PUTUSAN Nomor : 78/Pid.B/2013/PN.Unh “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”
Pengadilan Negeri Unaaha yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara pidana pada peradilan tingkat pertama yang bersidang dengan acara pemeriksaan biasa telah menjatuhkan putusan terhadap Terdakwa : Nama lengkap
: PAUZAN AZIM Als. YAUMI
Tempat lahir
: Noko
Umur/Tanggal lahir
: 30 Tahun / 05 Mei 1983
Jenis kelamin
: laki-laki
Kebangsaan
: Indonesia
Tempat tinggal
: Desa Tongkungbuno Kecamatan Wawonii Timur Laut Kabupaten Konawe
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Pegawai Honor Puskesmas Ladianta
Terdakwa ditahan berdasarkan surat perintah / penetapan penahanan oleh : 1. Penyidik sejak tanggal 14 April 2013 s/d tanggal 3 Mei 2013; 2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 4 Mei 2013 s/d tanggal 12 Juni 2013; 3. Penuntut Umum sejak tanggal 22 Mei 2013 s/d tanggal 10 Juni 2013; 4. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 27 Mei 2013 s/d tanggal 25 Juni 2013; 5. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 26 Juni 2013 s/d tanggal 24 Agustus 2013; Terdakwa didampingi oleh RIZAL AKMAN, SH selaku Penasihat Hukum yang beralamat di jalan S. Parman No. 241 Kel. Puunaaha Kec. Unaaha Kab. Konawe berdasarkan surat penetapan Hakim Ketua Majelis No. 04/Pid.B/2013/PN. Unh tanggal 5 Juni 2013 tentang Penunjukkan Penasihat Hukum secara Cuma-Cuma; Pengadilan Negeri tersebut; Telah membaca seluruh surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini; Telah mendengar pembacaan dakwaan Penuntut Umum; Telah mendengar keterangan Saksi-saksi; Telah mendengar keterangan Terdakwa; Telah memeriksa barang bukti;
2
Telah mendengar pembacaan tuntutan dari Penuntut Umum yang dibacakan dimuka persidangan pada tanggal 18 Juni 2013 yang tuntutannya sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa PAUZAN AZIM Als. YAUMI secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “persetubuhan dengan anak dibawah umur” melanggar Pasal 81 ayat (2) UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, sebagaimana dalam surat dakwaan Kesatu Subsidair Penuntut Umum; 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa PAUZAN AZIM Als. YAUMI berupa pidana penjara selama 7 (tujuh) Tahun dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara, dengan perintah Terdakwa tetap ditahan dan denda sebesar Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila tidak dilaksanakan maka diganti dengan pidana kurungan selama 6 (enam) bulan kurungan; 3. Menyatakan barang bukti berupa : -
1 lembar jilbab warna coklat;
-
1 lembar baju pramuka warna coklat merk Fajar Jaya;
-
1 lembar rok pramuka warna coklat No. 28;
-
1 buah BH warna pink;
-
1 lembar celana dalam warna krem;
Dikembalikan kepada yang berhak WINDAYANA; 4. Menetapkan agar Terdakwa, membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,(dua ribu rupiah); Telah mendengar pembelaan Terdakwa yang disampaikan secara lisan yang pada pokoknya mohon agar Majelis Hakim memberikan keringanan hukuman dengan alasan Terdakwa menyesal dan mengakui kesalahannya; Telah mendengar Replik dari Penuntut Umum maupun Duplik dari Terdakwa yang disampaikan secara lisan masing-masing pada pokoknya menyatakan tetap dengan Tuntutan Pidana dan Nota Pembelaannya semula ; Menimbang bahwa Terdakwa diajukan kepersidangan didakwa dengan dakwaan Alternatif Subsidairitas yaitu sebagai berikut : DAKWAAN KESATU PRIMAIR Bahwa Terdakwa PAUZAN AZIM Als. YAUMI pada hari Sabtu tanggal 6 April 2013 sekitar jam 10.00 wita atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Januari Tahun 2013 bertempat di Puskesmas Ladianta Kecamatan Wawonii Timur Laut Kabupaten Konawe atau di suatu tempat tertentu dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Unaaha, dengan sengaja
3
melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa anak yaitu Saksi korban WINDAYANA Als. INDAH yang baru berusia 14 tahun (lahir pada tanggal 15 Agustus 1998) berdasarkan Kutipan Ijazah Sekolah Dasar tanggal 14 Juni 2012 yang ditandatangani oleh Hj. YONI selaku Kepala Sekolah SDN Dimba Wawonii Timur, melakukan persetubuhan dengannya, perbuatan mana Terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut : - Pada waktu dan tempat sebagaimana telah diuraikan diatas, berawal ketika Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH pergi ke kios milik Terdakwa bersama teman-temannya ketika Saksi Korban WINDAYANA als. INDAH hendak kembali ke sekolah Terdakwa memanggil Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH dan menaruh teman-teman Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH untuk pergi duluan, lalu Terdakwa mengajak Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH pergi ke puskesmas sesampainya di Puskesmas Terdakwa meminta kunci kepada pintu puskesmas kepada Saksi BIDAN AYU, namun Saksi BIDAN AYU meminta ijin terlebih dahulu kepada Kepala Puskesmas yaitu Saksi AMBOLA, ketika Saksi AMBOLA mengijinkan lalu Saksi BIDAN AYU memberikan kunci Puskesmas kepada Terdakwa; - Selanjutnya Terdakwa membuka pintu puskesmas dan mengajak Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH masuk lalu menutup dan mengunci pintu, kemudian Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH bertanya “kamu mau apa” dijawab oleh Terdakwa “tidak apa-apa” kemudian Terdakwa mengajak masuk ke dalam ruangan kamar Kepala Puskesmas sambil mengatakan “kita masuk dalam kamar”, setelah didalam kamar Terdakwa memegang tangan kanan Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH dan karena takut Saksi korban WINDAYANA Als. INDAH hendak berteriak minta tolong namun Terdakwa langsung menutup mulut dan hidung Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH dengan menggunakan tangan kanan, selanjutnya Terdakwa mendorong Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH ke lantai hingga terjatuh lalu Terdakwa membuka celana luar serta celana dalamnya sambil mengatakan “kalau kamu malu nanti saya kasi kamu uang Rp. 500.000,-“ kemudian Terdakwa memposisikan tubuhnya tepat diantara kedua paha Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH dan langsung memasukkan kemaluannya ke dalam kemaluan Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH dan Terdakwa bertanya “kamu tidak pernah melakukan seperti ini” yang Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH jawab “tidak” sambil Terdakwa menggoyang-goyangkan pantatnya maju mundur selama kurang lebih 5 (lima) menit dan tangan Terdakwa memegang kedua bahu Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH kemudian Terdakwa mengeluarkan spermanya didalam kemaluan Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH lalu Terdakwa mengeluarkan kemaluannya dan langsung memakai celananya serta Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH langsung memakai celana dalam dan melihat ada bercak darah dilantai kemudian Terdakwa mengancam Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH dengan mengatakan “kalau kamu kasi tahu orang saya akan bunuh kamu dan keluargamu” sementara Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH hanya diam dan menangis dan Terdakwa menyuruh Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH kembali ke sekolah; - Akibat perbuatan Terdakwa, Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH mengalami luka sebagaimana yang diterangkan dalam Visum Et Repertum No. 016/IV/PKM/013 tanggal 09 April 2013 yang dibuat dan
4
ditanda tangani oleh dr. SITTI KOMARIAH Dokter pada Puskesmas Kecamatan Wawonii Barat dengan hasil pemeriksaan : Pada selaput Dara tampak robekan arah jam 3-5-9; Kesimpulan : Pada alat kelamin ditemukan robekan pada selaput dara yang menandakan telah terjadi penetrasi kedalam kemaluan korban yang diartikan persetubuhan; ----------Perbuatan Terdakwa PAUZAN AZIM Als. YAUMI sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 81 ayat (1) UU No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak-----------------------------------------------------------SUBSIDAIR Bahwa Terdakwa PAUZAN AZIM Als. YAUMI pada hari Sabtu tanggal 6 April 2013 sekitar jam 10.00 wita atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Januari Tahun 2013 bertempat di Puskesmas Ladianta Kecamatan Wawonii Timur Laut Kabupaten Konawe atau di suatu tempat tertentu dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Unaaha, dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau membujuk anak yaitu Saksi korban WINDAYANA Als. INDAH yang baru berusia 14 tahun (lahir pada tanggal 15 Agustus 1998) berdasarkan Kutipan Ijazah Sekolah Dasar tanggal 14 Juni 2012 yang ditandatangani oleh Hj. YONI selaku Kepala Sekolah SDN Dimba Wawonii Timur, melakukan persetubuhan dengannya, perbuatan mana Terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut : - Pada waktu dan tempat sebagaimana telah diuraikan diatas, berawal ketika Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH pergi ke kios milik Terdakwa bersama teman-temannya ketika Saksi Korban WINDAYANA als. INDAH hendak kembali ke sekolah Terdakwa memanggil Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH dan menaruh teman-teman Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH untuk pergi duluan, lalu Terdakwa mengajak Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH pergi ke puskesmas sesampainya di Puskesmas Terdakwa meminta kunci kepada pintu puskesmas kepada Saksi BIDAN AYU, namun Saksi BIDAN AYU meminta ijin terlebih dahulu kepada Kepala Puskesmas yaitu Saksi AMBOLA, ketika Saksi AMBOLA mengijinkan lalu Saksi BIDAN AYU memberikan kunci Puskesmas kepada Terdakwa; - Selanjutnya Terdakwa membuka pintu puskesmas dan mengajak Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH masuk lalu menutup dan mengunci pintu, kemudian Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH bertanya “kamu mau apa” dijawab oleh Terdakwa “tidak apa-apa” kemudian Terdakwa mengajak masuk ke dalam ruangan kamar Kepala Puskesmas sambil mengatakan “kita masuk dalam kamar”, setelah didalam kamar Terdakwa memegang tangan kanan Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH dan karena takut Saksi korban WINDAYANA Als. INDAH hendak berteriak minta tolong namun Terdakwa langsung menutup mulut dan hidung Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH dengan menggunakan tangan kanan, selanjutnya Terdakwa mendorong Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH ke lantai hingga terjatuh lalu Terdakwa membuka celana luar serta celana dalamnya sambil mengatakan “kalau kamu malu nanti saya kasi kamu uang Rp. 500.000,-“ kemudian Terdakwa memposisikan tubuhnya tepat diantara kedua paha Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH dan langsung memasukkan kemaluannya ke dalam kemaluan Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH dan Terdakwa bertanya “kamu tidak pernah melakukan seperti ini” yang Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH jawab “tidak” sambil Terdakwa
5
menggoyang-goyangkan pantatnya maju mundur selama kurang lebih 5 (lima) menit dan tangan Terdakwa memegang kedua bahu Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH kemudian Terdakwa mengeluarkan spermanya didalam kemaluan Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH lalu Terdakwa mengeluarkan kemaluannya dan langsung memakai celananya serta Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH langsung memakai celana dalam dan melihat ada bercak darah dilantai kemudian Terdakwa mengancam Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH dengan mengatakan “kalau kamu kasi tahu orang saya akan bunuh kamu dan keluargamu” sementara Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH hanya diam dan menangis dan Terdakwa menyuruh Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH kembali ke sekolah; - Akibat perbuatan Terdakwa, Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH mengalami luka sebagaimana yang diterangkan dalam Visum Et Repertum No. 016/IV/PKM/013 tanggal 09 April 2013 yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. SITTI KOMARIAH Dokter pada Puskesmas Kecamatan Wawonii Barat dengan hasil pemeriksaan : Pada selaput Dara tampak robekan arah jam 3-5-9; Kesimpulan : Pada alat kelamin ditemukan robekan pada selaput dara yang menandakan telah terjadi penetrasi kedalam kemaluan korban yang diartikan persetubuhan; ----------Perbuatan Terdakwa PAUZAN AZIM Als. YAUMI sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 81 ayat (2) UU No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak-----------------------------------------------------------ATAU KEDUA Bahwa Terdakwa PAUZAN AZIM Als. YAUMI pada hari Sabtu tanggal 6 April 2013 sekitar jam 10.00 wita atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Januari Tahun 2013 bertempat di Puskesmas Ladianta Kecamatan Wawonii Timur Laut Kabupaten Konawe atau di suatu tempat tertentu dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Unaaha, dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau membujuk anak yaitu Saksi korban WINDAYANA Als. INDAH yang baru berusia 14 tahun (lahir pada tanggal 15 Agustus 1998) berdasarkan Kutipan Ijazah Sekolah Dasar tanggal 14 Juni 2012 yang ditandatangani oleh Hj. YONI selaku Kepala Sekolah SDN Dimba Wawonii Timur, untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, perbuatan mana Terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut : - Pada waktu dan tempat sebagaimana telah diuraikan diatas, berawal ketika Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH pergi ke kios milik Terdakwa bersama teman-temannya ketika Saksi Korban WINDAYANA als. INDAH hendak kembali ke sekolah Terdakwa memanggil Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH dan menaruh teman-teman Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH untuk pergi duluan, lalu Terdakwa mengajak Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH pergi ke puskesmas sesampainya di Puskesmas Terdakwa meminta kunci kepada pintu puskesmas kepada Saksi BIDAN AYU, namun Saksi BIDAN AYU meminta ijin terlebih dahulu kepada Kepala Puskesmas yaitu Saksi AMBOLA, ketika Saksi AMBOLA mengijinkan lalu Saksi BIDAN AYU memberikan kunci Puskesmas kepada Terdakwa; - Selanjutnya Terdakwa membuka pintu puskesmas dan mengajak Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH masuk lalu menutup dan mengunci pintu, kemudian Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH
6
bertanya “kamu mau apa” dijawab oleh Terdakwa “tidak apa-apa” kemudian Terdakwa mengajak masuk ke dalam ruangan kamar Kepala Puskesmas sambil mengatakan “kita masuk dalam kamar”, setelah didalam kamar Terdakwa memegang tangan kanan Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH dan karena takut Saksi korban WINDAYANA Als. INDAH hendak berteriak minta tolong namun Terdakwa langsung menutup mulut dan hidung Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH dengan menggunakan tangan kanan, selanjutnya Terdakwa mendorong Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH ke lantai hingga terjatuh lalu Terdakwa membuka celana luar serta celana dalamnya sambil mengatakan “kalau kamu malu nanti saya kasi kamu uang Rp. 500.000,-“ kemudian Terdakwa memposisikan tubuhnya tepat diantara kedua paha Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH dan langsung memasukkan kemaluannya ke dalam kemaluan Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH dan Terdakwa bertanya “kamu tidak pernah melakukan seperti ini” yang Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH jawab “tidak” sambil Terdakwa menggoyang-goyangkan pantatnya maju mundur selama kurang lebih 5 (lima) menit dan tangan Terdakwa memegang kedua bahu Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH kemudian Terdakwa mengeluarkan spermanya didalam kemaluan Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH lalu Terdakwa mengeluarkan kemaluannya dan langsung memakai celananya serta Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH langsung memakai celana dalam dan melihat ada bercak darah dilantai kemudian Terdakwa mengancam Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH dengan mengatakan “kalau kamu kasi tahu orang saya akan bunuh kamu dan keluargamu” sementara Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH hanya diam dan menangis dan Terdakwa menyuruh Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH kembali ke sekolah; - Akibat perbuatan Terdakwa, Saksi Korban WINDAYANA Als. INDAH mengalami luka sebagaimana yang diterangkan dalam Visum Et Repertum No. 016/IV/PKM/013 tanggal 09 April 2013 yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. SITTI KOMARIAH Dokter pada Puskesmas Kecamatan Wawonii Barat dengan hasil pemeriksaan : Pada selaput Dara tampak robekan arah jam 3-5-9; Kesimpulan : Pada alat kelamin ditemukan robekan pada selaput dara yang menandakan telah terjadi penetrasi kedalam kemaluan korban yang diartikan persetubuhan; ----------Perbuatan Terdakwa PAUZAN AZIM Als. YAUMI sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 82 UU No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak----------------------------------------------------------------------Menimbang bahwa setelah dibacakan dakwaan oleh Penuntut Umum, Terdakwa menyatakan telah mengerti dan tidak akan mengajukan keberatan; Menimbang bahwa selanjutnya untuk membuktikan dakwaannya, Penuntut Umum telah mengajukan 4 (empat) orang Saksi yang telah memberikan keterangannya dibawah sumpah kecuali Saksi WINDAYANA Als. INDAH memberikan keterangan tidak disumpah yaitu :
7
1. Saksi WINDAYANA Als. INDAH -
Bahwa Saksi mengerti dihadirkan dipersidangan ini sehubungan dengan masalah pemerkosaan;
-
Bahwa Saksi pernah diperiksa oleh Penyidik Kepolisian dan telah memberikan keterangan yang benar;
-
Bahwa pada hari Sabtu tanggal 6 April 2013 sekitar pukul 10.00 wita bertempat di Puskesmas Ladianta Kec. Wawonii Timur Laut Kab. Konawe tepatnya di dalam kamar Kepala Puskesmas Ladianta, Terdakwa telah menyetubuhi Saksi;
-
Bahwa Saksi mengenal Terdakwa namun tidak mempunyai hubungan keluarga maupun pekerjaan;
-
Bahwa awalnya Saksi bersama teman-teman sekolah yaitu INTAN, SOFIA SINTA pergi ke kios milik Terdakwa dengan tujuan membeli mie rebus dan setelah beberapa lama Saksi bersama dengan temanteman hendak kembali ke sekolah akan tetapi Terdakwa menahan Saksi dan menyuruh teman-teman Saksi untuk duluan pergi ke sekolah;
-
Bahwa kemudian Terdakwa mengajak Saksi pergi menuju ke Puskesmas dan sesampainya di Puskesmas Terdakwa meminta kunci Puskesmas kepada Saksi SRI RAHAYU namun saat itu belum diberikan dan kemudian Terdakwa meminta ijin kepada Saksi AMBOLA lalu Saksi AMBOLA menyuruh Saksi SRI RAHAYU memberikan kunci tersebut;
-
Bahwa pada saat itu Saksi SRI RAHAYU dan Saksi AMBOLA hendak pergi ke acara pernikahan;
-
Bahwa selanjutnya Terdakwa membuka pintu rumah dinas Kepala Puskesmas lalu mengajak Saksi masuk kedalam rumah dan Terdakwa menutup pintu rumah dinas tersebut kemudian Saksi bertanya kepada Terdakwa “kamu mau apa” lalu Terdakwa menjawab “tidak apa-apa” ;
-
Bahwa setelah berada didalam rumah Terdakwa mengajak Saksi masuk kedalam kamar milik Saksi AMBOLA dengan mengatakan “kita masuk dalam kamar” lalu Saksi mengikuti Terdakwa masuk kedalam kamar dan setelah didalam kamar, Terdakwa memegang tangan kanan Saksi kemudian Saksi hendak berteriak minta tolong namun mulut Saksi ditutup dengan tangan kanannya Terdakwa;
-
Bahwa kemudian Terdakwa membanting Saksi ke lantai dan Terdakwa langsung membuka celana luar dan celana dalamnya dan lalu Terdakwa membuka celana dalam Saksi sambil mengatakan “kalau kamu malu
8
nanti saya kasih kamu uang Rp. 500.000,-“ kemudian Terdakwa memposisikan tubuhnya tepat di antara kedua paha Saksi dan langsung memasukkan kemaluannya ke kemaluan Saksi dan Terdakwa bertanya “kamu tidak pernah melakukan seperti ini” sambil menggoyanggoyangkan pantatnya maju mundur lalu Saksi menjawab “tidak”; -
Bahwa Terdakwa menggoyang-goyangkan pantatnya sambil memegang kedua bahu Saksi selama ± 5 menit hingga mengeluarkan sperma didalam vagina Saksi lalu setelah itu Terdakwa memakai celananya dan Saksi pun memungut celana dalam yang ada dilantai dan memakainya;
-
Bahwa pada saat Saksi hendak memakai celana, Saksi melihat ada bercak darah dilantai kemudian saat itu pula Terdakwa mengatakan “kalu kamu kasi tahu orang saya akan bunuh kamu dan keluargamu”, Saksi hanya diam dan menangis kemudian Saksi bersama Terdakwa keluar dari kamar lalu Terdakwa menyuruh Saksi untuk kembali ke sekolah;
-
Bahwa kemudian Saksi kembali ke sekolah sambil menangis dan tibanya di sekolah Saksi ditanya oleh teman Saksi yaitu ROSDAYANTI “kamu dari mana dan kenapa kamu menangis” namun Saksi hanya diam;
-
Bahwa Saksi sebelum kejadian ini belum pernah melakukan hubungan badan dengan orang lain dan saat itu Saksi masih berusia 14 Tahun;
-
Bahwa sampai sekarang Saksi tidak pernah menerima uang yang dijanjikan oleh Terdakwa sebesar Rp. 500.000,-;
-
Bahwa Saksi tidak pernah terpikir akan disetubuhi oleh Terdakwa karena Terdakwa sudah dianggap sebagai orang tua dan saat diajak Terdakwa ke puskesmas Saksi tidak menanyakan untuk apa ke puskesmas;
-
Bahwa Saksi disetubuhi oleh Terdakwa dilantai dan diatas kasur dan saat setelah disetubuhi Saksi merasakan sakit pada vagina;
Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa tidak keberatan; 2. Saksi SUAIMIN -
Bahwa Saksi mengerti dihadirkan dipersidangan ini sehubungan dengan perkara pemerkosaan;
-
Bahwa sebelumnya Saksi juga pernah diperiksa di Penyidik dan keterangan Saksi berikan sudah benar;
-
Bahwa yang menjadi korban pemerkosaan adalah Saksi WINDAYANA als INDAH sedangkan yang melakukannya adalah Terdakwa;
9
-
Bahwa Saksi tidak mengenal dengan Terdakwa dan tidak mempunyai hubungan keluarga maupun pekerjaan sedangkan Saksi mengenal Saksi Korban WINDAYANA als. INDAH yaitu anak kandung Saksi;
-
Bahwa Saksi mengetahui kejadian ini berdasarkan cerita dari Saksi Korban melalui telpon yang menyampaikan dirinya telah diperkosa oleh Terdakwa kejadiannya pada hari Sabtu tanggal 6 April 2013 sekitar pukul 10.00 wita di perumahan dinas Puskesmas Ladianta di Desa Tongkungbuno Kec. Wawonii Timur Laut Kab. Konawe;
-
Bahwa Saksi Korban menghubungi Saksi pada hari Selasa tanggal 9 April 2013 sekitar pukul 13.00 wita melalui telpon yang pada saat itu Saksi berada di Pulau Padei Sulawesi Tengah;
-
Bahwa
Saksi
tidak
mengetahui
bagaimana
caranya
Terdakwa
melakukan hal tersebut namun saat komunikasi melalui telpon, Saksi menanyakan kepada Saksi Korban “bagaimana kamu bisa diperkosa” lalu Saksi Korban menjawab “awalnya saya dipanggil oleh Terdakwa ke puskesmas dan sampai di puskesmas saya disuruh masuk kedalam rumah dinas puskesmas lalu Terdakwa mengunci pintu lalu terjadilah pemerkosaan sama saya yang dilakukan oleh Terdakwa”; -
Bahwa setelah mendengar hal tersebut, Saksi bergegas pulang ke kendari dan sesampainya di Kendari Saksi langsung menemui Saksi Korban;
-
Bahwa Saksi Korban saat itu masih duduk dibangku SMP dan masih berusia 14 Tahun;
-
Bahwa Saksi sangat keberatan atas perbuatan Terdakwa yang telah menyetubuhi Saksi Korban yang tidak lain anak kandung Saksi;
-
Bahwa sepengetahuan Saksi belum pernah ada yang datang dari pihak keluarga Terdakwa menemui Saksi;
Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa tidak keberatan; 3. Saksi AMBOLA, SIP -
Bahwa saksi mengerti dihadirkan dipersidangan ini sehubungan dengan masalah pemerkosaan yang dilakukan oleh Terdakwa;
-
Bahwa yang menjadi korban adalah Saksi WINDAYANA als. INDAH;
-
Bahwa Saksi mengenal Terdakwa sebagai tenaga honor Puskesmas namun tidak mempunyai hubungan keluarga;
-
Bahwa
Saksi
selaku
Kepala
Puskesmas
Latianda
Tongkungbuno Kec. Wawonii Timur Laut Kab. Konawe;
di
Desa
10
-
Bahwa Saksi tidak melihat langsung kejadian pemerkosaan yang dilakukan oleh Terdakwa namun Saksi mendengar cerita-cerita dari masyarakat yang sudah beredar bahwa kejadiannya di rumah dinas Saksi;
-
Bahwa sepengetahuan Saksi pada hari Sabtu tanggal 6 April 2013 sekitar pukul 10.00 wita Terdakwa pernah datang ke kantor Puskesmas bersama seorang perempuan yang tidak Saksi kenal berseragam sekolah dan saat itu Saksi bertanya kepada Terdakwa “siapa itu perempuan” lalu terdakwa mengatakan “keponakanku mau buang air kecil” lalu meminta kunci rumah dinas kepada Saksi SRI RAHAYU namun saat itu belum langsung diberikan kemudian Saksi SRI RAHAYU meminta ijin kepada Saksi dan Saksi mengatakan “berikan saja”;
-
Bahwa setelah mendapatkan kunci tersebut Terdakwa langsung membuka pintu rumah dinas dan saat itu Saksi bersama Saksi SRI RAHAYU langsung meninggalkan puskesmas menuju tempat acara pesta pernikahan dan saat itu pun Saksi tidak sama sekali menaruh curiga;
-
Bahwa setelah itu Saksi tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh Terdakwa bersama Saksi Korban didalam rumah dinas tersebut;
-
Bahwa kemudian setelah kembali dari acara perkawinan, Saksi mendapat informasi kalau Terdakwa telah menyetubuhi Saksi Korban yang bersekolah di MTsn Waworete lalu setelah itu Saksi langsung memanggil terdakwa dan menasihatinya dengan mengatakan “jangan kamu ulangi lagi perbuatanmu apalagi berada dilingkungan kantor” lalu terdakwa menjawab “iya pak saya sudah tobat”;
-
Bahwa sepengetahuan Saksi, Terdakwa telah mempunyai istri dan 2 orang anak;
Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa tidak keberatan; 4. Saksi SRI RAHAYU, AM.Keb -
Bahwa saksi mengerti dihadirkan dipersidangan ini sehubungan dengan masalah pemerkosaan yang dilakukan oleh Terdakwa;
-
Bahwa yang menjadi korban adalah Saksi WINDAYANA als. INDAH;
-
Bahwa Saksi mengenal Terdakwa sebagai tenaga honor Puskesmas namun tidak mempunyai hubungan keluarga;
-
Bahwa Saksi selaku staf pada Puskesmas Latianda di Desa Tongkungbuno Kec. Wawonii Timur Laut Kab. Konawe;
11
-
Bahwa Saksi tidak melihat langsung kejadian pemerkosaan yang dilakukan oleh Terdakwa namun Saksi mendengar cerita-cerita dari masyarakat yang sudah beredar bahwa kejadiannya di rumah dinas Saksi;
-
Bahwa sepengetahuan Saksi pada hari Sabtu tanggal 6 April 2013 sekitar pukul 10.00 wita Terdakwa pernah datang ke kantor Puskesmas bersama seorang perempuan yang tidak Saksi kenal berseragam sekolah lalu Saksi bertanya “apakah kamu sakit” Saksi Korban hanya tersenyum dan saat itu Terdakwa mengatakan “ini sepupu saya” lalu terdakwa langsung menuju pintu rumah dinas Puskesmas yang terkunci kemudian Terdakwa meminta kunci kepada Saksi dengan mengatakan “kunci dulu bos” lalu Saksi menatap ke Saksi AMBOLA sambil memperlihatkan kunci dan langsung mengangguk dan Saksi berikan kunci tersebut;
-
Bahwa kemudian Terdakwa membuka pintu rumah dinas dan saat itu Saksi bersama Saksi AMBOLA langsung meninggalkan puskesmas menuju tempat acara pesta pernikahan dan saat itu pun Saksi masih sempat melihat pintu rumah dinas tertutup kembali;
-
Bahwa setelah itu Saksi tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh Terdakwa bersama Saksi Korban didalam rumah dinas tersebut;
-
Bahwa kemudian setelah kembali dari acara perkawinan, Saksi melihat terdakwa mengembalikan kunci rumah dinas kepada Bidan SITTI AMIYATUN dan bertemu dengan MUSA yang mengatakan “siapa yang terakhir memegang kunci rumah” lalu Saksi katakan “YAUMI” lalu MUSA mengatakan “soalnya kamarnya kapus berantakan”;
-
Bahwa keesokan harinya Saksi mendapat kabar dari Bidan SITTI AMIYATUN kalau didalam kamar tersebut terdapat bercak darah;
-
Bahwa sepengetahuan Saksi, Terdakwa telah mempunyai istri dan 2 orang anak;
Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa tidak keberatan; Menimbang bahwa dipersidangan Terdakwa PAUZAN AZIM Als. YAUMI telah pula memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut : -
Bahwa pada hari Sabtu tanggal 6 April 2013 sekitar pukul 10.00 wita bertempat di Puskesmas Latianda Kec. Wawonii Timur Laut Kab. Konawe, Terdakwa telah menyetubuhi Saksi Korban WINDAYANA alis INDAH;
-
Bahwa awalnya Saksi Korban datang bersama dengan teman-teman sekolahnya di kios Terdakwa untuk membeli mie rebus dan setelah
12
beberapa lama Terdakwa melarang Saksi Korban untuk pergi dan mengajak Saksi Korban ke rumah dinas Puskesmas; -
Bahwa sesampainya di Puskesmas Terdakwa meminta kunci kepada Kepala Puskesmas dan setelah diberikan ijin lalu Terdakwa meminta kepada Saksi SRI RAHAYU kemudian Terdakwa mengajak Saksi Korban masuk ke dalam rumah dan masuk kedalam kamar;
-
Bahwa Terdakwa menanyakan kepada Saksi Korban “apakah mau berpacaran dengan Terdakwa” lalu Saksi Korban mengatakan “saya pikirpikir dulu”;
-
Bahwa kemudian Terdakwa menawarkan uang sebesar Rp. 500.000,kepada Saksi Korban agar mau berpacaran dan berhubungan badan dengan Terdakwa serta menjanjikan akan bertanggung jawab lalu Saksi Korban mengatakan “apa kamu serius” dan Terdakwa menjawab “iya”;
-
Bahwa Terdakwa memegang tangan kanan Saksi kemudian Saksi hendak berteriak minta tolong namun mulut Saksi ditutup dengan tangan kanannya Terdakwa kemudian Terdakwa membanting Saksi ke lantai dan Terdakwa langsung membuka celana luar dan celana dalamnya dan lalu Terdakwa membuka celana dalam Saksi;
-
Bahwa kemudian Terdakwa memposisikan tubuhnya tepat di antara kedua paha Saksi Korban dan langsung memasukkan kemaluannya ke kemaluan Saksi Korban dan Terdakwa bertanya “kamu tidak pernah melakukan seperti ini” sambil menggoyang-goyangkan pantatnya maju mundur lalu Saksi menjawab “tidak”;
-
Bahwa Terdakwa menggoyang-goyangkan pantatnya sambil memegang kedua bahu Saksi Korban selama ± 5 menit hingga mengeluarkan sperma didalam vagina Saksi Korban lalu setelah itu Terdakwa memakai celananya dan Saksi Korban pun memungut celana dalam yang ada dilantai dan memakainya;
-
Bahwa pada saat Saksi Korban hendak memakai celana, Saksi Korban melihat ada bercak darah dilantai kemudian saat itu pula Terdakwa mengatakan “kalu kamu kasi tahu orang saya akan bunuh kamu dan keluargamu”, Saksi Korban hanya diam dan menangis kemudian Saksi Korban bersama Terdakwa keluar dari kamar lalu Terdakwa menyuruh Saksi Korban untuk kembali ke sekolah;
-
Bahwa Terdakwa mengetahui kalau Saksi Korban saat itu masih berusia 14 tahun dan masih duduk dibangku SMP;
13
-
Bahwa hingga sekarang uang yang Terdakwa janjikan tidak diberikan kepada Saksi Korban; Menimbang bahwa dipersidangan telah pula diajukan barang bukti
berupa : -
1 lembar jilbab warna coklat;
-
1 lembar baju pramuka warna coklat;
-
1 lembar rok pramuka warna coklat;
-
1 buah BH warna pink;
-
1 lembar celana dalam warna krem;
Barang bukti tersebut telah disita menurut hukum dan dapat dipergunakan dalam pembuktian perkara ini; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan keterangan Terdakwa apabila dihubungkan satu dengan lainnya maka Majelis Hakim telah menemukan fakta-fakta hukum sebagai berikut : -
Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 6 April 2013 sekitar pukul 10.00 wita bertempat di Puskesmas Ladianta Kec. Wawonii Timur Laut Kab. Konawe tepatnya di dalam kamar Kepala Puskesmas Ladianta, Terdakwa telah menyetubuhi Saksi Korban WINDAYANA als. INDAH;
-
Bahwa benar awalnya Saksi Korban bersama teman-teman sekolah yaitu INTAN, SOFIA SINTA pergi ke kios milik Terdakwa dengan tujuan membeli mie rebus dan setelah beberapa lama Saksi Korban bersama dengan teman-teman hendak kembali ke sekolah akan tetapi Terdakwa menahan Saksi Korban dan menyuruh teman-teman Saksi Korban untuk duluan pergi ke sekolah;
-
Bahwa benar kemudian Terdakwa mengajak Saksi Korban pergi menuju ke Puskesmas dan sesampainya di Puskesmas Terdakwa meminta kunci Puskesmas kepada Saksi SRI RAHAYU namun saat itu belum diberikan dan kemudian Terdakwa meminta ijin kepada Saksi AMBOLA lalu Saksi AMBOLA menyuruh Saksi SRI RAHAYU memberikan kunci tersebut;
-
Bahwa benar setelah berada didalam rumah Terdakwa mengajak Saksi Korban masuk kedalam kamar milik Saksi AMBOLA dengan mengatakan “kita masuk dalam kamar” lalu Saksi Korban mengikuti Terdakwa masuk kedalam kamar dan setelah didalam kamar, Terdakwa memegang tangan kanan Saksi Korban kemudian Saksi Korban hendak berteriak minta tolong namun mulut Saksi Korban ditutup dengan tangan kanannya Terdakwa;
14
-
Bahwa benar kemudian Terdakwa membanting Saksi Korban ke lantai dan Terdakwa langsung membuka celana luar dan celana dalamnya dan lalu Terdakwa membuka celana dalam Saksi Korban sambil mengatakan “kalau kamu malu nanti saya kasih kamu uang Rp. 500.000,-“ kemudian Terdakwa memposisikan tubuhnya tepat di antara kedua paha Saksi Korban dan langsung memasukkan kemaluannya ke kemaluan Saksi Korban dan Terdakwa bertanya “kamu tidak pernah melakukan seperti ini” sambil menggoyang-goyangkan pantatnya maju mundur lalu Saksi Korban menjawab “tidak”;
-
Bahwa
benar
Terdakwa
menggoyang-goyangkan
pantatnya
sambil
memegang kedua bahu Saksi Korban selama ± 5 menit hingga mengeluarkan sperma didalam vagina Saksi Korban lalu setelah itu Terdakwa memakai celananya dan Saksi Korban pun memungut celana dalam yang ada dilantai dan memakainya; -
Bahwa benar pada saat Saksi Korban hendak memakai celana, Saksi Korban melihat ada bercak darah dilantai kemudian saat itu pula Terdakwa mengatakan “kalu kamu kasi tahu orang saya akan bunuh kamu dan keluargamu”, Saksi Korban hanya diam dan menangis kemudian Saksi Korban bersama Terdakwa keluar dari kamar lalu Terdakwa menyuruh Saksi Korban untuk kembali ke sekolah;
-
Bahwa benar Saksi Korban sebelum kejadian ini belum pernah melakukan hubungan badan dengan orang lain dan saat itu Saksi Korban masih berusia 14 Tahun;
-
Bahwa benar Terdakwa telah mempunyai istri dan 2 orang anak;
-
Bahwa benar akibat perbuatan Terdakwa, Saksi Korban mengalami luka sebagaimana
yang
diterangkan
dalam
Visum
Et
Repertum
No.
016/IV/PKM/013 tanggal 09 April 2013 yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. SITTI KOMARIAH Dokter pada Puskesmas Kecamatan Wawonii Barat dengan hasil pemeriksaan :
Pada selaput Dara tampak robekan arah jam 3-5-9;
Kesimpulan :
Pada alat kelamin ditemukan robekan pada selaput dara yang menandakan telah terjadi penetrasi kedalam kemaluan korban yang diartikan persetubuhan;
Menimbang, bahwa keseluruhan fakta-fakta persidangan tersebut diatas selengkapnya termuat dalam Berita Acara persidangan perkara ini, demi
15
singkatnya uraian putusan ini menunjuk Berita Acara tersebut sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari putusan ini ; Menimbang,
bahwa
selanjutnya
akan
dipertimbangkan
apakah
Terdakwa benar-benar melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan Jaksa Penuntut Umum; Menimbang bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan Alternatif Subsidairitas yaitu : KESATU : Melanggar pasal 81 ayat (1) UU No. 23 Tahun 2002
PRIMAIR
tentang Perlindungan Anak; SUBSIDAIR
: Melanggar pasal 81 ayat (2) UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
ATAU : Melanggar pasal 82 UU No. 23 Tahun 2002 tentang
KEDUA
Perlindungan Anak; Menimbang bahwa oleh karena dakwaan Jaksa Penuntut Umum disusun secara Alternatif Subsidairitas maka Majelis Hakim dapat memilih dakwaan yang lebih tepat dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dan menurut Majelis Hakim adalah tepat apabila Terdakwa didakwa dengan dakwaan Alternatif Kesatu; Menimbang bahwa Majelis Hakim telah memilih dakwaan Alternatif Kesatu yaitu Primair Pasal 81 ayat (1) UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Subsidair Pasal 81 ayat (2) UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak
maka
Majelis
Hakim
terlebih
dahulu
akan
mempertimbangkan dakwaan Alternatif Kesatu Primair dan apabila dakwaan Alternatif Kesatu Primair telah terbukti maka untuk dakwaan selanjutnya tidak perlu dipertimbangkan lagi begitu juga sebaliknya; Menimbang bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan Alternatif Subsidairitas Kesatu Primair yaitu Pasal 81 ayat (1) UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang unsur-unsurnya seperti dibawah ini : 1. Unsur Setiap orang; 2. Unsur Dengan sengaja; 3. Unsur Melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan; 4. Unsur Memaksa Anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain;
16
Kemudian unsur-unsur tersebut diatas dipertimbangkan seperti dibawah ini : Ad.1. UNSUR SETIAP ORANG Menimbang bahwa yang dimaksud dengan Setiap Orang adalah subjek hukum pendukung hak dan kewajiban yang mampu mempertanggung jawabkan perbuatannya, yang dalam perkara ini adalah Terdakwa PAUZAN AZIM Als. YAUMI sebagai subjek hukum. Selain daripada itu maksud dimuatnya unsur ini adalah untuk menghindari adanya kesalahan subjek dalam suatu perkara pidana; Menimbang bahwa dari persidangan telah diperoleh fakta-fakta hukum bahwa Terdakwa mampu mengikuti persidangan dengan baik, mampu menjawab setiap pertanyaan Majelis Hakim dan Terdakwa menyatakan identitas lengkapnya dan ternyata sama dengan yang tertera dalam surat dakwaan; Menimbang bahwa dari fakta hukum tersebut diatas Majelis Hakim menyimpulkan bahwa Terdakwa adalah subjek hukum yang mampu mempertanggung jawabkan perbuatannya, dan dalam perkara ini tidak terdapat kesalahan subjek; Menimbang bahwa berdasarkan kesimpulan diatas maka Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur telah terpenuhi; Ad.2. UNSUR DENGAN SENGAJA; Menimbang bahwa menurut Memorie Van Toelichting (MvT) bahwa yang dimaksud “dengan sengaja” atau “Opzet” itu adalah “Willen en Weten” dalam arti bahwa pembuat harus menghendaki (Willen) melakukan perbuatan tersebut dan juga harus mengerti (Weten) akan akibat dari perbuatannya tersebut; Menimbang bahwa berdasarkan fakta dipersidangan Bahwa pada hari Sabtu tanggal 6 April 2013 sekitar pukul 10.00 wita bertempat di Puskesmas Ladianta Kec. Wawonii Timur Laut Kab. Konawe tepatnya di dalam kamar Kepala Puskesmas Ladianta, Terdakwa telah menyetubuhi Saksi Korban WINDAYANA als. INDAH yang berawal saat Saksi Korban bersama temanteman sekolah yaitu INTAN, SOFIA SINTA pergi ke kios milik Terdakwa dengan tujuan membeli mie rebus dan setelah beberapa lama Saksi Korban bersama dengan teman-teman hendak kembali ke sekolah akan tetapi Terdakwa menahan Saksi Korban dan menyuruh teman-teman Saksi Korban untuk duluan pergi ke sekolah kemudian Terdakwa mengajak Saksi Korban pergi menuju ke Puskesmas dan sesampainya di Puskesmas Terdakwa meminta kunci
17
Puskesmas kepada Saksi SRI RAHAYU namun saat itu belum diberikan dan kemudian Terdakwa meminta ijin kepada Saksi AMBOLA lalu Saksi AMBOLA menyuruh Saksi SRI RAHAYU memberikan kunci tersebut; Menimbang, Bahwa setelah berada didalam rumah Terdakwa mengajak Saksi Korban masuk kedalam kamar milik Saksi AMBOLA dengan mengatakan “kita masuk dalam kamar” lalu Saksi Korban mengikuti Terdakwa masuk kedalam kamar dan setelah didalam kamar, Terdakwa memegang tangan kanan Saksi Korban kemudian Saksi Korban hendak berteriak minta tolong namun mulut Saksi Korban ditutup dengan tangan kanannya Terdakwa; Menimbang bahwa kemudian Terdakwa membanting Saksi Korban ke lantai dan Terdakwa langsung membuka celana luar dan celana dalamnya dan lalu Terdakwa membuka celana dalam Saksi Korban sambil mengatakan “kalau kamu malu nanti saya kasih kamu uang Rp. 500.000,-“ kemudian Terdakwa memposisikan tubuhnya tepat di antara kedua paha Saksi Korban dan langsung memasukkan kemaluannya ke kemaluan Saksi Korban dan Terdakwa bertanya “kamu tidak pernah melakukan seperti ini” sambil menggoyang-goyangkan pantatnya maju mundur lalu Saksi Korban menjawab “tidak” kemudian Terdakwa menggoyang-goyangkan pantatnya sambil memegang kedua bahu Saksi Korban selama ± 5 menit hingga mengeluarkan sperma didalam vagina Saksi Korban lalu setelah itu Terdakwa memakai celananya dan Saksi Korban pun memungut celana dalam yang ada dilantai dan memakainya; Menimbang bahwa berdasarkan uraian fakta tersebut, Majelis Hakim menyimpulkan bahwa benar pada saat Terdakwa menahan Saksi Korban untuk tidak kembali ke sekolahnya dan mengajaknya ke puskesmas, Terdakwa mengetahui apa yang akan dilakukan terhadap Saksi Korban dan pada saat berada didalam rumah dinas Kepala Puskesmas Terdakwa benar-benar menghendaki untuk menyetubuhi Saksi Korban; Menimbang bahwa berdasarkan uraian kesimpulan tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ini telah terpenuhi; Ad.3.
UNSUR
MELAKUKAN
KEKERASAN
ATAU
ANCAMAN
KEKERASAN Menimbang, bahwa dalam unsur ini mencantumkan kata “Atau” yang mengandung makna bersifat alternatif sehingga bila salah satunya telah terpenuhi maka unsur inipun harus dinyatakan “terpenuhi”. Dari kalimat unsur ini mengandung 2 (dua) pengertian yaitu: 1. Kekerasan dalam UU No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak tidak menjelaskan pengertian secara tegas, hanya dalam penjelasan
18
Pasal 13 Ayat (1) huruf d sepintas menyebutkannya, sehingga Majelis Hakim mengambil pengertian secara general sebagaimana dalam Pasal 89 KUHP yaitu membuat orang jadi pingsan atau tidak berdaya lagi (lemah); 2. Ancaman Kekerasan dalam UU No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak maupun dalam KUHP tidak memuat pengertian tersebut, sehingga Majelis Hakim mengambil pengertian dari buku Kamus Hukum Belanda Indonesia dan Inggris Penerbit Aneka Ilmu Semarang halaman 115 berasal dari kata “BEDREIGING” yang berarti melakukan suatu ancaman baik dengan fisik/perbuatan atau dengan kata-kata sehingga membuat orang tidak berdaya (lemah); Menimbang bahwa berdasarkan fakta-fakta dipersidangan Bahwa pada hari Sabtu tanggal 6 April 2013 sekitar pukul 10.00 wita bertempat di Puskesmas Ladianta Kec. Wawonii Timur Laut Kab. Konawe tepatnya di dalam kamar Kepala Puskesmas Ladianta, Terdakwa telah menyetubuhi Saksi Korban WINDAYANA als. INDAH; Menimbang, bahwa setelah berada didalam rumah Terdakwa mengajak Saksi Korban masuk kedalam kamar milik Saksi AMBOLA dengan mengatakan “kita masuk dalam kamar” lalu Saksi Korban mengikuti Terdakwa masuk kedalam kamar dan setelah didalam kamar, Terdakwa memegang tangan kanan Saksi Korban kemudian Saksi Korban hendak berteriak minta tolong namun mulut Saksi Korban ditutup dengan tangan kanannya Terdakwa; Menimbang bahwa kemudian Terdakwa membanting Saksi Korban ke lantai dan Terdakwa langsung membuka celana luar dan celana dalamnya dan lalu Terdakwa membuka celana dalam Saksi Korban sambil mengatakan “kalau kamu malu nanti saya kasih kamu uang Rp. 500.000,-“ kemudian Terdakwa memposisikan tubuhnya tepat di antara kedua paha Saksi Korban dan langsung memasukkan kemaluannya ke kemaluan Saksi Korban dan Terdakwa bertanya “kamu tidak pernah melakukan seperti ini” sambil menggoyang-goyangkan pantatnya maju mundur lalu Saksi Korban menjawab “tidak” kemudian Terdakwa menggoyang-goyangkan pantatnya sambil memegang kedua bahu Saksi Korban selama ± 5 menit hingga mengeluarkan sperma didalam vagina Saksi Korban lalu setelah itu Terdakwa memakai celananya dan Saksi Korban pun memungut celana dalam yang ada dilantai dan memakainya; Menimbang bahwa berdasarkan uraian fakta tersebut, Majelis Hakim menyimpulkan bahwa Terdakwa tidak menyetubuhi dengan cara kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap Saksi Korban akan tetapi Terdakwa menjanjikan
19
sesuatu kepada Saksi Korban yaitu akan memberikan uang sebesar Rp. 500.000,- ; Menimbang bahwa berdasarkan uraian kesimpulan tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ini tidak terpenuhi; Menimbang, bahwa karena salah satu unsur dalam dakwaan Kesatu Primair tidak terpenuhi, maka Majelis Hakim memperoleh keyakinan dan bukti yang sah menurut hukum untuk menyatakan bahwa terdakwa tidak terbukti bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan Kesatu primair Penuntut Umum tersebut diatas yaitu melanggar Pasal 81 ayat (1) UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dinyatakan tidak terbukti dalam dakwaan Kesatu Primair maka secara yuridis Terdakwa harus dinyatakan dibebaskan dari dakwaan Kesatu Primer tersebut; Menimbang,
bahwa
selanjutnya
Majelis
Hakim
akan
mempertimbangkan dakwaan alternatif Kesatu Subsidair yaitu melanggar pasal 81 ayat (2) UU No. 23 Tahun 2009 tentang Perlindungan Anak, yang unsurunsurnya seperti terurai dibawah ini : 1. Unsur Setiap Orang 2. Unsur Dengan Sengaja 3. Unsur melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain.; Kemudian unsur-unsur tersebut diatas dipertimbangkan seperti dibawah ini : Ad.1. UNSUR SETIAP ORANG Menimbang, bahwa mengenai unsur ini telah dipertimbangkan pada saat mempertimbangkan Dakwaan Kesatu Primair di atas, sehingga menurut hemat Majelis Hakim unsur Setiap Orang pada Dakwaan Kesatu Primair diambil alih seutuhnya dan dijadikan sebagai pertimbangan unsur setiap orang pada Dakwaan Kesatu Subsidair ini, sehingga oleh karenanya unsur ini harus dinyatakan telah terpenuhi; Ad.2. UNSUR DENGAN SENGAJA Menimbang,
bahwa
begitu
pula
mengenai
unsur
ini
telah
dipertimbangkan pada saat mempertimbangkan Dakwaan Kesatu Primair di atas, sehingga menurut hemat Majelis Hakim unsur dengan sengaja pada Dakwaan Kesatu Primair diambil alih seutuhnya dan dijadikan sebagai pertimbangan unsur dengan sengaja pada Dakwaan Kesatu Subsidair ini, sehingga oleh karenanya unsur ini harus dinyatakan telah terpenuhi;
20
Ad.3. UNSUR MELAKUKAN TIPU MUSLIHAT, SERANGKAIAN KEBOHONGAN, ATAU MEMBUJUK ANAK MELAKUKAN PERSETUBUHAN DENGANNYA ATAU DENGAN ORANG LAIN Menimbang bahwa Tipu muslihat secara bahasa terdiri dari dua kata yakni, tipu adalah perbuatan atau perkataan yang tidak jujur (bohong, palsu) dengan maksud untuk menyesatkan, mengakali, atau mencari untung dan muslihat adalah siasat ilmu(perang), muslihatnya sangat halus; Menimbang bahwa yang dimaksud membujuk adalah melakukan pengaruh dengan kelicikan terhadap orang, sehingga orang itu menurutinya berbuat sesuatu yang apabila mengetahui duduk perkara yang sebenarnya, ia tidak akan berbuat demikian; Menimbang bahwa yang dimaksud dengan anak dalam Pasal 1 angka 1 UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan; Menimbang bahwa pengertian dari persetubuhan adalah peraduan antara kemaluan laki-laki dan perempuan yang biasa dijalankan untuk mendapatkan anak, jadi kemaluan laki-laki harus masuk ke dalam kemaluan perempuan sehingga mengeluarkan air mani; Menimbang bahwa berdasarkan fakta dipersidangan Bahwa pada hari Sabtu tanggal 6 April 2013 sekitar pukul 10.00 wita bertempat di Puskesmas Ladianta Kec. Wawonii Timur Laut Kab. Konawe tepatnya di dalam kamar Kepala Puskesmas Ladianta, Terdakwa telah menyetubuhi Saksi Korban WINDAYANA als. INDAH yang berawal saat Saksi Korban bersama temanteman sekolah yaitu INTAN, SOFIA SINTA pergi ke kios milik Terdakwa dengan tujuan membeli mie rebus dan setelah beberapa lama Saksi Korban bersama dengan teman-teman hendak kembali ke sekolah akan tetapi Terdakwa menahan Saksi Korban dan menyuruh teman-teman Saksi Korban untuk duluan pergi ke sekolah kemudian Terdakwa mengajak Saksi Korban pergi menuju ke Puskesmas dan sesampainya di Puskesmas Terdakwa meminta kunci Puskesmas kepada Saksi SRI RAHAYU namun saat itu belum diberikan dan kemudian Terdakwa meminta ijin kepada Saksi AMBOLA lalu Saksi AMBOLA menyuruh Saksi SRI RAHAYU memberikan kunci tersebut; Menimbang, Bahwa setelah berada didalam rumah Terdakwa mengajak Saksi Korban masuk kedalam kamar milik Saksi AMBOLA dengan mengatakan “kita masuk dalam kamar” lalu Saksi Korban mengikuti Terdakwa
21
masuk kedalam kamar dan setelah didalam kamar, Terdakwa memegang tangan kanan Saksi Korban kemudian Saksi Korban hendak berteriak minta tolong namun mulut Saksi Korban ditutup dengan tangan kanannya Terdakwa; Menimbang bahwa kemudian Terdakwa membanting Saksi Korban ke lantai dan Terdakwa langsung membuka celana luar dan celana dalamnya dan lalu Terdakwa membuka celana dalam Saksi Korban sambil mengatakan “kalau kamu malu nanti saya kasih kamu uang Rp. 500.000,-“ kemudian Terdakwa memposisikan tubuhnya tepat di antara kedua paha Saksi Korban dan langsung memasukkan kemaluannya ke kemaluan Saksi Korban dan Terdakwa bertanya “kamu tidak pernah melakukan seperti ini” sambil menggoyang-goyangkan pantatnya maju mundur lalu Saksi Korban menjawab “tidak” kemudian Terdakwa menggoyang-goyangkan pantatnya sambil memegang kedua bahu Saksi Korban selama ± 5 menit hingga mengeluarkan sperma didalam vagina Saksi Korban lalu setelah itu Terdakwa memakai celananya dan Saksi Korban pun memungut celana dalam yang ada dilantai dan memakainya; Menimbang bahwa Saksi Korban sebelum kejadian ini belum pernah melakukan hubungan badan dengan orang lain dan saat itu Saksi Korban masih berusia 14 Tahun dan Terdakwa telah mempunyai istri dan 2 orang anak; Menimbang
bahwa
akibat perbuatan Terdakwa,
Saksi Korban
mengalami luka sebagaimana yang diterangkan dalam Visum Et Repertum No. 016/IV/PKM/013 tanggal 09 April 2013 yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. SITTI KOMARIAH Dokter pada Puskesmas Kecamatan Wawonii Barat dengan hasil pemeriksaan :
Pada selaput Dara tampak robekan arah jam 3-5-9;
Kesimpulan :
Pada alat kelamin ditemukan robekan pada selaput dara yang menandakan telah terjadi penetrasi kedalam kemaluan korban yang diartikan persetubuhan;
Menimbang bahwa berdasarkan uraian fakta tersebut diatas, Majelis Hakim menyimpulkan bahwa untuk tercapai tujuannya menyetubuhi Saksi Korban,
Terdakwa
mengiming-imingkan uang
sebesar
Rp.
500.000,-
merupakan cara Terdakwa untuk menyalurkan nafsu birahinya namun hingga sekarang Terdakwa tidak menepati janjinya dan Terdakwa mengetahui kalau Saksi Korban saat itu masih duduk dibangku sekolah SMP atau masih berusia dibawah umur; Menimbang bahwa berdasarkan uraian kesimpulan Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ini telah terpenuhi;
22
Menimbang bahwa oleh karena seluruh unsur pasal 81 ayat (2) UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak telah terpenuhi secara hukum dan Majelis Hakim berkeyakinan atas kesalahan Terdakwa, maka Terdakwa harus dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan dalam dakwaan Alternatif Kesatu Subsidair; Menimbang
bahwa
oleh
karena
selama
pemeriksaan
perkara
berlangsung tidak ditemukan adanya alasan pembenar maupun pemaaf pada diri maupun perbuatan Terdakwa sehingga sudah sepatutnya Terdakwa dijatuhi pidana yang setimpal atas perbuatannya; Menimbang bahwa didalam pasal 81 ayat (2) UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa selain pidana penjara juga disertai dengan denda, oleh karena itu Terdakwa sudah sepatutnya membayar denda tersebut dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayarkan maka diganti dengan pidana kurungan yang akan ditentukan dalam amar putusan; Menimbang bahwa terhadap pembelaan yang disampaikan oleh Terdakwa secara lisan yang pada pokoknya mohon keringanan hukuman, Majelis Hakim telah mempertimbangkannya dalam menjatuhkan putusan dan yang adil menurut Majelis Hakim adalah sebagaimana yang tertera dalam amar putusan; Menimbang bahwa selama pemeriksaan perkara ini Terdakwa telah ditahan berdasarkan surat perintah/penetapan penahanan yang sah, maka sudah sepatutnya penahanan tersebut dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; Menimbang bahwa oleh karena penjatuhan pidana oleh Majelis Hakim lebih lama dari masa penahanan Terdakwa dan tidak ada alasan untuk mengeluarkan Terdakwa dari tahanan, maka Terdakwa harus dinyatakan tetap berada dalam tahanan; Menimbang bahwa terhadap barang bukti berupa : -
1 lembar jilbab warna coklat;
-
1 lembar baju pramuka warna coklat;
-
1 lembar rok pramuka warna coklat;
-
1 buah BH warna pink;
-
1 lembar celana dalam warna krem;
Akan ditentukan dalam amar putusan;
23
Menimbang bahwa oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah dan dihukum maka Terdakwa dibebankan membayar biaya perkara yang besarnya akan ditentukan dalam amar putusan; Menimbang bahwa sebelum menjatuhkan putusan maka terlebih dahulu Majelis Hakim akan mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan hal-hal yang meringankan sebagai berikut : Hal-hal yang memberatkan : -
Perbuatan Terdakwa tidak mengindahkan program pemerintah dalam melindungi harkat dan martabat wanita khususnya Saksi Korban yang masih berada dibawah umur;
-
Perbuatan Terdakwa telah merusak masa depan Saksi Korban;
-
Perbuatan Terdakwa dilakukan tanpa ada ikatan perkawinan;
-
Keluarga Saksi Korban WINDAYANA alias INDAH merasa sangat keberatan atas kejadian ini;
-
Perbuatan Terdakwa menimbulkan trauma pada Saksi Korban
Hal-hal yang meringankan : -
Terdakwa bersikap sopan selama persidangan;
-
Terdakwa mengakui perbuatannya;
-
Terdakwa mempunyai tanggungan keluarga; Mengingat pasal 81 ayat (2) UU No. 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak dan ketentuan pasal-pasal dari Undang-Undang No.8 Tahun 1981 tentang KUHAP; MENGADILI 1. Menyatakan Terdakwa PAUZAN AZIM Als. YAUMI tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan Alternatif Kesatu Primair; 2. Membebaskan Terdakwa tersebut oleh karena itu dari dakwaan Alternatif Kesatu Primair; 3. Menyatakan Terdakwa PAUZAN AZIM Als. YAUMI telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Dengan sengaja membujuk anak melakukan persetubuhan dengannya”; 4. Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada Terdakwa PAUZAN AZIM Als. YAUMI dengan pidana penjara selama 7 (tujuh) Tahun dan denda Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila Terdakwa tidak membayar denda tersebut maka akan diganti dengan pidana kurungan selama 6 (enam) bulan;
24
5. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 6. Menetapkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan; 7. Menetapkan barang bukti berupa : -
1 lembar jilbab warna coklat;
-
1 lembar baju pramuka warna coklat;
-
1 lembar rok pramuka warna coklat;
-
1 buah BH warna pink;
-
1 lembar celana dalam warna krem;
Dikembalikan kepada Saksi Korban WINDAYANA alias INDAH; 8. Menetapkan
Terdakwa
untuk
membayar
biaya
perkara
sebesar
Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah); Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Unaaha pada hari Selasa tanggal 25 Juni 2013 oleh kami MUHAMMAD ALFI SAHRIN USUP, SH.MH,- selaku Hakim Ketua Majelis, MUSAFIR, SH,- dan AGUS SOETRISNO, SH,- masing-masing selaku Hakim-Hakim anggota, putusan mana telah diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari Kamis tanggal 27 Juni 2013 oleh hakimhakim tersebut dengan dibantu oleh HASRIM, SH,- sebagai Panitera Pengganti dan dihadiri RATRIEKA YULIANA, SH,-selaku Jaksa Penuntut Umum serta dihadapan Terdakwa tanpa didampingi oleh Penasihat Hukumnya;
Hakim-Hakim Anggota,
Hakim Ketua,
TTD
TTD
MUSAFIR, SH,-
MUH. ALFI SAHRIN USUP, SH.MH,-
TTD AGUS SOETRISNO, SH,-
Panitera Pengganti,
TTD HASRIM, SH,-