ILTEK,Volume 8, Nomor 15, April 2013
PRAKIRAAN KEBUTUHAN DAYA LISTRIK DI KABUPATEN MAROS TAHUN 2010 SAMPAI 2020 Sriwati Dosen Prodi Teknik Elektro Fakultas Teknik Univ. Islam Makassar e-mail
[email protected] ABSTRAK Perkembangan listrik di Indonesia utamanya di kabupaten Maros berlangsung sangat cepat, hal ini seiring dengan dengan bertambahnya permintaan daya listrik dan pertumbuhan ekonomi masyarakat kita. Industri-industri dibangun serta pertambahan jumlah penduduk akan mengarah pada pembangunan pemukiman dan pusat-pusat perdagangan, sehingga tingkat perekonomian masyarakatpun akan mengalami perubahan. Besaran perubahan ini kemudian akan mempengaruhi rencana penyediaan daya energi listrik yang memadai. Regresi mempunyai banyak kegunaan. Pertama-tama kita dapat menentukan apakah ada hubungan antara Y dan X, kemudian bagaimana bentuk hubungan tersebut, dan memikirkan alasan terjadinya hubungan itu. Model garis lurus, yaitu suatu model probabilistik yang paling sederhana. Mencocokkan model ini terhadap sekumpulan data sering disebut analisis regresi atau memodel regresi.Hasil perkiraan menggunakan model regresi linier sederhana untuk memperkirakan daya listrik yang akan dibutuhkan di kabupaten Maros mulai tahun 2009 sa mpai dengan 2020, mengalami kenaikan %. Kata kunci: Daya terjual, Model regresi linier, Prakiraan daya listrik dibutuhkan.
dikatakan sebagai beban sistem. Apabila daya yang dibangkitkan lebih kecil dari beban sistem maka frekuensi tegangan akan turun, sebaliknya apa bila lebih besar maka frekuensi dan tegangan akan naik. Mutu listrik yang baik adalah apabila frekuensi dan tegangan tidak terlalu jauh menyimpang dari nilai nominal, untuk ini haruslah diusahakan agar daya yang dibangkitkan selalu sama dengan beban.
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan energi listrik semakin meningkat dari tahun ketahun, seiring meningkatnya taraf hidup pembangunan diberbagai sektor. Industri-industri dibangun serta pertambahan jumlah penduduk akan mengarah pada pembangunan pemukiman dan pusat-pusat perdagangan, sehingga tingkat perekonomian masyarakatpun akan mengalami perubahan. Besaran perubahan ini kemudian akan mempengaruhi rencana penyediaan daya energi listrik yang memadai.
Dengan mengadakan prakiraan maka kita dapat menarik kesimpulan dan mengetahui bahwa kemampuan daya listrik saat ini kemungkinan sudah tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan daya listrik beberapa waktu yang akan datang dan dari situ kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengantisipasi hal tersebut. Pengembangan pusat tenaga listrik sebaiknya diawali oleh prakiraan daya yang dibutuhkan hingga beberapa tahun kedepan, sehingga pendirian pusat pembangkit tersebut dapat memiliki peningkatan beban daya untuk beberapa tahun kedepan. Dengan demikian tidak mengharuskan pengadaan pusat pembangkit baru setiap tahun, sebab sebagaimana kita ketahui bahwa pengadaan pusat pembangkit baru tentunya tidak membutuhkan biaya yang sedikit.
Perkembangan listrik di Indonesia utamanya di kabupaten Maros berlangsung sangat cepat, hal ini seiring dengan dengan bertambahnya permintaan daya listrik dan pertumbuhan ekonomi masyarakat kita. Penyediaan daya listrik dalam jumlah memadai disuatu daerah merupakan salah satu sarana untuk menopang dan mempercepat laju pertumbuhan ekonomi serta mendorong laju pertumbuhan pembangunan di sektor lainnya sehingga perlu usaha untuk memenuhi kebutuhan listrik. Peningkatan kebutuhan energi listrik yang harus dilayani sistem pembangkit, berakibat pada keperluan pengembangan pembangkit energi listrik, hal ini untuk menjaga keseimbangan antara besarnya permintaan dengan kapasitas pembangkit yang ada.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang yang dipaparkan maka rumusan masalah adalah sebagai berikut :
Masalah yang unik dalam sistem pembangkit tenaga listrik adalah daya yang dibangkitkan/diproduksi harus selalu sama dengan daya yang dikonsumsi oleh konsumen daya listrik yang secara teknis umumnya
1.
1025
Bagaimana cara memprakirakan kebutuhan daya maksimum pada kabupaten Maros mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 2020?
ILTEK,Volume 8, Nomor 15, April 2013 2.
Berapa besar daya yang dibutuhkan tiap tahun selama mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 2020 di kabupaten Maros?
3.
Berapa besar daya yang dibutuhkan untuk menyuplai kebutuhan daya maksimun kabupaten Maros tiap tahun mulai dari tahun 2010 sampai tahun 2020. . 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui cara memprakirakan kebutuhan daya maksimum pada kabupaten Maros mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 2020? 2 Untuk mengetahui besar daya yang dibutuhkan tiap tahun selama mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 2020 di kabupaten Maros? 3 Untuk mengetahui besar daya yang dibutuhkan untuk menyuplai kebutuhan daya maksimun kabupaten Maros tiap tahun mulai dari tahun 2010 sampai tahun 2020.
Gambar 3. Garis Regresi Linear d. e.
Subtitusi
0
dan
1
ke dalam persamaan model
regresi linier. Menggunakan persamaan regresi linier untuk memperkirakan kebutuhan listrik kabupaten Maros tahun 2010 sampai tahun 2020.
2.3. Jenis Penelitian 1. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode, yaitu menggunakan data sekunder, sebagai berikut : 2. a. Pengambilan data secara langsung dari sumber data PLN 3. b. Pengumpulan data dari literatur-literatur yang berhubungan dengan tugas akhir ini.
. 1.4 Batasan Penelitian Batasan masalah dalam tugas akhir ini meliputi prakiraan kebutuhan daya kabupaten Maros berdasarkan beban dan daya terpasang dalam jangka tahun 2010 sampai dengan tahun 2020 di kabupaten Maros.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
METODOLOGI PENELITIAN
Dari Tabel 5 kelihatan masalah yang berkaitan dengan nilai rata-rata suatu peubah terikat Y (daya listrik) terhadap suatu peubah bebas X (urutan waktu) dengan menggunakan hubungan linear, yaitu secara matematis ditulis:
2.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada PT.PLN (PERSERO) Ranting Maros, BPS (Badan Pusat Statistik), selama 2 bulan dengan waktu tanggal 1 Pebruari sampai 30 April 2010.
Y 0 1 X
0
1 adalah parameter yang akan ditaksir. Taksiran 0 adalah
2.2 Teknik Pengumpulan Data Dalam memecahkan masalah menggunakan, yaitu : a. Sebelum menentukan model pilihan, kita perlu mengadakan suatu diagnostik terhadap data yang diperoleh. Diagram pencar adalah salah satu alat diagnostik untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan antara peubah bebas, dan peubah takbebas. Dari diagram pencar itu, kita dapat memperkirakan bahwa model yang relevan adalah linear atau nonlinear. b. Menentukan Model Regresi Linear Sederhana c. Menentukan 0 dan 1 dari Gambar 3. di
Dengan
(baca; beta nol) dan
konstanta yang biasa disebut penggalan (intercept), sedangkan 1 adalah koefisien regresi (slope) untuk X. Model ini disebut model linear karena semua peubah yang muncul dalam model itu berpangkat satu. Kalau dilihat dari banyaknya peubah bebas dalam model, maka model itu disebut model linear sederhana, karena hanya mempunyai satu peubah bebas. Diperkuat juga dengan Gambar 7. diagram pencar dibawah.
bawah:
1026
ILTEK,Volume 8, Nomor 15, April 2013 adalah nilai rata-rata data X. Rumus-rumus ini digunakan untuk menentukan koefisien regresi Y atas X.
kWH Observed Linear
51500.00
Tabel 6. Tabel bantu mencari nilai parameter Bln/Thn
51000.00
x
x2
1 1 Pebruari 2 4 Mar 3 9 April 4 16 Mei 5 25 Juni 6 36 Juli 7 49 Agustus 8 64 September 9 81 Oktober 10 100 November 11 121 Desember 12 144 Σ 78 650 Sumber: Olah data , 2010. Januari 2008
50500.00
50000.00
49500.00 0
2
4
6
8
10
12
Sequence
Gambar 7. Diagram pencar, untuk mencari sifat dari data, terlihat bahwa data pada Tabel 5. bersifat linier. Dari diagram pencar Gambar 7, terlihat titiktitik data mengikuti garis linier sehingga dapat disimpulkan bahwa model yang tepat dipakai adalah model linier sederhana.
y 49781 50135 50543 50375 49873 50015 50310 50268 50709 50858 51331 50602 604800
y2 2478147961 2513518225 2554594849 2537640625 2487316129 2501500225 2531096100 2526871824 2571402681 2586536164 2634871561 2560562404 30484058748
xy 49781 100270 151629 201500 249365 300090 352170 402144 456381 508580 564641 607224 3943775
Subtitusi nilai Tabel 6 ke dalam persamaan:
Unsur-unsur model garis lurus dirangkum sebagai berikut:
n n n n xi yi xi yi i 1 i 1 b1 i 1 2 n n xi2 xi i 1 i 1
Y 0 1 X 1
b1
Dengan:
150 900,00 1716
b1
Y = peubah takbebas (yang akan dimodel),
87,94
Sehingga: X = peubah bebas (yang digunakan menaksir Y),
= komponen kesalahn acak, 0 = penggalan Y dari garis
_
_
b0 y b1 x Diketahui:
y 50 400
regresi, yaitu titik
tempat garis memotong sumbu Y,
x 6,5
1 = koefisien arah garis regresi, yaitu besarnya kenaikan (penurunan) di dalam komponen deterministik Y untuk setiap satu satuan kenaikan X.
Maka,
b0 50 400 87 , 946,5
b0 49 828,41 kWattH
Lalu, sekarang kita menaksir parameter model, sebagai berikut:
Maka, persamaan linier sederhana yang di dapat dari:
n n 2 n n yi xi xi xi yi i 1 i 1 i 1 i 1 b0 2 n n 2 xi xi i 1 i 1
Y 0 1 X Adalah persamaan linier regresi laju pertumbuhan pemakaian listrik di kabupaten Selayar, sebagai berikut:
n n n n xi yi xi yi i 1 i 1 b1 i 1 2 n n 2 x x i i i 1 i 1
Y 49 828,41 87,94 X Untuk menghitung kebutuhan listrik di kabupaten Maros sepuluh tahun ke depan, di kalkulasi sebagai berikut: Karena data tahun 2009 tidak ditemukan, maka pemakaian tenaga listrik Januari Tahun 2009 di perkiraan, adalah:
Kalau b1 yang terlebih dahulu dihitung, maka b o _
_
dapat dihitung dengan rumus b0 y b1 x , _
mana y adalah nilai rata-rata data Y dan
di _
x 1027
ILTEK,Volume 8, Nomor 15, April 2013
YJAnuari 2009 49 828,41 87,94 (13)
Tabel 7. Tabel hasil perkiraan kebutuhan listrik dari tahun 2009 sampai dengan 2020. Bulan-Thn Jan - 2009 Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jan - 2010 Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jan - 2011 Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
50 971,63 kWattH Dan seterusnya, sampai dengan Bulan Desember 2020. Tabel 7. Tabel bantu mencari nilai kebutuhan daya kWH Bulan-Thn Jan - 2009 Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jan - 2010 Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jan - 2011 Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
x 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
y 50,971,63 51,059,57 51,147,51 51,235,45 51,323,39 51,411,33 51,499,27 51,587,21 51,675,15 51,763,09 51,851,03 51,938,97 52,026,91 52,114,85 52,202,79 52,290,73 52,378,67 52,466,61 52,554,55 52,642,49
52730,43 52818,37 52906,31 52994,25 53082,19 53170,13 53258,07 53346,01 53433,95 53521,89 53609,83 53697,77 53785,71 53873,65 53961,59 54049,53
Laju Pertumbuhan (%) 0,73 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,16 0,16 0,16 0,16 0,16 0,16 0,16 0,16
Daya (kWH) 50,971,63 51,059,57 51,147,51 51,235,45 51,323,39 51,411,33 51,499,27 51,587,21 51,675,15 51,763,09 51,851,03 51,938,97 52,026,91 52,114,85 52,202,79 52,290,73 52,378,67 52,466,61 52,554,55 52,642,49
52730,43 52818,37 52906,31 52994,25 53082,19 53170,13 53258,07 53346,01 53433,95 53521,89 53609,83 53697,77 53785,71 53873,65 53961,59 54049,53
Laju Pertumbuhan (%) 0,73 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,16 0,16 0,16 0,16 0,16 0,16 0,16 0,16
Tabel 8. Tabel hasil perkiraan kebutuhan listrik dari tahun 2009 sampai dengan 2020 Bulan-Thn Daya (kWH) Laju Pertumbuhan (%) Jan - 2018 60381,21 0,15 Pebruari 60469,15 0,15 Maret 60557,09 0,15 April 60645,03 0,15 Mei 60732,97 0,15 Juni 60820,91 0,14 Juli 60908,85 0,14 Agustus 60996,79 0,14 September 61084,73 0,14 Oktober 61172,67 0,14 November 61260,61 0,14 Desember 61348,55 0,14 Jan - 2019 61436,49 0,14 Pebruari 61524,43 0,14 Maret 61612,37 0,14 April 61700,31 0,14 Mei 61788,25 0,14 Juni 61876,19 0,14 Juli 61964,13 0,14 Agustus 62052,07 0,14 September 62140,01 0,14 Oktober 62227,95 0,14 November 62315,89 0,14 Desember 62403,83 0,14 Jan - 2020 62491,77 0,14 Pebruari 62579,71 0,14 Maret 62667,65 0,14 April 62755,59 0,14 Mei 62843,53 0,14 Juni 62931,47 0,14 Juli 63019,41 0,14 Agustus 63107,35 0,14 September 63195,29 0,14 Oktober 63283,23 0,14 November 63371,17 0,14 Desember 63459,11 0,14 Sumber: Olah Data 2010
1028
ILTEK,Volume 8, Nomor 15, April 2013 Hasil perkiraan kebutuhan jika di gambarkan dalam karakteristik, seperti Gambar 8. di bawah. 70000 Daya (kWH)
60000
50000 40000 30000
20000 10000 0 13 25 37 49 61 73 85 97 109 121 133 145
Waktu (Bulan ke ) Gambar 8.
Grafik hasil perkiraan kebutuhan listrik dari tahun 2009 sampai dengan 2020.
Dari Gambar 8. Di atas terlihat bahwa diperkirakan akan terjadi kenaikan penggunaan tenaga listrik di kabupaten Maros mulai Tahun 2009 sebesar 0,17 %, Tahun 2010 kenaikannya masih 0,17 %, Tahun 2011 kenaikannya 0,16 %, Tahun 2012 kenaikannya 0,16 %, Tahun 2013 kenaikannya 0,16 %, Tahun 2014 kenaikannya 0,15 %, Tahun 2015 kenaikannya masih 0,15 %, Tahun 2016 kenaikannya 0,15 %, Tahun 2017 kenaikannya 0,15 %, Tahun 2018 kenaikannya 0,14 %, Tahun 2019 kenaikannya 0,14 %, Tahun 2020 kenaikannya 0,14. Persentase kenaikkan penggunaan energi listrik diperkirakan menurun, tapi penggunaan energi listrik tetap naik di kabupaten Maros mulai Tahun 2009 sampai dengan 2020.
menjadi sebesar 55.104,81 kWH atau naik 0,16%, kemudian satu tahun berikutnya tahun 2013 pemakaian listrik sebanyak 56.160,09 kWH atau laju pertumbuhan pemakaian listrik menjadi 0,16%, kemudian satu tahun berikutnya Tahun 2014 sebanyak 53.961,59 kWH atau laju pertumbuhan pemakaian listrik menjadi 0,16 %, lalu kemudian satu tahun berikutnya Tahun 2015 pemakaian sebanyak 58,182,71 kWH atau laju pertumbuhan pemakaian listrik menjadi 0,15 %, kemudian satu tahun berikutnya Tahun 2016 pemakaian sebanyak 59.237,99 kWH atau laju pertumbuhan pemakaian listrik menjadi 0,15 % dari tahun lalu, kemudian satu tahun berikutnya Tahun 2017 laju pertumbuhan pemakaian listrik menjadi sebesar 60.293,27 kWH atau naik 0,15 %, kemudian satu tahun berikutnya Tahun 2018 pemakaian listrik sebanyak 61.348,55 kWH atau laju pertumbuhan pemakaian listrik menjadi 0,14 %, kemudian satu tahun berikutnya Tahun 2019 sebanyak 62.403,83 kWH atau laju pertumbuhan pemakaian listrik menjadi 0,14 %, lalu kemudian satu tahun berikutnya tahun 2020 pemakaian sebanyak 63.459,11 kWH atau laju pertumbuhan pemakaian listrik menjadi 0,14 %,
4.2 Saran-Saran PENUTUP
Berdasarkan dan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dibahas sebelumnya, dapat kami ajukan saransaran sebagai berikut: 1. Sebelum kita memperkirakan daya maksimum terlebih dahulu kita mempelajari sifat kecenderungan data masa lalu sehingga total daya yang akan datang dapat diperkirakan dengan kecenderungan yang sama. 2. Kondisi listrik yang saat ini semakin kritis ketersediaannya dan kondisi pembangkit yang sudah tua hendaknya PLN memberantas oknumoknum yang menggunakan listrik secara ilegal. 3. Dan hendaknya dilakukan pemeliharaan berkala terhadap sumber energi listrik yang telah ada untuk menjaga kontinuitas pasokan energi listrik.
4.1 Kesimpulan Dan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya, maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil perkiraan menggunakan model regresi linier sederhana untuk memperkirakan daya listrik yang akan dibutuhkan di kabupaten Maros mulai tahun 2009 sampai dengan 2020, yaitu: Bulan Desember Tahun 2009 sebesar 51.938,97 kWH atau laju pertumbuhannya 0,17 %, Bulan Desember Tahun 2010 sebesar 52.994,25 kWH dan dibanding tahun sebelumnya laju pertumbuhannya 0,17 %, kemudian satu tahun berikutnya Tahun 2011 sebesar 54.049,53 kWH atau laju pertumbuhan sebanyak 0,16 %, kemudian satu tahun berikutnya tahun 2012 laju pertumbuhan pemakaian listrik
DAFTAR PUSTAKA Arismunandar, A,. 1975. Teknik Tegangan Tinggi. Cetakan ketiga hlm 138-139. Pradnya Paramita, Jakarta
1029
ILTEK,Volume 8, Nomor 15, April 2013 Arismunandar, A,. 1982. Teknik Tegangan Tinggi Suplemen. Cetakan pertama. hlm 55- 69. Ghalia Indonesia. Jakarta Bijaksana, Arif, A,M,. 2009. Diktat dan Catatan Kuliah. Makassar. BPS Kab. Maros. Statistik Maros 2009. Badan Pusat Statistik Kabupaten Maros. Katalog BPPS:1102001.7308. Jakarta. BPS Kab. Maros. Maros Dalam Angka Tahun 2008. Badan Pusat Statistik Kabupaten Maros. Katalog BPPS:1102001.73. Jakarta. Chattopadhyay, D. Rakshit, P,C. Saha, B. Purkait, N, N. Sutanto. 1989. Dasar Elektronika. Penerbit Universitas Indonesia. UI Press. Jakarta. Kadir, A. 1996. Pembangkit Tenaga Listrik. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.
1030