Matakuliah Metode Observasi Bawah Air
PerencanaanObservasi BawahAir
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor
Kenapaperlu perencanaanobservasi bawahair? 1. Tujuanobservasi tercapai 2. Keselamatan personel terjamin: Menekan / menghilangkan potensi risiko/ bahaya Mencegah terjadinya kejadian tidak terduga (uncertainty)
DAFTARCEK KESELAMATANDAN PERENCANAAN PENYELAMAN I. Analisis Kegiatan untuk Keselamatan : Pastikan tujuan observasi sudah ditentukan dengan jelas. Tentukanbahwa pendekatan non-diving (untuk observasi tersebut) tidak memadai. Evaluasi pertimbangan keselamatan. Koordinasikan bantuan darurat. Pertimbangkan lokasi dan lingkungan. Tinjau kembali hukum dan peraturan yang relevan. Tentukankualifikasi dan pilih personil. Ajukan rencana penyelaman kepada otoritas penyelaman.
Lanjutan ...
II. Identifikasi danA nalisa potensi bahaya: A. Potensi bahaya alam l. Atmosfir: - kerusakan peralatan dan bahan observasi - keterlambatan atau gangguan karena cuaca buruk 2. Permukaan laut: - mabuk laut - masuk dan keluar dari air - penanganan peralatan yang berat saat laut bergelombang (rough seas) - mempertahankan lokasi observasi ketika terjadi arus dan pasang - benda terapung, kelp, tumpahan minyak/pelumas di air - keterlambatan atau gangguan karena kondisi laut
Lanjutan ...
3. Bawah air dan dasar perairan : - melebihi batas kedalaman rencana penyelaman - terpapar suhu dingin (exposure to cold temperature) - biota berbahaya, pasang surut dan arus - jarak pandang terbatas - hambatan di dasar perairan - lingkungan di atas kepala (cave, shipwreck) - kondisi dasar perairan yang berbahaya: lumpur, drop-off, dll. 4. Bahaya di lokasi observasi (On-Site Hazards): - lalu lintas laut - konflik antara kegiatan rekreasi dengan komersil - sonar aktif, jaringan kabel listrik tegangan tinggi - radiasi, pencemaran, dan polusi lainnya - izin kegiatan
Lanjutan ...
5. Bahaya dari kegiatan observasi: - penyakit dekompresi - masalah komunikasi (mis-komunikasi) - tenggelam atau cedera lainnya 6. Bahaya dari benda (Object Hazards): - jeratan dan belitan, tertimpa - geseran dan gerakan benda
Lanjutan ...
III. Personil, Peralatan, dan Prosedur Darurat: A. Personil Penyelaman: 1. menetapkan tim penyelam yang berkualitas (qualified dive team) 2. menetapkan personil yang terlatih untuk tugas tersebut 3. memverifikasi latihan dan kualifikasi untuk tugas tersebut 4. memverifikasi kebugaran: - kondisi umum dan/atau gejala kelelahan - rekam medis terkini - telinga dan sinus - pilek dan flu parah - penggunaan narkotika, miras, dan obat perangsang 5. mengamati kondisi emosi penyelam: - motivasi & sikap - stabilitas
Lanjutan ...
B. Peralatan Penyelaman: 1. verifikasi peralatan dan teknik yang tepat untuk suatu tugas 2. verifikasi kesesuaian peralatan dan teknik terhadap kedalaman: peralatan pribadi (SCUBA): mask, fins, snorkel, BCD, suit (wet/dry), gloves, hood, knife, tools, tanks, timer, depth gauge, senter, peluit, kompas, regulator, weight belt, SAS, helmet, full face mask, tether, hose, komunikasi, bailout bottle 3. verifikasi peralatan pendukung kehidupan (life support) 4. verifikasi bahwa peralatan pendukung tersedia & aman 5. verifikasi bahwa semua peralatan yang dibutuhkan berfungsi dengan baik
Lanjutan ...
6. verifikasi bahwa semua peralatan dipelihara dengan baik 7. verifikasi bahwa bendera selam sudah dikibarkan 8. verifikasi bahwa semua tabung selam sudah diisi penuh 9. memeriksa akurasi depth gauge sebelum penyelaman C. Menyediakan peralatan darurat: 1. komunikasi untuk mendapatkan pertolongan dari luar 2. verifikasi tas/kotak P3K 3. verifikasi Oxygen delivery kit
Lanjutan ...
D. Menetapkan prosedur keadaan darurat : 1. tahu akses medis (EMS) know how to access EMS 2. lokasi dan akses recompressionchamber 3. verifikasi ketersediaan transportasi untuk keadaan darurat 4. buat, koreksi dan ajukan EmergencyAssistance Plan 5. verifikasi tabel dekompresi 6. review komunikasi/kode/signals (tali, cahaya, tangan, suara) 7. review persiapan pemadaman api/kebakaran 8. tentukan kode bahaya/masalah (distress signals) & kode panggil (call signs) 9. hilangkan potensi bahaya pernafasan (breathing hazards) 10. menetapkan tugas anggota tim dalam keadaan darurat 11. latihan rutin prosedur keadaan darurat, seperti : kebakaran, emboli udara, CPR, tenggelam, sengatan listrik, dll.
Lanjutan ...
E. Persiapan Kapal: 1. periksa mesin, lampu, jangkar, tali, dll. 2. periksa bahan bakar, pelumas, air tawar 3. periksa CG safety gear (PFD, anchor, fire extinguisher, peluit) 4. trailline 5. periksa radio VHF,Loran, Radar, GPS 6. periksa tali ikat peralatan F. Menetapkan Prosedur Operasi PenyelamanAman : 1. Beritahu pihak berwenang bahwa operasi penyelaman akan dilakukan 2. Buat perencanaan, organisasi, koordinasi kegiatan 3. Lakukan “prosedur penyelaman aman”, tentukan ukuran keselamatan 4. Post-Dive check
Lanjutan ...
G. EmergencyAssistance Checklist 1. Lokasi & No telpon Recompression Chamber 2. Lokasi & No telpon RS 3. Komunikasi 4. Transportasi – informasi kontak 5. Unit selam cadangan 6. Konsultasi darurat 7. Otoritas penyelaman 8. Suplai udara