PUTUSAN Nomor : 28/Pid.B/2013/PN.Unh “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”
Pengadilan Negeri Unaaha yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara pidana pada peradilan tingkat pertama yang bersidang dengan acara pemeriksaan biasa telah menjatuhkan putusan terhadap Terdakwa : Nama lengkap
: BAMBANG als IRFAN
Tempat lahir
: Kendari
Umur/Tanggal lahir
: 20 Tahun / 06 Juni 1992
Jenis kelamin
: laki-laki
Kebangsaan
: Indonesia
Tempat tinggal
: Desa Abelisawah Kec. Sampara Kab. Konawe
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Swasta
Terdakwa ditahan berdasarkan surat perintah / penetapan penahanan oleh : 1. Penyidik sejak tanggal 18 Desember 2012 s/d tanggal 6 Januari 2013; 2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 7 Januari 2013 s/d tanggal 15 Februari 2013; 3. Penuntut Umum sejak tanggal 31 Januari 2013 s/d tanggal 19 Februari 2013; 4. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 7 Februari 2013 s/d tanggal 8 Maret 2013; 5. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 9 Maret 2013 s/d tanggal 7 Mei 2013; Terdakwa didampingi oleh RIZAL AKMAN, SH selaku Penasihat Hukum yang beralamat di jalan S. Parman No. 241 Kel. Puunaaha Kec. Unaaha Kab. Konawe berdasarkan surat penetapan Hakim Ketua Majelis No. 03/Pid.B/2013/PN. Unh tanggal 19 Februari 2013 tentang Penunjukkan Penasihat Hukum secara Cuma-Cuma; Pengadilan Negeri tersebut; Telah membaca seluruh surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini; Telah mendengar pembacaan dakwaan Penuntut Umum; Telah mendengar keterangan Saksi-saksi; Telah mendengar keterangan Terdakwa;
2
Telah mendengar pembacaan tuntutan dari Penuntut Umum yang dibacakan dimuka persidangan pada tanggal 19 Maret 2013 yang tuntutannya sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa BAMBANG als IRFAN secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “persetubuhan dengan anak dibawah umur” melanggar Pasal 81 ayat (2) UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, sebagaimana dalam surat dakwaan Kesatu Primair Penuntut Umum; 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa BAMBANG als IRFAN berupa pidana penjara selama 4 (empat) Tahun dan 6 (enam) bulan dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara, dengan perintah Terdakwa tetap ditahan dan denda sebesar Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila tidak dilaksanakan maka diganti dengan pidana kurungan selama 6 (enam) bulan kurungan; 3. Menetapkan agar Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,(seribu rupiah); Telah mendengar pembelaan Terdakwa yang disampaikan secara lisan yang pada pokoknya mohon agar Majelis Hakim memberikan keringanan hukuman dengan alasan Terdakwa menyesal dan mengakui kesalahannya; Telah mendengar Replik dari Penuntut Umum maupun Duplik dari Terdakwa yang disampaikan secara lisan masing-masing pada pokoknya menyatakan tetap dengan Tuntutan Pidana dan Nota Pembelaannya semula ; Menimbang bahwa Terdakwa diajukan kepersidangan didakwa dengan dakwaan Alternatif Subsidairitas yaitu sebagai berikut : DAKWAAN KESATU PRIMAIR Bahwa Terdakwa BAMBANG alias IRFAN pada hari Minggu tanggal 16 Desember 2012 sekitar pukul 21.30 wita atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan November tahun 2012 bertempat di Desa Abeli sawah Kecamatan Sampara Kabupaten Konawe atau di suatu tempat tertentu dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Unaaha, dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau membujuk anak yaitu Saksi Korban ADE ARTHA yang baru berusia 15 tahun (lahir pada tanggal 01 Oktober 2009) berdasarkan Kutipan Akta Kelahiran No. 7405-LU-21122011-0781 tanggal 22 Desember 2011 melakukan persetubuhan dengannya, perbuatan mana Terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut : - Pada waktu dan tempat sebagaimana telah diuraikan diatas, berawal dari Saksi Korban ADE ARTHA janji bertemu dengan Terdakwa di gerbang Perbatasan Kota Kendari dengan Konawe yang mana Saksi Korban diantar oleh ANTI dan bertemu dengan Terdakwa, kemudian Terdakwa mengajak Saksi Korban ADE ARTHA dan ANTI ke rumah Terdakwa dan tiba pada pukul 11.00 wita setelah beberapa lama Saksi Korban
3
ADE ARTHA dan ANTI mau pulang namun Terdakwa melarang sehingga hanya ANTI yang pulang dan Saksi Korban ARTHA tetap tinggal di rumah Terdakwa tanpa sepengetahuan atau seijin dari orang tua Saksi Korban ADE ARTHA; - Selanjutnya Terdakwa mengajak Saksi Korban ADE ARTHA menemui SARDONE ibu Terdakwa di kebun untuk dikenalkan, lalu pada malam harinya Terdakwa mengajak Saksi Korban ADE ARTHA pergi kerumah SATRIANI tante Terdakwa di Desa Abelisawah Kec. Sampara Kab. Konawe, sesampainya di rumah SATRIANI tante Terdakwa, Saksi Korban ADE ARTHA dan Terdakwa menonton TV, namun karena sudah mengantuk SATRIANI tante Terdakwa masuk ke kamar untuk tidur; - Kemudian sekitar pukul 21.30 wita Terdakwa mengajak Saksi Korban ADE ARTHA masuk ke dalam sebuah kamar di bagian belakang rumah, tidak lama kemudian Terdakwa mengajak Saksi Korban ADE ARTHA untuk melakukan hubungan badan dengan berkata “kau maukah melakukan” namun pertama Saksi Korban ADE ARTHA menolak, lalu Terdakwa merayu dan sedikit memaksa dengan berkata “kau mau mi” lalu dijawab Saksi Korban ADE ARTHA “terserah mi de” lalu Terdakwa menjanjikan dengan berkata “saya ji bertanggung jawab”, kemudian masing-masing membuka pakaian sampai dengan telanjang dan berbaring dengan posisi Saksi Korban ADE ARTHA berada dibawah Terdakwa kemudian Terdakwa memasukkan penisnya ke dalam kemaluan Saksi Korban ADE ARTHA dengan cara dikeluar masukkan dan berselang kurang lebih 5 (lima) menit melakukan hubungan badan Terdakwa menumpahkan air maninya ke dalam kemaluan Saksi korban ADE ARTHA setelah itu masing-masing memakai baju dan tidur, kemudian pada sekitar pukul 04.00 wita keesokan paginya Terdakwa membangunkan saksi korban ADE ARTHA lalu kembali mengajak melakukan hubungan badan; - Akibat perbuatan Terdakwa, Saksi Korban ADE ARTHA mengalami luka sebagaimana yang diterangkan dalam Visum Et Repertum No. RES.10.2/879/XII/2012/Rumkit tanggal 17 Desember 2012 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. ROSITA Dokter pada Rumah Sakit Bhayangkara Kendari, dengan hasil pemeriksaan : Tampak robekan pada selaput dara (HNI) pada arah jarum jam satu koma dua koma tujuh koma delapan koma sembilan koma sebelas tidak sampai dasar berupa luka lama warna merah muda pucat; Tampak keputihan di dalam vagina; Tampak luka lecet di vagina warna kemerahan ukuran nol koma lima kali nol koma lima sentimeter; Tampak merah kehitaman pada payudara kanan dengan ukuran dua kali satu sentimeter; Tampak kemerahan pada payudara kiri dengan ukuran satu kali nol koma lima sentimeter; Test kehamilan negatif; Kesimpulan : ditemukan robekan pada selaput dara berupa luka lama dan korban tidak hamil serta tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban lainnya; ----------Perbuatan Terdakwa BAMBANG alias IRFAN sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 81 ayat (2) UU No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak-----------------------------------------------------------SUBSIDAIR Bahwa Terdakwa BAMBANG alias IRFAN pada hari Minggu tanggal 16 Desember 2012 sekitar pukul 21.30 wita atau setidak-tidaknya pada suatu
4
waktu dalam bulan November tahun 2012 bertempat di Desa Abeli sawah Kecamatan Sampara Kabupaten Konawe atau di suatu tempat tertentu dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Unaaha, dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau membujuk anak yaitu Saksi Korban ADE ARTHA yang baru berusia 15 tahun (lahir pada tanggal 01 Oktober 2009) berdasarkan Kutipan Akta Kelahiran No. 7405-LU-21122011-0781 tanggal 22 Desember 2011 untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul dengannya, perbuatan mana Terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut : - Pada waktu dan tempat sebagaimana telah diuraikan diatas, berawal dari Saksi Korban ADE ARTHA janji bertemu dengan Terdakwa di gerbang Perbatasan Kota Kendari dengan Konawe yang mana Saksi Korban diantar oleh ANTI dan bertemu dengan Terdakwa, kemudian Terdakwa mengajak Saksi Korban ADE ARTHA dan ANTI ke rumah Terdakwa dan tiba pada pukul 11.00 wita setelah beberapa lama Saksi Korban ADE ARTHA dan ANTI mau pulang namun Terdakwa melarang sehingga hanya ANTI yang pulang dan Saksi Korban ARTHA tetap tinggal di rumah Terdakwa tanpa sepengetahuan atau seijin dari orang tua Saksi Korban ADE ARTHA; - Selanjutnya Terdakwa mengajak Saksi Korban ADE ARTHA menemui SARDONE ibu Terdakwa di kebun untuk dikenalkan, lalu pada malam harinya Terdakwa mengajak Saksi Korban ADE ARTHA pergi kerumah SATRIANI tante Terdakwa di Desa Abelisawah Kec. Sampara Kab. Konawe, sesampainya di rumah SATRIANI tante Terdakwa, Saksi Korban ADE ARTHA dan Terdakwa menonton TV, namun karena sudah mengantuk SATRIANI tante Terdakwa masuk ke kamar untuk tidur; - Kemudian sekitar pukul 21.30 wita Terdakwa mengajak Saksi Korban ADE ARTHA masuk ke dalam sebuah kamar di bagian belakang rumah, tidak lama kemudian Terdakwa mengajak Saksi Korban ADE ARTHA untuk melakukan hubungan badan dengan berkata “kau maukah melakukan” namun pertama Saksi Korban ADE ARTHA menolak, lalu Terdakwa merayu dan sedikit memaksa dengan berkata “kau mau mi” lalu dijawab Saksi Korban ADE ARTHA “terserah mi de” lalu Terdakwa menjanjikan dengan berkata “saya ji bertanggung jawab”, kemudian masing-masing membuka pakaian sampai dengan telanjang dan berbaring dengan posisi Saksi Korban ADE ARTHA berada dibawah Terdakwa kemudian Terdakwa memasukkan penisnya ke dalam kemaluan Saksi Korban ADE ARTHA dengan cara dikeluar masukkan dan berselang kurang lebih 5 (lima) menit melakukan hubungan badan Terdakwa menumpahkan air maninya ke dalam kemaluan Saksi korban ADE ARTHA setelah itu masing-masing memakai baju dan tidur, kemudian pada sekitar pukul 04.00 wita keesokan paginya Terdakwa membangunkan saksi korban ADE ARTHA lalu kembali mengajak melakukan hubungan badan; - Akibat perbuatan Terdakwa, Saksi Korban ADE ARTHA mengalami luka sebagaimana yang diterangkan dalam Visum Et Repertum No. RES.10.2/879/XII/2012/Rumkit tanggal 17 Desember 2012 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. ROSITA Dokter pada Rumah Sakit Bhayangkara Kendari, dengan hasil pemeriksaan : Tampak robekan pada selaput dara (HNI) pada arah jarum jam satu koma dua koma tujuh koma delapan koma sembilan koma sebelas tidak sampai dasar berupa luka lama warna merah muda pucat; Tampak keputihan di dalam vagina;
5
Tampak luka lecet di vagina warna kemerahan ukuran nol koma lima kali nol koma lima sentimeter; Tampak merah kehitaman pada payudara kanan dengan ukuran dua kali satu sentimeter; Tampak kemerahan pada payudara kiri dengan ukuran satu kali nol koma lima sentimeter; Test kehamilan negatif; Kesimpulan : ditemukan robekan pada selaput dara berupa luka lama dan korban tidak hamil serta tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban lainnya; ----------Perbuatan Terdakwa BAMBANG alias IRFAN sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 82 UU No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak----------------------------------------------------------------------ATAU KEDUA Bahwa Terdakwa BAMBANG alias IRFAN pada hari Minggu tanggal 16 Desember 2012 sekitar pukul 21.30 wita atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan November tahun 2012 bertempat di Desa Abeli sawah Kecamatan Sampara Kabupaten Konawe atau di suatu tempat tertentu dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Unaaha, dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau membujuk anak yaitu Saksi Korban ADE ARTHA yang baru berusia 15 tahun (lahir pada tanggal 01 Oktober 2009) berdasarkan Kutipan Akta Kelahiran No. 7405-LU-21122011-0781 tanggal 22 Desember 2011 untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul dengannya, perbuatan mana Terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut : - Pada waktu dan tempat sebagaimana telah diuraikan diatas, berawal dari Saksi Korban ADE ARTHA janji bertemu dengan Terdakwa di gerbang Perbatasan Kota Kendari dengan Konawe yang mana Saksi Korban diantar oleh ANTI dan bertemu dengan Terdakwa, kemudian Terdakwa mengajak Saksi Korban ADE ARTHA dan ANTI ke rumah Terdakwa dan tiba pada pukul 11.00 wita setelah beberapa lama Saksi Korban ADE ARTHA dan ANTI mau pulang namun Terdakwa melarang sehingga hanya ANTI yang pulang dan Saksi Korban ARTHA tetap tinggal di rumah Terdakwa tanpa sepengetahuan atau seijin dari orang tua Saksi Korban ADE ARTHA; - Selanjutnya Terdakwa mengajak Saksi Korban ADE ARTHA menemui SARDONE ibu Terdakwa di kebun untuk dikenalkan, lalu pada malam harinya Terdakwa mengajak Saksi Korban ADE ARTHA pergi kerumah SATRIANI tante Terdakwa di Desa Abelisawah Kec. Sampara Kab. Konawe, sesampainya di rumah SATRIANI tante Terdakwa, Saksi Korban ADE ARTHA dan Terdakwa menonton TV, namun karena sudah mengantuk SATRIANI tante Terdakwa masuk ke kamar untuk tidur; - Kemudian sekitar pukul 21.30 wita Terdakwa mengajak Saksi Korban ADE ARTHA masuk ke dalam sebuah kamar di bagian belakang rumah, tidak lama kemudian Terdakwa mengajak Saksi Korban ADE ARTHA untuk melakukan hubungan badan dengan berkata “kau maukah melakukan” namun pertama Saksi Korban ADE ARTHA menolak, lalu Terdakwa merayu dan sedikit memaksa dengan berkata “kau mau mi” lalu dijawab Saksi Korban ADE ARTHA “terserah mi de” lalu Terdakwa menjanjikan dengan berkata “saya ji bertanggung jawab”, kemudian masing-masing membuka pakaian sampai dengan telanjang dan berbaring dengan posisi Saksi Korban ADE ARTHA berada dibawah Terdakwa kemudian Terdakwa memasukkan penisnya
6
ke dalam kemaluan Saksi Korban ADE ARTHA dengan cara dikeluar masukkan dan berselang kurang lebih 5 (lima) menit melakukan hubungan badan Terdakwa menumpahkan air maninya ke dalam kemaluan Saksi korban ADE ARTHA setelah itu masing-masing memakai baju dan tidur, kemudian pada sekitar pukul 04.00 wita keesokan paginya Terdakwa membangunkan saksi korban ADE ARTHA lalu kembali mengajak melakukan hubungan badan; - Akibat perbuatan Terdakwa, Saksi Korban ADE ARTHA mengalami luka sebagaimana yang diterangkan dalam Visum Et Repertum No. RES.10.2/879/XII/2012/Rumkit tanggal 17 Desember 2012 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. ROSITA Dokter pada Rumah Sakit Bhayangkara Kendari, dengan hasil pemeriksaan : Tampak robekan pada selaput dara (HNI) pada arah jarum jam satu koma dua koma tujuh koma delapan koma sembilan koma sebelas tidak sampai dasar berupa luka lama warna merah muda pucat; Tampak keputihan di dalam vagina; Tampak luka lecet di vagina warna kemerahan ukuran nol koma lima kali nol koma lima sentimeter; Tampak merah kehitaman pada payudara kanan dengan ukuran dua kali satu sentimeter; Tampak kemerahan pada payudara kiri dengan ukuran satu kali nol koma lima sentimeter; Test kehamilan negatif; Kesimpulan : ditemukan robekan pada selaput dara berupa luka lama dan korban tidak hamil serta tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban lainnya; ----------Perbuatan Terdakwa BAMBANG alias IRFAN sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 332 ayat (1) KUHP------------------Menimbang bahwa setelah dibacakan dakwaan oleh Penuntut Umum, Terdakwa menyatakan telah mengerti dan tidak akan mengajukan keberatan; Menimbang bahwa selanjutnya untuk membuktikan dakwaannya, Penuntut Umum telah mengajukan 6 (enam) orang Saksi yang telah memberikan keterangannya dibawah sumpah yaitu : 1. Saksi ADE ARTHA -
Bahwa pada hari Minggu tanggal 16 Desember 2012 sekitar pukul 21.30 wita bertempat di Desa Abeli sawah Kecamatan Sampara Kabupaten Konawe, Terdakwa telah menyetubuhi Saksi Korban;
-
Bahwa Saksi masih berusia 15 (lima belas) Tahun;
-
Bahwa awalnya Saksi berpacaran dengan Terdakwa saling mengirim SMS yang kemudian Terdakwa menyuruh Saksi untuk datang menemui Terdakwa di rumahnya di Abeli sawah lalu Saksi menghubungi Saksi Anti untuk mengantarkan Saksi pergi kerumah Terdakwa dengan menggunakan sepeda motor;
-
Bahwa kemudian pertemuan di lakukan di gerbang perbatasan Kota Kendari dengan Kab. Konawe yang mana Terdakwa telah menunggu
7
lalu sesampainya di gerbang Terdakwa membawa Saksi dan Saksi Anti kerumah Terdakwa; -
Bahwa sesampainya di rumah Terdakwa, Saksi diajak Terdakwa untuk menemui ibu Terdakwa namun tidak berada dirumah dan tidak lama kemudian Saksi Anti hendak pulang dan meminta uang bensin sebesar Rp. 10.000,- serta mengajak Saksi pulang namun ditahan oleh Terdakwa;
-
Bahwa sore harinya Terdakwa mengajak Saksi kekebun untuk menemui ibunya untuk diperkenalkan namun setelah bertemu Terdakwa disuruh ibunya untuk memulangkan Saksi akan tetapi Terdakwa tidak memulangkan Saksi;
-
Bahwa pada malam harinya Terdakwa mengajak Saksi menginap dirumah Tante Terdakwa yang bersebelahan rumah dengan Terdakwa, yang mana Saksi tidur bersama Terdakwa dalam satu kamar dan satu tempat tidur;
-
Bahwa kemudian Terdakwa mengajak Saksi untuk berhubungan badan dan berjanji akan bertanggung jawab dan menikahi Saksi lalu Terdakwa membuka baju dan celana Saksi hingga telanjang;
-
Bahwa kemudian Terdakwa melakukannya dengan cara mencium dan meraba-raba payudara Saksi lalu kemaluan Terdakwa dimasukkan ke kemaluan Saksi sambil menggoyang-goyangkan hingga mengeluarkan sperma hingga akhirnya Saksi dan Terdakwa tertidur;
-
Bahwa sekitar pukul 04.00 wita Terdakwa membangunkan Saksi dan mengajak kembali berhubungan badan dengan cara yang sama saat dilakukan sebelumnya;
-
Bahwa Saksi menemui Terdakwa tanpa sepengetahuan kedua orang tua Saksi;
Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa menyatakan sebagian benar dan sebagian salah, yang salah menurut Terdakwa adalah tidak benar kalau Terdakwa melarang Saksi untuk pulang, tidak benar Terdakwa merayu dan membuka pakaiannya serta tidak benar Terdakwa yang meminta menikahinya tapi Saksi yang meminta; 2. Saksi HARNIATI -
Bahwa pada hari Minggu tanggal 16 Desember 2012 Saksi mengantar Saksi Korban ke Desa Abelisawah Kec. Sampara Kab. Konawe untuk menemui Terdakwa;
8
-
Bahwa awalnya Saksi Korban menghubungi Saksi melalui SMS yang meminta diantarkan menemui pacarnya yaitu Terdakwa lalu Saksi Korban meminjam sepeda motor milik tetangga Saksi lalu Saksi membonceng Saksi Korban dan dalam perjalanan Saksi Korban menelpon Terdakwa untuk mengarahkan jalan menuju rumahnya;
-
Bahwa sesampainya di gerbang perbatasan Kota Kendari dengan Kab. Konawe, Saksi melihat Terdakwa sudah menunggu lalu berboncengan tiga menuju kerumah Terdakwa;
-
Bahwa kemudian setelah tiba dirumah Terdakwa, Saksi hendak pulang dan meminta uang bensin dan diberikan oleh Terdakwa sebesar Rp. 10.000,- lalu Saksi mengajak Saksi Korban untuk pulang namun Saksi Korban menolaknya dengan mengatakan “saya tidak mau pulang” kemudian Saksi kembali mengatakan “kamu yakin mau tinggal sini” Saksi Korban menjawab “iya saya yakin” kemudian Terdakwa mengatakan “biar mi disini nanti saya yang bertanggung jawab”;
-
Bahwa keesokan harinya orang tua Saksi Korban datang kerumah Saksi menanyakan keberadaan Saksi Korban kemudian Saksi menceritakan kejadian tersebut lalu Saksi bersama Desi langsung menuju kerumah Terdakwa untuk menjemput Saksi Korban namun Saksi Korban menolaknya dan orang tua Terdakwa mengatakan kalau Saksi Korban akan dilamar secara adat akan tetapi tidak lama kemudian orang tua Saksi Korban datang menyusul ke rumah Terdakwa;
Atas keterangan Saksi tersebut, terdakwa menyatakan sebagian benar dan sebagian salah, yang salah menurut Terdakwa adalah tidak benar Terdakwa mengatakan akan bertanggung jawab jika Saksi Korban tidak pulang; 3. Saksi ABU THALIB -
Bahwa pada hari Minggu tanggal 16 Desember 2012 di Desa Abeli Sawah Kec. Sampara Kab. Konawe, Terdakwa telah membawa lari Saksi Korban Ade Artha yang tidak lain anak kandung Saksi;
-
Bahwa saat itu Saksi berada di tempat kerja dan sekitar pukul 13.00 wita Saksi pulang kerumah lalu menanyakan kepada anak Saksi yang bernama Arjun mengenai keberadaan Saksi Korban dan Arjun menyampaikan berdasarkan informasi dari Saksi Anti kalau Saksi Korban berada dirumah Terdakwa;
-
Bahwa kemudian Saksi langsung mengabari seluruh keluarga untuk berembuk mencari Saksi Korban lalu Saksi melakukan pencarian sampai daerah Ranomeeto namun mendapatkan hasilnya;
9
-
Bahwa keesokan paginya Saksi Anti datang kerumah dan menceritakan kejadian tersebut dan dari situ Saksi mengetahui secara pasti dimana keberadaan Saksi Korban kemudian Saksi Anti dan Desi berangkat menuju rumah Terdakwa lalu Saksi bersama keluarga dan polisi menyusul;
-
Bahwa sesampainya dirumah Terdakwa Saksi tidak diperbolehkan oleh polisi mendekati rumah Terdakwa dan sepengetahuan Saksi, Terdakwa langsung ditangkap oleh polisi dan dibawa ke Polsek Konda;
-
Bahwa setelah penangkapan tersebut Saksi tidak menanyakan kepada Saksi Korban mengenai keberadaannya di rumah Terdakwa dan Saksi pun tidak pernah bertemu dengan Terdakwa sebelumnya;
-
Bahwa Saksi tidak mengetahui hubungan antara Saksi Korban dengan Terdakwa;
-
Bahwa Saksi sudah sempat menghubungi Saksi Korban melalu Handphone sebanyak 50 kali namun tidak diangkat dan akhirnya Saksi mengirimkan SMS yang isinya “kalau tidak diangkat telpon saya akan melapor polisi”;
-
Bahwa pihak Terdakwa sudah pernah melakukan penyelesaian secara adat namun Saksi bersikeras agar permasalahan ini di proses lebih lanjut;
-
Bahwa sepengetahuan Saksi, Saksi Korban masih berusia 15 (lima belas) Tahun;
Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkannya; 4. Saksi SALMA Binti LATODI -
Bahwa pada hari Minggu tanggal 16 Desember 2012 sekitar pukul 13.00 wita Saksi Abu datang menemui Saksi dan menyampaikan kalau anaknya tidak berada di rumah;
-
Bahwa maksud kedatangan Saksi Abu ingin meminta masukkan mengenai permasalahan ini apakah harus dilaporkan ke polisi atau tidak lalu Saksi menyampaikan laporkan saja ke polisi sambil melakukan pencarian;
-
Bahwa keesokan harinya Saksi mendapat kabar kalau Saksi Korban telah ditemukan bersama Terdakwa dan juga sudah dibawa ke Polsek Konda lalu Saksi selaku Kepala Desa langsung menuju ke Polsek Konda untuk mengecek kabar tersebut;
-
Bahwa sesampainya di Polsek konda Saksi melihat Saksi Korban bersama Terdakwa sedang menjalani pemeriksaan kemudian setelah
10
pemeriksaan
terhadap
Saksi
Korban,
Saksi
mendatangi
dan
menenangkan Saksi Korban yang saat itu sedang menangis kemudian Saksi menanyakan kepada Saksi Korban apa yang telah terjadi dan dijawab oleh Saksi Korban kalau dirinya telah disetubuhi oleh Terdakwa; -
Bahwa sepengetahuan Saksi pihak keluarga Terdakwa pernah mendatangi Saksi untuk membahas penyelesaian secara adat namun saat itu Saksi tidak dapat mengambil keputusan akan tetapi Saksi menyuruh keluarga Terdakwa untuk menemui langsung pihak keluarga Saksi Korban;
Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa menyatakan sebagian benar dan sebagian salah, yang salah menurut Terdakwa adalah tidak benar Terdakwa telah melakukan pemerkosaan; 5. Saksi SARDONE -
Bahwa pada hari Minggu tanggal 16 Desember 2012 bertempat di Desa Abelisawah Kec. Sampara Kab. Konawe, Terdakwa telah membawa Saksi Korban Ade Artha;
-
Bahwa sekitar pukul 15.00 wita Terdakwa mengajak Saksi Korban ke kebun untuk menemui Saksi selaku ibu Terdakwa kemudian Saksi menyuruh Terdakwa untuk mengantarkan Saksi Korban pulang kerumahnya;
-
Bahwa sepengetahuan Saksi, Terdakwa telah membawanya pulang kerumah Saksi Korban namun keesokan harinya Saksi mengetahui kalau Saksi Korban menginap dirumah Tante Terdakwa selama 1 (satu) malam;
-
Bahwa mengetahui hal tersebut Saksi menanyakan kepada Saksi Korban mengapa tidak pulang namun Saksi Korban beralasan karena takut kepada bapaknya;
-
Bahwa kemudian Saksi bersama keluarga menyiapkan adat untuk dibawa ke rumah Saksi Korban namun belum sempat disiapkan Terdakwa sudah ditangkap oleh Polisi;
-
Bahwa menurut pengakuan Terdakwa dirinya telah menyetubuhi Saksi korban;
-
Bahwa Saksi bersama keluarga sudah 4 (empat) kali berusaha menyelesaikan secara adat namun selalu ditolak oleh pihak keluarga Saksi Korban dengan alasan bertetap untuk melanjutkan ke proses hukum;
11
Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa menyatakan membenarkannya; 6. Saksi SATRIANI -
Bahwa pada hari Minggu tanggal 16 Desember 2012 sekitar pukul 15.00 wita bertempat di Desa Abelisawah Kec. Sampara Kab. Konawe, terdakwa telah membawa Saksi Korban;
-
Bahwa pada saat itu Saksi melihat Saksi Korban bersama dengan temannya Saksi Anti datang kerumah Saksi dan Saksi pun menyediakan teh hangat untuk mereka berdua namun tidak lama Saksi Anti pamit hendak pulang dan Terdakwa meminta uang sebesar Rp. 10.000,- untuk diberikan kepada Saksi Anti;
-
Bahwa kemudian Terdakwa bersama Saksi Korban pamit hendak menemui ibu Terdakwa yang sedang berada di kebun dan pada malam harinya Terdakwa bersama Saksi Korban kembali kerumah Saksi;
-
Bahwa pada saat berada dirumah Saksi, Saksi dan suami Saksi membujuk Saksi Korban agar pulang akan tetapi Saksi Korban tidak mau pulang dengan alasan takut dengan bapaknya kemudian Saksi bersama suami masuk kedalam kamar untuk tidur;
-
Bahwa keesokan paginya saat Saksi masuk kedalam kamar tidur anak Saksi, terkejut dan kaget melihat didalam kamar tersebut ternyata ada Terdakwa dengan Saksi Korban tidur dalam satu tempat tidur;
-
Bahwa setelah mengetahui kejadian tersebut Saksi bersama orang tua Terdakwa dan keluarga lainnya langsung menuju ke rumah tokoh adat untuk segera menyelesaikan permasalahan ini namun belum sempat dilaksanakan Terdakwa sudah ditangkap oleh Polisi;
Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkannya; Menimbang bahwa dipersidangan Terdakwa BAMBANG alias IRFAN telah pula memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut : -
Bahwa pada hari Minggu tanggal 16 Desember 2012 bertempat di Desa Abelisawah Kec. Sampara Kab. Konawe, Terdakwa telah menyetubuhi seorang perempuan yang bernama Ade Artha;
-
Bahwa hubungan antara Terdakwa dengan Saksi Korban adalah hubungan pacaran;
-
Bahwa perkenalan Terdakwa dengan Saksi Korban sejak Tahun 2011 melalui jejaring sosial Facebook dan saat itu Terdakwa berada di Merauke;
-
Bahwa berawal dari SMS yang Terdakwa terima dari Saksi Korban mengatakan hendak pergi kerumah Terdakwa bersama dengan temannya
12
yaitu Saksi Anti lalu Saksi Korban menyuruh Terdakwa menunggu di gerbang perbatasan antara Kota Kendari dengan Kab. Konawe; -
Bahwa kemudian Terdakwa langsung mengajak Saksi Korban dan Saksi Anti menuju kerumah Terdakwa untuk menemui ibu Terdakwa namun sesampainya dirumah tidak menemukan ibu Terdakwa akan tetapi menurut penyampaian adik Terdakwa sedang berada dikebun lalu Terdakwa bersama Saksi Korban menuju ke Tante Terdakwa dan setelah beberapa lama Saksi Anti hendak pulang namun sebelumnya meminta uang untuk membeli bensin;
-
Bahwa kemudian Saksi Anti sempat mengajak Saksi Korban pulang namun ditolak oleh Saksi Korban lalu Terdakwa mengatakan “nanti saya yang akan bertanggung jawab ade disini” lalu Saksi Anti beranjak meninggalkan Terdakwa dan Saksi Korban;
-
Bahwa setelah Saksi Anti pulang, Terdakwa membawa Saksi Korban ke kebun untuk menemui ibu Terdakwa dan sesampainya dikebun, ibu Terdakwa menyuruh Terdakwa untuk memulangkan Saksi Korban akan tetapi Saksi Korban tidak mau pulang karena takut dimarahi oleh orang tuannya;
-
Bahwa kemudian Terdakwapun mengajak Saksi Korban menginap dirumah Tante Terdakwa yang tidak jauh dari rumah Terdakwa;
-
Bahwa kemudian pada malam harinya Terdakwa mengajak Saksi Korban untuk berhubungan badan dengan menjanjikan akan bertanggung jawab dan menikahinya lalu Saksi Korban dan Terdakwa masing-masing membuka pakaiannya kemudian Terdakwa mencium dan meraba-raba payudara Saksi Korban lalu Terdakwa memasukkan kemaluannya ke kemaluan Saksi Korban sambil menggoyang-goyangkan pantatnya naik turun hingga mengeluarkan cairan sperma yang ditumpahkan didalam kemaluan Saksi Korban;
-
Bahwa setelah itu Terdakwa dan Saksi Korban tertidur hingga menjelang subuh kemudian Terdakwa membangunkan Saksi Korban dan mengajaknya berhubungan badan lagi seperti yang dilakukan sebelumnya;
-
Bahwa keesokan harinya Tante Terdakwa memergoki Terdakwa dan Saksi Korban sedang berada didalam kamar tidur dalam satu tempat tidur kemudian Tante Terdakwa memarahi Terdakwa namun Terdakwa mengatakan dirinya akan bertanggung jawab;
-
Bahwa kemudian seluruh keluarga berencana akan membawa adat ke rumah orang tua Saksi Korban namun belum sempat dilaksanakan adat tersebut,
13
pihak Polisi dan keluarga Saksi Korban sudah terlebih dahulu datang kerumah Terdakwa; -
Bahwa Terdakwa mengetahui Saksi Korban masih berusia dibawah umur;
-
Bahwa Terdakwa membawa Saksi Korban dan mengajak menginap dirumah Tante Terdakwa tanpa seijin orang tua Saksi Korban; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan keterangan
Terdakwa apabila dihubungkan satu dengan lainnya maka Majelis Hakim telah menemukan fakta-fakta hukum sebagai berikut : -
Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 16 Desember 2012 bertempat di Desa
Abelisawah Kec.
Sampara
Kab.
Konawe,
Terdakwa
telah
menyetubuhi seorang perempuan yang bernama Ade Artha; -
Bahwa benar hubungan antara Terdakwa dengan Saksi Korban adalah hubungan pacaran;
-
Bahwa benar berawal dari SMS yang Terdakwa terima dari Saksi Korban mengatakan hendak pergi kerumah Terdakwa bersama dengan temannya yaitu Saksi Anti lalu Saksi Korban menyuruh Terdakwa menunggu di gerbang perbatasan antara Kota Kendari dengan Kab. Konawe;
-
Bahwa benar kemudian Terdakwa langsung mengajak Saksi Korban dan Saksi Anti menuju kerumah Terdakwa untuk menemui ibu Terdakwa namun sesampainya dirumah tidak menemukan ibu Terdakwa akan tetapi menurut penyampaian adik Terdakwa sedang berada dikebun lalu Terdakwa bersama Saksi Korban menuju ke Tante Terdakwa dan setelah beberapa lama Saksi Anti hendak pulang namun sebelumnya meminta uang untuk membeli bensin;
-
Bahwa benar kemudian Saksi Anti sempat mengajak Saksi Korban pulang namun ditolak oleh Saksi Korban lalu Terdakwa mengatakan “nanti saya yang akan bertanggung jawab ade disini” lalu Saksi Anti beranjak meninggalkan Terdakwa dan Saksi Korban;
-
Bahwa benar Terdakwa mengajak Saksi Korban untuk berhubungan badan dengan menjanjikan akan bertanggung jawab dan menikahinya lalu Terdakwa membuka pakaian Saksi Korban kemudian Terdakwa mencium dan meraba-raba payudara Saksi Korban lalu Terdakwa memasukkan kemaluannya ke kemaluan Saksi Korban sambil menggoyang-goyangkan pantatnya
naik
turun
hingga
mengeluarkan
ditumpahkan didalam kemaluan Saksi Korban;
cairan
sperma
yang
14
-
Bahwa benar setelah itu Terdakwa dan Saksi Korban tertidur hingga menjelang subuh kemudian Terdakwa membangunkan Saksi Korban dan mengajaknya berhubungan badan lagi seperti yang dilakukan sebelumnya;
-
Bahwa benar Terdakwa mengetahui Saksi Korban masih berusia dibawah umur;
-
Bahwa benar Terdakwa membawa Saksi Korban dan mengajak menginap dirumah Tante Terdakwa tanpa seijin orang tua Saksi Korban;
-
Bahwa benar akibat perbuatan Terdakwa,Saksi Korban mengalami luka lecet di bagian kemaluannya sebagaimana dalam Visum E Repertum; Menimbang, bahwa keseluruhan fakta-fakta persidangan tersebut diatas
selengkapnya termuat dalam Berita Acara persidangan perkara ini, demi singkatnya uraian putusan ini menunjuk Berita Acara tersebut sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari putusan ini ; Menimbang,
bahwa
selanjutnya
akan
dipertimbangkan
apakah
Terdakwa benar-benar melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan Jaksa Penuntut Umum; Menimbang bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan Alternatif Subsidairitas yaitu : KESATU PRIMAIR
: Melanggar pasal 81 ayat (2) UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
SUBSIDAIR
: Melanggar pasal 82 UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
ATAU KEDUA
: Melanggar Pasal 332 ayat (1) KUHP
Menimbang bahwa oleh karena dakwaan Jaksa Penuntut Umum disusun secara Alternatif Subsidairitas maka Majelis Hakim dapat memilih dakwaan yang lebih tepat dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dan menurut Majelis Hakim adalah tepat apabila Terdakwa didakwa dengan dakwaan Alternatif Subsidairitas Kesatu; Menimbang bahwa Majelis Hakim telah memilih dakwaan Alternatif Subsidairitas Kesatu yaitu Primair Pasal 81 ayat (2) UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Subsidair Pasal 82 UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak
maka
Majelis
Hakim
terlebih
dahulu
akan
mempertimbangkan dakwaan Alternatif Kesatu Primair dan apabila dakwaan
15
Alternatif Kesatu Primair telah terbukti maka untuk dakwaan selanjutnya tidak perlu dipertimbangkan lagi begitu juga sebaliknya; Menimbang bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan Alternatif Subsidairitas Kesatu Primair yaitu Pasal 81 ayat (2) UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang unsur-unsurnya dipertimbangkan dibawah ini : Ad.1. UNSUR SETIAP ORANG Menimbang bahwa yang dimaksud dengan Setiap Orang adalah subjek hukum pendukung hak dan kewajiban yang mampu mempertanggung jawabkan perbuatannya, yang dalam perkara ini adalah Terdakwa BAMBANG alias IRFAN sebagai subjek hukum. Selain daripada itu maksud dimuatnya unsur ini adalah untuk menghindari adanya kesalahan subjek dalam suatu perkara pidana; Menimbang bahwa dari persidangan telah diperoleh fakta-fakta hukum bahwa Terdakwa mampu mengikuti persidangan dengan baik, mampu menjawab setiap pertanyaan Majelis Hakim dan Terdakwa menyatakan identitas lengkapnya dan ternyata sama dengan yang tertera dalam surat dakwaan; Menimbang bahwa dari fakta hukum tersebut diatas Majelis Hakim menyimpulkan bahwa Terdakwa adalah subjek hukum yang mampu mempertanggung jawabkan perbuatannya, dan dalam perkara ini tidak terdapat kesalahan subjek; Menimbang bahwa berdasarkan kesimpulan diatas maka Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur telah terpenuhi; Ad.2. UNSUR DENGAN SENGAJA MELAKUKAN TIPU MUSLIHAT, SERANGKAIAN KEBOHONGAN, ATAU MEMBUJUK ANAK MELAKUKAN
PERSETUBUHAN
DENGANNYA
ATAU
DENGAN ORANG LAIN.; Menimbang bahwa menurut Memorie Van Toelichting (MvT) bahwa yang dimaksud “dengan sengaja” atau “Opzet” itu adalah “Willen en Weten” dalam arti bahwa pembuat harus menghendaki (Willen) melakukan perbuatan tersebut dan juga harus mengerti (Weten) akan akibat dari perbuatannya tersebut; Menimbang bahwa yang dimaksud dengan anak dalam Pasal 1 angka 1 UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan;
16
Menimbang bahwa pengertian dari persetubuhan adalah peraduan antara kemaluan laki-laki dan perempuan yang biasa dijalankan untuk mendapatkan anak, jadi kemaluan laki-laki harus masuk ke dalam kemaluan perempuan sehingga mengeluarkan air mani; Menimbang
bahwa
berdasarkan
keterangan
Saksi-Saksi,
serta
keterangan Terdakwa didapat fakta-fakta hukum yaitu : -
Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 16 Desember 2012 bertempat di Desa
Abelisawah Kec.
Sampara
Kab.
Konawe,
Terdakwa
telah
menyetubuhi seorang perempuan yang bernama Ade Artha; -
Bahwa benar hubungan antara Terdakwa dengan Saksi Korban adalah hubungan pacaran;
-
Bahwa benar pada saat berada dirumah Terdakwa, Saksi Anti sempat mengajak Saksi Korban pulang namun ditolak oleh Saksi Korban lalu Terdakwa mengatakan “nanti saya yang akan bertanggung jawab ade disini” lalu Saksi Anti beranjak meninggalkan Terdakwa dan Saksi Korban;
-
Bahwa benar Terdakwa mengajak Saksi Korban untuk berhubungan badan dengan menjanjikan akan bertanggung jawab dan menikahinya lalu Terdakwa membuka pakaian Saksi Korban kemudian Terdakwa mencium dan meraba-raba payudara Saksi Korban lalu Terdakwa memasukkan kemaluannya ke kemaluan Saksi Korban sambil menggoyang-goyangkan pantatnya
naik
turun
hingga
mengeluarkan
cairan
sperma
yang
ditumpahkan didalam kemaluan Saksi Korban; -
Bahwa benar setelah itu Terdakwa dan Saksi Korban tertidur hingga menjelang subuh kemudian Terdakwa membangunkan Saksi Korban dan mengajaknya berhubungan badan lagi seperti yang dilakukan sebelumnya;
-
Bahwa benar Terdakwa mengetahui Saksi Korban masih berusia dibawah umur;
-
Bahwa benar Terdakwa membawa Saksi Korban dan mengajak menginap dirumah Tante Terdakwa tanpa seijin orang tua Saksi Korban;
-
Bahwa benar akibat perbuatan Terdakwa,Saksi Korban mengalami luka lecet di bagian kemaluannya sebagaimana dalam Visum E Repertum; Menimbang bahwa berdasarkan keterangan Saksi Korban Ade Artha,
Terdakwa telah menyetubuhi dengan cara mencium dan meraba-raba payudara Saksi Korban lalu dilanjutkan dengan memasukkan kemaluan Terdakwa ke kemaluan Saksi Korban merupakan perbuatan kehendak (Willen) dan Terdakwa mengetahui (weten) akibat perbuatan Terdakwa Saksi Korban mengalami luka lecet pada kemaluannya sesuai Hasil Visum Et Repertum;
17
Menimbang bahwa berdasarkan uraian pengertian serta fakta hukum tersebut diatas, Majelis Hakim menyimpulkan bahwa kesengajaan yang dilakukan Terdakwa merupakan perbuatan yang dikehendaki secara sadar oleh Terdakwa atau pula dapat diartikan kesengajaan yang dilakukan Terdakwa merupakan perbuatan yang diketahuinya tersebut dilarang; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian kesimpulan tersebut diatas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa Terdakwa sengaja menahan Saksi Korban agar tidak pulang dengan maksud Terdakwa ingin menyalurkan birahinya kepada Saksi Korban dengan dalih akan bertanggung jawab serta akan dinikahi dan Terdakwa mengetahui usia Saksi Korban saat itu masih 15 (lima belas), sehingga unsur ini telah terpenuhi; Menimbang bahwa oleh karena seluruh unsur pasal 81 ayat (2) UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak telah terpenuhi secara hukum dan Majelis Hakim berkeyakinan atas kesalahan Terdakwa, maka Terdakwa harus dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan dalam dakwaan Alternatif Kesatu Primair; Menimbang
bahwa
oleh
karena
selama
pemeriksaan
perkara
berlangsung tidak ditemukan adanya alasan pembenar maupun pemaaf pada diri maupun perbuatan Terdakwa sehingga sudah sepatutnya Terdakwa dijatuhi pidana yang setimpal atas perbuatannya; Menimbang bahwa didalam pasal 81 ayat (2) UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa selain pidana penjara juga disertai dengan denda, oleh karena itu Terdakwa sudah sepatutnya membayar denda tersebut dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayarkan maka diganti dengan pidana kurungan yang akan ditentukan dalam amar putusan; Menimbang bahwa terhadap pembelaan yang disampaikan oleh Terdakwa secara lisan yang pada pokoknya mohon keringanan hukuman, Majelis Hakim telah mempertimbangkannya dalam menjatuhkan putusan dan yang adil menurut Majelis Hakim adalah sebagaimana yang tertera dalam amar putusan; Menimbang bahwa selama pemeriksaan perkara ini Terdakwa telah ditahan berdasarkan surat perintah/penetapan penahanan yang sah, maka sudah sepatutnya penahanan tersebut dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
18
Menimbang bahwa oleh karena penjatuhan pidana oleh Majelis Hakim lebih lama dari masa penahanan Terdakwa dan tidak ada alasan untuk mengeluarkan Terdakwa dari tahanan, maka Terdakwa harus dinyatakan tetap berada dalam tahanan; Menimbang bahwa oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah dan dihukum maka Terdakwa dibebankan membayar biaya perkara yang besarnya akan ditentukan dalam amar putusan; Menimbang bahwa sebelum menjatuhkan putusan maka terlebih dahulu Majelis Hakim akan mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan hal-hal yang meringankan sebagai berikut : Hal-hal yang memberatkan : -
Perbuatan Terdakwa telah merusak masa depan Saksi Korban;
-
Perbuatan Terdakwa dilakukan tanpa ada ikatan perkawinan;
Hal-hal yang meringankan : -
Terdakwa bersikap sopan selama persidangan;
-
Terdakwa mengakui perbuatannya dan menyesal;
-
Terdakwa masih berusia muda dan masih dapat diharapkan untuk memperbaiki diri; Mengingat pasal 81 ayat (2) UU No. 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak dan ketentuan pasal-pasal dari Undang-Undang No.8 Tahun 1981 tentang KUHAP; MENGADILI 1. Menyatakan Terdakwa BAMBANG alias IRFAN telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Dengan sengaja Membujuk anak melakukan persetubuhan”; 2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada Terdakwa BAMBANG alias IRFAN dengan pidana penjara selama 5 (lima) Tahun dan denda Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila Terdakwa tidak membayar denda tersebut maka akan diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan; 3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 4. Menetapkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan; 5. Menetapkan
Terdakwa
untuk
Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah);
membayar
biaya
perkara
sebesar
19
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Unaaha pada hari kamis tanggal 21 Maret 2013 oleh kami BASRIN, SH,- selaku Hakim Ketua Majelis, MUSAFIR, SH,- dan AGUS SOETRISNO, SH,- masing-masing selaku Hakim-Hakim anggota, putusan mana telah diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari Senin tanggal 1 April 2013 oleh hakim-hakim tersebut dengan dibantu oleh HASRIM, SH,- sebagai Panitera Pengganti dan dihadiri RATRIEKA YULIANA, SH,-selaku Jaksa Penuntut Umum serta dihadapan Terdakwa tanpa didampingi oleh Penasihat Hukumnya;
Hakim-Hakim Anggota,
Hakim Ketua,
TTD
TTD
MUSAFIR, SH,-
BASRIN, SH,-
TTD AGUS SOETRISNO, SH,-
Panitera Pengganti,
TTD HASRIM, SH,-