P U T U S A N Nomor : 260 /Pid.B/2014/PN.BJ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Binjai, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana khusus, pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut, dalam perkara Terdakwa :
Nama lengkap
: DARMA SEMBIRING
Tempat Lahir
: Sanggapura
Umur / tanggal lahir
: 33 Tahun/25 Desember 1980
Jenis kelamin
:
Kebangsaan
: Indonesia
Laki-laki
Agama
: Kristen Katolik
Pekerjaan
: Petani
Pendidikan
: SD (Sampai dengan kelas V)
Tempat Tinggal
: Dusun Lau Serdi Desa Belintang Kec.Sei Bingei Kabupaten
Langkat
Terdakwa berada dalam tahanan di Rumah Tahanan Negara: 1.Penyidik sejak tanggal 01 Juni S/D tanggal 20 Juni 2014;--------------------2.Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 21 Juni 2014 S/D tanggal 30 Juli 2014;------------------------------------------------------------------------------------3.Penuntut Umum sejak tanggal 16 Juli 2014 S/D tanggal 04 Agustus 2014;4.Perpanjangan Majelis Hakim sejak tanggal 21 Juli S/D tanggal 19 Agustus 2014;-------------------------------------------------------------------------------------------5.Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Binjai sejak tanggal 20 Agustus 2014 S/D tanggal 18 Oktober 2014;-------------------------------------Terdakwa mengahadap sendiri di persidangan;
1
Pengadilan Negeri tersebut ; -Telah membaca keseluruhan berkas perkara No. 260/Pid.B/2014/ PN.JKT.BJ atas nama Terdakwa DARMA SEMBIRING beserta lampiran-lampirannya ; -Telah mempelajari dakwaan Penuntut Umum atas diri Terdakwa; -Telah
mendengar
keterangan
saksi-saksi,
keterangan
Terdakwa
di
persidangan serta memperhatikan barang bukti yang dihadirkan di persidangan ini; -Telah mendengar Tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum atas diri Terdakwa dipersidangan tertanggal 25 Agustus 2014 yang pada pokoknya menuntut agar; 1.
Menyatakan Terdakwa DARMA SEMBIRING telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “penggunaan senjata tajam” sebagaimana diatur dan diancam pidana menurut ketentuan Pasal 2 ayat (1) UU No.12/Drt/1951;
2.
Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa DARMA SEMBIRING selama 8(delapan) bulan penjara dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan dengan perintah Terdakwa tetap ditahan;
3.
Menetapkan barang bukti:1(satu) bilah pisau berujung lancip bergagang kayu berwarna kuning dan panjangnya lebih kurang 30(tiga puluh) cm dirampas untuk dimusnahkan;
4.
Menetapkan supaya Terdakwa dibebani biaya perkara sebesar Rp.1.000,-(seribu rupiah);
-Telah memperhatikan Pembelaan dari Terdakwa yang disampaikan secara lisan di persidangan yang pada pokoknya menyatakan bersalah dan menyesali perbuatannya dan mohon agar dijatuhi putusan yang seringan-ringannya; -Telah mendengar tanggapan Jaksa Penuntut Umum atas pembelaan Terdakwa di persidangan yang pada pokoknya menyatakan tetap pada tuntutannya semula yaitu agar Terdakwa dijatuhi hukuman sebagaimana dalam tuntutan; -Telah memperhatikan segala sesuatu yang terjadi di persidangan dengan seksama ;
Menimbang, bahwa Terdakwa oleh Penuntut Umum, telah didakwa dengan dakwaan sebagai berikut :
2
a. Dakwaan :
--------“Bahwa terdakwa DARMA SEMBIRING, pada hari Sabtu tanggal 31 Mei 2014 sekira pukul 23.00 wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain di bulan Mei tahun 2014. Bertempat di Dusun Sanggapura Desa Belintang Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat atau setidaktidaknya pada tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Langkat berdasarkan pasal 84 ayat (2) KUHAP Pengadilan Negeri Binjai berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini karena sebagian besar saksi bertempat tinggal dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Binjai, dengan tanpa hak memasukkan ke Indonesia, membuat, menerima, mencoba memperolehnya, meyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan atau mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata pemukul, senjata penikam, atau senjata penusuk, perbuatan tersebut terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut:”----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Bahwa pada hari sabtu tanggal 31 mei 2014 sekira pukul 23.00 wib saksi RP Simanjorang dan saksi BRIPKA Suwandi dan saksi BRIPTU Z.E Marwoto mendapat informasi dari masyarakat yang layak dipercaya bahwasanya di dusun sanggapura desa belintang marak perjudian,kemudian saksi berangkat bersama kedua rekan saksi menuju tempat yang dimaksud,sampai di tempat yag dimaksud disebuah warung para saksi melihat sekelompok orang yaitu sebanyak 7 (tujuh) orang sedang bermain judi,ketika dilakukan penangkapan dari ke tujuh orang tersebut hanya 1 (satu) orang yang berhasil ditangkap,yaitu Afdul rahmat ginting als ogah,yang lainnya berhasil melarikan diri,dan ketika itu terdakwa berada diwarung tersebut,dan ketika para saksi melakukan penggeledahan badan terhadap diri terdakwa,ditemukan dibagian pinggang sebelah kiri terdakwa senjata tajam yaitu sebilah pisau berujung runcing bergagangkan kayu berwarna kuning panjangnya lebih kurang 30 cm (tiga puluh centimeter),bahwa senjata tajam yaitu berupa sebilah pisau berujung runcing tersebut tidak ada hubungannya dengan pekerjaan terdakwa dan dapat membahayakan jiwa dan keselamatan orang lain,dan senjata tajam tersebut dapat mengakibatkan orang lain cidera ataupun meninggal dunia,maka para saksi membawa terdakwabeserta barang bukti ke polsek sei bingai guna proses hukum selanjutnya.
--- “Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang Darurat No. 12 tahun 1951”------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa atas dakwaan Jaksa Penuntut Umum tersebut, Terdakwa menyatakan mengerti dan tidak mengajukan keberatan atas dakwaan yang diajukan kepadanya;
Menimbang, bahwa guna membuktikan dakwaannya, dipersidangan Jaksa Penuntut Umum telah menghadirkan saksi-saksi yang telah didengar dibawah sumpah masing-masing bernama R.P. Simanjorang dan Suwandi yang pada pokoknya memberi keterangan sebagai berikut: -
Bahwa pada hari Sabtu tanggal 31 Mei 2014, saksi-saksi yang merupakan anggota Kepolisian Polres Binjai ada mendapat informasi tentang adanya permainan judi di kedai Yakin Ginting di Dusun Sanggapura, Desa Belintang Kec.Sei Bingei Kabupaten Langkat; 3
-
Bahwa sekitar pukul 24.00 WIB saksi-saksi menuju kelokasi yang dilaporkan namun pada waktu itu kedatngan saksi-saksi diketahui oleh orang yang bermain judi diwarung dan mereka melarikan diri;
-
Bahwa pada saat itu Terdakwa berada didekat warung tersebut yang tidak melarikan diri dan ketika dilakukan penggeledahan pada punggung Terdakwa ada terselip sebuah pisau panjang dengan gagang kayu sepanjang lebih kurang 30 cm yang diakui Terdakwa sebagai miliknya;
-
Bahwa menurut pengakuan Terdakwa pisau tersebut dibawanya karena hendak mencari kodok;
Menimbang,
bahwa
atas
keterangan
saksi-saksi
tersebut,
Terdakwa
membenarkannya;
Menimbang, bahwa dipersidangan juga telah diperlihatkan kepada saksi-saksi dan Terdakwa barang bukti yang telah disita secara sah dalam perkara ini berupa 1(satu) bilah pisau berujung lancip bergagang kayu warna kuning dan panjangnya lebih kurang 30 cm (tiga puluh centi meter) yang diakui oleh saksi dan Terdakwa sebagai senjata tajam yang dibawa oleh Terdakwa ketika dilakukan penggeledahan oleh saksi R.P Simanjorang dan saksi Suwandi;
Menimbang, bahwa di persidangan Terdakwa telah memberi keterangannya di persidangan sebagai berikut: -
Bahwa pada hari Sabtu tanggal 31 Mei 2014 sekitar pukul 23.00 WIB, Terdakwa berangkat dari rumahnya hendak mencari kodok dengan mengedarai sepeda motornya;
-
Bahwa sekitar pukul 24.00 WIB, Terdakwa singgah di warung Yakin Ginting untuk membeli rokok dan pada saat itu Terdakwa bertemu dengan
saksi-saksi
yang
melakukan
penggeledahan
terhadap
Terdakwa dan saksi-saksi menemukan sebilah pisau panjang yang Terdakwa simpan dipunggung Terdakwa; -
Bahwa Terdakawa sudah terbiasa membawa pisau panjang tersebut untuk berbagai keperluan dan terutama untuk berjaga-jaga atau membela diri; 4
-
Bahwa pisau tersebut dibeli Terdakwa di pajak Pancurbatu dan bukan digunakan untuk melakukan pekerjaan sebagai petani;
-
Bahwa Terdakwa mengetahui ada larangan membawa senjata tajam;
Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa dengan dakwaan tunggal melanggar Pasal 2 ayat (1) UU No.12/Drt/1951 LN.1951 No.78 Tentang Senjata Api dan Bahan Peledak;
Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa dengan dakwaan tunggal melanggar Pasal 2 ayat (1) UU Darurat No.12 Tahun 1951 yang mengandung unsurunsur sebagai berikut: 1.
Barang Siapa
2.
Tanpa hak membawa senjata tajam
Ad. 1. Unsur Barang Siapa:
Menimbang, bahwa unsur barang siapa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) UU Darurat No.12 Tahun 1951 adalah mengacu pada teori pertanggungjawaban pidana yang hanya dapat dibebankan kepada subjek hukum orang atau badan hukum yang menyandang hak dan kewajiban serta secara juridis dapat dimintakan pertanggungjawabannya atas suatu perbuatan yang dituduhkan kepadanya. Dalam hal ini, baik semasa penyidikan maupun setelah diajukan ke persidangan ini, Terdakwa DARMA SEMBIRING telah mengakui kebenaran identitas dirinya sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Penyidikan maupun dalam surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum;
Menimbang, bahwa namun pengakuan Terdakwa akan kebenaran identitas dirinya tersebut tidak dengan serta merta mengakibatkan unsur ‘barang siapa’ telah terpenuhi. Karena sesungguhnya pengertian tentang ‘barang siapa’ dalam suatu rumusan pasal pidana adalah orang atau pelaku yang perbuatannya telah memenuhi semua unsur materil yang didakwakan padanya. Oleh karena itu, Majelis Hakim tidak sependapat dengan Tuntutan Penuntut Umum yang langsung berpendapat bahwa unsur ‘barang siapa’ telah terpenuhi tanpa terlebih dahulu membahas
unsur-unsur
esensial
yang 5
mengatur
perbuatan
materiil
yang
didakwakan kepada Terdakwa-Terdakwa. Dengan demikian,
walaupun unsur
‘barang siapa’ terletak di bagian awal dari rumusan tindak pidana yang didakwakan, pembahasan tentang terpenuhi tidaknya unsur ‘barang siapa’ ini akan dipertimbangkan lebih lanjut dalam bagian akhir putusan ini nantinya setelah keseluruhan unsur-unsur yang mengatur perbuatan materiil terhadap TerdakwaTerdakwa tersebut dipertimbangkan (Perhatikan putusan Mahkamah Agung RI. No.951 K/Pid/1952 tanggal 10 Agustus 1983);
Ad.2 Tanpa Hak Membawa Senjata Tajam: Menimbang, bahwa UU Darurat Republik Indonesia No.12 Tahun 1951 Tentang “Mengubah Ordonantie Tietijdelijke Bijzondere Strafbepalingen (Stb.1948 No.17) Dan UU Republik Indonesia No.8 Tahun 1948 mengatur tentang pemilikan dari senjata api, bahan eledak dan senjata tajam. Dalam Pasal 2 ayat (1) UU Darurat No.12 Tahun 1951 telah diatur ketentuan untuk membawa senjata tajam/penusuk sebagai berikut: “Barang siapa yang tanpa hak memasukkan ke Indonesia, membuat, menerima, mencoba memperolehnya, menyerahkannya, atau mencoba menyerahkan,
menguasai,
membawa,
mempunyai
persediaan,
atau
mempunyai dalam miliknya, menyimpan, mengangkut, menyembumyikan, mempergunakan, atau mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata pemukul, senjata penikam atau senjata penusuk (slag steek of stoot wapen) dihukum dengan hukuman penjara selama 10(sepuluh) tahun.”
Menimbang, bahwa yang dimaksud sebagai senjata tajam atau penusuk dalam konteks UU Darurat No.12 Tahun 1951 telah diatur dalam Pasal 2 ayat (2) sebagai berikut: “Dalam pengertian senjata pemukul, senjata penikam atau senjata penusuk dalam pasal ini tidak termasuk barang-barang yang nyata-nyata dimaksudkan untuk dipergunakan guna pertanian, atau untuk pekerjaan-pekerjaan rumah tangga, atau untuk kepentingan melakukan dengan sah pekerjaan-pekerjaan atau yang nyata-nyata mempunyai tujuan sebagai barang pusaka atau barang kuno atau barang ajib (merkwaardigheid).”
6
Menimbang, bahwa dengan demikian, pengertian dari senjata tajam atau senjata penusuk yang dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) UU Darurat No.12 Tahun 1951 tersebut diats pada pokoknya mengacu pada pengertian senjata tajam pada umumnya (ordinary meaning) yang dapat berupa pisau dapur, parang, pisau belati, keris, badik dan lain sebagainya. Dalam perkara ini, Jaksa Penuntut Umum telah menghadirkan senjata tajam dimaksud berupa 1(satu) 1(satu) bilah pisau berujung lancip bergagang kayu warna kuning dan panjangnya lebih kurang 30 cm (tiga puluh centi meter) yang diakui Terdakwa sebagai miliknya yang dibawanya dan disimpan Terdakwa dipunggungnya. Dengan demikian unsur membawa senjata tajam dalam perbuatan Terdakwa telah terpenuhi;
Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan apakah perbuatan dari Terdakwa yang membawa senjata tajam jenis penusuk tersebut dapat dihukum karena perbuatan tersebut dilakukan secara tanpa hak; Menimbang, bahwa unsur tanpa hak sebagaimana dimaksud dalam 2 ayat (1) UU Darurat No.12 Tahun 1951 adalah bermakna suatu perbuatan yang mengandung kesalahan dan dapat dihukum dikarenakan tujuan dari dibawanya senjata tajam/penusuk tersebut dilakukan secara tanpa hak (zonder eigen recht) atau bertentangan dengan kegunaan atau fungsi dari senjata tajam/penusuk itu sendiri. Dalam Pasal 2 ayat (2) UU Darurat No.12 Tahun 1951 yaitu telah disebutkan bahwa tujuan dari dibawanya senjata tajam tersebut agar dikecualikan dari ketentuan Pasal 2 ayat (1) UU Darurat No.12 Tahun 1951 sebagai suatu perbuatan yang melawan hukum atau secara tanpa hak adalah jika senjata tersebut dibawa guna keperluan sebagai berikut: -Yang dipergunakan guna kegiatan pertanian -Untuk pekerjaan rumah tangga -Untuk kepentingan pekerjaan yang sah -Senjata tajam/penusuk yang nyata-nyata mempunyai tujuan sebagai barang pusaka, atau barang kuno (merkwaardigheid).
Menimbang, bahwa dari fakta di persidangan didapati bahwa ketika pihak saksi-saksi dari Kepolisian Resot Binjai melakukan penggeledahan pada Terdakwa yang sedang berada di sekitar lokasi warung Yakin Ginting di Dusun Saggapura, Desa Belintang Kec.Sei Bingei Kabupaten Langkat telah ditemui 1(satu) bilah1 pisau 7
berujung lancip bergagang kayu warna kuning dan panjangnya lebih kurang 30 cm (tiga puluh centi meter) yang disembunyikan Terdakwa dipunggung Terdakwa. Pisau tersebut dibawa Terdakwa dengan alasan berjaga-jaga kalau mendapatkan serangan atau untuk keperluan ‘menjaga diri’ ketika Terdakwa mencari kodok pada malam tersebut. Alibi Terdakwa tersebut dinilai oleh Majelis Hakim tidak didukung oleh fakta lainnya bahwa keamanan diri Terdakwa sedang terancam sehingga Terdakwa perlu melindungi dirinya dengan membawa senjata tajam tersebut. Disamping itu, dari fakta di persidangan juga didapati bahwa Terdakwa mengaku sebagai petani, namun Terdakwa mengakui pisau tersebut yang dibelinya di pajak Pancurbatu dimaksudkan untuk menjaga diri atau untuk merentas tanaman-tanaman ketika menangkap kodok. Dengan demikian, pisau tersebut dimiliki Terdakwa bukan semata-mata berkaitan dengan kegunaannya dengan pekerjaan Terdakwa sebagai petani, akan tetapi lebih ditujukan Terdakwa sebagai alat untuk menjaga dirinya. Demikian pula, tidak terbukti pisau tersebut masuk dalam katagori barang pusaka. Dengan kata lain, perbuatan Terdakwa membawa pisau tersebut pada hari Sabtu tanggal 31 Mei 2014 pada malam hari yaitu sekitar pukul 24.00 WIB ketika Terdakwa ditangkap oleh saksi-saksi adalah tidak jelas tujuan dan kegunaannya;
Menimbang, bahwa pada hakekatnya UU darurat No.12 Tahun 1951 dibuat dengan tujuan untuk mengatur peredaran senjata tajam/penusuk atau senjata peledak
untuk
menjaga
stabilitas
keamanan,
dimana
peredaran
senjata
penikam/penusuk atau peledak tersebut harus dilengkapi dengan suatu dokumen atau suatu keadaan yang relevan dengan kegunaan senjata tajam/penusuk tersebut. Dengan demikian, adanya fakta-fakta bahwa Terdakwa membawa pisau yang tergolong sebagai senjata penusuk/penikam tersebut pada tengah malam ke sebuah warung yang pada saat itu dilaporkan kepada pihak kepolisian tengah berlangsung permainan judi dinilai dilakukan dengan tujuan dan alasan yang tidak jelas. Oleh karena, Majelis Hakim sependapat dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi ketentuan Pasal 2 ayat (2) UU Darurat No.12 Tahun 1951. Oleh karena itu, unsur membawa senjata tajam secara tanpa izin atau tanpa hak telah terpenuhi dalam perbuatan Terdakwa;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka unsur dakwaan melanggar Pasal 2 ayat (1) UU Darurat No.12 Tahun 1951 8
sebagaimana yang telah didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum kepada Terdakwa telah terpenuhi secara sah dan meyakinkan. Oleh karena itu, unsur formil tentang ‘barang siapa’ menurut Majelis Hakim telah terbukti dengan terpenuhinya unsur materil dari dakwaan tersebut;
Menimbang, bahwa oleh karena di persidangan tidak ditemui suatu fakta bahwa ada hal-hal yang mengecualikan Terdakwa selaku subjek hukum dari tuntutan hukum, dan lagi pula Pasal 3 UU Darurat No.12 Tahun 1951 telah menggolongkan perbuatan membawa senjata tajam/penusuk sebagai suatu ‘kejahatan’ maka Terdakwa haruslah dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana ‘Membawa Senjata Tajam Tanpa Izin’ sebagaimana didakwakan dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum melanggar Pasal 2 ayat (1) UU Darurat No.12 Tahun 1951 dan harus dijatuhi pidana sebagaimana ditentukan oleh undang-undang yang berlaku untuk itu;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa telah menjalani tahanan sementara, maka pidana penjara yang akan dijatuhkan kepadanya akan dikurangkan sepenuhnya dengan lamanya tahanan sementara yang telah dijalani oleh Terdakwa tersebut;
Menimbang, bahwa oleh karena tidak ditemukan alasan-alasan juridis untuk mengeluarkan Terdakwa dari tahan, maka penahanan atas diri Terdakwa-Terdakwa haruslah tetap dipertahankan;
Menimbang, bahwa tentang barang bukti berupa 1(satu) bilah pisau berujung lancip bergagang kayu warna kuning dan panjangnya lebih kurang 30 cm (tiga puluh centi meter) yang telah disita secara sah dalam perkara ini sesuai dengan ketentuan Pasal 5 ayat (1) dan (2) UU Darurat No.12 Tahun 1951, haruslah dinyatakan dirampas untuk dirusak/dimusnahkan atau dirusak;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa harus dihukum maka juga harus dihukum untuk membayar ongkos perkara;
9
Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan putusan akan dipertimbangkan hal-hal yang meringankan dan yang memberatkan Terdakwa sebagai berikut;
Hal-Hal Yang Meringankan: -Terdakwa bersikap sopan selama dipersidangan;
Hal-Hal Yang Memberatkan: -Perbuatan Terdakwa membawa senjata tanpa hak berpotensi menimbulkan tindak pidana lainnya yang membahayakan keselamatan orang lain; -Perbuatan Terdakwa tidak sejalan dengan program pemerintah yang saat ini tengah giat-giatnya memberantas segala bentuk penyalahgunaan senjata tajam/penusuk dan memberantas premanisme; -Terdakwa pernah dihukum karena melakukan perbuatan yang sama;
Mengingat akan ketentuan Pasal 2 ayat (1) jo ayat (2) UU Darurat No.12 Tahun 1952 Tentang Mengubah Ordonantie Tijsdelijke Bijzondere Strafttbepalingen (Stb.1948 No.17) Dan UU Republik Indonesia No.8 Tahun 1948, serta ketentuan hukum lainnya lain yang berhubungan dengan perkara ini;
M E N G A D I L I
1.
Menyatakan Terdakwa DARMA SEMBIRING telah terbukti secara sah
dan
meyakinkan
bersalah
melakukan
tindak
pidana
“MEMBAWA SENJATA TAJAM TANPA IZIN”; 2.
Menghukum Terdakwa tersebut dengan pidana penjara selama 5(lima) bulan;
3.
Menyatakan bahwa pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa tersebut akan dikurangkan sepenuhnya dengan lamanya tahanan sementara yang telah dijalani olehnya;
4.
Memerintahkan Terdakwa tetap ditahan;
5.
Menyatakan barang bukti berupa1(satu) bilah pisau berujung lancip bergagang kayu warna kuning dan panjangnya lebih kurang 30 cm (tiga puluh centi meter), dirampas untuk dirusak;
10
6.
Menghukum Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.2.000,-(dua ribu rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim pada hari SENIN, 25 Agustus 2014, dengan Elyta Ras Ginting, SH, LL.M selaku Ketua Majelis beserta Dwiana Kusumastanti, SH, MH dan Nurnaningsih Amriani, SH, MH masing-masing sebagai Hakim Anggota Majelis, putusan mana diucapkan dipersidangan yang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri oleh Hakim Anggota Majelis tersebut diatas dan oleh Zulkifli, SH sebagai Panitera Pengganti, serta dihadiri pula oleh Jaksa Penuntut Umum Nova Suryanita Sebayang, SH dan oleh Terdakwa.
1.Hakim Anggota I
Hakim Ketua Majelis
DWIANA KUSUMASTANTI,SH.MH
ELYTA RAS GINTING,SH.LLM
2, HAKIM ANGGOTA II.
NURNANINGSIH AMRIANI,SH.MH
PANITERA PENGGANTI
Z U L K I F L I,SH
11
12