Prediksi Aliran Lalu – Lintas Pada Jalan Tol Berbasis Radio Frequency Identification (RFID) Indra Lazuardi - 2206100076 Jurusan Teknik Elektro – FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Surabaya – 60111
Abstrak – Pada Tugas Akhir ini akan dilakukan simulasi aplikasi mapping dengan menggunakan Radio Frequency Identification yang diharapkan akan dapat menghasilkan suatu sistem informasi kepadatan di lalu – lintas pada jalan tol yang dapat membantu pengguna jalan tol untuk memilih rute alternative yang dapat menghindari titik-titik rawan kemacetan di jalan tol yang fungsinya hanya terbatas sebagai penuntun jalan yang rawan padat kendaraannya sehingga nantinya pada aplikasi ini akan diprediksi aliran lalu – lintas dengan manajemen dan sistem informasi lalu – lintas pada jalan tol yang efektif. Dari hasil pengukuran dan analisa data menunjukkan bahwa Radio Frequency Identification yang telah dirancang pada simulasi aplikasi mapping ini dapat membuat sistem informasi kepadatan lalu – lintas pada jalan tol yang dapat bekerja lebih optimal jika menggunakan range reader yang lebih besar sehingga kemampuan reader RFID untuk medeteksi tag RFID akan lebih optimal. Pada Radio Frequency Identification yang telah dirancang ini dapat memantau keadaan aliran lalu – lintas di jalan tol, antara lain dapat menghitung kecepatan rata-rata mobil yang lewat pada jalan tol ,dapat mengetahui jumlah kepadatan kendaraan dan prediksi rawan kemacetan yang ada di jalan tol serta merancang konfigurasi jaringan sistem yang optimal mengenai kondisi jalan tol yang akurat pada simulasi aplikasi mapping yang dapat mengetahui jumlah atau kepadatan aliran lalu-lintas yang ada di jalan tol. Kata kunci : Radio Frequency Identification, prediction , sistem informasi , jalan tol
mapping,
I.
PENDAHULUAN Semua proses kelancaran di jalan tol menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi pengguna tol dan penyedia jasa tol.Kebutuhan yang mendasar bagi pengguna jalan tol saat ini adalah kelancaran dan kemudahan saat berkendara di jalan tol. Permasalahan yang sering dialami oleh pengguna jalan tol adalah terjadinya kemacetan pada saat pengendara masuk dan keluar dari gerbang pintu tol yang akan menuju jalur regular ,dimana jalur tersebut dilewati oleh berbagai macam jenis kendaraan.Selain itu dengan sistem manual yang digunakan selama ini semua kendaraan yang masuk dan keluar melalui gerbang di pintu tol kurang dapat terpantau dengan baik. Selama beberapa tahun terakhir, para peneliti telah menggunakan GPS, radar sensor, atau kamera digital untuk mengukur rata-rata mobil kecepatan dan aliran maksimum di sebuah jalan dalam rangka untuk menentukan apakah seorang pengemudi melebihi batas kecepatan atau memberikan informasi lalu - lintas untuk mengingatkan pengemudi agar dapat menghindari kemacetan.Namun, sistem ini tidak
Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS
sistematis dalam mengumpulkan informasi dinamis sistem pemandu lalu - lintas untuk mengatasi kemacetan lalulintas.Selain itu pendekatan ini tidak dapat mengidentifikasi mobil data dasar, dan oleh karena itu tidak dapat memecahkan masalah tersebut [1]. Salah satu metode yang mampu memenuhi kebutuhan ini antara lain adalah dengan penggunaan simulasi aplikasi mapping pada system Radio Frequency Identification yang dapat mengetahui jumlah atau kepadatan lalu – lintas di jalan raya atau jalan tol secara LED atau digital yang berupa display yang dipasang di tiap – tiap gerbang masuk dan keluar jalan tol atau jalan raya yang khusus rawan kepadatan lalu-lintasnya , sehingga tidak hanya yang mempunyai GPS saja pada kendaraannya yang bisa melihat aliran lalu – lintas pada layar displaynya yang berupa digital. Oleh karena itu perlu dilakukan simulasi aplikasi mapping pada teknologi RFID ini agar dapat dihasilkan sebuah metode Prediksi Aliran Lalu – Lintas Berbasis RFID yang memiliki perangkat yang mendukung dengan dapat mendeteksi dan menampilkan seluruh kebutuhan metode pada manajemen lalu – lintas. II. TEORI PENUNJANG 2.1 Definisi Radio Frequency Identification RFID atau Radio Frequency Identification pada contoh Gambar 1 adalah suatu metode yang digunakan untuk menyimpan atau menerima data secara jarak jauh dengan menggunakan suatu alat yang bernama RFID tag atau transponder.Data yang ditransmisikan dapat berupa kodekode yang bertujuan untuk mengidentifikasi suatu obyek tertentu. Suatu tags dapat berupa benda yang sangat kecil, sehingga dapat disatukan dengan misalnya kertas stiker. Kertas stiker yang terdapat tags tersebut dapat direkatkan ke dalam suatu produk, binatang, atau bahkan orang.Tag tersebut berisikan antena yang memungkinkan alat tersebut dapat menerima dan merespon terhadap suatu sinyal yang dipancarkan oleh suatu RFID transceiver. Sehingga secara otomatis identitas dari benda yang telah diberi RFID tag tersebut akan segera diketahui . Piranti ini terdiri dari dua bagian,yaitu komponen reader RFID dan tag RFID yang keduanya sama-sama sebagai komponen dalam sistem RFID. Piranti pertama adalah RFID reader yang berfungsi untuk membaca kode-kode dari RFID - tag dan membandingkan dengan yang ada di memori reader. Sedangkan bagian kedua adalah RFID tag yang berfungsi menyimpan kode-kode sebagai pengganti identitas diri.
1
kali muncul pada tahun 1980an. RFID segera mendapat perhatian karena kemampuannya untuk melacak obyekobyek bergerak.Seiring semakin canggihnya teknologi, semakin meluas pula penggunaan tag RFID [6].
Gambar 1 Radio Frequency Identification
Gambar 2 Macam – Macam Reader dan Tag RFID
Dalam RFID ini tag dapat bersifat aktif dan pasif yang meliputi , RFID tag yang pasif tidak memiliki power supply sendiri. Dengan hanya berbekal induksi listrik yang ada pada antena yang disebabkan oleh adanya frekuensi radio scanning yang masuk, sudah cukup untuk memberi kekuatan yang cukup bagi RFID tag untuk mengirimkan respon balik. Sehubungan dengan power dan biaya, maka respon dari suatu RFID yang pasif biasanya sederhanya, hanya nomor ID saja. Dengan tidak adanya power supply padaRFID tag yang pasif maka akan menyebabkan semakin kecilnya ukuran dari RFID tag yang mungkin dibuat.RFID tag yang pasif ini memiliki jarak jangkauan yang berbeda mulai dari 10 mm sampai dengan 6 meter.RFID tag yang pasif harganya bisa lebih murah untuk diproduksi dan tidak bergantung pada baterai. RFID tag yang aktif, di sisi lain harus memiliki power supply sendiri dan memiliki jarak jangkauan yang lebih jauh. Memori yang dimilikinya juga lebih besar sehingga bisa menampung berbagai macam informasi didalamnya. Jarak jangkauan dari RFID tag yang aktif ini bisa sampai sekitar 100 meter dan dengan umur baterai yang bisa mencapai beberapa tahun lamanya.Macam –macam reader dan tag RFID ini dapat dilihat pada Gambar 2. Dalam Sistem RFID ini merupakan suatu tipe sistem identifikasi otomatis yang bertujuan untuk memungkinkan data ditransmisikan oleh peralatan portable yang disebut tag, yang dibaca oleh suatu reader RFID dan diproses menurut kebutuhan dari aplikasi tertentu. Data yang ditransmisikan oleh tag dapat menyediakan informasi identifikasi atau lokasi, atau hal-hal khusus tentang produk-produk ber-tag, seperti harga, warna, tanggal pembelian dan lain-lain.Penggunaan RFID dalam aplikasi-aplikasi pelacakan dan akses pertama
Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS
2.2 Karakteristik Radio Frequency Identification Perkembangan teknologi dewasa ini telah membuat inovasi yang sangat luar biasa dengan adanya penemuan yang dapat melakukan suatu metode yang mana bisa digunakan untuk menyimpan atau menerima data secara jarak jauh dengan menggunakan suatu piranti yang bernama RFID tag atau transponder yang disusun pada tahun 1948 untuk pertama kalinya.Radio Frequency Identification membuka suatu peluang untuk diterapkan dalam berbagai aplikasi yang dapat digunakan seperti dalam bidang transportasi, logistik, manufaktur, pengolahan dan keamanan,dll [1]. Perkembangan teknologi RFID tersebut menjadi jawaban atas berbagai kelemahan yang dimiliki teknologi barcode yaitu selain karena hanya bisa diidentifikasi dengan cara mendekatkan barcode tersebut ke sebuah reader, juga karena mempunyai kapasitas penyimpanan data yang sangat terbatas dan tidak bisa diprogram ulang sehingga menyulitkan untuk menyimpan dan memperbaharui data dalam jumlah besar untuk sebuah item. Salah satu solusi menarik yang kemudian muncul adalah menyimpan data tersebut pada suatu silicon chip, teknologi inilah yang dikenal dengan RFID. Kontak antara RFID tag dengan reader tidak dilakukan secara kontak langsung atau mekanik melainkan dengan pengiriman gelombang electromagnet. Berbeda dengan smart card yang biasa dipakai di kartu telepon atau kartu bank yang juga menggunakan silicon chip, kode-kode RFID tag bisa dibaca pada jarak yang cukup jauh.Suatu sistem RFID secara utuh terdiri atas 3 komponen yaitu : 1.
Tag RFID, dapat berupa stiker, kertas atau plastik dengan beragam ukuran. Didalam setiap tag ini terdapat chip yang mampu menyimpan sejumlah informasi tertentu.
2.
Terminal reader RFID, terdiri atas RFID - reader dan antena yang akan mempengaruhi jarak optimal identifikasi. Terminal RFID akan membaca atau mengubah informasi yang tersimpan didalam tag melalui frekuensi radio. Terminal RFID terhubung langsung dengan sistem host komputer.
3.
Host komputer, sistem komputer yang mengatur alur informasi dari item-item yang terdeteksi dalam lingkup sistem RFID dan mengatur komunikasi antara tag dan reader. Host bisa berupa komputer stand-alone maupun terhubung ke jaringan LAN / Internet untuk komunikasi dengan server dan client. Ilustrasi sederhana komponen sistem RFID dapat dilihat pada Gambar 3 dimana pada gambar tersebut terdapat komponen – komponen dari Radio Frequency Identification.
2
MAPPING
Server
Client Cable UTP
Gambar 3 Ilustrasi Komponen Sistem RFID
TAG GK - 4001
READER [1] ID - 12
III. PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI 3.1 Perencanaan Topologi Dalam Tugas Akhir ini digunakan topologi secara umum jaringan LAN ( Local Area Network ) untuk mengimplementasikan komunikasi RFID.Semua perangkat RFID dikonfigurasikan agar langsung mengirimkan data pada workstation (client).Data yang diterima oleh client dari perangkat RFID selanjutnya diolah oleh computer server. Pada Gambar 5 merupakan topologi jaringan sistem yang digunakan dalam tugas akhir ini.Terdapat 2 buah reader,dua buah computer (server dan client), satu buah adaptor,satu miniature mobil , satu buah tag RFID, serta dua buah kabel (cable UTP , USB to serial) yang fungsinya hanya untuk mengirimkan data dan menampilkan data pada simulasi aplikasi mapping. 3.2 Persiapan Hardware Reader RFID yang digunakan untuk proses identifikasi pada tag untuk mengirimkan paket dari client kepada server adalah tipe reader (ID – 12) dengan konektor USB to serial untuk komunikasi jaringan sensor pada client dan cable UTP untuk komunikasi server.Dengan sumber energi sebuah adaptor yang memiliki tegangan 12 Volt. Bentuk fisik dari rangkaian reader RFID dapat dilihat pada Gambar 4(a) dan bentuk reader (ID – 12) nya pada Gambar 4(b). Tag RFID yang digunakan adalah tag type GK - 4001 produksi Digiware yang bekerja pada frekuensi 125 KHz dengan jarak baca 8 – 14 cm. Produksi Digiware yang dipasang pada miniatur mobil ini dapat mengirimkan paket data pada reader yang bekerja secara proses identifikasi.Bentuk fisik dari tag RFID GK – 4001 dapat dilihat pada Gambar 4(c).
(a)
(b)
(c) Gambar 4. (a) Rangkaian Reader RFID ( ID-12 ) , (b) Reader ID – 12 (c) Tag RFID ( GK – 4001 )
Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS
USB to serial
Miniatur Mobil
READER [2] ID - 12
Adaptor
Gambar 5 Topologi Jaringan Sistem RFID Pada Manajemen Lalu - Lintas
3.3 Perencanaan Software Persiapan perangkat lunak yang paling utama adalah mempersiapkan sistem operasi yang akan digunakan. Dalam tugas akhir ini, sistem operasi yang digunakan adalah software Delphi 7.0 yang digunakan untuk merancang suatu aplikasi program , dimana yaitu adalah suatu metode pemograman dengan membentuk sebuah aplikasi yang mendekati keadaan dunia yang sesungguhnya.Untuk menginstal sistem operasi ini diperlukan aplikasi CntToRfm Comport Lib For Delphibr pada Delphi 7.0, Dengan komponen port ini langkah pemrograman hardware akan menjadi lebih mudah dan menyenangkan,dimana fungsi aplikasi ini untuk mengolah data hasil dari pengukuran. Selain itu, diperlukan software-software pendukung lainnya seperti socket data yang ada pada jaringan untuk aplikasi mapping dan MS Excel yang digunakan untuk membuat grafik berdasarkan dari analisa data yang di peroleh dari hasil penelitian. 3.4 Implementasi Sistem Pada tugas akhir ini, prediksi aliran lalu – lintas pada jalan tol berbasis RFID diimplementasikan dengan cara yang ditunjukkan oleh Gambar 6.Pada implementasi ini miniatur mobil akan bergerak melewati reader RFID yang disusun sedemikian rupa seperti gambar. Variasi tambahan adalah jumlah reader akan ditambah sampai dengan dua reader tambahan pada sisi jalan dengan arah sebaliknya.Untuk gambar ini data dari sensor reader RFID akan diterima oleh data base local (client) kemudian dengan menggunakan konfigurasi jaringan LAN maka , data dari data base local akan dikirimkan menuju data base central atau server.Hal ini
3
juga berlaku untuk sensor reader yang berada pada sisi jalan yang lain , dimana tiap-tiap sisi jalan terdapat data base local yang berfungsi mengumpulkan data dari reader yang terhubung dengan data base tersebut. Selanjutnya dalam implementasi sistem ini dengan rancangan program simulasi menggunakan software Delphi 7.0.Software ini digunakan untuk menggambarkan cara kerja sistem.Dalam hal ini digambarkan banyaknya mobil yang dideteksi oleh tiap-tiap reader yang diletakkan pada posisi tertentu.Masing-masing reader tersebut menyimpan data jumlah mobil yang melewati daerah tempat reader diletakkan.Pada setiap periode waktu tertentu data dari masing-masing reader akan diambil dan diproses untuk mendapatkan output yang diinginkan yaitu jumlah kepadatan kendaraan.Dari hasil output tersebut akan ditampilkan pada mapping yang telah disediakan. Output mapping yang ditampilkan dapat diklasifikasikan dalam 3 macam yaitu : 1.Warna hijau sebagai indikasi kepadatan lalu-lintas rendah. 2.Warna kuning sebagai indikasi kepadatan lalu-lintas sedang. 3.Warna merah sebagai indikasi kepadatan lalu-lintas tinggi ( macet ).
Gambar 7(a)
Dalam implementasi pada simulasi akan dijelaskan bagaimana cara kerja dari simulasi aplikasi mapping ini pada program simulasinya dengan gambar melalui flowchart yang ditunjukkan pada Gambar 7(a) ,7(b) , serta aplikasinya secara langsung pada Gambar7(c).
Gambar 7 (b)
Gambar 6 Implementasi Sistem RFID di Jalan Tol
Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS
Gambar 7. (a),(b) Flowchart ,(c) Simulasi Mapping
4
IV. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Data Pengambilan data pada tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium kampus Teknik Elektro ITS.Setelah semua reader dan tag sudah dapat di aplikasikan melalui simulasi dan konfigurasi jaringan ,maka dilakukan testbed guna memperoleh data kecepatan , baud rate yang sudah dispesifikasikan,dan jarak maksimal Radio Frequency Identiication.Testbed dilakukan di Laboratorium dengan memasang konfigurasi reader dan tag RFID. Dalam hal tesbed ini menggunakan prototype jalur mainan beserta miniature mobil yang dapat berjalan dengan ditempelkannya tag pada miniature mobil dan penempatan 2 reader yang sudah ditempatkan. Pada bab 4 ini, berisi tentang pembahasan dan analisa dari penelitian yang sudah dilakukan dilaboratorium. Analisa data yang dilakukan terbagi menjadi 2 pokok bahasan. Pertama akan ditentukan terlebih dahulu jangkauan dari pembacaan sensor reader RFID yang akan digunakan dengan cara melakukan pengukuran di lapangan. Kedua, dilakukan perhitungan mengenai kecepatan kendaraan yang di deteksi oleh reader RFID yaitu dengan cara reader pertama yang mendeteksi adanya kendaraan yang lewat maka reader tersebut akan menyimpan data identifikasi dari kendaraan , kemudian data tersebut akan disimpan dan selanjutnya counter akan mulai menghitung , saat kendaraan melewati reader kedua maka reader tersebut akan mengecek ID dari kendaraan tersebut , apabila ID kendaraan tersebut sama dengan ID kendaraan yang disimpan pada reader pertama , maka counter akan berhenti menghitung dan didapatkanlah data mengenai kecepatan kendaraan. Pada Gambar 8 menunjukkan jarak antara reader 1 dan reader 2 pada lintasan.Dalam hal ini jarak pada setiap pengukuran akan dapat menentukan kecepatan dalam pengambilan datanya dan selang waktu yang dibutuhkan.Dari jalur lintasan tersebut kedua reader dihubungkan ke server guna dapat mengambil data dari pengukuran tersebut.Dengan kriteria 2 buah reader RFID ID-12 dan 2 tag RFID , serta komponen – komponen yang mendukung lainnya.
Tabel 1 Pengukuran Jumlah Paket Data yang Diterima pada Jarak Pengu Jumlah Paket Data yang Diterima pada Jarak kuran 1 1 1.5 1.5 2 2 2.5 2.5 ke-n 1131 1026 1239 1147 1079 1296 1101 1201 1
3
3
0
0
2
1137
1604
1255
1394
1078
1003
1101
1203
0
0
3
1155
1654
1251
1394
1078
1019
1102
1210
0
0
4
1161
1024
1263
1031
1219
1039
1201
1215
0
0
5
1098
1076
1195
1051
1122
1003
1102
1220
0
0
Gambar 9 Perbandingan Kecepatan yang Setelah Diukur
Gambar 10 Hasil pengukuran obyek bergerak dengan baud rate 9600
tag
Reader 2 tag Reader 1 Gambar 8 Tampilan Jalur dan Tata Letak Perangkat RFID
Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS
Dari Tabel 1 terlihat bahwa pengukuran dilakukan dari jarak 1 cm sampai dengan 3 cm. Dari ke-5 pengukuran diatas, terlihat bahwa pada jarak 3 cm terdapat data dari tag yang gagal diterima oleh reader RFID, yaitu pada pengukuran semuanya untuk jarak 3 cm baik terhadap reader 1 maupun reader ke 2. Berarti jarak ini tidak dipilih sebagai penentuan jarak pada acuan pengukuran ini. Selanjutnya dengan memperhatikan pengukuran pada jarak 1 cm hingga 2 cm dari reader, terlihat bahwa dari 5 kali pengukuran seluruhnya mampu meng-collect data dari tag. Sehingga jarak 2.5 cm dipilih menjadi jarak maksimal reader menerima data dari tag. Dari Grafik Gambar 9 tampak bahwa terdapat error pembacaan kecepatan sebenarnya yang diukur menggunakan stop watch dan kecepatan yang ditunjukkan dari pembacaan reader.Terlihat bahwa kecepatan yang ditunjukkan oleh stop
5
watch sebesar 3.25 cm/s dan kecepatan yang ditunjukkan oleh 5.2 Saran reader bervariasai antara 0,25 s/d 2,27 cm/s. 1. Sebagai bahan perbandingan penelitian berikutnya yang Dari Grafik gambar 10 dapat dilihat bahwa proses dapat menggunakan metode simulasi sehingga dapat pengiriman data untuk obyek bergerak didapatkan sebesar menguji kualitas jaringan dalam skala yang besar karena 656 hal ini juga berlaku untuk obyek diam dengan tidak terbatas pada ketersediaan alat. menggunakan baud rate 9600.Dengan adanya kesamaan 2. Penelitian lebih difokuskan hanya pada simulasi antara jumlah data yang dikirimkan oleh reader 1 maupun ,aplikasi langsung pada alat RFID dan merancang reader 2 hal ini menunjukkan bahwa baik untuk obyek diam jaringan LAN yang bertujuan untuk mengetahui jarak maupun untuk obyek yang bergerak dengan menggunakan perangkat ,kecepatan dalam pengambilan data dan error baud rate sebesar 9600,pengiriman data yang terjadi antara apa saja yang terjadi selama pengukuran serta membuat reader dan komputer relative efisien sebab ,jumlah data yang jaringan LAN yang sederhana sesuai dengan perangkat diteima oleh komputer dari reader 1 dan reader 2 untuk yang ada. obyek diam atau bergerak relative sama.Hal ni menunjukkan bahwa dengan pengukuran yang sama pada obyek DAFTAR PUSTAKA menggunakan baud rate antara 2400,4800 tidak sesuai untuk [1] Wen ,W, “An intelligent traffic management expert digunakan dan pada baud rate 9600 telah sesuai untuk system with RFID technology”.Jurnal Expert Systems digunakan sebagai fasilitas komunikasi data pada tugas akhir with applications, Department of Information ini. Management, LungHwa University of Science and Technology, Taiwan, ROC ,(2009). V. PENUTUP [2] Kurnia,Devi,“Otomatisasi Pembayaran Tol dengan Menggunakan Metode RFID sebagai Nilai Tambah 5.1 Kesimpulan Pendapatan pada PT Jasa Marga”, UNIVERSITAS Dari hasil analisa yang telah dilakukan, beberapa hal LAMPUNG,(2009/2010). yang dapat disimpulkan adalah: [3] Henlia “ Mengenal RFID “,December 15,(2006). 1. Jangkauan reader pada RFID ternyata tidak selalu [4] C.M. , Roberts , “ Radio Frequency Idenification “.journal homepage: www.elsevier.com/locate/cose , sesuai dengan data sheet yang diberikan, hal ini Department of Information Sciences, Otago University, dikarenakan juga dipengaruhi oleh komponenNew Zealand , (2006). komponen pendukung yang digunakan. Selain itu posisi dari reader terhadap tag juga akan [5] Ari , Juels , “RFID Security and Privacy”, A Research Survey, (2005). mempengaruhi range pembacaan reader. 2. Sistem informasi kepadatan lalu lintas ini dapat [7] Informaton Security ,” Radio Frequency Identification Technology in the Federal Government ”, United States bekerja lebih optimal jika menggunakan range reader Government Accountability Office , (2005). yang lebih besar sehingga kemampuan reader untuk [8] Ari Juels, “ RFID Security and Privacy: A Research mendeteksi tag akan lebih optimal. Survey “, (2005). 3. Untuk mengukur kecepatan dari miniatur mobil yang melewati reader terjadi beberapa error , untuk [9] Ibid,”Radio frequency identification ready to deliver”, Signal Magazine,Armed Forces Communications and meminimalkan error yang terjadi ,maka diperlukan Electronics Association (AFCEA), January(2005). sebuah parameter waktu yang dapat menghitung waktu tempuh mobil dari reader 1 menuju reader 2 yang BIODATA PENULIS lebih akurat. 4. Dalam proses komunikasi data antara komputer dan Indra Lazuardi, lahir di Surabaya pada reader RFID diperlukan suatu baud rate yang sinkron tanggal 28 February 1988, Pada tahun 2000, sehingga data yang dikirimkan akan stabil dan tidak penulis menamatkan pendidikan Sekolah terjadi kesalahan – kesalahan penerimaan data. Dasar di SD Hang Tuah VII Surabaya, 5. Terdapat perbedaan penerimaan data untuk baud rate kemudian melanjutkan pendidikan di tertentu antara obyek diam dan obyek bergerak ,Hal ini SLTPN 16 Surabaya dan selesai pada tahun disebabkan time delay yang lebih besar yang terjadi 2003. Penulis menyelesaikan Pendidikan pada obyek bergerak sehingga adanya time delay ini Sekolah Menengah Umum di SMUN 13 Surabaya pada memungkinkan terjadinya error dalam pengiriman tahun 2006. Dengan anugerah Allah,pada tahun 2006 penulis data. dapat melanjutkan studi di PTN Institut Teknologi Sepuluh 6. Percobaan pada topologi jaringan LAN UTP yang Nopember dengan mengambil Jurusan Teknik Elektro hingga dapat mentransfer data hasil simulasi dari software sampai sekarang ini.Penulis mengambil Bidang Studi Delphi 7.0 yang di control oleh workstation (client) Telekomunikasi Multimedia dan aktif dalam kegiatan menuju server.Dengan itu server dan client bisa saling Laboratorium Jaringan dan Laboratorim Multimedia. Penulis terhubung untuk mengetahui data apa yang sedang juga aktif dalam kegiatan kemahasiswaan Himpunan diproses dan yang dikirimkan pada aplikasi mapping. Mahasiswa Elektro ITS.
Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS
6