PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian Dalam ketentuan ini yang dimaksud dengan : 1. UPJ adalah Universitas Pembangunan Jaya. 2. Sivitas akademika adalah warga Universitas yang terdiri atas dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa. 3. Mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya adalah calon mahasiswa yang dinyatakan lulus Seleksi Masuk UPJ dan mendaftarkan diri sebagai mahasiswa UPJ dengan memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan. 4. Dosen adalah tenaga pendidik yang ditugaskan untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat. 5. Dosen Pembimbing Akademik adalah dosen yang ditugaskan sebagai penasehat akademik bagi setiap mahasiswa. 6. Pendaftaran ulang adalah serangkaian kegiatan yang terdiri dari pembayaran uang kuliah yang terdiri dari Sumbangan Pembangunan (SP), Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP), dan biaya sks serta pengisian Borang Rencana Studi (BRS) dengan arahan Dosen Pembimbing Akademik (PA). 7. Mahasiswa aktif adalah mahasiswa yang telah memenuhi syarat untuk mengikuti seluruh kegiatan akademik. 8. Semester adalah satuan waktu kegiatan perkuliahan yang terdiri atas 14-16 minggu perkuliahan termasuk ujian. 9. Semester Gasal adalah semester yang dimulai dari bulan September dan berakhir pada bulan Januari. 10. Semester Genap adalah semester yang dimulai dari bulan Februari dan berakhir pada bulan Juni. 11. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program. 12. Borang Rencana Studi (BRS) adalah borang yang memuat daftar rencana mata kuliah yang akan diambil beserta beban sks yang diisi oleh mahasiswa setiap semester setelah mahasiswa melakukan pendaftaran ulang. 13. Kartu Hasil Studi (KHS) adalah daftar mata kuliah beserta nilai yang diperoleh mahasiswa setiap semester. 14. Indeks Prestasi Semester (IPS) adalah nilai rata-rata yang diperoleh mahasiswa dalam satu semester. 15. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah nilai rata-rata terakhir yang diperoleh mahasiswa selama menempuh perkuliahan. 16. Cuti kuliah adalah masa mahasiswa secara resmi menghentikan studinya untuk sementara waktu. 17. Kartu Mahasiswa adalah kartu identitas diri yang diberikan kepada mahasiswa baru yang telah memenuhi semua persyaratan sebagai mahasiswa.
1 dari 18
18. Ijasah adalah tanda bukti seorang mahasiswa telah dinyatakan lulus dan menyelesaikan semua persyaratan administratif dan akademik dari suatu program studi tertentu dan berhak menyandang gelar sesuai yang ditetapkan. 19. Transkrip Nilai adalah dokumen resmi UPJ yang memuat seluruh nama mata kuliah yang ditempuh, bobot sks, dan nilai yang telah diperoleh mahasiswa selama mengikuti pendidikan di UPJ. 20. Alumnus adalah mahasiswa yang telah menyelesaikan program pendidikannya sesuai kurikulum yang berlaku di program studinya dan telah dinyatakan lulus.
BAB II KODE TATA LAKU Pasal 2 Kode Tata Laku 1. Kode Tata Laku (KTL) merupakan panduan dan penjelasan tentang nilai dan tata kelola yang dijalankan oleh universitas, dalam mencapai visi dan misinya. 2. Dalam berinteraksi dan menjalankan kegiatan akademik di lingkungan UPJ, mahasiswa wajib memperhatikan Kode Tata Laku yang tercantum dalam Buku Kode Tata Laku Mahasiswa. 3. Seluruh sivitas akademika UPJ secara pribadi bertanggung jawab untuk mengerti dan melaksanakan KTL karena hal tersebut tidak dapat dialihkan kepada orang lain.
BAB III ADMINISTRASI AKADEMIK Pasal 3 Nomor Induk Mahasiswa 1. Semua calon mahasiswa dinyatakan sah sebagai mahasiswa apabila telah memenuhi persyaratan dan melakukan pendaftaran ulang. 2. Mahasiswa baru yang telah melakukan pendaftaran ulang akan mendapat Nomor Induk Mahasiswa (NIM) Format NIM adalah 10 Digit Digit 1 - 4 Tahun Masuk ( Angkatan ) Digit 5 dan 6 Kode Program Studi Digit 7 Status Mahasiswa, Reguler =1, Transfer/Pindahan =7 Digit 8 – 10 Nomor Urut Mahasiswa Contoh : 2011071001 Tahun Masuk 2011 Program Studi Teknik Informatika (07) Status Mahasiswa Reguler (1) Nomor urut 001
2 dari 18
Pasal 4 Pendaftaran Ulang 1. Untuk memperoleh status sebagai mahasiswa aktif, setiap semester mahasiswa harus melakukan pendaftaran ulang pada waktu yang telah ditetapkan. 2. Sebagai syarat melakukan daftar ulang, mahasiswa harus melunasi biaya SP dan SPP agar dapat mengisi mengisi Borang Rencana Studi (BRS) secara online. 3. Mahasiswa harus melakukan seluruh rangkaian kegiatan pendaftaran ulang sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Apabila mahasiswa tidak melakukan pendaftaran ulang sampai dengan 2 (dua) minggu setelah perkuliahan dimulai, maka akan dinyatakan sebagai mahasiswa non aktif. 4. Bagi mahasiswa yang karena sesuatu hal berhalangan melakukan pendaftaran ulang pada waktunya, dapat menguasakan kepada orang lain dengan surat kuasa bermaterai cukup dan menjadi tanggung jawab mahasiswa pemberi kuasa. 5. Mahasiswa yang terlambat melakukan pendaftaran ulang dikenakan sanksi administrasi keterlambatan senilai biaya 1 (satu) sks. Pasal 5 Penyusunan Rencana Studi 1. Mahasiswa menemui Dosen Pembimbing Akademik (Dosen PA) untuk mendiskusikan rencana studi dan mengisi BRS manual. BRS manual yang telah diisi disetujui oleh Dosen PA. 2. Setelah BRS manual disetujui, maka mahasiswa mengisi BRS online pada Sisfokampus. Mahasiswa yang belum memenuhi kewajiban pembayaran SPP tidak dapat mengakses BRS online pada Sisfokampus. 3. BAP-PMP akan mencetak BRS online sebanyak 3 (tiga) rangkap yang harus ditandatangani kembali oleh Dosen PA, dan diserahkan masing-masing 1 (satu) lembar kepada Dosen PA, BAP-PMP dan mahasiswa sendiri. 4. BRS manual dikembalikan ke BAP-PMP. Pasal 6 Perubahan Rencana Studi 1. Perubahan rencana studi dapat dilakukan apabila mahasiswa telah menyelesaikan proses penyusunan rencana studi tetapi ingin melakukan penambahan atau membatalkan mata kuliah tertentu. 2. Perubahan rencana studi dapat dilakukan sampai dengan maksimal 2 (dua) minggu setelah perkuliahan dimulai. Lebih dari batas waktu yang ditetapkan, BAP-PMP tidak akan melayani perubahan rencana studi. 3. Untuk melakukan perubahan rencana studi, mahasiswa mengambil BRS manual yang telah disetujui sebelumnya di BAP-PMP. 4. Mahasiswa menemui Dosen PA untuk melakukan perubahan dan persetujuan rencana studi. BRS manual yang telah diubah dibawa kembali ke BAP-PMP. 5. BAP-PMP akan membuka sistem pengisian BRS online di Sisfokampus agar mahasiswa dapat melakukan perubahan secara online. 6. BAP-PMP akan mencetak BRS online sebanyak 3 (tiga) rangkap yang harus ditandatangani kembali oleh Dosen PA, dan diserahkan masing-masing 1 (satu) lembar kepada Dosen PA, BAP-PMP dan mahasiswa sendiri.
3 dari 18
Pasal 7 Pembayaran Biaya Kuliah 1. Bagi mahasiswa aktif dan mahasiswa non aktif, wajib melunasi biaya SPP dan sks sebesar dan pada waktu yang telah ditentukan. 2. Pembayaran SP dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3. Jadwal pembayaran biaya SPP dan sks adalah sebagai berikut: Jenis Pembayaran
Jumlah Biaya
Batas Akhir Pelunasan
SPP
Biaya SPP per semester
sks
Jumlah sks x biaya per sks
Paling lambat 1 (satu) minggu sebelum jadwal pengisian Borang Rencana Studi (BRS), sebagai syarat pengisian BRS Online Paling lambat 2 (dua) minggu sebelum jadwal pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS), sebagai syarat mengikuti UTS.
4. Pembayaran SPP dan SKS setelah batas akhir pembayaran yang ditetapkan akan dikenakan denda sebesar biaya 1 (satu) sks. 5. Peluasan SPP dan SKS merupakan syarat mahasiswa untuk dapat mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) Pasal 8 Cuti Akademik 1. Dalam keadaan tertentu, bila seorang mahasiswa tidak dapat melanjutkan studinya dalam kurun waktu tertentu karena alasan yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan, maka kepada mahasiswa tersebut dapat diberikan cuti akademik setelah mendapatkan ijin dari Ketua Program Studi (Kaprodi). 2. Mahasiswa tahun pertama atau belum menempuh 2 (dua) semester pertama tidak diizinkan cuti akademik. 3. Cuti akademik diberikan maksimal 2 (dua) semester berturut-turut. Total cuti akademik yang diizinkan maksimum adalah 4 (empat) semester. Meskipun demikian proses administrasi cuti kuliah harus dilakukan setiap semester saat mahasiswa cuti. 4. Cuti akademik tidak diperkenankan untuk diambil lebih dari 2 (dua) kali berturut-turut, kecuali karena sakit atau kejadian force major. 5. Masa cuti akademik tidak dihitung sebagai masa studi mahasiswa. 6. Batas akhir pengajuan cuti akademik adalah 2 (dua) minggu setelah perkuliahan dimulai. 7. Mahasiswa yang cuti akademik harus membayar biaya administrasi cuti yang besarnya 25% (dua puluh lima persen) dari biaya SPP. 8. Selama cuti akademik, mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti semua kegiatan akademik. 9. Mahasiswa yang melakukan cuti akademik selama 2 semester atau lebih dan akan aktif kembali, dikenakan biaya SPP dan sks yang berlaku ketika mahasiswa tersebut aktif kembali. 10. Mahasiswa yang akan aktif kembali harus mengikuti proses pendaftaran ulang seperti pada pasal 4. 11. Dalam kondisi force major akan diberlakukan ketentuan tersendiri.
4 dari 18
Pasal 9 Non Aktif Kuliah 1. Mahasiswa secara otomatis dianggap non aktif apabila tidak melakukan pendaftaran ulang atau mengajukan cuti akademik hingga maksimal 2 (dua) minggu setelah perkuliahan dimulai. 2. Mahasiswa non aktif tetap dikenakan biaya pendidikan pada semester yang bersangkutan non aktif, yaitu berupa biaya SPP ditambah dengan biaya sks sesuai dengan BRS online yang telah disetujui (jika sudah mengisi BRS). Biaya pendidikan tersebut harus dilunasi sebelum mahasiswa mengajukan untuk aktif kembali. 3. Mahasiswa yang non aktif, apabila akan aktif kembali pada semester berikutnya harus mengajukan permohonan tertulis kepada Rektor c.q. BAP-PMP melalui Ketua Program Studi. Apabila permohonan tersebut disetujui maka mahasiswa harus melakukan pendaftaran ulang seperti pada pasal 4. 4. Masa selama non aktif dihitung sebagai masa studi mahasiswa. 5. Mahasiswa yang tidak aktif 2 (dua) semester berturut-turut akan dicantumkan dalam daftar mahasiswa yang direkomendasikan untuk kehilangan statusnya sebagai mahasiswa UPJ. Pasal 10 Pindah Program Studi 1. Pindah program studi dapat dilakukan apabila seorang mahasiwa setelah mengikuti kuliah merasa harus pindah program studi dengan alasan kuat. 2. Perpindahan program studi hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali selama menjadi mahasiswa UPJ dan hanya dapat diajukan pada saat pendaftaran ulang untuk semester 2 (dua). Pengajuan pindah program studi setelah tahun pertama dengan alasan apapun tidak akan setujui. 3. Mahasiswa harus mengajukan permohonan pindah program studi sesuai dengan prosedur yang berlaku, dan mendapatkan rekomendasi dari Dosen PA dan Kaprodi. 4. Mata kuliah yang telah lulus yang dapat ditransfer ke Program Studi yang baru adalah mata kuliah yang sesuai dengan kurikulum dalam Program Studi yang baru. 5. Memenuhi seluruh biaya administrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 6. Mahasiswa memahami jika pindah program studi tersebut disetujui, maka secara otomatis mahasiswa dianggap mengundurkan diri dari program studi lama, dan harus mengikuti peraturan dan ketentuan pada program studi yang baru. 7. Mahasiswa yang telah terkena sanksi pemutihan tidak dapat mengajukan pindah Prodi pada tahun akademik berikutnya, dengan alasan apapun. 8. Pengajuan pindah prodi harus diajukan paling lambat 1 (satu) bulan sebelum semester baru dimulai. Batas waktu tersebut diberikan berkenaan dengan proses administrasi dan tes psikologi yang harus dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan. Jika lebih dari batas maksimal, pengajuan pindah prodi tidak dapat diproses. Pasal 11 Program Dual Degree 1. Program Dual Degree merupakan program pendidikan yang memungkinan seorang mahasiswa mendapatkan 2 (dua) gelar untuk 2 (dua) bidang yang berbeda di UPJ. 2. Untuk mengikuti program Dual Degree, mahasiswa harus memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) setelah semester 2 (dua) minimal 3,00.
5 dari 18
3. Bentuk, syarat dan prosedur pengajuan serta pelaksanaan program Dual Degree diatur dalam ketetapan tersendiri. Pasal 12 Beasiswa 1. Sebagai bentuk apresiasi kepada mahasiswa yang memiliki prestasi baik, UPJ menyediakan beasiswa. 2. Beasiswa diberikan kepada mahasiswa dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,50 dan direkomendasikan oleh Dosen PA. 3. Beasiswa tersedia bagi mahasiswa semester 3 (tiga) sampai dengan semester 8 (delapan). 4. Bentuk, syarat dan prosedur pengajuan serta penerimaan beasiswa diatur dalam ketetapan tersendiri. BAB IV KEGIATAN AKADEMIK Pasal 13 Tahun Akademik 1. Tahun akademik dibagi dalam 2 (dua) semester yaitu semester gasal dan semester genap yang masing-masing terdiri atas 16 (enam belas) minggu pertemuan, termasuk ujian. 2. Di antara semester genap dan semester gasal, UPJ dapat menyelenggarakan semester antara untuk remediasi, pengayaan, atau percepatan, apabila diperlukan. 3. Semester antara akan ditetapkan melalui Surat Keputusan Rektor. 4. Kalender akademik untuk 1 (satu) tahun akademik diumumkan sebelum berakhirnya semester genap. Pasal 14 Waktu Kuliah 1. Perkuliahan dilaksanakan dalam 5 (lima) hari dalam seminggu mulai hari Senin sampai dengan Jumat dalam rentang waktu pukul 08.00 – 17.00 WIB 2. Bilamana dibutuhkan, Rektor berhak mengubah waktu/jam kuliah di luar yang telah ditetapkan pada ayat 1 dengan mengeluarkan Surat Keputusan Rektor Pasal 15 Sistem Kredit Semester 1. Program pendidikan di UPJ menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS). 2. Perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program pendidikan menggunakan tolok ukur satuan kredit semester (sks) sebagai beban akademik. 3. Tujuan penerapan Sistem Kredit Semester adalah untuk: a. Memberikan kesempatan kepada para mahasiswa yang cakap dan giat belajar, agar dapat menyelesaikan studi dalam waktu sesingkat mungkin. b. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa agar dapat mengambil mata kuliah sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya.
6 dari 18
c. Memberikan kemungkinan sistem pendidikan agar tercapai keseimbangan antara input dan output. d. Mempermudah penyesuaian kurikulum dari waktu ke waktu dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat. e. Memberikan kemungkinan agar sistem evaluasi kemajuan belajar mahasiswa dapat diselenggarakan dengan baik. f. Memungkinkan pengalihan kredit antara jurusan/program studi dalam satu perguruan tinggi. g. Memungkinkan perpindahan mahasiswa dari suatu perguruan tinggi ke perguruan tinggi lain. Pasal 16 Satuan Kredit Semester 1. Satuan kredit semester (sks) adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu 2. Satu sks dalam satu minggu setara dengan: 1 sks setara dengan
Kegiatan Perkuliahan/Responsi/Tutorial
Praktikum/Kegiatan Studio
Kerja Lapangan
50 menit kegiatan tatap muka 60 menit kegiatan terstuktur 60 menit kegiatan mandiri 100 menit kegiatan praktikum/studio 60-120 menit kegiatan terstruktur 60-120 menit kegiatan mandiri 200 menit kegiatan di lapangan 60-120 menit kegiatan terstruktur 60-120 menit kegiatan mandiri
3. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan perkuliahan berupa pertemuan di dalam kelas/laboratorium/studio/lapangan. 4. Kegiatan terstruktur adalah kegiatan tatap muka dengan bimbingan/pengarahan dosen, misal : tugas menyelesaikan soal, membuat makalah, menelusuri pustaka dan lain-lain. 5. Kegiatan mandiri adalah kegiatan atas inisiatif mahasiswa untuk mendalami materi dan mempersiapkan diri, misal : membaca buku referensi, mempersiapkan tugas akademik dan lain-lain. Pasal 17 Beban Studi 1. Beban studi pada program sarjana sekurang-kurangnya 144 (seratus empat puluh empat) sks dan sebanyak-banyaknya 160 (seratus enam puluh) sks. 2. Pada semester pertama mahasiswa baru wajib mengambil mata kuliah sesuai paket berdasarkan kurikulum yang berlaku. 3. Penentuan beban studi mahasiswa tiap semester harus mempertimbangkan: a. Hasil studi semester sebelumnya yang dinyatakan dengan Indeks Prestasi Semester (IPS). Indeks Prestasi Semester ≥3,00 2,50 - < 3,00
Jumlah sks maksimal yang dapat diambil 24 22
7 dari 18
Indeks Prestasi Semester 2,01 - < 2,50 1,51 - < 2,00 ≤1,50
Jumlah sks maksimal yang dapat diambil 20 18 14
b. Jumlah mata kuliah/ sks yang ditawarkan Program Studi tiap semester. c. Kondisi yang melatarbelakanginya. 4. Mahasiswa yang berhak untuk mengambil beban studi 20 sks, dimungkinkan untuk menambah beban studi sampai dengan maksimum 24 (dua puluh empat) sks dengan alasan khusus serta persetujuan Dosen PA dan Kaprodi. Pasal 18 Pembimbing Akademik 1. Setiap mahasiswa berhak memperoleh bimbingan dari Dosen PA yang ditetapkan dengan SK Rektor. 2. Tujuan bimbingan adalah membantu mahasiswa mengembangkan potensi dirinya sehingga memperoleh hasil yang optimal serta dapat menyelesaikan studi lebih cepat dan tepat sesuai dengan waktu yang ditentukan. 3. Tugas umum Dosen PA adalah: a. Mengusahakan agar setiap mahasiswa bimbingannya mendapatkan masukan atau saran yang tepat dalam menyusun program dan beban kerjanya, serta dalam memilih mata kuliah yang akan ditempuhnya. b. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa bimbingannya unk membicarakan masalah-masalah yang dialaminya, khususnya masalah akademik atau masalah non akademik yang dapat mempengaruhi prestasi akademiknya. c. Membantu mahasiswa bimbingannya agar dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik secara individu maupun berkelompok. d. Mengadakan pertemuan pembimbingan akademik kepada mahasiswa sedikitnya 4 (empat) kali setiap semester dengan jadwal yang telah ditentukan oleh BAP-PMP. 4. Pembimbingan akademik dilakukan secara terjadwal pada minggu sebelum semester dimulai dan pada minggu ke 5, 10 dan 15 perkuliahan berjalan. 5. Hasil pembimbingan akademik didokumentasikan secara tertulis dalam Buku Pembimbingan Akademik yang dimiliki oleh setiap mahasiswa dan disimpan oleh Dosen PA. Pasal 19 Batas Maksimal Waktu Studi 1. Masa studi untuk jenjang pendidikan Sarjana Strata Satu (S1) ditetapkan maksimum 5 (lima) tahun atau 10 (sepuluh) semester tidak termasuk cuti akademik yang sah. 2. Jika lewat dari batas masa studi dan mahasiswa masih berminat melanjutkan studi, maka mahasiswa akan diperlakukan sebagai mahasiswa baru dan wajib melakukan proses transfer nilai dengan mengikuti ketentuan yang berlaku. 3. Jika lewat dari batas masa studi dan mahasiswa tidak berminat melanjutkan studi, maka mahasiswa akan diperlakukan sebagai mahasiswa Drop Out.
8 dari 18
Pasal 20 Batas Minimal Hasil Belajar 1. Pada akhir tahun tertentu mahasiswa harus dapat mengumpulkan sejumlah SKS atau nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal sebagai berikut: Akhir Tahun ke Tahun ke 1 Tahun ke 2 Tahun ke 3
Mengumpulkan sks Minimal 24 48 72
IPK minimal 2,00 2,00 2,00
2. Mahasiswa yang tidak dapat mengumpulkan sejumlah sks dan IPK sebagaimana tersebut di atas, akan diberikan status Drop Out. Namun jika mahasiswa masih berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan di UPJ, maka mahasiswa dapat dikenakan pemutihan. 3. Mahasiswa yang dikenakan program pemutihan diberikan NIM baru dan dikenakan biaya pendidikan sesuai dengan angkatan yang baru. 4. Pemutihan hanya bisa dilakukan 1 (satu) kali selama menjadi mahasiswa UPJ. Mahasiswa yang tidak berhasil mencapai sks atau IPK minimal untuk kedua kalinya akan kehilangan statusnya sebagai mahasiswa UPJ. BAB V EVALUASI HASIL BELAJAR Pasal 21 Ujian 1. Ujian adalah salah satu bentuk penilaian yang dilakukan terhadap kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa. 2. Ujian semester diselenggarakan secara berkala pada pertengahan dan akhir semester. 3. Sidang Tugas Akhir/Skripsi dan/atau Ujian Komprehensif dilaksanakan menjelang akhir program pendidikan. 4. Tata laksana penyelenggaraan ujian-ujian dalam mata kuliah dan praktikum menjadi kewajiban dan wewenang program studi dan berkoordinasi dengan BAP-PMP sesuai dengan peraturan-peraturan dan kebijaksanaan Universitas Pembangunan Jaya. Pasal 22 Jadwal dan Tempat Ujian 1. Ujian diselenggarakan sesuai dengan jadwal dan tempat yang telah ditetapkan oleh BAPPMP. 2. Mahasiswa harus mengikuti ujian pada jadwal dan tempat yang sudah ditetapkan. 3. Dalam hal yang mendesak atau keadaan darurat yang tidak diperkirakan sebelumnya, jadwal dan tempat penyelenggaraan ujian dapat diubah, pengubahan ini akan diumumkan oleh BAP-PMP. 4. Mahasiswa wajib memeriksa jadwal ujian, jika terdapat jadwal ujian yang waktunya bersamaan dengan jadwal ujian mata kuliah lain yang diambil, maka harus melapor ke BAP-PMP.
9 dari 18
Pasal 23 Persyaratan Ujian Untuk dapat mengikuti ujian suatu mata kuliah, seorang mahasiswa harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada semester/tahun perkuliahan yang berjalan. 2. Terdaftar untuk mata kuliah yang bersangkutan (dibuktikan dengan BRS). 3. Memenuhi persyaratan kehadiran 80% kecuali pada keadaan berikut ini: a. bagi mahasiswa pekerja seni dan olah ragawan nasional diberikan dispensasi khusus untuk kehadiran sampai 60% dengan syarat ketidakhadiran dikompensasikan dengan tugas khusus individual dari dosen yang bersangkutan dan diketahui oleh BAP-PMP. b. bagi mahasiswa yang tidak hadir karena alasan sakit rawat inap, kehadirannya akan diperhitungkan dengan syarat menyerahkan surat keterangan rawat inap dari rumah sakit. 4. Tidak sedang menjalani sanksi akademik. 5. Telah menyelesaikan semua kewajiban administrasi/keuangan. 6. Terdaftar sebagai peserta ujian. 7. Telah memperoleh kartu ujian. Pasal 24 Kewajiban Peserta Ujian Selama ujian dimulai, peserta ujian wajib mematuhi peraturan sebagai berikut: 1. Peserta ujian diwajibkan hadir di tempat ujian, 15 menit sebelum ujian dimulai. 2. Peserta ujian diwajibkan menempati tempat duduk yang telah ditentukan. 3. Peserta ujian diwajibkan menunjukkan kartu ujian dan meminta tanda tangan pengawas ujian sebagai bukti keikutsertaan ujian. 4. Peserta ujian hanya berhak mengikuti mata ujian yang sesuai dengan daftar mata ujian yang tercantum dalam kartu ujian. 5. Peserta ujian diwajibkan mengisi daftar peserta ujian yang diedarkan pengawas ujian. 6. Peserta ujian yang tidak dapat menunjukkan kartu ujian, harus melapor ke BAP-PMP untuk mendapatkan surat keterangan dapat mengikuti ujian. 7. Peserta ujian diwajibkan meletakkan tas/map/buku bawaan dan lain sebagainya di depan ruang ujian sebelum ujian berlangsung. 8. Peserta ujian wajib menggunakan sepatu. 9. Wajib melihat, membaca, memahami dan mentaati tata tertib ujian yang sudah ditempelkan di ruang kuliah sebelum ujian berlangsung. 10. Jika mahasiswa terlambat, maka tidak diberikan penambahan waktu. Jika keterlambatan lebih dari 30 menit, maka mahasiswa dinyatakan tidak berhak mengikuti ujian untuk mata kuliah yang bersangkutan 11. Sifat ujian tutup buku, kecuali ditentukan lain. 12. Jika tidak hadir pada waktu ujian tanpa surat keterangan yang dapat dipertanggung jawabkan, diberikan nilai nol (0) dan tidak berhak meminta ujian susulan. Pasal 25 Larangan Selama Ujian Pada saat ujian berlangsung, peserta ujian tidak diperkenankan 1. Berbuat gaduh dan mengganggu kelancaran jalannya ujian. 2. Saling pinjam-meminjam alat-alat tulis.
10 dari 18
3. Menggunakan kalkulator yang dapat diprogram, telepon genggam, atau alat komunikasi lainnya, kecuali diijinkan. 4. Meninggalkan tempat ujian sebelum 30 menit ujian berlangsung. 5. Bekerja sama dalam mengerjakan soal ujian dalam bentuk apapun kecuali untuk ujian dalam bentuk kelompok. 6. Berbicara atau berbisik-bisik dengan peserta ujian lainnya. 7. Membaca catatan, buku, atau perlengkapan lainnya yang tidak diperlukan dalam mengikuti ujian, kecuali bila diizinkan/diperlukan dan tercantum secara tertulis dalam soal ujian oleh dosen pengajar. 8. Makan, minum dan merokok selama ujian berlangsung kecuali ada ketentuan lain. 9. Saling melempar/memberi kertas dalam bentuk apapun. 10. Membawa keluar ruangan atau membawa pulang lembar soal dan jawaban. 11. Melakukan ujian untuk dan atas nama mahasiswa lain. 12. Mengenakan pakaian yang kurang sopan (rok mini/ketat, celana pendek/ketat, baju tanpa lengan, atau sandal) Pasal 26 Pengawas Ujian 1. Untuk menjaga ketertiban selama ujian berlangsung, UPJ akan menunjuk petugas untuk menjadi pengawas ujian di setiap ruang ujian. 2. Pengawas ujian mempunyai wewenang untuk: a. Menolak seorang peserta ujian yang terlambat lebih dari 30 (tiga puluh) menit. b. Menolak peserta yang tidak membawa kartu ujian dan atau jika namanya tidak tercantum dalam daftar peserta ujian. c. Mengatur dan menentukan tempat duduk para peserta ujian. d. Menentukan benda-benda/peralatan apa saja yang dapat dibawa ke tempat duduk peserta ujian. e. Menegur peserta ujian yang melakukan kecurangan, dan mencatat kecurangan tersebut dalam berita acara ujian. f. Mengeluarkan peserta ujian yang telah mendapat teguran namun tidak mengindahkan g. Menolak lembar jawaban ujian yang diserahkan oleh peserta ujian setelah waktu ujian berakhir dan pengawas ujian telah keluar dari ruang ujian. h. Menolak kembalinya peserta ujian yang telah menyerahkan berkas ujian dan meninggalkan ruang ujian sebelum waktu ujian berakhir. i. Menolak kehadiran seseorang yang tidak berkepentingan di dalam ruang ujian. Pasal 27 Sanksi Ujian 1. Kepada peserta ujian yang melakukan pelanggaran terhadap tata tertib ujian seperti yang tercantum dalam pasal 21 dan pasal 22, dikenakan sanksi berupa nilai akhir E (tidak lulus) untuk mata kuliah dimana peserta ujian melakukan pelanggaran . 2. Berdasarkan berita acara ujian, Kaprodi dapat mengusulkan kepada Rektor agar peserta ujian yang melanggar tata tertib ujian dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku. 3. Dalam hal pelanggaran yang berulang, UPJ dapat memberikan sanksi yang lebih tinggi yaitu larangan mengikuti sebagian atau seluruh kegiatan akademik untuk jangka waktu tertentu, atau dicabut statusnya sebagai mahasiswa UPJ 4. Bagi peserta yang kartu ujiannya hilang dan/atau rusak, maka wajib mengajukan permohonan pencetakan kartu ujian pada BAP-PMP.
11 dari 18
Pasal 28 Ujian Susulan 1. Apabila diperlukan UPJ dapat menyelenggarakan ujian susulan. 2. Ujian susulan diselenggarakan dengan memperhatikan kejadian-kejadian sebagai berikut: a. Jadwal ujian suatu mata kuliah bentrok dengan mata kuliah lain yang diikuti, dengan menginformasikan sebelum ujian dimulai ke BAP-PMP sesuai pasal 19. b. Sakit rawat jalan atau rawat inap, yang dibuktikan dengan surat keterangan sakit dari dokter atau rumah sakit (asli). c. Keluarga (orang tua, saudara kandung, kakek/nenek) meninggal dunia, yang dibuktikan dengan surat keterangan kematian dari pemerintahan setempat. d. Tugas Negara, yang dibuktikan dengan surat tugas (asli) dari institusi/lembaga. e. Force major, yang dapat dibuktikan dengan surat keterangan dari pihak yang berwenang. 3. Pengajuan ujian susulan dilakukan maksimal 1 (satu) minggu setelah pelaksanaan ujian berakhir dengan memenuhi persyaratan dan ketentuan administratif yang berlaku.
BAB VI PENILAIAN HASIL BELAJAR Pasal 29 Penilaian 1. Penilaian terhadap kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa dilakukan secara berkala dalam bentuk ujian, pelaksanaan tugas, dan pengamatan oleh dosen. 2. Keberhasilan mahasiswa menempuh suatu mata kuliah ditentukan atas dasar sekurangkurangnya dua jenis penilaian, yaitu Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). 3. Sistem Penilaian di UPJ menggunakan sistem Penilaian Acuan Normal (PAN) dan atau Penilaian Acuan Patokan (PAP). 4. Prosentase Penilaian sekurang-kurangya terdiri dari Nilai Kehadiran 0-10%, Nilai Tugas 20-75%, Nilai UTS 5-40%, dan Nilai UAS 10-40% yang rentang prosentase penilaian masing-masing komponen ditentukan oleh dosen pengampu dan dicantumkan dalam silabus mata kuliah yang diketahui oleh mahasiswa peserta mata kuliah. 5. Penilaian hasil belajar dinyatakan dengan rentang angka mutu 0-4. 6. Penilaian hasil belajar dinyatakan dengan huruf yang bernilai sebagai berikut :
KRITERIA
HURUF MUTU
Sangat Baik
A
Baik
Cukup
12 dari 18
B
C
KLASIFIKASI
BOBOT NILAI
ANGKA MUTU
A
90.00 – 100.00
4
A-
80.00 – 89.99
3.7
B+
75.00 – 79.99
3.3
B
70.00 – 74.99
3.0
B-
65.00 – 69.99
2.7
C+
60.00 – 64.99
2.3
C
55.00 – 59.99
2.0
KRITERIA
HURUF MUTU
Kurang
D
Sangat Kurang (Tidak Lulus)
E
KLASIFIKASI
BOBOT NILAI
ANGKA MUTU
C-
50.00 – 54.99
1.7
D
40.00 – 49.99
1
E
< 40.00
0
*untuk Penilaian Acuan Patokan (PAP)
Pasal 30 Perbaikan Nilai 1. Perbaikan nilai mahasiswa dimungkinkan jika nilai mahasiswa bersangkutan mendapatkan maksimal huruf mutu C dan diperhitungkan dalam beban sks 2. Perbaikan nilai mahasiswa dilakukan dengan persetujuan Kaprodi. 3. Nilai yang diakui dan tercantum dalam daftar nilai setelah dilakukan perbaikan adalah nilai yang tertinggi. Pasal 31 Derajat Keberhasilan 1. Derajat keberhasilan mahasiswa dalam satu semester dan keseluruhan dinyatakan dengan Indeks Prestasi Semester (IPS) dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). 2. IPS dan IPK berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 4 (empat). 3. Dalam menghitung Indeks Prestasi, setiap mata kuliah hanya diperhitungkan satu kali atau digunakan nilai keberhasilannya yang terakhir. 4. Penghitungan Indeks Prestasi menggunakan rumus sebagai berikut: Indek Prestasi (IP) =
Contoh: No. Code 1 LSE109 2 LSE105 3 4
LSE103 LSE111
∑ (Angka Mutu x Bobot sks/ mata kuliah) ----------------------------------------------∑ sks mata kuliah (K)
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Informasi dan Komunikasi Dasar Logika dan Matematika
SKS(K) 2 3
HM A B
AM(N) 4 3
KxN 8 9
Bahasa Inggris I Olah Raga I
2 1
A B
4 3
8 3
Jumlah
8
28
BAB VII KERJA PROFESI DAN TUGAS AKHIR Pasal 32 Kerja Profesi 1. Program Kerja Profesi (KP) memberikan kompetensi pada mahasiswa untuk dapat lebih mengenal, mengetahui dan berlatih menganalisis kondisi lingkungan dunia kerja. Hal ini sebagai upaya mempersiapkan diri mahasiswa dalam memasuki dunia kerja.
13 dari 18
2. KP dilakukan oleh mahasiswa yang telah lulus minimal 100 sks dan memiliki nilai IPK tidak kurang dari 2.00, atau atas pertimbangan dan persetujuan Dosen PA. 3. Kegiatan KP diatur dalam Buku Pedoman Kerja Profesi yang dikeluarkan oleh BAP-PMP. Pasal 33 Tugas Akhir atau Skripsi 1. Setiap mahasiswa wajib menyelesaikan Tugas Akhir atau Skripsi untuk jenjang Strata Satu (S1) sebagai bagian dari persyaratan kelulusan. 2. Ketentuan mengikuti Tugas Akhir atau Skripsi: a. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,00 b. Jumlah sks dinyatakan lulus minimal 120 sks dan telah divalidasi oleh Pimpinan Program Studi masing-masing. c. Memenuhi persyaratan khusus yang ditentukan oleh prodi. 3. Kegiatan Tugas Akhir atau Skripsi diatur dalam Pedoman Penulisan Skripsi/Tugas Akhir yang dikeluarkan dan ditetapkan oleh Program Studi masing-masing. Pasal 34 Persyaratan Kelulusan Program Sarjana 1. Telah menyelesaikan semua mata kuliah dengan beban studi minimal 144 sks berdasarkan kurikulum pada masing-masing program studi. 2. Jumlah mata kuliah yang mendapatkan nilai D maksimal 10% (tidak boleh ada nilai E) dan tidak termasuk mata kuliah major/inti program studi. 3. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) ≥ 2,00 4. Telah menyelesaikan semua kewajiban administrasi/ keuangan. 5. Telah melakukan sejumlah kegiatan non akademik yang merupakan program Jaya Student Development Program (JSDP) sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pasal 35 Yudisium 1. Yudisium adalah penentuan kelulusan atau kegagalan mahasiswa pada akhir proses pendidikan yang diselenggarakan dalam suatu rapat paripurna pada tingkat program studi dan Universitas. 2. Setiap lulusan pendidikan program sarjana diberi predikat kelulusan berdasarkan hasil Yudisium. 3. Predikat kelulusan terdiri atas 3 tingkat yaitu : memuaskan, sangat memuaskan, dan dengan pujian, yang dinyatakan pada transkrip akademik. IPK
Predikat Lulusan
2,76 – 3,00 3,01 – 3,50 3,51 - 4,00
Memuaskan/Good Sangat memuaskan/Very Good Dengan pujian/Excellent
4. Predikat kelulusan Dengan Pujian/Excellent dapat diberikan apabila masa studi mahasiswa maksimal 8 (delapan) semester dan tidak ada mata kuliah dengan nilai kurang dari B.
14 dari 18
Pasal 36 Surat Bukti Lulus dan Ijazah 1. Surat Bukti Lulus adalah surat tanda bukti keberhasilan studi yang diberikan kepada mahasiswa yang telah menyelesaikan semua persyaratan kelulusan pendidikan akademik sarjana yang bersifat sementara sampai ijazah dikeluarkan atau paling lama berlaku selama 3 (tiga) bulan. 2. Surat bukti lulus akan diterbitkan selambatnya 14 (empat belas) hari setelah pelaksanaan yudisium. 3. Ijazah adalah surat tanda bukti keberhasilan studi yang diberikan kepada mahasiswa yang telah menyelesaikan semua persyaratan kelulusan pendidikan akademik sarjana. 4. Setiap ijazah disertai transkrip hasil studi yang ditulis dalam Bahasa Indonesia dan dapat ditulis dalam bahasa Inggris/bahasa lain sesuai dengan kebutuhan. 5. Setiap ijazah disertai Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) yang ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. 6. Universitas berwenang menyatakan tidak berlakunya suatu ijazah dan/atau tanda kelulusan berikut dengan gelar akademik/sebutan profesi, apabila di kemudian hari ditemukan bukti pelanggaran di dalam proses pencapaian studi di Universitas. 7. Ijazah/surat tanda lulus sarjana hanya dibuat satu kali dan apabila hilang akan diganti dengan surat keterangan yang sah. Pasal 37 Gelar Akademik 1. Gelar akademik dan singkatannya dicantumkan pada ijazah/ surat tanda lulus sesuai dengan peraturan pemerintah. 2. Gelar akademik ditempatkan di belakang nama yang bersangkutan. BAB VIII KEGIATAN KEMAHASISWAAN Pasal 38 Badan Eksekutif Mahasiswa 1. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) adalah lembaga perwakilan mahasiswa pada tingkat universitas yang menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa dengan menetapkan progam kerja. 2. BEM UPJ berkedudukan di tingkat universitas dan merupakan kelengkapan non struktural pada UPJ. 3. Keanggotaan BEM UPJ terdiri atas mahasiswa yang aktif mengikuti kegiatan akademik di UPJ dan merupakan utusan yang mewakili Program Studi dan UKM 4. Penjelasan mengenai kepengurusan, keanggotan, tugas dan wewenang BEM diuraikan dalam pedoman terpisah. Pasal 39 Unit Kegiatan Mahasiswa 1. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) adalah satuan organisasi kemahasiswaan yang berfungsi menampung dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan bakat dan kegemaran masing-masing di tingkat universitas
15 dari 18
2. UKM berkedudukan di tingkat universitas dan merupakan kelengkapan non struktural pada UPJ. 3. UKM berfungsi sebagai wahana perencana, pelaksana dan pengembang kegiatan ekstrakurikuler di tingkat universitas yang bersifat pengejawantahan hasil penalaran dalam keilmuan, minat, kegemaran dan memfasilitasi keperluan proses belajar mahasiswa serta pengabdian kepada masyarakat. 4. Penjelasan mengenai kepengurusan, keanggotan, tugas dan wewenang UKM diuraikan dalam pedoman terpisah. Pasal 40 Himpunan Mahasiswa Program Studi 1. Himpunan Mahasiswa (HIMA) Program Studi adalah organisasi kemahasiswaan tingkat Program Studi. 2. HIMA berkedudukan di tingkat program studi dan merupakan kelengkapan non struktural BEM Universitas. 3. HIMA mempunyai tugas pokok sebagai wahana pengembangan kreatifitas mahasiswa dalam kegiatan ko-kurikuler yang bersifat penalaran dan keilmuan. 4. HIMA berwenang memberikan saran dan pendapat, serta usulan kepada BEM Universitas. 5. Penjelasan mengenai kepengurusan, keanggotan, tugas dan wewenang HIMA diuraikan dalam pedoman terpisah. Pasal 41 Jaya Student Development Program (JSDP) 1. Seluruh mahasiswa UPJ mulai angkatan 2013/2014 diwajibkan untuk mengikuti kegiatan Jaya Student Development Program (JSDP). 2. Program JSDP meliputi kegiatan wajib yang diselenggarakan UPJ dan kegiatan lain di luar UPJ yang memenuhi kriteria dan masuk dalam daftar penilaian untuk mendapatkan poin JSDP. 3. Mahasiswa wajib mengumpulkan sejumlah tertentu poin JSDP sebagai syarat kelulusan. Jumlah poin JSDP ditentukan dalam peraturan tersendiri. 4. Poin yang dikumpulkan akan diterbitkan dalam bentuk transkrip JSDP. 5. Transkrip JSDP menjadi salah satu pertimbangan dalam penilaian pada sidang Yudisium.
BAB IX PELANGGARAN DAN SANKSI Pasal 42 Pelanggaran Kode Tata Laku 1. Seluruh sivitas akademika dan Satuan Pengaman (Satpam) memiliki hak untuk menegur, memperingatkan, mencatat serta melaporkan setiap jenis pelanggaran Kode Tata Laku yang dilakukan oleh mahasiswa tanpa kecuali kepada Direktur Pendidikan, Pembelajaran dan Kemahasiswaan. 2. Beberapa contoh jenis pelanggaran dan bobot pelanggarannya: a. Pelanggaran Ringan:
16 dari 18
- Membantu atau mencoba membantu menyediakan sarana dan prasarana yang dapat menyebabkan terjadinya pelanggaran akademik ringan. - Bekerjasama atau ikut serta melakukan atau menyuruh melakukan perbuatanperbuatan yang dapat menyebabkan terjadinya pelanggaran akademik ringan - Melakukan hal-hal yang mengganggu ketenangan belajar dan ketenangan bekerja di kampus. - Merokok di area gedung, dan tempat-tempat yang dinyatakan bebas dari asap rokok di lingkungan kampus. b. Pelanggaran Sedang: - Penyontekan, yaitu menggunakan atau mencoba menggunakan bahan-bahan informasi atau alat bantu studi lainnya tanpa izin dari dosen yang bersangkutan dalam kegiatan ujian akademik. - Menggantikan kedudukan atau melakukan tugas/ kegiatan untuk kepentingan orang lain, atas permintaan orang lain atau kehendak sendiri dalam kegiatan akademik misal ujian, pembuatan tugas dan lain-lain. - Menyuruh orang lain baik sivitas akademika Universitas Pembangunan Jaya atau bukan untuk menggantikan kedudukan atau melakukan tugas/ kegiatan, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan orang lain dalam kegiatan akademik, misal ujian, pembuatan tugas dan lain-lain. - Melakukan perbuatan yang melanggar hukum dan atau perundang-undangan yang berlaku baik di dalam maupun di luar kampus - Melakukan pelanggaran norma susila, norma sosial dan kesopanan baik di dalam maupun di luar kampus. - Melanggar peraturan yang berlaku di Universitas Pembangunan Jaya seperti : Statuta, dan Peraturan Akademik. - Merusak sarana dan prasarana di lingkungan kampus. c. Pelanggaran Berat - Plagiat, yaitu menggunakan atau mencoba menggunakan dan mengutip bahan, informasi, atau alat bantu studi lainnya tanpa izin dari asisten atau dosen yang berkepentingan dalam kegiatan akademik. Dengan sadar menggunakan buah pikiran, ciptaan atau karya orang lain sebagai buah pikiran, ciptaan atau karya sendiri dalam kegiatan akademik. - Pemalsuan dokumen non akademik, yaitu dengan sengaja memalsukan surat seperti surat sakit, surat keterangan dari instansi pemerintah/swasta, surat keterangan kerja, dan sejenisnya. - Pemalsuan dokumen akademik, yaitu dengan sengaja tanpa izin mengganti/ memalsukan nilai atau transkrip akademik, ijazah, Kartu Tanda Mahasiswa, Kartu Studi Mahasiswa, tugas-tugas dalam rangka perkuliahan, surat keterangan, laporan, stempel/cap dan atau tanda tangan dalam lingkup kegiatan akademik. - Penyuapan, yaitu mempengaruhi atau mencoba mempengaruhi orang lain dengan cara memberi hadiah dan atau mengancam dengan maksud mempengaruhi penilaian terhadap prestasi akademiknya. - Melakukan intimidasi terhadap sesama warga sivitas akademika, karyawan, maupun masyarakat sekitar. - Membawa dan menggunakan bahan peledak, senjata api, senjata tajam dan sejenisnya di luar kepentingan akademik. - Membawa, menggunakan dan atau menyebarkan obat-obatan terlarang/ narkotika di luar kepentingan akademik.
17 dari 18
- Melakukan perbuatan-perbuatan lainnya yang dapat mencemarkan dan atau merugikan nama baik Universitas Pembangunan Jaya. Pasal 43 Sanksi Pelanggaran 1. Mahasiswa yang nyata dan terbukti telah melakukan pelanggaran akademik dan Kode Tata Laku yang merugikan dan/atau mencemarkan nama baik UPJ dan/atau orang lain, akan dikenakan sanksi menurut berat ringannya pelanggaran sesuai dengan Peraturan Universitas. 2. Penilaian serta penentuan berat ringannya pelanggaran serta pengenaan sanksi terhadap mahasiswa bersangkutan merupakan wewenang UPJ dengan mempertimbangkan faktor, kondisi dan situasi yang melatarbelakangi dan berkaitan dengan masalahnya serta memperhatikan norma-norma yang berlaku di universitas dan masyarakat. 3. Berat ringannya sanksi pelanggaran akademik dan Kode Tata Laku dapat berupa antara lain: a. Teguran lisan b. Surat Peringatan (I dan II) yang masing-masing surat peringatan berlaku selama 6 (enam) bulan c. Surat Peringatan ke III dengan nada keras dan terakhir d. Dikenakan denda/ganti rugi apabila perbuatan menimbulkan kerugian materiil. e. Nilai tidak lulus untuk mata kuliah atau kegiatan akademik yang terkait dengan pelanggaran akademik. f. Skorsing (dicabut status kemahasiswaannya untuk sementara), minimal selama 1 (satu) semester. g. Pemecatan atau dikeluarkan dari UPJ (dicabut status kemahasiswaannya secara permanen) h. Diserahkan kepada pihak yang berwajib. BAB X PENUTUP Pasal 44 Penutup Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di: Tangerang Selatan Pada tanggal: 1 Juli 2015 UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Rektor, ttd Prof. Ir. Gunawan Tjahjono, Ph.D, M.Arch
18 dari 18