Peneh/lon don rengembangon Aphkasl Is%p don Rodiasi. 1999
STUDI PENGARUB SUMBANGAN
N PANGKASAN POHON TERHADAP
PERTUMBUHANTANAMANJAGUNGPADATANAHLATOSOL Sri Harti Syaukat,Haryanto, Johanis Wemay, datI Syamsul Rizal Pusat Aplikasi lsotop dan Radiasi, BA TAN
ABSTRAK STUDI PENGARUH SUMBANGAN N PANGKASAN POHON TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG PADA TANAH LATOSOL Telah dilakukan percobaanpot dirumai1 kaca untuk menda~tkan infonnasi swnbanganN pangkasanpupuk hijau Leucaenaleucocephala(Iamtoro)dan pangk8Sa11 Eucalypthu.,alba (kayu putih) sertapupukurea).Rancanganyangdigunakanadalahrancanganacak lengkap(RAL) dengan4 ulangaI1.Sepuluhperlakuanyang dicobakanyaitu: I. HI (100 % Leucaenaleucocephala),2. H2 (SO% Leucaenaleucocephala),3.H3 (50 % Leucaenaleucocephala + 50 % Eucalypthusalba),4. BI (100 % Eucalypthus alba) 5. B2 (50 % Eucalypthusalba),6. B3 (50 % Eucalypthusalba + 50 % ~), 7. MI (100 % urea),8. M2 (50 % urea),9. M3 (50 % Leucaena+ 50 % urea),dan 10. Tanpa pupuk(Kontrol). Amonwn Sulfat yang bertandaI~ denganatom exces 10.27% diaplikasikanpadasernuapot digunakanuntuk mengnitungSU1nbangan N berasaldari pupuk. Hasil yang diperolehadalahpemberianpupuk hijau 100% Leucaenaleucocephalasetaradengantakaran160 kg N/ha menyebabkanbobot kering batang,akar dan tanan1anjagung yang lebih baik dari pada perlakuan setengalu1ya atau dengaI1dicaInpurdel1ganpupuk buatan.Pemberianpupuk buatandicarnpurdenganpupuk hijau Leucaenaleucocephalamenghasilkankadar N-total yang lebih baik dari pada perlakuanyang lain. Pemupukan berpengaruhjuga kepadakadar N-bdp (N-berasaldari pupuk)dan kadar N-bds (N-berasaldari tanah)padajagung, yang menyatakanbahwawnurnnyatal1amanda~t memanfaatkan N berasaldari pupuk hijau dan urea.Hal lain Y811g perlu dikemukakanbahwa pengaruhurea dengantakaran 50 % ditambah 50 % Leucaena leucocephaladapat meningkatkannilai A-tanah (AN-tanah)lebih tinggi dua kali li~t hila dibandingkandengankontrol.
ABSTRACT STUDY ON mE EFFECT OF N CONTRmUnON DERIVED FROM PRUNING ON mE GROWm OF CORN IN LATOSOL. A pot experiment has been conducted at PAIR, BATAN Pasar Jurn'at to obtain infonnation of N contribution derived from pruning of Leucaena /eucocepilOla 811dE~thll.s-Qlba compared to urea on the growth of corn. The experiment was designed as a Completely Randomized Design (CRD) \vith 4 replications Jor each treatment. The treatments were; I. HI ( 1000/0Leucaena /eucocephala), 2. H2. 50 %), 3. ill ( 50 % Leucaena leucocephala + 50 % Eucaiypdlus alba), 4. Bl (100 % Euca/ypthus alba), 5. B2 (50 % Eucalypthus alba), 6. B3. (50 % Eucaiypthus + 50 % urea), 7. Ml (100 % urea), 8. M2 (50 % urea), 9 M3 (50 % urea + 50 % Leucalena leucocephala) and 10. K (control) mthout fertilizers. I~ labelled Arnoniurn sulfat mth 10.27 % atom exses was used to study the N contribution by the prunings. Result obtained from this experiment showed that application of Leucael/a leucocepha/a green manure at 160 kg N/ha resulted in higher dry weight of shoot, root and total pl811tthan that of the half dose of Leucena leucocephala application, or the combination of urea + Leucael/a /eucocephala pruning. The application of urea + Leucael/a /eucocephala pruning resulted in higher N-total percenting (% N) than tIte other treatments. This treatlnetlt also influenced % Ndff and % N dfs. This indicated that corn has used the N derived from pruning and urea. The other data important to mention is that the treatment of 50 % urea + 50 % Leucaena leucocephala could ulcrease A-value of soil two times then the control.
PENDAHULUAN Bahan organik mempunyai arti yang penting dalam suatu usalta pertanian. Bahan organik misalnya pupuk kandang, pupuk llijau, daD sisa paneD yang dikembalikan ke tanah dapat memperbaiki sifat fisik, kimia,dan biologi tanall (I). Pupuk hijau dapat diperoleh baik dari legum tanantan semusim yang biasanya dimanfaatkan p.'lda lallan sawall tnaupun pangkasan dart pohon legum yang biasa diaplikasikan pada laltan kering. Penggwlaan pangkasan dari pohon legum yang dilanaIn sebagai tanaJltanlorong untuk pupuk llijau bagi tanaman pangan di laltan kering saat ini batlyak dilakukan oleh petani. Hal ini terjadi karena usaha ini banyak memberikan keuntungan ditinjau dari segi kesuburan tanah maupun kelestarian laltan (2).
Pohon legum Leucaena leucocephala sering dipergunakan sebagai tanaman lorong karena pohon ini memberikan ballyak lnanfaat antara lain pangkasanranting daD dawmya dapat untuk pupuk llijau dan batangnya dapat dimanfaatkan sebagai kayu bakar dan bal1aD bangunan. Oleh karena kadar N dalam pangkasan pohon Leucaena cukup tinggi yaitu sekitar 3,35% menyebabkan bal1aDini baik untuk pupuk bagi tanaman pangan karena menurut FRANKENBERGER dan ABDEL MAGID (3) kecepatan mineralisasi N bahan organik ~ tanah sangat
ditentukaDoleh kandiirigan'~-
nisbah C/N bahan
organik yang diberikan ke tanah. Semakin rendah nisbah C/N senlakin mudall bahan organik mengalami proscs dekomposisi dan minernlisasi. Berdasarkan Iml tersebut di alaS percobaan ini dilakukan untuk mempelajari pengamh bahan organik yang berasal dari pangkasan Leucaena leucocephala dan
Peneli/iondon Pengembongon Aplikasi lsOlopdon Rodiasi,1999
Eucalyptusalba sertaurea terhadapketersediaanN dalam tanah latosol dan pertumbuhantanamanjagWIg varietas
Ardjuna. BAHAN DAN METODA Tempat daD waktu pelaksaDaan. Percobaan telall dilakukan di rurnahkaca Pusat Aplikasi IsotopdaD Radiasi Pasar JllDl'at , Jakarta. Percobaandilaksanakan pada tanggal 18 Juni 1998 sampai dengan tanggal 7 Agustus 1998. Jenis tanall yang dipakai adalall tanah latosol pasar JllDl'at yang mempunyai sifat fisik dan kimiawi sepertidicantwnkanpada Tabel 2. Tanahkering angin disaring dan ditirnbang sebanyak5 kg dimasukan kedalam pot plastik yang akan digunakan seterusnya. Tanah dilabel dengan 15Ndalam bentuk amonium sulfat yang memiliki atom 10,27% 15Ndengantakaran30 mg N/pot yang diberikan dengancara melarutkankedalam I liter aquadesdan disiramkanke tanah lalu diadukhingga rata, kemudian ditutup dengan plastik daD dibiarkan selama satu minggu. Card pemberian 15N seperti ini disebut dengan metode tidak langsung atau "Indirect Method" (4).
setelahtanamantelahberumur3 minggu.Pupuk Amonium Sulfat bertandal~ yang mempunyaiatom exes 10.27 % atom diberikanbergunauntuk menghitungjumlah pupuk yang berasaldari pupuk. Parameter yang dianalisis. Tanaman jagung dipanenpadaumur 6 minggu setelahtanarndan dilakukan analisis terhadap parameter sebagai berikut: analisis pengarnatan agronomisyaitu terhadaptinggi tanaman,dan ditimbangbobotkering komponenbatangdanakamya. Analisis sampel tan aman. Setiap tanaman (per pot) dipisahkan antara akar dan batang. Dilakukan analisis kadar (% N-to), sempan N total ( N-to) pada akar, batang daft tanaman. Persentase N-total (% N-to) ditentukan dengan metoda Kyedhal dan persentase (% N-bdp) ditentukan dengan metode yang ditempkan oleh International Atomic Energy Agency (IAEA) (5) diukur dengan spektrometer emisi Y ASCO tipe 151.N.
Tabel1
Perlakuan pemupukansetara dengan 160 Kg N/ha (100%)yangdiberikanpadatanahlatosol
Sandi
Takaranpupuk
Rancangan percobaan. Rancangan yang digunakan dalam percobaanini adalall RancanganAcak Lengkap(RAL) dengan10 perlaknallyaitu: I. HI (100 % Leucaena leucocephala), 2. H2 (50 % Leucaena leucocephala),3. H3 (50 % Leucaenaleucocephala+ 50 % Eucalypthusalba), 4. BI (100 % Eucalypthus),5. B2 (50 % Eucalypthusalba),6. B3 (50 % Eucalypthusalba + 50 % 50 % urea),7. Ml (100 % urea),8. M2 (50 % urea), 9. (50 % urea+ 50 % Leucaenaleucocephala),dan 10. K tanpa pupuk (kontrol), setiapperiakualldiberikanulangan masing-lnasing4 kali. Bahan tanaman. Bahanoiganik yang digunakan sebagaipupuk llijau adalall pc-mgkasan pohon Leucaena leucocephala (lamtoro) dikeringkan dengan oven dan digiling. PangkasanEucalypthusalba (kayu putih) untuk pembandingdiperlakukansamasepertiLeucaena.Hijauan ini ditimbang sesuaidenganperlakuanyaitu berdasarkan persentaseyang setaradengan160kg N/ha (lihat Tabell) kemudian dicampur dengan tanah bersamaandengan pupukdasarP (SP36)daDK (KCI) lalu diaduksampairata .Cmnpurantanall denganpupuk ill dilembabkandengan air. kemudianpot tersebutditutup rapatdenganlembaran plastik lalu diinkubasikan selaIna satu lninggu sebelum ditanami. Untuk tanmnan pokok dipergunakanjagung Varietas Arjuna. Jagung ditanamkan sebanyak 4 biji seminggukemudiansetelahtwnbull dijarallgkanmenjadi2 tanalnanyang akandiperlakukanseterusnya. Pemupukan N, P daD K Pupuk dasar P (SP36) dan K (KCI) ditimbang dengan takaran sciara 100 kg/l1a diberikan Wltuk semua perlakuan. Pupuk dasar ini diberikan berSaJuaandengan hijauan yang dicampur rata dengaIl tanall. Pupuk N atau pupuk urea sebagaiperlakuan ditimbang sesuai takaran diberikan pada 2 tahap. Cara pemberian yaitu dengan cara dilarutkan dengan aquades. Tahap pertama setengah takaran diberikan waktu tanmnan telah berumur 1 minggu., d.w setengall takaran diberikan 4')
1
2 3
HI H2 H3
6
Bl B2 B3
7. 8. 9.
M2 M3
4 5
Ml
100
50 50
u
E
L
oerlakuan
:.:.:===-~:: -
+
50
-
100
50 50
+
-
50 100
50 50
+
50
K 10. Catatan:L = Leucaenaleucocephala; E = Eucalypthusalba; U = Urea. HI = Leucaenadengantakarnn100% H2 = Leucaenadengantakarnn50 % H3 = Leucaenadengantakanm50 % + Kayu putih 50 % B I = Eucalypthusalba dengantakaran100% B2 = Eucalypthusalba dengantakaran50 % B3 = Eucalypthusalba dengantakaran50 % + Urea 50 % Ml = Urea dengan takaran 100 % M2 = Urea dengan takaran 50 % M3 = Urea dengan takarnn 50 % + Leucaena 50 %
BASIL DAN PEMBAHASAN Pada Tabel 3, disajikan produksi bahan kering dari komponen batang, akar dan tanaman (batang + akar). Secara umum terlihat pemberian pangkasan pupuk hijau Leucaena leucocephala dan pangkasan Eucalypthus alba serta pupuk urea baik yang tunggal maupun campuran
Peneliliandon Pengembangan Aplikosiiso/OF don Radiosi,1999
dengan berbagai takaran mempengaruluproduksi ballan kering tiap komponen(batang,akar, dan tanalnan)jagWlg varietasArjuna. Dari uji statistik antar perlakuanterdapat perbedaanyang nyata. Jagungyang diberi pupuk tunggal Leucaenaleucocepha/a(HI) mempUllyaiproduksibatang kering yang terberat, berbeda nyata bila dibandingkan dengan yang diberi pangkasankayu putih (Bl, B2) maupundenganyang diberi pupuk urea (M2) namUllbila dibandingkandenganyang diberi perlakuan H3, B3, MI, dan kontrol periakuanHI ini berbedatidak nyata. Bobot kering akar tanaman kontrol (K) mempUllyai berat yang paling tinggi tetapi tidak berbeda nyata denganperlakuan lain kecuali denganyang diberi pupuk twlggal urea (M2). Hal ini dapatterjadi mUllgkin karenanutrisi N yang tersediapadatanahkontrol ini lebih sedikit dari pada di tanah yang diberi 50 % urea (M2) makaakar tanalnankontrol ini lebih aktif mencarinutrisi pada areal yang lebih luas UIltuk mendapatkanN guna' memenullikebutullannya,karenaitu jumlall akar tanaman kontrol lebih banyak dari pada akar tanaInanyang diberi pemupukan. Untuk berat kering tanaman didapat dari penjumiallan berat kering bataIlg dan berat kering akar. Pola berat kering tanalnan ini satna denganpola berat kering batang. Pemberian pupuk tUllggal Leucaena /eucocepha/a(HI) mempUllyaiberatkering tanatnanyang terbaikdibandingkandenganyang diberi pupllk catnpuran (H3, B3, M3, Ml dan kontrol) namWl tidak berbeda nyata,tetapiberbedanyatadenganperlakuanyang lainnya (H2, Bl, B2, M2). Dari basil berat kering komponen batang,akar dan taIlatnan, yang diberi pupuk lujau Leucaena /eucocepha/a (HI) adalall yang terbaik dibandingkan dengan perlakuanlain. Hal yang satnajuga ditemukan oleh Sriharti dkk (6) bahwa pemberianpupuk hijau jenis G/iricidia lebih baik daTipada pupukureayang diberikan secaratWlggal atau kayu putih (tanamatl pembatlding) terlmdaptanalnanjagung. Pupuk mea takaran50 % (M2) tidak lebih baik , hill ini terjadi diduga karena N yang tersedia tidak mencUkupi,ha1ini seiringdenganapayang ditemukatl oleh Haryanto (8) yang menyatakanbahwa pemberian 45 kg N/lm (setengah takaran) tidak menUlljukkanperbedaanyang nyatadibandingkandengan kontrol. Dari basil analisis kadar N total (%N-to) komponen batang dan akar (Tabel 4), dapat diketaltui bahwa pemupukansecara umum mempengarulu%N-to batang,akar dan serapanN total tanaInaIl berbedanyata bila dibandingkandengaIlkontrol (K). Padaakar tananIanyang diberi pupukkombinasi ureadan Leucaena /eucocepha/a(M3) mempunyai%N-to yang tertinggi dan bila dibandingkandenganyang diberi perlakuan HI, MI, M2, dan B3 tidak berbedanyata. Sedangkan%N-to tanamankontrol tidak berbeda nyata dibandingkanyang diberi perlak~anH2, H3, BI, danB2. Padaanalisis % N-to batangterjadipula llaI yang sarnadengan%N-to akar,yaitu perlakuanM3 mempunyai %N-to yang tertinggi dan berbedanyatadenganperlakuan HI, H2, H3, BI, B2, dan kontrol. tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan MI, M2, daD B3. Kadar N-to bataIlg tanalnan kontrol tidak berbeda nyata dengaIl perlakuanHI, H2, H3, dan BI.
Pacta umumnya pemberian pupuk pada tanaman jagung varietas Arjuna ini memberikan pengaruh yang nyata terbadap serapan N-totalnya (serapan N-to) Serapan N-to pada akar yang tertinggi terlihat pada perlakuan HI (Leucena 100%) berbeda nyata dengan perlakuan BI, B2, H2, H3, daD M2 dan tidak berbeda nyata dengan perlakuan 83, MI, M3 dan kontrol. Serapan N-to pada batang tanaman jagung varietas Arjuna ini, kembali memper-lihatkan perlakuan M3 mempunyai serapan N-to yang terbaik seperti yang terjadi pada kadar N tOtalnya. Perlakuan M3 berbeda tidak nyata dengan perlakuan HI, B3, daD M3 tetapi berbeda nyata dengan perlakuan HI, H2, BI, B2, M2, dan kontrol. Bila diperhatikan % N-to dan serapan N-to pada akar dan batang pada percobaan ini dapat dibaca bahwa pupuk hijau Leucaena leucocephala dicampur dengan Eucalypthus alba atau Eucalypthus yang 100 % maupun yang 50 % "selalu " tidak lebih baik dari yang diberi Leucaena leucocephala 100 % (HI) .Hal ini terjadi diduga karena ham pupuk hijau belum dapat tersedia bersamaan dengan pupuk buatan (urea), dimana pupuk hijau memerlukan waktu yang lebih lama untuk melakukan proses mineralisasi sehingga ketersediaannya lebih lambat dibandingkan pupuk buatan. Selain dari itu takaran Leucaena leucocephala sebanyak 50 % mungkin tidak mencukupi. Pupuk campuran urea dengan Leucaena leucocephala (M3) "sering" lebih baik dibandingkan dengan pemberian pupuk tunggal atau pupuk kombinasi yang lain. Hal ini dapat terjadi diduga karena pupuk hijau yang diberikan selain ikut menyumbang N, juga sebagai ballaD organik yang dapat membantu memperbaiki kesuburan tanah tanah itu sendiri sehingga N yang tersedia bagi tanaman lebih banyak. Tabel 5, menyajikan basil analisis kadar N berasal dari pupuk (%N-bdp) dan kadar N berasal dari tanah (%N-bds) serapan N berasal dari tanah pactabatang, akar dan tanalnan jagung varietas Arjuna yang ditanam pada tanalliatosol. Perlakuan pemupukan ini secara umum mempengaruhi % N-bdp dan kadar N-bds pacta batang akar dan tanaman (batang + akar). Kadar N-bdp akar tanaman yang dipupuk jika dibandingkan dengan kadar N~bdp pada akar tanaman kontrol adalall berbeda nyata. Akar tanaman kontrol mempunyai %N-bdp yang tertinggi berbeda nyata jika dibandingkan dengan perlakuan HI, H3, BI, B2, B3, dan M3, tetapi tidak berbeda nyata jika dibandingkan dengan perlakuan H2, MI, dan M2. Hal yang sarna dengan %N-bdp akar terjadi pula pacta %-Nbdp batang, dimana %N-bdp batang tanaman yang dipupuk berbeda nyata dengan batang tanaman kontrol. Kadar %N-bdp batang tanaman kontrol mempunyai %N-bdp yang tertinggi. Jika %N-bdp kontrol dibandingkan dengan perlakuan lain adalah berbeda nyata kecuali perlakuan H2. Pemupukan dengan urea 100 % (MI) memperlihatkan perbedaan yang nyata dengan perlakuan HI, M3, 83, dan 82, tetapi MI berbeda tidak nyata dengan perlakuan H3, 82, MI, dan M2. Pada serapan N-bdp akar terdapat pula serapan N-bdp akar tanaman kontrol yang paling tinggi berbeda nyatajika dibandingkan dengan perlakuan BI, B2, B3, H3, M2, dan M3. Serapan N-bdp akar tanaInan kontrol ini berbeda tidak nyata dengan perlakuan HI, H2, daD MI.
43
Penelitian don Pengembangan Aphkasi lsotop don Radiasi, /999
Perlakuan pemupukan pada percobaan ini umumnya mempengaruhi kadar N berasal dari tanall baik pada akar maupun pada batang. % N-bds pada akar perlakuan B3 (50 % kayu putih + 50 % urea) mengandung % N-bds yang tertinggi berbeda nyata dengan perlakuan Ml, H2, daD kontrol, namun tidak berbeda nyata dengan perlaklk1n HI, H3, Bl, B2, B3, M2 dc1DM3. Kadar N berasal dari tanall (% N-bds) pada batang pemupukan 50 % llfea + 50 % Leucaena (M3) mengandung N berasal dari tanall paling tinggi, berbeda nyata dengan semua pemupukan kecuali dengan H2 dan B2. Hal itu membuktikan bahwa pupuk hijau dengan takaran 50 % tidak dapat memenuhi kebutuhannya .Kalau dibandingkan dengan kontrol maka terlihat ballwa kadar N berasal dari tanall adalall paling kecil. Pada umumnya pemupukan sangat mempengarulli nilai A-tanah. Nilai A-tanall pada tanaman jagung, perlakuan M3 (50% urea + 50 % Leucaena) adalall yang tertinggi tidak berbeda nyata degan perlakuan B3, tetapi berbeda nyata dengan semua perlakuan yang lain tennasuk kontrol. Tallall latosol yang diberi pemupukan urea dan pupuk hijau dapat meningkatkan ketersediaan N dalam tanall sapai 2 kali lipat lebih jika dibandingkan dengan kontrol. Hal uti seiring dengall yang ditemukan pula oleh Srillarti dkk (7) ballwa pemberian G/iricidia dc1D pupuk urea dapc1tmempengarulti A value-N taltall 2 kali Iipat.
Untuk pengaJuatan agronomisdilakukan terlmdap tinggi tanamaujagung variet:1sLeucaena /eucocephala yang berumur6 lninggu setelalltaDt1m,(Tabel6). Secant muUlu pemberian pupuk berpengarull terhadap tinggi tanalnanjaglmg yang ditmlmu pad.:1tanall latosol. Dari lmsil aDc1lisa statistik perlakuanM3 (urea 50%+ Leucena 50 %) berbedanyata dengantinggi tanmuankontrol dan begitu pula dengan perlakuan lain kecuali deng.1D perlakuan B3 berbeda tidak nyata. Dari basil ini dibuktikan pula ballwa pupuk hijau LeucaenaI dicmupur denganpupuk buatall memperikanpengarullyang lebih baik dari padaperlakuanlain.
KESIMPULAN Dari percobaan yang telall dilakukan illl dapat diaInbil beberapa kesimpulan sebagaiberikut: 1. Secara umum pemberian pupuk hijau Leucaena leucocephala berpengarull nyata pada bobot kering tiap komponen tanaInan ( akar, batang dan tanaman ) begitu pula terhadap tinggi tanamanjagung.. 2. Perlakuan dengan pupuk campuran 50 % Leucaena leucocephala ditaInbah 50 % urea nmmpu menyediak.1ll N-tanall dua kali lebih tinggi dibandingkaIl dengan kontrol dan lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya untuk tiap komponen (akar, batang dtw tanaInan) tanamanjagung 3. Tanpa pemupukan (kontrol) terlmdap tanall Latosol yang ditaIlallaIni jagung varietas Arjuna, mengakibatkan N yang tersedia pc'ldatanah (nilai AtaImh) adt'llall paling rendall dibandingkan dengan perlakuaIl pemupukan.
44
UCAPANTERIMA KASm Dengan telah selesainyapercobaan mi, maka kami menyampaikanucapan terima kasih kepada rekanrekanM.Tohir, Sofyamurti,Ellya R, dan Amrin Djawanas, yangtelah membantudalampenyelesaianpercobaanini.
DAFTAR PUSTAKA 1. ALLISON .F.E., Soil organic matter and its role in crop production,Elsevier,Amsterdam(1973). 2. HARYANTO, AFDAL. F., dan ZAHARA.
AR.,
Kontribusi pangkasan G/iricidia sepium terhadap produksi daD serapan jagung rnanis di tanah ultisol.Apliksi Isotop daD Radiasi (Ris. Pertemuan
Ilmiall Jakarta 18-19 Februari 1997) BATAN (1998).
3. FRANKENBERGER.W.T., and ABDEL MAGID. H. M., Kinetic parnmeterof nitrogen mineralization ratesof leguminouscrops incoporatedinto soils, Plantand Soil LXXXVII (1985).257 4. ZAPATA. F., mId AXMANN, "lsotop techniquein soil fertility and plant nutrient studies " In HADARSON. G. L., (ed), Use of nuclear tecltniques in studies of Soil Plant relationships (TRS No.2) lAEA Vienna(1990). 5. AWONAIKA ,K.O., DANSOS, K.A., and ZAPATA, F., Biological nitrogen fixation by G/iricidia sepium and Acacia. Senegal in associationwith Rhizobium and Brady-rhizobium strain Nitrogen Fixing Tree Res. Report Vol 10 Joint FAO/IAEA Division (1992) 6. SRIHARTI. S., dan SYAMSUL. R., Pengamhaplikasi pupuk llijau daD urea terhadap pertumbuhan tanamanjagung. (Pros.Sem.BiologiNasional XV Lampung24-26 Juli 1997),buku III: 1498. 7. SRIHARTI. S.,JohaImis.W., daDHavid. R., pengaroh pemberianpupuk llijau terhadapketersediaanN (nilai-AN) tanamanjagung. Aplikasi Isotop dan Radiasi, (Ris. Pertemuan Ilmiah, Jakarta 1997).BA TAN, Jakarta(1998) 8. HARYANTO dan IDAWATI, Penanamanpadi sawah dengansistim Olalltanahminimum dan sebarbenih langsung.Pertumbullan padi serta sumbanganN dari .S'esbaniadan urea, Aplikasi Isotop dan Radiasi, (Ris. Pertemuanllmiah, Jakarta 1996), BATAN, Jakarta(1997)107.
Pene/ilian dan Pengenlbangan Ap/ikasi lsOIOp don Radiasi, /999
Tabel2. Sifat fisik daDkimiawi tanahLatosolPasarJuma't
pH
5.4
(H2O) (KCI)
4.3
Pasir
0,7% 30,0% 69,0%
Debu Liat K TK
(per 100g) K Ca
14,2 me 0,3 me 10,1 me 3,4 me 0,4 me
Mg Na Kapasitas Adsorbsi (100 fig)
P205
27 ppm 9ppm
K2O
llppm
BalIanOrganik
C
1,25% 0,14% 9,0
N C/N
Tabel3. Reratabobotkering batang,akar,dan tanamanjagungvaritasArjuna
Perlakuan
Batang
HI
H2 H3
35 24 26,75
6,81 5,97 5,67
30,47 32,42
Bl B2 B3
19 19,75 32,75
5,61 5,61 6,81
24,60 25,36 39,56
MI
M2 M3
28,25 24,00 34,50
5,48 3,53 5,61
33,73 27,53 40,11
K
27,00
7,02
34,02
22,63 8,87
19,96 1,67
21,06 10,02
Akar
TaIIalnan
gram
KK (%) BNT5%
41,81
45
Penelitian don Pengembangan Aplikasi ls%p
dan Radiasi, J 999
Tabel4. ReratakadarN total (%N-to)dan rerataserapanN total (N-to) padaakar,batang dantanamanjagung
Kadar N-totaJ
Serapan N-total
SerapanN-total
Perlakuan Akar
Batang
Akar
1,060 %
1,309
72,83
H2 H3
0,805 0,836
0,966 1,113
Bl
0,959
B3
0,749 0,861 0,605
Ml M2 M3
1,162 1,148 1,176
1,463 1,407 1,736
K
0,892
KK (%) BNT5%
12,51 0,17
Batang 455,98
mg.. 535,57
47,88 47,56
234,78 300,30
282,67
41,89 48,73 71,57
181,09 234,34 496,37
222,99 283,08 567,94
63,62 38,81 65,26
410,97 310,45 595,49
474,59 349,26 660,75
1,015
55,95
277,90
333,86
21,72 0,353
25,58 20,47
26,63 134,51
25,13 147,25
mg
HI
B2
Tanaman
1,134 1,519
347,86
Tabel 5. Rerata kadar N (%N-bdp) berasaldari pupuk dan kadar N berasal dari tanah (N-bds) pada akar dan batang serta rerata nilai A- tanah pada tanarnanjagung
%N-bds
%N-bdp
Nilai A-tanah
Perlakuan Akar
Batang
Akar 98,22
Batang 0/0
98,16
HI
H2 H3 Bl
97,37 98,15
96,98 97,91
1629,30 1043,42 8530,74
B2 B3
1,69 1,57 1,20
1,73 2,77 1,47
98,31 98,43 98,80
98,27 97,23 98,53
1814,50 1488,61 2151,86
Ml M2 M3
2,07 1,98 1,34
2,00
98,00
97,94
1,43
97,93 98,02 98,66
98,56
1457,89 1537,22 2286,23
K
2,79
3,66
97,21
96,34
1001,39
KK (%)
24,70 0,86
20,91 0,85
0,48 0,86
0,471
15,16
0,85
446,30
BNT5%
46
Tanaman
2,06
Peneliliandan Pengembangan Aplikasi IsotopdanRadiasi. 1999
Tabel 6. Rerata tinggi tanamaIljagung
Perlakuan
Tinggi ---cm 1,38
HI
H2 H3
1,36 1,34
Bl B2 B3
1,24 1,30 1,50
Ml M3
1,41 1,40 1,61
K
,42
M2
KK(%)
9,49 0,19
BNT5%
DISKUSI SOERANTO
SRI HARTl SYAUKA T
Pelapukan ballan llijauan lwlya I minggu, apaka1l menjamin dekomposisi bahan organik oleh ja&1d renik jadi sempurna ? Kalau tidak, bagailnana bisa disimpulkan llara yang diserap tanalnan jagung berasal dari pupuk hijau ?
KecepatannuneralisasiN bahan organik dalam tanahsangatditentukanole kandooganN dan nisbahCIN bahan organik tersebut.CIN Luecaenaini cukup rendah, disamping pada periakuan ini pupuk hijau ini telah dikeringkandan digiling. Namoo baiknya percobaanini dilakukaIl dilapangan, ootuk lebih membuktikan kemampuanpupuklujau Leucaenaini.
47