PERTUMBUHAN DIMENSI TEGAKAN DURIAN (Durio zibethinus Murr) BERSAMA TEKNOLOGI GELOMBANG SUARA (Sonic Bloom) SITI LATIFAH Program Studi Ilmu Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara I. Pendahuluan Hutan merupakan sumber daya alam karunia Allah swt yang mempunyai peranan penting bagi kehidupan manusia. Pada dasarnya manusia mendapatkan dua manfaat utama dari hutan yaitu manfaat langsung (tangible) dan manfaat tidak langsung (intangible). Oleh karena itu manusia harus mampu memanfaatkan hutan secara lestari baik secara ekologis maupun ekonomis. Dengan bertambahnya jumlah manusia menyebabkan bertambah pula kebutuhan manusia, baik keutuhan pangan maupun kebutuhan hasil hutan dan manfaat lain dari hutan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, perlu usaha untuk mendapatkan hasil hutan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama, berkualitas baik dan tidak berdampak negatif terhadap lingkungan serta terjamin ketersediaannya dimasa yang akan datang. Sonic Bloom merupakan teknologi baru yang memanfaatkan efek gelombang suara untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman yang diciptakan oleh Dan Carlson, Amerika Serikat dan mulai disebarkan secara komersial pada tahun 1980. Teknologi ini memenfaatkan gelombang suara alami dengan frekuensi tinggi yang disebutkan mampu merangsang mulut daun (stomata) tetap terbuka sehingga dapat meningkatkan laju dan efisiensi penyerapan pupuk daun yang bermanfaat bagi tanaman. Hasil penerapan dari penggunaan Sonic Bloom ini sangat terlihat nyata, antara lain dapat menyuburkan pertumbuhan semai, mempercepat pertumbuhan pada tanaman, dan masih banyak lagi keunggulan lainnya. Teknologi pemupukan bersama gelombang suara atau Sonic Bloom merupakan suatu penemuan yang bisa diandalkan sebagai cara untuk meningkatkan efisiensi fotosintesis dan hasil akhir fotosintesis yang efisien adalah meningkatnya jumlah produksi dengan mutu yang baik. Dengan demikian teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan produksi dari berbagai komoditi termasuk komoditi kayu. Meningkatnya kebutuhan manusia terhadap hasil hutan kayu dan semakin menyusutnya luasan hutan , maka perlu dilakukan terobosan-terobosan baru untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Dengan adanya pemanfaatan teknologi pemupukan bersama gelombang suara berfrekuensi tinggi ( Sonic Bloom) diharapkan memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk meningkatkan pertumbuhan dan produktifitas tanaman. Adapun bagan dari permasalahan yang akan dipaparkan dalam tulisan ini adalah sebagai berikut:
©2004 Digitized by USU digital library
1
Kebutuhan hasil hutan meningkat dengan bertambahnya jumlah penduduk
Upaya menigkatkan pertumbuhan hutan
Pertambahan riap volume (diameter, tinggi)
Pemupukan bersama sonic Bloom Gambar 1. Bagan Kebutuhan Pemupukan bersama sonic Bloom terhadap pertumbuhan tanaman durian
II.
Deskripsi Tanaman Durian
a. Keterangan Umum Durian termasuk marga Durio dari spesies Durio zibethinus famili Bombacaceae. (Setiadi, 1988) Menurut Suharyono (1990), Durian (Durio zibethinus Murr) merupakan tanaman Asia Tenggara yang beriklim tropik basah, terutama di Indonesia. Di Indonesia, pusat keanekaragaman genetiknya terdapat di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah kemudian menyebar ke seluruh Jawa dan Sumatera sehingga tidak asing lagi bagi masyarakat sekalipun tinggal di pedesaan. Pada umumnya tanaman durian menjulang tinggi sampai lebih dari 30 meter. Akan tetapi secara umum, tanaman durian hanya berbuah sekali dalam setahun. Tanaman durian mulai berbunga setelah berumur antara 5-10 tahun. b. Tempat Tumbuh dan Perkembangbiakan Melihat penyebaran tanaman, tampaknya tanaman durian hanya tumbuh baik di daerah rendah sampai pada ketinggian 600m dpl. yang mempunyai iklim basah dengan curah hujan antara 1500-2500 mm/tahun dan merata sepanjang tahun. Suhu udara yang sesuai 200-300C dengan pH antara 5,5-7. Tanaman durian lebih senang terhadap cahaya matahari penuh, sehingga lebih baik ditanam di daerah terbuka. Akan tetapi, pada waktu tanaman masih kecil kurang tahan terhadap sinar matahari langsung sehingga perlu mendapatkan naungan. Di daerah kering, tanamn durian tidak mampu hidup dan berbuah walaupun mendapat pengairan yang cukup, apalagi keadaan ranahnya tandus (Suharyono, 1990) Sunarjono (1997) menyatakan bahwa durian dapat diperbanyak dengan bijinya yang tua, okulasi dan sambungan. Namun bibit dari hasil okulasi lebih populer dan diajurkan daripada biji. Sebagai batang bawah digunakan dari tanaman yang berasal dari biji yang telah berumur 4-8 bulan. Jenis durian untuk batang
©2004 Digitized by USU digital library
2
bawah belum ada yang khusus, tetapi dianjurkan menggunakan jenis durian yang serasi dan sehat. c. Sifat Kayu dan kegunaannya Kayu dari pohon durian tergolong kelas kuat II-III; kelas awet IV-V; tebal gubal kira-kira 5 cm dengan warna lebih terang daripada bagian teras; teras berwarna merah, merah jambu atau coklat merah, permukaan kayu agak mengkilat, mempunyai tekstur kasar dan tidak merata; serat lurus kadang- kadang berpadu; kekerasan kayu sedang; daya kembang susut tinggi; kayunya sangat mudah dikerjakan( Samingan,1980) Kayu dari tanaman durian biasa dipakai sebagai bahan untuk pembuatan peti, lis eterrnit, kotak serutu, plywood, veneer atau bahan-bahan seperti papan, balok untuk kontruksi ringan. (Samingan, 1980)
III. Sonic Bloom
a. Pengertian Sonic Bloom Sonic Bloom adalah cara pemupukan daun dengan pengabutan larutan pupuk yang mengandung trace mineral yang digabungkan serentak bersama gelombang suara berfrekuensi tinggi (Purwadaria, 1998) Konsep kerja teknologi ini adalah penyemprotan nurisi yang berupa pupuk daun dengan memakai bantuan pemasangan generator penghasil gelombang suara. Keduanya digabungkan sehingga menjadi 2 aktivitas yang bekerja sinergis, harmonis dan saling mendukung sehingga mampu meningkatkan efisiensi fotosintesis. Berdasarkan hasil pengujian USDA ( United Satates Departement of Agriculture ) di Amerika menyatakan bahwa baik nutrisi maupoun gelombang suara yang ditemukan tidak berakibat buruk atau merusak lingkungan ( Tim penyusun PT. Interform 73, 1998) Sonic Bloom dapat mempercepat pertumbuhan tanaman baik tinggi maupun diameter batang. Dari pengamatan seorang tani kayu Black Walnut di Minnesota Amerika serikat dengan kebun seluas 15 ha, pertumbuhan diameter kayu yang dikenai Sonic Bloom adalah 2,12 cm per tahun, sedangkan pertumbuhan tanpa Sonic Bloom berkisar 0,51- 1,02 cm per tahun. Pertumbuhan tinggi batang dengan Sonic Bloom adalah sekitar 2 sampai 3 kali dibandingkan tanpa Sonic Bloom. Dengan menggunakan Sonic Bloom dapat mempercepat panen tiba dan memperpanjang rentang masa panen. Seperti diuraikan di atas, petani Black Walnut telah menanam kayu selama lima tahun dan memperkriakan mulai panen 3 tahun lagi, sedangkan umur panen yang normal adalah 15 tahun. (Tim penyusun PT. Interform 73, 1998) b. Nutrisi Sonic Bloom Larutan yang disebut dengan nutrisi Sonic Bloom merupakan pasangan kerja teknologi ini. Larutan ini berisi bahan organik murni yang diracik dalam formula khusus, yaitu mengandung ekstrak ganggang laut yang kaya asam amino yang dilengkapi hormon perangsang pertumbuhan dan mengandung lebih dari 100 jenis mineral yang dibutuhkan pertumbuhan tanaman (Tim penyususn PT. Interform, 1998). Sasaran penyemprotan diarahkan langsung ke daun. Laruran ini sudah diformulasikan dengan tepat untuk dapat bekerja sama dengan unit suara Sonic Bloom sehingga mampu diserap oleh stomata yang telah membuka maksimal dan ©2004 Digitized by USU digital library
3
fungsi larutan ini sama sekali tidak dapat digantikan oleh bahan kimia atau pupuk jenis lain (Tim penyusun PT. Interform, 1998). c. Unit Suara Sonic Bloom Unit Suara Sonic Bloom merupakan unit generator penghasil suara akustik dengan frekuensi bolak balik yang merupakan frejuensi tinggi dengan satuan nilai frekuensi sebesar 3500-5000 KHz. Berdasarkan hasil pengujian USDA (United States Departement of Agriculture) frekuensi yang dihasilkan unit suara ini akan memancarkan gelombang suara yang bertujuan untuk mempengaruhi metabolisme sel dalam daun sehingga stomata dapat membuka hingga 125%. d. Pemasangan kotak suara Gelombang suara dipasang selama 45 menit sebelum penyemprotan tanaman, selama penyemprotan dan 2 jam sesudah penyemprotan selesai. Gelombang suara terutama efektif pada cuaca yang tenang dan berembun atau berkabut. Untuk tanaman pohon-pohonan, kotak suara ditempatkan di tengah lahan dan dibuatkan tiang yang kokoh atau menara yang sederhana yang selalu lebih tinggi dari pohon. Apabila luas lahan lebih dari 2,2 ha perlu digunakan kotak suara yang lebih besar yang terdiri 2-4 speaker. Pemasangan speaker terbagi merata ke dua sisis (Tim penyusun PT. Interform, 1998). e. Pemupukan daun Pemupukan daun dilakukan dengan cara pemberian cairan pupuk daun kepada tanaman melalui penyemprotan ke daun. Cara pemupukan seperti ini memberikan keuntungan yaitu penyerapan hara pupuk yang diberikan berjalan lebih cepat daripada pupuik yang diberikan melalui perakaran. Pemupukan melalui daun daapt menumbuhkan tunas lebih cepat dan tanah tidak terpolusi, sehingg pemupukan melalui daun lebih berhasil guna ( Lingga, 1995)
IV. Pengukuran pertumbuhan tanaman durian bersama Teknologi Sonic Bloom a. Pengumpulan Data Data yang mendukung untuk pengukuran pertumbuhan tanamn durian ini adalah nilai pertumbuhan tinggi dan diameter tanaman. Jangka waktu pengambilan dapat dilakukan 2 kali pengukuran setiap bulan pada setiap umur tanaman yang ada di lapangan. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dengan menggunakan hagameter, sedangkan diameter tanaman dengan meteran. Adapun jumlah pohon yang diuji sesuai dengan daya jangkau Sonic Bloom. b. Pengukuran Sonic Bloom Pada pohon kontrol (tanpa pemberian Sonic Bloom), diberi pemupukan melalui tanah dengan pupuk kandang sebanyak 20 kg/pohon yang diberikan 2 kali dalam 1 tahun. Pada tanaman durian yang diberi perlakuan dengan Sonic Bloom diberikan pemupukan melalui daun dengan dosis sebanyak 3 cc/ liter air/bulan dan ditambah pemupukan lewat tanah dengan pupuk kandang sebanyak 20 kg/pohon, yang diberikan 2 kali dalam 1 tahun. Penyalaan unit suara dilakukan selama 45 menit sebelum penyemprotan lewat daun, dan juga dinyalakan selama 10 jam setiap hari pagi dan sore.
©2004 Digitized by USU digital library
4
c. Teknik Pengolahan dan Analisa Data Pengolahan data dilakukan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Uji Beda Dua Rata-Rata. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang berarti dari dua rata-rata, baik pertumbuhan diameter atau tinggi tanaman durian yang diberikan Sonic Bloom, dengan yang tidak diberikan, digunakan uji beda dua rata-rata (Supranto, 2001). Hipotesanya sebagai berikut : Ho : µ1 = µ2 H1 : µ1 > µ2 Adapun rumus t- hitungnya sebagai berikut : t hitung =
X1 - X2 (n1 – 1) S12 + (n2 – 1) S22
X1 X2 Si n
n1n2 (n1 + n2 – 2) n1 + n2
: hasil pengukuran diameter dan tinggi tanaman dengan pemberian Sonic Bloom : hasil pengukuran diameter dan tinggi tanaman tanpa pemberian Sonic Bloom : varian hasil pengukuran diameter dan tinggi tanaman : jumlah sampel
Bila t hitung < t α/2 , maka Ho diterima, yang berarti tidak ada perbedaan pertumbuhan rata-rata diameter dan tinggi tanaman durian antara yang diberikan Sonic Bloom dengan yang tidak diberikan. Bila t hitung > t α /2 , maka H1diterima, berarti dengan adanya pemberian Sonic Bloom maka pertumbuhan tinggi dan diameternya lebih besar daripada yang tidak diberikan Sonic Bloom. 2. Uji Regresi Pengujian regresi dimaksudkan untuk mencari nilai pendugaan bagi Y, yaitu nilai rata-rata diameter dan tinggi tanaman durian terhadap X, yaitu jangka waktu pengamatan (Supranto, 2000).Rumus matematikanya adalah sebagai berikut: Ŷ = bo + b1X dimana : Ŷ : nilai pendugaan diameter (cm) dan tinggi tanaman (m) X : nilai tertentu dari variabel bebas, berupa jangka waktu pengamatan bo : intercept coeffisient b1 : koefisien regresi yang mengukur besarnya pengaruh X terhadap Y 3. Koefisien Diterminasi Untuk mengetahui kontribusi X (jangka waktu pengamatan) terhadap naik turunnya nilai Y (diameter dan tinggi), maka digunakan koefisien diterminasi ( R2 ) (Supranto, 2000). Rumus matematikanya :
©2004 Digitized by USU digital library
5
n Σ Xi Yi
R2 =
n Σ Xi2 – (Σ Xi)2
2
- ΣXi ΣYi n Σ Yi2 – (Σ Yi)2
dimana : X : jangka waktu pengamatan Y : tinggi (m) dan diameter (cm) tanman durian n : jumlah sample tanaman V. Kesimpulan Meningkatnya kebutuhan manusia terhadap hasil hutan kayu dan semakin menyusutnya luasan hutan, maka perlu dilakukan terobosan-terobosan baru untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan teknologi pemupukan bersama gelombang suara “Sonic bloom.
DAFTAR PUSTAKA Lingga, P. 1995. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Cetakan ke-10. Penebar Swadaya. Jakarta Marschner, H. 1985. Mineral Nutrition of Higher Plant. Academic Press Inc. London. Purwadaria, H.K. 1988. Sonic Bloom Teknologi pemupukan Bersama Gelombang Suara; Pilihan Peningkatan Produk dan Mutu Hasil pertanian di Indonesia. Bogor. Salisbury, F.B dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Jilid I. Penerbit ITB Bandung. Bandung Samingan, T. 1980. Dendrologi Hutan. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. Setiadi. 1998. Jakarta.
Bertanam Durian.
Cetakan ke-3. Penerbit Penebar Swadaya.
Suharyono, H. 1990. Ilmu Produksi Tanaman Buah-buahan. Cetakan ke-2. Sinar Baru. Bandung. Sunarjono, H. 1997. Prospek Berkebun Buah. Swadaya. Jakarta. Supranto, J. 2001. Statistik; Teori dan Aplikasi. Erlangga. Jakarta.
©2004 Digitized by USU digital library
Cetakan ke-1. Penerbit Penebar Jilid 2.
Edisi ke 6.
Penerbit
6
Supranto, J. 1998. Teknik Sampling untuk Survey dan Eksperimen. PT. Rineka Cipta. Jakarta Tim penyusun PT. interform 73. 1998. Sonic Bloom Teknologi Pemupukan Bersama Gelombang Suara. Bogor.
©2004 Digitized by USU digital library
7
KARYA TULIS
Pertumbuhan Dimensi Tegakan Durian (Durio zibethinus Murr) Bersama Teknologi Gelombang Suara ( Sonic Bloom)
Oleh : Siti Latifah, S. Hut, MSi 132 296 511
JURUSAN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2004
©2004 Digitized by USU digital library
8
DAFTAR ISI No.
Teks
Hal
1.
Pendahuluan ……………………………….……………………….…….
1
2.
Deskripsi Tanaman Durian …………….……………....………….……..
2
3.
Sonic Bloom ...……….……………………….…...……..……….………
3
4.
Pengukuran pertumbuhan tanaman durian bersama Teknologi Sonic Bloom ….…...…………….………............................................... Kesimpulan…………………………………………………...................
5
5.
©2004 Digitized by USU digital library
7
9
KATA PENGANTAR Dengan rahmat Allah Yang Maha Esa, kami dapat menyelesaikan penyusunan Karya tulis yang berjudul “ Pertumbuhan Dimensi Tegakan Durian (Durio zibethinus Murr) Bersama Teknologi Gelombang Suara ( Sonic Bloom) Tulisan ini mendeskripsikan tentang permasalahan Sonic bloom sebagai teknologi baru yang dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan pertumbuhan
tanaman durian. Berbagai pihak telah memberikan kontribusi signifikan atas penulisan karya tulis ini, dalam hal ini kelemahan dan kekurangan yang ada pasti menjadi obsesi penyempurnaan di kemudian hari.
Oleh karena itu saran, kritik dan masukan
senantiasa kami harapkan. Semoga karya tulis ini memberikan masukan bagi
pembaca maupun
pengelola hutan dan perkebunan khususnya tanaman durian.
Medan, Mei 2004 Penyusun
©2004 Digitized by USU digital library
10
©2004 Digitized by USU digital library
11
©2004 Digitized by USU digital library
12