SALINAN
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 8 ayat (3), Pasal 10 ayat (3), Pasal 11 ayat (4), Pasal 12 ayat (2), dan Pasal 18 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Standar Isi Untuk Program Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496); 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tatakerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun 2006;
1
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005; Memperhatikan : Surat Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor 0520/BSNP/I/2007 tanggal 23 Januari 2007. MEMUTUSKAN: Menetapkan
: PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C. Pasal 1
(1) Standar Isi Untuk Program Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C yang selanjutnya disebut Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada program Paket A, Paket B, dan Paket C . (2) Standar Isi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada Lampiran Peraturan Menteri ini. Pasal 2 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 18 April 2007 MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, TTD. BAMBANG SUDIBYO
2
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2007 TANGGAL 18 APRIL 2007 STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C BAB I PENDAHULUAN
Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang selanjutnya akan disingkat sebagai UU Sisdiknas 20/2003. Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan. Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 9 tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati, olahpikir, olahrasa, olahraga, dan olahkarya agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis masyarakat dan otonomi perguruan tinggi serta pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, transparan, demokratis, dan berkesinambungan. Berdasarkan Penjelasan Pasal 17 dan Pasal 18 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan yang sederajat dengan SD/MI adalah program seperti Paket A dan yang sederajat dengan SMP/MTs adalah program seperti Paket B, sedangkan pendidikan yang sederajat dengan SMA/MA adalah program seperti Paket C. Setiap peserta didik yang lulus ujian program Paket A, Paket B atau Paket C mempunyai hak eligibilitas yang sama dan setara dengan pemegang ijazah SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA untuk dapat mendaftar pada satuan pendidikan yang lebih tinggi. Status kelulusan Paket C mempunyai hak eligibilitas yang sama dengan lulusan pendidikan formal dalam memasuki lapangan kerja. Dalam dokumen ini membahas standar isi sebagaimana dimaksud oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Standar Isi ini memuat:
1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan acuan dalam penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan; 3
2. Beban belajar bagi peserta didik pada program Paket A, Paket B, dan Paket C; 3. Kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C, yang akan dikembangkan berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tak terpisahkan dari standar isi; dan 4. Kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada program Paket A, Paket B, dan Paket C. Standar Isi dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005.
4
BAB II KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM A. Kerangka Dasar 1. Kelompok Mata Pelajaran Kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C mencakup: a. b. c. d. e.
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; Kelompok mata pelajaran estetika; Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
No
Kelompok Mata Pelajaran
Cakupan
1
Agama dan Akhlak Mulia
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
2
Kewarganegaraan dan Kepribadian
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
5
No 3
Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Cakupan Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada Paket A setara SD/MI dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada Paket B setara SMP/MTs dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada Paket C setara SMA/MA dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.
4
Estetika
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individu sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.
5
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan pada Paket A setara SD/MI dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportifitas dan kesadaran hidup sehat. Kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan pada Paket B setara SMP/MTs dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sportifitas dan kesadaran hidup sehat. Kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan pada Paket C setara SMA/MA dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual 6
No
Kelompok Mata Pelajaran
Cakupan ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.
2. Prinsip Pengembangan Kurikulum Kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut. a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. b. Beragam dan terpadu Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jalur, jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi. c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni
dan
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan Menjamin relevansi program Paket A, Paket B, dan Paket C dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional mutlak harus dilaksanakan.
7
e. Menyeluruh dan berkesinambungan Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan. f. Belajar sepanjang hayat Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. g. Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. h. Tematik Kurikulum dikembangkan dengan mengorganisasikan pengalamanpengalaman secara menyeluruh dalam tema-tema kontekstual yang mendorong terjadinya pengalaman belajar baru yang meluas dan tidak tersekat-sekat oleh pokok-pokok bahasan sehingga dapat mengaktifkan aktifitas mental peserta didik sekaligus aktifitas sosial yang menumbuhkan kerjasama. i. Partisipatif Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan agar tercipta rasa memiliki dan bertanggungjawab dalam melaksanakannya. 3. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum Pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut. a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, karakteristik, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan. b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: (i) belajar bagaimana beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (ii) belajar memahami dan menghayati, (iii) belajar berbuat dan melaksanakan secara efektif, (iv) belajar hidup dalam kebersamaan dengan saling berbagi dan saling menghargai, dan (v) belajar membangun dan menemukan jati diri, berdasarkan pemaknaan keimanan, pemahaman, perbuatan, dan kebersamaan. c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral. 8
d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang demokratis, saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani, (di depan memberikan contoh dan teladan, di tengah membangun semangat dan prakarsa di belakang memberikan daya dan kekuatan). e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan). f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal. g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan. h. Kurikulum dilaksanakan secara fleksibel dalam ruang, waktu dan strategi pembelajaran, serta menghargai pengalaman belajar peserta didik yang diperoleh dalam kehidupan. i. Kurikulum dilaksanakan secara konstruktif yang memberikan pengakuan bahwa peserta didik mempunyai pandangan sendiri terhadap dunia dan alam sekitarnya untuk membangun makna berdasarkan pengalaman individu dalam menghadapi dan menyelesaikan situasi yang tidak tentu. j. Kurikulum dilaksanakan secara induktif dengan membangun pengetahuan melalui kejadian dengan fenomena empirik yang menekankan pada kemampuan belajar yang berbasis pengalaman langsung. 4. Kesetaraan Tingkatan dan Derajat Kompetensi Struktur kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C dilaksanakan dalam sistem tingkatan dan derajat yang setara dengan sistem kelas pada pendidikan formal dengan kompetensi masing-masing sebagai berikut: Program Paket A meliputi: Tingkatan 1 dengan derajat kompetensi Awal setara dengan kelas III SD/MI, menekankan pada kemampuan literasi dan numerasi (kemahirwacanaan bahasa dan angka), sehingga peserta didik mampu berkomunikasi melalui teks secara tertulis dan lisan, baik dalam bentuk huruf maupun angka. Tingkatan 2 dengan derajat kompetensi Dasar setara dengan kelas VI SD/MI, menekankan penguasaan fakta, konsep, dan data secara bertahap, sehingga peserta didik mampu berkomunikasi melalui teks secara tertulis dan lisan dengan menggunakan fenomena alam dan atau sosial sederhana secara etis, untuk memiliki keterampilan dasar dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Program Paket B meliputi:
9
Tingkatan 3 dengan derajat kompetensi Terampil 1 setara dengan kelas VIII SMP/MTs, menekankan pada penguasaan dan penerapan konsep-konsep abstrak secara lebih meluas dan berlatih meningkatkan keterampilan berpikir dan bertindak logis dan etis, sehingga peserta didik mampu berkomunikasi melalui teks secara tertulis dan lisan, serta memecahkan masalah dengan menggunakan fenomena alam dan atau sosial yang lebih luas. Tingkatan 4 dengan derajat kompetensi Terampil 2 setara dengan kelas IX SMP/MTs, menekankan peningkatan keterampilan berpikir dan mengolah informasi serta menerapkannya untuk menghasilkan karya sederhana yang bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat, sehingga peserta didik mampu secara aktif mengekspresikan diri dan mengkomunikasikan karyanya melalui teks secara lisan dan tertulis berdasarkan data dan informasi yang akurat secara etis, untuk memenuhi tuntutan keterampilan dunia kerja sederhana dan dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Program Paket C meliputi: Tingkatan 5 dengan derajat kompetensi Mahir 1 setara dengan kelas X SMA/MA, diarahkan pada pencapaian dasar-dasar kompetensi akademik dan menerapkannya untuk menghasilkan karya sehingga peserta didik mampu mengkomunikasikan konsep-konsep secara lebih ilmiah dan etis serta mempersiapkan diri untuk mampu bekerja mandiri dan mengembangkan kepribadian profesional. Tingkatan 6 dengan derajat kompetensi Mahir 2 setara dengan kelas XII SMA/MA, diarahkan untuk pencapaian kemampuan akademik dan keterampilan fungsional secara etis, sehingga peserta didik dapat bekerja mandiri atau berwirausaha, bersikap profesional, berpartisipasi aktif dan produktif dalam kehidupan masyarakat, serta dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. 5. Kedalaman Muatan Kurikulum Kedalaman muatan kurikulum pada program Paket A, Paket B, dan Paket C, dituangkan dalam kompetensi yang terdiri atas Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) tiap mata pelajaran pada setiap tingkatan dan/ atau semester. SK dan KD mata pelajaran pada porgram Paket A, Paket B, dan Paket C mengacu kepada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang dijabarkan ke dalam SK dan KD masing-masing mata pelajaran pada pendidikan umum. SK dan KD tiap mata pelajaran pada setiap tingkatan dan derajat menggambarkan bobot mata pelajaran, dan disajikan pada Lampiran-lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional ini yang terdiri atas: a. Lampiran 1 SK dan KD Program Paket A; b. Lampiran 2 SK dan KD Program Paket B; dan c. Lampiran 3 SK dan KD Program Paket C. 6. Perpindahan Jalur Pendidikan UU Sisdiknas 20/2003 Pasal 12 ayat (1) butir (e) menegaskan hak peserta didik untuk pindah antar jalur pendidikan. Sistem ini memungkinkan peserta didik 10
pindah dari jalur pendidikan informal dan pendidikan formal ke jalur pendidikan nonformal atau sebaliknya. Kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C memungkinkan peserta didik dari pendidikan informal dan pendidikan formal pindah ke program Paket A, Paket B, dan Paket C melalui proses alih kredit dengan menghitung Satuan Kredit Kompetensi (SKK) yang telah dicapai oleh peserta didik. Persyaratan alih kredit mempertimbangkan daftar riwayat hidup, capaian hasil belajar berupa transkrip, daftar nilai, raport, portofolio dan sejenisnya. Apabila persyaratan belum memenuhi perlu mengikuti tes penempatan yang memberikan pengakuan terhadap pembelajaran yang diperoleh secara mandiri dari pengalaman, pelatihan dan profesi. Ketentuan untuk alih kredit ini diatur dalam Panduan yang ditetapkan Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Departemen Pendidikan Nasional. B. Struktur Kurikulum Struktur kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C merupakan pola susunan mata pelajaran dan beban belajar yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, meliputi mata pelajaran, dan bobot satuan kredit kompetensi (SKK). Susunan mata pelajaran program Paket A, Paket B, dan Paket C terdiri atas berbagai mata pelajaran untuk mengembangkan kemampuan olahhati, olahpikir, olahrasa, olahraga dan olahkarya, termasuk muatan lokal, keterampilan fungsional, dan pengembangan kepribadian profesional. Beban belajar program Paket A, Paket B, dan Paket C dinyatakan dalam satuan kredit kompetensi (SKK) yang menunjukkan bobot kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti program pembelajaran, baik melalui tatap muka, praktek keterampilan, dan atau kegiatan mandiri. SKK merupakan penghargaan terhadap pencapaian kompetensi sebagai hasil belajar peserta didik dalam menguasai suatu mata pelajaran. SKK diperhitungkan untuk setiap mata pelajaran yang terdapat dalam struktur kurikulum. Satu SKK dihitung berdasarkan pertimbangan muatan SK dan KD tiap mata pelajaran. SKK dapat digunakan untuk alih kredit kompetensi yang diperoleh dari jalur pendidikan informal, formal, kursus, keahlian dan kegiatan mandiri. Satu SKK adalah satu satuan kompetensi yang dicapai melalui pembelajaran 1 jam tatap muka atau 2 jam tutorial atau 3 jam mandiri, atau kombinasi secara proporsional dari ketiganya. Satu jam tatap muka yang dimaksud adalah satu jam pembelajaran yaitu sama dengan 35 menit untuk Paket A, 40 menit untuk Paket B, dan 45 menit untuk Paket C. Struktur kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan sesuai dengan Permen Diknas 23/2006 dengan orientasi pengembangan olahkarya untuk mencapai keterampilan fungsional yang menjadi kekhasan program program Paket A, Paket B, dan Paket C, yaitu: a. Paket A: Memiliki keterampilan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. b. Paket B: Memiliki keterampilan untuk memenuhi tuntutan dunia kerja. c. Paket C: Memiliki keterampilan berwirausaha. Pencapaian kompetensi keterampilan fungsional dikembangkan melalui mata pelajaran keterampilan fungsional yang disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan secara terintegrasi dan/atau dalam bentuk mata pelajaran tersendiri. 11
Muatan lokal merupakan kajian yang diberikan secara terintegrasi dalam mata pelajaran atau secara tersendiri sebagai mata pelajaran pilihan. Pengembangan kepribadian profesional merupakan kemampuan mengembangkan diri untuk meningkatkan kualitas hidup dengan mengelola potensi, bakat, minat, prakarsa, kemandirian, tindakan, dan waktu secara profesional sesuai tujuan dan kebutuhan, yang dapat dilakukan antara lain melalui pelayanan konseling. Kemampuan olahhati dan olahrasa termasuk estetika dikembangkan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan, dan muatan lokal yang relevan. Adapun struktur sebaran mata pelajaran Program Paket A, Paket B dan Paket C sebagaimana tersaji pada tabel berikut. Tabel 2 Struktur Kurikulum Paket A Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK) Mata Pelajaran 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Tingkatan 1 / Derajat Awal Setara Kelas I - III
Tingkatan 2 / Derajat Dasar setara Kelas IV-VI
Jumlah
9 9 15 15 12 9 6 6
9 9 15 15 12 9 6 6
18 18 30 30 24 18 12 12
9 6**) 6
9 6**) 6
18 12**) 12
102
102
204
Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Keterampilan Fungsional *) Muatan Lokal **) Pengembangan Kepribadian Profesional Jumlah
Keterangan: *) Pilihan mata pelajaran **) Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata pelajaran wajib maupun pilihan. SKK untuk subtansi muatan lokal termasuk ke dalam SKK mata pelajaran yang dimuati.
12
Tabel 3 Struktur Kurikulum Paket B Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK) Mata Pelajaran 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tingkatan 4 / Derajat Terampil 2 Setara Kelas IX
Jumlah
4 4
2 2
6 6
8 8
4 4
12 12
8
4
12
8
4
12
8
4
12
4 4
2 2
6 6
4
2
6
4**)
2**)
6**)
4
2
6
68
34
102
Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Ilmu Pengetahuan Alam
10.
Ilmu Pengetahuan Sosial Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Keterampilan Fungsional *)
11.
Muatan Lokal **)
12.
Pengembangan Kepribadian Profesional
8. 9.
Tingkatan 3 / Derajat Terampil 1 Setara Kelas VII-VIII
Jumlah
Keterangan: *) Pilihan mata pelajaran **) Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata pelajaran wajib maupun pilihan. SKK untuk subtansi muatan lokal termasuk ke dalam SKK mata pelajaran yang dimuati.
13
Tabel 4 Struktur Kurikulum Paket C (Program IPA) Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK) Tingkatan 5 / Derajat Mahir 1 Setara Kelas X
Tingkatan 6 / Derajat Mahir 2 setara Kls XI-XII
Jumlah
Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan
2 2
4 4
6 6
Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Fisika Kimia Biologi Sejarah Geografi Ekonomi Sosiologi Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Keterampilan Fungsional *) Muatan Lokal **) Pengembangan Kepribadian Profesional
4 4 4 2 2 2 1 1 2 2 2 2
8 8 8 8 8 8 2 4 4
12 12 12 10 10 10 3 1 2 2 6 6
4*) 2**) 2
8*) 4**) 4
12*) 6**) 6
40
82
122
Mata Pelajaran 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11 12 13 14 15. 16. 17.
Jumlah
Keterangan: *) Pilihan mata pelajaran **) Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata pelajaran wajib maupun pilihan. SKK untuk subtansi muatan lokal termasuk ke dalam SKK mata pelajaran yang dimuati.
14
Tabel 5 Struktur Kurikulum Paket C (Program IPS) Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK) Tingkatan 5 / Derajat Mahir 1 Setara Kelas X
Tingkatan 6 / Derajat Mahir 2 Setara Kelas XI-XII
Jumlah
Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan
2 2
4 4
6 6
Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Fisika Kimia Biologi Sejarah Geografi Ekonomi Sosiologi Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Keterampilan Fungsional *) Muatan Lokal **) Pengembangan Kepribadian Profesional
4 4 4 2 2 2 1 1 2 2 2 2
8 8 8 3 7 8 8 4 4
12 12 12 2 2 2 4 8 10 10 6 6
4*) 2**) 2
8*) 4**) 4
12*) 6**) 6
40
82
122
Mata Pelajaran 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Jumlah
Keterangan: *) Pilihan mata pelajaran **) Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata pelajaran wajib maupun pilihan. SKK untuk subtansi muatan lokal termasuk ke dalam SKK mata pelajaran yang dimuati.
15
Tabel 6 Struktur Kurikulum Paket C (Program Bahasa) Bobot Satuan Kredit Kompetensi (SKK) Tingkatan 5 / Derajat Mahir 1 Setara Kelas X
Tingkatan 6 / Derajat Mahir 2 Setara Kelas XI-XII
Jumlah
Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan
2 2
4 4
6 6
Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Fisika Kimia Biologi Sejarah Geografi Ekonomi Sosiologi Antropologi Sastra Indonesia Bahasa Asing Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Keterampilan Fungsional *) Muatan Lokal **) Pengembangan Kepribadian Profesional
4 4 4 2 2 2 1 1 2 2 2 2
10 10 6 4 4 8 8 4 4
14 14 10 2 2 2 5 1 2 2 4 8 8 6 6
4*) 2**) 2
8*) 4**) 4
12*) 6**) 6
40
82
122
Mata Pelajaran
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Jumlah Keterangan: *) **)
Pilihan mata pelajaran Substansinya dapat menjadi bagian dari mata pelajaran yang ada, baik mata pelajaran wajib maupun pilihan. SKK untuk subtansi muatan lokal termasuk ke dalam SKK mata pelajaran yang dimuati.
Dalam struktur kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C terdapat mata pelajaran yang diujikan secara nasional dan mata pelajaran lain yang tidak diujikan secara nasional. Mata pelajaran yang diujikan secara nasional adalah sebagaimana tertera pada tabel berikut.
16
Tabel 7 Mata Pelajaran Ujian Nasional Paket A, Paket B, dan Paket C No.
Paket C IPA Bahasa
Mata Pelajaran
Paket A
Paket B
IPS
1.
Pendidikan Kewarganegaraan
X
X
-
-
-
2. 3.
Bahasa Indonesia Bahasa Inggris
X -
X X
X X
X X
X X
4.
Matematika
X
X
-
X
-
5.
IPA
X
X
-
-
-
6.
IPS
X
X
-
-
-
7.
Fisika
-
-
-
X
-
8.
Kimia
-
-
-
X
-
9.
Biologi
-
-
-
X
-
10. Sejarah
-
-
X
-
X
11. Geografi
-
-
X
-
-
12. Ekonomi
-
-
X
-
-
13. Antropologi
-
-
-
-
X
14. Sosiologi
-
-
X
-
-
15. Sastra Indonesia
-
-
-
-
X
16. Bahasa Asing
-
-
-
-
X
17
BAB III BEBAN BELAJAR, KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN, DAN KALENDER PENDIDIKAN
A. Beban Belajar Beban belajar program Paket A, Paket B, dan Paket C dinyatakan dalam satuan kredit kompetensi (SKK) yang menunjukkan kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti program pembelajaran baik melalui tatap muka, praktek keterampilan, dan/atau kegiatan mandiri. Pembelajaran pada program Paket A, Paket B, dan Paket C dilakukan dengan pendekatan induktif, tematik, dan berbasis kecakapan hidup. Pencapaian beban belajar menggunakan sistem modular yang menekankan pada belajar mandiri, ketuntasan belajar, dan maju berkelanjutan. Kegiatan belajar mandiri merupakan kegiatan pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan oleh peserta didik dengan bimbingan pendidik atau disesuaikan dengan kebutuhan, kesempatan, penyelesaian dan ketuntasan yang diatur oleh peserta didik. Ketuntasan belajar merupakan pencapaian kompetensi pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai sebagai hasil belajar yang dapat diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Maju berkelanjutan merupakan pencapaian kompetensi secara bertahap menuju ketuntasan belajar dari suatu kompetensi ke kompetensi berikutnya. Tingkat penguasaan kompetensi individu secara tuntas dalam maju berkelanjutan menentukan jenis dan tingkat kompetensi berikutnya serta bahan belajar lainnya yang harus ditempuh. Satuan Kredit Kompetensi merupakan penghargaan terhadap pencapaian kompetensi sebagai hasil belajar peserta didik dalam menguasai suatu mata pelajaran. SKK diperhitungkan untuk setiap mata pelajaran yang terdapat dalam struktur kurikulum. Satu SKK dihitung berdasarkan pertimbangan muatan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) tiap mata pelajaran. Kemudian keseluruhan SKK untuk mencapai SKL program Paket A, Paket B, dan Paket C di distribusikan per semester. Satuan Kredit Kompetensi dapat digunakan untuk alih kredit kompetensi yang diperoleh dari jalur pendidikan informal, formal, kursus, keahlian dan kegiatan mandiri. Penentuan dan pengakuan bobot SKK hasil alih kredit memperhatikan tingkat kompetensi berdasarkan hasil belajar sebelumnya yang diperoleh melalui tes, portofolio, transkrip, sertifikat, raport, surat penghargaan, surat keterangan tentang berbagai keikutsertaan dalam pelatihan, pagelaran, pameran, lomba, olimpiade dan kegiatan unjuk prestasi lainnya. Kegiatan tatap muka merupakan kegiatan pembelajaran dalam interaksi langsung antara peserta didik dengan pendidik sebagai kegiatan tutorial untuk pendalaman materi yang sulit, penguatan motivasi, dan peningkatan ketuntasan belajar, serta penilaian hasil belajar. Dengan demikian kegiatan tatap muka sangat menerapkan pendekatan partisipatif (andragogi) yang tidak ditekankan pada transfer pengetahuan dan keterampilan. Praktek keterampilan merupakan kegiatan pembelajaran yang mendukung pencapaian kompetensi keterampilan fungsional dan kepribadian profesional yang pada gilirannya dapat mewujudkan kompetensi kecakapan hidup. Kompetensi kecakapan hidup meliputi kompetensi personal, kompetensi sosial, kompetensi intelektual dan kompetensi vokasional.
18
B. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan silabus program Paket A, Paket B dan Paket C ditetapkan oleh Dinas yang bertanggungjawab di bidang pendidikan sesuai dengan tingkat kewenangannya, berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan. KTSP dan silabus program Paket A, Paket B, dan Paket C dikembangkan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan berdasarkan panduan penyusunan KTSP program Paket A, Paket B, dan Paket C. C. Kalender Pendidikan Kalender program Paket A, Paket B, dan Paket C merupakan pengaturan kegiatan pembelajaran dalam satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, hari libur nasional, dan ujian nasional. Kalender pendidikan ini merupakan rambu-rambu bagi penyelenggara program Paket A, Paket B, dan Paket C untuk mengatur kegiatan pembelajaran yang sesuai kebutuhan peserta didik. 1. Permulaan tahun ajaran dimulai bulan Juli setiap tahun. 2. Peserta didik dapat mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai dengan kesempatan masing-masing dengan memperhatikan beban belajar dan cara menempuhnya sesuai dengan peraturan yang berlaku. 3. Minggu efektif belajar merupakan penjadwalan layanan tutorial dalam rangka pendalaman materi belajar yang disediakan oleh lembaga penyelenggara. 4. Waktu pembelajaran efektif diperhitungkan sesuai dengan waktu pencapaian SKK masing-masing kurikulum program program Paket A, Paket B, dan Paket C. 5. Hari libur nasional yang dimaksud sesuai dengan ketetapan. 6. Ujian nasional dilaksanakan dalam dua periode setiap tahun sesuai dengan prosedur operasional standar (POS) ujian nasional.
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, TTD. BAMBANG SUDIBYO
19
Lampiran 1 STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET A 01. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, di Satuan pendidikan nonformal penyelenggara pendidikan kesetaraan maupun masyarakat. Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan. Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun sosial. Tuntutan visi ini mendorong dikembangkannya standar kompetesi sesuai dengan jenjang pendidikan yang secara nasional ditandai dengan ciri-ciri: 1. lebih menitik beratkan pencapaian kompetensi secata utuh selain penguasaaan materi; 2. mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan yang tersedia; 3. memberiklan kebebasan yang lebih luas kepada pendidik di lapangan untuk mengembangkan strategi dan program pembelajaran seauai dengan kebutuhan dan ketersedian sumber daya pendidikan. Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak, serta aktif membangun peradaban dan keharmonisan kehidupan, khususnya dalam memajukan peradaban bangsa yang bermartabat. Manusia seperti itu diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan, hambatan, dan perubahan yang muncul dalam pergaulan masyarakat baik dalam lingkup lokal, nasional, regional maupun global. Pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Pencapaian seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan. Peran semua unsur pendidikan, orang tua peserta didik dan masyarakat sangat penting dalam mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam. 20
B. Tujuan Pendidikan Agama Islam di Paket A bertujuan untuk: 1. menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT; 2. mewujudkan manuasia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas kependidikan. C. Ruang Lingkup Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1. Al-Qur’an dan Hadits 2. Aqidah 3. Akhlak 4. Fiqih 5. Tarikh dan Kebudayaan Islam Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
D. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran 1. Menyebutkan, menghafal, membaca dan mengartikan surat-surat pendek dalam Al-Qur’an, mulai surat Al-Fatihah sampai surat Al-‘Alaq 2. Mengenal dan meyakini aspek-aspek rukun iman dari iman kepada Allah sampai iman kepada Qadha dan Qadar 3. Berperilaku terpuji dalam kehidupan sehari-hari serta tercela
menghindari perilaku
4. Mengenal dan melaksanakan rukun Islam mulai dari bersuci (thaharah) sampai zakat serta mengetahui tata cara pelaksanaan ibadah haji 5. Menceritakan kisah nabi-nabi serta mengambil teladan dari kisah tersebut dan menceritakan kisah tokoh orang-orang tercela dalam keh
E. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Tingkatan Derajat Setara Bobot SKK
: : : :
I Awal Kelas I s.d III 21 9
SD/MI
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Al Qur’an 1. Menghafal Al Qur’an 1.1 surat pendek pilihan 1.2
Melafalkan QS Al-Fatihah dengan lancar Menghafal QS Al-Fatihah dengan lancar
2. Menghafal Al Qur’an 2.1 surat-surat pendek 2.2 pilihan 2.3
Menghafal QS Al-Kautsar dengan lancar
3. Menghafal Al Qur’an
3.1
Mengenal huruf Hijaiyah
3.2
Mengenal tanda baca (harakat)
Menghafal QS An-Nashr dengan lancar Menghafal QS Al-‘Ashr dengan lancar
4. Membaca Al Qur’an 4.1 surat pendek pilihan 4.2
Membaca huruf hijaiyah bersambung
5. Mengenal kalimat 5.1 dalam Al Qur’an 5.2
Membaca kalimat dalam Al Qur’an
6. Mengenal AlQur’an
Membaca huruf Al Qur’an
ayat-ayat 6.1
Menulis huruf hijaiyah bersambung
Menulis kalimat dalam Al Qur’an
6.2
Menulis huruf Al Qur’an
7.1
Menunjukkan ciptaan Allah SWT melalui ciptaanNya Menyebutkan enam Rukun Iman Menghafal enam Rukun Iman
Aqidah 7. Mengenal Rukun Iman
7.2 7.3
22
Standar Kompetensi 8.
Kompetensi Dasar
Mengenal dua kalimat 8.1 syahadat 8.2 8.3
9.
Mengenal Husna
Asmaul 9.1 9.2
10. Mengenal Husna
Melafalkan syahadat tauhid dan syahadat rasul Menghafal dua kalimat syahadat Mengartikan dua kalimat syahadat Menyebutkan lima dari Asmaul Husna Mengartikan lima dari Asmaul Husna
Asmaul 10.1 Menyebutkan lima dari Asmaul Husna 10.2 Mengartikan lima dari Asmaul Husna
11. Mengenal sifat wajib 11.1 Menyebutkan lima sifat wajib Allah Allah 11.2 Mengartikan lima sifat wajib Allah 12. Mengenal mustahil Allah
sifat 12.1 Menyebutkan sifat mustahil Allah SWT 12.2 Mengartikan sifat mustahil Allah SWT
Ahlak 13. Membiasakan perilaku terpuji
13.1 Membiasakan perilaku jujur 13.2 Membiasakan perilaku bertanggung jawab 13.3 Membiasakan perilaku hidup bersih 13.4 Membiasakan perilaku disiplin
14. Membiasakan perilaku terpuji
14.1 Menampilkan perilaku rajin 14.2 Menampilkan perilaku tolong-menolong 14.3 Menampilkan perilaku hormat terhadap orang tua 14.4 Menampilkan adab makan dan minum 14.5 Menampilkan adab belajar
15. Mencontoh terpuji
perilaku 15.1 Menampilkan perilaku rendah hati 15.2 Menampilkan perilaku hidup sederhana 15.3 Menampilkan adab buang air besar dan kecil
23
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
16. Membiasakan perilaku 16.1 Mencontohkan perilaku hormat dan santun kepada terpuji tenaga kependidikan 16.2 Menampilkan perilaku sopan dan santun kepada tetangga 17. Membiasakan perilaku 17.1 Menampilkan perilaku percaya diri terpuji 17.2 Menampilkan perilaku tekun 17.3 Menampilkan perilaku hemat 18. Membiasakan perilaku 18.1 Menampilkan perilaku setia kawan terpuji 18.2 Menampilkan perilaku kerja keras 18.3 Menampilkan perilaku penyayang terhadap hewan 18.4 Menampilkan lingkungan
perilaku
penyayang
Fiqih 19. Mengenal tatacara 19.1 Menyebutkan pengertian bersuci bersuci (thaharah) 19.2 Mencontoh tatacara bersuci 20. Mengenal Islam
Rukun 20.1 Menirukan ucapan Rukun Islam 20.2 Menghafal Rukun Islam
21. Membiasakan bersuci 21.1 Menyebutkan tata cara berwudlu (thaharah) 21.2 Mempraktekkan tata cara berwudlu
22. Mengenal wudhu
23. Menghafal shalat
tatacara 22.1 Membiasakan wudhu dengan tertib 22.2 Membaca do’a setelah berwudlu
bacaan 23.1 Melafalkan bacaan shalat 23.2 Menghafal bacaan shalat
Standar Kompetensi 24 Membiasakan secara tertib
Kompetensi Dasar
shalat 24.1 Mencontoh gerakan shalat 24.2 Mempraktekkan shalat secara tertib 24
terhadap
25 Melaksanakan dengan tertib
shalat 25.1 Menghafal bacaan shalat
26 Melakukan fardhu
shalat 26.1 Menyebutkan shalat fardhu
25.2 Menampilkan keserasian gerakan dan bacaan shalat
26.2 Mempraktikkan shalat fardhu
Tingkatan Derajat Setara Bobot SKK
: : : :
II Dasar Kelas IV s.d VI SD/MI 9
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Al Qur’an 1.
2.
Membaca surat-surat Al 1.1 Qur’an 1.2
Membaca QS Al-Fatihah dengan lancar
Membaca surat-surat Al 2.1 Qur’an 2.2
Membaca QS Al-Kautsar dengan lancar
2.3 3.
4.
5.
6.
Membaca QS Al-Ikhlas dengan lancar
Membaca QS An-Nashr dengan lancar Membaca QS Al-‘Ashr dengan lancar
Mengartikan Al Qur’an 3.1 surat pendek pilihan 3.2
Membaca QS Al-Lahab dan Al-Kafirun
Mengartikan Al Quran 4.1 Surat pendek pilihan 4.2
Membaca QS Al-Maun dan Al-Fiil
Mengartikan Al Qur’an 5.1 Surat pendek pilihan 5.2
Membaca QS Al-Qadr dan QS Al-‘Alaq ayat 1-5
Mengartikan QS Al-Lahab dan Al-Kafirun
Mengartikan QS Al-Maun dan Al-Fiil
Mengartikan QS Al-Qadr dan QS Al-‘Alaq ayat 1-5
MengartikanAl Quran 6.1 Ayat-ayat pilihan
Membaca QS Al-Maidah ayat 3 dan Al-Hujurat ayat 13
6.2
Mengartikan QS Al-Maidah ayat 3 dan AlHujurat ayat 13
Aqidah 7.
Mengenal Allah SWT
sifat
jaiz 7.1 7.2
Menyebutkan sifat jaiz Allah SWT Mengartikan sifat jaiz Allah SWT
25
Standar Kompetensi 8.
Kompetensi Dasar
Mengenal Malaikat dan 8.1 tugasnya 8.2 8.3
9.
Mengenal Allah SWT
kitab-kitab 9.1
Menjelaskan pengertian Malaikat Menyebutkan nama-nama Malaikat Menyebutkan tugas-tugas Malaikat Menyebutkan nama-nama kitab Allah SWT
9.2
Menyebutkan nama-nama Rasul yang menerima kitab-kitab Allah SWT
9.3
Menjelaskan terakhir
Al-Qur’an
sebagai
kitab
suci
10. Mengenal Rasul- Rasul 10.1 Menyebutkan nama-nama Rasul Allah SWT Allah SWT 10.2 Menyebutkan nama-nama Rasul Ulul Azmi dari para Rasul 10.3 Membedakan Nabi dan Rasul 11. Meyakini adanya Akhir
Hari 11.1 Menyebutkan nama-nama Hari Akhir 11.2 Menjelaskan tanda-tanda Hari Akhir
12. Meyakini adanya Qadha 12.1 Menunjukkan contoh-contoh Qadha dan Qadar dan Qadar 12.2 Menunjukkan keyakinan terhadap Qadha dan Qadar Tarikh 13. Menceritakan kisah Nabi
13.1 Menceritakan kisah Nabi Adam AS 13.2 Menceritakan kisah kelahiran Nabi Muhammad SAW 13.3 Menceritakan perilaku masa kanak-kanak Nabi Muhammad SAW
14. Menceritakan kisah Nabi
14.1 Menceritakan kisah Nabi Ibrahim AS 14.2 Menceritakan kisah Nabi Ismail AS
26
Standar Kompetensi 15. Menceritakan kisah Nabi
Kompetensi Dasar 15.1 Menceritakan kisah Nabi Ayyub AS 15.2 Menceritakan kisah Nabi Musa AS 15.3 Menceritakan kisah Nabi Isa AS
16. Menceritakan Sahabat Nabi
kisah 16.1 Menceritakan kisah Khalifah Abubakar RA 16.2 Menceritakan kisah Umar bin Khattab RA
17. Menceritakan kisah Abu 17.1 Menceritakan perilaku Abu Lahab dan Abu Jahal Lahab, Abu Jahal, dan 17.1 Menceritakan perilaku Musailamah Al Kadzab Musailamah Al Kadzab 18. Menceritakan kisah kaum 18.1 Menceritakan perjuangan kaum Muhajirin Muhajirin dan kaum 18.2 Menceritakan perjuangan kaum Anshar Anshar 19. Membiasakan terpuji
perilaku 19.1 Meneladani perilaku taubatnya Nabi Adam AS
20. Membiasakan terpuji
perilaku 20.1 Meneladani perilaku Nabi Ibrahim AS
21. Membiasakan terpuji
perilaku 21.1 Meneladani perilaku Nabi Ayyub AS
19.2 Meneladani perilaku masa kanak-kanak Nabi Muhammad SAW
20.2 Meneladani Nabi Ismail AS
21.2 Meneladani perilaku Nabi Musa AS 21.3 Meneladani perilaku Nabi Isa AS
22. Membiasakan terpuji
perilaku 22.1 Meneladani perilaku Khalifah Abubakar RA 22.2 Meneladani perilaku Umar bin Khattab RA
Akhlak 23. Menghindari tercela
perilaku 23.1 Menghindari perilaku dengki seperti Abu Lahab dan Abu Jahal 23.2 Menghindari perilaku Musailamah Al Kadzab
27
bohong
seperti
Standar Kompetensi 24. Membiasakan terpuji
Kompetensi Dasar
perilaku 24.1 Meneladani perilaku kegigihan perjuangan kaum Muhajirin dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan peserta didik 24.2 Meneladani perilaku tolong-menolong kaum Anshar dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan peserta didik
Fiqih 25. Mengenal ketentuan- 25.1 Menyebutkan rukun shalat ketentuan shalat 25.2 Menyebutkan sunnat shalat 25.3 Menyebutkan syarat sah dan syarat wajib shalat 25.4 Menyebutkan hal-hal yang membatalkan shalat 26. Melaksanakan dzikir dan 26.1 Melakukan dzikir setelah shalat do’a 26.2 Membaca do’a setelah shalat 27. Mengumandangkan adzan dan iqamah
27.1 Melafalkan lafal adzan dan iqamah
28. Mengenal puasa wajib
28.1 Menyebutkan Ramadhan
27.2 Mengumandangkan adzan dan iqamah ketentuan-ketentuan
puasa
28.2 Menyebutkan hikmah puasa 29. Mengenal ibadah pada 29.1 Melaksanakan tarawih di bulan Ramadhan bulan Ramadhan 29.2 Melaksanakan tadarrus Al-Qur’an 30. Mengetahui zakat
kewajiban 30.1 Menyebutkan macam-macam zakat 30.2 Menyebutkan ketentuan zakat fitrah
F. Arah Pengembangan Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran ini menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Seluruh materi SK dan KD pada masing-masing tingkatan/derajat dibagi ke dalam satuan kredit kompetensi (SKK) secara seimbang sebanyak yang ditentukan untuk tingkatan/derajat kompetensi yang dimaksud. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
28
02. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, Satuan pendidikan nonformal penyelenggara pendidikan kesetaraan maupun masyarakat. Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan. Penerapan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar di bidang Pendidikan Agama Kristen (PAK), sangat tepat dalam rangka mewujudkan model PAK yang bertujuan mencapai transformasi nilai-nilai kristiani dalam kehidupan peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar memberikan ruang yang sama kepada setiap peserta didik dengan keunikan yang berbeda untuk mengembangkan pemahaman iman kristiani sesuai dengan pemahaman, tingkat kemampuan serta daya kreativitas masing-masing. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Kristen bukanlah “standar moral” Kristen yang ditetapkan untuk mengikat peserta didik, melainkan dampingan dan bimbingan bagi peserta didik dalam melakukan perjumpaan dengan Tuhan Allah untuk mengekspresikan hasil perjumpaan itu dalam kehidupan seharihari. Peserta didik belajar memahami, mengenal dan bergaul dengan Tuhan Allah secara akrab karena seungguhnya Tuhan Allah itu ada dan selalu ada dan berkarya dalam hidup mereka. Dia adalah Sahabat dalam Kehidupan Anak-anak. Hakikat Pendidikan Agama Kristen (PAK) seperti yang tercantum dalam hasil Lokakarya Strategi PAK di Indonesia tahun 1999 adalah: Usaha yang dilakukan secara terencana dan kontinu dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungan hidupnya. Dengan demikian, setiap orang yang terlibat dalam proses pembelajaran PAK memiliki keterpanggilan untuk mewujudkan tanda-tanda Kerajaan Allah dalam kehidupan pribadi maupun sebagai bagian dari komunitas. Pada dasarnya PAK dimaksudkan untuk menyampaikan kabar baik (euangelion = injil), yang disajikan dalam dua aspek, aspek ALLAH TRITUNGGAL (ALLAH BAPA, ANAK, DAN ROH KUDUS) dan KARYANYA, dan aspek NILAI-NILAI KRISTIANI. Secara holistik, pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar PAK pada Pendidikan Dasar dan Menengah mengacu pada dogma Allah Tritunggal dan karya-Nya. Pemahaman terhadap Allah Tritunggal dan karya-Nya harus tampak dalam nilai-nilai kristiani yang dapat dilihat dalam kehidupan keseharian peserta didik. 29
Berdasarkan pemahaman tersebut, maka rumusan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar PAK dibatasi hanya pada aspek yang secara substansial mampu mendorong terjadinya transformasi dalam kehidupan peserta didik, terutama dalam pengayaan nilai-nilai iman kristiani. Dogma yang lebih spesifik dan mendalam diajarkan di dalam gereja. Fokus Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar berpusat pada kehidupan manusia (life centered). Artinya, pembahasan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar didasarkan pada kehidupan manusia, dan iman Kristen berfungsi sebagai cahaya yang menerangi tiap sudut kehidupan manusia. Pembahasan materi sebagai wahana untuk mencapai kompetensi, dimulai dari lingkup yang paling kecil, yaitu manusia sebagai ciptaan Allah, selanjutnya keluarga, teman, lingkungan di sekitar peserta didik, setelah itu barulah dunia secara keseluruhan dengan berbagai dinamikanya. B. Tujuan dan Fungsi 1. Mata pelajaran PAK di Paket A bertujuan: a. Memperkenalkan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dan karya-karya-Nya agar peserta didik bertumbuh iman percayanya dan meneladani Allah Tritunggal dalam hidupnya b. Menanamkan pemahaman tentang Allah dan karya-Nya kepada peserta didik, sehingga mampu memahami dan menghayatinya c. Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya secara bertanggungjawab serta berakhlak mulia di tengah masyarakat yang pluralistik. 2. Fungsi a. Memampukan peserta didik memahami kasih dan karya Allah dalam kehidupan sehari-hari b. Membantu peserta didik mentransformasikan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan sehari-hari C. Ruang Lingkup Ruang lingkup PAK meliputi aspek-aspek sebagai berikut. 1. Allah Tritunggal (Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus) dan karya-Nya 2. Nilai-nilai kristiani. Pada jenjang pendidikan Paket A peserta didik diperkenalkan pada hakikat Allah dan perspektif hubungan-Nya dengan manusia. Allah tidak berkarya di dalam ruang kosong, tetapi berkomunikasi dengan manusia. Allah membina relasi dengan manusia melalui karya-Nya.
30
D. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran 1. Memahami kasih Allah melalui keberadaan dirinya 2. Menanggapi kasih Allah dengan mengasihi orangtua, keluarga dan teman 3. Beribadah kepada Tuhan sebagai ucapan syukur melalui doa dan membaca Alkitab 4. Memelihara ciptaan Allah lainnya dalam hidup sehari-hari E. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Tingkatan Derajat Setara Bobot SKK
: : : :
I Awal Kelas I s.d III 9
Standar Kompetensi
SD/MI
Kompetensi Dasar
Nilai-nilai Kristiani 1. Menerima dan mensyukuri 1.1 keberadaan dirinya sebagai ciptaan Allah dalam relasinya dengan 1.2 ciptaan lain
Menerima keberadaan dirinya sebagai pemberian Allah
2. Menerima dan mensyukuri 2.1 keberadaan dirinya sebagai ciptaan Allah dalam relasinya dengan 2.2 ciptaan lain
Mensyukuri alam ciptaan Allah dan isinya
3. Menerapkan makna mengasihi dan 3.1 menghargai manusia dalam kepelbagaian dan perbedaan yang 3.2 ada
Mensyukuri kepelbagaian budaya,suku, agama dan bangsa
4. Menerapkan makna mengasihi dan 4.1 menghargai manusia dalam kepelbagaian dan perbedaan yang ada 4.2
Menghargai teman dan tenaga kependidikan serta sesama tanpa memandang perbedaan
31
Menjawab kasih Allah dengan cara mengasihi keluarganya
Mensyukuri hidup bersama orang lain
Mengasihi teman, kependidikan serta dilingkungan sekitarnya
tenaga sesama
Menolong orang yang sedang menderita yang ada di sekitarnya
Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi 5. Mendeskripsikan arti mensyukuri 5.1 pemeliharaan Allah dalam kehidupan keluarga dan 5.2 menunjukkan syukur melalui tanggung jawabnya dalam keluarga dan sesama
Turut serta menciptakan hidup rukun dalam keluarga dan sesama Memelihara alam ciptaan Allah
Allah Tritunggal dan Karya-Nya dan Nilai-nilai Kristiani 6.
Mendeskripsikan arti mensyukuri 6.1 pemeliharaan Allah dalam kehidupan keluarga serta menunjukkan syukur melalui tanggung jawabnya dalam 6.2 keluarga dan sesama
32
Mensyukuri pemeliharaan Allah pada setiap anggota keluarga Memberikan keluarga
yang
terbaik
bagi
Tingkatan Derajat Setara Bobot SKK
: : : :
II Dasar Kelas IV s.d VI SD/MI 9
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Allah Tritunggal dan Karya-Nya 1. Memahami dan mengakui 1.1 kemahakuasaan Allah dalam wujud 1.2 tindakan manusia yang bergantung sepenuhnya kepada Allah
Memahami kemahakuasaan Allah
2.
Menjelaskan bahwa manusia berdosa, 2.1 tetapi diselamatkan Allah melalui penebusan Yesus Kristus 2.2
Menjelaskan berdosa
Menjelaskan bahwa manusia berdosa, 3.1 tetapi diselamatkan Allah melalui penebusan Yesus Kristus 3.2
Menjelaskan bahwa penyelamat manusia
3.
Mengakui keterbatasannya sebagai manusia dan ketergantungannya pada kemahakuasaan Allah
bahwa
manusia
itu
Menunjukkan kerinduan memohon ampun
Allah adalah
Menunjukkan sikap sebagai orang yang sudah diselamatkan
Nilai-Nilai Kristiani 4.
Memahami dan mengakui 4.1 kemahakuasaan Allah dalam wujud tindakan manusia yang bergantung sepenuhnya kepada Allah 4.2
33
Memahami wujud tindakan manusia yang sepenuhnya bergantung pada Allah Mensyukuri kemahakuasaan Allah
Standar Kompetensi 5.
6.
Kompetensi Dasar
Menerapkan makna ibadah yang 5.1 sesungguhnya, khususnya dalam seluruh aktivitas hidup manusia 5.2
Memahami dan menghayati makna ibadah
Menerapkan makna ibadah yang 6.1 sesungguhnya, khususnya dalam seluruh aktivitas hidup manusia
Memahami makna kegiatan seharihari sebagai ungkapan syukur kepada Allah
6.2
Melayani Allah dan sesama sebagai ungkapan syukur kepada Allah
Memahami makna kegiatan seharihari sebagai ungkapan syukur kepada Allah
F. Arah Pengembangan Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran ini menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Seluruh materi SK dan KD pada masingmasing tingkatan/derajat dibagi ke dalam satuan kredit kompetensi (SKK) secara seimbang sebanyak yang ditentukan untuk tingkatan/derajat kompetensi yang dimaksud. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
34
03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, di Satuan pendidikan nonformal penyelenggara pendidikan kesetaraan maupun masyarakat. Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa dan berakhlak mulia serta peningkatan potensi spiritual. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujutan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spiritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan. Pendidikan Agama Katolik adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memperteguh iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran Gereja Katolik, dengan tetap memperhatikan penghormatan terhadap agama lain dalam hubungan kerukunan antarumat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional. Dari pengalaman dapat dilihat bahwa apa yang diketahui (pengetahuan, ilmu) tidak selalu membuat hidup seseorang sukses dan bermutu. Tetapi kemampuan, keuletan dan kecekatan seseorang untuk mencernakan dan mengaplikasikan apa yang diketahui dalam hidup nyata, akan membuat hidup seseorang sukses dan bermutu. Demikian pula dalam kehidupan beragama. Orang tidak akan beriman dan diselamatkan oleh apa yang ia ketahui tentang imannya, tetapi terlebih oleh pergumulannya bagaimana ia menginterpretasikan dan mengaplikasikan pengetahuan imannya dalam hidup nyata sehari-hari. Seorang beriman yang sejati seorang yang senantiasa berusaha untuk melihat, menyadari dan menghayati kehadiran Allah dalam hidup nyatanya, dan berusaha untuk melaksanakan kehendak Allah bagi dirinya dalam konteks hidup nyatanya. Oleh karena itu Pendidikan agama Katolik merupakan salah satu usaha untuk memampukan peserta didik menjalani proses pemahaman, pergumulan dan penghayatan iman dalam konteks hidup nyatanya. Dengan demikian proses ini mengandung unsur pemahaman iman, pergumulan iman, penghayatan iman dan hidup nyata. Proses semacam ini diharapkan semakin memperteguh dan mendewasakan iman peserta didik. Standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk Paket A ini merupakan standar umum yang minimal. Minimal dalam konteks ini berarti mengandung dasar-dasar umum ajaran iman Katolik yang harus diketahui, dihayati dan diamalkan para peserta didik. Karena bersifat umum dan minimal maka dapat membuka peluang bagi pengayaan lokal sesuai kebutuhan setempat.
35
B. Tujuan Pendidikan Agama Katolik (PAK) pada dasarnya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan untuk membangun hidup yang semakin beriman. Membangun hidup beriman Kristiani berarti membangun kesetiaan pada Injil Yesus Kristus, yang memiliki keprihatinan tunggal, yakni Kerajaan Allah. Kerajaan Allah merupakan situasi dan peristiwa penyelamatan: situasi dan perjuangan untuk perdamaian dan keadilan, kebahagiaan dan kesejahteraan, persaudaraan dan kesetiaan, kelestarian lingkungan hidup, yang dirindukan oleh setiap orang dari pelbagai agama dan kepercayaan.
C. Ruang Lingkup Ruang lingkup pembelajaran dalam Pendidikan Agama Katolik di Paket A mencakup empat aspek yang memiliki keterkaitan satu dengan yang lain. Keempat aspek yang dimaksudkan adalah: 1. Pribadi peserta didik; Aspek ini membahas tentang pemahaman diri sebagai pria dan wanita yang memiliki kemampuan dan keterbatasan, kelebihan dan kekurangan dalam berelasi dengan sesama serta lingkungan sekitarnya. 2. Yesus Kristus; Aspek ini membahas tentang bagaimana meneladani pribadi Yesus Kristus yang mewartakan Allah Bapa dan Kerajaan Allah. 3. Gereja; Aspek ini membahas tentang makna gereja, bagaimana mewujudkan kehidupan menggereja dalam realitas hidup sehari-hari. 4. Kemasyarakatan; Aspek ini membahas secara mendalam tentang hidup bersama dalam masyarakat sesuai dengan firman Allah/sabda Tuhan, ajaran Yesus dan ajaran Agama. D. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran 1. Peserta didik menguraikan pemahaman tentang pribadinya sebagai karunia Tuhan dan mengungkapkan rasa syukurnya dengan berdoa, bernyanyi serta melakukan perbuatan-perbuatan nyata 2. Peserta didik memahami dan mencintai Allah sebagai Bapa Pencipta dan Penyelenggara seperti dikisahkan Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dan meneladani Yesus Kristus sebagai Penyelamat hidup umat manusia. 3. Peserta didik memahami Gereja sebagai persekutuan Umat Allah dan sebagai Sakramen keselamatan yang diutus ke dalam dunia dan Roh Kudus yang diutus Yesus sebagai jiwa Gereja yang senantiasa menyertainya. 4. Peserta didik memahami hidup beriman yang terlibat dalam masyarakat sebagai perwujudan imannya.
E. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Tingkatan Derajat Setara Bobot SKK
: : : :
I Awal Kelas I s.d III 9
36
SD/MI
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Pribadi Peserta didik, Kemsyarakatan dan Yesus Kristus 1.
2.
3.
Memahami karya 1.1 penyelamatan Allah melalui tokoh-tokoh dalam Perjanjian Lama dan berlanjut pada Yesus 1.2 Kristus sebagai puncak penyelamatan-Nya dan diteruskan oleh Gereja sehingga dapat memotivasi 1.3 peserta didik untuk mengembangkan diri dalam keterlibatan/perwujudan imannya dalam hidup bersama di tengah masyarakat
Mengenal diri, lingkungannya, keterlibatan di dalamnya, dan menyadari bahwa Allah menyertainya
Memahami pribadi dan 2.1 lingkungannya serta kedatangan Yesus Kristus 2.2 sebagai bukti kebaikan Allah, sehingga terdorong untuk mensyukurinya dan mampu 2.3 mengungkapkan rasa syukurnya itu melalui doa
Mengenal diri dan lingkungannya mensyukurinya sebagai karunia Allah
Memahami tokoh-tokoh 3.1 Perjanjian Lama, Yesus Kristus, dan Gereja yang turut ambil bagian dalam karya Penyelamatan Allah, sehingga 3.2 terdorong untuk makin mengenal dan terlibat dengan sesama dan lingkungannya 3.3
Peserta didik mampu berkomunikasi dengan teman-teman di lingkungan tempat tinggalnya Mengenal dan memahami karya penyelamatan Allah yang dialami oleh tokohtokoh sebelum Yesus
dan
Mengenal kisah penciptaan dan memahami bahwa Allah adalah Bapa Yang Maha Baik Mengenal kisah kelahiran Yesus sebagai wujud kasih Allah yang Mahabaik dan memelihara
Menyadari pertumbuhan dan perkembangan dirinya serta mengenal lingkungan yang dikaruniakan oleh Tuhan kepadanya sehingga ia dapat hidup dan berkembang Mengenal dan memahami Yakub, Yusuf dan Musa yang turut ambil bagian dalam karya penyelamatan Allah Mengenal Yohanes Pembaptis, dan memahami karya-karya Yesus sehubungan dengan sakramen Baptis, Ekaristi dan Tobat
Kemasyarakatan dan Gereja 4.
Memahami pribadi dan 4.1 lingkungannya serta kedatangan Yesus Kristus 4.2 sebagai bukti kebaikan Allah, sehingga terdorong untuk mensyukurinya dan mampu mengungkapkan rasa syukurnya itu melalui doa
Mewujudkan rasa syukur, hormat dan kasihnya kepada Allah dan sesama Mengungkapkan syukur, hormat kasihnya kepada Allah melalui doa-doa
37
dan
Standar Kompetensi 5.
6.
Kompetensi Dasar
Memahami tokoh-tokoh 5.1 Perjanjian Lama, Yesus Kristus, dan Gereja yang turut 5.2 ambil bagian dalam karya Penyelamatan Allah, sehingga terdorong untuk makin mengenal dan terlibat dengan sesama dan lingkungannya
Memahami makna sakramen Baptis, Ekaristi dan Tobat serta Tata Perayaannya
Memahami karya 6.1 penyelamatan Allah melalui tokoh-tokoh dalam Perjanjian Lama dan berlanjut pada Yesus 6.2 Kristus sebagai puncak penyelamatan-Nya dan diteruskan oleh Gereja sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk mengembangkan diri dalam keterlibatan/perwujudan imannya dalam hidup bersama di tengah masyarakat
Memahami dan mengimani Yesus Kristus sebagai Putera Allah yang diutus untuk menyelamatkan dunia
Menyadari dan mengakui kelemahan dirinya sehingga terdorong untuk berkembang menjadi pribadi yang dewasa dalam hidup bermasyarakat
Menanggapi panggilan Allah dengan percaya dan mengungkapkannya dalam wujud menghormati / menyembah serta berdoa kepada-Nya
38
Tingkatan Derajat Setara Bobot SKK
: : : :
II Dasar Kelas IV s.d VI SD/MI 9
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Pribadi Peserta didik dan Yesus Kristus, Kemasyarakatan dan Gereja 1.
2.
Memahami pedoman hidup dari 1.1 Allah yang disampaikan melalui tokoh-tokoh dalam Kitab Suci dalam upaya mengembangkan relasi dengan sesama; orangtua dan lingkungan sekitarnya serta berusaha mengembangkan hidup doa mereka
Memahami bahwa Allah menciptakan dirinya sebagai makhluk yang unik, mengenali perasaan-perasaannya yang dapat mengganggu persahabatan, serta lebih memahami dan menerima lingkungan hidupnya sebagai karunia Allah
1.2
Memahami bahwa Allah setia pada janjiNya dengan memberikan pedoman hidup mendampingi dan memilih pemimpin umat dalam memasuki tanah perjanjian
Memahami adanya tantangan dalam 2.1 mewujudkan nilai-nilai Kerajaan Allah seperti dialami oleh tokohtokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus dan para pengikut-Nya (Gereja), sekaligus menumbuhkan 2.2 keyakinan bahwa Allah akan selalu menguatkan mereka melalui Roh Kudus, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam 2.3 mengembangkan hidup bersama baik sebagai perempuan maupun sebagai laki-laki
Menyadari dan memahami bahwa dirinya adalah perempuan atau laki-laki yang dipanggil oleh Tuhan untuk berkembang dan menghargai lawan jenisnya
39
Memahami karya keselamatan Allah melalui keagungan dan keruntuhan kerajaan Israel Mengenal dan memahami karya keselamatan Allah melalui peristiwaperistiwa Yesus yang menyelamatkan
Standar Kompetensi 3.
Kompetensi Dasar
Memahami perjuangan tokoh- 3.1 Memahami dan menyadari bahwa dirinya tokoh Perjanjian Lama, Yesus adalah warga negara Indonesia dan Kristus sebagai tokoh puncaknya dan dilanjutkan para pengikut warga dunia Kristus (Gereja) dalam upaya membangun kehidupan 3.2 Memahami, mencintai dan mensyukuri masyarakat sesuai dengan keindahan Nusantara sebagai Karunia kehendak Allah, sehingga mereka Allah mampu mewujudkannya dalam kehidupan mereka sebagai 3.3. Memahami dan menyadari adanya masyarakat dan bangsa Indonesia keanekaragaman dalam kesatuan di dalam negara RI
Yesus Kristus, dan Gereja 4.
5.
Kemasyarakatan
Memahami pedoman hidup dari Allah yang disampaikan melalui 4.1 tokoh-tokoh dalam Kitab Suci dalam upaya mengembangkan relasi dengan sesama; orangtua dan lingkungan sekitarnya serta 4.2 berusaha mengembangkan hidup doa mereka 4.3
Memahami adanya tantangan dalam 5.1 mewujudkan nilai-nilai Kerajaan Allah seperti dialami oleh tokohtokoh Perjanjian Lama, Yesus 5.2 Kristus dan para pengikut-Nya (Gereja), sekaligus menumbuhkan keyakinan bahwa Allah akan selalu menguatkan mereka melalui Roh Kudus, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam 5.3 mengembangkan hidup bersama baik sebagai perempuan maupun sebagai laki-laki
40
Memahami bahwa Yesus adalah penyelamat yang dijanjikan Allah beserta karya-karya-Nya Memahami kehendak Allah bagi dirinya dalam bersikap terhadap orangtua, kehidupan diri dan sesamanya Berdoa secara spontan dalam doa bersama Mengenal dan memahami karya keselamatan Allah melalui peristiwaperistiwa Yesus yang menyelamatkan Memahami dan menghayati hidup baru dalam Roh Kudus yang terungkap melalui doa-doa dan diwujudkan dalam tindakan-tindakan jujur dan adil dalam Gereja Memahami dan menghayati hidup baru dalam Roh Kudus yang diwujudkan dalam tindakan jujur dan adil dalam masyarakat
Standar Kompetensi 6.
Kompetensi Dasar
Memahami perjuangan tokoh-tokoh 6.1 Perjanjian Lama, Yesus Kristus sebagai tokoh puncaknya dan dilanjutkan para pengikut Kristus (Gereja) dalam upaya membangun 6.2 kehidupan masyarakat sesuai dengan kehendak Allah, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam kehidupan mereka sebagai 6.3 masyarakat dan bangsa Indonesia
Memahami dan menyadari kesetiaan Allah akan memenuhi janji-Nya untuk menyelamatkan umat manusia melalui para nabi
6.4
Memahami dan menyadari bahwa gereja adalah persekutuan umat beriman yang dijiwai oleh Roh Kudus melaksanakan tugas perutusan Yesus Kristus mewartakan Kerajaan Allah
6.5
Memahami dan menyadari bahwa Gereja sebagai persekutuan yang melaksanakan tugas perutusan Yesus Kristus mewartakan Kerajaan Allah agar umat manusia memperoleh hidup kekal dalam Kerajaan Surga dan membantu umat manusia bebas dari kematian dalam neraka
6.6
Memahami dan menyadari arti hati nurani dan hidup murni serta mampu hidup dalam doa sebagai ungkapan iman, harapan dan kasihnya sebagaimana diwartakan Kristus melalui Gereja-Nya
Memahami bahwa Allah membimbing bangsa Israel pulang dari pembuangan dan kerinduan bangsa Israel akan kedatangan seorang Mesias Memahami dan menyadari kesetiaan Allah akan janji penyelamatan melalui Gereja-Nya
F. Arah Pengembangan Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran ini menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Seluruh materi SK dan KD pada masingmasing tingkatan/derajat dibagi ke dalam satuan kredit kompetensi (SKK) secara seimbang sebanyak yang ditentukan untuk tingkatan/derajat kompetensi yang dimaksud. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
41
04. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu D. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, di Satuan pendidikan nonformal penyelenggara pendidikan kesetaraan maupun masyarakat. Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia serta peningkatan potensi spritual. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan. Pendidikan Agama Hindu adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memperteguh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, serta peningkatan potensi spiritual sesuai dengan ajaran agama Hindu. Kurikulum Pendidikan Agama Hindu yang berbasis standar kompetensi dan kompetensi dasar mencerminkan kebutuhan keragaman kompetensi secara nasional. Standar ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai kerangka acuan dalam mengembangkan Kurikulum Pendidikan Agama Hindu sesuai dengan kebutuhan. B. Tujuan Mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Menumbuhkembangkan dan meningkatkan kualitas Sradha dan Bhakti melalui pemberian, pemupukan, penghayatan dan pengamalan ajaran agama 2. Membangun insan Hindu yang dapat mewujudkan nilai-nilai Moksartham Jagathita dalam kehidupannya
42
C. Ruang Lingkup Ruang lingkup pendidikan Agama hindu meliputi aspek-aspek: 1. Sradha 2. Susila 3. Yadnya 4. Kitab Suci 5. Orang Suci 6. Hari-hari suci 7. Kepemimpinan 8. Alam Semesta 9. Budaya dan Sejarah Perkembangan Agama Hindu.
D. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran 1. Meyakini kemahakuasaan Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai Maha Pencipta, Tri Murti, Tri Purusa dan Cadhu Sakti 2. Memahami ajaran Panca Sradha dan Tri Sarira 3. Memahami ajaran Susila yang meliputi: Tri Kaya Parisudha, Tri Mala, Catur Paramita, Tri Parartha, Panca Yama, Panca Nyama Bratha, Catur Guru, Dasa Yama dan Dasa Nyama Bratha dalam kehidupan sehari-hari 4. Mendemonstrasikan pemahaman sikap-sikap sembahyang Tri Sandhya dan sarana sembahyang 5. Menerapkan Panca Yadnya secara Nitya Karma dan Naimitika Karma dalam kehidupan sehari-hari 6. Memahami Weda sebagai kitab suci dan wahyu Sang Hyang Widhi (Tuhan) 7. Memahami orang suci agama Hindu dan tugas dan kewajiban orang suci 8. Memahami hari-hari suci keagamaan dan dasar-dasar hari suci (Wariga) 9. Mengenal pemimpin yang baik dan patut diteladani di wilayahnya 10. Memahami Bhuana Agung dan Bhuana Alit 11. Memahami tari-tari Keagamaan, lagu-lagu kerohanian (Yadnya), dan sejarah perkembangan Hindu sebelum dan sesudah kemerdekaan
43
E. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkatan Derajat Setara Bobot SKK
Standar Kompetensi
: : : :
I Awal Kelas I s.d III 9
SD/MI
Kompetensi Dasar
Sradha 1.
2.
Meyakini kemahakuasaan 1.1 Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai Maha Pencipta 1.2
ciptaan
Menyayangi ciptaan Sang Hyang Widhi (Tuhan)
Meyakini manifestasi 2.1 Menyebutkan arti dan fungsi Tri Murti Sang Hyang Widhi 2.2 Menyebutkan bagian-bagian Tri Murti (Tuhan) sebagai Tri 2.3 Menyebutkan sakti Tri Murti Murti 2.4
3.
Menunjukkan contoh-contoh Sang Hyang Widhi (Tuhan)
Menunjukkan gambar dan atribut Tri Murti
Meyakini manifestasi 3.1 Menguraikan arti Tri Purusa Sang Hyang Widhi 3.2 Menyebutkan bagian-bagian Tri Purusa (Tuhan) sebagai Tri Purusa
Budaya 4.
Mengenal keagamaan
tari-tari 4.1 4.2
Menyebutkan jenis-jenis tari keagamaan Hindu Menunjukkan contoh-contoh keagamaan Hindu
tari
Yadnya 5.
Mengenal sikap-sikap 5.1 Menyebutkan sembahyang sembahyang 5.2
jenis-jenis
Mempraktekkan sikap Tri Sandhya
44
sikap
Standar Kompetensi 6.
Kompetensi Dasar
Mengenal pelaksanaan 6.1 Menyebutkan urutan pelaksanaan Tri Sandhya sembahyang
7. Mengenal
6.2
Menunjukkan contoh-contoh sikap Tri Sandhya
6.3
Melafalkan mantram Tri Sandhya
6.4
Melaksanakan Tri Sandhya
sarana 7.1 Menyebutkan
sarana-sarana
persembahyangan
sembahyang 7.2
Menyebutkan arti dan fungsi sarana persembahyangan
7.3
Menunjukkan contoh-contoh persembahyangan
sarana
7.4
Melatih diri persembahyangan
sarana
membuat
Susila 8. Mengenal ajaran Susila 8.1 Mengenal arti Tri Kaya Parisudha dalam kehidupan sehari- 8.2 Menyebutkan bagian-bagian Tri Kaya Parisudha hari
9.
8.3
Menunjukkan contoh pelaksanaan Tri Kaya Parisudha dalam kehidupan seharihari
8.4
Melatih diri melaksanakan Tri Kaya Parisudha dalam kehidupan
Mengidentifikasikan Tri 9.1 Menyebutkan arti Tri Mala Mala 9.2 Menyebutkan bagian-bagian Tri Mala 9.3
Menunjukkan contoh-contoh perilaku Tri Mala yang harus dihindari
45
Standar Kompetensi 10. Mengenal
Paramita Parartha
Kompetensi Dasar
Catur 10.1 Menguraikan arti Catur Paramita dan Tri Parartha dan Tri 10.2 Menyebutkan bagian-bagian Paramita dan Tri Parartha
Catur
10.3 Menunjukkan contoh-contoh perilaku Catur Paramita dan Tri Parartha 10.4 Melatih diri melaksanakan Catur Paramita dan Tri Parartha dalam kehidupan
Orang Suci 11. Mengenal orang suci agama 11.1 Menyebutkan arti dan makna orang suci Hindu 11.2 Menyebutkan contoh perilaku orang suci 11.3
Menunjukkan contoh-contoh orang suci
tugas dan 12.1 Menyebutkan tugas dan kewajiban orang suci kewajiban orang suci
12. Mengenal
12.2
Menyebutkan orang suci
larangan-larangan
bagi
Tempat Suci 13. Mengenal tempat suci
13.1 Menyebutkan arti tempat suci 13.2 Menunjukkan sebutan tempat suci bagi umat Hindu 13.3 Menyebutkan syarat-syarat masuk tempat suci 13.4 Melakukan kunjungan ke tempat suci
14. Mengenal Tri Mandala
14.1 Menyebutkan arti Tri Mandala 14.2 Menyebutkan jenis-jenis bangunan pada tiap-tiap Mandala 14.3 Membedakan tempat suci dengan tempat tinggal
46
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Kitab Suci 15. Mengenal
sebagai kitab suci
Weda 15.1 Menyebutkan arti Weda 15.2 Mengenal bahasa yang dipakai dalam Weda 15.3 Mengenal Weda sebagai wahyu Sang Hyang Widhi (Tuhan) 15.4 Menunjukkan contoh kitab suci
Kepemimpinan pemimpin 16.1 Menyebutkan arti pemimpin pemimpin-pemimpin di yang baik dan patut 16.2 Mengenal lingkungan terdekatnya diteladani di wilayah masing-masing 16.3 Menyebutkan ciri-ciri pemimpin yang
16. Mengenal
baik 16.4 Meneladani sikap pemimpin yang baik
Hari Suci 17. Mengenal hari-hari suci 17.1 Menguraikan arti hari suci keagamaan Hindu keagamaan 17.2 Menyebutkan nama-nama keagamaan Hindu
hari
suci
17.3 Melaksanakan hari-hari suci keagamaan dalam kehidupan
47
Tingkatan Derajat Setara Bobot SKK
Standar Kompetensi
: : : :
II Dasar Kelas IV s.d VI SD/MI 9
Kompetensi Dasar
Sradha 1. Mengenal Sradha
ajaran
2. Mengenal Tri Sarira
Panca 1.1 Menyebutkan arti Panca Sradha 1.2
Menyebutkan Sradha
bagian-bagian
Panca
1.3
Menjelaskan masing-masing Panca Sradha
bagian
2.1
Menguraikan arti Tri Sarira
2.2
Menyebutkan bagian-bagian Tri Sarira
2.3
Mengenal fungsi Tri Sarira
3. Meyakini kemahakuasaan 3.1 Menguraikan arti Cadhu Sakti Sang Hyang Widhi (Tuhan) 3.2 Menyebutkan bagian-bagian Sakti sebagai Cadhu Sakti 3.3
Cadhu
Menunjukkan contoh-contoh kemahakuasaan Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai Cadhu Sakti
Alam Semesta 4. Mengenal Bhuana Agung 4.1 Menguraikan arti Bhuana Agung dan Bhuana Alit dan Bhuana Alit 4.2
Menunjukkan contoh-contoh Bhuana Agung dan Bhuana Alit
5. Mengenal Bhuana Agung 5.1 Menyebutkan unsur-unsur Agung dan Bhuana Alit dan Bhuana Alit
Bhuana
5.2
Menyebutkan persamaan dan perbedaan Bhuana Agung dan Bhuana Alit
5.3
Menyebutkan peranan dan fungsi Panca Maha Bhuta dalam pembentukan Bhuana Agung dan Bhuana Alit
48
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Budaya 6. Mengenal lagu-lagu 6.1 Menyebutkan arti lagu-lagu kerohanian (Yadnya) kerohanian (Yadnya) 6.2
Menyebutkan jenis-jenis kerohanian (Yadnya)
lagu-lagu
6.3
Melafalkan jenis-jenis kerohanian (Yadnya)
lagu-lagu
Hari Suci 7. Mengenal dasar-dasar hari 7.1 Menyebutkan arti hari suci (wariga) 7.2 Mengenal hari-hari/bulan baik suci (wariga) 7.3
Mengenal hari raya suci keagamaan berdasarkan perhitungan hari-hari/bulan baik
Susila 8. Mengenal Panca Yama 8.1 Menguraikan arti Panca Yama dan Panca Nyama Bratha dan Panca Nyama Bratha 8.2 Menyebutkan bagian-bagian dan contoh sebagai ajaran susila Panca Yama dan Panca Nyama Bratha
9. Mengenal Guru
ajaran
8.3
Menunjukkan contoh-contoh perilaku Panca Yama dan Panca Nyama Bratha
8.4
Menerapkan ajaran Panca Yama dan Nyama Bratha dalam kehidupan seharihari
Catur 9.1 Menguraikan arti Catur Guru 9.2
Menyebutkan Guru
bagian-bagian
Catur
9.3
Menunjukkan contoh-contoh bhakti kepada Catur Guru
sikap
10. Mengenal Dasa Yama dan 10.1 Menguraikan arti Dasa Yama dan Dasa Nyama Bratha Dasa Nyama Bratha
49
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar 10.2 Menyebutkan bagian-bagian Dasa Yama dan Dasa Nyama Bratha 10.3 Menunjukkan contoh-contoh Dasa Yama dan Dasa Nyama Bratha
Sejarah Agama Hindu kerajaan-kerajaan 11. Mengenal sejarah 11.1 Menyebutkan Hindu di Indonesia sebelum perkembangan Hindu kemerdekaan sebelum kemerdekaan 11.2 Menyebutkan peninggalanpeninggalan kerajaan Hindu di Indonesia sebelum kemerdekaan
11.3 Mengunjungi peninggalanpeninggalan kerajaan Hindu setempat dan di wilayah lain 12.1 Menguraikan perkembangan agama 12. Mengungkapkan Hindu setelah kemerdekaan Indonesia perkembangan agama hasil-hasil Hindu setelah 12.2 Menunjukkan pembangunan yang bernuansakan kemerdekaan Indonesia agama Hindu setelah kemerdekaan Indonesia
Yadnya 13. Mengenal Panca Yadnya
13.1 Menguraikan arti Panca Yadnya 13.2 Menyebutkan Yadnya
jenis-jenis
Panca
13.3 Menerapkan Panca Yadnya dalam kehidupan sehari-hari
14. Mengenal Yadnya
pelaksanaan 14.1 Menguraikan Naimitika Karma
50
arti
Nitya
dan
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar 14.2 Menyebutkan contoh Yadnya secara Nitya Naimitika Karma
pelaksanaan Karma dan
14.3 Menerapkan pelaksanaan Yadnya secara Nitya Karma dan Naimitika Karma F. Arah Pengembangan Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran ini menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Seluruh materi SK dan KD pada masing-masing tingkatan/derajat dibagi ke dalam satuan kredit kompetensi (SKK) secara seimbang sebanyak yang ditentukan untuk tingkatan/derajat kompetensi yang dimaksud. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
51