Press Release Tiga Puluh Tiga Tahun Mengabdi Untuk Pembangunan Pertanian Badan Litbang Pertanian sebagai lembaga yang melakukan penelitian untuk pengembangan telah banyak menghasilkan inovasi pertanian, dan beberapa di antaranya bahkan telah digunakan secara luas dan terbukti menjadi tenaga pendorong utama pertumbuhan dan perkembangan agribisnis berbagai komoditas pertanian. Salah satu contoh yang tergolong fenomenal ialah Revolusi Hijau pada agribisnis padi dan jagung, hasil dari penemuan varietas unggul dengan berbagai komponen teknologi penunjangnya. Dukungan teknologi perbenihan unggul, alsintan dan teknologi pengolahan pascapanen, juga telah mampu mendorong perkembangan agribisnis beberapa komoditi unggulan lainnya, seperti kelapa sawit, karet, lada, sayuran dan buah-buahan, ternak sapi, kambing/domba, dan masih banyak lagi. Sangat disadari bahwa pelayanan teknologi tepat guna sangat vital bagi peningkatan
produktivitas,
peningkatan
efisiensi,
perbaikan
mutu
dan
peningkatan nilai tambah di sektor pertanian, maka peranan lembaga penelitian nasional dan daerah, seperti Balai Penelitian dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) beserta lembaga mitra kerjanya yang lain, sangat vital dalam meningkatkan kinerja sektor ini. Kinerja pelayanan teknologi dituntut untuk mampu merespon dengan baik kebutuhan para petani dan pengusaha, dalam mengembangkan agribisnis yang modern dalam arti mengandalkan iptek untuk membangun efisiensi usaha, nilai tambah dan daya saing produknya, dengan tujuan utama meningkatkan pendapatan keluarga tani di pedesaan. Pelayanan kepada petani, dalam era reformasi ini, harus dilaksanakan dalam koridor pemerintahan yang baik dan bersih, mengikuti prinsip-prinsip: (i) bersifat memberdayakan dalam arti meningkatkan kemampuan menganalisis, mengambil keputusan, membangun akses terhadap sumberdaya dan sarana
C:\Documents and Settings\all user\My Documents\H U M A S\PRESS RELEASE\Press_Release_HUT33.doc
1
produksi, serta mengatasi masalah yang dihadapi; (ii) bersifat partisipatif dalam menghasilkan teknologi tepat guna, yaitu mengikut-sertakan petani sejak perencanaan,
pelaksanaan,
pemantauan
evaluasi
dan
perbaikan;
(iii)
memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memberikan masukan; dan (iv) membangun komunikasi dan kerja sama yang baik antar pemerintah dengan berbagai komponen masyarakat, untuk dapt saling mengisi dalam mewujudkan tujuan bersama. Dalam upaya mengatasi lambannya alih inovasi teknologi ke petani, mulai tahun
2005,
Departemen
Pertanian
melalui
Badan
Litbang
Pertanian
melaksanakan Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian (Prima Tani). Tujuan utama Prima Tani adalah untuk mempercepat diseminasi dan adopsi teknologi inovatif terutama yang dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian, serta untuk memperoleh umpan balik mengenai karakteristik teknologi tepat-guna spesifik pengguna dan lokasi. Umpan balik ini merupakan informasi esensial dalam rangka mewujudkan dan memperbaiki penelitian dan pengembangan berorientasi kebutuhan pengguna. Selain itu, melalui kegiatan Prima Tani diharapkan pendapatan dan kesejahteraan petani akan meningkat dan kelestarian lingkungan terjaga. Bulan Agustus tahun 2007, Badan Litbang Pertanian tepat berusia 33 tahun, suatu usia matang untuk dapat menunjukkan jati dirinya. Untuk memperingati sekaligus menunjukkan hasil yang telah dicapai kepada para pelaku agribisnis dan masyarakat, selama sepekan ini (20-29 Agustus 2007), Badan Litbang Pertanian akan menyelenggarakan Pekan Agro Inovasi Teknologi Pertanian II. Melalui acara ini, selain memperkenalkan berbagai inovasi teknologi yang telah dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian, diharapkan juga dapat meningkatkan pertukaran informasi antara peneliti, penyuluh, pengambil kebijakan, petani, masyarakat, pengusaha, dan pelaku agribisnis; serta menggali umpan balik dan masukan dari pengguna teknologi dan pelaku agribisnis untuk penajaman program Badan Litbang Pertanian.
C:\Documents and Settings\all user\My Documents\H U M A S\PRESS RELEASE\Press_Release_HUT33.doc
2
Dengan mengangkat tema Membangun Agribisnis Pedesaan melalui Pengembangan
Penerapan
Inovasi,
Badan
Litbang
Pertanian
ingin
menunjukkan sumbangsihnya dalam menggerakkan perekonomian pedesaan dalam sektor pertanian. Dalam sepekan, berbagai seminar nasional berdasarkan komoditi dan bidang masalah, akan digelar dan masyarakat pemerhati sektor pertanian dapat hadir sesuai dengan topik yang diminatinya. Selain itu, pameran inovasi pertanian selama empat hari (20-23 Agustus 2007) akan menjadi sarana yang baik bagi stakeholders untuk mendapatkan berbagai informasi seputar inovasi teknologi pertanian terbaru dan terkini. Pameran akan berlangsung di Kompleks Penelitian Pertanian Cimanggu, Jl. Tentara Pelajar Bogor. Secara tematis pameran akan terbagi berdasarkan bidang-bidang seperti bagaimana Badan Litbang Pertanian mengembangkan komunikasi IPTEK-nya, diversifikasi pangan, bioenergi, pertanian organik, agribisnis, perbenihan, antisipasi climate
change, dan pendukung program peningkatan produksi beras nasional. Rangkaian acara yang akan berlangsung pada pembukaan Pekan Inovasi Teknologi II dan dibuka oleh Menteri Pertanian adalah Peluncuran (launching) Inovasi Teknologi Hasil Badan Litbang Pertanian serta Orasi Ilmiah dan Pengukuhan Profesor Riset atas nama Dr. Ir. Achmad Suryana, MS, Kepala Badan Litbang Pertanian. Materi orasi yang akan disampaikan adalah Menelisik Ketahanan Pangan, Kebijakan Pangan dan Swasembada Beras. Untuk menunjukkan kiprahnya selama ini dan mempromosikan serta membuka peluang komersialisasi teknologi berbasis HaKI, Badan Litbang Pertanian akan menyajikan produk-produk/inovasi teknologi hasil litbang yang diluncurkan secara khusus dan disajikan dalam stand tersendiri pada pameran. Produk-produk tersebut berasal dari UK dan UPT Badan Litbang Pertanian serta telah
melalui
evaluasi
kesiapan
teknologi
untuk
disebarluaskan
dan
dikomersialisasikan, serta dilucurkan oleh Menteri Pertanian pada pembukaan Pekan Agro Inovasi Teknologi II. Jumlah keseluruhan produk yang akan diluncurkan adalah 48, yang akan diwakili secara simbolis oleh delapan produk
C:\Documents and Settings\all user\My Documents\H U M A S\PRESS RELEASE\Press_Release_HUT33.doc
3
berdasarkan hasil pemilihan oleh tim khusus (daftar lengkap ke 48 produk terlampir). Kedelapan produk tersebut adalah : 1. Antisipasi terhadap perubahan iklim
a. Kalender tanam (katam) Peta ini menggambarkan pola dan waktu tanam untuk tanaman pangan, terutama padi, berdasarkan potensi dan dinamika sumberdaya iklim dan air, disusun berdasarkan tiga kejadian iklim, yaitu tahun basah (TB), tahun normal (TN) dan tahun kering (TK). Peta disusun secara sederhana dengan maksud agar mudah dipahami para penyuluh, petugas dinas pertanian, kelompok tani dan petani sebagai informasi yang operasional dalam menghadapi anomali dan perubahan iklim.
b. Varietas padi Teknologi padi hibrida merupakan salah satu solusi bagi peningkatan produksi beras nasional. Pengembangan penelitian padi hibrida terus diarahkan pada perakitan varietas unggul harapan (VUH) dengan potensi hasil yang tinggi, mempunyai ketahanan terhadap hama dan penyakit utama,
serta
mutu
beras
yang
disukai
oleh
konsumen.
Namun
pemanfaatannya memerlukan sosialisasi intens di kalangan petani. 2. Informasi dasar o Atlas kesepadanan alat dan mesin pertanian (alsintan) Atlas/peta disusun untuk berbagai ekosistem pertanian, meliputi lahan sawah dan kering. Pengembangan peta dilakukan melalui penelaahan kesepadanan tingkat teknologi dan ukuran alsintan dengan kondisi agroekosistem wilayah penerapannya, meliputi aspek fisik, sosial ekonomi, infrastruktur dan sistem usahataninya. 3. Pengembangan Produk a. Jus jeruk ”Citrus van Sambas” Produk jus jeruk ini lebih unggul dari produk lain yang sejenis karena terbuat dari sari buah asli, sedangkan produk lain terbuat dari esens.
C:\Documents and Settings\all user\My Documents\H U M A S\PRESS RELEASE\Press_Release_HUT33.doc
4
Teknologi yang digunakan juga mampu menghilangkan rasa pahit yang biasa terjadi pada jeruk siam. Pengembangan jus jeruk ini sudah dilakukan oleh Gapoktan dan memiliki Citrus Center di Kalimantan Selatan. b. Kopi Rendah Kafein (Komik) KomiK adalah kopi rendah kafein yang dibuat dari biji kopi Robusta dan Arabica alami. Khasiatnya adalah menyegarkan tubuh, meningkatkan produksi urin, pembangkit stamina, penghilang rasa lelah, mempunyai kemampuan menstimulasi otak, dan dapat menambah daya ingat menjadi lebih tajam. Kapasitas produksi per minggu 10.000 box dalam kemasan saset @ 20 gram. Kapasitas produksi dapat diperbesar sesuai pesanan. No. Patent: P 00200500748 untuk Proses Dekafeinasi. 4. Input sarana produksi a. Prima BAPF Prima BAPF adalah nama dagang untuk pestisida ramah lingkungan yang mengaplikasikan bakterisida/fungisida mikrobial berbahan aktif Bacillus
subtilis dan Pseudomonas flourescens (mikroba antagonis). Pestisida jenis ini sangat diperlukan karena dapat mengendalikan penyakit tanaman tanpa memperparah masalah polusi lingkungan, mengingat penggunaan pestisida sintetik di sentra produksi hortikultura tergolong tinggi b. Feromon Exi Teknologi alternatif yang efektif, efisien dan ramah lingkungan untuk mengendalikan ulat bawang. Feromon merupakan senyawa kimia yang digunakan serangga untuk berkomunikasi sesama jenis yang dapat mempengaruhi perilaku serangga tertentu. Feromon yang digunakan dalam komunikasi serangga dewasa antara betina dan jantan disebut feromon seks. Feromon seks sintetik dapat digunakan untuk memanipulasi sistem komunikasi serangga dan memanfaatkannya untuk pengendalian serangga hama tertentu.
C:\Documents and Settings\all user\My Documents\H U M A S\PRESS RELEASE\Press_Release_HUT33.doc
5
5. Bioenergi o Unit instalasi pemrosesan biomasa (kotoran sapi) menjadi energi biogas Biogas, sumber energi terbarukan yang bisa menjawab kebutuhan energi dan hasil samping berupa pupuk organik. Reaktor biogas yang dikembangkan adalah tipe fixed dome dengan kapasitas 18 m3 atau dapat menampung 200 kg kotoran sapi/hari (dari 10-20 ekor sapi) dengan waktu retensi 45 hari dan hasil biogas 6 m3/hari. Permintaan pasar terhadap teknologi ini meningkat dan teknologi ini lebih unggul dari yang dimiliki lembaga lain. Gas metan yang dihasilkan siap dikemas dalam tabung seperti tabung elpiji.
C:\Documents and Settings\all user\My Documents\H U M A S\PRESS RELEASE\Press_Release_HUT33.doc
6
Lampiran 1. DAFTAR MATERI YANG AKAN DILUNCURKAN Pekan Inovasi Teknologi Pertanian II Bogor, 20 Agustus 2007 NO 1
Unit Kerja Puslitbangtan BB Padi
2
3
Puslitbanghorti - Balitjestro - Balitsa -
Balitbu Tropika
-
Balithi
Puslitbangbun - Balittro
-
Balittas
-
Balittri
4
Puslitbang Peternakan
5
BBP Mektan
Materi 1. Jagung hibrida varietas Bima2 Bantimurung dan Bima3 Bantimurung 2. Varietas padi hibrida Hipa 5 Ceva 3. Varietas padi hibrida Hipa 6 Jete 4. Varietas padi beras merah Aek Sibundong 5. Anggur prabu bestari 6. PHT paprika 7. Budidaya paprika 8. Mangga (Ken Layung, Keraton, Marifta 01) 9. Pepaya hibrida carindo 10. Semangka 11. Prima BAPF 12. Injector profesional 13. Varietas unggul jahe (Jahe besar Cimanggu 1, putih kecil, dan merah) 14. Varietas unggul serai wangi (G1, G2 dan G3) 15. Varietas tembakau Kemloko 3, Grompol Jatim dan Bligon 1) 16. Varietas kapas Kanesia 10, Kanesia 11, Kanesia 12 dan Kanesia 13 17. Varietas kenaf Kr 14 dan Kr 15 18. Varietas wijen Sbr3 dan Sbr4 19. Varietas unggul gambir (Udang, Riau dan Cibudak) 20. Varietas unggul jambu mete (B02 dan SM9) 21. Domba komposit Sumatera 22. Feed Additive 23. Pakan Starter 24. Atlas arahan seleksi tingkat teknologi alat dan mesin pertanian untuk lahan sawah dan kering di Indonesia 25. Teknologi pengolahan biji jarak menjadi minyak jarak skala kecil pedesaan
C:\Documents and Settings\all user\My Documents\H U M A S\PRESS RELEASE\Press_Release_HUT33.doc
7
6
PUSTAKA
7
BB Pascapanen
8
BB SDLP
9
BB Biogen
10
BBP2TP
11
LRPI
26. Pengembangan unit instalasi pemrosesan biomasa (kotoran sapi) menjadi energi biogas 27. Unit pembibitan padi hemat lahan 28. Alsin penanam biji-bijian untuk lahan bergelombang 29. Arahan Tata Ruang Pertanian 30. Kesesuaian Lahan Komoditas Terpilih 31. Pemupukan Fosfat dan Kalium Tanah Sawah 32. Beras beriodium 33. Peta kalender tanam 34. Mikroflora tanah multiguna (MTM) 35. Perangkat uji tanah kering (PUTK) 36. Peta sumberdaya lahan pertanian 37. Feromon Exi 38. Pengolahan emping garut 39. Feed supplement ternak ruminansia ”Minvitnak-Rajakaya) 40. Pembuatan nata de soya 41. Aneka produk olahan dari buah mangga lokal Kalimantan Selatan (sari buah, sirup, dodol dan selai) 42. Teknologi pembuatan tepung pisang dan produk olahannya 43. Pemanfaatan tongkol (janggel) jagung sebagai pakan lengkap untuk ternak sapi 44. Pengolahan manggis dalam berbagai bentuk 45. Jus jeruk ”citrus van sambas” 46. Robokop 47. Erexa 48. Komik
C:\Documents and Settings\all user\My Documents\H U M A S\PRESS RELEASE\Press_Release_HUT33.doc
8
Lampiran 2. AGENDA PEKAN DISEMINASI (SEMINAR NASIONAL) HASIL LITBANG Pekan Inovasi Teknologi Pertanian II Bogor, 20 – 29 Agustus 2007 Waktu
Acara
Tempat
Penanggung Jawab
Auditorium II
Panitia
PSEKP
PSE-KP
Auditorium Puslitbangbun
Puslitbangbun
Aula Balitklimat
BBSDLP
Auditorium BB Veteriner
Puslitbangnak
Puslitbang GIZI
Setbadan
Auditorium I
BB Biogen
20 Agustus 2007
Pembukaan Pekan Inovasi Teknologi Pertanian II
21 Agustus 2007
Seminar Nasional Kemiskinan
21 Agustus 2007
Seminar Nasional tanaman Rempah
21 Agustus 2007
Seminar Nasional Adaptasi Pertanian Terhadap Perubahan Iklim
21-22 Agustus 2007
Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner
21-22 Agustus 2007
Temu Teknis Nasional Fungsional Non Peneliti
21-23 Agustus 2007
Seminar Internasional Plasma Nutfah
22 Agustus 2007
Temu Teknologi Karet
Ruang Pertemuan BB Biogen
LRPI
23 Agustus 2007
Lokakarya Nasional Peningkatan Mutu Bibit Kambing dan Domba
Aula Puslitbangnak
Puslitbangnak
27 Agustus 2007
Seminar Nasional Pembangunan Pertanian Berawal dari Desa
Auditorium II
BBP2TP
(Aula Puslitbangbun)
28 Agustus 2007
Seminar Nasional Mekanisasi Pertanian
Auditorium I
BBP Mektan
28-29 Agustus 2007
Simposium Tanaman Pangan ke V: Teknologi Ramah Lingkungan Untuk Mencapai Ketahanan pangan
Aula Puslitbangtan
Puslitbangtan
C:\Documents and Settings\all user\My Documents\H U M A S\PRESS RELEASE\Press_Release_HUT33.doc
9