang sungguh terjadi. Namun jika kita perhatikan, masih ada juga pengusaha-pengusaha yang tidak hanya memperhatikan segi ekonomis saja, tetapi masih tetap memperhatikan konsep sosial di dalam usahanya. Dengan kata lain mereka tidak hanya berorientasi pada keuntungan semata, tetapi juga berorientasi pada konsep sosial. Artinya mereka dapat kita katakan adalah pengusaha yang menerapkan CSR (Corporate Social Responsibility) dalam tingkat yang sangat tinggi. Artinya terkadang mereka memperhatikan kondisi sosial sampai pada tingkatan dimana mereka merasa itu bukanlah sebuah kewajiban yang dapat mengurangi tingkat keuntungan yang akan mereka dapatkan, tetapi orientasi usaha mereka tersebut menjadi cara mereka dalam menjalankan usahanya. Jika kita melihat hal tersebut dari segi teori usaha, maka mungkin akan muncul pemikiran bahwa orientasi usaha sosial atau yang cenderung terlihat hanya semata-mata mencari pahala, adalah orientasi yang tidak tepat, karena jika berdasarkan teori-teori
tersebut, justru menekankan pada pencarian untung. Pada
penerapannya di zaman modern seperti ini, kebanyakan para pelaku ekonomi memang memisahkan antara urusan yang bersifat ekonomis (untung rugi), denga urusan yang bersifat sosial, terlebih lagi dengan urusan agama yang notabenenya adalah urusan yang berhubungan erat dengan kehidupan di akhirat. Artinya ideologi seperti ini dapat kita katakan sebagai sekulerisme, dimana dalam ideologi menyatakan bahwa urusan sebuah institusi atau badan haruslah terpisah dari urusan agama atau kepercayaan, dengan kata lain seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, urusan duniawi (perdagangan) tidak bisa disangkut pautkan dengan urusan akhirat, dan hal ini sudah mengakar kuat dalam ideologi tersebut, sehingga untuk pelaku ekonomi yang menganut ideologi ini maka mereka akan menganggap bahwa urusan perdangan mereka tidak akan mempengaruhi amal yang akan dihitung di akhirat kelak. Namun juga seperti yang telah digambarkan sebelumnya, tidak bisa kita abaikan, bahwa saat ini masih ada para pelaku ekonomi yang tidak hanya memikirkan untung dan rugi saja dalam menjalankan usahanya., tetapi mereka juga memikirkan faedah yang akan mereka dapatkan, dan faedah yang dimaksud tersebut bukan hanya sebatas untung rugi saja, tetapi juga pada seberapa besar pahala yang akan mereka dapat karena mereka ikhlas menjalankan usahanya
1
dalam rangka beribadah kepada Allah SWT, sehingga terkadang untuk orang-orang seperti ini untung rugi bukanlah menjadi hal pokok yang harus dipikirkan, karena menurut mereka, saat bisa membantu orang lain, disitulah letak keuntungan dan kesuksesan sesungguhnya. Hal inilah yang mendorong penulis untuk meneliti fenomena yang terjadi tersebut melalui karya ilmiah yang berjudul: “Profit Oriented Vs Berkah Oriented”. Perumusan Masalah 1. Bagaimana bisa seorang pelaku ekonomi, tidak berorientasi pada pencarian laba? 2. Bagaimana cara kerja memadukan orientasi laba dan orientasi berkah? 3. Jika dibandingkan mana orientasi yang lebih menguntungkan dan baik pada saat ini? 4. Bagaimana cara pemasaran jika menggunakan orientasi berkah? 5. Apakah ada kemungkinan orientasi seperti ini untuk berhasil diterapkan pada unit usaha ekonomi lainnya yang mungkin lebih kompleks dan berpengaruh besar dalam kehidupan ekonomi sebuah negara secara keseluruhan? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bagaimana cara agar tidak terpaku pada pencarian laba semata. 2. Untuk mengetahui cara memadukan orientasi laba dan berkah. 3. Untuk mengetahui perbandingan dan menentukan mana yang relatif lebih baik untuk diterapkan pada kondisi seperti sekarang ini. 4. Untuk mengetahui cara pemasaran yang tepat dengan orientasi yang tepat pula. 5. Untuk mengetahui seberapa besar kemungkian untuk menerapkan orientasi berkah pada unit usaha yang lebih besar. Manfaat Akademis 1. Penelitian ini berhubungan dengan kuliah Manajemen Pemasaran, sehingga penelitian ini diharapkan semua pihak yang berkepentingan dapat lebih memahami mengenai strategi pemasaran yang tidak hanya tepat, tetapi juga baik dalam segala kriteria. Tinjauan Pustaka a) Pemasaran
2
Penulis mengutip dari prinsip-prinsip pemasaran yang ditulis oleh Philip Kotler dan Gary Armstrong yang menyatakan bahwa saat ini pemasaran menyangkut semua usaha menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan pelanggan yang menguntungkan. Pemasaran dimulai dengan memahami kebutuhan dan keinginan konsumen, memutuskan tujuan pemasaran yang dapat dilayani organisasi dengan sangat baik, dan mengembangkan proposisi nilai yang meyakinkan di mana organisasi dapat memenangkan, mempertahankan, dan menumbuhkan konsumen sasaran. Jika sebuah organisasi melakukan hal ini dengan baik, organisasi ini akan meraih pangsa pasar, keuntungan, dan ekuitas pelanggan yang baik. b) CSR (Company Social Responsibility) atau tanggung jawab sosial perusahaan Penulis mengutip dari materi kuliah yang disampaikan oleh yang berdasarkan pada buku Business Esentials yang ditulis oleh Ronald J. Ebert dan Ricky W. Griffin yang menjelaskan bahwa CSR adalah penyeimbangan antara tujuan organisasi dengan para stakeholders (group, individu, ataupun organisasi lainnya yang secara langsung berpengaruh bagi kegiatan perusahaan). Artinya adalah dalam menetapkan tujuan, perusahaan tidak hanya memperhatikan kondisi internal perusahaan saja, tetapi juga memperhatikan kondisi lingkungan eksternal baik investor, customer, supplier, dan komunitas atau masyarakat kecil. c) Strategi harga Dalam hal ini penulis akan menggunakan pengertia strategi penentuan harga yang digunakan oleh Nabi Muhammad SAW, yaitu berdasarkan prisip suka sama suka. Dalam surat An Nisaa’ ayat 29: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”. Selain itu dalam menetapkan harga, Nabi Muhammad SAW menggunakan prinsip untuk tidak menyaingi harga orang lain dan tidak menyongsong membeli barang sebelum dibawa ke pasar serta tidak berbohong. Prinsip lainnya adalah menetapkan harga dengan dasar membantu orang lain. d) Etika bisnis, strategi bisnis, dan tujuan bisnis Etika bisnis menurut Ronald J. Ebert dan Ricky W. Griffin, adalah tentang masalah etis atau tidak etisnya perilaku seorang manajer dan karyawan yang dilihat dari segi konsep organizational saja. Semantara dalam etika bisnis yang sesuai syariah Islam, adalah yang tidak hanya berdasarkan pada kepentingan organisasi saja, tetapi juga
3
berlandaskan pada iman kepada Allah dan Rasul-Nya atau menjalankan segala perintah Allah dan Rasul-Nya serta menjauhi larangan Allah dan Rasul-Nya. Dengan demikian perilaku atau etika dalam berbisnis hendaknya sesuai dengan yang dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya, menghindari apa yang dilarang termasuk produk-produk yang diharamkan. Pada intinya, strategi bisnis yang sesuai syariah adalah berupaya dengan sungguh-sungguh untuk selalu berada di jalan Allah dengan mengelola sumberdaya secara optimal untuk mencapai tujuan yang terbaik di sisi Allah, baik di dunia maupun akhirat. Sedangkan tujuan bisnis yang sesuai syariah adalah mendapat keuntungan yang besar baik di dunia maupun akhirat.
Metodologi Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah interview, dan observasi. Adapun objek penelitian adalah mahasiswa dan UKM (warung makan). Instrument yang digunakan berupa, kamera, handphone, dan laptop. Daftar Pustaka Armstrong, G. & Kotler, P. (2002). Principles of Marketing. Jakarta: Erlangga. Ebert, R. J.& Griffin, R. W. (2005). Business Essentials. Pearson Prentice Hall. Faruq, M. (2000). Sistem Ekonomi Islam Pilihan Setelah Kegagalan Sistem Kapitalis dan Sosialis. Yogyakarta: UII Press. Suyanto, M. (2008). Muhammad Business Strategy and Ethics. Yogyakarta: C.V. Andi.
4
TUGAS KARYA ILMIAH MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS
Di susun oleh : Nama
: Alwi Assegaft
NIM
: 10.12.5245
Jurusan
: S1 SI
STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011
5