KATA PENGATAR/PREFACE Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena hanya dengan Ridho dan Karunia-Nya maka Laporan Tahunan 2008 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku Utara dapat diselesaikan. Laporan Tahunan 2008 ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban BPTP Maluku Utara terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan pada periode tahun 2007. Selama tahun ketiga keberadaannya, BPTP Maluku Utara tetap aktif melaksanakan pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi di Maluku Utara. Kegiatan-kegiatan tersebut, yang kesemuanya telah selesai dilaksanakan pada tahun 2008, mencakup pelaksanaan Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian (Prima Tani) Maluku Utara; Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) dan Visitor plot; yang berdampak langsung maupun tidak langsung bagi kesejahteraan masyarakat petani di Maluku Utara. Menyadari peran pentingnya dalam menjembatani penelitian dan kesesuaian kebutuhan pengguna teknologi pertanian, maka BPTP Maluku Utara melaksanakan peran strategisnya bersama dengan BBP2TP, berbagai Balit di bawah naungan Badan Litbang Departemen Pertanian; Pemerintah Daerah dan Pemkab/Pemkot; BAPPEDA Propinsi dan Kab/Kota; BALITBANGDA Maluku Utara; Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan tingkat Propinsi dan Kab/Kota serta Dinas Terkait; BPP; serta Universitas tingkat lokal dan nasional. BPTP Maluku Utara juga meneruskan peran strategisnya bersama dengan media, organisasi swasta, petani secara kelompok maupun individu. Akhirnya, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Tim Penyusun yang telah menyelesaikan laporan ini. Semoga Laporan ini dapat memberikan manfaat kepada seluruh khalayak pembaca.
TENTANG/ABOUT AIAT NORTH MALUKU Perubahan lingkungan strategi global umunya dan spesifik lokasi khususnya, menuntut pembangunan pertanian di Maluku Utara bersandar pada peningkatan ketahanan pangan, pengembangan agribisnis, dan peningkatan kesejahteraan petani. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) sebagai ujung tombak terdepan Badan Litbang Pertanian di propinsi Maluku Utara, memiliki peran dalam perakitan dan percepatan adopsi inovasi teknologi spesifik agroekosistem. Visi Menjadi lembaga pengkajian pertanian terdepan di Maluku Utara dalam menghasilkan, menyediakan, melayani informasi, teknologi inovasi tepat guna spesifik lokasi sesuai dinamika kebutuhan masyarakat pertanian. Misi • Menciptakan, merekayasa, dan mengembangkan teknologi inovasi pertanian tepat guna, spesifik lokasi, serta rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian di provinsi Maluku Utara. • Meningkatkan efisiensi dan percepatan diseminasi teknologi inovasi pertanian kepada para pengguna serta meningkatkan penjaringan umpan balik inovasi pertanian • Mengembangkan jaringan kerjasama lokal, nasional dan internasional dalam rangka penguasaan IPTEK, pengembangan pusat data bisnis pertanian di daerah dan peningkatan peran BPTP Maluku Utara dalam pengembangan usaha dan sistem agribisnis, ketahanan pangan serta peningkatan kesejahteraan petani. • Mengembangkan kapasitas BPTP dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanan prima kepada pengguna.
SOROTAN DISEMINASI/DISEMINATION HIGHLIGHT 1. Primatani Sasaran pembangunan pertanian Provinsi Maluku Utara didasarkan pada pengembangan usaha di sektor hulu usahatani (on farm), hilir (agroindustri) dan usaha penunjang lainnya, peningkatan pertumbuhan PDRB sektor pertanian, peningkatan ekspor produk pertanian segar maupun olahan, peningkatan kapasitas dan posisi tawar petani, semakin kokohnya kelembagaan petani, peningkatan akses petani terhadap sumberdaya produktif serta peningkatan pendapatan petani. Atas dasar pemikiran tersebut, pada tahun 2008 BPTP Maluku Utara melakukan kegiatan Prima Tani, yang meliputi: (1) peningkatan produktivitas tanaman dan kualitas hasil melalui pendekatan pengelolaan tanaman dan sumberdaya terpadu serta diversifikasi vertikal dengan komoditas ternak, (2) pendampingan usaha agroindustri untuk menghasilkan produk yang berkualitas, aman, dan diterima pasar, dan (3) penguatan kelembagaan kelembagaan yang terbentuk, melalui pendampingan, dan advokasi pemasaran dan bantuan modal bergulir . Kegiatan Primatani tersebut berlokasi: (1) di desa Akediri kabupaten Halmahera Utara dan (2) di Kelurahan Jaya, Kota Tidore Kepulauan. Ruang lingkup kegiatan dan hasil utama, Tabel 1. Tabel 1. Kegiatan dan hasil utama Primatani di desa Akediri dan Keluarahan Jaya, Provinsi Maluku Utara. No
Kegiatan
Hasil
Dampak
Desa Akediri, Halmahera Barat 1.
Sistem penyediaan benih Jagung dan Padi Gogo
• Benih Jagung Srikandi dan Lamuru sebanyak 2 ton/th
Dampak ekonomi desa sebesar Rp. 80.000.000/th
• Padi Gogo Situ Bagendit sebanyak 0.8 ton/th
Dampak ekonomi sebesar Rp. 12,3 jt/th
desa
2.
Pengendalian hama penyakit kelapa
Peningkatan produktivitas kopra sebesar 100 kg kopra/ha
Dampak ekonomi desa sebesar Rp. 5 jt /th
3.
Pemanfaatan limbah ternak sapi sebagai pupuk organik
Pupuk organik sebanyak 0.78 kg/ekor/hari
Dampak ekonomi desa sebesar Rp. 405.000/3 bln
4.
Rancang bangun kelembagaan sistem dan usaha agribisnis
Penangkar benih sebanyak 2 unit
Profit sharing petani sebesar 100%
Kelompok pengolahan hasil sebanyak 1 unit
Keluarahan Jaya, Kota Tidore Kepulauan 1.
Reformulasi pengolahan dan kemasan Sagu Kasbi
Sagu kasbi Aneka Rasa sebanyak 6.400 bh/th
Dampak ekonomi desa sebesar 28.8 juta/th
2.
Reformulasi pengolahan dan kemasan daging pala
Sirup pala sebanyak 200 btl/th
Dampak ekonomi sebesar 15.23 jt/th
desa
3.
Sistem penyediaan bibit pala
Bibit pala sebanyak 5.000 bibit
Dampak ekonomi sebesar 30.46 jt/th
desa
4.
Penguatan kapasitas kelembagaan
Kelompok pemasaran sebanyak 1 unit
hasil
Jaringan kemitraan dengan Pemda dan sumber permodalan
Peningkatan asset koperasi sebesar 50 jt.
2. Visitor Plot Komoditas Perkebunan Sebagai Tanaman Inti dan Hortikultura Sebagai Tanaman Sela Saat ini, terdapat kecenderungan bahwa berbagai hasil penelitian dan pengkajian yang dihasilkan oleh lembaga penelitian belum sepenuhnya diadopsi oleh petani dan pengguna. Kondisi ini disebabkan minimnya strategi mengkomunikasikan hasil penelitian dan pengkajian kepada pengguna, sehingga jaringan informasi dari sumber teknologi kepada pengguna teknologi di daerah terputus. Sebagai upaya memenuhi kebutuhan pengguna terhadap informasi teknologi pertanian spesifik lokasi, maka BPTP Maluku Utara melaksanakan kegiatan penyebaran dan pendayagunaan hasil-hasil pengkajian dan pengembangan teknologi pertanian spesifik lokasi. Kegiatan ini dikemas dalam bentuk visitor plot komoditas perkebunan dan hortikultura. Kegiatan visitor plot tahun 2008 dilaksanakan di Kebun Percobaan (KP) Bacan dengan komoditas perkebunan sebagai tanaman induk dan hortikultura sebagai tanaman sela. Komoditas perkebunan: kakao, pala dan panili umur > 1 th yang ditanam sejak tahun 2006 serta penambahan koleksi tanaman cengkeh, kopi, jambu mete dan kayu manis. Penanaman dan pemeliharaan tanaman perkebunan dilaksanakan dengan menerapkan paket budidaya sesuai dengan rekomendasi dari BPTP Maluku Utara, Balittri Bogor dan Puslit Koka Jember, yaitu penyiapan pohon induk, penyiapan bahan tanaman, pemeliharaan bibit. Untuk tanaman perkebunan yang sudah eksis, penerapan teknologi mencakup pemupukan dan pengendalian hama penyakit. Komoditas hortikultura: kubis, terong, kacang panjang, dan mentimun. Penerapan teknologi budidaya dilaksanakan berdasarkan rekomendasi dari BPTP Maluku Utara dan Balitsa Lembang, yaitu pengaturan jarak tanam, pemupukan, penyiangan, dan pengendalian hama. Berdasarkan pengamatan tanaman secara morfologi, keragaan pertumbuhan tanaman dapat dikategorikan baik untuk tanaman perkebunan dan sayuran. Sedangkan hasil analisis ekonomi memperlihatkan bahwa dengan penanaman sayuran sebagai tanaman sela mampu memberikan tambahan nilai ekonomi. Nilai R/C untuk tanaman kubis, terong, kacang panjang, dan mentimun masing-masing sebesar 1,58; 1,87; 1,55; dan 1,48. Respon petani pada kunjungan lapangan menunjukkan adanya motivasi petani terhadap penerapan inovasi teknologi di kegiatan visitor plot. Kondisi ini tercermin dari jumlah petani yang berkeinginan menerapkan inovasi teknologi cukup besar, yaitu sebanyak 72%.
SOROTAN PROGRAM STRATEGIS DEPTAN/NATIONAL STRATEGIC PROGRAME HIGHLIGHT Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP)
Operasionalisasi PUAP Kemampuan untuk menghasilkan produk dengan karakteristik yang sesuai dengan keinginan konsumen (kualitas, kuntinuitas dan kuantitas) merupakan salah satu sumber kekuatan keunggulan kompetitif. Dalam hal ini sektor pertanian di Maluku Utara masih nelum maksimal mengingat skala usaha yang kecil dan lokasi yang jauh dari pusat pasar. Departemen Pertanian di tahun 2008, Gambar 3. Suasana Workshop PUAP memiliki program terobosan untuk mendorong Maluku Utara tumbuh dan berkembangnya usaha agribisnis berdaya saing, mandiri dan berkelanjutan melalui Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP). Program PUAP diharapkan mampu menjadikan Gapoktan sebagai kelembagaan ekonomi yang berdaya saing serta dimiliki dan dikelola oleh petani skala kecil untuk membantu dan mengkoordinasikan penumbuhan usaha agribisnis di perdesaan sesuai dengan potensi pertanian desa. Untuk mendukung hal tersebut di atas, maka Departemen Pertanian melalui BPTP Maluku Utara, melaksanakan beberapa kegiatan utama, yaitu; 1). Pemberian fasilitas Biaya Operasional Penyeliaan (BOP) kepada PMT untuk menunjang pelaksanaan tugasnya dalam optimalisasi dan pengawasan terhadap pemanfaatan dana bantuan modal usaha; 2). Pelaksanaan Apresiasi Gapoktan dan Penyuluh Pendamping sebagai wahana melaksanakan pelatihan terhadap penguatan kelembagaan untuk meningkatkan motivasi dan kapasitas SDM kelompok tani maupun Gapoktan dalam manajemen dan pengelolaan bantuan modal serta menumbuhkan dan mengembangkan kegiatan usaha agribisnis di perdesaan sesuai dengan potensi wilayah yang dimiliki; dan 3). Pelaksanaan workshop sebagai upaya mensinergiskan, menyamakan persepsi serta membangun koordinasi yang baik dalam mengetahui perkembangan pelaksanaan program PUAP di tingkat provinsi dan kabupaten. Terkait dengan hal tersebut diatas, maka fasilitas Biaya Operasional Penyeliaan (BOP) kepada PMT telah diberikan kepada 8 orang PMT dari 9 orang PMT yang bertugas di Maluku Utara. Selain itu, adanya Apresiasi Gapoktan dan Penyuluh Pendamping mampu meningkatkan kapasitas kemampuan pengurus Gapoktan dan Penyuluh Pendamping mengenai program PUAP, menyusun RUK dan RUB, serta pengetahuan awal mengenai usaha produktif yang layak untuk dikembangkan sesuai potensi spesifik lokasi. Pelaksanaan workshop pada tanggal 30–31 Desember 2008, telah menciptakan sinergisme, kesamaan persepsi, dan kesepakatan bersama yang dirumuskan bersama oleh Tim Teknis Kabupaten dan Tim Pembina PUAP Provinsi.
Supervisi Program PUAP Badan Litbang Pertanian, khususnya Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku Utara, berperan sebagai instansi pelaksana supervisi program PUAP di Maluku Utara. Supervisi dilaksanakan terhadap kucuran dana bantuan PUAP program dapat berjalan sesuai dengan target dan tujuan yang ingin dicapai, yaitu peningkatan nilai tambah usahatani yang berdampak pada meningkatnya pendapatan petani. Berbagai kegiatan terkait pelaksanaan supervisi program PUAP, meliputi; 1). Koordinasi dan sosialisasi pelaksanaan program PUAP di tingkat kabupaten, provinsi dan pusat; 2). Penyeliaan (supervisi) yang dilakukan dalam bentuk monitoring dan evaluasi kegiatan berjalan terhadap kesesuaian pelaksanaan program berjalan dengan perencanaan dan prosedur yang ditetapkan; dan 3). Penyusunan database pelaksanaan program PUAP di tingkat provinsi yang mencakup biodata dan kinerja Penyelia Mitra Tani (PMT) dan penyuluh pendamping, kelengkapan dokumen administrasi dan pencarian dana serta keragaan usaha agribisnis Gapoktan. Berbagai kegiatan koordinasi dan sosialisasi telah dilakukan di tingkat provinsi dan kabupaten. Beberapa output pelaksanaan koordinasi, meliputi penentuan lokasi terpilih di tingkat Provinsi dan Kabupaten penerima bantuan dana PUAP, penetapan 9 orang PMT PUAP berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian, tersusunnya Surat Keputusan (SK) Gubernur Dan Bupati tentang PUAP, dan koordinasi pelaksanaan sosialisasi program PUAP di tingkat propinsi dan kabupaten. Untuk kegiatan sosialisasi program PUAP di tingkat propinsi, sosialisasi dihadiri oleh Bupati, Kepala Balitbang Pertanian Departemen Pertanian dan Kepala BBP2TP Kepala Dinas Lingkup Pertanian Kabupaten, PMT PUAP, serta Dinas/Instansi terkait lainnya. Di tingkat kabupaten, sosialisasi dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan apresiasi Gapoktan PUAP di masing-masing kabupaten yang dihadiri oleh ketua Gapoktan, Penyuluh Pendamping, Tim Teknis PUAP Kabupaten/Kecamatan, Dinas Pertanian Kabupaten dan Badan Koordinasi Penyuluhan. Hingga laporan tahunan ini disusun, penyerapan dana BLM PUAP oleh kelompok tani dan anggota masih dalam berjalan karena pencairan dana dari pusat ke masing-masing kabupaten baru teralisasi pada bulan Desember minggu ke- II dan ke - III. Terkait hal tersebut, maka kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan yang dapat dilaksanakan adalah verifikasi terhadap dokumen administrasi dan pencairan Gambar 4. Rencana Alokasi Penggunaan bantuan dana tingkat Gapoktan di seluruh Dana BLM PUAP di Maluku Utara kabupaten, dengan hasil lengkap. Capaian realisasi serapan dana PUAP seperti terdapat pada Tabel 2. Tabel 2. Realisasi rata-rata desa PUAP 2008 Kab
Realisasi (%)
Halbar
54,00
Haltim
79,77
Halsel
82,67
Keterangan 2 Gapoktan 100%, 23 Gapoktan 50% Tertinggi 95%, terendah 50% Tertinggi 100%, terendah 60%
Kab Halut
Realisasi (%) 100
Halteng
61,76
Kepsul
100
Keterangan 23 Desa 100%, 1 desa 80%, 1 desa 60% Sedang dalam pencairan tahap kedua Kegiatan sudah berjalan
SOROTAN KERJASAMA/COLLABORATION HIGHLIGHT 1. Road Map Pascapanen Tanaman Pangan di Maluku Utara Strategi pembangunan pertanian pada periode sebelumnya lebih banyak diarahkan pada usaha meningkatkan produksi pertanian. Namun demikian, upaya peningkatan produktivitas belum menjamin terjadinya peningkatan kesejahteraan petani, selama petani hanya mampu menjual hasil panennya dalam bentuk bahan mentah sebab pertambahan nilai produk rendah, adanya kehilangan hasil panen, bahan mudah rusak dan daya simpan terbatas, serta kesulitan jaminan konsistensi mutu. Dalam mengupayakan agar profit centre berada pada petani, maka pembangunan pertanian diorientasikan pada pengolahan dan pemasaran hasil pertanian untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing. Terkait hal tersebut, maka BPTP Maluku Utara bekerjasama dengan Subdin P2HP Tanaman pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Propinsi Maluku Utara menyusun peta jalan pengolahan dan pemasaran hasil komoditas unggulan tanaman pangan (padi dan jagung) sebagai upaya menyusun strategi, kebijakan, dan program yang akan diterapkan dalam pengolahan dan pemasaran hasil komoditas unggulan tanaman pangan di Maluku Utara tahun 2009-2013. Acuan penyusunan road map pasca panen dilakukan dengan memperhatikan faktor trend produksi dan produktivitas, kelayakan finansial dan ekonomi, nilai tambah pendapatan dan kesempatan kerja, serta orientasi prospek pasar di tingkat provinsi, antar pulau, dan atau ekspor. Rekomendasi hasil kajian, dapat dikelompokkan menurut komoditas, yaitu padi dan jagung. Untuk pengembangan komoditas padi, diperlukan tahapantahapan; pengembangan sentra produksi padi secara terpadu melalui penerapan Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu (PTT); pengembangan produk melalui kelembagaan agribisnis dengan menumbuhkan ide perbaikan produk dan atau produk baru; pengembangan agroindustri padi secara terpadu melalui pemberian nilai tambah dengan pemanfaatan teknologi pascapanen padi beserta produk sampingnya; dan pengembangan mekanisasi pertanian mewujudkan beras bermutu (mutu pasar, mutu tanak, mutu gizi, dan mutu fisik). Selain itu, tahapantahapan pengembangan komoditas jagung dilaksanakan melalui; peningkatan dan pemantapan produktivitas jagung; perluasan areal tanam; pengembangan sentra produksi jagung melalui pendekatan kawasan; pengembangan industri jagung yang terintegrasi dengan industri pengolahan dan pengembangan ternak unggas dan ternak lainnya yang menggunakan bahan jagung sebagai pakan serta industri bioetanol sebagai bahan dasar biofuel; pengembangan kelembagaan dan SDM yang mampu mendukung program agribisnis industrial jagung berbasis pedesaan; Pengembangan Jejaring Kemitraan dan Sistem Informasi Pasar; Alih Teknologi Teknologi yang akan diintroduksikan berupa pengelolaan tanaman terpadu maupun Sistem Integrasi Jagung dan Ternak; serta Standarisasi mutu melalui Peningkatan produksi dan mutu melalui penerapan SOP (standart operating procedure) berbasis GAP (good agricultural practice) dan GHP (good handling practice) melalui kegiatan pembinaan dan pemahaman GAP, inisiasi SOP, dan jaminan mutu, serta percontohan penerapan SOP berbasis GAP dan GHP.
2. Pewilayahan Komoditas Pertanian Kabupaten Halmahera Selatan Tahun 2008 Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, sudah saatnya pendekatan dalam perencanaan pembangunan pertanian berorientasi kepada resources base yang berarti bahwa kedudukan sumberdaya alam di suatu wilayah merupakan titik sentral perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Atas dasar pertimbangan diatas, maka BPTP Maluku Utara bekerjasama dengan BBSDLP Bogor dan BAPPEDA Kab. Halmahera Selatan melaksnakan kajian pewilayahan komoditas dan ketersediaan unsur hara sebagai salah satu pembatas dalam usaha tani, khususnya di pulau Bacan pada bulan Juli sampai dengan November 2008. Ruang lingkup kajian meliputi; pelaksanaan zonasi, karakterisasi, dan analisis wilayah agro-ekosistem lahan basah/ sawah, lahan kering dataran rendah dan lahan kering dataran tinggi; penyusunan basisdata sumberdaya lahan dan sosial ekonomi pertanian; dan penyusunan data spasial (peta) pewilayahan komoditas skala 1: 50.000. Legenda
Gambar 5. Pewilayahan Komoditas Pertanian Kabupaten Halmahera Selatan Hasil kajian menunjukkan bahwa penggunaan lahan di pulau Bacan didominasi oleh hutan dan kebun campuran, masing-masing 83.49 dan 11.4% dengan komoditas kelapa, kakao, pala, vanili, kopi, cengkeh, dan kayu manis pada kebun campuran. Berdasarkan hasil evaluasi lahan dengan asumsi penterapan input sedang, dan dilengkapi dengan analisis ekonomi dengan pertimbangan asesibilitas, pasar, komoditas unggulan, dan kelayakan ekonomi, maka tersusun pewilayahan komoditas, seperti diperlihatkan pada Gambar 5.
PELAYANAN PENGKAJIAN/ASSESMENT SERVICES 1. Kebun Percobaan Bacan Dalam upaya pelaksanaan misi untuk mencapai visi BPTP Maluku Utara sebagai lembaga pengkajian pertanian terdepan di Maluku Utara maka Kebun Percobaan (KP) Bacan sebagai sarana pengkajian dan juga sarana diseminasi hasilhasil penelitian/pengkajian serta sebagai sumberdaya potensial yang dimiliki harus dikelola dan diberdayakan secara mandiri dan optimal. Kebun Percobaan Bacan terletak di Pulau Bacan tepatnya di Jl. Madiadi, Desa Kampung Makian, Kecamatan Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan. dengan jarak sekitar 2000 km atau 9 jam dari kantor BPTP Maluku Utara. Luas lahan KP Bacan sesuai dengan sertifikat adalah 279 ha. Sarana dan prasarana yang dimilki antara lain: kantor, aula, rumah dinas, gudang, komputer, emplasemen dan jalan kantor, bengkel peralatan, traktor mini, dan Gambar 6. Kebun Percobaan (Kp) Bacan mesin pemotong rumput. Keragaman kondisi ekosistem di KP Bacan. KP Bacan memiliki ketinggian dari permukaan laut sebesar 100-200 m dpl dengan tingkat kemiringan rata-rata kurang dari 5 % seluas 239 ha sedangkan lahan dengan kemiringan diatas 5 % - 10 % seluas 30 ha dan lahan datar seluas 10 ha. Adanya keragaman kondisi ekosistem ini telah menghasilkan keragaman ekosistem beserta jenis flora dan fauna, seperti keberadaan tanaman samama, pala afo, kenari afo, cengkeh afo, rotan, temutemuan, kayu manis, dan tanaman dengan perakaran kuat untuk menahan erosi serta kupu-kupu, kera, dan walet. Dengan memperhatikan kandungan unsur hara P2O5 dan K2O, C-organik dan N serta Ca dan Mg , maka status kondisi tanah di KP Bacan memiliki tingkat kesuburan sedang hingga tinggi. Selain itu, KP Bacan juga dilengkapi dengan sarana dan prasarana pendukung yang disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Keragaan Sarana Kebun Percobaan Bacan No 1
2 3
4
5
Sarana Kebun Gedung dan bangunan: • Kantor kepala kebun dan staf • Ruang diskusi dan pelatihan • Rumah dinas pegawai • Guest house Sarana kebun: • Gudang pupuk dan saprodi Sarana pendukung • Komputer • Telepon/fax Sarana penunjang • Emplasemen dan jalan kantor • Pompa air • Bengkel peralatan Sarana mobilitas • Kendaraan roda 4 • Traktor mini • Pemotong rumput gendong
Jumlah 1 1 8 1
unit (200 m2) unit (240 m2) unit unit
1 unit (120 m2) 2 unit 21249 5000 m2 2 unit (6000 lt/jam) 1 unit (25 m2) 1 unit 1 unit 2 unit
2. Sistem Informasi dan Pelayanan Website Sejak tahun 2008, BPTP Maluku Utara telah memiliki website, dengan alamat http//www.malut.litbang.deptan.go.id. Website BPTP Maluku Utara menjadi salah satu sarana pelayanan dalam penyebaran informasi teknologi pertanian. Hingga saat ini (per 31 Desember 2008) jumlah pengunjung di website BPTP Maluku Utara mencapai 5.000 pengunjung. Website BPTP Maluku Utara dapat diakses melalui website/situs Departemen Pertanian dan atau Badan Litbang Pertanian. Media Informasi Selain website, BPTP Maluku Utara memiliki beberapa sarana lain untuk penyebaran informasi teknologi, yaitu leaflet dan brosur. Leaflet dan brosur dibuat berdasarkan pertimbangan kebutuhan di lokasi dengan menginformasikan cara budidaya (teknik produksi) komoditas terkait, seperti kakao, panili, cabai, ternak kambing dan itik, jeruk, dan jambu mete masing-masing 100 eks, serta kedelai dan padi, masing-masing 25 eks. Sebagai upaya melaksanakan penyebaran informasi, telah dilakukan siaran pedesaan dengan tema pertanian melalui siaran radio di RRI Kota Ternate sebanyak 12 kali. Perpustakaan Perpustakaan berperan dalam menunjang kinerja BPTP Maluku Utara sebagai jembatan teknologi dari/dan ke peneliti, penyuluh, mahasiswa, dan pengguna lainnya. Para pengguna dapat menggunakan perpustakaan sebagai pengkaya informasi dan teknologi untuk menunjang pelaksanaan dan hasil penelitian/pengkajian yang telah dilaksanakan. Untuk lebih menambah literatur dan koleksi di perpustakaan, BPTP Maluku Utara berusaha menambahnya melalui pengadaan buku-buku, jurnal penelitian, serta kiriman dari Puslit dan Balit lingkup Badan Litbang Pertanian, Departemen Pertanian. Hingga Desember 2008, BPTP Maluku memiliki buku sebanyak 317 judul, majalah ilmiah (jurnal dan prosiding) sebanyak 245 judul, publikasi teknis (brosur dan leaflet) sebanyak 50 judul, majalah umum sebanyak 92 buah dan kliping surat kabar sebanyak 20 buah. Selain itu, BPTP Maluku Utara memiliki koleksi elektronis dalam bentuk CD-Rom dan CD interaktif sebanyak 6 buah.
PEMBANGUNAN SARANA GEDUNG/IMPLACEMENT BUILDING BPTP Maluku Utara terus berupaya melengkapi sarana dan prasarana untuk mendukung kinerja yang optimal. Pada tahun 2008, telah selesai dilaksanakan pembangunan 2 sarana gedung, yaitu Gedung Peneliti dan Perpusatakaan dengan luas bangunan masing-masing 150 m2. Di dalam gedung Peneliti, dibangun 2 ruang Ketua Kelji, masing-masing seluas 30 m2 dan 3 ruang Pengkaji, masing-masing seluas 20 m2. Untuk perpustakaan, dibangun 1 ruang utama dengan luas 75 m2 dan 2 ruang baca dengan luas masing-masing 12.5 m2.
PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA /HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT Hingga saat ini, BPTP Maluku Utara didukung sumber daya manusia (SDM) berjumlah 40 orang. Dilihat dari fungsionalnya, 12 orang (27,5%) dari total pegawai adalah tenaga fungsional, sisanya 10 orang (22,5%) adalah tenaga struktural yaitu administrasi dan staf teknis kantor, serta 18 orang (50%) tenaga non fungsional. Keduabelas orang tenaga fungsional terdiri dari peneliti 9 orang (72%) dan penyuluh 3 orang (28%), sedangkan tenaga non fungsional terdiri dari calon peneliti 6 orang (40%), calon penyuluh 5 orang (20%), dan teknisi kebun 8 orang (40%). Selengkapnya, diperlihatkan pada Gambar 5.
12 orang; 30% 18 orang; 45%
Tenaga Fungsional Tenaga Struktural Tenaga Non Fungsional
10 orang; 25%
Gambar 5. Pegawai BPTP Maluku Utara Menurut Status Fungsional
Sebagai upaya meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM, maka SDM BPTP Maluku Utara telah dan sedang mengikuti beberapa program pelatihan jangka panjang (pendidikan) dan jangka pendek seperti ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 4. Pelatihan Utama yang Telah dan Sedang Berjalan. No
Jenis Pendidikan
Jangka Panjang 1 Program Pendidikan S3 Bidang Pascapanen
Tempat dan Waktu
Jml (org)
UGM, Februari 2007 – September 2010
1
2
Program Pendidikan S2 Bidang Hama Penyakit
UGM, Agustus 2008 - Desember 2010
1
3
Program Pendidikan S2 Bidang Penyuluhan
IPB, Agusutus 2008 - Desember 2010
1
Jangka Pendek 4
Workshop Updating SIM Program Penelitian
Yogyakarta, 20-22 April 2008
1
5
Pelatihan UMKM Bank Indonesia
Ternate, 28 April – 2 Mei 2008
1
6
Apresiasi SAI dan SIMPEG Lingkup BBP2TP
Solo, 27-30 Mei 2008
2
Makassar, 20-23 Oktober 2008
1
Bandung, 4-6 November 2008
1
Pelatihan dan Ujian Sertifikasi Nasional Keahlian Pengadaan Barang dan Jasa Diklat Fungsional Peneliti Tingkat Pertama LIPI
Bogor, 5-6 November 2008
1
Bogor, 6 - 26 November 2008
3
Pelatihan Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah (PPAKP) Angkatan IX Diklatpim Tk. IV Angkatan XXI
Makassar, 7 - 15 November 2008
1
Bogor, 13 - 16 November 2008
1
Workshop Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pertanian Melalui Penumbuhan PUAP Pelatihan Aplikasi Jaringan SAI Departemen Pertanian bagi petugas Operator SAI
Bandung, 5 – 7 Desember 2009
2
Jakarta, 17-19 Desember 2008
1
th
7
Asian Maize Workshop 10
8
Workshop tentang "Cooperation in
Harmonization of Test Guidelines and DUS Test in Indonesia” 9 10 11 12 13 14
REALISASI ANGGARAN/BUDGET Pada tahun 2008, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku Utara mengelola anggaran sebesar Rp. 3.277.953,-. Alokasi tersebut diarahkan kepada peningkatan kinerja melalui efisiensi pemanfaatan sumber daya, pengadaan barang dan jasa penunjang, serta program pengembangan agribisnis khususnya diseminasi teknologi pertanian di Provinsi Maluku Utara. Selengkapnya diperlihatkan pada Gambar 6. Pemanfaatan anggaran secara keseluruhan dalam 1.400.000.000 1.200.000.000 rangka mendukung program 1.000.000.000 dan kegiatan BPTP Maluku 800.000.000 Utara diklasifikasikan dalam 600.000.000 400.000.000 empat jenis belanja, yaitu 200.000.000 belanja pegawai, barang 0 Jenis Belanja Belanja Belanja Belanja Belanja mengikat dan tidak mengikat Pegawai Barang Barang Modal serta modal. Belanja pegawai Mengikat Tidak sebesar Rp. 1.396.000,Mengikat (42,59%), untuk membiayai Gambar 8. Alokasi Anggaran Menurut Jenis Belanja kebutuhan gaji, tunjangan, honor tetap, serta uang lembur dalam rangka pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan. Belanja barang mengikat sebesar Rp. 125.000.000,- (3,81%), difokuskan untuk membiayai operasional perkantoran dan pimpinan serta perawatan gedung kantor dan peralatan. Belanja barang tidak mengikat sebesar Rp. 1.194.053,- (36,43%) diperuntukkan bagi belanja bahan, honor tidak tetap, perjalanan, barang non operasional, dan keperluan kantor. Belanja modal sebesar Rp. 562.900.000,- (17,17%), dimanfaatkan untuk membiayai pembangunan jaringan listrik dan drainase serta pengadaan sarana gedung. (Rp)
Personel/People Personel/People Inside
Pejabat Struktural Haris Syahbuddin Kepala Neraca Air Dr – Universitas Kobe
Muhamad Syukur Ka. Sub. Bag KTU Agronomi Drs – Universitas Pattimura
Ahmad Yunan Arifin Plh. Kasie KSPP Budidaya Ternak M.Si – Institut Pertanian Bogor
Koordinator
Jabatan Fungsional
Chris Sugiono Koord. Program/ versi Inggris Tekn. Pasca panen/ versi Inggris SP – Brawijaya University
Miskat Ramadhani Ketua Kelji Budidaya Sosiologi Pertanian M.Si – Institut Pertanian Bogor
Nofyarjasri Saleh Koord. Kerjasama Budidaya Tanaman SP – Universitas Pattimura
Sarpina Ketua Kelji Pascapanen Tekn. Pasca Panen SP – Universitas Hasanuddin
Muhammad S. Kulle Koord. Pelayanan Budidaya Tanaman
Rustam Olabahim Kepala KP Budidaya Tanaman BA – Universitas Pattimura
Pengkaji Wawan Sulistiono Agronomi MP – Universitas Gadjah Mada
Ulfa Majid Tekn. Pasca Panen S.P – Universitas Dr. Sutomo
Lubna Baghuna Budidaya Tanaman SP – Universitas Khairun
Heru Ponco Budidaya Ternak S.Pt – Sudirman University
Yopi Saleh Sistem Usaha Pertanian SP - Institut Pertanian Bogor
Indra Heru Budidaya Ternak S.Pt – Padjajaran University
Agus Hadiarto Sistem Usaha Pertanian SP – Universitas Mercubuana
Yayat Hidayat Sistem Usaha Pertanian SP – Majalengka University Musa Waraiya Budidaya Ternak SP - Universitas Pattimura
Staf administrasi Sitti H. Talaohu Bendahara Pengeluaran Dra – University of Pattimura Nursin Tuatoy Bendahara Pengeluaran Dra – University of Pattimura Mansur Sumaila Staf Keuangan
Boy Firmansyah Staf Keuangan Rohani Umanailo Staf Keuangan Munafri Lagorutu Bagian Rumah Tangga
Teknisi Komarudin Teknisi Kantor
Jainudin A. Labinta Teknisi Kebun
Usman Kaliky Teknisi Kantor
Ibrahim Hasan Teknisi Kebun Iwan Mahmud Teknisi Kebun