TUGAS AKHIR
PERBANDINGAN BIAYA PERCEPATAN ANTARA KERJA LEMBUR DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA ( Studi Kasus Proyek Pembangunan Irigasi Di Jaban Klaten )
Diajukan Kepada Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana Strata Satu Teknik Sipil
Hary Mulya 06.511.091
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2013
iv
ABSTRAK
Dalam pelaksanaan konstruksi, ada permasalahan berkaitan dengan pengelolaan sumber daya untuk kelancaraan fungsi menajemen. Percepatan dapat dilakukan melalui lembur (over time) atau melalui penambahan jumlah tenaga kerja. Percepatan-percepatan sering dilakukan terutama berkaitan dengan kegiatan pada jalur kritis. Komponen-komponen seperti biaya tenaga kerja, waktu, biaya peralatan (sewa alat), dan resiko-resiko akibat keterlambatan menjadi hal yang selalu menjadi pertimbangan berkaitan dengan kebijakan pada aktivitas-aktivitas kegiatan yang diperlukan percepatan. Kebijakan yang tepat akan memberikan efisiensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis perbandingan biaya tenaga kerja pada aktivitas percepatan melalui lembur (overtime), dan biaya tenaga kerja pada aktivitas percepatan melalui penambahan tenaga kerja terhadap biaya tenaga kerja pada aktivitas normal. Analisis dilakukan melalui pendekatan deskriptif berdasarkan data yang diperoleh, kemudian dilakukan interpretasi. Langkah-langkah analisis adalah dengan membandingan biaya percepatan melalui aktivitas lembur (overtime) dan panambahan tenaga kerja, berdasarkan datadata RAB, biaya- biaya tenaga kerja, biaya harian, dan lembur terhadap aktivitas kerja normal. Dari analisis dan pembahasan tugas akhir ini biaya pada aktivitas normal adalah sebesar Rp.1,430,455,000.00, sedangkan biaya percepatan melalui lembur lebih mahal 8,52% (Rp.1,552,357,000.00) dari biaya normal dan biaya tenaga kerja percepatan melalui penambahan tenaga kerja lebih murah 0.09% (Rp.1,429,041,000.00) dari biaya normal. Sedangkan biaya percepatan melalui penambahan tenaga kerja lebih murah dibandingkan dengan biaya percepatan melalui lembur. Durasi pelaksanaan proyek dalam kondisi normal adalah 150 hari setelah dilakukan percepatan dengan sistem lembur dan penambahan tenaga kerja durasi pelaksanaan proyek menjadi lebih cepat 20,67% (119 hari) dari durasi normal. Sehingga dapat diambil kesimpulan biaya pada aktivitas normal lebih rendah dibandingkan dengan biaya percepatan melalui lembur (overtime) dan biaya percepatan melalui penambahan tenaga kerja lebih rendah sedikit dari biaya normal. Dalam percepatan pelaksanaan sistem penambahan tenaga kerja lebih menguntungkan untuk dilaksanakan karena biaya yang lebih sedikit dengan waktu yang dihemat sama dengan sistem lembur (overtime).
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji syukur hanyalah untuk Allah SWT Tuhan semesta alam, yang karunia-Nya selalu dilimpahkan kepada kita semua, yang restu-Nya selalu penulis harapkan dalam setiap alunan doa. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan pada Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan risalah dan syari’at Islam kepada umat manusia, yang telah membawa manusia ke alam yang terang benderang akan segala ilmu pengetahuan. Atas rahmat Allah, akhirnya penulis bisa menyelesaikan tugas akhir yang berjudul Perbandingan Biaya Percepatan Antara Kerja Lembur Dengan Penambahan Tenaga Kerja (Studi Kasus Proyek Pembangunan Irigasi Di Jaban Klaten). Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat akademik dalam menyelesaikan studi tingkat strata satu di Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung hingga terselesainya tugas akhir ini. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Zaenal Arifin, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing tugas akhir, terimakasih atas bimbingan, nasehat dan dukungan yang diberikan kepada penulis dalam penyusunan tugas akhir ini, 2. Bapak Albani Musyafa’ S.T.,M.T.,Ph.D, selaku dosen penguji tugas akhir, terimakasih atas bimbingan, nasehat dan dukungan yang diberikan kepada penulis dalam penyusunan tugas akhir ini, 3. BapakMunadhir Ir, H, MS selaku dosen penguji tugas akhir, terimakasih atas bimbingan, nasehat dan dukungan yang diberikan kepada penulis dalam penyusunan tugas akhir ini,
vi
4. Ayah dan Ibuku yang tercinta, terima kasih atas segala pengorbanan, cinta, kasih sayang dan doanya yang selalu menyertaiku, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan kasih sayang kepada kita semua, 5. Adikku, Dwi Haryati, makasi ya buat semua canda tawa kebersamaan dan doa buat abang, insyaallah kita bisa sukses dan bikin bangga Ayah Ibu, 6. Keluarga besarku di Medan dan Cilacap, terimakasih terimakasih dan terimakasih, 7. Pak Arif, Bu Ani, Seluruh kawan kos ku, terimakasih untuk bantuannya selama tinggal disana, 8. Teman-teman jurusan teknik sipil angkatan 2006, terimakasih telah banyak membantu, 9. Terakhir, untuk seluruh isi semesta. Terima kasih kepada pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan hingga penulis bisa menyelesaikan tugas akhir ini. Sehubungan dengan hal itu kiranya tidak ada kata yang pantas diucapkan kecuali ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, dengan iringan doa semoga bantuan mereka menjadi amal sholeh dan mendapat ridho dari Allah SWT. Amin. Wassalamu’alaikum. Wr. Wb Yogyakarta,
03 Juni 2013
Hary Mulya 06.511.091