P U T U S A N Nomor: 51/Pid.B/2013/PN.Unh.
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Negeri Unaaha yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana pada Peradilan Tingkat Pertama dengan Acara Pemeriksaan Biasa telah menjatuhkan putusan seperti di bawah ini dalam perkara Terdakwa: Nama lengkap
: ARJUDDIN, ST. alias JUDDIN Bin JUMAIDIN L.
Tempat lahir
: Lambuya
Umur/Tempat lahir
: 36 Tahun/29 Mei 1976
Jenis kelamin
: Laki-laki
Kebangsaan
: Indonesia
Tempat tinggal
: Kelurahan Arombu Kecamatan Unaaha Kab. Konawe Sultra
Agama
: Islam
Pekerjaan
: PNS (Staf Dinas PU dan Tata Ruang Kab. Konawe Utara;
Pendidikan
: S.1 (Sarjana)
Terdakwa ditahan berdasarkan surat perintah penahanan: 1. Penyidik, sejak tanggal 22 November 2012 s/d 11 Desember 2012 2012 di Rutan ; 2. Perpanjangan Penahanan oleh Penuntut Umum, sejak tanggal 12 Desember 2012 s/d 30 Januari 2012, di Rutan; 3. Penuntut Umum, sejak tanggal 31 Januari 2013 s/d 19 Februari 2013, di Rutan; 4. Perpanjangan Penahanan Ketua PN. Unaaha, sejak tanggal 20 Februari 2013 s/d 21 Maret 2013; 5. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Unaaha, sejak tanggal 18 Maret 2013 s/d 16 April 2013, di Rutan ; 6. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Unaaha, sejak tanggal 17 April 2013 s/d 15 Juni 2013; Terdakwa selama di persidangan didampingi oleh Penasihat Hukum bernama RISAL AKMAN, SH. dan JUMRIN, SH., yang beralamat di Jl. S. Parman Nomor: 241 Unaaha Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor: W23-U5/465/HN.01.10/III/2013 tertanggal 26 Maret 2013, Pengadilan Negeri tersebut;
2
Telah membaca surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Unaaha tentang Penunjukkan Majelis Hakim dan Panitera Pengganti yang menyidangkan dan mengadili perkara ini; Telah membaca berkas perkara; Telah membaca surat Penetapan Hakim Pengadilan Negeri Unaaha; Telah mendengar pembacaan surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum; Telah mendengar pembacaan eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa; Telah mendengar pembacaan Putusan Sela; Telah mendengar keterangan Saksi-saksi di persidangan; Telah mendengar keterangan Terdakwa di persidangan; Telah memeriksa barang bukti yang diajukan oleh Penuntut Umum; Telah mendengar tuntutan Penuntut Umum yang dibacakan di muka persidangan pada tanggal .............................. yang pada pokoknya adalah bahwa Penuntut Umum menuntut agar Majelis Hakim menjatuhkan putusan sebagai berikut : 1.
Menyatakan Terdakwa Arjuddin, ST. alias JUDDIN Bin Jumaidin L. Telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana penggelapan, sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 372 JUHPidana dalam dakwaan kedua Jaksa Penuntut Umum;
2.
Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Arjuddin, ST. alias Juddin Bin Jumaidin L dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 2 (dua) bulan dikurangkan selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara, dengan perintah agar Terdakwa tetap ditahan;
3.
Menyatakan barang bukti berupa:
1.
1 (satu) kuitansi tertanggal 9 Februari 2012 sebesar Rp. 400.000.000,-;
2.
1 (satu) kuitansi tertanggal 7 Agustus 2012 sebesar Rp. 225.000.000,-
3.
1 bukti transfer ATM BCA sebesar Rp. 10.000.000,Tetap terlampir dalam berkas perkara;
4.
Menetapkan supaya Terdakwa dibebani biaya perkara sebesar Rp. 3.000,- (tiga ribu rupiah); Telah mendengar pembacaan Nota Pembelaan Penasihat Hukum Terdakwa pada
tanggal 14 Nopember 2012 yang pada pokoknya mohon agar Majelis Hakim menjatuhkan putusan sebagai berikut : Telah mendengar Replik Penuntut Umum dan Duplik Penasihat Hukum Terdakwa yang masing-masing bertetap pada tuntutannya semula dan pembelaannya;
3
Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan Jaksa Penuntut Umum ke persidangan ini dengan dakwaan sebagai berikut: Kesatu Bahwa Terdakwa Arjuddin, ST. alias Juddin Bin Jamuidin L. Pada hari dan tanggal yang ssudah tidak dapat diingat lagi dengan pasti pada Bulan Februari 2012 atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam tahun 2012, bertempat di Kelurahan Wanggudu Kecamatan Asera Kabupaten Konawe Utara atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Unaaha, dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu, atau martabat palsu, dengan tipu muslihat atau rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau pun memberi hutang atau mengahpuskan piutang, perbuatan tersebut Terdakwa lakukan dengan cara-cara sebagai berikut: Bahwa awalnya Terdakwa Arjuddin, ST. yang mengaku kepada saksi Sayardin alias Seda Bin Osani jika Terdakwa sebagai Ketua Panitia Lelang di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Utara Tahun 2012, Terdakwa menawarkan kepada Sayardin untuk mencarikan uang dalam pekerjaan SPAM dengan dijanjikan pekerjaan proyek SPAM di Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Utara, karena saat itu saksi Sayardin tidak mempunyai uang maka saksi Sayardin mempertemukan Terdakwa dengan saksi Hermansyah Pagala pada hari Kamis tanggal 9 Februari 2012 sekitar pukul 16.00 Wita bertempat di rumah kost Terdakwa di Kelurahan Wanggudu Kecamatan Asera Kabupaten Konawe Utara; Bahwa dalam pertemuan tersebut Terdakwa berusaha meyakinkan saksi Hermansyah Pagala jika pekerjaan SPAM senilai Rp. 3.800.000.000,- (Tiga milyar delapan ratus juta rupiah) dan pekerjaan bendungan senilai Rp. 1.500.000.000,- (satu milyar lima ratus juta rupiah) yang diadakan di Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Utara Tahun 2012 akan dimenangkan dan mendapatkan proyek tersebut oleh perusahan saksi Hermansyah Pagala, kemudian Terdakwa juga meminta sejumlah uang komitmen kepada saksi Hermansyah Pagala dan jika saksi Hermansyah Pagala tidak menyetor uang komitmen maka Terdakwa tidak akan membantu saksi Hermansyah Pagala dalam pengurusan proyek tersebut, sehingga saksi Hermansyah Pagala menjadi yakin dan percaya atas janji-janji yang diberikan oleh Terdakwa, selanjutnya saksi Hermansyah Pagala menyerahkan uang komitmen sejumlah Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) yang diminta oleh Terdakwa dan agar lebih meyakinkan saksi
4
Hermansyah Pagala (Terdakwa) menandatangani kuitansi penerimaan uang sejumlah tersebut; Bahwa pada saat proses lelang akan dilaksanakan, Terdakwa kembali menyampaikan kepada saksi Hermansyah Pagala kalau uang komitmen yang diberikan dari saksi Hermansyah Pagala sejumlah Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) tersebut belum cukup, kemudian Terdakwa mendatangi rumah saksi Hermansyah Pagalauntuk meminta tambahan uang komitmen pekerjaan SPAM dan bendungan, oleh karena saat itu saksi Hermansyah Pagala belum mempunyai uang yang diminta oleh Terdakwa maka pada tanggal 7 Agustus 2012 saat Terdakwa berada di Hotel Swissbell Kendari, saksi Hermansyah Pagala datang dan menemui Terdakwa lalu menyerahkan uang sejumlah Rp. 225.000.000,- (dua ratus dua puluh lima juta rupiah) yang diminta oleh Terdakwa, kemudian saksi Hermansyah Pagala juga mentransfer uang sejumlah Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) ke rekening Terdakwa pada Bank BCA Kendari; Bahwa setelah uang komitmen yang sudah diterima Terdakwa yang seluruhnya berjumlah Rp. 635.000.000,- (enam ratus tiga puluh lima juta rupiah) dan proses lelang kegiatan pekerjaan proyek SPAM dan pekerjaan bendungan selesai dilaksanakan pelelangannya,
ternyata
perusahan
saksi
Hermansyah
Pagala
tidak
dimenangkan/mendapatkan dari kedua kegiatan proyek dimaksud, maka saksi Hermansyah Pagala merasa sudah tertipu, sehingga melaporkan perbuatan Terdakwa Arjuddin, ST. kepada yang berwajib; Bahwa atas perbuatan Terdakwa tersebut di atas, saksi Hermansyah Pagala dirugikan sebesar kurang lebih Rp. 635.000.000,- (enam ratus tiga puluh lima juta rupiah) atau sekitar jumlah itu; Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 378 KUHPidana; A t a u
Kedua Bahwa Terdakwa Arjuddin, ST. alias Juddin Bin Jamuidin L. Pada hari dan tanggal yang ssudah tidak dapat diingat lagi dengan pasti pada Bulan Februari 2012 atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam tahun 2012, bertempat di Kelurahan Wanggudu Kecamatan Asera Kabupaten Konawe Utara atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Unaaha, dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan
5
karena kejahatan, perbuatan tersebut Terdakwa lakukan dengan cara-cara sebagai berikut: Bahwa awalnya Terdakwa Arjuddin, ST. yang mengaku kepada saksi Sayardin alias Seda Bin Osani jika Terdakwa sebagai Ketua Panitia Lelang di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Utara Tahun 2012, Terdakwa menawarkan kepada Sayardin untuk mencarikan uang dalam pekerjaan SPAM dengan dijanjikan pekerjaan proyek SPAM di Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Utara, karena saat itu saksi Sayardin tidak mempunyai uang maka saksi Sayardin mempertemukan Terdakwa dengan saksi Hermansyah Pagala pada hari Kamis tanggal 9 Februari 2012 sekitar pukul 16.00 Wita bertempat di rumah kost Terdakwa di Kelurahan Wanggudu Kecamatan Asera Kabupaten Konawe Utara; Bahwa dalam pertemuan tersebut Terdakwa berusaha meyakinkan saksi Hermansyah Pagala jika pekerjaan SPAM senilai Rp. 3.800.000.000,- (Tiga milyar delapan ratus juta rupiah) dan pekerjaan bendungan senilai Rp. 1.500.000.000,- (satu milyar lima ratus juta rupiah) yang diadakan di Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Utara Tahun 2012 akan dimenangkan dan mendapatkan proyek tersebut oleh perusahan saksi Hermansyah Pagala, kemudian Terdakwa juga meminta sejumlah uang komitmen kepada saksi Hermansyah Pagala dan jika saksi Hermansyah Pagala tidak menyetor uang komitmen maka Terdakwa tidak akan membantu saksi Hermansyah Pagala dalam pengurusan proyek tersebut, sehingga saksi Hermansyah Pagala menjadi yakin dan percaya atas janji-janji yang diberikan oleh Terdakwa, selanjutnya saksi Hermansyah Pagala menyerahkan uang komitmen sejumlah Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) yang diminta oleh Terdakwa dan agar lebih meyakinkan saksi Hermansyah Pagala (Terdakwa) menandatangani kuitansi penerimaan uang sejumlah tersebut; Bahwa pada saat proses lelang akan dilaksanakan, Terdakwa kembali menyampaikan kepada saksi Hermansyah Pagala kalau uang komitmen yang diberikan dari saksi Hermansyah Pagala sejumlah Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) tersebut belum cukup, kemudian Terdakwa mendatangi rumah saksi Hermansyah Pagalauntuk meminta tambahan uang komitmen pekerjaan SPAM dan bendungan, oleh karena saat itu saksi Hermansyah Pagala belum mempunyai uang yang diminta oleh Terdakwa maka pada tanggal 7 Agustus 2012 saat Terdakwa berada di Hotel Swissbell Kendari, saksi Hermansyah Pagala datang dan menemui Terdakwa lalu menyerahkan uang sejumlah Rp. 225.000.000,- (dua ratus dua puluh lima juta rupiah) yang diminta
6
oleh Terdakwa, kemudian saksi Hermansyah Pagala juga mentransfer uang sejumlah Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) ke rekening Terdakwa pada Bank BCA Kendari; Bahwa setelah uang komitmen yang sudah diterima Terdakwa yang seluruhnya berjumlah Rp. 635.000.000,- (enam ratus tiga puluh lima juta rupiah) dan proses lelang kegiatan pekerjaan proyek SPAM dan pekerjaan bendungan selesai dilaksanakan pelelangannya,
ternyata
perusahan
saksi
Hermansyah
Pagala
tidak
dimenangkan/mendapatkan dari kedua kegiatan proyek dimaksud, maka saksi Hermansyah Pagala merasa sudah tertipu, sehingga melaporkan perbuatan Terdakwa Arjuddin, ST. kepada yang berwajib; Bahwa atas perbuatan Terdakwa tersebut di atas, saksi Hermansyah Pagala dirugikan sebesar kurang lebih Rp. 635.000.000,- (enam ratus tiga puluh lima juta rupiah) atau sekitar jumlah itu; Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 372 KUHPidana;
Menimbang, bahwa atas dakwaan Penuntut Umum tersebut, Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan Eksepsi/Keberatan yang dibacakan di muka persidangan pada tanggal 10 April 2013; Menimbang, bahwa terhadap Eksepsi/Keberatan yang diajukan oleh Penasihat Hukum Terdakwa tersebut, Jaksa Penuntut Umum
kemudian memberikan
Tanggapannya di muka persidangan pada tanggal 17 April 2012; Menimbang, bahwa setelah mempelajari dengan seksama eksepsi dari Penasihat Hukum Terdakwa dan Tanggapan dari Penuntut Umum maka Majelis Hakim telah mengambil sikap yang tertuang dalam Putusan Sela yang pada pokoknya sebagai berikut : MENGADILI; 1.
Menolak Eksepsi Penasehat Hukum Terdakwa;
2.
Memerintahkan pemeriksaan perkara Nomor : 54/Pid.B/2012/PN.Unh., dilanjutkan ; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil dakwaannya, di persidangan Penuntut Umum telah mengajukan saksi-saksi yang masing-masing di bawah sumpah memberikan keterangan pada pokoknya sebagai berikut :
1.
Saksi HERMANSYAH PAGALA; 1.
Bahwa saksi membenarkan berita acara penyidikan dan tanda tangan tersebut;
2.
Bahwa permasalahan dalam perkara ini adalah mengenai masalah penipuan uang saksi sebesar Rp. 635.000.000,- yang dilakukan oleh Terdakwa;
7
3.
Bahwa pada awalnya saksi Sardin menyampikan tentang keinginan Terdakwa yang oleh karena saksi Sardin tidak mempunyai uang maka saksi Sardin yang berteman dengan saksi menghubungi saksi di Bulan Februari 2012 lalu saksi bertemu dengan Terdakwa bertempat di rumah kost Terdakwa di Kelurahan Wanggudu Kecamatan Asera Kabupaten Konawe Utara pada sore hari, dan Terdakwa menyampaikan kepada saksi bahwa ada pekerjaan atau proyek SPAM (perpipaan) di Dinas PU dan Tata Ruang Konawe Utara;
4.
Bahwa dalam pertemuan tersebut Terdakwa menyampaikan jika saksi berminat agar saksi dapat menyiapkan dana untuk itu;
5.
Bahwa beberapa hari kemudian yaitu tanggal 9 Februari 2012, saksi ditelepon oleh saksi Sardin dan dikatakan bahwa Terdakwa meminta uang sebesar Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) dan dibawakan sekarang kepada Terdakwa dan Terdakwa juga menjanjikan bahwa dengan uang tersebut, saksi akan mendapatkan proyek SPAM tersebut ;
6.
Bahwa setelah itu saksi bersama dengan saksi Sardin, dan Budianto berangkat menuju ke Asera Kabupaten Konawe Utara dan bertemu dengan Terdakwa di rumah kostnya tepatnya di ruang tengah, lalu saksi langsung menyerahkan uang sebesar Rp. 400.000.000,-, sambil saksi bertanya kepada Terdakwa kalau uang ini untuk apa, dan dijawab oleh Terdakwa uang ini untuk proyek SPAM;
7.
Bahwa kemudian penyerahan uang tersebut dibuatkan kuitansi oleh Terdakwa, atas permintaan Terdakwa sendiri dengan mengatakan bahwa uang kamu tidak mungkin saya tipu karena saya buatkan kuitansi;
8.
Bahwa kuitansi tersebut saksi yang siapkan;
9.
Bahwa saksi ditunjukkan kuitansi dimaksud, dan oleh saksi membenarkannya;
10.
Bahwa Terdakwa juga sempat mengatakan bahwa proyek tersebut di awal bulan Maret sudah ada;
11.
Bahwa saksi berani memberikan uang tersebut karena terdakwa mengatakan sendiri bahwa Terdakwa adalah Ketua Panitia Proyek pada Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Utara;
12.
Bahwa pemberian uang sebesar Rp. 400.000.000,- tersebut belum ada proses proyek;
13.
Bahwa sejak penyerahan uang sebesar Rp. 400.000.000,- tersebut hingga di Bulan Agustus 2012 saksi menunggu namun tidak ada kabar berita, dan masih di Bulan Agustus 2012 Terdakwa mendatangi rumah saksi dengan kawannya, lalu
8
saksi menelpon saksi Sardin agar dastang ke rumah saksi karena ada Terdakwa dan temannya; 14.
Bahwa maksud kedatangan Terdakwa di Bulan Agustus tersebut menyampaikan bahwa ada proyek bendungan di Desa Linomoyo Kecamatan Asera Kabupaten Kmonawe Utara yang akan diberikan kepada saksi dan Terdakwa butuh uang sebesar Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah), namun saksi menjawab tidak punya uang dan saksi akan mengusahakannya;
15.
Bahwa pada tanggal 7 Agustus 2012 saksi bersama dengan saksi Arsyad dan saksi Haryadi menuju ke Kendari tepatnya di Hotel Swissbell untuk mengantar uang sebesar Rp. 225.000.000,- (dua ratus dua puluh lima juta rupiah) kepada Terdakwa;
16.
Bahwa kepergian saksi dan kedua teman saksi dituntun oleh Terdakwa sehingga kami pun langsung menuju ke kamar Terdakwa namun lupa nomornya tetapi di lantai II, dan sesampainya di depan kamar Terdakwa dimaksud, saksi kemudian mengetuk pintu dan yang membukanya adalah Terdakwa, dan saksi melihat bahwa panitia proyek lagi ramai bekerja, lalu Terdakwa keluar kamar menemui saksi di salah satu sudut ruang di luar kamar Terdakwa;
17.
Bahwa sesampainya di sudut ruangan dimaksud saksi menyerahkan uang sebesar Rp. 225.000.000,- tersebut yang terdiri dari pecahan seratus ribuan yang ditaruh dalam sebuah tas dengan disaksikan oleh saksi Haryadi dan saksi Arsyad, yang oleh Terdakwa kemudian menghitung uang tersebut;
18.
Bahwa kemudian Terdakwa menandatangani kuitansi atas penerimaan uang tersebut;
19.
Bahwa kemudian oleh Terdakwa menyuruh saksi untuk mengikuti proses lelang, dan sementara dalam proses lelang Terdakwa menghubungi saksi melalui HP dan meminta uang sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) lengkap dengan nomor rekening tujuan sebagai biaya operasional, dan atas permintaan tersebut saksi pun mentransfer uang tersebut lewat ATM BCA dan setelah itu saksi mengabarkan kepada Terdakwa bahwa uang tersebut sudah saksi transfer;
20.
Bahwa menurut Terdakwa uang sebesar Rp. 400.000.000,- dan Rp. 225.000.000,- tersebut katanya akan diserahkan kepada Sekretaris Kantor Dinas PU bernama Ruslan;
21.
Bahwa pada saat pengumuman lelang proyek pada Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Utara saksi tidak memperoleh pekerjaan yang telah dijanjikan oleh Terdakwa kepada saksi;
9
22.
Bahwa setelah tidak mendapatkan proyek tersebut, saksi pun menemui Terdakwa untuk meminta kembali uang tersebut sekaligus menanyakan tentang tidak dapatnya proyek yang telah dijanjikan Terdakwa, dimana oleh Terdakwa katakan bahwa sabar-sabar saja dulu nanti Terdakwa akan gantikan dengan proyek lain, lalu Terdakwa menyuruh saya agar diam;
23.
Bahwa kemudian saksi menemui Kadis PU dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Utara bernama Iswahyudi dan memperlihatkan kuitansi tersebut, namun oleh Pak Kadis mengatakan bahwa hal seperti ini sudah tidak benar, kita (Kadis) yang kerja, dia (Terdakwa) enak-enak saja ambil uang orang, saya akan pecat dia;
24.
Bahwa kemudian saksi menemui Ruslan yang mengatakan bahwa Ruslan sama sekali tidak pernah menyuruh Terdakwa untuk meminta uang kepada siapapun;
25.
Bahwa selanjutnya saksi terus berusaha untuk bertemu lagi dengan Terdakwa termasuk mencari ke rumahnya namun tidak pernah bertemu, dan pada suatu hari saksi akhirnya bertemu dengan Terdakwa
dan memperoleh penjelasan
bahwa uang saksi tersebut telah diberikan kepada atasannya termasuk Kadis sebesar Rp. 10.000.000,- sebagai uang tiket, dan uang saksi tersebut akan diganti oleh Terdakwa bila dana konsultannya sudah cair; 26.
Bahwa dalam pertemuan dengan Terdakwa, saksi memberikan waktu satu minggu dan bila tidak diganti maka saksi akan melaporkannya ke polisi, dan hingga kini uang saksi dimaksud tidak pernah dikembalikan oleh Terdakwa;
27.
Bahwa setahu saksi yang menentukan pemenang adalah Panitia Proyek;
28.
Bahwa dalam proyek bendungan dan SPAM saksi mengikuti tendernya dan pada pengumuman via internet untuk proyek bendungan saksi yang menangkan, namun dalam proyek SPAM saksi gagal;
29.
Bahwa namun demikian beberapa hari kemudian pengumuman proyek tersebut dibatalkan dengan tidak diketahui saksi apa alasan pembatalannya;
30.
Bahwa setelah keluar pengumuman pembatalan lalu semua panitia diganti yang disebabkan oleh karena Terdakwa tidak berkoordinasi dengan Kepala Dinas, dan pada kepanitiaan yang baru Terdakwa tidak masuk sebagai panitia lagi;
31.
Bahwa pada saat mengetahui Terdakwa sudah tidak masuk sebagai panitia proyek, saksi kemudian menemuinya dan oleh Terdakwa menganjurkan agar saksi ikut lagi nanti akan dimenangkan dalam proyek sebelumnya (SPAM dan Bendungan), sehingga saksi pun mengikuti tender berikutnya;
10
32.
Bahwa namun demikian pada pengumuman berikutnya, tidak satupun perusahan saksi memenangkan tender, sehingga saksi menemui lagi Terdakwa dan oleh Terdakwa berkata akan menggantikannya;
33.
Bahwa pada saat itu saksi tidak melakukan keberatan atas pengumuman tersebut karena saksi dijanjikan proyek lain oleh Terdakwa;
34.
Bahwa perusahan saksi yaitu CV. Handayani dan CV Mombiri Alamiah sebagai pendamping;
35.
Bahwa Penasihat Hukum Terdakwa kemudian menunjukkan pengumuman lelang di persidangan;
36.
Bahwa membuat dokumen penawaran milik saksi adalah Terdakwa;
37.
Bahwa selain syarat uang, juga ada syarat lain yaitu saksi harus juga menyerahkan daftar perusahan nanti diatur oleh Terdakwa semuanya;
38.
Bahwa total kerugian saksi sebesar Rp. 635.000.000,- (enam ratus tiga puluh lima juta rupiah); Atas keterangan Saksi tersebut di atas, Terdakwa membenarkan sebagian;
39.
Saksi SARDIN bin SEBA; 40.
Bahwa saksi membenarkan berita acara penyidikan dan tanda tangan tersebut;
41.
Bahwa saksi mengenal Terdakwa Arjuddin;
42.
Bahwa yang saksi ketahui dalam perkara ini adalah mengenai penyerahan uang sebesar Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah);
43.
Bahwa pada awalnya saksi mempunyai uang sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) yang dipinjam untuk pakai Terdakwa sebagai biaya fotokopi, dan saat saksi bertemu Terdakwa adalah untuk menagih uang saksi yang ada di tangan Terdakwa;
44.
Bahwa ketika saksi ke rumah Terdakwa pada Bulan Februari 2012, oleh Terdakwa menawari saksi pekerjaan (proyek) dengan meminta uang sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah), namun oleh karena saksi tidak mempunyai uang sehingga Terdakwa meminta kepada saksi agar mencarikan orang;
45.
Bahwa sekembalinya saksi dari Terdakwa, saksi kemudian menemui saksi korban Hermansyah Pagala dan menceriterakan kepadanya tentang proyek SPAM yang menurut Terdakwa akan diadakan lelang pada Bulan Maret 2012 dan Terdakwa menawari saksi namun saksi tidak mempunyai uang;
46.
Bahwa kemudian saksi mengajak saksi korban untuk jalan-jalan ke Konawe Utara untuk menemui Terdakwa, dan ketika bertemu dengan Terdakwa di
11
rumahnya, Teerdakwa menceritakan bahwa Terdakwa adalah Ketua Panitia lelang proytek di Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Utara dan kepada kami ditunjukkan daftar proyek yang akan dilelang di laptopnya dan selanjutnya menunjuk proyek SPAM yang akan diberikan kepada saksi Hermansyah Pagala asalkan harus menyiapkan dana sebesar Rp. 400.000.000,(empat ratus juta rupiah), dan lelang proyek SPAM tersebut akan dilakukan pada Bulan Maret 2012 namun pada bulan tersebut tidak ada lelang proyek tersebut; 47.
Bahwa tiga hari kemudian Terdakwa sering menelepon saksi dan bertanya mengenai pembicaraan kemarin (tentang tawaran proyek dan uang sebesar Rp. 400.000.000,-, namun saksi menjawab bahwa akan ditanyakan dulu kepada saksi Hermansyah Pagala karena dia yang mempunyai uang dan kalau saksi Hermansyah Pagala mau maka saksi akan mengabarinya kepada Terdakwa;
48.
Bahwa kemudian saksi menanyakan kepada saksi Hermansyah Pagala bahwa Pak Ketua (Panitia) menelepon saksi dan bertanya tentang keinginan saksi Hermansyah Pagala terhadap proyek SPAM, namun oleh saski Hermansyah Pagala menyampaikan bahwa saksi Hermansyah Pagala masih butuh waktu dua hari, sehiungga saksi pun menyampaikannya kepada Terdakwa;
49.
Bahwa pada tanggal 9 Februari 2012 saksi bersama dengan saksi Hermansyah Pagala dan Budianto berangkat menuju ke Konawe Utara dengan sebelumnya saksi menelpon Terdakwa untuk mengabarkan tentang kepergian kami dan oleh Terdakwa meminta kami untuk menemuinya di tempat kostnya di Kelurahan Wanggu Kecamatan Asera Kabupaten Konawe Utara;
50.
Bahwa setibanya di rumah kost Terdakwa, saksi Hermansyah Pagala mengeluarkan uang sebesar Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) dan meletakkannya di atas meja yang terdiri atas pecahan seratus ribuan;
51.
Bahwa kemudian Terdakwa menghitung uang tersebut sehingga saksi melihatnya demikian pula dengan saksi Budianto;
52.
Bahwa setelah uang diserahkan, selanjutnya Terdakwa meminta kuitansi, dan saksi Hermansyah Pagala menyerahkan kuitansi yang kemudian ditanda tangani oleh Terdakwa setelah ditulisnya;
53.
Bahwa saksi ditunjukkan kuitansi dimaksud, dan oleh saksi membenarkannya;
54.
Bahwa pada Bulan Agustus 2012, saksi Hermansyah Pagala menceritakan kepada saksi bahwa dia telah ditipu karena saksi Hermansyah Pagala tidak mendapatkan proyek SPAM tersebut, dan bukan itu saja karena proyek bendungan juga akhirnya saksi Hermansyah Pagala tidak dapat meskipun pada
12
pengumuman pertama dia sebagai pemenang, namun dibatalkan dan pada akhirnya proyek bendungan tersebut tidak diperolehnya; 55.
Bahwa sepengetahuan saksi hingga saat ini, uang milik saksi Hermansyah Pagala belum dikembalikan oleh Terdakwa;
56.
Bahwa pada akhirnya saksi ketahui bahwa Terdakwa tidak lagi sebagai Ketua Panitia Proyek di Konawe Utara;
57.
Bahwa proyek SPAM itu berpagu sebesar Rp. 3 milyar;
58.
Bahwa menurut Terdakwa uang sebesar Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) adalah merupakan salah satu persyaratan untuk mendapatkan proyek walaupun sebenarnya itu bukan jaminan untuk kita mendapatkan suatu proyek;
59.
Bahwa perusahanan saksi Hermansyah Pagala bernama CV. Handayani;
60.
Bahwa saksi tidak ketahui kalau ada perjanjian bila kalah maka uang akan dikembalikan;
61.
Bahwa hingga saat ini uang saksi sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)belum diganti oleh Terdakwa; Menimbang, bahwa keterangan saksi dibenarkan sebagian oleh Terdakwa;
62. Saksi HARYADI; 63.
Bahwa saksi membenarkan keterangan dan tanda tangan saksi dalam berita acara penyidikan tersebut;
64.
Bahwa saksi mengetahui tentang masalah dalam perkara ini yaitu sehubungan dengan penyerahan uang sejumlah Rp. 225.000.000,- (dua ratus dua puluh lima juta rupiah);
65.
Bahwa saksi ikut mengantar uang tersebut kepada Terdakwa bertempat di Hotel Swissbell Kendari pada hari Selasa tanggal 7 Agustus 2012, sekitar Pukul 12.00 Wita;
66.
Bahwa kebersamaan saksi dalam penyerahan uang tersebut karena diajak melalui telepon oleh saksi Hermansyah Pagala untuk bertemu dengan Terdakwa selaku ketua panitia proyek dan kemudian saksi mengajak teman saksi bernama Arsyad;
67.
Bahwa kami ke Kendari dengan menggunakan mobil Hermansyah Pagala dan saksi Hermansyah Pagala membawa tas warna hitam namun awalnya saksi tidak ketahui isinya, dan setibanya di loby hotel saksi Hermansyah Pagala menerima sms agar kami ke lantai II, kemudian saksi Hermansyah Pagala mengetuk pintu kamar dan yang membukanya adalah Terdakwa, dan saksi sempat melihat ke dalam kamar tersebut ada kegiuatan, kemudian Terdakwa mengajak saksi
13
Hermansyah Pagala ke pojok ruangan dan oleh saksi Hermansyah Pagala meletakkan uang tersebut di atas meja; 68.
Bahwa kemudian Terdakwa membuka tas tersebut dan ternyata isinya adalah uang, lalu saksi Hermansyah Pagal menyuruh Terdakwa agar menghitung uang tersebut namun oleh Terdakwa katakan tidak usah dan Terdakwa bertanya kuitansi kepada saksi Hermansyah Pagala, dan setelah kuitansi diserahkan oleh Terdakwa kemudian menandatangani kuitansi tersebut, dan setelah itu kami pulang kembali;
69.
Bahwa dalam perjalanan pulang saksi sempat bertanya tentang uang tersebut dan oleh saksi Hermansyah Pagala katakan bahwa Terdakwa ada menjanjikan proyek bendungan di Desa Todoloyo kepada saksi;
70.
Bahwa perusahan saksi Hermansyah Pagala bernama CV Handayani; Menimbang, bahwa terdakwa menyatakan tidak mengenal saksi;
71. Saksi ARSYAD; 72.
Bahwa saksi membenarkan keterangan dan tanda tangan saksi dalam berita acara penyidikan tersebut;
73.
Bahwa saksi mengetahui tentang masalah dalam perkara ini yaitu sehubungan dengan penyerahan uang sejumlah Rp. 225.000.000,- (dua ratus dua puluh lima juta rupiah);
74.
Bahwa saksi ikut mengantar uang tersebut kepada Terdakwa bertempat di Hotel Swissbell Kendari pada hari Selasa tanggal 7 Agustus 2012, sekitar Pukul 12.00 Wita;
75.
Bahwa kebersamaan saksi dalam penyerahan uang tersebut karena diajak melalui telepon oleh saksi Hermansyah Pagala untuk bertemu dengan Terdakwa selaku ketua panitia proyek dan kemudian saksi mengajak teman saksi bernama Arsyad;
76.
Bahwa kami ke Kendari dengan menggunakan mobil Hermansyah Pagala dan saksi Hermansyah Pagala membawa tas warna hitam namun awalnya saksi tidak ketahui isinya, dan setibanya di loby hotel saksi Hermansyah Pagala menerima sms agar kami ke lantai II, kemudian saksi Hermansyah Pagala mengetuk pintu kamar dan yang membukanya adalah Terdakwa, dan saksi sempat melihat ke dalam kamar tersebut ada kegiuatan, kemudian Terdakwa mengajak saksi Hermansyah Pagala ke pojok ruangan dan oleh saksi Hermansyah Pagala meletakkan uang tersebut di atas meja;
14
77.
Bahwa kemudian Terdakwa membuka tas tersebut dan ternyata isinya adalah uang, lalu saksi Hermansyah Pagal menyuruh Terdakwa agar menghitung uang tersebut namun oleh Terdakwa katakan tidak usah dan Terdakwa bertanya kuitansi kepada saksi Hermansyah Pagala, dan setelah kuitansi diserahkan oleh Terdakwa kemudian menandatangani kuitansi tersebut, dan setelah itu kami pulang kembali;
78.
Bahwa dalam perjalanan pulang saksi sempat bertanya tentang uang tersebut dan oleh saksi Hermansyah Pagala katakan bahwa Terdakwa ada menjanjikan proyek bendungan di Desa Todoloyo kepada saksi;
79.
Bahwa perusahan saksi Hermansyah Pagala bernama CV Handayani; Menimbang, bahwa terdakwa menyatakan tidak mengenal saksi;
80. Saksi BUDIANTO; 81.
Bahwa saksi membenarkan keterangan dan tanda tangan saksi dalam berita acara penyidikan tersebut;
82.
Bahwa saksi mengetahui tentang perkara ini dalam hubungannya dengan penerimaan uang oleh Terdakwa sewaktu di Konawe Utara dari saksi Hermansyah Pagala sebesar Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) pada tanggal 9 Februari 2012 bertempat di rumah kost Terdakwa di Kelurahan Wanggudu Kecamatan Asera Kabupaten Konawe Utara;
83.
Bahwa ketika itu saksi diajak bersama-sama dengan saksi Hermansyah Pagala dan saksi Sardin;
84.
Bahwa saksi mengetahui jumlah uang tersebut karena sebelum diserahkan kepada Terdakwa, saksi sempat menghitungnya bersama-sama dengan saksi Hermansyah Pagala dan juga dirumahnya Terdakwa, oleh Terdakwa menghitungnya kembali dan Terdakwa sempat mengatakan bahwa dirinya adalah Ketua Panitia Proyek;
85.
Bahwa saksi melihat langsung kuitansi ditulis dan ditanda tangani oleh Terdakwa;
86.
Bahwa penyerahan uang tersebut dilakukan di meja ruang tamu kost Terdakwa yang terdiri atas pecahan 50 dan 100 ribuan;
87.
Bahwa penyerahan uang tersebut, oleh Terdakwa berjanji akan memberikan proyek SPAM kepada saksi Hermansyah Pagala;
88.
Bahwa selama dalam perjalan dari Unaaha ke Wanggudu antara Terdakwa dengan saksi Hermansyah Pagala ada melakukan komunikasi via HP namun tidak jelas;
15
89.
Bahwa penandatangan kuitansi diminta oleh Terdakwa sendiri;
90.
Bahwa saksi membenarkan kuitansi yang diperlihatkan kepadanya di persidangan;
91.
Bahwa saksi yang membawa uang tersebut selama dalam perjalanan;
92.
Bahwa perusahan milik saksi Hermansyah Pagala bernama CV Handayani;
93.
Bahwa setahu saksi, saksi Hermansyah Pagala sudah sering meminta kembali uangnya yang diserahkan kepada Terdakwa akan tetapi sampai sekarang tidak juga dikembalikan; Menimbang, bahwa keterangan saksi dibenarkan sebagian oleh Terdakwa;
94. Saksi ANDI IRAWAN; 95.
Bahwa saksi membenarkan keterangan dan tanda tangan saksi dalam berita acara penyidikan tersebut;
96.
Bahwa setahu saksi masalah perkara ini adalah mengenai pemberian uang oleh saksi Hermansyah Pagala kepada Terdakwa sebesar Rp. 600.000.000,- (enam ratus juta rupiah) lebih;
97.
Bahwa saksi mengenal dengan Terdakwa sudah sejak lama, karena kami sering bertemu di Konawe Utara, sedangkan saksi Hermansyah Pagala saksi tidak kenal;
98.
Bahwa Terdakwa adalah Pegawai dan Ketua Panitia Proyek di Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Utara;
99.
Bahwa saksi pernah ditawari proyek oleh Terdakwa via telepon antara lain proyek irigasi, jalan, bendung dan lain-lain;
100.
Bahwa saksi pernah dimintai uang oleh Terdakwa dan saksi memberikannya sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) pada Tahun 2012 di Hotel Venus dengan dijanjikan pekerjaan proyek karena Terdakwa adalah Ketua Panitia, namun akhirnya saksi tidak mendapatkan proyek dan uang tersebut belum dikembalikan oleh Terdakwa, sebab kalau tidak diserahkan uang maka tidak akan mendapatkan proyek;
101.
Bahwa penyerahan uang oleh saksi tersebut diketahui oleh Muhammad Iksan dan ada dibuatkan kuitansi atas permintaan saksi;
102.
Bahwa mengenai uang saksi tersebut yang belum dikembalikan oleh Terdakwa, saksi masih menggunakan jalur pertemanan dan saksi masih menunggu dalam beberapa waktu baru saksi akan melaporkannya ke Polisi;
103.
Bahwa antara saksi dengan Kadis PU Kabupaten Konawe Utara ada berhubungan keluarga yaitu sudah sepupu 3 kali dari ayah saksi, dan saksi
16
sering di rumah Kadis namun hanya komunikasi biasa dan tidak pernah ada komunikasi tentang proyek; 104.
Bahwa saksi tidak pernah menjembatani orang lain untuk mendapatkan proyek;
105.
Bahwa pada tahun 2012 saksi tidak pernah menerima dana dari Terdakwa terkait dana untuk mendapatkan proyek;
106.
Bahwa saksi membenarkan foto yang diperlihatkan dalam persidangan; Menimbang, bahwa keterangan saksi dinyatakan salah oleh Terdakwa; Menimbang bahwa di persidangan telah pula dibacakan keterangan Saksi Drs.
Iswahyudin, M.Si. oleh Penuntut Umum, yang atas keterangan tersebut Terdakwa menyatakan sebagian benar dan ada juga yang Terdakwa tidak ketahui; Menimbang bahwa di persidangan Terdakwa telah pula memberikan keterangannya yang pada pokoknya sebagai berikut : 107.
Bahwa Terdakwa pernah dimintai keterangan oleh Penyidik pada Polres Konawe;
108.
Bahwa Terdakwa mengerti permasalahan dalam perkara ini adalah tentang proses tender yang dibatalkan sepihak oleh Kepala Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Utara;
109.
Bahwa Terdakwa Pegawai pada Kantor Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Utara dan juga sebagai ketua Panitia Lelang Pengadaan Barang dan Jasa pada Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Utara;
110.
Bahwa benar Terdakwa pernah menerima dana dari saksi Hermansyah Pagala sebesar Rp. 635.000.000,- (enam ratus tiga puluh lima juta rupiah) dalam tiga kali yaitu: tanggal 9 Februari 2012 sebesar Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) diterima di tempat kost Terdakwa di Wanggudu, tanggal 7 Agustus 2012 sebesar Rp. 225.000.000,- diterima oleh Terdakwa di Hotel Swissbell, dan yang ketiga Bulan Agustus 2012 sebesar Rp. 10.000.000,- melalui transfer Bank BCA;
111.
Bahwa awal mulanya Terdakwa diperintah untuk melobi proyek APBNP di Jakarta, dan kemudian Terdakwa menerima perintah lisan untuk mencari uang karena kalau ada kegiatan di Jakarta harus menyiapkan uang dan juga untuk setiap kegiatan pimpinan, karena Terdakwa adalah sebagai Ketua Panitia Tender APBD Tahun Anggaran 2012;
112.
Bahwa saksi Hermansyah Pagala mempunyai perusahan bernama CV Handayani
dan pada lelang proyek TA 2012 saksi Hermansyah Pagala
mendaftar dipaket pembangunan jembatan, bendungan, workshop, dan irigasi,
17
dan saksi Hermansyah Pagala meminta Terdakwa untuk diamankan dan memberikan uang sebesar Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah), lalu Rp. 200 juta, lalu 10 juta untuk lebaran; 113.
Bahwa sebelumnya datang Sardin kepada Terdakwa dan menyampaikan bahwa saksi Hermansyah Pagala mau bicara dengan Terdakwa, dan mereka datang ke kost Terdakwa di Wanggudu sebanyak 3 kali dalam Bulan Februari dan ingin mesuk dalam proses tender;
114.
Bahwa Terdakwa tidak pernah menyuruh saksi Sardin untuk meminta uang;
115.
Bahwa Terdakwa tidak tahu mengapa saksi Sardin menghubungi saksi Hermansyah Pagala dan ketika bertemu Terdakwa katakan kepada saksi Hermansyah Pagala agar segera memasukkan perusahanmu dalam proses tender tersebut dan menurut Terdakwa siap membantu saksi Hermansyah Pagala selama perusahannya memenuhi syarat dan perusahannya bagus dan pada saat itu mereka sudah membawa uang sebesar Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah);
116.
Bahwa saat penyerahan uang sebesar Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) tersebut, Terdakwa meminta kuitansi kepada saksi Hermansyah Pagala dan menulis lalu menandatangani kuitansi tersebut agar jelas penyerahannya;
117.
Bahwa Terdakwa membenarkan kuitansi tertanggal 9 Februari 2012 tersebut ketika diperlihatkan dalam persidangan;
118.
Bahwa Terdakwa menyampaikan kepada saksi Sardin dan saksi Hermansyah Pagala agar bekerja sama untuk memberikan uang ke Kepala Dinas;
119.
Bahwa menurut Terdakwa Kadis pernah berpesan kepada Terdakwa bahwa tiap paket mempunyai nilai sebesar 15% yang harus disetorkan apabila ingin mendapatkan proyek pada Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Utara;;
120.
Bahwa uang sebesar Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta tersebut) oleh Terdakwa diberikan kepada Kepala Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Utara secara bertahap yaitu:
1.
Rp. 50.000.000,- untuk Kadis sebagai panjar untuk Umroh (diantar bersama dengan tetangga kost);
2.
Rp. 60.000.000,- untuk Kadis selang dua hari kemudian dan diserahkan di rumah Pak Aswad ada yang menyaksikan;
3.
Rp. 180.000.000,- di awal Maret untuk Kadis sebagai dana loby lanjutan penentuan APBN di Jakarta) Terdakwa serhakan melalui operator komputer Terdakwa;
18
4.
Rp. 25.000.000,- sebagai biaya transport untuk pengurusan dana DAK di samping lapangan bola;
5.
Rp. 50.000.000,- sebagai dana pengurusan daftar paket di bulan Juni 2012 dan ditransfer ke rekening Bendahara Dinas PU bernama Orbah dengan tujuan kepada Kepala Dinas;
1.
Bahwa selanjutnya Terdakwa menerima uang sebesar Rp. 200.000.000,- dari saksi Hermansyah Pagala sedangkan yang Rp. 25.000.000,- Terdakwa menerimanya via transfer, dan dana tersebut Terdakwa tidak pernah memintanya, dan oleh saksi Hermansyah Pagala mengantarkannya di Hotel Swissbell, dan pada waktu itu saksi Hermansyah Pagala bersama dengan 2 orang temannya;
2.
Bahwa untuk transfer 25 juta tersebut, saksi Hermansyah Pagala meminta nomor rekening Terdakwa sebagai dana operasional dan sebagai bagian dari komitmen sekaligus untuk pembuatan penawaran perusahan saksi Hermansyah Pagala yang dibuat oleh anggota Terdakwa;
3.
Bahwa Terdakwa telah memberikan uang sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) kepada Andi Irawan, dan mengenai uangnya saksi Andi Irawan sebesar Rp. 100.900.000,- (seratus juta sembilan ratus ribu rupiah) telah diminta kembali oleh saksi Andi Irawan;
4.
Bahwa kemudian saksi Hermansyah Pagala mentransfer kembali uang sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dan telah Terdakwa bagikan kepada segenap panitia tender masing masing sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah);
5.
Bahwa dana sebesar Rp. 400 juta tersebut
untuk jembatan beton, irigasi,
bendungan (CV Handayani), sedangkan fee yang 200 juta untuk proyek workshop dan irigasi (PT. Mombiri Alam); 6.
Bahwa benar saksi Hermansyah Pagala sudah memenuhi kewajibannya;
7.
Bahwa pengumuman proyek di tahun anggaran 2012 beberapa kali mengalami penundaan pengumuman kareena disebabkan Kadis tidak pernah berada di tempat melainkan ditempat pemancingan ikan di Wanggudu, sehingga panitia mengambil keputusan untuk mengumumkan pemenang lelang melalui online karena sudah 3 kali di tunda atas perintah Pak Ruslan dengan berkata bahwa umumkan saja, lelang tersebut tidak akan dibatalkan, selain itu juga penundaan pengumuman terjadi karena pada saat paket workshop akan diumumkan saksi Hermansyah Pagala yang telah diatur sebagai pemenang tidak datang untuk klarifikasi karena tertidur sehingga panitia menunda lagi pengumuman, hingga
19
akhirnya panitia melakukan pengumuman pertama dimana untuk proyek workshop dimenangkan oleh saksi Hermansyah Pagala (CV Handayani), dan untuk Irigasi dimenangkan oleh CV Tirta Konaweha dan CV Mombiri Alam, tanpa konsultasi kepada Kepala Dinas terlebih dahulu; 8.
Bahwa pengumuman pemenang lelang tersebut ditandatangani oleh Ketua Panitia, namun belum sempat diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), telah dibentuk panitia tender yang baru sebagai pengganti panitia yang diketuai oleh Terdakwa meski tidak pernah dibatalkan Sk Terdakwa, dengan tidak diketahui sebabnya oleh Terdakwa namun mungkin karena Terdakwa selaku Ketua Panitia tidak melakukan konsultasi dengan Kepala Dinas tapi sudah dikonsultasikan dengan Sekretaris Dinas PU yaitu Pak Ruslan, dan bisa jadi juga karena anak Kepala Dinas tidak dimenangkan tender oleh Terdakwa;
9.
Bahwa akibat pembatalan tersebut, terdakwa mengeluh kepada Sekretaris Dinas, dan oleh Sekretaris Dinas pada awalnya menyuruh Terdakwa dan teman-teman untuk mengacau namun kemudian kami dihimbau untuk bersabar dan biarkan proses berjalan;
10.
Bahwa saksi Hermansyah Pagala datang menghadap Terdakwa untuk mempertanyakan pembatalan pengumuman lelang tersebut, namun oleh Terdakwa menyuruh saksi Hermansyah Pagala untuk menunggu karena Terdakwa
akan
konsultasikan
dengan
Pak
Ruslan,
dan
kemudian
mempertemukan saksi Hermansyah Pagala dengan Pak Ruslan dan oleh Pak Ruslan saksi Hermansyah Pagala disuruh bersabar untuk proyek tahun depan; 11.
Bahwa kemudian Terdakwa menyuruh saksi Hermansyah Pagala untuk mengikuti lagi proses tender yang baru nanti Terdakwa akan membantunya, namun tetap saja dalam pengumuman tender tersebut saksi Hermansyah Pagala tidak dimenangkan karena Terdakwa sulit menghubungi panitia;
12.
Bahwa Terdakwa belum mengembalikan uang saksi Hermansyah Pagala karena uang tersebut sudah tidak berada di tangan Terdakwa;
13.
Bahwa Terdakwa dikonfirmasi mengenai keterangannya dalam BAP poin 9 tertanggal 29 Oktober 2012, dan oleh Terdakwa menyatakan bahwa bukan Terdakwa yang menawarkan paket kepada saksi Hermansyah Pagala dan tidak pula mengharuskan ada uang komitmen terlebih dahulu dengan jumlah 15 % demikian pula Terdakwa tidak pernah mengatakan bahwa uang komitmen sebesar Rp. 400 juta tersebut belum cukup, ataupun meminta tambahan uang kepada saksi Hermansyah Pagala, dan uang yang Terdakwa terima diberikan
20
kepada Kepala Dinas Bapak Drs. Iswahyuddin, jadi semua keterangan dalam BAP Terdakwa direkayasa oleh Polisi dan terus dirobah-robah oleh Polisi karena Terdakwa tidak pernah mengatakan demikian; 14.
Bahwa Terdakwa tidak pernah dipaksa dan diancam sewaktu Terdakwa diperiksa, dan dalam proses penyidikan Terdakwa tidak didampingi Penasihat Hukum;
15.
Bahwa banyak keterangan Terdakwa yang tidak dimasukkan dan tidak sesuai;
16.
Bahwa sesudah pemeriksaan saksi (Verbalisan), Terdakwa dikonfrontir lagi mengenai semua BA Penyidikan tertanggal
29 Oktober 2012, tanggal 31
Oktober 2012 dan tanggal 22 November 2012, oleh Terdakwa kemudian membenarkan semua berita acara dimaksud; 17.
Bahwa Terdakwa mengakui tanda tangan dalam segenap Berita Acara Penyidikan dan Surat Keterangan penolakan pendampingan penasihat hukum tertanggal 29 Oktober 2012; Menimbang, bahwa selanjutnya di persidangan didengar keterangan saksi
verbalisan yang menerangkan di bawah sumpah pada pokoknya sebagai berikut: 1. 1.
ARIS WIBOWO Bahwa benar saksi telah memeriksa Terdakwa sebagaimana berita acara penyidikan tersebut bersama dengan teman saksi yang bernama Mus Muliadi;
2.
Bahwa saat pemeriksaan dilakukan secara langsung berhadapan dan dilakukan tanya jawab dan langsung diketik;
3.
Bahwa pemeriksaan yang dilakukan saksi kepada Terdakwa berdasarkan sumpah jabatan;
4.
Bahwa apa yang disampaikan oleh Terdakwa, itulah yang diketik oleh saksi, tidak pernah ditambah atau dirobah sedikit pun; 5. Bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak pernah diarahkan oleh saksi semua keterangan diberikan secara rileks; 6. Bahwa setelah Terdakwa memberikan keterangan saksi langsung mengetik dan ketika satu BAP rampung saksi menyerahkan kepada Terdakwa untuk dibaca dan setelah Terdakwa membacanya lalu menandatangani BAP dan memaraf setiap lembar BAP dimaksud; 7. Bahwa kepada saksi dibacakan kembali semua keterangan Terdakwa dalam semua BAP tersebut dan oleh saksi membenarkan keterangan Terdakwa seperti yang tertulis dalam BAP tersebut; 8. Bahwa saksi tidak punya hubungan keluarga dengan pihak dalam perkara ini;
21
9. Bahwa benar Drs Iswahyuddin telah mengucapkan sumpah dan ada dibuatkan Berita Acara Sumpah baginya; 10.
Bahwa Terdakwa sebelum dilakukan pemeriksaan, oleh saksi ditawarkan
untuk di dampingi Penasihat Hukum, namun oleh Terdakwa menolaknya dengan membuat surat pernyataan tertanggal 29 Oktober 2012, sebagaimana terlampir dalam berkas perkara tersebut; Menimbang, bahwa Terdakwa membenarkan semua keterangan saksi, dan akhirnya mengakui bahwa keterangan tersebut adalah keterangan Terdakwa, dan tidak direkayasa oleh Polisi, dan membenarkan adanya tawaran untuk didampingi Penasihat Hukum; 11. MUS MULIADI; 12.
Bahwa benar saksi telah memeriksa Terdakwa sebagaimana berita acara penyidikan tersebut bersama dengan teman saksi yang bernama Mus Muliadi;
13.
Bahwa saat pemeriksaan dilakukan secara langsung berhadapan dan dilakukan tanya jawab dan langsung diketik;
14.
Bahwa pemeriksaan yang dilakukan saksi kepada Terdakwa berdasarkan sumpah jabatan;
15.
Bahwa apa yang disampaikan oleh Terdakwa, itulah yang diketik oleh saksi, tidak pernah ditambah atau dirobah sedikit pun; 16.
Bahwa Terdakwa dalam memberikan keterangan tidak pernah diarahkan
oleh saksi semua keterangan diberikan secara rileks; 17.
Bahwa setelah Terdakwa memberikan keterangan saksi langsung
mengetik dan ketika satu BAP rampung saksi menyerahkan kepada Terdakwa untuk dibaca dan setelah Terdakwa membacanya lalu menandatangani BAP dan memaraf setiap lembar BAP dimaksud; 18.
Bahwa kepada saksi dibacakan kembali semua keterangan Terdakwa
dalam semua BAP tersebut dan oleh saksi membenarkan keterangan Terdakwa seperti yang tertulis dalam BAP tersebut; 19.
Bahwa saksi tidak punya hubungan keluarga dengan pihak dalam
perkara ini; 20.
Bahwa benar Drs Iswahyuddin telah mengucapkan sumpah dan ada
dibuatkan Berita Acara Sumpah baginya; 21.
Bahwa Terdakwa sebelum dilakukan pemeriksaan, oleh saksi ditawarkan
untuk di dampingi Penasihat Hukum, namun oleh Terdakwa menolaknya dengan
22
membuat surat pernyataan tertanggal 29 Oktober 2012, sebagaimana terlampir dalam berkas perkara tersebut; Menimbang, bahwa Terdakwa membenarkan semua keterangan saksi, dan akhirnya mengakui bahwa keterangan tersebut adalah keterangan Terdakwa, dan tidak direkayasa oleh Polisi, dan membenarkan adanya tawaran untuk didampingi Penasihat Hukum; Menimbang,
bahwa
selanjutnya
Terdakwa
dan
Penasihat
Hukumnya
mengajukan saksi yang meringankan, dan menerangkan di bawah sumpah pada pokoknya sebagai berikut: 1.
Saksi SULDAN
1.
Bahwa saksi dan Terdakwa mempunyai hubungan periparan;
2.
Bahwa saksi atas perintah Terdakwa pernah mengantarkan uang kepada Kepala Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Utara bernama Drs. Iswahyudin bertempat di rumahnya di Puunaaha sekira Pukul 09.00 Wita sebesar Rp. 180.000.000,- (seratus delapan puluh juta rupiah), karena Terdakwa hendak ke Konawe Utara, untuk keperluan Kepala Dinas di Jakarta;
3.
Bahwa ketika itu saksi pergi ke rumah Pak Iswahyuddin dengan menggunakan motor, dan setibanya di rumah tersebut saksi bertemu dengan seorang ibu yang tidak dikenal oleh saksi, dan menanyakan kepadanya perihal keberadaan Pak Kadis dan dijawab ada di dalam dan saksi dipersilahkan untuk masuk ke dalam;
4.
Bahwa tak berapa lama kemudian Pak Iswahyuddin keluar menemui saksi, dan saksi langsung menyerahkan uang titipan tersebut sambil berkata bahwa uang ini berasal dari saksi Hermansyah Pagala, lalu Pak Iswahyuddin bertanya tentang keberadaan Terdakwa dan saksi menjawab bahwa Terdakwa ke Konawe Utara;
5.
Bahwa pada tanggal 26 Juni 2012 saksi mengirim uang sebesar Rp. 50.000.000,(lima puluh juta rupiah) ke rekening atas nama Orba via Bank BNI, dimana pada saat itu Orba dan Pak Kadis sedang berada di Jakarta, sebanyak dua kali transfer masing-masing Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah);
6.
Bahwa Orba adalah Bendahara Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Utara;
7.
Bahwa pada waktu diserahkan uang sejumlah Rp. 180.000.000,- tersebut tidak menggunakan kuitansi dan saat itu hanya saksi dan Pak Kadis saat itu;
8.
Bahwa saksi mengenal Pak Iswahyuddin sejak menjabat sebagai Camat Unaaha; Menimbang, bahwa keterangan saksi dibenarkan oleh Terdakwa;
9.
Saksi ANWARUDDIN;
23
10.
Bahwa saksi dan Terdakwa mempunyai hubungan saudara, dimana saksi adalah adik kandung Terdakwa;
11.
Bahwa saksi mengetahui permasalahan dalam perkara ini sehubungan dengan uang yang dipegang saksi atas perintah Terdakwa, sewaktu di Hotel Swissbell yang terletak di dalam tas Toshiba yang mempunyai kaitan dengan tender proyek;
12.
Bahwa uang tersebut di tangan saksi selama kurang lebih 3-4 hari, kemudian uang tersebut oleh Terdakwa diserahkan kepada saksi Andi Irawan yang adalah keponakan Pak Iswahyuddin Kadis PU Konawe Utara;
13.
Bahwa saksi bersama dengan teman saksi bernama Ahmad Sucipto dan Fitra berada
bersama dengan panitia dengan maksud untuk membantu panitia,
terutama dalam hal pembuatan peenawaran, dan untuk penawaran saksi Hermansyah Pagala saksilah yang membuatnya atas perintah Terdakwa padahal perbuatan saksi tersebut seharusnya dilakukan sendiri oleh masing-masing perusahan yang akan mengikuti tender; 14.
Bahwa setelah penawaran dari CV Handayani (perusahan Terdakwa) selesai kemudian saksi memasukkannya ke panitia tender dengan cara mengupload ke internet;
15.
Bahwa penawaran dari perusahan saksi Hermansyah Pagala yang dibuat oleh saksi adalah proyek workshop, Bendungan, jembatan;
16.
Bahwa pengumuman tender proyek tersebut diumumkan melalui internet pada Bulan Agustus 2012; Menimbang, bahwa keterangan saksi dibenarkan oleh Terdakwa;
17. Saksi AWALUDDIN; 18.
Bahwa saksi dan Terdakwa tinggal di Wanggudu bertetangga kamar kost;
19.
Bahwa pada Bulan Maret 2012 saksi pernah diajak oleh Terdakwa untuk bersama-sama mengantar uang kepada Pak Iswahyuddin, ketika itu saksi sedang duduk di depan kamar saksi, lalu lewat Terdakwa sambil memegang suatu bungkusan menuju ke mobil Terdakwa, dan saat tiba di mobil Terdakwa menyuruh saksi untuk memegang bungkusan tersebut yang ternyata adalah uang yang terdiri dari pecahan 50 ribuan;
20.
Bahwa sesampainya di rumah Pak Iswahyuddin yang berjarak kurang lebih 500 meter saksi dan Terdakwa turun dari mobil, sambil membawa bungkusan uang dan Terdakwa berjalan masuk ke rumah Pak Iswahyuddin sedangkan saksi menunggu di luar;
24
21.
Bahwa tak berapa lama kemudian Terdakwa keluar dan bungkusan tadi sudah tidak dibawa lagi oleh Terdakwa, dan kami pun pulang ke rumah;
22.
Bahwa Iswahyuddin adalah Kepala Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Konawe; Menimbang, bahwa keterangan saksi dibenarkan oleh Terdakwa; Menimbang bahwa Penuntut Umum telah pula mengajukan barang bukti
berupa : 23.
1 (satu) lembar kuitansi tertanggal 9 Februari 2012;
24.
1 (satu) lembar kuitansi tertanggal 7 Agustus 2012;
25.
1 (satu) lembar bukti transfer; Barang bukti yang diajukan tersebut, telah disita menurut hukum sehingga dapat dipergunakan dalam pembuktian perkara ini; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan Terdakwa serta barang bukti dihubungkan satu dengan lainnya, maka Majelis Hakim telah menemukan fakta-fakta hukum sebagai berikut: 26.
Bahwa benar segenap saksi membenarkan pernah diperiksa Polisi dan menerakan tanda tangannya dalam BAP masing-masing;
27.
Bahwa benar Terdakwa adalah pegawai pada Kantor Dinas PU dan Tata Ruang, sekaligus sebagai Ketua Panitia Tender Proyek di Dinas tersebut pada Tahun Anggaran 2012;
28.
Bahwa susunan panitia adalah sebagai berikut: 1. Arjuddin, ST. selaku Ketua, Ves Jusmanto, Andreas, Asman, Arjuna;
29.
Bahwa benar Terdakwa telah menerima uang dari saksi korban Hermansyah Pagala sebesar Rp. 635.000.000,- (enam ratus tiga puluh lima juta rupiah) dengan uraian sebagai berikut:
1.
Tanggal 9 Februari 2012 sebesar Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) sesuai dengan kuitansi tertanggal 9 Februari 2012 bertempat di tempat kost Terdakwa di Wanggudu Kecamatan Asera Kabupaten Konawe Utara;
2.
Tanggal 7 Agustus 2012 sebesar Rp. 225.000.000,- (dua ratus dua puluh lima juta rupiah) sesuai dengan kuitansi tertanggal 7 Agustus 2012, di Hotel Swissbell Kendari;
3.
Transfer ATM BCA Tanggal 17 Agustus 2012 sebesar Rp. 10.000.000,(sepuluh juta rupiah) sesuai dengan bukti transfer tertanggal 17 Agustus 2012;
4.
Bahwa benar peristiwa dalam perkara ini, dimulai dari pertemuan antara saksi Sardin dengan Terdakwa pada Bulan Februari 2012 yang bermaksud untuk
25
menagih uang milik saksi Sardin yang dipinjam oleh Terdakwa untuk biaya fotokopi sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah), namun oleh Terdakwa menawari saksi pekerjaan dengan meminta uang sebesar Rp. 100.000.000,(seratus juta rupiah), namun oleh karena saksi Sardin tidak mempunyai uang sehingga Terdakwa meminta kepada saksi agar mencarikan orang (yang bisa menyiapkan uang dan akan diberikan proyek oleh Terdakwa); 5.
Bahwa sekembalinya saksi Sardin dari Terdakwa, saksi Sardin kemudian menemui saksi korban Hermansyah Pagala dan menceriterakan kepadanya tentang proyek SPAM yang menurut Terdakwa (yang disampaikan Terdakwa kepada saksi Sardin) akan diadakan lelang pada Bulan Maret 2012 dan Terdakwa menawari saksi pekerjaan/proyek namun saksi tidak mempunyai uang;
6.
Bahwa kemudian saksi mengajak saksi korban untuk jalan-jalan ke Konawe Utara untuk menemui Terdakwa, dan ketika bertemu dengan Terdakwa di rumahnya, Terdakwa menceritakan bahwa Terdakwa adalah Ketua Panitia lelang proyek di Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Utara dan kepada kami ditunjukkan daftar proyek yang akan dilelang di laptopnya dan selanjutnya menunjuk proyek SPAM yang akan diberikan kepada saksi Hermansyah Pagala asalkan harus menyiapkan dana sebesar Rp. 400.000.000,(empat ratus juta rupiah), dan lelang proyek SPAM tersebut akan dilakukan pada Bulan Maret 2012;
7.
Bahwa tiga hari kemudian Terdakwa sering menelepon saksi Sardin dan bertanya mengenai pembicaraan kemarin (tentang tawaran proyek dan uang sebesar Rp. 400.000.000,-, namun saksi menjawab bahwa akan ditanyakan dulu kepada saksi Hermansyah Pagala karena dia yang mempunyai uang dan kalau saksi Hermansyah Pagala mau maka saksi akan mengabarinya kepada Terdakwa;
8.
Bahwa kemudian saksi menanyakan kepada saksi Hermansyah Pagala bahwa Pak Ketua Panitia (Terdakwa) menelepon saksi dan bertanya tentang keinginan saksi Hermansyah Pagala terhadap proyek SPAM, namun oleh saksi Hermansyah Pagala menyampaikan bahwa saksi Hermansyah Pagala masih butuh waktu dua hari, sehingga saksi pun menyampaikannya kepada Terdakwa;
9.
Bahwa benar beberapa hari kemudian saksi Hermansyah Pagala, saksi Sardin, dan saksi Budiyanto berangkat menuju ke Konawe Utara dengan sebelumnya saksi menelpon Terdakwa untuk mengabarkan tentang kepergian kami dan oleh
26
Terdakwa meminta kami untuk menemuinya di tempat kostnya di Kelurahan Wanggudu Kecamatan Asera Kabupaten Konawe Utara; 10.
Bahwa setibanya di rumah kost Terdakwa, saksi Hermansyah Pagala mengeluarkan uang sebesar Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) dan meletakkannya di atas meja yang terdiri atas pecahan seratus ribuan;
11.
Bahwa kemudian Terdakwa menghitung uang tersebut sehingga saksi melihatnya demikian pula dengan saksi Budianto;
12.
Bahwa setelah uang diserahkan, selanjutnya Terdakwa meminta kuitansi, dan saksi Hermansyah Pagala menyerahkan kuitansi yang kemudian ditanda tangani oleh Terdakwa setelah ditulisnya;
13.
Bahwa benar di Bulan Maret 2012 ternyata belum ada lelang proyek sebagaimana dikatakan oleh Terdakwa kepada saksi Hermansyah Pagala, saksi Sardin, dan saksi Budiyanto;
14.
Bahwa benar pemberian uang sebesar Rp. 400.000.000,- tersebut belum ada proses proyek;
15.
Bahwa sejak penyerahan uang sebesar Rp. 400.000.000,- tersebut hingga di Bulan Maret tidak ada juga lelang proyek yang dikatakan oleh Terdakwa, hingga di Bulan Agustus 2012 saksi menunggu namun tidak ada kabar berita, dan masih di Bulan Agustus 2012 Terdakwa mendatangi rumah saksi dengan kawannya, lalu saksi menelpon saksi Sardin agar datang ke rumah saksi karena ada Terdakwa dan temannya;
16.
Bahwa benar penyerahan uang kepada Terdakwa sebelum adanya proses tender proyek di Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Utara;
17.
Bahwa maksud kedatangan Terdakwa di Bulan Agustus tersebut menyampaikan bahwa ada proyek bendungan di Desa Linomoyo Kecamatan Asera Kabupaten Konawe Utara yang akan diberikan kepada saksi dan Terdakwa butuh uang sebesar Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah), namun saksi menjawab tidak punya uang sekarang namun saksi akan mengusahakannya;
18.
Bahwa setelah beberapa kali ditelepon oleh Terdakwa maka pada tanggal 7 Agustus 2012 saksi bersama dengan saksi Arsyad dan saksi Haryadi menuju ke Kendari tepatnya di Hotel Swissbell untuk mengantar uang sebesar Rp. 225.000.000,- (dua ratus dua puluh lima juta rupiah) kepada Terdakwa;
19.
Bahwa kepergian saksi dan kedua teman saksi dituntun oleh Terdakwa sehingga kami pun langsung menuju ke kamar Terdakwa namun lupa nomor kamarnya tetapi di lantai II, dan sesampainya di depan kamar Terdakwa dimaksud, saksi
27
kemudian mengetuk pintu dan yang membukanya adalah Terdakwa, dan saksi melihat bahwa panitia proyek lagi ramai bekerja, lalu Terdakwa keluar kamar menemui saksi di salah satu sudut ruang di luar kamar Terdakwa; 20.
Bahwa sesampainya di sudut ruangan dimaksud saksi menyerahkan uang sebesar Rp. 225.000.000,- tersebut yang terdiri dari pecahan seratus ribuan yang ditaruh dalam sebuah tas laptop (Toshiba) dengan disaksikan oleh saksi Haryadi dan saksi Arsyad, yang oleh Terdakwa kemudian menghitung uang tersebut lalu menulis dan menandatangani kuitansi;
21.
Bahwa kemudian oleh Terdakwa menyuruh saksi Hermansyah Pagala untuk mengikuti proses lelang, dan sementara dalam proses lelang Terdakwa menghubungi saksi melalui HP dan meminta uang sebesar Rp. 10.000.000,(sepuluh juta rupiah) lengkap dengan nomor rekening tujuan sebagai biaya operasional, dan atas permintaan tersebut saksi Hermansyah Pagala pun mentransfer uang tersebut lewat ATM BCA dan setelah itu saksi Hermansyah Pagala mengabarkan kepada Terdakwa bahwa uang tersebut sudah saksi transfer;
22.
Bahwa pengumuman proyek di tahun anggaran 2012 beberapa kali mengalami penundaan pengumuman karena disebabkan Kepala Dinas Drs Iswahyudin tidak pernah berada di tempat melainkan ditempat pemancingan ikan di Wanggudu, sehingga panitia mengambil keputusan untuk mengumumkan pemenang lelang melalui online karena sudah 3 kali di tunda, selain itu juga penundaan pengumuman terjadi karena pada saat paket workshop akan diumumkan saksi Hermansyah Pagala yang telah diatur sebagai pemenang tidak datang untuk klarifikasi karena tertidur sehingga panitia menunda lagi pengumuman, hingga akhirnya panitia melakukan pengumuman pertama dimana untuk proyek workshop dimenangkan oleh saksi Hermansyah Pagala (CV Handayani), dan untuk Irigasi dimenangkan oleh CV Tirta Konaweha dan CV Mombiri Alam, tanpa konsultasi kepada Kepala Dinas terlebih dahulu;
23.
Bahwa pengumuman pemenang lelang tersebut ditandatangani oleh Ketua Panitia, namun belum sempat diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), telah dibentuk panitia tender yang baru sebagai pengganti panitia yang diketuai oleh Terdakwa meski tidak pernah dibatalkan Sk Terdakwa, dengan tidak diketahui sebabnya oleh Terdakwa namun mungkin karena Terdakwa selaku Ketua Panitia tidak melakukan konsultasi dengan Kepala Dinas tapi
28
sudah dikonsultasikan dengan Sekretaris Dinas PU yaitu Pak Ruslan dan bisa jadi juga karena anak Kepala Dinas tidak dimenangkan tender oleh Terdakwa; 24.
Bahwa akibat pembatalan pengumuman tersebut, Terdakwa mengeluh kepada Sekretaris Dinas, dan oleh Sekretaris Dinas pada awalnya menyuruh Terdakwa dan teman-teman untuk mengacau namun kemudian kami dihimbau untuk bersabar dan biarkan proses berjalan;
25.
Bahwa saksi Hermansyah Pagala datang menghadap Terdakwa untuk mempertanyakan pembatalan pengumuman lelang tersebut, namun oleh Terdakwa menyuruh saksi Hermansyah Pagala untuk menunggu karena Terdakwa
akan
konsultasikan
dengan
Pak
Ruslan,
dan
kemudian
mempertemukan saksi Hermansyah Pagala dengan Pak Ruslan dan oleh Pak Ruslan saksi Hermansyah Pagala disuruh bersabar untuk proyek tahun depan; 26.
Bahwa pada saat pengumuman lelang proyek pada Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Utara (pengumuman II karena ada pengumuman I) saksi tidak memperoleh pekerjaan yang telah dijanjikan oleh Terdakwa kepada saksi;
27.
Bahwa setelah tidak mendapatkan proyek tersebut, saksi pun menemui Terdakwa untuk meminta kembali uang tersebut sekaligus menanyakan tentang tidak dapatnya proyek yang telah dijanjikan Terdakwa, dimana oleh Terdakwa katakan bahwa sabar-sabar saja dulu nanti Terdakwa akan gantikan dengan proyek lain, lalu Terdakwa menyuruh saya agar diam, dan mengikuti kembali lelang yang kedua (lelang ulang) nanti akan dibantu oleh Terdakwa agar saksi Hermansyah Pagala mendapatkan proyek;
28.
Bahwa kemudian saksi Hermansyah Pagala menemui Kadis PU dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Utara bernama Iswahyudi dan memperlihatkan kuitansi tersebut, namun oleh Pak Kadis mengatakan bahwa hal seperti ini sudah tidak benar, kita (Kadis) yang kerja, dia (Terdakwa) enak-enak saja ambil uang orang, saya akan pecat dia (Terdakwa);
29.
Bahwa kemudian saksi Hermansyah Pagala menemui Ruslan yang mengatakan bahwa Ruslan sama sekali tidak pernah menyuruh Terdakwa untuk meminta uang kepada siapapun;
30.
Bahwa selanjutnya saksi Hermansyah Pagala terus berusaha untuk bertemu lagi dengan Terdakwa termasuk mencari ke rumahnya namun tidak pernah bertemu, dan pada suatu hari saksi Hermansyah Pagala akhirnya bertemu dengan Terdakwa dan memperoleh penjelasan bahwa uang saksi Hermansyah Pagala tersebut telah diberikan kepada atasannya termasuk Kadis sebesar Rp.
29
10.000.000,- sebagai uang tiket, dan uang saksi Hermansyah Pagala tersebut akan diganti oleh Terdakwa bila dana konsultannya sudah cair, demikian pula dengan uang sebesar Rp. 400.000.000,- dan Rp. 225.000.000,- tersebut menurut Terdakwa akan diserahkan kepada Sekretaris Kantor Dinas PU bernama Ruslan; 31.
Bahwa dalam pertemuan dengan Terdakwa, saksi Hermansyah Pagala memberikan waktu satu minggu dan bila tidak diganti maka saksi Hermansyah Pagala akan melaporkannya ke polisi, dan hingga kini uang saksi Hermansyah Pagala dimaksud tidak pernah dikembalikan oleh Terdakwa;
32.
Bahwa Terdakwa di persidangan telah menghadirkan saksi yang meringankan yang pada pokoknya menerangkan bahwa uang yang diterima oleh Terdakwa tidak dipergunakan olehnya melainkan diberikan kepada Kepala Dinas yaitu Drs Iswahyuddin, dan kepada saksi Andi Irawan;
33.
Bahwa keterangan Terdakwa dalam persidangan berbeda dengan apa yang diterangkan dalam Berita Acara Penyidikan (verbal), yaitu dalam hal :
1.
Tentang penawaran paket pekerjaan (proyek) kepada saksi Sardin;
2.
Tentang perintah Kepala Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Utara kepada Terdakwa;
3.
Tentang keharusan adanya uang komitmen dengan jumlah 15 % baru bisa dapat pekerjaan;
4.
Tentang belum cukupnya uang komitmen dan permintaan tambahan uang komitmen kepada saksi Hermaansyah Pagala;
5.
Tentang pemberian uang kepada Andi Irawan, di dalam persidangan Terdakwa mengatakan memberikannya kepada Kepala Dinas Drs Iswahyuddin;
6.
Tentang tawaran Penyidik untuk didampingi Penasihat Hukum, oleh Terdakwa menyatakan bahwa Penyidik tidak pernah menawarkan Terdakwa untuk didampingi penasihat hukum; Bahwa kemudian Majelis Hakim menghadirkan saksi (Verbalisan) yang memeriksa Terdakwa dan saksi-saksi yaitu 1. Mus Muliadi, dan 2. Aris Wibowo dan telah menerangkan di bawah sumpah di depan persidangan; Bahwa setelah kedua saksi (verbalisan) memberikan keterangan, kemudian Terdakwa mengakui semua kebenaran akan Berita Acara Penyidikan, sembari membenarkan Berita Acara Penyidikannya tertanggal 29 oktober 2012, 31 Oktober 2012, dan tanggal 22 November 2012;
7.
Bahwa benar saksi Hermansyah Pagala, saksi Sardin, dan Terdakwa membenarkan kuitansi tertanggal 9 Februari 2012, demikian pula saksi
30
Hermansyah Pagala, saksi Arsyad, saksi Haryadi, dan Terdakwa membenarkan kuitansi tertanggal 7 Agustus 2012, sedangkan bukti transfer dibenarkan oleh saksi Hermansyah Pagala dan Terdakwa; 8.
Bahwa Terdakwa mengakui tanda tangan dalam segenap Berita Acara Penyidikan dan Surat Keterangan Penolakan pendampingan penasihat hukum tertanggal 29 Oktober 2012; Menimbang bahwa segala sesuatu yang telah diuraikan dalam berita acara
sidang dianggap telah diuraikan dan merupakan satu kesatuan dengan putusan ini; Menimbang bahwa berdasarkan fakta yang terungkap di persidangan tersebut Majelis Hakim selanjutnya akan mempertimbangkan apakah perbuatan Terdakwa memenuhi unsur pasal yang didakwakan ; Menimbang bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan Alternatif yaitu : KESATU
: Melanggar Pasal 378 KUHP; ATAU
KEDUA
: Melanggar Pasal 372 KUHP;
Menimbang bahwa oleh karena dakwaan Penuntut Umum disusun secara Alternatif sehingga Majelis Hakim harus memilih dakwaan yang lebih tepat dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dan menurut Majelis Hakim adalah tepat apabila dipertimbangkan Dakwaan Kesatu Penuntut Umum sebagaimana terurai di bawah ini; Menimbang bahwa Majelis Hakim telah memilih dakwaan yang lebih tepat yaitu Melanggar Pasal 378 KUHP sebagaimana dakwaan Alternatif Kesatu Penuntut Umum yang memiliki unsur-unsur delik sebagai berikut : 1.
Unsur Barang Siapa;
2.
Unsur dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan melawan hak, baik dengan memakai nama palsu atau keadaan palsu, baik dengan akal dan tipu muslihat maupun dengan karangan perkataan bohong;
3.
Unsur membujuk orang supaya memberikan sesuatu barang, membuat utang, atau menghapuskan piutang;
Yang kemudian unsur-unsur tersebut di atas dipertimbangkan Majelis Hakim seperti terurai di bawah ini : Ad.1. Unsur Barang Siapa;
31
Menimbang bahwa yang dimaksud barang siapa adalah subyek hukum yaitu orang atau badan hukum sebagai pendukung hak dan kewajiban yang kepadanya dapat dimintakan pertanggungjawaban pidana akibat perbuatan yang dilakukannya ; Menimbang bahwa yang dimaksud barang siapa dalam perkara ini adalah Terdakwa ARJUDDIN, ST. alias JUDDIN BIN JUMAIDIN
L., yang identitasnya
diakui oleh Terdakwa sebagaimana termuat pada surat dakwaan dan pada awal putusan, di persidangan Terdakwa mengakui bahwa orang yang dimaksud sebagai yang diduga sebagai pelaku tindak pidana dalam surat dakwaan adalah dirinya; Menimbang
bahwa
selama
persidangan
Terdakwa
mampu
mengikuti
persidangan dengan baik, mampu memberikan keterangan dengan baik, yang semuanya menunjukkan bahwa Terdakwa dalam keadaan sehat jasmani dan rohaninya ; Menimbang bahwa oleh karena Terdakwa dalam keadaan sehat jasmani dan rohaninya
maka
Terdakwa
adalah
subyek
hukum
yang
mampu
mempertanggungjawabkan perbuatannya; Menimbang bahwa dengan demikian maka unsur ini telah terpenuhi ; Ad.2. Unsur dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan melawan hak, baik dengan memakai nama palsu atau keadaan palsu, baik dengan akal dan tipu muslihat maupun dengan karangan perkataan bohong;
Menimbang bahwa guna memudahkan pemahaman akan pertimbangan Majelis Hakim dalam mempertimbangkan uraian unsur delik ini, maka unsur delik ini akan dibagi dalam 2 (dua) sub unsur delik yaitu: 1. dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan melawan hak, dan 2. baik dengan memakai nama palsu atau keadaan palsu, baik dengan akal dan tipu muslihat maupun dengan karangan perkataan bohong; Menimbang, bahwa makna sub unsur I adalah bahwa harus dipastikan adanya maksud Terdakwa untuk menjadi untung dengan terwujudnya kondisi keuangan Terdakwa yang menbajdi bertambah seberapa pun jumlahnya, dan perolehan keuntungan tersebut dilakukan Terdakwa dengan melawan hak atau melawan hukum; Menimbang, bahwa mengenai sub unsur II bermakna bahwa maksud untuk memperoleh keuntungan tersebut dilandasi dengan pemakaian nama palsu, atau keadaan palsu, baik dengan akal dan tipu muslihat maupun dengan karangan perkataan bohong, dimana yang dimaksud dengan nama palsu adalah nama yang bukan merupakan nama yang sebenarnya atau bukan namanya sendiri, keadaan palsu adalah siatuasi atau suasana yang tidak sesuai sesuai dengan kenyataan, akal cerdik atau tipu muslihat adalah suatu tipu yang demikian liciknya sehingga seseorang yang berpikiran normal dapat tertipu, sedangkan karangan perkataan bohong adalah perkataan yang tidak benar yang tersusun sedemikian rupa sehingga kebohongan yang satu
32
dapat ditutupi dengan kebohongan yang lain sehingga keseluruhannya merupakan cerita sesuatu yang seakan-akan benar (padahal tidak benar); Menimbang, bahwa mencermati pada fakta-fakta yuridis yang terungkap dalam perkara ini bahwa Terdakwa adalah Pegawai Negeri Sipil sekaligus selaku Ketua Panitia Lelang Proyek pada Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Utara, pada Tahun 2012 telah menerima sejumlah uang milik saksi Hermansyah Pagala dengan total berjumlah Rp. 635.000.000,- (enam ratus tiga puluh lima juta rupiah) dalam 3 (tiga) tahap yaitu: 1.
Pada tanggal 9 Februari 2012 telah menerima sebesar Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah), sesuai dengan kuitansi tertanggal 9 Februari 2012 bertempat di tempat kost Terdakwa di Kelurahan Wanggudu Kecamatan Asera Kabupaten Konawe Utara;
2.
Pada tanggal 7 Agustus 2012 telah menerima sebesar Rp. 225.000.000,- (dua ratus dua puluh lima juta rupiah), sesuai dengan kuitansi tertanggal 7 Agustus 2012 bertempat di Hotel Swissbell Kendari;
3.
Pada tanggal 17 Agustus 2012 telah menerima transfer ATM BCA sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), sesuai dengan bukti transfer dimaksud;
Bahwa penerimaan uang tersebut, dimulai sejak pertemuan antara saksi Sardin dengan Terdakwa pada Bulan Februari 2012 yang bermaksud untuk menagih uang milik saksi Sardin yang dipinjam oleh Terdakwa untuk biaya fotokopi sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah), namun oleh Terdakwa menawari saksi pekerjaan dengan meminta uang sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah), namun oleh karena saksi Sardin tidak mempunyai uang sehingga Terdakwa meminta kepada saksi agar mencarikan orang yang bisa menyiapkan uang dan akan diberika proyek oleh Terdakwa, dimana sekembalinya saksi Sardin kemudian menemui saksi Hermansyah Pagala dan menceriterakan kepadanya tentang proyek SPAM yang menurut Terdakwa akan diadakan lelangnya pada Bulan Maret 2012 yang apabila saksi tidak menyerahkan uang sebesar Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) tersebut maka saksi Hermansyah Pagala tidak akan dibantu, hingga penerimaan uang sebesar Rp. 400.000.000,(empat ratus juta rupiah tersebut) oleh Terdakwa pada tanggal 9 Februari 2012, namun hingga bulan Agustus 2012 lelang pada Bulan Maret 2012 yang dimaksud Terdakwa tidak pernah ada dan bahkan hingga Bulan Agustus 2012 Terdakwa mendatangi lagi saksi Hermansyah Pagala untuk meminta uang sebesar Rp. 225.000.000,- (dua ratus dua puluh lima juta rupiah) dengan dijanjikan proyek bendung di Desa Linomoyo Kecamata-09 Asera Kabupaten Konawe Utara, hingga oleh saksi Hermansyah Pagala mengantarkan uang tersebut kepada Terdakwa di Hotel Swissbell pada tanggal 7 Agustus 2012, lalu kemudian pada tanggal 17 Agustus 2012 Terdakwa masih menghubungi saksi Hermansyah Pagala untuk meminta uang sebesar Rp. 10.000.000,(sepuluh juta rupiah). Dimana ternyata bahwa permintaan uang sebesar Rp. 400.000.000,(empat ratus juta rupiah) tersebut belum ada sama sekali proses lelang demikian halnya dengan Bulan Maret 2012 yang dikatakan terdakwa akan diadakan lelang ternyata tidak pernah ada lelang dimaksud dan nanti terjadi pada Bulan Agustus 2012 dan saksi Hermansyah Pagala tidak
33
pernah memperoleh pekerjaan atau proyek pada Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Utara; Menimbang, bahwa dari uraian fakta hukum di atas, terbukti bahwa tawaran Terdakwa berupa proyek atau pekerjaan dengan terlebih dahulu harus memberi imbalan berupa uang baik kepada saksi Sardin maupun kepada saksi Hermansyah Pagala Adalah merupakan kehendak dan maksud (keinginan) Terdakwa untuk memperoleh keuntungan sebesar Rp. 635.000.000,- (enam ratus tiga puluh lima juta rupiah), yang di awal persidangan ini oleh Terdakwa belum pernah diganti atau dikembalikan kepada saksi Hermansyah Pagala namun kemudian oleh Terdakwa telah mengganti uang milik saksi Hermansyah Pagala sebesar Rp. 315.000.000,- (tiga ratus lima belas juta rupiah); Menimbang, bahwa keuntungan yang diperoleh oleh Terdakwa telah dilakukan dengan cara-cara atau tindakan Terdakwa yang bersifat melawan hak/hukum karena perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa dengan meminta sejumlah uang sekaligus menjanjikan sejumlah pekerjaan/proyek kepada saksi korban Hermansyah Pagala adalah merupakan perbuatan yang dilarang sekaligus bertentangan dengan peraturan hukum yang berlaku sebab dalam proses tender sebuah proyek atau pekerjaan tidak harus melalui sebuah permintaan dana kepada segenap calon peserta lelang proyek, apalagi dalam perkara ini Terdakwa telah mengharuskan saksi Hermansyah Pagala untuk harus menyerahkan dulu dana sebesar Rp. 400.000.000,(empat ratus juta rupiah) sementara proses tender belum sama sekali ada, selain itu berhubungan dengan sifat melawan hak/hukum tersebut bahwa terbukti Terdakwa juga dalam melakukan tender telah bersikap subjektif dengan memerintahkan adik Terdakwa bernama saksi Amaruddin untuk membuatkan penawaran dari CV. Handayani yang merupakan perusahan milik dari saksi Hermansyah Pagala meskipun terdapat persetujuan untuk itu dari saksi Hermansyah Pagala sementara itu untuk penawaran dari perusahan lain tidak pula dilakukan oleh Terdakwa, dan hal tersebut menurut pengakuan Terdakwa dilakukan untuk merekayasa agar perusahan CV Handayani milik saksi Hermansyah Pagala dapat dimenangkan dan hal tersebut telah dilakukan oleh Terdakwa dengan mengadakan pengumuman hasil lelang proyek pada Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Konawe meski pengumuman tersebut dilakukan tanpa sepengetahuan dari atasan Terdakwa yaitu Drs. Iswahyuddin dan Sekretaris Dinas bernama Ruslan yang menurut alasan Terdakwa bahwa Drs. Iswahyuddin tidak berada di tempat karena sedang memancing ikan di Kelurahan Wanggudu padahal Kelurahan Wanggudu Kecamatan Asera hanyalah Kelurahan yang tidak besar dan tidak sulit bagi Terdakwa untuk menemui Drs. Iswahyuddin untuk melaporkan hasil tender proyek dimaksud dalam kapasitas Ketua Panitia melaporkan hasil lelang proyek tersebut kepada Pengguna Anggaran (PA) atau Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), dimana kemudian oleh karena menurut pandangan PA/KPA bahwa proses tender tersebut bermasalah maka dilakukan lelang/tender ulang dengan sebelumnya mengangkat kepanitiaan baru untuk proyek pada Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Utara yang diketuai oleh Asman dan Terdakwa tidak bertindak lagi sebagai ketua dan anggota panitia, dan meskipun demikian Terdakwa tetap menyuruh saksi Hermansyah
34
Pagala untuk mengikuti lagi proses lelang tersebut dan akan dibantu oleh Terdakwa agar saksi Hermansyah Pagala bisa memenangkan proyek tersebut, namun hingga pengumuman berlangsung
saksi
Hermansyah Pagala
melalui
perusahannya
CV Handayani
tidak
memenangkan tender proyek pada Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Utara; Menimbang, bahwa keuntungan yang diperoleh Terdakwa yang bersifat melawan hak/hukum menurut fakta-fakta hukum perkara ini dilakukan Terdakwa dengan cara memberitahukan kepada saksi Hermansyah Pagala dan saksi Sardin bahwa lelang proyek tersebut akan berlangsung pada Bulan Maret 2012, dan hal ini dikaitkan dengan perolehan Terdakwa atas uang saksi Hermansyah Pagala sebesar Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) melahirkan kenyataan bahwa motivasi Terdakwa untuk menyampaikan bahwa lelang proyek akan berlangsung di Bulan Maret 2012 dimaksudkan agar saksi Hermansyah Pagala sangat terdorong untuk segera mencairkan uang miliknya tersebut disertai harapan untuk memperoleh pekerjaan (proyek) yang telah dijanjikan oleh Terdakwa, padahal lelang proyek nanti berlangsung pada Bulan Agustus 2012 sedangkan pada Bulan Maret belum sama sekali ada proses yang berhubungan dengan lelang proyek pada Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Utara, selain itu pula permintaan uang oleh Terdakwa baik kepada saksi Hermansyah Pagala maupun kepada saksi Sardin dengan menjanjikan proyek dengan keharusan menyetorkan sejumlah uang menimbulkan harapan besar pada diri saksi Hermansyah Pagala, namun harapan itu ternyata tidak pernah menjadi kenyataan karena saksi Hermansyah Pagala hingga pengumuman lelang dimaksud tidak pernah memperoleh pekerjaan atau proyek yang dijanjikan oleh Terdakwa, bahkan kemudian oleh Terdakwa kembali menyuruh Terdakwa untuk melakukan pendaftaran ulang dan Terdakwa berjanji untuk membantu saksi Hermansyah Pagala agar dapat memperoleh proyek dimaksud namun tetap saja tidak pernah terwujud karena jangankan memperjuangkan kepentingan saksi Hermansyah Pagala, menghubungi panitia saja tak bisa dilakukan oleh Terdakwa; Menimbang, bahwa menurut Terdakwa, Kepala Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Utara Drs. Iswahyuddin pernah berpesan kepada Terdakwa bahwa tiap paket
mempunyai nilai sebesar 15% yang harus disetorkan apabila ingin mendapatkan proyek pada Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Utara dan keberadaan fee (dana setoran) ini menurut saksi Sardin dan saksi Hermansyah Pagala bahwa Terdakwa akan menyetorkan uang sebesar Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) tersebut kepada Sekretaris Dinas yaitu Ruslan, dimana pernyataan Terdakwa ini bila dihubungkan dengan semua BAP Penyidik yang telah dibenarkan oleh Terdakwa di dalam persidangan sesudah pemeriksaan saksi penyidik (verbalisan) tidak satu pun yang menerangkan bahwa Kepala Dinas dan Sekretaris Dinas dimaksud ada melakukan perintah kepada Terdakwa untuk memungut fee sebesar 15% dari pagu anggaran proyek apabila ingin mendapatkan proyek pada Dinas PU. Dan Tata Ruang Kabupaten Konawe
35
Utara, yang ternyata sebagian dana yang diterima Terdakwa menurut pengakuan Terdakwa pada satu sisi (dalam BAP Penyidik) telah menyerahkan sebagian uang tersebut kepada saksi Andi Irawan yang nota benenya adalah saudara dari pada Kepala Dinas agar dapat dijembatani atau dibantu komunikasikan kepada Kepala Dinas agar dimenangkan perusahan milik saksi Hermansyah Pagala yang telah didaftar dipekerjaan SPAM, meskipun disisi lain (di persidangan) terdakwa menerangkan sekaligus melalui saksi yang meringankan bahwa dana yang diterima oleh Terdakwa telah disetorkannya kepada kepala Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Utara, namun baik saksi Andi Irawan dan saksi Drs Iswahyudddin tidak pernah mengakui tentang adanya penyetoran Terdakwa kepada saksi Andi Irawan maupun kepada saksi Drs Iswahyuddin, namun satu hal pasti bahwa Terdakwa telah melakukan permintaan uang baik kepada saksi Hermansyah Pagala maupun kepada saksi Sardin dengan mengatasnamakan Andi Irawan dan Drs Iswahyuddin yang belum tentu mengandung kebenaran karena terdapatnya hal yang bertentangan dalam BAP Penyidik untuk keterangan Terdakwa dan keterangan Terdakwa dalam persidangan yang kemudian setelah dipastikan lagi seusai pemeriksaan saksi penyidik (verbal) terdakwa akhirnya membenarkan semua keterangannya dalam BAP penyidik tersebut sekaligus memohon maaf atas semua kebohongan Terdakwa, perbedaan mana seperti yang nampak dalam uraian berikut ini: Dalam BAP Penyidik: 1.
Terdakwa mengakui memberikan uang milik saksi Hermansyah Pagala kepada saksi Andi Irawan sebesar Rp. 600.000.000,- (enam ratus juta rupiah) sebagai biaya pengurusan proyek SPAM dan pemenangan perusahan milik saksi Hermansyah Pagala (CV Handayani) oleh saksi Andi Irawan, dan yang sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dijadikan biaya operasional panitia dan yang sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) sebagai THR Terdakwa (padahal dalam persidangan Terdakwa menerangkan bahwa uang sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta) tersebut dibagi kepada segenap panitia tender masing sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah);
Dalam BAP Persidangan: 2.
Terdakwa Kepala Dinas pernah berpesan kepada Terdakwa bahwa tiap paket mempunyai nilai sebesar 15% yang harus disetorkan apabila ingin mendapatkan proyek pada Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Utara, karena setiap ada kegiatan di Jakarta membutuhkan dana dalam kaitan lobi proyek;
36
3.
uang sebesar Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta tersebut) oleh Terdakwa diberikan kepada Kepala Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Utara secara bertahap yaitu: Rp. 50.000.000,- untuk Kadis sebagai panjar untuk Umroh (diantar bersama dengan tetangga kost); Rp. 60.000.000,- untuk Kadis selang dua hari kemudian dan diserahkan di rumah Pak Aswad ada yang menyaksikan; Rp. 180.000.000,- di awal Maret untuk Kadis sebagai dana loby lanjutan penentuan APBN di Jakarta) Terdakwa serhakan melalui operator komputer Terdakwa; Rp. 25.000.000,- sebagai biaya transport untuk pengurusan dana DAK di samping lapangan bola; Rp. 50.000.000,- sebagai dana pengurusan daftar paket di bulan Juni 2012 dan ditransfer ke rekening Bendahara Dinas PU bernama Orbah dengan tujuan kepada Kepala Dinas;
4.
Terdakwa telah memberikan uang sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) kepada Andi Irawan, dan mengenai uangnya saksi Andi Irawan sebesar Rp. 100.900.000,- (seratus juta sembilan ratus ribu rupiah) telah diminta kembali oleh saksi Andi Irawan; Menimbang, bahwa dari apa yang diuraikan di atas yang pada simpulannya
bahwa Terdakwa mengemukakan bahwa lelang proyek tersebut dilakukan pada Bulan Maret 2012 padahal nanti berlangsung pada Bulan Agustus 2012, dan bagi saksi Hermansyah Pagala dan saksi Sardin harus menyerahkan dana agar dapat memenangkan proyek karena dana dimaksud adalah merupakan permintaan dari Kepala Dinas dan Sekretaris Dinas padahal terdapat pertentangan mengenai hal tersebut, malhirkan kenyataan bahwa Terdakwa memberikan gambaran yang tidak benar yang melahirkan keadaan yang palsu atau tida sesuai dengan kenyataan bahkan telah menyampaikan hal-hal yang bersifat tidak benar dengan merangkai kata-kata bohong sehingga memberikan dorongan kepada saksi Hermansyah Pagala untuk menyerahkan uang miliknya sejumlah total sebesar Rp. 635.000.000,- (enam ratus tiga puluh lima juta rupiah), sehingga dengan demikian unsur dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri dengan melawan hak baik dengan memakai keadaan palsu maupun dengan karangan perkataan bohong, telah terpenuhi; Ad.3. Unsur membujuk orang supaya memberikan sesuatu barang, membuat utang, atau menghapuskan piutang;
37
Menimbang bahwa membujuk adalah melakukan pengaruh dengan kelicikan terhadap orang, sehingga orang itu menurutinya berbuat sesuatu yang apabila mengetahui duduk perkara yang sebenarnya orang tersebut tidaak akan berkenan untuk melakukannya; Menimbang, bahwa bujukan yang dimaksud dalam perkara ini, oleh Terdakwa menurut fakta hukum dilakukan dengan cara menawarkan paket pekerjaan atau proyek SPAM pada Dinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Konawe Utara dengan keharusan menyiapkan sejumlah dana yaitu sebesar Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) dan proyek dimaksud akan dilelang (tender) pada Bulan Maret 2012 namun tidak pernah terjadi pada bulan tersebut tender dimaksud, malahan selanjutnya pada Bulan Agustus Terdakwa masih mendatangi saksi Hermansyah Pagala untuk meminta uang lagi dengan menawarkan proyek lain dan diberikan lagi oleh saksi Hermansyah Pagala sebesar Rp. 225.000.000,- (dua ratus dua puluh lima juta rupiah) dan sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), namun hingga pengumuman proyek dimaksud tidak pernah dimenangkan dan dikerjakan oleh saksi Hermansyah Pagala, meski menurut Terdakwa bahwa pada pengumuman pertama perusahan saksi Hermansyah Pagala telah diumumkan sebagai pemenang namun pengumuman tersebut kemudian dianulir dengan penggantian panitia lelang dan Terdakwa tidak lagi termasuk dalam kepanitiaan tersebut, dan Terdakwa masih juga membujuk saksi Hermansyah Pagala dengan menyuruh saksi Hermansyah Pagala untuk mengikuti tender namun tetap saja tidak berhasil; Menimbang, bahwa uraian di atas merupakan bujukan-bujukan yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap saksi korban dengan mengedepankan hal-hal yang tidak benar dan tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya, dimana hal tersebut yaitu ketidakmampuan Terdakwa untuk membantu saksi Hermansyah Pagala dalam usahanya mendapatkan proyek, sejak awal diketahui oleh saksi Hermansyah Pagala maka sudah barang tentu saksi Hermansyah Pagala tidak akaan pernah untuk meminta bantuan kepada Terdakwa melainkan kepada orang lain yang menurut saksi korban lebih mampu untuk melakukan hal tersebut, yang bisa jadi tidak mengandung konsekwensi seperti yang dibebankan oleh Terdakwa atau sama sekali tidak mempunyai konsekwensi; Menimbang, bahwa dalam perkara ini konsekwensi yang dibebankan oleh Terdakwa kepada saksi Hermansyah Pagala adalah keharusan pemberian uang sejumlah Rp. 635.000.000,- (enam ratus tiga puluh lima juta rupiah) dari saksi Hermansyah Pagala, dimana uang tersebut tergolong sebagai barang sesuatu, dengan demikian unsur
38
membujuk orang supaya memberikan sesuatu barang telah terpenuhi atas diri Terdakwa; Menimbang, bahwa Terdakwa dan Penasihat Hukumnya telah mengajukan pembelaan secara lisan yang pada pokoknya mengaku bersalah dan memohon keringanan hukuman, dimana pembelaan semacam ini tidak dapat merubah kebenaran konstruksi dakwaan Jaksa Penuntut Umum, hanya bermanfaat bagi penjatuhan hukum atas diri Terdakwa; Menimbang, bahwa dengan telah terpenuhinya semua unsur-unsur delik dakwaan Kesatu tersebut, maka untuk dakwaan selanjutnya tidak perlu dipertimbangkan lagi; Menimbang, bahwa selama berlangsungnya persidangan, pada diri Terdakwa tidak dijumpai hal-hal yang dapat dijadikan alasan untuk membebaskan, melepaskan atau mengecualikan dirinya dari ancaman pidana yang terangkum baik dalam alasan pembenar maupun alasan pemaaf, maka kepada Terdakwa harus dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Penipuan maka untuk selanjutnya terhadap Terdakwa harus dijatuhi pidana yang setimpal dengan perbuatannya; Menimbang, bahwa oleh karena sebelum putusan ini dijatuhkan Terdakwa berada dalam penahanan dan penahanan tersebut dilakukan secara sah, oleh karena itu beralasan hukum agar penahanan itu dikurangkan seluruhnya dengan pidana penjara yang dijatuhkan kepada Terdakwa, dengan perintah agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa telah dinyatakan bersalah dan dihukum maka kepadanya harus pula dibebani membayar biaya perkara sebesar yang akan disebutkan dalam amar putusan ini; Menimbang, bahwa mengenai barang bukti berupa: 1.
1 (satu) kuitansi tertanggal 9 Februari 2012 sebesar Rp. 400.000.000,-;
2.
1 (satu) kuitansi tertanggal 7 Agustus 2012 sebesar Rp. 225.000.000,-
3.
1 bukti transfer ATM BCA sebesar Rp. 10.000.000,Adalah barang-barang yang telah disita menurut hukum dan oleh karena
berstatus asli dan dapat dijadikan sebagai alat bukti dikemudian hari, maka barang-
39
barang bukti tersebut ditetapkan dikembalikan kepada yang berhak yaitu saksi Hermansyah Pagala; Menimbang, bahwa maksud dan tujuan penghukuman bukan hanya ditujukan untuk memberikan efek jera dan pendera bagi Terdakwa tetapi juga bermaksud untuk mendidik dan mencegah agar tidak terulang lagi perbuatan seperti ini ataupun perbuatan lainnya, untuk kemudian diharapkan Terdakwa dapat menjadi suri teladan bagi masyarakat dan keluarga; Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana kepada Terdakwa akan dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan hal-hal yang meringankan Terdakwa antara lain sebagai berikut: Hal-hal yang memberatkan: 1.
Terdakwa pada awalnya memberikan keterangan yang berbelit-belit dan membantah semua BAP Penyidik dan Surat Keterangan Penolakan Penasihat Hukum, meski pada akhirnya mengakui semua perbuatannya setelah Majelis Hakim menghadirkan saksi (verbalisan);
2.
Terdakwa adalah seorang Pegawai Negeri Sipil yang seharusnya menjadi contoh bagi keluarga dan masyarakat;
3.
Terdakwa telah melakukan perbuatan meminta uang bukan hanya kepada saksi Hermansyah Pagala tetapi juga kepada orang lain yaitu saksi Sardin;
Hal yang meringankan: -
Terdakwa masih berusia muda sehingga dapat diharapkan untuk memperbaiki diri di kemudian hari;
-
Terdakwa mempunyai tanggungan isteri dan anak-anak;
-
Terdakwa adalah tulang punggung keluarga;
-
Terdakwa belum pernah dihukum;
-
Terdakwa dan saksi telah saling memaafkan di persidangan dan telah membuat Surat Pernyataan Perdamaian;
-
Bahwa saksi Hermansyah Pagala telah menerima pembayaran sebesar Rp. 315.000.000,- (tiga ratus lima belas juta rupiah), dan diperisdangan telah menyampaikan agar kepoada Terdakwa dapat dibebaskan;
40
Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal yang memberatkan tersebut, Majelis Hakim merasa cukup adil dalam menjatuhkan pidana kepada Terdakwa sesuai dengan perbuatannya sebagaimana tersebut dalam amar putusan di bawah ini. Mengingat ketentuan Pasal 378 KUHP, KUHAP serta peraturan-peraturan lain yang bersangkutan dengan perkara ini. MENGADILI 1.
Menyatakan Terdakwa ARJUDDIN, ST. alias JUDDIN Bin JUMAIDIN L., telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah belakukan tindak pidana: PENIPUAN;
2.
Menghukum Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan;
3.
Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa tersebut, dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4.
Memerintahkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan;
5.
Menetapkan barang bukti berupa: 1.
1 (satu) kuitansi tertanggal 9 Februari 2012 sebesar Rp. 400.000.000,-;
2.
1 (satu) kuitansi tertanggal 7 Agustus 2012 sebesar Rp. 225.000.000,-
3.
1 bukti transfer ATM BCA sebesar Rp. 10.000.000,Dikembalikan kepada saksi Hermansyah Pagala;
4.
Menghukum Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 3.000,- (tiga ribu rupiah); Demikian diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim pada hari: KAMIS, tanggal: 13 JUNI 2013 oleh kami: MUHAMMAD ALFI SAHRIN USUP, SH.,MH. Ketua Pengadilan Negeri Unaaha, selaku Hakim Ketua Majelis, MUSAFIR, SH. dan AGUS SOETRISNO, SH. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan pada hari ini juga dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Hakim
41
Ketua tersebut dengan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut, di dampingi oleh ADI ANTO, SH., Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Unaaha dan dihadiri oleh NURCAYA HAMDIANI, SH. Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Unaaha serta Terdakwa dan Penasehat Hukumnya; Hakim Anggota,
Hakim Ketua tersebut,
1. M U S A F I R, SH.
MUH. ALFI SAHRIN USUP, SH., MH.
Panitera Pengganti, 2. AGUS SOETRISNO, SH.
ADI ANTO, SH.