UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS KEDOKTETRAN GIGI
LABORATORIUM ORAL MEDICINE No. Dokumen : IK/ 3.3/LOM3.1 INSTRUKSI KERJA Halaman : 1 dari 6 OPERASIONAL ALAT TENSIMETER RAKSA
Tgl. Terbit Revisi
: 14 Juli 2016 :0
PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN ALAT TENSIMETER RAKSA (Sphigmomanometer Raksa) 1. Ruang Lingkup Petunjuk ini digunakan untuk mengoperasikan Tensimeter Raksa RIESTER (Mercurial Sphygmomanometers and Cuffs). 2. Tujuan Tujuan petunjuk ini sebagai pedoman dalam menggunakan alat Tensimeter Raksa RIESTER (Mercurial Sphygmomanometers and Cuffs) dengan benar. 3. Petunjuk Operasional a. Persiapan alat 1) Stetoskop. 2) Tensimeter lengkap. 3) Buku catatan. 4) Alat tulis. b. Penatalaksanaan 1) Persiapan pasien. Instruksikan pasien untuk beristirahat 5 – 10 menit atau minimal 30 menit setelah makan dan/atau aktivitas fisik.
Gbr. 1
Pengesahan Nama
Dibuat oleh Anjar Arumsari
Diperiksa oleh Dr. drg. Dewi Agustina, MDSc., MDSc.
Disahkan oleh Dr. drg. Dewi Agustina, MDSc., MDSc.
14 Juli 2016
14 Juli 2016
14 Juli 2016
Tanda Tangan
Tanggal
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS KEDOKTETRAN GIGI
LABORATORIUM ORAL MEDICINE No. Dokumen : IK/ 3.3/LOM3.1 INSTRUKSI KERJA Halaman : 2 dari 6 OPERASIONAL ALAT TENSIMETER RAKSA
Tgl. Terbit Revisi
: 14 Juli 2016 :0
2) Tentukan ukuran manset dan kosongkan udara dalam manset. 3) Posisi bagian yang diukur terletak setinggi jantung dan telapak tangan terlentang. 4) Pasangkan manset. Lengan baju dibuka atau digulung. Pasangkan manset langsung pada bagian yang diukur. Manset tensimeter dipasang pada lengan atas dengan pipa karetnya berada di sisi luar tangan. Posisikan manset 2,5cm di atas fossa antecubital (2 ruas jari dari siku bagian dalam). Posisikan juga tanda pada manset supaya sejajar A. Brachialis.
Posisi Stetoskop
Posisi Manset
Gbr. 2
Gbr. 3
Pengesahan Nama
Dibuat oleh Anjar Arumsari
Diperiksa oleh Dr. drg. Dewi Agustina, MDSc., MDSc.
Disahkan oleh Dr. drg. Dewi Agustina, MDSc., MDSc.
14 Juli 2016
14 Juli 2016
14 Juli 2016
Tanda Tangan
Tanggal
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS KEDOKTETRAN GIGI
LABORATORIUM ORAL MEDICINE No. Dokumen : IK/ 3.3/LOM3.1 INSTRUKSI KERJA Halaman : 3 dari 6 OPERASIONAL ALAT TENSIMETER RAKSA
Tgl. Terbit Revisi
: 14 Juli 2016 :0
5) Raba denyut nadi pada A. Brachialis lalu letakkan diafragma stetoskop pada daerah tersebut. 6) Sekrup pompa diputar untuk menyimpan tekanan, pengunci air raksa dibuka. 7) Estimasi tekanan sitolik. Lakukan palpasi pada A. Radialis. Pompakan balon hingga bunyi detak nadi hilang, hal ini disebut sebagai tekanan palpatoir yang menjadi acuan seberapa tinggi tekanan harus diberikan. Lalu kempiskan tekanan dalam manset dengan memutar sekrup pompa. 8) Kemudian kencangkan lagi sekrup pompa. Pompakan balon 20-30 mmHg di atas tekanan palpatoir pasien. 9) Sekrup pompa dibuka perlahan-lahan sambil memperhatikan turunnya air raksa, turunkan pelan-pelan dengan kecepatan 2-3 mmHg/detik. Perhatikan bunyi denyutan pertama yang terdengar, adalah tekanan sistolik. Ketika bunyi denyutan menghilang, disebut sebagai tekanan diastolik.
Gbr. 4
10) Pengulangan dilakukan dimulai dari 0 mmHg dan minimal 2 menit setelah pengukuran sebelumnya. Pengesahan Nama
Dibuat oleh Anjar Arumsari
Diperiksa oleh Dr. drg. Dewi Agustina, MDSc., MDSc.
Disahkan oleh Dr. drg. Dewi Agustina, MDSc., MDSc.
14 Juli 2016
14 Juli 2016
14 Juli 2016
Tanda Tangan
Tanggal
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS KEDOKTETRAN GIGI
LABORATORIUM ORAL MEDICINE No. Dokumen : IK/ 3.3/LOM3.1 INSTRUKSI KERJA Halaman : 4 dari 6 OPERASIONAL ALAT TENSIMETER RAKSA
Tgl. Terbit Revisi
: 14 Juli 2016 :0
11) Pencatatan hasil.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan : Beberapa hal yang perlu diketahui berkaitan dengan pengukuran tekanan darah, yaitu bahwa hasil pengukuran tekanan darah bisa “tidak benar”. Hasil ini dapat diakibatkan karena minum kopi atau minuman beralkohol akan meningkatkan tekanan darah dari nilai sebenarnya. Demikian juga merokok, rasa cemas (tegang), terkejut, dan stress. Ingin kencing, karena kandung kemih penuh, juga dapat meningkatkan tekanan darah. Oleh karena itu, sebelum melakukan pengukuran tekanan darah, sebaiknya: 1) Buang air kecil terlebih dahulu (kosongkan kandung kemih). 2) Hindari kegiatan fisik (olahraga, makan), tidak minum kopi atau minuman beralkohol, dan tidak merokok minimal 30 menit sebelumnya. 3) Sebaiknya tenangkan pikiran dan perasaan, misalnya dengan duduk santai selama lebih kurang 5-15 menit. Duduklah dengan menapakkan kaki di lantai atau di injakan kaki dan sandarkan punggung. Injakan kaki dan sandaran punggung akan membantu untuk rileks dan memberikan hasil pengukuran tekanan darah yang lebih akurat. Agar pengukuran tekanan darah yang dilakukan hasilnya valid, maka harus diperhatikan validitas alat pengukuran tekanan darah, terutama alat pengukur tekanan darah di Rumah (ATDR). 4. Spesifikasi Spesifikasi Tensimeter Raksa dan Stetoskop RIESTER (Gambar 5). a. Casing terbuat dari bahan alumunium yang ringan. b. Skala pengukuran sampai dengan 300 mmHg. c. Awet. Sehingga dapat digunakan bertahun-tahun. Pengesahan Nama
Dibuat oleh Anjar Arumsari
Diperiksa oleh Dr. drg. Dewi Agustina, MDSc., MDSc.
Disahkan oleh Dr. drg. Dewi Agustina, MDSc., MDSc.
14 Juli 2016
14 Juli 2016
14 Juli 2016
Tanda Tangan
Tanggal
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS KEDOKTETRAN GIGI
LABORATORIUM ORAL MEDICINE No. Dokumen : IK/ 3.3/LOM3.1 INSTRUKSI KERJA Halaman : 5 dari 6 OPERASIONAL ALAT TENSIMETER RAKSA
Tgl. Terbit Revisi
: 14 Juli 2016 :0
d. Sphigmomanometer bisa dilipat, berwarna perak, terbuat dari bahan yang kuat, terdapat air raksa dalam alat ukur tensi darah. e. Kinerja stetoskop akustik jauh lebih baik, binaural yang lembut disesuaikan dengan telinga, diafragma dan cincin tidak dingin, suara detak yg dihasilkan sangat baik.
3
3
Gambar 5. Tensimeter Raksa (sphigmomanometer raksa) dan Stetoskop RIESTER.
Pengesahan Nama
Dibuat oleh Anjar Arumsari
Diperiksa oleh Dr. drg. Dewi Agustina, MDSc., MDSc.
Disahkan oleh Dr. drg. Dewi Agustina, MDSc., MDSc.
14 Juli 2016
14 Juli 2016
14 Juli 2016
Tanda Tangan
Tanggal
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS KEDOKTETRAN GIGI
LABORATORIUM ORAL MEDICINE No. Dokumen : IK/ 3.3/LOM3.1 INSTRUKSI KERJA Halaman : 6 dari 6 OPERASIONAL ALAT TENSIMETER RAKSA
Tgl. Terbit Revisi
: 14 Juli 2016 :0
5. Acuan Manual Tensimeter Raksa RIESTER (Mercurial Sphygmomanometers and Cuffs).
Pengesahan Nama
Dibuat oleh Anjar Arumsari
Diperiksa oleh Dr. drg. Dewi Agustina, MDSc., MDSc.
Disahkan oleh Dr. drg. Dewi Agustina, MDSc., MDSc.
14 Juli 2016
14 Juli 2016
14 Juli 2016
Tanda Tangan
Tanggal