1
OPTIMALISASI WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG ANJUNGAN BUDAYA DAN TAMAN BUDAYA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PROJECT MANAGEMENT PADA PT. BANGUN NATUNA PRATAMA
Yeremia Ryan Christianto Manajemen, School of Business and Management, Universitas Bina Nusantara Perumahan Permata Regensi blok C no.21, Jl. Haji Kelik, Srengeseng, Jakarta Barat 11630, Indonesia, 021-5345830 yeremia.ryan@yahoo
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk membuat perencanaan, penjadwalan proyek, pengendalian pada setiap kegiatan proyek pada PT. Bangun Natuna Pratama menjadi lebih tersistematis dan membuat sebuah penggunaan anggaran dalam penggunaan resource secara efektif pada proyek Pembangunan Gedung Anjungan Budaya dan Taman Budaya di Tanjung Pinang. Penelitian ini mengunakan metode PERT dan CPM, Crashing Project dan Decision Tree. Jenis penelitian adalah deskriptif dan studi kasus dilakukan pada proyek pembangunan gedun anjungan budaya dan taman budaya menggunakan manajemen proye selama 150 hari dengan persentase probabilitas keakuratan lama penyelesaian sebesar 95.05%. Namun, proyek dapat diselesaikan lebih cepat yaitu menjadi 126 hari dengan menggunakan crashing project , sehingga perusahaan dapat menghemat biaya dan waktu pengerjaan. Jika dibandingkan dari sisi biaya maka metode PERT dan CPM memiliki biaya lebih rendah dibandingkan denan Crashing Project. Sedangkandari segi waktu, penyelesaian proyek menggunakan Crashing Project lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan metode PERT dan CPM untuk hasil akhir yang sama. Pertimbangan yang diambil dalam proyek pembangunan ini untuk meminimalkan total biaya dengan menggunakan alat berat untuk pemerataan tanah dan menggunakan tenaga kerja manual untuk pengalian pondasi Kata Kunci Manajemen Proyek, Decision Making, CPM/PERT, Work Breakdown Structure, Crashing Project, Decision Tree.
ABSTRACT This research aims to make the planning, project scheduling, control of the operations of the project at PT. Natuna wake Primary become more systematic and create a budget utilization in resource usage effectively on projects Pavilion
2
Building Culture and Cultural Park in Tanjung Pinang. This research method, PERT and CPM, Project Crashing and Decision Tree. This type of research is descriptive and case studies carried out on the bridge construction project Gedun culture and cultural park use projec management for 150 days with a long completion percentage accuracy probability of 95.05%. However, the project can be completed more quickly, namely to 126 days by using the project crashing, so that companies can save costs and processing time. If the comparison of the cost of the method of PERT and CPM have lower costs than primarily to Crashing Project. Sedangkandari terms of time, the completion of the project using the Project Crashing faster than using PERT and CPM for the same end result. Considerations are taken in this development project to minimize the total cost of using heavy equipment for equalization of land and use of manual labor for multiplication foundation Keywords Project Management, Decision Making, CPM/PERT, Work Breakdown Structure, Crashing Project, Decision Tree.
PENDAHULUAN Latar Belakang Di era yang semakin modern dan semakin maju seperti saat ini perkembangan dalam perekonomian semakin pesat di mana dapat dilihat dari banyaknya persaingan antar perusahaan diberbagai industri yang semakin ketat. Perekonomian bisa dibilang sebagai simbol atau kekuatan suatu perusahaan, baik komunitas, perkumpulan dan bahkan suatu Negara. Maka dari itu, perusahaan harus memberikan yang terbaik kepada konsumennya agar dapat memenangkan persaingan dan menjadi market leader dengan tujuannya menunjukkan siapa yang terbaik. Untuk menjadi yang terbaik dan menunjukkan diri sebagai market leader perusahaan harus melakukan perencanaan yang matang. Adapun salah satu bisnis yang berkembang dan terus mengalami peningkatan di era pembangunan ini adalah bisnis kontruksi. Salah satu perusahaan yang bergerak dibisnis konstruksi adalah PT. Bangun Natuna Pratama. Perusahaan ini terletak di Jalan Raja Ali Haji No. 54, Tanjungpinang. PT. Bangun Natuna Pratama telah banyak membangun sejumlah proyek dikawasan Tanjungpinang dan sekitarnya
3
Dalam penilitian ini yang akan dibahas adalah proyek pembangunan Gedung Anjungan Budaya dan Taman Budaya yang berlokasi di Senggarang – Kota Tanjungpinang (Kepulauan Riau). Proyek ini diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan. Pembangunan proyek ini dimulai sekitar bulan Juli 2011 dan ditargetkan selesai pada November 2011 selama 5 bulan atau 150 hari kerja.
Identifikasi Masalah Berdasarkan pada masalah PT. Bangun Natuna Pratama yang telah dijelaskan diatas. Maka dirumuskanlah pertanyaan sebagai berikut: 1. Menganalisa dan mengidentifikasi aktivitas yang tidak boleh ditunda agar penyelesaian proyek tepat waktu? 2. Berapa probabilitas proyek pembangunan Gedung Anjunan Budaya dan Taman Budaya lebih cepat dari waktu yang ditentukan? 3. Alternatif apa yang sebaiknya dipilih dalam mengoptimalisasikan efisiensi biaya proyek pada PT. Bangun Natuna Pratama?
Tujuan Penelitian Tujuan-tujuan yang dapat dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui aktivitas apa yang tidak boleh ditunda agar penyelesaian proyek dapat tepat waktu pada pembangunan Gedung Anjungan Budaya dan Taman Budaya. 2. Mengetahui berapa probabilitas pembangunan Gedung Anjungan Budaya dan Taman Budaya dapat lebih cepat dari waktu yang ditentukan. 3. Mengetahui alternatif yang harus dipilih dalam mengoptimalisasikan biaya proyek pada PT. Bangun Natuna Pratama
Manfaat Penelitian Manfaat
penelitian
bagi
perusahaan
adalah
untuk
membantu
menyelesaikan masalah keterlambatan proyek serta evaluasi kepada perusahaan agar dapat tetap konsisten dan sebagai referensi bagi perusahaan dalam menangani proyek-proyek sejenis dimasa mendatang
4
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian pada PT. Bangun Natuna Pratama yang dilakukan pada periode Oktober 2014 sampai dengan Januari 2015. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah jenis penelitian deskriptif dan studi kasus . Selanjutnya jenis data pada penelitian ini menggunakan kuantitatif,menggunakan data yang dinyatakan dalam bentuk angka dan menggunakan timehorizon yaitu crosssectional dimana data dikumpulkan dalam sekali periode yakni bulan Oktober–Januari dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menganalisa aktivitas dengan menggunakan model manajemen proyek dan menganalisa faktor-faktor kendala penyebab proyek tidak selesai pada waktu yang ditetapkan di PT. BangunNatunaPratama.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. CPM Berikut adalah tabel kegiatan selama proyek (cpm) yang terapat 13 aktifitas pada kegiatan proyek, langkah pertama dalam mencai jalur kritis pada cpm adalah membuat diagram baik aon atau aoa, kedua menghitung es-ef-ls-lf untuk mencari slacknya. Untuk mengetahui mana yang merupakan jalur kritis slack pada perhitungan haruslah 0. Slack didapat dengan menggunakan es-ls dan ef-lf. Tabel 1. Kegiatan-Kegiatan Selama Project (cpm) Nomor A
Kegiatan Pekerjaan Pendahuluan
Durasi
Predecesor
10
Pekerjaan Pondasi B
Pekerjaan SLDOF
21
Pekerjaan KolomBawah C
Pekerjaan Balok dan Plat lantai
D
Pekerjaan Kolom Dinding Pekerjaan Balok dan Plat atap
A
21
B
14
C
E
Pekerjaan Kontruksi Atap
14
D
F
Pekerjaan Plafond
14
E,J
G
Pekerjaan Pas. Dinding lantai 1
14
C
H
Pekerjaan Plesteran, Acian, Profil
30
G
5
I
Pekerjaan Kusen
28
G
J
Pekerjaan Instalasi Tertanam
12
G
K
Pekerjaan Lantai Keramik
16
F
L
Pekerjaan Pintu Jendela
12
H,I
M
Pekerjaan Pengecatan dan Finishing
40
L,K
N
FINISH Sumber: PT. Bangun Natuna Pratama 2015
Gambar 1. Diagram AON
Berdasarkan hasil CPM oleh QM for Windows 2 untuk kegiatan kegiatan selama proyek pada pembangunan gedung anjungan budaya dan taman budaya didapatkan hasil sebagaik berikut Tabel 2. Perhitungan Jalur Kritis CPM No Wa
ES
EF
LS
LF
Slack
0+0 =0
0+10=10
10–10=0
0+10=10
0–0 atau 10–
ktu A
10
10=0 B
21
0+10=10
10+21=31
31–21=10
10+21=31
10–10 atau 31– 31=0
6
C
21
10+21=31
31+21=52
52–21=31
31+21=52
31–31 atau 52– 52=0
D
14
31+21=52
52+14=66
66– 4=52
52+14=66
52–52 atau 66– 66=0
E
14
52+14=66
66+14=80
80-14=66
66+14=80
66-66 atau 80– 80=0
F
14
66+14=80
80+14=94
94–14=80
80+14=94
80–80 atau 94–94=0
G
14
31+21=52
52+14=66
68–14=54
54+14=68
54–52=2 atau 68–66=2
H
30
52+14=66
66+30=96
98–30=68
68+30=98
68–66=2 atau 98–96=2
I
28
52+14=66
66+28=94
98–28=70
70+28=98
70–66=4 atau 98–94=4
J
12
52+14=66
66+12=78
80–12=68
68+12=80
68–66=2atau 80–78=2
K
16
80+14=94
94+16=110
110–16=94
94+16=110
94–94=0 atau 110–110=0
L
12
66+30=96
96+12=108
110-12=98
98+12=110
98–96=2 atau 110–108=2
M
40
96+12=108
110+40=150
150–40=110
110+40=150
110–110 atau 150–150=0
N
Fin ish Sumber: Hasil Perhitungan, 2015
Setelah mendapatkan hasil cpm selanjutnya mencari hasil dengan menggunakan metode pert.
2. Pert Berikut adalah tabel kegiatan selama proyek (pert) yang terdapat 13 aktifitas pada kegiatan proyek. Perbedaan pert dengan cpm adalah dimana pert mempunyai tiga perkiraan waktu yaitu : optimis, realistis, pesimis. Langkah
7
pertama
dalam
menghitung pert adalah pertama,
mencari probabilitas
penyelesaian proyek dengan menghitung perkiraan waktu, mencari varians dan deviasi standar. Kedua mencari jalur kritis dengan menghitung es-ef-ls-lf untuk mencari slacknya. Untuk mengetahui mana yang merupakan jalur kritis slack pada perhitungan haruslah 0. Slack didapat dengan menggunakan es-ls dan ef-lf.
Tabel 3. Kegiatan Kegiatan Selama Proyek (pert) No
A
Kegiatan
Pekerjaan Pendahuluan
Durasi
Predeceso
Waktu
Varian
a
m
b
r
s
8
10
12
-
10
19
21
23
A
21
0.44
19
21
23
B
21
0.44
12
14
16
C
14
0.44
0.44
Pekerjaan Pondasi Pekerjaan SLDOF B
Pekerjaan KolomBawah
C
Pekerjaan Balok dan Plat lantai
D
Pekerjaan Kolom Dinding Pekerjaan Balok dan Plat atap
E
Pekerjaan Kontruksi Atap
10
14
18
D
14
1.77
F
Pekerjaan Plafond
9
14
19
E,J
14
2.77
G
Pekerjaan Pas. Dinding lantai 1
12
14
16
C
14
0.44
28
30
32
G
30
0.44
H
Pekerjaan Plesteran, Acian, Profil
I
Pekerjaan Kusen
26
28
30
G
28
0.44
J
Pekerjaan Instalasi Tertanam
9
12
15
G
12
1
K
Pekerjaan Lantai Keramik
13
16
19
F
16
1
L
Pekerjaan Pintu Jendela
9
12
15
H,I
12
1
36
40
44
L,K
40
1.77
-
-
-
-
-
-
M N
Pekerjaan Pengecatan dan Finishing FINISH
Sumber: PT. Bangun Natuna Pratama 2015 Perhitungan waktu = a + 4.m + b / 6
8
A.10, B.21, C.21, D.14, E.14, ……, K.16, L.12, M.40 Perhitungan varians = A. 0.4444, B. 0.4444, C. 0.4444, D. 0.4444, …… , K. 1, L. 1, M. 1.7778 Varians Proyek = semua hasil varian di total 0.4444 + 0.4444 + 0.4444 + 0.4444 + 1.7778 + 2.7778 + 1 + 1.7778 = 9.111 Deviasi standar proyek
=
Z = 155-150/3.0185 = 1.6564 ( lihat di tabel z ) 0.4505 + 0.5 = 0.9505
Setelah mencari probablitas penyelesaian proyek selanjutnya ada mencari jalur kritis pada kegiatan kegiatan proyek pada gambar berikut
Gambar 2. Hasil perhitungan es, ef, ls, dan lf
3. Crashing Project Berikut adalah proses hasil crashing project untuk mempercepat waktu aktivitas pembangunan
Tabel 3. hasil crashing project
No
Normal Time
Crash Time
A
10
B
Total Crashing Time
Crashing Cost
9 Crashing Cost/Day
Normal Cost
Crash Cost
8
Rp 82.750.000
Rp 91.030.000
2
8.280.000
4.140.000
21
19
Rp 91.216.213
Rp 117.816.213
2
26.600.000
13.300.000
C
21
19
Rp 342.706.755
Rp 368.166.755
2
25.460.000
12.730.000
D
14
12
Rp 136.826.030
RP 152.906.030
2
16.080.000
8.040.000
E
14
10
Rp 372.944.932
Rp 382.114.932
4
9.170.000
2.292.500
F
14
9
Rp 141.239.194
Rp 151.859.194
5
10.620.000
2.124.000
K
16
13
Rp 81.406.171
Rp 87.646.171
3
6.240.000
2.080.000
M
40
36
Rp 332.903.111
Rp 366.443.111
4
33.540.000
8.385.000
Sumber: Hasil Perhitungan, 2015 Berdasarkan Analisis QM for Windows, Aktivitas-aktivitas project yang dapat di lakukan akselerasi adalah hanya yang dilalui critical path yaitu A – B – C – D – E – F – K – M dengan total pengurangan aktivitas sebesar 24 hari dan memerlukan tambahan biaya sebesar Rp. 135.990.000.-. Jadi jika dilakukan crashing pada proyek ini akan berimplikasi pengerjaan proyek akan berlangsung selama 126 hari dengan biaya total Rp. 1.717.982.406,- + Rp. 135.990.000,- = Rp.1.853.972.406,Setelah dilakukan perhitungan Crashing Project selanjutnya adalah menentukan pemilihan sumber daya antara menggunakan tenaga kerja manual dan mesin (alat berat) dengan menggunakan metode Decision Tree pada pembahasan selanjutnya. bertujuan agar dapat meminimalkan pengeluaran biaya
4. Decision Tree Berikut data mengenai peluang (probabilitas) dan nilai hasil keputusan untuk alternatif yang tersedia menggunakan data yang diperoleh dari Project Manager PT. Bangun Natuna Pratama :
10
Tabel 4. Alternatif untuk pemerataan tanah dan penggalian pondasi
No
Keterangan
Peluang Bagi Kondisi
Nilai Hasil Keputusan
Alamiah
(Rp)
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Baik
Buruk
Baik
Buruk
Pemerataan Tanah 1
Tenaga
kerja 0.6
0.4
210.000.000
21.000.000
0.6
0.4
140.000.000
14.000.000
kerja 0.6
0.4
23.632.448
2.363.244
0.6
0.4
84.000.000
8.400.000
manual 2
Alat Berat
Penggalian Pondasi 1
Tenaga manual
2
Alat Berat
Sumber: Hasil Perhitungan, 2015 Dari sumber data diatas, maka selanjutnya adalah dengan mencari hasil keputusan yang terbaik dengan mencari nilai expected value-nya. Jika yang di cari adalah profitmaka expected value yang kita cari ada yang paling optimal, dan jika yang di cari adalah cost makan expected value-nya adalah yang paling minimum. Berikut adalah perhitungannya :
Jawaban data 1 (Pemerataan Tanah) EV (tenaga kerja manual) = (0,6) (Rp 210.000.000) + (0,4) (Rp 21.000.000) = Rp 126.000.000 + Rp 8.400.000 = Rp 134.400.000 EV (alat berat) = (0,6) (Rp 140.000.000) + (0,4) (Rp 14.000.000) = Rp 84.000.000 + Rp 5.600.000 = Rp 89.600.000
11
Gambar 2. Decision Tree data 1
Jawaban data 2 (Penggalian Pondasi) EV (tenaga kerja manual) = (0,6) (Rp 23.632.448) + (0,4) (Rp 2.363.244) = Rp 14.179.468 + Rp 945.297= Rp 15.124.765
EV (alat berat) = (0,6) (Rp 84.000.000) + (0,4) (Rp 8.400.000) = Rp 50.400.000 + Rp 3.360.000 = Rp 53.760.000
Gambar 3. Decision Tree data 2
12
KESIMPULAN Dengan melakukan analisis penelitian yang menggunakan model managemen project dan decision tree pada PT. Bangun Natuna Pratama dapat diketahui hasil penelitian ini dan disimpulkan sebagai berikut : 1.
Pada proyek pembangunan gedung anjungan budaya dan taman budaya terdapat serangkaian aktivitas kritis berdasarkan hasil CPM/PERT yaitu pada aktivitas A – B – C – D – E – F – K – M yang pengerjaannya tidak dapat ditunda.
2.
Terdapat probabilitas proyek sebesar 95.05% pada proyek pembangunan gedung anjungan budaya dan taman budaya dalam waktu 150 hari.
3.
Pada proyek pembangunan gedung anjungan budaya dan taman budaya terdapat alternatif dalam pemilihan metode panggalian tanah dan pemerataan tanah yang baik dengan menggunakan decision tree pada PT. Bangun Natuna Pratama dengan memilih alternative menggunakan tenaga kerja manual untuk penggalian tanah dan menggunakan alat berat untuk pemerataan tanah.
DAFTAR PUSTAKA Heizer, J., & Render, B. (2006). Operation Management. Jakarata: Salemba Empat. Hasby, M. (2010). Penggunaan Pohon Keputusan dalam Teori Keputusan Laudon, K., & Laudon, J. (2008). Sistem Informasi Manajemen, Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat. Mulyono, S. (2004). Riset Operasi Edisi Revisi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Malik, A. (2010). Pengantar Bisnis Jasa Pelaksana Kontruksi. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET. Siswanto. (2007). Operation Research Jilid-2. Jakarta: Erlangga. Suprapto, T. (2009). Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi. Yogyakarta: Media Presindo.